Isi

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu teknologi yang mengalami kemajuan tersebut adalah teknologi yang berkaitan dengan pendinginan dan pengawetan produk. Teknologi tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi ketahanan suatu produk sebelum dikonsumsi oleh konsumen. Alat yang digunakan untuk melakukan pendinginan atau pengawetan produk kini telah banyak jenis dan macamnya. Seiring dengan perkembangan zaman, alat pendingin telah banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan produk adalah cool storage room. Cool storage room sama halnya seperti lemari es yaitu suatu alat yang digunakan untuk mendinginkan suatu produk agar produk tersebut dapat bertahan lebih lama, hanya saja ukuran cool storage room lebih besar dari pada lemari es. Dalam pembuatan Cool storage room, banyak hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu seperti data- data mengenai produk yang akan diawetkan, komponen- komponen dari system yang akan digunakan, dan material-material untuk pembuatan cool storage room itu sediri. 1

Transcript of Isi

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Salah satu teknologi yang mengalami kemajuan tersebut

adalah teknologi yang berkaitan dengan pendinginan dan pengawetan produk.

Teknologi tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi ketahanan suatu

produk sebelum dikonsumsi oleh konsumen.

Alat yang digunakan untuk melakukan pendinginan atau pengawetan

produk kini telah banyak jenis dan macamnya. Seiring dengan perkembangan

zaman, alat pendingin telah banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan produk adalah cool

storage room. Cool storage room sama halnya seperti lemari es yaitu suatu alat

yang digunakan untuk mendinginkan suatu produk agar produk tersebut dapat

bertahan lebih lama, hanya saja ukuran cool storage room lebih besar dari pada

lemari es.

Dalam pembuatan Cool storage room, banyak hal yang harus diperhatikan

terlebih dahulu seperti data-data mengenai produk yang akan diawetkan,

komponen-komponen dari system yang akan digunakan, dan material-material

untuk pembuatan cool storage room itu sediri.

1.2 Materi Singkat

Sebelum kita menentukan bahan-bahan atau material yang digunakan

terlebih dahulu kita menghitung kapasitas produk. Dalam perhitungan kapasitas

produk kita mengenal Q1, Q2, Q3 dan Qtotal. Tapi dalam perhitungan cool storage

room kita hanya menghitung Q1, QR dengan satuan Kcal, dimana :

Q1 = m x Co x Δt,

QR = m x CR, dan

Qtotal = Q1 + QR

Pada rumus diatas terdapat m, Co, CR dan Δt. m adalah massa dari

produk yang kita hitung. Misalkan kita memiliki 10 Kg Ham, maka massanya

1

Page 2: Isi

adalah 10 kg. C adalah spesifik bahan / produk. Co adalah over freezing point,

CR adalah respiration heat, dan Δt adalah perbedaan temperatur.

Contoh :

100 Kg Oranges didinginkan dari temperature 28°C sampai

temperature 7°C. Hitunglah kalor yang harus di buang !

Diketahui : m = 10 Kg

Co = 0,90 Kcal/Kg°C*

CR = 1000 Kcal/ton 24h**

* Lihat di tabel halaman 48, untuk produk oranges.

** Pada tabel halaman 48 di dapat satuan kcal/kg kemudian

dikonversikan menjadi kcal/ton

Ditanyakan : Qtot = ?

Penyelesaian

Q1 = m x Co x Δt

= 100 x 0,90 x (28-7)

= 1890 Kcal

QR = m x CR

= 0,1 x 1000 kcal/ton

= 100 Kcal

Qtotal = Q1 + QR

= 1890 + 100

= 1990 Kcal

2

Page 3: Isi

Selain dari menghitung kapasitas produk, materi yang dapat saya

sampaikan adalah tentang refrigerant. Refrigerant merupakan bagian penting yang

berfungsi sebagai bahan pendingin dengan cara menyerap panas dari sebuah materi.

Dengan memperhatikan siklus konversi uap, refrigerant bekerja dalam keadaan air

dan uap secara bergantian. Jenis-jenis refrigerant antara lain Amonia R-707, R-11, R-

12, R-22, R-502, dll. Dalam perencanaan cool storage room ini refrigerant yang

dipakai adalah R-12 (CCl2F2). Titik didihnya -21,6°F (-29,8°C). Digunakan untuk

temperatur tinggi, sedang dan rendah kompresor yang digunakan multistage

centrifugal. R-12 dapat digunakan untuk mendinginkan larutan garam sampai dengan

temperatur dibawah -110°F (-80°C).

1.3 Tujuan Penulisan

Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata diklat PRC Cold Storage,

penulisan Laporan Tugas ini juga bertujuan agar peserta diklat dapat mengerti

tentang perencanaan pembuatan cool storage room itu sendiri.

Melalui penulisan Laporan Tugas ini pula diharapkan peserta diklat dapat

membiasakan diri untuk menyusun laporan setelah melaksanakan praktek atau

penelitian.

Dengan kata lain tujuan penulisan laporan antara lain :

1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata diklat.

2. Agar peserta diklat dapat memahami tentang bagaimana merencanakan

pembuatan cool storage room.

3. Agar peserta diklat membiasakan diri untuk menyusun laporan setelah

melaksanakan praktek atau penelitian.

3

Page 4: Isi

BAB II

PERENCANAAN COOL STORAGE ROOM

2.1 Technical Data

SMK NEGERI 1CIMAHI TECHNICAL DATA FOR

REFRIGERATION SYSTEMREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

Produk

Ukuran Ruangan

Jumlah Produk

Temperatur Ruangan

Insulasi

Evaporating Temperatur

Condensing Temperatur

Refrigerant

Kapasitas Refrigerant

Waktu Compressor Bekerja

High Pressure Switch

Low Pressure Switch

Pump down

Fresh air

Vegetables/Union

5 m x 4m x 2,5m =50 m³

900 kg/hari

+7 ºC

Pretabricated elements 10 cm

-3ºC

45ºC

R-12

2340 kcal/jam

16 jam/hari

Off +55 ºC

Off -10 ºC

On -3 ºC

Off -26 ºC

On -10 ºC

2 x 5 min./day

4

Page 5: Isi

2.2 Cooling Load Calculation

SMK NEGERI 1CIMAHI COOLING LOAD CALCULATION FOR

COOLERS AND FREEZERSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

Produk : Vegetables/Union

Temperatur Produk

Sebelum Coolstorage : 28 ºC

Jumlah Produk : 500 kg/hari

Ukuran Ruangan : 5 m x 4 m x 2,5 m

Volume Ruangan * : 50 m³

* Volume ruangan tanpa insulasi.

1. Panas Produk

Cooling Over Freezing Temperature: (Q1=m.c.∆t)500 kg/hari x 0,91 kcal/kg ºC * x 21 ºC

* Nilai c didapat dari nilai rata rata Over Freezing Point dari Several Meat. (Lihat tabel Halaman 49)

Freezing : (Q2=m.cf)_______kg/hari x _____ Kcal/kg

Sub-Cooling Below Freezing Temp.(Q3= m.c.∆t)_______kg/hari x ______kcal/kg ºC x___ ºC

Respiration Heat : (Q=m.CR)0,5 tons/24h x 1000 kcal/ton 24h*

*di konversikan dari kcal/kg ke kcal/tons

Kcal/hari

9555

500

TotalKcal/hari

10.55510.055

5

Page 6: Isi

SMK NEGERI 1CIMAHI COOLING LOAD CALCULATION FOR

COOLERS AND FREEZERSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

2. Heat Transfer Through Wall, Floor, Ceiling*Kcal/24h

4.665

6.739

3.402

2.721

3.402

2.721

23.650

1.512

400

103

2.786

3.600

6.889

Total

Kcal/24h

23.650

1.512

6.889

Measures InsulationOut-side tem.

Q = A . k . ∆t .24

Aream²

KKcal/hm² ºC

∆t ºC

/ day

Floor

Ceiling

Wall a

Wall b

Wall c

Wall d

5m . 4m

5m . 4m

5m . 2.5m

4m . 2.5m

5m . 2.5m

4m . 2.5m

10cm

10cm

10cm

10cm

10cm

10cm

25ºC

33ºC

28ºC

28ºC

28ºC

28ºC

20

20

12,5

10

12,5

10

0,54

0,54

0,54

0,54

0,54

0,54

18

26

21

21

21

21

24

24

24

24

24

24

Total Heat Transfer

* Lihat tabel halaman 50

3. Fresh Air

Room volume 50 m3 γ = 1,12 kg/ m3 (Fresh Air)

Air changes per day 2 x

Fresh Air +28 ºC. 80 % Rh. i = 18,8 kcal/kg

Room Air +7 ºC . 90 % Rh. i = 5,3 kcal/kg

50 m3 . 1,12 kg/ m3 . ∆i 13,5 kcal/kg . 2x

4. Beban Tambahan

Persons : 2 . 200 kcal/h . 1 h/day

Lamps : 2 . 60 W . 1 h/day . 0,86

Ventilator : 800 W . 18 h/day . 0,86

Loss : (Door openings etc.) 15% of heat transfer

Total miscellaneous

6

Page 7: Isi

Total Cooling Load Per Hari

Jam Operasi per Hari Cooling Load Kcal/Jam

42.106

2.340

2.3 Pemilihan Material

2.3.1 Pemilihan Pipa

Pemilihan pipa baik suction, liquid pipes atau juga pressure pipes

dapat ditentukan dengan cara melihat jenis refrigerant, temperature

evaporator dan kapasitas refrigerasi dalm satuan Kcal/h.

Didalam perencanan ini kita akan mengunaan refrigerant jenis R-12,

kita mulai mencari dengan melihat tabel halaman 22-24, berikut adalah

langkah untuk mencari data :

Suction Pipes

Untuk menentukan diameter suction pipes lihat tabel halaman 22, cari

temperatur -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu -5°C untuk

evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan dan cari nilai refrigerating

capacity yang mendekati atau sama dengan nilai total cooling load yaitu

2.340 Kcal/h , pada tabel didapat nilai 2.340 Kcal/h lalu tarik keatas

sehingga diperoleh ukuran diameter suction pipes 5/8” dengan interior 13,84

mm, exterior 15,88 mm, area 1,5 cm² dan flow volume 5,4 m³/h.

7

Page 8: Isi

Liqiud Pipes

Untuk menentukan ukuran diameter liquid pipes kita lihat tabel hal 23. Cari

evaporator temperature yaitu -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu

-5°C untuk evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan cari nilai

refrigerating capacity yang mendekati 2.340 kcal/h. Pada tabel didapat

2.541kcal/h lalu tarik ke atas sehingga diperoleh ukuran diameter liquid pipes 1/4” dengan exterior 6,35 mm, interior 4,75 mm, area 0,18 cm2 dan flow

volume 0,065 m3/h. (karena pada penggunaannya pipa 1/4” tidak sesuai

dengan inlet pada TXV maka diganti dengan pipa 3/8”)

8

Page 9: Isi

Pressure pipes

Untuk menentukan ukuran diameter pressure pipes kita lihat tabel halaman

24. Cari suhu evaporator yaitu -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu

-5°C untuk evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan cari refrigerating

capacity yang mendekati 2.340 kcal/h. Pada tabel didapat 2227, 2160 dan

2.193,5 kcal/h maka diambil nilai 2.193,5 kcal/h, lalu tarik ke atas sehingga

diperoleh ukuran diameter pressure pipes 3/8” dengan exterior 6,53 mm,

interior 8 mm, area 0,5 cm2 dan flow volume yaitu 1,8 m3/h.

9

Page 10: Isi

2.3.2 Pemilihan Condensing Unit

Kita dapat mencari jenis condensing unit ini pada tabel halaman 131-

134. Dalam mencari jenis condensing unit kita harus mengetahui terlebih

dahulu tentang refrigerating capacity, temperature evaporator dan jenis

refrigerant yang dipakai pada system. Satuan yang dipakai dalam pencarian

jenis condensing unit untuk refrigerating capacity adalah BTU/h. Oleh karena

itu kita harus mengubah dari satuan SI ke Btitish.

Seperti yang telah diketahui diatas bahwa refrigerating capacity

adalah 2.340 kcal/h.

Karena 1 kcal/h = 3,968 BTU/h,

maka 2.340 x 3,968 = 9285,12 BTU/h,

jadi 2,340 kcal/h = 9285,12 BTU/h.

Kemudian cari temperature evaporator yang mendekati suhu -3°C

yaitu -5°C. Pada kolom suhu ini tentukan jenis refrigerant yang dipakai yaitu

R-12 kemudian tarik ke bawah. Carilah nilai yang sesuai atau mendekati

9.285,12 BTU/h. Kita ambil nilai 9.360 BTU/h pada tabel, lalu kita tarik lagi

ke sebelah kiri maka kita akan memperoleh type condensing unit :

Bitzer Type 3/ E 33 / 810 dengan Horse Power 1,83 HP.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

1. Ubah refrigerating capacity dari Kcal/h ke BTU/h.

2. Cari temperature evaporator yang mendekati suhu -3°C.

3. Pada kolom suhu tersebut, tentukan jenis refrigerant kemudian tarik

ke bawah.

4. Cari nilai yang sesuai dengan refrigerating capacity, kemudian tarik

ke sebelah kiri.

5. Didapat Bitzer Type 3/ E 33 / 810 dengan Horse Power 1,83 HP.

10

Page 11: Isi

2.3.3 Pemilihan Jenis Evaporator

Buka tabel halaman 137-138.Di halaman 137 untuk temperature di

atas +40C dan pada halaman 138 evaporator untuk temperature sampai -

400C ,maka kita lihat tabel halaman 137.

Dalam mencari dan memilih jenis evaporator ini dapat kita cari

melalui refrigerating capacity (kcal/h). Carilah refrigerating capacity

tersebut pada tabel. Karena pada cool storage suhu yang dikondisikan lebih

besar dari 0°C, maka type Evaporator yang dipakai adalah type UCL .

Ambilah yang paling mendekati 2.340 kcal/h yaitu 2.930 kcal/h. Setelah itu

tarik ke atas sehingga diperoleh jenis evaporator :

Searle UCL 65, Searle UCL 45.

Pada perencanaan ini kita ambil type yang :

Searle UCL 65.

Lalu kita tarik ke bawah maka didapat berat 28 kg dan inlet ½”

OD ,outlet 5/8” OD.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Lihat tabel halaman 138.

b. Carilah refrigerating capacity yang mendekati 2.340 Kcal/h,

kemudian tarik ke atas.

c. Didapat evaporator jenis Searle UCL 65 dan Searle UCL 45, maka

ambil yang Searle UCL 65.

11

Page 12: Isi

2.3.4 Pemilihan Jenis Filter Dryer

Buka tabel halaman 139. Pertama-tama ubahlah refrigerating capacity

ke satuan British yaitu dalam Ton Refrigerasi.

Karena 1000 kcal/h = 0,33 Ton Refrigerasi,

maka (2.340 : 1000) x 0,33 = 0,77 Ton Refrigerasi.

Kemudian hasil tersebut kita cari pada tabel (pada kolom kapasitas)

yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi didapat pada tabel 1/2” – 1 Ton

Refrigerasi. Lalu tarik ke kiri lihat pada kolom connection size ambil ukuran

liquid pipes yaitu 3/8” kemudian tarik ke kiri lagi maka didapat type Filter

Dryer SAE Flare C 083 atau ODF Solder C 083 S pada kolom liquid line

type. Pada system perencanaan ini kita memakai SAE Flare C 163 pada tabel

1-2 Ton Refrigerasi..

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Ubah refrigerating capacity dari Kcal/h ke Ton Refrigerasi.

b. Lihat tabel halaman 139.

c. Pada kolom kapasitas cari yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi.

d. Tarik ke kiri ambil liquid pipes 3/8”, kemidian tarik lagi ke kiri.

e. Didapat Filter dryer type SAE Flare C 083 dan ODF Solder C 083 S,

kita ambil yang SAE Flare C 083. tapi pada penggunaanya kita

memakai Filter Dryer type C 163.

12

Page 13: Isi

2.3.5 Pemilihan Jenis Sight Glass

Buka tabel halaman 140. Untuk mencari jenis sight glass kita harus

mengetahui dahulu ukuran diameter pipa yang keluar dari filter dryer serta

cara penyambungan filter dryer tersebut.

Kemudian cari diameter pipa pada kolom connection size yang sesuai

dengan liquid pipes yaitu 3/8”, lalu tarik ke kanan maka didapat type sight

glass dari type 1 sampai 7. Karena kita memakai filter dryer yang berjenis

SAE Flare C 13 maka pada sight glass kita memakai type 1 yaitu Sporlan

Male Flare SA-13. Jadi kesimpulannya untuk sight glass dan filter dryer

harus sesuai cara penyambungannya.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Buka tabel halaman 140.

b. Cari diameter pipa 3/8” pada kolom connection size, lalu tarik ke

kanan.

c. Didapat type 1 sampai 7, karena memakai filter dryer dengan jenis

SAE Flare C 13 maka kita memakai sight glass dengan type Sporlan

Male Flare SA-13.

13

Page 14: Isi

2.3.6 Pemilihan Jenis Solenoid Valve

Buka tabel halaman 141. Untuk mencari solenoid valve kita harus

mengubah refrigerating capacity pada satuan Ton Refrigerasi yaitu 0,77 Ton

Refrigerasi. Kemudian tentukan drop tekanan yaitu 0,14 Kg/cm2 dan

refrigerant yang dipakai adalah R-12. Cari pada tabel drop tekanan 0,14

Kg/cm2 dengan R-12. Lalu tarik ke bawah cari faktor yang mendekati 2,5

Ton Refrigerasi. Lalu tarik ke kiri melalui connection 3/8”. Maka kita

dapatkan Solenoid Valve Sporlan MB 6 F1 Without Manual Lift Stem.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Lihat tabel halaman 141.

b. Tentukan drop tekanan dan jenis refrigerant yang dipakai,

kemudian tarik ke bawah cari factor yang mendekati 2,5 TR.

c. Tarik ke kiri, didapat Sporlan MB 6 F1 without Manual Lift Stem.

14

Page 15: Isi

2.3.7 Pemilihan Thermostatic Expansion Valve (TXV)

Buka tabel halaman 142 dan143. Tentukan terlebih dahulu refrigerant

yang dipakai, yaitu R-12, drop tekanan 0,14 Kg/cm2, refrigerating

capacity 0,77 Ton Refrigerasi. Cari faktor yang mendekati 0,77 Ton

refrigerasi pada tabel halaman 142 (pada kolom type dan capacity) maka kita

dapatkan TXV type GFE-1. Untuk halaman 143 tentukan terlebih dahulu

refrigerating capacity 0,77 Ton refrigerasi, temperatur evaporator -3°C. Pada

tabel kita ambil -7°C, pressure drop 0,77 Kg/cm2 kemudian tarik ke kiri

sejajar dengan nilai kapasitas nominal yang mendekati 0,77 Ton refrigerasi

yaitu 1 Ton refrigerasi. Maka didapat TXV Type C-S-NI-F.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Lihat tabel halaman 142.

b. Tentukan refrigerant yang dipakai, drop tekanan dan refrigerating

capacity.

c. Cari factor yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi pada kolom type dan

capacity.

d. Didapat TXV dengan type GFE-1.

e. Lihat tabel halaman 143.

f. Tentukan refrigerating capacity, drop tekanan dan temperature

evaporator.

g. Kemudian tarik ke kiri sejajar dengan nilai refrigerating capacity

yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi.

h. Didapat TXV dengan type C-S-NI--F.

15

Page 16: Isi

2.3.8 Pemilihan Thermostat

Buka tabel halaman 146, kemudian pilih type air coil. Tentukan

Range High Event disesuaikan dengan suhu yang akan dicapai yaitu -3°C.

Kita ambil pada tabel halaman 146 yaitu -18°C sampai +13°C. Tarik ke kiri

maka didapat Thermostat Type 016-6901.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Lihat tabel halaman 146, pilih type air coil.

b. Tentukan Range High Event sesuai dengan temperature evaporator.

c. Kita ambil -318°C sampai +13°C, lalu tarik ke kiri.

d. Didapat thermostat dengan type 016-6901.

16

Page 17: Isi

2.3.9 Pemilihan High and Low Pressure (HLP)

Kita dapat mencari pada tabel halaman 147. Pilih type yang

dibutuhkan, kemudian tentukan pada kolom reset yaitu Automatic LP, HP

manual kemudian tarik ke kiri maka didapat HLP Type 017-6705. karena

pada cool storage digunakan Pump down maka dicari juga LP yang

berfungsi sebagai control untuk Pump down. Pilih type LP yang dibutuhkan

yaitu Automatic Reset low pressure control. Maka didapat LP dengan Type

016-6703.

Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :

a. Lihat tabel halaman 147.

b. Tentukan type yang dibutuhlan, apakah automatic, manual atau

gabungan antara automatic dan manual.

c. Kita ambil yang automatic manual HLP dengan LP automatic dan

HP manual, lalu tarik ke kiri.

d. Didapat HLP dengan type 017-6705.

e. Tentukan type LP yang dibutuhlan, apakah automatic atau

manual.

f. Kita ambil yang automatic LP , lalu tarik ke kiri.

g. Didapat HLP dengan type 016-6703.

17

Page 18: Isi

2.4 Technical Data dan Material List

SMK NEGERI 1 CIMAHI TECHNICAL DATA FOR

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

18

Page 19: Isi

Product Vegetable/Union

Room measures (5 m x 4 m x 2,5 mh ) 50 m3 net

Quantity of product 500 kg/day

Room temperature -7°C

Insulation Pretabricated element 10 cm

Evaporating temperature -3°C

Condensing temperature +45°C

Refrigerant R-12

Refrigerating Capacity 2.340 kcal/h

Compressor running time 18 h/day

Defrost by Electric Heaters ----x/day

High Pressure Switch off +55°C 23 kg/cm2

Low Pressure Switch off -10°C 3,2 kg/cm2

on +3°C kg/cm2

Security Thermostat on ----°C

Pump down off -26°C

Fresh Air 2 x 5 min/day

Independent connected security system !

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

19

Page 20: Isi

ROOM INSULATION

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

210 m2

210 pc.

700 pc.

700 pc.

120 m

700 pc.

---kg

---m2

50 m

--- m2

--- m2

--- m2

--- m

1

Insulation 10 cm thick

100 cm x 200 cm x 10 cm (2m2)

Screws 4 x 60 mm

Expander ø 6 mm

Galvanized wire ø 0,8 mm

Wood 1 x 1 cm x 10 cm length

Asphalt

Damp Barrier Alu Sheet

Alu Tape

Plaster with wire netting

Concrete 6 cm

Plywood 6 mm painted (for ceiling)

Wood 3 x 5 cm (ceiling suspention)

Insulated Door 90 m x 190 cm (light)

20 cm insulation, with heater

21.000,-

4.000,-

5.000,-

-------

----/m2

----/m2

-----/m

4.410.000,-

28.000,-

35.000,-

5.000,-

7.500,-

------

------

12.000,-

------

------

------

------

375.000,-

Total Price for Insulation Rp.4.872.500,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

20

Page 21: Isi

REFRIGERATION MATERIAL

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

1

1

1

1

Condensing Unit, Type III/E33/810 RPM

(open type), BITZER Capacity 2340

kcal/h, Cooled by Air TEV -3°C, TCON

+45°C, R-12

Motor 15 HP, 11 KW, 3 x 220 V, 39 Amp.

Max. 1450 RPM

Evaporator, Type Searle UCL-65,

Capacity 2340 kcal/h, Δtm 8°C, Air

quantity 6740 m3/h, 2 Ventilators with 500

W total Defrost : Electric 4100 W total

Drain Pipe heater 100 W 3 m

1.300.000,-

incl

1.000.000,-

50.000,-

Total Rp. 2.350 000,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

21

Page 22: Isi

REFRIGERATION MATERIAL (CONTINUATION)

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

1

1

1

1

1

8 m

8 m

8 m

---

Filter-Dryer, Type : Sporlan C-163 ø ⅜”

Sight-glass, Type : Sporlan SA-13 ø ⅜”

Solenoid Valve R-12 ø 3/8” 220 V Type

Sporlan MB 6 F1

Expasion Valve, Type : Sporlan GFE 1C

Capacity : 2340 kcal/h, R-12,

TEV -3°C, TCON +45°C with equalizer

Vibration absorber ø ⅝”

Copper Tube ø ⅝” (Suction)

Copper Tube ø 3/8” (Liquid)

Capillary Tube ø 0.032”

Start Regulator, Type : _________,

Capacity _______ kcal/h, R-___

9.000,-/m

5.000,-/m

15.000,-

17.500,-

45.000,-

50.000,-

45.000,-

72.000,-

40.000,-

8.000,-

--------

Total Rp.292.500,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

22

Page 23: Isi

REFRIGERATION MATERIAL (CONTINUATION)

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

1

1

1

60 kg

8 m

½ kg

3 m

1

1

1

1

1

1

High-Low Pressure switch, Type: Ranco

017-6705

Low Pressure Switch, Type: 016-6703

Thermostat, Type : 016-6901

Range -35/-7°C

Refrigerant R-12

Pipe Insulation ø 1 3/8” 19 mm Wall

Glue for Pipe Insulation

Drain Water Line galv. Iron ø 1”

Siphon

Fresh Air fan, Type : Axian Fan ,

Ф 200 mm, 250 m3/h, 200 mm w.c

220V, 4 A, 350 W

Fresh air duct:

400 mm x 400 mm x 1000 mm length

Outside Grille 400 mm x 400 mm

Inside Grille 400 mm x 400 mm

Fresh air filter, Type: Fuji

400 mm (80 cm)x 400 mm(80 cm)

7.500,-/kg

7.500,-/m

60.000,-

30.000,-

35.000,-

450.000,-

60.000,-

5.000,-

4.000,-

4.000,-

450.000,-

500.000,-

200.000,-

250.000,-

200.000,-

Total Price

for Refrigeration Material Rp. 4.888.000,-Total Rp. 2.248.000,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

23

Page 24: Isi

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

ELECTRIC MATERIAL

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

1

1

1

4

3

1

1

1

1

1

1

Electric Panel 60 cm x 60 cm

Manual Switch, 1-phase, 10 Amp.

Manual Switch, 3-phase, 40 Amp.

Breaker, 1-phase, 6 Amp..

Breaker, 1-phase, 25 Amp.

Breaker, 3-phase, 60 Amp.

Electromagnetic Switch 2 KW, 220 V Coil

Electromagnetic Switch (Contactor)

Type : FUJI 2 KW, Coil : 220 V

Electromagnetic Switch (Contactor)

Type : FUJI 5 KW, Coil : 220 V

Bimetall Relay, 3-phase, 9.2 Amp.

Relay, Type : FUJI Coil : 220 V, 1 Contact

Normaly close

4.500,-

4.500,-

4.500,-

10.000,-

50.000,-

4.500,-

7.000,-

18.000,-

13.500,-

4.500,-

10.000,-

25.000,-

40.000,-

50.000,-

10.000,-

Total Rp. 232.500,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR

24

Page 25: Isi

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

ELECTRIC MATERIAL (CONTINUATION)

Quantity MaterialPrice

per Unit Rp.

TotalRp.

2

10 m

3 m

3 m

3 m

80 m

10 m

-----m

---- m

12 m

12

12

1

----

Defrost Timer, Type : Paragon 1/1 contacts

open/close, Motor 220 V

Wire, 1,5 mm2, Colour : Yellow and White

Wire, 1,5 mm2, Colour : Red and Black

Wire, 2,5 mm2, Colour : Red, Blue and

Green

Wire, 2,5 mm2, Colour : Red, Blue, Black

and Green

Cable, 2 wires 1 mm2 Several

Cable, 3 wires 1 mm2 Def. Therm.

Cable,____ wires____mm2 Oil Press.

Switch

Cable, ___wires_____ mm2 Def. Heater

Cable, 4 wires 10 mm2 Comp.

Terminals 4 mm2

Terminals 10 mm2

Plug 110 V

Warning Lamp (Sec. Thermostat)

60.000 120.000,-

80.000,-

40.000,-

45.000,-

45.000,-

50.000,-

25.000,-

55.000,-

4.000,-

5.000,-

2.500,-

Total Price

For Electric Material Rp.704.000,-Total Rp. 471.500,-

SMK NEGERI 1 CIMAHI PRICE CALCULATION FOR

25

Page 26: Isi

REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING

Labour Cost for Insulation 200 hours Rp. 350.000,-

Labour Cost for Ref. Installation 100 hours Rp. 175.000,-

Labour Cost for Electric Panel 15 hours Rp. 26.250,-

Labour Cost for Elec. Connection 15 hours Rp. 26.250,-

Labour Cost for putting into operation

and adjustment 20 hours Rp. 35.000,-

Labour Cost Floor, Wall and Ceiling finish 100 hours Rp. 175.000,-

Labour Cost for Several works 30 hours Rp. 52.500,-

Insulation Material Cost Rp. 4.872.500,-

Refrigeration Material Cost Rp. 4.888.000,-

Electric Material Cost Rp. 704.000,-

Optional : (Labour and Material)

a.) Illumination Rp. 85.000,-

b.) Main Power Connection Rp. 50.000,-

c.) Alarm System Power Connection Rp. 25.000,-

Total Price of the Cold Storage Room Rp.11.464.500,-

NOTES : These prices do not include the room construction wit the ventilated floor.

The labour cost is based on Rp. 1.750,- per hour.

The material prices are based on June 2008 costs.

BAB III

PENUTUP

26

Page 27: Isi

3.1 Kesimpulan

Setelah peserta diklat menyelesaikan perhitungan cooling load beserta

laporan tugas ini, maka saya sebagai peserta diklat menyimpulkan bahwa

didalam menghitung cooling load diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam

menghitung dan mencari komponen yang digunakan untuk pembuatan Cold

Storage room. Selain itu ada hal-hal yang membedakan perancanaan Cold storage

dengan perencanaan Freezer sebelumnya, selain dari suhu yang dikondisikan hal

yang perlu diperhatikan adalah kesesuain perencanaan dan pengerjaan dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Apabila kita kekurangan ketelitian, maka

sudah dipastikan dalam penentuan komponen akan salah dan dapat membuat

pendinginan atau suhu yang diatur tidak sesuai dengan yang di inginkan.

Misalkan apabila kita mencari jenis sight glass apabila kita salah menentukan

connection sizenya maka sight glass yang kita gunakan tidak cocok dengan filter

dryer yang kita gunakan.

Selain itu bahwa dalam penulisan laporan haruslah rapi, tidak boleh ada

kekosongan dalam lembaran laporan. Kemudian juga laporan yang kita buat

haruslah bersifat formal karena ini di maksudkan untuk melatih siswa dalam

menyusun dan pembuatan laporan akhir semester maupun laporan-laporan lain

kedepannya.

3.2 Saran

Saya sebagai peserta diklat menyadari bahwa dalam perencanaan dan

penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangannya, salah satu

penyebabnya adalah kurangnya ketelitian dan pengetahuan. Karena diketahui

bahwa ketelitian dan ketepatan dalam memilih komponen pendingin sangan

berpengaruh pada hasil pengkondisian diakhir praktek telah selesai. Maka penulis

mengharapkan saran dan kritik dari guru mata diklat maupun pembaca yang

bersifat membangun, dan dapat dijadikan acuan untuk lebih baik dalam hal

tersebut. supaya dalam penulisan laporan selanjutnya saya dapat terselesaikan

dengan baik dan tanpa ada lagi kesalahan.

dan tanpa ada kesalahan.

27