Isi
-
Upload
azmi-rosyadi-salim -
Category
Documents
-
view
59 -
download
3
Transcript of Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Salah satu teknologi yang mengalami kemajuan tersebut
adalah teknologi yang berkaitan dengan pendinginan dan pengawetan produk.
Teknologi tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi ketahanan suatu
produk sebelum dikonsumsi oleh konsumen.
Alat yang digunakan untuk melakukan pendinginan atau pengawetan
produk kini telah banyak jenis dan macamnya. Seiring dengan perkembangan
zaman, alat pendingin telah banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan produk adalah cool
storage room. Cool storage room sama halnya seperti lemari es yaitu suatu alat
yang digunakan untuk mendinginkan suatu produk agar produk tersebut dapat
bertahan lebih lama, hanya saja ukuran cool storage room lebih besar dari pada
lemari es.
Dalam pembuatan Cool storage room, banyak hal yang harus diperhatikan
terlebih dahulu seperti data-data mengenai produk yang akan diawetkan,
komponen-komponen dari system yang akan digunakan, dan material-material
untuk pembuatan cool storage room itu sediri.
1.2 Materi Singkat
Sebelum kita menentukan bahan-bahan atau material yang digunakan
terlebih dahulu kita menghitung kapasitas produk. Dalam perhitungan kapasitas
produk kita mengenal Q1, Q2, Q3 dan Qtotal. Tapi dalam perhitungan cool storage
room kita hanya menghitung Q1, QR dengan satuan Kcal, dimana :
Q1 = m x Co x Δt,
QR = m x CR, dan
Qtotal = Q1 + QR
Pada rumus diatas terdapat m, Co, CR dan Δt. m adalah massa dari
produk yang kita hitung. Misalkan kita memiliki 10 Kg Ham, maka massanya
1
adalah 10 kg. C adalah spesifik bahan / produk. Co adalah over freezing point,
CR adalah respiration heat, dan Δt adalah perbedaan temperatur.
Contoh :
100 Kg Oranges didinginkan dari temperature 28°C sampai
temperature 7°C. Hitunglah kalor yang harus di buang !
Diketahui : m = 10 Kg
Co = 0,90 Kcal/Kg°C*
CR = 1000 Kcal/ton 24h**
* Lihat di tabel halaman 48, untuk produk oranges.
** Pada tabel halaman 48 di dapat satuan kcal/kg kemudian
dikonversikan menjadi kcal/ton
Ditanyakan : Qtot = ?
Penyelesaian
Q1 = m x Co x Δt
= 100 x 0,90 x (28-7)
= 1890 Kcal
QR = m x CR
= 0,1 x 1000 kcal/ton
= 100 Kcal
Qtotal = Q1 + QR
= 1890 + 100
= 1990 Kcal
2
Selain dari menghitung kapasitas produk, materi yang dapat saya
sampaikan adalah tentang refrigerant. Refrigerant merupakan bagian penting yang
berfungsi sebagai bahan pendingin dengan cara menyerap panas dari sebuah materi.
Dengan memperhatikan siklus konversi uap, refrigerant bekerja dalam keadaan air
dan uap secara bergantian. Jenis-jenis refrigerant antara lain Amonia R-707, R-11, R-
12, R-22, R-502, dll. Dalam perencanaan cool storage room ini refrigerant yang
dipakai adalah R-12 (CCl2F2). Titik didihnya -21,6°F (-29,8°C). Digunakan untuk
temperatur tinggi, sedang dan rendah kompresor yang digunakan multistage
centrifugal. R-12 dapat digunakan untuk mendinginkan larutan garam sampai dengan
temperatur dibawah -110°F (-80°C).
1.3 Tujuan Penulisan
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata diklat PRC Cold Storage,
penulisan Laporan Tugas ini juga bertujuan agar peserta diklat dapat mengerti
tentang perencanaan pembuatan cool storage room itu sendiri.
Melalui penulisan Laporan Tugas ini pula diharapkan peserta diklat dapat
membiasakan diri untuk menyusun laporan setelah melaksanakan praktek atau
penelitian.
Dengan kata lain tujuan penulisan laporan antara lain :
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata diklat.
2. Agar peserta diklat dapat memahami tentang bagaimana merencanakan
pembuatan cool storage room.
3. Agar peserta diklat membiasakan diri untuk menyusun laporan setelah
melaksanakan praktek atau penelitian.
3
BAB II
PERENCANAAN COOL STORAGE ROOM
2.1 Technical Data
SMK NEGERI 1CIMAHI TECHNICAL DATA FOR
REFRIGERATION SYSTEMREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
Produk
Ukuran Ruangan
Jumlah Produk
Temperatur Ruangan
Insulasi
Evaporating Temperatur
Condensing Temperatur
Refrigerant
Kapasitas Refrigerant
Waktu Compressor Bekerja
High Pressure Switch
Low Pressure Switch
Pump down
Fresh air
Vegetables/Union
5 m x 4m x 2,5m =50 m³
900 kg/hari
+7 ºC
Pretabricated elements 10 cm
-3ºC
45ºC
R-12
2340 kcal/jam
16 jam/hari
Off +55 ºC
Off -10 ºC
On -3 ºC
Off -26 ºC
On -10 ºC
2 x 5 min./day
4
2.2 Cooling Load Calculation
SMK NEGERI 1CIMAHI COOLING LOAD CALCULATION FOR
COOLERS AND FREEZERSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
Produk : Vegetables/Union
Temperatur Produk
Sebelum Coolstorage : 28 ºC
Jumlah Produk : 500 kg/hari
Ukuran Ruangan : 5 m x 4 m x 2,5 m
Volume Ruangan * : 50 m³
* Volume ruangan tanpa insulasi.
1. Panas Produk
Cooling Over Freezing Temperature: (Q1=m.c.∆t)500 kg/hari x 0,91 kcal/kg ºC * x 21 ºC
* Nilai c didapat dari nilai rata rata Over Freezing Point dari Several Meat. (Lihat tabel Halaman 49)
Freezing : (Q2=m.cf)_______kg/hari x _____ Kcal/kg
Sub-Cooling Below Freezing Temp.(Q3= m.c.∆t)_______kg/hari x ______kcal/kg ºC x___ ºC
Respiration Heat : (Q=m.CR)0,5 tons/24h x 1000 kcal/ton 24h*
*di konversikan dari kcal/kg ke kcal/tons
Kcal/hari
9555
500
TotalKcal/hari
10.55510.055
5
SMK NEGERI 1CIMAHI COOLING LOAD CALCULATION FOR
COOLERS AND FREEZERSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
2. Heat Transfer Through Wall, Floor, Ceiling*Kcal/24h
4.665
6.739
3.402
2.721
3.402
2.721
23.650
1.512
400
103
2.786
3.600
6.889
Total
Kcal/24h
23.650
1.512
6.889
Measures InsulationOut-side tem.
Q = A . k . ∆t .24
Aream²
KKcal/hm² ºC
∆t ºC
/ day
Floor
Ceiling
Wall a
Wall b
Wall c
Wall d
5m . 4m
5m . 4m
5m . 2.5m
4m . 2.5m
5m . 2.5m
4m . 2.5m
10cm
10cm
10cm
10cm
10cm
10cm
25ºC
33ºC
28ºC
28ºC
28ºC
28ºC
20
20
12,5
10
12,5
10
0,54
0,54
0,54
0,54
0,54
0,54
18
26
21
21
21
21
24
24
24
24
24
24
Total Heat Transfer
* Lihat tabel halaman 50
3. Fresh Air
Room volume 50 m3 γ = 1,12 kg/ m3 (Fresh Air)
Air changes per day 2 x
Fresh Air +28 ºC. 80 % Rh. i = 18,8 kcal/kg
Room Air +7 ºC . 90 % Rh. i = 5,3 kcal/kg
50 m3 . 1,12 kg/ m3 . ∆i 13,5 kcal/kg . 2x
4. Beban Tambahan
Persons : 2 . 200 kcal/h . 1 h/day
Lamps : 2 . 60 W . 1 h/day . 0,86
Ventilator : 800 W . 18 h/day . 0,86
Loss : (Door openings etc.) 15% of heat transfer
Total miscellaneous
6
Total Cooling Load Per Hari
Jam Operasi per Hari Cooling Load Kcal/Jam
42.106
2.340
2.3 Pemilihan Material
2.3.1 Pemilihan Pipa
Pemilihan pipa baik suction, liquid pipes atau juga pressure pipes
dapat ditentukan dengan cara melihat jenis refrigerant, temperature
evaporator dan kapasitas refrigerasi dalm satuan Kcal/h.
Didalam perencanan ini kita akan mengunaan refrigerant jenis R-12,
kita mulai mencari dengan melihat tabel halaman 22-24, berikut adalah
langkah untuk mencari data :
Suction Pipes
Untuk menentukan diameter suction pipes lihat tabel halaman 22, cari
temperatur -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu -5°C untuk
evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan dan cari nilai refrigerating
capacity yang mendekati atau sama dengan nilai total cooling load yaitu
2.340 Kcal/h , pada tabel didapat nilai 2.340 Kcal/h lalu tarik keatas
sehingga diperoleh ukuran diameter suction pipes 5/8” dengan interior 13,84
mm, exterior 15,88 mm, area 1,5 cm² dan flow volume 5,4 m³/h.
7
Liqiud Pipes
Untuk menentukan ukuran diameter liquid pipes kita lihat tabel hal 23. Cari
evaporator temperature yaitu -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu
-5°C untuk evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan cari nilai
refrigerating capacity yang mendekati 2.340 kcal/h. Pada tabel didapat
2.541kcal/h lalu tarik ke atas sehingga diperoleh ukuran diameter liquid pipes 1/4” dengan exterior 6,35 mm, interior 4,75 mm, area 0,18 cm2 dan flow
volume 0,065 m3/h. (karena pada penggunaannya pipa 1/4” tidak sesuai
dengan inlet pada TXV maka diganti dengan pipa 3/8”)
8
Pressure pipes
Untuk menentukan ukuran diameter pressure pipes kita lihat tabel halaman
24. Cari suhu evaporator yaitu -3°C atau yang mendekati nilai tersebut yaitu
-5°C untuk evaporator temperatur kemudian tarik ke kanan cari refrigerating
capacity yang mendekati 2.340 kcal/h. Pada tabel didapat 2227, 2160 dan
2.193,5 kcal/h maka diambil nilai 2.193,5 kcal/h, lalu tarik ke atas sehingga
diperoleh ukuran diameter pressure pipes 3/8” dengan exterior 6,53 mm,
interior 8 mm, area 0,5 cm2 dan flow volume yaitu 1,8 m3/h.
9
2.3.2 Pemilihan Condensing Unit
Kita dapat mencari jenis condensing unit ini pada tabel halaman 131-
134. Dalam mencari jenis condensing unit kita harus mengetahui terlebih
dahulu tentang refrigerating capacity, temperature evaporator dan jenis
refrigerant yang dipakai pada system. Satuan yang dipakai dalam pencarian
jenis condensing unit untuk refrigerating capacity adalah BTU/h. Oleh karena
itu kita harus mengubah dari satuan SI ke Btitish.
Seperti yang telah diketahui diatas bahwa refrigerating capacity
adalah 2.340 kcal/h.
Karena 1 kcal/h = 3,968 BTU/h,
maka 2.340 x 3,968 = 9285,12 BTU/h,
jadi 2,340 kcal/h = 9285,12 BTU/h.
Kemudian cari temperature evaporator yang mendekati suhu -3°C
yaitu -5°C. Pada kolom suhu ini tentukan jenis refrigerant yang dipakai yaitu
R-12 kemudian tarik ke bawah. Carilah nilai yang sesuai atau mendekati
9.285,12 BTU/h. Kita ambil nilai 9.360 BTU/h pada tabel, lalu kita tarik lagi
ke sebelah kiri maka kita akan memperoleh type condensing unit :
Bitzer Type 3/ E 33 / 810 dengan Horse Power 1,83 HP.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Ubah refrigerating capacity dari Kcal/h ke BTU/h.
2. Cari temperature evaporator yang mendekati suhu -3°C.
3. Pada kolom suhu tersebut, tentukan jenis refrigerant kemudian tarik
ke bawah.
4. Cari nilai yang sesuai dengan refrigerating capacity, kemudian tarik
ke sebelah kiri.
5. Didapat Bitzer Type 3/ E 33 / 810 dengan Horse Power 1,83 HP.
10
2.3.3 Pemilihan Jenis Evaporator
Buka tabel halaman 137-138.Di halaman 137 untuk temperature di
atas +40C dan pada halaman 138 evaporator untuk temperature sampai -
400C ,maka kita lihat tabel halaman 137.
Dalam mencari dan memilih jenis evaporator ini dapat kita cari
melalui refrigerating capacity (kcal/h). Carilah refrigerating capacity
tersebut pada tabel. Karena pada cool storage suhu yang dikondisikan lebih
besar dari 0°C, maka type Evaporator yang dipakai adalah type UCL .
Ambilah yang paling mendekati 2.340 kcal/h yaitu 2.930 kcal/h. Setelah itu
tarik ke atas sehingga diperoleh jenis evaporator :
Searle UCL 65, Searle UCL 45.
Pada perencanaan ini kita ambil type yang :
Searle UCL 65.
Lalu kita tarik ke bawah maka didapat berat 28 kg dan inlet ½”
OD ,outlet 5/8” OD.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Lihat tabel halaman 138.
b. Carilah refrigerating capacity yang mendekati 2.340 Kcal/h,
kemudian tarik ke atas.
c. Didapat evaporator jenis Searle UCL 65 dan Searle UCL 45, maka
ambil yang Searle UCL 65.
11
2.3.4 Pemilihan Jenis Filter Dryer
Buka tabel halaman 139. Pertama-tama ubahlah refrigerating capacity
ke satuan British yaitu dalam Ton Refrigerasi.
Karena 1000 kcal/h = 0,33 Ton Refrigerasi,
maka (2.340 : 1000) x 0,33 = 0,77 Ton Refrigerasi.
Kemudian hasil tersebut kita cari pada tabel (pada kolom kapasitas)
yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi didapat pada tabel 1/2” – 1 Ton
Refrigerasi. Lalu tarik ke kiri lihat pada kolom connection size ambil ukuran
liquid pipes yaitu 3/8” kemudian tarik ke kiri lagi maka didapat type Filter
Dryer SAE Flare C 083 atau ODF Solder C 083 S pada kolom liquid line
type. Pada system perencanaan ini kita memakai SAE Flare C 163 pada tabel
1-2 Ton Refrigerasi..
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Ubah refrigerating capacity dari Kcal/h ke Ton Refrigerasi.
b. Lihat tabel halaman 139.
c. Pada kolom kapasitas cari yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi.
d. Tarik ke kiri ambil liquid pipes 3/8”, kemidian tarik lagi ke kiri.
e. Didapat Filter dryer type SAE Flare C 083 dan ODF Solder C 083 S,
kita ambil yang SAE Flare C 083. tapi pada penggunaanya kita
memakai Filter Dryer type C 163.
12
2.3.5 Pemilihan Jenis Sight Glass
Buka tabel halaman 140. Untuk mencari jenis sight glass kita harus
mengetahui dahulu ukuran diameter pipa yang keluar dari filter dryer serta
cara penyambungan filter dryer tersebut.
Kemudian cari diameter pipa pada kolom connection size yang sesuai
dengan liquid pipes yaitu 3/8”, lalu tarik ke kanan maka didapat type sight
glass dari type 1 sampai 7. Karena kita memakai filter dryer yang berjenis
SAE Flare C 13 maka pada sight glass kita memakai type 1 yaitu Sporlan
Male Flare SA-13. Jadi kesimpulannya untuk sight glass dan filter dryer
harus sesuai cara penyambungannya.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Buka tabel halaman 140.
b. Cari diameter pipa 3/8” pada kolom connection size, lalu tarik ke
kanan.
c. Didapat type 1 sampai 7, karena memakai filter dryer dengan jenis
SAE Flare C 13 maka kita memakai sight glass dengan type Sporlan
Male Flare SA-13.
13
2.3.6 Pemilihan Jenis Solenoid Valve
Buka tabel halaman 141. Untuk mencari solenoid valve kita harus
mengubah refrigerating capacity pada satuan Ton Refrigerasi yaitu 0,77 Ton
Refrigerasi. Kemudian tentukan drop tekanan yaitu 0,14 Kg/cm2 dan
refrigerant yang dipakai adalah R-12. Cari pada tabel drop tekanan 0,14
Kg/cm2 dengan R-12. Lalu tarik ke bawah cari faktor yang mendekati 2,5
Ton Refrigerasi. Lalu tarik ke kiri melalui connection 3/8”. Maka kita
dapatkan Solenoid Valve Sporlan MB 6 F1 Without Manual Lift Stem.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Lihat tabel halaman 141.
b. Tentukan drop tekanan dan jenis refrigerant yang dipakai,
kemudian tarik ke bawah cari factor yang mendekati 2,5 TR.
c. Tarik ke kiri, didapat Sporlan MB 6 F1 without Manual Lift Stem.
14
2.3.7 Pemilihan Thermostatic Expansion Valve (TXV)
Buka tabel halaman 142 dan143. Tentukan terlebih dahulu refrigerant
yang dipakai, yaitu R-12, drop tekanan 0,14 Kg/cm2, refrigerating
capacity 0,77 Ton Refrigerasi. Cari faktor yang mendekati 0,77 Ton
refrigerasi pada tabel halaman 142 (pada kolom type dan capacity) maka kita
dapatkan TXV type GFE-1. Untuk halaman 143 tentukan terlebih dahulu
refrigerating capacity 0,77 Ton refrigerasi, temperatur evaporator -3°C. Pada
tabel kita ambil -7°C, pressure drop 0,77 Kg/cm2 kemudian tarik ke kiri
sejajar dengan nilai kapasitas nominal yang mendekati 0,77 Ton refrigerasi
yaitu 1 Ton refrigerasi. Maka didapat TXV Type C-S-NI-F.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Lihat tabel halaman 142.
b. Tentukan refrigerant yang dipakai, drop tekanan dan refrigerating
capacity.
c. Cari factor yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi pada kolom type dan
capacity.
d. Didapat TXV dengan type GFE-1.
e. Lihat tabel halaman 143.
f. Tentukan refrigerating capacity, drop tekanan dan temperature
evaporator.
g. Kemudian tarik ke kiri sejajar dengan nilai refrigerating capacity
yang mendekati 0,77 Ton Refrigerasi.
h. Didapat TXV dengan type C-S-NI--F.
15
2.3.8 Pemilihan Thermostat
Buka tabel halaman 146, kemudian pilih type air coil. Tentukan
Range High Event disesuaikan dengan suhu yang akan dicapai yaitu -3°C.
Kita ambil pada tabel halaman 146 yaitu -18°C sampai +13°C. Tarik ke kiri
maka didapat Thermostat Type 016-6901.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Lihat tabel halaman 146, pilih type air coil.
b. Tentukan Range High Event sesuai dengan temperature evaporator.
c. Kita ambil -318°C sampai +13°C, lalu tarik ke kiri.
d. Didapat thermostat dengan type 016-6901.
16
2.3.9 Pemilihan High and Low Pressure (HLP)
Kita dapat mencari pada tabel halaman 147. Pilih type yang
dibutuhkan, kemudian tentukan pada kolom reset yaitu Automatic LP, HP
manual kemudian tarik ke kiri maka didapat HLP Type 017-6705. karena
pada cool storage digunakan Pump down maka dicari juga LP yang
berfungsi sebagai control untuk Pump down. Pilih type LP yang dibutuhkan
yaitu Automatic Reset low pressure control. Maka didapat LP dengan Type
016-6703.
Langkah-langkahnya dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Lihat tabel halaman 147.
b. Tentukan type yang dibutuhlan, apakah automatic, manual atau
gabungan antara automatic dan manual.
c. Kita ambil yang automatic manual HLP dengan LP automatic dan
HP manual, lalu tarik ke kiri.
d. Didapat HLP dengan type 017-6705.
e. Tentukan type LP yang dibutuhlan, apakah automatic atau
manual.
f. Kita ambil yang automatic LP , lalu tarik ke kiri.
g. Didapat HLP dengan type 016-6703.
17
2.4 Technical Data dan Material List
SMK NEGERI 1 CIMAHI TECHNICAL DATA FOR
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
18
Product Vegetable/Union
Room measures (5 m x 4 m x 2,5 mh ) 50 m3 net
Quantity of product 500 kg/day
Room temperature -7°C
Insulation Pretabricated element 10 cm
Evaporating temperature -3°C
Condensing temperature +45°C
Refrigerant R-12
Refrigerating Capacity 2.340 kcal/h
Compressor running time 18 h/day
Defrost by Electric Heaters ----x/day
High Pressure Switch off +55°C 23 kg/cm2
Low Pressure Switch off -10°C 3,2 kg/cm2
on +3°C kg/cm2
Security Thermostat on ----°C
Pump down off -26°C
Fresh Air 2 x 5 min/day
Independent connected security system !
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
19
ROOM INSULATION
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
210 m2
210 pc.
700 pc.
700 pc.
120 m
700 pc.
---kg
---m2
50 m
--- m2
--- m2
--- m2
--- m
1
Insulation 10 cm thick
100 cm x 200 cm x 10 cm (2m2)
Screws 4 x 60 mm
Expander ø 6 mm
Galvanized wire ø 0,8 mm
Wood 1 x 1 cm x 10 cm length
Asphalt
Damp Barrier Alu Sheet
Alu Tape
Plaster with wire netting
Concrete 6 cm
Plywood 6 mm painted (for ceiling)
Wood 3 x 5 cm (ceiling suspention)
Insulated Door 90 m x 190 cm (light)
20 cm insulation, with heater
21.000,-
4.000,-
5.000,-
-------
----/m2
----/m2
-----/m
4.410.000,-
28.000,-
35.000,-
5.000,-
7.500,-
------
------
12.000,-
------
------
------
------
375.000,-
Total Price for Insulation Rp.4.872.500,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
20
REFRIGERATION MATERIAL
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
1
1
1
1
Condensing Unit, Type III/E33/810 RPM
(open type), BITZER Capacity 2340
kcal/h, Cooled by Air TEV -3°C, TCON
+45°C, R-12
Motor 15 HP, 11 KW, 3 x 220 V, 39 Amp.
Max. 1450 RPM
Evaporator, Type Searle UCL-65,
Capacity 2340 kcal/h, Δtm 8°C, Air
quantity 6740 m3/h, 2 Ventilators with 500
W total Defrost : Electric 4100 W total
Drain Pipe heater 100 W 3 m
1.300.000,-
incl
1.000.000,-
50.000,-
Total Rp. 2.350 000,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
21
REFRIGERATION MATERIAL (CONTINUATION)
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
1
1
1
1
1
8 m
8 m
8 m
---
Filter-Dryer, Type : Sporlan C-163 ø ⅜”
Sight-glass, Type : Sporlan SA-13 ø ⅜”
Solenoid Valve R-12 ø 3/8” 220 V Type
Sporlan MB 6 F1
Expasion Valve, Type : Sporlan GFE 1C
Capacity : 2340 kcal/h, R-12,
TEV -3°C, TCON +45°C with equalizer
Vibration absorber ø ⅝”
Copper Tube ø ⅝” (Suction)
Copper Tube ø 3/8” (Liquid)
Capillary Tube ø 0.032”
Start Regulator, Type : _________,
Capacity _______ kcal/h, R-___
9.000,-/m
5.000,-/m
15.000,-
17.500,-
45.000,-
50.000,-
45.000,-
72.000,-
40.000,-
8.000,-
--------
Total Rp.292.500,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
22
REFRIGERATION MATERIAL (CONTINUATION)
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
1
1
1
60 kg
8 m
½ kg
3 m
1
1
1
1
1
1
High-Low Pressure switch, Type: Ranco
017-6705
Low Pressure Switch, Type: 016-6703
Thermostat, Type : 016-6901
Range -35/-7°C
Refrigerant R-12
Pipe Insulation ø 1 3/8” 19 mm Wall
Glue for Pipe Insulation
Drain Water Line galv. Iron ø 1”
Siphon
Fresh Air fan, Type : Axian Fan ,
Ф 200 mm, 250 m3/h, 200 mm w.c
220V, 4 A, 350 W
Fresh air duct:
400 mm x 400 mm x 1000 mm length
Outside Grille 400 mm x 400 mm
Inside Grille 400 mm x 400 mm
Fresh air filter, Type: Fuji
400 mm (80 cm)x 400 mm(80 cm)
7.500,-/kg
7.500,-/m
60.000,-
30.000,-
35.000,-
450.000,-
60.000,-
5.000,-
4.000,-
4.000,-
450.000,-
500.000,-
200.000,-
250.000,-
200.000,-
Total Price
for Refrigeration Material Rp. 4.888.000,-Total Rp. 2.248.000,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
23
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
ELECTRIC MATERIAL
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
1
1
1
4
3
1
1
1
1
1
1
Electric Panel 60 cm x 60 cm
Manual Switch, 1-phase, 10 Amp.
Manual Switch, 3-phase, 40 Amp.
Breaker, 1-phase, 6 Amp..
Breaker, 1-phase, 25 Amp.
Breaker, 3-phase, 60 Amp.
Electromagnetic Switch 2 KW, 220 V Coil
Electromagnetic Switch (Contactor)
Type : FUJI 2 KW, Coil : 220 V
Electromagnetic Switch (Contactor)
Type : FUJI 5 KW, Coil : 220 V
Bimetall Relay, 3-phase, 9.2 Amp.
Relay, Type : FUJI Coil : 220 V, 1 Contact
Normaly close
4.500,-
4.500,-
4.500,-
10.000,-
50.000,-
4.500,-
7.000,-
18.000,-
13.500,-
4.500,-
10.000,-
25.000,-
40.000,-
50.000,-
10.000,-
Total Rp. 232.500,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI MATERIAL LIST FOR
24
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
ELECTRIC MATERIAL (CONTINUATION)
Quantity MaterialPrice
per Unit Rp.
TotalRp.
2
10 m
3 m
3 m
3 m
80 m
10 m
-----m
---- m
12 m
12
12
1
----
Defrost Timer, Type : Paragon 1/1 contacts
open/close, Motor 220 V
Wire, 1,5 mm2, Colour : Yellow and White
Wire, 1,5 mm2, Colour : Red and Black
Wire, 2,5 mm2, Colour : Red, Blue and
Green
Wire, 2,5 mm2, Colour : Red, Blue, Black
and Green
Cable, 2 wires 1 mm2 Several
Cable, 3 wires 1 mm2 Def. Therm.
Cable,____ wires____mm2 Oil Press.
Switch
Cable, ___wires_____ mm2 Def. Heater
Cable, 4 wires 10 mm2 Comp.
Terminals 4 mm2
Terminals 10 mm2
Plug 110 V
Warning Lamp (Sec. Thermostat)
60.000 120.000,-
80.000,-
40.000,-
45.000,-
45.000,-
50.000,-
25.000,-
55.000,-
4.000,-
5.000,-
2.500,-
Total Price
For Electric Material Rp.704.000,-Total Rp. 471.500,-
SMK NEGERI 1 CIMAHI PRICE CALCULATION FOR
25
REFRIGERATION SYSTEMSREFRIGERATION AND AIR CONDITIONING
Labour Cost for Insulation 200 hours Rp. 350.000,-
Labour Cost for Ref. Installation 100 hours Rp. 175.000,-
Labour Cost for Electric Panel 15 hours Rp. 26.250,-
Labour Cost for Elec. Connection 15 hours Rp. 26.250,-
Labour Cost for putting into operation
and adjustment 20 hours Rp. 35.000,-
Labour Cost Floor, Wall and Ceiling finish 100 hours Rp. 175.000,-
Labour Cost for Several works 30 hours Rp. 52.500,-
Insulation Material Cost Rp. 4.872.500,-
Refrigeration Material Cost Rp. 4.888.000,-
Electric Material Cost Rp. 704.000,-
Optional : (Labour and Material)
a.) Illumination Rp. 85.000,-
b.) Main Power Connection Rp. 50.000,-
c.) Alarm System Power Connection Rp. 25.000,-
Total Price of the Cold Storage Room Rp.11.464.500,-
NOTES : These prices do not include the room construction wit the ventilated floor.
The labour cost is based on Rp. 1.750,- per hour.
The material prices are based on June 2008 costs.
BAB III
PENUTUP
26
3.1 Kesimpulan
Setelah peserta diklat menyelesaikan perhitungan cooling load beserta
laporan tugas ini, maka saya sebagai peserta diklat menyimpulkan bahwa
didalam menghitung cooling load diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam
menghitung dan mencari komponen yang digunakan untuk pembuatan Cold
Storage room. Selain itu ada hal-hal yang membedakan perancanaan Cold storage
dengan perencanaan Freezer sebelumnya, selain dari suhu yang dikondisikan hal
yang perlu diperhatikan adalah kesesuain perencanaan dan pengerjaan dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Apabila kita kekurangan ketelitian, maka
sudah dipastikan dalam penentuan komponen akan salah dan dapat membuat
pendinginan atau suhu yang diatur tidak sesuai dengan yang di inginkan.
Misalkan apabila kita mencari jenis sight glass apabila kita salah menentukan
connection sizenya maka sight glass yang kita gunakan tidak cocok dengan filter
dryer yang kita gunakan.
Selain itu bahwa dalam penulisan laporan haruslah rapi, tidak boleh ada
kekosongan dalam lembaran laporan. Kemudian juga laporan yang kita buat
haruslah bersifat formal karena ini di maksudkan untuk melatih siswa dalam
menyusun dan pembuatan laporan akhir semester maupun laporan-laporan lain
kedepannya.
3.2 Saran
Saya sebagai peserta diklat menyadari bahwa dalam perencanaan dan
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangannya, salah satu
penyebabnya adalah kurangnya ketelitian dan pengetahuan. Karena diketahui
bahwa ketelitian dan ketepatan dalam memilih komponen pendingin sangan
berpengaruh pada hasil pengkondisian diakhir praktek telah selesai. Maka penulis
mengharapkan saran dan kritik dari guru mata diklat maupun pembaca yang
bersifat membangun, dan dapat dijadikan acuan untuk lebih baik dalam hal
tersebut. supaya dalam penulisan laporan selanjutnya saya dapat terselesaikan
dengan baik dan tanpa ada lagi kesalahan.
dan tanpa ada kesalahan.
27