Isi SPAL Part 2 Mikael Stevan Done
-
Upload
reza-praditya-s -
Category
Documents
-
view
102 -
download
3
Transcript of Isi SPAL Part 2 Mikael Stevan Done
BAB VIII
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
VIII.1 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah melakukan analisis terhadap penyebab rendahnya cakupan rumah dengan SPAL
yang memenuhi syarat sesuai standar di wilayah Puskesmas Tempuran, maka langkah
selanjutnya yaitu menyusun alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 19. Alternatif Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Tidak ada kader khusus kesehatan
lingkungan di Dusun Kijingsari Wetan
Melatih kader khusus untuk kegiatan kesehatan
lingkungan
2 Kurang optimalnya pemanfaatan dana
yang tersedia untuk pelaksanaan
penyuluhan SPAL dari segi pembuatan
media penyuluhan
Mengoptimalkan dana yang disalurkan untuk
pembuatan media penyuluhan
3 Tidak adanya jadwal pemeriksaan
secara rutin mengenai SPAL yang
memenuhi syarat
Membuat jadwal pemeriksaan dan pengawasan
rutin setiap 6 bulan sekali
4 Tidak tersedianya media promosi
seperti pamflet, brosur dan poster
penyuluhan tentang SPAL yang
memenuhi syarat
Pembuatan pamflet, brosur dan poster
penyuluhan tentang SPAL
5 Tidak ada Blanko Kuesioner baku
untuk Inspeksi Sanitasi SPAL
Pembuatan Blanko Kuesioner baku Inspeksi
Sanitasi SPAL
6 Belum tersedianya jadwal tertulis
tentang pelaksanaan pengawasan
tentang rumah dengan SPAL yang
Membuat jadwal pemeriksaan dan pengawasan
rutin setiap 6 bulan sekali
60
sesuai kegiatan di desa-desa
7 Pelaksanaan penyuluhan kurang
menarik perhatian seluruh masyarakat
desa
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan
metode yang inovatif dan kreatif
8 Kurangnya pengawasan atau evaluasi
rumah dengan SPAL secara berkala dan
terpadu setelah dilakukan penyuluhan
Pelaksanaan pemeriksaan dijadwalkan secara
teratur dilanjutkan dengan pengawasan secara
terpadu
9 Kurangnya pengetahuan dan perilaku
masyarakat mengenai pentingnya
SPAL dan dampak dari rumah tanpa
SPAL
Penyuluhan mengenai pentingnya serta kriteria
dari SPAL memenuhi syarat, dan dampak yang
dapat ditimbulkan jika SPAL tersebut tidak
memenuhi syarat sanitasi
10 Kurangnya pengetahuan dan perilaku
masyarakat mengenai cara membangun
dan kriteria dari SPAL yang sehat
Penyuluhan mengenai cara membangun SPAL
yang memenuhi syarat sanitasi dilanjutkan
dengan pelaksanannya berupa Kerja Bakti
pembangunan SPAL
11 Kurangnya kemauan masyarakat untuk
berperilaku sehat
Penyuluhan mengenai dampak yang dapat
ditimbulkan jika SPAL tersebut tidak
memenuhi syarat sanitasi terhadap kesehatan
masyarakat
12 Terbatasnya dana dari masyarakat
untuk membangun SPAL yang
memenuhi syarat
Usulan proposal melalui PNPM mandiri
pedesaan untuk SPAL
61
VIII.2 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
62
Gambar 13. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya kemauan masyarakat untuk berperilaku sehat
Tidak adanya jadwal pemeriksaan secara rutin mengenai SPAL yang memenuhi syarat
Kurangnya pengawasan atau evaluasi rumah dengan SPAL secara berkala dan terpadu setelah dilakukan penyuluhan
Tidak ada Blanko Kuesioner baku untuk Inspeksi Sanitasi SPAL
Kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat mengenai cara membangun dan kriteria dari SPAL yang sehat
Kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat mengenai pentingnya SPAL dan dampak dari rumah tanpa SPAL
Terbatasnya dana dari masyarakat untuk membangun SPAL yang memenuhi syarat
Belum tersedianya jadwal tertulis tentang pelaksanaan pengawasan tentang rumah dengan SPAL yang sesuai kegiatan di desa-desa
Membuat jadwal pemeriksaan dan pengawasan rutin setiap 6 bulan sekali serta kunjungan ulang setelah dilakukan penyuluhan
Penyuluhan menyeluruh mengenai SPAL pada kelompok masyarakat dengan metode yang kreatif dan inovatif.
Tidak tersedianya media promosi seperti pamflet, brosur dan poster penyuluhan tentang SPAL yang memenuhi syarat
Pembuatan pamflet, brosur dan poster penyuluhan tentang SPAL serta pembuatan Blanko Kuesioner baku Inspeksi Sanitasi SPAL
Kurang optimalnya pemanfaatan dana yang tersedia untuk pelaksanaan penyuluhan SPAL dari segi pembuatan media penyuluhan
Mengoptimalkan dana yang disalurkan untuk pembuatan media penyuluhan
Tidak ada kader khusus kesehatan lingkungan di Dusun Kijingsari Wetan
Pelaksanaan penyuluhan kurang menarik perhatian seluruh masyarakat desa
Melatih kader khusus untuk kegiatan kesehatan lingkungan
Mengusulkan proposal melalui PNPM mandiri pedesaan untuk pembiayaan SPAL
M x I x V
C
VIII.3 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan penentuan
alternatif pemecahan masalah. Penentuan alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Matriks dengan rumus:
Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi kriteria, sebagai berikut:
1. Efektifitas program
Pedoman untuk mengukur efektifitas program:
Magnitude (m)
Artinya besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan, semakin besar atau
banyak penyebab masalah dapat diselesaikan maka akan semakin efektif.
Importancy (i)
Artinya pentingnya penyelesaian masalah, semakin penting cara penyelesaian
dalam mengatasi penyebab masalah maka akan semakin efektif.
Vunerability (v)
Artinya sensitifitas cara penyelesaian masalah, semakin sensitif maka akan
semakin efektif.
Cost (C)
Artinya perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan
pemecahan masalah.
2. Efisiensi program
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (cost). Kriteria cost (C) diberi
nilai 1-5, bila costnya makin kecil, maka nilainya mendekati 1.
63
Magnitude Importancy Vulnerability Cost
1= Tidak magnitude 1 = Tidak penting 1 = Tidak sensitif 1= Sangat murah
2= Kurang magnitude 2 = Kurang penting 2 = Kurang sensitif 2= Murah
3= Cukup magnitude 3 = Cukup penting 3 = Cukup sensitif 3= Cukup murah
4 = Magnitude 4 = Penting 4 = Sensitif 4= Mahal
5= Sangat magnitude 5 = Sangat penting 5 = Sangat sensitif 5= Sangat mahal
Untuk mendapatkan nilai dari setiap point M,I,V, dan C, dilakukan penilaian menggunakan
metode Hanlon kualitatif, sebagai berikut:
Penyelesaian masalah
Nilai KriteriaHasil
AkhirUrutan
M I V C(M.I.V)
C
1. Melatih kader khusus untuk kegiatan
kesehatan lingkungan 3 3 3 2 13,5 IV
2. Mengoptimalkan dana yang disalurkan
untuk pembuatan media penyuluhan 2 1 4 1 8 VI
3. Membuat jadwal pemeriksaan dan
pengawasan rutin setiap 6 bulan sekali
serta kunjungan ulang setelah dilakukan
penyuluhan5 4 5 1 100 I
4. Pembuatan pamflet, brosur dan poster
penyuluhan tentang SPAL serta
pembuatan Blanko Kuesioner baku
Inspeksi Sanitasi SPAL
4 2 5 3 13,3 V
64
5. Penyuluhan menyeluruh mengenai
SPAL pada kelompok masyarakat
dengan metode yang kreatif dan inovatif.5 4 3 3 20 II
6. Mengusulkan proposal melalui PNPM
mandiri pedesaan untuk pembiayaan
SPAL
3 4 4 3 16 III
VIII.4 Bentuk Kegiatan dari Pemecahan Masalah
Tabel 20. Bentuk kegiatan pemecahan masalah
No Pemecahan Masalah yang Paling Mungkin Bentuk Kegiatan
1 Membuat jadwal pemeriksaan dan
pengawasan rutin setiap 6 bulan sekali serta
kunjungan ulang setelah dilakukan
penyuluhan
Pembuatan jadwal dan
pengawasan berkala dan
rutin setiap 6 bulan sekali
serta kunjungan ulang
setelah penyuluhan
2 Penyuluhan menyeluruh mengenai SPAL
pada kelompok masyarakat dengan metode
yang kreatif dan inovatif
Penyuluhan mengenai
SPAL yang memenuhi
syarat dengan metode yang
inovatif dan kreatif serta
Kerja Bakti pembangunan
SPAL
3 Mengusulkan proposal melalui PNPM mandiri pedesaan untuk pembiayaan SPAL
Usulan proposal melalui
PNPM mandiri pedesaan
untuk pembiayaan SPAL
4 Melatih kader khusus untuk kegiatan
kesehatan lingkungan
Pelatihan kader kesehatan
lingkungan
65
5 Pembuatan pamflet, brosur dan poster
penyuluhan tentang SPAL serta pembuatan
Blanko Kuesioner baku Inspeksi Sanitasi
SPAL
Minggu Pembuatan Media
Penyuluhan dan Blanko
Kuesioner Inspeksi Sanitasi
SPAL
6 Mengoptimalkan dana yang disalurkan untuk
pembuatan media penyuluhan
Pengaturan ulang
pembagian dana bagi
setiap kegiatan promosi
kesehatan lingkungan
66