Isi Penelitian Hipertensi

7/21/2019 Isi Penelitian Hipertensi

http://slidepdf.com/reader/full/isi-penelitian-hipertensi 1/63

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan faktor resiko utama penyakit-penyakit

kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data

penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukan hipertensi dan penyakit

kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring

dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya

biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana

penanggulangan hipertensi. troke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi

lebih dari sepertiga penyebab kematian. Dimana stroke menjadi penyebab

kematian terbanyak !",#$, kedua hipertensi %,&$, penyakit jantung iskemik

",!$, dan penyakit jantung #,%$ 'Hasil Rinkesda ())*+. Data Rinkesda ())*

disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar )$ dengan insiden

komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih banyak pada perempuan '"($+

dibanding laki-laki '#&$+ 'Kemenkes, ())+.revalensi hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi,

sehingga mengakibatkan masalah kesehatan di masyarakat. Hipertensi merupakan

salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit

jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukan gejala, sehingga

baru disadarai bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi

jantung atau stroke. /idak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada



2

0aktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan 'Kemenkes,

()!(+. revalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah

menunjukan penurunan dari !,*$ tahun ())* menjadi (",&$ tahun ()!.

1sumsi terjadi penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukuran tensi

yang berbeda, sampai pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat

ke fasilitas kesehatan. 2amun, prevalensi hipertensi berdasarkan 0a0ancara

'apakah pernah didiagnosa nakes dan minum obat hipertensi+ terjadi peningkatandari *,%$ tahun ())* menjadi ,"$ tahun ()!, 'Riskesdas, ()!+.

Hasil pengukuran tekanan darah pada usia !& tahun keatas

ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar !,*$, dimana hanya *,($

penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya ),#$ kasus

yang minum obat hipertensi. Ini menunjukan, *%$ kasus hipertensi di masyarakat

belum terdeteksi atau *%$ masyarakat belum mengetahui bah0a mereka

menderita hipertensi 'rof /jandra 3oga dalam Kemenkes, ()!(+.ada eptember ()!#, prevalensi kasus hipertensi di uskesmas

Kecamatan /anggulangin sebesar !", $. 4erdasarkan latar belakang diatas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan faktor usia,

kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga pengunjung uskesmas /anggulangin,

Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo pada bulan eptember ()!#.B. Rumusan Masalah

1pakah faktor usia, kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga

berhubungan dengan kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin,

Kabupaten idoarjo pada bulan eptember ()!# 5C. Tujuan Penelitian



3

1. Tujuan umum

6enganalisis apakah faktor usia, kebiasaan merokok dankebiasaan olahraga berhubungan dengan kejadian hipertensi pengunjung di

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo

pada bulan eptember ()!#.

. Tujuan khusus

a. 6enganalisis hubungan usia dengan hipertensi pengunjung uskesmas

/anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo. b. 6enganalisis hubungan kebiasaan merokok dengan hipertensi pengunjung

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo.c. 6enganalisis hubungan kebiasaan olahraga dengan hipertensi pengunjung

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo.

D. Man!aat "enelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk 7!. 4agi peneliti7

6enambah pengetahuan mengenai masalah hipertensi di masyarakat serta

menambah pengalaman dalam meneliti secara langsung di lapangan.(. 4agi masyarakat7

6emberikan pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat tahu dan

mengerti tentang penyakit hipertensi.. 4agi instansi terkait 7



4

6enjadi masukan bagi uskesmas Kecamatan /anggulangin, Kabupaten

idoarjo dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi.



5

BAB II

TIN#AUAN PU$TA%A

A. De!inisi Hi"ertensi

Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai

hipertensi esensial. 4eberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer,

untuk membedakannya, untuk membedakannya dengan hipertensi lain yang

sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. Hipertensi atau penyakit darah

tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang diba0a oleh darah terhambat

sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan 'Rani 1,())%+. Hipertensi sering

kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit

yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya 'ustrani 8, ())#+.

enyakit tidak menular secara umum meliputi penyakit

jantung,stroke, kanker, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif

kronis, asma bronkial, penyakit sendi yang sebagian non infeksi, nyeri punggung

yang menyebabkan ketidakmampuan bekerja, cedera berat yang disebabkan

kecelakaan lalu lintas dan trauma serta penyakit penyakit dan kelainan bentuk lain

yang menyebabkan kecacatan 'Depkes RI, ())+.



6

/ekanan darah tinggi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama

dengan !")-!&) mmHg. /ekanan diastolik biasanya juga akan meningkat dantekanan diastolik yang tinggi misalnya )-!() mmHg atau lebih, akan berbahaya

karena merupakan beban jantung 'Kaplan 6,!&+. Hipertensi didefinisikan

sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas !#) mmHg

dan tekanan diastolik diatas ) mmHg. ada populasi lanjut usia, hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik !%) mmHg dan tekanan diastolik ) mmHg

'heps,())"+.

B. E"i&emi'l'gi

Data epidemiologis menunjukkan bah0a dengan makin

meningkatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi

kemungkinan besar juga akan bertambah, dimana baik hipertensi sistolik maupun

kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul lebih dari separuh orang

yang berusia 9 %" tahun 'Rani 1,())%+.

C. Eti'l'gi

4erdasarkan etiologinya, hipertensi dibagi ( 'dua+ hipertensi

esensial dan hipertensi sekunder 'ustrani 8, ())#+. Hipertensi esensial disebut

hipertensi primer atau idiopatik, adalah hipertensi yang tidak jelas etiologinya.

8ebih dari )$ kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Kelainan

hemodinamik utama pada hipertensi esensial adalah peningkatan resistensi



7

perifer. Hipertensi sekunder, prevalensinya hanya sekitar "-&$ dari seluruh

penderita hipertensi. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh penyakit ginjal'hipertensi renal+, penyakit endokrin 'hipertensi endokrin+, obat dan lain-lain

D. Pat'genesis

Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul

terutama karena interaksi antara faktor-faktor tertentu, faktor-faktor resiko yang

mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut adalah

!. :aktor risiko seperti7 diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok

genetik, usia dan olahraga.(. istem saraf simpatis

a. /onus simpatis

b. ;ariasi diurnal

. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi7 endotel

pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos

dan interstisium yang memberikan kontribusi akhir. engaruh sistem otokrin

setempat yang berperan pada sisitem renin, angiotensin dan aldosteron 'Rani

1, ())%+.ada medulla otak, mekanisme yang mengontrol konstriksi dan

relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor. Dari pusat vasomotor ini

bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke ba0ah korda spinalis dan keluar dari

columna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat

vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke keba0ah melalui



8

sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. ada titik ini, neuron pre ganglion

melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan

konstriksi pembuluh darah. 4erbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat

memengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu

dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui

dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi '4runner < uddarth, ())(+.

/ekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah melalui sistemsirkulasi dilakukan oleh aksi memompa dari jantung (cardiacoutput/CO) dan

dukungan dari arteri ' peripheral resistance/PR+. :ungsi kerja masing-masing penentu

tekanan darah ini dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor yang kompleks.

Hipertensi sesungguhnya merupakan abnormalitas dari faktor-faktor tersebut, yang

ditandai dengan peningkatan curah jantung dan = atau ketahanan periferal 'Kaplan 6,

!&+.

E. Tan&a &an (ejala

ada dasarnya hipertensi tidak memberi gejala yang spesifik.

>mumnya gejala yang diberikan berkaitan dengan7

!. eningkatan /D7 sakit kepala 'pada hipertensi berat+, paling sering di daerah

occipital dan dikeluhkan pada saat bangun pagi, selanjutnya berkurang secara

spontan setelah beberapa jam, dizziness, palpitasi, mudah lelah.

(. ?angguan vaskuler7 epistaksis, hematuria, penglihatan kabur karena

perubahan di retina, episode kelemahan atau dizziness oleh karena transient



9

cerebral ischemia, angina pektoris, sesak karena gagal jantung.

. enyakit yang mendasari7 pada hiperaldosteronisme primer didapatkan poliuria, polidipsi, kelemahan otot karena hipokalemia, pada sindroma.

#. Cushing didapatkan peningkatan berat badan dan emosi labil, pada

haeochromocytoma bisa didapatkan sakit kepala episodik, palpitasi,

diaphoresis, postural dizziness '/jokopra0iro 1, ())*+.

eninggian tekanan darah kadang merupakan satu-satunya

gejala, terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. ?ejala lain

adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat

ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing '/jokopra0iro 1,

())*+.

). %lasi!ikasi Pen*e+a+

4erdasarkan penyebabnya '/jokopra0iro 1, ())*+, hipertensi dibagi menjadi (

'dua+, yaitu7

!. Hipertenstensi primer 'esensial+, penyebab hipertensi tidak diketahui ')-"$

pasien+(. Hipertensi sekunder, disebabkan oleh gangguan ginjal '(-%$ dari seluruh

pasien hipertensi+.a. Renal parenchyrnal disease: penyakit glomeruler, penyakit tubulo-

interstisiil kronik, penyakit polikistik, uropati obstruktif b. Renovascular disease: Renal rtery !tenosis (R!) karena atheroskierosis

dan displasia fibromuskuler, arthritis, kompresi a. renalis oleh faktor

ekstrinsik.c. 8ain-lain7 tumor yang menghasilkan renin, retensi 2a ginjal ("iddle#s



10

syndrome) ?angguan endokrin7d. Kelainan adreno-kortikal7 aldosteronisme primer, hiperplasia adrenal

kongenital, sindroma Coshing$

e. drenal%medullary tumors: phaeochromocytoma

(. Diagn'sis

1. Anamnesis

1namnesis yang dilakukan meliputi tingkat hipertensi dan

lama menderitanya, ri0ayat dan gejala-gejala penyakit yang berkaitan seperti

penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler dan lainnya. 1pakah

terdapat ri0ayat penyakit dalam keluarga, gejala yang berkaitan dengan

penyakit hipertensi, perubahan aktifitas atau kebiasaan 'seperti merokok,

konsumsi makanan, ri0ayat dan faktor psikososial lingkungan keluarga,

pekerjaan, dan lain-lain+. Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran

tekanan darah dua kali atau lebih dengan jarak dua menit, kemudian diperiksa

ulang dengan kontrolateral '/jokopra0iro 1,())*+.

. Pemeriksaan !isik

a. Kesan umum, misalnya7 0ajah bulat dan obesitas trunkal mengesankan

sindroma cushing b. emeriksaan /D dan nadi7

!+ 4andingkan kanan-kiri, posisi tidur=duduk dan berdiri(+ 4ila pada saat berdiri /DD meningkat mengesankan hipertensi

esensial, bila /DD turun 'tanpa terapi anti hipertensi+ kemungkinan

hipertensi sekunder c. @atat berat badan dan tinggi badan untuk perhitungan &ody 'ass nde

'46I+.



11

d. emeriksaan mata yang teliti7 terutama funduskopi untuk memperkirakan

lamanya hipertensi dan prognosis.e. emeriksaan abdomen7*) 4ising pada sisi kanan=kiri garis tengah, di atas umbilikus kemungkinan

penyempitan a. Renalis (Renal rtery !tenosis)$

+) embesaran ginjal karena polikistik ginjal, massa pada ginjal.) alpasi denyut a. :emoralis, bila menurun dan atau terlambat

dibandingkan a. Radialis maka /D pada kaki harus diukur. Aalaupun

denyut a. :emoralis normal, bila didapatkan hipertensi pada umur B)

tahun, tekanan arteri ekstremitas ba0ah harus diukur.f. emeriksaan ekstremitas 7 edema, tanda adanya cerebrovascular accident

(C) sebelumnya.

,. Pemeriksaan "enunjang

6asih terdapat silang pendapat mengenai seberapa jauh = luas

pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada pasien hipertensi,

khususnya hipertensi sekunder '/jokopra0iro 1,())*+.

emeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium

rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya

kerusakan organ dan faktor risiko lain atau mencari penyebab hipertensi

'1rif 6ansjoer, dkk.+. 4iasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap,

kimia darah 'kalium, natrium, kreatinin, gula arah puasa, kolesterol total,

kolesterol HD8+. ebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain,

seperti klirens kreatinin, protein urin (# jam, asam urat, kolesterol 8D8,

/H, dan ekokardiografi 'uyono , ())!+.



12

6enurut lamet uyono, pemeriksaan urinalisa diperlukan

karena selain dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit ginjal, jugakarena proteinuria ditemukan pada hampir separuh pasien. ebaiknya

pemeriksaan dilakukan pada urin segar 'uyono ,())!+.

H. %lasi!ikasi Hi"ertensi

enilaian untuk menentukan seseorang menderita penyakit

hipertensi atau tidak, harus ada suatu standar nilai ukur dari tensi atau tekanan

darah. berbagai macam klasifikasi hipertensi yang digunakan di masing-masing

negara seperti klasifikasi menurut -oint .ational Committee (-.C ) yang

digunakan di negara 1merika erikat, klasifikasi menurut Chinese 0ypertension

!ociety yang digunakan di @ina, Klasifikasi menurut 1uropean !ociety o2

0ypertension (1!0) yang digunakan negara-negara di Cropa, klasifikasi menurut

nternational !ociety on 0ypertension in &lacks (!0&) yang khusus digunakan

untuk 0arga keturunan 1frika yang tinggal di 1merika serta 4adan kesehatan

dunia AH memiliki klasifikasi hipertensi.

4erdasarkan konsensus yang dihasilkan pada ertemuan Ilmiah

2asional ertama erhimpunan Hipertensi di Indonesia pada tanggal !-!#

Eanuari ())*, belum dapat membuat klasifikasi hipertensi sendiri untuk orang

Indonesia. Hal ini dikarenakan data penelitian hipertensi di Indonesia berskala

nasional sangat jarang. leh sebab itu, para pakar hipertensi di Indonesia sepakat

untuk menggunakan klasifikasi AH dan E2@ * sebagai klasifikasi hipertensi

yang digunakan di Indonesia.



13

Ta+el II.1 %lasi!ikasi Hi"ertensi menurut -H

umber 7 3orld 0ealth Organisation, ())

Ta+el II. %lasi!ikasi Hi"ertensi menurut Joint National Committee 7

umber 7 -oint .ational Committee , ())

Ta+el II., %lasi!ikasi Hi"ertensi Hasil %'nsensus Perhim"unan Hi"ertensi

In&'nesia

%ateg'ri $ist'l /mmHg0 Danatau Diast'le /mmHg0

2ormal B!() Dan B&)re hipertensi !()-! 1tau &)-&Hipertensi tahap ! !#)-!" 1tau )-Hipertensi tahap ( F !%) 1tau F !))Hipertensi sistolterisolasi

F !#) Dan B )

umber 7 Konsensus erhimpunan Hipertensi Indonesia, ())"

E2@ & merupakan klasifikasi hipertensi terbaru dari Eoint 2ational

@ommittee yang berpusat di 1merika erikat sejak desember ()!. E2@ & telah

merilis panduan baru pada manajemen hipertensi orang de0asa terkait dengan

%ateg'ri $ist'l /mmHg0 Diast'l /mmHg0

ptimal B !() B &) 2ormal B !) B &"

/ingkat ! 'hipertensi ringan+ !#)-!" )-ub grup 7 perbatasan !#)-!# )-#

/ingkat ( 'hipertensi sedang+ !%)-!* !))-!)/ingkat 'hipertensi berat+ F !&) F !!)Hipertensi sistol terisolasi F !#) B )

ub grup 7 perbatasan !#)-!# B )

%ateg'ri $ist'l /mmHg0 Danatau Diast'le /mmHg0

2ormal B!() Dan B&)re hipertensi !()-! 1tau &)-&

Hipertensi tahap ! !#)-!" 1tau )-Hipertensi tahap ( F !%) 1tau F !))



14

penyakit kardiovaskuler. ara penulis membentuk sembilan rekomendasi yang

dibahas secara rinci bersama dengan bukti pendukung. 4ukti diambil dari penelitianterkontrol secara acak dan diklasifikasikan menjadi 'eth ()!#+ 7

!. Rekomendasi kuat, dari evidence base terdapat banyak bukti penting yang

menguntungkanG(. Rekomendasi sedang, dari evidence base terdapat bukti yang menguntungkanG. Rekomendasi lemah, dari evidence base terdapat sedikit bukti yang

menguntungkanG

#. Rekomendasi berla0anan, terbukti tidak menguntungkan dan merusak 'harm2ul +, opini ahliG

". /idak direkomendasikan.

4eberapa rekomendasi terbaru antara lain7

!. ada pasien berusia F %) tahun, mulai pengobatan farmakologis pada tekanan

darah sistolik F !")mmHg atau diastolik F )mmHg dengan target terapi

untuk sistolik B !")mmHg dan diastolik B )mmHg . Rekomendasi Kuat-

4rade 1G(. ada pasien berusia B %) tahun, mulai pengobatan farmakologis pada tekanan

darah diastolik F )mmHg dengan target B )mmHg. >ntuk usia )-"

tahun, rekomendasi kuat - 4rade 1G >ntuk usia !&-( tahun, opini ahli -

kelas CG. ada pasien berusia B %) tahun, mulai pengobatan farmakologis pada

tekanan darah sistolik F !#)mmHg dengan target terapi B !#)mmHg. pini

1hli - kelas CG



15

#. ada pasien berusia F !& tahun dengan penyakit ginjal kronis, mulai

pengobatan farmakologis pada tekanan darah sistolik F !#)mmHg ataudiastolik F )mmHg dengan target terapi sistolik B !#)mmHg dan diastolik B

)mmHg . pini 1hli - kelas CG". ada pasien berusia F !& tahun dengan diabetes, mulai pengobatan

farmakologis pada tekanan darah sistolik F !#)mmHg atau diastolik 4 F

)mmHg dengan target terapi untuk sistolik gol 4 B !#)mmHg dan diastolik

gol 4 B )mmHg . pini 1hli - kelas CG%. ada populasi umum bukan kulit hitam, termasuk orang-orang dengan

diabetes, pengobatan antihipertensi a0al harus mencakup diuretik tipe

thiaJide, @@4 , 1@C inhibitor atau 1R4 Rekomendasi sedang-4rade 4

rekomendasi ini berbeda dengan E2@ * yang mana panel merekomendasikan

diuretik tipe thiaJide sebagai terapi a0al untuk sebagian besar pasienG*. ada populasi umum kulit hitam, termasuk orang-orang dengan diabetes,

pengobatan antihipertensi a0al harus mencakup diuretic tipe thiaJide atau

@@4 . >ntuk penduduk kulit hitam umum 7 Rekomendasi edang - 4rade 4,

untuk pasien hitam dengan diabetes 7 Rekomendasi lemah-4rade @G&. ada penduduk usia F !& tahun dengan penyakit ginjal kronis , pengobatan

a0al atau tambahan antihipertensi harus mencakup 1@C inhibitor atau 1R4

untuk meningkatkan outcome ginjal . Rekomendasi sedang -4rade 4G. Eika target tekanan darah tidak tercapai dalam 0aktu satu bulan pengobatan,

tingkatkan dosis obat a0al atau menambahkan obat kedua dari salah satu

kelas dalam Rekomendasi %. Eika target tekanan darah tidak dapat dicapai

dengan dua obat, tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang tersedia.



16

Eangan gunakan 1@CI dan 1R4 bersama-sama pada pasien yang sama. Eika

target tekanan darah tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat-obatan dalam Rekomendasi % karena kontraindikasi atau kebutuhan untuk

menggunakan lebih dari obat untuk mencapai target tekanan darah, maka

obat antihipertensi dari kelas lain dapat digunakan . pini 1hli - kelas C.

I. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan n'n !armak'l'gis

endekatan nonfarmakologis merupakan penanganan a0al

sebelum penambahan obat-obatan hipertensi, disamping perlu diperhatikan

oleh seorang yang sedang dalam terapi obat. edangkan pasien hipertensi

yang terkontrol, pendekatan nonfarmakologis ini dapat membantu

pengurangan dosis obat pada sebagian penderita. leh karena itu, modifikasi

gaya hidup merupakan hal yang penting diperhatikan, karena berperan dalam

keberhasilan penanganan hipertensi '/jokopra0iro 1,())*+.

a. 6engurangi asupan garam

ada hipertensi derajat I, pengurangan asupan garam dan

upaya penurunan berat badan dapat digunakan sebagai langkah a0al

pengobatan hipertensi. 2asihat pengurangan asupan garam harus

memperhatikan kebiasaan makan pasien, dengan memperhitungkan jenis



17

makanan tertentu yang banyak mengandung garam. embatasan asupan

garam sampai %) mmol per hari, berarti tidak menambahkan garam pada0aktu makan, memasak tanpa garam, menghindari makanan yang sudah

diasinkan, dan menggunakan mentega yang bebas garam. @ara tersebut

diatas akan sulit dilaksanakan karena akan mengurangi asupan garam

secara ketat dan akan mengurangi kebiasaan makan pasien secara drastic

'8any ?, ())"+.

b. besitas

besitas atau kegemukan dimana berat badan mencapai

indeks massa tubuh 9 (" kg '4erat badan+ dibagi kuadrat tinggi badan 'm+

juga merupakan salah satu faktor risiko terhadap timbulnya hipertensi.

besitas merupakan cirri dari populasi penderita hipertensi. @urah jantung

dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi

dari penderita hipertensi yang tidak obesitas.

ada obesitas tahanan perifer berkurang atau normal,

sedangkan aktivitas saraf simpatis meninggi dengan aktivitas renin plasma

yang rendah.

c. lahraga

lahraga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan

terhadap hipertensi. 6elalui olahraga yang isotonik dan teratur 'aktivitas

fisik aerobik selama )-#" menit=hari+ dapat menurunkan tahanan perifer



18

yang akan menurunkan tekanan darah. elain itu dengan kurangnya

olahraga maka risiko timbulnya obesitas akan bertambah, dan apabilaasupan garam bertambah maka risiko timbulnya hipertensi juga akan

bertambah 'lamet , ())!+.

alah satu hasil latihan fisik yang teratur adalah pelebaran

pembuluh darah sehingga tekanan darah yang tinggi akan menurun.

engaturan lain yang akan memengaruhi turunnya tekanan darah adalah

terkendalinya pusat pengaturan darah di dalam tubuh. Hal lain adalah

hormonal yang biasa memacu tekanan darah semakin sedikit dikeluarkan

atau dipakai. emua faktor diatas memberi kontribusi atas turunnya

tekanan darah. 1da beberapa manfaat olahraga bagi tubuh manusia, antara

lain7

a. Kerja jantung efisienG

b. Keluhan nyeri dada ketika melakukan aktifitas akan berkurang atau

menghilangG

c. Kadar lemak didalam darah akan semakin menurunG

d. embuluh darah jantung atau arteri koroneria akan lebih besar dan

lebar dibanding dengan orang yang tidak terlatih. Disamping itu

kolateral atau pembuluh darah baru bila sudah terjadi penyempitan

atau penyumbatanG



19

e. embuluh darah setelah operasi atau setelah pelebaran dengan balon

tetap terbukaG

f. 6encegah timbulnya penggumpalan darahG

g. CnJim bekerja lebih efisienG

h. Kemampuan tubuh atau kesegaran jasmani akan meningkat.

. Penatalaksanaan !armak'l'gis

/ujuan pengobatan pasien hipertensi adalah 7

a. /arget tekanan darah B!")=) untuk usia %) tahun keatas , target tekanan

darah B!#)=) untuk usia diba0ah %) tahun, untuk individu yang

beresiko tinggi 'diabetes, gagal ginjal proteinuria+ B !)=&) mmHgG

b. enurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskulerGc. 6enghambat laju penyakit ginjal proteinuria.

engobatan hipertensi terdiri dari terapi non farmakologis dan non

farmakologis, terapi non farmakologis harus dilaksanakan oleh semua

pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan

mengendalikan faktor- faktor resiko serta penyakit lainnya. Eenis-jenis

obat anti hipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan

E2@ &7

!+ Diuretika, terutama jenis thiaJidG



HIPERTENSI

Jenis Kelamin Meroo

Jenis Pen!i!ian

Jenis Peer"aan

Pen#e$a%&an

Sia'

(la%ra#a

Ri)a*a$ el&ar#a

(+esi$as

Kons&msi #aram

,sia

Faktor yang dapat dimodifkasiFaktor yang tidak dapat dimodifkasi

Elas$isi$as 'em+&l&% !ara% aor$a men&r&n

-e'osisi lema !i en!o$el

Nio$in

E'%ine.rin

Pen*em'i$an 'em+&l&% !ara%

20

(+ Calcium chanel bloker atau calcium antagonist (CC&)G

+ ngiotensin%Converting 1nzyme nhibitor (C1)G5) ngiotensin Receptor &locker (R&)$

BAB III

A. %erangka %'nse"



21

;ariabel yang diteliti

;ariabel yang tidak diteliti

(am+ar III.1 %erangka %'nse" &ari Penelitian Hu+ungan )akt'r Usia2%e+iasaan Mer'k'k2 &an %e+iasaan lahraga &engan %eja&ian Hi"ertensi

Pengunjung "uskesmas Tanggulangin2 %e3amatan Tanggulangin2 %a+u"aten

$i&'arj' Pa&a Bulan $e"tem+er 415 /Hariss'n2 4460

enjelasan kerangka konsep 7

!+ 6ekanisme dasar peningkatan tekanan sistolik sejalan dengan

peningkatan usia terjadinya penurunan elastisitas dan kemampuan

meregang pada arteri besar. /ekanan aorta meningkat sangat tinggidengan penambahan volume intravaskuler yang sedikit menunjukan

kekakuan pembuluh darah pada lanjut usia. ecara hemodinamik

hipertensi sistolik ditandai penurunan kelenturan pembuluh arteri besar

resistensi perifer yang tinggi pengisian diastolik abnormal dan bertambah

masa ventrikel kiri. enurunan volume darah dan output jantung disertai

kekakuan arteri besar menyebabkan penurunan tekanan diastolik. 8anjut

usia dengan hipertensi sistolik dan diastolik output jantung, volume

intravaskuler, aliran darah keginjal aktivitas plasma renin yang lebih



22

rendah dan resistensi perifer. erubahan aktivitas sistem syaraf simpatik

dengan bertambahnya norepinephrin menyebabkan penurunan tingkatkepekaan sistem reseptor beta adrenergik pada sehingga berakibat

penurunan fungsi relaksasi otot pembuluh darah '/emu Ilmiah ?eriatri ,

())&+G(+ 6erokok merupakan salah satu faktor yang dapat diubah, adapun

hubungan merokok dengan hipertensi adalah nikotin akan menyebabkan

peningkatan tekanan darah karena nikotin akan diserap pembuluh darahkecil dalam paru-paru dan diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke

otak, otak akan bereaksi dengan nikotin dengan memberi sinyal pada

kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin 'adrenalin+. Hormon yang kuat

ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk

bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. elain itu karbon

monoksida dalam asap rokok menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini

akan mengakibatkan tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa

memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan

jaringan tubuh 'erhi, ())"+G+ rang yang kurang aktif dalam melakukan olahraga dapat menyebabkan

penimbunan deposisi lemak, sehingga menyebabkan elastisitas pembuluh

darah menjadi berkurang dan menyebabkan hipertensi. alah satu hasil

latihan fisik atau olahraga yang teratur adalah pelebaran pembuluh darah

sehingga tekanan darah yang tinggi akan menurun. engaturan lain yang

akan memengaruhi turunnya tekanan darah adalah terkendalinya pusat



23

pengaturan darah di dalam tubuh. Hal lain adalah hormonal yang biasa

memacu tekanan darah semakin sedikit dikeluarkan atau dipakai. emuafaktor diatas memberi kontribusi atas turunnya tekanan darah

'3ogiantoro, ())%+.

B. Hi"'tesa

!. 1da hubungan antara umur dengan hipertensi pengunjung uskesmas

/anggulangin, Kecamatan /anggulangn, Kabupaten idoarjo.(. 1da hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi pengunjung

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangn, Kabupaten idoarjo.. 1da hubungan antara kebiasaan olaraga dengan hipertensi pengunjung

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangn, Kabupaten idoarjo.



24

BAB I7

METDE PENELITIAN

A. #enis &an Ran3ang Bangun Penelitian

Eenis penelitian ini adalah observational analitic dengan

pengambilan data dengan cross sectional karena pengumpulan data variabel bebasdan variabel terikatnya dilakukan satu kali dalam kurun 0aktu tertentu.

B. L'kasi &an -aktu Penelitian

1. L'kasi "enelitian

8okasi penelitian ini akan dilakukan di beberapa desa 0ilayah

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo.. -aktu "enelitian

enelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal ( eptember

()!# - () ktober ()!#.C. P'"ulasi &an $am"el

1. P'"ulasi

opulasi dalam penelitian adalah semua pasien yang

melakukan kunjungan di uskesmas Kecamatan /anggulangin Kabupaten



/ P

!

25

idoarjo pada bulan eptember ()!# yang berusia F !& tahun sejumlah !.)(

orang.. $am"el

ampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap me0akili keseluruhan populasi

'2otoatmodjo, ())"+. ampel penelitian ini adalah pengunjung uskesmas

/anggulangin bulan eptember ()!#.1dapun kriteria inklusi dari subjek penelitian7

a. engunjung uskesmas yang berusia F !& tahun pada bulan eptember ()!#.

b. 4ersedia di0a0ancarai.Kriteria eksklusi7a. 6enderita dehidrasi berat 'karena bisa memengaruhi tekanan darah+.

,. Besar sam"el

ampel minimal yang diperlukan berdasarkan rumus mencari

jumlah minimal dengan rumus besar menurut 4ambang 6adiyono, dkk

'()!!+.n

Keterangan 7

n 4esar sampel.

L tandar skor dari M dalam suatu distribusi normal.

M Kesalahan penelitian yang dimiliki peneliti 'standart generalis yaitu),)"+.

roporsi.

N ! O .



26

d Distance presision absolute yang ditetapkan penelitian '),)!+.

@ara hitung 7

"!( = .#% !", $

n !,%P . ),!" . ),&#* ),#*& #,*& ")

),!P ),)!

4erdasarkan rumus penghitungan sampel di atas diperoleh jumlah sampel

minimal sebanyak ") orang responden.5. Cara "engam+ilan sam"el

@ara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

tehnik !istematic Random !ampling dengan interval (!.D. 7aria+el Penelitian

!. ;ariabel bebas 'independen+

a. :aktor usia pengunjung uskesmas.

+. :aktor kebiasaan merokok pengunjung uskesmas.3. :aktor kebiasaan berolahraga pengunjung uskesmas.

(. ;ariabel terikat 'dependen+a. Kejadian Hipertensi.

E. De!inisi "erasi'nal &an Cara Pengukuran



Sis$ema$i Ran!om Sam'lin#

Sampel

Pen#&n"&n# P&sesmas 'a!a +&lan Se'$em+er 2014 *an# +er&sia 18 $a%&n !i -esa )ila*a

n 50 (ran#

Dilakukan pengukuran melalui wawanca

a$or &sia 'en#&n"&n#

a$or e+iasaan meroo 'en#&n"

a$or e+iasaan +erola%ra#a 'en#&

Populasien#&n"&n# P&sesmas 'a!a +&lan Se'$em+er 2014 *an# +er&sia 18 $a%&n *an# +era!a !i -esa

N 1032 (ran#

nalisis S$a$is$i

a$or *an# +er%&+&n#an !en#an e"a!ian %i'er$ensi !ian$ara: &sia e

27

Ta+el I7.1 De!inisi "erasi'nal &an Cara Pengukuran Mengenai Hu+ungan

)akt'r Usia2 %e+iasaan Mer'k'k2 &an %e+iasaan lahraga &engan keja&ian

Hi"ertensi Pengunjung Puskesmas Tanggulangin2 %e3amatan Tanggulangin2

%a+u"aten $i&'arj' "a&a Bulan $e"tem+er 415

). %erangka "erasi'nal

N

'

7aria+el

De"en&en

/80

De!inisiAlat

Ukur

Cara

Ukur

Hasil

Ukur

$kal

a

Ukur

! KejadianHipertensi

/ekanan darah yangdiukur pada 0aktukunjungan ke uskesmashipertensi apabila 'E2@*+ 7 systole F!#) mmHgatau diastole F )mmHg.

/ensimeter

engukurantekanandarahsistoldandiastol

!Hipertensi

(/idakHipertensi

2ominal

7aria+el in&e"en&en /90

! >sia 8ama hidup respondensejak lahir sampaidengan pada saat penelitian dilakukandengan satuan tahun.

Kuesioner

Aa0ancara

! B #)tahun

( F #)tahun

rdinal

( 6erokok Kebiasaan respondenmenghisap rokok minimal ! batang perhariminimal dalam 0aktu !tahun terakhir.

Kuesioner

Aa0ancara

!6erok ok

(/idak 6erokok

2ominal

lahraga Kebiasaan respondenmelakukan aktivitasuntuk melatih tubuhnyaagar tetap bugar dansehat rutin dilakukan

seminggu !-( kali dalam0aktu ) menit.

Kuesioner

Aa0ancara

!lahr aga

(/idak lahraga

2ominal



28

(am+ar I7.1 %erangka "erasi'nal Hu+ungan )akt'r Usia2 %e+iasaan

Mer'k'k &an %e+iasaan lahraga &engan %eja&ian Hi"ertensi Pengunjung

Puskesmas Tanggulangin2 %e3amatan Tanggulangin2 %a+u"aten $i&'arj'

"a&a Bulan $e"tem+er 415

(. Teknik &an Instrumen Pengum"ulan Data

1. Teknik Pengum"ulan Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi7a. Data "rimer

6erupakan data yang diperoleh dari pengamatan di

lapangan, dilakukan secara langsung melalui 0a0ancara dengan

menggunakan kuesioner pada responden yang meliputi7

!+ Data kebiasaan merokok pengunjung uskesmas Kecamatan

/anggulangin, Kabupaten idoarjo.(+ Data kebiasaan berolahraga pengunjung uskesmas Kecamatan

/anggulangin, Kabupaten idoarjo.

+. Data sekun&er



29

Dalam penelitian ini data sekundernya adalah usia dan

tekanan darah yang diperoleh dari data kunjungan pasien di uskesmasKecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo pada bulan eptember

()!# dan data lain yang didapatkan secara tidak langsung yang

bermanfaat untuk mendukung penelitian dan hanya digunakan untuk

melengkapi data primer yang telah ada.. Instrumen Pengum"ulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data

menggunakan tensimer untuk mendapatkan data faktor dependent dan kuesioner

berupa pertanyaan tertutup 'close ended + dan berbentuk multiple choice untuk

mendapatkan data tentang variable independent$

H. Met'&e Peng'lahan &an Teknik Analisis Data

!. 1diting

emeriksaan data dilakukan lapangan, mulai dari mengecek

nama dan kelengkapan identitas sehingga dapat menghasilkan data yang

akurat untuk pengelolaan data. elanjutnya memeriksa apakah semua

kuesioner sudah terja0ab dengan tepat dan jelas.(. Coding

etelah dilakukan editing kemudian penulis memberikan

kode pada tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.. 6abulating

ada tahap ini, mengelompokkan ja0aban responden

yang sama kemudian dapat dituliskan dalam bentuk tabel dan langkah

selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam program komputer untuk

dianalisis.#. 1nalisis



30

Hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel

silang 'Cross 6abulation)$ >ntuk mengetahui hubungan antara variabeldependent dan variabel independent dilakukan uji Chi !7uare, jika hasil

tidak memenuhi syarat maka yang dibaca adalah 8isher9s 1act test

'Riono, dkk !(+. >ji statistik dilakukan untuk mengetahui apakah ada

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada

pengunjung uskesmas Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo.

1nalisis data dilakukan dengan menggunakan 2or 3ind$



31

BAB 7

HA$IL PENELITIAN DAN ANALI$I$ DATA

A. (am+aran Umum Daerah Penelitian

uskesmas /anggulangin merupakan salah satu pelaksana strategi

pemerintah untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. arana-prasarana

pelayanan bagi !!.*) rumah tangga di 0ilayah Kecamatan /anggulangin ini,

secara bertahap terus diperbaiki dan dilengkapi. emerintah Kabupaten idoarjo

telah menugaskan orang dokter umum, ! orang dokter gigi, (! orang 4idan,

orang era0at, ! petugas giJi, asisten apoteker !, laboratorium !, koordinator

imunisasi !, tenaga administrasi *, sopir !, tenaga kebersihan , penjaga malam (.

1. Luas &an +atas :ila*ah ;

a. Kecamatan /anggulangin terletak % km dari usat emerintahan

Kabupaten idoarjo yang merupakan dataran rendah yang subur dengan

luas (,(( km(, 0ilayah kerja uskesmas /anggulangin meliputi ! desa

's0asembada+ dan ada ! 'satu+ desa yang terkena 8umpur 8apindo 'desa

Kedungbendo+.

b. Ailayah kerja uskesmas

!+ ebelah utara 7 Kecamatan @andi

(+ ebelah timur 7 8aut Ea0a

+ ebelah selatan 7 Kecamatan orong

#+ ebelah barat 7 Kecamatan /ulangan.



32

. Data &asar

a. Data umum

2ama uskesmas 7 /anggulangin

Kecamatan 7 /anggulangin

Kabupaten 7 idoarjo

ropinsi 7 Ea0a /imur

b. Data 0ilayah

8uas 0ilayah uskesmas /anggulangin adalah (,(( km

(

, yang terdiridari tanah pekarangan 'pemukiman+ dan tanah 'tegalan+. Ailayah kerja

uskesmas /anggulangin meliputi ! desa sebagai berikut7

!+ Kalisampurno(+ Ketapang+ Kedungbendo#+ Kalitengah"+ ?empolsari%+ entul*+ enatarse0u&+ 4anjarsari

+ 4anjarpanji!)+ Kedungbanteng!!+ Kalida0ir!(+utat!+ 2gaban!#+Kludan!"+4oro!%+ Kedensari!*+ Ketegan!&+ ?anggang anjang!+ Randegan

,. Data ke"en&u&ukan

Eumlah penduduk 0ilayah kerja uskesmas /anggulangin

Kabupaten idoarjo tahun ()! adalah &.**% Ei0a dengan (."*% rumah



33

tangga=KK. enduduk laki-laki berjumlah #".)!* ji0a dan penduduk

perempuan berjumlah ##.*"% ji0a.B. %arakteristik Res"'n&en

1. Usia

4erdasarkan hasil pengumpulan data pada ") responden

diketahui faktor usia yang berhubungan dengan kejadian hipertensi

pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten

idoarjo pada bulan eptember ()!# adalah sebagai berikut 7

Ta+el 7.1. Usia Res"'n&en &i Puskesmas Tanggulangin $e"tem+er 415.

:aktor enyebab

Kejadian Hipertensi EumlahHipertensi /idak Hipertensin $ n $ n $

>sia B #) th # (&,"* (# %%,%* (& "%>sia F #) th !) *!,# !( , (( ##/otal !# !)) % !)) ") !))

umber7 Data primer, ()!#

Dari tabel ;.! menunjukkan bah0a penderita hipertensi

dengan usia B #) tahun sebesar (&,"*$, sedangkan penderita hipertensidengan usia F #) tahun sebesar *!,#$.

. %e+iasaan mer'k'k


diketahui faktor kebiasaan merokok yang berhubungan dengan kejadian

hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin,

Kabupaten idoarjo adalah sebagai berikut 7Ta+el 7. %e+iasaan Mer'k'k Res"'n&en &i Puskesmas Tanggulangin

$e"tem+er 415.

:aktor enyebab Ke jadian Hipertensi EumlahHipertensi /idak Hipertensin $ n $ n $

6erokok % #(,&% !( , !& %



34

/idak 6erokok & "*,!# (# %%,%* ( %#/otal !# !)) % !)) ") !))

umber 7 Data primer, ()!#Dari tabel ;.( menunjukkan bah0a penderita hipertensi

dengan kebiasaan merokok sebesar #(,&% $, sedangkan penderita hipertensi

dengan kebiasaan tidak merokok sebesar "*,!# $.

,. %e+iasaan 'lahraga


diketahui faktor kebiasaan olahraga yang berhubungan dengan kejadian


Kabupaten idoarjo adalah sebagai berikut 7Ta+el 7., %e+iasaan lahraga Res"'n&en &i Puskesmas Tanggulangin

$e"tem+er 415

:aktor enyebab Kejadian Hipertensi EumlahHipertensi /idak Hipertensin $ 2 $ n $

lahraga (!,# % !%,%* !&/idak lahraga !! *&,"* ) &, #! &(/otal !# !)) % !)) ") !))

umber 7 Data primer, ()!#

Dari tabel ;. menunjukkan bah0a penderita hipertensi

dengan kebiasaan olahraga sebesar (!,#$, sedangkan penderita hipertensi

dengan kebiasaan tidak olahraga sebesar *&,"* $.

C. Ta+ulasi $ilang

1. Hu+ungan !akt'r usia &engan keja&ian hi"ertensi

Distribusi faktor usia dengan kejadian hipertensi akan disajikan

dalam tabel ;.# sebagai berikut 7



35

Ta+el 7.5 )akt'r Usia Terha&a" %eja&ian Hi"ertensi Pengunjung

Puskesmas Tanggulangin2 %e3amatan Tanggulangin2 %a+u"aten

$i&'arj' Bulan $e"tem+er 415

>ji + ( earson @hi-Quare ) p ),)!" B M ),)". Kesimpulan7 ada hubunganumber 7 Hasil urvey

/abel (( hubungan faktor usia dengan kejadian hipertensi

pengunjung uskesmas /anggulangin memenuhi syarat untuk diuji dengan uji

Chi%s7uare tidak ada nilai ekspektasi sel yang kurang dari lima. Hubungan

antara faktor usia dan kejadian hipertensi pengunjung uskesmas

/anggulangin didapatkan nilai p sebesar ),)# B M '),)"+, yang berarti Ho

tidak diterima dan ada hubungan yang bermakna antara faktor usia dengan

kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan

/anggulangin, Kabupaten idoarjo dengan koefisien hi sebesar ),#".

('l'ngan

Usia

%eja&ian Hi"ertensi #umlah Hasil

Analisis

),))"hi),#"

Hi"ertensi Ti&ak Hi"ertensi

n < N < n <

B #) th # !#, (# &",* (& !))

F #) th !) #"," !( "#," (( !))

/otal !# % ")



36

.

Hu+ungan )akt'r %e+iasaan Mer'k'k Dengan %eja&ian Hi"ertensi

Distribusi faktor kebiasaan merokok dengan kejadian

hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin akan disajikan dalam tabel

;." sebagai berikut 7

Ta+el 7.6 Hu+ungan )akt'r %e+iasaan Mer'k'k Dengan %eja&ian

Hi"ertensi Pengunjung Puskesmas Tanggulangin2 %e3amatan

Tanggulangin2 %a+u"aten $i&'arj' Bulan $e"tem+er 415

>ji + ( earson @hi-Quare ) p),*% 9 M),)", kesimpulan7 tidak berhubungan ' tidak ada hubungan+umber 7 Hasil urvey

/abel (( hubungan antara kebiasaan merokok dengan

kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin memenuhi syarat

untuk diuji dengan uji Chi%s7uare tidak ada nilai ekspektasi sel yang kurang

%e+iasaan

Mer'k'k


Analisis

),*%hi),)&


n < n < n <

6erokok % , !( %%,* !& !))

/idak 6erokok

& (" (# *" ( !))

/otal !# % ")



37

dari lima$ Hubungan faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi

didapatkan nilai p sebesar ),*% 9 M '),)"+, yang berarti Ho diterima dan tidak

ada hubungan yang bermakna antara faktor kebiasaan merokok dengan

kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan

/anggulangin Kabupaten idoarjo dengan koefisien hi sebesar ),)&.

,. Hu+ungan )akt'r %e+iasaan lahraga Dengan %eja&ian Hi"ertensi

Distribusi faktor kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi

pengunjung uskesmas /anggulangin akan disajikan dalam tabel ;.% sebagai

berikut 7

Ta+el 7.= Hu+ungan )akt'r %e+iasaan lahraga Dengan %eja&ian

Hi"ertensi Pengunjung Puskesmas Tanggulangin2 %e3amatan

Tanggulangin2 %a+u"aten $i&'arj' Bulan $e"tem+er 415

%e+iasaan

lahraga


Analisis

!,)))hi),)"%


n < N < N <

lahraga , % %%,* !))

/idak lahraga

!! (%, ) *,! #! !))

/otal !# % ")



38

>ji + ( :isherSs Cact /est ) p!,))) 9 M),)", kesimpulan7 tidak adahubunganumber 7 Hasil urvey

/abel (( hubungan antara kebiasaan olahraga dengan

kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin tidak memenuhi

syarat untuk diuji dengan uji Chi%s7uare, karena ada nilai ekspektasi sel yang

kurang dari lima ,sehingga yang dibaca adalah uji dari :isherSs Cact.

Hubungan faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi didapatkan

nilai p sebesar ),%* 9 M '),)"+, yang berarti Ho diterima dan tidak ada

hubungan yang bermakna antara faktor kebiasaan olahraga dengan kejadian


Kabupaten idoarjo koefisien hi sebesar ),)"%.

BAB 7I

PEMBAHA$AN

A. Hu+ungan ('l'ngan Usia Res"'n&en Dengan %eja&ian Hi"ertensi



39

Dari hasil penelitian tersebut didapatkan penderita hipertensi

dengan usia rendah 'B #) tahun+ sebesar !#,$, penderita hipertensi dengan usiatinggi ' F #) tahun+ sebesar #","$. enderita hipertensi dengan usia tinggi

menempati persentase terbanyak. Hubungan antara faktor usia dan kejadian

hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin didapatkan nilai p sebesar ),)#

B M '),)"+, yang berarti Ho tidak diterima dan terdapat hubungan yang bermakna

antara faktor usia dengan kejadian hipertensi pengunjung uskesmas

/anggulangin, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo dengan koefisien

hi sebesar ),#".

Hal ini sesuai dengan data yang dikemukakan dalam buku

Harrisson tahun ())) , yaitu pasien diatas usia %) tahun, ")-%)$ mempunyai

tekanan darah lebih besar atau sama dengan !#)=) mmHg. Hal ini dikarenakan

setelah umur #" tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena

adanya penumpukan Jat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah

akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.

B. Hu+ungan %e+iasaan Mer'k'k &engan %eja&ian Hi"ertensi

Dari hasil penelitian terlihat distribusi penderita hipertensi

menurut kebiasaan merokok, dimana didapatkan jumlah penderita hipertensi yang

merokok sebesar ,$, penderita hipertensi yang tidak merokok sebesar (",)$.



40

Hubungan faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi didapatkan nilai

p sebesar ),*%9 M '),)"+, yang berarti Ho diterima dan tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi

pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin Kabupaten

idoarjo dengan koefisien hi sebesar ),)&. Dari data tersebut penderita

hipertensi yang mempunyai kebiasaan merokok memperoleh persentase terbanyak

dan hasil penelitian ini sesuai dengan teori.

4erdasarkan penelitian oleh dr. /homas 4o0man dari &rigmans and

3omen9s 0ospital, 'assachussetts terhadap (&.(% subjek yang a0alnya tidak

ada ri0ayat hipertensi, menyimpulkan kejadian hipertensi terbanyak pada

kelompok subjek dengan kebiasaan merokok lebih dari !" batang per hari. Hal ini

disebabkan oleh Jat kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dalam dinding

arteri sehingga arteri rentan terhadap penumpukan plak. 2ikotin dalam tembakau

juga membuat jantung bekerja lebih keras karena menyempitkan pembuluh darah

untuk sementara dan meningkatkan frekuensi jantung dan tekanan darah.

C. Hu+ungan %e+iasaan lahraga &engan %eja&ian Hi"ertensi

Dari hasil penelitian didapatkan jumlah penderita hipertensi yang

berolahraga sebesar ,$, penderita hipertensi yang tidak berolahraga sebesar

(%,$. Hubungan faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi

didapatkan nilai p sebesar !,))) 9 M '),)"+, yang berarti Ho diterima dan tidak

ada hubungan yang bermakna antara faktor kebiasaan olahraga dengan kejadian

hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin



41

Kabupaten idoarjo dengan koefisien hi sebesar ),)"%. Dari data tersebut

penderita hipertensi yang berolahraga memiliki persentase terbanyak dan hal initidak sesuai dengan teori.

6enurut kami ada beberapa faktor yang menyebabkan

penderita hipertensi yang mempunyai kebiasaan olahraga lebih banyak karena

pekerjaan dan kegiatan keseharian pengunjung di uskesmas /anggulangin

sebagian besar sebagai petani dan kebiasaan bepergian dengan jalan kaki

sehingga tanpa mereka sadari bah0a kebiasaan berolahraga dilakukan rutin setiaphari. 6enurut 6ayer, !&) 6anfaat olahraga yang sering disebut olahraga

isotonik seperti jalan kaki, joging, berenang dan bersepeda sangat mampu

meredam hipertensi. ada olahraga isototik mampu menyusutkan hormon

noradrenalin dan hormon-hormon lain penyebab naiknya tekanan darah.

edangkan olahraga isometrik seperti angkat beban justru dapat meningkatkan

tekanan darah.

BAB 7II

%E$IMPULAN DAN $ARAN

A. %E$IMPULAN



42

4erdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian

THubungan :aktor >sia, Kebiasaan 6erokok dan Kebiasaan lahraga denganKejadian Hipertensi engunjung uskesmas /anggulangin, Kecamatan

/anggulangin, Kabupaten idoarjo ada 4ulan eptember ()!#U disimpulkan

bah0a7

!. Dari hasil penelitian ini didapatkan jumlah responden yang memiliki

hipertensi dengan usia rendah 'B #) tahun+ sebesar !#,$ dan responden yang

memiliki hipertensi dengan usia tinggi 'F #) tahun+ sebesar #","$. Dari hasil

analitik statistik dinyatakan bah0a ada hubungan yang bermakna antara faktor

usia dengan kejadian hipertensi pengunjung uskesmas /anggulangin,

Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo dengan koefisien hi sebesar

),#".(. Dari hasil penelitian didapatkan jumlah responden yang memiliki hipertensi

dengan kebiasaan merokok sebesar ,$ dan responden yang memiliki

hipertensi dengan tidak memiliki kebiasaan merokok sebesar (",)$. Dari

hasil analitik statistik dinyatakan bah0a tidak ada hubungan yang bermakna

antara faktor kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pengunjung

uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin Kabupaten idoarjo

dengan koefisien hi sebesar ),)&.. Dari hasil penelitian didapatkan jumlah responden yang memiliki hipertensi

dengan kebiasaan olahraga sebesar ,$ dan responden yang memiliki

hipertensi dengan tidak memiliki kebiasaan olahraga sebesar (%.$. Dari



43

hasil analitik statistik dinyatakan bah0a tidak ada hubungan yang bermakna

antara faktor kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pengunjunguskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin Kabupaten idoarjo

dengan koefisien hi sebesar ),)"%.

B. $ARAN

4erdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat member saran sebagai berikut 7

!. 1gar pihak Instansi uskesmas /anggulangin, Kecamatan /anggulangin,

Kabupaten idoarjo lebih memperhatikan kesehatan masyarakat yang

dikategorikan ") tahun keatas dan memperhatikan faktor kebiasaan merokok

dan berolahraga yang memengaruhi terjadinya hipertensi. edangkan usia

tidak dapat diintervensi karena itu diharapkan adanya adaptasi terhadap faktor

kebiasaan merokok dan berolahraga sehingga dapat meningkatkan derajat

kesehatan.(. Demi meningkatkan keilmuan dan mutu penatalaksanaan kesehatan yang

diberikan, diharapkan memperhatikan pengembangan informasi khususnya

tentang faktor-faktor yang erat hubungannya terhadap terjadinya hipertensi.

ehungga baik masyarakat dan tenaga kesehatan yaitu dokter, pera0at

maupun bidan sebagai pemberi pelayanan, kesemuanya mendapat kepuasan

masing-masing.. 6elihat masih tingginya kasus hipertensi di uskesmas /anggulangin,

Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjo dapat dilakukan penelitian



44

ulang bagi peneliti yang berminat sehingga dapat menurunkan morbiditas

hipertensi.



45

DA)TAR PU$TA%A

/homas 6. Habermann, , 1mit K. ?hosh. 6ayo @linic Internal 6edicine @oncise

/etbook. !st edition. @anada7 6ayo :oundation for 6edical Cducation

and Research7())&.taessen 1 Ean, EiguanAang, ?iuseppe 4ianchi, A.H. 4irkenhager, 1ssential

0ypertension, /he 8ancet,())G !%(-!%".oenarta 1nn 1riesk g a, Konsensus engobatan Hipertensi. Eakarta7

erhimpunan Hipertensi Indonesia 'erhi+, ())"G "-*.@hobanian 1; et al. /he eventh Report of the Eoint 2ational @ommittee on

revention, Detection, Cvaluation, and /reatment of High 4lood

ressure7 the E2@ * report. E161. ()) 6ay (!G(&'!+7("%)O*(.Kasper, 4raun0ald, :auci, et al. HarrisonSs principles of internal medicine !* th

edition. 2e0 3ork7 6c?ra0Hill7())&()) Aorld Health rganiJation 'AH+=International ociety of Hypertension

'IH+ statement on management of hypertension. E Hypertensi

())G(!7!&-!(6ukhtar, D. eptember O Desember ())*. :aktor Risiko enyakit Degeneratif

ada >sia 8anjut edenter 7 tudi Kasus erempuan >sia 8anjut di anti

Aerda Khusnul Khotimah, /anggerang, ;urnal kedokteran 31RI. !"

'+7 !%! O !*).3ogiantoro 6. 0ipertensi 1sensial dalam 4uku 1jar Ilmu enyakit Dalam Eilid I

Cdisi I;. Eakarta7 :K >i. ())%.Aade, 1 H0heir, D 2 @ameron, 1. ()). <sing a Problem =etection !tudy

(P=!) to denti2y and Compare 0ealth Care Privider and consumer

>ie?s o2 ntihypertensive therapy$ -ournal o2 0uman 0ypertension, Eun

;ol !* Issue %, p*



46

Depkes Departemen Kesehatan. ())%. Pedoman 6eknis Penemuan dan

6atalaksana Penyakit 0ipertensi. Eakarta7 Direktorat engendalian

enyakit /idak 6enular, Departemen Kesehatan RI.1nanda . ()!!. 0ipertensi pada kelompok pra lansia dan lansia (5@%AB tahun)

gakin di elurahan <tan Pan;ang ecamatan emayoran -akarta Pusat

6ahun +D** kripsi. Depok7 :akultas Kesehatan 6asyarakat,

>niversitas Indonesia.Data 6onografi Kecamatan /anggulangin /ahun ()!#. 4uku rofil uskesmas

/anggulangin Kabupaten idoarjo.

Lam"iran 1 ; $urat Persetujuan Menja&i Res"'n&en /In!'rme& C'nsent0

T4eberapa :aktor yang 6emengaruhi Dalam emberian 1I Cksklusif di Desa

utat, Kecamatan /anggulangin, Kabupaten idoarjoU

>R1/ CRC/>E>12 6C2E1DI RC2DC2

'Informed @onsent+

aya yang bertandatangan di ba0ah ini7

2ama 7



47

1lamat 7

>mur 7

6enyetujui berpartissipasi dalam penelitian ini dan bersedia dilakukan

pemeriksaan fisik terhadap diri saya.aya mengerti bah0a saya berhak menolak

untuk berperan sebagai responden atau mengundurkan diri setiap saat tanpa

adanya sanksi atau kehilangan semua hak saya.aya telah diberi kesempatan

untuk bertanya mengenai penelitian ini atau mengenai keterlibatan saya dalam

penelitian ini, dan telah dija0ab dengan memuaskan.

idoarjo, ktober ()!#

Responden,

' +

Lam"iran ; %uisi'ner

%UI$INER PENELITIAN HIPERTEN$I PEN(UN#UN( PU$%E$MA$

TAN((ULAN(IN %ECAMATAN TAN((ULAN(IN2 $IDAR#

IDENTITA$ RE$PNDEN



48

RI-A8AT PEN8A%IT

! 2ama Responden

( >mur /ahun

Eenis kelamin 8

# 1lamat

" endidikan terakhir

% 2o. /elp

* 44 '4erat 4adan+ Kg

& /4 '/inggi 4adan+ @m

/ekanan Darah mmHg

! 1pakah anda mengetahu apa itu Hipertensi5 /ahu; /idak /ahu

( 1pakah anda menderita Hipertensi= darah tinggi5

3a; /idak < /idak tahu

Darimana anda mengetahui anda menderita hipertensi5a Dokter + 4idan 6antri! Dukune 8ain-lain, sebutkan

# 1pakah di keluarga anda ada yang menderita hipertensi=darah tinggi5a 3a+ /idak



49

%EBIA$AAN MER%%

%EBIA$AAN BERLAHRA(A

! 1pakah anda selalu berolahraga5a. /idak

b. 3a 'lanjut ke nomer (+

( 4erapa kali anda berolahraga dalam ! minggu5a. Kurang dari =minggu

b. 8eih dari =minggu Eenis olahraga apa yang biasa anda lakukan5

a. enam b. ermainan ' 4asket, olahraga, voli, dll+c. Renangd. 8ain-lain, sebutkan...

! 1pakah anda merokok5a /idak 'lanjut ke nomer "++ 3a 'lanjut ke nomer (+

( udah berapa lama anda merokok5a !- tahun+ #-% tahun *-!) tahun! 8ebih dari !) tahun

Eenis rokok apa yang anda hisap5

a :ilter + 2on filter 8ain-lain, sebutkan......

# 4erapa bungkus saudara merokok dalam ! hari5a ! bungkus=hari+ ( bungkus=hari 8ebih dari bungkus=hari

" 1pakah di keluarga anda ada yang merokok5a 3a+ /idak

% eberapa sering anda terkena paparan rokok5a Earang+ ering elalu



50

# 4erapa lama 0aktu yang digunakan setiap berolahraga5a. Kurang dari !) menit

b. Kurang dari () menitc. Kurang dari ) menitd. 8ain-lain, sebutkan.....

Lam"iran ,. Rekapan Hasil enelitian

N' Res"'n&en Hi"ertensi Usia Mer'k'k lahraga

≤45 th >56th

I*a Ti&ak I*a Ti&ak

! 2y.R V V V V( dr. V V V 2y.3 V V V# 2y.1 V V V" 2y. A V V V% 2y.8 V V V* 2y. R V V V& /n. E V V V /n. V V V V!) 2y. V V V!! /n. @ 1 V V V!( 2y. V V V V! /n. 8 V V V V!# 2y. 1 V V V!" 2y. A V V V!% /n. V V V V!* 2y. V V V!& 2y.K V V V V! /n. V V V

() /n.K V V V



51

(! 2y. V V V(( 2y./ V V V V

( 2y.2 V V V V(# 2y.2H V V V V(" 2y. V V V(% /n.6 V V V(* 2y. C 3 V V V(& /n.2 A V V V V( 2y. V V V) /n. 6 3 V V V! 2y. 2 V V V( /n. 6 V V V V

2y. A V V V V# 2y. V V V" /n.6 V V V% 2y. I V V V* /n. 6 V V V V& 2y. R V V V /n.6 V V V V#) 2y./ V V V#! /n.4 V V V#( 2y.8 V V V# 2y. / V V V## /n. V V V#" /n.4 V V V#% 2y.4 V V V#* 2y. V V V#& /n.I V V V# 2y.: V V V") /n. V V V



52

Lam"iran 5. 0asil !P!! Cross 6abulation

Hu+ungan !akt'r usia &engan keja&ian hi"ertensi

Usia ? Hi"ertensi Cr'ssta+ulati'n

Hipertensi

/otal3a /idak

>sia >sia Rendah @ount # (# (&

Cpected @ount *.& ().( (&.)

>sia /inggi @ount !) !( ((

Cpected @ount %.( !".& ((.)

/otal @ount !# % ")

Cpected @ount !#.) %.) ").)



53

Chi@$uare Tests

;alue df

1symp.ig. '(-sided+

Cact ig.'(-sided+

Cact ig.'!-sided+

earson @hi-Quare ".*a ! .)!"

@ontinuity@orrection b #.#( ! .)#

8ikelihood Ratio %.)!( ! .)!#

:isherWs Cact /est .)(" .)!*

8inear-by-8inear1ssociation

".&!& ! .)!%

2 of ;alid @ases b ")

a. ) cells ',)$+ have epected count less than ". /he minimum epectedcount is %,!%.

b. @omputed only for a ((table



54

$*mmetri3 Measures

;alue1symp.

td. Crror a1ppro.

/ b1ppro.

ig.

2ominal by 2ominal

hi -.#" .)!"

@ramerWs ; .#" .)!"

Interval byInterval

earsonWs R -.#" .!( -(."# .)!#c

rdinal byrdinal

pearman@orrelation -.#" .!( -(."# .)!#c

2 of ;alid @ases ")

a. 2ot assuming the nullhypothesis.

b. >sing the asymptotic standard error assuming thenull hypothesis.

c. 4ased on normalapproimation.



55



56

Hu+ungan !akt'r ke+iasaan mer'k'k &engan keja&ian hi"ertensi

Mer'k'k ? Hi"ertensi Cr'ssta+ulati'n

Hipertensi

/otal3a /idak

6erokok 3a @ount % !( !&

Cpected @ount ".) !.) !&.)

/idak @ount & (# (

Cpected @ount .) (.) (.)

/otal @ount !# % ")




57

Chi@$uare Tests

;alue df

1symp.ig. '(-sided+

Cact ig.'(-sided+

Cact ig.'!-sided+

earson @hi-Quare .*a ! ."(

@ontinuity@orrection b .)! ! .*%

8ikelihood Ratio .! ! ."(

:isherWs Cact /est ." .**


.& ! ."


a. ) cells ',)$+ have epected count less than ". /he minimum epectedcount is ",)#.




58

$*mmetri3 Measures

;alue1symp.

td. Crror a1ppro

. / b

1ppro.ig.

2ominal by 2ominal

hi .)& ."(

@ramerWs ; .)& ."(

Interval byInterval

earsonWs R .)& .!## .%() ."&c

rdinal byrdinal

pearman@orrelation

.)& .!## .%() ."&c

2 of ;alid @ases ")


b. >sing the asymptotic standard error assuming

the null hypothesis.




59



60

Hu+ungan ke+iasaan 'lahraga &engan keja&ian hi"ertensi

lahraga ? Hi"ertensi Cr'ssta+ulati'n

Hipertensi

/otal3a /idak

lahraga 3a @ount %

Cpected @ount (." %." .)

/idak @ount !! ) #!

Cpected @ount !!." (." #!.)

/otal @ount !# % ")




61

Chi@$uare Tests

;alue df

1symp.ig. '(-sided+

Cact ig.'(-sided+

Cact ig.'!-sided+

earson @hi-Quare .!""a ! .%#

@ontinuity@orrection b .))) ! !.)))

8ikelihood Ratio .!"! ! .%&

:isherWs Cact /est .%* .#)


.!"( ! .%*


a. ! cells '(",)$+ have epected count less than ". /he minimum epectedcount is (,"(.




62

$*mmetri3 Measures

;alue1symp.

td. Crror a1ppro.

/ b

1ppro.ig.

2ominal by 2ominal

hi .)"% .%#

@ramerWs ; .)"% .%#

Interval byInterval

earsonWs R .)"% .!#* .&% .*)!c

rdinal byrdinal

pearman@orrelation

.)"% .!#* .&% .*)!c

2 of ;alid @ases ")


b. >sing the asymptotic standard error assuming thenull hypothesis.




63

Isi Penelitian Hipertensi

Documents

Transcript of Isi Penelitian Hipertensi