Isi Makalah Tumbang Bayi

86
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya.Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.Bila lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan diantara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu.Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum 1

Transcript of Isi Makalah Tumbang Bayi

Page 1: Isi Makalah Tumbang Bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena

ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan

berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun

pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu,

seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya

mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit

dan sebagainya.Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi

anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang,

misalnya keperluan dan lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat

tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.Bila lingkungan akibat sesuatu hal

menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian

rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan

sebaik-baiknya. Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi

besar, karena sel-sel dan jaringan diantara sel bertambah banyak. Selama

pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi

tertentu.Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum

sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan

berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang

dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak

dapat dipisahkan satu dari yang lain.

Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu

bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya

makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh.

Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan

perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal

yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman

dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera

1

Page 2: Isi Makalah Tumbang Bayi

dalam lingkungan yang sehat. Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri

hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat

hidup sendiri terpisah dari ibunya

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena

pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan

berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia

berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi

lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan

anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan

anak pada berbagai tahap perkembangan. Perkembangan adalah perubahan

psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada

diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam

peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak

berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. Perkembangan menandai

maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan ketrampilan,

kemampuan yang lebihsiap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan

untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam

mengekspresikan kreativitas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pertumbuhan?

2. Apa pengertian perkembangan?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang?

4. Bagaimana pertumbuhan fisik bayi?

5. Bagaimana perkembangan bayi menurut para ahli?

6. Apa saja reflek primitive pada bayi?

7. Bagaimana perkembangan motorik halus, motorik kasar, sensori,

vokalisasi dan sosialisasi pada bayi?

8. Bagaimana teknik berkomunikasi pada bayi?

9. Bagaimana teknik bermain pada bayi?

2

Page 3: Isi Makalah Tumbang Bayi

10. Apa saja makanan tambahan yang perlu diberikan pada bayi?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian tumbuh

2. Menjelaskan pengertian kembang

3. Menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang

4. Menjelaskan bagaimana pertumbuhan fisik bayi

5. Menjelaskan bagaimana perkembangan bayi menurut para ahli

6. Menjelaskan apa saja reflek primitive pada bayi

7. Menjelaskan bagaimana perkembangan motorik halus, motorik kasar,

sensori, vokalisasi dan sosialisasi pada bayi

8. Menjelaskan bagaimana teknik berkomunikasi pada bayi

9. Menjelaskan bagaimana teknik bermain pada bayi

10. Menjelaskan apa saja makanan tambahan yang perlu diberikan pada bayi

3

Page 4: Isi Makalah Tumbang Bayi

BAB II

PROSES TUMBUH KEMBANG PADA BAYI USIA 28 HARI – 1 TAHUN

A. Pertumbuhan ( Growth )

Meningkatnya ukuran suatu bagian organisme yang ditujukkan dengan

peningkatan tinggi dan berat atau bagian yang di pengaruhi seperti tulang dan

organ bersifat kuantitatif, dapat diamati dan dapat diperkirakan.

B. Perkembangan

1. Peningkatan fungsi secara kompleks dan keterampilan secara progressif

2. Bersifat kualitatif

3. Bersifat majemuk: perkembangan intelegensi dan sosialisasi.

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tumbang

1. Hereditas

2. Neuroendokrin

3. Lingkungan

4. Nutrisi

5. Status kesehatan

6. Hubungan interpersonal

7. Hubungan dengan keluarga sibling

8. Kebudayaan

9. Sosial

10. Ekonomi

D. Pertumbuhan Fisik Pada Bayi

Penilaian tumbuh kembang anak secara medis atau secara statistik

diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang

normal atau tidak. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang

optimal apabila diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial adekuat.

Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian pertumbuhan

fisik, antara lain:

4

Page 5: Isi Makalah Tumbang Bayi

1. Berat badan (BB)

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan

dan keadaan gizi bayi. Bayi ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam

Kartu Menuju Sehat Bayi (KMS Bayi) sehingga dapat dilihat grafik

pertumbuhannya dan dilakukan intervensi jika terjadi penyimpangan. Pada

bayi, pengukuran berat badan dengan menggunakan baby scale. Namun

jika tidak ada, berat badan bayi dapat diketahui dengan cara menimbang

bayi bersama dengan ibunya, kemudian hasilnya dikurangi dengan berat

badan ibunya.

Gambar 2. Timbangan berat badan bayi

Adapun prosedur penimbangan bayi yaitu:

a. Letakkan timbangan di tempat yang rata dan datar.

b. Pastikan jarum timbangan menunjuk angka nol.

c. Timbang bayi.

d. Baca dan catat berat badan sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh

jarum timbangan.

Rata-rata lahir normal : 3.000 - 3.500 gr

Umur 5 bulan : 2x berat badan lahir

Umur 1 tahun : 3x berat badan lahir

Kenaikan berat badan pada tahun pertama kehidupan:

a. 700 - 1000 gram/bulan pada triwulan I

b. 500-600 gram/bulan pada triwulan II

5

Page 6: Isi Makalah Tumbang Bayi

c. 350-450 gram/bulan pada triwulan III

d. 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

2. Tinggi badan (TB)

Mengukur panjang atau tinggi anak tergantung dari umur dan

kemampuan anak untuk berdiri. Mengukur tinggi badan anak berumur

kurang dari 2 tahun, dilakukan dengan cara anak telentang.

Pada penelitian MGRS/WHO 2005, tinggi badan lebih pendek sekitar

0,7 cm dibandingkan dengan panjang badan. Perbedaan ini telah

dipertimbangkan dalam menyusun standar pertumbuhan oleh WHO yang

digunakan dalam membuat grafik di Buku Grafik Pertumbuhan Anak.

Oleh karena itu, penting untuk mengkoreksi hasil bila pengukuran tidak

dilakukan dengan cara yang sesuai untuk kelompok umur.

a. Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya

(berdiri) maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi

panjang badan

b. Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan dan diukur

panjangnya (telentang) maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi

menjadi tinggi badan.

Peralatan yang diperlukan untuk mengukur panjang badan adalah

papan ukur panjang badan (infantometer).papan ukur panjang badan yang

harus ditempatkan di atas permukaan yang rata, misalnya di meja. Berikut

gambar pengukuran panjang badan anak.

Gambar 3. Pengukuran panjang badan

6

Page 7: Isi Makalah Tumbang Bayi

Hal yang perlu di ingat dalam mengukur pajang anak yaitu pastikan

sepatu anak, kaus kaki, dan hiasan rambut sudah dilepas. Jika bayi diukur

telanjang, alasi papan pengukur dengan menggunakan kain kering untuk

menghindari cedera. Jika ruang tempat pengukuran dalam keadaan dingin

maka selimuti anak agar tetap hangat sambil menunggu pengukuran.

Dalam pengukuran panjang atau tinggi anak, ibu harus membantu proses

pengukuran dengan tujuan untuk menenangkan serta menghibur anak

Rata-rata lahir normal 50 cm

Umur 1 tahun 1,5 x TB lahir

Umur 4 tahun 2 x TB lahir

Umur 6 tahun 1,5 x TB setahun

Umur 13 tahun 3 x TB lahir

Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB setahun)

Tabel 1. Berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala berdasarkan

kurva WHO 2005 untuk anak laki-laki

Usia Berat Tinggi Lingkar Kepala

1 bulan 3.3-6.0 kg 51.0-57.5 cm 34.5-39 cm

2 bulan 4.3-7.2 kg 54.5-62.5 cm 36-41 cm

3 bulan 5.1-8.0 kg 57.5-65.0 cm 37-43 cm

4 bulan 5.7-8.6 kg 60.0-68.0 cm 38.5-44 cm

5 bulan 6.0-9.2 kg 62.0-70.0 cm 40-45 cm

6 bulan 6.4-9.7 kg 63.5-72.5 cm 40.5-46 cm

7 bulan 6.8-10.2 kg 65.0-73.5 cm 41-47 cm

8 bulan 7.0-10.6 kg 66.5-75.0 cm 42-48 cm

9 bulan 7.2-10.6 kg 68.0-76.0 cm 42.5-48.5 cm

10 bulan 7.4-11.3 kg 69.0-78.0 cm 43-49 cm

11 bulan 7.6-11.6 kg 70.0-79.0 cm 43.5-49.5 cm

12 bulan 7.8-11.8 kg 71.0-80.5 cm 45-50.5 cm

7

Page 8: Isi Makalah Tumbang Bayi

Tabel 2. Berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala berdasarkan

kurva WHO 2005 untuk anak perempuan

Usia Berat Tinggi Lingkar Kepala

1 bulan 3.2-5.6 kg 50.0-58.0 cm 33-39 cm

2 bulan 4.0-6.6 kg 53.0-61.5 cm 35-40 cm

3 bulan 4.6-7.5 kg 56.0-64.0 cm 36-42 cm

4 bulan 5.1-8.2 kg 58.0-66.5 cm 37.5-43 cm

5 bulan 5.5-8.2 kg 62.0-70.0 cm 39-44 cm

6 bulan 5.8-9.2 kg 61.5-70.0 cm 39.5-45 cm

7 bulan 6.1-9.6 kg 63.0-72.0 cm 40-46 cm

8 bulan 6.3-10.0 kg 64.5-73.5 cm 41-46.5 cm

9 bulan 6.5-10.4 kg 65.5-75.0 cm 41.5-47 cm

10 bulan 6.8-10.8 kg 67.0-76.5 cm 42-47.5 cm

11 bulan 7.0-11.0 kg 68.0-78.0 cm 42.5-48 cm

12 bulan 7.2-11.3 kg 69.0-79.0 cm 43-48.5 cm

3. Lingkar Kepala

Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk

menaksirkan pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka

kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala (LK) yang lebih kecil dari

normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi mental.

Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada

hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga LK lebih besar

dari normal. Sampai saat ini yang dipakai sebagai acuan untuk LK ini

adalah kurve LK dari Nellhaus yang diperoleh dari 14 penelitian didunia,

dimana tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap suku bangsa,

ras, maupun secara geografi. Sehingga kurve LK Nellhaus (1968) tersebut

dapat digunakan juga di Indonesia.

Pertumbuhan LK yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama

kehidupan, yaitu dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6

8

Page 9: Isi Makalah Tumbang Bayi

bulan. Sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54

cm. Oleh karena itu manfaat pengukuran LK terbatas pada 6 bulan

pertama sampai umur 2 tahun karena pertumbuhan otak yang pesat,

kecuali diperlukan seperti pada kasus hidrosefalus. Jadi pertumbuhan

lingkar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama

kehidupan. LK kepala yang kecil pada umumnya sebagai :

a. Variasi normal

b. Bayi kecil

c. Keturunan

d. Retradasi mental

e. Kraniostenosis

Sedangkan LK yang besar pada umumnya disebabkan oleh :

a. Variasi normal

b. Bayi besar

c. Hidranensefali

d. Tumor serebi

e. Keturunan

f. Efusi subdural

g. Hidrosefalus

h. Penyakit Canavan

i. Magalensefali

Untuk menilai apakah kepala yang kecil/besar tersebut diatas masih

dalam batas-batas normal/tidak, harus diperhatikan gejal;a-gejala klinik

yang menyertainya.

Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian

pula sebaliknya.Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester

ketiga kehamilan 5-6 bulan pertama setelah lahir.Pada masa ini terjadi

pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu pembelahan melambat dan

terjadi pembesaran sel-sel otak saja.Sehingga pada waktu lahir berat otak

9

Page 10: Isi Makalah Tumbang Bayi

bayi ¼ berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jumlah

sel otak dewasa.

Masa pesat pertumbuhan jaringan otak adalah rawan, setiap gangguan

pada masa itu akan mengakibatkan gangguan pada jumlah sel otak dan

mielinisasi yang tidak bisa di kejar pada masa pertumbuhan berikutnya.

4. Mikrosefali dan Makrosefali

Gangguan ukuran kepala dikatakan tidak normal bila besar ukuran

lingkar kepala bayi kurang atau lebih dari dua standard deviasi sesuai usia

menurut skala Nelhaus. Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dengan

perbedaan sebesar dua standar deviasi dari ukuran normal, maka disebut

kelainan mikrosefali.Namun, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih

besar daripada ukuran normalnya, disebut makrosefali.

Mikrosefali atau gangguan pertumbuhan lingkar kepala yang kurang

sesuai normal sering disebabkan gangguan saat dalam kandungan bisa

karena infeksi kehamilan seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella,

sitomegalo virus, dan herpes), kelainan kromosom atau kelainan genetik.

Penyebab lainnya karena gangguan secara keseluruhan, pertumbuhan fisik

bayi kecil maka kepalanya juga kecil.Hal ini biasanya disebabkan karena

faktor genetik atau asupan gizi ibu ke bayi kurang.

Kelainan mikrosefali bisa mempengaruhi kemampuan otak bayi.Kalau

perkembangan otak nggak sempurna, maka kemampuan berpengaruh pada

kemampuan intelegensi, kemampuan motorik, kemampuan emosi, sosial,

dan sebagainya.

Bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada 2 standar

ukuran normal dikatakan kelainan makrosefali.Sebenarnya hanya sebagian

kecil kasus makrosefali yang termasuk normal.Sebagian besar kasus

makrosefali disebabkan karena hidrosefalus, yaitu kepala besar karena

cairan di dalam otaknya berlebihan. Bila dicurigai kelainan makrosefali

harus pula dilakukan pemeriksaan penuinjang lainnya karena kita tidak

10

Page 11: Isi Makalah Tumbang Bayi

bisa menduga kelainan struktur di dalam otaknya. Untuk mengetahui

kelainan hidrosefalus dan ganguan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan

USG atau CT-scan.

5. LILA ( Lingkar Lengan Atas)

Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan

lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan

cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB). LLA lebih sesuai

untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada anak kelompok

umur prasekolah (1-5 tahun).

Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa

dilakukan oleh siapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur

elastis. Namun, penggunaan LLA ini lebih tepat untuk mengidentifikasi

anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan fisik yang berat. Selain itu

terkadang pengukurannya juga dengan menekan pertengahan LLA yang

dirasakan tidak nyaman bagi anak-anak. Interpretasi hasil dapat berupa:

a. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm = gizi

kurang (kuning), >13.5cm = gizi baik (hijau).

b. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LLA/TB:

<75% = gizi buruk,75-80% = gizi kurang, 80-85% = borderline , dan

>85% = gizi baik (normal).

6. Perkembangan Ubun-ubun Bayi

Ubun-ubun atau fontanel adalah bagian kecil dari kepala bayi yang

lunak. Ubun-ubun muncul karena setelah beberapa bulan dilahirkan,

tulang-tulang kepala bayi belum menyambung satu sama lain. Meski

begitu, posisinya sudah terbentuk berdampingan dan rapi. Walaupun

terlihat sangat rapuh, ubun-ubun sebenarnya cukup kuat karena dilindungi

membran, yaitu lapisan tipis jaringan yang menutupi permukaan. Terdapat

dua jenis ubun-ubun, yaitu anterior fontanel dan posterior fontanel.

Anterior Fontanel merupakan ubun-ubun yang terdapat di puncak kepala

bayi. Lebarnya mencapai kurang lebih 5 cm. Bila ubun-ubun besar cekung

11

Page 12: Isi Makalah Tumbang Bayi

bisa disebabkan karena kekurangan cairan. Sebaliknya bila menonjol harus

dicuriga gangguan dalam susunan saraf otak berupa peningkatan tekanan

di dalam kepala.

a. Ubun-ubun besar (fontanella mayor)

1) Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antara sutura

sagitalis, dan sutura koronaria, dan sutura frontalis.

2) Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis.

3) Sebagai petunjuk letak puncak kepala.

b. Ubun-ubun kecil (fontanella minor)

1) Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea.

2) Sebagai petunjuk letak belakang kepala.

Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara usia 6-20

bulan. Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang

kelewat dini ini bisa dilihat melalui bentuk kepala yang tak normal. Ini

terjadi karena pertumbuhan kepala cenderung mengarah ke tulang yang

suturanya menutup belakangan. Contohnya, kalau sutura bagian depan

sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan kepala akan lebih mengarah ke

belakang, dan akibatnya kepala jadi panjul.

Penyebab ubun-ubun cepat menutup biasanya adalah kelainan bawaan,

adanya infeksi selama kehamilan, atau adanya gangguan perkembangan

jaringan otak dan kelainan tulang seperti osteopetrosis (pertumbuhan dan

kepadatan tulang yang berlebihan).

Sudah pasti, ubun-ubun yang menutup terlalu cepat akan menghambat

perkembangan otak bayi dan menimbulkan gangguan. Dengan kata lain,

sel-sel otak yang seharusnya berkembang malah tertahan oleh tulang

tengkoraknya sendiri. Biasanya, gangguan yang muncul berupa cerebral

palsy atau kelumpuhan yang sifatnya kaku. Terlebih bila proses penutupan

tulang tengkorak ini berlangsung sejak ia baru lahir atau berada di

kandungan, proses keterhambatan perkembangan otaknya tentu lebih lama

sehingga gangguan yang timbul akan lebih banyak dan berat. Artinya,

12

Page 13: Isi Makalah Tumbang Bayi

manifestasi gangguan tumbuh kembang pada bayi yang bersangkutan bisa

berbeda-beda, tergantung bagian otak sebelah mana yang

perkembangannya terhambat, dan kapan terjadinya proses penghambatan

atau penutupan itu.

Cara mengatasinya adalah dengan operasi melepas sambungan yang

menutup terlalu cepat.Dengan begitu, diharapkan otaknya bisa terus

tumbuh dan berkembang. Celah yang tertutup jaringan lunak pada ubun-

ubun anterior maupun posterior kelak akan menutup dengan sendirinya.

Ubun-ubun anterior yang lebih besar akan menutup sepenuhnya saat bayi

berusia 1,5 tahun (18 bulan). Sementara itu, ubun-ubun posterior menutup

lebih cepat, yakni saat bayi berusia sekitar 5 bulan.

Penutupan kedua ubun-ubun tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lama.

Bila sampai terjadi, misalnya anterior masih berdenyut-denyut (sangat

kelihatan) pada usia 2,5 tahun lebih, sebaiknya si kecil segera dibawa ke

dokter anak. Sebab, percepatan atau perlambatan menunjukkan adanya

sesuatu yang tidak normal pada cairan otak anak. Perlambatan-masih

berdenyut-sangat mungkin berarti ada kelebihan cairan otak dan membuat

kepala bayi membesar. Ini biasa disebut hydrocephalus. Sedangkan, bila

terjadi percepatan, misal menurup di usia 2 bulan, bisa berarti ada

kelebihan kalsium. Pokoknya harus pas tak lebih tak kurang.Jika demikian

ubun-ubunnya buah hati Anda normal.Ubun-ubunnya berdenyat-denyut

pun normal.

7. Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi

Pertumbuhan gigi bayi terjadi pada usia yang berbeda-beda, tergantung

pada irama pertumbuhan gigi individu masing-masing. Beberapa bayi

mengalami pertumbuhan gigi pada usia 3 bulan. Namun ada pula bayi

yang belum mengalami pertumbuhan gigi pada 1 tahun. Umumnya,

pertumbuhan gigi bayi terjadi pada usia 7 bulan. Gigi yang tumbuh

pertama kali adalah gigi seri atas. Biasanya pada usia satu tahun, bayi

memiliki 6 buah gigi. Kadang dijumpai kasus telah munculnya gigi pada

13

Page 14: Isi Makalah Tumbang Bayi

saat lahir. Bayi yang baru lahir telah mempunyai gigi karena benih gigi

susu sudah ada sejak masih janin, diperkirakan pada minggu ke 6 setelah

terjadi pembuahan.

Selama masa pertumbuhan anak terdapat 20 gigi susu, 10 gigi di

rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah.

Gigi neonatal atau gigi pada bayi yang baru lahir ada sekitr 1 dari

setiap 2000 bayi lahir. Gigi ini adalah gigi susu yang tumbuh sangat awal

atau disebut gigi neonatal karena tidak tertanam kuat dalam rahang,

biasanya akan tanggal setelah beberapa minggu, jika ini terjadi sebaiknya

periksakan bayi ke dokter gigi untuk dicabut. Gigi neonatal ini dapat

menyebabkan rasa sakit.

14

Page 15: Isi Makalah Tumbang Bayi

Tanda-tanda bayi sedang tumbuh gigi

Gejala-gejala bayi sedang tumbuh gigi bervariasi pada setiap anak.

Tetap hubungi dokter bila ragu apakah gejala itu karena bayi akan tumbuh

gigi, untuk mencari penyebab yang pasti. Beberapa tanda-tanda yang dapat

dilihat bahwa gigi bayi sedang tumbuh :

a. Terlihat adanya gigi yang mulai muncul atau teraba saat membersihkan

mulut bayi

b. Bayi menangis di malam hari atau lebih rewel karena gusinya sakit

c. Air liur yang berlebihan

d. Bayi memasukkan jari tangan atau mainan ke dalam mulut

e. Gusi bayi bengkak atau merah

f. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)

PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan

dan perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak

mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada

pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga

terhambat.Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan

mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar.

8. Peningkatan Massa Tulang

Tulang merupakan suatu jaringan keras yang aktif, selalu tumbuh

berkembang, dan selalu memperbarui diri dengan pembentukan sel baru.

Kerangka anak-anak terus menerus mengalami proses peningkatan massa

tulang yaitu pembelahan sel (penyusunan ulang) dan pematangan sel

(penguatan). Selama masa anak-anak, tulang terbentuk dalam tulang rawan

dengan kecepatan tumbuh tertentu dan pada saat usia pubertas sudah

cukup keras dan kuat. Untuk proses ini dibutuhkan makanan yang

mengandung gizi cukup, vitamin D, mineral (kalsium), dan

protein.Tulang-tulang pada masa bayi berjumlah 270 yang masih lentur

berpori dan persambungannya masih longgar. Pada awal remaja menjadi

15

Page 16: Isi Makalah Tumbang Bayi

350 (diferensiasi fungsi) dan pada awal remaja menjadi 200 integrasi,

persenyawaan dan pergeseran.

Saat dilahirkan, tulang-belulang bayi masih sedemikian lentur hingga

mudah melewati jalan lahir.Dengan demikian, tulang-tulang bayi gampang

retak atau patah tetapi gampang pula mengalami pemulihan. Proses

pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama dan akan terus

berlangsung sampai masa puber. Sepanjang usia bayi, ubun-ubun terasa

lunak karena tulang tengkoraknya memang belum menutup. Celah ini

berguna untuk mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan otak

yang pesat di usia dini. Hanya sekitar 50%  bayi yang ubun-ubunnya

menutup di usia 18 bulan. Pada semua bayi, ubun-ubun akan menutup

sempurna di usia 2 tahun. Pertumbuhan tulang-belulang akan terganggu

antara lain bila bayi kekurangan vitamin dan mineral. Masa bayi bisa

dikatakan sebagai masa dimana pondasi tulang-belulang harus terbentuk

dan selesai sebelum masa pubertas. Bila semasa bayi, kebutuhan akan

vitamin D dan kalsium tidak tercukupi, tulang akan rapuh dan rentan

mengalami pengeroposan yang sulit dikoreksi lagi di masa dewasa.

Pemenuhan kebutuhan akan vitamin D dan kalsium ini harus dilakukan

sejak bayi masih berupa janin. Setelah lahir, kecukupan kalsium bayi bisa

didapat dari asupan ASI. Seiring dengan bertambahnya usia, tambahan

kalsium bisa didapat dari makanan pendamping ASI mulai di usia 6 bulan.

Agar pembentukan tulang jadi sempurna, asupan kalsium harus dibarengi

dengan kecukupan vitamin C dan D dari sinar matahari yang membantu

penyerapan kalsium ke dalam tubuh, disamping mineral fosfor dan

magnesium.

9. Tonus Otot (Kekuatan Otot)

Pembentukan otot dimulasi sejak bayi masih dalam kandungan.Halini

ditunjukkan dengan adanya gerakan-gerakan bayi dalam

kandungan.Semua gerakan tubuh dan orgn dalam dilakukan oleh otot.Hal

itu terjadi kibt kontrksi ribuan serabut otot yang menimulkan gerak.Bayi

16

Page 17: Isi Makalah Tumbang Bayi

lahir diikuti dengn kerja otot secara reflek yang kemudian berangsur-

angsur menghilang sejalan dengan perkembangan otot dan sitem syaraf

pusatnya. Untuk peningkatan gerak jarigan otot ini dibutuhkan makanan

bergizi dan olah raga (pijat bayi)

Asupan makanan yang masuk juga menentukan tonus otot bayi. Ada,

kan, bayi yang otot-ototnya tampak lembek, tapi ada juga yang agak keras

atau padat. Biasanya bayi yang diberi ASI, tonus ototnya lebih baik

dibanding yang mendapat susu botol. Selain itu, kalau diukur otot lingkar

lengan atasnya akan lebih besar. Dengan otot lingkar lengan atasnya lebih

besar berarti ada ketebalan lemak di bawah kulitnya, kan? Pengukuran

lingkar lengan atas ini dilakukan untuk melihat status gizi anak dan

biasanya dikerjakan oleh ahli gizi.Memang, pengukuran lingkar lengan

atas ini jarang sekali dilakukan untuk pemeriksaan, kecuali untuk tujuan

penelitian.

Di usia bayi, kekerasan dan kekuatan ototnya tergantung pula pada

latihan. Biasanya otot-otot yang terlatih adalah otot mulut karena dia

mengisap ASI, selain juga otot leher, tangan, dan kaki. Kalau ototnya kuat

atau keras, maka perkembangan motorik kasarnya pun akan lebih cepat.

Di usia 2 bulan biasanya bayi bisa mengangkat lehernya. Pada usia 3-4

bulan mengangkat tegak lehernya 90 derajat. Sekitar usia 4-5 bulan sudah

bisa tengkurap dan membalik-balikan badannya. Kemudian, sekitar usia 6-

7 bulan sudah duduk sendiri. Usia 8-9 bulan berdiri, dan 9-12 bulan

berjalan.

Begitupun dengan perkembangan motorik halusnya. Bayi usia 0-12

bulan perkembangan motorik halusnya antara lain; dapat menjangkau,

menggenggam dan memasukkan benda ke dalam mulut. Mengenai benda

dengan menggunakan jempol dan satu jari.Memindahkan benda dari

tangannya.Menjatuhkan benda mainan dan memunggutnya

kembali.Semua perkembangan di atas tergantung kekuatan ototnya. Bila

17

Page 18: Isi Makalah Tumbang Bayi

ototnya lemah maka akan mengganggu perkembangan motorik kasar dan

halusnya tersebut.

E. Perkembangan Bayi Menurut Para Ahli

1. Piaget (Perkembangan Kognitif)

Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan

kemampuan mengakses informasi, berfikir logika, memecahkan masalah

kompleks menjadi simple dan memahami ide yang abstrak menjadi

konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemampuan yang

dimiliki anak.

a. Tahap sensori – motor ( 0 – 1 tahun)

Perilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan

mental yang bersifat simbolis (berpikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak

mulai bisa melakukan operations, awal kemampuan berfikir.

Pada tahap ini tingkah laku signifikan yang ditunjukkan antara lain

perilaku preverbal, kegiatan motorik sederhana terkoordinasi, dapat

mempersepsikan perasaan yang berbeda. Hal ini dapat dicontohkan ketika

bayi merasa tidak nyaman seperti haus, lapar, mengantuk maka ekspresi

yang ditunjukan adalah menangis tetapi kalau bayi merasa nyaman maka

dia akan diam.

b. Tahap sosial

1) Separation anxiety

Antara umur 4-8 bulan merupakan perkembangan bayi

melewati tahap pertama perpisahan individu (separation-

individuation) dan mulai sadar akan perpisahannya dengan ibunya.

Separation Anxiety merupakan ketakutan pada bayi yang

bercirikan  selalu mengekor orang tua, menangis jika orang tua

tidak terlihat, takut pada orang asing, sering bangun malam dan

menangis ingin orang tuanya dekat serta langsung diam atau

memeluk jika orang tuanya dekat.

18

Page 19: Isi Makalah Tumbang Bayi

Selama awal tahun pertamanya, bayi mulai protes ketika mereka

diletakkan di tempat tidur, dan beberapa lama kemudian bayi pun

menjadi keberatan ketika ibunya meninggalkan kamar tidurnya.

Bayi mungkin tidak menyadari ketidakhadiran ibunya ketika

mereka sedang asyik melakukan aktivitas tertentu. Tetapi ketika

bayi menyadari ketidakhadiran ibunya, bayi mulai protes. Mulai

menginjak bulan ke 11 dan 12, bayi mulai bisa mengerti gerak-

gerik sang ibu yang ingin pergi sehingga bayi akan mulai protes

kepada ibu sebelum ibu pergi.

Cara mengatasi Separation Anxiety, antara lain dengan :

a) Meminimalkan kemungkinan berpisah. Main permainan ciluk

ba atau sembunyikan barang merupakan cara yang baik

mengajarkan bayi untuk memahami bahwa sesuatu yang tidak

kelihatan bukan berarti menghilang selamanya.

b) Latihan untuk berpisah secara cepat. Sepanjang hari coba

tinggal bayi selama beberapa saat, misalnya pergi ke ruangan

lain. Ini akan mengajarkan bayi bahwa “mama pergi pasti

kembali”. Selain itu, membiarkan bayi bermain sendiri juga

baik untuk membantu kreativitas dan kemandirian.

c) Saat harus meninggalkan bayi, jangan kabur saat dia tidak

melihat. Karena ini akan menimbulkan ketakutan yang lebih

besar dan akhirnya si bayi akan semakin tidak bisa lepas dari

Anda.

d) Jangan terburu – buru untuk berpisah, tapi jangan terlalu lama

juga. Bayi dapat merasakan kegelisahan kita karena itu

bantulah dia berpisah dengan cara yang lugas dan tenang.

Kalau kita sendiri berpisah dengan deraian air mata, di jamin si

bayi pasti akan lebih sedih lagi. Berpisahlah dengan senyum.

e) Tinggalkan bayi dengan orang yang familiar, buat dia percaya

pada orang disekelilingnya saat kita tidak ada.

19

Page 20: Isi Makalah Tumbang Bayi

f) Alihkan perhatian bayi. Jika bayi mulai pergi meninggalkan

Anda biarkan dia bereksplorasi, tentunya kita tetap mengintip

atau mendengarkan untuk memastikan dia aman.

2) Stranger Anxiety

Karena bayi lebih sering bersama dengan ibunya, maka

bayi seringkali bersikap tidak ramah dan tidak terbiasa dengan

kedatangan oranglain. Antara umur 6-8 bulan, ketakutan dan

kecemasan akan kehadiran orang asing mulai tampak, dan bayi pun

memiliki kemampuan untuk membedakan antara orang yang dekat

dengannya maupun yang tidak. Tingkah laku seperti tidak bisa

berpisah dengan orangtuanya, menangis, dan berpaling dari orang

asing merupakan hal yang biasa dijumpai pada tahapan infant ini.

Stranger anxiety merupakan bentuk kecemasan pada

anak/bayi yang dirasakannya ketika bertemu dengan orang yang

tidak mereka kenal. Tanda yang ditunjukkan biasanya menatap

kearah orang asing tersebut, menunjukkan protes secara verbal

dengan menangis atau bersembunyi dibelakang orangtuanya.

Stranger anxiety merupakan jenis dari rangkaian perkembangan

yang dialami oleh kebanyakan anak yang berumur sekitar 6-12

bulan, tetapi biasanya masih dijumpai hingga umur 24 bulan.

Stranger anxiety merupakan karakteristik umum yang dimiliki oleh

anak. Biasanya mereka memiliki ikatan yang kuat dengan

seseorang yang selalu merawatnya, dan merasa risih ketika harus

berhadapan dengan orang lain yang tidak mereka kenal. Banyak

strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini. Metode

koping yang paling sering digunakan adalah dengan cara

mengenalkan orang asing tersebut terlebih dahulu kepada sang

anak sebelum mereka bertemu, hal ini dapat meyakinkan anak

bahwa tidak ada sesuatupun yang perlu mereka takuti.

20

Page 21: Isi Makalah Tumbang Bayi

Cara mengatasi :

a) Saat mengenalkan anak dengan orang atau lingkungan baru.

Dekap dia untuk membantunya merasa aman.

b) Hormati perasaan bayi, jangan paksa dia untuk langsung

berinteraksi dengan orang lain atau menyerahkan dia untuk

digendong oleh mereka. Paksaan akan menimbulkan ketakutan

yang semakin besar dan dapat menimbulkan trauma.

c) Beri pengertian pada orang lain, bahwa bayi kita butuh waktu

untuk merasa familiar. Kadang kala, ini justru yang paling sulit,

terutama jika mereka termasuk kerabat deka.

d) Alihkan perhatian bayi dengan mengajak bermain atau melihat

- lihat sekitar. Buat dia merasa nyaman dan aman di lingkungan

tersebut.

e) Cara paling efektif adalah membiarkan bayi untuk memulai

kontak. Mungkin Anda bisa mengatakan pada orang lain untuk

untuk bersikap acuh pada bayi Anda terlebih dahulu. Biasanya,

bayi akan mulai merasa penasaran dan terlebih dahulu memulai

kontak. Ingatlah, bahwa setiap bayi lahir dengan karakteristik

yang berbeda. Mungkin bayi Anda memang pemalu.

2. Sigmeun Freud ( Perkembangan Psychosexual )

Fase Oral (0 – 1 Tahun)

Pusat aktivitas yang menyenangkan di dalam mulutnya, contohnya

anak akan mendapat kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah

dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda – benda

sekitarnya.

Ciri tahapan pada usia ini meliputi, aktivitasnya melibatkan mulut

seperti menghisap, menggigit, dan mengunyah merupakan sumber utama

kenikmatan. Anak yang terhalang kegiatan menghisap mungkin berusaha

21

Page 22: Isi Makalah Tumbang Bayi

untuk memuaskan kebutuhan ini dikemudian hari melalui aktivitas seperti

mengunyah permen karet, merokok dan makan yang berlebihan.

3. Erikson ( Perkembangan Psikososial )

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu

menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling

penting adalah bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian

konflik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas

perkembangannya.

Perkembangan Psikososial : Trust vs. Misstrust ( 0 – 1 tahun)

Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik

basic trust dan misstrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak

akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu

sangat berperan penting.

Pada tahap ini bayi mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan,

makanan dan minuman serta kenyamanan dari orang lain dengan

keyakinan bahwa setiap dia membutuhkan pasti ada orang yang akan

memberikan, maka tumbuh pada dirinya sendiri kepercayaan (trust).

Mistrust disebabkan karena inkonsistensi, ianadequate atau unsafe care.

Perilaku positif:

a. Kasih sayang

b. Gratification (kegembiraan, kegiarangan)

c. Recognition (pengakuan/penghargaan)

Ciri tahapan pada usia ini adalah pemenuhan kepuasan dari pengasuh

tentang kebutuhan dasar bayi untuk makan dan menghisap, rasa hangat

dan nyaman, cinta dan rasa aman dalam perilaku yang konsisten dan

sensitif, Menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan bayi tidak

terpenuhi atau tidak terpenuhi secara adekuat, bayi menjadi curiga, penuh

rasa takut, dan tidak percaya.Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur,

dan eliminasi yang buruk.

4. Penelitian Kepribadian Manusia Oleh Harry Stack Sullivan

22

Page 23: Isi Makalah Tumbang Bayi

Menurut Sullivan kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari

situasi-situasi antar pribadi yang berulang, yang menjadi ciri kehidupan

manusia. Kepribadian merupakan konstruk hipotesis yang hanya dapat

diamati dalam konteks perilaku interpersonal. Menurut Sullivan, yang khas

dari perkembangan manusiawi adalah interaksi sosial.

a. Struktur Kepribadian

Sullivan dengan tegas memandang adanya sifat dinamis dari

kepribadian, sehingga merendahkan konsep id, ego, dan superego yang

membuat kepribadian menjadi statis. Namun Sullivan juga

memberikan tempat penting dalam teorinya beberapa aspek

kepribadian yang nyata-nyata stabil dalam waktu yanglama. :

dinamisme, personifikasi, sistem self, dan proses kognitif. Pertama,

dinamisme adalah pola khas perilaku (transformasi energi) yang

menetap dan berulang terjadi yang menjadi ciri khas khusus seseorang.

Kedua, personifikasi adalah suatu gambaran mengenai diri atau orang

lain yang dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan

kepuasan atau kecemasan. Ketiga, sistem self yang merupakan bagian

dari dinamisme yang paling kompleks. Suatu pola perilaku yang

konsisten yang mempertahankan keamanan interpersonal dengan

menghindari atau mengecilkan kecemasan. Keempat, proses kognitif

yaitu pengalaman kognitif manusia menurut Sullivan dapat

dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu prototaksis, parataksis, dan

sintaksis.

b. Dinamika Kepribadian

Sullivan memandang kehidupan manusia sebagai sistem energi,

dimana perhatian utamanya adalah bagaimana menghilangkan

tegangan yang ditimbulkan oleh keinginan dan kecemasan. Energi

dapat berbentuk tegangan (tension) atau dalam bentuk perilaku itu

sendiri (energy transformation). Tegangan adalah potensi untuk

berperilaku yang disadari atau tidak disadari. Kebutuhan interpersonal

terpenting menurut Sullivan adalah kelembutan kasih sayang

23

Page 24: Isi Makalah Tumbang Bayi

(tenderness). Kecemasan menurut Sullivan adalah pengaruh

pendidikan yang paling besar sepanjang hayat, disalurkan mula-mula

oleh pelaku keibuan kepada bayinya.

c. Perkembangan Kepribadian

Sullivan membagi usia manusia menjadi tujuh tahap

perkembangan, masing-masing memberikan kontribusi penting dalam

membentuk kepribadian. Berikut ini disajikan tahap perkembangan

kepribadian dari Sullivan. Tahap-tahap perkembangan dari Sullivan :

pada periode Infancy usia 0-1,5 tahun disebut periode lahir-berbicara,

orang yang berperan penting dalam periode ini adalah ibu. Proses

interpersonal yang digunakan adalah kelembutan kasih sayang dari ibu.

Pencapaian utama yang dapat dicapai yaitu awal mengorganisasikan

pengalaman, belajar memuaskan beberapa kebutuhan diri.

5. Kohlberg (Perkembangan Moral)

a. Pra-konvensional

Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan

kepatuhan dan hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap

prilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh perilaku.

Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan

harapan – harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu

senyum, pujian atau benda. Tingkat pra konvensional dari penalaran

moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun pada orang dewasa

juga dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang

berada dalam tingkat ini.

b. Konvensional

Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan

atau ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis.

c. Purna Konvensional

Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara

mandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri

24

Page 25: Isi Makalah Tumbang Bayi

terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas

penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

6. Hurolck (Perkembangan Emosi)

Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa

kegairahan umum, sebelum bayi bicara ia sudah mengembangkan

emosi heran, malu, gembira, marah dan takut. Perkembangan emosi

sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar.Pengalaman

emosional sangat tergantung dari seberapa jauh individu dapat

mengerti rangsangan yang diterimanya.Otak yang matang dan

pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap

perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi

oleh harapan orang tua dan lingkungan.

Menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera.

Kemampuan intelektual lain yang ia capai pada usia 1 tahun adalah

bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan rutin dari lingkungannya.

Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan

makanannya. Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan diberi

makan, ia akan dengan sabar dan tidak menangis.

Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan,

lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan intelegensia.

Perkembangan intelektual tidak dapat berkembang sebelum pola pikir

terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan sebelum untuk

memberikan “pengetahuan”.Pengetahuan ini didapat dari pengalaman

bergerak, meraba, suara, penglihatan dan rasa.Dari hal-hal ini

berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak

tidak dikenalkan dengan semua hal baru, memperhatikan benda nyata.

Lebih lanjut Pulaski menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan

perkembangan intelektual menjadi:

a. Tahap I : Sensorimotorik (lahir – 2 tahun)

25

Page 26: Isi Makalah Tumbang Bayi

Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan,

sistem motorik dan benda-benda untuk mengenal

lingkungannya.Bayi tidak hanya menerima rangsangan berupa

pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap

rangsangan .tersebut.Jawaban ini berupa refleks-refleks.Refleks ini

diperlukan unutk mempertahankan hidupnya.Misalnya refleks

untuk makan, bersin.Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik

memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.

b. Tahap II : Pre Operasional ( 2 – 7 tahun)

Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori

motorik menjadi pre operasional. Pada pre operasional anak

mampu menggunakan simbol-simbol, yaitu menggunakan kata-

kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi segera.

Tingkah laku anak berubah menjadi egosentrik.

c. Tahap III : Konkrit Operasional (7 -11 tahun)

Pada tahap ini anak telah dapat berpikir secara logis dan

terarah, mengelompokkan fakta-fakta serta anak telah mampu

berpikir dari sudut pandang orang lain. Ia dapat berpikir secara

abstarak, dan mengatasi persoalan secara nyata dan sistematis.

Contoh : anak dapat menghitung walaupun susunan benda diubah

serta mengatahui jumlahnya tetap sama.

d. Tahap IV : Format Operation (11 – dewasa)

Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif

untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak bias

mamikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi.

Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk

berpikir sistematis dan memecahkan suatu persoalan.

Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan

terdahulu,perkembangan intelektual juga dapat diukur dengan

kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi orang tua,

anak dan dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan

bahasa anaka. Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan

26

Page 27: Isi Makalah Tumbang Bayi

menyebabkan anak dapat bicara lebih cepat sedangkan apabila

interaksi kurang maka akan memakan waktu untuk mulai bicara.

F. Jenis – Jenis Reflek Primitive Pada Bayi

Bayi memiliki refleks dasar yang secara genetik merupakan mekanisme

pertahanan hidupnya.Gerakan refleks adalah gerakan-gerakan yg terjadi secara

otomatis, tanpa bayi sadari. Seiring dengan waktu gerak refleks ini akan

tergantikan dengan gerak motor kasar. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak

takut dengan air, ia secara alamiah akan menahan nafasnya dan

mengkontraksikan kerongkongannya untuk menjaga agar tidak kemasukan air.

Refleks mengatur gerakan gerakan bayi yang baru lahir.Sifat refleks ini adalah

otomatis dan diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Refleks ini

merupakan reaksi yang inheren terhadap rangsangan tertentu dan bayi bayi

kecil secara otomatis akan memberikan respons penyesuaian diri terhadap

lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih

banyak.

Refleks yang dilakukan bayi bersifat spontan, sebagai respons

otomatisterhadap rangsangan dari luar atau dalam. Gerak refleks merupakan

blok bangunankecerdasan dan dasar dari koordinasi fisik.

1. Refleks menghisap (sucking reflex)

Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis

menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap

memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum

mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap adalah

refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi

menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang

baru lahir berbeda beda. Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan

efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi bayi lain

27

Page 28: Isi Makalah Tumbang Bayi

tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka kenyang.

Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu

untuk mengembangkan suatu gaya menghisap yang dikoordinasikan

dengan cara ibu memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara,

serta dengan kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Refleks

menghisap adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan

kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi.

2. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)

Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram

benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang

normal – hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari

ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam

tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons

dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika, refleks

menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang

lebih spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya,

ketika bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia

akan meraih dan mencoba menggenggamnya. Ketika perkembangan

motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam benda benda,

menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda tersebut.

28

Page 29: Isi Makalah Tumbang Bayi

3. Refleks leher (tonic neck reflex)

Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan

tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi. Refleks tonic

neck disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan

danakan menghilang pada sekitar usia lima bulan. Saat kepala bayi

digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan

yang berlawananakan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan sangat

halus atau lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan

posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi

dimungkinkan mengalamigangguan pada neuron motorik atas.

Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal

koordinasi mata dan kepala bayi yang akanmenyiapkan bayi untuk

mencapai gerak sadar.

4. Refleks mencari (rooting reflex)

Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh

bagian pinggir mulutnya.Sebagai respons, bayi itu memalingkan

kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan

29

Page 30: Isi Makalah Tumbang Bayi

sesuatu yang dapat dihisap.Refleks menghisap dan mencari menghilang

setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan dengan

makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya

untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui

yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan susu ibu

untuk memperoleh makanan.

5. Refleks moro (moro reflex)

Releks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir

yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.Ketika

dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya,

melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan

kakinya.Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk dalam

ketegori gerakan motor. Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang

primate kita dan refleks ini merupakan upaya untuk mempertahankan

hidup. Refleks ini merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang

baru lahir, juga cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan.

Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan menenangkan

bayi yang sempat terkejut. Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada

bahu akan menenangkan bayi. Menurut para ahli, refleks moro ini

termasuk reaksi emosional yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi

dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat. Refleks moro

ini timbul ketika bayi dikejutkan secara tiba-tiba atau mendengar suara

yang keras. Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan

punggungnya dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan

30

Page 31: Isi Makalah Tumbang Bayi

dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan.

Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada umumnya diiringi dengan

tangisan yang keras.

6. Babinski Reflex

Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram

ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan

normal. Hilang di usia 4 bulan.

7. Swallowing Reflex

Adalah refleks gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke

mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan ada secara permainan

tapi berubah sesuai pengalaman.

8. Breathing Reflex

31

Page 32: Isi Makalah Tumbang Bayi

Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara

berulang-ulang – fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2 –

permanen dalam kehidupan.

9. Eyeblink Reflex

Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata – fungsi :

melingdungi mata dari cahaya dan benda-benda asing – permanen dalam

kehidupan Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan

menutupatau dia akan mengerjapkan matanya.

10. Puppilary Reflex

Rekleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang,

membesarkan pupil mata terhadap lingkungan gelap. – fungsi : melindungi

dari cahaya terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap.

11. Refleks tonic Labyrinthine / labirin

32

Page 33: Isi Makalah Tumbang Bayi

Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkat

tungkai bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan

bertahan sesaat, kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.

12. Refleks merangkak (crawling)

Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, iamembentuk

posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah

tubuhnya.

13. Refleks berjalan dan melangkah (stepping)

Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri

dantelapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut

akanmelihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke

depan. Jikatulang keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat

kakinya sepertiakan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan

hilang dan berbedadengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai

beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap

sekitar 2 bulan.

33

Page 34: Isi Makalah Tumbang Bayi

14. Refleks yawning

Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanya

kemudian disertai dengan tangisan. Reflek Plantar Reflek ini juga disebut

reflek plantar grasp, muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar

satu tahun kelahiran. Reflek plantar ini dapatdiperiksa dengan

menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari-jari kakinya akan

melekuk secara erat.

15. Reflek Swimming

Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang

berisiiair, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan

berenang.Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan.

Reflek iniberfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam.

Meskipun bayiakan mulai mengayuh dan menendang seperti berenang,

namun meletakkanbayi di air sangat berisiko. Bayi akan menelan banyak

air pada saat itu.

34

Page 35: Isi Makalah Tumbang Bayi

G. Perkembangan Motorik Halus, Motorik Kasar, Sensori, Vokalisasi dan

Sosialisasi Pada Bayi

Sedangkan penilaian perkembangan anak pada fase awal umumnya dibagi

menjadi 4 aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus

dan penglihatan, berbicara, bahasa dan pendengaran serta sosial emosi dan

perilaku. Salah satu alat untuk skrining yang dipakai secara internasional,

yaitu DDST (Denver Developmental Screening Test) disebut sebagai Denver

II dengan menggunakan pass-fail ratings pada 4 ranah perkembangan,

yaitu personal-social, fine motor adaptive, language, dan gross motor untuk

anak sejak lahir sampai usia 6 tahun.

KMS (Kartu Menuju Sehat) merupakan alat yang penting untuk memantau

tumbuh kembang anak.Aktivitasnya tidak hanya menimbang dan mengukur

saja, tetapi harus menginterpretasikan tumbuh kembang anak kepada ibunya.

KMS yang ada di Indonesia pada saat ini berdasarkan standar Harvard,

dimana 50 persentil baku Harvard dianggap 100%. Seminar Antropometri di

Ciloto 1991 merekomendasikan untuk menggunakan baku NCHS untuk

menggantikan baku Harvard yang secara internasional mulai berkurang

penggunaannya.

Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah

tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari

segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh

kambang yang optimal, apabila diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial

yang adekuat.

35

Page 36: Isi Makalah Tumbang Bayi

Sedangkan untuk perkembangan anak, banyak “milestone” perkembangan

anak yang penting, tetapi di bawah ini akan disajikan beberapa “milestone”

pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui taraf perkembangan seorang

anak (yang dimaksud dengan “milestone” perkembangan adalah tingkat

perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu).

Dengan kita mengetahui berbagai “milestone” pokok ini, maka kita dapat

mengetahui apakah seorang anak perkembangannya terlambat ataukah masih

dalam batas-batas normal.

Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai

dari konsepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk

setiap anak. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus menerus

serta rumit antara faktor genetik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial

tersebut. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan

fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu, yang akan dibahas pada

topik ini.

1. Usia 1 Bln

a. Fisik

1) BB bertambah 150-210 gr/ minggu selama 6 bulan pertama

2) TB bertambah 2,5 cm/ bln selama 6 bulan pertama

3) LK meningkat 1,5 cm/bln selama 6 bulan pertama

4) Ada refleks primitif

b. Motorik Kasar

1) Bila telungkup memilih posisi fleksi dengan pelvis tinggi tetapi

lutut tidak

2) Dapat memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain bila telungkup

3) Mengalami head leg yang nyata bila menariknya ke posisi duduk

c. Motorik Halus

1) Tangan tertutup secara umum

2) Refleks menggenggam kuat

3) Tangan mengatup pada kontak dengan mainan

d. Sensori

36

Page 37: Isi Makalah Tumbang Bayi

1) Mampu memfiksasi objek bergerak dalam rentang 45 derajatpada

jarak 20-25 cm

2) Ketajaman penglihatan mendekati 20/100

3) Diam bila mendengar suara

e. Vokalisasi

1) Menangis untk mengekspresikan ketidak senangan

2) Membuat bunyi kecil dengan suara tenggorokan

3) Membuat bunyi tenang selama makan

f. Sosialisasi

1) Memandang wajah orang tua secara terus menerus saat mereka

bicara pada bayi

2. Usia 2 bulan

a. Fisik

1) Fontanel posterior menutup

2) Refleks merangkak menghilang

b. Motorik kasar

1) Head lag berkurang bila menariknya ke posisi duduk

2) Bila telungkup dapat mengangkat kepala 45 derajat dari meja

c. Motorik Halus

1) Tangan sering terbuka

2) Refleks menggenggam menghilang

d. Sensori

1) Bila telentang, mengikuti mainan yg tergantung dari satu sisike sisi

lain

2) Secara visual mencari untuk melokalisasi bunyi

e. Vokalisasi

1) Bersuara, berbeda dari menangis

2) Bersuara pada wajah yang dikenal

f. Sosialisasi

37

Page 38: Isi Makalah Tumbang Bayi

1) Menunjukkan senyum sosial sebagai repon terhadap berbagai

stimulus

3. Usia 3 bulan

a. Fisik

1) Refleks primitif menghilang

b. Motorik Kasar

1) Mampu menahan kepala lebih tegak bila duduk

2) Hanya sedikit mengalami head lag

3) Bila telungkup mampu mengangkat kepala 45-90 derajat darimeja

4) Memegang tangan sendiri

c. Motorik Halus

1) Secara aktif memegang mainan

2) Refleks menggenggam tidak ada

3) Menggennggam tangan sendiri

d. Sensori

1) Melokalisasi bunyi dengan memalingkan ke sampingdan melihat

ke arah yang sama

e. Vokalisasi

1) Menjerit keras untuk menunjukkan kesenangan

2) Mengguman, tertawa

3) Bicara banyak hal bila diajak berbicara

4) Bersuara bila tersenyum

f. Sosialisasi

1) Berhenti menangis bila orang tua memasukai ruangan

2) Dapat mengenali wajah dan objek yang dikenal, seperti botol susu

3) Menunjukkan kewaspadaan terhadap situasi asing

4. Usia 4 Bulan

a. Fisik

1) Mulai merangkak

2) Refleks moro, tonik leher dan rooting telah menghilang

38

Page 39: Isi Makalah Tumbang Bayi

b. Motorik Kasar

1) Hampir tidak mengalami head lag bila menarik ke posisi duduk

2) Mampu duduk tegak bila disangga

3) Berguling dari telungkup kesisi lain

4) Mampu mengangkat kepala dan dada dari permukaan sampai

sudut90 derajat

c. Motorik halus

1) Melihat dan memainkan tangan

2) Bermain dengan objek yang ditempatkan di tangan

3) Mencoba meraih objek dengan tangan

4) Memegang objek dengan kedua tangan

5) Dapat memasukkan objek ke mulut

d. Sensori

1) Dapat memfokuskan pada blok yg berada pada jarak 1,25 cm

2) Dimulainya koordinasi mata-tangan

e. Vokalisasi

1) Membuat bunyi-bunyi konsonan n, k, g, p, h

2) Tertawa keras

3) Suara berubah sesuai alam perasaan

f. Sosialisasi

1) Menuntut perhatian dengan rewel

2) Menjadi bosan bila ditinggal sendirian

3) Menikmati interaksi sosial dengan orang lain

4) Mulai menunjukkan memori

5. Usia 5 bulan

a. Fisik

1) Mulai tanda-tanda pertumbuhan gigi

2) BB lahir menjadi 2 kali lipat

b. Motorik Kasar

1) Tidak ada head lag

39

Page 40: Isi Makalah Tumbang Bayi

2) Mampu duduk untuk periode yg lebih lama bila disokong dengan

baik

3) Dapat membalik dari posisi telungkup ke telentang

4) Bila telentang, menempatkan kaki kemulut

c. Motorik Halus

1) Memainkan jari-jari kaki

2) Mengambil objek secara langsung ke mulut

3) Memegang satu kotak sementara memperhatikan kotak lain

d. Sensori

1) Secara visual mengikuti objek yang dijatuhkan

2) Dapat melokalisasi bunyi yang dibuat dibawah telinga

e. Vokalisasi

1) Menjerit

2) Membuat bunyi gumaman vokal yg diselingi dengan bunyi

konsonan mis : ah-goo

f. Sosialisasi

1) Tersenyum pada bayangan di cermin

2) Memegang botol dengan kedua tangan

3) Mampu membedakan orang asing dng keluarga

4) Memvokalisasi ketidaksenangan bila objek diambil

6. Usia 6 Bulan

a. Fisik

1) BB meningkat 90-150 gr/ minggu selama 6 bulkan berikutnya

2) TB meningkat 1,25 cm/ bln selama 6 bulan berikutnya

3) Gigi geligi mulai dengan pertumbuhan 2 gigi insisi sentral bawah

4) Mengunyah dan menggigit mulai terjadi

b. Motorik Kasar

1) Bila telungkup dapat mengangkat dada dan abdomen bagian atas

dari meja, membebankan berat badan pada tangan

2) Berguling dari telungkup ke telentang

3) Bila akan menarik untuk posisi duduk, mengangkat kepala

40

Page 41: Isi Makalah Tumbang Bayi

c. Motorik halus

1) Menjatuhkan satu kotak bila kotak lainnya diberikan

2) Memegang objek kecil

3) Memegang botol

4) Mengenggam kaki dan menarik ke mulut

d. Sensori

1) Menyesuaikan postur untuk melihat objek

2) Dapat melokalisasi bunyi yang dibuat diatas telinga dan akan

memalingkan kepala pada sumber suara, kemudian melihat ke

bawah

e. Vokalisasi

1) Mulai mengikuti bunyi-bunyian

2) Mengoceh menyerupai ungkapan satu suku kata ma, mu, da, di, hi

3) Memvokalisasi terhadap mainan, bayangan cermin

4) Menikmati mendengarkan suara sendiri

f. Sosialisasi

1) Mengenali orang tua, mulai takut pada orang asing

2) Mulai meniru (batuk, menjulurkan lidah)

3) Tertawa bila kepala disembunyikan di handuk

4) Sering berubah alam perasaan dari menangis menjadi tertawa

7. Usia 7 Bulan

a. Fisik

1) Pertumbuhan gigi insisi tengah atas

b. Motorik Kasar

1) Bila telentang, secara spontan mengangkat kepala dari meja

2) Duduk, menyandar ke depan dengan kedua tangan

c. Motorik Halus

1) Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain

2) Memegang kedua kotak lebih dari satu namun sebentar

membanting kotak ke meja

41

Page 42: Isi Makalah Tumbang Bayi

3) Menggaruk pada objek kecil

d. Sensori

1) Berespon terhadap nama sendiri

2) Melokalisasi bunyi dng memalingkan kepala pada lengkungan

3) Mempunyai kesukaan rasa

e. Vokalisasi

1) Menghasilkan bunyi vokal dan menggabungkan suku kata baba,

dada, kaka

2) Melokalisasi empat bunyi vokal berbeda

3) Bicara bila orang lain berbicara

f. Sosialisasi

1) Meningkatkan rasa takut pada orang asing

2) Menunjukkan kekuatiran bila orang tua menghilang

3) Meniru tindakan dan bunyi sederhana

4) Bermain cilukba

5) Menunjukkan ketidaksukaan makanan dng mempertahankan bibir

tetap tertutup

8. Usia 8 Bulan

a. Fisik

1) Mulai menunjukkan pola teratur dalam eliminasi dan defekasi

b. Motorik Kasar

1) Duduk dengan mantap tanpa sokongan

2) Dapat berdiri berpegangan pada perabot

3) Menyesuaikan postur untuk meraih objek

c. Motorik Halus

1) Melepaskan objek sesuai keinginan

2) Memegang dua kotak dan menginginkan kotak ketiga

3) Meraih secara mantap mainan yg berada diluar jangkauan

4) Mengamankan objek dengan menarik

d. Vokalisasi

42

Page 43: Isi Makalah Tumbang Bayi

1) Membuat konsonan dengan t, d, dan w

2) Mendengarkan dengan selektif kata-kata yang dikenalnya

3) Menggabungkan suku kata, Seperti: dada tetapi tidakmenunjukkan

arti

e. Sosialisasi

1) Meningkatkan ansietas terhadap kehilangan ortu

2) Berespon terhadap kata tidak

3) Tidak menyukai pakaian, penggantian popok

9. Usia 9 Bulan

a. Fisik

1) Pertumbuhan gigi insisor lateral atas

b. Motorik Kasar

1) Merangakak dengan tangan dan lutut

2) Menarik badan ke posisi berdiri dan berdiri pada pegangan perabot

c. Motorik Halus

1) Menggunakan ibu jari dari jari telinjuk dlm menggengam kasar

2) Menyukai menggunakan tangan yang dominan mulai terlihat

3) Menggenggam kotak ketiga

d. Sensori

1) Melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala secara diagonal

dng secara langsung terhadap bunyi

e. Vokalisasi

1) Berespon terhadap perintah sederhana

2) Memahami no-no

f. Sosialisasi

1) Menunjukkan peningkatan minat dalam menyenangkan ortu

2) Mulai menunjukkan rasa takut terhadap pergi tidur dan menjadi

sendiri

43

Page 44: Isi Makalah Tumbang Bayi

3) Menempatka tangan di depan wajah untuk menghindari dicuci

wajahnya

10. Usia 10 bulan

a. Fisik

1) Refleks labyrint-righting paling kuat bila bayi pada posisi

telungkup atau telentang, mampu mengangkat kepala

b. Motorik Kasar

1) Mengubah menjadi telungkup menjadi duduk

2) Saat berdiri, mengangkat salah satu kaki untuk melangkah

c. Motorik Halus

1) Mengenggam objek dengan tangan

d. Vokalisasi

1) Mengatakan “dada” , “mama “

2) Dapat mengatakan satu kata mis, hai, daa

e. Sosialisasi

1) Meniru ekspresi wajah, melambaikan untuk “ daa-daa”

2) Bermain permainan yang menarik mis : tepuk ami-ami

3) Menangis bila dimarahi

11. Usia 11 bulan

a. Fisik

1) Munculnya gigi insisor lateral bawah

b. Motorik Kasar

1) Bila duduk, berputar untuk meraih objek

2) Berjalan dengan memegang perabot atau dng kedua tangan

c. Motorik Halus

1) Menjatuhkan objek dng sengaja untuk mengambilnya

2) Menempatkan suatu objek lain didalam suatu wadah

d. Vokalisasi

1) Meniru bunyi bicara pasti

e. Sosialisasi

44

Page 45: Isi Makalah Tumbang Bayi

1) Menggelindingkan bla pada orang lain sesuai permintaan

2) Menggelengkan kepala untuk “ Tidak ”

12. Usia 12 bulan

a. Fisik

1) BB 3 kali BB lahir

2) Panjang lahir meningkat 50%

3) LK=LD (LK=46,5 cm)

4) Mempunyai total gigi 6-8 buah

5) Fontanel anterior hampir menutup

6) Refleks Babinsky menghilang

b. Motorik Kasar

1) Berjalan dengan satu tangan dipegang

2) Dapat berusaha untuk berdiri sendiri sejenak dan melangkah

pertama sendiri

3) Dapat duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan

c. Motorik Halus

1) Melepaskan kotak ke dalam cangkir

2) Dapat membalikkan halaman buku, banyak dalam sekali waktu

d. Sensori

1) Dapat mengikuti objek bergerak dng cepat

2) Mengontrol dan menyesuaikan respon terhadap bunyi, mendengar

bunyi berulang

e. Vokalisasi

1) Mengatakan 3-5 kata disamping “ dada, mama “

2) Mengenali objek berdasarkan nama

3) Meniru bunyi binatang

4) Memahami perintah verbal, mis : berikan padaku, tunjukkan

matamu padaku

f. Sosialisasi

1) Menunjukkan emosi spt : cemburu, marah, takut

45

Page 46: Isi Makalah Tumbang Bayi

2) Menikmati lingkungan yang dikenal dan mengenali ortu

3) Rasa takut dalam situasi asing, memegang erat ortu

H. Teknik Berkomunikasi Pada Bayi

Bila kita perhatikan cara anak kecil berseru untuk menyatakan perasaannya

pada tahun pertama dengan lebih teliti, kita akan tercengang, bila mengetahui

apa saja yang diungkapkan anak itu dan bagaimana cara ia mengutarakannya.

Selamadua bulan pertama anaka masih banyak tidur, dan cara

pengungkapan yang penting setiap kali kita lihat ialah menangis dengan keras.

Dengan cara inilah bayi memberi tahu kepada lingkungan bahwa ada sesuatu

yang mengganggunya, apakah karena lapar atau ia mengompol, atau karena

dingin atau kesakiitan.sebaliknya, jarang sekali ia mengutarakan perasaannya

bila semua berkenan di hatinya dengan mengeluarkan suara. Bila ada, itu

hanyalah karena kebetulan terjadi waktu ia mengeluarkan napas.

Dalam bulan ketiga dan keempat pengungkapan dengan bersuara makin

sering dilakukan bayi karena sejak itu, waktu ia ada dalam keadaan bangun

lebih panjang daripada waktu tidurnya. Pada masa ini lebih nyata lagi tampak

oleh para orang tua cara bayi merangkaikan bunyi “R” yang diucapkannya

sepanjang waktu. Terdengarnya seakan-akan bayi sedang berkumur. Justru

dari bunyi raangkaian “rrr” inilah kita ketahui bayi mengutarakan

kegembiraan dan kelegaan hatinya.pada masa ini pula ia mulai mengucapkan

suku kata yang lebih berarti. Kedengarannya memang belum begitu jelas dan

sukar dimengerti, lagi pula sukar ditirukan.

Pada akhir bulan keempat para orang tua akan berbesar hati karena anaknya

sudah dapat bersorak gembira kalau ada yang mengajaknya bergurau atau

segala sesuatu berkenan di hatinya. Dengan demikian bayi tidak saja hanya

dapat menyatakan perasaan tidak senang atau perasaan lega dengan cara

bersuara tapi juga bagaimana besar kegembiraan dan kelegaan itu.Yang sangat

penting dalam seluruh “perkembangan berbicara” ini ialah, sejak permulaan

bayi harus banyak diajak ngobrol. Dengan melakukan hubungan yang intensif

46

Page 47: Isi Makalah Tumbang Bayi

secara ini kegembiraan hati si anak akan bertambah dan makin senang dan

rajin mengungkapkan perasaannya.

Antara usia lima sampai tujuh bulan mulailah anak dengan apa yang kita

sebut “mengoceh” atau “bercerita”. Ia merangkaikan semua bunyi vocal dan

konsonan yang telah dapat diucapkan dengan campur aduk. Di antara bunyi

aneka warna ini sudah mulai jelas terdengar beberapa suku kata tertentu.

Kecuali itu pada umur ini bila “berceerita” ia berganti-ganti nada suara

kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah) dank eras suara (kadang-

kadang nyaring, kadang-kadang perlahan). Karena anak sedang ada dalam

masa tertentu dalam perkembangan sosialnya, di mana ia mulai menahan diri

atau malahan takut pada lingkungan yang asing baginya, ia hanya akan

“bercerita” di rumah saja. Ia senang bila ibunya juga merangsangnya untuk

berbicara, tapi ia sendiripun gemar juga mengoceh bila ia sendirian dan

sedang berlega hati.

Pada bulan kesembilan sampai kesepuluh bayi mulai mengulang-ualng

suku kata yang telah dapat diucapkannyapada bulan-bulan sebelum ini. Suku

kata ganda ini jelas terdengar mengingatkan kita pada kata-kata pertama

seperti “ma-ma”, “pa-pa”, “wa-wa”.Pada hakikatnya inilah sebenarnya usaha

yang pokok pada pembentukan kata.

Antara bulan kesebelas dan bulan kedua bela sterletek saat yang

menentukan bagi perkembangan pengungkapan dengan bersuara ini.

Sebelumnya anak semata-mata dengan berseru, atau seakan-akan terus-

menerus berlatih apa yang sudah daoat “dikatakannya”. Kini ia belajar

membuat suatu oengertian dengan merangkaikan suku kata yang sudah dapat

diucapkannya.

1. Usia 1 Bulan

a. VISUAL : Lihat dengan jarak dekat. Gantungkan benda yang terang

dan menyolok.

b. AUDITORI : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam.

c. TAKTIL : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan.

47

Page 48: Isi Makalah Tumbang Bayi

d. KINETIK : Mengayun,naik kereta dorong.

2. Usia 2-3 Bulan

a. VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok.

Bawa bayi ke ruangan lain. Letakkan bayi agar dapat memandang

disekitar

b. AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan

dalam pertemuan keluarga.

c. TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan

lembut,gosok dengan lotion/bedak.

d. KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air.

3. Usia 4-6 Bulan

a. VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV. Beri mainan dengan

warna terang.

b. AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,

Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.

c. TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur.

d. KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

4. Usia 6-9 Bulan

a. VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Beri

kertas untuk dirobek-robek.

b. AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian

tubuh, Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri

perintah sederhana.

c. TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air

mengalir Berenang

d. KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk

mengambilnya.

48

Page 49: Isi Makalah Tumbang Bayi

5. Usia 9-12 Bulan

a. VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai

tempat. Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.

b. AUDITORI : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, Kenalkan dengan

suara binatang.

c. TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang. Kenalkan dingin,panas

dan hangat.

d. KINETIK : Beri mainan.

I. Menjelaskan Bagaimana Teknik Bermain Pada Bayi

Tahapan perkembangan bermain pada infant (usia 0-12 bulan):

Bayi semakin hari tentu ia semakin berkembang. Begitu pula dengan

keterampilannya.

1. Usia 0-2 bulan

Pada bulan-bulan pertama bayi beraksi terhadap rangsangan inderanya

dengan melakukan gerakan refleknya. Bila kita menyentuh taangannya, ia

akan reflek menggenggam. Iapun belum menyadari keberadaan tangannya

yang belum mampu memfokuskan pandangannya.Karena itulah kita perlu

memperlihatkan sesuatu benda dengan jarak pandang yang dekat (25 cm)

untuk melatih koordinasi mata dan tangan.

Ditahap awal ini wajah ibu merupakan objek yang merangsang bayi

untuk belajar memfokuskan pandangannya.Itu sebabnya bayi suka sekali

meraba wajah ibu ketika digendong.ibu dapat membantu si bayi, caranya

pegan tangan si kecil lalu letakkan pada hidung, pipi, mulut, telinga

maupun mata ibu. Hal ini akan membantu si kecil menggunakan

tangannya.

2. Usia 3-6 bulan

Diusia 3 bulan, jangkauan pandangan bayi mulai meluasdan ia pun

mulai menyadari keberadaan tangannya. Ia senang sekali mengamati

49

Page 50: Isi Makalah Tumbang Bayi

tangannya sementara ia sedang bermain dengan tangan-tangannya itu, dan

bahkan memasukkannya ke mulut.

Ia pun berusaha menyantuh dan menangkap benda-benda yangdapat

ditangkap oleh matanya. Sampai akhirnya ia dapat menangkap si benda.

Gantungkan mainan di atas boks dalam jarak yang dapat dijangkau oleh

tangannya. Ia pasti senang dan akan mengulang-ualanginya, lantaran

setiap kali ia menyentuhnya, maka si benda akan bergoyang.

Selanjutnya ia akan berusaha memegang benda itu, (usia 4 bulan).

Pada saat ini umumnya bayi dapat memiringkan badannya ke sisi kiri dan

kanan. Gantungkan mainan pada sisi kiri/kanan boks dan letakkan bayi

pada sepanjang jarak tangannyadapat menjangkau mainan itu. Biarkan ia

berusaha sendiri sampai ia dapat memegang mainan itu.

Bisa pula denganmenggantungkan mainan di atas boksnyadalam jarak

yang dapat ia jangkau. Atau letakkan mainan di telapak tangannyauntuk ia

genggam. Tentu mainan itutak boleh terlalu besar agar mudah di

pegangnya.Atau didudukan di atas kereta/kursi bayi yang memiliki tempat

untuk meletakkan mainannya. Biasanya di usia 6 bulania sudah bias

mengambil benda dan memegangnya dengan menggenggam.

3. Usia 7-12 bulan

Di awal usia ini bayi mulai menyadari bahwa ia dapat menggunakan

tangannya untuk “menyelidiki” objek-objek dengan memegangnya dan

memasukkannya ke dalam mulut. Tapi jangan beri terlalu banyak mainan

karea ia baru dapat memusatkan perhatian pada satu benda saja. Bila ia

sudah mulai bosan dengan mainan itu, gantilah dengan mainan yang lain.

Sekitar usia 8 bulan ia mulai menggunaakan jari-jemarinya untuk

memegang benda. Sebulan kemudian ia dapat memegang benda dengan

jemarinya, tidak lagi dengan seluruh telapak tangannya (menggenggam).

Pada perkembangan selanjutnya ia akan mampu memegang benda kecil di

antara ibu jaridan telunjuk. Juga dapat menunjuk suatu objek dengan

telunjuknya.

50

Page 51: Isi Makalah Tumbang Bayi

Agar ia terampil memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk, kita

dapat melatihnya dengan potongan kue di kedua jari tersebut. Beri contoh

bagaimana memegangnya, lalu masukkan makanan itu kedalam mulutnya.

Setelah itu bantu ia melakukannya hingga ia dapat melakukannya sendiri.

Latihan ini sangat penting untuk persiapan memegang tangkai cangkir,

pensil, atau benda kecil lainnya.

Di awal usia ini juga mulai belajar memindahkan benda dari satu

tangan ke tangan yang lain. Kita dapat membantu dengan meletakkan

mainan ketelapak tangannya lalu mengangkat benda itu dan

memindahkannya ke telapak tangan yang lain. Setalah itu pagan tangan

yang memegang mainan itu lalu bantu ia memindahkan mainan ke tangan

yang lain. Selanjutnya beri contoh bagaimana kita memindahkan mainan

itu dari satu tangan ke tangan yang lain. Ajak ia melakukannya sendiri

tanpa di bantu lagi.

Sekitar usia 10 atau 11 bulan, ia mulai menjatuhkan benda ke lantai.

Kita sebaiknya tidak mengambilkannya, tapi minta ia untuk

mengambilnya sendiri. Bila ia belum mengerti, pegang tangannya dan beri

contoh bagaimana cara mengambil benda itu. Sediakan mainan yang tak

mudah pecahatau peot bila dijatuhkan dan mudah diambil.

Ia pun mulai senang memasukkan benda-benda ke sebuah wadah.

Apalagi jika wadahnya tebuat dari kaleng. Karena setiap kali ia

memasukkan sebuah benda akan menimbulkan bunyi.

Untuk semakin memantapkan keterampilan tangannya, lakukan

berbagai aktivitas. Misalnya menggelindingkan bola, tepuk tangan,

melambai, menyusun balok, memegang gelas dan sebagainya.

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan

1. Blockies warna-warni jumlah dan ukuran

2. Buku dengan gambar menarik

3. Balon,cangkir dan sendok

51

Page 52: Isi Makalah Tumbang Bayi

4. Boneka bayi

5. Mainan yang dapat didorong dan ditarik

J. Makanan Tambahan Yang Perlu Diberikan Pada Bayi

Makanan tambahan untuk bayi sebaiknya diberikan sejak usia 6 bulan

sebagai makanan pendamping ASI. Adapun penjelasan makanan tambahan

atau makanan pendamping ASI yang baik adalah sebagai berikut.

Makanan pendamping ASI hendaknya berupa makanan alami yang dibuat

sendiri di rumah. Makanan alami tidak mengandung bahan tambahan (food

addictives), seperti esens dan bahan pewarna yang memberatkan organ

pencernaan bayi, terutama hati dan ginjal. Meskipun demikian, makanan

kemasan untuk bayi tetap dapat diberikan, tetapi hanya pada kondisi darurat,

misalnya tengah bepergian.Namun, bukan sebagai makanan sehari-hari.

Buah segar merupakan pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI.

Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung

karbohidrat yang mudah dicerna, yaitu gula buah. Kemudahan gula buah

dicerna bayi mendekati asi karena secara alami dilengkapi enzim pencerna.

Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested

food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.

Bayi usia dini (6 – 7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam

bentuk nasi dan bahan makanan pokok lainnya yang tidak mudah dicerna.

Nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati

sebagaimana buah.Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu,

nayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50

gram setiap kali makan) dan diencerkan.

Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting

untuk menjaga system kekebalan tubuh bayi.Betakaroten (pro vitamin A) juga

banyak terkandung dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga,

seperti semangka, jambu biji merah, dan pepaya.Vitamin C dan betakaroten

52

Page 53: Isi Makalah Tumbang Bayi

juga termasuk antioksidan kuat yang dapat mempercepat pemulihan gangguan

kesehatan bayi.Selain itu, buah avokad (alpukat) mengandung banyak asam

lemak omega-3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan

otak bayi dan kecerdasannya.

Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi

diperkenalkan dengan bahan makanan makanan lain, yaitu pati (nasi, kentang,

dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayuran). Pada tahap

pertama pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah dengan

protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber

hewani terutama daging sapid an daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu,

biarlah bayi mengenal cita rasa makanan secara bertahap.Selain itu, agar organ

pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani

sekaligus.

Jika pada tahap ini ingin menambahkan makanan berprotein, makanan

yang dapat diberikan adalah berupa tempe yang dihaluskan. Tempe

merupakan protein yang mudah dicerna karena protein tempe telah diuraikan

oleh jamur tempe menjadi asam-asam amino sederhana yang lebih mudah

dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain dari tempe adalah karena

mengandung zat antidiare.

Menurut sumber lain, dikatakan bahwa makanan pendamping asi pertama

yang sebaiknya diberikan kepada bayi adalah dalam bentuk cair dan lembut.

Jenis makanan yang mempunyai tekstur demikian sering disebut bubur susu.

Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi belum cukup berkembang,

maka bayi akan cenderung mendorong makanan keluar dari mulutnya dan

belum bias mengandalikan lidahnya secara penuh. Oleh karena itu, makanan

pertama yang sebaiknya diberikan adalah makanan berbentuk cairan.

Bubur susu terdiri dari bahan utama asi atau susu formula yang ditambah

dengan bahan padat yang berfungsi sebagai makanan pokok yang banyak

mengandung karbohidrat, seperti tepung beras, kentang, ubi, havermout,

pisang, sukun, maizena, jagung, dan lain sebaigainya.

53

Page 54: Isi Makalah Tumbang Bayi

Di samping jenis karbohidrat yang diperkenalkan, cara pemberiannya pun

harus bertahap. Jangan memaksa agar anak dapat menghabiskan makanan

yang telah disiapkan. Tahap pertama mungkin hanya satu suap atau dua suap

bubur susu. Kemudian secara bertahap dapat ditambah jumlah suapannya

sesuai kemampuan bayi. Cara memilih bahan makanan pertama yang

sebaiknya diperkenalkan adalah bubur susu beras atau bahan hidrat lain yang

tidak mengandung gluten. Wortel, kentang, brokoli, serta kembang kol juga

dapat mulai diperkenalkan sejak dini.Avokad, pisang, apel, pir, atau papaya

merupakan buah pertama yang dapat diberikan. Sedangkan jenis bahan pangan

pertama yang tidak dianjurkan antara lain makanan yang banyak ditambah

garam dan gula secara berlebihan, seperti daging asap, ikan asin, dan

sebagainya. kopi, the, cokelat, serta makanan yang beralkohol, herang, dan

makanan yang banyak mengandung gluten juga tidak baik diberikan pada

tahap ini.

Untuk panduan makanan padat bayi secara lebih lengkap, dapat melihat tabel

di bawah ini :

Cara Memasak Makanan Bayi

Hati-hati pada Garam!

Ibu harus berhati-hati dengan jumlah garam dalam makanan yang

diberikan pada bayi.Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena

membuat ginjalnya yang masih kecil dan masih dalam perkembangan harus

bekerja keras.Bayi hanya boleh mengonsumsi garam tidak lebih dari 1/6

asupan garam maksimum yang diperbolehkan untuk orang dewasa dalam

sehari, yakni kurang dari 1 gram per hari. Sebaiknya juga tidak menambahkan

gula karena bisa menyebabkan kerusakan gigi dan ketagihan makanan manis.

Mematangkan Makanan

Daging dan ikan bisa dikukus, dipanggang atau dimasak dengan

microwave. Daging dan ikan juga bisa digoreng atau dioven namun jangan

54

Page 55: Isi Makalah Tumbang Bayi

menambahkan lemak/minyak terlalu banyak.Selalu ingat bahwa daging harus

dimasak sampai matang merata sehingga tidak ada lagi bagian yang masih

belum matang.Ikan sebaiknya matang dan renyah – jika masih agak kenyal

berarti belum matang merata.

Mengukus dan Merebus

Buah dan sayuran bisa dimasak dengan microwave, dikukus atau direbus.

Ibu juga bisa meng-oven beberapa buah misalnya apel dan pir.Pilihan yang

terbaik adalah mengukus karena mengukus menjaga zat gizinya tetap utuh,

tapi Ibu tidak harus menggunakan pengukus/dandang – cukup dengan wadah

dengan lubang-lubang kecil, panci bergagang berisi air mendidih dan

tutupnya.

Cara Menyajikan

Mula-mula, makanan bayi harus diblender atau dihaluskan sampai rata

sehingga berupa makanan lumat yang halus. Setelah bayi semakin besar, Ibu

boleh mulai membuat makananya menjadi lebih padat. Ibu bisa menggunakan

blender atau garpu pencacah makanan untuk menghaluskan makanan menjadi

tekstur yang sesuai.

Selalu sajikan makanan hangat, jangan panas namun memasaknya harus

sampai mendidih lalu dinginkan sesuai suhu kamar.

Kelompok Makanan dan Manfaatnya

Karbohidrat – Yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal

(termasuk mie dan beras) serta kentang.Kelompok ini memberikan energi

yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang.Berikan seporsi

karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.

Buah-buahan dan sayuran – Yang termasuk kelompok ini adalah buah-

buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang

dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan

55

Page 56: Isi Makalah Tumbang Bayi

variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung

semua ragam vitamin dan mineral yang penting.

Susu dan produk olahan susu – Yang termasuk kelompok ini adalah

susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa vitamin

dan mineral. Bayi Ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali

saji sehari, diminum maupun dimakan.

Protein – Yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur,

kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang polong. Sebaiknya diberikan

sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi

vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3

yang sangat penting bagi bayi.

Lemak dan Minyak – Kelompok ini sebaiknya diberikan untuk

melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang

termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti

minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak

dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E

dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan

dengan bijaksana.

56

Page 57: Isi Makalah Tumbang Bayi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang

disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan

oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi

yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si

komunikan.

Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga

hubungan dengan anak, melalui komunikasi ini pula perawat dapat

memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang

selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan

keperawatan. Dalam proses berkomunikasi dengan anak sangat perlu

memperhatikan prinsip-prinsip, strategi / tehnik, dan hambatan - hambatan

yang mungkin akan timbul / ada dalam komunikasi.

57

Page 58: Isi Makalah Tumbang Bayi

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan pada makalah ini yaitu :

1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang tumbuh kembang pada anak usia

0-1 tahun, dan dapat berkomunikasi pada anak lebih efektif karena telah

mengetahui bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan anak,

serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan

berkomunikasi dengan anak.

2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara

berkomunikasi, tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat

komunikasi pada anak dan remaja.

58