ISI Laporan Tugas Akhir Ayam Bibit

download ISI Laporan Tugas Akhir Ayam Bibit

of 54

description

laporan akhir ayam bibit

Transcript of ISI Laporan Tugas Akhir Ayam Bibit

  • 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan

    pertanian yang mengemban misi untuk menyediakan pangan asal hewan yang

    bergizi dan berdaya saing tinggi. Di Indonesia, perkembangan perusahaan

    pembibitan (Breeding Farm) sangat signifikan dan menyebar hampir keseluruh

    wilayah. Peluang membuka usaha peternakan bibit ayam parent stock di

    Indonesia cukup menjanjikan, karena perusahaan peternakan yang ada di

    Indonesia saat ini masih sedikit.

    PT. Charoen Phokpand merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

    dibidang breeding dan hatchery (penetasan) telur, dengan produk utamanya

    berupa bibit ayam (DOC). Disamping itu menghasilkan produk sampingan

    berupa telur komersil, daging ayam afkir, dan pupuk kandang.

    Perkembangan usaha pembibitan parent stock terus meningkat karena

    permintaan bibit ayam broiler komersil (DOC) setiap tahun semakin tinggi,

    sejalan dengan perkembangan penduduk dan kesadaran penduduk akan

    pentingnya gizi, yang menyebabkan terjadinya pergeseran konsumsi rumah tangga

    dari nabati keprotein hewani seperti telur, daging dan susu (AAK, 1989). Usaha

    pembibitan parent stock proses pemeliharaannya dimulai dari pemeliharaan fase

    starter. Fase starter adalah fase yang paling menentukan, karena fase starter

    merupakan salah satu fase kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi

    kehidupan maupun produktivitas ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan pada

    fase starter ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga memudahkan peternak

  • 2

    untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase

    starter akan menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik

    ayam tidak dapat muncul secara optimal.

    Pemeliharaaan parent stock pada fase starter performance (pertambahan

    bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan keseragaman) sangat

    diperlukan untuk dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan dalam manajemen

    pemeliharaan (Miku dan Sumiati, 2010). Untuk mengukur berhasil atau tidaknya

    pemeliharaan parent stock pada fase starter PT. Charoen Phokpand Jaya Farm

    menetapkan standar performance yang harus dicapai.

    Berdasarkan hal diatas maka dapat diangkat judul Perbandingan

    Performance Parent Stock Broiler Strain Cobb Dengan Standar Yang Ditetapkan

    Pada Fase Starter Di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru.

    1.2. Tujuan

    Adapun tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah:

    a) Untuk melihat hasil perbandingan performance yang didapatkan dengan

    standar yang ditetapkan oleh PT. Charoen Phokpand.

    b) Menambah pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang usaha

    peternakan.

    c) Memenuhi persyaratan kelulusan Diploma III Program Studi Peternakan.

  • 3

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Ayam Pembibit

    Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak

    untuk dipelihara lagi dan bukan untuk dikosumsi (Suharno, 2012). Suharno

    (2012), menyatakan bahwa ada 4 usaha pembibitan yaitu pembibitan untuk

    mengahasilkan ayam galur murni (pure line), pembibitan untuk menghasilkan

    ayam pembibit buyut (great grandparent stock), pembibitan untuk menghasilkan

    ayam pembibit nenek (grandparent stock), dan pembibitan untuk menghasilkan

    ayam pembibit induk (parent stock).

    Ayam pembibit atau parent stock adalah ayam penghasil final stock dan

    merupakan hasil pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada

    peternakan generasi grandparent stock (Sudaryani dan Santosa, 1993). Menurut

    North dan Bell (1990) dalam Eko (2015), tipe ayam pembibit atau parent stock

    ada dua macam yaitu tipe ayam pembibit pedaging dan tipe ayam pembibit

    petelur. Ciri ayam pembibit pedaging yaitu bobot badan yang besar, jengger serta

    pial merah cerah, dan mata nya bersinar.

    Ayam yang digolongkan tipe pedaging menghasilkan daging relatif

    banyak dalam waktu yang cepat. Ayam tipe pedaging memiliki karakteristik

    penghasil telur yang relatif lebih sedikit, bergerak lambat dan tenang, dewasa

    kelamin lebih lambat, dan beberapa ayam tipe pedaging memiliki bulu kaki dan

    masih suka mengeram (Sudaryani dan Santosa, 1993).

  • 4

    2.2. Parent Stock Strain Cobb

    Parent stock ayam pedaging merupakan generasi keempat dari urutan

    silsilah pembibitan ayam pedaging. Urutan pertama adalah pure line yang

    merupakan galur murni ayam jantan dan betina yang memiliki potensi

    pertumbuhan yang baik dan dikembangkan secara inbreeding, urutan kedua

    adalah great grandparent stock yang merupakan ayam bibit dasar, urutan ketiga

    adalah grandparent stock yang merupakan ayam bibit nenek, urutan keempat

    adalah parent stock yang merupakan ayam bibit induk dan urutan terakhir adalah

    final stock (ayam niaga) yang merupakan produk akhir pembibitan ayam ras dan

    tidak boleh disilangkan lagi (Sudaryani dan Santosa, 1993).

    Pada setiap strain bahkan dalam satu strain performance parent stock

    yang dihasilkan berbeda-beda tergantung pada kondisi lingkungan dimana

    dikembangkan. Perusahaan pembibitan dipastikan memilih strain yang mudah

    beradaptasi diberbagai kondisi dan mampu menghasilkan telur tetas yang

    kualitasnya sesuai dengan permintaan (Prambudi, 2007).

    Salah satu parent stock broiler breeder yang banyak dipelihara oleh

    perusahaan pembibitan di Indonesia adalah parent stock strain Cobb. Menurut

    Prambudi (2007), Parent stock strain Cobb merupakan bagian dari ayam

    pedaging dimana mampu berkembang dengan cepat sehingga apabila kecukupan

    nutrisi untuk pembentukan otot dan tulang tidak terpenuhi maka akan muncul

    gejala-gejala kelumpuhan. Cobb-Vantress Inc sebagai perusahaan pembibitan

    ayam yang telah menggunakan bioteknologi moderen mampu menghasilkan

    genetik yang baik dari tahun ketahun. Seleksi yang ketat mampu menghasilkan

    strain yang unggul.

  • 5

    Prambudi (2007), menambahkan bahwa strain Cobb yang saat ini

    dihasilkan oleh Cobb Vantress Inc mempunyai keunggulan komparatif dibanding

    strain yang lain seperti tingkat pertumbuhan yang cepat, breast formation yang

    baik, konversi ransum yang semakin baik, mempunyai struktur tulang dan otot

    yang lebih baik, dan mempunyai kualitas daging yang baik.

    2.3. Pemeliharaan Parent Stock

    Sudaryani dan Santosa (1993), menyatakan bahwa ayam pembibit induk

    (parent stock) adalah ayam penghasil final stock dan merupakan hasil

    pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada peternakan generasi

    grandparent stock. Pemeliharaan ayam parent stock tidak berbeda jauh dengan

    pemeliharaan ayam final stock, yang membedakan hanya tujuan dari

    pemeliharaannya, dalam hal ini yang diharapkan adalah produksi dan daya tetas

    telur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghasilkan produksi

    yang tinggi seperti kandang dan temperatur kandang.

    2.4. Performance Parent Stock

    Salah satu cara agar para peternak, perusahaan dan pelaku pembisnis lain

    bisa mengukur keberhasilan dalam pemeliharaan parent stock pada fase starter

    maka sangat berlaku performance yang didasarkan pada pertambahan bobot

    badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan keseragaman (Miku dan Sumiati,

    2010).

    Pertambahan bobot badan adalah penambahan bobot badan ayam pada

    selang waktu tertentu. Rasyaf (2008), menyatakan bahwa pertambahan bobot

    badan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  • 6

    PBB = -

    Keterangan:

    PBB = pertambahan bobot badan

    = berat badan pada waktu t

    = berat badan pada waktu yang lalu

    t = dalam peternakan ayam biasanya dalam kurun waktu satu minggu

    Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak pada

    waktu tertentu. Konsumsi pakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    konsumsi pakan = jumlah pakan yang diberikan sisa pakan.

    Menurut Surwono (2013) dalam Sholikin (2011), konversi pakan adalah

    banyaknya pakan yang dihabiskan oleh ayam dalam waktu tertentu untuk

    memproduksi telur atau daging. Konversi pakan dapat dihitung dengan rumus

    sebagai berikut:

    Keseragaman berasal dari kata seragam yang telah mendapat kata awalan

    maupun akhiran. Namun terlepas dari itu arti dari kata keseragaman adalah

    menggunakan atau perlakuan sesuatu yang berpredikat. Kegunaan keseragaman

    ini berbeda-beda ada yang berguna untuk kemudahan pengelompokan dan ada

    juga yang berguna untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam pemeliharaan ternak

    berupa pembibitan maupun penggemukan, keseragaman sangatlah penting artinya,

    misalnya keseragaman berat badan bagi bakal indukan ayam pedaging maupun

    indukan petelur. Keseragaman bobot badan ayam sangatlah penting diperhatikan

    dalam usaha pembibitan ayam, karena keseragaman akan berpengaruh terhadap

  • 7

    tingkat produktivitas ayam. Semakin tinggi keseragaman ayam dipelihara maka

    semakin bagus tingkat produktivitas ayam (Tamrin, 2013). Rahayu et all (2011),

    menyatakan bahwa keseragaman dapat dicari dengan langkah langkah sebagai

    berikut:

    Hitung rata-rata berat ayam.

    Buat range berat plus atau minus 10% dari rata-rata tersebut.

    Hitung jumlah ayam yang termasuk kedalam renge berat plus atau minus

    10% tersebut.

    Terakhir cari persentase keseragaman.

  • 8

    III. METODE PELAKSANAAN

    3.1. Waktu dan Tempat

    Praktek Kerja Pengalaman Mahasiswa (PKPM) dilaksanakan selama tiga

    bulan, yaitu dimulai dari tanggal 17 Maret sampai 31 Mei 2015. Tempat

    pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yaitu disalah satu

    perusahaan peternakan (breeding farm) di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4

    Pekanbaru yang terletak di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten

    Kampar, Provinsi Riau.

    3.2. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan pada pemeliharaan fase starter di PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah sebagai berikut: peralatan

    untuk membersihkan kandang, waring, peralatan induk buatan, peralatan pakan,

    peralatan minum, tabung gas beserta isinya, heater, drum dan ember celup kaki,

    termometer, timbangan analitik, debeaker, peralatan vaksin, keranjang ayam, alat-

    alat tulis, buku recording, alkohol, tali rafia, antibiotik, insektisida, racun tikus,

    desinfektan, glukolin, perfexol, pakan ternak, vitamin dan vaksin.

    3.3. Prosedur Kerja

    3.3.1. Persiapan Kandang

    Jenis kandang yang digunakan dalam pemeliharaan parent stock di PT.

    Charoen Phokpand adalah kandang closed house. Menurut Fadillah dkk (2007)

    dalam Anonymous (2013), kandang sistem closed house adalah kandang tertutup

  • 9

    yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan

    pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stres yang terjadi pada

    ternak.

    Sebelum DOC masuk (chick in) perlu adanya persiapan kandang yang

    matang karena dengan kurangnya persiapan maka akan berpengaruh terhadap

    ayam itu sendiri tentunya terhadap kesehatannya. Persiapan kandang merupakan

    tahap penting dalam pemeliharaan ayam. Tahapan persiapan kandang seharusnya

    dilakukan selama 30 hari sebelum DOC datang. Ada beberapa tahap yang

    dilakukan dalam persiapan kandang sebelum DOC masuk (chick in) di PT.

    charoen Phokpand yaitu sebagai berikut:

    3.3.1.1. Pencucian dan Strerilisasi Kandang

    Pasang racun tikus secara merata didalam kandang.

    Kandang disemprot dengan obat serangga (cynoff) dan formalin.

    Keluarkan kotoran dan litter dengan cara memasukkannya kedalam karung

    dan kemudian diangkut keluar peternakan.

    Keluarkan seluruh peralatan kandang dan kemudian cuci dan sanitasi

    seluruh peralatan kandang.

    Cuci seluruh kandang dengan air yang dicampur dengan deterjen mulai

    dari lantai kandang, dinding kandang, atap kandang, tirai kandang, kipas,

    dan pipa air minum. Biarkan sampai kering lalu dibilas dengan air.

    Semprot seluruh kandang menggunakan desinfekatan (formalin).

  • 10

    Semprot seluruh kandang dengan menggunakan insektisida (cynoff, soda

    api, iodosept, dan bestaquam) dan desinfektan (formalin) sesuai dengan

    dosis yang telah ditentukan.

    Terakhir lakukan pengapuran lantai kandang.

    3.3.1.2. Persiapan Brooding

    Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam persiapan brooding:

    Pemasangan waring

    Waring digunakan sebagai alas litter untuk DOC serta sebagai pagar

    pembatas, sehingga sekam yang digunakan sebagai litter tidak akan jatuh

    kebawah karena terhalang oleh waring. Waring tersebut akan diletakkan di

    atas slat berjumlah 5 buah waring yang dipasang memanjang, sehingga tiap

    waring harus digabungkan dengan cara dijahit bagian tepinya. Setelah dijahit

    pada bagian tepi waring akan ditarik keatas dan diikatkan dengan pengait

    diatap kandang, sehingga saat chick in nantinya DOC tidak akan bisa keluar

    dari area brooder.

    Penaburan serutan kayu dan sekam untuk litter

    Setelah waring terpasang rapi diatas slat maka selanjutnya dilakukan

    penaburan serutan kayu dan sekam, sekam ditaburkan diatas slat yang telah

    tertutup oleh waring, penaburan sekam biasanya dilakukan pada hari ke 15

    sebelum DOC masuk, ketebalan sekam yang ditaburkan yaitu 10 cm. Hal ini

    sesuai dengan pendapat Fadillah et all (2007) dalam Anonymous (2013), yang

    menyatakan bahwa hendaknya ketebalan litter yaitu antara 8 10 cm.

  • 11

    Pemasangan tirai partisi

    Tirai partisi merupakan tirai yang terbuat dari plastik kaca berwarna putih

    yang dipasang pada sekat pen, pemasangan tirai partisi ini berfungsi sebagai

    batas untuk mengisolasi panas yang terpancar dari heater, sehingga

    pemanasan lebih optimal, selain itu tirai partisi juga berfungsi untuk

    mengisolasi udara yang masuk ke kandang, sehingga tidak langsung mengenai

    DOC. Pemasangan tirai partisi biasanya dilakukan bersamaan dengan

    penaburan sekam atau sehari setelah penaburan sekam.

    Pemasangan tirai kipas

    Tirai kipas merupakan semacam ventilasi yang digunakan selama masa

    brooding yang berfungsi untuk mengatur suhu dan aliran udara dalam

    kandang. Ukuran tirai kipas yang dipasang sudah diperhitungkan tingginya.

    Tinggi tirai kipas yang ditetapkan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 4

    Pekanbaru adalah 25 cm. Pemasangan tirai kipas harus sesuai dengan ukuran

    yang ditetapkan apabila kurang atau lebih dari yang ditetapkan akan

    berpengaruh terhadap suhu dalam kandang.

    Pemasangan sekat brooder

    Brooder merupakan induk buatan sebagai tempat pemeliharaan ayam fase

    starter. Dalam pemeliharaannya brooder jantan dan betina dipisahkan.

    Kapasitas ayam per brooder di tiap perusahaan berbeda-beda. Di PT. Charoen

    Pokphand Jaya Farm standar kepadatan ayam per brooder yaitu 35-40

    ekor/m. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Fadilah et all (2007) dalam

    Anonymous (2013), yang menyatakan bahwa kepadatan DOC untuk tiap

    meter persegi yaitu antara 50-70 ekor/m. Diantara brooder satu dan lainnya

  • 12

    diberi satu ruangan dengan lebar 6 m untuk brooder jantan dengan betina dan

    4,5 m untuk brooder betina dengan betina, hal ini bertujuan agar ayam yang

    keluar dari satu brooder dapat diketahui dan tidak langsung tercampur dengan

    brooder disebelahnya. Pada setiap brooder dibatasi dengan sekat. Ukuran

    sekat brooder yaitu panjang 3,5 m dan lebar 0,5 m. Jumlah tiap kandang ada

    10 brooder yang terdiri dari 2 brooder untuk jantan dan 8 brooder untuk

    betina, masing-masing brooder jantan dan betina terbagi menjadi 2 line kanan

    dan kiri.

    Penyemprotan dengan desinfektan

    Penyemprotan kandang bagian dalam dan luar dengan formalin 10%.

    Penyemprotan ini dilakukan setelah sekat brooder terpasang, tujuannya yaitu

    untuk memastikan agar hama penyakit yang tersisa dapat dilumpuhkan.

    Pemasangan instalasi heater (pemanas)

    Pemanas yang digunakan pada pemeliharaan fase starter di PT. Charoen

    Pokphand yaitu heater. Heater merupakan pemanas yang dihasilkan dari gas

    elpiji dengan bantuan aliran listrik melalui pengaturan dari kontrol panel.

    Cara instalasi heater yaitu pengoprasian melalui kontrol panel/temtron dengan

    cara menentukan suhu tertinggi dan terendah jika suhu sudah mencapai suhu

    tertinggi, maka blower akan hidup secara otomatis dan heater mati. Dan

    sebaliknya jika mencapai suhu terendah maka blower akan mati lalu heater

    akan hidup. Tiap kandang terdapat 2 heater yang terletak di dalam kandang

    yaitu 1 di bagian depan dan 1 di bagian tengah. Heater dinyalakan selama 24

    jam dari DOC umur 1-3 hari, selanjutnya penggunaan heater disesuaikan

    dengan keadaan suhu kandang sampai DOC berumur 14-15 hari. Heater

  • 13

    mulai tidak difungsikan dan dikeluarkan dari kandang yaitu ayam pada umur

    16 hari. Penggunaan heater ini bertujuan agar panas yag dipancarkan dapat

    menyebar ke seluruh ruangan kandang yang cukup luas. Heater dicek dan

    dinyalakan 12-24 jam sebelum DOC masuk, hingga tercapai suhu 33C.

    Kemudian heater dimatikan dan akan dinyalakan lagi pada 2 jam sebelum

    DOC masuk.

    3.3.2. Persiapan Peralatan dan Penanganan Saat DOC Datang

    Adapun persiapan yang dilakukan di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4

    Pekanbaru sebelum DOC datang adalah pemasangan termometer ruang 24 jam

    sebelum DOC datang, pengecekan heater (pemanas), pemasangan koran sebagi

    alas litter, pengaturan tata tempat pakan dan tempat minum, menebarkan sedikit

    pakan diatas litter, dan pengisian skop penampung nipple dengan air yang sudah

    dicampur dengan glukolin.

    Sedangkan penanganan saat DOC datang yang diterapkan di PT. Charoen

    Pokphand adalah mengecek surat jalan serta jumlah box DOC, menghitung

    jumlah DOC per box dan melakukan seleksi dan culling terhadap DOC yang cacat

    atau buruk performance nya, melakukan pengolesan luka pada kaki pejantan yang

    habis dipotong dengan betadin, mencelupkan paruh DOC kedalam air yang sudah

    dicampur dengan glukolin, menimbang sampel bobot badan DOC sebanyak 10%

    dari populasi per brooder, dan memasukkan DOC kedalam brooder.

  • 14

    3.3.3. Manajemen Pemberian Pakan dan Minum

    3.3.3.1. Pemberian Pakan

    Pemberian pakan pada fase starter di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4

    Pekanbaru pada minggu pertama dilakukan secara adlibitum, minggu kedua

    sampai minggu ke empat pemberian pakan pada ayam disesuaikan dengan standar

    yang telah ditetapkan oleh PT. Charoen Phokpand. Tujuan pemberian pakan

    pada fase starter adalah untuk pertumbuhan dan hidup pokok. Pakan yang

    diberikan pada fase stater ada dua jenis yaitu jenis 530 J untuk minggu pertama

    dan 531 J untuk minggu kedua sampai minggu keempat. Di PT. Charoen

    Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru penyusunan pakan perharinya dilakukan satu

    kali dalam seminggu (weekly) yang dibuat oleh supervisor.

    3.3.3.2. Pemberian Minum

    Pemberian air minum dilakukan secara adlibitum. Saat ayam berumur 0-4

    hari, pemberian air minum menggunakan gallon sebanyak 10 buah/broodernya.

    Untuk ayam berumur >4 hari pemberian air minum menggunakan nipple. Nipple

    yaitu tempat minum otomatis dari bahan plastik dengan pentil stainless pada

    bagian bawahnya yang bila ditekan akan mengeluarkan air. Dalam satu kandang

    dipasang empat jalur rangkaian nipple yang panjangnya disesuaikan dengan

    panjang kandang. Jarak setiap nipple 30 cm dan setiap satu nipple dapat

    digunakan 8 ekor ayam. Perangkat tempat nipple terdiri dari pipa paralon untuk

    saluran air minum, pentil nipple, sendok plastik, pipa besi sebagai penyangga

    paralon, tali penggantung pipa besi dan paralon, kawat kejut dibagian atas paralon

    sebagai penghalang ayam agar tidak bertengger dengan kekuatan 120 volt,

  • 15

    regulator atau pengukur tekanan air, perangkat dosatron (pencampur obat) yang

    dilengkapi water meter, dan tangki air. Tempat minum dipasang dengan

    ketinggian kurang lebih 50 cm dari atas litter. Seluruh air minum ayam berasal

    dari sumur kemudian ditampung pada penampungan air berkapasitas 100.000 liter

    air. Air dipompa kedalam tangki dalam kandang yang berkapasitas 1.000 liter.

    Setelah itu air akan melewati saringan masuk dan diukur pada water meter,

    kemudian air melewati galon yang dapat menampung air 1000 liter dan masuk

    keregulator. Kecepatan air untuk satu sedot perdetiknya menurut standar 8 tetes.

    3.3.4. Pengambilan Data Berat Badan Ayam

    Pada pemeliharaan ini menggunakan ayam parent stock strain cobb umur

    0-28 hari. Dalam satu kandang diambil sampel sebanyak 10% per brooder nya,

    dimana brooder yang terdapat dalam satu kandang adalah 8 brooder betina dan 2

    brooder pejantan. Pengambilan data berat badan ayam dilakukan setiap minggu.

    Selain penimbangan terhadap berat badan, sisa pakan juga ditimbang.

    Prosedur penimbangan ayam yang dilakukan di PT. Charoen Phokpand

    Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah:

    Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    Tangkap dan timbang ayam yang dijadikan sebagai sampel menggunakan

    timbangan digital.

    Catat berat badan ayam yang telah selesai ditimbang pada buku yang telah

    disiapkan.

  • 16

    3.3.5. Debeaking

    Kegiatan debeaking yang dilakukan di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm

    4 Pekanbaru dilaksanakan pada ayam berumur 5 hari. Debeaking dilakukan agar

    saat ayam kawin, ayam jantan tidak melukai ayam betina. Dengan debeaking juga

    mengurangi sifat kanibal pada ayam. Debeaking dilakukan dengan menggunakan

    alat yang dinamakan debeaker.

    Debeaking dilakukan secara berhati-hati dan benar, dengan posisi petugas

    duduk tegak dengan tangan kanan memegang kepala anak ayam, dengan posisi

    jari telunjuk menempel kerahang bawah dan ibu jari menekan kepala atas bagian

    belakang. Sedangkan tangan kiri memegang kaki dan badan, yang kemudian

    tempelkan ujung paruh kepisau debeaker. Paruh jantan dipotong 1/3 bagian yang

    kemudian bekas potongan dioleskan betadin (PT. CPJF, 2015).

    3.3.6. Pengendalian Penyakit

    Penanganan kesehatan yang dilakukan di PT. Charoen Phokpand adalah:

    3.3.6.1. Vaksinasi

    Vaksinasi adalah proses memasukan agen penyakit (virus, bakteri, dan

    protozoa) yang telah dilemahkan kedalam tubuh ayam sehingga ayam memiliki

    kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan penyakit (Maura, 2011). Pencegahan

    penyakit ayam melalui program vaksinasi harus mendapat perhatian dan prioritas

    utama. Kelengahan dalam pelaksanaan vaksinasi dapat berakibat fatal, yaitu

    ayam yang terserang penyakit tertentu akan sulit teratasi (Sudarmono, 2007).

    Adapun program vaksinasi yang dilaksanakan pada fase stater di PT. Charoen

    Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah vaksin NDCI + IBMa5 dan Reo Live

  • 17

    S1133 (umur 7 hari), ND K broiler (umur 14 hari), ND IBMa5, Ai, dan Fowl Fox

    (umur 21 hari).

    3.3.6.2. Pemberian Antibiotik dan Vitamin

    Antibiotik dan vitamin dapat diberikan kepada anak ayam melalui tendon

    air minum yang disalurkan kepipa nipple. Kegunaan pemberian antibiotik dan

    vitamin melalui air minum untuk melengkapi kekurangan unsur pakan yang

    dimakan ayam. Antibiotik dan vitamin yang diberikan pada fase starter di PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah perfexol-H, baytril 1 LT,

    cosumix plus, dan nopstress vitamin.

  • 18

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil

    4.1.1. Data Pertambahan Bobot Badan Parent Stock Broiler Strain Cobb

    Tabel 1. Pertambahan bobot badan parent stock broiler strain cobb

    Minggu Standar* Aktual

    Betina

    (g/ekor)

    Jantan

    (g/ekor)

    Betina

    (g/ekor)

    Jantan

    (g/ekor)

    I 116 115 143,33 143,77

    II 120 180 160,41 171,32

    III 120 180 128,97 216,4

    IV 120 145 113,5 196,66

    Jumlah 476 620 546,21 728,15

    Rata-rata 119 155 136,55 182,04

    *Standar pertambahan bobot badan parent stock broiler strain cobb di PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm.

    4.1.2. Data Konsumsi Pakan Parent Stock Broiler Strain Cobb

    Tabel 2. Konsumsi pakan parent stock broiler strain cob

    Minggu Standar* Aktual

    Betina

    (g/ekor)

    Jantan

    (g/ekor)

    Betina

    (g/ekor)

    Jantan

    (g/ekor)

    I 189 189 241 294

    II 252 315 258 330

    III 266 350 275 392

    IV 280 420 286 456

    Jumlah 987 1.274 1.060 1.472

    Rata-rata 246,75 318,5 265 368

    *Standar konsumsi pakan parent stock broiler strain cobb di PT. Charoen

    Phokpand Jaya Farm.

  • 19

    4.1.3. Data Konversi Pakan Parent Stock Broiler Strain Cobb

    Tabel 3. Konversi pakan parent stock broiler strain cobb

    Minggu Standar* Aktual

    Betina Jantan Betina Jantan

    I 1,63 1,64 1,68 2,04

    II 2,1 1,75 1,61 1,93

    III 2,22 1,94 2,13 1,81

    IV 2,33 2,9 2,52 2,32

    *Standar konversi pakan parent stock broiler strain cobb di PT. Charoen

    Phokpand Jaya Farm.

    4.1.4. Data Keseragaman (Uniformity) Parent Stock Broiler Strain Cobb

    Tabel 4. Keseragaman (uniformity) parent stock broiler strain cobb

    Minggu Standar Aktual

    Betina (%) Jantan (%) Betina (%) Jantan (%)

    I 70 70 59,18 64,38

    II 75 75 69,92 70

    III 80 80 65,61 50,67

    IV >80 >80 68,07 61,27

    *Standar keseragaman (uniformity) parent stock broiler strain cobb di PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm.

    4.2. Pembahasan

    4.2.1. Pertambahan Bobot Badan

    Rata-rata berat awal DOC saat datang adalah 44,1 g/ekor untuk yang

    betina dan 45,3 g/ekor untuk yang jantan. Rata-rata berat ayam minggu pertama

    adalah 187,43 g/ekor untuk ayam betina dan 189,07 g/ekor untuk ayam jantan.

    Pemeliharaan parent stock broiler pada fase starter dilakukan selama 28 hari

  • 20

    dengan rata-rata berat badan akhir yang didapatkan pada fase starter adalah

    590,31 g/ekor untuk ayam betina dan 773,45 g/ekor untuk ayam jantan.

    Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pertambahan bobot badan yang didapat

    dilapangan (aktual) pada minggu pertama sampai minggu kedua lebih tinggi

    dibandingkan dengan pertambahan bobot badan standar. Pertambahan bobot

    badan yang didapatkan dilapangan (aktual) yaitu sebanyak 143,33 g/ekor untuk

    ayam betina dan 143,77 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu pertama, 160,41

    g/ekor untuk ayam betina dan 171,32 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu

    kedua, sedangkan pertambahan bobot badan pada standar yaitu sebanyak 116

    g/ekor untuk ayam betina dan 115 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu

    pertama, 120 g/ekor untuk ayam betina dan 180 g/ekor untuk ayam jantan pada

    minggu kedua. Tingginya pertambahan bobot badan yang aktual dibandingkan

    dengan standar pada minggu pertama sampai minggu kedua ini disebabkan karena

    metode pemberian pakan yang diterapkan dalam pemeliharaan adalah metode full

    feed atau ad libitum 100% pada minggu pertama dan metode full feed atau ad

    libitum khusus untuk ayam yang beratnya dibawah standar pada minggu kedua

    sehingga konsumsi pakannya tinggi dan menyebabkan pertambahan bobot badan

    yang dihasilkan lebih tinggi dari standar.

    Pada minggu ketiga sampai minggu keempat pertambahan bobot badan

    yang didapat dilapangan (aktual) tidak jauh berbeda dibandingkan dengan

    pertambahan bobot badan standar. Pertambahan bobot badan yang didapatkan

    dilapangan (aktual) yaitu sebanyak 128,97 g/ekor untuk ayam betina dan 216,4

    g/ekor untuk ayam jantan pada minggu ketiga, 113,5 g/ekor untuk ayam betina

    dan 196,66 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu keempat, sedangkan

  • 21

    pertambahan bobot badan pada standar yaitu sebanyak 120 g/ekor untuk ayam

    betina dan 180 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu ketiga, 120 g/ekor untuk

    ayam betina dan 145 g/ekor untuk ayam jantan pada minggu keempat. Tidak jauh

    berbedanya pertambahan bobot badan yang aktual dibandingkan dengan standar

    pada minggu ketiga sampai minggu keempat ini disebabkan karena metode

    pemberian pakan yang diterapkan pada pemeliharaan minggu ketiga sampai

    minggu keempat adalah metode point feed 100% sehingga konsumsi pakannya

    tidak jauh berbeda dengan standar dan menyebabkan pertambahan bobot badan

    yang dihasilkan juga tidak jauh berbeda dengan standar. Rata-rata pertambahan

    bobot badan yang didapat dilapangan (aktual) adalah 136,55 g/ekor untuk ayam

    betina dan 182,04 g/ekor untuk ayam jantan, sedangkan rata-rata pertambahan

    bobot badan pada standar adalah 119 g/ekor untuk ayam betina dan 155 g/ekor

    untuk ayam jantan.

    Menurut Abidin (2002) dalam Riduwanto (2010), faktor yang

    mempengaruhi pertambahan bobot badan adalah konsumsi pakan. Selanjutnya

    Rasyaf (2003) dalam Situmorang (2013), menyatakan bahwa faktor yang

    mempengaruhi pertambahan bobot badan adalah makanan yang menyangkut

    kualitas dan kuantitasnya, suhu kandang, pemeliharaan yang menyangkut sistem

    manajemen yakni pola pemeliharaan intensif yang berhubungan dengan pola

    pemberian ransum, perawatan kesehatan ayam dan kebersihan kandang.

  • 22

    4.2.2. Konsumsi Pakan

    Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak pada

    waktu tertentu. Pakan yang diberikan pada pemeliharaan fase starter ada dua

    jenis yaitu jenis 530 J untuk minggu pertama dan 531 J untuk minggu kedua

    sampai minggu keempat.

    Konsumsi pakan pada pemeliharaan fase starter dapat dilihat pada tabel 2.

    Dari tabel 2 menunjukkan bahwa konsumsi pakan yang didapat dilapangan

    (aktual) pada minggu pertama lebih tinggi dibandingkan konsumsi pakan standar.

    Konsumsi pakan pada minggu pertama yang didapatkan dilapangan (aktual) yaitu

    sebanyak 241 g/ekor untuk ayam betina dan 294 g/ekor untuk ayam jantan,

    sedangkan konsumsi pakan minggu pertama pada standar yaitu sebanyak 189

    g/ekor untuk ayam betina dan 189 g/ekor untuk ayam jantan. Tingginya konsumsi

    pakan yang aktual dibandingkan dengan standar pada minggu pertama ini

    disebabkan karena pada pemeliharaan minggu pertama pemberian pakannya

    menggunakan metode full feed atau ad libitum sehingga ayam dengan leluasa

    untuk makan.

    Pada minggu kedua sampai minggu keempat konsumsi pakan yang

    didapat dilapangan (aktual) tidak jauh berbeda dibandingkan dengan konsumsi

    pakan standar. konsumsi pakan yang didapatkan dilapangan (aktual) yaitu

    sebanyak 258 g/ekor untuk ayam betina dan 330 g/ekor untuk ayam jantan pada

    minggu kedua, 275 g/ekor untuk ayam betina dan 392 g/ekor untuk ayam jantan

    pada minggu ketiga, 286 g/ekor untuk ayam betina dan 456 g/ekor untuk ayam

    jantan pada minggu keempat, sedangkan konsumsi pakan pada standar yaitu

    sebanyak 252 g/ekor untuk ayam betina dan 315 g/ekor untuk ayam jantan pada

  • 23

    minggu kedua, 266 g/ekor untuk ayam betina dan 350 g/ekor untuk ayam jantan

    pada minggu ketiga, 280 g/ekor untuk ayam betina dan 420 g/ekor untuk ayam

    jantan pada minggu keempat. Tidak jauh berbedanya konsumsi pakan yang aktual

    dibandingkan dengan standar pada minggu kedua sampai minggu keempat ini

    disebabkan karena pada pemeliharaan minggu kedua sampai minggu keempat

    pemberian pakannya menggunakan metode point feed sehingga ayam tidak dapat

    leluasa untuk makan karena jumlah pakan yang diberikan sudah ditetapkan atau

    sesuai dengan standar. Rata-rata konsumsi pakan yang didapat dilapangan

    (aktual) adalah 265 g/ekor untuk ayam betina dan 368 g/ekor untuk ayam jantan,

    sedangkan rata-rata konsumsi pakan pada standar adalah 246,75 g/ekor untuk

    ayam betina dan 318,5 g/ekor untuk ayam jantan. Rasyaf (2003) dalam

    Riduwanto (2010), menyatakan bahwa konsumsi pakan dipengaruhi oleh suhu,

    sistem pemberian pakan, frekuensi pakan, kesehatan ayam, kualitas pakan serta

    sifat genetik dari ayam.

    4.2.3. Konversi Pakan

    Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa konversi pakan yang didapat dilapangan

    (aktual) pada minggu pertama lebih tinggi dibandingkan dengan konversi pakan

    standar. Konversi pakan pada minggu pertama yang didapatkan dilapangan

    (aktual) yaitu sebanyak 1,68 untuk ayam betina dan 2,04 untuk ayam jantan,

    sedangkan konversi pakan minggu pertama pada standar yaitu sebanyak 1,63

    untuk ayam betina dan 1,64 untuk ayam jantan. Tingginya konversi pakan yang

    aktual dibandingkan dengan standar pada minggu pertama ini disebabkan karena

    pada pemeliharaan minggu pertama pemberian pakannya menggunakan metode

    full feed atau ad libitum sehingga pakan yang diberikan banyak yang terbuang.

  • 24

    Pada minggu kedua sampai minggu keempat konversi pakan yang didapat

    dilapangan (aktual) lebih rendah dibandingkan konversi pakan standar. konversi

    pakan yang didapatkan dilapangan (aktual) yaitu sebanyak 1,61 untuk ayam betina

    dan 1,93 untuk ayam jantan pada minggu kedua, 2,13 untuk ayam betina dan 1,81

    untuk ayam jantan pada minggu ketiga, 2,52 untuk ayam betina dan 2,32 untuk

    ayam jantan pada minggu keempat, sedangkan konversi pakan pada standar yaitu

    sebanyak 2,1 untuk ayam betina dan 1,75 untuk ayam jantan pada minggu kedua,

    2,22 untuk ayam betina dan 1,94 untuk ayam jantan pada minggu ketiga, 2,33

    untuk ayam betina dan 2,9 untuk ayam jantan pada minggu keempat. Rendahnya

    konversi pakan yang aktual dibandingkan dengan standar pada minggu kedua

    sampai minggu keempat ini disebabkan karena pada pemeliharaan minggu kedua

    sampai minggu keempat pemberian pakannya menggunakan metode point feed

    sehingga pakan yang diberikan lebih banyak terkonsumsi oleh ayam dari pada

    terbuang. Fadilah (2004), menyatakan bahwa tinggi atau rendahnya angka

    konversi pakan disebabkan oleh banyaknya pakan yang terbuang, kualitas pakan

    yang jelek, temperatur didalam kandang yang tinggi, kandungan gas amoniak

    didalam kandang tinggi, sering terjadi kebocoran (pencurian), dan ayam sakit.

    4.2.4. Keseragaman (Uniformity)

    Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa keseragaman yang didapat dilapangan

    (aktual) pada minggu pertama sampai minggu keempat jauh dibawah standar.

    keseragaman yang didapatkan dilapangan (aktual) yaitu sebanyak 59,18% untuk

    ayam betina dan 64,38% untuk ayam jantan pada minggu pertama, 69,92% untuk

    ayam betina dan 70% untuk ayam jantan pada minggu kedua, 65,61% untuk ayam

    betina dan 50,67% untuk ayam jantan pada minggu ketiga, 68,07% untuk ayam

  • 25

    betina dan 61,27% untuk ayam jantan pada minggu keempat, sedangkan

    keseragaman pada standar yaitu sebanyak 70% untuk ayam betina dan ayam

    jantan pada minggu pertama, 75% untuk ayam betina dan ayam jantan pada

    minggu kedua, 80% untuk ayam betina dan ayam jantan pada minggu ketiga,

    >80% untuk ayam betina dan ayam jantan pada minggu keempat. Jeleknya

    keseragaman pada minggu pertama sampai minggu keempat ini disebabkan oleh

    kepadatan kandang yang terlalu rendah.

    Tabel 5. Kepadatan kandang pemeliharaan parent stock broiler strain cobb umur

    1 - 4 minggu di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm.

    Minggu Kepadatan brooder (ekor/m2)

    I 20 25

    II 26

    III 15

    IV 10

    Sumber : PT. Charoen Phokpand Jaya Farm

    Tabel 5. Kepadatan kandang untuk tiap 100 ekor anak ayam petelur umur 1 4 minggu.

    Minggu Kepadatan brooder m2

    I 1

    II 2

    III 3

    IV 4

    Sumber : Sudarmono (2007)

    Kepadatan kandang pada pemeliharaan fase starter di PT. Charoen

    Phokpand terlalu rendah jika dibandingkan dengan literatur. Menurut Fadilah

    dan Fatkhuroji (2013), kandang yang terlalu padat akan meningkatkan kompetisi

    dalam mendapatkan makanan, air minum maupun oksigen sehingga memunculkan

  • 26

    ayam yang kalah dan yang menang yang menyebabkan pertumbuhan tidak

    seragam dan organ reproduksi akan terganggu, sebaliknya apabila kepadatan

    kandang terlalu rendah maka akan terjadi pemborosan ruangan dimana ayam akan

    banyak bergerak sehingga energi banyak terbuang.

  • 27

    V. KESIMPULAN

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:

    1. Pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, dan konversi pakan parent

    stock broiler strain cobb memberikan hasil yang terbaik pada aktual baik

    untuk ayam jantan maupun ayam betina.

    2. Keseragaman (uniformity) parent stock broiler strain cobb pada standar

    lebih baik dibandingkan dengan keseragaman (uniformity) yang aktual

    baik untuk ayam jantan maupun ayam betina.

    5.2. Saran

    Untuk mengukur berhasil atau tidaknya manajemen pemeliharaan parent

    stock pada fase starter perusahaan dan pelaku bisnis lain bisa menggunakan

    performance sebagai tolak ukur yang didasarkan pada pertambahan bobot badan,

    konsumsi pakan, konversi pakan, dan keseragaman yang didapatkan ketika proses

    pemeliharaan dan membandingkan nya dengan standar performance yang harus

    dicapai pada fase starter.

  • 28

    DAFTAR PUSTAKA

    AAK. 1989. Pemeliharaan Ayam Ras. Kanisius, Yogyakarta.

    Anonymous. 2013. Manajemen Persiapan Kandang sebelum DOC Datang.

    Laporan Tugas Akhir. Akademi Karanganyer.

    Eko, M, Y. 2015. Manajemen Ayam Pejantan Pada Perusahaan Pembibit PT.

    Super Unggas Jaya Boyolali. Proposal PKL. Universitas Gajah Mada,

    Yogyakarta.

    Fadilah,R dan Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur.

    Agromedia Pustaka, Jakarta.

    Maura, K. 2011. Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit Pada Ayam.

    icl.googleleusercontent.com. 18 Mei 2015.

    Miku, Y, F dan Sumiati. 2010. Manajemen Perkandangan Ayam Bibit Pedaging

    Strain Ross dan Lohman Di PT. Silga Perkasa Sukabumi Jawa Barat.

    Makalah Seminar. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Prambudi. 2007. Broiler Cobb. article-34.blogspot.com. 9 Juni 2015.

    PT. CPJF. 2015. Manajemen Broiler Breeder. Dokumen PT. Charoen

    Phokpand.

    Rahayu, I et all. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Rasyaf, M. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar swadaya, Jakarta.

    Riduwanto. 2010. Konsumsi Pakan, PBB, Konversi Pakan Ayam Broiler.

    riduwanto.blogspot.com. 25 Juni 2015.

    Sholikin, H. 2011. Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler Di Peternakan Hadi

    PS kecamatan Nguter Kabupaten Sukaharjo. Laporan Tugas Akhir.

    Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

    Situmorang, N, A et all. 2013. Pengaruh Pemberian Rumput Laut Dalam

    Ransum Terhadap Efisiensi Penggunaan Protein Ayam Broiler. Jurnal.

    Universitas Diponegoro, Semarang.

    Sudarmono, A, S. 2007. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius,

    Yogyakarta.

    Sudaryani, T dan Santosa, H. 1993. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya,

    Jakarta.

  • 29

    Suharno, B. 2012. Agribisnis Ayam Ras. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Tamrin, A. 2013. Keseragaman. tedonglemo.blogspot.com. 21 Juni 2015.

  • 30

    Lampiran 1. Profil Perusahaan

    1.1. Sejarah Perusahaan

    PT. Charoen Phokpand Jaya Farm merupakan perusahaan yang bergerak

    dibidang makanan ternak dan pembibitan ayam ras. Perusahaan ini didirikan pada

    tahun 1921 di Negara Thailand oleh tiga orang bersaudara kebangsaan Thailand.

    Perusahaan ini memiliki cabang dibeberapa Negara, antara lain Singapura dan

    Indonesia. Cabang perusahaan ini pertama kali didirikan di Jakarta pada tahun

    1972 yang didirikan oleh Mr. Summed Jarapon berkebangsaan Thailand.

    Kemudian berkembang kebeberapa Provinsi di wilayah Indonesia salah satunya

    diwilayah Riau.

    PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru dimulai pembangunannya

    pada tahun 2011. Setelah pembangunan selesai semua PT. Charoen Phokpand

    Jaya Farm 4 Pekanbaru mulai beroperasi pada tanggal 5 Januari 2012 untuk

    pertama kalinya. PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah

    perusahaan yang bergertak dibidang pembibitan ayam (breeding farm). Setiap

    breeding farm pasti memiliki standar operasional untuk menunjang proses

    pengelolaan farm yang dibuat oleh manager perusahaan itu sendiri. PT. Charoen

    Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru sejak awal berdiri sampai sekarang sudah

    empat kali pergantian manager. Manager yang pertama yaitu Cecep, S.Pt,

    manager yang kedua Julius Sianturi, S.Pt, manager yang ketiga Parwis, S.Pt, dan

    manager yang terakhir Idrus, S.Pt.

  • 31

    1.2. Visi dan Misi Perusahaan

    1.2.1. Visi PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru

    Menjadi breeding farm yang menghasilkan telur tetas dalam kuantitas dan

    kualitas yang baik.

    1.2.2. Misi PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru

    Pencapaian produksi sesuai dengan standar dengan fasilitas dan budget

    yang telah ditetapkan.

    Melakukan peningkatan kualitas telur tetas dan melakukan proses produksi

    dengan baik mulai dari persiapan kandang, pemeliharaan fase starter,

    grower, layer serta afkir.

    Melakukan perbaikan manajemen dengan koreksi dan masa produksi

    sebelumnya.

    1.3. Letak Geografis Perusahaan

    PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru terletak di Desa

    Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. lokasi

    perusahaan berada 8,7 km dari ibukota kabupaten dan 6 km dari ibukota

    kecamatan. Lokasi peternakan berjarak 2 km dari jalan raya dan 500 m dari

    pemukiman penduduk serta dikelilingi pagar dengan tinggi 3 m.

    Perusahaan ini memiliki luas tanah sekitar 29,65 Ha yang digunakan untuk

    area farm sekitar 24 Ha, kantor sekitar 1 Ha, gudang grase sekitar 3,65 Ha, dan

    mes sekitar 1 Ha. Perusahaan ini berada pada ketinggian 450 m diatas permukaan

    laut, temperature di areal peternakan berkisar antara 23-32 c, kelembapan udara

  • 32

    60-70%, serta curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun. Perusahaan ini berbatasan

    dengan:

    Sebelah Barat : SP 1 Petapahan Jaya

    Sebelah Timur : Flamboyan

    Sebelah Utara : Petapahan Kampung

    Sebelah Selatan : Simpang Topas

    1.4. Sumber Daya Perusahaan

    1.4.1. Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana seperti air, listrik, dan kendaraan dibutuhkan untuk

    menunjang kelancaran jalannya usaha. PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4

    Pekanbaru memiliki 2 sumur bor sebagai sumber air. Listrik yang digunakan

    disuplai dari 2 generator set dimana jadwal pemakaian generator set yaitu 1 unit

    pada siang hari dan 1 unit pada malam hari. Transportasi yang dimiliki PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru yaitu 2 mobil truk pengangkut pakan,

    bangkai, sampah, dan peralatan kandang, 1 mobil pengangkut telur, serta 1 mobil

    dan 1 sepeda motor operasional staf. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki

    PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru yaitu kandang clouse house, mes

    karyawan, mes manager, mes tamu, mes borongan, mes admin, kantin, mushala,

    kantor, parkir, pos jaga, gudang pakan, gudang serutan, ruangan sanitasi, genset,

    diesel room, car spray, bengkel, tower air, wc, dan lain-lain.

  • 33

    1.4.2. Tenaga Kerja

    Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu yang

    merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan. Jumlah tenaga kerja di PT.

    Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru adalah 97 orang dengan latar belakang

    pendidikan yang berbeda-beda. Supervisor tingkat pendidikannya meliputi

    lulusan S1, untuk tenaga kerja operasional meliputi lulusan SD hingga SMA.

    Sebagian besar karyawan berasal dari wilayah sekitar peternakan. Disiplin,

    tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi

    terciptanya etos kerja yang tinggi. PT. Charoen Phokpand Jaya Farm 4

    Pekanbaru memiliki dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga

    kerja out sourcing. Tenaga kerja dalam sebuah usaha ayam ternak ayam petelur

    memiliki peran penting dalam menentukan hasil produksi, diantaranya manajemen

    tenaga kerja yang baik akan menghasilkan produksi yang baik, dalam usaha

    pemeliharaan ayam petelur banyak sedikitnya tenaga kerja ditentukan oleh jenis

    ternak dan jumlah ternak yang akan dipelihara.

  • 34

    1.5. Struktur Organisasi

  • 35

    Lampiran 2. Data Berat Badan

    Tabel 7. Data berat badan ayam betina minggu 1

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2 3 4 5 6 7 8

    210 180 180 195 250 200 205 165 210 160 170 135 165 195 165 190 180 165 190 215 205 120 170 185 162 150 172 170 115 195

    205 185 220 200 210 205 205 220 185 145 150 185 205 130 215

    195 190 160 180 215 230 205 190 185 195 184 180 165 180 185 195 165 190 205 210 185 205 190 165 160 200 200 170 220 190

    130 200 220 185 190 195 180 195 200 190 145 180 220 184 195 190 195 220 190 175 190 180 175 170 170 220 162 200 290 195

    190 175 200 195 220 220 195 126 164 195 205 195 135 155 185

    180 200 185 210 195 170 185 200 220 190 165 175 150 215 195

    195 220 190 200 200 215 180 190 170 185 160 220 160 180 195

    165 190 215 195 215 200 174 125 186 185 150 170 155 190 199

    150 220 225 190 210 210 185 174 165 120 200 190 185 165 200 175 205 185 195 210 200 165 170 160 185 180 182 165 200 195

    170 175 195 145 210 200 195 140 156 154 180 195 164 190 160

    205 195 200 180 195 210 250 185 186 165 170 154 190 215 195 170 195 175 195 200 200 170 220 205 208 174 180 160 195 158

    190 170 185 210 195 170 180 164 154 220 175 200 200 170 220

    195 160 165 220 210 210 200 150 210 205 150 190 220 145 160 200 155 205 190 200 200 210 194 205 200 170 175 184 210 195

    190 150 200 155 190 195 180 194 160 190 170 180 155 205 210

    180 165 165 200 185 195 184 180 200 204 150 175 190 205 185 180 180 175 160 220 200 132 200 150 115 175 178 180 194 195

    145 220 155 155 210 210 210 175 195 210 220 180 170 160 195

    200 175 180 160 205 190 180 220 195 180 180 220 165 180 220 205 180 190 185 180 195 190 180 178 160 180 190 180 195 190

    200 205 215 170 225 160 178 230 180 166 170 165 220 186 180

    220 210 225 245 220 170 175 210 180 180 184 170 175 190 195 180 180 220 200 190 170 170 190 165 160 170 170 200 165 164

    155 170 225 200 150 190 210 150 185 220 185 155 199 150 190

    215 180 200 185 220 175 185 145 195 220 158 200 160 170 118 160 185 195 195 220 215 185 190 185 190 190 200 200 165 220

    210 200 190 190 190 205 180 150 190 185 180 205 190 165 175

    195 190 195 175 190 208 190 180 190 195 170 165 185 180 200 180 180 195 175 210 210 174 185 196 200 185 175 190 176 160

    140 220 150 180 215 190 180 185 190 195 196 190 185 150 195

    230 185 155 190 190 215 220 180 180 185 165 190 190 220 210 190 140 205 185 195 185 109 165 200 175 180 220 185 175 170

    195 220 195 210 200 180 174 190 190 165 200 165 190 165 195

    225 210 200 140 190 185 185 162 165 195 165 185 215 210 195 190 188 195 190 215 205 210 195 220 240 190 160 165 165 190

    220 185 220 190 220 200 220 185 160 220 165 172 220 156 220

    185 185 185 190 185 190 185 170 165 160 150 165 190 165 195 180 175 185 175 185 190 150 149 220 185 150 140 165 161 220

    220 185 220 170 180 220 165 144 190 140 146 220 163 220 140

    180 195 165 185 165 170 200 165 156 200 170 170 185 165 150 185 220 175 190 185 190 165 220 200 210 165 190 165 156 220

    185 170 180 220 220 220 170 156 220 220 220 165 167 220 160

    185 220 185 170 185 165 175 220 155 141 220 162 150 165 195 215 185 200 150 155 185 165 195 185 215 165 200 260 190 185

    225 220 200 160 195 200 190 185 165 185 230 190 200 220 140

    245 220 215 150 185 190 195 170 170 190 205 215 165 185 195 245 200 220 140 190 170 180 155 185 220 220 185 200 190 190

    215 210 205 155 160 220 190 165 200 210 190 200 220 220 190

    185 200 220 150 195 165 200 190 165 220 210 165 165 260 195 200 200 225 160 195 190 220 170 185 190 220 255 250 220 155

    180 235 170 220 170 200 175 190 165 225 200 200 230 205 135

    250 210 205 150 220 180 220 180 160 165 215 200 220 205 220

    192 188,8 196,8 182,1 184,5 182,2 185,8 186,9 187,4

  • 36

    Rata-rata berat badan ayam = 160.253 : 855 = 187,43 g

    Berat badan minimum = 187,43 x 0,9 = 169 g

    Berat badan makimum = 187,43 x 1,1 = 206 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 166 g - 206 g = 349 ekor

    Keseragaman = (506/855) x 100% = 59,18%

  • 37

    Tabel 8. Data berat badan ayam jantan minggu 1

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2

    210 150 210 195 200 195 230 170

    190 210 195 205 190 185 180 200

    185 170 215 205 150 170 170 205

    205 200 220 195 170 160 200 195

    195 200 205 195 185 190 210 155

    195 170 210 200 195 185 195 195

    195 190 190 230 185 190 215 195

    205 175 220 220 195 200 160 150

    150 155 195 210 195 195 195 180

    165 175 205 170 215 195 215 190

    155 180 195 190 160 200 195 205

    215 155 205 225 170 200 150 180

    190 190 210 225 215 160 185 165

    140 200 185 190 165 155 175 200

    175 185 210 195 195 190 195 200

    140 165 215 215 150 190 220 195

    200 200 185 220 185 165 185 195

    165 220 210 190 175 140 185 200

    156 200 205 200 165 205 185 195

    175 165 140 195 150 225 175 200

    192 186,2 189,07

    Rata-rata berat badan ayam = 30.251 : 160 = 189,07 g

    Berat badan minimum = 189,07 x 0,9 = 170 g

    Berat badan makimum = 189,07 x 1,1 = 208 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 170 g 208 g = 57 ekor

    Keseragaman = (103/160) x 100% = 64,38%

  • 38

    Tabel 9. Data berat badan ayam betina minggu 2

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2 3 4 5 6 7 8

    305 385 315 320 320 400 320 345 325 355 395 300 315 340 325

    415 315 355 335 315 345 310 330 325 385 380 355 315 325 325 360 325 395 306 340 345 330 240 400 340 345 380 330 360 315

    360 320 355 405 450 365 400 290 350 340 320 340 340 340 320

    320 315 365 315 330 330 385 325 345 365 315 290 325 375 290 350 330 410 355 335 330 270 340 320 355 365 345 345 295 380

    355 410 345 320 365 390 355 305 280 385 395 325 395 385 365

    390 400 395 330 405 375 350 360 385 375 365 400 330 355 355 390 405 320 350 350 350 330 325 355 355 350 320 310 320 319

    395 605 390 385 365 345 325 350 375 400 370 335 330 355 325

    360 375 355 315 345 360 310 310 350 350 345 345 340 320 345 345 395 375 380 370 345 360 320 380 325 360 300 375 355 375

    380 340 355 410 365 395 335 350 350 345 340 350 290 345 330

    400 405 380 360 350 350 350 320 370 290 350 330 300 380 380 405 380 355 305 350 400 245 185 365 260 350 340 345 325 340

    375 320 405 370 370 290 330 295 370 355 345 355 335 325 320

    360 350 385 360 365 305 340 335 240 360 345 345 350 350 340 395 405 380 355 375 340 345 330 390 330 345 300 320 385 245

    410 380 420 355 345 315 360 280 375 340 300 350 345 360 320

    350 360 385 410 355 315 305 375 390 390 330 330 320 360 310 410 365 410 395 375 280 365 360 310 345 315 340 395 375 310

    260 370 365 375 390 325 350 335 435 355 370 355 370 340 300

    390 295 350 395 370 350 320 335 360 400 345 345 340 310 315 400 475 390 355 415 250 375 285 345 295 325 320 335 360 330

    385 355 395 355 390 320 370 325 395 390 355 360 300 355 290

    345 390 360 380 390 345 355 355 395 370 315 300 350 310 340 360 395 405 330 350 310 215 350 345 355 370 325 345 345 310

    415 400 350 355 330 205 340 325 355 400 345 335 390 335 350

    380 355 430 405 335 370 210 355 300 355 330 285 325 320 325 390 375 355 350 375 370 410 375 330 335 330 335 340 325 330

    370 400 390 405 365 355 315 275 355 375 395 300 300 345 300

    370 330 360 385 390 285 360 350 390 350 365 315 370 325 310 385 415 365 345 330 215 290 225 355 355 385 345 285 325 335

    355 375 405 340 440 350 355 355 400 375 325 355 360 355 385

    345 424 375 360 325 350 325 250 350 370 315 345 370 380 330 355 380 375 335 330 380 380 365 335 385 370 340 315 320 345

    375 345 350 330 355 310 335 245 350 355 375 345 305 325 330 345 335 335 325 335 315 225 325 340 365 330 400 340 345 380

    295 435 370 415 400 370 395 340 360 360 325 365 334 345 290

    360 395 310 360 375 320 370 320 365 375 330 345 325 325 300 395 405 405 330 375 320 275 280 355 340 320 370 365 300 375

    415 355 350 335 310 345 320 345 305 395 340 335 325 315 365

    345 325 340 340 335 370 295 334 380 345 355 355 360 345 355 370 390 375 300 350 310 205 285 370 340 375 335 385 310 375

    355 350 325 410 390 290 330 395 380 290 365 300 345 345 395

    390 370 345 340 230 320 375 325 315 400 340 300 350 325 395 330 380 400 410 375 290 340 330 355 370 345 295 340 350 375

    350 345 355 335 345 275 305 335 345 325 355 325 335 315 365

    355 405 405 420 365 330 310 340 325 315 325 315 330 340 380 355 400 355 300 360 325 315 345 395 295 280 355 280 340 340

    390 385 345 355 385 340 350 375 305 335 320 375 300 380 382

    380 380 360 385 345 255 296 325 355 355 345 350 320 325 210 390 335 405 390 415 330 370 335 340 345 285 345 340 355 345

    375 385 315 345 370 345 280 405 385 380 305 310 325 330 380

    375 390 370 340 360 340 310 375 340 390 325 325 335 310 380 390 415 345 315 365 295 290 375 340 385 320 360 300 310 330

    345 385 395 310 330 295 320 395 365 390 350 330 375 385 345

    373,19 362,90 344,52 326,84 354,61 339,87 328,24 337,21 347,84

  • 39

    Rata-rata berat badan ayam = 297.400 : 855 = 347,84 g

    Berat badan minimum = 347,84 x 0,9 = 313 g

    Berat badan makimum = 347,84 x 1,1 = 383 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 313 g 383 g = 262 ekor

    Keseragaman = (609/871) x 100% = 69,92%

  • 40

    Tabel 10. Data berat badan ayam jantan minggu 2

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2

    325 390 360 370 385 360 435 345

    325 310 365 370 380 525 395 330

    400 435 355 340 375 315 405 240

    350 360 305 450 370 295 355 290

    345 345 380 330 380 475 325 325

    320 395 370 335 330 355 390 340

    280 395 380 365 410 395 350 305

    385 345 315 405 400 395 370 360

    305 355 355 350 405 400 380 325

    375 300 305 310 605 355 345 350

    350 330 325 345 375 375 405 310

    380 355 395 370 395 400 400 320

    350 390 305 365 340 330 385 350

    370 355 355 350 405 415 380 320

    365 400 340 350 380 375 335 185

    370 350 385 370 320 424 385 295

    240 335 340 365 350 380 390 335

    390 350 340 375 405 345 415 330

    375 340 310 380 335 385

    353,80 366,99 360,39

    Rata-rata berat badan ayam = 54.059 : 150 = 360,39 g

    Berat badan minimum = 360,39 x 0,9 = 324 g

    Berat badan makimum = 360,39 x 1,1 = 396 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 360 g 396 g = 45 ekor

    Keseragaman = (105/150) x 100% = 70%

  • 41

    Tabel 11. Data berat badan ayam betina minggu 3

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2 3 4 5 6 7 8

    430 460 420 510 525 470 505 325 500 485 460 535 400 420 490

    465 480 470 445 515 520 495 485 435 505 515 545 460 420 435 510 475 515 465 490 550 550 545 535 410 540 435 380 420 455

    445 445 495 510 535 575 430 415 555 475 440 495 415 495 475

    460 570 460 520 495 495 570 420 485 490 445 395 500 410 465 470 515 610 495 480 470 455 330 525 495 550 510 445 380 410

    475 510 510 475 490 510 405 520 470 505 460 540 400 415 425

    570 505 455 510 445 505 485 375 430 535 470 550 410 400 465 430 460 450 480 450 545 415 385 415 385 495 600 435 400 470

    500 475 450 410 495 475 535 470 510 540 490 495 460 425 500

    480 455 465 445 530 580 390 475 480 525 585 533 435 420 490 465 475 470 530 495 495 475 485 430 415 545 595 425 485 440

    530 480 440 415 400 430 450 385 433 570 565 540 455 420 465

    515 515 475 485 450 440 470 520 505 485 460 560 415 425 560 520 435 365 490 450 470 475 425 480 480 495 550 405 400 435

    500 495 515 490 435 475 445 550 470 530 515 560 415 450 480

    480 445 410 535 485 560 460 575 475 440 525 560 415 385 430 475 430 490 485 510 510 475 375 500 515 585 490 400 395 465

    535 490 450 475 515 485 510 510 440 500 545 495 445 395 425

    560 435 470 545 520 440 485 535 435 475 595 490 455 440 365 430 535 475 480 550 500 475 575 475 555 480 445 485 415 435

    460 446 560 570 480 480 415 465 505 530 500 470 440 400 410

    510 475 510 530 565 495 495 425 555 475 585 480 440 405 410 485 530 535 490 445 505 515 575 540 470 540 475 470 450 430

    500 540 450 450 500 480 420 435 555 435 545 460 455 405 475

    510 500 480 450 510 540 510 450 350 500 520 435 415 410 435 490 465 460 425 520 520 450 425 555 445 535 480 445 395 495

    430 480 480 535 465 485 460 380 570 415 515 470 415 445 485

    465 460 480 490 540 485 440 445 555 520 495 450 425 485 590 460 555 435 495 495 485 350 385 525 550 500 445 355 425 530

    515 545 510 505 545 485 355 415 475 530 400 485 445 440 430

    430 575 480 515 530 495 340 500 490 500 490 455 400 410 575 465 580 515 490 530 520 385 490 510 535 500 420 410 435 495

    500 545 465 490 500 415 355 445 485 480 575 455 400 425 485

    500 425 440 460 465 550 535 535 430 520 540 490 425 495 455 500 420 490 485 535 480 480 460 465 600 540 420 450 385 490

    445 515 425 415 525 485 540 455 410 510 500 420 450 510 410 415 419 465 440 455 450 355 510 530 515 555 470 500 445 420

    415 430 510 490 535 405 445 480 445 475 500 500 430 413 470

    460 490 435 430 495 525 485 500 475 545 495 575 500 420 440 530 435 395 530 510 515 305 445 485 485 520 500 450 400 465

    515 535 465 465 555 535 580 485 500 530 490 585 450 495 455

    450 445 515 550 415 495 415 495 535 515 470 495 485 445 415 495 475 500 495 555 435 315 445 470 540 495 440 435 365 485

    475 530 445 490 495 505 470 480 490 550 495 510 405 470 400

    495 540 450 485 530 475 335 490 515 495 430 465 420 440 440 510 500 425 495 435 485 420 505 495 495 460 490 445 440 435

    475 465 525 415 465 420 385 495 480 405 485 545 475 420 470

    490 480 495 525 455 415 445 475 515 505 495 485 495 480 435 435 460 440 440 540 490 555 420 495 600 485 480 415 480 425

    410 555 520 465 485 430 455 485 510 550 460 485 440 490 415

    500 545 400 485 501 470 500 520 500 430 505 415 485 315 440 455 545 520 545 505 500 495 530 500 480 485 430 400 490 440

    490 540 550 475 445 475 400 490 580 495 525 505 385 410 505

    445 555 475 430 490 480 555 435 545 520 585 400 495 485 525 540 545 495 475 500 445 515 485 495 515 505 415 455 500 440

    575 435 430 410 495 430 440 440 495 535 430 425 475 545 470

    487,28 478,55 491,72 460,04 495,82 497,83 435,25 459,12 476,81

  • 42

    Rata-rata berat badan ayam = 407.670 : 855 = 476,81 g

    Berat badan minimum = 476,81 x 0,9 = 429 g

    Berat badan makimum = 476,81 x 1,1 = 524 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 429 g 524 g = 294 ekor

    Keseragaman = (561/855) x 100% = 65,61%

  • 43

    Tabel 12. Data berat badan ayam jantan minggu 3

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2

    580 775 675 580 495 550 600 500

    725 760 730 685 465 520 510 450

    660 565 645 500 535 400 485 450

    625 615 745 760 480 400 525 520

    660 570 450 630 520 535 600 535

    540 705 530 735 600 570 583 400

    600 560 680 775 475 470 550 550

    660 735 590 770 520 480 560 565

    735 770 705 735 510 490 440 450

    620 540 820 530 640 530 600 425

    585 550 500 745 535 530 515 500

    545 660 540 700 520 555 565 510

    600 520 625 500 455 475 525 510

    740 615 555 590 600 535 525 555

    740 670 670 560 520 520 510 505

    635 640 680 630 520 445 540 535

    585 635 555 720 560 525 580 505

    635 625 535 740 465 530 545 520

    595 545 520 525 525 495

    636,73 516,84 576,79

    Rata-rata berat badan ayam = 86.518 : 150 = 576,79 g

    Berat badan minimum = 576,79 x 0,9 = 519 g

    Berat badan makimum = 576,79 x 1,1 = 634 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 519 g 634 g = 74 ekor

    Keseragaman = (76/150) x 100% = 50,67%

  • 44

    Tabel 13. Data berat badan ayam betina minggu 4

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2 3 4 5 6 7 8

    510 595 640 570 590 605 500 555 605 570 635 540 610 515 570

    545 510 640 575 590 690 650 540 580 505 640 630 550 620 605 575 700 580 645 715 695 595 505 535 530 695 620 550 585 595

    590 610 505 685 750 540 605 625 605 540 680 635 590 560 550

    520 615 585 640 580 565 580 585 590 570 655 640 635 560 510 560 600 685 685 570 540 535 570 605 655 635 605 575 615 635

    630 605 565 545 560 620 565 615 640 655 605 610 625 630 555

    685 500 630 595 675 640 565 590 565 650 530 615 725 630 635 605 600 575 500 550 500 680 535 605 750 615 590 620 630 580

    660 530 590 695 600 605 765 545 565 500 500 595 675 635 600

    695 560 590 570 515 550 600 535 650 550 590 565 655 640 620 585 620 500 570 675 530 505 585 585 570 675 550 590 585 545

    585 530 600 660 665 540 655 600 500 685 590 590 595 585 615

    520 580 635 580 605 570 550 625 625 620 625 600 590 620 590 605 560 460 575 625 620 505 575 600 535 570 665 600 540 565

    505 590 610 600 540 545 710 685 615 500 620 680 640 595 580

    605 585 690 510 600 505 625 690 645 610 595 600 630 585 520 605 490 545 720 571 650 555 625 675 715 610 600 500 565 600

    665 585 645 575 605 555 595 540 670 515 565 645 600 520 605

    620 690 645 590 530 695 645 635 570 510 570 650 575 560 595 635 635 535 535 500 595 625 590 500 525 535 560 575 515 605

    645 565 675 635 590 500 545 650 615 630 520 525 545 575 575

    615 585 500 690 630 575 585 600 640 555 600 530 750 650 560 605 590 525 510 695 585 630 635 560 550 675 535 610 610 615

    570 545 630 540 685 590 635 625 605 605 705 510 610 625 615

    605 590 565 540 600 655 625 600 595 610 605 585 510 545 500 625 545 685 510 580 740 630 645 680 600 625 625 500 525 490

    550 595 620 525 580 700 525 725 570 580 500 535 535 590 545

    625 610 580 525 555 565 560 635 585 505 595 635 550 600 625 545 610 665 625 570 505 605 590 620 715 615 585 505 595 500

    550 610 500 570 580 595 605 625 575 525 645 610 605 450 645

    615 690 665 540 555 700 685 505 570 665 560 630 505 685 550 550 575 570 540 570 610 550 575 520 665 675 550 520 545 650

    615 505 515 500 570 550 650 650 525 585 635 520 515 655 560

    610 510 675 580 600 620 565 580 520 535 630 500 565 605 645 625 540 600 585 585 655 630 570 525 600 540 655 630 620 620

    515 600 510 690 485 620 535 500 520 665 675 560 600 520 585 540 635 500 635 570 640 600 595 660 585 640 680 650 630 555

    520 570 505 560 485 625 600 505 600 680 595 690 545 535 565

    565 575 530 630 570 540 620 675 750 585 665 520 540 645 520 515 565 535 505 670 520 555 575 735 615 650 520 565 555 570

    605 585 500 570 580 575 655 620 605 470 710 535 700 700 670

    695 585 555 585 680 710 590 690 650 700 700 650 660 425 650 565 605 625 570 560 665 605 500 605 575 605 535 590 605 620

    515 610 670 535 535 520 515 530 705 620 595 775 550 605 585

    630 615 640 645 540 560 595 550 730 650 695 500 600 635 555 530 610 665 535 575 650 595 525 575 605 530 555 540 625 425

    650 555 610 535 615 545 560 610 630 625 680 585 520 620 515

    650 560 600 570 615 600 625 530 530 530 585 620 570 520 620 550 600 565 625 740 595 560 565 630 490 575 590 545 530 585

    535 630 645 545 510 505 545 560 585 540 505 570 650 600 535

    585 605 550 610 650 620 610 545 515 535 670 515 630 580 740 670 585 600 560 650 645 595 575 565 600 575 515 525 680 505

    565 500 620 595 500 645 560 700 500 595 540 505 515 495 550

    565 565 585 580 500 635 650 620 590 695 585 520 520 520 665 595 555 545 625 605 645 670 560 525 505 615 530 520 520 595

    545 600 565 600 500 600 570 510 525 580 620 620 520 575 565

    586,18 586,67 595,18 593,38 592,94 598,90 583,33 581,49 590,31

  • 45

    Rata-rata berat badan ayam = 504.716 : 855 = 590,31 g

    Berat badan minimum = 590,31 x 0,9 = 531 g

    Berat badan makimum = 590,31 x 1,1 = 649 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 531 g 649 g = 273 ekor

    Keseragaman = (582/855) x 100% = 68,07%

  • 46

    Tabel 14. Data berat badan ayam jantan minggu 4

    Pen (g/ekor) Rata-rata

    (g/ekor) 1 2

    730 835 755 780 835 890 690 785

    805 850 840 780 655 835 660 845

    760 685 765 755 880 820 855 735

    860 715 765 780 765 670 625 835

    745 725 740 545 825 625 805 900

    855 715 765 545 645 765 615 780

    765 855 855 765 850 660 615 830

    780 790 840 680 720 800 810 755

    935 815 725 620 800 705 815 700

    835 890 740 685 790 835 805 700

    730 870 720 765 895 670 880 840

    815 765 805 745 745 670 855 890

    750 865 640 750 520 695 750 770

    810 735 655 895 895 840 835 755

    830 785 725 900 760 660 840 980

    995 750 765 695 605 925 695 840

    875 730 880 690 660 825 680 770

    780 875 775 825 805 890

    775,14 771,76 773,45

    Rata-rata berat badan ayam = 109.830 : 142 = 773,45 g

    Berat badan minimum = 773,45 x 0,9 = 696 g

    Berat badan makimum = 773,45 x 1,1 = 851 g

    Berat badan ayam yang masuk antara 696 g 851 g = 55 ekor

    Keseragaman = (87/142) x 100% = 61,27%

  • 47

    Lampiran 3. Data Konsumsi Pakan

    Tabel 15. Data Konsumsi Pakan Parent Stock Broiler Strain Cobb umur 1 4 minggu

    Minggu Betina (g/ekor) Jantan (g/ekor)

    I 241 294

    II 258 330

    III 275 392

    IV 286 456

    Jumlah 1.060 1.472

  • 48

    Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa

    Gambar 1. Penjahitan Waring

    Gambar 2. Penaburan Serutan dan Sekam Untuk Litter

    Gambar 3. Heater (Pemanas)

  • 49

    Gambar 4. Brooder Yang Telah Siap Untuk Diisi DOC

    Gambar 5. Mengangkut DOC Dari Mobil Kedalam Kandang

    Gambar 6. Mengangkut DOC Ke Brooder Yang Telah Disiapkan

    Dengan Menggunakan Lori

  • 50

    Gambar 7. DOC Yang Baru Selesai Penanganan Pasca Datang

    Gambar 8. Anak Ayam yang Minum Melalui Instalasi Nipple

    Gambar 9. Pemberian Air Minum Untuk Anak Ayam

  • 51

    Gambar 10. Pemberian Pakan Untuk Anak Ayam

    Gambar 11. Pengambilan Sampel Darah Ayam

    Gambar 12. Sampel Darah Ayam Yang Baru Selesai Diambil

  • 52

    Gambar 13. Vaksinasi

    Gambar 14. Penimbangan Untuk Pengambilan Data Berat Badan Ayam

    Gambar 15. Penimbangan Berat Badan Ayam Untuk Dilakukan Grading

  • 53

    Gambar 16. Pengangkutan Ayam Yang Habis Digrading Ke Brooder Yang

    Telah Disiapkan

    Gambar 17. Memasukkan Ayam Yang Habis Digrading Ke Brooder Yang

    Telah Disiapkan

    Gambar 18. Turun Serutan

  • 54

    Gambar 19. Panel Temtron

    Gambar 20. Gudang Pakan