isi buku penelitian
-
Upload
ismarwan-putra-pandu -
Category
Documents
-
view
326 -
download
4
Transcript of isi buku penelitian
BAB I
MASALAH PENELITIAN
A. Dari Mana Masalah Diperoleh?
Untuk meningkatkan kemampuan melihat suatu masalah yang perlu diteliti, peneliti harus giat mencari masalah dari sumber-sumbernya.Menurut Margono, adapun yang menjadi sumber utama permasalahan, adalah:
a. Bacaanb. Seminar, diskusi atau pertemuan ilmiahc. Pernyataan dari orang yang memiliki ototritasd. Pengamatan sekilase. Pengalaman pribadif. Perasaan dan ilham
B. Masalah
Menurut Sugiyono, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila :
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataanb. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan
kenyataanc. Ada pengaduand. Ada kompetisi
C. Latar Belakang Masalah
Melalui latar belakang masalah diharapkan pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi menjadi lebih utuh. Sebab, suatu latar belakang masalah yang baik biasanya mengungkapkan paling tidak empat hal, yaitu:
a. Mengungkapkan isu-isu (issues)b. Mengungkapkan fakta-fakta (exiting information)c. Mengungkapkan nilai guna untuk apa itu dipecahkan (need)d. Memiliki tingkat kesukaran langka/jarang orang meneliti masalah Itu
(difficulty)
1
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan suatu kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.Perumusan masalah penelitian dipergunakan untuk mempertajam pokok permasalahan . Perumusan masalah merupakan dasar pembuatan disain penelitian serta menjelaskan judul penelitian. Rumusan masalah sebaiknya konsisten, atau paling tidak, releven dengan latar belakang masalah. Rumusan masalah hendaknya memuat variabel-variabel yang akan diteliti dan teridentifikasi dengan jelas serta diperkirakan ada alternatif penyelesaiannya.
Dalam merumuskan permasalahan ini tidak jarang peneliti, terutama yang melakukan studi pustaka seadanya saja, yang tidak mampu membedakan mana permasalahansebenarnya,dan mana merupakan gejala.Berikut ini akan diberikan beberapa hal yang yang didapat dari studi pustaka bila kegiatan tersebut dilakukan dengan baik, yaitu:
1. Variable penting seperti variable yang berpengaruh terhadap masalah tidak boleh tertinggal dalam penelitian.
2. Dapat diketahuinya beberapa hal tentang variable, yaitu ditemukannya variable apa yang paling penting.
3. Pengujian dan replikasi terhadap temuan-temuan dari penelitian sekarang dapat dipertinggi kualitasnya.
4. Pertanyaan terhadap permasalahan penelitian dapat dengan lebih akurat dan jelas.
5. Untuk meyakinkan bahwa penelitian tidak dilakukan untuk sesuatu yang telah diketahui, atau menghindari peneliti dari plagiat.
6. Masalah penelitian akan dirasakan relevan dan signifikasi oleh komunitas ilmiah.
Membedakan Antara Pertanyaan Yang Layak Diteliti Dan Yang Tidaka. Suatu pertanyaan dianggap layak untuk diteliti yaitu :
- Syarat pertama adalah bahwa masalah tadi memiliki signifikansi yang tinggi baik secara teoritis maupun praktis .
- Syarat kedua ,masalah penelitian yang akan diteliti seharusnya memiliki keunikan dan keaslian tersendiri .
b. Pertanyaan yang tidak layak diteliti yaitu apabila merumuskan suatu pertanyaan yang mana orang lain bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan itu tanpa harus melakukan penelitian
Karakteristik Pengajuan Pertanyaan Penelitian Yang Baik
2
a. Sistematik : suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan pola dan kaidah yang benar.
b. Logik : sesuatu dapat dikatakan benar bilamana dapat diterima a. Empirik : Empirisme merupakan faham yang mendasari sekaligus menjadi
karakteristik suatu penelitian ilmiahb. Replikasi : Suatu penelitian yang pernah dilaksanakan harus dapat diuji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bilamana dilakukan dengan metode ,kriteria dan kondisi yang sama.
Soal :
1. Tentukan tiga Sumber persoalan penelitian yang penting ?Jawaban : Pengalaman, deduksi dari teori, dan literatur yang ada kaitannya.
2. Kapan pertanyaan yang dikatakan tidak layak ?Jawaban : apabila merumuskan suatu pertanyaan yang mana orang lain bisa
mengetahui jawaban dari pertanyaan itu tanpa harus melakukan penelitian.
3. Apa perbedaan masalah dengan rumusan masalah ?Jawaban :Kalau masalah itu merupakan suatu kesenjangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
4. Apa pengertian masalah menurut Sugiyono ?Jawaban :masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.
5. Apa yang harus kita lakukan agar penjabaran persoalan dikatakan baik ?Jawaban : menerangkan dengan jelas apa yang diterangkan atau dipecahakan,
dan membatasi ruang lingkup studi itu pada suatu persoalan khusus.
3
BAB IIVARIABEL DAN HIPOTESIS
A. VARIABEL
a. Pengertian
Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau bervariasi yang berfungsi sebagai
objek penelitian. Variabel dapat berubah-ubah dari individu yang satu ke individu
yang lain dari waktu ke waktu, namun ada juga variabel yang bersifat tetap
sepanjang waktu.(Tjokrosujoso, hal 52)
b. Jenis – Jenis Variabel
Variabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1) Variabel kualitatif bersifat abstrak dan tidak dapat atau sulit diangkakan.
Contoh : kemakmuran, kepandaian, kecerdasan dan sebagainya.
2) Variabel kuantitatif dapat diangkakan atau dapat dihitung dengan angka.
Contoh : tinggi badan, berat badan, luas bangunan, umur, nilai tes, dan
sebagainya.
Variabel kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan cara
pengukurannya, yaitu variabel deskrit dan variabel kontinum.
1) Variabel deskrit disebut juga variabel nominal, hanya dapat dikategorikan atau
dipilah menjadi dua atau lebih kategori atau macam tanpa ada urutan.
2) Variabel kontinum menunjukkan suatu rangkaian yang tidak terputus, suatu
rangakaian yang berkelanjutan.
Jenis-Jenis Variabel Yang Lain :
1) Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel
bebas. Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Motivasi
Pembelian = Variabel Dependen.
2) Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Contoh :
4
“Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Prestasi
Belajar Siswa”.
Variabel Independent = prestasi belajar siswa
3) Variabel Moderator
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Contoh: Anak
adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga
adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
B. HIPOTESISHIPOTESIS
a. Pengertian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang perlu diuji
kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari lapangan. Peneliti
dapat merumuskan hipotesis dengan baik kalau peneliti menguasai atau
memiliki pengetahuan atau teori yang relevan dengan masalah yang diteliti.
(Tjokrosujoso, hal 66).
Hipotesis dibagi menjadi dua macam, yaitu : ( M.Subana, hal 75-76)
1) Hipotesis statistik adalah hipotesis bandingan dari hipotesis kerja yang
diuji peneliti dengan menggunakan perhitungan statistic. Hipotesis ini
terbagi menjadi dua yaitu: hipotesis statistic terarah dan tidak terarah.
2) Hipotesis penelitian adalah rumusan hipotesis yang disusun peneliti dalam
penelitiannya. Hipotesis ini terbagi menjadi dua yaitu: hipotesis penelitian
terarah dan tidak terarah.
Ada dua macam cara untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian,
yaitu : (Masri, hal 45).
1) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha)
Menyebutkan adanya hubungan variabel X dan variabel Y, atau adanya
perbedaan antara variabel A dan variabel B. Hipotesis alternative
dirumuskan dalam bentuk kalimat positif.
2) Hipotesis statistik atau hipotesis nol (Ho) karena biasanya digunakan
dalam penelitian yang menguji hipotesisnya dengan menngunakan
perhitungan statistik. Hipotesis nol dirumuskan dalam kalimat negatif.
5
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan variabel ?
Jawaban :Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau bervariasi yang
berfungsi sebagai objek penelitian.
2. Apa yang dimaksud dengan variabel independen ?
Jawaban :variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
3. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
Jawaban :Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
perlu diuji kebenarannya oleh data atau fakta yang
dikumpulkan dari lapangan.
4. Sebutkan ciri – ciri hipotesis yang baik ?
Jawaban : hipotesis harus mempunyai daya penjelas, menyatakan
hubungan yang diharapkan ada diantara varibel-variabel, harus dapat diuji,
hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada, hendaknya
dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
5. Apa yang dimaksud dengan hipotesis nol ?
Jawaban : hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
varibel-variabel dalam masalah tersebut.
6
BAB III
Validitas dan Reliabilitas Instrumen pada Penelitian
Kuantitatif
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data tersebut valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang reliabel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama atau dengan kata lain terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Dengan menggunakan instrument yang valid dan
reliabel, maka diharapkan hasil penelitian menjadi valid dan reliabel.
Validitas terbagi dua, yaitu validitas internal, apabila kriteria yang ada dalam
instrument secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur dan
validitas Eksternal, apabila kriteria yang ada di dalam instrument disusun
berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada.
Untuk menguji validitas instrument , dapat digunakan tiga cara, yaitu :
1. Pengujian validitas konstruksi (Construct Validity)
Instrument yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan diukur
dengan berlandaskan teori dan didiskusikan dengan ahlinya minimal tiga
orang. Selanjutnya dilakukan uji coba instrument pada sampel sekitar 30
responden dari populasi yang akan dipakai. Setelah data ditabulasikan, maka
uji validitas konstruksi dilakukan dengan mengorelasikan antar skor item
instrument.
2. Pengujian validitas isi
Untuk instrument dalam bentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi yang telah
diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk nontest, dapat dilakukan dengan
membandingkan antar isi instrument dengan rancangan/program yang telah
disiapkan. Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi atau bahan yang diuji atau
dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau
7
latar belakang orang yang diuji. Validitas isi diperoleh dengan mengadakan
sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representative dari
keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal-hal yang mengenai bahan
pelajaran mungkin tidak sukar dicapai.
3. Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria
yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.
Untuk menguji reliabilitas instrument secara eksternal, dapat digunakan tiga
cara, yaitu :
1. Konsistensi Butir (Equivalent)
Dengan mengujikan dua buah instrument yang butir-butir pertanyaan atau
pernyataannya ekuivalen. Kemudian dilakukan pengujian dua instrument
tersebut pada responden dan waktu yang sama, tetapi hanya sekali.
Selanjutnya, korelasikan data dari kedua instrument tersebut. Bila korelasinya
positif dan signifikan, maka instrument tersebut dinyatakan reliable.
2. Test-retest
Dengan mencobakan instrument beberapa kali pada responden. Reliabilitas
diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang
berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan, maka instrument
dinyatakan reliabel.
3. Gabungan
Dengan cara mencobakan dua instrument yang equivalent beberapa kali ke
responden yang sama, yaitu dengan mengkorelasikan dua instrument setelah
itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara
silang. Bila menghasilkan nilai yang positif dan signifikan, maka dapat
dinyatakan reliabel.
Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrument secara internal, dapat
digunakan Internal Consistency.
Koefisien reliabilitas dapat dihitung dengan berbagai cara, tergantung pada
sumber kesalahan yang dipertimbangkan. Koefisien reliabilitas menjukan
sejauh mana kesalahan acak pengukuran mempengaruhi skor tes yang
8
bersangkutan. Salah-baku pengukuran memungkinkan kita menggunakan
kurva normal untuk menduga batas-batas wilayah tempat skor sejati seorang
subyek diharapkan berada. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara
mencobakan instrument sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik
tertentu.
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan validitas ?
Jawaban : sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang
seharusnya diukur oleh alat tersebut.
2. Apa yang dimaksud dengan validitas yang dikaitkan dengan kriteria ?
Jawaban : menunjuk pada hubungan antara skor suatu instrument pengukuran
dengan suatu variabel (kriteria ) luar yang mandiri dan dipercaya dapat
mengukur langsung tingkah laku atau ciri-ciri yang diselidiki.
3. Apa yang dimaksud dengan pengujian validitas eksternal ?
Jawban : Dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada
pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi
dilapangan.
4. Bagaimana cara yang jelas untuk menduga reliabilitas suatu tes ?
Jawaban : Dengan memberikan tes itu dua kali kepada sekelompok individu
yang sama dan kemudian kedua skornya dikorelasikan.
5. Kapan koefisien reliabitas yang diperoleh dari korelasi hasil kedua tes tersebut
disebut koefesien kesetaraan ?
Jawaban : apabila kedua bentuk tes itu diberikan pada waktu yang pada
dasarnya sama ( secara berurutan ).
9
BAB IV
KAJIAN LITERATUR
Kajian literatur/Kajian teori/Studi literatur atau Studi pustaka, merupakan
bagian dalam penelitian yang banyak menguraikan landasan-landasan berpikir
yang mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan. Kajian
literatur ini ditujukan agar tidak terjadinya duplikasi penelitian, sebab pendekatan
teori dan literatur suatu penelitian akan menjadi ciri khas yang membedakannya
dengan penelitian lainnya.
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Teori dapat dipandang sebagai :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis.
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang
tertentu.
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi.
A. Maksud dan Ruang Lingkup Kajian Literatur
Kajian literatur mencakup : memilih teori-teori hasil penelitian,
mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen serta menerapkan hasil
analisis tersebut sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah penelitian.
Maksud dari kegiatan kajian literatur adalah untuk mencari teori atau landasan
berpikir yang tepat sebagai penguat. Landasan teori dapat berupa pendapat
maupun hasil penelitian.
Kajian literatur juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penelitian
yang dilakukan tentang masalah yang akan diteliti (bila sudah pernah ada
10
penelitian). Maksud lain dari kajian literatur adalah untuk membantu menentukan
metodologi yang tepat sekaligus memberikan interpretasi tentang keberhasilan
penelitian yang dilakukan.
Sesuai dengan maksud dari kajian literatur, maka ruang lingkupnya pun
meliputi : pengidentifikasian, penjelasan, dan penguraian secara sistematis
dokumen-dokumen yang mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas. Literatur yang tidak terlalu banyak tetapi satar dengan kajian teori
yang relevan dan terorganisasi membuat kajian literatur itu lebih berkualitas.
B. Cara Mengumpulkan Literatur
Sumber literatur bisa dari majalah, koran, radio, hasil wawancara, jurnal,
atau hasil penelitian. Bisa pula literatur didapat dari internet atau kantor/lembaga
khusus yang menyediakan berbagai sumber literatur, misalnya : Kantor Badan
Arsip Nasional, Kantor Pusat Statistika, dan perpustakaan.
C. Cara Menulis Kajian Literatur
Aturan prnulisan landasan teori mengacu pada tata tulis ilmiah. Pertama-
tama dengan membuat outline tentang kajian literatur yang akan ditulis.
Kemudian tuliskan subjudul-subjudulnya untuk kemudian diurutkan sedemikian
sehingga yang lebih umum dibahas terlebih dahulu sedangkan yang peling erat
kaitannya dengan masalah diuraikan terakhir untuk menuju pernyataan hipotesis.
Pada bagian akhir merupakan kesimpulan yang memperlihatkan inti
tinjauan/telaahan.
Soal :1. Apa maksud dari kegiatan kajian literatur ?
Jawaban : mencari teori atau landasan berfikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah.
2. Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang mencakup apa saja ?Jawaban : memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan
menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai
11
landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan.
3. Apa yang dimaksud dengan teori menurut yang anda ketahui ?Jawaban : seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
4. Meliputi apa saja ruang lingkup kajian literatur ?Jawaban : pengidentifikasian, penjelasan, dan penguraian secara sistematis
dokumen-dokumen yang mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
5. Jika kita membaca buku dapat kita lukukan dengan teknik membaca skiming atau scaning, bagaimana membaca dengan teknik skiming atau scaning ?Jawaban : bacalah daftar isinya, carilah halaman yang ada abstraknya, pilihlah
topic-topik yang bersesuaian dari daftar isi itu, baca pula kesimpulannya.
12
BAB V
SAMPLING
A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek/ elemen penelitian yang
jumlahnya bisa terbatas maupun tidak. Sampel adalah bagian yang diamati dan
harus bersifat representative, yaitu menggambarkan karakteristik populasi
secara maksimal walaupun tidak merupakan duplikat dari populasi. Sampel
yang demikian disebut sampel tak bias (unibiased sample). Sebaliknya,
sampel bias (biased sample) adalah sampel yang tidak memberikan
kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih.
Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk :
1. Mereduksi objek penelitiannya
2. Ingin mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penyelidikannya
Petunjuk-petunjuk untuk pengambilan sampel :
1. Daerah generalisasi
2. Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
3. Sumber-sumber informasi tentang populasi
4. Menetapkan besar kecilnya sampel
5. Menetapkan teknik sampling
B. Teknik-Teknik sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Teknik Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di
mana semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri
ataupun bersama-sama diberi kesempatan yang sama uuntuk dipilih
menjadi anggota sampel. Secara praktek, prosedur random sampling
13
meliputi cara undian, ordinal, dan randomisasi dari table ilangan
random.
2. Teknik Nonrandom Sampling
Teknik nonrandom adalah cara pengambilan sampel yang tidak
semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi
sampel. Contohnya adalah proportional sampling, stratified
sampling, purposive sampling, quota sampling, double sampling,
area probability sampling, dan cluster sampling.
3. Validitas penelitian
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan
validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi
antardesain penelitian dan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan
dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan
atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut diambil.
Delapan faktor pengganggu/berpengaruh terhadap validitas internal,
yaitu: Sejarah (history), Kematangan (maturation), Testing, Instrumen,
Regresi statistik, Pemilihan sampel (selection), Kematian sampel
(Experimental Mortality), Pemilihan-kematangan interaksi.
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel ?
Jawaban : Populasi adalah keseluruhan objek/elemen penelitian yang
jumlahnya bisa terbatas maupun tidak. Sedngkan Sampel adalah
bagian yang diamati dan harus bersifat representative, yaitu
menggambarkan karakteristik populasi secara maksimal
walaupun tidak merupakan duplikat dari populasi.
2. Terdapat dua cara yang ditempuh peneliti untuk mengumpulkan data dari
subjek penelitian, yaitu cara sampling dan cara sensus. Apa yang dimaksud
dengan cara sampling ?
14
Jawaban : cara sampling adalah cara mengumpulkan data dari populasi dengan
mengambil sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota
yang dipilih dari populasi diasumsikan (harus) mempresentasikan
populasinya.
3. Sebutkan petunjuk-petunjuk untuk pengambilan sampel !
Jawaban : Daerah generalisasi, Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan
batas-batasnya, Sumber-sumber informasi tentang populasi,
Menetapkan besar kecilnya sampel, dan Menetapkan teknik
sampling.
4. Apa penyebab kesalahan penarikan sampel ?
Jawaban : disebabkan oleh apa yang diamati itu pada dasarnya hanyalah
sampel, bukan populasi seluruhnya.
5. Sebutkan pengaruh-pengaruh terhadap validitas internal ?
Jawaban : Sejarah (history), Kematangan (maturation), Testing, Instrumen,
Regresi statistik, Pemilihan sampel (selection), Kematian sampel
(Experimental Mortality), Pemilihan-kematangan interaksi.
15
BAB VI
INSTRUMEN PENELITIAN & TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A. Pengertian Data dan Jenis Data
Segala keterangan mengenai variabel yang diteliti disebut data. Jenis-jenis
data antara lain :
a) Data Nominal (diperoleh dari pengukuran nominal)
b) Data Ordinal ( disusun berdasarkan jenjang atribut tertentu)
c) Data Kualitatif ( berkenaan dengan ukuran kualitas )
d) Data Kuantitatif ( berkenaan dengan jumlah )
e) Data Primer ( diperoleh dari tangan pertama)
f) Data Sekunder ( diperoleh dari tangan kedua )
g) Data Interval (Skor mentah dari tes hasil belajar atau tes kecerdasan)
h) Data Ratio (Memiliki jarak dalam satuan yang sama)
B. Instrumen dan Jenis Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk memperoleh data tentang
status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan.
Jenis-jenis instrument :
a) Tes, dapat berupa tes objektif dan tes uraian
b) Nontes, dapat berupa angket , wawancara, observasi,atau studi dokumentasi.
C. Cara Pengumpulan Data
a) Cara sampling : cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil
sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota yang dipilih dari
populasi harus mempresentasikan populasinya.
b) Cara sensus : cara mengumpulkan data dari popolasi dengan mengambil
seluruh anggota populasi itu untuk diambil datanya.
D. Teknik Pengumpulan Data
a) Teknik observasi, diartikan sebagai pengalaman dan pecatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
16
b) Teknik komunikasi, adalah teknik pegumpulan data melalui kontak atau
hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data, antara lain:
wawancara, angket atau kuesioner.
c) Teknik pengukuran, digunakan untuk mengumpulkan data bersifat kuantitatif.
(tes, daftar inventori, proyektif dan skala).
d) Teknik dokumentasi, dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat.
e) Teknik sosiometris, dipakai untuk mempelajari organisasi kelompok-
kelompok kecil.
E. Analisis Data
a) Melakukan skoring, menskor yang paling baik adalah cara manual, karena
lebih teliti dan memiliki sensitivitas yang tinggi bila terjadi kesalahan. Prinsip
metode yang dilakukan secara manual dan komputer adalah sama. Yang perlu
diperhatikan dalam skoring adalah ketepatan yang tinggi atau dengan kata
lain kesalahan yang timbul harus minimal, untuk itu hasil skoring harus dicek
kembali, karena jika tidak dicek ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam
skoring yang berakibat terjadinya kesalahan dalam langkah selanjutnya.
b) Proses tabulasi, setelah instrumen diskor, hasilnya ditransfer ke dalam bentuk
yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistemtis akan
memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya. Dari
tabulasi, analisa dapat dilakukan secara sederhana, yaitu menggunakan prinsip
analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata-rata, standar
penyimpangan, dan variansi penyebaraannya.
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan instrumen penelitian ?
Jawaban : alat bantu untuk memperoleh data tentang status sesuatu
dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah
ditentukan.
17
2. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
teknik random sampling dan teknik nonrandom sampling, apa itu teknik
random sampling ?
Jawaban : Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di
mana semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri
ataupun bersama-sama diberi kesempatan yang sama uuntuk
dipilih menjadi anggota sampel.
3. Salah satu teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, apa yang
dimaksud teknik observasi ?
Jawaban : sebagai pengalaman dan pecatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian.
4. Analisa data dilakukan dengan scoring, menskor yang paling baik adalah
cara manual, mengapa ?
Jawaban : karena lebih teliti dan memiliki sensitivitas yang tinggi bila terjadi
kesalahan.
5. Sebutkan jenis-jenis instrument, dan berikan contohnya masing-masing ?
Jawaban :
1. Tes, dapat berupa tes objektif dan tes uraian
2. Nontes, dapat berupa angket , wawancara, observasi,atau studi
dokumentasi.
18
BAB VII
STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi
( tanpa diambil sampel nya ) jelas akan menggunakan stastik deskriptif dalam
analisisnya.
Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi dimana sampel di ambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan
adalah statistic inferensial (Sugiono, 2007).
Yang termasuk analisis deskriptif pada umumnya termsuk mengukur tendensi
sentral, mengukur variabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan dan
mengukur posisi suatu skor :
Mengukur Tendensi sentral
Yang termasuk mengukur sentral tendensi itu termasuk menghitung :
1. Mean tidak lain adalah merupakan rerata skor dari data yang ada.
Mean Aritmatika : X̄=
∑i=1
n
X I
n , Mean Geometri : G=Antiog
∑i=1
n
log X i
n ,
dan Mean Harmonis :
H= n
∑i=1
n1
X I
2. Mode atau skor yang paling sering muncul dibanding skor-skor lainnya.
3. Median atau merupakan titik atau skor yang posisinya membagi 50%
diatas dan 50% di bawah.
Mengukur Variabilitas
19
Setelah rerata dihitung biasanya seorang peneliti juga menghitung variabilitas
atau jarak penyebaran surat skor terhadap garis mean tersebut. Yang termasuk
mengukur variabilitas itu termasuk diantaranya mengukur :
Pengukuran Nilai Fractile
a. Kuartil (Quartile) Q1 , Q2 , Q2 yang membagi nilai-nilai pengamatan
menjadi empat bagian yang sama banyaknya.
b. Kuintil (Quintile) Qn1 , Qn2 , Qn2, dan Qn4 yang membagi nilai-nilai
pengamatan menjadi lima bagian yang sama banyaknya.
c. Desil (Decile) D1 , D2 ,…., D9 yang membagi nilai-nilai pengamatan
menjadi sepuluh bagian yang sama banyaknya.
d. Persentil (Percentile) P1 , P2 ,…, P99 yang membagi nilai-nilai pengamatan
menjadi seratus bagian yang sama banyaknya.
Pengukuran Nilai Dispersi
a. Range R= Xn – X1
b. Deviasi Kuartil QD=
Q3−Q1
2
c. Deviasi Persentil PD=
P90−P10
2
d. Deviasi Rata-rata
AD=
∑i=1
n
|X I−X̄|
n
e. Deviasi Standart S=√∑i=1
n
( X I− X̄ )2
n
f. Variance S2=
∑i=1
n
(X I−X̄ )2
n
g. Koefisien Variansi CV = S
X̄×100
20
Mengukur Perbandingan dan Mengukur Posisi Skor :
Pengukuran Kurtosis (keruncingan dari kurva suatu distribusi
frekuensi)
o Leptokurtik : kurva menyempit dibagian puncak/ mendekati runcing.
o Platikurtik : kurva agak tumpul bagian puncaknya.
o Mesokurtik : kurvanya normal, berada diantara leptokutik dan
platikurtik.
Grafik Distribusi Frekuensi
o Histogram : grafik kontinu yang berbentuk batang dari distribusi
frekuensi.
o Frequency Polygon : grafik kontinu, berbentuk garis dari distribusi
frekuensi.
Soal :
1. Apa yang anda ketahui tentang statistik deskriptif ?
Jawaban : adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
2. Kapan statistik deskriptif digunakan ?
Jawaban : jika peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan
tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi
dimana sampel di ambil.
3. Apa yang anda ketahui tentang skala inteval ?
Jawaban : skala yang memberi jarak interval yang sama dari suatu titik
asal yang tidak tetap.
4. Apa yang anda ketahui tentang Histogram dan Frequency Polygon ?
Jawaban : Histogram adalah grafik kontinu yang berbentuk batang
dari distribusi frekuensi. Sedangkan Frequency Polygon
adalah grafik kontinu, berbentuk garis dari distribusi
frekuensi.
21
5. Apa yang anda ketahui tentang range ?
Jawaban : menunjukan nilai tertinggi dan nilai terendah dalam suatu
sebaran.
22
BAB VIII
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Tahap terakhir yang merupakan tahap paling penting dalam proses
pelaksanaan penelitian adalah tahap menulis laporan hasil penelitian. Ada
berbagai versi laporan hasil penelitian tergantung dari lembaga ataupun pakar
mana yang menulisnya.
A. Komponen Laporan Penelitian
Sebuah laporan penelitian secara umum mengandung beberapa komponen,
yaitu :
1. Judul
Judul merupakan identitas atau cermin dari seluruh isi karya ilmiah. Judul
harus jelas, khusus, informatif, menarik, serta mengidentifikasi subyek laporan
hasil penelitian.
2. Pendahuluan
Memaparkan konteks yang melatarbelakangi penelitian, permasalahan yang
dipecahkan, tujuan penelitian, serta manfaat yang diharapkan (mempertajam
apa yang ditulis dalam proposal).
3. Tinjauan Pustaka
Memaparkan kerangka teoritik yang melandasi penelitian serta kaitan
penelitian yang dikerjakan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya
(memperinci apa yang ditulis dalam proposal).
4. Metode Penelitian
Memaparkan desain penelitian yang dilakukan, bahan dan peralatan yang
digunakan, serta langkah prosedur pengumpulan data serta pola analisis data
yang telah dilakukan (memperinci dan memodifikasi apa yang tertulis pada
proposal).
5. Temuan dan Pembahasan
Memaparkan data yang terkumpul (biasanya disajikan dalam bentuk tabel,
23
grafik, atau skema), interpretasi dan analisis peneliti terhadap data tersebut,
yang dipandang peneliti memberikan jawaban-jawaban terhadap persoalan
yang sedang diteliti, serta tinjauan secara integratif kaitan antara temuan-
temuan penelitian dengan teori dan hasil-hasil penelitian terkait yang
diungkapkan pada bab studi kepustakaan.
6. Kesimpulan dan Saran
Mengungkapkan apa yang menjadi hasil paling penting dari penelitan yang
telah dilakukan, serta saran-saran untuk penelitian lebih lanjut dan penerapan
praktisnya.
B. Tips Penulisan Laporan Penelitian
Cara penulisan yang baik mudah dicapai apabila terlebih dahulu dibuat
garis besar (outline) dari laporan. Cara penulisan yang baik dapat dicapai dengan:
• Tulislah laporan dengan sejelas mungkin
• Berhati-hatilah dalam mengajukan terminology
• Berilah perhatian secukupnya dalam hal tata bahasa,tata tulis dan tanda-tanda
baca.
• Berilah nomor untuk setiap bab,subbab,seksi,subseksi,tabel dan diagram
secara memadai dan konsisten.
• Gunakan footnote untik kutipan-kutipan yang ada,dan beri nomor secara
berututan.
Soal :
1. Apa yang anda ketahui tentang Tinjauan Pustaka ?
Jawaban : Memaparkan kerangka teoritik yang melandasi penelitian serta
kaitan penelitian yang dikerjakan dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya (memperinci apa yang ditulis dalam proposal).
2. Sebutkan komponen-komponen laporan penelitian ?
Jawaban : judul, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, temuan dan
pembahasan, kesimpulan dan saran.
3. Apa saja yang dijabarkan dalam permasalahan ?
24
Jawaban : Latar belakang masalah, Pentingnya masalah, pembahasan dan
perumusan masalah.
4. Apa isi kesimpulan dan saran dalam laporan penelitian ?
Jawaban : Mengungkapkan apa yang menjadi hasil paling penting dari
penelitan yang telah dilakukan, serta saran-saran untuk penelitian
lebih lanjut dan penerapan praktisnya.
5. Agar penulisan laporan penelitian baik, apa yang harus kita lakukan ?
Jawaban :
a) Tulislah laporan dengan sejelas mungkin,
b) Berhati-hatilah dalam mengajukan terminology,
c) Berilah perhatian secukupnya dalam hal tata bahasa,tata tulis dan tanda-
tanda baca,
d) Berilah nomor untuk setiap bab,subbab,seksi,subseksi,tabel dan
diagram secara memadai dan konsisten,
e) Gunakan footnote untik kutipan-kutipan yang ada,dan beri nomor
secara berututan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : Pustaka Setia.
Umar, Husein. 2088. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha
Nasional.
Subana, Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.
Anggoro, M.Toha, dkk. (2007). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Moleong, Lexi J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Subana, M., dkk. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
http://menulisproposal.blogspot.com/2009/09/menulis-proposal-dan-laporan-
penelitian.html
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Ilmiah (Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
26