isi bab III bu ning
-
Upload
maulana-fikrie-rizaldy -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of isi bab III bu ning
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa anak usia emas salah satunya dikenal sebagai masa bermain.
Hampir sebagian waktu mereka gunakan untuk bermain. Dengan bermain
itulah anak tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek-aspek perkembangan
dirinya. Oleh karena itu, seorang pengasuh, pendidik, guru, perlu mengetahui
hakekat dan arti bermain dan permainan pada anak, serta berbagai
ketrampilan yang berkaitan dengan permainan dan bermain anak.
Ketrampilan tersebut akan berguna dalam merencanakan dan
mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak melalui kegiatan
bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Tempat penitipan anak merupakan salah satu pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini non formal yang
mengupayakan pelayanan pendidikan anak usia dini. Untuk itu TPA Ngesthi
Putra yang merupakan TPA pertama kali yang ada di Batang, yang berdiri
tahun 1990 adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjaga
kemandirian kerena bersosialisasi dengan lingkungan dan melalui kegiatan
belajar lewat TPA yang berpedoman pada menu generic
Program S1 PAUD UT menargetkan lulusannya untuk menjadi
tenagapendidik professional yang dapat mengembangkan program PAUD
dan membuat inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh
mahasiswa adalah analisis kegiatan pengemabngan anak usia dini.
Dalam rangka memenuhi tugas-tugas mata kuliah telah dilakukan
pengamatan di TPA Ngesthi Putra yang bertujuan untuk mengumpulkan data
mengenai kegiatan-kegiatan anak yang perlu untuk diteliti lebih lanjut.
1
1
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
2/11
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang belajar pada TPA
Ngesthi Putra, Kamis 21 Oktober 2010, maka penelitian terfokus pada salah
satu kegiatan anak yaitu Barmain bersama teman untuk meningkatkan
interaksi sosial dan bersosialisasi. Kegiatan ini unutk mengembangkan
kemampuan sosial emosional.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan pada TPA Ngesthi Putra ini
bertujuan:
1. Mengumpulkan data mengenai
a. Alasan pengasuh membiarkan kegiatan anak bermain bersama-
sama
b. Tujuan pengasuh melaksanakan kegiatan tersebut
c. Kebijakan yang mendukung pengasuh melakukan kegiatan tersebut
2. Membuat analisis kritik (critical analysis)
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan pada TPA Ngesthi Putra ini
bermanfaat untuk:
1. Memberi masukan trhadap kegiatan pengembangan anak
usia dini di TPA Ngesthi Putra
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisa suatu kegiatan pengembangan di lembaga PAUD
2
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
3/11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep bermain
Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada dunia anak.
Bermain adalah kodrat anak.
Solehuddin (1996) menyatakan bahwa: Pada intinya, bermain dapat
dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersifat voluntir, spontan, terfokus
pada proses memberi ganjaran serta intrinsic, menyenangkan dan fleksibel.
Sejalan dengan itu, DWORETZKY, dalam Moeslichatoen R (1996)
mengemukakan sedikitnya terdapat 5 kriteria dalam kegiatan bermain, yaitu:
1. Memotivasi intrinsic
2. Pengaruh positif
3. Bukan dikerjakan sambil lalu
4. Cara/ tujuan
5. Kelenturan, bermain itu perilaku orang yang lentur
B. Fungsi bermain
Terdapat 8 fungsi bermain bagi anak menurut Hatley, Frank, dan Goldenson
dalam Moeslichatoen R (1996) yaitu:
1. Meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa
2. Untuk melakukan berbagai peran yang ada didalam
kehidupan nyata, seperti: guru mengajar di kelas.
3. Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan
pengalaman hidup yang nyata
4. Untuk menyalurkan perasaan yang kuar seperti memukul
mukul kaleng, menepuk air dan sebagainya.
5. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan, seperti
gosok gigi dan sebagainya
6. Mencerminkan pertumbuhan
3
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
4/11
7. Untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat
ditrima
8. Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai
penyelesaian masalah
C. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya
Piaget mengemukakan bahwa anak adalah pembangun yang aktif dari
pengetahuannya sendiri ketika mereka menyesuaikan pikiran seperti halnya
mereka mengeksplorasi lingkungannya dan tumbuh secarakognitif menuju
berfikir logis.
Vygotsky mengemukakan bahwa anak membangun pengetahuannya
melalui interaksi sosial dan pembelajaran dengan orang dewasa ketika mereka
menjembatani pengertian dengan bahasa dan tanda-tanda atau simbol-simbol
dan tumbuh menuju berfikir verbal.
D. Teori bermain
Ada beberapa teori mengapa manusia bermain, diantaranya sebagai berkut:
1. Teori rekreasi (Schaller dan Lazaruz)
Teori ini dibedakan antara bermain disatu pihak dengan bekerja di lain
pihak yang membutuhkan suatu keseriusan. Apabila seseorang tlah
bekerja maka ia memerlukan bermain untuk menghilangkan
kepenatannya akibat bekerja.
2. Teori kelebihan energi (Herbert Spencer)
Bermain dipandang sebagai penutup atau klep keselamatan pada mesin
uap.
3. Teori fungsi dari Karl Grous dan Maria Montessori
Bermain dimaksudkan untuk mengembangkan fungsi yang tersembunyi
dalam diri seseorng individu
4. John Huizingn (1938)
Bahwa kebutuhan bermain adalah yang membedakan manusia dari
hewan, bahkan melalui permainannnya itu terpantul pula kebudayaannya.
4
3
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
5/11
5. Patty Smith Hill (1932)
Memperkenalkan sebuah masa bekerja
6. Susan Isaoc (1933)
Percaya bahwa bermain mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak.
7. Dewey (1938)
Percaya bahwa tentang dirinya sendiri serta dunianya melalui bermain.
5
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
6/11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peserta didik, guru dan pimpinan pada TPA
Ngesthi Putra Batang Kabupaten Batang yang bertempat I Jl. Dr. Wahdin No.
52 Batang.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative,yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena / gejala yang terjadi di TPA Ngesthi Putra Batang
Kabupaten Batang.
C. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian di TPA Ngesthi Putra Batang
yaitu :
1. Observasi : untuk melihat fenomena yang menarik untuk dijadikan fokus
penelitian
2. Wawancara : untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian
3. Dokumentasi untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan mengenai
fokus penelitian.
6
6
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
7/11
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
ObservasiWawancara dengan
guru
Wawancara
dengan pimpinan
KB
Dokumentasi
Kedatangan
anak dengan
orang tua
disambut
pendidik, orang
tua menitipkan
ke pengasuh.
Anak salim
pada orang tua,
lalu bermain
dengan teman-
temannya
Kegiatan
bermain dengan
teman lebih
mengembangkan
kemampuan
sosial emosional
Anak di TPA
ini selain
menjadi siswa
TPA, juga
menjadi siswa
KB, namun
tidak semuanya
Foto saat
bermain
Foto saat
wawancara
Menggunakan
RKH pada
setiap hari
RKH di buat dan
kegiatannya
dengan spontan
dan menurut
minat anak,
makanya
kebanyakan
kegiatan di
dominasi dengan
bermain
Kebanyakan
siswa dari KB,
maka anak
sudah dapat
kegiatan dari
KB, dan di TPA
hanya bermain
yang bentuk
spontan
Foto saat
kegiatan
Foto saat
wawancara
B. Analisis Kritis
7
7
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
8/11
Data yang dikumpulkan baik melalui observasi, wawancara maupun
melalui dokumentasi dapat di simpulkan bahwa melakukan kegiatan bermain
bersama teman dapat mengembangkan interaksi sosial dan bersosialisasi.
Untuk memotivasi anak, di TPA Ngesthi Putra, pengasuh
menggunakan kata-kata pujian seperti: pintar, bagus, hebat, dll. Pemberian
motivasi ini bertujuan untuk memberikan interaksi sosial pada anak saat
kegiatan bermain dengan teman, dan memberikan aturan-aturan dalam
bermain bersama teman.
Secara umum TPA Ngesthi Putra memiliki kegiatan yang spontan,
hal ini dikarenakan siswanya berasal dari KB Ngesthi Putra yang setelah
mengikuti kegiatan di KB, tidak langsung pulang, namun dititipkan di TPA,
jadi anak biar tidak jenuh, dibiarkan bermain spontan. Namun kegiatan
bermain tidak lepas dari acuan kami dengan menggunakan menu generic.
8
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
9/11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. TPA Ngesthi Putra mempunyai program pengembangan
dalam bermain spontan pada anak yang dapat memberikan interaksi sosial
pada anak, dan agar anak dapat bersosialisasi
2. Kegiatan interaksi sosial dan bersosialisasi ini sebagai
bekal untuk mengembangkan sosial emosional anak sehingga anak dapat
beradaptasi dengan kelompok bermainnya
3. Dengan pembelajaran sosial emosional anak dapat
mengenal dirinya dan juga lingkungan di sekitarnya. Dalam bersosialisasi
anak harus berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial yang didalamnya
terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang harus diikuti.
B. Saran
Dalam mengembangkan kegiatan sosial emosional, diharapkan
pengasuh menjadi contoh yang baik, mengajarkan pengenalan emosi,
menanggapi perasaan anak dan melatih pengendalian diri.
Pengoordinasian yang baik akan menjadi fungsi sosial emosional anak
menjadi semakin berkembang. Dengan demikian, prinsip utama dalam
pengembangan anak melalui pendekatan yang berdasarkan pemahaman anak
secara total sebagai manusia.
9
9
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
10/11
DAFTAR PUSTAKA
B.E.F. Montolalu, dkk dalam Bermain dan Permainan Anak, Universitas Terbuka
2006
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, 2005, Universitas Terbuka
Tim PG PAUD (2009), Anlisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini, Unversitas Terbuka
Prof. Dr. Conny R. Semiawan
PT Indeks Jakarta 2008
Martha Kaufeldt, PT Indeks Jakarta 2008
10
-
8/3/2019 isi bab III bu ning
11/11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SURAT KETERANGAN OBSERVASI DARI KEPALA TPA NGESTHI
PUTRA
2. OBSERVASI
3. WAWANCARA
4. RKH
5. VISI DAN MISI
6. DAFTAR SISWA TPA NGSTHI PUTRA
7. DENAH LOKASI TEMPAT OBSERVASI
8. FOTO-FOTO KEGIATAN SAAT OBSERVASI
11