IRIGASI DAN DRAINASE
description
Transcript of IRIGASI DAN DRAINASE
IRIGASI DAN DRAINASE
BAB VII. TATA GUNA AIR PADA TINGKAT USAHA
TANI
VII.1. PENGERTIAN
Tata guna air pada tingkat usaha tani semua usaha dan kegiatan petani untuk memanfaatkan air bagi kepentingan produksi pertanian mereka sendiri
Tata guna air suatu kesatuan proses sejak dari pengambilan air dari pintu tersier, penyaluran dan pembagian sampai petakan2 sawah dan pembuangan air kelebihan
Saluran tersier mendapatkan air dari saluran sekunder, saluran sekunder dari saluran primer yg menerima air dari bangunan penangkap air
Jika ditinjau proses pengaturan air ditingkat usaha tani tdk bisa dipisahkan dengan proses pengelolaan air pada tingkat jaringan utama
PERMASALAHAN
Tingkat tersier usaha pengelolaan air memp masalah teknis dan non teknis modal, waktu pengerjaan sawah dan tenaga yg tersedia
Pembinaan tataguna air yg penting tingkat tersier pengembangan lanjut dan penerapan teknologi efektif dan efisien akan berhasil
Petani blm memahami nilai ekonomis air irigasi Pemberian air secara terus-menerus dan
berlebihan
Permasalahan di atas perlu diperbaiki dg membentuk organisasi pemakai air
Perbaikan jaringan tersier, perbaikan metode pemberian air yang
tepat, memberi kesadaran pada petani
mengenai nilai ekonomis dari air irigasi.
Sungai Euphrates melintasi tiga negara di Timur Tengah, sumberdaya air yang penting di tiga negara.
Pemborosan air irigasi karena penggenangan yang berlebihan.
Untuk perbaikan perlu syarat2
Adanya data kebutuhan air bagi tanaman dan hujan yg cukup
Pengelompokan petak2 kwarter dlm petak tersier perlu diatur secara baik
Adanya sarana tersier yg baik menurut kebutuhan suatu petak tersier teknis
Para petani pemakai air hrs aktif, mengerti nilai ekonomis air irigasi, dan memiliki rasa tanggung jawab bersama
2. Pembinaan Organisasi Petani Pemakai Air
Perkumpulan petani pemakai air kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dlm suatu daerah pelayanan irigasi yg dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi ( PP No. 20 th 2006 tentang Irigasi, pasal 1, ayat 21
Pemerintah melakukan pembinaan dari segi enginering dan petani pemakai air
Saluran merupakan prasarana untuk irigasi secara penggenangan terkendali.
Maksud dan tujuan P3A
Agar pengelolaan air irigasi tertib dan teratur dg ketentuan2 yg berlaku
Adanya ketentuan tsb didukung kewajiban2 anggota dpt melaksanakan dan meningkatkan pemeliharaan jaringan irigasi
Agar para anggota tenang dan bergairah melakukan usaha taninya
Wilayah kerja P3A : sistem irigasi teknis meliputi satu petak tersier, dan pada sistem irigasi sederhana yaitu satu areal irigasi pedesaan yg luasnya berbeda
Tugas pokok P3A
Melakukan pemeliharaan dan perbaikan jaringan irigasi tersier
Membuat peraturan dan ketentuan pembagian air, serta pengamanan jaringan irigasi
Mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yg terjadi pada para anggota
Mengumpulkan dan mengurus iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan
Berperan serta melakukan kewajiban pemerintah dlm kegiatan yg menyangkut persoalan irigasi
Anggota P3A
Pemilik sawah bukan penggarap Pemilik sawah penggarap sendiri Para penyewa/penggarap sawah Pamong desa Pemilik dan penggarap kolam Pimpinan badan usaha yg
mengusahakan sawah
Anggota P3A
Anggota tetap para pemilik penggarap sawah
Anggota tidak tetap/anggota musiman para penyewa sawah
Hak dan kewajiban
Hak dipilih dan memilih untuk pengurus Hak mendapatkan pembagian air yg adil dan
merata Hak suara mengajukan saran, usul atau hal
lain yg berkaitan dg irigasi Kewajiban memenuhi dan melaksanakan
semua ketentuan yg berlaku Kewajiban membayar iuran
Tujuan pembinaan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan rasa tanggung jawab bersama dlm pengaturan air irigasi pada tingkat tersier keberhasilan pembinaan tergantung faktor-faktor : a. tingkat penget petani dan para pemukab. tingkat penget dan kecakapan para pembinac. adat istiadat, kepercayaan dan tradisid. tingkat dan jenis usaha tani yg dilakukane. struktur lembaga desa yg sudah adaf. sarana2 yg ada pembinaan secara bertahap tahap persiapan, pembentukan organisasi yg dibina dan dikembangkan hingga mampu berkembang sendiri
Memanen air hujan (water harvesting) dengan membuat alur/cekungan di sekitar tanaman
3. Pelaksanaan tata guna air
Jika faktor2 di atas terpenuhi pelaksanaan tata guna air pada tingkat usaha tani relatif mudah
Tahapan pertama diterapkan sistem pemberian air secara terus menerus, pada saat kekurangan air diganti dg sistem pemberian air bergiliran
Jika air cukup tersedia semua lubang pada box pembagi dlm keadaan terbuka seluruhnya
secara praktis air akan mengalir otomatis proporsional menurut lebar lubang sesuai dg luas bagian yg dilayani
Sebuah teknik memanen air hujan yang telah diterapkan selama ratusan tahun tetapi masih sangat sesuai untuk kondisi alam yang kering dan sedikit hujan.
6.3 Lebar lubang dibuat sebanding dg luas
bagian yg dilayani Saat debit tersedia tdk cukup pemberian
air dilakukan secara giliran dg periode tertentu sesuai banyaknya air yg tersedia
Giliran dapat dilakukan antar petak kwarter berarti diatur pada box sub tersier
Juga bisa dilakukan antar petak sub tersier berarti diatur pada box tersier
Syria: Women in Serdah plant an olive tree beside clay pots that will seep water to sustain the plant through the hot, dry summer.
Taking water from the cistern, the old way.
Matrouh Resource Management Project: Simple structures, such as this stone dyke, help farmers retain precious rainwater to maintain their plantations of fruit trees and fodder plants, such as the spineless cactus, foreground.
Matrouh Resource Management Project: Structures, such as the reservoir above, can help communities in dry areas make the most of the little rain they receive. Without reservoirs, and the other water conserving technologies promoted by the Project, the erratic annual rainfall would simply flow away.