Ips kelompok 2 tugas

10
Pengaruh Perang Dunia II terhadap Rakyat Indonesia Oleh: 1. Aulia Maulida 2. Hanifar Nur P. 3. Qolbi Aghna N. 4. Farid Lutfi A.

Transcript of Ips kelompok 2 tugas

Page 1: Ips kelompok 2 tugas

Pengaruh Perang Dunia II terhadap Rakyat Indonesia

Oleh:1. Aulia Maulida2. Hanifar Nur P.

3. Qolbi Aghna N.4. Farid Lutfi A.

Page 2: Ips kelompok 2 tugas

Propaganda 3A

Gerakan 3A dibentuk pada tanggal 29 april 1942 yang diketuai oleh Mr. Syamsudin (mantan anggota parindra pada zaman hindia belanda). Latar belakang pendirian gerakan 3A adalah membantu jepang dalam menghadapi sekutu. Namun, dalam perkembangannya, gerakan 3A tidak mendapatkan hasil yg seperti diharapkan jepang. Mengapa? karena;, organisasi ini tdk dipimpin oleh pemimpin indonesia terkemuka, sehingga organisasi dibubarkan dan sebagai gantinya dibentu ” pusat tenaga rakyat “ ( putera ). Semboyan gerakan 3A adlh jepang nippon cahaya asia, jepan nippon pelindung asia, dan jepang nippon pemimpin asia

Page 3: Ips kelompok 2 tugas

Kebijakan Jepang dalam kekuatan militernya

1. Membentuk Gerakan 3AGerakan tiga A dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang

diketuai oleh Mr.Syamsudin (mantan anggota parindra pada zaman hindia Belanda). Latar belakang pendirian gerakan tiga A adalah pembantu Jepang dalam menghadapi sekutu.

2. Pusat tenaga rakyat (Putera)putera dipimpin oleh empat serangkai, yakni Ir. Soekarno,

Drs. Muh hatta, Ki hajar Dewantara. Dan K. H. Mas Mansur. Putera dibentuk pada Agustus 1942 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943. tujuan pendirian putera untuk jepang adalah untuk memusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam membantu usaha Jepang.

Page 4: Ips kelompok 2 tugas

3. Jawa HokokaiPada tahun 1944, panglima tentara Jepang yang

menduduki jawa menyatakan berdirinya organisasi “Jawa Hokokai” atau himpunan kebaktian jawa sbg organisasi resmi pemerintah. Tugas organisasi ini antara lain mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan pagi, permata, besi tua, pajak, dan menanam jarak Jepang.

4. Badan Pertimbangan PusatBadan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1945 atas

anjuran perdana menteri Hideki Tojo. Tujuan organisasi ini adalah untuk memberi masukan dan pertimbangan pada pemerintah Jepang dalam mengambil keputusan.

Selain itu jepang juga membentuk organisasi latihan semi militer diantaranya :

Page 5: Ips kelompok 2 tugas

a. Organisasi semi militer bentukan Jepang1. Seinendan, organisasi barisan pemuda yang dilatih

untuk mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.

2. Keibondan, organisasi barisan bantu polisi.3. Fujinkai, organisasi wanita bentukan Jepang yang

diberi latihan-latihan militer.4. Gakukotai, organisasi barisan pelajar.5. Jawa Hokokai, organisasi kebaktian rakyat jawa.6. Suishintai, organisasi barisan pelopor.

b. Organisasi militer bentukan Jepang1. Heiho, organisasi pembantu prajurit Jepang. Yang

tujuannya membantu prajurit jepang dalam perang.2. Pembela tanah air (PETA), organisasi militer atau

tentara sukarela. Bertujuan untuk mempertahankan bangsa Indonesia dari ancaman bangsa barat.

Page 6: Ips kelompok 2 tugas

Perlawanan-perlawanan dalam kekuasaan Jepang

Setelah rakyat Indonesia mengetahui rencana penjajah jepang yang sesungguh dan semakin meluasnya penderitaan rakyat Indonesia di berbagai daerah membuat beberapa golongan dari berbagai daerah di Indonesia melakukan perlawanan terhadap jepang.

A. Perlawanan oleh rakyat Indonesia1. Perlawanan rakyat Cot Plieng – Aceh

Perlawanan ini terjadi pada tangggal 10 November 1942 yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, sebagai akibat dari penindasan sewenang-wenang terhadap rakya Cot Plieng, ACEH.

Page 7: Ips kelompok 2 tugas

1. Perlawanan rakyat sukamanah, Singaparna (Jawa Barat)Perlawanan ini terjadi pada tanggal 25 Februari yang

dipimin oleh K. H. Zainal Mustafa, sebagai bentuk penolakan K. H. Zainal Mustafa untuk mengikuti kegiatan penghormatan kepada kaisar jepang yang dianggapp sebagai dewa.

2. Perlawanan rakyat LohBener dan Sindang (pantai utara Cirebon, Jawa Barat)

Perlawanan ini terjadi pada tanggga 30 Juli 1944 yang dipimpin oleh H. Mardiyas, H. Kartiwea, dan Kiai Srengseng, sebagai akibat penyikasaan warga Desa Cidempet, Kec. Lohbener secara kejam oleh penjajah Jepang.

3. Perlawanan rakya PontianakPerlawanan ini terjadi pada tanggal 16 Oktober 1944 yang

dipimpin oleh para pemuda yang berkumpul di Gedung Medan Sepakat Pontianak unruk melakukan perlawanan terhadap Jepang. Namun, hal ini sikapi oleh jepang dengan melakukan pembunuhan terhadap rakyah setempat dengan kejam.

Page 8: Ips kelompok 2 tugas

B. Perlawanan pembela tanah air(PETA)1. Perlawanan PETA di Blitar (Jawa Timur)

Perlawanan ini terjadi pada tangggal 14 februari 1945 dan dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

Page 9: Ips kelompok 2 tugas

2. Perlawanan PETA di ACEHPerlawanan ini terjadi pada November 1944 dan

dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar belakang perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

3. Perlawanan PETA di Gumilir, Jawa TengahPerlawanan ini terjadi pada April 1945 dan dipimpin oleh

pemimpin regu (Bundanco) Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.

Page 10: Ips kelompok 2 tugas

Dampak positif pengeboman kota Hiroshima-Nagasaki bagi Indonesia

Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Akibatnya, kedua kota itu hancur dan pertahanan Jepang menjadi lumpuh total sehingga terdapat kekosongan kekuasaan (vacuum of power) di Indonesia. Untuk itu, para pejuang Indonesia memanfaatkan kesempatan ini dengan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa harus menunggu persetujuan dari Jepang.

Bom Hiroshima Bom Nagasaki