ipi285449

download ipi285449

of 14

Transcript of ipi285449

  • Analisis Strategi Keunggulan Bersaing Pada PT. Telekomunikasi Indonesia,

    Tbk. Witel Jatim Selatan Malang

    Oleh : Januar Dwi Budi

    Dosen Pembimbing : Dr. Sudjatno S.E., M.S

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

    Jl. MT. Haryono 165 Malang

    Email: [email protected]

    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan analisis five

    force framework (kerangka lima kekuatan industri), value chain (rantai nilai) dan

    generic strategy sebagai langkah strategik perusahaan dalam mencapai keunggulan

    bersaing. Langkah pertama dalam perumusan strategi keunggulan adalah dengan

    melakukan analisis struktur industri untuk mengetahui sejauh mana kondisi

    persaingan di dalam sebuah industri. Setelah di dapat mengenai lingkungan industri

    (eksternal), maka selanjutnya di lakukan analisis internal perusahaan dengan

    menggunakan alat analisis rantai nilai. Dari hasil analisis rantai nilai di ketuhai bahwa

    potensi keunggulan bersaing perusahaan berasal dari operasi (penyediaan

    infrastruktur Telkom Speedy). Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi

    keunggulan bersaing perusahaan dalam bentuk strategi generik yang di kemukakan

    oleh Porter, hasil kesesuaian dari penentuan strategi generik Telkom Witel Jatim

    Selatan adalah strategi diferensiasi.

    Kata Kunci: Manajemen Strategi, Struktur Industri, Rantai Nilai, Strategi Generik,

    Keunggulan Bersaing

  • PENDAHULUAN

    Seiring dengan perkembangan zaman yang lebih modern, banyak masyarakat

    dunia pada umumnya yang telah memanfaatkan sarana teknologi informasi dan

    telekomunikasi dalam kehidupan diberbagai aspek, khususnya dalam pembangunan

    dan kemajuan teknologi telekomunikasi di Indonesia yang merupakan salah satu

    faktor untuk mencapai tujuan pembangunan nasioal, tidak dapat dipungkiri Indonesia

    menjadi negara yang perkembangan telekomunikasi yang pesat. Kementerian

    Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan, pengguna internet di

    Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut,

    Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia (techno.okezone.com), Kementerian

    Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) juga menyatakan saat ini pengguna

    internet di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta

    orang di triwulan pertama tahun 2014 (techno.okezone.com), hal senada juga di

    ungkapkan direktur utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) Arief Yahya

    mengungkapkan bahwa sektor telekomunikasi akan tumbuh berkisar delapan sampai

    sepuluh persen (Antaranews.com).

    Menyadari akan peluang yang begitu besar di dunia internet, mulai

    bermunculan pelaku usaha yang menawarkan jasa penyedia internet, salah satunya

    adalah Telkom yang menyediakan layanan internet yang di beri nama Speedy dengan

    menggunakan Wireline yang menggunakan teknologi Asymetric Digital Subcriber

    Line (ADSL), memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan

    (simultan) melalui satu saluran telepon biasa

    Dunia Telekomunikasi khususnya bidang penyedia jasa internet telah banyak

    pelaku usaha yang menawarkan produk sejenis dengan Telkom. Nantinya baik secara

    langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat penjualan dan

    kesukesesan Telkom antara lain perusahaan yang menawarkan produk sejenis Internet

    adalah D-net, Padinet, Bizznet, Modem portabel dan perangkat jaringan seluler lain

    yang menyediakan fasilitas internet antara lain XL, Indosat (im3, Mentari, star one,

    Matrix), Axis, 3 (Three), esia, m2 dan beberapa telepon selular yang dijadikan

    modem eksternal yang dapat mengakses dari provider masing-masing kartu ponsel.

    Berkaca pada kondisi dengan persaingan usaha yang sangat ketat dalam

    industri telekomunikasi dan internet di Indonesia, hal ini secara langsung menuntut

    Telkom untuk menerapkan strategi bersaing yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya.

    Strategi bersaing memandang perusahaan sebagai suatu rangkaian proses yang saling

    berkaitan serta mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut dapat

    berkembang dan sukses dalam menghadapi kondisi lingkungan saat ini. Konsep

    strategi akan memberikan petunjuk bagi para manajer untuk menghadapi perubahan

    yang terjadi baik dalam lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan

  • itu sendiri, dengan demikian perusahaan tetap mampu mengendalikan arah

    perjalananannya menuju tujuan yang telah ditentukan perusahaan.

    Semakin ketatnya persaingan usaha di dunia telekomunikasi khususnya pada

    bidang jaringan internet dan seiring dengan bertambahnya penduduk yang

    membutuhkan telekomunikasi, internet, maka sebuah teori aplikatif diperlukan oleh

    sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan. Sehingga peneliti tertarik untuk

    melakukan penlitian dengan objek penelitian adalah Telkom Speedy pada PT

    Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) Witel Jatim Selatan. Berdasarkan latar

    belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai

    berikut: 1. Bagaimana struktur industri Telkom Speedy Witel Jatim Selatan saat ini?

    2. Bagaimana Value Chain Telkom Speedy Witel Jatim Selatan saat ini ? 3.

    Bagaimana strategi generik Telkom Speedy Witel Jatim Selatan untuk mencapai

    keunggulan bersaing ?

    LANDASAN TEORI

    Strategi

    Strategi menurut David Hunger dan Thomas Whelen ( 2003:16) didefiniskan

    sebagai perencanaan komperhensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai

    misi dan tujuannya. Fred David (2012,4) mendefinisikan strategi sebagai seni dan

    pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi

    keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi

    mencapai tujuannya.

    Manajemen Strategis

    Menurut Daft (2008:2005) Manajemen strategi merupakan kumpulan

    keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan implementasi

    strategi, yang akan meghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara

    organisasi dan lingkungannya. Peace dan Robinson (2008:5) Mendefinisikan

    manajemen strategi sebagai satu kesatuan dan tindakan yang menghasilkan formulasi

    dan implementasi yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan.

    Keunggulan Bersaing

    Porter (1993:3) menguraikan keunggulan bersaing sebagai: Keunggulan

    bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah

    perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam

    menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia bayar, dan nilai yang unggul

    berasal dari tawaran harga yang lebih rendah dari pada pesaing untuk manfaat yang

    sepadan atau memberikan manfaat unik yang lebih daripada sekedar mengimbangi

    harga yang lebih tinggi.

  • Analisis Lingkungan Industri

    Lingkungan industri termasuk ke dalam lingkungan diluar perusahaan yang

    sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan perusahaan dalam menentukan arah

    serta tindakan yang berpengaruh terhadap penentuan strategi bagi perusahaan. Faktor-

    faktor tersebut memberikan gambaran terhadap ancaman serta kesempatan yang dapat

    dialami oleh perusahaan. Menurut Porter dalam Kuncoro (2005:25) tentang model

    lima 5 kekuatan analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas

    untuk mengembangkan strategi di dalam suatu industri berikut mengenai 5 kekuatan

    yang kompetitif lingkungan industri. 1. Persaingan Sesama Pesaing Dalam Industri

    Yang Sama. 2. Potensi Masuknya Pesaing Baru 3. Potensi produk-produk pengganti.

    4. Daya Tawar Penyedia Input (Pemasok). 5. Daya tawar konsumen (pembeli)

    Value Chain

    Menurut Porter (1995) menjelaskan bahwa analisis value chain merupakan analisis

    strategi yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan

    kompetitif untuk mengindentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkat atau

    penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan

    dengan pemasuk/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Ananlisis

    rantai nilai dijelaskan oleh Micheal Porter sebagai the building blocks of competitive

    advantage. Porter menjelaskan dua kategori yang berbeda dalam analisis rantai nilai

    yaitu aktivitas primer dan aktivitas sekunder.

    .

    Strategi Generik

    Pada pendekatan yang dikemukakan porter mengenai strategi generik, terdapat dua

    faktor yang diperhitungkan dalam menciptakan strategi bersaing yang tepat. Pertama,

    didasarkan pada keunggulan kompetitif organisasi. Menurut porter, keunggulan

    kompetitif hanya akan diperoleh lewat salah satu dari dua sumber: pertama dengan

    menciptkan keunggulan biaya yang rendah (cost leadership), atau dari kemampuan

    organisasi untuk menjadi berbeda (differentiation) dibandingkan pesaingnya. Faktor

    kedua dalam pendekatan ini adalah cakupan produk pasar (competitive scope) dimana

    organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit.

    Gabungan dari kedua faktor tersebut akan membentuk dasar dari strategi bersaing

    generic Porter yaitu 1.Kepemimpinan Biaya (cost Leadership), 2.Diferensiasi

    (Differentiation), 3.Fokus (Berbasis biaya atau diferensiasi.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian dengan

    menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

    bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

  • penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. (Moloeng,2012),

    format desain penelitian kualitatif yang digunakan adalah desain deskriptif kualitatif.

    Bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi,

    atau fenomena realistis social yang ada di organisasi yang menjadi objek penelitian,

    dan berupaya menarik realitas ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,

    tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.

    Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada Telkom Malang (Plasa Telkom) Jalan A.Yani

    no11 Blimbing Malang. Sebagai Kantor pusat Telkom Speedy Witel Jatim Selatan.

    Sumber Data

    Dalam penelitian ini sumber data yaitu (umar, 2008:41) yang akan digunakan

    adalah 2 adalah :

    1. Data Internal Data Internal meruapakan data yang didapat dari dalam perusahaan atau

    organisasi dimana penelitian dilakukan. Dalam ini penelitian ini data inernal

    merupakan data berupa hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak

    manajemen Telkom Malang dan hasil laporan, pembukuan yang dilakukan

    Telkom Malang

    2. Data Eksternal Data eksternal merupakan data yang didapatkan dari luar perusahaan atau

    organisasi dimana penelitian dilakukan. Pada penelitian ini data eksternal

    berupa surat kabar, jurnal, buku dan artikel yang memuat tentang bagaimana

    manajemen strategi , strategi generik porter.

    Teknik Penentuan Responden

    Pemilihan responden tersebut dilakukan dengan cara penentuan responden

    secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan responden bersangkutan

    memiliki keahlian dan berkompeten dibidangnya, Karena ada pertimbangan-

    pertimbangan tertentu yang mendasari pemilihan sampel yang mana memiliki

    pengalaman atau dapat dikatakan sebagai pakar (koentjoro:2011) yaitu repondennya

    adalah responden 1 Kakandatel STO Klojen, responden 2 yaitu Kakandatel STO

    Malang Kota, responden 3 yaitu Kakandatel STO Sawojajar, Responden 4 yaitu

    Asman HR, dan Agensi Sales IMM sebagai responden 5.

    Teknnik pengumpulan data

    Proses pengumpulan data merupakan salah satu tahapan dalam penelitian

    yang menentukan tingkat keakuratan hasil penelitian. Proses pengumpulan datayang

    sistematis akan membantu dalam proses penelitian selanjutnya. Pada penelitian ini,

    penulis menggunakan berbagai jenis metode pengumpulan data yang bertujuan untuk

    menjaga independesi, beragamnya metode pengumpulan data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah :

    1. Metode Kuesioner

  • Metode Kuisioner dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berupa

    pertanyaan tertluis kepada responden yang telah dipilih atas pertanyaan yang

    diajukan. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang mendukung

    dan relevan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam proses kuisioner ini

    jawaban atas responden merupakan data yang bersifat mewakili mengenai

    Telkom, data tidak bersumber dari hanya satu pihak saja dan data berasal dari

    responden dengan pengetahuan yang baik mengenai kondisi Telkom dan

    dapat di pertanggung jawabkan. Responden dalam penelitian ini adalah

    reponden 1 yaitu Kakandatel STO Klojen, responden 2 yaitu Kakandatel STO

    Malang Kota, responden 3 yaitu Kakandatel STO Sawojajar, Responden 4

    yaitu Asman HR, dan Agensi Sales IMM sebagai responden 5.

    2. Metode wawancara Menurut Moloeng (2005,118) wawancara adalah percakapan dengan maksud

    tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

    mengajukan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan

    tersebut. Metode wawancara dilakukan dengan berkomunikasi secara

    langsung terhadap sumber sumber data pada pihak manajemen perusahaan

    untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang diperlukan. Metode ini

    digunakan terutama untuk melakukan konfirmasi dan melengkapi data data

    yang telah diperoleh melalui dokemntasi. Metode ini juga digunakan untuk

    mendapatkan data seputar perusahaan yang nantinya akan dianalisis sesuai

    dengan teori yang dibahas pada penelitian kali ini.

    3. Metode Observasi Metode observasi dilakukan dengan pengamatan lagsung terhadap objek

    penelitian. Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana Telkom

    Malang dalam melakukan kegiatannya, seperti pelayanan, penjualan serta

    system manajerial pada Telkom Witel Jatim Selatan.

    4. Metode Studi Pustaka Metode ini digunakan dengan maksud untuk mendapatkan konsep-konsep

    teoritis melalui referensi kepustakaan, melakukan studi literature terhadap

    buku-buku yang relevan, surat kabar, majalah, jurnal, artikel maupun

    penelitian atau tulisan ilmiah.

    PEMBAHASAN

    Visi dan Misi Telkom Witel Jatim Selatan

    Visi dari PT Telekomunikasi Indonesia adalahTo become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES) player in the region yang berarti bahwa PT Telekomunikasi indonoesia, Tbk berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan sebagai penyedia layanan

    TIMES yang terkemuka di dalam persaingan industri yang sama dengan cakupan wilayah yang luas tidak hanya di Indonesia juga tetapi juga di kancah dunia.

    Untuk mencapai suatu misi yang telah ditetapkan maka perusahaan perlu

    menetapkan suatu misi, misi dari perusahaan PT Telekomunikasi itu sendiri adalah

  • To provide TIME services with excellent quality & competitive price. To be the role

    model as the best managed Indonesian corporation. Yang mana PT Telekomunikasi

    Indonesia, Tbk berupaya menyediakan jasa TIMES dengan memberikan pelayanan

    yang terbaik dengan menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan kemudahan,

    kualitas produk yang terjamin, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.

    Menjadi perusahaan yang banyak dijadikan contoh oleh perusahaan lain sebagai

    perusahaan yang mempunyai manajemen yang terbaik di Indonesia.

    Analisis Lingkungan Industri Five Force Framework

    Berdasarkan kelima faktor yang mempengaruhi lingkungan industri, maka dapat

    disimpulkan melalui table berikut :

    Tabel Rekapitulasi hasil Model Five Force Framework

    Model 5 kekuatan Persaingan Tinggi Sedang Rendah

    Masuknya pendatang baru (potential entry)

    Ancaman barang subtitusi (threat of substitutions)

    Daya tawar pembeli (bargaining power of buyers)

    Daya tawar pemasok (bargaining power of suppliers)

    Persaingan antar sesama pesaing dalam industry yang sama

    (rivalry among competitors)

    Sumber : data diolah 2015

    Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan dari masuknya

    pendatang baru dikatakan sedang karena jika melihat hasil wawancara dan observasi

    yang dilakukan industri telekomunikasi terutama broandband internet masih

    memberikan peluang yang besar dan sudah banyak dilirik oleh investor asing ataupun

    lokal untuk memasuki pasar pengguna internet di Indonesia, diberlakukannya undang

    undang mengenai pemerintah yang membuka lebar lebar bagi pelaku usaha manapun

    untuk bergerak di bidang layanan telekomunikasi asalakan dapat lolos untuk

    memperoleh lisensi yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.

    Mulai bermunculnya broandband internet seperti bizznet, Inovate di Malang

    bisa mengancam pangsa pasar Telkom, apabila tidak di antisipasi dengan tepat.

    Dengan mulai banyaknya pesaing baru yang bermunuculan tanda bahwa memang

    industri telekomunikasi mulai banyak dilirik para pelaku usaha dan pertumbuhan

    industri sekarang ini juga mendukung sekali akan munculnya beragam pelaku usaha

    baru. Belum lagi 2015 akan dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN yang tidak

    menutup kemungkinan bahwa pelaku industri sejenis yang berasal dari negara lain

    akan mudah masuk ke Indonesia. Membuat kekuatan dari kekuatan ancaman

    pendatang baru menjadi sedang terhitung penelitian ini di lakukan, karena di dalam

    ancaman kekuatan masuknya pendatang baru PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk

    khususnya melalui TelkomSpeedy masih menjadi leader di pasar pengguna internet.

  • TelkomSpeedy mempunyai citra merk yang sudah melekat dan banyak konsumen

    yang sudah tau akan produk speedy sehingga kredibilitas TelkomSpeedy yang sudah

    diakui memberikan dampak positif terhadap penjualan dan market share selama ini.

    Ancaman barang subtitusi (threat of substitutions) pengendalian perusahaan

    akan ancaman ini dikatakan tinggi merujuk pada mulai banyaknya layanan internet

    yang berbasis wireless yang mulai mengancam dengan kelebihan pesaing

    menawarkan kemudahakan akses bagi penggunanya dan menawarkan harga yang di

    bawah Telkom Speedy meskipun layanan Telkom Speedy juga bisa digunakan semi

    Wireless namun masih membutuhkan kabel tembaga atau serat optic (Wireline) guna

    dipasangkan modem yang nantinya modem tersebut akan memberikan jaringan Wi-

    Fi. Di sisi lain produk TelkomSpeedy yang membuat kekuatan dari lini produk

    subtitusi, seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya yang membuat banyak

    konsumen beralih ke TelkomSpeedy adalah karena kestablian jaringannya

    dibandingkan para kompetitornya hal ini lah yang perlu dikembangkan dan

    dipertahankan, namun untuk mengantisipasi akan pesaing lain maka TelkomSpeedy

    juga perlu mengembangkan jaringan dan memberikan kemudahan pengaktivasian

    terhadap penggunannya.

    Daya tawar pembeli yang sedang dilihat dari pangsa pembeli yang masih

    bagus, dimana target penjualan perbulannya khususnya di Malang sendiri juga masih

    susai dengan apa yang ditargetkan, posisi ini perlu dipertahankan yang mana

    perusahaan harus tanggap terhadap perubahan selera di pasar dan peka terhadap apa

    yang menjadi selera konsumen saat ini. Daya tawar pemasok yang rendah seiring

    dengan kemudahan intergrasi teknik dimana sudah banyak pemasok dari Negara lain

    yang bisa menyuplai perangkat apa yang sesuai dengan perusahaan, ditambah lagi

    dengan banyaknya pemasok dari china yang harganya lebih murah dan sering

    menjadi rujukan Telkom seperti ZTE yang berasal dari china.

    Persaingan antar sesama pesaing dalam industri yang sama (rivalry among

    competitors) sedang disebabkan sudah banyaknya pelaku penyedia internet yang

    menawarkan jasa internet dengan beragam pilihan mulai dari kualitas dan harga, akan

    tetapi dengan Telkom masih menguasai sebagian besar pagsa pasar yang ada di

    Malang, hal ini sebagaimana dapat dilihat bahwa target penjualan Telkom untuk tiap

    bulannya selalu memenuhi target.

    Analisis Rantai Nilai

    Analisis rantai nilai digunakan untuk mengetahui serangkaian anktivitas perusahaan.

    Analisis ini disusun menggunakan tabel yang menunjukkan aktivitas mana yang

    sudah optimal dan masih kurang optimal dalam memberikan kontribusi untuk

    peningkayan keunggulan TelkomSpeedy

  • Berdasarkan Tabel 4.22 perhitungan analisis rantai nilai menghasilkan skor

    terbesar sejumlah 2,264 yang menggambarkan bahwa keunggulan dari rantai nilai

    yang mempunyai skor 2,264 berada di rata-rata skor industri dengan nilai 2.00,

    menunjukkan bahwa Telkom Speedy mempunyai keunggulan bersaing.

    Tabel Rekapitulasi Rantai Nilai Aktivitas

    Aktivitas Bobot Nilai Skor

    Aktivitas Primer

    1. Logistik ke dalam

    Penanganan jaringan dan logistik Telkom Speedy

    2. Operasi

    Penyediaan infrastruktur Telkom Speedy

    3. Logistik ke luar

    Manajemen distribusi Telkom Speedy

    4. Penjualan dan promosi

    Aktifitas promosi dan penjualan

    5. Pelayanan

    Pelayanan pemasangan Speedy dan penangguhan komplain.

    0,13

    0,17

    0,08

    0,14

    0,08

    1,8

    2,2

    2,4

    2,6

    1,6

    0,234

    0,374

    0,192

    0,364

    0,128

    Aktivitas Sekunder

    1. Infratruktur perusahaan

    Birokrasi dan manajemen perusahaan.

    2. MSDM

    Kualitas dan produktivitas karyawan.

    3. Teknologi

    Penerapan teknologi dan informasi

    4. Pengadaan

    Pengadaan sarana dan prasarana penunjang operasional

    perusahaan.

    0,07

    0,12

    0,12

    0,09

    1,8

    2,8

    2,6

    2,2

    0,126

    0,336

    0,312

    0,198

    1,00 2,264

    Sumber: Data diolah 2015

    Menurut Porter aktivitas primer ataupun sekunder yang memiliki skor

    tertinggi merupakan aktivitas yang berpotensi menciptakan nilai bagi TelkomSpeedy

    untuk mewujudkan keunggulan bersaing. Sedangkan aktivitas-aktivitas dengan skor

    terendah merupakan aktivitas yang perlu diperhatikan karena masih belum optimal

    dalam menicptakan nilai keunggulan bersaing.

    Aktivitas-aktivitas yang telah unggul perlu dijaga kinerjanya karena pada

    aktivitas inilah perusahaan dapat unggul dibandingkan dengan pesaingnya, sesuai apa

    yang dijelaskan Porter bahwa keunggulan bersaing juga bisa diciptakan melalui

    aktivitas-aktivitas yang memiliki nilai tinggi dibandingkan pesaingnya.

    Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui analisis rantai nilai pada aktivitas

    yang memiliki total skor terendah adalah aktivitas primer pada Pelayanan

    pemasangan Speedy dan penanggunggan komplain dengan bobot 0,08 nilai 1,6

    dengan total skor 1,128 hal inilah yang perlu mendapat perhatian khusus karena pada

  • aktivitas inilah perusahaan kalah bersaing dengan pesaing penyedia internet lain.

    Bukan berarti aktivitas yang memiliki nilai rendah tidak berarti bahwa aktivitas ini

    mempunyai sedikit pengaruh ke dalam perusahaan. Karena dalam proses rantai nilai

    adalah proses kesatuan yang saling berpengaruh dalam kinerja perusahaan.

    Aktivitas-aktivitas yang mempunyai nilai tinggi, mempunyai potensi untuk

    dikembangkan sehingga menjadi keunggulan bersaing perusahaan dibandingkan rata-

    rata industri.

    Strategi Generik

    Strategi bersaing adalah bagaimana posisi relatif suatu perusahaan dalam

    industrinya. Posisi inilah yang menentukan kemapulabaan perusahaan berada diatas

    atau dibawah rata rata industri. Keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi

    apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengharuskan perusahaan untuk

    menentukan pilihan, jika suatu perusahaan ingin memiliki keunggulan bersaing

    tertentu, maka perusahaan perlu memilih jenis keunggulan bersaing yang akan

    dicapainya. Menurut porter ada dua tipe dasar keunggulan bersaing yang dapat

    dimiliki, yaitu: keunggulan biaya rendah atau differensiasi. Kedua tipe dasar tersebut

    dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang dilakukannya akan

    mengahasilkan tiga pilihan generic dengan adanya strategi fokus. Strategi keunggulan

    biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan bersaing dalam segmen industri

    yang luas, sedangkan strategi fokus mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau

    diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmen yang sempit.

    Dalam pengimplementasiannnya strategi generik mempunyai persyaratan

    untuk mengetahui sejauh mana perusahaan memilih strategi generik sebagai strategi

    utama. Untuk mengetahui strategi generik secara objektif maka penulis

    mewawancarai 5 orang responden sebagai acuan untuk mengetahui strategi generik

    Tabel Item Strategi Generik

    NO Indikator pada Strategi Generik Cost

    Leadership

    Responden Rata-rata skor

    (setelah

    pembulatan) 1 2 3 4 5

    1 Target pasar yang luas 4 4 4 4 4 4

    2 Harga produk relative murah 4 3 2 2 3 3

    3 Alokasi biaya iklan yang rendah 2 2 2 3 2 2

    4 Perusahaan jarang melakukan inovasi 1 2 2 2 1 1,5

    5 Proses produksi di lakukan efisien 3 3 3 4 3 3

    6 Gaji karyawan tidak terlalu tinggi 3 3 3 2 3 3

    7 Perusahaan berusaha menekan biaya

    produksi serendah mungkin

    3 3 3 2 3 3

    Total skor 19.5

    Indikator pada Strategi Generik Differentiation

    1 Target Pasar yang luas 4 4 4 4 4 4

    2 Perusahaan selalu berupaya melakukan

    inovasi produk

    4 4 4 4 3 4

  • 3 Teknologi yang di tetapkan sangat

    modern dan berbiaya mahal

    3 4 4 3 4 3,5

    4 Produk memiliki ciri/ keistimewaan

    dibanding produk pesaing

    4 4 4 4 3 4

    5 Harga produk cenderung mahal 3 3 3 2 3 3

    6 Perusahaan aktif dalam melakukan

    reaserch dan development

    3 3 3 2 3 3

    7 Perusahaan tidak takut untuk melakukan

    perubahan terhadap produk

    3 3 3 2 3 3

    Total skor 24.5

    Indikator pada Strategi Generik Strategy Focus

    1 Target pasar yang sempit 1 2 1 1 2 1,5

    2 Produk di buat khusus untuk kelompok

    tertentu

    1 1

    1

    1

    1

    1

    3 Pemasaran di lakukan pada pasar sempit 1 1 1 1 1 1

    4 Produk Perusahaan di buat berdasarkan

    segmen tertentu

    2 1

    1

    1

    2

    1,5

    5 Harga dan kualitas produk di dasarkan

    pada kelompok pembeli tertentu

    2 1 1 1 2 1,5

    6 Tingkat persaingan relatif rendah 2 2 2 2 1 2

    7

    Jumlah pelanggan tidak terlalu banyak

    dan khusus pada segmen tertentu saja

    1 1 1

    1

    1

    1

    Total skor 9,5

    Melihat karakteristik perusahaan dengan memberikan dapat diketahui bahwa

    perusahaan menetapkan strategi generik berbasis utama Differensiasi

    (Differentiation).

    Strategi Differeniasi di gunakan oleh suatu perusahaan guna mendapatkan

    keunikan sehingga bisa memberikan nilai lebih dari ekspetasi yang diinginkan

    pelanggan, dengan kelebihan tersebut perusahaan akan menawarkan produk dengan

    harga di atas pesaing lain.

    Kesimpulan

    Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keunggulan bersaing Telkom Witel

    Jatim Selatan, penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan

    industri, menganalisis rantai nilai dan strategi generik. Berikut adalah hasil dari

    penelitian yang telah dilakukan :

    1. Kondisi lingkungan industri kompetitif perusahaan yang dapat membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh mana kondisi lingkungan industri

    kompetitif saat ini.

    2. Rantai nilai Telkom menunjukkan bahwa ada aktivitas yang belum optimal dan aktivitas yang sudah optimal dan berpotensi sebagai keunggulan bersaing

    perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Aktivitas primer yang bernilai

    skor paling tinggi adalah rantai aktivitas pada operasi (penyediaan

    infrastruktur Telkom Speedy) dengan bobot 0,17 nilai 2,2 dan total skor 0,374

    sedangkan aktivitas primer yang terendah adalah aktivitas pelayanan

  • (pelayanan dan pemasangan Speedy dan penangguhan complain) dengan

    bobot 0,08 nilai 1,6 dan total skor 0,128.

    3. Berdasarkan strategi generik Porter yang sesuai dengan Telkom WItel Jatim Selatan adalah strategi differensiasi.

    Saran

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta kesimpulan yang berhasil

    diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diberikan bagi adalah sebagai berikut:

    1. Telkom Witel Jatim Selatan dapat melakukan analisis lingkungan industri untuk mengetahui sejauh mana Telkom Witel Jatim Selatan dalam industi

    yang ditekuni selama ini.

    2. Telkom Witel Jatim Selatan harus memperhatikan aktivitas yang bernilai rendah dan sesegera mungkin untuk melakukan pembenahan terhadap

    aktivitas yang bernilai rendah dalam analisis rantai nilai.

    3. Telkom Witel jatim Selatan dapat menerapkan strategi diferensiasi (differentiation) sebagai strategi generik utama sebagai keunggulan

    bersaing Telkom Witel Jatim Selatan

    4. Strategi perusahaan harus diterapkan secara menyeluruh dan konsisten 5. Telkom Witel Jatim Selatan harus peka terhadap perkembangan yang

    terjadi dalam masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi

    keinginan dan selera pasar saat ini.

  • Daftar Pustaka

    Kuncoro Mudrajat, 2005. Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,

    Penerbit Erlangga, Jakarta

    Hariadi, Bambang, 2003. Strategi manajemen, Penerbit Bayumedia publishing,

    Malang

    Grant Robert, 2004. Analisis Strategi Kontemporer. Penerbit Erlangga, Jakarta

    Erwina. 2013. Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Dan Penerapan Strategi

    Pada Perusahaan Studi Kasus Di Telkom Malang. Skripsi, jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.

    Suyanto, M. 2007. Strategi Management Global Most Admired Companies. Penerbit

    Anfi, Yogyakarta

    Porter, Michael. 2007. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri Dan Pesaing.

    Erlangga, Jakarta.

    Pearce, Jhon A. dan Robinson, 2008 Manajemen Strategik : Formulasi, Implementasi,

    dan Pengendalian edisi 11, Terjemahan oleh Agus Maulana, Binarupa Aksara,

    Jakarta

    Porter Michael, 1999. Strategi Keunggulan Bersaing. Alih Bahasa Dharma Agus,

    Erlangga. Jakarta

    Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business, Salemba Empat. Jakarta.

    Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

    Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis, Andi

    Yogyakarta, Yogyakarta

    Em Shoelihin, 2010. Sun Tzu For Business: 10 Prinsip Bisnis Dari Sun Tzu,

    Cemerlang Publishing, Yogyakarta.

    Sekaran, Umar (2009). Research Method For Bussines Metodologi, Penelitian Untuk

    Bisnis, (Edisi ke 4), Jakarta : Salemba.

  • Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka

    Utama.

    Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang BUMN.

    Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Erlangga, Jakarta.

    Koentjoro, 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jilid ke 1 Cetakan ke 2, Salemba

    humanika, Jakarta

    Rizko, Santri. 2010. Crafting Strategy : Menciptakan Keunggulan Bersaing Pada

    Sebuah Perusahaa Agribisnis, studi pada Agrifresh, anak perusahaan CV.

    Agri Gumilang-Malang, Laporan KKN-P, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Brawijaya.

    Gambaran Umum PT. Telekomunikasi Indoneisa, Tbk. (Online).

    (http://www.telkom.co.id/tentang-telkom, diakses 20 Desember 2014).

    Antaranews. 2014, Perkembangan dunia telekomunikasi (Online),

    (http;//www.antaranews.com) diakses pada tanggal 28 September 2014

    TchnoOkezone. 2014. Kata kunci : Teknologi. (Online).

    (http://techno.okezone.com/read/2014/05/13/55/984151/indonesia-peringkat-

    8-dunia-pengguna-internet-terbesar, diakses 28 September 2014).

    Pertumbuhan ekonomi Jatim. Edisi 2014. (http://jatim.bps.go.id/, diakses tanggal 7

    Januari 2015).

    Kota Malang Dalam Angka. Edisi 2014. (www.malangkota.bps.go.id, diakses tanggal

    7 Januari 2015).

    Peraturan Pemerintah RI No.8 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi

    dalam Pasal 1 ayat 1.

    Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2013.