ipd_imanuel2

19
OLIVIA, JORDY, JIMMY, JESICA THE 1. Sebutkan dan jelaskan jenis keadaan umum a) Sakit ringan : hanya rawat jalan, tanda tanda vital dalam batas normal, kesadaran baik b) Sakit sedang: rawat inap, tanda-tanda vital terganggu, kesadaran menurun, tidak memakai alat bantu. c) Sakit berat : rawat inap, tanda-tanda vital terganggu, kesadaran menurun, memakai alat bantu. 2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kesadaran a) Compos mentis: sadar sepenuhnya baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik. b) Apatis : keadaan dimana pasien tampak acuh tak acuh terhadap lingkungannya. c) Delirium : penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta ronta. d) Somnolen : keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh bila dirangsang, tetapi bila rangsangan berhenti, pasien akan tertidur kembali. e) Sopor / stupor : keadaan mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsangan kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik. f) Semi-koma (koma ringan) : penurunan kesadaran yang tidak dapat memberikan respon terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat dibangunkan sama sekali tetapi refleks kornea pupil masih baik. Respon terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.

description

145

Transcript of ipd_imanuel2

Sebutkan dan jelaskan jenis keadaan umum

OLIVIA, JORDY, JIMMY, JESICA THESebutkan dan jelaskan jenis keadaan umumSakit ringan : hanya rawat jalan, tanda tanda vital dalam batas normal, kesadaran baik

Sakit sedang: rawat inap, tanda-tanda vital terganggu, kesadaran menurun, tidak memakai alat bantu.

Sakit berat : rawat inap, tanda-tanda vital terganggu, kesadaran menurun, memakai alat bantu.

Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kesadaran

Compos mentis: sadar sepenuhnya baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.

Apatis : keadaan dimana pasien tampak acuh tak acuh terhadap lingkungannya.

Delirium : penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta ronta.

Somnolen : keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh bila dirangsang, tetapi bila rangsangan berhenti, pasien akan tertidur kembali.

Sopor / stupor : keadaan mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsangan kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.

Semi-koma (koma ringan) : penurunan kesadaran yang tidak dapat memberikan respon terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat dibangunkan sama sekali tetapi refleks kornea pupil masih baik. Respon terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.

Koma : penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan, dan tidak ada respon terhadap rangsang nyeri.

3. GCS (Glasgow Coma Scale)CARA PENILAIANnoJenis pemeriksaan NilaiRespon

1Eye (mata)

a. spontan4Mata terbuka secara spontan

b. rangsangan suara3Mata terbuka terhadap perintah verbal

c. rangsangan nyeri 2Mata terbuka terhadap rangsangan nyeri

d. tidak ada1Tidak membuka mata terhadap rangsangan apapun

2Respon Verbal

a. orientasi baik5Orientasi baik dan mampu berbicara

b. bingung 4Disorientasi dan bingung

c. mengucapkan kata yang tidak tepat3Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak

d. mengucapkan kata-kata yang tidak jelas2Mengeram atau merintih

e. tidak ada1Tidak ada respon

3Respon Motorik

a. mematuhi perintah6Dapat bergerak mengikuti perintah

b. melokalisasi5Dapat melokalisasi nyeri (gerakan terarah dan bertujuan ke arah rangsang nyeri)

c. menarik 4Fleksi atau menarik saat di rangsang nyeri contoh: menarik tangan saat kuku di tekan

d. fleksi abnormal3Membentuk posisi dekortikasi. Contoh: fleksi pergelangan tangan

e. ekstensi abnormal2Membentuk posisi deserebrasi.contoh : ekstensi pergelangan tangan

f. tidak ada 1Tidak ada respon, hanya berbaring lemah, saat di rangsang apapun

4. Penilaian Status Nutrisi

cara:

Penilaian klinis:

Pemeriksaan klinis atau fisik standar merupakan salah satu metode penting dalam menentukan status gizi suatu individu. Adapun keuntungan dari pemeriksaan ini adalah sangat mudah dan praktis untuk dilakukan terutama untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menilai perubahan-perubahan yang dianggap berkaitan dengan kondisi malnutrisi dan dapat terlihat pada jaringan epitel permukaan tubuh terutama kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

NoJaringan/organKondisiJenis malnutrisi

1RambutJarang, tipis

Mudah dicabut

Bercabang dan kritingDefisiensi protein, zink, biotin

Defisiensi protein

Defisiensi vitamin A dan C

2 MulutGlositis

Gusi mudah berdarah

Stomatitis,, fisura pada lidah

Leukoplakia

Mulut dan lidah keringDefisiensi Ribofflavin, Niasin, Asam folat, B12

Defisiensi vitamin A, C, K, asam folat, niasin

Defisiensi vitamin A, B12, B kompleks, Asam folat, niasin

Defisiensi vitamin B 12, B6, Vitamin C, niasin, asam folat, besi

3Mata Rabun senja, exsolftalmia

Silau, kabur, radang konjungtivaDefisiensi vitamin A

Devisiensi vitamin B2, vitamin A

4Kuku Bentuk kuku sendok

Garis transversal pada kukuDefisiensi besi

Defisiensi protein

5KulitPucat

Hiperkeratosis folikuler

Pigmentasi, desquamasi

Hematom, purpuraDefisiensi asam folat, besi, vitamin B12

Defisiensi vitamin B dan vitamin C

Defisiensi niasin

Defisiensi vitamin K, vitamin C, asam folat

6Kelenjar tiroidPembesaran kelenjarDefisiensi iodium

IMT (indeks masa tubuh)

Dihitung berdasarkan Tinggi Badan dan Berat Badan. Rumus menghitung IMT adalah Berat Badan dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter.

Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT menurut Asia pasifik

KlasifikasiIMT

Underweight< 18,5

Normal18,5-22,9

Overweight23-24,9

Obesitas I25-29,9

Obesitas II>30

Pengukuran lingkar perut (L: 10% penurunan berat badan biasanya dalam 6 bulan terakhir dan terutama terjadi dalam 1 bulan terakhir

3Gangguan intestinalTidak ada gangguan/terjadi dalam 2 minggu terakhirKeluhan sehari-hari seperti diare atau muntahGangguan yang terjadi sangat mengganggu sehingga tidak terjadi asupan makanan dalam 2 minggu terakhir

4Kapasitas fungsionalTidak ada kendalaAda pembatasan akibat lemas/fatiquePasien hanya tidur saja

5Faktor stress penyakitTidak adaFaktor stress sistemik seperti demamFaktor stress ayng berat seperti kolitis berat, trauma berat, septikemia

6Pemeriksaan fisik (loss fat, muscle wasting, edema)NormalSedangBerat

Biokimia

1. Kurang Energi Protein (KEP)Analisis biokimia yang berkaitan dengan KEP yaitu menyangkut nilai protein tertentu dalam darah atau hasil metabolit dari protein yang beredar dalam darah dan yang dikeluarkan bersama urin. Jenis protein yang menggambarkan status gizi seseorang antara lain Prealbumin, Serum protein dan serum Albumin.Tabel. Batasan dan Interpretasi Kadar Serum Protein dan Serum AlbuminNoSenyawa & satuanUmur (tahun)kriteria

KurangMarginCukup

1Serum Albumin (gr/100 ml)< 11 56 1616+Wanita hamil---