Investor Daily – 06/02/2017, Hal. 23 Sequis Life Ekspansi Ke Semarang

05/02/2017 Sequis Life lebarkan sayap ke Semarang http://keuangan.kontan.co.id/news/sequis-life-lebarkan-sayap-ke-semarang

PT AJ Sequis Life perluas jaringan di awal tahun ini. Perseroan meresmikan kantor Regional Service Center (RSC) sebagai pusat layanan nasabah di Semarang. Sebelumnya Sequis memiliki 1 National Service Center (NSC) yang berada di Jakarta dan 5 RSC yang tersebar di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Medan. Dengan tambahan jaringan di Semarang ini, maka perseroan kini sudah punya enam RSC di seluruh Indonesia. Semarang, sebagai kota terbesar kelima di Indonesia dinilai memiliki keragaman sektor usaha dan potensi pertumbuhan ekonomi yang menjadi salah satu target market Sequis. Ekspansi pasar lewat membuka kantor layanan ini diharapkan bisa memberi kemudahan bagi nasabah mendapatkan pelayanan yang lengkap dan nyaman serta lokasi yang mudah di akses. Selain itu Sequis juga memperkuat channel pemasarannya dengan mendirikan Regional Training Center (RTC) yang berlokasi di gedung yang sama guna mendukung pertumbuhan bisnis Sequis di seluruh Indonesia. "Kehadiran RSC & RTC di Semarang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang dan sekitarnya akan manfaat berasuransi," ujar Yeoh Ah Thoo, Director & Chief Operating Officer PT AJ Sequis Life dalam keterangan tertulis, akhir pekan ini. Ekspansi bisnis ini juga diharapkan dapat mendorong tercapainya Visi 2020 yakni menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia, yaitu dengan terus memenuhi kebutuhan nasabah, menawarkan perlindungan finansial serta menjaga pertumbuhan modal perusahaan. Edisjah, Director & Chief Agency Officer PT AJ Sequis Life menambahkan, tahun ini, perserroan juga fokus pada pengembangan agency yaitu melalui perekrutan/penambahan agen baru serta inovasi produk baik kesehatan maupun jiwa. Begitu pula dengan digitalisasi proses penjualan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme agen. "Sehingga Sequis selalu ada untuk membantu nasabah dan calon nasabah merencanakan masa depan serta memberikan rasa aman di tengah ketidakpastian hidup, “ ujarnya. Reporter Tendi Mahadi

WARTA EKONOMI 03/02/2017 Sepanjang 2016, Pendapatan Premi Bruto Sequis Life Melonjak 10% http://wartaekonomi.co.id/read129469/sepanjang-2016-pendapatan-premi-bruto-sequis-life-melonjak-10.html

PT AJ Sequis Life (Sequis Life) mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif selama tahun 2016. Berdasarkan data kinerja Year to Date (Unaudited), Sequis Life mencatat total Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp3,177 triliun, atau meningkat 10% dibanding tahun 2015. Sementara total Aset meningkat 9% sebesar Rp16,793 triliun. Peningkatan juga terjadi pada Profit, naik sebesar 15% atau Rp82,750 milyar dari tahun 2015. Anak perusahaannya PT AJ Sequis Financial mencatat Total Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp47,417 milyar naik 14% dari periode yang sama tahun lalu. Total Aset Rp484,770 milyar naik 5% dari tahun 2015. Sedangkan relaksasi aturan modal Minimum Berbasis Resiko atau Minimum Risk Based Capital untuk Q4/2016, Sequislife sebesar 731.63% sedangkan Sequis Financial sebesar 579.89%. Director & Chief Agency Officer Sequis Life Edisjah mengatakan, kinerja positif tak lepas dari peran berbagai kanal distribusi yang terus mendorong penetrasi bisnis Sequis Life. Pada tahun 2016 Total Premi Sequis sebesar Rp3 triliun (bertumbuh 9% dari 2015). “Pertumbuhan kinerja keuangan yang positif ini didorong oleh penetrasi bisnis dari berbagai kanal distribusi yang dimiliki Sequis untuk memasarkan berbagai ragam produk asuransi kesehatan dan jiwa. Peningkatan layanan Customer Service melalui Nasional Service Center dan Regional Service Center serta ditopang oleh aparat pemasaran (agen) yang berkualitas sebanyak lebih dari 13 ribu orang," ujar Edisjah di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Adapun untuk total pembayaran klaim selama tahun 2016, PT AJ Sequis Life dan PT AJ Sequis Financial telah memenuhi komitmen pembayaran major klaim untuk 1031 kasus dengan total pembayaran Rp128,917 milyar dan 45 kasus dalam pembayaran dollar sebesar 769,500 dollar US. Sequis Life juga telah memenuhi komitmen pembayaran klaim kesehatan untuk 22057 kasus dengan total pembayaran senilai Rp232.051 milyar. Guna menjaga kinerja positifnya, tahun ini Sequis Life bertekad untuk mengembangkan agency yaitu melalui perekrutan/penambahan agen baru. "Demikian juga inovasi produk baik kesehatan maupun jiwa serta digitalisasi proses penjualan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme agen sehingga Sequis Life selalu ada untuk membantu nasabah dan calon nasabah merencanakan masa depan serta memberikan rasa aman di tengah ketidakpastian hidup, “ tutup Edisjah. Penulis: Fajar Sulaiman

WARTA EKONOMI 03/02/2017 Sequis Life Buka Kantor Layanan Nasabah di Semarang http://wartaekonomi.co.id/read129463/sequis-life-buka-kantor-layanan-nasabah-di-semarang.html

PT AJ Sequis Life (Sequis Life) meresmikan kantor Regional Service Center (RSC) sebagai pusat layanan nasabah di Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya Sequis memiliki 1 National Service Center (NSC) yang berada di Jakarta dan 5 Regional Service Center (RSC) yang tersebar di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Medan. Semarang, sebagai kota terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Bandung & Medan, yang memiliki keragaman sektor usaha dan potensi pertumbuhan ekonomi, menjadi salah satu target market Sequis. Upaya yang dilakukan untuk melakukan ekspansi pasar adalah dengan membuka kantor layanan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah mendapatkan pelayanan yang lengkap dan nyaman serta lokasi yang mudah di akses. “Dengan adanya RSC di Semarang, akan memungkinkan nasabah mengakses berbagai informasi polis yang diperlukan seperti pembayaran premi, permintaan bukti transaksi, informasi perkembangan hasil investasi dengan dilayani oleh Customer Service Officer yang terlatih. Kehadiran RSC & RTC di Semarang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang dan sekitarnya akan manfaat berasuransi, “ujar Director & Chief Operating Officer Sequis Life Yeoh Ah Thoo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Dengan adanya ekspansi bisnis ke Semarang, lanjut dia, diharapkan dapat mendorong tercapainya target korporasi di 2017 karena tahun ini adalah tahun keempat dari rangkaian strategi delapan tahun Sequis Life untuk mencapai Visi 2020, yakni menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia, yaitu dengan terus memenuhi kebutuhan nasabah, menawarkan perlindungan finansial serta menjaga pertumbuhan modal perusahaan. “Di tahun ini kami fokus pada pengembangan agency yaitu melalui perekrutan/penambahan agen baru, demikian juga inovasi produk baik kesehatan maupun jiwa serta digitalisasi proses penjualan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme agen sehingga Sequis selalu ada untuk membantu nasabah dan calon nasabah merencanakan masa depan serta memberikan rasa aman di tengah ketidakpastian hidup, “ tambah Director & Chief Agency Officer Sequis Life Edisjah. Selain itu, Sequis Life juga memperkuat channel pemasarannya dengan mendirikan Regional Training Center (RTC) yang berlokasi di gedung yang sama guna mendukung pertumbuhan bisnis Sequis di seluruh Indonesia. RTC adalah wadah untuk melatih calon aparat pemasaran agar menjadi agen profesional. Sequis Life sangat menyadari bahwa kompetensi Agent & Leader harus terus ditingkatkan melalui berbagai macam program pelatihan keagenan & kepemimpinan. Sejalan dengan tujuan itu Sequis Life terus menambah

pusat pelatihan yang dinamai Regional Training Center (RTC), setelah hadir di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Denpasar kini hadir di kota Semarang. Regional Training Center (RTC) Semarang tidak hanya berfungsi untuk melayani pelatihan agent & leader yang berdomisili di kota Semarang saja, namun juga melayani pelatihan untuk agent & leader yang berdomisili di kota-kota jawa tengah seperti Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto yang saat ini total berjumlah lebih dari 1000 orang. RTC Semarang yang dilengkapi dengan fasilitas ujian AAJI on-line dan teleconference ini memiliki aktivitas utama yaitu pelatihan dari tingkat basic hingga advance dan perekrutan agen baru melalui seminar peluang bisnis “Business Opportunity Sequis (BOS)". "Kami bertekad memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah kami, salah satunya dengan mempersiapkan agen yang profesional melalui program pelatihan yang telah kami kembangkan agar kelak agen dapat melayani calon nasabah dan nasabah dengan baik,” papar Chief Agency Recruitment, Training & Development Sequis Life Franky Nayoan. Penulis: Fajar Sulaiman

03/02/2017 Ekspansi Pasar, Sequis Life Buka Kantor Cabang Service di Semarang http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/02/154729726/ekspansi.pasar.sequis.life.buka.kantor.cabang.service.di.semarang

Semarang, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi jiwa, PT Sequis Life melakukan ekspansi pasar dengan membuka kantor layanan nasabah berupa kantor regional service center. Director & Chief Operating Officer PT AJ Sequis Life Yeoh Ah Thoo mengatakan, layanan regional service dibuka karena pangsa pasar di kota itu cukup tinggi. Layanan itu memungkinkan nasabah bisa mengakses sejumlah informasi terkait polis asuransi. Hal yang umum dalam berasuransi juga dilayani, seperti halnya pembayaran premi, informasi hasil investasi, serta permintaan bukti transaksi. "Kehadiran kantor ini kami harap bisa membantu kesadaran masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk berasuransi," kata Yeoh Ah, Kamis (2/2/2017). Pembukaan layanan di Semarang, kata dia, melengkapi layanan serupa di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Medan. Semarang dinilai memiliki keragaman sektor usaha, serta mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Perseroan, ujarnya, akan meningkatkan fokus untuk menambah agen baru. Perusahaan juga terus melakukan inovasi produk kesehatan, jiwa, maupun digitalisasi penjualan. Yeoh Ah berharap ekspansi pasar bisnis ke Semarang diharap mampu mendorong tercapainya target korporasi di 2017 untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia. "Kami terus mencoba memenuhi kebutuhan nasabah, menawarkan perlindungan finansial serta menjaga pertumbuhan modal perusahaan," ungkapnya. Director & Chief Agency Officer PT AJ Sequis Life Edisjah mengatakan, pihaknya juga akan berfokus pada pengembangan profesionalisme agen. Hal itu dilakukan agar nasabah ataupun calon nasabah bisa dibantu merencanakan masa depannya. "Kami berusaha memberi rasa aman di tengah ketidakpastian hidup," ujarnya. Total premi Sequis di tahun 2016 sendiri sebesar Rp 3 triliun, atau tumbuh 9 persen dari tahun sebelumnya. Selama 2016, Sequis melalui PT AJ Sequis Life dan PT AJ Sequis Financial membayarkan major klaim untuk 1.031 kasus dengan total pembayaran Rp128,917 milyar dan 45 kasus dalam pembayaran dollar sebesar 769,500 dollar US. Dalam klaim kesehatan, Sequis membayar klaim kesehatan untuk 22.057 kasus dengan total pembayaran senilai Rp232.051 milyar. Penulis : Nazar Nurdin

03/02/2017 Premi Sequis Tumbuh 10 persen https://mediaasuransinews.co.id/2017/02/03/1619/ PT AJ Sequis Life (Sequis) selama tahun 2016 mencatat total pendapatan premi bruto sebesar Rp3,177 triliun (unaudited), meningkat 10 persen dibanding tahun 2015. Total aset meningkat sembilan persen menjadi sebesar Rp16,793 trilyun. Peningkatan juga terjadi pada laba yakni sebesar 15 atau menjadi Rp82,75 miliar dari tahun 2015. Dalam rilis yang diterima redaksi, 2 Februari 2017, disebutkan bahwa pada tahun 2016 yang lalu total premi Sequis sebesar Rp3 triliun atau tumbuh sembilan persen dibandingkan tahun 2015). Total premi new business 2016 bertumbuh 12 persen. Director & Chief Agency Officer Sequis Edisjah menuturkan bahwa pPertumbuhan kinerja keuangan yang positif ini didorong oleh penetrasi bisnis dari berbagai kanal distribusi yang dimiliki Sequis untuk memasarkan berbagai ragam produk asuransi kesehatan dan jiwa. “Peningkatan layanan Customer Service melalui NSC (National Service Center) dan RSC (Regional Service Center) serta ditopang oleh agen yang berkualitas sebanyak lebih dari 13 ribu orang. Sequis saat ini telah memiliki satu kantor NSC di Jakarta dan enam kantor RSC di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan dan Semarang. Kantor RSC Semarang baru diresmikan awal 2017. “Adanya RSC di Semarang akan memungkinkan nasabah mengakses berbagai informasi polis yang diperlukan seperti pembayaran premi, permintaan bukti transaksi, informasi perkembangan hasil investasi dengan dilayani oleh Customer Service Officer yang terlatih. Kehadiran RSC & RTC (regional training center) di Semarang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang dan sekitarnya atas manfaat berasuransi,” ujar Director & Chief Operating Officer Sequis Yeoh Ah Thoo dalam rilis yang diterima redaksi, 2 Februari 2017. Sementara itu Edisjah menambahkan bahwa pada tahun ini pihaknya fokus pada pengembangan agency, melalui perekrutan atau penambahan agen baru. “Demikian juga inovasi produk baik kesehatan maupun jiwa serta digitalisasi proses penjualan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme agen,” ujarnya. Terkait dengan hal itu, Sequis mendirikan RTC di Semarang yang akan menjadi pusat pelatihan agent dan leader yang berdomisili di kota Semarang maupun di Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto yang saat ini total berjumlah lebih dari 1.000 orang. RTC Semarang yang dilengkapi dengan fasilitas ujian AAJI on-line dan teleconference ini memiliki aktivitas utama yaitu pelatihan dari tingkat basic hingga advance dan perekrutan agen baru melalui seminar peluang bisnis Business Opportunity Sequis (BOS). “Kami bertekad memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah kami, salah satunya dengan mempersiapkan agen yang profesional melalui program pelatihan yang telah kami kembangkan agar kelak agen dapat melayani calon nasabah dan nasabah dengan baik,” ujar Chief Agency Recruitment, Training & Development Sequis Franky Nayoan. Edi

05/02/2017 Sequis Life Incar Semarang Sebagai Sumber Premi http://finansial.bisnis.com/read/20170205/215/625948/sequis-life-incar-semarang-sebagai-sumber-premi

Bisnis.com, JAKARTA – PT AJ Sequis Life mengincar Semarang sebagai sumber pertumbuhan premi. Yeoh Ah Thoo, Director & Chief Operating Officer PT AJ Sequis Life mengatakan Semarang, sebagai kota terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung & Medan. Gedung Sequis Plaza Potensi ini menjadikan kota dengan keragaman sektor usaha dan potensi pertumbuhan ekonomi ini menjadi salah satu target market perusahaan. Dia mengatakan untuk memperbesar bisnis perusahaan di Semarang, pihaknya melakukan ekspansi dengan membuka kantor layanan Regional Service Center (RSC) untuk memberikan kemudahan bagi nasabah. “Dengan adanya RSC di Semarang, akan memungkinkan nasabah mengakses berbagai informasi polis yang diperlukan seperti pembayaran premi, permintaan bukti transaksi, informasi perkembangan hasil, “ kata Yeoh Ah Thoo, Director & Chief Operating Officer PT AJ Sequis Life melalui keterangan tertulis, Minggu (5/2/2017). Selain membuka pusat layanan nasabah, perusahaan juga membangun pusat pelatihan tenaga pemasar di Semarang. Pusat pelatihan ini melengkapi pusat pelatihan yang sebelumnya telah hadir di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Denpasar. Edisjah, Director & Chief Agency Officer PT AJ Sequis Life mengatakan ekspansi bisnis ke Semarang, diharapkan dapat mempercepat tercapainya target korporasi 2020 yakni menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia. “Di tahun ini kami fokus pada pengembangan agency yaitu melalui perekrutan/penambahan agen baru, “ katanya. Dia menambahkan Regional Training Center Semarang nantinya tidak hanya berfungsi untuk melayani pelatihan agent & leader yang berdomisili di kota Semarang namun melayani pelatihan tenaga pemasar yang berdomisili di sekitarnya seperti Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto. Saat ini agen Sequis di sekitar wilayah ini mencapai 1.000 orang lebih. Oleh :Anggara Pernando

05/02/2017 Sequis Life Resmikan Regional Service Center Baru http://infobanknews.com/sequis-life-resmikan-regional-service-center-baru/2/

Jakarta – PT AJ Sequis Life (Sequis) meresmikan kantor Regional Service Center (RSC) sebagai pusat layanan nasabah. Sebelumnya Sequis memiliki 1 National Service Center (NSC) yang berada di Jakarta dan 5 Regional Service Center (RSC) yang tersebar di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Medan. Di awal 2017 Sequis menambah kantor layanannya di Semarang sehingga kini berjumlah 6 Regional Service Center. Semarang, sebagai kota terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Bandung & Medan, yang memiliki keragaman sektor usaha dan potensi pertumbuhan ekonomi, menjadi salah satu target market Sequis. Upaya yang dilakukan untuk melakukan ekspansi pasar adalah dengan membuka kantor layanan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah mendapatkan pelayanan yang lengkap dan nyaman serta lokasi yang mudah di akses. “Dengan adanya RSC di Semarang, akan memungkinkan nasabah mengakses berbagai informasi polis yang diperlukan. Kehadiran RSC & RTC di Semarang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang dan sekitarnya akan manfaat berasuransi, “ujar Yeoh Ah Thoo, Director & Chief Operating Officer PT AJ Sequis Life. Dengan adanya ekspansi bisnis ke Semarang, diharapkan dapat mendorong tercapainya target korporasi di 2017 karena tahun ini adalah tahun keempat dari rangkaian strategi delapan tahun kami untuk mencapai Visi 2020: Menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia. “Di tahun ini kami fokus pada pengembangan agency yaitu melalui perekrutan/penambahan agen baru, demikian juga inovasi produk baik kesehatan maupun jiwa serta digitalisasi proses penjualan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme agen. ” ujar Edisjah, Director & Chief Agency Officer PT AJ Sequis Life. (Selanjutnya : Sequis juga resmikan RTC Untuk Menigkatkan kualitas Agen) Sebelumnya, Sequis juga memperkuat channel pemasarannya dengan mendirikan Regional Training Center (RTC) yang berlokasi di gedung yang sama guna mendukung pertumbuhan bisnis Sequis di seluruh Indonesia. RTC adalah wadah untuk melatih calon aparat pemasaran agar menjadi agen profesional. Regional Training Center (RTC) Semarang tidak hanya berfungsi untuk melayani pelatihan agent & leader yang berdomisili di kota Semarang saja, namun juga melayani pelatihan untuk agent & leader yang berdomisili di kota-kota jawa tengah seperti Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto yang saat ini total berjumlah lebih dari 1000 orang. Franky Nayoan, Chief Agency Recruitment, Training & Development PT AJ Sequis Life menjelaskan, RTC Semarang yang dilengkapi dengan fasilitas ujian AAJI on-line dan teleconference ini memiliki aktivitas utama yaitu pelatihan dari tingkat basic hingga advance dan perekrutan agen baru melalui seminar peluang bisnis “Business Opportunity Sequis (BOS). By Apriyani

Bisnis Indonesia – 06/02/2017, Hal. 21 Pertumbuhan Premi di Kisaran 25%–40%

06/02/2017 Indonesia Re Targetkan Premi Rp6 Triliun Sepanjang 2017 http://finansial.bisnis.com/read/20170206/215/625990/indonesia-re-targetkan-premi-rp6-triliun-sepanjang-2017

Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mematok target pertumbuhan premi bruto sekitar 27,66% pada tahun ini. Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane menjelaskan pihaknya mematok target premi bruto stand alone senilai Rp6 triliun sepanjang tahun ini. PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) - Reindo Pada 2016, jelasnya, perusahaan pelat merah yang ditguaskan sebagai giant reinsurer nasional ini mampu merealisasikan premi bruto senilai Rp4,7 triliun atau tumbuh hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami targetkan premi senilai Rp6 triliun. Stand alone, artinya premi Indonesia Re, tidak termasuk dari anak usaha,” ungkapnya saat ditemui Bisnis, Kamis (2/2/2017). Untuk target konsolidasi, Frans mengatakan pihaknya mematok target premi konsolidasi sebesar Rp7 triliun. Dengan begitu, target tersebut bertumbuh sebesar 34,62% sebab sepanjang 2016 premi konsolidasi tercatat senila Rp5,2 triliun. Frans mengungkapkan premi konsolidasi Indonesia Re, artinya meliputi pendapatan anak usaha, yakni PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReIndo Syariah) dan PT Asuransi Asei Indonesia, itu meningkat 34,64% sebab pada akhir 2015 realisasinya tercatat sebesar Rp3,8 triliun. Untuk merealisasikan target tersebut, Frans menjelaskan pihaknya akan terus memperkuat kapasitas modal Indonesia Re. Hingga akhir tahun lalu, jelasnya, ekuitas perseroan tercatat senilai Rp2,35 triliun atau tumbuh enam kali dibandingkan modal awal pada 2013. Indonesia Re pun menargetkan ekuitasnya mampu mencapai Rp3,5 triliun hingga akhir 2017. “Sumbernya dari dari obligasi wajib konversi atau MCB [mandatory convertible bond] dari empat BUMN. Selebihnya dari laba,” ungkapnya. Frans menambahkan pihaknya pun mematok earning before interest and tax (EBIT) Indonesia Re hingga akhir tahun mampu mencapai Rp500 miliar secara konsolidasi dan Rp365 miliar secara stand alone. Sepanjang tahun lalu, EBIT yang menjadi salah satu patokan kinerja BUMN ini mencapai Rp398 miliar secara stand alone. Frans menjelaskan realisasi kinerja Indonesia Re tersebut terbilang signifikan mengingat perusahaan reasuransi nasional yang dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No.77/2015 tersebut baru beroperasi secara penuh pada pertengahan tahun. Oleh :Oktaviano DB Hana

Bisnis Indonesia – 06/02/2017, Hal. 22 Asuransi Jiwa Berburu Saham

Investor Daily – 06/02/2017, Hal. 23 Dilaporkan Ke KSSK, Penyelesaian AJB Bumiputera Tetap Ditangani OJK

05/02/2017 Ini Strategi Mandiri Inhealth Genjot Pendapatan Premi http://finansial.bisnis.com/read/20170205/215/625921/ini-strategi-mandiri-inhealth-genjot-pendapatan-premi

Bisnis.com, JAKARTA- PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Indonesia mengklaim tahun ini cukup menantang, pasalnya kondisi ekonomi belum stabil. Direktur Utama PT Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengklaim industri asuransi masih akan berat menghadapi kondisi perekonomian hingga semester 1 tahun 2017 ini. Meski tergolong kebutuhan dasar, namun kemampuan pasar untuk membeli juga sangat berpengaruh leh kondisi ekonomi. Direktur Utama PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Iwan Pasila (kanan) berbincang dengan Head of Operational Office Jakarta Maria C. Lenny (kiri) dan Kepala Unit Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prima Silvia K. K. Bancin disela-sela sosialisasi di Jakarta, Rabu (25/1). “Jadi memang akan ada keterbatasan itu,” katanya kahir pekan ini. Dia mengatakan pihaknya terus melakukan diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan badan usaha. Seperti cara berobat nasabah yang langsung ke rumah sakit bisa melalui dokter keluarga. "Walaupun mereka tetap harus masuk doker keluarga tetapi ada rasa nyaman, tidak perlu menunggu terlalu lama, kalau di ruah sakit langsung boleh di layani. Itu membuat mereka nyaman tapi tetap bisa mengendalikan,” jelasnya. Di sisi lain, pengembangan produk yang dilakukan anak usaha bank Mandiri ini melakukan skema Coordination of Benefit (COB) yang bersinergi bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Hal itu sebelumnya sudah di lakukan oleh mandiri Inhealth, namun dengan skema COB yang baru dengan mengedepankan teknologi Informasi (TI). “Kita perlu merubah supaya prosesnya itu bisa elektronik,” imbuhnya. Untuk informasi, meski mengalami kondisi perekonomian yang tidak stabil, pada tahun 2016 lalu, pihaknya telah meraih premi sebesar 1,62 triliun atau tumbuh 13% dibandingkan tahun 2015. Oleh :Asteria Desi Kartika Sari

03/02/2017 Mandiri Inhealth Sosialisasi Preventif Lewat Film http://finansial.bisnis.com/read/20170203/215/625705/mandiri-inhealth-sosialisasi-preventif-lewat-film-

Bisnis.com, JAKARTA- PT Asuransi Jiwa Inhealth (Mandiri Inhealt) bekerja sama dengan MP Pro Picture untuk mrlakukan sosialisasi preventif dan promotif melalui film "Pinky Promise" yang merupakan bagian dari program kesehatan. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran direksi dan juga sejumlah Badan Usaha peserta asuransi dan sejumlah mitra lainnya. Direktur Utama PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Iwan Pasila (kanan) berbincang dengan Head of Operational Office Jakarta Maria C. Lenny (kiri) dan Kepala Unit Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prima Silvia K. K. Bancin disela-sela sosialisasi di Jakarta, Rabu (25/1). Direktur Utawa PT Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengatakan dengan acara sosialisasi tersebut masyafakta lebih peduli terhadap kesehatan dan juga penyakit. "Kami tidak hanya fokus kepada pengobatan dan penyembuhan, namun juga fokus untuk mengedukasi peserta tentang pentingnya pola hidup," kata Iwan di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Dia mengatakan film tersebut sangat tepat sebagai media sosialisasi terkait penyakit kanker, mengingat jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia sangat tinggi. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) pada tahun 2030 akanterdapat lonjatan jumlah penderita kanker di Indonesia tujuh kali lipat. Selain itu, Menurut Iwan kegiatan terseut juga sebagai komitmen perseroan dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencapai Universal Health Coverage pada tahun 2019. "Kami juga membantu pemerintah untuk mengefisienkan biaya kesehatan melalui layanan kesehatan berbasis managed care dengan memanfaatkan fiture Coordinat of Benefit (COB). Hingga Januari 2017 terdapat lebih dari 300 badan usaha, baik BUMN maupun badan usaha swasta yang sudah memperoleh perlindungan dari Mandiri Inhealth. Oleh :Asteria Desi Kartika Sari

03/02/2017 Asuransi Jiwasraya Targetkan Pendapatan Premi Tahun Ini Rp 20 Triliun http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/02/150000326/asuransi.jiwasraya.targetkan.pendapatan.premi.tahun.ini.rp.20.triliun

PT Asuransi Jiwasraya menargetkan pendapatan premi tahun ini mencapai Rp 20 triliun. Target tersebut naik dibanding estimasi pendapatan premi di 2016 sebesar Rp 17 triliun-Rp 18 triliun. Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim mengatakan, pada 2015 premi perusahaan sebesar Rp 10,5 triliun. "Ya lumayan kenaikannya (di 2016)," kata Hendrisman di Jakarta, Kamis (2/2/2017). Sementara itu, untuk laba tahun 2016 Hendrisman masih enggan memberikan bocoran, sebab masih dalam proses audit. Adapun laba pada 2015 lalu mencapai Rp 1,05 triliun. Hendrisman memperkirakan perolehan laba di 2016 lebih baik dibandingkan 2015. "Untuk 2017, pendapatan premi harusnya bisa Rp 20 triliun. Profit kami targetnya lebih dari Rp 1,5 triliun," ucap Hendrisman. Sedangkan untuk pembayaran klaim, ia menuturkan ada tren penurunan dari tahun ke tahun. Hal itu dikarenakan klaim terbesar adalah untuk pembayaran klaim jatuh tempo. "2016 itu enggak banyak yang jatuh tempo. Tahun ini harapan kita lebih rendah lagi dari 2016," kata Hendrisman. Penulis : Estu Suryowati

03/02/2017 Asuransi Ini Tanggung Biaya "Second Opinion" Medis http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/02/170732626/asuransi.ini.tanggung.biaya.second.opinion.medis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Zurich Topas Life (ZTL) menghadirkan fitur unik dalam produk asuransi kesehatan terbarunya, yakni pemegang polis bisa memperoleh opini medis kedua atau medical second opinion dari para ahli. Presiden Direktur ZTL Peter Huber Kamis (2/2/2017) di Jakarta menjelaskan fitur ini diyakini mampu memberikan ketenangan bagi nasabah. Pasalnya, mereka dapat meminimalisir risiko diagnosa dan pengobatan yang kurang tepat. Fitur ini membantu nasabah mendapatkan opini medis kedua dengan mudah dan komprehensif. Selain itu, nasabah bisa berkonsultasi tanpa janji bertemu serta tak ada biaya tambahan dan perjalanan. "Pusat pelayanan medis yang bekerja sama termasuk Harvard Medical School Teaching Hospital di AS, Kings College of London di Inggris, dan The Johns Hopkins Hospital di AS," jelas Huber. Nasabah dapat menikmati kemudahan bertransaksi nontunai dengan hanya perlu menunjukkan kartu Zurich H&S Plus miliknya di rumah sakit rekanan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan

03/02/2017 Anugrah Medal Broker dan CAR Jalin Kerja Sama dengan Arthasera https://mediaasuransinews.co.id/2017/02/03/anugrah-medal-broker-dan-car-jalin-kerja-sama-dengan-arthasera/ Anugrah Medal Broker (AMB) menjalin kerja sama dengan Arthasera Teknologi, mengembangkan aplikasi berbasis web yang menghubungkan broker, asuransi, dan bank secara online. Melalui aplikasi ini pengajuan kepesertaan asuransi jiwa dan persetujuannya dapat dilakukan hanya dalam tiga menit saja. Selain layanan pengajuan kepesertaan, aplikasi ini juga dilengkapi dengan layanan pengajuan klaim. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama AMB Imam Harsono dan Direktur Operasional Arthasera Teknologi Budi Pariyesana, 1 Februari 2017, disaksikan oleh Direktur AMB Hans Siregar dan Direktur Bisnis Arthasera Teknologi Gembong Prakoso. Selain itu Arthasera Teknologi juga menjalin kerja sama dengan Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) dengan melengkapi layanan pembayaran premi asuransi perorangan, yang selama ini telah dapat dilakukan di jaringan BCA, maka pada tahun 2017 ini telah dapat dilakukan di seluruh jaringan gerai Indomaret dan Fastpay. Dalam waktu dekat menyusul jaringan gerai Alfamart dan e-commerce. Gembong Prakoso menyampaikan bahwa Arthasera Teknologi merupakan perusahaan TI yang fokus dalam mendukung industri asuransi, di antaranya menyediakan layanan pembayaran premi host to host dan layanan financial technology. Arif

05/02/2017 Di Usia 105 Tahun, Bumiputera Siap Berkokok di Tahun Ayam http://www.beritasatu.com/asuransi/412867-di-usia-105-tahun-bumiputera-siap-berkokok-di-tahun-ayam.html

Jakarta - Berbagai berita negatif yang menerpa Bumiputera sepanjang 2016 telah dijawab Pengelola Statuter Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) dengan langkah-langkah korporasi dan restrukturisasi. Langkah-langkah itu melahirkan skema penguatan perusahaan untuk mengoptimalkan terjaminnya kepentingan 6,5 juta pemegang polis. “Isya Allah, peringatan 105 tahun Bumiputera pada 12 Februari nanti bersamaan dengan peluncuran PT Asuransi Jiwa Bumiputera (PT AJB) menjadi momentum Bumiputera kembali berkokok di tahun ayam ini dan meninggalkan persoalan (mismanajeman) masa lalu," kata Pengelola Statuter PT AJBB bidang Komunikasi, SDM, dan Umum Adhie M Massardi di Jakarta, Minggu (5/2). Dia mengaku optimistis karena langkah dan skema penguatan AJBB terukur dan bisa dipertanggungjawabkan. "PS sangat hati-hati, karena mengelola aset triliunan rupiah (aset finansial Rp 5,1 triliun dan properti Rp 6,5 triliun), yang kalau salah langkah urusannya pidana, bisa masuk bui. Karena itu, PS tidak sekadar mengundang investor dan melepas beberapa aset properti untuk memperoleh dana tunai. Kalau hanya itu yang dilakukan, pasti tidak akan menyelesaikan masalah, hanya menunda masalah,” katanya. Adhie menjelaskan, yang dilakukan PS adalah memobilisasi sumber daya pembiayaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada pemegang polis. Sehingga pelepasan aset properti senilai Rp 4,3 triliun lebih merupakan instrumen (stimulus) untuk menambah pendapatan. “Dalam melepas aset properti, untuk menjaga independensi, kami menggunakan tiga appraisal terakreditasi. Properti yang dilepas yang tidak produktif (tidak menghasilkan laba signifikan), seperti Hotel Bumi Wiyata di Depok. Sedangkan, kantor, seperti Wisma Bumiputera di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, serta sejumlah kantor di 25 wilayah, meskipun dilepas, tetapi namanya tetap Bumiputera, karena sejak 12 Februari 2017 menjadi kantor-kantor wilayah PT AJB,” tutur Adhie. Diyakini Adhie, apa yang dilakukan PS AJBB tetap menjaga marwah Bumiputera yang dibangun pada 1912 dengan landasan moral yang kuat oleh tiga guru anggota aktif Boedi Utomo, organisasi kaum inteklektual pribumi zaman kolonial (1908), yakni untuk meningkatkan derajat ekonomi bangsa, sebagaimana tertuang dalam Marcia Bumiputera.

“PS hanya melepaskan hak pengelolaan dengan menjual saham mayoritas PT properti itu, sehingga selain bermartabat, secara nama tetap milik Bumiputera. Dan yang penting, semua itu dilakukan untuk kepentingan pemegang polis, karena sejatinya semua kekayaan Bumiputera memang milik pemegang polis,” jelas Adhie. Sebagaimana diketahui, sejak 21 Oktober 2016 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan No. 87/D.05/2016 menunjuk Pengelola Statuter pada AJB Bumiputera dengan Didi Achdijat sebagai koordinator dan Sriyanto Muntasram (wakil), Adhie M Massardi, Yusman serta Agus Sigit Kusnadi sebagai anggota. Hal ini dilakukan OJK karena surat yang dilayangkan kepada BPA (Badan Perwakilan Anggota), pemegang otoritas tertinggi dalam pengelolaan AJBB pada 2013, 2014 dan 2015, perintah untuk melakukan restrukturisasi guna penyehatan perusahaan asuransi nasional tertua itu, tdak dilaksanakan. Padahal persoalan likuiditas di AJBB terus membengkak. Memang, menurut AD/ART AJBB sebagai perusahaan berbentuk mutual, kalau perusahaan mengalami masalah, jalan keluarnya adalah menjual semua aset, dan hasilnya (cukup atau tidak cukup), diberikan kepada seluruh pemegang polis. “Tapi zaman sekarang tidak semudah itu. OJK sebagai lembaga negara punya kewajiban untuk melindungi konsumen. Selain itu, dengan pemegang polis sejumlah 6,5 juta, kalau langsung dilikuidasi sebagaimana AD/ART-nya, bisa berdampak sistemik, mengganggu stablitas sistem keuangan, mengguncang industri asuransi nasional, dan bisa juga berdampak sosial-politik,” tambah Yusman, anggota PS representasi dari dalam OJK. “Alhamdulillah, semua langkah dan skema yang digodok PS bersama beberapa konsultan keuangan sudah final dan diterapkan dengan penuh tanggungjawab, kewajiban-kewajiban investor, baik dalam bentuk pembayaran uang tunai maupun komitmen lainnya sudah dilaksanakan.” “Tentu saja kami tetap berdoa agar semuanya berjalan lancar. Karena tugas PS dari OJK hanya fokus pada tiga hal: mengoptimalkan pelayanan dan kewajiban kepada pemegang polis, menjaga nama dan marwah Bumiputera, dan mempertahankan karyawan secara optimal,” pungkas Yusman. Asni Ovier/AO

06/02/2017 (Berita Photo) Sequis Life Meresmikan RSC di Semarang https://mediaasuransinews.co.id/2017/02/06/sequis-life-meresmikan-rsc-di-semarang/

PT AJ Sequis Life (Sequis) meresmikan kantor Regional Service Center (RSC) sebagai pusat layanan nasabah di Semarang, awal 2017. Ini merupakan kantor RSC keenam, menyusul lima kantor RSC di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Medan, serta satu National Service Center (NSC) di Jakarta. (Kiri ke kanan) Chief Agency Recruitment, Training & Development Sequis Franky Nayoan, Director & Chief Agency Officer Sequis Edisjah, Director & Chief Operating Officer Sequis Yeoh Ah Thoo, dan Deputy General Manager & Head of Policy Owner Services Sequis Santih Gunawan, berbincang dengan nasabah yang berkunjung di kantor RSC Semarang usai peresmian, 2 Februari 2017.

Bisnis Indonesia – 06/02/2017, Hal. 21 (Berita Photo) Pendapatan Premi BCA Life

Bisnis Indonesia – 06/02/2017, Hal. 21 (Berita Photo) Capaian Target Asuransi Jiwa

Bisnis Indonesia – 06/02/2017, Hal. 4 BI Jaga Stabilitas dan Sistem Keuangan