investasi

download investasi

of 24

Transcript of investasi

  • TUGAS KARYA TULISMATA KULIAH HUKUM INVESTASIPERANAN PAJAK DALAM KEGIATAN INVESTASI

    Yogyakarta 2008Kelas Pajak - Direktorat Jebderal Pajak DEPKEUMagister Hukum Bisnis - UGM

  • Daya saing Indonesia dalam menarik investasi asing langsung, antara lain sebagai berikut :

  • (Ida Bagus Rahmadi Supancana, 2006: 17)

  • Faktor-faktor yang tidak mendukung investasi di Indonesia, antara lain:

  • Hal PositifFaktor yang mendukung pertumbuhan investasi di Indonesia masih tidak beranjak dari hal-hal konvensional seperti jumlah penduduk yang besar sebagai sumber tenaga kerja murah dan sekaligus pasar yang potensial

  • Fungsi PajakPajak dalam fungsi budgetair, yaitu sebagai sarana untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara. Pajak juga berfungsi sebagai reguleren (mengatur), mengatur kehidupan bernegara atau sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan lain selain bidang keuangan.

  • Perumusan MasalahFasilitas perpajakan apa sajakah yang sudah diberikan oleh pemerintah dalam rangka menarik minat investor ?Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam upaya pemberian fasilitas perpajakan (insentif pajak) bagi investor di Indonesia ?

  • AnalisaFasilitas perpajakan merupakan salah satu instrumen untuk mendorong investasi, terutama yang berasal dari luar negeri (investasi asing).Mengingat kegiatan investasi merupakan kegiatan yang berorientasi mencari keuntungan (profit oriented), maka diberikannya beberapa insentif di bidang perpajakan akan sangat membantu menyehatkan cash flow serta mengurangi secara substansial biaya produksi (production cost) yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan profit margin dari suatu kegiatan penanaman modal. (Ida Bagus Rahmadi Supancana, 2006: 8)

  • Fasilitas Pajak (Insentif Pajak)UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana diubah dengan UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan.Pasal 26 ayat (4), bahwa Pajak Penghasilan sebesar 20% dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi Pajak atas BUT tidak dikenakan jika atas penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, dengan syarat :Penanaman kembali dilakukan atas seluruh Penghasilan Kena Pajak setelah dikurangi PPh dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan yang baru didirikan dan berkedudukan di Indonesia sebagai pendiri atau peserta pendiri ;Penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau selambat-lambatnya tahun pajak berikutnya dari tahun pajak diterima atau diperolehnya penghasilan tersebut ; danTidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut paling sedikit dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sesudah perusahaan tempat penanaman dilakukan produksi komersial.

  • Pasal 31A UU PPh :pengurangan penghasilan neto paling tinggi 30% dari jumlah penanaman yang dilakukan ;penyusutan dan amortisasi yang dipercepat ;kompensasi kerugian yang lebih lama tetapi tidak lebih dari 10 tahun ;pengenaan pajak penghasilan atas dividen yang dibayar kepada wajib pajak luar negeri sebesar 10% (kecuali apabila tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan lebih rendah).

    Ketentuan Pasal 31A tersebut menunjukkan sasaran dari pemberian fasilitas perpajakan ada dua yaitu bidang usaha tertentu dan investasi di daerah-daerah tertentu.

  • Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 2007, (menggantikan PP No. 148 Tahun 2000 jo KMK No. 571/KMK04/2001)Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah penanaman, yang diberikan selama enam tahun, yaitu setiap tahunnya dikurangkan dari penghasilan neto sebesar 5% dari jumlah penanaman modal yang direalisasikan.Penyusutan dan amortisasi yang dipercepatPengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri sebesar 10% atau tarif yang lebih rendah menurut perjanjian penghindaran pajak berganda yang berlaku.

  • Kompensasi kerugian yang lebih lama dari lima tahun tetapi tidak lebih dari sepuluh tahun dengan ketentuan sebagai berikut :

    1.Tambahan 1 tahunApabila penanaman modal baru dilakukan di kawasan industri berikat2.Tambahan 1 tahunApabila mempekerjakan sekurang kurangnya 500 tenaga kerja Indonesia selama 5 tahun berturut turut3.Tambahan 1 tahunApabila penanaman modal baru memerlukan investasi/ pengeluaran untuk infrastruktur ekonomi dan sosial di lokasi usaha paling sedikit Rp. 10.000.000.000.4.Tambahan 1 tahunApabila mengeluarkan biaya penelitian dan pengembangan di dalam negeri dalam rangka pengembangan produk atau efisiensi produksi paling sedikit 5% dari investasi dalam jangka waktu 5 tahun, dan atau5.Tambahan 1 tahunApabila menggunakan bahan baku dan atau komponen hasil produksi dalam negeri paling sedikit 70% sejak tahun ke-4

  • Bidang usaha tertentu dan daerah tertentu yang

    mendapat fasilitas perpajakan adalah: Bidang usahaDaerah/Provinsi Kelompok industri

    pengolahan makananMaluku, Maluku Utara, Papua, Irian Jaya Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi barat, Gorontalo

  • Kelompok industri SDA berbasis agro: a) industri minyak goring dari minyak kelapaSulawesi Utara, Sulawesi Selatan,

    Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

    Sulawesi Barat, Gorontalo b) industri berbagai macam tepung dari

    padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan,

    umbi-umbian, dan sejenisnyaSulawesi Utara, Sulawesi Selatan,

    Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

    Sulawesi Barat, Gorontalo c) industri gula pasirDi luar Jawa d) industri gula lainnyaDi luar Jawa e) industri serat tekstilSulawesi Utara, Sulawesi Selatan,

    Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

    Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara

    Barat, Nusa Tenggara Timur

  • Kelompok industri kemasan dan kotak dari

    kertas dan kartonDi luar Jawa Kelompok industri barang dari plasticDi luar Jawa Kelompok industri semen, kapur, dan gipsPapua, Irian Jaya barat, Maluku, Maluku Utara,

    Sulawesi utara, Nusa Tenggara Barat Kelompok industri furnitureDi luar Jawa Penangkapan ikan di laut dan pengolahannyaProvinsi yag berbatasan dengan Samudra India:

    Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara,

    Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten,

    Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa

    Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa

    Tenggara Timur, Maluku, Papua Penangkapan mollusca laut dan pengolahannyaProvinsi yag berbatasan dengan Samudra India:

    Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara,

    Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten,

    Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa

    Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa

    Tenggara Timur, Maluku, Papua

  • KAPETPeraturan Pemerintah No.20/2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 147 Tahun 2000, yaitu Kawasan Ekonomi Terpadu (Kapet)Kapet adalah wilayah geografis dengan batas-batas tertentu yang memenuhi persyaratan:memiliki potensi untuk cepat tumbuh; dan/ataumempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya; dan/ataumemerlukan dana investasi yang besar bagi pengembangannya

  • Fasilitas pajak yang diberikan melalui Peraturan Pemerintah tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Pajak Penghasilan :penyusutan dan amortisasi dipercepatkompensasi kerugian fiskal paling lama 10 tahunPajak Penghasilan pasal 26 atas deviden sebesar 10%

  • Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, tidak dipungut atas :

    impor barang modal atau peralatan lain oleh pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB);impor barang dan/atau bahan untuk diolah di PDKBpemasukan barang kena pajak dari daerah pabean Indonesia lainnya (DPIL) ke PDKB untuk diolah lebih lanjut;pengiriman barang hasil produksi PDKB lainnya untuk diolah lebih lanjut;pengeluaran barang dan atau bahan dari PDKB ke perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dalam rangka subkontrak;penyerahan kembali Barang Kena Pajak hasil pekerjaan subkontrak oleh Pengusaha Kena Pajak di DPIL atau PDKB lainnya kepada Pengusaha Kena Pajak PDKB asal;peminjaman mesin dan atau peralatan pabrik dalam rangka subkontrak dari PDKB kepada perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dan Pengembaliannya ke PDKB asal.

  • Hal- hal yang harus diperhatikan dalam PP No. 1 Tahun 2007 Menteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian fasilitas Pajak Penghasilan setelah mempertimbangkan usulan dari Kepala BKPMSebelum lewat 6 tahun sejak tanggal pemberian fasilitas Wajib Pajak tidak boleh Menggunakan aktiva tetap yang mendapatkan fasilitas untuk tujuan selain yang diberikan fasilitas, atauMengalihkan sebagian atau seluruh aktiva tetap yang mendapatkan fasilitas kecuali aktiva tetap yang dialihkan tersebut diganti dengan aktiva tetap baru.

  • Apabila Wajib Pajak yang telah mendapatkan fasilitas tidak memenuhi ketentuan tersebut, makaFasilitas yang telah diberikan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini dicabut;Terhadap Wajib Pajak yang bersangkutan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, danTidak dapat lagi diberikan fasilitas berdasarkan peraturan pemerintah ini.

  • Wajib Pajak yang telah memperoleh keputusan pemberian fasilitas Pajak Penghasilan wajib menyampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak laporan mengenai hal-hal sebagai berikut Realisasi penanaman modal sampai dengan selesainya seluruh investasi; (Laporan ini disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak setiap semester terhitung sejak dimulainya realisasi penanaman modal sampai dengan selesainya seluruh investasi, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah akhir semester yang bersangkutan) Realisasi produksi sejak saaat dimulainya produksi komersial;Penggunaan aktiva tetap yang digunakan untuk tujuan selain yang diberikan fasilitas;Pengalihan sebagian atau seluruh aktiva tetap yang mendapatkan fasilitas; danPenggantian aktiva tetap yang dialihkan yang diganti dengan aktiva tetap yang baru.(Laporan ini (huruf b,c,d dan e) disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak setiap semester, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah akhir semester yang bersangkutan selama 6 (enam) tahun sejak saat dimulainya produksi komersial).

  • Wajib Pajak yang telah mendapat fasilitas Pajak Penghasilan wajib melampirkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.Pelaksanaan PP ini akan dievaluasi dalam jangka waktu paling lama 1 tahun sejak ditetapkanEvaluasi dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

  • Kendala dalam Fasilitas Perpajakan (insentif pajak)

    Pajak dianggap tidak seiring dengan kepentingan dunia bisnis, karena pajak dipandang akan menambah biaya usahaBagi negara menimbulkan potensial loss penerimaan pajak yang cukup signifikanKetidakpastian dalam intepretasi dan implementasi otonomi daerah

  • TERIMA KASIHMATUR NUWUNDANKE

    *