Inverted Nipple 2

3
INVERTED NIPPLE DEFINISI Inverted Nipple (Puting payudara datar) merupakan puting susu yang tidak menonjol dari areola dan bentuknya datar (Ambarwati, 2008). INSIDENSI Penelitianmenunjukkan, sekitar 28%-35% dari wanita yang hamil untuk pertama kalinyamemiliki puting yang tidak menonjol sempurna. Namun seiring usia kandungan dimana kulit menjadi lebih elastis, hanya 10% diantaranya yang tetap mempunyai inverted nipple (Saleha, 2009). ETIOLOGI · Ada perlekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek dari biasanya, sehingga menarik putting susu kedalam (tied nipples) (Saleha, 2009). PATOFISIOLOGI Puting datar terjadi akibat pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek ketimbang biasanya. Sebagai tambahan, ia pun menarik puting susu ke dalam (tied nipples). Kondisi ini biasanya merupakan bawaan lahir tapi bisa pula terjadi saat pubertas. Bila dibiarkan tanpa penanganan, puting susu datar memang akan menyulitkan proses menyusui kelak. Terutama bila mulut bayi gagal "menangkap" puting susu ibu dengan baik dan benar (Varney, 2008). GAMBARANKLINIS

description

kedokteran

Transcript of Inverted Nipple 2

Page 1: Inverted Nipple 2

INVERTED NIPPLE

 

DEFINISI

Inverted Nipple (Puting payudara datar) merupakan puting susu yang tidak menonjol dari

areola dan bentuknya datar (Ambarwati, 2008). 

INSIDENSI

          Penelitianmenunjukkan, sekitar 28%-35% dari wanita yang hamil untuk pertama

kalinyamemiliki puting yang tidak menonjol sempurna. Namun seiring usia kandungan

dimana kulit menjadi lebih elastis, hanya 10% diantaranya yang tetap mempunyai inverted

nipple (Saleha, 2009).  

ETIOLOGI

·         Ada perlekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek dari biasanya, sehingga

menarik putting susu kedalam (tied nipples) (Saleha, 2009).

PATOFISIOLOGI

Puting datar terjadi akibat pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek ketimbang

biasanya. Sebagai tambahan, ia pun menarik puting susu ke dalam (tied nipples). Kondisi

ini biasanya merupakan bawaan lahir tapi bisa pula terjadi saat pubertas. Bila

dibiarkan tanpa penanganan, puting susu datar memang akan menyulitkan proses

menyusui kelak. Terutama bila mulut bayi gagal "menangkap" puting

susu ibu dengan baik dan benar (Varney, 2008).

GAMBARANKLINIS

·         Puting terbalik/puting tenggelam kedalam payudara

·        Iritasi kulit (Varney, 2008)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

·         Mammografi

·         USG payudara (Suherni, 2007)

PEMERIKSAAN FISIK

                Pemeriksaan payudara

bisa dilakukan dengan teknik SADARI. SADARI sebaiknya dilakukan sebulan sekali,

kira-kira satu minggu setelah masa menstruasi karena disaat inilah payudara

lebih lunak karena pengaruh hormon. Wanita usia 20-an awal bisa memulai

memeriksa payudara sendiri (Suherni, 2007).

DIAGNOSA

·         Mastitis

Page 2: Inverted Nipple 2

·         Abses payudara

PENANGANAN

    * Tekan bagian belakang daerah aerola dengan ibu jari dan telunjuk, sehingga kedua jari

membentuk bulatan. Tekan hingga puting susu keluar dan tahan keadaan ini selama beberapa

menit. Anda bisa melakukan hal ini 2 kali sehari

    * Setiap kali akan menyusui, Anda bisa merendam dulu puting susu Anda ke dalam air

hangat yang berada di dalam suatu wadah sambil secara perlahan-lahan menarik-narik puting

ke arah luar.

    * Gunakan breast shields. Alat ini mampu membantu menyiapkan puting ibu untuk

menyusui. Tekanan yang konstan pada aerola menyebabkan alat bantu menyusui ini akan

membantu puting susu menonjol keluar. Lama kelamaan, puting susu akan "terlatih" untuk

tetap menonjol ke luar. Breast shields dapat dipakai dari bulan ke 4 sampai ke 7 kehamilan.

Sebaiknya Anda memakai BH dengan cup (mangkuk) yang nyaman dan cukup besar,

sehingga mampu menyangga breast shields yang digunakan. Awalnya, gunakan breast shields

selama beberapa jam setiap harinya. Selanjutnya, secara bertahap tambahkan waktu

pemakaiannya (Brinch, 1986).

KOMPLIKASI

·         Saluran susu tersumbat (Obstructive duct)

·         Mastitis (Saleha, 2009)

PROGNOSIS

          Prognosis baik bila diatasi dengan pengobatan yang sesuai (Roberte et al., 1985).