inventaris IGD

12
STANDAR KETENAGAAN A. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM IGD yang dibutuhkan : Nomor Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan 2 Ka Ru IGD D III Keperawatan Bersertifikat BLS/BTCLS/PPGD 3 Ka Instalasi Gawat Darurat Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS 4 Perawat Pelaksana IGD (4 orang) D III Keperawatan Bersertifikat BLS/BTCLS/PPGD 5 Dokter IGD (4 orang) Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS B. Distribusi Ketenagaan Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Gawat Darurat yaitu : a. Untuk Dinas Pagi : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS Kategori : 1 orang Ka Ru 1 orang Pelaksana b. Untuk Dinas Sore : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS Kategori :

description

inventaris

Transcript of inventaris IGD

Page 1: inventaris IGD

STANDAR KETENAGAAN

A. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM IGD yang dibutuhkan :

Nomor Nama Jabatan Kualifikasi

Formal

Keterangan

2 Ka Ru IGD D III

Keperawatan

Bersertifikat

BLS/BTCLS/PPGD

3 Ka Instalasi Gawat Darurat Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS

4 Perawat Pelaksana IGD

(4 orang)

D III

Keperawatan

Bersertifikat

BLS/BTCLS/PPGD

5 Dokter IGD

(4 orang)

Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS

B. Distribusi Ketenagaan

Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Gawat Darurat yaitu :

a. Untuk Dinas Pagi :

yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS

Kategori :

1 orang Ka Ru

1 orang Pelaksana

b. Untuk Dinas Sore :

yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS

Kategori :

1 orang Penanggung Jawab Shift

1 orang Pelaksana

c. Untuk Dinas Malam :

yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS

Kategori :

1 orang Penanggung Jawab Shift

1 orang Pelaksana

Page 2: inventaris IGD

C. Pengaturan Jaga

I. Pengaturan Jaga Perawat IGD

Pengaturan jadwal dinas perawat IGD dibuat dan di pertanggung jawabkan oleh

Kepala Ruang (Karu) IGD dan disetujui oleh Asisten Manajer Pelayanan

Keperawatan

Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke

perawat pelaksana IGD setiap satu bulan..

Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka

perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan.

Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada (apa bila

tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka

permintaan disetujui).

Setiap tugas jaga / shift harus ada perawat penanggung jawab shift ( PJ Shift)

dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa kerja minimal 2

tahun, serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.

Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur

dan cuti.

Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga

sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( terencana ), maka perawat yang

bersangkutan harus memberitahu Karu IGD : 2 jam sebelum dinas pagi, 4 jam

sebelum dinas sore atau dinas malam. Sebelum memberitahu Karu IGD,

diharapkan perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti,

Apabila perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti,

maka KaRu IGD akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat yang

hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di asrama.

Apabila ada tenaga perawat tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah

ditetapkan ( tidak terencana ), maka KaRu IGD akan mencari perawat pengganti

yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di asrama. Apabila perawat

pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya

wajib untuk menggantikan.(Prosedur pengaturan jadwal dinas perawat IGD

sesuai SOP terlampir).

II. Pengaturan Jaga Dokter IGD

Page 3: inventaris IGD

Pengaturan jadwal dokter jaga IGD menjadi tanggung jawab Ka Instalasi Gawat

Darurat dan disetujui oleh Manajer Pelayanan

Jadwal dokter jaga IGD dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah

diedarkan ke unit terkait dan dokter jaga yang bersangkutan 1 minggu sebelum

jaga di mulai.

Apabila dokter jaga IGD karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai

dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :

o Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan

ke Ka Instalasi Gawat Darurat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga,

serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga pengganti.

o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus

menginformasikan ke Ka Instalasi Gawat Darurat dan di harapkan dokter

tersebut sudah menunjuk dokter jaga pengganti, apabila dokter jaga

pengganti tidak didapatkan, maka Ka Instalasi Gawat Darurat wajib untuk

mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang

pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter

jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib

untuk menggantikan.( Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter IGD sesuai

SOP terlampir).

o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus

menginformasikan ke Ka Instalasi Gawat Darurat dan di harapkan dokter

tersebut sudah menunjuk dokter jaga pengganti, apabila dokter jaga

pengganti tidak didapatkan, maka Ka Instalasi Gawat Darurat wajib untuk

mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang

pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter

jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib

untuk menggantikan.( Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter IGD sesuai

SOP terlampir).

III. Pengaturan Jadwal Dokter Konsulen

Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab Manager

Pelayanan.

Page 4: inventaris IGD

Jadwal jaga dokter konsulen dibuat untuk jangka waktu 3 bulan serta sudah

diedarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan 1 minggu

sebelum jaga di mulai.

Apabila dokter konsulen jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga

sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :

o Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan

ke Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat paling lambat 3 hari

sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga

konsulen pengganti.

o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus

menginformasikan ke Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat dan di

harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga konsulen pengganti,

apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka Manager Pelayanan

wajib untuk mencarikan dokter jaga konsulen pengganti.( Prosedur

pengaturan jadwal jaga dokter konsulen sesuai SOP terlampir).

Page 5: inventaris IGD

STANDAR FASILITAS

I. Fasilitas & Sarana

IGD RS Putri Surabaya berlokasi di lantai I gedung utama yang terdiri dari ruangan

Triase, ruang resusitasi , ruang tindakan bedah , ruangan tindakan non bedah dan

ruangan observasi.

Sesuai standar Kemenkes RI ruangan resusitasi terdiri dari 1 ( satu ) tempat tidur ,

ruangan tindakan bedah terdiri dari satu (1 ) tempat tidur, ruangan tindakan non bedah

terdiri dari 2 ( dua ) tempat tidur, ruangan observasi terdiri dari 2 ( dua ) tempat tidur.

Sedangkan sarana yang dimiliki IGD RS Putri hanya terdiri 1 (satu) tempat tidur, dan

ruangan tindakan bedah terdiri dari 1 (satu) tempat tidur

II. Peralatan

Peralatan yang tersedia di IGD mengacu kepada buku pedoman pelayanan Gawat

Darurat Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien

Gawat darurat.

Alat yang harus tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus kegawatan jantung

seperti monitor dan defribrilator

a. Alat – alat untuk ruang resusitasi :

1. Mesin suction ( 1 set )

2. Oxigen lengkap dengan flowmeter ( 1 set )

3. Nasopharingeal tube

4. Laringoskope anak & dewasa ( 1 set )

5. Suction

6. Bag Valve Mask (Dewasa/ anak)

7. Chest tube

8. Crico / trakheostomi

9. Vena Section

10. Gluko stick

11. Warmer

12. Spuit semua ukuran ( masing – masing 10 buah )

13. Oropharingeal air way ( sesuai kebutuhan )

14. Infus set / transfusi set ( 5 / 5 buah )

Page 6: inventaris IGD

15. Brandcard fungsional diatur posisi trendelenberg, ada gantungan infus &

penghalang ( 1 buah )

16. Gunting besar (1 buah )

17. Defribrilator ( 1 buah )

18. Monitor EKG ( 1 buah )

19. Trolly Emergency yang berisi alat – alat untuk melakukan resusitasi ( 1 buah )

20. Papan resusitasi ( 1 buah )

21. Ambu bag ( 1 buah )

22. Stetoskop ( 1 buah )

23. Tensi meter ( 1 buah )

24. Thermometer ( 1 buah )

25. Tiang Infus ( 1 buah )

b. Alat – alat untuk ruang tindakan bedah

1. Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung (1 set )

2. Splint

3. Verban segala ukuran :

- 4 x 5 em ( 5 buah )

- 4 x10 em ( 5 buah )

4. Vena seksi set ( 1 set )

5. Extraksi kuku set ( 2 set )

6. Hecting set ( 5 set )

7. Benang – benang / jarum segala jenis dan ukuran:

- Cat gut 2/0 dan 3/0 ( 1 buah )

- Silk Black 2/0 ( 1 buah ), 3/0 ( 1 buah )

- Jarum ( 1 set )

8. Lampu sorot ( 1 buah )

9. Kassa ( 1 tromel )

10. Cirkumsisi set ( 1 set )

11. Ganti verban set ( 3 set )

12. Stomach tube / NGT

- Nomer 12 ( 3 buah )

- Nomer 16 ( 3 buah )

- Nomer 18 ( 2 buah )

13. Spekulum hidung ( 2 buah )

Page 7: inventaris IGD

14. Spuit sesuai kebutuhan

- 5 cc ( 5 buah )

- 2.5 cc ( 5 buah )

15. Infus set ( 1 buah )

16. Dower Catheter segala ukuran

- Nomer 16 ( 2 buah )

- Nomer 18 ( 2 buah )

17. Emergency lamp ( 1 buah )

18. Stetoskop ( 1 buah )

19. Tensimeter ( 1 buah )

20. Thermometer ( 1 buah )

21. Elastis verban sesuai kebutuhan

- 6 inchi ( 1 buah )

- 4 inchi ( 2 buah )

- 3 inchi ( 1 buah )

22. Tiang infus ( 2 buah )

c. Alat – alat untuk ruang tindakan non bedah :

1. Stomach tube / NGT

- Nomer 16 ( 2 buah )

- Nomer 18 ( 2 buah )

- Nomer 12 ( 3 buah )

2. Urine bag ( 3 buah )

3. Otoscope ( 1 buah )

4. Nebulizer ( 1 buah )

5. Mesin EKG ( 1 buah )

6. Infus set ( 1 buah )

7. IV catheter semua nomer ( 1 set )

8. Spuit sesuai kebutuhan :

- 1 cc ( 5 buah )

- 2.5 cc ( 5 buah )

- 5 cc ( 5 buah )

- 10 cc ( 5 buah )

- 20 cc ( 3 buah )

- 50 cc ( 3 buah )

Page 8: inventaris IGD

9. Tensimeter ( 1 buah )

10. Stetoskop ( 1 buah )

11. Thermometer ( 1 buah )

12. Tiang infus ( 1 buah )

d. Alat – alat untuk ruang observasi

1. Tensi meter ( 1 buah )

2. Oxygen lengkap dengan flow meter ( 1 buah )

3. Termometer ( 1 buah )

4. Stetoskop ( 1 buah )

5. Standar infus ( 1 buah )

6. Infus set ( 1 set )

7. IV catheter segala ukuran ( 1 set )

8. Spuit sesuai kebutuhan

- 1 cc ( 5 buah )

- 2.5 cc ( 5 buah )

- 5 cc ( 5 buah )

- 10 cc ( 5 buah )

- 20 cc ( 3 buah )

- 50 cc ( 3 buah )

e. Alat – alat dalam trolly emergency

I. Obat Life saving ( terlampir pada standar obat IGD RS Putri Surabaya )

II. Obat penunjang ( terlampir pada standar obat IGD RS Putri Surabaya )

III. Alat – alat kesehatan

1. Ambu bag / Air viva untuk dewasa & anak ( 1 buah / 1 buah )

2. Oropharingeal airway

- Nomer 3 ( 2 buah )

- Nomer 4 ( 2 buah )

3. Laringoscope dewasa & anak ( 1 set )

4. Magyl forcep

5. Face mask ( 1 buah )

6. Urine bag non steril ( 5 buah )

7. Spuit semua ukuran

8. Infus set ( 1 set)

9. Endotracheal tube ( dewasa & anak )

Page 9: inventaris IGD

- Nomer 2.5 ( 1 buah )

- Nomer 3 ( 1 buah )

- Nomer 4 ( 1 buah )

- Nomer 7 ( 1 buah )

- Nomer 7.5 ( 1 buah )

- Nomer 8 ( 1 buah )

10. Slang oksigen sesuai kebutuhan

11. Stomach tube / NGT

- Nomer 16 ( 2 buah )

- Nomer 18 ( 2 buah )

- Nomer 12 ( 3 buah )

12. IV catheter sesuai kebutuhan

- Nomer 18 Cath / Terumo ( 2 / 2 buah )

- Nomer 20 Cath / Terumo ( 2 / 16 buah )

- Nomer 22 Cathy / terumo ( 2 / 11 buah )

13. Suction catheter segala ukuran

- Nomer 10 ( 3 buah )

- Nomer 12 ( 2 buah )

14. Neck collar Ukuran S / M ( 2 / 1 )

f. Ambulance

Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien RSSS saat ini memiliki 2 ( dua )

unit ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi IGD dan bagian umum.