introfarmakogis.ppt

56
OBAT- OBAT TRAKTUS GASTROINTESTINAL PENGHAMBAT SEKRESI ASAM LAMBUNG (H2 antagonis, PPI, analog prostaglandin) ANTASID (Al(OH)3, Mg(OH)3, NaHCO3) ANTIMIKROBA (Klaritromisin, amoksisilin, metronidazole, tetrasiklin) OBAT YG MENINGKATKAN PERTAHANAN MUKOSA LAMBUNG (analog prostaglandin, sukralfat, bismuth coloidal)

Transcript of introfarmakogis.ppt

Page 1: introfarmakogis.ppt

OBAT- OBAT TRAKTUS GASTROINTESTINAL

• PENGHAMBAT SEKRESI ASAM LAMBUNG (H2 antagonis, PPI, analog prostaglandin)

• ANTASID (Al(OH)3, Mg(OH)3, NaHCO3)

• ANTIMIKROBA (Klaritromisin, amoksisilin, metronidazole, tetrasiklin)

• OBAT YG MENINGKATKAN PERTAHANAN MUKOSA LAMBUNG (analog prostaglandin, sukralfat, bismuth coloidal)

Page 2: introfarmakogis.ppt
Page 3: introfarmakogis.ppt

OBAT-OBAT TRAKTUS GASTROINTESTINAL

• OBAT PROKINETIK (metoklopramid, domperidon)* • ANTINAUSEA DAN ANTIEMETIK (* , ondansetron,

granisetron, cisaprid, deksametason dll)

• PENCAHAR (LAKSATIF/ KATARTIK)• ANTIDIARE (kaolin, pectin, loperamid, difenoksilat)

• OBAT LAINNYA (enzim pankreas, bile acid, antiflatulens)

Page 4: introfarmakogis.ppt

AH2 • Simetidin (adverse endocrine effect >>),

Inhibitor P-450• Ranitidin, Famotidin, Nizatidin.

PPI

Well tolerated, Superior acid inhibition• Omeprazole, esomeprazole, lansoprazole

Antasid :

- antasid sistemik : NaHCO3

- antasid non-sistemik : Al(OH)3, CaCO3, Mg(OH)3

Page 5: introfarmakogis.ppt

• Semua antasid mempengaruhi absorpsi obat lain :

- mengikat obat lain absorpsi <<

- meningkatkan pH mempengaruhi disolusi dan kelarutan (tu. basa lemah atau obat asam)

• Antasid tidak diberikan dalam 2 jam setelah minum tetrasiklin, fluorokuinolon, itrakonazol, zat besi.

Page 6: introfarmakogis.ppt

Prokinetic Agent : Adalah obat yang meningkatkan motilitas saluran cerna secara selektif.

1. Cholinomimetic Agents - betanecol (agonis kolinergic), - neostigmine (Ach-ase inhibitor)

2. Dopamine2 Reseptor Antagonistmetoclopropamide, domperidone- menghambat reseptor D2 di CTZ : antiemesis

Page 7: introfarmakogis.ppt

ANTI EMETIK1. Antagonis reseptor dopamin

- metochlopramide : ggn ekstrapiramidal- cisaprid, domperidone, droperidol : << BBB, ggn

ekstrapiramidal <<2. Antagonis reseptor 5HT3 :

- ondansetron- granisetron

3. Kortikosteroid (deksametason) : moderate antiemetic4. Antihistamine : diphenhidramine, prometazine5. Anticholinergic : scopolamine, atropine

Page 8: introfarmakogis.ppt

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTI EMESIS

OBAT AKTIVITAS ANTIEMETIK

Antagonis 5HT-3 ++++++

Metochlopramid ++++++

Domperidone, Droperidol, Haloperidol

++++

Deksametason, metilprednisolon

++++

Antihistamin ++

Antikolinergik, Benzodiazepin ++

Page 9: introfarmakogis.ppt

PENCAHAR

Page 10: introfarmakogis.ppt

KONSTIPASIBerasal dari bahasa Latin: Con: bersama

Stipare: terbungkus

Konstipasi: kesulitan defekasi, yang terdiri dari:- penurunan frekuensi BAB

(< 3x seminggu)- kesulitan memulai defekasi- defekasi dengan feses yang keras atau sedikit,

atau- perasaan tidak puas setelah defekasi

Page 11: introfarmakogis.ppt

ETIOLOGI

- Diet kurang serat- Obat2an (opioid, antikolinergik)- Gangguan hormonal- Gangguan neurogenik- Penyakit: - Irritable Bowel Syndrom,

- Divertikulosis

Bedakan dengan obstipasi terjadi obstruksi pada kolon (cth: Ca colon)

Page 12: introfarmakogis.ppt

PENCAHAR• Obat yang digunakan untuk meningkatkan

frekuensi defekasi dan mengurangi konsistensi feses yang kering dan keras.

• LAKSATIF: pengeluaran feses yang sudah terbentuk dari rektum.

• KATARTIK: pengeluaran feses yang belum terbentuk (cair) dari seluruh kolon.

Page 13: introfarmakogis.ppt

INDIKASI

• Konstipasi fungsional• Meredakan keluhan haemoroid• Prosedur radiologi, endoskopi dan operasi

yang memerlukan pengosongan kolon• Pasien yang tidak boleh mengedan selama

defekasi : post anorektal surgery, miocard infark

Page 14: introfarmakogis.ppt

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

1. STIMULANS

2. SALINES (PENCAHAR GARAM)

3. HIPEROSMOTICS

4. PEMBENTUK MASSA (BULK FORMING)

5. EMOLIENT

1. STIMULANS

2. SALINES (PENCAHAR GARAM)

3. HIPEROSMOTICS

4. PEMBENTUK MASSA (BULK FORMING)

5. EMOLIENT

Page 15: introfarmakogis.ppt

KLASIFIKASI (berdasarkan duration of action)KLASIFIKASI (berdasarkan duration of action)

Pencahar yang menghasilkan feses yang cair dalam waktu 1- 6 jam (pencahar garam, minyak jarak).

Pencahar yang menghasilkan feses yang lunak atau semi-cair dalam waktu 6 - 12 jam (difenilmetan dan antrakuinon)

Pencahar yang melunakkan feses dalam waktu 1- 3 hari (pencahar pembentuk massa, pencahar emolien, laktulosa)

Page 16: introfarmakogis.ppt

• Pembentuk Massa : Hidrofilik coloid yang tidak dapat dicerna dalam GIT meregangkan colon dan meningkatkan peristaltik

• Pembentuk Massa : Hidrofilik coloid yang tidak dapat dicerna dalam GIT meregangkan colon dan meningkatkan peristaltik

Pencahar garam, laktulosa : Sifat osmotiknya menarik air ke dalam lumen usus sehingga feses menjadi lembekPencahar garam, laktulosa : Sifat osmotiknya menarik air ke dalam lumen usus sehingga feses menjadi lembek

Pencahar emolien : Menurunkan tegangan permukaan (memudahkan penetrasi air dan lemak ke dalam feses) Pencahar emolien : Menurunkan tegangan permukaan (memudahkan penetrasi air dan lemak ke dalam feses)

Stimulant : Meningkatkan sekresi dan motilitas kolon sehingga menurunkan absorpsi air dan elektrolit oleh kolon ( minyak jarak, difenilmetan, antrakinon)

Stimulant : Meningkatkan sekresi dan motilitas kolon sehingga menurunkan absorpsi air dan elektrolit oleh kolon ( minyak jarak, difenilmetan, antrakinon)

Page 17: introfarmakogis.ppt

MACAM PENCAHAR STIMULAN :

1. Minyak Jarak (castor oil)Bahan aktif: asam risinoleat : meningkatkan peristaltik ususEfek samping: kolik, dehidrasiPenggunaan: pre operative, induksi diare pada

penelitian (tikus)

2. Difenilmetana. Fenolftalein (ESO: alergi, cardiac toxicity)b. Bisakodyl (ESO: proktitis)c. Oksifenisatin asetat (ESO: hepatitis)

3. Antrakuinon (Aloe, senna, cascara)

(ESO: melanosis kolon)

Page 18: introfarmakogis.ppt

MACAM PENCAHAR STIMULAN :

1. Minyak jarak (Castor oil)

Bahan aktif : Asam risinoleat

Penggunaan: dahulu pre operative, induksi diare pada penelitian (tikus)

Efek samping : Kolik, dehidrasi

Page 19: introfarmakogis.ppt

2. Difenilmetan

a. Fenolftalein b. Bisakodyl (eso : proktitis)c. Oksifenisatin asetat

3. Antrakuinon (Aloe, senna, cascara)

(ESO: melanosis kolon)

Page 20: introfarmakogis.ppt

PENCAHAR OSMOTIK :

- Pencahar Garam : - Magnesium sulfat (MgSO4) : Garam inggris- Garam natrium

- Laktulosa : disakarida semisintetik yg tidak dicerna dan tidak diabsorbsi oleh usus halus (mencegah hepatic encephalopaty)

Page 21: introfarmakogis.ppt

PENCAHAR PEMBENTUK MASSA :

tidak diabsorpsi di usus halus- natriumkarboksi metilselulosa- psilium/ plantago (alami)

menurunkan kolesterol krn menghambat absorpsi asam empedu- agar-agar (hemiselulosa alami)- kalsium polikarbofil

Page 22: introfarmakogis.ppt

PENCAHAR EMOLIEN :

- Parafin cair :

(ESO: mengganggu absorpsi vitamin larut lemak)

- Glycerin

- Minyak zaitun

Page 23: introfarmakogis.ppt

- menurunkan sensitifitas mukosa gagal bereaksi terhadap rangsang fisiologi

- diare gangguan elektrolit dan air

- obstruksi usus yg belum diketahui penyebabnya

- kolik abdomen, mual muntah, spasme abdomen

EFEK SAMPING PENCAHAREFEK SAMPING PENCAHAR

KONTRAINDIKASIKONTRAINDIKASI

Page 24: introfarmakogis.ppt

DIARE

Keadaan dimana terjadi peningkatan frekuensi BAB > 3x sehari dengan konsistensi feses lebih cair

Page 25: introfarmakogis.ppt

ANTI DIARE

• SILIKAT

mengadsorbsi air dan toksin bakteri

- Kaolin (hidrated aluminium silikat)

- Attapulgite (Mg Al disilikat)

• PECTIN

Polisakarida yang dikombinasikan dg silikat

(kaopectate)

• OPIOID (Difenoksilat, Loperamid)

Page 26: introfarmakogis.ppt

ANTIDIARE OPIOID

Mekanisme Kerja- Menurunan motilitas usus

(reseptor μ)

- Menurunkan sekresi usus (reseptor δ)

- Meningkatkan absorpsi di usus (reseptor μ dan δ)

Page 27: introfarmakogis.ppt

• LOPERAMID

ESO: depresi SSP pada anak (kontraindikasi < 2 th)

• DIPHENOXYLAT

- metabolit aktif: difenoxin

- ESO: depresi SSP > loperamid, konstipasi

Page 28: introfarmakogis.ppt
Page 29: introfarmakogis.ppt
Page 30: introfarmakogis.ppt
Page 31: introfarmakogis.ppt
Page 32: introfarmakogis.ppt
Page 33: introfarmakogis.ppt

PENULISAN RESEP OBAT DM dan RESEP RACIKAN ANAK

DEPARTEMEN FARMAKOLOGIFK UPN VETERAN JAKARTA

Page 34: introfarmakogis.ppt

PENATALAKSANAAN DM

TUJUANMenurunkan morbiditas dan mortilitas akibat DM ygsecara spesifik ditujukan untuk mencapai 2target utama, yaitu:

1. Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal

2. Mencegah atau meminimalkankemungkinan terjadinya komplikasi diabetes.

Page 35: introfarmakogis.ppt

TARGET PENATALAKSANAAN DIABETES

PARAMETER KADAR YG DIHARAPKAN

♥ Kadar Glukosa Darah Puasa

♥ Kadar Glukosa Plasma Puasa

♥ Kadar Glukosa Darah Saat Tidur

( Bedtime blood glucose )

♥ Kadar Glukosa Plasma Saat Tidur

( Bedtime plasma glucose)

♥ Kadar Insulin

♥ Kadar HbA1c

♥ Kadar Kolesterol HDL

♥ Kadar Kolesterol HDL

♥ Kadar Trigliserida

♥ Tekanan Darah

80–120mg/dl

90–130mg/dl

100–140mg/dl

110–150mg/dl

<7 %

<7mg/dl

>45mg/dl (pria)

>55mg/dl (wanita)

<200mg/dl

<130/80mmHg

Page 36: introfarmakogis.ppt

TERAPI DIABETES MELITUS

1. Non FarmakologiA. EdukasiB. Pengaturan Diet C. Olah Raga

2. Farmakologi

A. InsulinB. ADOC. Kombinasi kaduanya

Page 37: introfarmakogis.ppt

Terapi Farmakologi

A. INSULINPrinsip terapi :1. Indikasi 2. Cara Pemberian

Penggolongan :1. Insulin masa kerja singkat (Short-acting/Insulin),

disebut juga insulin reguler 2. Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting) 3. Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat4. Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)

Page 38: introfarmakogis.ppt

Penggolongan sediaan insulin berdasarkan mula dan masa kerja

• Jenis Sediaan Insulin Mula kerja (jam) Puncak (jam) Masa kerja (jam)

• Masa kerja Singkat(Short- 0,5 1-4 6-8

acting/Insulin).

• Masa kerja Sedang 1-2 6-12 18-24

• Masa kerja Sedang, 0,5 4-15 18-24

Dan Mula kerja cepat

• Masa kerja panjang 4-6 14-20 24-36

Page 39: introfarmakogis.ppt

Penyimpanan Insulin

• Insulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 2-8ºC, yang sudah dipakai dapat disimpan selama 6 bulan atau sampai 200 kali suntikan apabila disimpan dilemari es.ada juga yang disimpan selama 90 hari.

• Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-20ºC bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu bulan.

Page 40: introfarmakogis.ppt

B. Anti Diabetik Oral ( ADO )

Berdasarkan mekanisme kerja dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1. sulfonilurea

2. biguanida

3. inhibitor α-glukosidase

Page 41: introfarmakogis.ppt

KLASIFIKASI ADO

• Golongan Contoh Senyawa Mekanisme Kerja• Sulfonilurea Glibenklamida Merangsang sekresi

Glipizida insulin di kelenjar Glikazida pankreas, sehingga Glimepirida hanya efektif pada

penderita diabetes yang sel-sel β pankreasnya msh berfungsi dgn baik

• Meglitinida Repaglinide Merangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas

• Biguanida Metformin Bekerja langsung padahati (hepar),menurunkan produksi glukosa hati.Tidak merangsang sekresi insulin oleh kelenjar

pankreas

Page 42: introfarmakogis.ppt

• Tiazolidindion Rosiglitazone Meningkatkan kepekaan tubuh terhadap

Troglitazone insulin. Berikatan dengan PPART

Pioglitazone (peroxisome proliferator activated receptor- gamma) di otot, jaringan lemak, dan hati

untuk menurunkan resistensi insulin

• Inhibitor α-glukosidase Acarbose Menghambat kerja enzim-enzim pencernaa

Miglitol yang mencerna karbohidrat, sehingga

memperlambat absorpsi glukosa kedalam darah

Page 43: introfarmakogis.ppt

Kasus

• Tn. Deni usia 40 tahun, didiagnosis DM tipe 2 tanpa komplikasi.

• Pasien kemudian mendapat terapi glibenclamide 2,5 mg dua kali sehari pada pagi hari dan sore hari sebelum makan selama 14 hari. (glibenklamid yang tersedia tablet 5 mg).

Page 44: introfarmakogis.ppt

dr. Thomas A EdisonJl. Pesantren no 48Tlp : 1234567SIP : 072997

No. 48 Jakarta, 13 Juli 2007

R/ Glibenclamide tab 5 mg No.XIV

S ½ - 0 – ½ ac paraf

Pro : Tn.DeniUmur : 40 tahun/dewasaAlamat : Jl. Veteran no 2

Page 45: introfarmakogis.ppt

• Karena GD belum terkontrol, pasien kemudian mendapat terapi kombinasi glibenklamid 5 mg dua kali sehari pagi dan sore hari serta metformin 250 mg 2 kali sehari siang hari, setelah makan.

• Lama pemberian 2 minggu (14 hari).

Page 46: introfarmakogis.ppt

• Pada kunjungan selanjutnya, kadar gula darah Tn.Deni puasa sudah normal, namun kadar gula darah PP masih tinggi. Pasien akhirnya mendapat terapi kombinasi glibenklamid 5 mg, 2 x sehari pagi dan malam, sebelum makan. Metformin 500 mg 3 kali sehari pagi dan siang dan malam, setelah makan. Acarbose (glucobay) 50 mg, 3 kali sehari, pagi, siang dan malam, pada saat suapan pertama saat makan. Lama pemberian 2 minggu (14 hari).

Page 47: introfarmakogis.ppt

• Pasien ternyata mengalami hipoglikemi. Ia mendapat terapi injeksi glukosa bolus. Yang dibutuhkan adalah dextrose 40 % sejumlah 2 vial dan disposible syringe 10 mL sejumlah 1 buah.

Page 48: introfarmakogis.ppt
Page 49: introfarmakogis.ppt

PENULISAN RESEP RACIKAN

Dengan dtd ; - per kali pemberian- yg dimaksud adalah sediaan dalam bentuk bubuk atau jika tidak disebutkan sediaannya

Non dtd ; - jumlah total obat- sesuai sediaan obat

Page 50: introfarmakogis.ppt

CARA MENGHITUNG DOSIS INDIVIDUAL untuk ANAK

umurumurBB anak dalam kilogram ( 2n + 8 )BB anak dalam kilogram ( 2n + 8 )(n dalam tahun)(n dalam tahun) BB x dosis terapiBB x dosis terapi

LPT anak dalam m2 LPT anak dalam m2 (Nomogram DuBois & DuBois dan Badan Nasional (Nomogram DuBois & DuBois dan Badan Nasional

Formularium)Formularium) Rumus : Rumus : LPT anakLPT anak x D x D

1,81,8 LPTLPT : didapat dengan mengetahui BB dan tinggi badan: didapat dengan mengetahui BB dan tinggi badan DD : dosis dewasa: dosis dewasa 1,81,8 : rerata dosis dewasa dg berat badan 70 kg: rerata dosis dewasa dg berat badan 70 kg

Page 51: introfarmakogis.ppt

• Pasien Rio 6 tahun, berobat ke puskesmas tempat anda praktek. Setelah menjalani pemeriksaan dan menegakkan diagnosa, anda memutuskan bahwa akan memberikan obat sbb :

– Parasetamol dengan dosis : 10-15 mg/kgBB/kali

– chlorpheniramin maleat dengan dosis : 0,25 mg/kgBB/hari

– ephedrin dengan dosis : 0.8-1.6 mg/kgBB/hari

• obat diberikan dalam satu sediaan padat berbentuk pulveres, dengan frekwensi pemberian 3 x sehari dan diberikan selama 3 hari.

Page 52: introfarmakogis.ppt

RSUD dr. Abadi Sejahtera

Ruang Rawat Inap Anak Kelas IIIDept. Ilmu Kesehatan Anak ___

No. 33 Jakarta, 3 Juli 2007

R/ Parasetamol 200 mgKlorfeniramin maleas 1.5 mgEphedrin 7.5 mgSacharrum Lactis Qsmf. Pulv dtd no. XIIS 3 dd pulv I prn paraf

Pro : An.SuryaUmur : 5 tahun dr. Sehati Alamat : jl. RS fatmawati SIP : 072997

Page 53: introfarmakogis.ppt

dr. Goodman GilmanJl. Terapeutik No 1Tlp : 7661234

SIP : 072997___

No. 48 Jakarta, 3 Juli 2007R/ Paracetamol 2400 mg

Chlorpeniramin maleas 18 mgEphedrin 67.5 mgSac. Lac. Qsmf. Pulv no. XIIS 3 dd pulv I paraf

Pro : An.SuryaUmur : 5 tahunAlamat : jl. RS fatmawati

Page 54: introfarmakogis.ppt

dr. Goodman GilmanJl. Terapeutik No. 1Tlp : 7661234

SIP : 072997___

No. 48 Jakarta, 3 Juli 2007R/ Parasetamol tab 500 mg 5

Klorfeniramin maleas tab 4 mg 4½Ephedrin tab 15 mg 4½Sac. Lac. Qsmf. Pulv no. XIIS 3 dd pulv I paraf

Pro : An.SuryaUmur : 5 tahunAlamat : jl. RS Fatmawati

Page 55: introfarmakogis.ppt
Page 56: introfarmakogis.ppt