Introduction Economic Managerial Exam

13

Click here to load reader

description

Introduction Economic Managerial Exam

Transcript of Introduction Economic Managerial Exam

Page 1: Introduction Economic Managerial Exam

Nama : Pingkan Mayosi FitrianaNIM : 1566062Mata Kuliah : Introductory Economics For Managers (IEM)Dosen : M. Ryan Sanjaya

1. Diketahui :

Fungsi permintaan, Qx = 100- 3Px + 4 Py – 0,01M + 2PAx

Px = $25, Py = $35, Ax = 50, M = 20000

Ditanya : Gambar kurva permintaan terhadap barang x

Jawab :

Qd=100−3 Px+4 Py−0,01M+2PAxQd=100−3 Px+4 (35 )−0,01 (20000 )+2 (50 )Qd=100−3 Px+140−200+100Qd=140−3 Px3 Px=140−Qd

Px=46,67−13Qd

2. a. Gambar situasi kasus tersebut dalam bentuk 2 dimensi

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 2: Introduction Economic Managerial Exam

Keterangan:

A ~ pendapatan per hari = $10/jam x 8 jam = $80/hari

waktu bersantai =24 jam – 8 jam = 16 jam

B ~ pendapatan per hari = $12/jam x 6 jam = $72/hari

waktu bersantai =24 jam – 6 jam = 18 jam

b. Pada konsep Marginal Rate Substitution (MRS) dijelaskan mengenai

besarnya pengorbanan atau pengurangan jumlah konsumsi satu

satuan barang lainya, dengan tetap mempertahankan tingkat

kepuasanya. Jika konsumen meningkatkan konsumsi salah satu

barang, maka harus mengurangi kuantitas barang lain yang

dikonsumsi.

Dalam kasus ini, apabila Joni menambah jam kerjanya dengan jumlah

gaji yang juga akan bertambah, Joni akan merasa tidak puas karena

Joni harus mengurangi jumlah waktu luang atau santainya. Maka dari

itu, agar Joni dapat tetap mempertahankan tingkat kepuasanya maka

Joni tidak akan menambah jam kerja nya dan hanya memilih bekerja

selama 6 jam pada tingkat upah sebesar $12/jam nya.

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 3: Introduction Economic Managerial Exam

Ketika kurva MRS semakin mendekati 0, berarti tingkat kepuasanya

akan semakin kecil, sebaliknya ketika kurva MRS semakin menjauhi

0 berarti tingkat kepuasanya akan semakin tinggi. Dapat dilihat pada

kurva diatas, tingkat kepuasaan joni lebih tinggi pada saat Joni

bekerja selama 6 jam dengan upah $12/jam dibandingkan saat Joni

bekerja selama 8 jam dengan tingkat upah $10/jam.

3. Asosiasi Kontraktor Listrik (AKL) baru-baru ini bekerjasama dengan

Kementrian Energi PT.Pembangkit Listrik mempertimbangkan aturan

baru yang menyatakan bahwa seluruh industri diharuskan memakai

tegangan listrik 220V. AKL beragumen bahwa penggunaan listrik 220v

relatif lebih aman dan irit saat pemasangan jaringan. Hingga tahun 2014,

masih ada 49 negara yang masih menggunakan tegangan listrik dibawah

220v. Namun dari segi konsumen, tegangan 220v lebih mahal dan

konsumen harus mengganti seluruh alat elektronik yang hanya mampu

menerima tegangan 110v.

a. Potensi conflict of interest antara consumen dengan produsen

Koversi tegangan listrik dari 110v ke 220v banyak menimbulkan

konflik antara produsen dengan konsumen. Bagi konsumen dalam

kelompok industri/swasta dan rumah tangga, dengan adanya

konversi tegangan listrik yang diharuskan menggunakan 220v, mau

tidak mau mereka harus mengeluarkan biaya ekstra yang cukup

mahal untuk penggantian atau pemasangan jaringan menjadi 220v.

Selain itu mereka juga harus mengganti seluruh peralatan elektonik

yang mereka gunakan dalam kegiatan operasi mereka jika alat

tersebut tidak bisa menerima tegangan 220v, dan hanya bisa

menerima tegangan 110v. Padahal daya antara tegangan 110v

maupun 220v masing-masing sama besarnya, dari rumus P=IxV,

maka untuk daya yang sama bisa kombinasi dari ½ I x 2 V atau 2I X

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 4: Introduction Economic Managerial Exam

½ V. Tenaga suatu alat akan sama bila dayanya sama. Misalnya,

setrika 200 watt pada tegangan listrik 110v akan sama panasnya

dengan setrika 200 watt pada tegangan listrik 220v. jika tegangan

yang diberikan ke alat lebih rendah daripada tegangan kerjanya, alat

tidak bisa bekerja dengan optimal, jika lebih tinggi maka alat dapat

rusak / konslet.

Namun disisi lain, dari pihak produsen konversi listrik 220v

merupakan salah satu kebijakan untuk mensamaratakan tegangan

listrik dengan negara-negara lain yang kebanyakan telah

menggunakan tegangan 220v. Material yang digunakan pada

tegangan listrik 220v lebih bagus, kabel-kabel serta kawat yang

digunakan lebih tebal sehingga lebih aman. Semakin tinggi arus

listrik, maka akan semakin tebal kabel dan kawat yang digunakan.

Kabel dan kawat yang lebih tebal ini tentunya akan lebih mahal

harganya dibandingkan kabel dan kawat yang tipis.

b. Dampak konversi tegangan listrik terhadap permintaan/penawaran

listrik terhadap produsen terhadap konsumen/produsen.

Koversi tegangan listrik dari 110v ke 220v tidak akan menimbulkan

perubahan permintaan listrik oleh konsumen karena listrik

merupakan kebutuhan dasar karena setiap aktivitas atau kegiatan

pasti membutuhkan adanya listrik. Bagi sektor industri/swasta,

tanpa adanya listrik mereka tidak dapat melaksanakan kegiatan

produksi/ operasi perusahaan. Perusahaan listrik (PLN) juga

termasuk dalam jenis pasar monopoli murni karena merupakan

produsen listrik tunggal yang ada di Indonesia dan penetapan harga

dibawah kontrol/kendali pemerintah. Mau tidak mau, meskipun

kebijakan ini nantinya akan diwajibkan untuk diterapkan oleh

seluruh konsumen baik konsumen dalam skala industri/swasta,

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 5: Introduction Economic Managerial Exam

pemerintah dan rumah tangga, hal tersebut tidak akan merubah

jumlah permintaan/konsumsi listrik.

c. Opportunity cost merupakan biaya kesempatan/peluang akibat

keputusan/alternatif lain yang diambil oleh konsumen. Dalam hal ini,

pada suatu industri/swasta misalnya, biaya untuk penggantian atau

pemasangan tegangan listrik 220v yang cukup mahal seharusnya

dapat digunakan untuk aktivitas produksi lain, misalnya untuk

pembelian alat-alat produksi atau melakukan anternatif penggantian

tenaga listrik menjadi tenaga surya/tenaga air. Dalam skala rumah

tangga, opportunity cost yang dapat digunakan daripada mengganti

biaya penggantian atau pemasangan listrik 220v, misalnya dengan

membeli kebutuhan atau alat-alat rumah tangga, kebutuhan pokok

lain dan sebagaianya. Atau bisa juga melalukan alternatif

penggantian tenaga listrik menjadi tenaga surya/air.

Sunk cost merupakan biaya yang telah dikeluarkan akibat pemilihan

satu alternatif lain, sehingga biaya tersebut tidak dapat kembali lagi.

Dalam kasus ini, apabila suatu industri/rumah tangga melakukan

konversi listrik menjadi 220v, maka biaya yang telah dikeluarkan

sebelumnya pada saat penggunaan tegangan listrik 110v (biaya

pemasangan dam material) akan hilang dan tidak dapat kembali lagi.

4. a. Economic of scale, semakin banyak jumlah output maka biaya rata-

rata produksi akan menjadi semakin kecil sehingga keuntungan akan

menjadi semakin besar.

Dalam kasus ini, yang bisa dilakukan oleh PT.Minke untuk mencapai

economic of scale adalah dengan mendapatkan investor sebanyak-

banyaknya. Semakin banyak investor yang diperoleh PT.Minke maka

akan semakin banyak pula fee/keuntungan yang diperoleh

PT.Minke. Fee yang didapatkan merupakan pendapatan PT.Minke,

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 6: Introduction Economic Managerial Exam

apabila pendapatan yang dihasilkan PT.Minke sudah mampu

menutup biaya rata-rata produksi/operasinya, berarti PT.Minke

telah mencapai titik economic of scale.

b. Peran PT.Minke dan industri keuangan terutama pasar saham terkait

dengan structure, conduct dan performance.

Structure (pangsa pasar)

Number of firm size

Hanya ada 4 perusahaan yang menyediakan jasa online trading

yang terdaftar di bank endonesa (bank sentral). Skala PT.Minke

masih kecil, karena jumlah lembanga keuanganyang ada (bank

atau non bank) juga masih terbatas. Rasio kapitalisasi pasar

saham di Endonesa juga hanya sebesar 10% PDB.

Industry concentration

PT.Minke termasuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa

online trading untuk sekuritas (saham dan surat berharga lainya)

dengan reputasi yang baik.

Technology

Technologi yang digunakan PT.Minke untuk mendukung

usahanya adalah dengan menggunakan website, aplikasi pada

handphone/tablet, dan aplikasi di komputer.

Demand and market condition

Konsumen (investor) PT.Minke kebanyakan merupakan investor

berusia 25-35 tahun yang melek teknologi dan masing-masing

mengelola dana sebesar Rp. 10-25 juta. Minimal dana yang harus

ada di rekening untuk investor agar dapat membeli saham adalah

Rp.5 juta.

Conduct (Perilaku pasar)

pricing behavior

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 7: Introduction Economic Managerial Exam

biaya yang ditetapkan PT.Minke kepada investor adalah biaya

administrasi, yaitu sebesar Rp.25 ribu per bulanya.

research and development

RnD PT.Minke yaitu dengan melakukan pengembangan website

yang ada agar menjadi lebih informatif dan tampilan yang

menarik agar investor menjadi lebih tertarik pada saat melakukan

aktivitas pada website tersebut. Selain itu kemudahan

penggunaan berbagai fitur yang ada pada website tersebut agar

mudah digunakan oleh semua kalangan konsumen.

advertising

bentuk advertising atau periklanan yang dilakukan PT.Minke

adalah dengan adanya website yang memudahkan penyaluran

informasi terkait PT.Minke kepada publik.

Performance (kinerja pasar)

Salah satu keunggulan dari PT.Minke adalah dalam segi fitur

tekhnologi yang paling lengkap dibandingkan dengan 3 perusahaan

lainya. Nilai dana yang telah dicapai PT.Minke saat ini sebesar Rp. 50

Miliar pertahun atau merupakan 15% dari total dana yang dikelola

oleh empat jasa online trading di Endonesa. Jumlah tersebut

terbilang cukup bagus, namun tidak terlalu besar dibandingkan

dengan ketiga perusahaan lainya. Untuk dapat memperoleh dana

yang lebih besar, PT.Minke harus dapat memperluas pangsa

pasarnya. Misalnya menambah kerjasama tidak hanya pada 3 bank

(bank ACB, ban INB dan bank tidak mandiri) saja, tetapi pada

beberapa bank lain untuk menarik atau menambah jumlah investor

sebanyak-banyaknya.

c. Karakteristik pasar persaingan sempurna:

semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen

(homogeneous product)

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 8: Introduction Economic Managerial Exam

produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi yang

sempurna (perfect knowledge)

output sebuah perusahaan relatif kecil dibandingkan dengan

output pasar (small relatively output)

perusahaan menentukan harga yang ditentukan pasar dengan

menjual produknya, dengan harga yang telah ditetapkan pasar

karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga (price

taker)

semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and

exit)

Karakteristik pasar persaingan sempurna yang ada dalam pasar saham

yaitu:

produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk yang

homogen. Dalam pasar saham, produk yang dihasilkan berupa

sekuritas saham dan surat berharga lainya yang termasuk produk

yang homogen atau sejenis.

output yang dihasilkan sebuah perushaan relatif kecil

dibandingkan output pasar. Ada banyak jenis pasar saham yang

ada di Indonesia sehingga memungkingkan sebuah perusahaan

hanya menghasilkan output beberapa persen saja dibandingkan

output dari keseluruhan pasar saham yang ada.

Perusahaan sebagai penerima harga, karena harga yang ada

ditentukan oleh pasar. Dalam pasar saham, harga ditentukan oleh

pasar, sedangkan perusahaan hanya dapat menganalisis dan

menerima harga yang telah ditetapkan.

Semua perusahaan dapat keluar dan masuk dengan bebas karena

keterbukaan informasi yang ada dalam pasar saham. Semua calon

investor/perusahaan dapat dengan bebas mencari informasi

ataupun mengakses data-data mengenai saham serta melakukan

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.

Page 9: Introduction Economic Managerial Exam

analisis atau jual-beli saham dengan bebas sesuai dengan standar

yang diterapkan oleh pasar saham.

Karakteristik pasar persaingan sempurna yang tidak ada dalam pasar

saham yaitu:

tidak semua konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna

mengenai pasar saham. Beberapa diantara konsumen yang ada,

mereka hanya memiliki dana namun mereka tidak memiliki

pengetahuan yang sempurna mengenai pasar saham sehingga

mereka memutuskan untuk menginvestasikan dananya dalam

pasa saham melalui lembaga/jasa online trading yang ada

meskipun dikenakan adanya fee.

d. Keberadaan PT. Minke justru menghambat upaya pendalaman

finansial oleh Bank Endonesa sebagai otoritas keuangan, yang berarti

bahwa dengan adanya fee yang dikenakan oleh PT.Minke terhadap

investor yaitu sebesar 0,10% dari nilai pembelian dan 0,20% dari nilai

penjualan saham, maka nilai investasi yang seharusnya dapat

diinvestasikan secara penuh oleh investor justru akan menjadi

berkurang. Misalnya, seorang investor yang akan membeli saham

dengan nilai investasi sebesar 100jt, seharusnya dia dapat

menginvestasikan dananya 100jt, tapi karena investasi yang

dilakukan melalui PT.Minke sebagai perusahaan jasa online trading,

maka investor tersebut hanya dapat menginvestasikan dananya

sebesar 999jt, setelah adanya fee yang dikenakan oleh PT.Minke.

Bank Endonesa sebagai otoritas keuangan akan mengalami

penurunan jumlah investasi yang dibayarkan oleh investor dengan

adanya fee tersebut sehingga akan menghambat laju perekonomian di

negara bank Endonesa tersebut berada.

UTS – IEM Pingkan Mayosi F.