Intrapartal Kala 3

19
KELOMPOK III Asih Devi Rahmayanti P07120012099 I Gede Ariawan P07120012110 I Gst Ayu Wika Arpandiani P07120012101 I Putu Arya Sindhu Sadhu P07120012102 Ni Luh Putu P Ekajayanti P07120012103 Gst Ayu A Candra Mayani P07120012104 Ni Wayan Dea Terani P07120012105 Ni Komang Sepiani PO7120012106

description

asuhan keperawatan

Transcript of Intrapartal Kala 3

Definisi

Kelompok iii

Asih Devi RahmayantiP07120012099I Gede AriawanP07120012110I Gst Ayu Wika ArpandianiP07120012101I Putu Arya Sindhu SadhuP07120012102Ni Luh Putu P EkajayantiP07120012103Gst Ayu A Candra MayaniP07120012104Ni Wayan Dea TeraniP07120012105 Ni Komang Sepianipo7120012106Kadek Adi WigunaP07120012107Dewa Ayu Sanisia S.PP07120012108Asuhan keperawatan intrapartal kala iiiDefinisiIntrapartal Kala IIIKala uri atau waktu pelepasan plasenta dari insersinya sampai lahirnya plasentaPembagian Intrapartal Kala IIIKala uri dapat dibagi menjadi 2 tingkat :Tingkat Pelepasan Plasenta Tingkat Pengeluaran PlasentaTingkat Pelepasan Plasenta

Disebabkan Oleh :Waktu bayi lahir rahim mengecil maka tempat perlekatan plasenta juga mengecil maka plasenta akan terlipat-lipat bahkan ada bagian bagian yang terlepas dari dinding rahim atau tempat insersinya, karena tidak dapat mengikuti pengecilan dari dasarnya. Bagian yang paling penting dalam pelepasan plasenta adalah RETRAKSI dan KONTRAKSI otot-otot rahim.2. Di tempat tempat yang lepas terjadi perdarahan ialah antara plasenta dan desidua basalis dan karena hematoma ini membesar, maka seolah olah plasenta terangkat dari dasarnya oleh hematoma tersebut sehingga daerah pelepasan meluas.ContTanda tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa hal :

1)Perubahan bentuk dan tinggi fundus2)Tali pusat memanjang3)Semburan darah mendadak dan singkat

Macam-Macam pelepasan plasenta yaitu :1. Secara SchultzePelepasan dimulai pada bagian tengah dari plasenta dan di sini terdapat hematoma retro plasentair yang selanjutnya mengangkat plasenta dari dasarnya.2. Secara DuncanPada pelepasan secara Duncan, pelepasan dimulai dari pinggir plasenta.

Tanda tanda pelepasan plasenta1. Perubahan bentuk dan tinggi fundusSetelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat.

2. Tali pusat memanjangTali pusat telihat menjulur keluar melalui vulva

3. Semburan darah mendadak dan singkatDarah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar di bantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah ( retroplasental pooling ) dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah akan tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.

ContPROSES KEPERAWATANPengkajian dasar data kliena. Aktivitas / IstiirahatPerilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan.b. SirkulasiTekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat, kemudian kembali ke tingkat normal dan cepat. Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesik dan anastesi. Frekuensi nadi melambat pada respon terhadap perubahan curah jantung.c.Makanan / CairanKehilangan darah normal kira-kira 250-300 ml

d. Nyeri / KetidaknyamananDapat mengeluh tremor kaki/ menggigil.e.KeamananInspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menentukan adanya robekan atau laserasi. f. SeksualitasDarah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas dari endometrium, biasanya dalam 1-5 menit setelah melahirkan bayi. ContDiagnosa keperawatanResiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, laserasi jalan lahir.

2. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.

3. Resiko tinggi cedera maternal berhubungan dengan posisi selama melahirkan / pemindahan , kesulitan denganpelepasan plasenta, profil darah abnormal.

IntervensiDX 1 :Instruksikan klien untuk mendorong pada kontraksi, bantu mengarahkan perhatiannya untuk mengejan.Palpasi uterus ; perhatikan ballooning.Pantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebihan atau syock.Tempatkan bayi di payudara klien bila ia merencanakanuntuk memberi ASI.Catat waktu dan mekanisme pelepasan plasenta ; misalnya mekanisme Duncan versus mekanisme Schulze.Dapatkan dan catat informasi yang berhubungan dengan inspeksi uterus dan plasenta untuk fragmen plasenta yang tertahan.Hindari menarik tali pusat secara berkebihan.Berikan cairan melalui rute parenteral.Bantu sesuai kebutuhan dengan pengangkatan plasenta secara manual di bawah anestesi umum dan kondisi steril.9DX 2:Bantu dengan penggunaan teknik pernapasan selama perbaikkan pembedahan bila tepat.Berikan kompres pada perineum setelah melahirkan .Ganti pakaian dan linen basah.Berikan selimut penghangat.ContDX 3 :Palpasi fundus dan masase dengan perlahan.Masase fundus dengan perlahan setelah pengeluaran plasenta.Kaji irama pernafasan dan pengembangan .Bersihkan vulva dan perineum dengan air dan larutan antiseptik steril ; berikan pembalut perineal steril.

ContImplementasiMelakukan rencana asuhan menyeluruh

EvaluasiDilakukan evaluasi dari keefektifan dari asuhan yang diberikan-Tanggal/jam-Subjektif : data yang diambil dari pasien-Objektif : hasil pengkajian dari petugas kesehatan-Assesment : merupakan diagnosa dari pemeriksaan subjektif dan objektif-Planning : menentukan rencana tindakan selanjutnya

Sekian&Terimakasih