intonasi

13
MODUL 13 Bahasa Tubuh dan Intonasi TUJUAN Memahami adanya bentuk lain dari bahasa selain bentuk verbal. Memahami karaktaristik bahasa tubuh dan in to nasi. Memanfaatkan bahasa tubuh dan intonasi dalam melakukan aksi advokasi. PERKIRAAN WAKTU 60 menit PERLENGKAPAN Gambar-gambar/foto bahasa tubuh.

Transcript of intonasi

Page 1: intonasi

MODUL 13

Bahasa Tubuh dan Intonasi

TUJUAN

• Memahami adanya bentuk lain dari bahasa selain bentuk verbal.

• Memahami karaktaristik bahasa tubuh dan in to nasi.

• Memanfaatkan bahasa tubuh dan intonasi dalam melakukan

aksi advokasi.

PERKIRAAN WAKTU

60 menit

PERLENGKAPAN

Gambar-gambar/foto bahasa tubuh.

Page 2: intonasi

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR

Men gapa Bahasa Tubuh dan In to nasi Sedemikian Pen ting

“You can not NOT co mmunicate ”

(Anthony Robbins , 19 99)

Pada tahun 70-an masyar akat Indonesia yang menonton TVRI s er ing melihat

film Charlie Chaplin. Yakni film lawak hitam putih yang belum bersuara, hanya

menggunakan ekspr esi dan ger ak tubuh seper ti pantomim. Menar iknya, sekalipun

tidak ada kalimat apapun yang dikatakan, namun kita bisa ter pingkal-pingkal

kar enanya. Di tahun 90-an, hal ser upa dilakukan oleh Mr . Bean, sekalipun sudah

menggunakan musik dan s edikit suar a.

Dari mana kita bisa terpingkal-pingkal, padahal tidak ada kata apapun yang

dikatakan oleh Charlie Chaplin maupun Mr Bean? Bagaimana kita bisa mengerti atau

menangkap pesan yang mer eka maksudkan? Apakah ini berar ti bahwa kita bisa

ber komunikasi tanpa kata-kata? Memang demikianlah, ter nyata pesan dan makna

bisa disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Inilah yang disebut body

language , alias bahasa tubuh yaitu ger akan tubuh, ekspr esi dan lain-lain yang

membuat kita mengerti makna yang dimaksudkan orang lain.

Pada modul ke 8, kita sudah dikenalkan pada konsep 3 V, y akni Ver bal,

Vocal, Visual. Yakni kita bisa melipatgandakan kekuatan pesan apabila

menggunakan kompon en 3 V secar a sekaligus. Ver bal (kata-kata), Vocal (intonasi),

dan Visual (bahasa tubuh).

Bagaimana per an Vocal dalam peny ampaian pesan? Coba kita ingat saat kita

masih kecil dan ber main hujan-hujanan di halaman r umah yang becek dan

berlumpur. Lantas orang tua kita marah, dan memanggil “Jaka…”. Pada saat itu

tanpa kita sadari kita “menilai” seberapa marah orang tua kita berdasarkan intonasi

yang dipakainya. Jika dalam perhitungan kita intonasinya masih wajar, maka kita

lanjutkan main hujan.

Namun beberapa menit kemudian orang tua kita memanggil “JAKKKKA!!!!”,

sekalipun tidak ada per ubahan/pena mbahan kata lain, namun dar i intonasi yang

diper gunakan kali ini kita tahu bahwa orang tua kita sudah marah dan sudah tidak

bisa ditawar lagi.

Di sinilah ter lihat bahwa intonasi menyumbang/ber per an dalam

pembentukan suatu makna. Bahkan intonasi bisa mengubah makna secara drastis.

Bayangkan, semisal seorang laki-laki mengucapkan kalimat ini pada seorang

per empuan “Dar a, aku mencintai mu….” Semua dar i kita langsung menger ti

maknanya bahwa laki-laki itu mencintai Dara.

Namun jika intonasinya diubah: “Dar a, aku mencintai mu…?”. Secar a drastis

maknany a langsung b er ubah bahwa ia justr u tidak mencintai di Dar a. Padahal, tidak

ada per ubahan apapun pada kata-kata yang digunakan, hanya ber ubah intonasinya.

Page 3: intonasi

Beber apa contoh di atas cukup menjelaskan bahwa baik bahasa tubuh

maupun intonasi ikut membentuk makna dalam ko munikasi. Dengan demikian, bagi

seor ang ko munikator sangatlah penting untuk mema nfaatkan kedua car a ter sebut

dalam meningkatkan efek kekuatan makna.

Pada modul ini akan dibahas hal di atas dalam dua per spektif, y akni:

1. Bagaimana kita memperbaiki bahasa tubuh selaku komunikator agar lebih

persuasif dalam membawakan advokasi.

2. Bagaimana kita menggunakan pengetahuan mengenai bahasa tubuh ini

untuk bisa “membaca” pikiran mitr a bicar a melalui bahasa tubuhnya.

Dalam memanfaatkan kekuatan 3 V ini, maka baik kata-kata, bahasa tubuh

dan intonasi, har us diper gunakan secara selar as. Banyak komunikator yang tidak

mempedulikan bagaimana bahasa tubuh atau intonasi mereka saat berkata-kata.

Misalnya, apabila seseorang dalam berkomunikasi tangannya bergerak-gerak tidak

ber aturan sama sekali, maka bawah sadar or ang yang diajak bicara akan cender ung

mengabaikan ger akan tangannya. Artinya si komu nikator tengah menyia-nyiakan

manfaat dari alat komunikasi yang power ful ini.

Contoh lain, seor ang komunikator yang ber bicar a monoton dan datar , maka

bawah sadar audien akan “menangkap” pesan bahwa komunikator sendiri juga

puny a per asaan datar , bosan dan tidak ter tar ik pada topik y ang dia bicarakan.

Kar ena semenjak kecil kita sudah tahu bahwa jika sesuatu itu menar ik bagi

komunikator , akan disampaikan dengan into nasi yang khas.

Maka, menjadi tantangan bagi fasilitator untuk menguasai ter lebih dahulu

dan mempr aktakkan bahasa tubuh dan intonasi ini agar dapat tampil dengan

konsekwen.

Menggunakan Bahasa Tubuh dan Intonasi Dala m Adv okasi

Pada saat kita melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan advokasi,

hampir selalu berhadapan dengan manusia. Mulai dari menjalin kontak baru dengan

seseor ang, meeting, hear ing, negosiasi, lobby, pr esentasi, pidato, dialog, sa mpai

dengan tur un langsung ke masyar akat. Semuanya per lu keter ampilan

berkomunikasi.

Pengetahuan bahasa tubuh misalnya ber guna saat kita ber kenalan dengan

kontak baru. Kita akan bisa mengakselerasi proses perkenalan menjadi lebih cepat

akr ab, sekaligus mengetahui seber apa jauh pihak lain mer asa nyaman

berkomunikasi dengan kita.

Pada saat meeting, negosiasi dan lain-lain, kita bisa memper kirakan kondisi

pikir an pihak lain dengan car a memper hatikan bahasa non v er balnya. Menggunakan

gestur untuk menunj ukkan suatu poin pembicar aan sedemikian penting, atau

menggunakan intonasi ter tentu agar pihak lain mer asa bahwa per soalan sebenar nya

hanyalah ringan.

Page 4: intonasi

Ringkasan Alur Sesi

Topik Tujuan Alat Bantu Metode Waktu

1. Cipta Suasana • Membangun suasana ( state of mind ). • Kisah 5”

• Menjelaskan tujuan sesi. • Ceramah

2. Pentingnya • Memahami manfaat bahasa tubuh. oGambar /foto • Per mainan 30”

Bahasa Tubuh • Memahami kar aktar istik bahasa tubuh. bahasa tubuh • Ceramah

• Memanfaatkan bahasa tubuh dalam melakukan

advokasi.

3. Pentingnya • M e ma h a mi ma n f a a t i n t o n a s i . • Per mainan 20”

Intonasi • Memahami karaktaristik intonasi. • Ceramah

• Memanfaatkan intonasi dalam melakukan adv okasi.

4. Kesimpulan • Mer angkaikan keselur uhan menjadi satu penger tian. • Diskusi 5”

Page 5: intonasi

No Kegiatan Keterangan

1 Cipta Suasana

• Ber dir i di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif,

hangat, apr esiatif, segar dan mantap.

• Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing

partisipasi dan perhatian.

oMisalnya, “Sudah kebagian cofee br ea k semuanya?”

• Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Riset

Belalang. (La mpiran)

• Jelaskan tujuan sesi ini.

2 Per mainan Pentingnya Bahasa Tubuh Tujuan

• Tanyakan “Lebih penting mana, diantara 3 V (Verbal, Vocal per mainan

Visual) ini?” untuk

• Tanyakan lagi “Jika bahasa v er bal dan bahasa non v er bal menunjukkan

kita tidak sinkr on, orang lain akan mengikuti yang mana?” efek ba ha sa

• Eksplor asi jawaban peser ta. tubuh pada

• Tanyakan “Lampu apa yang nyala hidup, nyala hidup, nyala komunikasi.

hidup?”

• Sambil ber bicar a ter sebut ulur kan tangan kanan anda pada

peserta dan setiap kali mengatakan “nyala” maka bukanyala

keli ma jar i Anda dan katakan dengan intonasi naik,

hidupsedangkan saat mengatakan “hidup” kepalkan jari tangan

Anda (seper ti par uh bebek) dan intonasinya mer endah.

oPada saat melakukan itu, peserta akan mengalami

ilusi seperti mendengar kata nyala redup, nyala

r edup, ny ala r edup. Disebabkan karena gerakan jari

tangan Anda yang mengepal saat mengatakan hidup.

• Peserta umumnya akan menjawab: “Lampu sein, la mpu

disko, lampu mer cusuar , lampu natal, lampu r usak dan

sebagainya.”

• Sambil ter senyum katakan, “Lampu yang nyala hidup ya

lampu biasa, nyala dan hidup artinya kan sama… Jadi orang

akan mengikuti bahasa tubuh, apabila bahasa v er bal dan

bahasa tubuh tidak sinkr on.”

• Katakan pada peser ta, “Sekar ang ikuti saya (sambil

acungkan jar i telunjuk kanan Anda)”.

• Setelah pes er ta mengacungkan jar i telunjuknya, katakan

“Tempelkan jari telunjuk ini di kening kita”. Sambil secepat

kilat temp elkan jar i telunjuk di pipi Anda.

• Katakan, “Sekali lagi ter bukti, Anda mengikuti tangan saya

bukan kata-kata saya”.

Page 6: intonasi

3 Pertanyaan Pemandu Observasi

• Mengapa or ang cender ung l ebih per caya bahasa tubuh? jawaban

• Bisakah bahasa tubuh dengan s engaja kita per baiki? pes er ta.

4 Pr esentasi Mater i Bahasa Tubuh. Gunakan

• Jelaskan satu per satu jenis bahasa tubuh. bahan dalam

• Lakukan role play dengan meminta beber apa peser ta maju lampiran.

ke depan memperagakan gerakan sesuai dengan arahan

anda.

• Minta selur uh kelas ber pasangan untuk memper agakan

sesuai contoh role play .

5 Per mainan Intonasi/Tebakan Lawan Kata Tujuan

• Minta selur uh peser ta mener iakkan dengan ker as “lawan per mainan ini

kata” dari sebuah kata yang Anda katakan. untuk

• Mulai dengan ter iakkan kata “Naik!” (dengan nada ter tentu). menunjukkan

• Peserta akan menjawab “Turun”. efek

• Katakan lagi “Siang!”, dengan nada yang sama, tunggu per ubahan

jawaban peser ta. intonasi.

• Katakan lagi “Gemuk!”, dengan nada yang sama, tunggu

jawaban peser ta.

• Katakan lagi “Lapar !”, dengan nada yang sama, tunggu

jawaban peser ta.

• Akhir nya katakan “ber kelok-kelok!” dengan nada yang

sama, tunggu jawaban peser ta.

• Kemudian APAPUN JAWABAN PESERTA, maka dengan nada

MENYALAHKAN katakan: “SALAH!!!”.

• Tunggu reaksi peserta, umumnya mereka akan berusaha

mencari lawan kata dari “berkelok-kelok”.

• Kemudian APAPUN JAWABAN PESERTA lagi, maka dengan

nada MENYALAHKAN katakan: “SALAH!!!”.

• Tunggu reaksi peserta, umumnya mereka akan berusaha

mencari lawan kata dari “berkelok-kelok”.

• Kemudian APAPUN JAWABAN PESERTA lagi, maka dengan

nada MENYALAHKAN katakan: “SALAH!!!”.

• Stop, cuku p.

6 Pertanyaan Pemandu Observasi

• Mengapa Anda tidak sadar saat saya mengucapkan “Salah” jawaban

maksudnya adalah saya minta Anda mencari lawan-kata dari pes er ta.

kata “Salah”?

• Apa penyebabnya?

7 Penjelasan Materi Intonasi Gunakan

Page 7: intonasi

• Mulai dengan penjelasan bahwa saat Anda mengatakan kata bahan dalam

“SALAH!!!” intonasi Anda ber ubah menyalahkan, bukan lampiran di

seperti orang bertanya. bawah.

• Akibatnya pikir an peser ta tidak menanggapi itu s ebagai

pertanyaan untuk mencari lawan kata, namun lebih dilihat

sebagai kalimat yang menyalahkan jawaban mereka atas

“berkelok-kelok”.

• Lanjutkan gunakan mater i intonasi dalam lampir an.

8 Disk usi dan kesi mpulan

CATATAN

Saat menjelaskan mengenai bo dy language , ilustrasi mengenai gambar-gambar

atau foto-foto bahasa tubuh sesuai den gan y ang dibahas.

Page 8: intonasi

Kisa h Riset Belalang

Ada seorang peneliti muda yang masih junior tapi amat bersemangat tengah

mencoba meneliti seekor belalang. Ia ingin melihat reaksi belalang terhadap suatu

ter iakan per intah untuk meloncat.

Tahap satu:

• Belalang ditar uh di meja, k emudian tangannya menggebr ak meja tepat di

belakang belalang itu sa mbil teriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 2 meter .

Tahap dua:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

depan, kemudian tanganny a men ggebr ak meja tepat di b elakang belalang

itu sambil t eriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 1,5 meter .

Tahap tiga:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

depanny a lagi, kemudian tanganny a men ggebr ak meja tepat di belakang

belalang itu sambil teriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 1 meter .

Tahap empat:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

tengah lagi, kemudian tangannya menggebr ak meja tepat di belakang

belalang itu sambil teriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 45 c enti met er .

Tahap lima:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

tengah sebelahnya lagi, kemudian tangannya menggebr ak meja tepat di

belakang belalang itu sa mbil teriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 30 c enti met er .

Tahap ena m:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

belakangnya lagi, kemudian tangannya men ggebr ak meja tepat di belakang

belalang itu sambil teriak “Loncat!”.

• Ter nyata belalang meloncat sejauh 10 c enti met er

Tahap tujuh:

• Belalang tersebut diambil lagi lantas ditaruh di meja, dipatahkan 1 kaki

belakangnya satunya lagi, kemudian tangannya menggebr ak meja tepat di

belakang belalang itu sa mbil teriak “Loncat!”

• Ternyata belalang itu diam tidak meloncat.

Kesimpulan:

Belalang menjadi tuli saat semua kakinya dipotong!

Moral Cerita:

Kita har us pandai-pandai dalam membaca bahasa tubuh disebabkan ol eh apa.

Page 9: intonasi

U nderstandin g Body Language

Body Language

• Komunikasi y ang (u mu mny a) tidak disadar i.

• Menunjukkan internal reality seseor ang, yang ‘keluar ’ mendahului bahasa

verbal.

• Sangat ber pengar uh dan per lu diopti malkan sesuai tujuan ko munikasi.

• Jika berlawanan dengan bahasa verbal, akan mengurangi kekuatan komunikasi.

• Jika selaras dengan bahasa verbal, akan mena mbah kekuatan komunikasi.

Manfaat Mempelajari Body Language

Mengamati bo dy language lawan bicar a, contoh:

• Mengerti apa yang tidak terkatakan, dan ada dipikiran lawan bicara.

• Mengenali tanda kebohongan, tanda kebosanan, dan lain-lain.

Memperbaiki body language kita sendiri, contoh:

• Membangun hubungan dengan lebih c epat.

• Memper kuat pengar uh ko munikasi.

• Menghindar i kesalahpahaman dan misinfor masi.

• Dan lain-lain.

Ti dak univ er sal sepenuhnya

• Tidak semua bangsa memiliki arti yang sama untuk sebuah bahasa

nonv er bal tertentu.

1. Orang India mengangguk artinya tidak setuju, bergeleng artinya

setuju. Bangsa lain melakukan sebaliknya.

2. Tangan mengacung dengan jar i telunjuk dan jempol membentuk

lingkaran, bagi or ang Per ancis artinya nol, bagi or ang Yunani ar tinya

Penghinaan, bagi orang Amerika artinya bagus.

1. Personal Space/Jarak Berdiri Antara 2 orang

Menandakan:

• Wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori pribadi.

• Jarak yang menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan antar a 2 orang.

Manfaat:

• Untuk memacu keakraban, dengan sengaja perdekat jarak secara gradual

saat berkenalan atau melobby seseorang.

2. Seny u m

Menandakan:

• Per asaan or ang sedang senang hati, nyaman, setuj u.

Manfaat:

• Ter senyum lebih dahulu, untuk mer angsang or ang match dengan Anda.

Page 10: intonasi

• Gabungkan senyuman Anda dengan anggukan.

3. Ekspr esi muka

Menandakan:

• Kondisi pikiran seseorang.

Manfaat:

• Ber dampak sangat besar pada pembentukan per sepsi.

• Ada orang yang ekspresi mukanya selalu nampak mi s ma c t h(bawaan lahir)

maupun habituasi ( contr olled face, poker face, wall face ).

4. Open Postur e

Menandakan:

• Seseorang merasa terbuka, percaya diri.

Manfaat:

• Membuat or ang lain mer asa Anda yakini.

Hindar i:

• Menyilangkan tangan.

• Memasukkan tangan ke dalam saku/di belakang.

• Memeluk bar ang secar a defensif (tas wanita, dompet, dll)

5. For war d Lean (Tubuh condong k e depan ke ar ah lawan bicara)

Menandakan:

• Lawan bicar a ter tar ik pada pembicar aan kita.

Manfaat:

• Membuat lawan bicar a mer asa nyaman, condongkan tubuh Anda, posisikan

menghadap lawan bicar a.

• Bila posisi Anda di sampi ngnya, lakukan dengan agak mir ing.

6. Touc h

Menandakan:

• Orang merasa mulai akrab.

Manfaat:

• Memper cepat keakr aban, misalnya member ikan sentuhan ber upa jabat

tangan di awal pertemuan.

• Lakukan sentuhan sepanjang dilakukan dengan so pan dan memungkinkan.

• Sentuhan dianggap "netr al" di punggung tangan. Lakukan sealami mungkin,

tidak kelihatan nafsu atau menyengaja.

7. Eye Contact (soft and war m)

Menandakan:

• Keterbukaan, apa adanya, terus terang.

Manfaat:

Page 11: intonasi

• Meningkatkan keper cay aan lawan bicar a pada kita dengan cara selalu

bertatapan dengan mata lawan bicara secara hangat (senyum).

• Tatapan di daer ah sekitar ar ea mata dan hidung.

• Ja nga n ma in ma ta /piknik ke da er a h er ogen.

8. Anggukan k epala

Menandakan:

• Per setujuan, afir masi, akrab, suka.

• Terkecuali orang India.

Manfaat:

• Pada saat mend engar kan lawan bicara, anggukan kepala den gan halus dan

sinkron. Saat terbaik adalah di setiap jeda kata lawan bicara, atau saat

kalimat mer eka memer lukan per setujuan.

• Saat mengucapkan kali mat untuk mendapatkan per setujuan (ter masuk

kalimat perintah), maka anggukkan kepala Anda sendiri.

9. Meletakkan tangan s eper ti ber topang dagu/ men elpon dengan kepala dan badan

tegak

Menandakan:

• Kondisi seseorang sedang menganalisa/menimbang pembicaraan orang lain.

Manfaat:

• Hindar i mel etakkan tangan seper ti itu saat mendengar kan lawan bicar a.

10. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan di belakang kepala

Menunjukkan:

• Ses eor ang tengah mer asa dominan, menantang, ber kuasa.

Manfaat:

• Hindari bersifat seperti ini.

11. Menggaruk belakang kepala/leher

Menandakan:

• Kesan bohong/r agu.

• Kesan lebih kuat jika muka dialihkan dari lawan bicara.

Manfaat:

• Hindari melakukan seperti itu.

12. Menj ulur kan tangan kepada lawan bicar a dengan telapak tangan di atas

Menandakan:

• Kesan jujur, terus terang.

Manfaat:

• Saat mengatakan suatu fakta atau menanggapi tuduhan yang tidak benar,

lakukan hal ini dengan diser tai senyum datar .

Page 12: intonasi

13. Memukul tubuh sendiri (kepala, dahi atau paha)

Menandakan:

• Sedang kelupaan atau menyalahkan diri sendiri.

Manfaat:

• Jika lawan bicar a melakukan itu, ter ima saja, jangan disalahkan lagi,

gunakan sebagai face saving .

1 4. Tangan membentuk Pir amid

Menandakan:

• Sikap per caya dir i, puny a pendapat yang diy akini.

Manfaat:

• Lakukan saat diperlukan.

15. Menguasai Gerakan Tangan (mengga mbarkan sesuai dengan perkataan)

Menandakan:

• Pembicara adalah orang yang berpikir secara visual.

Manfaat:

• Untuk meningkatkan impr esi kata-kata, ger akkanlah tangan mengikuti kata

yang Anda jelaskan.

• Akan lebih mudah diingat.

Page 13: intonasi

Pentin gnya I ntonasi (Aspek Vocal)

Intonasi

• Untuk membuat pembicar aan jadi menar ik.

• Berbicara tanpa intonasi akan mengesankan bahwa pembicara sendiri tidak

tertarik.

• Intonasi punya manfaat penting lainnya ber ikut ini:

1. Nada

• Untuk mendapatkan per hatian dengan car a nadaditurunkan

• Untuk menekankan kata penting dengan car a nadaditurunkan

Contoh: Aspek berikut ini penting yakni adanya• sistem perundangan yang berlaku di

daerah (PERDA)

2. T empo

• Untuk menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk ke bawah sadar.

• Lakukan dengan tempo yang cukup p.e.l .a.n

• Contoh: Ja man moder n ini anak lebih banyak mengalami tantangan jadi

perlu sekali adanya u.p.a.y.a… p.e.r .l.i.n.d.u.n. g.a.n.

3. Ti mbr e

• Untuk membuat kata terkesan lebih mantap perberat tekanan kata.

• Contoh: Jika riset sudah dilakukan, kita pasti aman.

• Untuk membuat kata terkesan lebih enteng ringankan tekanan kata.

• Contoh: Munculnya perbedaan adalah hal yang biasa.

4. Jeda

• Untuk memancing munculnya rasa ingin tahu.

• Untuk meni mbulkan har apan ( expecta tion ).

• Gunakan jeda tepat sebelum kata yang ingin dipicu r asa ingin tahu.

• Contoh: “Hal terpenting dalam komunikasi adalah mempengaruhi……

state of mind ”.

Contoh:

• Susi…, menggigit anjing mati

• Susi menggigit…. , anjing mati

• Susi menggigit anjing…, mati

• Susi menggigit anjing! Mati?

• Susi menggigit Anjing?... .. Mati!!!

• Susi mengigit? Anjing!!! Mati …