BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ......

121
60 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS 5B SD NEGERI CENGKLIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: DINI RISTANTI K1206002 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ......

Page 1: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

60

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR

SISWA KELAS 5B SD NEGERI CENGKLIK 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh:

DINI RISTANTI

K1206002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

61

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR

SISWA KELAS 5B SD NEGERI CENGKLIK 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh:

DINI RISTANTI

K1206002

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

62

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Edy Suryanto, M.Pd Dr. Nugraheni Eko W, S.S, M.Hum

NIP 196008101986011001 NIP 197007162002122001

Page 4: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

63

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :……………...

Tanggal :……………...

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Raheni Suhita, M.Hum ………………

Sekretaris : Drs. Suyitno, M.Pd …………….

Anggota I : Drs. Edy Suryanto, M.Pd ………………

Anggota II : Dr. Nugraheni Eko W, S.S, M.Hum …………….

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 196007271987021001

Page 5: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

64

ABSTRAK

Dini Ristanti. K1206002. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret,

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) kualitas proses pembelajaran berbicara, yaitu kedisiplinan, minat, keaktifan, perhatian dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara; dan (2) kualitas hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa, yaitu kelancaran siswa dalam berbicara yang meliputi lafal, intonasi/tekanan, kesesuaian cerita dengan gambar karikatur, struktur cerita, dan kewajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SD Negeri Cengklik 1 Surakarta dengan subjek siswa kelas 5B yang berjumlah 41 siswa. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah pembelajaran berbicara yang termasuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus meliputi empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Tahap perencanaan tindakan, meliputi: (1) membuat skenario pembelajaran, (2) mempersiapkan sarana pembelajaran, (3) mempersiapkan instrumen penilaian, dan (4) mengajukan solusi alternatif berupa penerapan media gambar karikatur untuk pembelajaran berbicara. Pada tahap pelaksanaan peneliti mengadakan pengamatan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi masalah yang ada. Selain itu, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang nantinya diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.Tahap observasi dilakukan peneliti dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penggunaan media gambar karikatur dalam pembelajaran keterampilan berbicara serta mengolah data untuk mengetahui ada atau tidak peningkatan kualitas hasil dan proses pembelajaran berbicara siswa dengan media gambar karikatur tersebut, juga untuk mengetahui kelemahan yang mungkin muncul. Tahap analisis dan refleksi dilakukan peneliti dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang sudah mencapai tujuan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan berbicara, yang meliputi: (1) Peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan berbicara tersebut ditandai dengan meningkatnya: (a) jumlah siswa yang disiplin dalam mengikuti pembelajaran berbicara, (b) jumlah siswa yang berminat dalam mengikuti pembelajaran berbicara, (c) jumlah siswa yang aktif baik untuk maju dengan kesadaran sendiri maupun untuk mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berbicara, (d) jumlah siswa yang memperhatikan guru dan siswa lain yang sedang berbicara, dan (e) jumlah siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran berbicara, (2) Peningkatan kualitas hasil pembelajaran ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan dalam keterampilan berbicara, yaitu: (a) pada siklus I sebesar 56,1% atau sebanyak 23 siswa, dan (b) pada siklus II diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 95,12% atau sebanyak 39 siswa.

Page 6: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

65

MOTTO

Isilah hari-harimu untuk mengerjakan sesuatu (sekecil apapun itu) yang berguna

bagi skripsimu (Penulis).

Page 7: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

66

PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibuku tersayang;

2. Daru Wiyarti (adikku semata wayang);

3. SEMPRE (Idut (adek), Liut (bose), Risa

(kakak), Dius (bunda), dan Mirul (si

mbah).

Page 8: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

67

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah turut

membantu, terutama kepada:

1. Drs. Edy Suryanto, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dengan sabar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan lancar;

2. Dr. Nugraheni Eko W, S.S, M.Hum., selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan lancar;

3. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan FKIP UNS yang

telah memberikan persetujuan pengesahan skripsi ini;

4. Drs. Soeparno, M.Pd., Ketua Jurusan PBS yang telah memberikan izin untuk

penulisan skripsi ini;

5. Drs. Slamet Mulyono, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dan motivasi serta izin

untuk menyusun skripsi ini;

6. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dan motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi ini;

7. Drs. Sutrisno, M.Pd., selaku Kepala SD Negeri Cengklik 1 Surakarta yang

telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan PTK di SD Negeri

Cengklik 1 Surakarta;

Page 9: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

68

8. Bapak Jaka Priyatmaja, A.Ma., selaku guru kelas 5B SD Negeri Cengklik 1

Surakarta yang telah banyak membantu dan berpartisipasi aktif dalam proses

penelitian ini;

9. Siswa-siswi kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta yang telah

berpartisipasi aktif sebagai subjek penelitian dan membantu pelaksanaan

penelitian ini;

10. Bapak, ibu, adik, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa restu

dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini;

11. Rika, yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam proses penulisan

skripsi ini;

12. Mahasiswa BASTIND ’06 yang telah memberikan semangat dalam proses

penelitian ini; dan

13. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surakarta, Februari 2010

Peneliti

Page 10: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

69

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL………………………………………………………………........... i

PENGAJUAN SKRIPSI…………………………………………………… ii

PERSETUJUAN…………………………………………………………… iii

PENGESAHAN……………………………………………………………. iv

ABSTRAK…………………………………………………………………. v

MOTTO………………………………………………………………......... vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………......... vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah……………………………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 6

BAB II LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR,

PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teoretik…………………………………………………….. 8

1. Hakikat Pembelajaran Keterampilan Berbicara……………….. 8

2. Hakikat Media Pembelajaran………………………………….. 28

3. Hakikat Media Pembelajaran Visual…………………………... 37

4. Gambar Karikatur sebagai Media Pembelajaran

Keterampilan Berbicara………………………………………... 42

B. Kerangka Berpikir…………………………………………………. 46

Page 11: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

70

C. Penelitin yang Relevan…………………………………………….. 47

D. Hipotesis Tindakan………………………………………………… 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….... 49

B. Subjek Penelitian…………………………………………………... 50

C. Bentuk dan Strategi Penelitian...…………………………………... 50

D. Sumber Data Penelitian……………………………………………. 51

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 52

F. Uji Validitas Data………………………………………………….. 54

G. Teknik Analisis Data………………………………………………. 54

H. Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran…………………....... 55

I. Prosedur Penelitian………………………………………………… 56

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal………………………………………………………. 60

B. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian……………………….. 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………. 90

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………………… 97

B. Implikasi…………………………………………………………… 98

C. Saran……………………………………………………………...... 99

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 101

LAMPIRAN………………………………………………………………... 105

Page 12: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

71

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Kerangka Berpikir…………………………………………............. 47

2. Alur Penelitian Tindakan Kelas……………………………..................... 57

Page 13: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

72

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pedoman Penilaian Hasil Keterampilan Berbicara…………..………….. 24

2. Pedoman Penilaian Proses Keterampilan Berbicara…………………….. 28

3. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian………………................... 49

4. Indikator Ketercapaian Belajar………………………………………….. 55

5. Nilai Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I……………………... 73

6. Nilai Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II……………………. 86

7. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I dan II………………. 95

8. Hasil Angket Pascatindakan…………………………………………….. 96

Page 14: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pratindakan……………………………………………………………. 105

2. Siklus I………………………………………………............................ 131

3. Siklus II………………………………………………………………... 166

4. Pascatindakan…………………………………………………………. 196

5. Instrumen……………………………………………............................ 205

6. Lain-lain

Page 15: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

74

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai

sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu

berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi. Sebagai mahluk yang

diciptakan dengan sempurna, sudah sewajarnya manusia menguasai keempat aspek

keterampilan berbahasa untuk kepentingan berkomunikasi dengan individu di luar

dirinya. Keempat keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca dan

menulis.

Keterampilan berbahasa yang telah disebutkan di atas dapat dipelajari melalui

sekolah sebagai lembaga pendidikan yang paling strategis dalam menciptakan insan-

insan yang terampil berbahasa. Kurikulum nasional yang digunakan acuan oleh sekolah

untuk mata ajar Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia. Hakikat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Hakikat belajar sastra adalah memahami manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan

demikian, hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ialah peningkatan

kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar

secara tulis dan lisan.

Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dapat dikuasai

dengan melakukan latihan terhadap keempat aspek keterampilan berbahasa yang telah

disebutkan di atas (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Menyimak digunakan

pada waktu siswa menangkap pesan dari orang lain melalui indera pendengar. Membaca

digunakan pada waktu siswa menangkap pesan dari orang lain melalui media tulis.

Menulis digunakan siswa pada waktu menyampaikan pesan kepada orang lain melalui

media tulis. Berbicara digunakan siswa pada waktu menyampaikan pesan kepada orang

lain melalui lisan atau ucapan.

Page 16: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

75

Kemampuan dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan dasar berbahasa yang paling tidak mudah dimanipulasi jika konsep ‘unjuk kerja’ yang dijadikan tolok ukur. Seseorang tidak mungkin memoles kemampuan berbicaranya dalam semalam saja seandainya besok ia harus mengikuti tes berbicara. Kemampuan berbicara seseorang diperoleh dalam jangka waktu lama dan dengan usaha atau latihan yang tidak kenal lelah.

Berkaitan dengan latihan untuk mengembangkan sebuah keterampilan (dalam hal ini keterampilan berbicara), Tarigan (1993: 20) mengutip ujaran terkenal milik Aristoteles “You are to play the flute by playing the flute” (“Anda belajar bermain seruling dengan meniup seruling”). Alunan suara seruling tidak akan terdengar merdu, tanpa seorang peniup seruling yang bersedia menggeluti latihan meniup seruling itu sendiri. Maksudnya, untuk mengembangkan atau meningkatkan sebuah keterampilan maka seseorang harus mencapainya melalui jalan belajar, berlatih secara teratur dan berencana. Hal ini pun berlaku untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dengan demikian, jika siswa yang ingin mencapai keterampilan berbicara yang memadai, maka siswa tersebut harus senantiasa berlatih secara intensif dengan kegiatan berbicara itu sendiri.

Guru kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta melalui kegiatan wawancara

dengan peneliti menyatakan bahwa dari keempat keterampilan berbahasa tersebut,

keterampilan berbicara adalah keterampilan yang paling sulit untuk dikuasai siswa. Dari

hasil pengamatan peneliti, permasalahan yang terjadi di kelas adalah siswa belum

mampu berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga perlu adanya

inovasi dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Tujuan dari pembelajaran

keterampilan untuk siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta adalah untuk

meningkatkan hasil belajar keterampilan berbicara yang mencakup kelancaran berbicara

dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Kemampuan berbicara telah diajarkan sejak siswa duduk di kelas I Sekolah Dasar melalui pembelajaran keterampilan berbicara. Ketika siswa duduk di kelas 5, seharusnya siswa telah terampil berbicara. Namun, keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta masih sangat rendah. Dilihat dari segi proses pembelajaran dapat diamati misalnya bagaimana siswa dapat menikmati pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Artinya, jika suatu pembelajaran tidak berhasil membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar secara menyenangkan, maka pembelajaran itu dapat dikatakan tidak efektif (Darmansyah, dkk, 2007: 40).

Menurut hasil pengamatan peneliti, rendahnya kualitas proses pembelajaran

berbicara yang terjadi pada siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta dapat dilihat

Page 17: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

76

melalui banyaknya siswa yang mengeluh pada waktu mereka ditunjuk untuk maju

bercerita. Mereka mengeluh karena merasa bingung untuk menentukan materi atau

topik pembicaraan. Semua ini dikarenakan guru belum bisa menerapkan pembelajaran

yang efektif, misalnya dengan menerapkan metode baru atau penggunaan media

sehingga siswa mampu mengembangkan ide untuk menemukan materi pembicaraan.

Rendahnya kualitas proses pembelajaran mengakibatkan rendahnya kualitas

hasil pembelajaran berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta. Rendahnya

kulitas hasil dapat dilihat dari nilai siswa pada tengah semester pertama. Siswa yang

memperoleh nilai 65 hanya 16 orang dari 41 siswa. Berarti siswa yang mencapai SKBM

65 hanya 39,02% dari jumlah seluruh siswa.

Berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide untuk

menemukan topik pembicaraan, Darmansyah, dkk (2007: 45) menyatakan bahwa

apabila peserta didik mendapat rangsangan yang wajar dan menyenangkan, merasa

aman dan nyaman secara fisik dan emosional dalam belajar, maka semua kecerdasan

tertinggi yang dimilikinya akan berfungsi secara optimal. Berfungsinya kecerdasan ini

akan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Kecerdasan tertinggi yang dimiliki oleh

siswa berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran

berbicara adalah mengenai pengembangan ide untuk menemukan materi dalam

berbicara. Dalam hal ini, apabila siswa diberikan rangsangan, misalnya berupa media

pembelajaran maka kemampuan untuk mengembangkan ide dalam rangka menemukan

materi untuk berbicara akan muncul. Penemuan materi oleh siswa ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang mengakibatkan adanya peningkatan

pada kualitas hasil pembelajaran.

Berkaitan dengan hal di atas, peneliti dan guru melakukan diskusi untuk

melakukan pembelajaran yang inovatif yakni dengan mencari solusi untuk permasalahan

yang dihadapi siswa, yaitu kesulitan siswa mengembangkan ide dalam menemukan

materi pembicaraan. Setelah melalui proses diskusi antara peneliti dengan guru

disepakati pembelajaran yang inovatif yang akan dilakukan adalah dengan memberikan

rangsangan kepada siswa melalui media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran

yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas dan kegemaran siswa dalam

Page 18: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

77

berbicara adalah melalui media gambar. Hal ini sejalan dengan penemuan penelitian

yang dilakukan Brown (dalam Haryanto, 1998: 13) yang menyatakan bahwa media

gambar diam memiliki sejumlah implikasi bagi pembelajaran, yaitu: (1) penggunaan

gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa, (2) gambar membantu siswa

memahami dan mengingat isi informasi yang terkandung didalamnya, (3) gambar

dengan garis sederhana lebih efektif sebagai penyampaian informasi daripada gambar

dengan bayangan, (4) gambar berwarna lebih memikat perhatian siswa daripada yang

hitam putih, namun tak selalu gambar berwarna merupakan pilihan terbaik untuk

mengajar, (5) jika ingin mengajarkan konsep yang menyangkut soal gerak, sebuah

gambar diam kurang efektif untuk digunakan, (6) isyarat yang bersifat non-verbal atau

simbol-simbol seperti tanda panah, atau tanda-tanda lainnya pada gambar dapat

memperjelas pesan yang akan dikomunikasikan. Di samping itu, Burhan Nurgiyantoro

(2001: 278) juga mengungkapkan bahwa rangsang yang berupa gambar sangat baik

untuk dipergunakan pada anak-anak usia sekolah dasar ataupun pembelajar bahasa

asing tahap awal.

Peneliti dan guru memilih salah satu media gambar diam yang dapat

dimanfaatkan dalam media pembelajaran untuk keterampilan berbicara, yaitu media

gambar karikatur. Alasan pemilihan media ini karena karikatur sebagai media

komunikasi mengandung pesan tanpa banyak komentar, tetapi cukup dengan rekaan

gambar yang sifatnya lucu dan menarik perhatian siswa apalagi gambar yang disajikan

adalah gambar yang berwarna. Oleh karena itu, diharapkan media ini dapat diterapkan

dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa dalam rangka menarik perhatian

siswa sehingga siswa merasa berminat dan termotivasi untuk menyampaikan pesan

yang ada di pikiran melalui perantara karikatur untuk selanjutnya diwujudkan dalam

bentuk bahasa yang disuarakan (berbicara).

Sri Anitah (2009: 12) menyatakan bahwa gambar yang berwujud karikatur ini

dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial, mulai dari

orang-orang yang tidak bersekolah sampai pada orang yang berpendidikan tinggi.

Karikatur juga dapat berbicara dengan bahasa yang universal tanpa memerlukan

penjelasan. Bentuknya selain menarik, juga dapat mengikat perhatian orang dan

memperjelas ide atau informasi yang dikemukakan.

Page 19: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

78

Lebih lanjut Toety Heraty Noerhadi (dalam Ruby, 2008:3) menyatakan bahwa

karikatur merupakan gambaran yang diadaptasi dari realitas, tokoh-tokoh yang

digambarkan adalah tokoh-tokoh bukan fiktif yang ditiru untuk memberikan persepsi

tertentu terhadap pembaca. Oleh karena itu, persepsi yang diberikan oleh pembaca

atau penikmat karikatur berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga persepsi ini yang

kemudian akan bisa memicu timbulnya kemampuan berbicara pada siswa setelah

mereka melihat gambar karikatur.

Langkah ini akan memberikan gambaran pada siswa untuk berbicara, serta

meningkatkan keterampilan siswa dalam hal kelancaran berbicara dengan bahasa yang

baik dan benar. Atas dasar itu, maka peneliti merasa perlu meneliti hal di atas.

Penelitian tentang peningkatan keterampilan berbicara dengan media gambar

karikatur dilakukan agar pembelajaran berbicara yang efektif dapat diterapkan oleh guru

sehingga keterampilan siswa dalam berbicara baik itu proses maupun hasilnya dapat

ditingkatkan melalui media gambar karikatur.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1

Surakarta?

2. Apakah penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan kualitas

hasil pembelajaran berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1Surakarta?

Page 20: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

79

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

kualitas:

1. Proses pembelajaran berbicara kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta melalui

penggunaan media karikatur.

2. Hasil pembelajaran berbicara kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta melalui

penggunaan media karikatur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan pembelajaran keterampilan

berbicara.

b. Media gambar karikatur dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi

guru di sekolah lain dalam mengajarkan keterampilan berbicara yang lebih

menyenangkan bagi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dengan diterapkannya media karikatur dalam pembelajaran berbicara,

dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran berbicara.

b. Bagi Guru

Guru mampu mengondisikan pembelajaran bahasa Indonesia lebih khusus

pembelajaran berbicara menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, dengan

menggunakan media gambar karikatur, guru juga dapat membantu siswa

dalam mengatasi kesulitan mengekspresikan gagasan yang ada di pikiran

siswa melalui kegiatan berbicara.

c. Bagi sekolah

Page 21: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

80

1) Memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum sekolah

berdasarkan indikator-indikator pembelajaran keterampilan berbicara yang

telah ditentukan.

2) Meningkatkan kualitas keterampilan berbicara baik proses ataupun hasil

melalui media pembelajaran yang berupa gambar karikatur.

d. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding atau referen bagi

peneliti lain yang akan mengadakan penelitian keterampilan berbicara dengan

permasalahan yang serupa.

Page 22: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

81

BAB II

LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Teoretik

Hakikat Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Pengertian Berbicara

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain

melalui kegiatan komunikasi yang tentunya membutuhkan bahasa sebagai

medianya. Salah satu keterampilan yang sangat mendukung kegiatan

komunikasi tersebut adalah berbicara. Tarigan (1993: 8) menyebut komunikasi

sebagai jalan yang mempersatukan para individu ke dalam kelompok untuk

menciptakan dan menetapkan suatu tindakan. Dengan demikian komunikasi

merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan gagasan-gagasan

pribadi kepada orang lain dengan memerankan bahasa sebagai mediumnya.

Oleh Winarno Surakhmad (1986: 144), bahasa diperankan sebagai medium

komunikasi utama bagi kehidupan manusia baik di dalam hubungan sosial

sehari-hari maupun hubungan interaksi edukatif.

Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu kombinasi

dari tindakan-tindakan yang mengandung maksud dan tujuan tertentu. Tarigan

(1993: 11) mengungkapkan bahwa komunikasi ialah serangkaian perbuatan

komunikasi yang dipergunakan secara sistematis untuk menyelesaikan atau

mencapai maksud-maksud tertentu. Ditambahkannya pula bahwa komunikasi

merupakan tujuan utama dari kegiatan berbicara. Dengan berbicara, seseorang

akan menyampaikan (mengomunikasikan) pesan kepada orang lain.

Hal senada diungkapkan oleh Sudarwan Danim (1995:2) bahwa,

“komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan media, simbol atau tanda untuk mencapai

tujuan tertentu”. Media, simbol atau tanda ini, oleh Ahmad Rofi’udin dan

Darmiyati Zuhdi (2001:7:) diartikan sebagai seluruh komponen yang berkaitan

dengan kegiatan berbicara, seperti faktor kebahasaan dan non-kebahasaan.

Page 23: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

82

Menurutnya, kegiatan berbicara merupakan aktivitas berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa lisan dan menguasai seluruh komponen yang berkaitan

dengan kegiatan berbicara.

Lebih lanjut Tarigan (1993:15) menyatakan secara lengkap, bahwa

berbicara ialah suatu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,

gagasan,dan perasaan. Diungkapnya pula bahwa berbicara adalah suatu bentuk

perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,

semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif dan secara luas sehingga dapat

dianggap sebagai alat yang paling penting bagi kontrol manusia.

Berbicara sebagaimana menulis/ mengarang, merupakan salah satu

bentuk komunikasi yang mengandalkan kekuatan dan kompetensi bahasa,

kata-kata, frasa, kalimat, paragraf, dan ujaran, dengan vokal dan penampilan

yang mendukung (Marwoto dan Yant Mujiyanto, 1998:2). Diungkapkan pula

bahwa aktivitas berbicara bisa digolongkan sebagai kegiatan ilmu karena

berbicara mensyaratkan banyak hal yang bercirikan keilmiahan (kompetensi,

penalaran bahasa, logika, metodologi, sistematika, transformasi ilmu

pengetahuan, teknologi, agama, dan seni).

Berbicara merupakan pemanfaatan sejumlah otot dan jaringan sejumlah

otot manusia untuk memberi tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan

yang dilihat (visible) agar maksud dan tujuan dari gagasan-gagasannya dapat

tersampaikan (Suharyanti, 1996: 5). Senada dengan hal

itu, L.C De Vreede Varekamp (dalam Tarmansyah, 1996: 38) menyatakan bahwa

berbicara adalah suatu kemampuan dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa

dengan alat bicara. Di samping itu, Nurhadi (1995: 342) memandang berbicara

sebagai salah satu aspek kemampuan berbahasa yang berfungsi untuk

menyampaikan informasi secara lisan.

Aktivitas berbicara tidak akan lepas dari keterampilan menyimak.

Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1993: 3) bahwa keterampilan

berbicara berkembang dan dipelajari pada kehidupan anak melalui

keterampilan menyimak. Mereka akan belajar mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,

Page 24: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

83

gagasan, dan perasaan. Senada dengannya, Burhan Nurgiyantoro (2001: 276)

menjelaskan bahwa berbicara adalah keterampilan berbahasa kedua setelah

keterampilan menyimak.

Maidar G. Arsyad dan Mukti U.S (1988: 17) berpendapat sebagai

berikut: “Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,

menyatakan,menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. Selanjutnya,

Sabarti Akhadiyah MK., dkk (1991: 153) menyatakan bahwa berbicara adalah

keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Apabila isi pesan itu

dapat diketahui oleh si penerima pesan, maka akan terjadi komunikasi antar

pemberi pesan dan penerima pesan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa berbicara adalah suatu perbuatan mengucapkan bunyi-

bunyi bahasa dengan alat bicara untuk mengekspresikan, menyatakan,

menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan dalam kegiatan berkomunikasi

dengan orang lain sehingga maksud kita dapat diterima oleh mitra bicara dan

dapat menjalin hubungan, dan berinteraksi dengan mitra bicara kita.

Pengertian Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan salah satu bagian dari keterampilan berbahasa.

Kaitannya dengan belajar mengajar di sekolah, berbicara mempunyai peranan

penting yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran. Dijelaskan

oleh Tarigan (1993: 11) bahwa tujuan utama dari berbicara ialah terjadinya

komunikasi. Secara praktis, kegiatan komunikasi tersebut terjadi dalam setiap

proses pembelajaran karena di dalamnya akan selalu terdapat interaksi

melalui kegiatan menyimak dan berbicara.

Komunikasi dalam proses pembelajaran, oleh Martinet (dalam Husein

Junus dan Aripin Banasuru, 1996: 19) digunakan sebagai penunjang

kemampuan berpikir dan sarana mengungkapkan diri. Dalam hal ini, bahasa

dimanfaatkan untuk mengkaji konsep dalam pikiran dan bereaksi melalui pola

interaksi dengan lingkungan. Berkaitan dengan perihal pendidikan, berbicara

dimaksudkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak

didik dalam konteks tertentu.

Page 25: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

84

Sejalan dengan beberapa pendapat di atas, Rumampuk (1988: 5) pun

menyampaikan gagasannya mengenai hal tersebut. Baginya, komunikasi juga

berlaku di antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Proses

yang terjalin pun harus diciptakan oleh guru dan siswa itu sendiri. Dalam hal

ini, pesan atau informasi yang disampaikan oleh guru, juga melalui chanel

stimulus, disampaikan kepada siswa. Stimulus ini dapat dalam bentuk

pernyataan dari siswa atau guru atau mungkin disajikan dalam bentuk film,

bagan, atau gambar yang selanjutnya oleh penerima pesan (siswa) akan

memberikan reaksi. Reaksi ini dapat mengarah ke respons aktif, seperti

misalnya jawaban atau saran, jika pesan berlangsung lancar tanpa adanya

gangguan. Kalau ternyata berlangsungnya pesan itu mendapat gangguan,

maka guru harus mencari gangguan-gangguan yang menghambat hal itu. Hal

lain yang dapat dilakukan yakni, guru dapat menggunakan media yang dapat

memperlancar jalannya komunikasi dalam proses belajar mengajar. Dengan

demikian, media pendidikan dalam pendidikan dapat membantu proses

komunikasi pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Berbicara, seperti yang telah dipaparkan di atas dalam kaitannya

dengan proses pembelajaran di sekolah, dapat dikatakan sebagai kegiatan

yang bersifat intelektual. Berbicara bukanlah sekedar kegiatan mengucapkan

bunyi-bunyi bahasa, namun perlu didukung oleh penguasaan beberapa hal

sebagai penunjang yang harus dipelajari terlebih dahulu agar bisa dikatakan

terampil. Keterampilan berbicara itu akan terlihat manakala seseorang

terampil mengekspresikan ide, pikiran, perasaan, aspirasi, dan berbagai

pengalaman hidup kepada orang lain secara lisan (Marwoto dan Yant

Mujiyanto, 1998: 4).

Pembelajaran keterampilan berbicara adalah pembelajaran yang

mampu mengembangkan keterampilan anak dalam berbicara. Ahmad

Rofi’udin dan Darmiyati Zuchdi (2001: 8) menyatakan bahwa proses

pembelajaran berbicara ada berbagai jenis kegiatan, di antaranya percakapan,

berbicara estetik (mendongeng), berbicara untuk menyampaikan informasi

atau untuk mempengaruhi dan kegiatan dramatik.

Page 26: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

85

Berdasarkan seluruh asumsi di atas, keterampilan berbicara disimpulkan sebagai salah satu aktivitas berbahasa yang dilakukan dengan cara mengomunikasikan pesan secara lisan kepada orang lain dengan memperhatikan beberapa penunjang keterampilan tersebut.

Faktor-faktor yang Menunjang Keterampilan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat

berkomunikasi secara baik, pembaca harus mempunyai kemampuan berbicara

yang baik pula. Di samping tujuan utama untuk berkomunikasi, Gorys Keraf

(2001: 320-321) menyatakan tujuan berbicara, antara lain: (1) mendorong, yaitu

pembicara berusaha memberi semangat serta menunjukkan rasa hormat dan

pengabdian; (2) meyakinkan, yaitu pembicara ingin meyakinkan sikap, mental

dan itelektual kepada para pendengarnya; (3) bertindak, berbuat,

menggerakkan yaitu pembicara menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik

dari pendengar, dan 4) menyenangkan atau menghibur.

Dengan melihat berbagai macam tujuan berbicara di atas, dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya berbicara merupakan kegiatan

menyampaikan ide atau gagasan secara lisan. Untuk itu, agar pesan atau

gagasan pembicara dapat diterima oleh pendengar, maka pembicara harus

mampu menyampaikan isi secara baik dan efektif. Sebagaimana diungkapkan

oleh Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S (1988: 17-22) bahwa untuk menunjang

keterampilan berbicara, pembicara perlu memperhatikan aspek kebahasaan dan

non-kebahasaan.

1) Faktor-faktor kebahasaan yang menunjang keterampilan berbicara, antara

lain:

a) ketepatan ucapan;

b) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai;

c) pilihan kata (diksi); dan

d) ketepatan sasaran pembicaraan.

2) Faktor-faktor non-kebahasaan yang menunjang keterampilan berbicara,

antara lain:

a) sikap wajar, tenang, dan tidak kaku;

Page 27: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

86

b) pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara;

c) kesediaan menghargai pendapat orang lain;

d) gerak-gerik dan mimik yang tepat;

e) kenyaringan suara juga sangat menentukan;

f) kelancaran;

g) relevansi/penalaran; dan

h) penguasaan topik.

Lebih lanjut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2008: 23) menjelaskan

empat hal yang mendukung keterampilan berbicara:

1) Penyimak

Keberhasilan berbicara, dapat dilihat pertama kali pada penyimak atau

pendengar. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis situasi

dan kebutuhan tingkat pendidikan pendengar. Dengan cara ini akan

menghindarkan dari kesalahan-kesalahan dalam berbicara.

2) Pembicaraan

Sebelum pembicaraan berlangsung, maka pembicara seharusnya

mempersiapkan apa yang akan dibicarakan, di antaranya:

a) menentukan materi;

b) menguasai materi;

c) memahami khalayak;

d) memahami situasi; dan

e) merumuskan tujuan yang jelas.

3) Media dan Sarana

Pembicaraan dapat disampaikan dengan lebih menarik jika didukung

dengan memberikan ilustrasi yang tepat, dan menggunakan alat bantu

yang tepat. Misalnya menggunakan kaset, komputer, gambar.

4) Pembicara

Pembicara adalah unsur penting yang menentukan efektivitas retorik.

Syarat pembicara yang baik, di antaranya:

a) memiliki pengetahuan yang luas;

b) kepercayaan diri yang cukup;

Page 28: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

87

c) berpenampilan yang sesuai;

d) memiliki artikulasi yang jelas;

e) jujur, ikhlas, kreatif dan bersemangat; dan

f) tenggang rasa dan sopan santun.

Menurut Marwoto dan Yant Mujiyanto (1998: 2) berbicara juga

memerlukan beberapa hal yang mendukung keterampilan tersebut, di

antaranya: (1) penalaran bahasa, logika, metodologi, sistematika, transformasi

IPTEKS (imu pengetahuan, teknologi, agama, dan seni); (2) kompetensi bahasa;

(3) penguasaan materi pembicaraan; (4) konsentrasi yang tinggi; (5) pelafalan

kata-kata yang jelas dan fasih; (6) ketenangan jiwa; (7) pemahaman psikologi

massa serta ekspresi wajah dan anggota badan yang mendukung. Secara lebih

terinci diungkapkan bahwa penguasaan kompetensi bahasa itu meliputi

pemahaman struktur, pengalimatan, pendiksian, ejaan, dan pelafalan, semantik,

dan etimologi. Penguasaan kompetensi bahasa yang baik, perbendaharaan kata

yang luas dan pemahaman makna yang tinggi, serta ekspresi yang benar, baik,

dan menarik seakan melengkapi kesempurnaan seseorang untuk dapat

dikatakan terampil berbicara.

Mulgrave (dalam Tarigan, 1993:15) pun memberikan batasan mengenai

penunjang keterampilan berbicara, antara lain: (1) pemahaman pembicara

terhadap penyimak dan bahan pembicaraan; (2) sikap yang tenang dan mudah

menyesuaikan diri ; serta (3) kewaspadaan dan antusiasme sang pembicara.

Sementara itu, Tarigan (1993: 5) menuturkan bahwa kemampuan berbahasa

lisan mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosakata yang luas dan beraneka

ragam, penggunaan kalimat-kalimat yang lengkap dan sempurna saat

digunakan. Selain itu, juga pembedaan pendengaran yang tepat, dan

kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita,

atau menghubungkan kejadian-kejadian dalam urutan yang wajar serta logis.

Di samping itu, Powers (dalam Tarigan, 1993: 19) pun turut

mengetengahkan beberapa hal yang turut menunjang keberhasilan seorang

pembicara dalam mengembangkan keterampilannya tersebut. Menurutnya, ada

empat keterampilan yang menunjang keterampilan berbicara, seperti: (1)

keterampilan sosial; (2) keterampilan semantik; (3) keterampilan fonetik; dan (4)

Page 29: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

88

keterampilan vokal. Keempat pendukung tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Keterampilan sosial ialah kemampuan untuk berpartisipasi secara

efektif dalam hubungan-hubungan masyarakat. Keterampilan ini

menuntut seorang pembicara untuk menguasai beberapa hal sebagai

berikut:

a) apa yang harus dikatakan;

b) bagaimana cara mengatakannya;

c) kapan mengatakannya;

d) kapan tidak mengatakannya.

2) Keterampilan semantik adalah kemampuan untuk mempergunakan

kata-kata dengan tepat dan penuh pengertian.

3) Keterampilan fonetik yakni kemampuan membentuk unsur-unsur

fonemik bahasa kita secara tepat. Hal ini berkaitan dengan

hubungan-hubungan perorangan yang menentukan apakah seseorang

diterima sebagai anggota kelompok atau sebagai orang luar.

4) Keterampilan vokal yaitu kemampuan untuk menciptakan efek

emosional yang diinginkan dengan suara pembicara. Hal ini bisa

dilakukan dengan melalui suara, karena hal ini mampu

memperlihatkan kepribadian seseorang.

Pada intinya, keberhasilan seseorang untuk dapat terampil berbicara

ditunjang oleh beberapa faktor, yang secara garis besar terbagi menjadi dua

bagian, yakni faktor kebahasaan dan non-kebahasaan. Faktor kebahasaan

berkaitan dengan penguasaan pembicara terhadap unsur-unsur linguistik dan

kaidah tata bahasa lainnya; sedangkan non-kebahasaan berhubungan dengan

penguasaan diri, sikap, dan hubungan sosial pembicara.

Konsep Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara yang titik beratnya terdapat pada lidah, oleh

Oemar Hamalik (2003: 173) diistilahkan sebagai serangkaian gerakan otot yang

digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil. Gerakan-gerakan otot

Page 30: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

89

yang telah terkoordinasi, dikoordinasikan oleh persepsi terhadap peristiwa-

peristiwa luar di lingkungan sekitar. Pengertian persepsi menunjuk pada cara

individu mengoordinasi dan menafsirkan informasi yang datang kepada

seseorang melalui seluruh alat penginderaan.

Oemar Hamalik (2003: 173) pun mengungkapkan bahwa untuk

mempelajari keterampilan itu tidak cukup hanya menggunakan kondisi-kondisi

eksternal, tetapi juga diperlukan kondisi internal yang telah dimiliki oleh siswa.

Menurutnya, pengembangan suatu keterampilan hanya mungkin terjadi jika

siswa sudah memiliki keterampilan-keterampilan yang sederhana sebelumnya.

Prosedur dalam mengajarkan keterampilan berbicara yang diungkapkan

oleh Oemar Hamalik (2003: 176-178), dilaksanakan melalui langkah-langkah

berikut:

1) Guru melakukan tahap telaah keterampilan.

2) Guru menilai tingkah laku dasar siswa sebagi tahap persiapan untuk

melaksanakan pengajaran pengembangan keterampilan berbicara.

3) Guru mengembangkan latihan dalam komponen unit keterampilan

pada siswa.

4) Guru menentukan dan mendemonstrasikan keterampilan pada siswa.

5) Guru menyediakan kondisi belajar bagi siswa untuk mengadakan

praktik memberikan balikan.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Nababan (1993: 175-177), yakni

untuk mengajar dan melatih kemampuan berbicara pada siswa, guru dapat

memilih aktivitas komunikasi, yang dikelompokkan dalam dua kategori, yakni

aktivitas prakomunikatif dan aktivitas komunikatif. Dikatakan prakomunikatif

karena belum merupakan komunikasi yang sesungguhnya, belum ada unsur

komunikasi yang wajar dan alamiah. Aktivitas-aktivitas prakomunikatif dapat

berupa:

1) teknik dialog (yaitu menghafalkan kalimat-kalimat dalam suatu dialog

dan mendramatisasikannya secara lancar);

Page 31: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

90

2) dialog dengan gambar (guru membawa dan menunjukkannya satu per

satu sambil memberikan pertanyaan);

3) dialog terpimpin (guru memberikan tanya jawab);

4) dramatisasi suatu tindakan (misalnya dengan guru berjalan, berlari,

maupun tersenyum sambil memberikan pertanyaan tentang apa yang

sedang dilakukannya);

5) penggunaan gambar orang yang mencerminkan profesi;

6) teknik tanya jawab;

7) guru memberi kalimat yang belum selesai dan siswa diminta untuk

menyelesaikannya.

Lebih lanjut Nababan (1993:177) memaparkan beberapa aktivitas komunikatif

yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara,

yaitu: (1) diskusi kelompok; (2) bermain peran; (3) melatih berbagai bentuk

dialog yang terjadi dalam masyarakat; (4) wawancara; (5) permainan; (6)

menceritakan kembali suatu cerita yang sudah dikenal; (7) melaporkan suatu

kegiatan; (8) mengadakan debat; dan (9) mengambil peran dalam drama-drama

modern.

Guru dapat memilih kegiatan-kegiatan di atas dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi kelas yang dihadapi.

Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SD

Kurikulum berbicara untuk kelas V dijabarkan dalam bentuk

standar kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu: (1) mengungkapkan

pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan; (2) menceritakan hasil pengamatan/kunjuangan atau wawancara; (3) mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama (Depdiknas, 2006: 327-328).

Melihat pentingnya tujuan pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah, maka seharusnya pembelajaran tersebut lebih dioptimalkan dengan mengingat bahwa keterampilan

Page 32: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

91

berbicara bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau keterangan guru saja. Melainkan siswa harus dihadapkan pada aneka bentuk teks lisan, gambar, atau pun kegiatan-kegiatan nyata yang mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Keberhasilan pembelajaran tersebut juga tidak lepas dari media yang digunakan guru untuk merangsang siswa agar mampu berbicara dengan baik.

Untuk mengajar atau melatih kemampuan komunikasi lisan pada siswa, guru dapat memilih dan menerapkan beberapa aktivitas-aktivitas komunikasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Nababan (1993: 175-180) bahwa aktivitas-aktivitas komunikatif untuk mencapai kemampuan komunikatif lisan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu aktivitas-aktivitas prakomunikatif dan aktivitas-aktivitas komunikatif.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar siswa mampu mengembangkan keterampilan berbicara, yaitu: (1) memberikan kesempatan secara maksimal kepada siswa untuk berlatih berbicara; (2) latihan berbicara dijadikan sebagai bagian yang integral dengan pembelajaran lainnya; (3) menumbuhkan kepercayaan diri, karena hal ini yang seringkali menghambat siswa untuk terampil berbicara (Depdiknas, 2003: 81-82).

Evaluasi Keterampilan Berbicara

Keberhasilan sebuah pengajaran dapat diketahui hasilnya melalui

evaluasi pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur kemampuan siswa

setelah dilaksanakannya proses pembelajaran itu. Terkait dengan hal ini,

Burhan Nurgiyantoro (2001: 5) menyatakan bahwa penilaian di dalam

pendidikan adalah suatu proses karena pendidikan dan pengajaran itu sendiri

merupakan proses mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian

dalam hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian

tujuan tersebut. Pengertian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Tuchman

(dalam Ngalim Purwanto, 2001: 5), yang mengartikan penilaian sebagai suatu

Page 33: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

92

proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses kegiatan,

keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah

ditentukan.

“Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum.” (evaluasi pendidikan ialah penaksiran/penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan murid-murid ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum).(Ngalim Purwanto, 1988: 3)

Kaitannya dengan proses pembelajaran, Gronlund (dalam Ngalim

Purwanto, 2006:8) merumuskan evaluasi sebagai proses yang sistematis untuk

menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan yang

ditetapkan telah dicapai.

Indikator yang dipakai sebagai tolak ukur keefektivan proses

pembelajaran keterampilan berbicara adalah keterampilan menghasilkan

simbol-simbol fonetis yang dilengkapi dengan gestur sebagai media untuk

menyampaikan gagasan kepada orang lain mencapai prestasi tinggi. Dengan

demikian, semakin tinggi keterampilan baik secara individu maupun kelompok

menggambarkan semakin efektifnya pembelajaran keterampilan berbicara.

Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. (1988: 91) memberikan ilustrasi penilaian keterampilan berbicara sebagai berikut: (1) pengajar memberi tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan berbicara (baik secara individu maupun kelompok); (2) pengajar menentukan faktor-faktor yang dinilai atau diamati; (3) siswa yang tidak mendapat giliran berbicara diberi tugas mengamati berdasarkan pedoman penilaian yang telah direncanakan; (4) pengajar dan siswa aktif mengamati dan mengisi tabel penilaian; (5) setelah kegiatan berbicara selesai, para pengamat dan pengajar mengemukakan komentarnya. Saat siswa memberikan komentar kepada siswa lain, pengajar harus memperhatikannya dan membetulkan komentar yang kurang tepat; dan (6) selanjutnya kegiatan berbicara diulang kembali

Page 34: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

93

untuk melihat perubahan berbicara pembicara setelah mendapat umpan balik.

Adapun faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang adalah:

1) Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan tepat?

2) Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta tekanan suku kata, memuaskan?

3) Apakah ketetapan dan ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa referensi internal memahami bahasa yang dipergunakannya?

4) Apakah kata-kata yang diucapkannya itu dalam bentuk dan urutan yang tepat?

5) Sejauh manakah “kewajaran” atau “kelancaran” ataupun “ke-native-speaker_an” yang tercermin bila seseorang berbicara ? (Brooks dalam Tarigan, 1993:26).

Di samping itu, Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuhdi (2001:171-173)

pun menyampaikan pandangan yang sama dengan pendapat Tarigan.

Menurutnya, keterampilan berbicara dapat dievaluasi melalui penilaian

aspektual dan komprehensif. Penilaian aspektual difokuskan pada aspek- aspek

tertentu, dibedakan menjadi penilaian aspektual individual dan kelompok.

Penilaian aspektual dan individual dibagi menjadi dua bagian yang dinilai, yaitu

aspek kebahasaan dan non-kebahasaan. Aspek-aspek kebahasaan yang dinilai

dapat berupa tekanan, ucapan, nada, irama, persendian, kosakata/ungkapan

atau diksi, dan struktur kalimat yang digunakan. Kemudian, aspek

nonkebahasaan yang dinilai yakni kelancaran, pengungkapan materi wicara,

keberanian, keramahan, ketertiban, semangat, sikap, dan perhatian.

Berdasarkan penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

maka evaluasi di setiap aspek pembelajaran harus memuat tiga aspek, yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif diarahkan pada hasil

pembelajaran, sedangkan afektif dan psikomotorik ditujukan pada proses

selama pembelajaran berlangsung. Ketiga kawasan tersebut diuraikan secara

berkaitan menurut Benjamin S. Bloom (dalam Herman J. Waluyo, 2006: 167-

174), yakni:

Page 35: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

94

1) Kawasan kognitif, yaitu berhubungan dengan hal kognisi pembelajar

(kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan atau usaha mengenali

sesuatu melalui pengalaman pembelajar sendiri).

Kawasan kognitif meliputi enam tingkatan, yaitu:

a) Pengetahuan, yang meliputi; pengetahuan akan hal khusus (definisi,

membedakan, mengingat, mengenal kembali, pengetahuan akan

kejadian khusus, pengetahuan tentang cara dan alat, pengetahuan

akan urutan, penggolongan dan kategori, pengetahuan akan kriteria,

pengetahuan akan metodologi, serta pengetahuan tentang prinsip

dan generalisasi).

b) Pemahaman, yang meliputi: terjemahan (arti, contoh, definisi,

abstrak, kata, kalimat), penafsiran (membedakan, membuat,

menerangkan, mempertunjukkan), dan perhitungan atau ramalan.

c) Penerapan, yang meliputi: menerapkan prinsip, menggene-

ralisasikan, menghubungkan, memilih, mengalihkan, menggo-

longkan, mengorganisasikan, dan menyusun kembali.

d) Analisis, yang meliputi: analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis

prinsip-prinsip organisasional.

e) Sintesis, yang meliputi: hasil komunikasi (untuk menuliskan,

menceritakan, mengubah, membuktikan kebenaran), hasil dari

rencana atau rangkaian kegiatan yang disusulkan, dan asal mula dari

rangkaian hubungan abstrak.

f) Evaluasi, yang meliputi: pertimbangan mengenai kejadian internal

dan pertimbangan mengenai kriteria eksternal.

2) Kawasan afektif, yaitu berhubungan dengan perasaan dan emosi

pembelajar.

Kawasan afektif meliputi lima tingkatan, yaitu:

a) Menerima (receiving), menyangkut minat siswa terhadap sesuatu.

b) Responding (menjawab, mereaksi), artinya siswa ikut berpartisipasi

secara aktif dalam suatu kegiatan. Bukti responding yang tertinggi

adalah tumbuhnya interest, misalnya memiliki rasa senang terhadap

aktivitas bermain drama di kelas.

Page 36: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

95

c) Menaruh penghargaan (valuing), pada tingkat ini siswa mampu

memberikan penilaian terhadap drama yang akan atau sudah

dipentaskan, siswa memiliki sikap (attitude), dan memiliki apresiasi.

d) Mengorganisasikan sistem nilai. Nilai-nilai dalam diri seseorang bersifat

kompleks dan saling terkait menjadi sistem nilai sehingga untuk

mengetahui kemampuan dalam mengorganisasikan sebuah nilai, dapat

dilihat dari kemampuan seseorang membandingkan berbagai nilai,

menghubungkan nilai-nilai, dan menyintesiskan sistem nilai.

e) Mengadakan karakteristik nilai. Orang yang efektif terhadap sesuatu

tidak hanya menerima, merespons, menghargai, dan mengorganisasi

harga yang ada, tetapi sudah mampu memperjelas nilai suatu hal

menjadi nilai hidupnya yang memiliki karakterisasi jelas.

3) Kawasan psikomotorik, berkaitan dengan aktivitas fisik yang berhubungan

dengan proses mental dan psikologi pembelajar.

Kawasan psikomotorik meliputi lima tingkatan, yaitu:

a) Persepsi, yaitu proses kesadaran akan adanya perubahan setelah

keaktifan alat diri. Persepsi meliputi: stimulasi, menyentuh bentuk

sesuatu, merasakan sesuatu, membau dan memegang, dan

mendiskriminasi tanda-tanda.

b) Kesiapan, yaitu kemampuan membedakan persepsi yang masuk.

Kesiapan meliputi: kesiapan mental, fisik, dan emosional dalam

merespons.

c) Respons terpimpin, yaitu kemampuan mencatat dan membuat laporan.

Respons terpimpin meliputi: imitasi, trial and error, mengikuti, dan

mengadakan eksperimen.

d) Mekanisme, yaitu penggunaan skill dalam aktivitas kompleks.

Mekanisme meliputi: memilih, merencanakan, melatih, dan

merangkaikan.

e) Respons yang kompleks, yaitu penggunaan skill berdasarkan

pengalaman persepsi, kesiapan, respons, terpimpin dan mekanisme.

Respons yang kompleks meliputi: adaptasi, penggunaan skill untuk

profesi, dan melaporkan atau menjelaskan.

Page 37: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

96

Sementara itu, Burhan Nurgiyantoro (2001: 292-294) menjelaskan tingkatan-tingkatan tes atau penilaian kemampuan berbicara, yakni sebagai berikut: 1) Tes kemampuan berbicara tingkat ingatan

Tes kemampuan berbicara tingkat ingatan umumnya bersifat teoretis,

menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tugas berbicara, misalnya

tentang pengertian dan fakta.

2) Tes tingkat pemahaman

Tes kemampuan tingkat pemahaman juga masih bersifat teoritis,

menanyakan berbagai masalah yang berhubungan dengan tugas

berbicara. Namun, tes tingkat pemahaman ini dapat pula dimasukkan

untuk mengungkap kemampuan siswa secara lisan.

3) Tes tingkat penerapan

Pada tingkat ini tidak lagi bersifat teoritis, melainkan menghendaki siswa

untuk melakukan praktik berbicara. Tes tingkat ini menuntut siswa untuk

mampu menerapkan kemampuan berbahasanya untuk berbicara dalam

berbagai situasi dan masalah tertentu.

Dengan melihat beberapa pendapat ahli tentang cara mengevaluasi

pembelajaran berbicara, maka peneliti memberikan batasan terhadap penilaian

keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta sesuai

dengan pendapat dari Brooks serta disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

berbicara kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta, yakni meningkatkan hasil

belajar keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta

yang mencakup kelancaran berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik

dan benar.

Penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara

adalah tes unjuk kerja yang dilengkapi dengan lembar penilaian pengamatan

terhadap kemampuan berbicara siswa. Pengamatan dilakukan sewaktu siswa

tampil berbicara di depan kelas. Secara rinci, penilaian berbicara siswa dapat

diamati dengan lembar observasi sebagai berikut.

Page 38: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

97

Tabel 1. Pedoman Penilaian Hasil Keterampilan Berbicara

Aspek penilaian No. Nama

siswa I II III IV V

Skor

Diadopsi dari Brooks (dalam Tarigan, 1993: 26)

Keterangan:

I. Lafal

Kemampuan mengucapkan bunyi (vokal, konsonan) secara benar dapat

dinilai dengan indikator:

5 pengucapan sudah mendekati standar dan sudah tidak terlihat

adanya pengaruh bahasa asing atau daerah

4 pengucapan jelas dan mudah dipahami

3 pengucapan dapat dipahami

2 pelafalan kurang tepat sehingga sesekali timbul salah pengertian

dari pendengar

Page 39: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

98

1 kosakata pelafalan terlalu banyak, menghendaki untuk selalu

diulang

II. Intonasi/tekanan

Naik dan turunnya suara, serta ketepatan penekanan suku kata dapat

dinilai dengan indikator:

5 tidak terjadi salah penekanan kosakata yang mencolok,

mendekati ucapan standar

4 intonasi tepat dan tidak menyebabkan kesalahpahaman

3 penekanan kosakata sering salah/kurang tepat

2 sering terjadi kesalahan besar dan aksen kuat yang menyulitkan

pemahaman, menghendaki untuk selalu diulang

1 intonasi/penekanan yang tidak tepat sering tidak dapat

dipahami

III. Kesesuaian cerita dengan gambar karikatur

Kesesuain cerita dengan gambar karikatur menceminkan kesesuaian

pembicara dalam bercerita sesuai dengan konteks, dapat dinilai dengan

indikator:

5 cerita sesuai dengan fitur-fitur yang terdapat dalam

gambar karikatur serta disesuaikan dengan kehidupan

sehari-hari

4 cerita disesuaikan dengan fitur-fitur yang terdapat dalam

gambar karikatur dan sedikit melibatkan aktivitas sehari-hari

3 cerita hanya disesuaikan dengan gambar karikatur dan

mencakup fitur-fitur yang ada dalam gambar

Page 40: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

99

2 cerita disesuaikan dengan gambar karikatur tetapi tidak

mencakup semua fitur-fitur yang ada dalam gambar

1 Cerita tidak sesuai sama sekali dengan gambar karikatur dan

kehidupan sehari-hari

IV. Struktur cerita

Kemampuan bercerita dengan runtun, mengucapkan dapat dinilai

dengan indikator:

5 pengucapan kata-kata dilakukan dengan tepat dan urut

4 pengucapan kata-kata sudah urut, tetapi masih sering diulang

3 sering mengucapkan kata terbalik-balik dan diulang

2 adanya kesalahan pengucapan kalimat sehingga makna

pembicaraan tidak urut

1 pengucapan kata-kata sering tidak urut sehingga

pembicaraaanya tersendat-sendat dan tidak tepat

V. Kelancaran/kewajaran

Kelancaran atau kewajaran pembicaraan dapat dinilai dengan indikator:

5 pembicaraan sangat lancar dan tidak terkesan dibuat-buat

(wajar)

4 pembicaraan lancar dan wajar tetapi sesekali masih kurang ajek

3 pembicaraan sering terdengar ragu sehingga kalimat tidak

lengkap

Page 41: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

100

2 pengucapan sangat lambat, kecuali untuk kalimat pendek dan

sering diucapkan

1 pembicaraan selalu terhenti dan putus-putus

Selanjutnya, untuk mencari nilai setiap siswa dapat menggunakan teknik penilaian yang dikembangkan oleh FSI (Foreign Service Institute) (Oller dalam Desriana Dwi Jayanti Soraya, 2009:19-20) sebagai berikut: 1. Nilai setiap unsur yang dinilai dalam berbicara berkisar antara 1 sampai

dengan 5. Nilai 5 berarti baik sekali, nilai 4 berarti baik, nilai 3 berarti

sedang, nilai 2 berarti kurang, dan nilai 1 berarti kurang sekali.

2. Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap unsur

penilaian yang diperoleh siswa.

3. Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:

Total nilai x skor ideal (100) = nilai

skor maksimum (25)

4. Persentase ketuntasan pembelajaran berbicara dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Jumlah siswa yang mendapat nilai > 65 X 100% = persentase keberhasilan

Jumlah siswa

Untuk menilai proses pembelajaran, peneliti mendasarkan pada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam pembelajaran keterampian berbicara siswa kelas VB SD Negeri Cengklik I Surakarta. Aspek-aspek tersebut, yaitu: (1)

Page 42: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

101

kedisiplinan, (2) minat, (3) keaktifan, (4) perhatian, dan (5) kesungguhan. Rubrik penilaian proses pembelajaran keterampilan berbicara tersebut sebagai berikut: Tabel 2. Pedoman Penilaian Proses Keterampilan Berbicara

Aspek penilaian No. Nama

siswa I II III IV V

persentase

Keterangan aspek penilaian:

I = kedisiplinan

II = minat

III = keaktivan

IV = perhatian

V = kesungguhan

Hakikat Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Media

pendidikan dalam arti sempit terutama hanya memperhatikan dua unsur dari

model kawasan keseluruhan, yakni bahan dan alat, yang nantinya berinteraksi

dengan siswa. Media pembelajaran yang dimaksudkan sebagai alat atau bahan

Page 43: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

102

selain buku teks, yang dapat dipakai untuk menyampaikan informasi dalam

suatu situasi belajar-mengajar (Wilkinson, 1984:5).

Wilkinson menambahkan, media sebaiknya diberi batasan yang sangat

sempit, yaitu media yang dapat digunakan secara efektif untuk

melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan dengan baik sehingga

tidak hanya mencakup media komunikasi elektrik yang canggih saja, melainkan

juga meliputi media yang lebih sederhana seperti film bingkai (slide), gambar,

foto, diagram, dan gambar bagan yang dapat buat sendiri oleh guru.

Secara lebih lengkap, Romiszowki (dalam Basuki Wibawa dan Farida

Mukti, 2001:12) memberikan batasan media sebagai pembawa pesan yang

berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda)

kepada penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu

adalah siswa, sedangkan pesan atau informasi tersebut berasal dari sumber

informasi, yaitu guru. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan siswa

melalui indera mereka, siswa dirangsang oleh media, lalu inderanya digunakan

untuk menerima informasi. Apabila media itu membawa pesan atau informasi

yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran, maka hal

itu disebut media pembelajaran.

Sementara itu Briggs (dalam Sri Hastuti, 1996: 171) berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar dan sebagai alat bantu mengajar guru (leaching

aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual. yaitu gambar, model,

objek dan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman nyata, motivasi

belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Martinis Yamin

(2007:173) mengungkapkan bahwa teori-teori yang dikembangkan dari berbagai

penelitian tentang media komunikasi telah memberi arti tersendiri bagi

perkembangan pembelajaran.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 150) menyatakan “Media

adalah salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengembangan

sistem pengajaran yang sukses”. Sudarwan Danim (1995: 7) menyatakan bahwa

Page 44: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

103

media pengajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang

digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa

atau peserta didik. Alat bantu itu disebut media pengajaran, sedangkan

komunikasi adalah sistem penyampainnya. Sejalan dengan pendapat itu,

Rumampuk (1988: 6) mengartikan media sebagai alat, baik itu perangkat keras

maupun perangkat lunak yang digunakan sebagai media komunikasi dan yang

tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Kemudian

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 153) lebih lengkap lagi memberikan

pemahaman bahwa media pengajaran merupakan segala alat yang digunakan

oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional

dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan

pengajaran tersebut.

Sudarwan Danim (1995: 48) menuturkan bahwa untuk menerangkan

atau mengendalikan tindakan mengajar, diperlukan ilmu dan teknologi yang

relevan dengan kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh kegiatan

belajar mengajar melibatkan pengetahuan tentang belajar dan teknologi yang

diperlukan dalam rangka kegiatan mengajar itu. Bertolak dari pendapat itulah,

dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam pelaksanaan proses

pembelajaran memang sangat penting.

Dari berbagai pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru)

kepada penerima (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

kegiatan belajar berhasil. Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang

disalurkan oleh media dari sumber pesan kepada penerima pesan itu ialah isi

pelajaran. Dengan kata lain, pesan ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum

yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Tujuan dari penggunaan media secara umum ialah untuk membantu

guru dalam menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada peserta didik

Page 45: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

104

agar dapat menguasai pesan-pesan tersebut secara cepat dan akurat. Secara

khusus, Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 153-154) mengungkapkan

beberapa tujuan digunakannya media pengajaran, yaitu:

1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami,

konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu dengan menggunakan

media yang paling tepat menurut karakterisrik kelas.

2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga

lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar.

3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena

peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media

tertentu.

4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

Kaitannya dengan proses belajar mengajar, penggunaan media

bertujuan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan tersebut terhindar

dari gejala verbalisme (mengetahui kata-kata yang disampaikan guru, tetapi

tidak memahami arti atau maknanya). Senada dengan pendapat itu, Winarno

Surakhmad (1986: 25) menyatakan pula, “Penggunaan alat-alat dalam proses

belajar mengajar bertujuan mempertinggi prestasi belajar pada umumnya”.

Dengan kata lain, salah satu pencapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan

dengan jalan memanfaatkan alat-alat bantu atau media pengajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

tujuan digunakannya media pembelajaran adalah untuk memperjelas informasi

agar pesan yang dimaksud dapat diterima secara maksimal.

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Encyclopedia of Educational Research (dalam Oemar Hamalik,

1989: 15), nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut.

Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi

“verbalisme”.

Memperbesar perhatian para siswa.

Page 46: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

105

Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena

itu membuat pelajaran lebih mantap.

Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa.

Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, hal ini terutama terdapat

dalam gambar hidup.

Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu tumbuhnya

perkembangan kemampuan berbahasa.

Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta

keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 154) mengungkapkan

fungsi media pengajaran ialah sebagai: alat bantu mewujudkan situasi belajar

mengajar yang efektif; bagian integral dari situasi mengajar; meletakkan dasar-

dasar yang konkrit dari konsep yang abstrak sehingga mengurangi pemahaman

yang bersifat verbalisme; membangkitkan motivasi belajar peserta didik; dan

mempertinggi mutu belajar mengajar.

Di samping itu, Rowntrie (dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana,

2001: 154) pun mengetengahkan pendapatnya tentang fungsi dari media

pengajaran sebagai berikut:

1) Engange the student’s (membangkitkan motivasi belajar).

2) Provide new learning stimuli (menyediakan stimulus belajar).

3) Activate the student’s response (mengaktifkan respon peserta didik).

4) Give speedy feedback (memberikan balikan dengan segera).

5) Encourage appropriate practice (menggalakan latihan yang serasi).

Media pembelajaran, oleh Martinis Yamin (2007: 178) bermanfaat

memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, yang dalam hal ini

membantu siswa untuk belajar secara maksimal. Lebih kompleks lagi, Kemp dan

Dayton (dalam Martinis Yamin, 2007: 178) mengutarakan pendapatnya tentang

media pembelajaran yang memiliki beberapa fungsi, di antaranya: (1)

penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan; (2) proses pembelajaran

Page 47: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

106

menjadi lebih menarik; (3) proses belajar siswa menjadi lebih interaktif; (4)

jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi; (5) kualitas belajar siswa dapat

ditingkatkan; (6) proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja; (7)

sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu

sendiri dapat ditingkatkan; serta (8) peran guru dapat berubah ke arah yang

lebih produktif.

Salah satu poin tentang fungsi media pendidikan dalam proses belajar

mengajar yang dikemukakan Arief S. Sadiman, dkk (2009: 17) terasa sangat

tepat bila dikaitkan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dijelaskan di

sana bahwa dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan

bervariasi, maka sikap pasif anak didik dapat teratasi. Secara detail, diungkapkan

pula, media berfungsi sebagai penumbuh gairah belajar, memungkinkan

interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan kenyataan,

serta memungkinkan siswa untuk belajar sendiri-sendiri menurut minat dan

kemampuannya. Peran dan kegunaan, media alam proses belajar mengajar,

yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat

digunakan sendiri oleh siswa.

Sebagai alat bantu, efektivitas media itu sangat tergantung pada cara

dan kemampuan guru yang memakainya (Basuki Wibawa dan Farida Mukti,

2001: 13). Dengan keefektifan itulah, maka peningkatan kualitas pendidikan

sebagai salah satu usaha pemanfaatan fungsi media pembelajaran akan

mencapai keberhasilan.

Jenis-jenis Media dalam Pembelajaran

Soeparno (1988: 11-13) menyatakan bahwa ada beberapa jenis atau

pemakainya.

1) Berdasarkan karakteristiknya

a) Media yang memiliki karakteristik tunggal, sebagai berikut:

(1) radio: memiliki karakteristik suara saja;

(2) rekaman: memiliki karakteristik suara saja;

Page 48: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

107

(3) PH: memiliki karakteristik suara saja;

(4) slide: memiliki karakteristik gambar saja;

(5) reading box: memiliki karakteristik tulisan saja;

(6) reading machine: memiliki karakteristik tulisan saja.

b) Media yang memiliki karakteristik ganda, sebagai berikut:

(1) film bisu: memiliki karakteristik gambar dan gerak;

(2) film suara: memiliki karakteristik gambar, gerak, dan suara;

(3) TV dan VTR: memiliki karakteristik suara, gambar, gerak, (garis dan

tulisan);

(4) OHP: memiliki karakteristik gambar, garis, dan tulisan;

(5) slide suara: memiliki karakteristik gambar dan suara;

(6) bermain peran, sosiodrama, dan psikodrama: memiliki karakteristik

suara dan gerak.

2) Berdasarkan dimensi presentasi

Dari segi dimensi presentasinya, media dapat dibedakan menurut lamanya

dan menurut sifat presentasinya.

a) Lama presentasi, yaitu: (1) presentasi sekilas dan (2) presentasi tak

sekilas.

b) Sifat presentasi, yaitu: (1) media dengan presentasi kontinyu dan (2)

media dengan presentasi tak kontinyu.

3) Berdasarkan pemakainya

Berdasarkan jumlah pemakainya, media dapat dapat dibedakan atas: (1)

media untuk kelas besar, (2) media untuk kelas kecil, dan (3) media untuk

belajar secara individual.

Berbagai keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran tersebut

tergantung pada media apa yang digunakan. Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi

Page 49: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

108

(dalam Mulyani Sumantri dan Johar Per- mana, 2001: 157-158) membagi media

sebagai berikut: (1) media visual, (2) media audio, (3) media audio-visual, dan (4)

media asli dan orang. Kemp dan Dayton (dalam Azhar Arsyad, 2006: 37)

mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu (1) media cetakan, (2)

media pajang, (3) overhead transparancies, (4) rekaman audio tape, (5) sere

slide dan file strups, (6) penyajian multiimage, (7) rekaman video, dan (8)

komputer.

Senada dengan pendapat di atas, Bretz (dalam Basuki Wibawa dan

Farida Mukti, 2001: 40) pun menggolongkan media menjadi 7 kelas, yakni: (1)

media audio visual gerak; (2) media audio visual diam; (3) media audio semi

gerak; dan (4) media visual gerak; (5) media visual diam; (6) media audio; dan (7)

media cetak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, pada dasarnya ada 3 macam

media pembelajaran, yaitu: (1) media audio visual; (2) media audio; dan (3)

media visual.

Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam menentukan media pembelajaran yang akan kita gunakan dalam

suatu pembelajaran, maka kita harus menyesuaikan media itu dengan metode

pembelajaran yang kita terapkan. Media yang dipilih sudah tentu media yang

paling baik. Theodore C. Eselgorth (dalam Soeparno, 1988: 10) mengemukakan

bahwa “Pengertian baik buruknya suatu media tidak tergantung pada

mentereng tidaknya peralatan yang dipakai”.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam memilih media hendaklah kita memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Hendaknya kita mengerti karakteristik setiap media sehingga kita dapat mengetahui kesesuaian media tersebut dengan pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan. Dengan mengetahui karakteristik media itu kita juga akan dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan media.

2) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak kita capai. Misalnya, untuk melatih keterampilan menyimak ada baiknya kita menggunakan atau memilih media radio atau rekaman.

Page 50: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

109

3) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.

4) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan materi yang akan kita komunikasikan.

5) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, baik ditinjau dari segi jumlahnya, usianya, maupun tingkat pendidikannya.

6) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media itu kita pergunakan.

7) Hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan kreativitas kita. 8) Sebagai catatan tambahan, janganlah kita menggunakan media tertentu

dengan alasan bahwa media tersebut merupakan barang baru atau karena media tersebut merupakan satu-satunya media yang kita miliki, (Soeparno, 1988: 10-11).

Wina Sanjaya (2002: 158) mengungkapkan tentang beberapa prinsip

dalam menggunakan media pembelajaran sebagai berikut:

1) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi

siswa.

4) Media yang akan digunakan harus efektif dan efisien.

Sepaham dengan pendapat di atas, Mulyani Sumantri dan Johar

Permana (2001: 156-157) mengungkapkan prinsip-prinsip pemilihan media

pembelajaran, yaitu:

1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pengajaran dan bahan

pengajaran yang akan disampaikan.

2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta

didik.

3) Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam

pengadaannya dan penggunaannya.

4) Memilih media harus disesuaikan dengan kondisi atau pada waktu, tempat

dan situasi yang tepat.

5) Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:

Page 51: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

110

1) Objektivitas, artinya pemilihan media tidak didasarkan pada kesukaan pribadi atau sekedar hiburan sehingga menghiraukan kegunaan dan relevansinya dengan bahan dan karakteristik peserta didik.

2) Program pengajaran, artinya memilih media harus disesuaikan dengan program pengajaran karena tidak semua media dapat digunakan untuk semua program pengajaran.

3) Situasi dan kondisi, artinya pemilihan media harus disesuaikan dengan situasi belajar mengajar artinya disesuaikan dengan metode mengajar, materi pelajaran, serta lingkungan sekolah di kelas.

4) Kualitas teknik, yaitu kesiapan operasional media sebelum digunakan, misalnya untuk tape recorder apakah semua masih berjalan baik atau ada kerusakan.

5) Keefektifan dan efisiensi penggunaan artinya penggunaan media bukan semata-mata karena melaksanakan salah satu komponen-komponen tetapi apakah media itu betul-betul berguna untuk memudahkan penguasaan peserta didik. (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001: 157)

Di samping itu, Suwarna (2006: 138) juga berpendapat bahwa dalam

memilih media harus memperhatikan : (1) tujuan instruksional yang ingin

dicapai, (2) karakteristik siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan, (4)

ketersediaaan sumber setempat, (5) apakah media siap pakai atau media

rancang, (6) kepraktisan dan ketahanan media, dan (7) efektivitas biaya dalam

jangka panjang.

Melengkapi pendapat di atas, Martinis Yamin (2007: 186)

mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran harus

mempertimbangkan tujuan/indikator yang hendak dicapai, kesesuaian dengan

materi yang dibahas, tersedia sarana dan prasarana penunjang, dan karakteristik

siswa.

Jadi, penggunaan media harus memperhatikan tujuan yang hendak

dicapai, sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan, sesuai dengan

materi pembelajaran dan sesuai dengan minat siswa dan kebutuhan siswa.

Selain itu, media harus efektif dan efisien serta mudah untuk

mengoperasikannya.

Hakikat Media Pembelajaran visual

Page 52: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

111

Pengertian Media Pembelajaran Visual

Media visual adalah media yang berupa gambar-gambar tanpa disertai suara. Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 158) menyatakan bahwa media visual, yaitu media yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Melalui media ini seseorang akan tahu yang sebenarnya. Selanjutnya, Bertz (dalam Suwarna, 2006: 130) mengungkapkan bahwa

media visual dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol. Ketiganya

merupakan bentuk yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan.

Berkaitan dengan media visual, setiap media mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Menurut Arif S. Sadiman (2009: 29) secara khusus grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghias fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.

Jenis-jenis Media Visual

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 158) mengungkapkan jenis-jenis

media visual, terdiri dari:

1) Media gambar diam (still pictures) dan grafis

Media ini adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa/ kejadian, objek yang

dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-simbol

maupun gambaran. Yang termasuk dalam kelompok media ini, antara lain:

a) grafik, yaitu gambaran dari data statistik yang ditunjukkan dengan

lambang-lambang visual;

b) chart atau bagan, yaitu gambaran dari sesuatu, yang menunjukkan

adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan;

Page 53: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

112

c) peta, yaitu gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa

bagian daripadanya;

d) diagram, yaitu penampang atau irisan dari sesuatu benda atau objek;

e) poster, yaitu gambar yang mengomunikasikan pesan secara singkat;

f) karikatur, yaitu gambar yang disederhanakan bentuknya dengan pesan

biasanya menyindir;

g) komik, yaitu suatu cerita yang disertai dengan gambar;

h) gambar mati, yaitu gambaran dari sesuatu yang berupa hasil lukisan,

potret atau cetakan yang tidak dapat bergerak, dengan bentuk dua

dimensi;

i) photo, yaitu hasil dari suatu pemotretan.

2) Media papan

Yang dimaksud dalam kelompok ini, antara lain: (a) papan tulis, (b) papan

flannel, (c) papan tempel, dan (d) papan pameran.

3) Media dengan proyeksi

Yang termasuk dalam kelompok media ini, antara lain: (a) slide, (b) film

strips, (c) opague projector, (d) transparansi, dan (e) micro film dan

microfische.

Senada dengan pendapat di atas, Fitriani Agustina (2009) membagi media visual

menjadi

Media visual dua dimensi

Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang

diproyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

lunak (software). Ada beberapa jenis media visual dua dimensi antara lain :

a. Overhead proyektor (OHP)

b. Slide

c. Filmstrip

Media visual satu dimensi

Terdapat berbagai macam media visual satu dimensi, di antaranya sebagai

berikut:

Page 54: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

113

a. Diagram

Diagram merupakan susunan garis-garis yang saling berhubungan. Berfungsi untuk memperjelas hubungan yang ada antar komponen yang terkait atau sifat-sifat proses yang ada di dalamnya.

Sebuah diagram merupakan susunan garis-garis dan lebih menyerupai peta daripada gambar.

b. Grafik

Grafik adalah gambar sederhana yang banyak sedikitnya merupakan

gambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk yang menarik dan

mudah dimengerti. Dengan mengalihkan data angka-angka ke dalam

sebuah grafik, arti dari angka-angka tersebut semakin jelas.

c. Bagan

Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara

diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk

mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembang- an

ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan

ruang.

Poster

Poster adalah gambar yang besar, yang memberi tekanan pada satu

atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya

sepintas lalu.

b. Peta

Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian daripadanya.

Dengan peta orang dapat memvisualisasikan apa yang ada di permukaan

bumi ini dan menentukan tempat kejadian sesuatu.

Page 55: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

114

c. Gambar Representasi

Merupakan gambar yang menunjukkan tampaknya suatu benda. Secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis: 1) Lukisan, merupakan hasil representasi simbolis dan artistik

seseorang tentang suatu objek atau situasi.

2) Foto, merupakan gambar hasil pemotretan atau

fotografi. Foto merupakan media visual yang efektif

karena dapat memvisualkan objek dengan lebih

konkrit, lebih realistis dan lebih akurat. Foto dapat

mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di

tempat yang lain dapat dilihat oleh seseorang yang

berada jauh dari tempat kejadian melalui foto setelah

kejadian itu berlalu.

3) Sketsa atau bisa disebut juga sebagai gambar garis,

merupakan gambar yang terbentuk dari hubungan-

hubungan garis tanpa detil. Gambar-gambar demikian

dapat digunakan hampir untuk semua tingkat

pelajaran dan kecerdasan. Gambar sketsa ini juga

dapat digunakan untuk semua tingkat sosial, mulai

orang yang tidak bersekolah sampai orang yang

terpelajar. Karena sketsa disebut sebagai draf kasar,

maka ia dapat dikembangkan menjadi karikatur dan

kartun. Karikatur adalah suatu bentuk gambar yang

sifatnya klise, sindiran dan lucu. Karikatur sebagai

media komunikasi mengandung pesan kritik atau

sindiran dengan tanpa banyak komentar. Dalam

komunikasi pembelajaran, karikatur dapat digunakan

Page 56: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

115

untuk melatih siswa berpikir kritis dan memiliki

kepekaan atau kepedulian sosial, lebih mempertajam

daya pikir dan daya imajinasi peserta didik. Kartun

yaitu suatu gambar interpretatif yang menggunakan

simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara

cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang,

situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,

mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun

biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus

disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar

sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-

simbol serta karakter yang mudah dikenal dan

dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena,

pesan yang benar bisa disajikan secara ringkas dan

kesannya akan tahan lama diingatan.

Hakikat Gambar Karikatur Sebagai Media Pembelajaran

Keterampilan Berbicara

Pengertian Media Gambar

Media gambar merupakan salah satu jenis media visual atau grafis. Sesuai dengan pendapat Arief S. Sadiman dkk. (2009: 29) yang menyatakan bahwa media grafis meliputi gambar/foto, sketsa, diagram, bagan (chart), garfik, kartun, poster, peta dan globe. Senada dengan pernyataan Basyiruddin Usman dan Asnawir (2002: 33) yang mengelompokkan media menjadi dua yaitu bagan dan grafik, grafik meliputi diagaram,

Page 57: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

116

poster, karikatur, kartun, gambar/foto, komik dan gambar sederhana dengan garis sederhana dengan garis lingkar.

Oemar Hamalik (1989: 68) menyatakan gambar adalah salah satu alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan. Menurut Azhar Arsyad (2006: 113) “Gambar adalah suatu media yang bertujuan untuk memvisualisasi konsep yang ingin disampaikan kepada siswa”. Di lain pihak, Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 29) berpendapat bahwa “gambar adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan media yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana”.

Berkaitan dengan gambar, Azwar (2002: 283) mengungkapkan bahwa gambar-gambar dengan garis sederhana dan gambar-gambar yang lebih rinci stimulusnya (stimulus tingkat rendah) lebih sesuai digunakan pada semua jenjang sekolah, sedangkan kelompok gambar foto (stimulus tingkat tinggi) lebih sesuai untuk jenjang SD/ lebih lanjut Azwar menyatakan kerealistisan dalam segi warna dapat meningkatkan perhatian pebelajar, dan lebih efektif digunakan apabila bertujuan untuk mengenalkan “keaslian” dan karakteristik suatu konsep, serta untuk memberiakan suatu tanda atau isyarat.

Syarat Gambar Sebagai Media Pembelajaran

Page 58: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

117

Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2009: 31-32), adapun syarat dari gambar yang cocok dengan tujuan pembelajaran adalah (1) autentik, (2) sederhana, (3) ukuran relatif gambar dapat memperbesarkan atau memperkecil benda sebenarnya, (4) Gambar sebaikanya mengandung gerak atau perbuatan, (5) Diusahakan mengguanakan gambar karya siswa, dan (6) gambar hendaklah bagus dari sudut seni dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Oemar Hamalik (1989:67), berpendapat bahwa kriteria-kriteria umum dalam pemillihan media gambar, yaitu (1) keaslian gambar, (2) kesederhanaan, (3) bentuk item, (4) perbuatan, (5) fotografi, dan (6) artistik.

Ciri-ciri gambar yang baik menurut Sri Anitah (2009: 9-10) adalah sebagai berikut: 1) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan pebelajar.

2) Bersahaja, dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar ini

pebelajar mendapatkan gambaran yang pokok. Kalau gambar kompleks,

perhatian pebelajar terbagi, akibatnya ada sesuatu yang justru penting

tetapi tidak terungkap oleh pebelajar.

3) Realistis, maksudnya gambar itu seperti gambar yang sesungguhnya atau

sesuai apa dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan ukuran

juga harus diperhatikan.

4) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan. Ada yang menganggap bahwa

gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi sebagai media pembelajaran,

gambar harus dapat dipegang, diraba oleh pebelajar.

Page 59: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

118

Lebih lanjut Burhan Nurgiyantoro (2001: 279) menjelaskan bahwa gambar yang potensial untuk tugas paragmatik adalah gambar yang berisi suatu aktivitas, mencerminkan maksud atau gagasan tertentu, bermakna, dan menunjukkan situasi konteks tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar karikatur diperkirakan sudah sesuai dengan syarat pemilihan gambar yang baik.

Karikatur sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Karikatur adalah sebuah kritik dalam bentuk gambar yang sarat pesan moral. Karikatur, berasal dari kata caricare ( bahasa Itali ) yang maknanya memberi muatan atau tambahan ekstra. Karikatur telah berkembang sejak abad ke-18 terutama di Perancis. Karikatur sudah sedemikian lama merebak ke segala penjuru dunia, sebagai “seni khusus” gambar distortif wajah dan figur tokoh masyarakat, (Heru Dwi Waluyanto, 2000: 129).

Karikatur bukanlah kartun yang bersifat menghujat seseorang atau lembaga. Kata karikatur sendiri berasal dari bahasa Italia “caricare”, yang berarti memuat atau menambah muatan secara berlebihan. Dengan kata lain, karikatur adalah reformasi lebih atas objek yang terkenal dengan cara mempercantik dari ciri yang paling menonjol atas objek tersebut. Umumnya kartunis di media cetak menggunakan bentuk karikatur untuk menampilkan kelucuan sambil mengkritisi orang-orang terkenal. Karikatur yang baik sudah bisa dipastikan mempunyai kadar humor, estetika, dan yang paling penting, sarat nilai kritik (Ahmad Nada, 2005: 2).

Karikatur merupakan salah satu bentuk karya komunikasi visual yang efektif dalam penyampaian pesan kritik sosial. Dalam karikatur yang baik ada perpaduan unsur-unsur

Page 60: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

119

kecerdasan, ketajaman dan ketepatan berpikir kritis serta ekspresif dalam menanggapi fenomena kehidupan masyarakat, kritik sosial tersebut dikemas secara humoris (Heru Dwi Waluyanto, 2000: 128). Lebih lanjut Heru Dwi Waluyanto menyatakan sebagai media komunikasi visual, karikatur juga dapat digunakan untuk perantara penyampaian pesan melaui gambar. Dengan melihat gambar dapat merangsang seseorang untuk berbicara setidaknya tentang gambar yang dilihatnya tersebut. Karena digunakan untuk komunikasi, karikatur ini bisa “membunyikan” sesuatu hanya dengan dilihat saja.

Karikatur mempunyai keunikan tersendiri dalam menyikapi persoalan-persoalan politik yang terjadi dengan kombinasi gambar dan kata. Karikatur adalah gambar bermuatan humor atau satire dalam berbagai media massa dengan mengambil tokoh-tokoh terkenal. Untuk menampilkan secara humoristis, tokoh-tokoh itu digambarkan dengan perubahan bentuk tubuh dan wajah (Wijana, 2004:7).

Karikatur merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang berbentuk grafis yang fungsinya untuk mendukung pembelajaran secara visual. Menurut Arief S.Sadiman, dkk (2009: 29), simbol-simbol di dalam media pembelajaran yang berbentuk grafis tersebut harus dipahami benar, artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi guna untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau yang menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan dengan tidak digrafiskan.

Melengkapi pendapat di atas, Levie (dalam Wilkinson, 1984: 22) menyatakan ada banyak keektifan gambar diam (karikatur) untuk belajar baik yang diproyeksikan (film bingkai, film rangkai, transparasi) dan yang tidak diproyeksikan (gambit/bagan) khususnya dengan meningkatkan perhatian

Page 61: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

120

terhadap kemampuan baca visual (literacy) dan tulis. Brown (dalam Wilkinson, 1984:22) menyatakan nilai guna gambar diam (karikatur) mempunyai sejumlah implikasi bagi pengajaran, yaitu: 1) bahwa penggunaan gambar (karikatur) dapat merangsang minat/perhatian

siswa;

2) gambar (karikatur) yang dipilih dan diadaptasi secara tepat membantu siswa

memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang

menyertainya;

3) isyarat yang bersifat non-verbal atau simbol-simbol seperti tanda pesan

ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar diam (karikatur) dapat

memperjelas atau mungkin pula mengubah pesan yang sebenarnya

disampaikan untuk dikomunikasikan.

Kerangka Berpikir

Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses pemerolehan informasi/

keterampilan. Keberhasilan dalam belajar berhubungan dengan cara pengajaran dan

seberapa besar minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Demikian pula

dengan penggunaan pendekatan dalam pembelajaran juga mempengaruhi keberhasilan

dalam proses pembelajaran.

Sebagian besar siswa dan guru menyatakan bahwa pembelajaran berbicara di

sekolah monoton. Cara mengajar guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara

menurut siswa kurang menarik dan membosankan. Di sisi lain, pihak guru sendiri

mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi berbicara yang efektif kepada siswa.

Guru juga belum memanfaatkan media untuk merangsang ide kreatif anak dalam

berbicara. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Akibatnya, kualitas pembelajaran berbicara rendah.

Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mencari solusi yang dapat digunakan

untuk mengajarkan pembelajaran berbicara di sekolah agar siswa tertarik untuk

Page 62: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

121

mengikuti pembelajaran tersebut, serta bekerja sama dengan guru kelas untuk mencari

media yang tepat untuk digunakan dalam mengajarkan materi berbicara kepada siswa.

Media yang dipilih, yaitu media gambar karikatur. Media ini dipilih dengan

pertimbangan bahwa dalam pembelajaran berbicara, minat siswa terhadap

pembelajaran berbicara atau paling tidak responsnya pasti akan berbeda. Maksudnya,

ada siswa yang suka dan ada pula yang tidak. Tetapi di sisi lain, hampir keseluruhan

siswa menyukai media gambar karikatur karena dirasa sangat membantu siswa untuk

menyampaikan pesan melalui kegiatan berbicara. Kedua hal tersebut bila digabungkan,

maka akan menjadi sebuah solusi yang cukup menarik. Selain itu, dengan menerapkan

media gambar karikatur dalam pembelajaran berbicara, siswa akan mendapatkan

pengalaman baru dalam belajar, khususnya belajar keterampilan berbicara.

Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Pembelajaran keterampilan berbicara kurang menarik dan monoton sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran

Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran berbicara

Pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar karikatur

Proses pembelajaran keterampilan berbicara berlangsung menarik dan meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti

Kondisi awal

Page 63: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

122

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir

Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Erma Lestari (2008)

dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara

dengan Menggunakan Media Komik Tanpa Kata Pada Siswa Kelas 10-8 SMA Negeri 5

Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008”. Di dalam hasil penelitian tersebut dijelaskan

bahwa media komik tanpa kata dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Elen Inderasari (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan

Media Karikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Argumentasi (PTK pada siswa kelas 9 SMA Negeri 5 Surakarta

Tahun Ajaran 2006/2007). Di dalam hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa

keterampilan menulis argumentasi dapat ditingkatkan dengan media karikatur.

Alasan peneliti memilih kedua penelitian tersebut sebagai penelitian yang

relevan karena kedua penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian

yang peneliti lakukan. Keterkaitan tersebut terdapat pada media dan keterampilan

berbahasa yang ditingkatkan melalui media tersebut. Erma Lestari menggunakan

media komik yang merupakan salah satu media pembelajaran yang berupa gambar

diam untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan hasilnya meningkat. Untuk

itu, peneliti mencoba menerapkan karikatur yang juga merupakan salah satu jenis

media gambar diam untuk meningkatkan keterampilan berbicara.

Keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elen Inderasari terdapat

pada media yang digunakan, yakni media gambar karikatur yang digunakan untuk

Hasil belajar siswa dalam keterampilan berbicara meningkat

Page 64: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

123

meningkatkan keterampilan menulis argumentasi dan hasilnya meningkat. Untuk

itu, peneliti mencoba menggunakan media gambar karikatur tersebut untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya, yakni berbicara.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, dapat

diajukan sebuah hipotesis bahwa :

“Melalui media gambar karikatur kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta dapat ditingkatkan”.

Page 65: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

124

BAB III

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cengklik 1 Surakarta. Di sekolah ini

pada kelas 5 ada 2 kelas paralel, yakni kelas 5A dan 5B. Peneliti melakukan penelitian ini

di kelas 5B yang berjumlah 41 siswa. Di kelas ini, tidak ada sarana penunjang

keterampilan berbicara.

Waktu penelitian pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Maret 2010.

Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Oktober 2009, pelaksanaan

pembelajaran pada bulan November sampai Desember 2009 dan penyusunan laporan

pada bulan Januari sampai Maret 2010. Secara rinci jenis kegiatan dan waktu

pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Bulan dan Tahun (2010) No

Kegiatan

Oktober November Desember Januari Februari Maret

1. Persiapan survei awal sampai penyusunan proposal

x xxx

2. Seleksi informan, penyimpanan instrumen dan alat

xxx xx

3. Pengumpulan data

xx

Page 66: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

125

4. Analisis data xx xx

5. Penyusunan laporan

xxx x

Subjek Penelitian

Akibat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya peneliti tidak mencari

semua informasi sebagai subjek kajian dalam penelitian ini. Peneliti hanya mengambil

informasi dari guru kelas 5B dan siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta.

Pengumpulan data dari siswa dilakukan dengan cara menyebarkan angket, wawancara

dan soal-soal tes pada siswa untuk kemudian dianalisis sebagai sumber data.

Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research),

yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara peneliti, guru, siswa, dan staf

sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Suharsimi

Arikunto, dkk, (2008:3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam pelaksanaannya,

penelitian ini membutuhkan kerjasama aktif antara peneliti, guru, siswa, dan staf

sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik.

Menurut Cohen dan Manion (dalam Suwarsih Madya, 2006:11-12), secara

umum penelitian tindakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara langsung

gayut (relevan) dalam situasi nyata dalam dunia kerja. Ia berkenaan dengan

diagnosis suatu masalah dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan

masalah tersebut dalam konteks tersebut.

Page 67: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

126

2. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis.

3. Fleksibel dan adaptatif, dan oleh karenanya memungkinkan adanya perubahan

selama masa percobaan.

4. Partisipatori dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung

/ tidak langsung dalam melaksanakan penelitiannya.

5. Self evaluative, yaitu modifikasi secara berkesinambungan yang dievaluasi dalam

situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan praktik

dengan cara tertentu.

6. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang

memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.

7. Secara ilmiah kurang ketat karena kesalahan internal dan eksternalnya lemah

meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis.

Peneliti berusaha mengamati dan mendeskripsikan permasalahan-

permasalahan yang dialami guru dalam pembelajaran berbicara. Kemudian, peneliti dan

guru berusaha memberikan alternatif usaha guna mengatasi permasalahan tersebut.

Alternatif usaha tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi ke arah perbaikan

pembelajaran berbicara di kelas.

Proses dasar penelitian tindakan kelas didasarkan atas menyusun rencana

tindakan bersama, bertindak dan mengamati secara individual dan bersama-sama pula,

kemudian mengadakan refleksi atas berbagai kegiatan yang telah dilakukan (Suwarsih

Madya, 2006:59). Dalam penelitian ini peneliti bersama-sama guru kelas sebagai

pemegang otoritas pengajaran di dalam kelas menyusun rencana tindakan bersama.

Kemudian peneliti bersama guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan

yang telah disepakati bersama. Kegiatan pelaksanaan tersebut diikuti pula dengan

kegiatan pemantauan segala kejadian di dalam kelas. Apabila dirasa kurang maksimal,

peneliti mulai menentukan perencanaan selanjutnya untuk siklus berikutnya.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yang

bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan realita yang ada. Peneliti mencoba

memberikan gambaran dan menjelaskan berbagai fenomena dalam pelaksanaan

tindakan serta hasil penelitian dalam data tertulis.

Page 68: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

127

Sumber Data Penelitian

Ada tiga sumber data penting yang akan dijadikan sebagai sasaran

penggalian dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data

tersebut meliputi:

1. Peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yakni, berbagai

kegiatan pembelajaran berbicara yang berlangsung di dalam kelas yang dialami

oleh siswa 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta dengan penggunaan media

karikatur.

2. Informan, dalam penelitian ini menggunakan informan guru kelas 5B SD Negeri

Cengklik 1 Surakarta.

3. Dokumen berupa foto-foto peristiwa yang berupa foto kegiatan pembelajaran

berbicara, hasil tes siswa, rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh guru

dan peneliti, silabus yang ditentukan oleh pihak sekolah serta hasil angket yang

terisi oleh siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan diterapkan sebagai alat

mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang

diteliti, yaitu:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran berbicara

yang berlangsung di kelas. Observasi ini bertujuan untuk mengamati

perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas.

Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti bertindak

sebagai partisipan pasif yang mengamati jalannya pembelajaran di kelas yang

dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil posisi di tempat duduk paling belakang,

mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang

terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan berada di tempat duduk

Page 69: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

128

paling belakang, peneliti memiliki kesempatan untuk mengamati seluruh peristiwa

yang terjadi di dalam kelas dengan leluasa.

2. Teknik Tes

Adapun teknik tes digunakan dengan maksud untuk mengetahui perubahan

hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran berbicara dengan

menggunakan media karikatur. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam

pengambilan data dengan menggunakan tes adalah dengan menyiapkan

perangkat bahan tes, menilainya serta mengolah data dari hasil kegiatan

pembelajaran. Dalam penelitian ini guru melaksanakan dua kali tes, yakni pre-tes

untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pembelajaran keterampilan

berbicara, serta post-tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media karikatur.

3. Angket

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara meminta informan

untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang

digunakan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari informasi yang

jumlahnya banyak dan tidak memungkinkan untuk diwawancarai satu per satu.

Angket dalam penelitian ini diterapkan pada siswa kelas 5B SD Cengklik 1

Surakarta yang berjumlah 41 orang.

4. Teknik Wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari guru dan siswa tentang

pelaksanaan pembelajaran berbicara di dalam kelas. Wawancara mendalam

(indepth interview) digunakan untuk mencari informasi mengenai kesulitan yang

dialami oleh guru dalam pembelajaran berbicara, dan faktor-faktor penyebabnya.

Wawancara yang digunakan untuk mencari data dari siswa menggunakan teknik

wawancara berstruktur secara tertulis dan lisan.

5. Analisis Dokumen

Page 70: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

129

Teknik ini digunakan untuk menganalisis dokumen yang telah didapatkan

dari hasil observasi. Dokumen yang dimaksud dapat berupa berbagai catatan

lapangan, nilai hasil tes berbicara, dan rekaman pembelajaran berbicara oleh guru

di dalam kelas.

Uji Validitas Data

Teknik-teknik yang akan digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah

sebagai berikut:

1) Triangulasi metode, teknik ini digunakan untuk membandingkan data yang telah

diperoleh dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari data wawancara dan

angket siswa. Dalam hal ini peneliti membandingkan hasil observasi dengan data

yang berasal dari siswa diperoleh melalui observasi, angket, dan teknik wawancara

berstruktur.

2) Triangulasi sumber data, teknik ini digunakan untuk menguji satu data yang

diperoleh dari sumber data yang berbeda. Misalnya, untuk menentukan keabsahan

antusias siswa selama mengikuti pembelajaran, peneliti melakukan trianggulasi

sumber data dari siswa selaku informan dengan sumber data dokumen yang berupa

foto pembelajaran dan catatan lapangan.

3) Review informan, teknik ini digunakan untuk menanyakan informan, apakah data

yang diperoleh dari hasil wawancara sudah valid atau belum, sudah sesuai dengan

kesepakatan atau belum.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam jenis penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif komparatif. Teknik mencakup analisis kritis terhadap kelemahan dan

kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar yang terjadi di dalam

kelas selama penelitian berlangsung dan membandingkan nilai antar siklus maupun

indiktor kinerja. Kriteria dalam teknik ini berdasarkan kajian teoretis yang dipaparkan di

depan. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun

rencana tindakan kelas berikutnya sesuai siklus yang ada. Analisis data dilakukan

bersama-sama antara guru dan peneliti sebab penelitian tindakan kelas merupakan

Page 71: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

130

kerja sama antara peneliti dan guru. Analisis kritis terhadap keterampilan berbicara

mencakup ketepatan siswa dalam menggunakan faktor kebahasaan dan non-

kebahasaan dalam praktik berbicara serta kualitas proses pembelajaran yang diukur

melalui keaktivan, kedisipilanan, minat, perhatian, dan kesungguhan siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara pada setiap siklus.

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator

ketercapaian tujuan sebagai berikut:

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Belajar

Aspek Pencapaian

siklus

terakhir

Cara mengukur

Kedisiplinan 70% Diamati saat pembelajaran dan diukur dari sikap siswa

saat pembelajaran yang meliputi ketaatan untuk mengikuti

setiap skenario yang disusun dalam rencana pembelajaran.

Minat 70% Diamati saat pembelajaran dan diukur dari jumlah siswa

yang menampakkan ketertarikan dalam melakukan

kegiatan berbicara.

Keaktifan 70% Diamati saat pembelajaran berlangsung dan dihitung dari

jumlah siswa yang berani untuk maju tanpa ditunjuk, aktif

bertanya, dan mampu melaksanakan praktik berbicara

dengan baik.

Perhatian 70% Diamati saat pembelajaran berlangsung dan dihitung dari

jumlah siswa yang memperhatikan siswa lain yang sedang

berbicara di depan kelas.

Kesungguhan 70% Diamati saat pembelajaran berlangsung dan dihitung dari

jumlah siswa yang melaksanakan kegiatan berbicara

dengan sungguh-sungguh.

Page 72: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

131

Kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas berbicara

70% Diukur dari hasil tes kemampuan berbicara siswa secara

lisan dan dihitung dari jumlah ketuntasan belajar.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Sarwiji Suwandi (2004: 119-120) mengungkapkan bahwa PTK

merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari

permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar,

kemudian direfleksikan alternatif pemecah masalahnya dan ditindaklanjuti dengan

tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur. Hal penting dalam PTK

adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain)

untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat

keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata program

tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan

penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain (alternatif

pemecahan lain sampai permasalahan dapat diatasi).

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan PTK, perlu

diketahui karakteristik dari PTK itu sendiri. Menurut Rochman Natawidjaya

(dalam Sarwiji Suwandi, 2004: 119-120) karakteristik PTK meliputi:

1. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk

menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan.

2. Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-faktor

yang telah ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian.

3. Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru di kelas.

4. Bersifat fleksibel (disesuaikan dengan keadaan).

5. Banyak mengandalkan data yang diperoleh secara langsung dari pengamatan

atas perilaku serta refleksi peneliti.

6. Bersifat situasional dan spesifik, umumnya dilaksanakan dalam bentuk studi

kasus.

Page 73: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

132

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat

tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Secara jelas langkah-langkah

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, dkk, 2008: 74)

Keterangan:

Permasalahan

Permasalahan baru hasil refleksi

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Perencanaan Tindakan I

Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan/ pengumpulan data II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Refleksi II

Perencanaan tindakan II

Pelaksanaan Tindakan I

Page 74: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

133

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil identifikasi dan penetapan masalah, peneliti dan guru

kemudian berdiskusi untuk menemukan alternatif. Alternatif yang disepakati antara

peneliti dan guru adalah media pembelajaran berbicara yang berupa gambar karikatur.

Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang telah dikumpulkan kemudian bersama guru

menetukan solusi yang tepat berdasarkan masalah yang dihadapi. Tahap perencanaan

tindakan meliputi:

a. Membuat skenario pembelajaran.

b. Mempersiapkan sarana pembelajaran.

c. Mempersiapkan instrumen penelitian.

d. Mengajukan solusi alternatif berupa penerapan media gambar karikatur untuk

pembelajaran berbicara.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilakukan dalam pembelajaran berbicara dengan menerapkan media

gambar karikatur. Dalam setiap tindakan yang dilakukan selalu diikuti dengan kegiatan

pengamatan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Pada tahapan ini, peneliti

mengadakan pengamatan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi

masalah yang ada. Selain itu, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang

nantinya diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Observasi

Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas

penggunaan media gambar karikatur dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

Dalam kegiatan ini, peneliti berperan sebagai partisipan pasif. Maksudnya, peneliti

berada dalam lokasi penelitian namun tidak berperan aktif. Peneliti hanya mengamati

dan mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran

berbicara. Setelah itu, peneliti mengolah data untuk mengetahui ada atau tidak

peningkatan kualitas hasil dan proses pembelajaran berbicara siswa dengan media

gambar karikatur tersebut, juga untuk mengetahui kelemahan yang mungkin muncul.

4. Analisis dan Refleksi

Page 75: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

134

Tindakan ini dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian yang perlu diperbaiki dan bagian

mana yang sudah mencapai tujuan penelitian. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus

bekerjasama dengan guru sebagai kolaborator. Selain itu, peneliti dengan guru

mengadakan diskusi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan (solusi pemecahan

masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan yang telah dilakukan). Setelah itu ditarik

kesimpulan penelitian yang dilakukan, berhasil atau tidak sehingga peneliti dan guru

dapat menetukan langkah selanjutnya.

Page 76: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

135

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah

dari Bab I akan dikemukakan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

dipaparkan, akan diuraikan terlebih dahulu mengenai kondisi awal (pratindakan)

proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD N Cengklik 1

Surakarta. Dengan demikian, secara urut bab ini akan menjelaskan tentang: (1)

kondisi awal proses pembelajaran serta keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD

Negeri Cengklik 1 Surakarta; (2) pelaksanaan tindakan serta hasil penelitian; dan

(3) pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus

dengan 4 tahap pada masing-masing siklus. Tahapan meliputi kegiatan:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

A. Kondisi Awal

Survei kondisi awal dilakukan peneliti pada hari Sabtu, 10 Oktober 2009

pukul 09.15 WIB dan hari Rabu, 14 Oktober 2009 (selama 2 x 35 menit). Survei

kondisi awal dilakukan peneliti untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Keadaan yang perlu

diteliti meliputi proses dan kemampuan keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD

Negeri Cengklik 1 Surakarta. Kondisi awal tersebut digunakan sebagai acuan

untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru pada saat

siklus dilakukan.

Survei awal yang dilakukan peneliti meliputi beberapa langkah berikut: (1)

wawancara dengan guru dan siswa, (2) observasi lapangan, dan (3) angket.

Wawancara dilakukan dengan guru pada hari Sabtu, 10 Oktober 2009 pukul 09.15

WIB. Wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Dalam waktu 15

menit, peneliti mendapatkan informasi dari guru bahwa terdapat kendala dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran keterampilan

berbicara. Hal ini diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa sedikit sekali siswa

dalam satu kelas yang bisa dijadikan kandidat dalam perlombaan keterampilan

Page 77: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

136

berbicara. Guru juga menyatakan hanya bisa menemukan satu atau dua orang

siswa saja dalam satu kelas yang terampil dalam berbicara sehingga tidak perlu

diadakan seleksi di sekolah.

Rendahnya kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara dikarenakan

guru merasa kesulitan dalam memotivasi siswa agar mau berbicara di depan kelas.

Selain itu, siswa juga kurang berantusias dalam pembelajaran keterampilan

berbicara. Metode yang digunakan guru belum bisa meningkatkan hasil dari

pembelajaran keterampilan berbicara. Guru juga belum menggunakan media yang

dapat merangsang siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasannya. Padahal

salah satu kesulitan siswa adalah mereka merasa bingung untuk mengungkapkan

ide atau materi yang hendak mereka jadikan materi atau topik berbicara di depan

kelas.

Tahapan selanjutnya pada survei awal ini, yaitu observasi pratindakan.

Observasi pratindakan dilakukan peneliti 4 hari setelah wawancara dengan guru,

yakni hari Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 09.15 WIB (selama 2x35 menit). Dalam

tahap observasi ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan mengambil

tempat duduk paling belakang agar lebih leluasa mengamati proses pembelajaran.

Fokus peneliti tertuju pada aktifitas siswa dan guru selama pembelajaran

berlangsung. Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan

keadaan sebagai berikut:

1. Kedisiplinan dan Kesiapan Siswa Mengikuti Pembelajaran Berbicara

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama proses

pembelajaran berlangsung, terungkap bahwa kedisiplinan dan kesiapan siswa

kurang terhadap pelajaran. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang masih

bercanda dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran berlangsung.

Ketidaksiapan siswa sangat terlihat pada waktu guru menyampaikan bahwa

pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa adalah berbicara. Secara spontan

mereka berteriak dan mengeluh. Adapula siswa yang meminta membawa buku

ke depan kelas saat ditunjuk.

Page 78: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

137

2. Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Berbicara

Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kurang berminat

terhadap pelajaran keterampilan berbicara. Hal tersebut terindikasi dari sikap

siswa selama mengikuti pelajaran, yaitu perhatian siswa banyak yang tidak

terfokus pada pelajaran, ada siswa yang sibuk dengan kegiatannya melipat

kertas, ada yang berbicara dengan temannya, ada yang melamun, menunduk,

dan menoleh-noleh. Selain itu, siswa juga terlihat takut pada waktu nama

mereka dipanggil. Hanya ada satu siswa yang berani maju tanpa ditunjuk.

Kebanyakan siswa mengeluh, bahkan ada yang meminta untuk membawa

catatan.

Lemahnya minat siswa terhadap keterampilan berbicara juga dapat

dilihat dari hasil pengisian angket oleh siswa. Berdasarkan hasil angket

tersebut, diketahui bahwa siswa yang menyukai atau berminat pada

keterampilan berbicara hanya mencapai 17 % atau sejumlah 7 dari 41 siswa.

3. Keaktifan Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran Berbicara

Pada waktu proses pembelajaran berlangsung, peneliti juga

menyimpulkan bahwa siswa kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran berbicara. Hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang berani

bertanya atau menyampaikan pendapat/sikap secara individu kepada guru.

Mereka hanya bisa mengeluh secara bersama-sama. Kekurangaktifan siswa

juga dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang berani maju secara sukarela. Dari

41 siswa, hanya satu siswa yang berani menunjukkan keaktifannya di depan

kelas dengan cara maju tanpa ditunjuk. Setelah siswa tersebut, guru beberapa

kali memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk maju secara

sukarela, tetapi tidak ada siswa yang berani. Banyak siswa yang bahkan

menundukkan kepalanya.

4. Perhatian dan Kesungguhan Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Berbicara

Perhatian dan kesungguhan siswa terhadap guru kurang selama proses

pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang sibuk dengan kegiatan

pribadinya, seperti bergurau dengan teman, tidak mendengarkan teman yang

sedang berbicara di depan kelas, dan bermain kertas. Siswa juga tidak

Page 79: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

138

merespons stimulus yang diberikan guru. Mereka nampak bosan dengan

proses pembelajaran yang berlangsung secara monoton ini. Suara dari siswa

yang maju banyak yang tidak terdengar sehingga hal ini juga memicu kurang

perhatiannya siswa yang mendengarkan terhadap cerita yang dibawakan oleh

siswa yang maju.

5. Kesulitan Siswa Berbicara di Depan Kelas

Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kesulitan

dalam menyampaikan ide yang terdapat dalam pikiran mereka. Hal ini

disebabkan mereka tidak memiliki materi yang cocok untuk dijadikan topik

pembicaraan. Mereka nampak bingung dan ada juga siswa yang berhenti

mendadak pada waktu mereka berbicara di depan kelas sehingga mereka tidak

dapat menyelesaikan ceritanya. Pada waktu ditunjuk oleh guru, siswa terlihat

bingung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang mengeluh dan

menanyakan pada guru tentang hal yang akan dijadikan topik berbicara. Ada

juga siswa yang ingin segera menyelesaikan ceritanya dengan cara memotong

cerita. Dari hasil wawancara dengan siswa, ternyata benar, bahwa mereka

merasa bingung pada waktu maju karena mereka tidak tahu materi yang akan

mereka jadikan topik pembicaraan pada waktu mereka berada di depan kelas.

Ada juga siswa yang mengaku lupa pada kelanjutan cerita, padahal mereka

sudah berusaha mengingatnya.

6. Penggunaan Media dalam Pembelajaran Berbicara

Berdasarkan hasil observasi pratindakan dan didukung oleh hasil

wawancara dengan guru mengenai media pembelajaran berbicara, maka dapat

disimpulkan bahwa guru belum pernah menggunakan atau mencoba media

untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Dengan kata lain, guru hanya

mengandalkan tema yang terdapat dalam buku paket atau buku pegangan

untuk menentukan materi berbicara bagi siswa. Hal ini akan menimbulkan

kurangnya referensi bagi siswa untuk menemukan materi-materi yang dapat

dijadikan topik pembicaraan di depan kelas.

Page 80: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

139

7. Penguasaan Kelas

Posisi guru saat mengajar hanya di depan kelas. Guru tidak berkeliling

kelas atau memantau siswa yang duduk di belakang sehingga banyak siswa

yang duduk di belakang tidak memperhatikan pelajaran. Mereka dapat leluasa

melakukan kegiatan pribadi, seperti bercanda dengan teman, bermain kertas,

dan melamun.

Tahap selanjutnya dalam penelitian survei awal ini adalah melengkapi data

dengan kegiatan pengisian angket pratindakan yang dilakukan oleh siswa.

Pengisian angket ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap

pembelajaran keterampilan berbicara. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 14

Oktober 2009. Angket tersebut berisi 7 pertanyaan yang masing-masing

pertanyaan sudah terdapat pilihan jawabannya. Dari hasil pengisian angket

diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang berminat terhadap pembelajaran

keterampilan berbicara sebesar 17 % atau sejumlah 7 dari 41 siswa.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, peneliti dan guru melakukan diskusi

untuk mencari solusi kendala-kendala yang dialami siswa dalam proses

pembelajaran keterampilan berbicara. Dari diskusi tersebut, diperoleh kesepakatan

bahwa peneliti dan guru akan bersama-sama melakukan penelitian tindakan kelas

dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan

Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010”.

B. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Permasalahan utama yang menyebabkan kemampuan keterampilan

berbicara siswa rendah berdasarkan survei pratindakan di atas, yaitu siswa merasa

belum menemukan materi atau ide yang dapat dijadikan topik pembicaraan.

Penyebab utamanya adalah guru belum menggunakan media yang dapat

membangkitkan ide siswa dalam proses berbicara. Mengacu pada hal inilah,

Page 81: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

140

peneliti berpendapat bahwa perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

Peneliti dan guru bersama-sama merencanakan tindakan pada hari Rabu,

14 Oktober 2009 di ruang guru. Hal-hal yang didiskusikan antara peneliti dengan

guru dalam proses penelitian pada siklus I, antara lain: (1) peneliti menyamakan

persepsi dengan guru mengenai penelitian yang akan dilakukan pada pelaksanaan

siklus 1, (2) peneliti mengusulkan digunakannya media gambar karikatur dalam

pembelajaran keterampilan berbicara serta menjelaskan cara penerapannya, (3)

peneliti dan guru berama-sama menyusun RPP untuk siklus 1, (4) guru dan

peneliti bersama-sama membuat lembar penilaian siswa yaitu yang berupa

instrumen penilaian proses (instrumen non-tes) dan hasil (instrumen tes).

Instrumen penilaian proses (instrumen non-tes) digunakan untuk menilai sikap

siswa dalam keterampilan berbicara. Instrumen penilaian hasil (instrumen tes)

digunakan untuk menilai keterampilan berbicara siswa, dan (5) menentukan

jadwal pelaksanaan tindakan.

Rincian kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan tindakan ini

meliputi:

1) Peneliti dan guru merencang skenario pembelajaran berbicara dengan media

gambar karikatur, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:

a) Guru mengondisikan kelas dan melakukan presensi.

b) Guru menjelaskan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dalam pembelajaran berbicara.

c) Apersepsi tentang keterampilan berbicara dengan menggali pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menceritakan hasil

pengamatan gambar karikatur dengan bahasa yang baik dan benar.

d) Siswa menerima gambar karikatur dari guru.

e) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai maksud pembelajaran

berbicara yang akan dilakukan dengan gambar karikatur.

f) Siswa mendengarkan contoh yang diberikan guru dalam bercerita dengan

melakukan pengamatan terhadap gambar karikatur berdasarkan hal-hal yang

Page 82: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

141

telah ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada dalam gambar dan kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari).

g) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati gambar karikaturnya masing-masing

berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada

dalam gambar dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari).

h) Siswa satu per satu maju untuk bercerita mengenai hasil pengamatannya

tentang gambar karikatur tersebut.

i) Guru menyimpulkan proses berbicara melalui pengamatan gambar karikatur

yang telah dilakukan.

j) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal sulit dalam

pembelajaran berbicara yang telah dilaksanakan.

k) Guru bersama siswa melakukan refleksi.

l) Guru menutup pelajaran.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan selanjutnya

didiskusikan dengan peneliti.

3) Guru dan peneliti mempersiapkan media yang berupa gambar karikatur untuk

pembelajaran keterampilan berbicara. Gambar yang dipilih adalah gambar

karikatur berwarna dengan tema “Aktivitas Sehari-hari”.

4) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa penilaian tes dan

non-tes. Instrumen tes dinilai dari hasil praktik berbicara siswa (sesuai

dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai). Instrumen non-tes dinilai

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan berdasarkan

rubrik penilaian proses pembelajaran berbicara yang meliputi: (a)

kedisiplinan, (b) minat, (c) keaktivan, (d) perhatian, dan (e) kesungguhan

siswa selama pembelajaran berlangsung.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I.

Dari kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan dalam siklus 1 dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan, yaitu hari Rabu, 4 November 2009 dan hari Sabtu,

7 November 2009.

Page 83: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

142

b. Pelaksanaan Tindakan 1

Seperti yang telah direncanakan oleh peneliti dan guru, tindakan siklus 1

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu hari Rabu, 4 November 2009 dan

hari Sabtu, 7 November 2009 di ruang kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta.

Pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan berlangsung selama 2 x 35 menit,

dan dilaksanakan pada pukul 09.15 WIB. Selanjutnya, untuk pertemuan kedua,

dilaksanakan pada pukul 08.10 WIB dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran keterampilan

berbicara pada tindakan siklus 1 ini meliputi:

1) Guru mengondisikan kelas dan melakukan presensi.

2) Guru menjelaskan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dalam pembelajaran berbicara.

3) Apersepsi tentang keterampilan berbicara dengan menggali pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menceritakan hasil

pengamatan gambar karikatur dengan bahasa yang baik dan benar.

4) Siswa menerima gambar karikatur dari guru.

5) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai maksud pembelajaran

berbicara yang akan dilakukan dengan gambar karikatur.

6) Siswa mendengarkan contoh yang diberikan guru dalam bercerita dengan

melakukan pengamatan terhadap gambar karikatur berdasarkan hal-hal yang telah

ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada dalam gambar dan kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari).

7) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati gambar karikaturnya masing-masing

berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada dalam

gambar dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari).

8) Siswa satu per satu maju untuk bercerita mengenai hasil pengamatannya tentang

gambar karikatur tersebut.

9) Guru menyimpulkan proses berbicara melalui pengamatan gambar karikatur yang

telah dilakukan.

10) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal sulit dalam

pembelajaran berbicara yang telah dilaksanakan.

Page 84: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

143

11) Guru bersama siswa melakukan refleksi.

12) Guru menutup pelajaran.

Pembelajaran berbicara dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 November 2009 selama 70 menit (2 kali

pertemuan), dimulai pukul 08.10 WIB. Urutan pelaksanaan tindakan siklus I

pertemuan kedua ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru melakukan persensi.

2) Guru melakukan apersepsi.

3) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pembelajaran keterampilan

berbicara pada pertemuan sebelumnya.

4) Guru memberikan kesempatan pada siswa ingin maju tanpa ditunjuk.

5) Guru menunjuk siswa untuk maju secara bergiliran dengan cara melakukan

pengocokan pada kartu yang sudah disiapkan.

6) Di akhir penampilan semua siswa, guru melakukan refleksi dan evaluasi tahap

II (guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang kesulitan atau kendala

pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar karikatur).

7) Guru memberikan kesimpulan dan menutup pelajaran.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi/ pengamatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 4 November

2009 pukul 09.15-10.25 dan hari Sabtu, 7 November 2009 pukul 08.10-09.35

WIB di ruang kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta. Kegiatan peneliti selama

tahap observasi, yaitu mengamati proses pembelajaran berbicara siswa kelas 5B

dengan menggunakan media gambar karikatur. Tema gambar karikatur yang

digunakan dalam pembelajaran berbicara pada saat itu adalah “Aktivitas Sehari-

hari”.

Fokus pengamatan yang dilakukan peneliti terletak pada berlangsungnya

proses pelaksanaan pembelajaran, serta aktivitas siswa dan guru selama

pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini, peneliti bertindak sebagai

partisipan pasif.

Page 85: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

144

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh gambaran

jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai berikut:

1) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mempersiapkan pedoman dalam

mengajar daam bentuk rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran tersebut

sesuai dengan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas 5 sekolah

dasar. Silabus ini terdapat di dalam kurikulum yang berlaku di sekolah

tersebut, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

2) Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan

pertama dihadiri oleh 39 siswa karena dua siswa sakit sehingga tidak bisa

masuk sekolah. Pertemuan kedua diikuti oleh 40 siswa karena ada siswa yang

dijemput pulang oleh orang tuanya karena ada kepentingan keluarga. Siswa

tersebut sudah maju pada pertemuan pertama.

3) Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran berbicara

dengan baik. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi, yakni melaksanakan

tanya jawab dengan siswa tentang gambar karikatur. Pada mulanya banyak

siswa yang tidak mengerti tentang gambar karikatur, tetapi guru menjelaskan

dengan baik dan pada akhirnya siswa mengerti tentang gambar karikatur.

4) Guru melakukan metode demonstrasi dengan mencontohkan sebuah gambar

karikatur dan menceritakan gambar tersebut. Guru bercerita dan menjelaskan

cara bercerita yang baik pada siswa.

5) Pada waktu bercerita dan menjelaskan cara bercerita kepada siswa, siswa

memperhatikan dengan seksama. Ada beberapa siswa yang masih beraktifitas

sendiri. Ada yang melamun dan berbicara dengan teman.

6) Guru memberikan teguran pada siswa yang tidak menghiraukan penjelasan

guru.

7) Guru mulai membagikan gambar karikatur kepada siswa. Setelah

mendapatkan gambar tersebut, ada siswa yang merasa senang karena

mendapatkan gambar yang menurut mereka bagus, dan ada juga yang kecewa

karena mendapatkan gambar yang menurut mereka kurang bagus. Ada 4 orang

siswa yang meminta tukar gambar pada guru. Guru tidak memenuhi

Page 86: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

145

permintaan mereka. Ada pula beberapa siswa yang menukarkan gambar

mereka dengan teman yang lain.

8) Setelah itu, siswa mulai memperhatikan gambar masing-masing dan mulai

memikirkan topik yang cocok untuk gambar mereka. Setelah itu, siswa diberi

kesempatan untuk maju secara individu.

9) Guru memberikan kesempatan pada siswa yang ingin maju tanpa ditunjuk.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh siswa yang berantusias tinggi terhadap

gambar mereka.

10) Setelah ketiga siswa tersebut, masih ada satu siswa yang maju atas kesadaran

sendiri (tanpa ditunjuk) pada pertemuan kedua.

11) Pada waktu ditunjuk dengan cara pengocokan, siswa tidak mengeluh. Mereka

langsung maju. Siswa juga sudah mulai lancar dalam berbicara. Ada beberapa

siswa yang lupa pada cerita mereka, setelah guru menyuruh untuk melihat

gambar, siswa tersebut kembali ingat. Banyak siswa yang hanya memandang

ke arah gambar pada waktu mereka berbicara. Mereka tidak melihat

pendengar.

12) Pada waktu ada siswa yang maju berbicara, tampak beberapa siswa yang lain

ramai dan tidak mendengarkan cerita teman yang sedang maju. Mereka

bercanda dengan teman sebangku, melamun, dan beraktivitas sendiri.

13) Saat tahap evaluasi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai

kesulitan yang mereka alami saat berbicara dengan gambar karikatur. Ada

satu siswa yang memberikan komentarnya, yaitu Lia. Dia merasa gambar yang

dia terima tidak sesuai dengan keinginannya. Setelah ditelusuri lebih jauh,

teryata alasan utamanya adalah gambar tersebut tidak berwarna (hanya hitam

putih).

14) Kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus I ini dapat

dilihat dari tiga aspek berikut:

a) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu:

(1) Guru kurang menguasai kelas.

Guru hanya berdiri di depan kelas dan duduk pada waktu memberikan

materi dan contoh.

Page 87: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

146

(2) Guru jarang menegur siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran.

Siswa yang tidak fokus pada pembelajaran hanya ditegur satu kali

pada waktu apersepsi.

b) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu:

(1) Siswa kurang disiplin pada waktu mengikuti pelajaran berbicara.

Banyak aktifitas yang dilakukan siswa di luar kegiatan pembelajaran

seperti melamun, berbicara dengan teman sebangku, dan bercanda.

(2) Pada waktu maju, pandangan siswa hanya tertuju pada gambar.

(3) Pada waktu ada siswa yang maju, banyak siswa yang tidak

mendengarkan (perhatian siswa kurang).

(4) Ada beberapa siswa yang mengeluh karena mendapatkan gambar

yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

(5) Saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa pada waktu

pembelajaran, hanya beberapa siswa yang aktif memberikan

pertanyaan dan menanggapinya.

(6) Ada beberapa siswa yang masih lupa dengan bagian cerita yang

mereka ceritakan di depan kelas.

c) Kelemahan dari penggunaan media gambar karikatur

(1) Gambar karikatur yang tidak berwarna tidak begitu menarik perhatian

siswa sehingga ada beberapa siswa yang mengeluh jika mendapatkan

gambar yang tidak berwarna (hitam putih).

(2) Siswa belum begitu memahami tentang cara bercerita dengan gambar

karikatur.

15) Keberhasilan proses pembelajaran berbicara siklus I dapat dilihat dari

beberapa indikator berikut ini:

a) Kedisiplinan

Siswa yang menunjukkan kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran

berbicara dengan media gambar karikatur sebanyak 23 siswa atau sekitar

56,1%. Hal ini diperoleh dari penilaian sikap siswa yang sudah

menunjukkan kedisiplinan di kelas, seperti kedisiplinan dalam kesiapan

mengikuti pelajaran dan melaksanakan prosedur pembelajaran berbicara.

Page 88: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

147

b) Minat

Siswa terlihat lebih antusias terhadap pembelajaran berbicara dengan

gambar karikatur dibandingkan tanpa media apapun. Minat siswa, peneliti

nilai dari antusias siswa untuk mengikuti setiap aturan main dalam

pembelajaran keterampilan berbicara. Siswa juga tidak mengeluh pada

waktu mereka melakukan kegiatan berbicara di depan kelas. Siswa yang

menunjukkan minat terhadap pembelajaran berbicara dengan media

gambar karikatur sebanyak 63,41% atau sejumlah 26 siswa.

c) Keaktifan

Keaktifan siswa pada waktu proses pembelajaran berbicara dilihat dari

keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapat, bertanya dan berani

maju dengan kesadaran sendiri. Siswa yang sudah menunjukkan keaktifan

dengan cara mengungkapkan pendapat bertanya dan maju dengan

kesadaran sendiri sebanyak 24 siswa. Persentase keaktifan siswa yang

peneliti simpulkan dari rubrik penilaian proses pembelajaran keterampilan

berbicara adalah 58,53%.

d) Perhatian

Siswa yang sudah menunjukkan perhatiannya selama proses pembelajaran

berbicara adalah sejumlah 23 siswa. Persentase perhatian siswa sebanyak

56,1%. Hal ini peneliti simpulkan dari hasil pengamatan selama

pembelajaran berbicara. Siswa memperhatikan guru pada waktu apersepsi,

penyampaian materi, dan evaluasi. Sebagian siswa juga sudah bisa

menjadi pendengar yang baik.

e) Kesungguhan

Kesungguhan siswa yang peneliti nilai adalah dari kesungguhan siswa

dalam melakukan pengamatan terhadap gambar. Siswa terlihat serius dan

bersungguh-sungguh dalam mengamati gambar karikatur. Siswa yang

menunjukkan kesungguhannya dalam pembelajaran berbicara sejumlah 22

siswa atau 53,66%.

16) Ketuntasan hasil belajar yang berupa kemampuan siswa menceritakan hasil

pengamatan atau kunjungan dengan bahasa runtut, baik, dan benar mencapai

Page 89: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

148

sekitar 56,1%. Hal ini terlihat dari hasil praktik berbicara dan dihitung dari

jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 (batas ketuntasan) ke atas, yaitu

sebanyak 23 siswa.

Tabel 5. Nilai Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Siklus 1

Aspek Penilaian No Nama

I II III IV V

Skor Nilai Ketuntasan

1 Bagas Joko Lelono 3 3 4 3 4 17 68 Ya

2 Aditya Prima Sentosa 2 3 3 3 3 14 56 Tidak

3 Ajeng Kirana M 2 4 4 4 3 17 68 Ya

4 Ayu Puji Lestari 4 4 5 4 3 20 80 Ya

5 Cindy Fatika Nur A 4 3 4 4 3 18 72 Ya

6 Destiani Nursabrina 4 3 4 3 4 18 72 Ya

7 Fitriasari Dias S 3 3 2 3 4 15 60 Tidak

8 Ratih Anandayu 3 2 3 1 3 12 48 Tidak

9 Ulfa Latifah Putri 3 4 3 4 3 17 68 Ya

10 Aditya Yudha B 3 2 3 2 3 13 52 Tidak

11 Asep Subari 3 4 3 4 4 18 72 Ya

12 Bagus Rifky Hidayat 3 4 3 3 2 15 60 Tidak

13 Dimas Nuri Wahyu N 3 4 4 3 5 19 76 Ya

14 Ichsan Adib Fauzan 3 4 3 4 3 17 68 Ya

15 Nanda Gerry O 2 2 3 2 3 12 48 Tidak

16 Rezki Fajar 2 3 4 3 4 16 64 Tidak

17 Yoga J Nuswantoro 3 4 4 4 3 18 72 Ya

18 Adelia Nur Aziza 3 2 3 3 2 13 52 Tidak

19 Anissa Nur Azizah 4 4 3 5 3 19 76 Ya

20 Annisa Kurniasari 3 1 2 3 2 11 44 Tidak

21 Brilian Islamaya Nur 3 1 3 2 3 12 48 Tidak

22 Dema Biofani 4 3 3 2 3 15 60 Tidak

23 Denisa Daraninggar 3 3 4 3 4 17 68 Ya

Page 90: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

149

24 Dina Monika 3 4 4 4 4 19 76 Ya

25 Dinar Andina Pratiwi 4 3 4 3 3 17 68 Ya

26 Imma Rafiana 3 4 3 3 2 15 60 Tidak

27 Indah Arum Sari 4 3 4 4 3 18 72 Ya

28 Is Ma Umi Nur R 3 3 3 4 4 17 68 Ya

29 Mahanani P 4 3 4 3 3 17 68 Ya

30 Swastika Wendy A 3 3 2 3 1 12 48 Tidak

31 Theodora Diani L 2 3 3 2 3 13 52 Tidak

32 Adimas Agustinus 4 3 4 4 4 19 76 Ya

33 Aldevengky T 3 3 4 4 4 18 72 Ya

34 Arif Luqman 3 3 3 3 1 13 52 Tidak

35 Geradus Septi H 4 3 4 3 4 18 72 Ya

36 Ian Danarko P 3 3 4 4 3 17 68 Ya

37 Victor Dhea Komang 3 2 3 3 2 13 52 Tidak

38 Wika Ayudyah P 4 3 3 4 4 18 72 Ya

39 Andrea Sakti P 2 3 2 2 3 12 48 Tidak

40 Erika Prissilia 3 3 3 2 1 12 48 Tidak

41 Fajandra Yoga M 3 4 3 4 3 17 68 Ya

Nilai Rata-Rata 63,73

Ketuntasan Belajar = 56,1% ≤65 = 23 siswa

≥65 = 18 siswa

Keterangan:

I : lafal

II : intonasi

III : kesesuaian cerita dengan gambar karikatur

IV : struktur cerita

V : kelancaran/kewajaran

Page 91: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

150

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran berbicara siklus I ini (baik proses maupun hasil) telah menunjukkan

adanya peningkatan dari kondisi awal (pratindakan). Hal tersebut ditandai oleh:

1) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran berbicara meningkat. Hal ini

ditunjukkan dari sikap siswa dalam kesiapan mengikuti pembelajaran dan

mengikuti prosedur pembelajaran.

2) Minat siswa terhadap pembelajaran berbicara meningkat. Hal ini dapat dilihat

pada waktu siswa ditunjuk tidak menunjukan keluhan berupa apapun.

Sebaliknya, mereka langsung maju saat ditunjuk oleh guru, bahkan ada

beberapa siswa yang ingin maju lagi. Siswa tampak tertarik dengan media

berupa gambar karikatur dalam pembelajaran berbicara. Mereka senang

dengan gambar-gambar yang diberikan oleh guru.

3) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Hal ini ditunjukkan

dari siswa yang berani maju dengan kesadaran sendiri untuk berbicara di

depan kelas. Pada waktu survei awal, hanya ada satu siswa yang berani maju

dengan kesadaran sendiri, tetapi pada waktu tindakan I ada 5 siswa yang

berani maju dengan kesadaran sendiri. Selain itu, penilaian juga didasarkan

pada keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat saat pembelajaran

berlangsung. Ada beberapa siswa yang berani menyampaikan pendapatnya

(unek-unek) pada waktu pembelajaran.

4) Perhatian siswa meningkat pada waktu proses pembelajaran berbicara. Hal

ini dapat dilihat dari peningkatan perhatian siswa pada waktu apersepsi,

penyampaian materi, dan evaluasi. Sebagian siswa juga sudah bisa menjadi

pendengar yang baik. Dibandingkan pada waktu survei awal, banyak siswa

yang merasa bosan apabila sedang menjadi pendengar. Sebagian dari mereka

banyak yang melakukan aktivitas sendiri. Di siklus I, sebagian siswa sudah

bisa menjadi pendengar yang baik. Hanya ada beberapa siswa saja yang

masih melakukan aktifitas sendiri.

5) Kesungguhan siswa pada waktu proses pembelajaran berbicara dengan media

gambar karikatur meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kefokusan siswa pada

Page 92: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

151

waktu guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar karikatur untuk

memperoleh ide atau gagasan dalam berbicara.

6) Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan dan perasaannya

dalam bentuk ucapan sudah lebih baik apabila dibandingkan dengan survei

awal. Hal ini terindikasi dari banyaknya siswa yang sudah lancar dalam

berbicara. Mereka tidak tersendat-sendat dan suara mereka sudah cukup

lantang. Walaupun belum maksimal, tetapi hal ini sudah menunjukkan

peningkatan yang cukup baik. Ketuntasan belajar yang dicapai pada survei

awal adalah 39,02% atau sebanyak 16 siswa, sedangkan ketuntasan belajar

yang dicapai pada siklus I adalah 56,1% atau sebanyak 23 siswa.

7) Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan dari pelaksanaan tindakan siklus

I ini, bersumber dari guru, siswa, dan media pembelajarannya. Guru belum

mampu menciptakan suasana yang mendukung siswa untuk lebih memiliki

minat terhadap pembelajaran berbicara (siswa merasa sedikit bosan apabila

mendengarkan secara terus menerus tanpa jeda). Selain itu, ada beberapa

gambar karikatur yang tidak sesuai dengan topik yang diinginkan siswa

(gambar tidak berwarna).

Selanjutnya untuk memperbaiki beberapa kekurangan yang terdapat pada

siklus I ini, guru dan peneliti merumuskan langakah-langkah perbaikan

sebagai berikut:

a) Posisi guru pada waktu mengajar tidak hanya di depan kelas. Guru juga

harus berkeliling agar secara langsung bisa menegur dan memonitor

tingkah laku dan sikap siswa yang kurang fokus terhadap pembelajaran.

b) Guru tidak hanya menegur siswa dalam satu waktu saja, tetapi berkali-

kali agar siswa jera.

c) Guru mengadakan selingan dalam proses pembelajaran agar tidak

terkesan monoton, yaitu dengan cara bernyanyi untuk menunjuk siswa

yang maju. Caranya, guru menyediakan stabilo, kemudian siswa disuruh

secara bergiliran membuka dan menutup kembali stabilo tersebut. Siswa

yang lain bernyanyi. Pada waktu lagu berhenti atau selesai, siswa yang

Page 93: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

152

memegang stabilo adalah siswa yang maju. Guru melakukan hal ini di

tengah pembelajaran berlangsung.

d) Guru dan peneliti membuat daftar nilai yang akan diisi oleh siswa. Jadi,

siswa disuruh menilai teman yang maju. Hal ini akan membuat siswa

lebih fokus pada waktu menjadi pendengar. Selain itu, siswa yang maju

memiliki semangat baru untuk berbicara sebaik mungkin di depan kelas

karena mereka akan dinilai oleh siswa yang lain.

e) Guru memberikan bimbingan secara khusus terhadap siswa yang kurang

jelas terhadap cara-cara berbicara dengan menggunakan gambar

karikatur.

f) Di akhir pembelajaran hendaknya guru tidak lupa memberikan refleksi,

umpan balik, atau penguatan atas materi yang telah disampaikan.

g) Guru dan peneliti lebih selektif dalam memilih gambar karikatur yang

dipergunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara agar tidak ada

lagi siswa yang mengeluh karena mendapatkan gambar yang tidak sesuai

dengan keinginan mereka.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Setelah peneliti mengetahui kelemahan dan kekurangan yang terdapat

pada tindakan I, peneliti dan guru mengadakan perencanaan yang kedua. Tahap

perencanaan ini dilakukan pada hari Sabtu, 7 November 2009 di ruang guru SD

Negeri Cengklik 1 Surakarta. Diskusi ini ditujukan untuk membuat rancangan

tindakan yang dilakukan pada proses penelitian pada siklus II. Siklus II disepakati

oleh peneliti dan guru akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pada

hari Rabu, 11 November 2009 dan hari Sabtu, 14 November 2009.

Tahap perencanaan tindakan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran berbicara dengan

menggunakan media gambar karikatur, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 94: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

153

a) Guru mengondisikan kelas dan melakukan presensi.

b) Guru menjelaskan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dalam pembelajaran berbicara.

c) Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa mengenai

aktifitas sehari-hari.

d) Evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan gambar karikatur pada

siklus 1 dengan cara tanya jawab.

e) Guru memberikan motivasi agar siswa lebih baik dalam melakukan kegiatan

bercerita dengan gambar karikatur.

f) Siswa menerima gambar karikatur dan lembar penilaian dari guru.

g) Siswa mendengarkan contoh yang diberikan guru dalam bercerita dengan

melakukan pengamatan terhadap gambar karikatur berdasarkan hal-hal yang

telah ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada dalam gambar dan kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari) dan dengan sikap bercerita yang baik.

h) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati gambar karikatur masing-masing

berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan (hal-hal atau fitur-fitur yang ada

dalam gambar dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari).

i) Siswa satu per satu maju untuk bercerita mengenai hasil pengamatannya

tentang gambar karikatur tersebut.

j) Siswa yang lain menilai kemampuan berbicara siswa yang maju sesuai dengan

pendapat masing-masing di lembar penilaian yang sudah disediakan guru.

k) Guru menyimpulkan proses berbicara melalui pengamatan gambar karikatur

yang telah dilakukan.

l) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal sulit dalam

pembelajaran berbicara yang telah dilaksanakan.

m) Guru bersama siswa melakukan refleksi.

n) Guru mengadakan umpan balik.

o) Guru menutup pelajaran.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan selanjutnya

didiskusikan dengan peneliti.

3) Peneliti dan guru menyiapkan atau mengumpulkan gambar karikatur yang

lebih menarik untuk dijadikan media dalam pembelajaran berbicara.

Page 95: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

154

4) Peneliti dan guru mempersiapkan lembar penilaian yang akan dibagikan pada

siswa.

5) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa penilaian tes dan

non-tes. Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil praktik berbicara siswa

(sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai). Instrumen non-tes

digunakan untuk menilai proses pembelajaran berbicara yang meliputi: (a)

kedisiplinan, (b) minat, (c) keaktifan, (d) perhatian, dan (e) kesungguhan

siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Seperti yang telah direncanakan oleh peneliti dan guru, tindakan siklus II

dilaksakan pada hari Rabu, 11 November 2009 dan hari Sabtu, 14 November

2009. Pelaksanaan tindakan silkus II tersebut dilaksankan dalam dua kali

pertemuan dan dilaksanakan di ruang kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 Surakarta.

Peneliti masih bertindak sebagai partisipan pasif, yaitu sebagai orang yang

mengamati jalannya proses pembelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai

pemimpin jalannya proses pembelajaran berbicara dengan media gambar

karikatur. Tema yang dipilih peneliti dan guru dalam pembelajaran berbicara

pertemuan kedua ini masih sama dengan siklus I, yakni tentang “Aktifitas Sehari-

hari”. Posisi peneliti berada di belakang siswa karena dengan posisi seperti ini,

peneliti dapat dengan leluasa mengamati siswa dan guru. Sesekali peneliti berjalan

ke depan kelas untuk memotret siswa yang maju.

Secara rinci, pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama

dilaksankan pada hari Rabu, 11 November 2009 selama dua jam pelajaran, yaitu

pukul 09.15-10.25 WIB.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pertemuan pertama ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Guru mengondisikan kelas dengan cara menegur siswa yang masih gaduh atau

belum siap mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

2) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran berbicara

dengan media gambar karikatur.

Page 96: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

155

3) Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa

mengenai aktifitas yang dilakukan oleh siswa dan orang-orang terdekat

mereka.

4) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran berbicara dengan media

gambar karikatur yang telah dilakukan pada silkus I.

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih baik lagi dalam bercerita

dengan media gambar karikatur. Di samping itu, guru juga menjelaskan

tentang lembar penilaian yang akan dibagikan kepada siswa.

6) Guru membagikan gambar karikatur yang baru serta lembar penilaian untuk

siswa.

7) Siswa menerima gambar dan lembar penilaian tersebut.

8) Guru memberikan contoh pada siswa cara bercerita dengan gambar karikatur

dengan lebih jelas berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan (hal-hal atau

fitur-fitur yang ada dalam gambar dan kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari).

9) Siswa satu per satu maju untuk bercerita mengenai hasil pengamatannya

tentang gambar karikatur tersebut.

Di tengah pembelajaran, guru menyuruh siswa bernyanyi untuk menunjuk teman

yang maju. Caranya, guru menyediakan stabilo, kemudian siswa disuruh secara

bergiliran membuka dan menutup kembali stabilo tersebut. Siswa yang lain

bernyanyi. Pada waktu lagu berhenti atau selesai, siswa yang memegang stabilo

adalah siswa yang maju.

10) Siswa yang lain menilai kemampuan berbicara siswa yang maju sesuai dengan

pendapat masing-masing di lembar penilaian yang sudah disediakan guru.

11) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran keterampilan

berbicara dengan media gambar karikatur.

12) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang dianggap

sulit dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

13) Guru kembali memberikan motivasi bagi siswa yang akan maju pada

pertemuan berikutnya.

Page 97: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

156

14) Guru menyuruh salah satu siswa untuk mengumpulkan lembar penilaian.

Lembar penilaian ini akan dibagikan lagi pada pertemuan kedua.

15) Guru melakukan refleksi, umpan balik, dan menutup pelajaran.

Pertemuan kedua yang merupakan lanjutan dari pertemuan pertama pada

siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2009 selama dua jam

pelajaran, dimulai pukul 08.10 WIB. Adapun urutan pelaksaan tindakan II

pertemuan kedua ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru melakukan apersepsi dan evaluasi pembelajaran berbicara pada

pertemuan sebelumnya.

2) Guru membagikan lembar penilaian pada siswa.

3) Guru kembali memberikan contoh pada siswa dengan bercerita menggunakan

gambar karikatur.

4) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk maju dengan kesadaran

sendiri.

5) Siswa ditunjuk satu-persatu untuk maju.

6) Guru melakukan evaluasi dan refleksi dengan siswa mengenai pembelajaran

berbicara yang telah dilaksanakan.

7) Guru memberikan hadiah pada siswa yang paling bagus dalam bercerita

dengan gambar karikatur.

8) Guru menutup pelajaran.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi pengamatan ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu

pada hari Rabu, 11 November 2009 pukul 09.15-10.25 WIB dan hari Sabtu 14

November 2009 dimulai pukul 08.10 WIB di ruang kelas 5B SD Negeri Cengklik

1 Surakarta. Peneliti sebagai partisipan pasif melakukan kegiatan mengamati

proses pembelajaran berbicara siswa kelas 5B dengan menggunakan media

gambar karikatur. Tema yang digunakan guru masih sama dengan pertemuan

sebelumnya, yaitu “Aktifitas Sehari-hari”.

Pengamatan difokuskan pada berlangsungnya proses pelaksanaan

pembelajaran, yakni meliputi aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran

Page 98: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

157

berlangsung. Selain itu, kegiatan observasi siklus II ini dimaksudkan untuk

mengetahui teratasi atau tidak kelemahan-kelamahan yang terdapat pada siklus I.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh gambaran

tentang jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:

1) Guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dijadikan

pedoman dalam mengajar. Rencana pembelajaran tersebut sudah disesuaikan

dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 5 sekolah dasar

yang terdapat dalam KTSP.

2) Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama siklus II ini adalah 41

siswa. Begitu juga dengan pertemuan kedua juga dihadiri 41 siswa.

3) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang dibuat. Dimulai dari pengondisian kelas, membuka

pelajaran, presensi, apersepsi, evaluasi, pemberian materi, pembagian gambar

dan lembar penilaian, pengamatan gambar oleh siswa, siswa maju satu per

satu, evaluasi dan refleksi, dan penutup.

4) Pada waktu guru melakukan kegiatan awal, yakni presensi, apersepsi dan

evaluasi terhadap pembelajaran siklus II, siswa terlihat antusias untuk

mendengarkan guru. Ada dua orang siswa yang sedang berbicara, kemudian

guru menegur mereka dan mereka langsung bisa mematuhi perintah guru.

Antusias siswa juga terlihat dengan adanya siswa yang menanyakan tentang

gambar karikatur yang akan mereka terima apakah sama dengan gambar

kemarin. Setelah itu, guru mengulang sedikit materi tentang bercerita dengan

gambar. Masalah yang sangat menonjol yang ditemukan pada siklus I adalah

mengenai pandangan mata. Pandangan mata siswa yang maju harus lebih

banyak ke pendengar dibandingkan ke gambar. Kemudian guru

mencontohkan kembali cara bercerita dengan gambar karikatur. Siswa

memperhatikan guru dengan seksama.

5) Guru mulai membagikan gambar karikatur dan lembar penilaian pada siswa.

Hanya ada satu siswa yang mengeluh mengenai gambar yang mereka terima

karena peneliti dan guru sudah memilih gambar dengan lebih selektif agar

gambar tersebut lebih menarik perhatian siswa. Benar saja, siswa terlihat

Page 99: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

158

senang saat menerima gambar dan hanya ada satu keluhan saja dari siswa.

Siswa terlihat aktif, berminat, dan antusias dengan lembar penilaian. Mereka

terlihat lebih bersungguh-sungguh untuk melakukan kegiatan berbicara

karena akan dinilai oleh teman yang lain secara langsung. Keaktifan siswa

dapat terlihat dari pertanyaan yang timbul dari siswa, yakni mengenai lembar

penilaian.

6) Pada waktu guru memberikan kesempatan untuk mengamati gambar, ada

seorang siswa yang sudah bersedia untuk maju atas kesadaran sendiri. Siswa

tersebut diikuti oleh dua orang siswa lainnya. Setelah ketiga siswa tersebut,

siswa yang sudah siap maju tanpa ditunjuk semakin banyak. Ada 9 siswa

yang bersedia maju tanpa ditunjuk setelah mereka bertiga. Pada waktu

mendengarkan cerita teman mereka, siswa yang berperan sebagai pendengar

terlihat lebih serius karena untuk mengisi lembar penilaian yang dibagikan

guru, siswa harus benar-benar memperhatikan siswa yang sedang bercerita.

7) Ada beberapa siswa yang ingin maju lagi karena mereka merasa belum puas.

Guru melakukan pendekatan pada siswa tersebut untuk memberikan

pengertian karena keterbatasan waktu sehingga mereka tidak diperkenankan

maju lagi. Penjelasan tersebut diterima oleh siswa tersebut.

8) Guru melakukan selingan dengan cara guru menyuruh siswa bernyanyi dalam

rangka menunjuk teman yang maju. Caranya, guru menyediakan stabilo,

kemudian siswa disuruh secara bergiliran membuka dan menutup kembali

stabilo tersebut. Siswa yang lain bernyanyi. Pada waktu lagu berhenti atau

selesai, siswa yang memegang stabilo adalah siswa yang maju. Siswa

nampak berantusias dan senang mengikuti selingan dari guru. Siswa bertepuk

tangan sambil bernyayi, bahkan sebagian besar dari mereka tertawa pada saat

melihat ada teman yang mendapatkan stabilo pada akhir lagu. Siswa yang

mendapat stabilo pun ikut tertawa. Suasana kelas terlihat tidak tegang dan

tidak membosankan lagi.

9) Setelah siswa ke 15, guru mencoba mempersilahkan siswa yang ingin maju

dengan kesadaran sendiri. Ternyata ada satu orang siswa yang berani maju.

(Pada pertemuan kedua, ada 9 siswa yang bersedia maju tanpa ditunjuk).

Page 100: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

159

10) Setelah penunjukkan beberapa siswa dengan cara bernyanyi, guru menunjuk

siswa dengan pengocokan lagi.

11) Setelah semua siswa maju, guru melakukan evaluasi dan refleksi dengan

melakukan tanya jawab dengan siswa. Siswa terlihat aktif untuk memberikan

pertanyaan dan menanggapi pertanyaan dari guru.

12) Sebelum menutup pembelajaran, guru memberikan hadiah pada siswa yang

paling bagus dalam berbicara. Siswa tersebut terlihat sangat senang. Siswa

yang lain menyambut dengan suara gemuruh dan tepuk tangan yang meriah.

Kemudian, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

13) Kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus II hampir

tidak terlihat lagi. Dengan kata lain, guru telah mampu mengatasi segala

kelemahan yang terdapat pada siklus I dengan baik. Siswa telah menunjukkan

perbaikan sikap selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru sudah

bisa menguasai kelas. Penguasaan kelas ini terlihat pada waktu guru sudah

melakukan moving di kelas. Hal ini berarti, guru pada waktu mengajar tidak

hanya berada di depan kelas, tapi juga mengitari kelas. Guru juga melakukan

pendekatan pada siswa yang merasa kecewa karena tidak diperbolehkan maju

lagi. Hal ini membuat kelas terlihat kondusif untuk belajar. Kelemahan yang

masih terlihat adalah masih ada siswa yang berbicara dengan teman sebangku

pada waktu pembelajaran berlangsung. Selain itu, kelemahan lainnya adalah

terletak pada gambar karikatur, yakni masih ada satu siswa yang mengeluh

tentang gambar yang didapatkan. Hal ini dikarenakan agak sulit menemukan

gambar karikatur yang sesuai dengan keinginan siswa.

14) Keberhasilan proses pembelajaran berbicara dengan media gambar karikatur

pada siklus II dapat dilihat dari beberapa indikator berikut ini:

a) Kedisiplinan

Siswa yang menunjukkan kedisiplinan pada siklus II ini meningkat dari

siklus I. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang

menunjukkan kedisiplinaannya dalam mengikuti pembelajaran berbicara.

Kedisiplinan ini berwujud pada perilaku siswa yang sudah menunjukkan

Page 101: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

160

kesiapannya dalam mengikuti pelajaran dan mengikuti setiap prosedur

pembelajaran berbicara. Jumlah siswa yang menunjukkan kedisiplinannya

adalah 29 siswa atau 70,73%.

b) Minat

Keantusiasan siswa meningkat pada siklus II ini. Hal ini dapat dilihat dari

rasa ingin tahu siswa yang mereka sampaikan lewat pertanyaan atau

pendapat pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat

lebih antusias terhadap pembelajaran berbicara dengan gambar karikatur

dibandingkan pada siklus I. Hal ini juga diperkuat pada waktu peneliti

datang ke kelas, siswa bersorak senang. Tidak ada siswa yang mengeluh

pada waktu mereka melakukan kegiatan berbicara di depan kelas. Siswa

yang menunjukkan minatnya terhadap pembelajaran keterampilan

berbicara sejumlah 75,6% atau sebanyak 31 siswa.

c) Keaktifan

Keaktifan siswa pada siklus II juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah siswa yang berani maju atas kesadaran sendiri, serta siswa yang

aktif menyampaiakan pendapat dan bertanya. Jumlah siswa yang berani

maju dengan kesadaran sendiri adalah sejumlah 21 siswa ditambah siswa

yang berani mengajukan pertanyaan dan pendapatnya yaitu 11 siswa. Jadi,

jumlah siswa yang sudah menunjukkan keaktivannya dalam pembelajaran

berbicara adalah sebanyak 32 siswa atau 78,05%.

d) Perhatian

Persentase perhatian siswa meningkat menjadi 73,17% atau sebanyak 30

siswa. Hal ini peneliti simpulkan dari hasil pengamatan selama

pembelajaran berbicara. Siswa memperhatikan guru pada waktu apersepsi,

penyampaian materi, dan evaluasi. Pengaruh lembar penilaian terhadap

perhatian siswa sangat besar, terutama perhatian siswa terhadap teman

yang berbicara di depan kelas.

e) Kesungguhan

Siswa terlihat lebih serius dan bersungguh-sungguh dalam mengamati

gambar karikatur. Hal ini karena peneliti dan guru sudah berusaha

Page 102: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

161

semaksimal mungkin untuk memilih gambar karikatur yang lebih menarik

untuk siswa. Siswa yang menunjukkan kesungguhannya sebanyak 33

siswa atau 80,48% dari jumlah seluruh siswa.

15) Ketuntasan hasil belajar yang berupa kemampuan siswa dalam

mengungkapkan pendapat, ide, dan perasaannya melalui kegiatan bercerita

dengan media gambar karikatur di depan kelas mencapai 95,12%. Hal ini

terlihat dari hasil praktik berbicara dan dihitung dari jumlah siswa yang

memperoleh nilai ≥65 (batas ketuntasan) ke atas, yaitu sebanyak 39 siswa

dari 41 siswa.

Tabel 6. Nilai Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II

Aspek Penilaian No Nama

I II III IV V

Skor Nilai Ketuntasan

1 Bagas Joko Lelono 3 3 4 4 4 18 72 Ya

2 Aditya Prima S 3 3 4 4 3 17 68 Ya

3 Ajeng Kirana M 3 4 4 5 4 20 80 Ya

4 Ayu Puji Lestari 4 5 5 4 5 23 92 Ya

5 Cindy Fatika Nur A 4 4 4 5 4 21 84 Ya

6 Destiani Nursabrina 5 4 4 4 4 21 84 Ya

7 Fitriasari Dias S 3 4 3 4 4 18 72 Ya

8 Ratih Anandayu 4 3 4 3 3 17 68 Ya

9 Ulfa Latifah Putri 3 5 3 4 4 19 76 Ya

10 Aditya Yudha B 4 3 4 3 3 17 68 Ya

11 Asep Subari 4 4 5 3 5 21 84 Ya

12 Bagus Rifky H 3 4 3 4 3 17 68 Ya

13 Dimas Nuri W. N 4 4 4 4 5 21 84 Ya

14 Ichsan Adib Fauzan 3 4 3 3 5 18 72 Ya

15 Nanda Gerry O 3 3 4 3 4 17 68 Ya

16 Rezki Fajar 3 3 5 4 4 19 76 Ya

17 Yoga J Nuswantoro 4 4 4 3 4 19 76 Ya

18 Adelia Nur Aziza 3 3 4 4 3 17 68 Ya

Page 103: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

162

19 Anissa Nur Azizah 4 5 4 3 5 21 84 Ya

20 Annisa Kurniasari 3 3 4 4 3 17 68 Ya

21 Brilian Islamaya N 3 2 3 2 3 13 52 Tidak

22 Dema Biofani 5 4 3 3 5 20 80 Ya

23 Denisa Daraninggar 3 3 4 3 4 17 68 Ya

24 Dina Monika 4 4 5 4 5 22 88 Ya

25 Dinar Andina P 5 3 4 3 3 18 72 Ya

26 Imma Rafiana 3 4 5 4 4 20 80 Ya

27 Indah Arum Sari 4 3 4 4 3 18 72 Ya

28 Is Ma Umi Nur R 3 4 4 4 4 19 76 Ya

29 Mahanani P 4 4 3 3 3 17 68 Ya

30 Swastika Wendy A 4 5 3 4 3 19 76 Ya

31 Theodora Diani L 2 3 3 3 3 14 56 Tidak

32 Adimas Agustinus 4 5 4 4 4 21 84 Ya

33 Aldevengky T 3 3 4 4 4 18 72 Ya

34 Arif Luqman 3 4 4 3 3 17 68 Ya

35 Geradus Septi H 5 3 4 3 4 19 76 Ya

36 Ian Danarko P 3 3 4 4 4 18 72 Ya

37 Victor Dhea K 3 3 4 4 3 17 68 Ya

38 Wika Ayudyah P 4 4 4 4 4 20 80 Ya

39 Andrea Sakti P 3 4 3 3 4 17 68 Ya

40 Erika Prissilia 3 4 4 3 3 17 68 Ya

41 Fajandra Yoga M 3 4 4 4 3 18 72 Ya

Nilai rata-rata 74,24

Ketuntasan belajar 95,12%

Keterangan:

I : lafal

II : intonasi

III : kesesuaian cerita dengan gambar karikatur

IV : struktur cerita

Page 104: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

163

V : kelancaran/kewajaran

Page 105: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

164

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran berbicara dengan media gambar karikatur siklus II ini (baik proses

maupun hasil) telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal tersebut

ditandai oleh:

1) Siswa mengikuti setiap prosedur pembelajaran dengan baik. Mereka

melaksanakan setiap perintah guru dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.

Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase kedisiplinan pada siklus I, yakni

sebesar 56,1% menjadi 70,73% pada siklus II.

2) Minat siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara dengan media

gambar karikatur di siklus II telah meningkat dari siklus I sebesar 63,41%

menjadi 75,6%. Siswa terlihat lebih antusias dengan menunjukkan rasa ingin

tahu mereka dengan bertanya pada guru sehingga siswa menjadi tidak pasif.

Adanya selingan yang dilakukan guru dengan cara bernyanyi juga merupakan

faktor pendukung agar siswa tidak merasa bosan dan pada akhirnya menjadi

lebih berminat pada pembelajaran berbicara dengan media gambar karikatur.

3) Keaktifan siswa terhadap pembelajaran berbicara dengan media gambar

karikatur di siklus II telah meningkat dari siklus I sebesar 58,53% menjadi

78,05% di siklus II. Penggunaan media gambar karikatur berhasil membuat

siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini

dapat dibuktikan dari meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan

mengeluarkan pendapat serta meningkatnya siswa yang maju untuk berbicara

di depan kelas dengan kesadaran sendiri. Media gambar karikatur telah

menumbuhkan keberanian siswa untuk maju tanpa mengeluh karena mereka

merasa sudah siap dengan materi atau topik yang terdapat dalam gambar

karikatur yang sudah mereka amati sebelumnya.

4) Perhatian siswa terhadap guru dan siswa lain yang sedang berbicara di depan

kelas menjadi lebih besar. Hal ini dipicu dengan adanya lembar penilaian yang

dibuat oleh guru dan peneliti. Mereka menjadi lebih fokus pada waktu menjadi

pendengar karena dituntut untuk menilai teman mereka yang sedang maju

Page 106: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

165

untuk berbicara di depan kelas. Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase di

siklus I, yaitu sebesar 56,1% menjadi 73,17% di siklus II.

5) Kesungguhan siswa juga meningkat dalam hal mengamati gambar. Mereka

nampak lebih serius dalam memperhatikan fitur-fitur dalam gambar yang akan

mereka jadikan materi atau topik pembicaraan di depan kelas. Hal ini dipicu

dengan adanya tantangan untuk tampil lebih baik dari penampilan sebelumnya

karena penampilan kali ini dinilai secara langsung oleh teman yang menjadi

pendengar. Kesungguhan siswa meningkat dari 53,66% di siklus I menjadi

80,48% di silklus II.

6) Daya imajinasi siswa dalam mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaannya

dalam bentuk cerita menunjukkan peningkatan dari siklus I sebesar 56,1%

menjadi 95,12%. Hal ini terbukti dari 41 siswa yang melakukan praktik

berbicara, 39 siswa sudah mencapai batas ketuntasan, yaitu dengan

memperoleh nilai ≥65.

7) Kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus II hampir

tidak terlihat lagi. Dengan kata lain, guru telah mampu mengatasi segala

kelemahan yang terdapat pada siklus I dengan baik. Siswa telah menunjukkan

perbaikan sikap selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru sudah

bisa menguasai kelas. Penguasaan kelas ini terlihat pada waktu guru sudah

melakukan moving di kelas. Hal ini berarti, guru pada waktu mengajar tidak

hanya berada di depan kelas, tapi juga mengitari kelas. Guru juga melakukan

pendekatan pada siswa yang merasa kecewa karena tidak diperbolehkan maju

lagi. Hal ini membuat kelas terlihat kondusif untuk belajar. Kelemahan yang

masih terlihat adalah masih ada siswa yang berbicara dengan teman sebangku

pada waktu pembelajaran berlangsung. Selain itu, kelemahan lainnya adalah

terletak pada gambar karikatur, yakni masih ada satu siswa yang mengeluh

tentang gambar yang didapatkan. Hal ini dikarenakan agak sulit menemukan

gambar karikatur yang sesuai dengan keinginan siswa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Page 107: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

166

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan yang dilakukan oleh peneliti,

maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat

meningkatkan kualitas proses maupun hasil pembelajaran keterampilan berbicara

pada siklus I dan II. Secara garis besar penelitian ini telah berhasil menjawab

rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti pada bab II, yaitu apakah

penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan kualitas proses dan

kualitas hasil pembelajaran berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1

Surakarta tahun ajaran 2009/2010?

Adapun jawaban untuk perumusan masalah di atas adalah: Penelitian

tindakan kelas terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas 5B SD

Negeri Cengklik 1 Surakarta dengan menggunakan media gambar karikatur dapat

rneningkatkan keterampilan berbicara.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan uraian kegiatan

sebagai berikut: peneliti mengadakan survei awal sebelum mengadakan siklus I.

Survei awal ini dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan survei awal tersebut, peneliti

mengetahui ada masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 5B SD

Negeri Cengklik 1 Surakarta. Rendahnya kualitas proses dan hasil pada

pembelajaran keterampilan berbicara adalah masalah yang paling menonjol di

antara masalah lainnya. Oleh karena itu, peneliti dan guru berkolaborasi untuk

menemukan solusi, yakni dengan menggunakan media gambar karikatur dalam

pembelajaran berbicara.

Setelah itu, peneliti dan guru menyusun rencana pembelajaran guna

melaksanakan siklus I. Pada siklus I ini, guru dan peneliti menggunakan gambar

karikatur sebagai media dalam pembelajaran berbicara dengan berdasar pada

kompetensi dasar yang disesuaikan dengan silabus, yaitu “Menceritakan Hasil

Pengamatan atau Kunjungan dengan Bahasa Runtut, Baik, dan Benar”. Tema

yang disepakati oleh peneliti dan guru pada pembelajaran kali ini adalah

”Aktivitas Sehari-hari”. Adapun tugas yang harus dikerjakan siswa adalah siswa

maju satu persatu untuk menceritakan gambar karikatur yang dibagikan oleh guru.

Page 108: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

167

Gambar tersebut bertema ”Aktivitas Sehari-hari”. Setiap siswa memiliki gambar

yang berbeda-beda. Siswa yang lain bertugas sebagai pendengar.

Deskripsi hasil pembelajaran yang menyatakan bahwa masih terdapat

beberapa kekurangan atau kelemahan di dalam pelaksanaan tindakan

pembelajaran berbicara dengan media gambar karikatur diperoleh dari

pelaksanaan siklus I. Kelemahan tersebut berasal dari guru, siswa, dan media yang

digunakan. Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu: (1) guru kurang

menguasai kelas; dan (2) guru jarang menegur siswa yang tidak fokus dalam

pembelajaran. Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu: (1) siswa kurang

disiplin pada waktu mengikuti pelajaran berbicara; (2) pada waktu maju,

pandangan siswa hanya tertuju pada gambar; (3) pada waktu ada siswa yang maju,

banyak siswa yang tidak mendengarkan (perhatian siswa kurang); (4) ada

beberapa siswa yang mengeluh karena mendapatkan gambar yang tidak sesuai

dengan keinginan mereka; (5) saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa

pada waktu pembelajaran, hanya beberapa siswa yang aktif memberikan

pertanyaan dan menanggapinya; dan (6) ada beberapa siswa yang masih lupa

dengan bagian cerita yang mereka ceritakan di depan kelas. Kelemahan dari

penggunaan media gambar karikatur, yaitu: (1) gambar karikatur yang tidak

berwarna tidak begitu menarik perhatian siswa sehingga ada beberapa siswa yang

mengeluh jika mendapatkan gambar yang tidak berwarna (hitam putih); dan (2)

siswa belum begitu memahami tentang cara bercerita dengan gambar karikatur.

Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang

terjadi selama proses pembelajaran siklus I. Pada siklus II ini, guru masih

menggunakan gambar karikatur sebagai media pembelajaran berbicara. Gambar

yang dibagikan kepada siswa berbeda dengan gambar pada siklus I, tetapi tema

tetap sama, yaitu “Aktivitas Sehari-hari”. Rancangan pembelajaran yang dibuat

oleh guru dan peneliti juga masih berdasarkan kompetensi dasar yang sama

dengan siklus I, yaitu “Menceritakan Hasil Pengamatan atau Kunjungan dengan

Bahasa Runtut, Baik, dan Benar”. Tugas siswa pada siklus II ini selain maju satu

per satu untuk menceritakan hasil pengamatan terhadap gambar karikatur, siswa

juga melakukan penilaian terhadap siswa yang maju. Untuk mengatasi kebosanan

Page 109: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

168

siswa pada waktu mendengarkan teman yang maju, guru melakukan selingan

dengan cara bernyanyi untuk menunjuk siswa yang maju. Lembar penilaian

digunakan guru untuk mengatasi ketidakfokusan siswa pada waktu mendengarkan

teman yang sedang berbicara di depan kelas.

Berdasarkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan, guru dapat dikatakan

telah berhasil melaksanakan pembelajaran berbicara dengan menggunakan media

gambar karikatur sehingga mampu menarik minat siswa yang berakibat

meningkatnya hasil berbicara siswa. Dengan media gambar karikatur,

pembicaraan siswa menjadi lebih terarah karena siswa memiliki materi atau topik

pembicaraan. Keberhasilan penggunaan media gambar karikatur dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran berbicara dapat dilihat dari

indikator-indikator sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas Proses dapat dilihat dari indikator-indikator berikut ini:

a. Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pada waktu survei awal atau pada waktu tindakan belum dilakukan, siswa

kurang disiplin dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini nampak pada

ketidaksiapan siswa mengikuti pembelajaran. Setelah pelaksanaan

tindakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa kesiapan atau kedisiplinan

siswa dalam mengikuti setiap prosedur pembelajaran meningkat.

Persentase kedisiplinan diperoleh 56,1% (pada siklus I), menjadi 70,73%

(pada siklus II).

b. Meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pada waktu survei awal, banyak siswa yang mengeluh pada waktu guru

menjelaskan akan dilaksanakan pembelajaran berbicara. Siswa juga

mengeluh pada waktu guru menyuruh maju. Ada yang mengeluh bingung

karena tidak memiliki topik pembicaraan, ada juga yang lupa dengan

kelanjutan pembicaraan. Setelah dilakukan tindakan, siswa terlihat lebih

antusias dalam proses pembelajaran di kelas. Rasa antusias siswa terlihat

Page 110: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

169

pada waktu siswa merasa ingin tahu tentang gambar karikatur. Mereka

juga tidak mengeluh pada waktu ditunjuk.

Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari perbandingan persentase minat

siswa antar siklus, yaitu 63,41% (pada siklus I), dan 75,6% (pada siklus

II).

c. Meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Keaktifan siswa di setiap siklus semakin menunjukkan adanya

peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan persentase

keaktifan siswa antarsiklus, yaitu 58,53% (pada siklus I) menjadi 78,05%

(pada siklus II).

Pada waktu survei awal, hanya ada satu siswa yang berani maju dengan

kesadaran sendiri (tanpa ditunjuk). Setelah dilakukan tindakan, siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini dapat

dibuktikan dari meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan

mengeluarkan pendapat serta meningkatnya siswa yang maju untuk

berbicara di depan kelas dengan kesadaran sendiri. Media gambar

karikatur telah menumbuhkan keberanian siswa untuk maju tanpa

mengeluh karena mereka merasa sudah siap dengan materi atau topik yang

terdapat dalam gambar karikatur yang sudah mereka amati sebelumnya.

d. Meningkatnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Perhatian siswa terhadap guru dan siswa lain yang sedang berbicara di

depan kelas menjadi lebih besar dibandingkan sebelum dilakukan

tindakan. Pada waktu survei awal, banyak siswa yang melakukan aktivitas

sendiri seperti berbicara dengan teman sebangku, menggoda teman lain,

dan melamun. Setelah dilakukan tindakan, perhatian siswa baik terhadap

guru maupun terhadap siswa yang sedang berbicara di depan kelas

menjadi meningkat. Hal ini dipicu dengan adanya lembar penilaian yang

dibuat oleh guru dan peneliti. Mereka menjadi lebih fokus pada waktu

menjadi pendengar karena dituntut untuk menilai teman mereka yang

Page 111: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

170

sedang maju berbicara di depan kelas. Peningkatan ini dapat dilihat dari

persentase di siklus I, yaitu sebesar 56,1% menjadi 73,17% di siklus II.

e. Meningkatnya kesungguhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Kesungguhan siswa juga meningkat dalam hal mengamati gambar karena

mereka merasa tertarik dengan gambar tersebut. Mereka nampak lebih

serius dalam memperhatikan fitur-fitur dalam gambar yang akan mereka

jadikan materi atau topik pembicaraan di depan kelas. Hal ini dipicu

dengan adanya tantangan untuk tampil lebih baik dari penampilan

sebelumnya karena penampilan kali ini dinilai secara langsung oleh teman

yang menjadi pendengar. Kesungguhan siswa meningkat dari 53,66% di

siklus I menjadi 80,48% di siklus II.

2. Peningkatan kualitas hasil dapat dilihat dari indikator berikut:

Sebelum dilakukan tindakan, siswa terlihat kesulitan dalam mengungkapkan

ide, gagasan, dan perasaan mereka ke dalam aktifitas berbicara. Mereka

bingung karena tidak memiliki materi atau topik untuk dijadikan patokan

dalam berbicara. Akibatnya, banyak siswa yang berhenti sebelum cerita

mereka selesai. Siswa mengaku lupa pada kelanjutan cerita. Semua ini

mengakibatkan rasa malu pada diri siswa sehingga suara mereka menjadi

sangat pelan. Rendahnya kemampuan siswa dalam berbicara dapat dilihat dari

nilai yang diperoleh mereka sebelum tindakan dilaksanakan. Hanya terdapat

16 siswa dari 41 siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar. Dapat

dikatakan siswa yang memperoleh nilai ≥65 sejumlah 39,02%.

Setelah dilakukan tindakan, siswa lebih berani dan tidak mengeluh lagi pada

saat mereka maju untuk berbicara. Keberanian siswa ini dikarenakan mereka

sudah memiliki kesiapan yang matang untuk berbicara. Gambar karikatur

yang diberikan guru ternyata menimbulkan daya imajinasi bagi siswa untuk

mengungkapkan ide mereka ke dalam aktifitas berbicara. Akibatnya, siswa

menjadi lebih lancar dalam berbicara dan suara mereka juga cukup lantang.

Penilaian hasil dilakukan berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika

melakukan praktik berbicara di depan kelas. Penilaian hasil pembelajaran

Page 112: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

171

berbicara ini meliputi beberapa aspek, yaitu: (1) ketepatan pengucapan/lafal,

(2) ketepatan intonasi, (3) kesesuaian cerita dengan gambar karikatur, (4)

keurutan struktur cerita, dan (5) kelancaran/kewajaran.

Guru dan peneliti menetapkan batas ketuntasan belajar siswa sebesar 65, dari

batasan tersebut diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar

56,1% atau sebanyak 23 siswa. Pada siklus II diperoleh hasil ketuntasan

belajar sebesar 95,12% atau sebanyak 39 siswa.

Adapun hasil pelaksanan tindakan siklus I dan siklus II dapat digambarkan pada

rekapitulasi data berikut ini.

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I dan II

Presentase No Indikator

Siklus I Siklus II

1 Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran

berbicara

56,1% 70,73%

2 Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara 63,41% 75,6%

3 Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan berbicara

58,53% 78,05%

4 Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan berbicara

56,1% 73,17%

5 Kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran

berbicara

53,66% 80,48%

6 Kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas

berbicara

56,1% 95,12%

Berdasarkan data di atas, dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan yang

signifikan pada indikator yang ditetapkan peneliti dari hasil pelaksanaan tindakan

siklus I dan siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media gambar

karikatur cukup efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas 5B SD Negeri Cengklik 1

Surakarta.

Page 113: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

172

Selain melihat ketercapaian indikator di atas, keberhasilan penggunaan

media gambar karikatur juga dapat dilihat dari hasil wawancara dan pengisian

angket pascatindakan oleh siswa. Dari 10 siswa yang diwawancarai, semuanya

menyatakan senang terhadap penggunaan gambar karikatur sebagai media dalam

pembelajaran berbicara. Mereka juga menyatakan lebih mudah menggunakan

gambar karikatur pada waktu berbicara di depan kelas dibandingkan dengan

hanya mengingat-ingat isi pembicaraan.

Adapun hasil yang diperoleh dari pengisian angket pascatindakan menunjukkan

keadaan sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Angket Pascatindakan

NO JUMLAH URAIAN

1. 85,37% siswa Menyatakan merasa senang melakukan praktik berbicara

dengan menggunakan media gambar.

2. 87,8% siswa Menyatakan merasa senang melakukan praktik berbicara

dengan menggunakan media gambar karikatur.

3. 85,37% siswa Menyatakan sudah paham cara-cara bercerita dengan

mengamati gambar karikatur.

4. 73,17% siswa Menyatakan tidak mengalami kesulitan bercerita dengan

mengamati gambar karikatur.

5. 92,68% siswa Menyatakan dengan media gambar karikatur, menjadi

tidak bingung lagi untuk mengungkapkan pikiran dan

perasaan secara lisan.

6. 85,37% siswa Menyatakan merasa dengan media gambar karikatur

kemampuan berbicara mereka semakin meningkat.

Page 114: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

173

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Beberapa simpulan yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran berbicara pada siswa kelas VB SD Negeri Cengklik I Surakarta

terbukti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya kedisiplinan siswa

selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran berbicara pda siklus I dan

siklus II. Pada siklus I kedisiplinan siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran berbicara sebesar 56,1%. Peningkatan kedisiplinan siswa

tersebut meningkat pada siklus II, yakni menjadi 70,73%.

b. Meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

berbicara.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya minat siswa selama

mengikuti kegiatan proses pembelajaran berbicara pada siklus I dan siklus

II. Pada siklus I kedisiplinan siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran berbicara sebesar 63,41%. Pada siklus II minat siswa

mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut bisa dilihat

pada persentase minat siswa pada pembelajaran berbicara siklus II, yaitu

sebesar 75,6%.

c. Meningkatnya keaktivan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya keaktivan siswa selama

mengikuti kegiatan proses pembelajaran berbicara pada siklus I dan siklus

II. Pada siklus I keaktivan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran

Page 115: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

174

berbicara sebesar 58,53%. Keaktivan siswa tersebut meningkat pada siklus

II, yakni menjadi 78,05%.

d. Meningkatnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya perhatian siswa selama

mengikuti kegiatan proses pembelajaran berbicara, baik itu perhatian siswa

pada guru maupun pada materi serta perhatian siswa sebagai pendengar

pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I perhatian siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran berbicara sebesar 56,1%. Pada silkus II perhatian

siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut bisa

dilihat pada persentase perhatian siswa pada pembelajaran berbicara siklus

II, yaitu sebesar 73,17%.

e. Meningkatnya kesungguhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya kesungguhan siswa

selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran berbicara terutama

kesungguhan siswa dalam mengamati gambar karikatur. Pada siklus I

kesungguhan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran berbicara

sebesar 53,66%. Peningkatan kesungguhan siswa tersebut meningkat pada

siklus II, yakni menjadi 80,48%.

2. Penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan hasil pembelajaran

berbicara pada siswa kelas VB SD Negeri Cengklik I Surakarta.

Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya hasil pembelajaran

berbicara. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 56,1% atau

sebanyak 23 siswa. Pada siklus II diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar

95,12% atau sebanyak 39 siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses dan hasil pembelajaran bergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru dan siswa. Faktor-faktor dari pihak guru, yaitu

Page 116: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

175

kemampuan dalam mengembangkan materi, kamampuan guru dalam

menyampaikaan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, kemampuan

guru dalam memilih metode dan media yang tepat bagi pembelajaran, serta teknik

yang digunakan guru dalam pembelajaran. Faktor dari siswa, yaitu minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan media gambar

karikatur dalam pembelajaran berbicara dapat meningkatkan kualitas proses dan

hasilnya. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai media alternatif dalam melaksanakan pembelajaran yang

mampu mengaktifkan dan menarik minat siswa dalam pembelajaran. Siswa akan

mendapatkan pengetahuan tentang cara bercerita yang baik melalui media gambar

karikatur.

Penggunaan media gambar karikatur dalam pembelajaran berbicara dapat

meningkatkan daya imajinasi siswa dan membantu siswa untuk menemukan topik

pembicaraan. Siswa mendapat tugas untuk mengamati gambar secara individu,

setelah itu siswa maju untuk menceritakan gambar yang telah diamati. Apabila

siswa lupa, siswa dapat melihat gambar karikatur yang dibawanya. Dengan

demikian, siswa akan lebih lancar berbicara karena siswa merasa sudah memiliki

topik untuk melakukan aktivitas berbicara (bercerita) di depan kelas sehingga

siswa tidak merasa bingung untuk mengungkapakan ide, gagasan, dan

perasaannya.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat

merumuskan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Guru hendaknya lebih memotivasi siswa agar berani mengungkapkan ide,

gagasan, serta perasaannnya melalui aktivitas berbicara dengan memilih

atau menggunakan media yang kreatif dan inovatif.

b. Guru hendaknya bisa memunculkan hal-hal baru dalam pembelajaran,

misalnya dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif sehingga

Page 117: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

176

tidak terkesan monoton dalam pembelajaran berbicara dan siswa tidak

merasa bosan.

2. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana

untuk meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran berbicara.

3. Bagi sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya menyelenggarakan pelatihan atau seminar bagi

guru untuk memotivasi guru agar mampu melakukan pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa.

b. Hendaknya pihak sekolah menyediakan atau menambah media dalam

pembelajaran, khususnya untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Misalnya,

pihak sekolah menyediakan media gambar untuk pembelajaran berbicara

atau menulis bagi siswa.

4. Bagi peneliti lain

a. Peneliti yang lain hendaknya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

dengan media gambar karikatur dengan mengembangkan strategi

pembelajaran yang berbeda, dan dapat berkolaborasi dengan guru secara

optimal.

b. Peneliti lain diharapkan mampu menciptakan langkah-langkah

pembelajaran baru yang berkaitan dengan penggunaan media gambar

karikatur untuk meningkatkan keterampialn berbicara yang dapat menggali

bakat, potensi, memacu keaktifan serta kreativitas siswa karena ada

banyak potensi siswa yang bisa dikembangkan secara maksimal.

Page 118: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

177

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Nada. 2005. Homo Humanis-Humoris Dalam Pers Kita. www.pikiran-

rakyat.com, diunduh tanggal 2 April 2007.

Ahmad Rofi'uddin dan Darmiyati Zuhdi. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Azwar. 2002. “Analisis Stimulus dan Fungsi Gambar dalam Buku Teks IPS dan IPA Sekolah Dasar”. Dalam Jurnal Ilmu Pendidikan. Volume 3. Nomor 4/XI/teknodik/2007. Jakarta: Depdiknas.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana.

Basyirudin Usman dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra.Utama.

Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Darmansyah, Azwarman, dan Endarwati. 2007. “Menciptakan Pembelajaran Menyenangkan Melalui Optimalisasi Jeda Strategis dengan Karikatur Humor dalam Belajar Matematika”. Dalam Jurnal Teknodik. Volume 2. Nomor 21/XI/teknodik/2007. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

. 2006. Sari Penelitian Pembelajaran Hibah PTK dan PPKP Tahun 2005. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.

Desriana Dwijayanti Soraya. 2009. “Peningkatan Keterampialan Berbicara Melalui Penerapan Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SD N Kopen I Teras Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi (tidak diterbitkan).

Elen Inderasari. 2007. “Penggunaan Media Karikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi (PTK pada siswa kelas X SMA N 5 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”. Skripsi (tidak diterbitkan).

Page 119: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

178

Erma Lestari. 2008. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Media Komik Tanpa Kata Pada Siswa Kelas X-8 SMA N Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi (tidak diterbitkan).

Fitriani Gustina .2009. Sumber Media dan Peralatan Pembelajaran. Dalam http://gustinafitriani.multiply.com/journal/item/6 diunduh tanggal 30 Agustus 2009.

Gorys Keraf. 2001. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, Cetakan XII. Ende: Nusa Indah.

Herman J. Waluyo. 2006. Drama: Naskah, pementasan, dan Pengajarannya. Yogyakarta: Anindita Graha Widya.

Haryanto. 1998. “Optimalisasi Pemanfaatan Dinding Kelas Melalui Penerapan Teknologi Media Sederhana di SD Keputran I dan SD Negeri Sapen Yogyakarta”. Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar. Volume 6. Nomor 054.11/PPGSD/P.I/1997. Jakarta: Depdikbud.

Heru Dwi Waluyanto. 2000. “Karikatur Sebagai Karya Komunikasi Visual dalam penyampaian Kritik Sosial”. Dalam Jurnal. http://puslit2.petra.ac.id/ ejournal/index.php/dkv/article/viewFile/16059/16051. Diunduh tanggal tanggal 12 Juni 2009.

Husain Junus dan Aripin Banasuru. 1996. Bahasa Indonesia Tinjauan Sejarahnya dan Pemakaian Kalimat yang Baik dan Benar: Sebuah Analisis Teori Praktis. Surabaya: Usaha Nasional.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya dan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Martinis Yamin. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Marwoto dan Yant Mujiyanto. 1998. BPK Berbicara II (Sanggar Bahasa dan Sastra Indonesia). Surakarta: Depdikbud RI UNS Surakarta.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Maulana.

Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV. Maulana.

Page 120: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

179

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan: Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa. Semarang: IKIP Semarang Press.

Oemar Hamalik. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Ruby. 2008. Kartun dan Karikatur. Dalamhttp://jurnalista263.wordpress.com / 2008/07/27/kartun-dan-karikatur/ diunduh tanggal 30 Agustus 2009. Rumampuk, Dientje Borman. 1988. Media Instruksional IPS. Jakarta: Depdikbud

Dirjen Dikti Sabarti Akhadiyah MK.; Maidar G. Arsjad; Sakura H. Ridwan; Zulfahnur Z.F.;

dan Mukti U.S. 1991. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdikbud.

Sarwiji Suwandi. 2004. “Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru”. Dalam Jurnal Pendidikan. Volume 10, Nomor 2, Desember 2004.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara.

Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Sri Hastuti. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakatra: Depdikbud Dirjen Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Sudarwan Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto; Suhardjono; dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suharyanti. 1996. Berbicara. Surakarta: UNS Press.

Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro: Pengajaran Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suwarsih Madya. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.

Tarmansyah. 1996. Gangguan Komunikasi. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Guru Depdikbud Dikjendikti.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Berbicara. Bandung: Angkasa.

Wijana, I Dewa Putu. 2004. Kartun.2004. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Page 121: BAGIAN DEPAN SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Upaya... · UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ... dengan Media Gambar Karikatur Siswa Kelas 5B SD Negeri Cengklik 1 ... intonasi/tekanan,

180

Wilkinson. Gene.L. 1984. Media dalam Pembelajaran: Penelitian Selama 60 Tahun. Diterjemahkan dari buku Media in Instruction: 60 Years 0f Research oleh Zulkarimein Nasution. Jakarta: Rajawali.

Winarno Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar (Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran). Bandung: Tarsito.

Wina Sanjaya. 2002. Kurikulum dan Pembelajarannya. Bandung: San Grafika.