Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

13
COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19 30 Juni 2021

Transcript of Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

Page 1: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA

Intervensi Pemerintah Dalam PenangananCovid19

30 Juni 2021

Page 2: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA

Kasus Konfirmasi Mengalami Peningkatan Tertinggi Selama 1 Minggu Terakhir

Harian 20.6947DMA 18.793

Pembatasan

Libur panjang

0

1500

3000

4500

6000

7500

9000

10500

12000

13500

15000

16500

18000

19500

2-M

ar-2

01

2-M

ar-2

02

2-M

ar-2

01

-Ap

r-2

01

1-A

pr-

20

21

-Ap

r-2

01

-May

-20

11

-May

-20

21

-May

-20

31

-May

-20

10

-Ju

n-2

02

0-J

un

-20

30

-Ju

n-2

01

0-J

ul-

20

20

-Ju

l-2

03

0-J

ul-

20

9-A

ug-

201

9-A

ug-

20

29

-Au

g-2

08

-Sep

-20

18

-Sep

-20

28

-Sep

-20

8-O

ct-2

01

8-O

ct-2

02

8-O

ct-2

07

-No

v-20

17

-No

v-2

02

7-N

ov-

20

7-D

ec-2

01

7-D

ec-

20

27

-De

c-2

06

-Jan

-21

16

-Jan

-21

26

-Jan

-21

5-F

eb-2

11

5-F

eb-2

12

5-F

eb-2

17

-Mar

-21

17

-Mar

-21

27

-Mar

-21

6-A

pr-

21

16

-Ap

r-2

12

6-A

pr-

21

6-M

ay-2

11

6-M

ay-2

12

6-M

ay-2

15

-Ju

n-2

11

5-J

un

-21

25

-Ju

n-2

1

Idul Fitri

PSBB 1 PSBB Transisi 2 PSBB Transisi 2 PPKM Kab/KotPSBB 2 PPKM Mikro

Idul Adha 1 Muharram Maulid Nabi Nataru Imlek Paskah

Perubahan 7DMA seminggu terakhirdibandingkandengan 7DMA seminggusebelumnya

(↑ 54,95%)

7DMA harian

Page 3: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 3

Peta Penyebaran Kasus di Jakarta Barat

Page 4: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA

Keterisian Tempat Tidur Saat Ini Melebihi Puncak KeterisianPasca Nataru

TT isolasi & intensif telah naik >2x lipat dibanding titik terendah selama bulan Mei 2021

Nat

aru

Mau

lid N

abi

Idu

l Fit

ri

22.424

25-Des

42,424

52.045

23.020

1-O

ct-2

0

4-O

ct-2

0

7-O

ct-2

0

10-

Oct

-20

13-

Oct

-20

16-

Oct

-20

19-

Oct

-20

22-

Oct

-20

25-

Oct

-20

28-

Oct

-20

31-

Oct

-20

3-N

ov-

20

6-N

ov-

20

9-N

ov-

20

12-

No

v-20

15-

No

v-20

18-

No

v-20

21-

No

v-20

24-

No

v-20

27-

No

v-20

30-

No

v-20

3-D

ec-2

0

6-D

ec-2

0

9-D

ec-2

0

12-

Dec

-20

15-

Dec

-20

18-

Dec

-20

21-

Dec

-20

24-

Dec

-20

27-

Dec

-20

30-

Dec

-20

2-J

an-2

1

5-J

an-2

1

8-J

an-2

1

11-

Jan

-21

14-

Jan

-21

17-

Jan

-21

20-

Jan

-21

23-

Jan

-21

26-

Jan

-21

29-

Jan

-21

1-F

eb-2

1

4-F

eb-2

1

7-F

eb-2

1

10

-Fe

b-2

1

13

-Fe

b-2

1

16

-Fe

b-2

1

19

-Fe

b-2

1

22

-Fe

b-2

1

25

-Fe

b-2

1

28

-Fe

b-2

1

3-M

ar-2

1

6-M

ar-2

1

9-M

ar-2

1

12-

Mar

-21

15-

Mar

-21

18-

Mar

-21

21-

Mar

-21

24-

Mar

-21

27-

Mar

-21

30-

Mar

-21

2-A

pr-

21

5-A

pr-

21

8-A

pr-

21

11-

Ap

r-21

14-

Ap

r-21

17-

Ap

r-21

20-

Ap

r-21

23-

Ap

r-21

26-

Ap

r-21

29-

Ap

r-21

2-M

ay-2

1

5-M

ay-2

1

8-M

ay-2

1

11-

May

-21

14-

May

-21

17-

May

-21

20-

May

-21

23-

May

-21

26-

May

-21

29-

May

-21

1-J

un

-21

4-J

un

-21

7-J

un

-21

10-

Jun

-21

13-

Jun

-21

16-

Jun

-21

TT Intensif Terpakai Total TT Terpakai TT Isolasi Terpakai

28-Jun

TT: 100,107BOR: 72.4%

26-Jan

TT: 82.067BOR: 63%

1-Nov

TT: 82.067BOR: 27%

19-Mei

TT: 91.971BOR: 25%

+215%

+23%72,483

Page 5: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA

Kebijakan Pengetatan Aktivitas Masyarakat Diambil Oleh India dan Malaysia Untuk Mengendalikan Kenaikan Kasus

0

50

100

150

200

250

300

350

11-F

eb

-21

16-F

eb

-21

21-F

eb

-21

26-F

eb

-21

3-M

ar-2

1

8-M

ar-2

1

13-M

ar-2

1

18-M

ar-2

1

23-M

ar-2

1

28-M

ar-2

1

2-A

pr-2

1

7-A

pr-2

1

12-A

pr-2

1

17-A

pr-2

1

22-A

pr-2

1

27-A

pr-2

1

2-M

ay-2

1

7-M

ay-2

1

12-M

ay-2

1

17-M

ay-2

1

22-M

ay-2

1

27-M

ay-2

1

1-J

un-2

1

6-J

un-2

1

11-J

un

-21

16-J

un

-21

21-J

un

-21

26-J

un

-21

India

Malaysia

Indonesia

India Targeted Containment, 25/4

MalaysiaNational Lockdown, 28/5

5

1. Malaysia menerapkan nationwide

lockdown sejak 28 Mei dan masih

berlaku sampai sekarang. Lockdown

akan tetap diberlakukan sampai

penambahan kasus <4000/hari.

2. Sementara itu India menerapkan

kebijakan containment kasus

dengan melakukan pembatasan-

pembatasan aktivitas pada level

provinsi/states, kota, distrik, atau

bagian-bagian dari kota sejak 25

April. Daerah atau kota yang harus

melakukan pembatasan ditetapkan

berdasarkan kriteria penambahan

kasus tertentu.

3. India dan Malaysia menerapkan

containment/lockdown setelah

jumlah kasus meningkat signifikan dan

kapasitas rumah sakit hampir kolaps

Page 6: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA

Kebijakan Containment di India Mirip Dengan PPKM di Indonesia, Namun Dilakukan Pada Wilayah Geografis Yang Lebih Besar denganKebijakan Lebih Ketat

6

1. Sejak 25 April 2021, India melakukan kebijakan penanganan

Covid19 yang lebih ketat sejak mengalami lonjakan akibat Varian

Delta. Akibat kebijakan tersebut, kasus di India saat ini menurun

sampai dengan 733%, 60 hari sejak kebijakan tersebut diambil.

2. India menolak melakukan Lockdown Secara Nasional, dan lebih

melakukannya secara wilayah per wilayah, seperti pada level

provinsi, kota, distrik, atau bagian dari kota/distrik, yang jumlah

kasusnya memenuhi kriteria positivity rate >10% atau tingkat

BOR Rumah Sakit>60% untuk ICU atau yang membutuhkan oksigen.

Esensinya, kebijakan tersebut mirip dengan PPKM yang

dilakukan pengetatan lebih tinggi dan pada skala geografis lebih

besar.

3. Kebijakan pembatasan yang dilakukan di India antara lain:

1. Jam malam untuk kegiatan yang non essential

2. Penutupan pusat keramaian seperti Bioskop, Restoran, Mall,

Pusat kegiatan olahraga, dan keagamaan.

3. Public transport dijalankan dengan kapasitas 50%

4. Pembatasan work from office

Page 7: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 7

Kriteria Penilaian Kab/Kota Menurut Acuan WHO BerdasarkanIndikator Laju Penularan dan Kapasitas Respon

5Tidak

ada

kasus

Kasus

Impor /

Sporadis

Kluster

Kasus

Transmisi Komunitas

/ 100.000 penduduk / minggu

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4

KasusKonfirmasi

Tidak adaKasus

diimporatau

sporadis.

Kasusterbatas

padakluster.

<20 20-50 50-150 >150

PerawatanRS 5 5-10 10-30 >30

Kematian 1 1-2 2-5 >5

Indikator Laju Penularan Indikator Kapasitas Respon

Memadai Sedang Terbatas

Testing– Positivity Rate

<5% 5–15% >15%

Tracing –Kontak Eratper KasusKonfirmasi

>14 5–14 <5

Treatment –Bed Occupancy Rate

<60% 60–80% >80%

Sumber: Kemenkes dan WHO

Page 8: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 8

Usulan PPKM Darurat Jawa Bali (1/2)

I. Periode Penerapan PPKM Darurat: 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi harian <10ribu/hari

II. Cakupan Area: 45 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesmen 4 dan 76 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesmen 3 di Pulau Jawa dan Bali.

III. Cakupan Pengetatan Aktivitas:

1. 100% Work from Home untuk sektor non essential

2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring

3. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum staf Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal

diperbolehkan 100% maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.

a. Cakupan sektor essential adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi,

perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.

b. Cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan

penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar

(listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

c. Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam

operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen);4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup5. Restoran dan Rumah Makan hanya menerima delivery/take away6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol

kesehatan secara lebih ketat;7. Tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah)

ditutup sementara8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara;9. Kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat

menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;10. Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan

pengaturan kapasitas maksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;

Page 9: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 9

Usulan PPKM Darurat Jawa Bali (2/2)

11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (lima puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak

diperkenankan makan ditempat resepsi. Makanan tetap dapat disediakan dengan wadah tertutup untuk dibawa pulang.

12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat, bis dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal

vaksin dosis I) dan PCR H-2 untuk pesawat serta Antigen (H-1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.

13. Satpol PP Pemerintah Daerah, TNI, Polri agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemberlakuan pengetatan aktivitas masyarakat

diatas terutama pada poin 3.

14. Penguatan 3T (Testing, Tracing, Treatment) perlu terus diterapkan:a. Testing perlu terus ditingkatkan mencapai minimal 1/1000 penduduk / minggu. Testing perlu terus ditingkatkan sampai positivity rate

<5%. Testing perlu terus ditingkatkan untuk suspek, yaitu mereka yang bergejala, dan juga pada kontak erat.

b. Tracing perlu dilakukan sampai mencapai >15 kontak erat per kasus konfirmasi. Karantina perlu dilakukan pada yang diidentifikasi

sebagai kontak erat. Setelah diidentifikasi kontak erat harus segera diperiksa (entry-test) dan karantina perlu dijalankan. Jika hasil

pemeriksaan positif maka perlu dilakukan isolasi. Jika hasil pemeriksaan negatif maka perlu dilanjutkan karantina. Pada hari ke-5

karantina, perlu dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus terdeteksi setelah/selama masa inkubasi. Jika

negatif, maka pasien dianggap selesai karantina.

c. Treatment perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang

perlu dirawat di rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan.

15. Pencapaian target vaksinasi sebesar 70% dari total populasi pada kota/kabupaten prioritas paling lambat bulan Agustus 2021

Page 10: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 10

Hasil Assesmen Kota/Kab Yang memperoleh Nilai 4 (45 Kota Kabupaten)

Kota Dengan Hasil Assemen Menunjukkan Level 4

No Banten Jabar DKI Jakarta Jateng DI Yogyakarta Jatim

1 Kota Tangerang Selatan Purwakarta Jakarta Barat Sukoharjo Sleman Tulungagung

2 Kota Tangerang Kota Tasikmalaya Jakarta timur Rembang Kota Yogyakarta Sidoarjo

3 Kota Sukabumi Jakarta selatan Pati Bantul Madiun

4 Kota Depok Jakarta utara Kudus Lamongan

5 Kota Cirebon Jakarta pusat Kota Tegal Kota Surabaya

6 Kota Cimahi Kota Surakarta Kota Mojokerto

7 Kota Bogor Kota Semarang Kota Malang

8 Kota Bekasi Kota Salatiga Kota Madiun

9 Kota Banjar Kota Magelang Kota Kediri

10 Kota Bandung Klaten Kota Blitar

11 Karawang Kebumen

12 Bekasi Grobogan

13 Banyumas

Sumber: Kemenkes

Page 11: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 11

Hasil Assesmen Kota/Kab Yang memperoleh Nilai 3 (76 Kota dan Kabupaten di Jawa Bali)

Sumber: Kemenkes

Kota Dengan Hasil Assemen Menunjukkan Level 3

Banten Jabar DKI Jakarta Jateng DI Yogyakarta Jatim Bali

1 Tangerang Sumedang Kepulauan Seribu Wonosobo Kulon Progo Tuban Kota Denpasar

2 Serang Sukabumi Wonogiri Gunungkidul Trenggalek Jembrana

3 Lebak Subang Temanggung Situbondo Buleleng

4 Kota Serang Pangandaran Tegal Ponorogo Badung

5 Kota Cilegon Majalengka Sragen Pasuruan Gianyar

6 Kuningan Semarang Pamekasan Klungkung

7 Indramayu Purbalingga Pacitan Bangli

8 Garut Pemalang Ngawi

9 Cirebon Pekalongan Nganjuk

10 Cianjur Magelang Mojokerto

11 Ciamis Kota Pekalongan Malang

12 Bogor Kendal Magetan

13 Bandung Barat Karanganyar Lumajang

14 Bandung Jepara Kota Probolinggo

15 Kota Pasuruan

16 Demak Kota Batu

17 Cilacap Kediri

18 Brebes Jombang

19 Boyolali Jember

20 Blora Gresik

21 Batang Bondowoso

22 Banjarnegara Bojonegoro

23 Blitar

24 Banyuwangi

25 Bangkalan

Page 12: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

COORDINATING MINISTRY FOR MARITIME AND

INVESTMENT AFFAIRS REPUBLIC OF INDONESIA 12

Studi Kasus di Indonesia dan Thailand, Menunjukkan Bahwa KenaikanJumlah Kasus Akan Menurunkan Indeks Penjualan Retail, dan Vice Versa

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

60

65

70

75

80

85

90

95

100

Dec

-19

Jan

-20

Feb

-20

Mar

-20

Ap

r-2

0

May

-20

Jun

-20

Jul-

20

Au

g-2

0

Sep

-20

Oct

-20

No

v-2

0

Dec

-20

Jan

-21

Feb

-21

Mar

-21

Ap

r-2

1

May

-21

Dai

ly N

ew

Cas

es

(Sm

oo

the

d)

Re

tail Sales In

de

x (De

c 20

19

= 1

00

)

60

70

80

90

100

110

120

Dec

-1

9

Jan

-2

0

Feb

-2

0

Mar

-2

0

Ap

r-2

0

May

-2

0

Jun

-2

0

Jul-

20

Au

g-2

0

Sep

-2

0

Oct

-2

0

No

v-2

0

Dec

-2

0

Jan

-2

1

Feb

-2

1

Mar

-2

1

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Dai

ly N

ew

Cas

es

(Sm

oo

the

d)

Re

tail Sales In

de

x (De

c 20

19

= 1

00

)

Kasus yang terkendali mendorong peningkatan belanja masyarakat. Sebaliknya, peningkatan kasus akan mendorong masyarakat kembali menahan belanja

Page 13: Intervensi Pemerintah Dalam Penanganan Covid19

Terima Kasih

13