INTERVENSI HEMOROID
-
Upload
rheza-hakviasyah -
Category
Documents
-
view
104 -
download
1
Transcript of INTERVENSI HEMOROID
3.3 INTERVENSI
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. ”S”
DENGAN HEMOROID DI RUANG BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BARI PALEMBANG
Nama : Tn ”S” Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 38 tahun No. Med. Rec : 38 80 70
NoDiagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. Nyeri
berhubungan
dengan luka post
operasi.
Jangka panjang :
Klien tidak merasakan
nyeri
Jangka pendek :
Dalam waktu 1x24jam
nyeri klien berkurang
a.Kaji skala nyeri
b. Berikan pasien posisi
senyaman mungkin
c.Berikan klien tekhnik relaksasi
d. Kolaborasi dengan tim
medis untuk terapi atau obat
yang akan diberikan
a) Diharapkan dapat mengetahui
tingkatan nyeri pada klien
b) Diharapkan dapat mengurangi rasa
nyeri
c) Nyeri sebagai pengalaman subjektif
dan harus digambarkan oleh pasien.
Bantu pasien untuk menilai nyeri
dengan membandingkannya dengan
pengalaman yang lain.
d) Diharapkan klien mendapatkan
penanganan medis yang tepat
45
2. Konstipasi
berhubungan
dengan
mengabaikan
dorongan untuk
defekasi akibat
nyeri
Jangka panjang:
Klien tidak mengalami
konstipasi
Jangka pendek :
Dalam waktu 2x 24 jam
klien bisa BAB dengan
kriteria:
- Buang air besar 1x
sehari
- Konsistensi feces
lembek, tidak ada
darah
- Buanga air besar tidak
nyeri dan tidak perlu
mengejan lama
a.Masukan cairan sedikitnya 2 liter
sehari untuk memberikan hidrasi
yang adekuat.
b. Anjurkan makan makanan
tinggi serat.
c.Anjurkan segera berespon bila
ada rangsangan buang air besar.
d. Anjurkan untuk
menyediakan waktu yang sama
untuk defekasi (setiap pagi/sore)
e.Anjurkan untuk melakukan
teknik relaksasi sebelum BAB.
f. Anjurkan untuk olahraga ringan
secara teratur.
g. Kolaborasi dalam
pemberian laksatif dan analgetik
sesuai indikasi
a. Hidrasi yang adekuat dapat melunakkan
feces.
b. Meningkatkan massa feces sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan.
c. Untuk mencegah rangsangan hilang dan
menyebabkan konstipasi
d. Membiasakan pola buang air besar
secara normal.
e. Merilekskan otot-otot sfingter anal.
f. Meningkatkan peristaltik usus untuk
merangsang BAB.
g. Melunakkan feces dan mengurangi neri
ketika BAB.
46
3. Intoleran aktivitas
berhubungan
dengan nyeri pada
luka post operasi
Jangka Panjang:
Terpenuhinya mobilisasi
klien.
Jangka pendek:
Dalam waktu 2x24 jam
klien bisa beraktivitas
dengan kriteria:
-Dapat berjalan ke kamar
mandi tanpa bantuan
keluarga.
-Dapat makan dan
minum sendiri.
-Keadaan umum : baik
a.Bantu aktivitas perawatan diri
yang diperlukan
b.
aktivitas yang diberikan
c.Dorong untuk sering mengubah
posisi
d.
secara bebas
a.Meminimalkan rasa nyeri pasca operasi
b.
pemilihan intervensi
c.Pergerakan dapat merangsang otot
peristaltik usus sehingga mempercepat
proses defekasi dan terhindar dari
konstipasi
47