intervensi fraktur

3
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Nyeri b.d. spasme otot dan kerusakan sekunder terhadap fraktur Nyeri dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan. Kriteria hasil : 1. Klien mengataka n nyeri berkurang 2. TTV dalam batas normal TD : 120/80 mmHg HR : 60- 100x/meni t RR : 16- 20x/menit Suhu : 36,5 o - 37,5 o C 1. Cek TTV dan skala nyeri setiap 2 jam 2. Gunakan teknik relaksasi 3. Berikan posisi dan lingkungan yang nyaman 4. Kolaborasi : berikan obat analgetik ketorolak Gangguan mobilitas fisik b.d. luka dan nyeri pada area fraktur Hambatan mobilitas fisik dapat teratasi. 1. Kaji pola aktivitas klien 2. Melatih ROM pada klien 3. Mobilisasi klien (atur posisi) setiap 2 jam sekali 4. Evaluasi pasien dalam kemampuan ambulansi Kerusakan integritas kulit b.d. Integritas kulit dapat kembali 1. Gunakan teknik aseptik dalam

description

fraktur

Transcript of intervensi fraktur

Page 1: intervensi fraktur

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Intervensi

Nyeri b.d. spasme otot dan kerusakan sekunder terhadap fraktur

Nyeri dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan.Kriteria hasil :

1. Klien mengatakan nyeri berkurang

2. TTV dalam batas normalTD : 120/80 mmHgHR : 60-100x/menitRR : 16-20x/menitSuhu : 36,5o-37,5oC

1. Cek TTV dan skala nyeri setiap 2 jam

2. Gunakan teknik relaksasi

3. Berikan posisi dan lingkungan yang nyaman

4. Kolaborasi : berikan obat analgetik ketorolak

Gangguan mobilitas fisik b.d. luka dan nyeri pada area fraktur

Hambatan mobilitas fisik dapat teratasi.

1. Kaji pola aktivitas klien

2. Melatih ROM pada klien

3. Mobilisasi klien (atur posisi) setiap 2 jam sekali

4. Evaluasi pasien dalam kemampuan ambulansi

Kerusakan integritas kulit b.d. adanya luka pada area fraktur

Integritas kulit dapat kembali normal.Kriteria :

1. Luka tertutup sempurna

1. Gunakan teknik aseptik dalam perawatan luka

2. Monitor tanda dan gejala infeksi

3. Kaji kondisi luka klien

4. Kolaborasi : berikan obat sefazolin sebagai antibiotik

Risiko infeksi b.d. adanya kuman pada luka di area fraktur

Tidak terdapat tanda-tanda infeksi.Kriteria :

1. Suhu : 36,5o-37,5oC

2. Leukosit < 10.000 mm3

1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

2. Monitor kerentanan terhadap infeksi

3. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan

4. Inspeksi kondisi luka

Page 2: intervensi fraktur

5. Dorong peningkatan mobilitas dan latihan sesuai indikasi

Risiko tinggi syok hipovolemik b.d. cedera jaringan lunak dan pecahnya pembuluh darah

Tidak terdapat tanda-tanda syok hipovolemik.Kriteria :

1. TD : 120/80 mmHg

2. HR : 60-100x/menit

3. Imobilisasi fraktur untuk menurunkan kehilangan banyak darah

4. Kolaborasi : pemberian NaCl 0,9%