Interpretasi hasil pemeriksaan+paralisis.doc

download Interpretasi hasil pemeriksaan+paralisis.doc

of 2

Transcript of Interpretasi hasil pemeriksaan+paralisis.doc

  • 7/22/2019 Interpretasi hasil pemeriksaan+paralisis.doc

    1/2

    Interpretasi hasil pemeriksaan

    a. Pemeriksaan fisik

    Tekanan darah = 180/100 mmHg

    - Normal = 120/80 140/90 mmHg

    Mrs. Waya menderita hipertensi.

    Pulse rate = 108 bpm iregular

    - Normal = 60 -100 x/menit

    Respiration rate = 28 x/menit

    - Normal = 16 24 bpm

    Berat badan = 68 kg

    Tinggi badan = 157 cm

    IMT = 68 kg/(1,57m)

    2

    = 27,58 kg/m

    2

    (obese I)

    Head :

    Left lagophtalmus

    Interpretasi : Paresis nervous 5, 7 atau defek pada motor central (precentral gyrus)

    Hemifacial paralise

    Intepretasi : Paresis nervous 7, atau defek pada motor central (precentral gyrus)

    Neck :

    Jugular venous pressure = 5+0 cm H2O

    Interpretasi : meningkat (normal = 5-2 cmH2O = 3 mmHg)

    JVP meningkat pada gagal jantung kanan, pericardial tamponade, dan

    tricuspid stenosis.

    Chest :

    Left cardiac border two finger laterally left midclavicularis line

    Interpretasi : cardiomegaly

    Basal rales

    Intepretasi : edema paru, terjadi transudasi ke dalam alveoli, kondisi ini bisa ditemukan

    pada gagal jantung kiri.

    Systolic murmur over mitral valve area

    Intepretasi : defek pada katup mitral (regurgitasi atau ada trombus)

    Extrasystole (+)

    Intepretasi : Ada riwayat penyakit serangan jantung sebelumnya, iskemik,

    myopcarditis, dilatasi atau hipertrofi cardiomyopathy, kontusi myocardial, fibrilasi

  • 7/22/2019 Interpretasi hasil pemeriksaan+paralisis.doc

    2/2

    atrium dan prolaps katup mitral yang menyebabkan PVC (premature ventricle

    contraction), hypomagnesep mia, hypokalemia, dan hypercalcemia.

    Abdomen :

    Liver palpable one finger below costae

    Interpretasi : hepatomegali

    Extremitas :

    Left upper and lower paralyse

    Interpretasi : defek pada motor neuron, precentral gyrus dextra

    PARALISIS

    Gangguan Pergerakan

    Ada tiga macam, yaitu:

    Kelumpuhan (Paralitik Pyramidal) Kekakuan (Paralitik Extrapyramidal)

    Gerakan Abnormal (Paralitik Pyramidal dan Extrapyramidal )

    Kelumpuhan

    Parese: Kelumpuhan partial

    Kelumpuhan kecil tapi masih ada sedikit otot yang berkontraksi tapi tidak penuh.

    Plegia: Kelumpuhan Total

    Kelumpuhan kecil, tidak ada otot yang berkontraksi.

    Misalnya:

    1.Monoparese / MonoplegiaLumpuh satu ekstrimitas saja

    1. Monoparese / Monoplegia superior / Brachialis dextra / sinistra.

    2. Monoparese / Monoplegia inferior / Cruralis dextra / sinistra.

    2. Paraparese / paraplegia

    Lumpuh salah satu ekstrimitas (Superior/Inferior), kedua lengan/tungkai.

    3. Tetraparese / Tetraplegia

    Keempat Ekstrimitas lumpuh.

    4. Hemiparese / Hemiplegia

    Lumpuh ekstrimitas Superior dan Inferior pada bagian yang homolateral. Lengan-

    tungkai kanan/kiri

    Hemiparese / Hemiplegia dextra atau sinistra.

    5. Hemiparese / Hemiplegia cruciata / crossed hemiplegia.

    Lumpuh ekstrimitas superior dan inferior kontralateral, lengan kanan-tungkai kiri, lengan

    kiri-tungkai kanan.

    Mengapa?

    Paralisis juga terjadi karena adanya thrombus, emboli yang menyebabkan oklusi arteri karotis

    interna sehingga perfusi darah ke otak berkurang (O2 dan nutrisi ) infark lobus gngguan aliran

    darah ke kortex cerebri gangan fungsi motorik (paralisis).

    Mengapa terjadi di sebelah kirinya

    Karena terjadi infark pada lobus kanan otak (parietalis pusat motoris dan sensoris) maka akan

    terjadi hemiplegia kontralateral sehingga gangguan fungsi otorik terjadi pada bagian kiri ekstrimitas

    kanan atas dan bawah.