INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES...

120
I INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI KELAS VIII MTS NEGERI NGABLAK KAB. MAGELANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) OLEH ROCHMAT SIYAMTO NIM: 11109017 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES...

Page 1: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

I

INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA

PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) DI KELAS VIII MTS NEGERI

NGABLAK KAB. MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH

ROCHMAT SIYAMTO

NIM: 11109017

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

II

Page 3: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

III

Page 4: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

IV

Page 5: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

V

Page 6: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

VI

MOTTO

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab, 21)

Page 7: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

VII

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta bapak tugiman dan ibu jumini, yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan do’a

yang tak pernah putus untuk putra-putranya.

2. Anggota keluargaku yang selalu mendukungku dan selalu memberi

semangat dan membantuku.

3. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si yang telah sabar membimbing dan

mendo’akan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teman-temanku anggota Student Sport Club (SSC) yang menjadi keluarga

kedua saya

5. Puji lestari yang selalu memotivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini .

6. Dan seluruh keluarga besar MTS Negeri Ngablak yang bersedia menjadi

tempat penelitian

7. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 8: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

VIII

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah

SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut

setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

5. Bapak Dr. H.M. Zulfa, M.Ag, selaku pembimbing akademik.

6. Dan seluruh keluarga besar MTS Negeri Ngablak yang bersedia menjadi

tempat penelitian

Page 9: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

IX

7. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan

penuh kasih sayang dan kesabaran.

9. Keluarga besar student sport club ( SSC) IAIN Salatiga, sebagai keluarga

kedua saya.

10. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung

dalam penyelesaian skripsi ini

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 8 Maret 2016

Peneliti,

Rochmat Siyamto

NIM.1109017

Page 10: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

X

ABSTRAK

Siyamto Rochmad. 2009. Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses

Pembelajaran PAI di Kelas VIII MTs N Ngablak kab. Magelang Dosen Pembimbing : Drs. Abdul Syukur, M.Si.

Kata Kunci : Internalisasi, Nilai-Nilai Demokrasi, Proses Pembelajaran PAI.

Pendidikan harus sesuai dengan perubahan sosial budaya masyarakat yang

terus berkembang , yang mendambakan adanya transparansi , perlakuan yang

sama, adil, jujur bagi setiap manusia ( demokrasi) dan menjunjung tinggi hak-

hak manusia. Untuk itu penting kiranya untuk memasukkan nilai-nilai positif

demokrasi dalam sistem pendidikan, terutama pada aspek pembelajaran.

Pembelajaran PAI yang memuat nilai-nilai demokrasi adalah pembelajaran

secara sadar dan terencana untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, dan kritis

terhadap lingkungan sekitar yakni di lingkungan keluarga, sekolah, maupun

masyarakat. 1). Untuk mengetahui pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi

pada proses pembelajara pendidikan agama islam (PAI) Di Kelas VIII A MTs

Negeri Ngablak kab. Magelang. 2). Untuk mengetahui faktor penghambat dalam

pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran

pendidikan agama islam (PAI) di Kelas VIII A MTs N Ngablak. 3). Untuk

mengetahui faktor pendukung dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai

demokrasi pada proses pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) di Kelas VIII

A MTs N Ngablak. 4). Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi kendala

pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajara

pendidikan agama islam (PAI) Di Kelas VIII A MTs N Ngablak .

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai internalisasi nilai-

nilai demokrasi pada proses pembelajaran PAI di MTs Negeri Ngablak ,

kendala dalam proses pembelajaran serta upaya untuk mengatasi kendala pada

proses pembelajaran. Data yang dikumpulkan melalui metode Observasi ,

wawancara, dan dokumentasi. Data berupa deskriptif mengenai internalisasi

nilai-nilai demokrasi dan profil sekolah diperoleh dari studi dokumentasi.

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Analisa data yang

digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan analisis data penelitian

menunjukkan pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses

pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap perencanaan yaitu guru

menyisipkan nilai-nilai demokrasi pada nilai karakter, pelaksanaan

pembelajaran yaitu guru menerapkan metode yang variatif diantaranya

diskusi dan metode tanya jawab dengan memanfaatkan media yang telah

adalah ada, dan evaluasi pembelajaran yaitu guru melaksanakan evaluasi

pembelajaran secara komprehensif yang diantaranya mencakup ranah kognitif,

afektif dan psikomotor. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru tidak

hanya bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, namun siswa juga

Page 11: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

XI

mengevaluasi gurunya. Kendala yang ditemui guru adalah guru mengalami

kesulitan dan kurang teliti dalam menentukan nilai-nilai demokrasi yang

sesuai dengan materi. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan cara guru

harus teliti dan kreatif dalam menentukan nilai-nilai demokrasi yang sesuai

dengan materi PAI.

Page 12: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

XII

DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................... I

LEMBAR BERLOGO ................................................................................. II

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ III

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. IV

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... V

MOTTO ....................................................................................................... VI

PERSEMBAHAN ........................................................................................ VII

KATA PENGANTAR ................................................................................. VIII

ABSTRAK ................................................................................................... X

DAFTAR ISI ................................................................................................ XI

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ XIII

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ............................................................................ 1

B. RumusanMasalah .................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

E. Definisi operasional ................................................................................ 10

F. Metodologi penelitian ............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14

Page 13: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

XIII

BAB II KAJIAN TEORI

A. Nilai nilai demokrasi islam ............................................................................. 16

B. Makna demokrasi pendidikan ......................................................................... 36

C. Intrumental demokrasi pada proses pembelajaran .......................................... 42

D. Pengertian internalisasi nilai nilai demokrasi pendidikan Islam .................... 46

E. Upaya internalisasi nilai nilai demokrasi pendidikan agama Islam................ 49

F. Faktor pendukungdan penghambat internalisasi nilai

nilai demokrasi pendidikan agama Islam ................................................ 60

BAB III HASIL PENELITIAN

Identitas Sekolah ....................................................................................... 62

Pedoman Wawancara ................................................................................ 71

Hasil Wawancara ...................................................................................... 72

BAB IV PEMBAHASAN

Internalisasi nilai nilai demokrasi dalam pembelajaran

pendidikan agama islam ........................................................................... 75

Internalisasi nilai nilai demokrasi dalam pembelajaran

pendidikan agama islam diMTs N Ngablak .............................................. 75

Faktor pendukung internalisasi nilai nilai demokrasi dalam

pembelajaran agama islam ........................................................................ 91

Faktor penghambat internalisasi nilai nilai demokrasi dalam

pembelajaran agama islam ........................................................................ 92

Page 14: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

XIV

Upaya yang Dilakukan Guru di MTs N 1 Ngablak dalam

Mengatasi Kendala Pelaksanaan Internalisasi Nilai-nilai

Demokrasi pada Proses Pembelajaran PAI ............................................... 92

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 94

B. Saran ....................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama paripurna yang ajarannya memberi

panduan nilai atau prinsip-prinsip etik berkaitan dengan seluruh aspek

kehidupan para pemeluknya. Misi yang diemban oleh pendidikan Islam

tidak lain adalah misi Islam itu sendiri yaitu agar manusia dapat menjalani

amanat kehidupan ini dapat membangun kerajuan dunia yang makmur,

dinamis, dan harmonis atas dasar nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Atau dengan kata lain dapat mewujudkan rahmatan lil’alamin yaitu

hubungan segitiga sama sisi secara harmonis antara Tuhan, manusia dan

alam sebagai tiga komponen utama dalam hidup dan kehidupan umat

manusia.

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki potensi (fitrah)

bawaan ini bersifat integral-holistik dan tidak hanya berorientasi kepada

permasalahan ukhrowi saja tetapi harus terintegrasi dengan persoalan-

persoalan dunia, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, sosial

kemasyarakatan, dan sebagainya. Dalam Malik Fajar (1988: 42),

pandangan ini didasarkan pada konsep ajaran Islam tidak menghendaki

pada penghayatan agama yang mengarah kepada pelarian diri dari

kehidupan duniawi, tetapi bahkan sebaliknya, Islam mengajarkan

asketisme duniawi, yaitu memakmurkan dan memajukan kehidupan dunia,

Page 16: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

2

tanpa tenggelam dalam kenikmatan semu.

Pendidikan Islam adalah segala proses pendidikan Islam yang

bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, perkataan dan perbuatan sahabat,

serta ijtihad para ulama. Dengan tujuan menurut Atyah Al-abbrasyi (1970:

15) untuk membentuk kepribadian Muslim yang tangguh dan mampu

mengatasi masalah-masalah di kehidupannya dengan cara Islam sehingga

tercapai tujuan akhir, yaitu bahagia dunia dan akhirat dengan ridha Allah.

Hasan Langgulung sebagaimana yang dikutip oleh Azyumardi Azra (1998:

5), mendefinisikan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan

generasi mudah. Memindahkan pengetahuan dengan nilai-nilai Islam yang

diselaraskan dengan fungsi manusia sebagai khalifah fi al-ardh untuk

beramal di dunia dan memerik hasilnya di akhirat.

Manusia dijadikan sebagai khalifah karena manusia secara fisik

merupakan sebaik-baik ciptaan. Kualitas manusia karena didalam dirinya

terkandung beberapa persyaratan kualitatif seperti kemampuan berfikir dan

kemerdekaan berkehendak serta bertindak yang tidak dimiliki makhluk

lain. Dalam sudut pandang yang lain, kekhalifaan manusia mengisyaratkan

kepercayaan Allah kepada manusia. Karena itu Allah memberi kepada

manusia dalam bentuk kebebasan berfikir , berkehendak dan bertindak.

Namun dalam realitasnya, pendidikan Islam saat ini masih

terkungkung dalam kemunduran, keterbelakangan, dan ketidak berdayaan.

Diantara indikasinya menurut Abd. Rachman Assegaf (2004: 8-9) adalah

sebagai berikut :

Page 17: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

3

1. Minimnya pembaharuan praktik pendidikan Islam sejauh ini masih

memelihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan

pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis terhadap isu-isu actual.

2. Model pembelajaran pendidikan Islam terlalu menekankan

intelektualisme – verbalistik dan mengasingkan pentingnya interaksi

edukatif dan komunikasi humanistic antara guru dan murid.

Orientasi pendidikan Islam menitik beratkan pada pembentukan abd atau

hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian karakter manusia Muslim

sebagai Khalifah al ardh.

Pada sisi lain, pendidikan Islam hingga saat ini masih mengahadapi

berbagai permasalahan yang kompleks, dari permasalahan yang bersifat

konseptual-teoritis hingga persoalan operasional praktis.

Dalam era global ini, masyarakat Indonesia menginginkan terwujudnya

suatu masyarakat baru. Yaitu masyarakat yang mengharapkan terwujudnya

kemajuan, kesejahteraan, kebahagiaan, keterbukaan, keadilan, saling

menghormati, dan menghargai. Pendidikan Islam memiliki potensi untuk

memberdayakan pendidikan rakyat secara keseluruhan dengan kedekatannya

kepada masyarakat muslim, dan membentuk civil society, masyarakat madani atau

masyarakat kewarganegaraan pada tingkat akar rumput kaum muslim.

Untuk mewujudkan masyarakat madani menuntut suatu pendidikan yang

sesuai, yaitu pendidikan yang mampu membangu kesadaran masyarakat unutu

ikut serta dalam membangun masyaraka sendiri. Al-fadly (2011: 54) menegaskan

bahwa pendidikan yang mengembangkann seluruh peserta didik, pendidikan yang

Page 18: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

4

menghargai kemuliaan manusia (dignity); individualitas dan kebebasan

(academis); pendidikan yang mengakui adanya perbedaan dan penghargaan dan

keanekaragaman serta pendidikan yang mengakui adanya persamaan hak

(equalitarianism), dan pendidikan yang berupaya mengembangkan segenap

potensi peserta didik secara optimal. Disinilah pentingnya penghayatan terhadap

nilai-nilai demokrasi dalam pendidikan Islam.

Salah satu cara untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia adalah

dengan melakukan demokratisasi pendidikan, sebab pendidikan merupakan sarana

untuk melakukan internalisasi nilai-nilai demokrasi kepada masyarakat. Untuk

menjawab persoalan tersebut, perlu dirumuskan suatu perencanaan pendidikan

dan pelatihan yang strategis, efektif dan efisien dalam rangka membangun

sumberdaya manusia Muslim Indonesia yang cakap, terampil, inovatif serta

memiliki semangat kompetitif dalam kehidupan masyarakat

Secara empiris, pendidikan dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar.

Namun pada tataran implementasinya, hampir tidak disadari jika tren pendidikan

dan pembelajaran yang berkembang pada dekade terakhir ini adalah belajar untuk

belajar. Bukan lagi belajar untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi yang jauh

semakin komplek ke depan. Bahkan, sekolah sebagai sebagai ujung tombak

pendidikan secara sengaja ataupun tidak, selama ini telah menanamkan sikap yang

berlebihan pada diri siswa bahwa pentingnya belajar adalah untuk mengahadapi

ujian. Ujian merupakan target dan derajat tertinggi yang harus dikuasai dan

ditempuh dengan segala cara. Baik cara yang positif semisal dengan memberikan

tambahan pelajaran secara intensif maupun cara yang negative, seperti dengan

Page 19: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

5

memberikan bocoran soal, kunci jawaban, dan lain sebagainya. Fenomena ini

terbukti dengan terungkapnya beberapa kasus kecurangan di beberapa lembaga

pendidikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang

berlangsung nyaris tidak pernah berupaya serius dalam menumbuhkan nilai-nilai

demokrasi kepada peserta didik. Bahkan, yang terjadi adalah sebuah proses

pembusukan nilai-nilai demokrasi. Terkikisnya nilai-nilai demokrai dan

humanisme dalam karakter pendidikan saat ini, juga dirujukkan dalam proses

pembelajaran di kelas yang masih menempatkan guru sebagai penindas yang

memposisikan dirinya sebagai subjek pendidikan, dengan menganggap dirinya

paling berkuasa dan paling mengetahui tentang pengetahuan.

Menurut Al-Fadly (2011: 47) pendidikan haruslah bersifat dinamis dan

selalu berkembang. Sebab, perkembangan dalam dunia pendidikan adalah hal

yang seharusnya terjadi dengan perubahan budaya kehidupan umat manusia.

Perubahan disini dalam arti perbaikan pendidikan yang mencakup pada semua

tingkat dan aspek, baik pada sisi konsep kurikulum, kualitas sumber daya insan,

metode pembelajaran, lembaga-lembaga, organisasi, sistem evaluasi, serta

penerapan reward dan punishment-nya. Untuk itu penting kiranya memasukan

nilai-nilai positif demokrasi dalam system pendidikan, terutama pada proses

pembelajaran. Dengan harapan, proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung

lebih demokratis dan humanis sehingga melahirkan generasi bangsa yang sadar

akan eksistensis dirinya sebagai makhluk religius sekaligus makhluk sosial.

Dengan demikian dalam proses pembelajaran harus dilandasi oleh nilai-

Page 20: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

6

nilai demokrasi yaitu dengan penghargaan terhadap kemampuan peserta didik,

menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman peserta didik

sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk

mengembangkan kemampuannya tersebut.

Pendidikan Islam sendiri tidak hanya mengajarkan nilai sebatas kognitif

saja, dan terbatas hanya selebar ruangan kelas. Tetapi juga menciptakan situasi

dan kondisi yang memberikan peluang dan kesempatan besar pada peserta didik

untuk bersentuhan secara langsung dengan berbagai fenomena nilai dalam

kehidupan empirik. Dengan asas ini dapat dihasilkan lulusan yang pandai, cerdas,

dan terampil, namun kepandaian dan kecenderungan intelektual tersebut kurang

diimbangi dengan kecerdasan emosional. Keadaan demikian ini terjadi karena

kurangnya perhatian terhadap ranah afektif. Padahal ranah afektif sama penting

peranannya dalam membentuk perilaku peserta didik sekarang, dalam mendukung

pelaksanaan demokratisasi pendidikan, saatnya mengubah asas subject matter

oriented ke student oriented. Shofan (2007: 126) menegaskan orientasi

pendidikan yang bersifat student oriented lebih menekankan pada pertumbuhan,

perkembangan, dan kebutuhan peserta didik secara utuh baik lahir maupun batin.

Demokratisasi pendidikan merupakan pendidikan hati nurani, artinya

pendidikan yang lebih menghargai potensi manusia dikatakan lebih humanis

beradab dan sesuai dengan cita-cita masyarakat madani. Tilaar (2009: 174),

menyatakan bahwa tuntutan terbentuknya masyarakat madani Indonesia,

mengandung berbagai unsur, yaitu: (1) kebebasan intelektual, (2) kesempatan

untuk bersaing (3) mengembangkan kepatuhan spiritual dan moral, (4) pendidikan

Page 21: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

7

yang mengakui untuk berbeda dan (5) percaya kepaada kemampuan manusia.

Demokrasi pendidikan bisa dimaknai sebagai suatu tatanan di mana nilai-

nilai demokrasi, seperti keadilan, musyawarah, persamaan, kebebasan,

kemajemukan, dan toleransi, dijadikan sebagai landasan atau asas dalam seluruh

program dan praktik pendidikan. Islam memandang nilai-nilai tersebut sebagai

nilai universal. Menurut Rasyidin (1999: 56), Al-Qur’an merupakan kalam Allah

yang diwahyukan kepada Muhammad SAW yang berisikan bimbingan dan

panduan tentang seluruh aspek kehidupan Muslim.

Selanjutnya Rasyidin (1999: 75) menyatakan bahwa guru sebagai ujung

tombak keberhasilan peletakkan nilai-nilai demokrasi keberadaban harus

memberikan contoh terutama pada proses pembelajaran berlangsung.

Keberhasilan lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai demokrasi pada

peserta didiknya akan memberi pengaruh terhadap kehidupan berbangsa di masa

depan. Diantara urgensi nilai-nilai demokrasi pendidikan Islam bagi peserta didik

yaitu demokrasi merupakan asas yang digunakan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, menciptakan warga negara yang

demokratis merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan

nasional, demokrasi merupakan salah satu prinsip dasar dalam general education,

demokrasi merupakan salah satu prinsip asasi dalam kehidupa masyarakat Islam,

dan demokrasi diperlukan dalam rangka merespon berbagai fenomena sosial yang

terjadi dan sedang berkembang di Indonesia dan dunia Internasional.

Maka dari itu, MTs Negeri Ngablak kab. Magelang Sebagai Lembaga

Pendidikan formal mencoba untuk mengadakan reorientasi dan rekonstruksi

Page 22: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

8

lembaga pendidikannya menuju integralisasi antara nilai-nilai religius dan

demokratis yaitu dengan mengupayakan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada

pembelajaran PAI. Dari sini diharapkan bisa mencetak generasi muslim yang

demokrasi, bersih, bermoral dan berakhlak serta berpegang teguh pada nilai

keadaban.

Dengan pertimbangan latar belakang tersebut diatas maka penulis berniat

mengambil penelitian dengan judul “ Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada

Prose Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI) di Kelas VIII A MTs Negeri

Ngablak kab. Magelang”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses

pembelajara Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VIII A MTs Negeri

Ngablak kab. Magelang ?

2. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai

demokrasi pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

kelas VIII A MTs Negeri Ngablak kab. Magelang ?

3. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai

demokrasi pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

kelas VIII A MTs Negeri Ngablak kab. Magelang ?

4. Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajara Pendidikan

Agama Islam (PAI) di kelas VIII MTs Negeri Ngablak kab. Magelang ?

Page 23: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

9

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada

proses pembelajara pendidikan agama islam (PAI) Di Kelas VIII A MTs

Negeri Ngablak kab. Magelang.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan internalisasi

nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran pendidikan agama islam

(PAI) di Kelas VIII A MTs N Ngablak.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dalam pelaksanaan internalisasi nilai-

nilai demokrasi pada proses pembelajaran pendidikan agama islam (PAI)

di Kelas VIII A MTs N Ngablak.

4. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi kendala pelaksanaan

internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajara pendidikan

agama islam (PAI) Di Kelas VIII A MTs N Ngablak .

D. Manfaat Penelitian

1. Segi teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif

dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Pendidikan

Agama Islam.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pemikiran

Islam, khususnya sebagai upaya pencarian solusi alternatif dalam

Page 24: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

10

melakukan demokratisasi pendidikan Islam di Indonesia di tengah

persaingan global yang kompetitif.

Sebagai sumbangan pemikiran yang bersifat literal dalam semangat

demokrasi dan kebangsaan.

Untuk memperkaya khazanah studi tentang nilai-nilai demokrasi dalam

Pembelajaran PAI.

2. Segi praktis

Bagi para pendidik, merupakan hasil pemikiran yang dapat dipakai sebagai

pedoman untuk melaksanakan usaha pengajaran menuju tercapinya tujuan

yang dicita-citakan.

Bagi para orang tua, merupakan bahan masukan sebagai langkah yang

strategis dan dinamis dalam pengajaran di lingkungan keluarga.

Bagi peneliti, merupakan bahan informasi guna meningkatkan dan

menambah pengetahuan serta keahlian dalam internalisasi nilai-nilai

demokrasi pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Definisi Operasional

Internalisasi menurut Priyanto (1994: 67): pengahayatan, pendalaman,

penguasaan secara mendalam. Penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau

kesadaran akan kebenaran nilai yang diwujudkan dalam sikap dan prilaku.

Nilai –Nilai Demokrasi menurut Hariyanto (2001: 18) adalah nilai yang

Page 25: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

11

diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan maupun warga yang demokratis.

Dalam bidang pendidikan berarti nilai yang diperlukan untuk mengembangkan

lembaga pendidikan maupun peserta didik yang demokratis. Nilai-nilai tersebut

diantaranya adalah nilai kebebasan (berpendapat, berkelompok, berpartisipasi),

nilai keadilan, nilai persamaan dan nilai musyawarah.

Pembelajaran menurut Heriyanto (2001: 5) adalah suatu proses kegiatan

untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan

tingkat perkembangan potensi kognitif, afektif maupun psikomotornya.

Pendidikan Agama Islam : Syed ali ashraf dan syed Sajjad Husein (1986:

berpendapat bahwa pendidikan agama islam adalah suatu pendidikan yang

melatih jiwa murid-murid dalam sikap hidup,tindakan,keputusan dan pendekatan

mereka terhadap segala jenis ilmu pengetahuan, mereka dipengaruhi oleh nilai-

nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etis islam.

Jadi yang dimaksud dengan Internalisasi nilai-nilai demokrasi adalah

proses pemasukan dan penghayatan nilai-nilai demokrasi pada proses

pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) dengan tujuan untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih humanistis dan beradab agar bisa mencetak generasi

muslim yang demokratis, bermoral dan berakhlak serta berpegang teguh pada

nilai keadaban.

F. Metode Penelitian

Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam

mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunaanya sehingga dapat mencapai

objek atau tujuan permasalahan masalah. Sedangkan metode penelitian adalah

Page 26: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

12

suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.

Untuk melaksanakan penelitian ini diperlukan metode penelitian yang

tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperlukan valid.

Sehingga penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

a. Jenis Penelitian dan Pendekatannya

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan

untuk mendekati problem dan mancari jawaban dengan ungkapan lain

meodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

penelitian.

Menuru Dede Mulyana (2002: 145) Penelitian adalah terjemahan

dari bahasa inggris: research yang berarti usaha atau pekerjaan untuk

mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan

cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap permasalahan

sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab

problemnya.

Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif

yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang

diamati Lexy J Moleong (2008; 4). Adapun bentuk penelitiannya adalah

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan hanya bertujuan untuk

menggambarkan keadaan atau status fenomena dalam situasi tertentu.

Page 27: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

13

b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian

tentang internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran PAI.

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di MTs Negeri Ngablak Kab.

Magelang, yang terletak di Jl. Ngablak-Mangli Km. 0, Desa / Kecamatan

Ngablak, Kab/Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

c. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun tehnik pengumpulan

data diperoleh dengan:

1. Metode Interview

Metode interview dapat dipandang sebagai metode

pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber

data melalui tanya jawab,dialog secaralisan baik langsung maupun

tidak langsung. Joko Subagyo (1997: 4).

2. Observasi

Observasi dapat diguanakan sebagai pengamatan dan pencatat

dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki baik

lingkungan , fisiknya, dan pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang berjalan Sugiyono (2008: 203). Observasi juga didefinisikan

sebagai suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

Page 28: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

14

Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang

kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai demokrasi di MTs

Negeri Ngablak, serta sarana dan prasarana, denah, letak Geografis

MTs Negeri Ngablak, yang akan dijadikan bahan analisis.

3. Dokumentasi

Dokumentasi artinya catatan, surat atau bukti. Metode ini

untuk mengumpulkan data-data berupa catatan-catatan ,surat dan

foto, gambar dan lain-lain. Menurut Sanapiah Faisa (1982: l33),

metode dokumenter adalah : “ Informasi berupa buku-buku tertulis

atau catatan, pada metode ini petugas data tinggal

mentransfer bahan-bahan tertulis yang relevan pada lembaran-

lembaran isian yang telah disiapkan, untuk itu merekan sebagainya

apa adanya.

G. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika

sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN : Dalam Bab ini berisi Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian , Manfaat Penelitian ,

metodologi penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA

PROSES PEMBELAJARAN PAI : Bab ini menjelaskan tentang nilai-nilai

demokrasi dalam Islam, makna demokrasi pendidikan , nilai-nilai

instrumental demokrasi pada proses pembelajaran PAI, pengertian

Page 29: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

15

internalisasi nilai-nilai demokrasi, upaya internalisasi nilai-nilai demokrasi

pendidikan Islam pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Urgensi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran PAI.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN:

Bab ini berisi tentang Gambaran Umum Obyek Penelitian yang

meliputi Sejarah berdirinya MTs N Ngablak, Letak Geografis MTs N

Ngablak , Denah MTs N Ngablak , Kurikulum MTs N Ngablak , Prestasi

MTs N Ngablak, Struktur Lembaga Pendidikan MTs N Ngablak, Sarana

dan Prasarana MTs N Ngablak, Data Pendidik dan Tenaga Pendidik MTs

N Ngablak dan Keadaan Siswa MTs N Ngablak, Hasil wawancara.

BAB IV PEMBAHASAN; . Bab ini menjelaskan tentang

Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI),Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas VIII MTs N

Ngablak, Faktor pendukung pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi

pada proses pembelajaran PAI VIII A MTs N Ngablak, Faktor

penghambat pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses

pembelajaran PAI VIII A MTs N Ngablak serta Upaya yang dilakukan

guru PAI dalam mengatasi kendala pelaksanaan internalisasi nilai-nilai

demokrasi pada proses pembelajaran PAI.

BAB V PENUTUP:Bab ini terdiri dari Simpulan dan saran-saran.

Yaitu mengenai uraian singkat dan padat serta saran yang perlu penulis

sampaikan kepada semua pihak yang terkait

Page 30: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Nilai-Nilai Demokrasi dalam Islam

1. Nilai-nilai demokrasi pada Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada

Muhammad SAW yang berisikan bimbingan dan panduan tentang seluruh

aspek kehidupan Muslim. Dalam mengeksplor ayat dan penafsiran tentang

demokrasi, penulis mengambil salah satu prinsip dalam pokok ajaran Islam

yang sesuai dengan demokrasi yaitu musyawarah yang terdapat dalam surah

Ali Imran [3]: 159.

Artinya:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut

terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan

mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad,

Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertawakkal kepada- Nya.”

Musyawarah secara fungsional adalah untuk membicarakan

kemaslahatan masyarakat dan masalah-masalah masa depan pemerintah.

Dengan musyawarah rakyat menjadi terdidik dalam mengeluarkan pendapat

dan mempraktekannya..

Dengan musyawarah setiap orang yang ikut bermusyawarah akan

berusaha mengemukakan pendapat yang baik, sehingga diperoleh pendapat

Page 31: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

17

yang dapat menyelesaikan problem yang dihadapi. Di sisi lain, pelaksanaan

musyawarah merupakan penghargaan kepada tokoh-tokoh dan para pemimpin

masyarakat, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam berbagai urusan dan

kepentingan bersama.

permasalahan yang dapat mengalami perkembangan dan perubahan,

maka al-Qur’an memberika petunjuknya dalam bentuk prinsip-prinsip umum

agar petunjuk itu dapat menampung perkembangan dan perubahan sosial

budaya manusia. Jika rincian satu persoalan yang diterapkan pada satu masa

atau masyarakat tertentu dengan ciri kondisi sosial budayanya, harus

diterapkan pula dengan rincian yang sama untuk masyarakat lain, baik di

tempat yang sama pada masa yang berbeda, apalagi di tempat yang lain.

Menuru Al Rasydin Dalam bidang musyawarah, ada enam point

implikasi prinsip musyawah dalam pendidikan, yaitu;

1) Kesediaan untuk mendiskusikan berbagai persoalan,

2) Kesediaan mengemukakan pendapat,

3) Kesediaan mendengarkan pendapat orang lain,

4) Kesadaran dan kesediaan yang tulus untuk saling menerima dan

menghormati perbedaan pendapat

5) Kesediaan atau kedewasaan untuk menerima kenyataan bahwa pendapat

kita ditolak oleh peserta musyawarah

6) Kerelaan untuk menerima kompromi, kesiapan dan kedewasaan untuk

menerima hasil musyawarah dan melaksanakannya secara tanggung jawab.

Di dalam Al-Qur’an terdapat prinsip-prinsip umum atau nilai- nilai

Page 32: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

18

inti demokrasi selain musyawarah, seperti nilai-nilai keadilan, nilai-nilai

kebebasan, nilai-nilai persamaan, nilai-nilai kemajemukan, dan nilai-nilai

Toleransi. Berikut ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang nilai-nilai

demokrasi tersebut:

a. Nilai –Nilai Keadilan

Keadilan menurut ajaran agama Islam adalah suatu kewajiban

yang sangat penting dan berharga yang diberikan oleh Islam kepada

umat manusia. Dalam pembicaraan keadilan pada masalah-masalah

sosial selain dari kepemilikan harta, adanya perbedaan alamiah dalam

hal bakat, kesanggupan dan kemampuan diantara sesama manusia

harus diperhitungkan. Berdasarkan atas perbedaan tersebut, tidak bisa

diletakkan bahwa manusia tidak bisa sama semuanya dalam derajat,

ilmu, kekayaan, pangkat, status sosial dan lain-lain. Yang diperlukan

dan diperhatikan dalam masalah demikian adalah adanya peluang dan

kesempatan yang sama bagi semua untuk mengembangkan

kemampuan dan kesanggupan alamiah masing-masing, perbedaan

yang timbul kemudian harusdiimbangi dengan ajaran persaudaraan

sesama manusia menurut Harun Nasution (1996: 229).

Islam memang mengakui adanya pemihakan kelas yang

diakui sah adanya oleh al-Qur’an, sebagai realita empiris yang

ditakdirkan terhadap dunia manusia, akan tetapi menurutnya bahwa

pemihakan kelas tersebut lebih didasarkan pada semangat untuk

menegakkan keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat.al-Quran

Page 33: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

19

memenuhi cita-cita sosial yang terus-menerus menegakkan cita-cita

egalitarianisme dan keterlibatan untuk mewujudkan cita-cita ini

dituntut kepada setiap Muslim dan itu dipandang sebagai memiliki

nilai ibadah yang tinggi. Dan keterlibatannya sebagai perjuangannya.

Itulah yang akan menentukan kualitasnya sebagai khalifah fi al- ard.

Kuntowijoyo (1993:229).

1) Menegakkan Keadilan

QS. An-Nisa’ ayat 129

Artinya:

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara

isteri- isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian,

karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang

kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung.

Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari

kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS. An-Nisa’ ayat 129)

2) Menegakkan kebenaran

QS. Al-Maidah ayat 8

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi

Page 34: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

20

saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu

terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Maidah: 38)

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada orang orang

mukmin agar dapat melaksanakan amal dan pekerjaan mereka

dengan cermat, jujur dan ikhlas karena Allah, baik pekerjaan yang

bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian

dengan urusan kehidupan duniawi.

Dari keterangan tersebut, maka jelaslah bagi orang mukmin

diwajibkan untuk menegakkan keadilan dengan sebaik-baiknya.

Sebab jika keadilan tidak ditegakkan maka kedhaliman akan

merajalela dalam masyarakat.

3) Menegakkan hukum dengan adil

QS. An-Nisa’ ayat 58

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’ ayat

58)

Page 35: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

21

Di sini terkandung beberapa norma yang wajib

dilaksanakan sebagai cermin dari perilaku masyarakat Muslim.

Pertama, melaksanakan amanah dengan adil, kedua, menetapkan

hukum secara seimbang menurut undang-undang dan ketetapan

Allah. Sedangkan prinsip keadilan dimaksud ialah keadilan yang

mencakup seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat muslim

maupun lainnya, Esensi keadilan inilah yang belum pernah dikenal

sepanjang perjalanan sejarah umat manusia, dan ini pula yang

mendasari segala bentuk hukum dalam ketentuan islam,

sebagaimana fungsi tanggung jawab terhadap amanah itu pula yang

menjadi kerangka dasar dalam pembinaan masyarakat islam,

walaupun nampaknya hanya diungkapkan dalam bentuk saran(

idhah), yang sebenarnya berfungsi perintah (amr), karena saran itu

lebih berkesan untuk bisa diterima akal.

Pada dasarnya Islam memberi wewenang pada akal sebagai

sarana untuk memahami petunjuk bagi manusia. Namun, akal

menurut perkembangan fitrahnya selalu berubah menurut kondisi

yang mengitarinya. Atas dasar ini, maka perlu mengembalikan

seluruh hasil ciptaan akal kepada sebuah temperature yang tetap

dan abadi, yaitu ketetapan-ketetapan Allah Yang MahaSempurna

kuntowijoyo (1993:689).

Implikasi terhadap dunia pendidikan adalah bahwa guru

harus objektif terhadap seluruh siswanya,jangan kemudian

Page 36: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

22

memojokkan dan menganaktirikan mereka yang tidak

berpandangan positif terhadap dirinya. Adil terhadap peserta didik

merupakan faktor yang paling penting untuk kematangan jiwa.

Sebab hal itu akan memberikan kesenangan pada diri mereka dan

membuat hati mereka terasa nyaman (Muhammad Hamdi &

Muhammad Fadhli Afif 2006:195).

b. Nilai-Nilai Kebebasan

Manusia sebagai makhluk yang terbaik diantara sekian

banyak makhluk yang ada. Dari sini manusia mampu membedakan

mana yang baik dan mana yang salah. Dan dengan akalnya,

manusia diberi kebebasana untuk menentukan jalan hidupnya.

1) Kebebasan Berfikir

QS. Al-Baqarah ayat 44

Artinya:

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,

sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal

kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? maka tidaklah kamu berpikir?

(QS. Al-Baqarah ayat 44)

Dalam ayat ini Allah SWT menegur ahlul kitab yang selalu

memerintahkan kebaikan, tetapi tidak pernah melakukannya.

Mereka telah memahami kebenaran yang dianjurkan Allah SWT.

Dengan ayat ini, Allah SWT mengecam tindakan mereka

lakukan yang selalu menyerukan amar makruf, tetapi mereka

sendiri tidak membenahi sikap mereka. Melakukan amar makruf

nahi mungkar adalah perbuatan mulia, tetapi menjadi tercela jika

Page 37: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

23

orang yang menyerukan tersebut justru melakukan pembangkangan

terhadap syariat yang mereka serukan.

QS. Al-Baqarah ayat 76

Artinya :

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang

beriman, mereka berkata:" Kamipun telah beriman," tetapi apabila

mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah

kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa

yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian

mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu;

tidakkah kamu mengerti?" (QS. Al-Baqarah ayat 76)

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang munafik ketika

bertemu dengan orang –orang mukmin, mereka mengatakan bahwa

mereka juga beriman. Namun, ketika kembali kepada kelompok

mereka, sikapnya berubah. Mereka berkata, “janganlah kalian

ceritakan kepada mereka tentang kenabian Rasulullah saw.

“Mereka telah mengetahui kenabian Muhammad saw. Karena telah

disebutkan dalam kitab Taurat. Dalam kitab mereka itu,

diterangkan bahwa suatu saat akan datang seseorang bernama

Muhammad yang kelak akan diangkat sebagai Nabi dan Rasul bagi

umat Islam.

2) Kebebasan melakukan sesuatu

QS. Fushshilat ayat 40

Page 38: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

24

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat

Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-

orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah

orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari

Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia

Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Menurut Tafsir At-Tabari Ayat ini masih berkenaan dengan

orang beriman dari keluarga Fir’aun, yaitu ketika melihat kaumnya

tetap membangkang dan durhaka. Ia mengulangi seruannya kepada

kaumnya menuju Allah dan ia berterus terang tentang imannya dan

tidak lagi menempuh cara yang lalu, yaitu menyembunyikan

keimanannya terhadap mereka. Ia memperingatkan hal itu karena

dia tidak ingin mereka ditimpa sebagian dari apa yang diancamkan

oleh Musa terhadap mereka.

3) Kebebasan beragama

QS. Al-Baqarah ayat 256

Artinya;

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang

sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [dan

beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang

kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah

Page 39: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

25

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Islam sebagai agama samawi, meletakkan dasar-dasar teologi

dan ajaran-ajaran yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

dan berhasil meletakkan pengalaman sosial yang menjunjung tinggi

prinsip kemanusiaan dengan hak-hak asasinya, di tengah-tengah

kehidupan masyarakat majemuk. Keberhasilan itu juga diteruskan

oleh para pelanjutnya. Prestasi yang seharusnya dipertahankan itu

mengalami pasang surut, bukan karena kelemahan dan kesalahan

teologi atau ajaran Islam, tetapi karena faktor-faktor lain

.Muhammad Tholchah Hasan (1991: 77-78).

Islam memberikan hak untuk kebebasan mengeluarkan

ungkapan hati nurani dan keyakinan kepada umatnya. Meskipun

tidak ada kebenaran dan kebaikan yang lebih baik daripada Islam,

dan meskipun orang-orang Muslim ditugaskan untuk mengajak

manusia memeluk Islam dan mengemukakan argument-argumen

yang memperkokoh Islam, namun mereka tidak diminta untuk

menyebarkan Islam melalui kekerasan.Maulana Abu A’la Al-

maududi (2005: 33)

Tuhan menjelaskan bahwa kebenaran itu ada, karenanya

diminta untuk menggunakan akal sehat dalam memberi putusan

tanpa tekanan. hak dalam kebebasan beragama bisa dilihat dalam

QS. Al-Kahfi (18) Ayat: 29

Page 40: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

26

Artinya:

“Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;

Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan

barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami

Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya

mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka

akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang

menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat

istirahat yang paling jelek.”

Manusia telah diberikan kebebasan berkehendak untuk

menentukan pilihanya untuk beriman atau kafir.. Ada dan

tiadanya tindakan seseorang tergantung pada kehendaknya.

Allah tidak mengambil manfaat dalam iman dan kufur seseorang.

Artinya, bila seseorang beriman atau kufur, sesungguhnya seluruh

perbuatannya berpulang kepada pelakunya.

Dalam konteks pendidikan berkaitang dengan kebebasan

dalam berfikir dan bertindak, Al-Qur’an mengajarkan empat hal,

yaitu:

1) Pendidikan haruslah merupakan penciptaan situasi dan kondisi

yang benar-benar kondusif bagi pengembangan aqli atau daya

nalar dan jism atau kemampuan berbuat peserta didik,

2) Dalam setiap pembelajaran, peserta didik diberi kebebasan

untuk berfikir kritis dan anlitis mengenai berbagai hal,

3) Peserta didik diberi kebebasan dalam berkreasi dan berbuat

sesuai dengan tujuan pembelajarannya, dan

Page 41: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

27

4) Peserta didik diberi kebebasan dalam mengkomukasikan ide,

pemikiran atau pandangannya tentang sesuatu.

c. Nilai-Nilai Persamaan

Setiap Muslim yakin bahwa Islam merupakan pedoman

kehidupan bagi seluruh umat di sepanjang masa dan di segala

tempat. Di mata Tuhan, semua manusia adalah sama, yang

membedakannya adalah tindakan dan amalnya. Al-qur‟an

menyatakan sebagai berikut: QS. Al-Hujurat ayat 13

Artinya:

“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Dalam ayat tersebut Allah SWT menjelaskan bahwa

manusia diciptakan-Nya bebagai-bagai Bangsa dan suku-suku

bangsa, berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemooh,

akan tetapi supaya saling mengenal satu sama lain. Dan Allah tidak

menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan

keturunannya, kepangkatan atau kekayaannya karena yang paling

mulia diantara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang yang

paling bertakwa kepada-Nya. Dalam ayat lain dijelaskan QS. Al-

Baqarah ayat 213.

Page 42: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

28

Artinya ;

“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul

perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi

peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang

benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang

perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang

Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka

Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan

yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah

memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran

tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya.

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya

kepada jalan yang lurus .( QS. Al-Baqarah ayat 213).

Kaitannya dengan nilai persamaan dalam pendidikan adalah

menghapuskan semua hambatan yang memungkinkan seseorang

tidak bisa mengaktualisasikan diri dan potensi yan dimilikinya.

Iklim kebergaman sekolah (School Religiosity Climate) memegang

peran penting dalam menciptakan suasana pendidikan yang

kondusif. School Religiosity Climate dapat diwujudkan dalam

hubungan sosial baik inter dan atar siswa, guru, karyawan dan

kepala sekolah.

Islam menyerukan adanya prinsip persamaan dan peluang

yang sama dalam belajar, sehingga terbukalah kesadaran untuk

belajar bagi semua orang, tanpa adanya peerbedaan antara si kaya

Page 43: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

29

dan si miskin dan status sosial ekonomi seorang peserta didik, serta

tidak pula gender.

d. Nilai-Nilai Kemajemukan

QS. Al-Hujurat ayat 13

Artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Dalam surah al-Hujurat [49]: 13 disebutkan secara eksplisit

bahwa Tuhan menciptakan manusia dalam jenis laki-laki dan

perempuan, lalu menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku. Keragaman tersebut merupakan sebuah kehendak

Tuhan yang sudah dicatat di singgasana-Nya, bahwa setiap

makhluk-Nya harus mampu membangun toleransi dan saling

pengertian diantara mereka. Ayat tersebut hendak menyapa

manusia dalam kapasitas primordialnya sebagai manusia. Karena

itu, ayat tersebut dimulai dengan yaa ayyuhannas (wahai

manusia).dalam ayat tersebut juga mengandung konsep anti ras

berdasarkan etnik tertantu dan bias gender.misi utama ayat tersebut

adalah memotivasi orang orang muslim untuk terus menerus

memperjuangkan penghapusan diskriminasi. (Fuad Fachruddin

Page 44: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

30

2006 :110).

Adapun sebab turunnya ayat tersebut, dikisahkan bahwa

Rasulullah SAW memerintahkan kepada Bani Bayadhah agar

mengawinkan salah satu perempuan dari suku mereka dengan

Abu Hindun. Akan tetapi, mereka menolak, sambil berkata

"Apakah kami mengawinkan anak- anak perempuan kami dengan

para budak?". Kemudian Allah menurunkan ayat tersebut sebagai

bukti bahwa antara kalangan budak dan kalangan merdeka adalah

setara. Yang membedakan diantara mereka bukanlah status

sosialnya melainkan ketaqwaannya. Al Qurtubi ( Juz 3: 308)

Dalam kacamata sosiologi politik, tentu saja sikap Nabi

Muhammad SAW dengan merujuk kepada ayat tersebut

merupakan sebuah sikap yang amat moderat dan sejalan dengan

spirit demokrasi, karena seluruh ummat diperlakukan setara.

Budak yang sudah masuk Islam dapat menikahi perempuan yang

merdeka dan sebaliknya sehingga pada akhirnya sistem perbudakan

dihapus sama sekali dalam tradisi Islam. Sebab sesungguhnya

setiap umat dilahirkan dalam keadaan merdeka. Umar bin Khattab

berkata,; Kenapa kalian diperbudak oleh manusia, padahal setiap

dari kalian dilahirkan sebagai hamba yang merdeka”. Zuhairi

Misrowi (2007: 304)

Ketaqwaan dapat menghapuskan kecongkakan, terutama

kecongkakan yang dilatarbelakangi oleh perbedaan status

Page 45: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

31

sosial.Superioritas seseorang terhadap yang lain adalah atas dasar

keimanan terhadap Tuhan, ketaqwaaan dan moral yang tinggi

bukan warna kulit, ras, bahasa atau kebangsaan. Orang tidak

dibenarkan menganggap diri superior dari orang lain. Juga bukan

hal yang dibenarkan bahwa yang paling berbudi memiliki semacam

hak-hak istimewa khusus yang melebihi yang lain.

Ketika berbicara masalah perbedaan dan plural atau

kemajemukan maka tidak lepas dari masalah yang berkaitan

dengan persatuan dan kesatuan. Dalam Al Qurat’an terdapat 9 kali

kata umat yang digandengkan dengan kata wahidah.

Pluralisme sejalan dengan kehendak Ilahi seperti dalam

surah al- Hujurat (49): 13. Maka dari itu pluralisme adalah sebuah

takdir, kesadaran pluralisme tidak melulu dan berhenti pada

percaya akan adanya kemajemukan, tapi lebih jauh dari itu adalah

keterlibatan aktif didalamnya. Seorang pluralis adalah orang yang

dapat berinteraksi atau ta’aruf secara positif dalam lingkungan

kemajemukan maka sifat yang perlu dikembangkan adalah

husnudzon.Waryono Ghofur (2015:13)

Pluralitas yang diciptakan Tuhan memberikan makna positif

agar umat manusia yang beragam dapat saling

berkomunikasi dan menghargai perbedaan dengan cara arif dan

bijaksana, toleran dan saling menghormati satu sama lain. Jika

tidak, potensi keragamanan itu akan berimplikasi destruktif,

Page 46: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

32

mencipatakan konflik dan ketegangan diantara manusia karena

keragamannya baik secara etnis, bangsa atau agama. Sebaliknya

manusia tidak harus menghindari keragaman, ia sudah

seharusnyamananggapinya secara positif. Sidek Baba(2002:106)

Al-Quran mengajukan beberapa prinsip dan pendekatan

sebagai pedoman untuk melihat perbedaan-perbedaan relasi etnik

dan keagamaan. Keragaman etnik merupakan bagian dari ciptaan

Allah. Dalam surah Al- Hujarat [49] ayat 13, keindahan keragaman

etnik digambaran sebagai kerangka untuk saling mengenal (li

ta’arafu). Kerjasama menjadi landasan saling pengertian tidak

hanya dikalangan umat Islam tetapi juga non muslim sebagai

bagian dari ciptaan Allah. Keragaman etnik dan berbagai sebagai

bagian dari ciptaan Allah.

e. Nilai-Nilai Toleransi

QS. Al-An’am ayat 108

Artinya :

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang

mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki

Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah

Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.

Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia

memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Dalam toleransi mengandung nilai tidak boleh memaksakan

kehendak terkhusus dalam keyakinan, tidak boleh mencerca

Page 47: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

33

Tuhan, dilarang mengklaim kebenaran, dan melaksanakan ajaran

agamanya sendiri dan memberikan hak yang sama pada orang yang

beragama lain. Toleransi juga harus diterapkan dalam menyikapi

sesuatu kesalahan yang dilakukan murid. Sikap ini sangat

diperlukan untuk perbaikan kesalahan sehingga sadar menerima

perbaikan tersebut.

Sebagai proses transformasi nilai, pendidikan

merupakan tempat untuk menjaga dan memelihara nilai-nilai yang

diwariskan dari para leluhur. Dalam konteks pendidikan agama

Islam, nilai-nilai yang harus dilestarikan diyakini bersumber dari

Allah dalam bentuk ajaran atau doktrin-doktrin agama, terutama

adalah doktrin yang menyatakan bahwa Islam adalah yang paling

benar disisi Allah, dan agama yang lain adalah palsu.

Dengan argumentasi tersebut di atas, dalam rangka

menghasilkan pemeluk agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai

pluralisme, maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

semestinya senantiasa mengacu kepada kondisi riil kehidupan

masyarakatnya yang plural. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengorientasikan pembelajaran PAI pada upaya memberi bekal

pada anak didik agar memiliki kemampuan untuk hidup dalam

lingkungan kehidupan yang plural tersebut.

2. Nilai-nilai Demokrasi pada Hadits Rasul

Dalam prakteknya ternyata demokrasi telah diterapkan oleh Nabi

Page 48: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

34

Muhammad SAW, yang dikenal dengan istilah musyawarah. Salah satu

contoh dapat dikemukakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW

menghadapi masalah strategi perang dan diplomasi dengan musuh,

tergambar jelas bagaimana Nabi Muhammad menyelesaikan masalah sosial

politik yang sedang dihadapi dan beliau selalu aspiratif dan dapat

mentolierir adanya perbedaan pendapat diantara para sahabat, tidak

terkecuali berhadapan dengan musuh. Ramayulis (2010: 348).

Sedangkan mekanisme pengambilan keputusan terkadang beliau

mengikuti mayoritas, dan ada pula mengambil keputusann dengan pendapat

sendiri tanpa mengambil saran sahabat. Dengan kata lain Nabi Muhammad

SAW tidak menentukan suatu sistem, cara dan metode musyawarah secara

baku, tetapi lebih bersifat variatif, fleksibel dan adaptif. Nilai-nilai demokrasi

yang telah dipraktikkan Nabi Muhammad SAW dengan berlaku adil terhadap

sesama dan tidak pernah membedakan golongan dalam masyarakat.

Sabda Rasululllah: Sesungguhnya hancurnya umat sebelum kalian

adalah disebabkan mereka tidak melaksanakan keadilan, yaitu jika orang

yang mulia mencuri tidak dihukum, sebaliknya jika yang lemah dihukum;

Demi Allah jika seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, tentu akan

aku potong tangannya. (HR. Bukhari).

Hadits diatas menjelaskan pengajaran Nabi terhadap seorang Bapak

agar bertindak seadil-adilnya terhadap anak-anaknya. Seorang bapak di dalam

rumah tangganya sebagai pendidik terhadap keluarganya harus bersikap adil

ini mempunyai pengaruh yang besar dalam pembinaan keluarga yang bahagia

Page 49: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

35

dan sejahtera. Tindakan adil yang dilakukan oleh guru terhadap anak didik

juga berdampak besar pada pembentukan karakter mereka.

Nilai-nilai kebebasan, Rasulullah bersabda “Berbuatlah kamu untuk

duniamu seolah-oleh engkau hidup selamanya, namun beramallah kamu

untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.” (HR. Ibnu Qutaibah).

Nilai-Nilai persamaan. Rasulullah bersabda: Hai manusia, ingatlah

bahwa sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, bapak kalian satu. Ingatlah, orang

Arab tidak lebih utama dari orang Ajam, dan demikian sebaliknya, orang

Ajam tidak lebih utama dari orang Arab, orang kulit berwarna tidak lebih

utama dari orang kulit hitam, dan sebaliknya, orang kulit hitam tidak lebih

utama dari orang kulit berwarna, kecuali karena taqwanya. (HR. Imam

Ahmad).

Nilai-nilai musyawarah. Rasulullah bersabda: Suatu bangsa yang

melaksanakan musyawarah tentu Allah akan memberikan petunjuk-Nya

karena kelebihan kehadiran mereka. (HR. Imam Ahmad).

Hadis diatas memberikan motivasi kepada umat islam agar berzikir

kepada Allah SWT secara berkelompok dan belajar secara berkelompok

sehingga mendapatkan rahmat, ketenangan, dan ketentraman serta sifat-sifat

kebanggaan. Dalam beberapa buku pendidikan kerja kelompok atau belajar

berkelompok merupakan salah satu metode pembelajaran, betapa pentingnya

makna belajar kelompok dalam pembemtukan kepribadian. Kelompok belajar

adalah kumpulan beberapa individu secara paedagogis yang di dalamnya

terdapat adanya hubungan timbal balik atau kerja sama antar individu serta

Page 50: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

36

saling memercayai. Dengan kegiatan belajar bersama ini akan meningkatkan

kualitas kepribadian seperti kerjasama, toleransi, kritis, disiplin, bergairah,

menyenangkan, dan pendistribusian keilmuan.

Nilai-nilai kemajemukan, Rasulullah bersabda: Perumpamaan orang-

orang yang beriman dalam bersaudara adalah ibarat sesosok tubuh, apabila

satu bagian tubuh itu sakit, maka bagian lainnya akan turut merasakannya

dengan demam dan panas. (HR. Bukhari).

“Dari Ubaid bin Ka’ab berkata Rasulullah telah membacakan kepada

ku surat. Kemudia ketika aku duduk di Masjid aku mendengar seorang laki-

laki yang membacakannya berbeda dengan bacannya, maka aku katakan

kepadanya: siapa yang mengajarka engkau surat ini? Ia menjawab: „

Rasululah saw “aku berkata: kalau begitu jangan berbeda dengan

bacaanku, sehigga kami datang kepada Rasulullah. Aku datang dan

bertanya: Ya Rasulullah! orang ini berbeda bacaannya dengan bacaanku

pada surat yang engkau ajarkan kepada ku. Maka Rasul bersabda: “Hai

Ubai baca! “aku pun membacanya. Beliau memujiku:” bagus kamu “.

Kemudian Beliau bersabda kepada seorang laki-laki tersebut: “baca!” ia

membaca yang berbeda dengan bacaan ku. Beliau juga memujinya: “bagus

kamu”. Kemudia Beliau bersabda: “Hai Ubai! sesungguhnya Al-Qur‟an

diturunkan atas tujuh huruf semuanya benar dan cukup “. (HR. al-Nasa‟i)

Hadits diatas memberitakan bahwa Nabi Muhammad mengajarkan

cara membaca Al-Qur’an secara langsung (musyafahah) kepada para sahabat.

Namun pernah terjadi perbedaan cara membaca suatu ayat. Mereka komplain,

kepada Nabi mana yang benar diantara bacaan mereka. Semua dinilai benar

oleh Rasulullah. Para sahabat sangat memerhatikan apa yang datang dari

Nabi. Demikian juga ketika mereka tidak paham sesuatu agama, atau

mengalami kesulitan memahami wahyu dan lain-lain.

B. Makna Demokrasi Pendidikan

Demokrasi merupakan kata yang mempunyai konotasi istilah khas, yang

Page 51: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

37

sengaja dipergunakan oleh pencetusnya untuk menyebut sistem pemerintahan

tertentu yang dibangun berdasarkan asas rakyat sebagai sumber kekuasaan. Istilah

ini pertama kali digunakan oleh Herodor yang lahir pada abad 5 M. Ketika itu ia

menggunakan kata democratia dalam pemerintahan hasil pembaruan yang

dikemukakan oleh Kleinstenes dikutip oleh Saiful Munjai (4 agustus 1995).

Secara estimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, dari kata

demos dan cratos, demos berarti rakyat dan cratos berarti pemerintah. Jadi makna

demokrasi adalah pemerintahan di tangan rakyat kamus besar bahasa

indonesia(2001;337) . Menurut Peter Salim, “Demokrasi adalah pandangan hidup

yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama

bagi semua negara”Dede rosada (2007: 15).

Abraham Lincoln pada 1867 memberikan pengertian demokrasi sebagai

government of the people, by the people, and for the people (pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat). Ini artinya, dalam demokrasi kekuasaan

tertinggi berada di tangan rakyat dan otomatis kedaulatan juga berada di tangan

rakyat. Secara umum demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan oleh

rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan

langsung oleh rakyat atau oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemelihan

umum yang jujur, adil, bebas, dan periodik.

Dari uraian diatas bisa dipahami bahwa susbtansi dari demokrasi adalah

tegaknya keberdayaan dan kedaulatan rakyat. Substansi tersebut diwujudkan ke

dalam sebuah sistem yang merupakan alat bagi rakyat dalam menciptakan

kesejahterannya. Menurut Dewey bahwa sebuah pemerintahan demokrasi

Page 52: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

38

sebenarnya menghendaki implementasi konsep yang sama dalam sistem

pendidikannya. Hal ini bertujuan untuk kebebasan personal kepada setiap individu

dalam melakukan berbagai hubungan, kontrol sosial, dan kebebasan berfikir

dimana perubahan-perubahan sosial bisa dijamin keberlangsungannya tanpa

adanya tekanan dan kekerasan. Dalam konteks ini tema demokrasi sebenarnya

terkait dan bisa diasosiasikan dengan berbagai aspek kehidupan manusia,

termasuk pendidikan. Karena sesunggunya tema demokrasi is more than of a form

of government, yaitu lebih dari sekedar bentuk sebuah pemerintahan.

Secara umum, demokrasi pendidikan bisa dimaknai sebagai suatu tatanan

dimana nilai-nilai demokrasi seperti keadilan, musyawarah, persamaan,

kebebasan, kemajemukan, dan toleransi, dijadikan sebagai landasan atau asas

dalam seluruh program dan prakik pendidikan. Berdasarkan pengertian ini, maka

suatu program pendidikan yang tidak dilandasi nilai-nilai demokrasi, maka

program dan pendidikan itu tidak dapat diklasifikasikan atau disebut demokrasi.

Menurut Mc Carth demokrasi pendidikan bisa bermakna: “A set of educational

practices and instrumental in mainting a larger democratic society, a set of

educational practice that themselves have a character of being democratic, being

inclusive, without having regard to the ultimate results of those democratic

practices in the larger society, any educational institution the practice of which

are determined, controlled by, a democratic set of processes.”

Pengertian pertama memberi tekanan pada demokrasi pendidikan sebagai

sebuah proses atau instrument yang digunakan untuk menciptakan masyarakat

yang demokratis. Hal ini mengindikasikan bahwa demokrasi bukanlah seperti

Page 53: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

39

barang yang sudah jadi atau sesuatu yang akan terwujud bagaikan jatuh dari

langit, tetapi ini membutuhkan proses atau instrument yang disebut sebagai

pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi menurut Azyumardi Azza (1999:

154) adalah pendidikan yang secara substantive menyangkut sosialis, diseminasi

dan aktualisasi konsep, sistem, nilai, budaya dan praktik demokrasi melalui

pendidikan.

Pengertian kedua, suatu tatanan praktik-praktik pendidikan dimana praktik

tersenut memiliki karakter demokrasi dan inklusif tanpa memandang hasil

akhir dan praktik-praktik demokatis tersebut dalam masyarakat luas. Pengertian

kedua ini menitik beratkan pada cirri-ciri atau karakteristik demokrasi yang harus

diimplementasikan melalui praktik pendidikan. Karena itu, nilai-nilai demokrasi,

seperti keadilan, musyawarah, persamaan, kemajemukan, kebebasan yang

bertanggung jawab, toleransi dan lain-lain, harus diwujudkan menjadi cirri atau

karakteristik dari seluruh program dan praktik pendidikan

Pada pengertian ketiga, yaitu praktik-praktik pendidikan dari suatu

institusi pendidikan yang dibatasi dan dikontrol oleh sebuah tatanan proses-proses

yang demokratis. Pengertian ketiga ini mensyaratkan bahwa iklim yang

dikembangkan pada suatu institusi pendidikan tersebut dibatasi atau dikontrol

oleh tatanan proses-proses yang demokratis. Tatanan atau proses-proses yang

demokratis itu adalah suatu tatanan atau proses yang mengedepankan aktualisasi

nilai-nilai demokrasi dalam setiap praktik pembelajaran pada suatu institusi

pendidikan..

Demokratisasi dalam konteks pendidikan dapat diartikan sebagai

Page 54: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

40

pembebasan pendidikan dan manusia dari struktur dan system perundangan

yang menempatkan manusia sebagai komponen Ainun Naqim dan Ahmad

Suaqi(2008:61). Menurut Hujair Sanaky (2003: 246), demokratisasi pendidikan

merupakan pendidikan hati nurani. Artinya, pendidikan yang lebih menghargai

potensi manusia, lebih humanis, beradab, dan sesuai dengan cita-cita masyarakat

madani.

Demokratisasi pendidikan mengandung arti proses menuju demokrasi

dalam bidang pendidikan. Demokratisasi pendidikan dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu “demokrasi pendidikan” dan “pendidikan demokrasi”. Demokrasi

pendidikan, dapat diwujudkan di antaranya melalui penerapan konsep pendidikan

berbasis masyarakat dalam sebuah penyelenggaraan pendidikan nasional.

Demokrasi pendidikan lebih bersifat politis, menyangkut kebijakan pemerintah

dalam bidang pendidikan di tingkat nasional. Apabila demokrasi mulai diterapkan

dalam pendidikan, maka pendidikan tidak akan menjadi alat penguasa. Rakyat

atau masyarakat diberikan haknya secara penuh untuk ikut menentukan kebijakan

pendidikan nasional. Semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan

diharapkan dapat berpartisipasi dalam penentuan kebijakan pendidikan. Inilah

yang disebut demokrasi pendidikan Kartini Kartono (1997:196-197).

Pendidikan demokrasi menuntut adanya perubahan asas subject matter

oriented menjadi student oriented. Proses pendidikan selama ini terkesan

menganut asas subject matter oriented, yaitu bagaimana membebani peserta

didik dengan informasi-informasi kognitif dan motorik yang kadang-kadang

kurang relevan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan psikologis mereka.

Page 55: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

41

Dengan orientasi seperti ini dapat dihasilkan lulusan yang pandai, cerdas, dan

terampil, tetapi kepandaian dan kecerdasan emosional. Keadaan demikian terjadi

karena kurangnya perhatian terhadap ranah afektif. Padahal ranah afektif sama

penting peranannya dalam membentuk perilaku peserta didik.

Suasana pendidikan yang demokrasi senantiasa memerhatikan aspek

agalitarian (kesetaraan atau sederajat dalam kebersamaan) antara pendidikan

dengan peserta didik. Pengajaran tidak harus top down, namun diimbangi dengan

bottom up. Tidak ada lagi pemaksaan kehendak dari pendidik, tetapi akan terjadi

tawar-menawar di antara kedua belah pihak dalam menentukan tujuan, materi,

media, dan evaluasi hasil belajarnya. Dengan komunikasi structural dan cultural

antara pendidikan dan peserta didik, akan terjadi interaksi yang sehat, wajar,

dan bertanggungjawab. Peserta didik boleh saja berpendapat, berperasaan, dan

bertindak sesuai dengan langkahnya sendiri, asalkan ada argumentasi yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. peserta didik bukan saja memahami

demokrasi, tetapi juga menjalani latihan seperti berdebat, menghargai pandangan

dan harga diri orang lain, serta mematuhi aturan hukum yang diaplikasikan dalam

setting diskusi.

Mewujudkan pendidikan yang demokratis bukanlah pekerjaan yang

mudah. Sebab, berbagai kendala yang tidak mendukung terbentuknya

demokratisasi pendidikan termasuk pendidikan Islam. Pertama, pendidikan

yang penuh kesombongan. Kedua, sistem pendidikan yang elitis. Ketiga,

proses domestifikasi. Keempat, prose pembodohan. Kelima, budaya korporasi

H.A.R Tilaar (2004: 297-299)..

Page 56: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

42

Pendidikan yang demokratis pada esensinya adalah pendidikan yang

mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi, yaitu pola pendidika yang

menghargai perbedaan pendapat ( the right to be different), kebebasan untuk

mengaktualisasikan diri, kebebasan intelektual, kesempatan untuk bersaing di

dalam perwujudan diri sendiri ( self realization), pendidikan yang membangun

moral, dan pendidikan yang semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta-Nya

Didin Nurdin (23 november 2008 ).

Jadi dapat disimpulkan bahwa demokrasi pendidikan adalah pengajaran

pendidikan yang semua anggota masyarakat mendapatkan pendidikan dan

pengajaran yang adil. Dapat dipahami pula bahwa demokrasi pendidikan

merupakan suatu pandangan yang mengutamakan persamaan kewajiban dan hak

dan perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam proses

pendidikan. Sebagai suatu tatanan di mana nilai-nilai demokrasi, seperti keadilan,

musyawarah, persamaan, kebebasan, kemajemukan, dan toleransi, dijadikan

sebagai landasan atau asas dalam seluruh program dan praktik pendidikan.

C. Nilai-nilai Instrumental Demokrasi pada Proses Pembelajaran

Secara umum nilai-nilai demokrasi dalam pendidikan adalah seluruh

esensi atau prinsip-prinsip dasar demokrasi yang meliputi keadilan, kebebasan,

persamaan, musyawarah, kemajemukan, toleransi dan prinsip- prinsi dasar lainnya

yang menjadi pedoman bagi kehidupan warga masyarakat dan wargan Negara

yang demokratis.

Dalam konteks pendidikan Internasional dan Nilai, Asia Pacific Network

for International Education and Values Education mengemukakan bahwa

Page 57: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

43

nilai-nilai inti demokrasi itu dapat dirangkum meliputi hal-hal sebagai berikut

(UNESCO APNIEVE 2000),:

1. Penghormatan atas hukum dan ketertiban

2. Kebebasan dan tanggung jawab

3. Kesamaan

4. Disiplin diri

5. Kewarganegaraan yang aktif dan tanggung jawab

6. Keterbukaan

7. Berfikir kritis

8. Solidaritas.

Oleh karena itu, setiap nilai-nilai inti (intrinsic) tersebut memiliki nilai-

nilai terkait (instrumental) yang mendukungnya. Secara rinci nilai- nilai inti dan

nilai-nilai pendukung

Tidak jauh berbeda dengan nilai – nilai yang dideskripsikan

APNIEVE, Menurut Zamroni bahwa dalam demokrasi terkandung Nilai- nilai

toleransi, kebebasan mengemukakan dan menghormati perbedaan pendapat,

memahami keanekaragaman dalam bermasyarakat, terbuka dalam berkomunikasi,

menjunjung tinggi nilai dan martabat kemanusiaan, percaya diri atau tidak

menggantungkan diri pada orang lain, saling menghargai, mampu mengekang

diri, kebersamaan dan keseimbangan.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa nilai-nilai inti yang

paling penting terkandung dalam demokrasi antara lain adalah keadilan,

kebebasan, persamaan, musyawarah, kemajemukan dan Toleransi. Nilai- nilai

Page 58: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

44

intrinsik diperlukan guna membentuk atau menciptakan sebuah tatanan kehidupan

yang demokrasi, termasuk dalam bidang pendidikan. Karenanya, seluruh nilai-

nilai tersebut sangat penting untuk dipahami dan dipraktikkan oleh para pendidik

atau guru dalam melaksanaan tugas-tugas kependidikan dan pembelajaran.

1. Nilai keadilan: nilai keadilan dalam proses pembelajaran adalah seluruh

prinsip atau standar yang digunakan dalam menata aktivitas dan praktik

pendidikan dimana setiap orang mengakui dan menghargai hak dan

kewajiban masing-masing secara setara, seimbang dan proporsional.

2. Nilai kebebasan : nilai kebebasan dalam demokrasi pendidikan adalah prinsip

atau standar yang dijadikan rujukan dalam menata aktivitas dan praktek

pendidikan dan pembelajaran yakni, memberikan perlakuan yang sama

terhadap semua siswa sesuai dengan kapasitasnya masing- masing.

3. Nilai persamaan: nilai persamaan adalah prinsip atau standar yang dijadikan

rujukan dalam menata proses dan aktivitas pendidikan dimana setiap

orang yang diperlukan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing secara

tidak berbeda antara satu dengan lainnya. Implementasi nilai-nilai didasarkan

pada pandangan bahwa semua manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan

yang sama, yakni sama- sama tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatupun

dan sama-sama membutuhkan.

4. Nilai kemajemukan adalah standar yang dijadikan rujukan dalam menata

proses dan prakti pendidikan dan pembelajaran guna mewujudkan dan

mengembangkan kesadaran, pemahaman, dan penghargaan terhadap

keanekaragaman masyarakat, baik dari segi ras, suku, agama, tradisi adat

Page 59: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

45

istiadat ataupun budaya. Nilai kemajemukan ini sangat berkaitan erat dengan

persaudaraan kemanusiaan dan sikap untuk saling menghormati, kerjasama,

dan rela berbagi suka dan duka.

5. Nilai musyawarah: nilai musyawarah adalah standar yang dijadikan acuan

atau rujukan dalam menata proses atau atau praktik pendidikan dan

pembelajaran di sekolah guna menjamin agar tetap eksis dan berlangsungnya

suatu keinginan bersama dalam menyelesaikan berbagai masalah atau

persoalan secara dialogis melalui diskusi atau urun rembug.

6. Nilai toleransi adalah standar yang dijadikan rujukan dalam menata proses dan

praktik pendidikan agar tetap eksis dar berlangsungnya kesadaran dan

kesediaan untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan pandangan

dan keyakinan di antara individu-individu dan kelompok-kelompok meski

sekecil apapun perbedaan itu dan mendorong setiap orang untuk sedia

bekerjasama dalam menciptakan suasana kehidupan yang damai dan

harmonis.

Dengan demikian, semua nilai-nilai tersebut merupakan pijakan atau

landasan pokok dalam penataan dan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran

dalam kehidupan demokrasi. Dalam tataran praktikal nilai-nilai demokrasi

tersebut bisa dikembangkan dalam proses pembelajaran melalui suatu mata

pelajaran. Siswa diberikan pemahaman, pengembangan, penanaman, dan

pembinaan secara terpadu, kontinyu, dan berkesinambungan tentang nilai-nilai

keadilan, kebebasan, persamaan , musyawarah, kemajemukan dan toleransi

sehingga akan tercita budaya demokrasi yang berkeadaban di kalangan peserta

Page 60: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

46

didik.

D. Pengertian Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi

1. Pengertian Internalisasi

Secara etimologis, internalisasi menunjukkan suatu proses. Dalam

kaidah bahasa Indonesia akhiran –isasi mempunyai definisi proses. Sehingga

internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman,

penguasaan secara mendalam yang berlagsung melalui binaan, bimbingan dan

sebagainya.

Jadi proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan internaliasi nilai-

nilai demokrasi adalah pembinaan yang mendalam dan menghayati nilai-nilai

demokrasi yang dipadukan dengan nilai-nilai pendidikan secara utuh yang

sasarannya menyatu dalam kepribadian peserta didik, sehingga menjadi satu

karakter atau watak peserta didik.

Dalam internalisasi yang dikaitkan dengan pembinaan peserta didik

atau siswa ada tiga tahap yang mewakili proses atau tahap terjadinya

internalisasi menurut Muhaimin (1996: 153) yaitu:

a. Tahap Transformasi Nilai : tahap ini merupakan suatu proses yang

dilakukan oleh pendidik dan menginformasikan nilai-nilai yang baik dan

kurang baik. Pada tahap ini hanya terjadi komunikasi verbal antara

pendidik dan peserta didik.

b. Tahap Transasksi Nilai : suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan

melakukan komunikasi dua arah, atau interaksi antara peserta didik dengan

Page 61: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

47

pendidik yang bersifat interaksi timbale-balik.

c. Tahap Transinternalisasi : tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap

transaksi. Pada tahap ini bukan hanya dilakukan dengan komunikasi

verbal tapi juga sikap mental dan kepribadian. Jadi pada tahap ini

komunikasi kepribadian yang berperan secara aktif.

2. Pengertian Nilai

Kata value berasal dari bahasa Latin valare atau bahasa Prancis

Kuno valoir yang artinya nilai. Kata valare, valoir, value atau nilai dapat

dimaknai sebagai harga. Hal ini selaras dengan definisi nilai yang

diartikan sebagai harga (dalam arti taksiran harga)Kamus Besar

Indonesia Online(15 november 2012). Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang

penting atau berguna bagi kemanusiaan W.J.S Purwodarminto(1999; 677).

Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga

secara obyektif di dalam masyarakat.Muhaimin dan abdul mujid (1993:110).

Namun, kalau kata tersebut sudah dihubungkan dengan suatu

obyek atau dipersepsi dari suatu sudut pandang tertentu, harga yang

terkandung di dalamnya memiliki tafsiran yang bermacam- macam. Harga

suatu nilai hanya akan menjadi persoalan ketika hal itu diabaikan sama

sekali. Maka manusia dituntut untuk menempatkannya secara seimbang

atau memaknai harga-harga lain, sehingga manusia diharapkan berada

dalam tatanan nilai yang melahirkan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Memahami makna dan hakikat nilai, berikut ini dikemukakan beberapa

pengertian nilai menurut para ahli.

Page 62: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

48

Menurut Prof Zakiyah Darajat dkk,(1984; 260) definisi nilai ialah:

“Suatu perangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu

identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran dan

perasaan, keterikatan maupun perilaku.”

menurut Milton Rokeach dan James Bank dikutip Muhammad Hasan

(2008; 16). mendefinisikan bahwa: “Nilai adalah suatu tipe kepercayaan

yang berbeda dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dimana seseorang

bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas

atau tidak pantas dikerjakan. Adapun definisi nilai yang benar dan dapat

diterima secara universal menurut linda dan Richard Eyre (1997: 24) ialah

“ sesuatu yang menghalalkan perilaku, dan prilaku berdampak posif baik

yang menjalankan maupun bagi orang lain”. Dari berbagai pengertian nilai

diatas, pada intinya mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana usaha

seseorang agar menjadi pribadi yang bernilai dari sudut pandang islam. Di

dalam suatu budaya atau kultur suatu bangsa, sistem nilai merupakan landasan

atau tujuan dari kegiatan sehari-hari yang menentukan dan mengarahkan

bentuk, corak, intensitas, kelenturan (Fleksibel), perilaku seseorang atau

sekelompok orang, sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang bersifat non

materi yang dinyatakan dalam gerak atau pendapat seseorang yang bersifat

non materi,kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian, atau pola dan konsep

berpikir keseluruhannya disebut budaya atau kultur.

Rumusan yang bisa penulis kemukakan tentang makna nilai itu

adalah bahwa sesuatu itu harus mengandung manfaat , mempunyai nilai

Page 63: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

49

artinya merupakan objek keinginan, mempunyai kualitas yang dapat

menyebabkan orang mengambil sikap “ menyetujui‟ atau mempunyai

sifat nilai tertentu dan memberi nilai yang berarti menanggapi sesuatu

sebagai hal yang diinginkan atau sebagai hal yang menggambarkan nilai

tertentu.

3. Pengertian Nilai Demokrasi Pendidikan Islam

Nilai demokrasi pendidikan Islam adalah nilai-nilai yang mutlak

diperlukan untuk mengembangkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) yang lebih demokratis sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis. Nilai-

nilai demokrasi dalam pendidikan Islam meliputi nilai keadilan, kesempatan

yang sama buat belajar tanpa adanya diskrminasi antara sikaya dan

simiskinkarena dalam islam menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban.M

.Athiyah al-abrasyi (1970:10).

Nilai-nilai demokrasi yang akan ditransformasikan ke dalam diri peserta

didik tersebut pada gilirannya akan mengarahkan mereka dalam menata

perilakunya, baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota

masyarakat, warga Negara dan Makhluk Ciptaan Allah). Untuk itu, dalam

praktiknya pada berbagai institusi pendidikan, suasana pembelajaran harus

merupakan lingkungan demokratis di mana nilai- nilai demokrasi itu pertama

sekali diperekenalkan, didikkan, dicontohkan, dan dipraktikkan oleh peserta

didik.

E. Upaya Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Page 64: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

50

Dalam konteks pembelajaran pendidikan yang demokratis menuntut

adanya interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam bentuk egaliter dan

equity (kesetaraan atau sederajat dalam kebersamaan). Dengan adanya kesetaraan

ini, kebebasan berinisiatif, berbeda aspirasi dan pendapat, serta keadilan dalam

pendidikan akan terakomodasi dengan baik Sudarman damin (2003;15). Pola

pengajaran yang demokratis harus terjadi ke segala arah dan bukan hanya bersifat

satu arah, yaitu pendidik ke peserta ( top down ), melainkan juga ada

keseimbangannya, yaitu dari peserta didik dengan pendidik (bottom up) dan

antar peserta didik dengan peserta (network). Dengan demikian , tidak ada lagi

pemaksaan kehendak pendidik kepada peserta didik, tetapi yang akan terjadi tawar

menawar kedua belah pihak dalam menentukan tujuan, materi, media, proses

belajar mengajar, dan evaluasi hasil belajarnya.

1. Kriteria Guru Demokratis

Pendidik merupakan faktor yang sangat penting dan strategis dalam

usaha meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran yang demokratis.

Dalam konteks pendidikan yang demokratis guru selain professional dan

meiliki kompetensi tertentu, ia juga harus mampu mebantu anak didiknya

untuk mengenali diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik, membantu

mereka dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada secara

optimal.Peran guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya tampil sebagai

pengajar (teacher) seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi Ia juga

bertindak dan berperan sebagai sorang fasilitator, motivator, mediator,

counsellor, dan evaluator yang baik.

Page 65: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

51

a. Fasilitator

Dalam konteks pendidikan yang demokratis dan humanistik,

peran seorang pendidik lebih sebagai fasilitator. Fasilitator baik dalam

aspke kognitif, afektif, psikomotor, maupun konatif. Sebagai pendidik

bertugas memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam

kehidupan peserta didiknya, dan memberi kemudahan belajar to

facilitate of learning (Mulyasa 2007;54 ). Sebagai fasilitator, guru harus

bersikap akrab dan penuh tanggung jawab, memperlakukan peserta

didiknya sebagai mitra dalam menggali dan mengolah informasi menuju

tujuan belajar mengajar yang telah direncanakan.

b. Mediator

Guru selain berperan sebagai fasilitaor, ia juga harus berperan

sebagai mediator. Sebagai mediator, seorang pendidik dituntut untuk

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pendidikan, sebab media merupakan alat komunikasi guna lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar. Disamping itu, sebagai mediator

guru dituntut hadir di tengah- tengah siswanya untuk mendorong

terjadinya interaksi yang positif dan konstruktivistik. A.Syukur Ghozali (

2002:53 )

c. Motivator

Selain berperan sebagai fasilitator dan mediator, seorang pendidik

juga berperan sebagai motivator bagi peserta didiknya untuk lebih giat dan

bersemangat dalam belajar. Disini, tugas guru yang paling utama adalah

Page 66: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

52

membangkitkan motivasi.

d. Counsellor

Peran guru sebagai pembimbing (counsellor) adalah menjadi

tempat bertanya bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam

belajar, memberi bantuan dengan menunjukkan jalan memecahkan

masalah, memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan peserta didik,

memberi dorongan dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat

dalam belajar. Sebagai pembimbing ( teacher counsel) , guru dituntut

untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami

kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosis, prognosa, dan jika masih

dalam kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial

teaching).Zuhairini (1992:65).

e. Evaluator

Guru sebagai evaluator artinya dalam setiap pembelajaran, guru

haruslah melakukan evaluasi sesuai indikator yang harus dicapai. Dalam

mengevaluasi guru harus kreatif dengan berbagai cara dan memberikan

penguatan agar keberhasilan belajar siswa dapat dirasakan. Kegiatan

evaluasi haruslah dilakukan dengan cara yang adil dan objektif. Evaluasi

yang adil menurut Mulyasa adalah tidak dipengaruhi oleh faktor

keakraban (hallo effect), menyeluruh, memiliki criteria yang jelas,

dilakukan dalam kondisi yang tepat, dan dengan instrumn yang tepat

pula sehingga mampu menunjukkan prestasi belajar peserta didik

sebagaimana adannya (objektif).(mulyasa 2007:62).

Page 67: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

53

Dalam format pendidikan yang demokratis dan humanistik,

pendidik juga harus berperan sebagai model idola atau figur teladan

bagi anak didikinya.

2. Metode Pembelajaran yang demokratis

Proses pembelajaran demokratis merupakan proses pembelajaran yang

dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi,yaitu: 1). Penghargaan terhadap

kemampuan., 2) Menjunjung keadilan, dan 3). Menerapkan persamaan

kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik.Samsul Hadi (20

november 2012).

Pembelajaran demokratis menekankan pada bagaimana siswa

belajar (how we think) bukan apa yang harus dipelajari (what we think)

prinsip belajar ini dipengaruhi oleh pandangan John Dewey

dengan paradigma “How we think”. Dalam pembelajaran demokratis,

siswa adalah subyekbelajar yang aktif dan berpartisipasi.Jhon Dewey

(2001:195).

Upaya yang dilakukan sekolah dalam menerapkan internalisasi nilai-

nilai demokrasi pada proses pembelajaran dengan cara menerapkan

Model/ metode pembelajaran yang sejalan dengan format pendidikan yang

demokratis, diantaranya sebagai berikut :

a. Active Learning Methode

Pembelajaran aktif merupakan salah satu model

pembelajaran yang berkarakter demokratis dan humanistik. Hal ini

karena model pembelajaran yang membawa siswa untuk

Page 68: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

54

melakukan tindakan yang lebih dari sekedar mendengarkan, yaitu

melakukan kegiatan-kegiatan seperti menemukan, memproses, dan

memanfaatkan informasi.

Model ini dicetuskan oleh Melvin L. Silberman.

Asumsi dasar yang dibangun dari model ini adalah bahwa belajar

bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian

informasi kepada siswa, melainkan membutuhkan keterlibatan

mental dan tindakan sekaligus. Model pembelajaran aktif

sebenarnya didasarkan kepada pernyataan Conficius lebih dari

2400 tahun lalu yang menyatakan , What I hear, I forget (apa yang

saya dengar, saya lupa), What I see, I Remember (apa yang saya

lihat, saya ingat), What I do, I Understand (apa yang saya lakukan

, saya paham)Sardudi Dkk (2001; 2).

Dalam perkembangannya,Mel Silberman dikutip Sardudi

Dkk (2001; 2). memodifikasi dan memperluas pernyataan

Conficius tersebut menjadi apa yang ia sebut dengan paham belajar

aktif. Mell Silberman menyatakan, What I hear, I Forget (apa

yang saya dengar, saya lupa), What I hear and see, I

remember a little (apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat

sedikit), what I Hear, see, and ask questions about or discuss with

some one else, I Begin to Understad (apa yang saya dengar, lihat

dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai

paham), What I hear, see, discuss, and do, I Acquire knowledge

Page 69: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

55

and skill (apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan,

saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan), What I teach to

another, I master (apa yang saya ajarkan pada orang lain , saya

menguasainya) Sardudi Dkk (2001; 2).

Model pembelajaran aktif ini memiliki berbagai strategi

pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Diantara strategi pembelajaran yang aktif yang telah

digunakan dan telah teruji keefektifannya dalam proses

pembelajaran dikleas adalah strategi belajar kekuatan Berdua

(The Power of Two), Strategi belajar studi Kasus Kreasi Siswa

(student created case studies), strategi belajar memilah dan milah

kartu (card Store), strategi belajar perdebatan aktif strategi belajar

saling beradu pendapat ( Point Counter Point ), strategi belajar “

SQ3R” Rolling Cognitive, dan Studi Kritis Sardudi Dkk (2001; 2).

Meskipun memiliki strategi yang beragam, pada dasarnya

metode ini memiliki beberapa karakteristik yang membedakan

dengan metode pembelajaran lain:

1) Menekankan proses pembelajaran buka pada penyampaian

informasi olehpengajar, melainkan pada pengembangan

keterampilan pemikiran analitis dan kritis teradap topic atau

permasalahan yang dibahas.

2) Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara

pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi

Page 70: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

56

pelajaran.

3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap

berkenaan dengan materi.

4) Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berfikir kritis,

menganalisis dan melakukan evaluasi.

5) Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses

pembelajaran.

b. Cooperative Learning

Cooperative Learning adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama untak mencapai tujuan pembelajaran

Abdul Majid (2013:174).pada hakekatnya pembelajaran kooperatif

sama dengan belajar kelompak sehingga tidak ada yang aneh

dalam cooperatif learning karena mereka sering melakukan

cooperatif learning walaupun tak semua belajar kelompok disebut

cooperatif learning Abdul Majid (2013:174). Metode ini

menyadarkan manusia bahwa makhluk sosial.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan dalam

pembelajaran cooperatif learning siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dalam satu

kelompoknya maupun belajar anggota lainnya.

Pembelajaran kooperatif mempuyai tujan diantaranya;

1) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik

2) agar siswa dapat menerima remanya yang mempuyai latar

Page 71: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

57

belakang berbeda

3) Pengembangan keterampilan sosial

Menurut Abdul Majid (2013: 176) untuk mencapai tujaan

pembelajan yang ditetapkan ada 5 hal penting dalam strategi

pembelajara yang ditetapkaan;

1. Adanya peserta didik dalam kelompok

2. Adanya aturan maen

3. Adanya upaya belajar dalam kelompok

4. Tatap muka

5. Evaluasi proses kelompok

Salah satu nilai penting yang harus dimasukkan dan

dikembangkan melalui proses pembelajaran kooperatif adalah

nilai- nilai demokrasi.

Ada empat metode pendekatan dalam pembelajaran

kooperatif yang dapat diterapkan dalam strategi pembelajaran

Abdul Majid (2013: 181), yaitu:

1) Student Teams Achievement Division ( STAD)

Pembelajaran kooperatif ini terdapat tim-tim heterogen

saling membantu satu sama lain, belajar dengan menggunakan

berbagai metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis.

2) JIGSAW

Di dalam Jigsaw, setiap anggota Tim bertanggung jawab

untuk menentukan materi pembelajaran yang ditugaskan

Page 72: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

58

kepadanya, kemudia mengajarkan materi tersebut kepada

teman sekelomponya yang lain.

3) Investigasi Kelompok

Dalam model Invistigasi Kelompok (IK), siswa tidak hanya

bekerja sama namun terlibat merencanakan baik topic untuk

dipelajari maupun prosedur penyelidikan yang digunakan

4) Pendekatan struktural

Pendekatan ini dikembangkan oleh spencer kagen dan

kawan kawan.walaupun ada kesama dengan pendekatan lain

namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan

struktur tertentu yang dirancang untuk memenuhi pola

interaksi siswa. Abdul Majid (2013: 190).

c. Contectual Teaching Learning

Suatu proses holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk

memahami makna materi pembelajaran yang yang dipelajarinya

dengan megaitkan tersebut dengan konteks kehidupan sehari hari

Abdul Majid (2003; 228). .

Dalam contextual teaching and learning ( CTL) , pembelajaran

diatur oleh siswa sendiri dan pembelajaran kerjasama. Tugas guru

adalah membantu siswa mencapai tujuan guru lebih banyak

berususan dengan strategi dari pada memberi informasi.dan guru juga

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk

menemukan suatu hal yang baru Abdul Majid (2003; 228). .

Page 73: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

59

d. Pembelajaran Quantum

Salah satu strategi pembelajaran yang berkait dengan

format pendidikan islam yang demokratis adalah strategi

pembelajaran Quantum. Istilah kuatum merupakan term yang

dipinjam dari fisika kuantum , yang diartikan sebagai konsep

perubahan energi menjadi cahaya. Sedangkan istilah pembelajaran

kuantum bermakna interaksi-intersksi yang mengubah energi

menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energy Alwiyah

abdurrahman (2000;16) .

Berdasarkan pada karakteristik dan penerapannya, model

pembelajaran kuantum terbagi menjadi dua, quantum learning dan

quantum teaching.

1) Quantum Learning

Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi , dan

seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan

daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang

menyenangkan dan bermanfaat.

2) Quantum Teaching

Quantum teaching merupakan orkestrasi bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar. Dalam

penerapannya, model pembelajaran ini bersandar pada asas “ Bawalah

Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia

Mereka Alwiyah abdurrahman (2000;16).

Page 74: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

60

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Internalisasi Nilai-nilai

Demokrasi pada Proses Pembelajaran PAI

Internalisasi ( penghayatan ) adalah salah satu proses belajar, dan tunduk

di bawah hukum proses belajar. Dengan kata lain penghayatan adalah salah satu

jenis proses belajar dimana manusia-manusia atau hal- hal tertentu menjadi

perangsang bagi seseorang untuk mengamalkan atau menghayati nilai-nilai

tertentu dan perbuatan itu mendapat ganjaran dari dalam perbuatan itu sendiri.

Maka dari penjelasan di atas faktor-faktor yang mendukung internalisasi

nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran PAI, antara lain :

a. Pendidik

Faktor pendidik sangat penting dalam pendidikan agama dan pelaksanaan

internalisasi nilai-nilai demokrasi di sekolah. Para pendidik memegang

peranan penting dalam proses pendidikan dalam mewujudkan siswa yang

demokratis, kritis, aktif dan berakhlakul karimah.

b. Lingkungan

Faktor lingkungan juga ikut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan

internalisasi nilai-nilai demokrasi. Penciptaan lingkungan pendidikan yang baik

sangat besar bagi pertumbuhan anak terutama kepribadiannya.

c. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di sekolah merupakan aspek yang

menunjang dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses

pembelajaran. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah dapat menunjang kreativitas

guru dalam melaksanakan pembelajaran secara demokratis.

Page 75: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

61

d. Dana

Berbicara mengenai masalah dana maka erat kaitannya dengan pengadaan

fasilitas pendidikan sebab lengkap tidaknya fasilitas tersebut tergantung pada

dana yang tersedia.

Selain terdapat faktor pendukung dalam penginternalisasian nilai- nilai

demokrasi melalui Cooperative Learning, Pembiasaan, keteladanan terdapat

pula faktor-faktor yang menghambat. Diantaranya adalah dari siswa itu sendiri,

alokasi waktu jam pembelajaran, keluarga dan pendanaan. Umumnya kendala

yang datang dari siswa berasal dari pribadinya. Secara psikologis anak memang

banyak mengahadapi masalah, mengantuk di kelas, malas mengerjakan tugas,

pemurung, tidak mau pergi ke sekolah, ingin kembali kepada keluarganya dan

sebagainya. Motivas siswa juga termasuk faktor penghambat dalam pelaksanaan

internalisasi nilai-nilai demokrasi di kelas. Alokasi waktu yang sedikit

menghambat terlaksanannya internalisasi nilai-nilai demokrasi di kelas secara

maksimal. Kendala lain yang juga ikut mempengaruhi internalisasi nilai-nilai

demokrasi adalah keluarganya sendiri. Ada kemungkinan keluarga

menggantungkan diri sepenuhnya pada pendidikan sekolah, tidak ada pengawasan

dari keluarga. Masalah dana seringkali juga menjadi hambatan dalam

melaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran PAI.

Page 76: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

62

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang peneliti lakukan di lokasi obyek penelitian, yaitu

kelas VIII MTs N Ngablak tentang pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi

pada proses pembelajaran PAI.

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Identitas Sekolah

1 Nama Madrasah : MTs Negeri Ngablak Kab. Magelang

2 No Statistik Madrasah : 121133080005

3 Akreditasi Madrasah : A

4 Alamat Lengkap

Madrasah : Jl. Ngablak-Mangli Km. 0

Desa / Kecamatan Ngablak

Kab/Kota Magelang

Provinsi Jawa Tengah

No Telp 0298-318070

5 NPWP Madrasah : 00.054.549.1.524-000

6 Nama Kepala Madrasah : Drs. Gunartomo, M.Pd

7 No. Tlp/HP : 081227433540

8 Nama Yayasan : -

9 Alamat Yayasan : -

10 No. Tlp Yayasan : -

11 No Akte Pendirian

Yayasan : -

12 Kepemilikan Tanah :Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/

Menumpang *)

a. Status Tanah : (sertakan copy-nya)

b. Luas Tanah : 12673 m2

13 Status Bangunan

:Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/

Menumpang *)

14 Luas Bangunan : 2587 m2

Page 77: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

63

2. Sejarah berdirinya MTs N Ngablak

MTs Ngablak berdiri pada tahun 1968 – 1969. Dipelopori oleh

para Guru Agama, Tokoh Masyarakat di Desa Pagergunung Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang yang memiliki kepedulian terhadap

Pendidikan Islam. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 209

Tahun 1970 tanggal 14 September 1970 status Madrasah Tsanawiyah

Ngablak berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri

Ngablak.

Pada Tahun 1980 MTs Negeri Ngablak menempati lokasi baru di

Desa Ngablak, merupakan Tanah Wakaf dari Bupati Magelang. Pada

Tahun 1987 dibuka Kelas Jauh di Desa Pagergunung untuk menampung

animo masyarakat serta meneruskan sejarah perjuangan pendirian

Madrasah.

3. Kurikulum MTs N Ngablak

a. Landasan

1) UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.

2) UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemeritah Daerah.

3) PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4) Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24

tahun 2006.

4. Visi Misi dan Tujuan

1) Visi Sekolah

“Mewujudkan pendidikan yang islami cerdas cakap terampil

Page 78: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

64

dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat

serta dipercaya oleh masyarakat”

2) Misi Sekolah

a) Menciptakan iklim kegiatan belajar yang kondusif dan

menyenangkan

b) Melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar yang berorientasi dan

dapat menumbuh kembangkan keimanan dan ketaqwaan

terhadap Allah SWT

c) Meningkatkan pelaksanaan yang berorientasi pada kemampuan

mewujudkan kebutuhan siswa dalam kehidupan bermasyarakat

d) Pengadaan sarana prasarana penunjang pendidikan sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan jaman

e) Bekerja sama dengan lembaga pendidikan/non pendidikan dan

dengan instansi lingkungan madrasah

3) Tujuan Sekolah

Secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta

tujuan MTs Negeri Ngablak adalah:

a) Meningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Peningkatan pelaksanaan Managemen Berbasis Sekolah

c) Pengembangan Inovasi dalam Input dan Proses Pembelajaran

d) Pengembangan Lingkungan Sekolah menuju Komunitas belajar

/ lingkungan sebagai sumber belajar

e) Pengembangan Kinerja Profesional Guru

Page 79: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

65

f) Penggalangan Partisipasi masyarakat

5. Struktur dan Muatan Kurikulum

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk

jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah terdiri atas:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4) Kelompok mata pelajaran estetika, dan

5) Kelompok mata pelajaran jasman, olahraga, dan kesehatan

Adapun cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai

berikut.

Table 4.1

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

1.

Agama dan Akhlak

Mulia

Kewarganegaraan

Kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan

agama.

2

Kewarganegaraan dan

Kepribadian

Kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian

dimaksudkan untuk peningkatan

kesadaran dan wawasan peserta didik

akan status, hak, dan kewajibannya

dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, serta

Page 80: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

66

peningkatan kualitas dirinya sebagai

manusia. Kesadaran dan wawasan

termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan

patriotisme bela negara, penghargaan

terhadap hak-hak asasi manusia,

kemajemukan bangsa, pelestarian

lingkungan hidup, kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab sosial,

ketaatan pada hukum, ketaatan

membayar pajak, dan sikap serta perilaku

anti korupsi, kolusi, dan nepotisme

3 Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi pada

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk

memperoleh kompetensi dasar ilmu

pengetahuan dan teknologi serta

membudayakan berpikir ilmiah secara

kritis, kreatif dan mandiri.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika

dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitivitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan

mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan

mengekspresikan keindahan serta

harmoni mencakup apresiasi dan

ekspresi, baik dalam kehidupan

individual sehingga mampu menikmati

dan mensyukuri hidup, maupun dalam

kehidupan kemasyarakatan sehingga

mampu menciptakan kebersamaan yang

harmonis.

5 Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga dan kesehatan pada

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran

hidup sehat. Budaya hidup sehat

termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku

hidup sehat yang bersifat individual

ataupun yang bersifat kolektif

kemasyarakatan seperti keterbebasan dari

perilaku seksual bebas, kecanduan

narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,

muntaber, dan penyakit lain yang

potensial untuk mewabah.

Page 81: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

67

Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum MTs Negeri Ngablak meliputi substansi

pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga

tahun mulai kelas VII sampai degan kelas IX. Struktur kurikulum disusun

berdasarkan : a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38; b. Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27; c.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; d. Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Kurikulum MTs Negeri Ngablak memuat 15 mata pelajaran, muatan

lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel 1

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan

“IPS Terpadu”.

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum (tabel 1).

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 38

minggu.

Table 4.2

Page 82: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

68

Komponen Kelas dan Alokasi

Waktu

Keterangan

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2*) Ekuivalen

2

jampembelaja

ran

Pengembangan

Diri No 1,2, 3,

Pilihan No 4:

Wajib kelas

VII, VIII No 5:

Wajib setiap

kelas No 6:

Team Sekolah

a. Qur’an Hadits 2 2 2

b. Aqidah Akhlak 2 2 2

c. Fiqih 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan

Islam

2 2 2

2. pendidikan

Kewarganegaraan

2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Arab 3 3 3

5. Bahasa Inggris 5 5 5

6. Matematika 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

9. Seni Budaya 2 2 2

10. Penjas, Olahraga dan

Kesehatan

2 2 2

11. Tek Informasi dan

Komunikasi

2 2 2

12. Ketrampilan 1 1 1

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 2 2 2

2. Mulok Sekolah Menjahit 1 1 1

Jumlah 45 45 45

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

1. PMR

2. OLAHRAGA

3. Seni Baca Al Qur’an

4. Pramuka

Page 83: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

69

5. Majalah Dinding

6. TUB dan PBB

6. Struktur Lembaga Pendidikan MTs N Ngablak

Gambar 4.3 Struktur Lembaga Pendidikan MTs N Ngablak

7. Sarana dan Prasarana MTs N Ngablak

No Jenis

Prasarana

Jumlah

Ruang

Jumlah

Ruang

Kondisi

baik

Jumlah

Ruang

Kondisi

rusak

Kategori

Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 21 16 - - - 6

2 Perpustakaan 1 1 - 1 - -

3 R. Lab. IPA 1 1 - 1 - -

4 R. Lab.

Biologi - - - - - -

5 R. Lab.

Fisika - - - - - -

6 R. Lab.

Kimia - - - - - -

7 R. Lab.

Komputer 1 1 - - - -

Page 84: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

70

Table 4.4

8. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS diperbantukan tetap 1

2 Guru Tetap Yayasan -

3 Guru Honorer -

4 Guru Tidak Tetap 4

Tenaga Kependidikan

1 Penjaga Kebersihan 2

2 Penjaga Malam 1

3 Satpam 2

8 R. Lab.

Bahasa 1 1 - - - -

9 R. Pimpinan 1 1 - - - -

10 R. Guru 1 1 - - - -

11 R. Tata

Usaha 1 1 - - - -

12 R. Konseling 1 1 - - - -

13 Tempat

Beribadah - - - - - -

14 R. UKS 1 - - - - -

15 Jamban 11 1 3 4 - 3

16 Gudang 2 2 - - - -

17 R. Sirkulasi - - - - - -

18 Tempat

Olahraga 1 - - 1 - -

19

R.

Organisasi

Kesiswaan

1 - - 1 - -

20 R. Lainnya 2 - - - 1 -

Page 85: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

71

Table 4.5

9. Keadaan siswa

Tahun

Ajaran

Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

2008/2009 165 6 184 6 158 6

2009/2010 157 6 182 6 158 6

2010/2011 180 6 155 6 159 6

2011/2012 181 6 156 6 159 6

2012/2013 230 7 244 7 222 7

2013/2014 231 7 224 7 223 7

2014/2015 231 7 242 7 219 7

2015/2016 242 7 245 7 233 7

Daftar Rekapitulasi Jumlah Siswa (table 4.6)

B. Pedoman Wawancara

1. Apa sebenarnya/ menurut pendadpat bapak/ Ibu, tentang bilai demokrasi

dalam proses mengajar?

2. Bagaimanakah proses nilai-nilai demokrasi tersebut diterapkan pada saat

proses belajar-mengajar?

3. Mengapa diperlukan/ tujuaannya apa demokrasai itu diterapkan pada proses

belajar mengajar di Mts Negeri Ngablak?

4. Apa saja langkah-langkah untuk mewujudkan nilai- nilai demokrasi pada

saat proses pembelajaran PAI?

5. Model pengajaran seperi apa yang sesuai dengan nilai demokrasai saat

pembelajaran PAI?

6. Factor pendukung yang mempengaruhi prosess pembelajaran PAI,

sehingga sesuai dengan nilai demokrasai?

7. Factor penghambat yang mempengaruhi prosess pembelajaran PAI,

sehingga sesuai dengan nilai demokrasai?

8. Apa saja upaya guru untuk mengatasi kendala pelaksanaan Internalisasasi

nilai-nilai demokrassi pada pembelajran PAI?

Page 86: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

72

C. Hasil wawancara

1. Apa sebenarnya/ menurut pendapat bapak/ Ibu, tentang nilai demokrasi

dalam proses mengajar? Bagaimanakah proses nilai-nilai demokrasi

tersebut diterapkan pada saat proses belajar-mengajar?

“sekolah ini dan para siswanya sangaat menghormati satu sama lain

dikarenakan kultur budaya sehari-hari sudah mencerminkan nilai

demokrasi. Kultur di desa ini seperti gotong royong dan menghormati

budaya adalah salah saatu tonggak utama demokrasi. Sedangkan di

sekolah ini juga diterapkan ketentuan yang bersifat demokrasi dan

berlandaskan agama.”

Responden: Dra. Ahsani Hikmawati

Jabatan : Guru PAI kelas VII MTs N Ngablak

Waktu : Senin, 22 febuari 2016, pukul 09.30 WIB

Tempat : Mts Negeri Ngablak

2. Mengapa diperlukan/ tujuaannya apa demokrasai itu diterapkan pada

proses belajar mengajar di Mts Negeri Ngablak?

“Internalisasi nilai-nilai demokrasi diperlukan pada proses

pembelajaran PAI agar mampu menciptakan pembelajaran yang lebih

demokratis. Yaitu pendidikan yang lebih menghargai potensi siswa.

Siswa di kelas VIII ini mempunyai karakter dan potensi yang berbeda.

Dalam proses pembelajaran saya memberikan peluang dan kesempatan

yang luas pada peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensi

yang dimiliki mereka dan menjadikan proses pembelajaran sebagai

wahana penanaman nilai- nilai demokrasi sejak dini.”

Responden: Dra. Ahsani Hikmawati

Jabatan : Guru PAI kelas VII MTs N Ngablak

Waktu : Senin, 22 febuari 2016 pukul 09.00 WIB

Tempat : Mts Negeri Ngablak

3. Apa saja langkah-langkah untuk mewujudkan nilai—nilai demokrasi pada

saat proses pembelajaran PAI?

“disesuaiakan dengan kompetensi dan standar kurikulum serta penguatan

karakter. Mulai dari betemu dengan siswa, bertanya, menjelaskan dan

membuat siswa aktif dalam belajar. Kemudian pembuatan silabus dan

RPP yang berguna untuk menguatkan nilai demokrasi serta evaluasi

pembelajaran.”

Page 87: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

73

Responden : Ibu wasilah S.Ag

Jabatan ; Guru PAI MTs N Ngablak

Waktu : Selasa, 23 febuari 2016 , pukul 08.30 WIB

Tempat : Mts Negeri Ngablak

“internalisasi nilai-nilai demokrasi tidak hanya ditanamkan dalam proses

pembelajaran namun juga ditanamkan melalaui kegiatan ekstra kurikuler,

siswa bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya, selaian itu juga

ada pengembangan kecakapan hidup dan kegiatan kesiswaan seperti

pemilihan ketua OSIS. Semua kegiatan itu diharapkan akan menumbuhkan

sikap demokratis pada diri siswa.”

Responden : Drs. Gunartomo, M. Pd

Jabatan : Kepala MTs N Ngablak

Waktu : Selasa, 23 febuari 2016 , pukul 10.00WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

4. Model pengajaran seperi apa yang sesuai dengan nilai demokrasai saat

pembelajaran PAI?

“Dalam setiap pembelajaran PAI saya menggunakan model pembelajaran

yang demokratis yang disesuaikan dengan materi pokok. Diantaranya

adalah cooperative learning, contextual teaching learning dan active

learning. Dengan menerapkan model-model pembelajaran tersebut

diharapkan dapat menginternalisasikan nilai-nilai demokrasi pada

peserta didik. Walaupun dalam prakteknya sebenarnya metode teladanlah

yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran PAI.”

Responden : Muchlas, Ba

Jabatan : Guru MTs N Ngablak

Waktu : Selasa, 23 febuari 2016 , pukul 09.45 WIB

Tempat : Ruang Guru

5. Faktor pendukung yang mempengaruhi prosess pembelajaran PAI,

sehingga sesuai dengan nilai demokrasi?

“ada 4 aspek yang terus kami tingkatkan yaitu; Kemampuan guru yang

cukup professional dalam mengelola proses pembelajaran. Sarana dan

prasarana sekolah yang cukup memadai. Adanya dukungan dari wali murid

Page 88: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

74

dalam memantau dan perkembangan proses pembelajaran. Keterlibatan

waka kesiswaan dalam memberikan reward kepada peserta didik yang

berprestasi di kelas, dan memberikan punishment kepada peserta didik yang

tidak mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik.”

Responden : Drs. Gunartomo, M. Pd

Jabatan : Kepala MTs N Ngablak

Waktu : Selasa, 23 febuari 2016 , pukul 10.00WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

6. Faktor penghambat yang mempengaruhi prosess pembelajaran PAI,

sehingga sesuai dengan nilai demokrasi?

“Guru mengalami kesulitan dan kurang teliti dalam menentukan nilai-

nilai demokrasi yang sesuai dengan materi, Guru mengalami kendala

pada keterbatasan waktu, pembelajaran yang tidak sesuai dengan

materi yang begitu banyak, Kurangnya antusiasme siswa terhadap

pembelajaran.”

Responden : Drs. Gunartomo, M. Pd

Jabatan : Kepala MTs N Ngablak

Waktu : Selasa, 23 febuari 2016 , pukul 10.00WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

7. Apa saja upaya guru untuk mengatasi kendala pelaksanaan Internalisasasi

nilai-nilai demokrassi pada pembelajran PAI?

“Guru lebih teliti dan kreatif lagi dalam menentukan nilai demokrasi

yang sesuai dengan materi. Guru selalu datang tepat waktu sesuai

dengan jam pelajaran. Untuk meminimalisir termakannya waktu

pelajaran oleh jam pelajaran sebelumnya. Selain itu dengan

keterbatasan waktu pembelajaran guru memberikan tugas pada siswa

untuk dikerjakan di rumah. Guru membangkitkan dorongan kepada

anak didik untuk belajar dengan memberikan perhatian secara

maksimal ke peserta didik. Guru memberikan hadiah terhadap peserta

didik yang aktif guna memotivasi semangat peserta didik untuk lebih

giat lagi. Disisi lain, peserta didik yang belum aktif akan termotivasi

untuk bisa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Guru

berupaya untuk menciptakan persaingan (kompetisi) positif di antara

peserta didiknya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

Page 89: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

75

belajarnya. Guru melakukan inovasi dengan cara memberikan

pengalaman- pengalaman baru dan pintar menarik perhatian siswa.

Guru melakukan pengembangan media pembelajaran.”

Page 90: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

76

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses Pembelajaran PAI di

Kelas

Internalisasi merupakan suatu proses penghayatan, pendalaman,

penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui pembinaan,

bimbingan dan sebagainya. Dalam hal ini penginternalisasian ini

dikhususkan pada nilai-nilai demokrasi pendidikan islam. Jadi internalisasi

nilai-nilai demokrasi pendidikan islam adalah suatu proses secara

mendalam tentang nilai-nilai demokrasi pendidikan islam yang

beralngsung melalui pembinaan sehingga nilai-nilai demokrasi pendidikan

islam dapat menjadikan siswa yang demokratis, kritis, aktif serta

berakhlakul karimah sesuai dengan nilai keadaban.

Dalam sub bab ini akan peneliti sajikan beberapa data hasil

penelitian baik yang dilakukan melalui observasi maupun interview secara

langsung tentang internalisasi nilai-nilai demokrasi pendidikan islam pada

proses pembelajaran PAI di MTs Negeri Ngablak baik pelaksanaannya

maupun faktor yang mendukung sekaligus faktor yang menghambat

pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pendidikan islam serta

upaya guru dalam mengatasi kendala yang ada.

B. Pelaksanaan Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi pada Proses

Pembelajaran PAI di MTs N Ngablak.

Page 91: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

77

Berdasarkan hasil observasi dan interview peneliti dengan kepala

sekolah dan guru serta sebagian dari siswa mengatakan bahwa di MTs

N Ngablak terdapat pembinaan dan penghayatan nilai-nilai demokrasi

pada proses pembelajaran PAI. Hal ini dibuktikan dengan adanya

proses pembelajaran yang demokratis, adanya dialog terbuka antara

guru dan siswa, adanya pembelajaran PAI dengan sistem berkelompok,

mengunakan metode diskusi, tanya jawab, siswa diberi kesempatan

untuk memberikan pendapat atau kritikan, guru tidak memaksakan

kehendak, pikiran, atau pendapat siswa, siswa saling menghargai

dengan kemajemukan mereka di kelas, siswa menghargai pendapat

orang lain, siswa menghargai teman yang berbeda agama.

Ibu Dra.Ahsani Hikmawati menerangkan tentang makna nilai

demokrasi dan prosesnya di MTs Negeri Ngablak. Wawancara pada

hari Senin, 22 febuari 2016 pukul 09.00 WIB. “sekolah ini dan para

siswanya sangaat menghormati satu sama lain dikarenakan kultur

budaya sehari-hari sudah mencerminkan nilai demokrasi. Kultur di

desa ini seperti gotong royong dan menghormati budaya adalah salah

saatu tonggak utama demokrasi. Sedangkan di sekolah ini juga

diterapkan ketentuan yang bersifat demokrasi ddan berlandaskan

agama.”

Ibu Dra.Ahsani Hikmawati mengatakan pada hari Senin, 22 febuari

2016 pukul 09.30 WIB: “Internalisasi nilai-nilai demokrasi diperlukan

pada proses pembelajaran PAI agar mampu menciptakan

pembelajaran yang lebih demokratis. Yaitu pendidikan yang lebih

menghargai potensi siswa. Siswa di kelas VIII ini mempunyai karakter

dan potensi yang berbeda. Dalam proses pembelajaran saya

memberikan peluang dan kesempatan yang luas pada peserta didik

untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki mereka dan

menjadikan proses pembelajaran sebagai wahana penanaman nilai-

nilai demokrasi sejak dini.”

Dalam menginternalisasikan nilai-nilai demokrasi guru

menggunakan metode variatif dan demokratis yang disesuaikan dengan

Page 92: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

78

materi pokok. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Muchlas, Ba pada

hari Selasa 23 febuari 2016 pukul pukul 09.40 WIB: “Dalam setiap

pembelajaran PAI saya menggunakan model pembelajaran yang

demokratis yang disesuaikan dengan materi pokok. Diantaranya

adalah cooperative learning, contextual teaching learning dan active

learning. Dengan menerapkan model-model pembelajaran tersebut

diharapkan dapat menginternalisasikan nilai-nilai demokrasi pada

peserta didik. Walaupun dalam prakteknya sebenarnya metode

teladanlah yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran PAI.”

Selain metode yang demokratis menurut ibu Musyarofah Laila

Chusnani,S.Pd.I, Metode teladan sangat diperlukan dalam

menginternalisasikan nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran.

Sosok guru yang menjadi uswatun hasanah sangat diperlukan bagi

perkembangan akhlak siswa. Internalisasi nilai-nilai demokrasi tidak

hanya dilakukan di dalam kelas, namun juga dipraktekkan pada

kehidupan sehari-hari.

Peneliti juga bertanya tentang langkah-langkah perwujudan nilai-

nilai demokrasi pada saat proses pembelajaran PAI, Ibu wasilah S.Ag

lebih lanjut menjelaskan “disesuaiakan dengan kompetensi dan standar

kurikulum serta penguatan karakter. Mulai dari betemu dengan siswa,

bertanya, menjelaskan dan membuat siswa aktif dalam belajar.

Kemudian pembuatan silabus dan RPP yang berguna untuk

menguatkan nilai demokrasi serta evaluasi pembelajaran.” (wawancara

pada pada hari Selasa, 23 febuari 2016 pukul)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internalisasi adalah nilai-

nilai demokrasi pada proses pembelajaran ini dapat diwujudkan melalui:

a. Perencanann pembelajaran

Pada tahap awal guru membuat perencanaan pembelajaran yang

terdiri dari PROTA,PROMES,Silabus dan RPP. Pada tahap pembuatan

silabus guru mengintegrasi nilai-nilai demokrasi dengan cara

Page 93: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

79

mengidentifikasi SK dan KD. Pada tahap penyusunan RPP, Guru melihat

silabus yang telah ada terlebih dahulu, materi mana yang cocok

diintegrasikan dengan nilai-nilai demokrasi, menyisipkan nilai-nilai

demokrasi pada nilai karakter, dan menambah sumber belajar yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

b. Proses pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan Pembelajaran PAI yang memuat nilai-nilai

demokrasi dilakukan dengan menerapkan metode diskusi dan tanya jawab

dengan memanfaatkan media yang telah ada, dengan tujuan untuk

mengaktualisasikan tindakan belajar siswa sesuai dengan karakteristiknya

masing-masing, menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, dan

pembelajaran yang memberi ruang bagi peserta didik untuk

mengembangkan kreativitas peseta didik. Pada saat membuka pelajaran

guru menyuruh siswa untuk memimpin doa secara bergantian, guru

memberikan sapaan hangat, bercerita terlebih dahulu tentang kondisi dan

perkembangan isu-isu sosial, terjadi interaksi dan dialog serta guru

membuka pelajaran dalam kondisi yang akrab. Hal ini dilakukan guru

dalam rangka menanamkan nilai-nilai demokrasi yaitu nilai keadilan

kepada peserta didik.

Untuk mengetahui pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi

dpada proses pembelajaran dapat dilihat melalui RPP dibawah ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Page 94: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

80

Satuan pendidkan : MTs N ngablak

Mata pelajaran : Aqidah akhlak

Kelas/ semester :VIII/II

Materi pokok : beriman kepada rasul rasul allah

Alokasi waktu : 6x 40 menit

a. Kompetensi inti

K 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

K 2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri dalam breinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkuan

pergaulan dan keberadaanya.

K 3. Mengalami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknolog,seni,

budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata menggambar,dan

mengarang) sesuai yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

K 4. Mencoba,mengolah,dan menyaji dalam ranah kongkrit

(menggunakan, mengurmerangkai, memodifikasidan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

b. Kompetensi dasar

Page 95: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

81

3. 1. Memahami pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul

Allah SWT

3. 2. Menguraikan sifat sifat Rosul Allah SWT

4.1. menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman

kepada Rasul Allah SWT

4.2. menyajikan peta konsep sifat sifat rasul Allah SWT

c. Indikator pencapaian kompetensi

3. 1. 1. Menjelaskan pengertian beriman pada rosul Allah SWT

3. 1. 2. Menunjukan dalil beriman pada rasul Allah

3. 1. 3. Menjelaskan pentingnya beriman pada rosul Allah

3. 2. 1. Menyebutkan nama nama rasul Allah

3. 2. 2. Menyebutkan sifat sifat rosul Allah

3. 2. 3. Menjelaskan sifat sifat rosul Allah

4. 1. 1. Menyimpukan sifat sifat Rasul Allah

4. 2. 2. Menyebutkan hikmah beriman pada Rasul Rasul Allah

d. Tujuan pembelajaran

Setelah siswa mengamati, menanya, meneksplorasi, mengasosiasi,

dan mengkomunikasikan diharapakan peserta didik mampu

1. Menjelaskan pengertian beriman pada rosul Allah SWT

2. Menunjukan dalil beriman pada rasul Allah

3. Menjelaskan pentingnya beriman pada rosul Allah

4. Menyebutkan nama nama rasul Allah

5. Menyebutkan sifat sifat rosul Allah

Page 96: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

82

6. Menjelaskan sifat sifat rosul Allah

7. Menyebutkan hikmah beriman pada Rasul Rasul Allah

e. Materi pembelajaran

Iman artinya percaya atau meyakini

Rosul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk

melaksanakan suatu tugas. Menurut istilah agama rosul adalahseorang

lelaki yang terpilih menerima wahyu dari Allah dan ditugaskan

menyampaikan risalah kepada manusia.

Iman kepada nabi dan rasul merupakan salah satu rukun iman.

Keimanan seseorang tidak sah sampai dia mengimani seluruh nabi dan

rosul dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk

menunjukan, membimbing dan mengeluarkan manusia dari cahaya

kegelapan menuju cahaya kebenaran.

Allah mengangkat orang orang yang terpilih untuk menjadi rosul

dimuka bumi ini. Tugas yang diemban oleh para rosul amatlah berat .

untuk menyukseskan tugas yang dipercayakan Allah, para rosul oleh sifat

sifat yang sangat istimewa yang tidak sama dengan sifat sifat manusia

pada umumnya.sifat sifat tersebut terdiri dari tiga macam; sifat wajib, sifat

jais dan sifat mustahil.

f. Metode pembelajaran

1. Pendekatan scientific

2. Ceramah

Page 97: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

83

3. Tanya jawab

4. Penugasan

5. Diskusi kelas

g. Media alat dan sumber belajar

1. Media : gambar dan film

2. Alat : laptop lcd dan papan tulis

3. Sumber belajar :

a. Kitab al qur’an terjemahan Depag RI

b. Buku teks siswa Aqidah Akhlak MTs kelas VIII

c. Buku lain yang memadai

h. Kegiatan pembelajaran

1. Pertemuan pertama

a Kegiataan pendahuluan

1) Peserta didik membuka pelajaran dengan salam dan

do’a

2) Pesrta didik mengawali pembelajaran dengan membaca

Al Qur’an

3) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran

4) Guru memberikan motivasi dan memberikan

pertanyaan yang sesuai dengan materi.

5) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi

dasar dan tujuan yang akan dicapai

Page 98: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

84

6) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

b Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati

Peserta didik mengamati dan memberikan komentar

gambar atau tayangan yang terkait dengan pengertian

dalil dan pentingnya iman kepada rosul rosul Allah

Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan

mengenai pengertian dalil dan pentingnya iman kepada

rosul rosul Allah

Menanya

Peserta didik melalui motivasi dari guru, peserta didk

mengajukan pertanyaan tentang pengertian dalil dan

pentingnya iman kepada rosul rosul Allah

Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai materi

pengertian dalil dan pentingnya iman kepada rosul

rosul Allah

Eksperimen/explore

Peserta didik menjelaskan pengertian iman kepada

rosul Allah

Peserta didik mencari dalil naqli yang menjelaskan

iman kepada rosul Allah

Peserta didik menjelaskan tentang pentingnya beriman

pada Rasul Allah

Page 99: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

85

Asosiasi

Peserta didik menganalisis dan memilih salah satu

anggota kelompok untuk mempersentasikan hasil

diskusi menjelaskan pengertian dalil dan pentingnya

iman kepada rosul rosul Allah

Komunikas

Peserta didik mendemonstrasikan bacaan dalil naqli

beserta artinya yang menunjukan pengertian dalil dan

pentingnya iman kepada rosul rosul Allah.

Peserta didik menyajikan paparan tentang pengertian

dalil dan pentingnya iman kepada rosul rosul Allah.

Peserta didik menanggapi pertanyaan dan memperbaiki

paparan tentang pengertian dalil dan pentingnya iman

kepada rosul rosul Allah

Peserta didik menyusun kesimpulan

c Penutup (10 menit)

Pesrta didik dibawah bimbingan guru, menyimpulkan

materi pembelajaran secara demokratis

Peserta didik bersama sama melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik

yaitu kelompok yang benardalam menjelaskan

Page 100: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

86

pengertian dalil dan pentingnya iman kepada rosul

rosul Allah.

Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari

dipertemuan berikut nya dan menyampaikan tugas

mandiri terstruktur

Bersama sama menutup pelajaran dengan berdo’a

2. Pertemuan kedua

a Kegiataan pendahuluan

1) Peserta didik membuka pelajaran dengan salam dan

do’a

2) Pesrta didik mengawali pembelajaran dengan membaca

Al Qur’an

3) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran

4) Guru memberikan motivasi dan memberikan

pertanyaan yang sesuai dengan materi.

5) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi

dasar dan tujuan yang akan dicapai

6) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

b Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati

Siswa membaca teks atau melihat tayangan

gambar/vidio tenteng nama dan sifat sifat rasul Allah

Page 101: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

87

Dengan sifat respontif dan santun siswa bertanya jawab

tentang materi atau tayangan visual yang sudah

dibaca/dilihat

menalar

Dengan mengunakan bahasa indonesia yang baik dan

benar siswa menjelaskan tentang nama dan sifat sifat

rasul Allah.

Mencoba

Peserta didik secara berkelompok mencari dan

mengumpulkan nama dan sifat sifat rasul Allah

Menyajikan

Dengan sifat tanggung jawab dan santun siswa

menyampaikan hasil diskusi/pengamatan dalam laporan

tertulis

c Penutup (10 menit)

Pesrta didik dibawah bimbingan guru, menyimpulkan

materi pembelajaran secara demokratis

Peserta didik bersama sama melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik

yaitu kelompok yang benardalam menjelaskan nama

dan sifat sifat rasul Allah

Page 102: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

88

Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari

dipertemuan berikut nya dan menyampaikan tugas

mandiri terstruktur

Bersama sama menutup pelajaran dengan berdo’a

3. Pertemuan ketiga

a. Kegiataan pendahuluan

1) Peserta didik membuka pelajaran dengan salam dan

do’a

2) Pesrta didik mengawali pembelajaran dengan membaca

Al Qur’an

3) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran

4) Guru memberikan motivasi dan memberikan

pertanyaan yang sesuai dengan materi.

5) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi

dasar dan tujuan yang akan dicapai

6) Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

b. Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati

Siswa membaca teks atau melihat tayangan

gambar/vidio tenteng prilaku yang mencerminkan

beriman kepada rosul rosul Allah.

Page 103: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

89

Dengan sifat respontif dan santun siswa bertanya jawab

tentang materi atau tayangan visual yang sudah

dibaca/dilihat

menalar

Dengan mengunakan bahasa indonesia yang baik dan

benar siswa menjelaskan tentang prilaku yang

mencerminkan beriman kepada rosul rosul Allah

Mencoba

Peserta didik secara berkelompok mencari dan

mengumpulkan bukti nyata mengenai prilaku yang

mencerminkan beriman kepada rosul rosul Allah

Peserta didik mendiskusikan fugsi dan prilaku yang

mencerminkan beriman kepada rosul rosul Allah

Menyajikan

Dengan sifat tanggung jawab dan santun siswa

menyampaikan hasil diskusi/pengamatan dalam laporan

tertulis.

c. Penutup (10 menit)

Pesrta didik dibawah bimbingan guru, menyimpulkan

materi pembelajaran secara demokratis

Peserta didik bersama sama melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

Page 104: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

90

Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik

yaitu kelompok yang benardalam menjelaskan prilaku

yang mencerminkan beriman kepada rosul rosul Allah

Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari

dipertemuan berikut nya dan menyampaikan tugas

mandiri terstruktur

Bersama sama menutup pelajaran dengan berdo’a

i. Penilaian

Instrument penilaian (Aspek sikap spiritual)

Nama Sisma : ...................................

Kelas /Semester :VIII / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Lembar Penilaian

No Pertanyaan Pilihan jawaban Skor

Sangat

Setuju

setuju Ragu

ragu

Tidak

Setuju

1 saya meyakini akan

keberdaan para

rasul

2 Nabi muhamad

adalah nabi dan

rosul

3 Rosul Allah

merasakan sakit

seperti manusia

4 Rosul diutus untuk

mengajarkan syariat

kepada manusia

Page 105: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

91

5 Rosul adalah

teladan bagi

manusia

Jumlah Skor

Keterangan Nilai Nilai Akhir

Sangat setuju = 4

Setuju = 3

Ragu ragu = 2

Tidak setuju = 1

Skor yang diperoleh

............................ x 100 =

........

Skor maksimal

Catatan :.................................................................................................................

c. Evaluasi pembelajaran

Pada tahap evaluasi, guru melaksanakan evaluasi pembelajaran

secara komprehensif yang mencakup ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Ada dua macam penilaian yang digunakan oleh guru yaitu

penilaian penguasaan konsep atau pemahaman dan penilaian penerapan

atau sikap. Penilaian penguasaan konsep atau pemahaman dilakukan

dengan ulangan harian, dengan KKM 75, apabila ada siswa di bawah

KKM maka diadakan remidi, dan penilaian penerapan dilakukan dengan

skala sikap.

Guru selalu melibatkan orang tua dalam memantau hasil belajar

siswa di rumah dengan cara setiap kali hasil ujian harus dibawah pulang

dan dimintai paraf orang tua kemudian dikembalikan lagi ke

Guru.Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru tidak hanya

bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, namun siswa juga

Page 106: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

92

mengevaluasi gurunya. Sehingga menciptakan evaluasi pembelajaran yang

demokratis dan humanis.

Menurut kepala MTs N Ngablak, Drs. Gunartomo, M. Pd,

internalisasi nilai-nilai demokrasi tidak hanya ditanamkan dalam proses

pembelajaran namun juga ditanamkan melalaui kegiatan ekstra kurikuler,

siswa bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya, selaian itu juga

ada pengembangan kecakapan hidup dan kegiatan kesiswaan seperti

pemilihan ketua OSIS. Semua kegiatan itu diharapkan akan menumbuhkan

sikap demokratis pada diri siswa.

C. Faktor Pendukung Pelaksanaan Internalisasi Nilai- Nilai Demokrasi

pada Proses Pembelajaran PAI di MTs Negeri Ngablak

Faktor pendukung dalam pelaksanaan internalisasi nilai-

nilai demokrasi pada proses pembelajaran adalah:

a. Kemampuan guru yang cukup professional dalam mengelola proses

pembelajaran.

b. Sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai.

c. Adanya dukungan dari wali murid dalam memantau dan perkembangan

proses pembelajaran.

d. Keterlibatan waka kesiswaan dalam memberikan reward kepada

peserta didik yang berprestasi di kelas, dan memberikan punishment

kepada peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran di kelas dengan

baik.

Page 107: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

93

D. Faktor Penghambat Pelaksanaan Internalisasi Nilai-Nilai Demokrasi

pada Proses Pembelajaran PAI di MTs Negeri Ngablak

Dalam pelaksanaan internalisasi nilai nilai demokrasi pada proses

pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) guru mengalami

hambatan.hambatan yang dialami guru dalam melaksanakan program

tersebut adalah;

a. Guru mengalami kesulitan dan kurang teliti dalam menentukan nilai-

nilai demokrasi yang sesuai dengan materi.

b. Guru mengalami kendala pada keterbatasan waktu pembelajaran yang

tidak sesuai dengan materi yang begitu banyak.

c. Kurangnya antusiasme siswa terhadap pembelajaran

E. Upaya yang Dilakukan Guru di MTs N Ngablak dalam Mengatasi

Kendala Pelaksanaan Internalisasi Nilai-nilai Demokrasi pada Proses

Pembelajaran PAI.

Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendalam dalam

pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran

diantaranya adalah:

a. Guru lebih teliti dan kreatif lagi dalam menentukan nilai demokrasi

yang sesuai dengan materi.

b. Guru selalu datang tepat waktu sesuai dengan jam pelajaran. Untuk

meminimalisir termakannya waktu pelajaran oleh jam pelajaran

sebelumnya. Selain itu dengan keterbatasan waktu pembelajaran guru

memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan di rumah.

Page 108: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

94

c. Guru membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

dengan memberikan perhatian secara maksimal ke peserta didik.

d. Guru memberikan hadiah terhadap peserta didik yang aktif guna

memotivasi semangat peserta didik untuk lebih giat lagi. Disisi lain,

peserta didik yang belum aktif akan termotivasi untuk bisa ikut

berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

e. Guru berupaya untuk menciptakan persaingan (kompetisi) positif di

antara peserta didiknya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajarnya.

f. Guru melakukan inovasi dengan cara memberikan pengalaman-

pengalaman baru dan pintar menarik perhatian siswa.

g. Guru melakukan pengembangan media pembelajaran.

Page 109: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

95

BAB V

PENUTUP

A. kesimpulan

1. Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran

PAI dapat diwujudkan melalui:

a. Tahap perencnaan pembelajaran, pada tahap ini guru mengintegrasi

nilai-nilai demokrasi dengan cara mengidentifikasi SK dan KD. Pada

tahap penyusunan RPP, guru melihat silabus yang telah ada terlebih

dahulu, materi mana yang cocok diintegrasikan dengan nilai-nilai

demokrasi, menyisipkan nilai-nilai demokrasi pada nilai karakter, dan

menambah sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. Pelaksanaan pembelajaran, pada tahap pelaksanaan Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam ( PAI ) yang memuat nilai-nili demokrasi

dilakukan dengan menerapkan metode diskusi dan tanya jawab

dengan memanfaatkan media yang telah ada, dengan tujuan untuk

mengaktualisasikan tindakan belajar siswa sesuai dengan

karakteristiknya masing-masing, menempatkan siswa sebagai subjek

pembelajaran, dan pembelajaran yang memberi ruang bagi peserta

didik untuk mengembangkan kreativitas peserta didik. Pada saat

membuka dan menutup pelajaran guru juga mencerminkan nilai-nilai

demokrasi.

c. Evaluasi pembelajaran; Pada tahap evaluasi, guru melaksanakan evaluasi

pembelajaran secara komprehensif yang mencakup ranah kognitif, afektif

Page 110: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

96

dan psikomotor. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru tidak

hanya bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, namun siswa

juga mengevaluasi gurunya. Sehingga menciptakan evaluasi

pembelajaran yang demokratis dan humanis.

d. Kegiatan-kegiatan sekolah yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi,

diantaranya adalah pemilihan ketua OSIS.

2. Faktor pendukung pelaksanaan internalisasi nilai-nilai demokrasi adalah

kemampuan guru yang cukup professional dalam mengelola proses

pembelajaran serta sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah guru mengalami kesulitan dan

kurang teliti dalam menentukan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan

materi, guru mengalami kendala pada keterbatasan waktu pembelajaran

yang tidak sesuai dengan materi yang begitu banyak dan kurangnya

antusiasme siswa terhadap pembelajaran.

3. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan cara guru lebih teliti dan

kreatif dalam menentukan nilai-niali demokrasi yang sesuai dengan

materi, guru selalu datang tepat waktu sesuai dengan jam pelajaran, untuk

meminimalisir termakannya waktu pelajaran oleh jam pelajaran

sebelumnya, membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

dengan memberikan perhatian secara maksimal ke peserta didik, dan guru

memberikan hadiah terhadap peserta didik yang aktif guna memotivasi

semangat peserta didik untuk lebih giat lagi. Disisi lain, peserta didik yang

Page 111: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

97

belum aktif akan termotivasi untuk bisa ikut berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.

B. Saran

1. Pada penyusunan RPP guru harus teliti dan kreatif dalam menentukan

nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan materi.

2. Hendaknya guru tidak menghadapi muridnya dengan sikap kasar karena

dapat menghilangkan rasa simpati peserta didik yang akan menjadikan

mereka menolak pelajaran yang disampaikan.

3. Hendaknya guru lebih memahami kondisi psikologi anak di kelas.

4. Hendaknya seluruh komponen yang ada baik dalam lingkungan keluarga,

sekolah, masyarakat, untuk saling mendukung agar siswa sejak dini

mampu memahami tentang nilai-nilai demokrasi. Sehingga siswa tidak

hanya menerima perlakuan demokratis di kelasnya saja. Nilai-nilai

demokrasi ini tidak hanya untuk dipahami saja, tetapi harus dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, sehingga sikap

demokratis siswa akan mudah terbentuk.

Page 112: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

DAFTAR PUSTAKA

Abrasy,Muhammad Atyah.1970. Dasar-Dasar Pendidikan

Islam. J a k a r t a : Bulan Bintang.

Azra, Azyumardi.1998. Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan

Islam. J a k a r t a : Logos wacana Ilmu

Baba, Sidek.2002. Konsep Toleransi Menghadapi Perbedaan dan Agama

dalam Prespektif Sejarah dan Al-Qur’an, Dalam Islam

dan Perdamaian Global, Yogyakarta: Media Press.

Danim, Sudarman.2003. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan.

Y o g y a k a r t a : Pustaka Pelajar.

Ghafur, Waryono Abdul. 2005. Tafsir Sosial: Mendialogkan Teks

dan Konteks, Yogyakarta : LSAQ.

Hasan Muhammad Tholcha, 1997 HAM dan Pluralisme Agama;

Tinjauan Kultural dan Teologi Islam dalam HAM dan

Pluralisme Agama. Surabaya: PKSK.

H.A.R Tilaar . 2004 Multikultural Tantangan-Tantangan Global Masa

Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional

Jakarta: Grasindo.

Hasan, Mukhammad. 2008. Pembinaan Nilai-nilai Agama Islam melalui

Bimbingan dan Konseling d i S D A l -Falah

S a l a t i g a . Skripsi Sarjana Pendidikan. Salatiga:

Perpustakaan STAIN Salatiga.

Page 113: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

Hadi, Syamsul.2012 Profesionalisme Guru dalam Menghadapi Tuntutan

Pembelajaran Demokratis. http: www.dalilskripsi.com

diunduh tanggal 20 November 2012.

Kartono, Kartini.1997. Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan

Nasioanl Beberapa Kritik dan Sugesti Jakarta: Pradaya

Paramita.

Kuntowijoyo. 1993. Paradigma Pendidikan Islam; Interprestasi Untuk

Aksi. Bandung: Mizan,

Madjid, Nurcholis.1999. Cendekiawan dan Religiusitas Masyarakat.

Jakarta: Paramadina.

MaududI,Abu Ala.Tanpa Tahun.HAM dalam Islam, terj. Bambang

Iryana Djajaatmadja. 2005 Jakarta: Bumi Aksara.

Muhaimin. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.

Muhaimin dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam.

B a n d u n g : Trigenda Karya.

Mulyasa.2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:

Rosdakarya. 2007.

Mujai, Saiful.1995 Demokrasi dan Retorika Kelompok Dominan (

catatan untu Denny J.A). Harian Republika

Misrawi, Zuhairi.2007. Al-Quran Kitab Toleransi: Inklusifisme,

Pluralisme dan Multikulturalisme. Jakarta: Fitrah,

Page 114: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

M. Silberman.Actieve Learning. Terj. Sarduli dkk.2001. Strategi

Pembelajaran Aktif , Yogyakarta : Appendis.

Al-Qurthubi. 1993. al-Jami’Lil Ahkam al-Qur’an, Juz 3, Beirut: Bzar al-

Fikr.

Ramayulis.2010. Imu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Al-Rasyidin, 2011 Demokrasi Pendidikan Islam; Nilai Intrinsik dan

Instrumental, Bandung: Cipustaka Media Perintis.

Rosyada, Dede. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis.Jakarta:

Kencana.

Tim Penyusun. 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Page 115: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

Lampiran-lampiran

Page 116: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

Lampiran I

DAFTAR SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Rochmad Siyamto Progdi : PAI

NIM : 111 09 17` Dosen pembimbing : Drs. Abdul Syukur, M.Si.

NO KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI

1 “Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kehamasiswaan(OPAK)”

oleh STAIN Salatiga

18- 20 Agustus

2009

Peserta 3

2 “Pelatihan emotional Spiritual

Intelligence Quotien (ESIQ)”

21 Agustus 2009 Peserta 2

3 “User Education UPT

perpustakaan STAIN Salatiga

25 – 29 Agustus

2009

Peserta 2

4 Serasehan pendidikan keagamaan

dengan tema “peran pendidikan

dalam meningkatkan

spiritualitas’intelektualitas,dan

moralias bangsa”oleh oleh

SEMA,HMJ Tarbiyah,dan FKM

PGMI

9 september 2009 Peserta 2

5 masa penerimaan anggota baru

pergerakan mahasiswa islam

indonesia ( PMII )oleh PMII

cabang salatiga

22 november 2009 Peserta 2

6 Turnament wushu nasional

terbuka piala walikota salatiga

14-19

Desember 2009

Panitia

8

7 Pekan olahraga stain (PORS) ssc

Stain Salatiga

12- 14 maret 2010 Panitia 3

8 Ssc cup 1 tingkat SMA Se-

salatiga oleh stain sport salatiga

20 dan 27 febuari

2011

Panitia 3

9 Pekan olahraga stain (PORS) ssc

Stain Salatiga

13-14 april 2011 Panitia

3

10 Penyuluhan peraturan kawasan

kampus bebas rokok oleh STAIN

Salatiga

11- 12 mei 2011 Peserta 2

11 Pendidikan dan latian dasar

(DIKSAR) calon anggota SSC

Stain Salatiga

22-29 januari 2012 Panitia 3

12 Pekan olahraga stain (PORS) ssc

Stain Salatiga

7-8 April 2012 Panitia 3

13 Bebek cup IV oleh Stain Sport

Club

1 juli 2012 Panitia 3

14 Opak STAIN Salatiga 2012 05 - 07 september

2012

Peserta 3

15 Ssc cup 1 tingkat SMA Se-

salatiga oleh stain sport salatiga

13 – 14 oktober

2012

Panitia

3

Page 117: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

16 Ujian kenaikan Tingkat wushu

putra nusantara

21 desember 2012 Panitia

3

17 Ekspresi dan kreasi musik in

campus tribute “iwan fals”

bersama diplomat mild

27 desember 2012 Panitia 3

18 Pendidikan dan latian dasar

(DIKSAR) calon anggota SSC

Stain Salatiga

7-13 januari 2013 Panitia 3

19 Pekan olah raga STAIN (PORS)

V oleh SSC Stain Salatiga

4-5 mei 2013 Peserta 2

20 Pekan olah raga STAIN (PORS)

V oleh SSC Stain Salatiga

4-5 mei 2013 Juara 1

tenis meja

3

21 Pekan olah raga STAIN (PORS)

V oleh SSC Stain Salatiga

4-5 mei 2013 Juara 1

bola volley

3

22 Musik in campus oleh Stain

Music Club ( SMC)

6 juli 2013 Panitia 3

23 Grand louncing band perfoment

SMC 2013

13 Febuari 2013 Panitia dan

peserta

3

24 Temu pramuka pengalang

penegak (TPPP) 2 oleh racana

kusuma dilaga- woro srikandi

05-06 0ktober 2013 Juri 3

25 SSC CUP III futsal competesion

kategori SMA/ SMK/ MA se –

Salatiga dan sekitarnya

9- 10 November

2013

Panitia 3

26 Laporan pertanggung jawaaban

dan munsyawarah besar SSC

2013

30 November dan 1

Desember 2013

Panitia

2

27 Pendidikan dan latian dasar

(DIKSAR) calon anggota SSC

Stain Salatiga

17 -16 januari

2014

Panitia 3

28 Pekan olah raga STAIN (PORS)

V oleh SSC Stain Salatiga

4-5 mei 2013 Panitia 2

29 Laporan pertanggung jawaaban

dan munsyawarah besar SSC

2013

6-7 desember 2014 Panitia

2

30 Cec festifal 2015 21 -22 november

2015

Peserta 2

31 Pendidikan dan latian dasar

(DIKLATSAR) SSC 2011

16- 17 januari 2011

Panitia 3

32 Konser perdana angkatan

cambioso

20 maret 2012 Peserta 2

33 Laporan pertangung jawaban dan

munsyawarah besar SSC 2012

16- 17 november

2012

Panitia 2

34 Pors IV 24 -25 maret 2014 Panitia 3

35 Diksar stain sport club 12 -14 november

2010

Peserta 2

36 Ngabuburit dan dialog lintas

agama salatiga bhinika ika

30 juni 2015 Panitia 3

Page 118: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

37 Temu lembaga legislatif

PTAI,PTN,DAN PTS se –

JAWA TENGAH

23 febuari 2016 Peserta 3

Jumlah skor

Salatiga,10 maret 2016

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag

NIP. 19700510 199803 1 003

Page 119: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

Lampiran II

Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kab.Magelang

visi dan misi Mts Negeri Ngablak dan beberapa prestasi yang didapat

Page 120: INTERNALISASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PROSES ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1128/1/ROCHMAT SIYAMTO.pdf · SKRIPSI ... pembelajaran PAI dapat diwujudkan melalui tahap

Interview bersama Ibu Dra.Ahsani Hikmawati 22 febuari 2016

dan Bapak Muchlas, Ba pada hari Senin, 23 febuari 2016

Foto bersama kepala MTs N 1 Ngablak, Bapak Drs. Gunartomo, M. Pd, dan

waka kurikulum Bapak Supriyatno Widodo, S.P