Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

27
GENETIKA KELOMPOK 8: Baitun Nikmah (A1C211012) Eka Astri (A1C211210) Ferytia Rizkaya (A1C211009) Heri Setiono (A1C211211) Laili Munawarah (A1C211015) Mega Purwati (A1C2) Muhammad Hermawan (A1C211025) Nida Hayati (A1C211037) Septiana Marti (A1C211046)

description

kaitan antara interaksi gen dan epistasis, beserta contoh-contoh persilangannya.

Transcript of Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Page 1: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

GENETIKAKELOMPOK 8:

Baitun Nikmah (A1C211012)

Eka Astri (A1C211210)

Ferytia Rizkaya (A1C211009)

Heri Setiono (A1C211211)

Laili Munawarah (A1C211015)

Mega Purwati (A1C2)

Muhammad Hermawan (A1C211025)

Nida Hayati (A1C211037)

Septiana Marti (A1C211046)

Page 2: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

INTERAKSI GEN, EPISTASIS, DAN RASIO FENOTIPNYA

Page 3: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Penyimpangan Hk. Mendel Sejak diakuinya Hukum Mendel

(segregasi dan berpadu bebas) maka banyak dilakukan penelitian ke arah genetika.

Namun rasio Mendel seperti 3:1 dan 9:3:3:1 tidak selalu terjadi dalam semua persilangan.

Hal ini disebut penyimpangan.

Page 4: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Penyimpangan Hk. Mendel Pewarisan suatu sifat ditentukan oleh

gen-gen yang terletak pada kromosom. Tempat gen-gen pada kromosom

disebut dengan lokus. Setiap lokus memiliki 2 atau lebih

alel yang mengendalikan suatu karakter.

Page 5: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Penyimpangan Hk. Mendel Penyimpangan terjadi karena terdapat

karakter-karakter yang dipengaruhi oleh lebih dari sepasang gen yang berinteraksi.

Interaksi akan memunculkan berbagai variasi fenotipe, meskipun hukum dasar pewarisan sifat keturunan sama dengan Mendel.

Interaksi gen menyebabkan perubahan rasio keturunan.

Page 6: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Interaksi Gen Lintasan Berbeda Umumnya interaksi yang melibatkan

dua lintasan biokimia yang berbeda, menghasilkan  F2 dengan 4 kelas fenotipe yang berhubungan dengan kelas genotipe yang mungkin terbentuk, sebagai contoh adalah pewarisan warna kulit pada Corn Snake.

Page 7: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Interaksi Gen Lintasan Berbeda

Page 8: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Interaksi Gen Lintasan Sama1. Intralokus atau intralelik atau

intragenik adalah interaksi alel-alel pada lokus yang sama. Alel dominan menutupi pengaruh dari alel resesif, sebagian atau penuh

2. Interlokus atau intergenik adalah interaksi alel-alel pada lokus berbeda. Gen pada satu lokus mempengaruhi ekspresi dari lokus lain atau gen pada satu lokus berinteraksi dengan gen pada lokus lain. Dikenal dengan istilah EPISTASIS. 

Page 9: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Intralokus/ Intralelik/ Intragenik Dominansi; kehadiran alel dominan

dari suatu gen menyebabkan efek alel resesif dari lokus yang sama akan terselubungi, sehingga fenotipe yang tampak adalah efek alel dominan.

Dominan parsial/ incomplete dominance; pada tipe ini tidak terjadi dominansi karena fenotipe heterozigot terletak diantara 2 induk homozigot (intermediet).

Contoh variasi pada bunga snapdragons.

Page 10: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

A clear example of incomplete dominance is seen in flower color of snapdragons.A cross between a

white-flowered plant and a red-flowered plant will produce all pink F1 offspring.

Self-pollination of the F1 offspring produces 25% white, 25% red, and 50% pink offspring.

Page 11: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Intralokus/ Intralelik/ Intragenik Kodominan; pada tipe ini, alel-alel suatu gen

dari lokus yang sama berinteraksi dan sama-sama memberikan efek pada penampilan fenotipenya.

Dominansi berlebih (overdominance); pada proses ini, heterozigot mempunyai nilai fenotip yang terletak diluar kedua induknya.

Contohnya Type A blood = AA or AO Type B blood = BB or BO Type O blood = OO Type AB blood = AB

Page 12: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya
Page 13: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Interlokus/ Intergenik/ EPISTASIS Epistasis artinya menutupi gen lain dan

gen yang ditutupi disebut juga dengan hypostatis.

Pemunculan sifat satu alel dapat berubah karena adanya kehadiran atau ketidakhadiran salah satu alel atau lebih pada lokus yang berlainan.

Proses ini berlangsung bila paling sedikit ada 2 lokus yang mengendalikan pemunculan satu sifat/karakter.

Page 14: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Dominan epistasi; suatu gen

dominan mengalahkan pengaruh dominan lainnya dan resesifnya. Contoh: Warna buah squash/ labu; Jika dihibrid di-selfing maka akan terdapat 3 warna buah squash dengan rasio 12:3:1 (putih : kuning : hijau). 

Page 15: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS DOMINAN

Page 16: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Resesif epistasi; kedua pasang

gen dominan lengkap, tetapi gen resesif pada satu lokus (lokus epistatik) menekan penampilan alel pada lokus lain (lokus hypostatik).

Contoh warna kulit bawang merah dan warna bulu mencit, yang jika disilangkan menghasilkan rasio 9:3:4.

Page 17: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

WARNA BULU MENCIT (9:3:4)

Page 18: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Inhibitor gen action; satu gen

dominan pada satu lokus dan homozigot resesif pada lokus yang lain bersifat epistasis,

Interaksi ini disebut juga dengan epistasi dominan & resesif

Contoh pada warna bulu ayam kampung, jika disilangkan akan didapat rasio 13:3

Page 19: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS

Page 20: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Duplikat dominan epistasi;

interaksi yang terjadi bila dua gen berperan sama dan mengatur sifat yang sama yaitu salah satu dapat menggantikan yang lain. Tipe interaksi ini disebut juga dengan isoepistasi.

Contoh: bentuk kernel pada gandum, jika disilangkan akan menghasilkan rasio 15:1

Page 21: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

TV

TV

Tv

Tv

tV

tV

tv

tv

TTVV TTVv TtVV TtVv

TTVv TTvv TtVv Ttvv

TtVV TtVv ttVV ttVv

TtVv Ttvv ttVv ttvv

(b) The crosses of Shull

TTVVTriangular

ttvvOvate

TtVvAll triangular

F1 (TtVv) x F1 (TtVv)

x

F1 generation

15:1 ratio results

DUPLIKAT DOMINAN EPISTASI

Page 22: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Duplikat resesif epistasi; Dua gen

resesif bersifat epistatik terhadap alel dominan. Hal ini disebut juga dengan istilah komplementer.

Contoh: warna bunga pada tanaman kacang kapri, jika disilangkan akan menghasilkan rasio 9:7

Page 23: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

Figure 4.18

9 C_P_ : 3 C_pp :3 ccP_ : 1 ccpp

purple white

KOMPLEMENTER (RASIO 9:7)

Page 24: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS Incomplete duplikat epistasis; terjadi

apabila dua gen bukan alelnya bekerja saling menambah atau bersifat kumulatif untuk menimbulkan suatu karakter.

Contoh: pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram, bulat, dan lonjong.rasio yang dihasilkan 9:6:1

Page 25: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

EPISTASIS

Page 26: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya
Page 27: Interaksi Gen, Epistasis Dan Rasio Fenotipnya

TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA