Integrasi Iman Dan Iptek

download Integrasi Iman Dan Iptek

If you can't read please download the document

description

Teknologi dilihat dari sudut pandang agama

Transcript of Integrasi Iman Dan Iptek

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan yang terjadi di zaman kita ini sungguh dahsyat, radikal, dan luas meliputi seluruh dunia mengenai berbagai aspek kehidupan yang penting. Perubahan-perubahan ini bisa dilacak dari awal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya berpengaruh pada perubahan-perubahan sosial dan ekonomi. Perkembangan teknologi modern telah mengubah pola produksi yang semula bersifat agraris dan substansi menjadi industrial dan komersial. Akibatnya menimbulkan apa yang sekarang kita kenal dengan globalisasi. Perkembangan semacam ini berpengaruh besar dalam perubahan mental, cultural, dan hubungan sosial. Perkembangan teknologi di bidang media masa dan jaringan telekomunikasi menawarkan berbagai nilai baru yang bersifat sekunder. Perubahan zaman ini menjadi menakutkan terutama bagi mereka yang mempunyai kepedulian yang mendalam mengenai arah perjalanan sejarah manusia dan tujuan akhirnya suasana ketakutan ini meliputi berbagai aspek penting dalam kehidupan terutama kehidupan agama. Dalam era modern sebetulnya agama bisa dan telah pula memanfaatkan kemajuan pemikiran ilmiah untuk mendasari cara pandang keTuhanan (teologi), moral dan kiprah sosial serta aspek-aspek lainnya. Dalam perkembangan teknologi sebenarnya berpengaruh besar pada agama, terutama pada penyebarannya, di zaman ini sudah jarang orang-orang membaca kitab atau pergi ke gereja. Mereka lebih disibukkan oleh pekerjaan mereka dan perkembangan teknologi yang sedang meriah-meriahnya. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi para pemuka agama, sehingga muncullah suatu kesimpulan bahwa agama pun harus mengikuti perkembangan iptek.1.2 Perumusan MasalahAdapun perumusan masalah dari Iman dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai berikut :A. Apa pengertian dari Iman dalam Teknologi ?B. Bagaimana pandangan Iman terhadap Teknologi pada Era Global ?C. Bagaimana kedudukan Agama dan Teknologi pada manusia jaman sekarang ?D. Bagaimana Peran Agama terhadap IPTEK dan peran IPTEK terhadap Agama?I.3 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah berjudul Iman dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah membantu melihat permasalahan yang terjadi yang terjadi berkaitan dengan Iman dalam Teknologi. Mewujudkan sikap beriman terhadap tantangan global yang merajalela di zaman yang modern.BAB IIPEMBAHASANPengertian Iman Dalam TeknologiDi tengah perkembangan dunia yang semakin global dan sekunder, persoalan agama dan penghayatan iman digugat maknanya. Sebagaimana iman yang dimaksud oleh P. Ricouer masih dalam taraf perwujudan mengganti eksistensi agama. Dalam pengertian agama dalam teknologi, perubahan yang terjadi pada zaman ini sungguh banyak dan meluas dan meliputi seluruh dunia. Perubahan yang paling mudah terlihat adalah perubahan teknologi, yang akhirnya berdampak pula pada perubahan agama kita. Para penganut agama menyadari bahwa perubahan tersebut pastilah akan berdampak besar pada pemikiran agama di zaman ini dan harus berusaha mempertanggungjawabkan dasar penghayatan religiusnya. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dalam menghadapi perubahan tersebut. Akan tetapi tak semua orang akan memperjuangkan agamanya, bagi orang yang merasa terlindungi atau punya kekuasaan, mereka cenderung menghindari masalah dan ingin lepas dari pertanggungjawaban religius tersebut. Sementara itu ada pula yang merasa takut akan perubahan zaman dan mencari-cari agama sebagai tempat berlindung, sehingga agama hanya digunakan sebagai tempat untuk menghindari masalah, bukan dihayati sepenuhnya. Dalam hubungan agama dengan teknologi sendiri, cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Ketika orang-orang sudah mulai terlalu bergantung pada teknologi dan menjadi takut akan teknologi, mereka mulai meninggalkan agama, hal ini di tanggapi oleh para pemuka agama dan mereka mengambil beberapa tindakan, contohnya proses penyebaran agama yang bisa menggunakan iptek, sehingga diharapkan orang-orang menjadi tertarik dan dapat tetap mengikuti perkembangan teknologi tanpa meninggalkan agama.Pandangan Iman terhadap Teknologi pada Era GlobalSekarang ini kita berada dalam zaman dimana sering terjadi perjumpaan antar agama dan budaya yang berbeda sementara itu penghayatan agama pun semakin personal dan eksistensial. Setiap orang merasa bertanggungjawab atas agama yang dianutnya sendiri. Lebih lanjut masyarakat dewasa ini dikondisikan oleh apa yang kita kenal sebagai budaya global.Situasi ini menjadikan masyarakat menjadi semakin terbuka pada keyakinan-keyakinan lain.Sehingga mereka menjadi terbagi mereka yang terpengaruh oleh perkembangan dan keyakinan teknologi dan mereka yang tetap berpegang pada keyakinan agama mereka masing-masing. Bila kita lihat pada kenyataanya, perkembangan teknologi akan membawa kesejahteraan bagi umat manusia, hal itu tak dapat dipungkiri lagi. Namun ada masyarakat yang menentang mempelajari , memahami dan menggunakan teknologi, apalagi memajukan teknologi itu sendiri. Di sisi lain, bagi masyarakat yang mendukung, agama dipandang sebagai penghambat kemajuan teknologi karena dianggap mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal. Sehingga terjadilah perselisihan dan ketegangan antara teknologi dan iman. Mengapa?Mari kita pahami mengapa beberada orang mengatakan bahwa iman tak dapat menerima teknologi. Menurut mereka teknologi merupakan hasil nalar atau akal budi manusia, sehingga itu dianggap bertentangan dengan iman. Teknologi dapat menjadi berhala, karena dapat menjelaskan segala perkara, masalah hidup dan memenuhi harapan manusia. Sehingga teknologi dijadikan dewa dan manusia tidak memerlukan Tuhan. Kemudian menciptakan keadaan yang tak bernorma. Dengan kehadiran teknologi audio dan visual seperti alat-alat elektronik, menyebabkan penyebaran hiburan-hiburan yang tak bermoral dan merusak iman manusia. Lain dari itu teknologi juga digunakan untuk menciptakan alat-alat yang bertujuan untuk menghancurkan satu sama lain, sebagai contoh, persenjataan dan bom nuklir.Dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa teknologi membawa dampak negatif pada manusia. Namun bukan berarti teknologi tidak mempunyai sisi positif yang seimbang. Pertanyaannya adalah, untuk apakah teknologi tersebut digunakan? Teknologi dan iman dapat bekerja sama dan menjadi sekutu. Disini akan kami jabarkan bagaimana iman dan teknologi dapat bersekutu:Teknologi adalah tugasPengaruh iman yang mendorong lahirnya teknologi adalah cermin sikap dari iman yang bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepada manusia sebagaimana yang tertulis pada Kitab iman Kristiani Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.Teknologi harus sesuai dengan nilai-nilai moralTeknologi dapat menjadi sangat bermanfaat bagi manusia, dapat juga menjadi bencana. Maka dari itu haruslah penggunaan teknologi sesuai dengan nilai moral, dengan taat dan bertanggungjawab kepada norma-norma Allah. Teknologi juga diharuskan sesuai dngan norma yang berlaku di dalam masyarakat.Kedudukan Agama dan Teknologi pada Manusia Jaman SekarangKalau tantangan pertama adalah pluralisme dan tantangan kedua adalah sekularisme, maka tantangan ketiga dalam hidup keagamaan di zaman ini adalah individualisme. Kemajuan teknologi saat ini tidak hanya merambah ke struktur kehidupan dari kebersamaan menjadi individualis. Sebetulnya mentalitas hidup yang disebut individualisme sudah muncul sejak zaman pencerahan (aufklarung), dengan semboyannya:Beranilah berpikir sendiri! ( sapere aude!).2Namun perubahan ini juga merombak konsep manusia itu sendiri (manusia diperbudak oleh teknologi). Perombakan itu juga mengakibatkan renggangnya hubungan manusia dengan Tuhan, perubahan ini juga merubah cara pandang manusia terhadap agama. Sehingga agama bukan lagi menjadi pedoman ataupun penerang dan penentram jiwa, melainkan hanya sebagai pelengkap atau formalitas saja.Akibat kondisi tersebut, maka timbullah asumsi bahwa agama perlu mengikuti perkembangan kemajuan teknologi dari masa ke masa. Namun proses ini tidaklah berjalan dengan baik, meskipun mengikuti proses berjalannya teknologi, banyak masalah yang terjadi. Ajaran-ajaran agama pada masa ini mulai memudar dan tak berbobot, di gereja terjadi penciutan iman, bagi kaum yang muda maupun yang tua, sehingga jumlah pengikutnya pun berkurang drastis. Salah satu alasannya adalah bahwa mereka tidak menulusi iman dan menganggap bahwa hal pokok adalah pekerjaan mereka, sedangkan agama hanyalah bagian sekunder dari hidup mereka. Peran agama dalam IPTEK dan peran IPTEK dalam agamaPeran Perubahan. Artinya ajaran-ajaran agama dapat merubah umatnya kearah yang lebih baik. Dampak dari perubahan tersebut diharapkan mampu dirasakan oleh masyarakat luas. Agama harus membuka peluang agar umat dengan keputusan sendiri melakukan perubahan sekaligus mengubah masyarakat. Walaupun demikian, agama tidak boleh salah kaprah menilai bahwa semua hal dalam masyarakat [misalnya unsur-unsur budaya, tatanan dan interaksi sosial, cara hidup warisan nenek moyang, dan lain-lain] sebagai kebiasaan lama yang harus dirubah karena tidak sesuai dengan ajaran agama. Jika agama menemukan hal-hal dalam masyarakat yang mungkin saja bertantangan dengan ajaran keagamaan, maka tidak perlu melakukan pemaksaan agar meninggalkannya. Agama hanya memberikan pertimbangan agar umat dengan suka rela meninggalkan hal-hal tersebut. Peran Perubahan Pribadi Manusia. Alasan-alasan positif seseorang menjadi umat beragama, antara lain agar memperoleh kepastian keselamatan, mengingatkan dirinya sendiri bahwa TUHAN yang menciptakan serta mengatur segala sesuatu termasuk hidup dan kehidupan. Kesadaran adanya TUHAN. Ajaran-ajaran agama mampu sebagai pagar pembatas agar tidak jatuh serta terjerumus ke dalam cara-cara hidup yang buruk serta negatif. Mampu mendorong manusia melakukan kasih. Dengan keyakinan seperti itu, bisa dipastikan bahwa, seseorang yang beragama dan sekaligus melaksanakan serta mengimani ajaran agama, maka akan mengalami perubahan pada hidup dan kehidupannya. Semuanya itu berarti, umat beragama, harus membuktikan bahwa hidup dan kehidupannya sesuai dengan ajaran agama. Pada hakekatnya, perubahan diri seseorang ketika ia menjadi umat beragama yang setia dan taat, menyangkut tiga hal penting, yaitu iman, pengharapan, dan cinta kasih. Peran Edukasi. Edukasi dimaksud menyangkut pembinaan, pendidikan, pengajaran dalam arti seluas-luasnya. Memang agama lebih banyak berperan bimbingan spiritual atau rohanian, akan tetapi tidak boleh berhenti sampai di situ. Agama juga bisa berperan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia. Peran edukasi pada agama-agama dapat menghasilkan umat taat dan tunduk kepada TUHAN, ditandai dengan tampilan diri yang baik dalam hidup dan kehidupan setiap hari. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan, melalui edukasi, agama dapat berperan untuk membangun peradaban baru. Melalui peran edukasi tersebutlah, agama-agama membangun atau mendirikan institusi pendidikan mulai tingkat rendah sampai tinggi, dengan alasan utama yaitu membentuk sumber daya insani yang berkualitas serta mampu berperan pada berbagai aspek hidup dan kehidupan.Peran Perbaikan Keadaan Masyarakat. Kompleksitas permasalahan sosial dalam masyarakat dapat menimbulkan penyimpangan, ketidakpedulian terhadap sesama manusia, pelanggaran hukum, serta berbagai tindak kriminal lainnya. Hampir semua bentuk-bentuk penyimpangan, pelanggaran, serta tindakan kriminal tersebut dilakukan oleh manusia yang beragama. Ini berarti ada manusia yang beragama tetapi ia sekaligus bertindak sebagai perusak hidup dan kehidupan masyarakat. Ia bertindak sebagai perusak karena mungkin saja tidak mempunyai penghayatan serta ketidaksetiaannya menjalankan ritus-ritus keagamaanya. Pada sikon seperti itu, agama harus bisa berperan untuk merubah umatnya itu. Kehidupan masyarakat hanya bisa diperbaiki oleh pribadi-pribadi yang mengalami perubahan karena mendapat tuntunan keagamaan. Memang agama tidak mempunyai hak yudikatif terhadap pelanggar hukum-hukum sosial dan masyarakat. Akan tetapi, agama tetap mempunyai hak dan banyak sekali kemampuan untuk merubah manusia. Di sini terjadi, manusia yang berubah [karena peran agama] sehingga perubahan itu berdampak luas pada masyarakat.Peran Persatuan dalam Masyarakat. Hampir semua aspek yang membedakan manusia, umumnya, sebagai akar perbedaan. Adanya perbedaan ajaran agama-agama dapat menjadi [di sana-sini] konflik diam antar umat beragama; silent conflict, konflik tertutup tapi dampaknya sangat terasa, maupun yang terbuka. Konflik yang diam, sangat mudah meledak menjadi kerusuhan sosial-rasial. Secara langsung maupun tidak, konflik telah menyebabkan permusuhan yang diam antar umat beragama di luar wilayah konflik. Akibatnya, masyarakat menjadi terpecah walaupun mereka tidak terlibat secara langsung dalam konflik umat beragama. Sikon seperti itu hanya bisa diperbaiki jika agama berperan sebagi pelopor persatuan masyarakat. Ini berarti, agama harus berperan sebagai alat untuk membangun hubungan baik antar manusia. Manusia yang berbeda agama bukan merupakan ancaman melainkan saudara. Peran sebagai alat pemersatu masyarakat harus dimulai dari pribadi-pribadi yang terbuka, toleran, berwawasan luas, serta mempunyai kemampunan untuk melihat perbedaan sebagai kesejajaran dan kesamaan untuk membangun dan menuju kemajuan. Pada masyarakat yang sederhana dan pendidikannya kurang memadai, serta mempunyai wawasan sempit, jika menerima khotbah-khotbah dan ajaran-ajaran yang selalu menyatakan perbedaan, maka dengan sendirinya akan membangun pemisahan berdasarkan agama. Oleh sebab itu, agama-agama, terutama para pemimpin atau tokoh-tokoh keagamaan, perlu memperlihatkan serta menonjolkan peran persatuan dalam masyarakat. Dengan itu, mereka memperlihatkan kesamaan agama-agama sebagai institusi Ilahi, yang datang dari TUHAN yang sama dan Esa. Jika, agama-agama datang dari TUHAN yang sama, maka selayaknya juga membawa kepersatuan dalam masyarakat. Agama-agama mengajarkan adanya TUHAN Allah yang Esa, TUHAN untuk semua umat manusia.Peran IPTEK dalam AgamaPeran IPTEK sendiri ada yang bersifat positif (baik) dan negetif (buruk). Dewasa ini IPTEK menempatkan diri sebagai pembangun dalam suatu Negara dan Bangsa. Suatu Negara dan Bangsa bisa berhasil dalam pembangunan, itu karena kejanggihan IPTEK. Inilah yang merupakan peran IPTEK yang positif. Namun tidak semua Negara dan Bangsa yang perkembangan IPTEKnya canggih membawanya kearah yang baik pula. Karena Negara atau Bangsa seperti ini kebanyakkan moral dan etika baik semakin terkikis. Kecanggihan memang terasa sah-sah saja, karena dengan kecanggihan IPTEK, mempermudah pekerjaan yang sulit atau yang tidak dapat di jangkau. Ini hanya berpulang dengan pribadi lepas pribadi. Apakah dia mau menggunakan IPTEK dalam hal yang bernilai positif (baik) atau bernilai negatif (buruk).Dampak Positif dan Negatif Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membelenggu perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:1. Bidang Informasi dan komunikasiDalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internetKita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphoneKita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lainDisamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentuKerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.Kecemasan teknologi selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.Manusia semakin malas karena adanya barang-barang elektronik terlebih di era modern ini perusahaan alat-alat elektronik selalu berlomba-lomba untuk membuat hal yang meringankan kinerja otak maupun fisik manusia dan sudah menjadi hal utama sehari-hari yang dilakukan oleh seluruh mayoritas manusia tertentu.2. Bidang Ekonomi dan Industri Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggiTerjadinya industrialisasiProduktifitas dunia industri semakin meningkatPersaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant.3. Bidang Sosial dan BudayaAkibat kemajuan teknologi bisa kita lihat :Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya.Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.Pola interaksi antar manusia yang berubah kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.4. Bidang PendidikanTeknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lai5. Bidang PolitikTimbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.Membentuk Generasi Masa Depan Dengan Benteng ImanSaran normatif yang selalu kita dengar adalah dengan meningkatkan iman dan taqwa kita kepadaAllah Swt. Logikanya, dengan iman yang teguh, maka segala macam godaan untuk menyimpang dari hukum Allah akan dapat ditepis. Saran ini memang mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan, mengingat kuatnya godaan dan gempuran globalisasi ini, terutama oleh ummat yang awam. Apalagi kalau diingat bahwa, agar berhasil secara nasional, peningkatan keimanan dan ketaqwaan ini bukan hanya individual, melainkan juga kolektif. Secara individual, kita mungkin bisa menyuruh diri kita sendiri, kalau kita mau, untuk melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah. Namun, untuk bisa meningkat secara kolektif, maka diperlukan usaha-usaha tambahan untuk mempengaruhi orang lain agar mau melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan iman dan taqwa mereka. Kita perlu reach-out. Dalam kalangan muslim, ini disebut dakwah. Dakwah dalam keluarga maupun dalam masyarakat yang menyangkut kehidupan sehari hari.Baik pada era globalisasi maupun bukan, sebaiknya peran iman digunakan sebagai:Iman sebagai pertahanan & adaptasi arus budaya global yang dianggap kurang sesuai dengan budaya lokal & ajaran islam.Iman sebagai alat untuk Memilih & Menggunakan tenologi bagi kepentingan kebaikan publik sekarang & kedepan, sesuai ajaran islam.Iman sebagai filter & pegangan dalam bersosialisasi, sesuai ajaran islam.Iman sebagai alat untuk memilih & menyaring sistem & implementasi perkonomian yang akan dijalani bagi kehidupan pribadi & lingkungan, sesuai ajaran islam. BAB IIIPENUTUPIII. 1 KESIMPULANPada era globalisasi yang mencakup semua kawasan dunia, terutama dalam pemunculan teknologi banyak perubahan yang terjadi. Perubahan ini bukan hanya berlaku pada suatu pemerintahan, namun berlaku pula pada masyarakat umumnya. Banyak sekali iman kita yang goyah karena pengaruh dunia yang semakin canggih.Peranan dari iman seharusnya mampu mengubah setiap perilaku manusia yang menyimpang. Setiap prilaku yang menyimpang, seharusnya diarahkan menjurus ke agama atau kepercayaan masing-masing orang. Setiap orang diharuskan mampu melakukan perbuatan yang terarah menurut kepercayaan masing-masing. Bukan melakukan hal-hal yang berbauh negatif, karena melakukannya berdasarkan pada perkembangan zaman. Untuk itu walaupun zaman semakin canggih, namun adat istiadat, moralitas yang baik, dan kepercayaan kita tidak boleh berubah seperti perubahan teknologi yang selalu update. Dan kita harus bisa menjadi filter dalam diri dalam menyaring setiap informasi, maupun perkembangan zaman yang terus berkembang.III. 2 SARANManusia memang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, namun baiklah kita terus berbena diri dan semakin menjadi baik. Dan kita selaku manusia, boleh mengikuti arus perkembangan teknologi, tetapi hendaklah iman kita menjadi filter dalam menjalani setiap perkembangan teknologi yang semakin up to date. DAFTAR PUSTAKASudiarja, A.2006. AGAMA (DI ZAMAN) YANG BERUBAH, Yogyakarta : KanisiusMulder, MR, D, C.1989.IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN, Jakarta : Gunung Muliahttp://672012112.blogspot.com/2012/12/iman-dalam-iptek.html