Integrasi dan Migrasi Sistemm Teknologi Informasi · PDF fileDidalam proses penyusunan makalah...
Transcript of Integrasi dan Migrasi Sistemm Teknologi Informasi · PDF fileDidalam proses penyusunan makalah...
Integrasi dan Migrasi Sistemm
Teknologi Informasi
TI024329
Integrasi Dan Migrasi Seluruh Unit Kegiatan Masyarakat
Desa Lebih Kec. Gianyar Berbasis Cloud Computing
Di Dalam Mewujudkan Smart Economy
Oleh :
Ni Nyoman Wahyu Rudiasti
1304505103
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama , ST MT
Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Udayana
2015
i
Abstrak
Proses integrasi dan migrasi pada sebuah daerah atau desa masih jarang
dilakukan. Salah satunya adalah pada daerah di pesisir pantai yang memiliki
sumber daya alam yang berlimpah dan unit kegiatan masyarakat pada Desa Lebih
Kecamatan Gianya di dalam mewujudkan Smart City dengan berbasiskan Cloud
Computing di dalam bidang perekonomian (Smart Economy). Salah satu upaya
untuk mewujudkan hal ini adalah dengan pemanfaatan teknologi Cloud
Computing dan Open Data. Hal yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan
dan memigrasikan seluruh hasil laut yang diperoleh oleh para nelayan serta hasil
unit kegiantan masyarakat yang ditekuni oleh para ibu rumah tangga. Hal ini
merupakan solusi dari permasalahan sulitnya menginformasikan sumber daya
alam dan UKM yang ada di Desa Lebih ke lingkungan yang lebih luas untuk
memudahkan dalam pemasaran hasil laut dan mempromosikan lesehan (rumah
makan) yang ada di sekitaran Pantai secara online yang bertujuan untuk
meingkatkan perekonomian masyarakat Desa Lebih. Teknologi Open Data dan
Cloud Computing yang diajukan sebagai solusi pada makalah ini, diharapkan
dapat memberikan kehandalan dan kemudahan terhadap masalah yang dihadapi
oleh Desa Lebih didalam mewujudkan Smrt Economy, terkait dengan proses
integrasi dan migrasi sistem Teknologi Informasi.
Kata Kunci :
Smart City, Smart Economy, Open Data, Cloud Computing, Desa Lebih.
ii
UCAPAN TERIMAKASIH
“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat dan berkat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Didalam proses penyusunan makalah ini yang memerlukan waktu, tenaga, dan
pikiran, penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini, tidak akan
lepas dari kontribusi banyak pihak (baik saran, materi, maupun semangat).
Punulis melalui satu halaman ini ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa ( Ida Shang Hyang Widhi Wasa) atas karunia
Beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
bermanfaat bagi setiap orang. Setiap ilmu adalah milikMu dan kami semua
sebagai manusia dapat mengamalkan setiap ilmu di hadapanMu. Semoga
umat manusia dapat mengamalkan setiap ilmu untuk tujuan baik sesuai
ajaran agama masing-masing.
2. Kedua orang tua penulis yang tiada henti mendidik, merawat, dan
menyayangi penulis sejak kecil.
3. Bapak I Putu Agus Eka Pratama, S.T,. M.T. selaku dosen pengampu
matakuliah Integrasi dan Migrasi Sistem.
4. Teman-teman di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik,
Universitas Udayana.
5. Sumber-sumber terkait pencarian informasi (Buku Smart City beserta
Cloud Computing dan Teknologi-teknologi Pendukung Lainnya, Buku
Hand Book Jaringan Komputer, Google, Blog, beserta Website lainnya)
6. Kepada anda semua yang membaca dan menerapkan materi yang ada di
makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda.
“Om Chanti, Chanti, Chanti Om”
Bukit Jimbaran, Mei 2015
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Solusi ................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TERORI DAN DESAIN SOLUSI
2.1 Landasan Teori .................................................................................... 4
2.1.1 Smart City ............................................................................................ 4
2.1.2 Smart Economy ................................................................................... 5
2.1.3 Cloud Computing ................................................................................ 5
2.1.4 Cloud SAAS ........................................................................................ 7
2.1.5 OTT (Over The Top) ........................................................................... 8
2.1.6 Socket OTT .......................................................................................... 8
2.1.7 Open Data ............................................................................................ 9
2.1.8 Machine To Machine/IOT ................................................................... 9
2.2 Desain Solusi ....................................................................................... 10
2.2.1 Proses Bisnis ......................................................................................... 10
2.2.2 Bagan Perancangan Sistem .................................................................. 12
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN
3.1 Analisa ................................................................................................. 14
3.2 Kesimpulan .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
Lampiran ............................................................................................................... 17
1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pulau Dewata Bali merupakan sebuah wilayah yang memiliki sumber daya
alam yang berlimpah. Sumber daya alam yang berlimpah ini sangat bermanfaat
bagi kelangsungan hidup masyarakat Bali. Walaupun budaya luar sudah mulai
masuk tetapi adat istiadat, budaya dan alam Bali selalu dilestarikan dan dijaga
oleh generasi muda penerus bangsa.
Desa Lebih merupakan salah satu desa yang terletak di kabupaten Gianyar.
Desa Lebih memiliki banyak potensi alam yang selama ini menjadi mata
pencaharian masyarakat untuk kelangsungan hidup. Salah satu potensi alam yang
dimiliki Desa Lebih yaitu sumber daya laut yang sangat kaya akan hasil laut.
Banyak hasil laut yang dapat diperoleh oleh para nelayan untuk membantu
kelangsungan hidup.
Hasil laut yang paling banyak didapat yaitu ikan-ikan yang biasanya
disajikan di hotel-hotel mewah maupun restoran besar. Dengan minimnya
pengetahuan para nelayan akan informasi dan penyalur untuk memasarkan ikan,
ikan-ikan yang seharusnya bisa terjual dengan harga mahal hanya dapat dijajakan
di sekitaran desa yang berada di Desa Lebih, dijajakan di pinggir pantai dengan
harga yang lebih rendah dan di olah langsung oleh masyarakat yang di jual
dilesehan sekitaran pantai.
Lesehan yang terdapat di sekitar pantai di dirikan oleh masyarakat sekitar
untuk menjual hasil olahan laut yang didapat oleh para nelayan. Namun di setiap
lesehan yang ada belum terintegrasi didalam satu sitem. Serta belum adanya
media untuk membantu proses promosi baik itu promosi mengenai hasil laut,
lesehan maupun keindahan pantai Lebih itu sendiri. Dengan kemajuan teknologi
yang ada, diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan perekonomian di
lingkungan Desa Lebih dan memudahkan para kelompok-kelompok usaha
mandiri dalam pengembangan usaha yang dimiliki untuk memajukan
perekonomian.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan sub bab 1.1 diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Belum tersedianya komputer dalam membantu segala proses kegiatan
yang biasanya di kelola oleh kepala desa/kelihan desa untuk
memingkatkan kegiatan yang ada.
2. Belum tersedianya wadah yang mengintegrasi potensi maupun sumber
daya alam yang ada agar memudahkan dalam pemanfaatan informasi yang
berguna untuk memperkenalkan potensi yang ada secara luas.
3. Belum adanya suatu sistem yang mampu menampung segala keluhan
masyarakat mengenai pemasaran hasil laut yang didapat dan penerapan
open data didalam proses kegiatan di kantor Desa maupun pemerintahan.
4. Belum adanya program internet secara merata dari pemerintahan, guna
membantu dalam mempromosikan potensi yang ada maupun sebagai
sarana prasarana komunikasi langsung masyarakat dengan pemerintahan.
5. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengelola sistem informasi
maupun pemanfaatan teknologi informasi.
1.3 Solusi
Solusi yang di usulkan penulis guna memecahkan permasalahan yang ada
di Desa Lebih yaitu :
1. Adanya program pembantuan pemerintah untuk memenuhi insfrastruktur
yang ada di pedesaan untuk mempermudah proses/kegiatan yang ada.
Dengan diberikannya bantuan PC atau Laptop, segala aktifitas atau
kegiatan yang berada di desa bisa langsung di inputkan didalam suatu
sistem tanpa harus mencatatnya di sebuah buku yang seiring waktu bisa
saja termakan hama maupun rusak.
2. Dengan memanfaatkan teknologi dan internet diharapkan dapat dibuatkan
suatu sistem yang dapat mengintegrasi potensi maupun sumber daya alam
yang ada supaya lebih mudah untuk memperkenalkan ke masyarakat luas.
3. Dengan memanfaatkan teknologi dan internet diharapkan dapat dibuatkan
suatu sistem yang dapat digunakan dengan mudah oleh para masyarakat
3
untuk menyampaikan segala keluhan terhadap proses pengelolaan segala
aktifitas yang ada di lingkungan Desa maupun pemerintahan dan
menrapkan sistem Open Data diantara masyarakat dengan Kantor Desa
maupun Pemerintah Kota.
4. Melakukan kerjasama antara provider yang ada untuk mempermudah
pemanfaatan internet di kalangan masyarakat, maka diperlukan suatu
program internet atau menerapkan cloud computing guna membantu
jalannya proses yang telah dijelaskan pada point ke tiga. Dengan adanya
program internet, informasi mengenai segala potensi yang ada dapat
dengan mudah di dapat. Masyarakat juga dapat dengan mudah
menyampaikan keluhan atau masalah yang ada ke pemerintahan bisa
dengan segera di tindah lanjuti oleh pemerintah tanpa harus menunggu
pengiriman surat seperti yang selama ini di lakukan.
5. Memberi pelatihan kepada masyarakat dalam pemanfaatan teknologi serta
dalam melakukan pengelolaan data menggunakan sistem informasi.
4
BAB II
Landasan Teori dan Desain Solusi
2.1 Landasan Teori
Adapun landasan teori yang mendasari solusi yang diajukan untuk
permasalahan yang diangkat pada tugas makalah ini serta teori yang disajikan
pada setiap sub bab yaitu sebagai berikut.
2.1.1 Smart City
Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep
pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk
suatu wilayah (khusus perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks
diantara berbagai sistem yang ada di dalamnya. Kata City (kota) digunakan karena
merujuk kepada kota sebagai pusat dari sebuah Negara atau wilayah, dimana
semua pusat kehidupan berada (pemerintahan, perdagangan, pendidikan,
kesehatan, pertahanan, dan lain-lain). Demikian pula dengan pusat pemukiman
penduduk, dimana jumlah penduduk di kota jauh lebih banyak dibandingkan
dengan wilayah lainnya (desa/subkota). Kota menjadi daya tarik orang untuk
menetap. Di Indonesia sendiri, urbanisasi mengacu kepada proses perpindahan
masyarakat dari desa ke kota untuk memperoleh penghidupan (kerja) maupun
pendidikan.
Menurut beberapa ahli seperti Giffinger dan kawan-kawan yang
mendefinisikan Smart City sebagai sebuah performansi yang sangat baik untuk
sebuah kota, yang didukung oleh kombinasi yang pintar (smart) dari segala
aktifitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota tersebut. Smart
City mampu memberikan dampak positif bagi pemerintahan, kehidupan sosial
masyarakat, transportasi, kualitas hidup, persaingan yang sehat di segala bidang,
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Konsep Smart City awalnya diterapkan di Negara Amerika Serikat Uni
Eropa. Pada mulanya Smart City bertujuan untuk menciptakan kemandirian
daerah dan meningkatkan layanan public. Kondep dan implementasinya pun
makin berkembang. Kini Smart City sudah diterapkan di berbagai belahan dunia.
Antara lain di benua Asia, Amerika, Australia, dan Eropa. Penerapan Smart City
5
mencakup berbagai bidang, Antara lain pendidikan, kesehatan, pariwisata,
pemerintahan dan lainnya. Smart City bisa dikatakan menjadi konsep masa depan
suatu kota untuk kualitas hidup yang lebih baik, dengan berbasiskan teknologi
komputer dan komunikasi.
2.1.2 Smart Economy
Ekonomi merupakan salah satu pilar penopang daerah/kota/Negara.
Pengelolaam ekonomi suatu daerah/kota/Negara hendaknya perlu dilakukan
dengan lebih baik dan terkomputerisasi. Ekonomi tidak hanya berkaitan dengan
barang dan jasa yang disediakan, tetapi juga inovasi, kemapuan bersaing,
pendidikan, dan kewirausahaan. Di Indonesia sendiri, salah satu hal penting yang
ingin diterapkan pada implementasi Smart City adalah Smart Economy. Hal ini
disebabkan dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi yang dimiliki berupa
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, maka apabila dikelola dengan
lebih baik, ekonomi bangsa Indonesia akan meningkat pesat.
Implementasi dan penilaian Smart City pada bagian (dimensi) Smart
Economy meliputi dua hal. Kedua hal tersebut yaitu proses inovasi (innovation)
dan kemampuan daya saing (competitives). Kedua hal ini berguna untuk mencapai
peningkatan ekonomi bangsa yang lebih baik dan pintar (smart), sebab inovasi
dan kemampuan daya saing merupakan modal utana untuk kemajuan bangsa.
2.1.3 Cloud Computing
Cloud Computing didefinisikan sebagai layanan-layanan yang digunakan
secara cuma-cuma di internet. Menurut beberapa ahli salah satunya oleh NIST
(National Institute of Standard and Technology), Cloud Computing dapat
didefinsikan sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan
sumber daya (resource) secara bersama-sama, menyediakan jaringan akses
dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan
(on demand). Dari penjelasan salah satu ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa
Cloud Computing merupakan suatu layanan internet yang dapat di akses secara
gratis dan oleh masyarakat umum, serta dapat di akses dimanasaja dengan
melakukan konfigurasi yang mudah.
6
Gambar 2.1 Tiga Layanan Cloud Computing
Dengan kebutuhan layanan yang lebih maka terdapat 3 jenis layanan
utama yang terdapat pada cloud computing.
1. IAAS (Infrastructre AS A Service) penyediaan sarana infrastruktur
jaringan komputer (computer network), perangkat keras jaringan,
komputer server, media penyimpanan (storage), processor, serta proses
virtualisasi yang menunjang proses komputasi.
2. PAAS (Platform AS A Service) menyediakan platform untuk membantu
proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah yang pada
umumnya berbasis web dan telah disediakan fitur-fitur yang memudahkan
programmer maupun pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi.
3. SAAS (Software AS A Service) layanan yang paling banyak digunakan,
berbentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi) yang siap pakai.
Dengan sebuah komputer, mobile sistem operasi, aplikasi web browser,
dan koneksi internet atau intranet saja, seorang pengguna dapat dengan
mudah mengakses SAAS.
7
Cloud computing memiliki 4 model deployment yang bertujuan untuk
membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan pengguna.
1. Private Cloud ditunjukan untuk pengguna yang terbatas pada kalangan
tertentu saja (private) yang umumnya diterapkan pada lingkungan sekolah,
laboratorium riset, perpustakaan, gedung kantor/perusahaan yang
bertujuan untuk menghemat biaya, privasi (relatif lebih aman) dan latar
belakang pengguna.
2. Public Cloud merupakan layanan, data dan informasi yang dapat
digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh anggota pengguna
yang tidak perlu menyediakan infrastruktur (hardware & software) serta
data dapat dengan mudah disimpan di stronge Cloud internet.
3. Community Cloud merupakan model yang dibangun oleh satu atau
beberapa buah komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama.
Bertujuan untuk mempermudah pembagian informasi data antar anggota,
4. Hybrid Cloud merupakan metode penyimpanan data yang akan diletakkan
sesuai dengan model data yang bertujuan untuk mempermudah menjemen
keamanan dan manjemen data.
2.1.4 Cloud SAAS
SAAS (Software As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan
oleh teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk
pemakian bersama perangkat lunak (aplikasi). Umumnya layanan SAAS
(Software As A Service) disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. Bisa
dikatakan SAAS merupakan jenis layanan Cloud Computing yang paling banyak
digunakan dan paling mudah digunakan oleh para pengguna komputer,
khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis
di dalam instalasi dan konfigurasi. Cukup dengan sebuah komputer/perangkat
mobile, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet atau internet
saja, seorang pengguna komputer dapat dengan mudah menggunkan layanan
Cloud Computing tipe SAAS (Software As A Service).
Para penyedia layanan Cloud Computing dalam bentuk SAAS (Software
As A Service) akan menyajikan layanannya kepada pengguna menggunakan tatap
8
muka web (website), dengan disertai satu atau beragam aplikasi bisnis di
dalamnya. Dewasa ini, ada sangat banyak teknologi yang dapat di terapkan di
dalam website agar tampil menarik dan kemampuan (user experience) dari
aplikasi bersangkutan akan makin aktraktif menyerupai aplikasi desktop pada
umumnya (yang diinstal dan dijalankan secara offline di komputer).
2.1.5 OTT (Over The Top)
OTT (Over The Top) adalah teknologi informasi dibidang pendekatan dan
permodelan (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi)
untuk video dan audio streaming, messaging (kirim terima pesan instan), dan
jejaring sosial, memanfaatkan koneksi internet dari provider (dalam hal ini
operator/telco) dan berbasis mobile. Over The Top (OTT) berjalan di Application
Layer, layer teratas pada permodelan layer TCP/IP maupun OSI.
Dilihat daru sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan
berbasis OTT berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi . Over The Top
(OTT) berjalan pada platform mobile. Misalkan pada handphone, smartphone, dan
PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer
desktop.
2.1.6 OTT Socket
Socket dapat didefenisikan sebagai sebuah endpoint (titik akhir) virual
yang digunakan untuk komunikasi antar komputer di jaringan. Dapat juga
dikatakan sebagai tatap muka yang menghubungkan antara aplikasi dan jaringan
komputer. Socket erat sekali hubungannya dengan aplikasi, jaringan komputer
(internet, intranet), port, dan alamat jaringan IP. Semua komponen ini berada pada
layer masing-masing, terutama pada Application Layer dan Network Layer.
OTT (Over The Top) pada layanan cloud computing menggunakan layanan
SAAS (Software AS A Service) karena layanan Cloud SAAS (Software AS A
Service) lebih ditunjukan kepada para pengguna layanan dan aplikasi berbasis
OTT (Over The Top). Orientasi penggunaan jenis layana SAAS (Software AS A
Service) Cloud pada aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) adalah
pada penyediaan bentuk aplikasi dan layanan berbasis web, sebagaimana
9
umumnya aplikasi dan layanan berbasis Cloud SAAS (Software AS A Service).
Hal ini akan sangat membantu pengguna. Pengguna dapat dengan mudah
menggunakan aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) tanpa harus
terkendala untuk instal aplikasi ke dalam sistem operasi di komputer. Pengguna
cukup mengakses melalui aplikasi web browser dengan memanfaatkan koneksi
internet.
Mengingat bahwa aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top)
sebagian besar berjalan pada platform mobile (smartphone, handphone), maka
pengguna dari layanan dan aplikasi berbasis OTT (Over The Top) ini cukup
memanfaatkan koneksi internet pada perangkat mobile dengan aplikasi web
browser mobile yang telah terinstal pada sistem operasi perangkat mobile mereka.
2.1.7 Open Data
Open data berfungsi sebagai penghubung data yang tersedia secara bebas
untuk diakses dan dimanfaatkan oleh pengguna. Teknologi tersebut akan
didukung oleh teknologi Socet Programming yang merupakan Port yang
berfungsi untuk mengetahui sesuatu yang digunakan untuk menghubungkan
komunikasi antara proses remote dan lokal.
2.1.8 Machine to Machine atau Internet of Things
Machine to Machine merupakan segala teknologi yang memperbolehkan
jaringan komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat keras lainnya. Jaringan
komputer dalam hal ini meliputi wired (kabel), wireless (nirkabel), Peer to Peer,
Sensor Network (WSN) dan lain-lain.teknologi Machine to Machine salah satunya
bergantung pada sensor, adanya sensor ini berfungsi untuk memperoleh inputan
data temperatur, suara, gambar dan lain-lain sesuai keperluan, untuk kemudian
diolah menjadi informasi yang bermanfaat.
Internet of Things merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan
adanya pengendalian, komunikasi, dan kerja sama dengan berbagai perangkat
keras melalui jaringan internet. Internet of Things muncul sebagai bentuk
perubahan dunia IT dunia akibat adanya internet.
10
Dari kedua definisi diatas, jelas terlihat bahwa baik Machine to Machine
maupun Internet of Things keduanya saa-sama memerlukan koneksi internet dan
beragam kesamaan lainnya.
2.2 Desain Solusi
Berdasarkan uraian dari landasan teori yang mendasari pembuatan sistem
informasi E-Desa ini maka dapat dirancang sebuah solusi desain untuk sistem
informasi E-Desa.
2.2.1 Proses Bisnis
Bisnis proses dari sistem informasi E-Desa ini merupakan cara kerja
sistem untuk membantu dalam mempromosikan UKM yang ada serta dapat
memasarkan hasil alam yang diperoleh dari laut untuk membantu dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat. Adapun rancangan cara kerja sistem
informasi E-Desa ini adalah sebagai berikut:
11
Gambar 2.2 Bisnis Proses E-Desa
Gambar 2.2 merupakan bisnis proses dari Sistem Informasi E-Desa
sebagai implementasi dari Smart City khususnya dalam mewujudkan Smart
Economy pada Desa Lebih, Kec.Gianyar, adapun penjelasan dari bisnis proses
tersebut yaitu :
1. Masyarakat mengumpulkan hasil UKM maupun hasil laut yang diperoleh
pada setiap harinya, yang selanjutnya akan di bawa ke Balai Desa yang
akan di tampung di Balai Desa. Petugas di Balai Desa akan mendata hasil
laut yang diperoleh para nelayan maupun hasil karya UKM yang dibuat
yang kemudian akan di inputkan pada sistem informasi E-Desa.
12
2. Data yang di inputkan pada Sistem Informasi E-Desa ini akan tersimpan di
database sistem yang terhubung langsung dengan internet.
3. Informasi yang telah di inputkan pada Sistem E-Desa dapat diakses oleh
masyarakat luas melalui PC maupun smartphone yang terkoneksi dengan
internet melalui web browser.
4. Sistem akan memudahkan dalam pemberian informasi dan
mempromosikan hasil UKM dan hasil laut yang di peroleh para nelayan
disetiap harinya yang bertujuan untuk memudahkan dalam pemasaran
hasil laut dan hasil UKM ke target pasar yang lebih luas untuk memajukan
perekonomian masyarakat.
Sistem informasi E-Desa ini akan menampilkan semua hasil laut yang
diperoleh para nelayan serta hasil UKM yang dibuat oleh masyarakat. Pada sistem
ini akan memudahkan proses transaksi jual beli yang di kelola langsung oleh Desa
setempat dalam mempermudah masyarakat untuk menjual hasil laut yang di
peroleh disetiap harinya dengan nilai jual yang sesuai. Sasaran utama dari Sistem
Informasi E-Desa ini yaitu dapat menjual hasil laut yang diperoleh para nelayan
ke restoran maupun hotel-hotel besar yang ada di Bali khususnya serta dapat
mempromosikan objek wisata Pantai Lebih agar bisa lebih terkenal dan banyak
dikunjungi oleh para wisatawan. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung
ke Pantai Lebih diharapkan UKM masyarakat seperti lesehan di pinggir pantai
dapat memperoleh keuntungan yang stabil disetiap hari nya guna mewujudkan
Smart Economy yang merata antar masyarakat.di Desa Lebih, Kec.Gianyar.
2.2.2 Bagan Perancangan Sistem
Perancangan Sistem Informasi E-Desa ini meliputi teknologi dan teknologi
pendukung yang akan digunakan dalam membuat suatu sistem informasi E-Desa,
adapun racangan dari teknologi yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
13
Gambar 2.3 Bagan Rancangan Sistem
Penjelasan bagan dari gambar 1.2 merupakan gabungan dari teknologi
yang akan digunakan dalam membuat sebuah sistem informasi E-Desa. Dalam
implementasi Smart Economy di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, dimana
masyarakat dapat mempromosikan maupun menginformasikan UKM yang ada
dan hasil laut yang diperoleh para nelayan agar dapat dipasarkan lebih luas lagi
memalui jaringan internet (Cloud Computing) yang dapat diakses dengan mudah
oleh siapa saja melalui PC maupun perangkat moblie dan mempermudah kepala
desa dalam mengelola kekayaan alam yang ada dengan tepat supaya dapat
meningkatkan perekonomian yang ada di Desa Lebih.
14
BAB III
Analisa dan Kesimpulan
3.1 Analisa
Analisa yang didapat dari penjelasan landasan teori serta solusi yang
dipaparkan yaitu untuk membangun perekonomian masyarakat pada suatu
pedesaan khususnya maka diperlukan suatu sistem yang dapat membantu dalam
melakukan suatu peningkatan. Dalam mengelola sistem tersebut harus ada
pelatihan bagi masyarakat dalam meningkatkan SDM guna menunjang
penggunaan sistem yang telah dirancang agar dapat bermanfaat sesuai dengan
yang diharapkan. Sistem ini diharapkan dapat menampung hasil UKM yang
dikerjakan oleh masyakarat serta membantu dalam memasarkan hasil laut yang
diperoleh oleh para nelayan karena hasil laut yang sering didapat nelayan
merupakan ikan-ikan yang sering di olah dan dijual oleh restoran maupun hotel-
hotel besar, namun dengan minimnya sarana dalam mempromosikan hasil laut
yang diperoleh para nelayan maka hasil laut tersebut hanya dapat terjual di daerah
sekitaran Desa Lebih maupun dijajakan dipinggir pantai Lebih dan dilesehan-
lesehan yang ada di sekitar Pantai Lebih dengan harga ekonomi yang lebih
rendah.
Dengan dibangunnya suatu sistem E-Desa ini diharapkan dapat
menampung segala jenis hasil laut yang dapat dijual dengan harga yang lebih
layak ke lingkungan luas serta memasarkan UKM yang buat oleh masyarakat
seperti seni batu sikat yang biasanya digunakan untuk menata halaman
pekarangan rumah dengan nilai seni yang lebih tinggi, UKM still bali yang
merupakan ukiran batu bali untuk menghias bangunan agar dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat dalam menunjang kehidupan sehari-hari maupun untuk
memenuhi biaya pendidikan dari anak-anak supaya dapat meraih cita-cita setinggi
langit sesuai dengan impian mereka. Dengan di kelolanya sistem ini dengan baik,
sistem informasi E-Desa ini diharapkan dapat mempermudah segala usaha dan
kekayaan alam yang ada dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya tanpa harus
merusak lingkungan yang ada.
15
3.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari permasalahan dan analisa tersebut yaitu
Sistem Informasi E-Desa dalam implementasi Smart City guna mewujudkan
Smart Economy dapat membantu dalam pemberian infromasi maupun pemasaran
hasil laut dan UKM dari masyarakat Desa Lebih, agar sumber daya alam yang
melipah dapat di kelola dengan baik guna membantu dalam mewujudkan
perekonomian yang merata di masyarakat dan terwujudnya Smart Economy pada
Desa Lebih. Dengan pemanfaatan teknologi-teknologi yang mendukung proses
Smart Economy dapat mempermudah usaha dalam mewujudkan perbaikan
ekomoni di Desa Lebih. Untuk pematangan dalam penggunaan sistem agar tepat
sasaran maka perlu adanya peningkatan SDM agar dapat mengelola dan
menggunakan sistem dengan baik. SDM yang diperlukan tidak harus lulusan
sekolah tingkat atas (SMP, SMA, Sarjana) namun masyarakat yang mempunyai
keinginan dan rasa ingin tau serta rasa saling memiliki dalam membangun Desa
Lebih agar dapat di kelola sesuai dengan apa yang di harapkan.
Pemanfaatan Sistem Informasi E-Desa yang dibuat dengan baik
diharapkan dapat mempermudah user untuk mendapatkan informasi mengenai
apasaja potensi alam yang ada di Desa Lebih. User akan dengan mudah
mengetahui hasil laut yang diperoleh para nelayan di setiap harinya dengan
informasi harga sesuai dengan hasil laut yang di dapat serta mempermudah user
untuk mendapatkan informasi harga dan menu-menu makanan yang disajikan oleh
masyarakat dalam UKM Lesehan yang ada di sekitaran Pantai Lebih yang dapat
dinikamati oleh para pengunjung dengan pemandangan pantai yang indah yang
masih berusaha mempertahankan keindahan alam nya walaupun sudah terkena
abrasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City beserta Cloud Computing dan
Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. 2014. Bandung : Informatika.
[2] Pratama, I Putu Agus Eka. Smart City. Diakses Pada 20 Mei 2015.
Https://www.slideshare.net/PutuShinoda/putu-smartcity-22-feb-2014.
[3] Pratama, I Putu Agus Eka. Handbook Jaringan Komputer. 2014. Bandung
: Informatika.