Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

36
Instrumen Penelitian A. Pedoman Observasi 1. Mengamati kondisi fisik MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang 2. Mengamati letak geografis MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang 3. Mengamati data-data dinding terkait profil, visi, misi dan tujuan MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang B. Pedoman Wawancara 1. Wawancara dengan kepala sekolah MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang antara lain : a. Bagaimana gambaran umum atau sejarah singkat berdirinya MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? b. Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? c. Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ? d. Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas III? e. Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ? 2. Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang a. Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar siswa aktif dalam pembelajaran? b. Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan model snowball throwing? c. Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan? d. Faktor apa yang mendukung dan penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing padamata

Transcript of Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

Page 1: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

Instrumen Penelitian

A. Pedoman Observasi

1. Mengamati kondisi fisik MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

2. Mengamati letak geografis MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

3. Mengamati data-data dinding terkait profil, visi, misi dan tujuan MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

B. Pedoman Wawancara

1. Wawancara dengan kepala sekolah MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang antara lain :

a. Bagaimana gambaran umum atau sejarah singkat berdirinya MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?

b. Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?

c. Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?

d. Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang

digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak

kelas III?

e. Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat

diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ?

2. Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

a. Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar siswa

aktif dalam pembelajaran?

b. Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan

model snowball throwing?

c. Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak

yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan?

d. Faktor apa yang mendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing padamata

Page 2: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

pelajaran aqidah akhlak di kelas III MI Addaenuriyah

Sendangguwo Semarang?

e. Bagaimana antusias siswa ketika ibu melaksanakan atau

mengimplementasikan model snowball trhowing dalam

pembelajaran akidah akhlak?

f. Apakah bapak selalu memberikan motivasi kepada siswa pada

awal pembelajaran

g. Apakah bapak selalu menyampaikan metode yang akan dipakai

pada proses pembelajaran?

h. Apakah bapak selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ?.

3. Wawancara dengan siswa kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang tahun pelajaran 2018/2019

a. Bagaimana tanggapan kalian tentang pembelajaran yang

dilakukan oleh ibu guru pada mata pelajaran aqidah akhlak ?

b. Bagaimana tanggapan kalian terhadap penggunaan model

pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran aqidah

akhlak yang selama ini dilaksanakan ibu guru kalian ?

c. Apa permasalah yang kalian hadapi saat mengikuti

pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing ?

4. Pedoman dokumentasi

Diambil dari laporan dan data-data terkait dengan lokasi penelitian

yang ada di MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang tahun

pelajaran 2018/2019

a. Sejarah perkembangan MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

b. Profil, visi, misi dan tujuan MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

c. Data guru dan karyawan MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

d. Data siswa MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

e. Data sarana dan prasarana MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

f. Struktur organisasi MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Page 3: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

PEDOMAN OBSERVASI

Lokasi Penelitian : MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Hari/tanggal :

No. Indikator (Langkah-langkah model pembelajaran snowball

throwing)

Ya Tidak

1. Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan salam dan do’a bersama

2. Guru melakukan presensi

3. Guru melakukan apersepsi

2. Kegiatan inti

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi

3. Masing-ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan

oleh guru kepada temannya

4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok

5. Kemudian kertas tersebut dibuat bola dan dilempar dari

satu siswa ke siswa

6. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian

3. Penutup

1. Guru memberikan penguatan

2. Guru memberikan evaluasi

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan do’a bersama dan

memberikan salam kepada peserta didik

Page 4: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara dengan kepala MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Narasumber :

Jabatan :

Hari/Tanggal :

Peneliti :“Bagaimana gambaran umum/sejarah singkat berdirinya MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang?”

Narasumber : “Madrasah Ibtidaiyah (MI) Addaenuriyah suatu lembaga

pendidikan berbasis agama Islam yang beralamat di desa

Sendangguwo RT. 03 RW. 01 Kecamatan Tembalang Kota

Semarang didirikan oleh K.H Abdullah Daenuri pada Tahun

1957 bagi masyarakat Sendangguwo khususnya merupakan

satu-satunya pendidikan formal yang ada pada saat itu. MI

Addaenuriyah bermula dari lembaga pendidikan non formal

yaitu pondok pesantren yang diasuh oleh K.H Abdullah Daenuri

dengan para santri yang berasal dari berbagai kecamatan di

sekitar desa Sendangguwo mencakup Kecamatan Tembalang,

Semarang Timur, Genuk, Pedurungan bahkan sampai Gunung

Pati (K.H. A. Najib Abdullah, 2014). Menurut keterangan yang

diperoleh dari para sesepuh yayasan Addaenuriyah, kata

Addaenuriyah berasal dari lafal bahasa arab “diinaarun” yang

jamak taksirnya danaawiiru yang berarti beberapa dinar /

benda yang sangat berharga / bernilai tinggi. (Warson

Munawir, 1997). Kata Addaenuriyah bisa berarti juga berasal

dari nama sebuah daerah Afrika Timur yang dengan ketinggian

300 m dari permukaan laut, disitulah pesatnya perkembangan

Islam di Afrika Timur terbukti banyaknya muncul para tokoh

Ulama’ sufi yang berhasil mengembangkan syiar Islam. Dalam

Page 5: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

hal ini, pendiri MI Addaenuriyah mengharapkan para alumni

dapat memberikan arah kemajuan atau pengembangan Islam di

Sendangguwo khususnya serta masyarakat pada umumnya dan

peserta didik baik formal maupun non formal bisa menjadi

cendikiawan muslim yang bisa bermanfaat bagi agama maupun

bangsa. Sendangguwo berasal dari dua kata yaitu “Sendang”

berarti tempat sumber air yang luas terletak di arah barat MI

Addaenuriyah, sebagai sumber kehidupan dan bahkan dibuat

sarana sesaji bagi para warga sekitar sendangguwo yang

akhirnya dilarang keras dan diupayakan sumbernya

dihilangkan oleh K.H Abdullah Sajad lebih tepatnya bapak dari

pendiri Addaenuriyah. Hingga sekarang sendang yang semula

ramai dengan sesaji, sudah tidak ada lagi kegiatan sesaji

disekitarnya. Daerah Sendangguwo yang mayoritas menyukai

tradisi pesta miras dan tari tayub disetiap even acara yang di

gembongi oleh “JAN-JENJET” itulah kelompok budaya yang

ditentang keras oleh pendiri Addaenuriyah. Sebagai bukti

berhasilnya pendidikan di Addaenuriyah dalam mensyiarkan

Islam dan pendidikan yang bermula diberi nama HPI

(Himpunan Pelajar Islam), kemudian sesuai dengan

berjalannya waktu pendiri terinspirasi untuk mengubah nama

HPI menjadi MI Addaenuriyah karena mempunyai harapan

sebagaimana tersebut di atas. Adapun “Guwo” artinya tempat

penenang hati atau perlindungan atau tempat berteduh yang

letaknya diarah barat laut dari MI Addaenuriyah.

Peneliti : “Bagaimana bentuk kegiatan pembelajaran yang ada di MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang ?”

Narasumber : kegiatan-kegiatan di MI Addaenuriyah meliputi : apel bersama

dilapangan dengan di pimpin oleh kepala sekolah dan guru

kelas masing-masing lalu membaca sholawat tibir kulub dan

sholawat nariyah. Kemudian setelah apel melaksanakan sholat

duha yang sudah di jadwalkan, untuk kelas 1-2 hari kamis dan

Page 6: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

sabtu, kemudian kelas 3-6 senin-rabu, kemudian setelah

melaksankan sholat dhuha masuk kels masing-masing untuk

berdo’a, murojaah surat-surat pendek, dan untuk hari jum’at

melasnakan senam bersama.’’

Peneliti :“Bagaimana proses pembelajaran secara umum yang ada di MI

Addaenuriyah Sendangguwo Semarang?”

Narasumber :“Dalam proses belajar mengajar semua pihak (warga sekolah)

ikut terkait, tetapi yang paling berpengaruh dalam

pembelajaran adalah kreatifitas guru kelas, karena guru kelas

yang paling mengetahui tentang karakteristik siswa-siswanya.

Sehingga sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk

menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai

dengan karakteriatik siswa dan dapat membuat siswa menjadi

aktif saat pembelajaran. Apalagi sekarang banya model dan

media pembelajaran yang bisa di sesuaikan siswnya.”

Peneliti :“ Menurut ibu apakah kelebihan dan kekurangan model yang

digunakan sebelumnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak

kelas III ?

Narasumber :“Setiap model kan pasti ada kelebihan dan kekurangannya

mbak, tergantung materi yang akan diajarkan. Untuk model

biasanya paling menggunkan diskusi, tidak semua materi bisa

diajarkan dengan metode diskusi.

Peneliti :“Menurut ibu apakah modelsnowball throwingini dapat

diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak kelas III ?”

Narasumber :“ Tentu bisa mbak, semua tergantung materi yang akan

diajarkan, untuk mata pelajaran aqidah akhlak tentu banyak

sekali materinya, tinggal nanti disesuaikan saja dengan metode

yang akan digunakan.

Page 7: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara dengan guru kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

Narasumber :

Jabatan :

Hari/tanggal :

Peneliti : “Bagaimana langkah atau tindakan yang ibu lakukan agar

siswa aktif dalam pembelajaran?’’

Narasumber :“Langkah yang biasa yang biasa dilakukan anatara lain

memberikan banyak latihan, menggunakan gaya belajar yang

bervariasi, mengondisikan siswa belajar kelompok,

menggunakan media pembelajaran dan alat peraga

sebagainya.”

Peneliti : “Apa yang bapak siapkan sebelum mengajar menggunakan

model snowball throwing?”

Narasumber :“Saya sebisa mungkin memahami tentang model snowball

throwing tersebut mbak, supaya Saya tidak salah nanti dalam

mengaplikasikannya. Sebelumnya kan Saya dan Anda sudah

berkonsultasi terkait RPP yang nantinya akan di aplikasikan di

kelas mbak, dan juga menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan.”

Peneliti :“Bagaimana sistem perencanaan pembelajaran aqidah akhlak

yang ibu terapkan agar dapat mengantarkan siswa mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan?”

Narasumber :“Menyiapkan materi sebaik mungkin, menerapkan model-

model pembelajaran sesuai dengan materi, mengikut sertakan

siwa dalam pembelajaran, supaya siswa lebih baham dan aktif

saat pembelajaran berlangsung.

Page 8: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

Peneliti :“ Bagaimana antusias siswa ketika bapak melaksanakan atau

mengimplementasikan model snowball trhowing dalam

pembelajaran akidah akhlak?

Narasumber :“Ya antusiasnya alhamdulillah selama ini siswa merasa

senang mbak ketika saya menerapkan model snowball throwing

dalam pembelajaran akidah akhlak, karena dengan penerapan

itu siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran di dalam

kelas. Kalau diterapkan model ini kan siswa cenderung bisa

lebih aktif dalam pembelajaran karena juga diselingi dengan

permainan lempar bola kertas tersebut, jadi anak-anak sangat

senang ketika saya menerapkan model-model pembelajaran itu.

Sebenarnya bukan hanya model snowball throwing saja mbak

yang saya terapkan, akan tetapi ada juga model lain seperti

make a match.”

Peneliti :“ Apakah bapak selalu memberikan motivasi kepada siswa

pada awal pembelajaran?”

Narasumber :“ Ya lumayan mbak, seringnya motivasi untuk belajar dirumah

karena itu kan penting dan kadang juga saya ceritakan cerita

yang menarik kepada anak-anak. Kebanyakan kan dirumah

jarang sekali yang belajar, orangtua dari siswa kan juga

kebanyakan pada merantau di luar negeri, jadinya mereka

kurang perhatian dari orangtunya. Kadang juga Saya kasih PR

supaya bisa buat bahan belajar dirumah.’’

Peneliti :“Apakah bapak selalu menyampaikan model yang akan dipakai

pada proses pembelajaran?”.

Narasumber :“Kadang-kadang sih mbak, paling cuma sekilas misalnya nanti

akan ada diskusi atau permainan atau metode yang biasanya

Saya gunakan dalam mengajar. Kalau tadi sih saya sampaikan

mbak supaya mereka bisa mengikuti proses pembelajaran

dengan baik.”

Peneliti :“ Apakah bapak selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya ?

Page 9: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

Narasumber :“Saya sering menawarkan kepada anak-anak untuk selalu

bertanya jika materi yang Saya ajarkan kurang jelas ataupun

mereka kurang paham. Saya berharap mereka bisa kritis di

dalam kelas maupun di luar kelas. Tidak hanya tentang materi

saja, tetapitentang pengetahuan-pengetahuan yang mereka

ingin ketahui yang membuat mereka penasaran gitu mbak.

Takutnya kalau mereka tidak ada yang bisa memberikan

pemahaman kepada mereka Saya juga takut mereka malah

mengambil jalur yang salah mbak, apalagi di zaman seperti

sekarang ini.”

Peneliti :“Faktor apa yang mendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing padamata

pelajaran aqidah akhlak di kelas III MI Addaenuriyah

Sendangguwo Semarang ?”

Narasumber :“Faktor yang mendukung pelaksanaan model snowball

throwing, yaitu: Pertama, motivasi dari guru, motivasi menjadi

hal sangat mendukung pembelajaran aqidah akhlak dengan

menggunakan model snowball throwing, sehingga siswa lebih

memahami materi yang diberikan oleh guru. Suasana kelas

yang aktif dan siswa yang cukup senang saat mengikuti

pembelajaran berlangsung. Mereka terlihat bersemangat ketika

membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berasal

dari temanya. Kedua, sarana dan prasarana yang memadai,

adanya sarana dan prasarana yang dimiliki MI Addaenuriyah

Sendangguwo Semarang antara lain kelas yang nyaman,

perpusatakaan yang bersih dan lain-lain. Sedangkan faktor

yang menghambat dalam proses pembelajaran, tingkat

kemampuan siswa yang berbeda karena jumlah siswa yang

banyak sehingga tingkat kemampuannya beragam. Hal ini

menjadi faktor yang menghambat pelaksanaan model snowball

throwing. Siswa kurang konsentrasi yang menjadi kendala

adalah ketika jam pelajaran berakhir, banyak siswa yang sudah

Page 10: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

tidak konsentrasi sehingga menghambat proses pembelajara.

Selain itu persiapan guru yang kurang matang ketika masuk

kelas, guru harus mempersiapkan segala sesuatunya proses

pembelajaran tidak akan berlangsung secara makasimal.”

Page 11: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara dengan siswa kelas III MI Addaenuriyah Sendangguwo

Semarang

Narasumber :

Jabatan :

Hari/tanggal :

Peneliti :“Bagaimana pendapat kalian mengenai pembelajaran aqidah akhlak

yang bapak Priyono lakukan di kelas kalian?

Narasumber :“Saya menjadi semangat mengikuti pembelajarn bu, karena tidak

hanya dijelasin materi tetapi juga bermain sambil diskusi, dengan

membuat soal yang kemudian dibuat seperti bola yang kemudian

dilempar ke teman yang lain. Setelah itu kita menjawab soal yang

dikertas tersebut. Dengan hal itu, kita bosan dalam belajar dan

tidak nagntuk saat pembelajaran.”

Peneliti :“Bagaimana tanggapan kalian terhadap penggunaan model

pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran aqidah

akhlak yang selama ini dilaksanakan ibu guru kalian ?

Narasumber :“Pembelajaran aqidah akhlak menggunakan model snowball

throwing sangat menyenangkan bu, santai tapi tetep bisa

memahami pelajaran dan tidak nagntuk saat pembelajaran

Peneliti :“ Apa permasalah yang kalian hadapi saat mengikuti

pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing ?

Narasumber :“Tidak ada bu, malah saya jadi suka pembelajarn aqidah

akhlak, jam pelajaranya jadi cepet saking asiknya, tidak bosen.

Page 12: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA FOTO OBSERVASI LOKASI PENELITIAN

Gapura atau pintu masuk MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Mushola MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Page 13: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA FOTO WAWANCARA

Wawancara dengan kepala Sekolah MI Addaenuriyah Sendangguwo Semarang

Wawancara dengan Guru Kelas III MI Addenuriyah Sendangguwo Semarang

Page 14: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

DATA FOTO OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS III

Kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan Model Snowball Throwing

Kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan Model Snowball Throwing

Page 15: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id

Kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan Model Snowball Throwing

Page 16: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 17: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 18: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 19: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 20: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 21: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 22: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 23: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 24: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 25: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 26: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 27: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 28: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 29: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 30: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 31: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 32: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 33: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 34: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 35: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id
Page 36: Instrumen Penelitian - eprints.unwahas.ac.id