INSTRUMEN PEMAHAMAN KARIER DALAM BENTUK … · 2017. 9. 26. · belian, penyewaan dan pertukaran...
Transcript of INSTRUMEN PEMAHAMAN KARIER DALAM BENTUK … · 2017. 9. 26. · belian, penyewaan dan pertukaran...
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 107 dalam Konteks Pendidikan
INSTRUMEN PEMAHAMAN KARIER DALAM BENTUK PERMAINAN
MONOPOLI UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Muwakhidah, Boy Soedarmadji
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, e-mail: [email protected],
ABSTRAK
Pemahaman karier merupakan individu yang berusaha untuk
memperoleh pekerjaaan atau berusaha mengetahui tentang karier
dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan
lingkungan pekerjaannya yang diminatinya. Semakin baik ting-
kat kecocokan antara tempat karier dan gambaran minat karier-
nya, semakin meningkat pula kepuasan siswa dengan pekerjaan-
nya dalam meraih kariernya dimasa mendatang. Alasan meng-
apa pemahaman karier sangat penting bagi siswa di karenakan
individu yang berusaha untuk memperoleh pekerjaaan atau un-
tuk mengetahui tentang karier dimasa depan yang sesuai dengan
tipe kepribadiannya dengan lingkungan pekerjaannya yang di-
minatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai dengan
bakat dan kemampuan dirinya. Di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) pemahaman karier merupakan permasalahan yang sering
dialami siswa. Hal ini terlihat dari proses pemahaman karier
siswa yang sering kali mengalami hambatan. Masalahnya yang
muncul antara lain ketidakyakinan siswa terhadap kemampuan
yang dimilikinya untuk mencapai suatu hasil yang dinginkan-
nya, ketidak sesuai kemampuan, bakat dan minatnya yang dimi-
liki siswa sehingga menyebabkan siswa merasa berat dan tidak
cocok untuk menyelesaikan pendidikannya. Untuk menunjang
kemudahan siswa SMK khususnya dalam pemahaman karier
yang sesuai dengan bakat dan minat, kemampuan-kemampuan
dan ciri-ciri pribadi, konselor dapat menggunakan instrumen
yang dikemas media. Salah satu media yang dapat membantu
siswa untuk memiliki pemahaman karier adalah media permain-
an monopoli pemahaman karier yang dikembangkan dengan
mengadopsi sepuluh langkah penelitian pengembangan dari
Borg and Gall (1983)
Kata Kunci: instrumen, pemahaman karier, monopoli
Karier adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan akti-
vitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja
yang terus berkelanjutan (Gibson dan Mitchell, 2011). Salah satu bagian yang penting
dalam karier adalah pemahaman karier.
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 108 dalam Konteks Pendidikan
Pemahaman karier merupakan suatu proses sistematis individu yang berusaha
mempunyai penguasaan tentang dunia karier secara mendalam mengenai berbagai infor-
masi karier dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan lingkungan
pekerjaannya yang diminatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai dengan
bakat dan kemampuan dirinya
Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pemahaman karier merupakan permasa-
lahan yang sering dialami siswa. Hal ini terlihat dari proses pemahaman karier siswa
yang sering kali mengalami hambatan. Masalahnya yang muncul antara lain ketidakya-
kinan siswa terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai suatu hasil yang
dinginkannya, ketidak sesuai kemampuan, bakat dan minatnya yang dimiliki siswa
sehingga menyebabkan siswa merasa berat dan tidak cocok untuk menyelesaikan pendi-
dikannya.
Alasan mengapa pemahaman karier sangat penting bagi siswa di karenakan indi-
vidu yang berusaha untuk memperoleh pekerjaaan atau untuk mengetahui tentang karier
dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan lingkungan pekerjaannya
yang diminatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai dengan bakat dan
kemampuan dirinya. Semakin baik tingkat kecocokan antara tempat karier dan gambar-
an minat kariernya, semakin meningkat pula kepuasan siswa dengan pekerjaannya da-
lam meraih kariernya dimasa mendatang. Bagaimanapun yang ditekankan Holland pen-
ting bagi individu untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentag dirinya dan lingkung-
an pekerjaannya untuk bisa memilih karier dengan bijaksana. Holland (dalam Glading,
2012).
Sekolah khususnya guru bimbingan dan konseling/konselor telah berusaha untuk
memfasilitasi pemahaman karier siswa. Sejauh ini yang langkah yang telah dilakukan
guru BK/konselor masih berfokus pada pemberian layanan informasi, mengenai studi
lanjut baik untuk pemilihan jurusan maupun perguruan tinggi, memberikan inventori
karier dan layanan informasi lainnya.
Namun langkah tersebut dirasa masih kurang efektif dalam memberikan pema-
haman karier siswa. Pemahaman karier seyogyanya tidak hanya dilakukan melalui pem-
berian layanan informasi, konselor juga dapat mengemasanya dalam permainan yang
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 109 dalam Konteks Pendidikan
menyenangkan untuk siswa namun sarat akan nilai untuk membantu pemahaman karier
siswa.
Permainan yang dimaksudkan disini adalah permainan monopoli pemahaman
karier sebagai media bimbingan dan konseling untuk membantu pemahaman karier
siswa SMK.
PEMBAHASAN
Teori Holland mengungkapkan bahwa pemilihan kerier merupakan hasil dari
interaksi antara faktor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul orang
tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting dalam pengambilan
keputusan karier individu Holland (dalam Glading. 2012). Pemahaman karier merupa-
kan individu bisa memilih pilihan karier dari berbagai alternatif yang sesuai dengan tipe
kepribadiannya dengan lingkungan pekerjaannya yang diminatinya, semakin baik ting-
kat kecocokan antara tempat karier dan gambaran minat kariernya, semakin meningkat
pula kepuasan siswa dengan pekerjaannya dalam meraih kariernya dimasa mendatang.
Bagaimanapun yang ditekankan Holland penting bagi individu untuk memiliki pengeta-
huan yang cukup tentang dirinya dan lingkungan pekerjaannya untuk bisa mempunyai
pemahaman karier. Jhon L. Holland (dalam Glading. 2012).
Orang yang telah menemukan karier yang sesuai dengan kepribadiannya, ia akan
lebih menikmati pekerjaan tersebut lebih lama dari pada orang yang bekerja di bidang
yang tidak sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini memperkuat bahwa dalam pemaham-
an karier tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Pemahaman karier harus dilaku-
kan dengan serius dan dengan pertimbangan yang matang (Gibson dan Mitchell, 2011).
Pemahaman karier merupakan suatu proses sistematis individu yang berusaha
mempunyai penguasaan tentang dunia karier secara mendalam mengenai berbagai
informasi karier dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan ling-
kungan pekerjaannya yang diminatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai
dengan bakat dan kemampuan dirinya. Pada dasarnya individu harus mempunyai
kemampuan dalam menentukan pilihan karier dengan mengatahui individu tersebut me-
nyukai/ aktifitas tertentu, yang kemudian melahirkan suatu minat kuat yang pada gilir-
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 110 dalam Konteks Pendidikan
annya menumbuhkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan
tipe kepribadiannya.
Menurut Holland kepribadian merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh
lingkungan (dalam Winkel & Hastuti, 2010). Tipe kepribadian menurut Hollan dibagi
dalam 6 tipe, yaitu Tipe Realistik (The Realistic Type), Tipe Peneliti/Pengusut (The
Investigative Type), Tipe Seniman (The Artistic Type), Tipe Sosial (The Social Type),
Tipe Pengusaha (The Enterprising Type), dan Tipe Orang Rutin (Conventional Type).
Semakin mirip seseorang dengan salah satu di antara enam tipe itu, makin
tampaklah padanya ciri-ciri dan corak perilaku yang khas untuk tipe bersangkutan.
Setiap tipe kepribadian adalah suatu tipe teoritis atau tipe ideal, yang merupakan hasil
dari interaksi antara faktor-faktor internal dan eksternal. Berdasarkan interaksi itu ma-
nusia muda belajar lebih menyukai kegiatan/aktivitas tertentu, yang kemudian melahir-
kan suatu minat kuat yang pada gilirannya menumbuhkan kemampuan dan keterampil-
an tertentu. Kombinasi dari minat dan kemampuan itu menciptakan suatu disposisi yang
bersifat sangat pribadi untuk menafsirkan, bersikap, berpikir, dan bertindak dengan
cara-cara tertentu.
Berdasarkan pendapat tersebut pada dasarnya untuk memahami karier, seseorang
perlu untuk memahami tipe kepribadian yang dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan pen-
dapat Hollan bahwa tipe kepribadian seseorang mengambarkan karier yang sesuai
dengan pribadinya. Berpijak pada pemikiran tersebut, siswa SMK yang dalam hal ini
merupakan remaja yang dihadapkan pada fase memilih karier khususnya pendidikan
lanjut perlu memiliki bekal dalam memahami karier yang sesuai dengan kepribadinya,
yang dimiliki.
Salah satu fenomena yang ada di masyarakat saat ini, khususnya siswa sekolah
menengah kejuruan masih sangat minim ditemukan siswa yang memiliki pemahaman
terhadap kariernya. Pemahaman karier salah satunya dapat dilihat dari cara siswa me-
nentukan suatu pilihan pekerjaan. Siswa sering kali dalam menentukan pilihan peker-
jaan, bukan berdasarkan syarat-syarat memasuki pekerjaan, kecocokan pekerjaan sesuai
dengan tipe kepribadian yang berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan dalam diri.
Namun kebanyakan siswa masih pada coba-coba dan ikut-ikutan teman, atau sebatas
tren pekerjaan saat itu. Pilihan karier yang dijatuhkan bukan didasarkan pada kesesuaian
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 111 dalam Konteks Pendidikan
keadaan diri dengan pilihan tersebut, namun pada tren yang berkembang saat itu, ingin
tahu dan ikut-ikutan teman.
Kurangnya pemahaman karier berakibat kurang mampunya siswa dalam
mengenali macam-macam karier yang berkembang saat ini berserta syarat memasuki-
nya, dimana hal tersebut dapat berimbas pada ketidak mampuan siswa dalam mengam-
bil keputusan karier yang akan dipilihnya. Minimnya pemahaman karier yang dimiliki
siswa menjadikan siswa sering kali melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan
karier yang akan ditekuninya.
Beberapa usaha telah dilakukan untuk membantu pemahaman karier siswa, salah
satunya yakni melalui pengembangan inventori pemahaman karier. Banyak penelitian
yang menghasilkan inventori yang ditujukan untuk mengungkap tingkat pemahaman
karier siswa, namun keefketifan dari pengelolaan inventori masih menjadi permasalah-
an. Pengadministrasian inventori secara manual mengakibatkan kebosanan pada siswa,
terlebih siswa sekolah menengah kejuruan yang dalam hal ini masih dalam tahap per-
kembangan lebih menyukai suatu hal yang sifatnya bermain. Inventori yang disajikan
dalam bentuk software nampaknya juga belum mampu mengatasi kebosanan siswa dan
belum mampu menambah daya tarik bagi siswa. Banyaknya isian dalam inventori yang
harus dilakukan siswa mengakibatkan siswa cepat bosan.
Menjawab permasalahan tersebut diatas, penulis merancang salah satu alat atau
media yang digunakan untuk pemahaman membantu pemahaman karier siswa yang me-
miliki ketepatan secara teoritik dan praktek bagi siswa sekolah menengah kejuruan.
Media yang dikembangkan adalah media permainan monopoli sebagai pemahaman ka-
rier siswa sekolah menengah kejuruan. Media yang dikembangkan penulis berpijak
pada teori karier Hollan.
Alasan pemilihan media permainan monopoli sebagai pemahaman karier siswa
sekolah menengah kejuruan adalah belum dikembangkannya media permainan mono-
poli yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah menengah kejuruan yang
berterima secara teoritik dan praktek. Selain itu, alasan lain adalah kemudahan atau
efektifan dalam pengadministrasian media permainan monopoli, tidak membutuhkan
alat pendukung lain seperti komputer sehingga tidak ada kriteria khusus bagi sekolah
dalam pengadminstrasian media permainan monopoli.
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 112 dalam Konteks Pendidikan
Instrumen pemahaman karier dalam bentuk permainan monopoli di sekolah
menengah kejuruan memiliki manfaat baik secara teoritik dan praktek. Secara teoritis,
konselor dapat memanfaatkan permainan monopoli sebagai instrumen alat pengumpul
data untuk mengungkap dan memberikan pemahaman kepribadian kepada siswa. Secara
praktis bahwa dengan menggunakan permainan monopoli meningkatkan efektifitas dan
efesiensi kerja konselor, khususnya dalam pengadministrasian permainan monopoli,
hasil pemahaman karier dengan permainan monopoli dapat dijadikan salah satu dasar
penyusunan program layanan karier dan siswa lebih mudah untuk memahami karier,
sehingga memungkinkan siswa tertarik dan tidak bosan untuk mengidentifikasi dan
memahami pemahaman karier yang dimiliki.
Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia.
Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pem-
belian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan
(Wikipedia, 2012).
Media permainan monopoli pemahaman karier adalah suatu bentuk alat bantu
dalam memahami karier siswa berbentuk permainan yang terdiri dari beberap bagian
atau perangkat yaitu papan monopoli studi lanjut yang terbuat dari kertas banner
berbentuk persegi dan berukuran 40 cm x 40 cm, dadu berbentuk kubus yang terdiri dari
enam bidang datar yang saling bertolak belakang diberikan titik 1 dan 6, 2 dan 5, serta 3
dan 4. Bidak (dalam bahasa Jawa disebut “gaco”) untuk mewakili setiap pemain, uang-
uangan dari kertas, rumah dan hotel yang terbuat dari plastik, kartu hak milik yang ber-
isi daftar harga sewa tanah, kartu keterangan pekerjaan yang berisi informasi tentang
jenis, kualifikasi dan syarat pekerjaan tersebut. Melalui permainan ini siswa akan mem-
peroleh informasi mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada saaat ini berdasarkan tipe
kepribadian serta syarat untuk memasuki pekerjaan tersebut. Dari informasi ini akan
dijadikan siswa untuk memahami karier yang sesuai dengan dirinya bila dikaitkan de-
ngan tipe kepribadian yang dimiliki.
Media permainan monopoli pemahaman karier dirancang untuk membantu siswa
SMK dalam mengenali jenis-jenis pekerjaan beserta syarat pekerjaan tersebut yang
dikaitkan dengan tipe kepribadian siswa. Permainan monopoli ini akan dikembangkan
dengan mengadopsi sepuluh langkah penelitian pengembangan dari Borg and Gall
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 113 dalam Konteks Pendidikan
(1983). Bagan alur pengembangan permainan monopoli pemahaman karier siswa SMK
tersaji dalam gambar 1.
Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian Pengembangan
Melakukan perencanaan
Pembuatan produk awal meliputi:
1. Buku panduan untuk Guru dan siswa
2. Mengembangkan alat evaluasi, yaitu
a. Skala penilaian akseptabilitas ahli dan guru
b. Skala sikap keterampilan kerjasama
Uji ahli
Revisi Produk
Uji coba kelompok kecil
Revisi Produk
Uji lapangan terbatas
Produk akhir Permainan monopoli pemahaman karier siswa SMK
Desiminasi Produk akhir melalui jurnal ilmiah nasional
Malakukan penelitian pendahuluan
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 114 dalam Konteks Pendidikan
PENUTUP
Pemahaman karier merupakan suatu proses sistematis individu yang berusaha
mempunyai penguasaan tentang dunia karier secara mendalam mengenai berbagai infor-
masi karier dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan lingkungan
pekerjaannya yang diminatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai dengan
bakat dan kemampuan dirinya. Pada dasarnya individu harus mempunyai kemampuan
dalam menentukan pilihan karier dengan mengatahui individu tersebut menyukai/ aktifi-
tas tertentu, yang kemudian melahirkan suatu minat kuat yang pada gilirannya menum-
buhkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan tipe kepribadian-
nya.
Bagi siswa SMK pemahaman karier merupakan hal yang penting, hal tersebut
dikarenakan individu yang berusaha untuk memperoleh pekerjaaan atau untuk mengeta-
hui tentang karier dimasa depan yang sesuai dengan tipe kepribadiannya dengan ling-
kungan pekerjaannya yang diminatinya maka individu bisa menjalankan karier sesuai
dengan bakat dan kemampuan dirinya. Semakin baik tingkat kecocokan antara tempat
karier dan gambaran minat kariernya, semakin meningkat pula kepuasan siswa dengan
pekerjaannya dalam meraih kariernya dimasa mendatang.
Pemahaman karier dapat dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan untuk
siswa, salah satunya yakni melalui permainan monopoli pemahaman karier. Melalui ke-
giatan monopoli pemahaman karier siswa diharapkan dapat memperoleh informasi
jenis-jenis pekerjaaan beserta syarat untuk memasuki pekerjaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Arrus Media
Borg & Gall. 1983. Education Research An Introduction. New York: Longman.
Corey, G. 2013. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika
Aditama.
Gibson dan Mitchel. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Glading, Samuel. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks.
Juantika & Syamsu. 2012. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN)
Prospek dan Tantangan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Page 115 dalam Konteks Pendidikan
Kidd, M. Jannifer. 2006. Understanding Career Counselling Theory, Research and
Practice. New Delhi: Sage Publications.
Novi. 2010. Pengambilan keputusan karier Peserta Didik. Tersedia Pada
http://repository.upi.edu/139/4/s_ppb_0806879_chapter1.pdf. Diakses tanggal 17 April
2015 pukul 17.00 WIB.
Nyoman. 2014. Penerapan Konseling Karir Holland dengan Teknik Modeling untuk
Meningkatkan Kematangan Karir Siswa Kelas X Tkj (Teknik Kerja Jaringan) 1 Smk
Negeri 3 Singaraja. Tersedia pada http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJ-
BK/article/viewFile/3924/3137. Diakses tanggal 20 April 2015 pukul 19.00 WIB.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok. Padang: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Sadiman dkk. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling
disekolah. Jakarta. Rineka Cipta.
Sumadi, Suryabrata. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winkel WS. Dan Srihastuti, MM. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi.