inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
-
Upload
asmiatirusdi -
Category
Documents
-
view
241 -
download
3
Transcript of inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
1/49
i
INSPIRASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIANSEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)
MATA PELAJARANGEOGRAFI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJAKARTA, 2016
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
2/49
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB IPENDAHULUAN 1A.
Latar Belakang 1B.
Tujuan 2C.
Ruang Lingkup 2D.
Sasaran Pengguna 3
BAB II KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN GEOGRAFI 4
A. Rasional 4B.
Tujuan Mata Pelajaran 5C.
Ruang Lingkup 5
BAB III DESAIN PEMBELAJARAN GEOGRAFI 7
A.
Pendekatan Pembelajaran Geografi 7B.
Strategi Pembelajaran Geografi 8C.
Metode Pembelajaran Geografi 9D.
Model-Model Pembelajaran Geografi 14E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 20
BAB IV PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI 24A.
Prinsip dan Pendekatan Penilaian 24B.
Ruang Lingkup Penilaian 25
C.
Teknik dan Instrumen Penilaian 26D.
Mekanisme dan Prosedur Penilaian 27E.
Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian 35
BAB V MEDIA DAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI 37A.
Jenis Media dan Sumber Belajar 37B.
Perencanaan dan Pemilihan Media dan Sumber
Belajar Geografi
39
C.
Mengembangkan Media dan Sumber Belajar Geografi
42
BAB VI GURU GEOGRAFI ABAD XXI 45
BAB VII PENUTUP 47
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
3/49
2
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan bagian dari kurikulum dan kedudukannyasangat penting karena salah satu penentu keberhasilan kurikulum adalahpembelajaran yang efektif. Konsep ini harus dipahami sejak awal karenakita sering memisahkan antara kurikulum dengan pembelajaran. Selamaini, kurikulum hanya dimaknai sebagai rangkaian mata pelajaran yang
diatur urutannya dan ditentukan jumlah jam pelajarannya (JP).Pemahaman yang kurang tepat tersebut sangat meluas dan memengaruhisikap serta pola pikir guru dalam memandang kurikulum dan pembelajaran.Penyusunan Kompetensi Dasar (KD) yang tidak memperhatikan prosespembelajaran akan melahirkan kurikulum yang cenderung bersifat teoretis,
jauh dari konteks kehidupan masyarakat, dan tidak memenuhi kebutuhanpeserta didik. Sebaliknya, pengembangan strategi pembelajaran yang tidakmemperhatikan konteks kurikulum akan menimbulkan kegiatanpembelajaran yang tidak terarah dan tidak efektif. Dengan demikian,kurikulum dan pembelajaran harus tetap disimbiosiskan dalam suatukesatuan konsep sehingga tujuan kurikulum yang diharapkan dapat
tercapai melalui proses pembelajaran yang efektif.
Secara akademik, ada empat komponen kurikulum yang tidak dapatdipisahkan yaitu komponen tujuan, bahan ajar, proses pembelajaran, danpenilaian. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan dari seluruh harapan
yang akan dicapai melalui kegiatan belajar. Bahan ajar merupakanformulasi dari keseluruhan materi yang akan disampaikan di kelas dalambentuk kemasan tertentu. Proses pembelajaran merupakan upaya guruyang di dalamnya terdapat pendekatan, strategi, dan metode untukmencapai tujuan pembelajaran. Penilaian merupakan proses kontrol dan
feedback terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Keempat komponentersebut harus dikombinasikan secara baik. Oleh karena itu, tim
pengembang Kurikulum 2013 berusaha memberi arahan untuk menjaminrelevansi antarkomponen kurikulum sehingga menjadi paduan yangharmonis dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Penyediaan buku ini merupakan upaya untuk memadukan danmenyelaraskan antara kurikulum dan pembelajaran dengan sejumlah latarbelakang masalah antara lain: (1) fakta menunjukkan bahwa guru(khususnya guru mata pelajaran geografi) memiliki latar belakangkualifikasi dan kompetensi yang sangat beragam. Perbedaan latar belakangkualifikasi dan kompetensi guru akan berpengaruh pada cara pandangmereka terhadap kurikulum dan secara signifikan akan memengaruhikualitas pembelajaran di kelas; (2) sumber daya dan fasilitas yang dimilikioleh setiap sekolah tidak sama. Keragaman sumber daya sangatberpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran; dan (3)perbedaan tingkat pemahaman kebijakan kurikulum menimbulkan
keragaman dalam implementasi dan pengelolaan kurikulum di sekolah.
Selain itu, secara yuridis formal penerbitan buku ini merupakanimplementasi dari amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Bagian Kedelapan
Pengelolaan Kurikulum, Pasal 77-P ayat (2) bahwa dalam melaksanakan
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
4/49
3
pengelolaan Kurikulum Pemerintah berwenang menyiapkan, menyusun,dan mengevaluasi (a)dokumen Kurikulum setiap satuan pendidikan atauprogram pendidikan; (b) dokumen Kurikulum setiap mata pelajaran; (c)pedoman implementasiKurikulum; (d) Buku Teks Pelajaran; dan (e) BukuPedoman Mata Pelajaran.Amanat tersebut menjadi dasar hukum lahirnya
buku ini.
Jika dilihat dari posisinya, buku ini merupakan bagian dari kelengkapanStandar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang dapatdimanfaatkan oleh guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan, danevaluasi pembelajaran. Penyusunan buku ini ditujukan untuk memberi
gambaran keseluruhan tentang karakteristik mata pelajaran geografi,desain pembelajaran geografi, media dan sumber belajar, serta sistem
penilaian.
Demikianlah buku ini disusun. Semoga para pihak, terutama para guru
geografi di sekolah, dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehinggasecara bersama-sama dapat meningkatkan kualitas pembelajaran geografi di
seluruh wilayah Indonesia.
B.
Tujuan
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk:1.memberi pemahaman kepada guru geografi tentang perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan pemanfaatan media sertasumber pembelajaran yang dibutuhkan sehingga dapat memenuhi standarproses dan standar penilaian pendidikan sebagaimana yang telah
digariskan dalam perundang-undangan yang berlaku;2.menumbuhkembangkan kreativitas guru geografi dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yanginteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik;
3.memberi panduan pengembangan media dan sumber belajar geografi yangefektif, mudah, murah, dan aplikatif untuk mendukung prosespembelajaran geografi;
4.memberi panduan dalam pengembangan instrumen dan pelaksanaanpenilaian pembelajaran geografi dengan memperhatikan potensi dan
karakteristik peserta didik dan prinsip-prisip penilaian yang sesuai denganperundang-undangan yang berlaku; dan
5.memberi gambaran profil dan peran guru geografi terkait denganpembelajaran abad XXI.
C.
Ruang Lingkup
Buku ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut.BAB I PENDAHULUAN menguraikan latar belakang penyusunan panduan
mata pelajaran, tujuan, ruang lingkup isi panduan (dalam bentukdeskripsi), dan sasaran pengguna.
BAB II KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN GEOGRAFI menguraikantentang rasionalitas mata pelajaran pada satuan pendidikan SMA,tujuan mata pelajaran, dan ruang lingkup mata pelajaran.
BAB III DESAIN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GEOGRAFImenguraikan pendekatan, strategi, metode, model pembelajaran
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
5/49
4
yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, dan rencanapelaksanaan pembelajaran.
BAB IV PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI menguraikan bentuk danteknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yangdisesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
BAB V MEDIA DAN SUMBER BELAJAR menguraikan tentang berbagaialternatif media dan sumber belajar yang dapat digunakan dalampembelajaran.
BAB VI GURU GEOGRAFI ABAD XXI berisi tentang profil dan peran gurupada proses pembelajaran geografi sesuai tuntutan abad XXI.
D.
Sasaran Pengguna
Buku ini disusun untuk guru geografi, pengawas sekolah, instruktur,kepala sekolah, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
6/49
5
BAB IIKARAKTERISTIK MATA PELAJARAN GEOGRAFI
A.
RasionalPlanet Bumi merupakan tempat kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Manusia belum mampu mencari planet lain yang layak untukkehidupan di masa mendatang. Oleh karena itu, manusia masih bergantungpada keberadaan sumber daya alam yang ada di Bumi. Perhatian manusia untukmemanfaatkan sumber daya alam semakin hari semakin intensif seiring denganpertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dan gaya hidup yang semakin
konsumtif. Konflik antarnegara dan kelompok tidak dapat dihindari, bahkansemakin hari intensitasnya semakin meningkat sehingga dalam lima tahunterakhir ini warga dunia menjadi sangat khawatir terhadap ancaman konflikyang meluas.
Seiring dengan berkurangnya cadangan sumber daya alam, setiap negara
berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki denganteknologi yang semakin canggih. Untuk menghitung cadangan sumber daya alamyang tersisa, negara melakukan pemetaan dan inventarisasi melalui teknologikartografi, bahkan telah menggunakan teknologi Pengindraan Jauh dan SistemInformasi Geografis (SIG). Selain inventarisasi sumber daya, setiap negaramembuka diri terhadap jalinan kerja sama internasional agar distribusi barang
dan jasa berjalan dengan lancar. Kelebihan sumber daya di suatu wilayah dapatsegera disebarluaskan ke wilayah lain yang kekurangan. Dengan demikian,konektivitas antarruang semakin terasa dalam kehidupan saat ini.
Sebuah organisasi bernama Partnership for 21st Century Learningmengakomodasi masukan dari guru, ahli pendidikan, dan para pengusaha di
Amerika Serikat dengan mengusulkan suatu gagasan Framework for 21stCentury Learning. Dokumen tersebut menggambarkan kebutuhan kompetensiyang harus dikuasai oleh peserta didik untuk menghadapi tantangan Abad XXI.Geografi merupakan salah satu materi esensial yang perlu diajarkan kepadapeserta didik dan urgensinya sejajar dengan mata pelajaran lain seperti bahasa
Inggris, seni, matematika, ekonomi, dan sains. Ruang lingkup kompetensi yangdirekomendasikan terdiri atas tiga kelompok yaitu (1) keterampilan belajar dan
inovasi yaitu kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah,komunikasi dan bekerja sama; (2) keterampilan dalam bidang informasi, media,dan teknologi yang meliputi literasi informasi, literasi media, dan literasiteknologi informasi dan komunikasi (ICT); dan (3) life skills serta karier yang
meliputi fleksibilitas dan adaptasi, inisiatif dan self-direction, keterampilan sosialdan lintas budaya, produktivitas dan akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggungjawab. Kemampuan tersebut berlaku umum dan setiap mata pelajaran disekolah disarankan untuk memenuhi semua kemampuan sesuai bidang keahlianmasing-masing.
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan kausal berbagai gejaladan peristiwa yang terjadi di muka Bumi, baik lingkungan fisik maupun terkaitdengan makhluk hidup beserta permasalahannya, merupakan mata pelajaranyang relevan dalam ikut serta mengatasi masalah dunia. Di sejumlah negara,geografi telah ditempatkan sebagai mata pelajaran inti dan hasil kajian geografitelah banyak membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam
pembangunan.Pendapat ini tidak terlalu berlebihan karena geografi di negara maju telah
diajarkan pada jenjang persekolahan dengan tujuan untuk memperkenalkan
letak, luas, iklim, sosial, budaya, dan potensi wilayah negara kepada pesertadidik sejak dini. Bahkan kurikulum geografi telah dirancang untukmemperkenalkan keseluruhan potensi sumber daya alam untuk menopang
kehidupan manusia di negara masing-masing. Di Indonesia, mata pelajaran
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
7/49
6
Geografi diberikan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama(SMP) sebagai bagian integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sedangkanpada tingkat satuan pendidikan menengah (SMA) diberikan sebagai matapelajaran tersendiri dan dikelompokkan pada rumpun Mata Pelajaran PeminatanIlmu Pengetahuan Sosial sehingga kajiannya lebih diarahkan pada sudut
pandang keberadaan dan aktivitas manusia yang dipengaruhi oleh dinamikaalam dan lingkungan fisik pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
B. Tujuan Mata PelajaranBidang kajian geografi meliputi aspek dan proses di Bumi, hubungan kausal
antara faktor keruangan, manusia dan lingkungannya yang diarahkan untuk
dapat berkontribusi terhadap pembangunan baik pada skala lokal, nasional,maupun internasional. Pada abad XXI, pembelajaran geografi memiliki
pengayaan pada aspek tujuan. Dengan acuan pada dokumen Framework for 21stCentury Learning, tujuan mata pelajaran geografi adalah agar peserta didikmampu:
1.
berpikir kritis dan mampu mengatasi masalah kaitannya dengan perubahanruang di permukaan Bumi, kerusakan dan upaya pelestarian lingkunganhidup, persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam, serta berbagaidampak perubahan akibat proses geosfer baik dalam konteks lokal, nasional,
maupun global.2.
mencipta dan memperbarui kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosialsebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untukkesejahteraan manusia yang dikelola secara arif dengan menjunjung tingginilai-nilai toleransi terhadap keragaman budaya bangsa.
3.
melek teknologi informasi, media, dan komunikasi terkait denganpengelolaan peta, citra pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis(SIG) yang dapat diaplikasikan sebagai alat analisis geografi untukpengambilan kebijakan dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.
4. belajar secara kontekstual sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalammemahami permasalahan ruang dan interaksi lingkungan fisik dan sosialsecara mandiri dan berkelanjutan.
5.
bekerja sama dan berkomunikasi untuk terjalinnya hubungan (koneksi)antarruang dalam lingkungan lokal, nasional, maupun internasional dengan
tetap menunjukkan perilaku cinta tanah air, bangga sebagai bangsaIndonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
C. Ruang LingkupUntuk mencapai tujuan mata pelajaran geografi, ruang lingkup materi
mata pelajaran Geografi dikelompokkan menjadi tujuh topik (strand) sebagai
berikut.
1.
Literasi keruangan dan keterampilan geografi yang meliputi pengetahuandasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Materipokoknya adalah memperkenalkan ruang lingkup, objek studi, prinsip,konsep, dan pendekatan geografi.
2.
Geografi fisik yang meliputi dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan,dinamika litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer (geosfer) serta dampaknya
terhadap kehidupan. Kajian geografi fisik ini akan disintesiskan denganaspek lainnya dan direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis,digital, dan kognitif (peta pikiran).
3.
Geografi manusia yang meliputi dinamika kependudukan di Indonesia dan
keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan polasebaran, keunikan, dan proses interaksinya untuk menjaga kerukunanbangsa. Kajian geografi manusia juga disintesiskan dengan aspek lainnya
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
8/49
7
serta direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital,maupun kognitif.
4.
Interaksi lingkungan yang meliputi kondisi wilayah Indonesia, sebaransumber daya alam Indonesia, dan mitigasi serta adaptasi bencana alamberdasarkan nilai kearifan lokal dan pembangunan berkelanjutan.
5.
Geografi regional yang meliputi konsep wilayah dan pewilayahan, polapersebaran dan interaksi spasial desa-kota, dan regionalisasi fenomenageografi di dunia. Kajiannya akan diarahkan pada konteks integrasi dalamtempat, interdependensi antartempat, dan interdependensi antarskala.
6.
Pemanfaatan geografi yang meliputi pemanfaatan peta, pengindraan jauh,Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengembangan jaringan transportasi,
tata guna lahan, kesehatan lingkungan, dan potensi bencana. Kompetensiyang diharapkan muncul adalah peserta didik mampu menampilkannya
dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir(kognitif).
7.
Koneksi global dan pengelolaan perubahan yang meliputi konektivitas
perdagangan internasional (pergerakan barang, jasa, modal atau tenagakerja, transfer teknologi, dan informasi) di negara maju dan negara
berkembang.
Berdasarkan ruang lingkup materi tersebut, persebaran materi pokok geografipada jenjang SMA adalah sebagai berikut.
Kelas X
No. Materi PokokJumlah Jam
Pelajaran
1 Pengetahuan Dasar Geografi 12
2 Pengetahuan Dasar Pemetaan 123 Langkah-langkah Penelitian Geografi 12
4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan 18
5 Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 15
6 Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 18
7 Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 18
JUMLAH 105
Kelas XI
No. Materi PokokJumlah Jam
Pelajaran
1 Posisi Strategis Indonesa Sebagai Poros Maritim Dunia 202 Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia 16
3 Pengelolaan Sumber Daya Strategis Indonesia 16
4 Ketahanan Pangan dan Energi 20
5 Dinamika Kependudukan di Indonesia 20
6 Keragaman Budaya Indonesia 24
7 Mitigasi Bencana Alam 24
JUMLAH 140
Kelas XII
No Materi PokokJumlah Jam
Pelajaran1 Konsep Wilayah dan Tata Ruang 32
2 Intraksi Keruangan Desa dan Kota 40
3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem InformasiGeografis
24
4 Kerja Sama Negara Maju dan Berkembang 16
JUMLAH 112
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
9/49
8
BAB IIIDESAIN PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Desain pembelajaran geografi secara normatif tidak berbeda dengan matapelajaran lainnya dalam rumpun peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada
buku ini, terdapat empat pokok bahasan terkait desain pembelajaran matapelajaran geografi yaitu pendekatan pembelajaran, strategi, metode, dan modelpembelajaran geografi.
A. Pendekatan Pembelajaran GeografiSebagaimana diketahui, bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara
pandang terhadap proses pembelajaran. Guru dapat menggeser pendekatanpembelajaran dari ujung kontinum yang satu ke ujung kontinum lainnya sesuaikebutuhan. Berikut adalah ujung-ujung kontinum pendekatan pembelajaran.
Orientasi aktivitas guru Orientasi aktivitas peserta didik
Tekstual Kontekstual
Deduktif Induktif
Konsep Proses
Ekspositori Inquiry
Gambar 1. Kontinum pendekatan pembelajaran
Berdasarkan konsep di atas, pembelajaran geografi disarankan untukmenggunakan pendekatan yang berorientasi pada kontinum yang berada disebelah kanan, yaitu (1) berorientasi pada aktivitas peserta didik, (2) bahanajarnya bersifat kontekstual, (3) cara penyajiannya bersifat induktif, (4)mengutamakan proses, dan (5) mengajak peserta didik untuk melakukanheuristik- inkuiri.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik memberiruang kepada peserta didik untuk lebih banyak beraktivitas belajar dan gurulebih banyak menjadi fasilitator daripada menjadi penceramah. Selain itu,
penguasaan materi pelajaran diharapkan tidak bersifat hafalan dari buku teks,
tetapi dipelajari dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang bersifatkontekstual, induktif, memperhatikan proses, dan bersifat inquiry(pencarian).Berdasarkan sudut pandang konstruktivisme, pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada peserta didik memiliki pemahaman bahwa setiap peserta
didik telah memiliki skema pengetahuan yang berbeda bentuk dan luasannya.Guru tidak memiliki kemampuan untuk mengubahbentuk dan luasan skemapengetahuan peserta didik karena keduanya harus dilakukan oleh peserta didikitu sendiri. Dengan asumsi ini, pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja dariguru kepada peserta didik. Pembentukan pengetahuan hanya dapat dilakukan
dengan cara membangkitkan kesadaran kognitifpeserta didik untuk menerimakonsep pengetahuan baru (asimilasi) dan/atau menyesuaikan pengetahuan lama
dengan informasi atau pengetahuan baru (akomodasi). Peserta didik akanmembentuk pengertian dan pengetahuan secara aktif dan terus-menerussehingga bentuk skemanya semakin sempurna. Guru berperan sebagai fasilitatoruntuk menciptakan kondisi agar peserta didik mudah melakukan proses
asimilasi dan akomodasi pengetahuan melalui usaha pencarian (inquiry) danpenemuan (discovery) dalam proses belajar.
Geser ke kanan atau ke kiri
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
10/49
9
Berdasarkan sudut pandang behavioristik, pembelajaran adalah proseskomunikasi dengan membuat stimulus sehingga peserta didik meresponnyadengan cara mengubah perilaku yang dikehendaki sesuai tujuan pembelajaran.Teori behavioristik memandang bahwa perubahan perilaku sebagai akibatinteraksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan padatingkah lakunya dan perubahannya dapat diukur. Untuk perubahan tingkahlaku, peran guru yang paling penting adalah pemberi motivasi, pemberipenghargaan (penguatan) dan hukuman.
Dua pendekatan tersebut (konstruktivisme dan behavioristik) dapatdigunakan secara bersama-sama dalam proses pembelajaran geografi. Aliran
konstruktivisme akan digunakan dalam pembelajaran yang bersifat langsung(instructional effect) untuk mencapai Kompetensi Inti aspek pengetahuan (KI-3)
dan Kompetensi Inti aspek keterampilan (KI-4), sedangkan aliran behavioristikakan banyak digunakan untuk mengembangkan karakter peserta didik denganpembelajaran yang bersifat tidak langsung (nurturant effect) yaitu untuk
pengembangan Kompetensi Inti sikap spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti sikapsosial (KI-2).
B. Strategi Pembelajaran GeografiStrategi pembelajaran merupakan rangkaian penjabaran dari pendekatan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, strategipembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan olehguru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektifdan efisien.
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkanempat faktor yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) kompetensi guru, (3)
ketersediaan sumber daya pembelajaran, dan (4) kondisi lingkungan. Guru harusmampu menghitung atau mengalkulasi semua faktor tersebut sehinggamemperoleh strategi pembelajaran yang tepat. Perhitungan ini perlu dilakukanagar guru dapat menentukan langkah pembelajaran yang bersifat langsung(instructional effect) secara efektif dan berdampak secara tidak langsung(nurturant effect) dalam pembentukan dan pengembangan karakter peserta didik.
Selain itu, dalam memilih strategi pembelajaran, guru juga hendaknyamemperhatikan hal-hal sebagai berikut.1.
Memilih metode pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mencari
tahu dan tidak hanya diberi tahu.2.
Mengondisikan kelas agar menempatkan guru bukan sebagai satu-satunyasumber belajar, tetapi guru hanya salah satu sumber belajar dari anekasumber belajar lainnya.
3.
Proses pembelajaran tidak hanya mengandalkan pendekatan tekstual,
teoretis, dan hafalan tetapi memperhatikan proses pembelajaran mencari(inquiry) dengan penggunaan pendekatan ilmiah.
4.
Pembelajaran diarahkan untuk berbasis kompetensi dan bukan berbasiskonten sehingga pembelajaran harus digeser dari yang bersifat parsialmenuju pembelajaran yang terpadu.
5.
Peserta didik dapat menentukan jawaban atas persoalan yang dihadapidengan sejumlah alternatif jawaban sehingga jawabannya tidak bersifat
tunggal.6.
Pembelajaran hendaknya bersifat aplikatif dan mengurangi verbalisme.7.
Pembelajaran harus diperkaya, tidak hanya menekankan pada aspekketerampilan fisik (hard skills) tetapi juga pada peningkatan dankeseimbangan antara keterampilan fisik (hard skills) dan keterampilan
mental (soft skills).8.
Pembelajaran sudah menerapkan nilai-nilai memberi keteladanan (ing
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
11/49
10
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), danmengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani).9.
Pembelajaran harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasiuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
10.
Pembelajaran harus memuat pengembangan karakter peserta didik. Olehkarena itu, perlu ada pengakuan atas perbedaan individual dan latarbelakang budaya peserta didik.
Berdasarkan pada prinsip pembelajaran di atas, guru merumuskan strategipembelajaran melalui bagan sebagai berikut.
C. Metode Pembelajaran GeografiMetode-metode yang digunakan dalam pembelajaran geografi sangat
beragam. Berikut ini adalah penjelasan beberapa metode pembelajaran yang
dianggap penting.1.
CeramahMetode ceramah dapat dioptimalkan dalam pembelajaran geografi jika gurumampu menguasai materi, menyampaikan secara induktif, serta melakukaneksplorasi dan elaborasi terhadap materi yang dipelajari. Untukmelaksanakan metode ceramah, guru perlu melaksanakan tahap-tahap
sebagai berikut.a.
Tahap persiapan yaitu menetapkan ruang lingkup dan urutan bahanajar.
b.
Tahap awal ceramah yaitu menjalin hubungan baik dan hangat denganpeserta didik, menunjukkan perhatian, dan mengemukakan pokok isiceramah.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
12/49
11
c.
Tahap pengembangan ceramah yaitu menyampaikan gagasan yang akandisampaikan dengan mengunakan berbagai alat bantu pembelajaranseperti papan tulis, proyektor, atau media lainnya.
d.
Tahap akhir yaitu membuat rangkuman dan memberi tugas.
Keunggulan Metode Ceramah Kelemahan Metode Ceramah
Murah karena banyak pesertadidik yang dapat mendengar
Mudah disesuaikan dengan
keadaan
Mampu memberikanpenguatan (reinforcement) bagipeserta didik
Dapat dijadikan pengait isi
pelajaran dengan contohkehidupan nyata.
Memungkinkan guru untuk
memberi wawasan yang lebihluas.
Proses komunikasi satu arah
Peserta didik cenderung menelanbulat-bulat pendapat guru
Menurunnya perhatian peserta
didik
Banyak materi yang segeradilupakan oleh peserta didik
Merugikan kelompok peserta didikyang kurang pendengaran
Tidak cocok untuk pengajaran
keterampilan motorik
Dalam pembelajaran geografi, metode ceramah dapat dimanfaatkan untukmengantarkan pembelajaran, melakukan apersepsi, menyampaikan tujuanpembelajaran, memberi arahan dalam pemberian tugas, menyimpulkan, danmenutup pembelajaran.
2.
Tanya JawabMetode tanya jawab digunakan pada sebagian besar strategi pembelajaranyang berorientasi pada peserta didik. Pertanyaan dapat diajukan dalam
bentuk lisan, tulisan, maupun rumusan masalah sebagai pengantar diskusikelompok.Teknik mengajukan pertanyaan yang baik antara lain sebagai berikut.(1)
Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh peserta didik.
(2)
Memberi waktu berpikir yang cukup bagi peserta didik yang akanmenjawab pertanyaan.
(3)
Menyebarkan pertanyaan secara merata.(4)
Pertanyaan yang diajukan harus disesuaikan dengan kemampuan danpengalaman peserta didik.
(5)
Pertanyaan yang diajukan jangan hanya dijawab dengan kalimatpendek ya atau tidak.
(6)
Pertanyaan yang berhasil dijawab hendaknya diberi penguatan dengansegera.
Keunggulan Metode Tanya Jawab Kelemahan Metode Tanya Jawab
Dapat membangkitkan motivasibelajar peserta didik
Memperkuat pemahamanmateri
Memberi kesempatan kepadapeserta didik untukmemperdalam hal yang belum
diketahuinya dengan carabertanya kepada guru dan ataupeserta didik lainnya.
Dapat dijadikan instrumen teskompetensi (tes lisan) pada saatpembelajaran sedangberlangsung
Seringkali peserta didik merasa
takut dan tegang sehinggamembuat suasana kurang nyaman
Tidak mudah membuat pertanyaanyang sesuai dengan tingkat berpikirpeserta didik
Waktu pembelajaran sering banyak
terbuang, terutama jika pesertadidik tidak dapat menjawabpertanyaan secara langsung.
Tidak tersedia waktu yang cukup
untuk memberikan pertanyaankepada peserta didik dalam jumlahyang banyak
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
13/49
12
Hal-hal yang perlu dihindari dalam menggunakan metode tanya jawabadalah:(1)
jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila peserta didik tidakmampu menjawab,
(2)
jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum pesertadidik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya,
(3)
usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan secaraserempak, dan
(4)
jangan menentukan (menunjuk) nama peserta didik sebelummengajukan pertanyaan karena peserta didik yang tidak ditunjuk akan
bersikap acuh tak acuh dan tidak berusaha keras untuk ikutmenjawab pertanyaan.
Dalam pembelajaran geografi, metode tanya jawab dapat digunakan untukmelatih berpikir kritis, mengajukan gagasan, belajar kontekstual, danberkomunikasi sesuai materi yang sedang dikaji.
3.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan metode yang sangat potensial untukdimanfaatkan guru sebagai arena meningkatkan partisipasi belajar,membina keberanian mengemukakan pendapat, dan membimbing pesertadidik untuk saling menghargai pendapat orang lain. Penggunaan metodediskusi hendaknya pilihan yang benar-benar efektif untuk mencapai tujuanpembelajaran.
Keunggulan Metode Diskusi Kelemahan Metode Diskusi
Memberi kesempatan
berpartisipasi
Mudah digunakan
Meningkatkan berpikir kritis
Memberi kesempatan untukmenguji, mengubah, danmengembangkan pandangan
Memahami kebutuhan memberidan menerima
Menguntungkan para pesertadidik yang lemah dalampenyelesaian masalah
Hasilnya sulit diprediksi
Kurang efisien dalam penggunaanwaktu
Tidak menjamin penyelesaian masalahyang sedang dibahas (tidak tuntas).
Sering didominasi oleh seseorang ataubeberapa orang saja
Membutuhkan kemampuan berdiskusidari para peserta didik agar diskusiberjalan lancar.
Dalam pembelajaran geografi, metode diskusi dapat digunakan dalamsemua tahapan pembelajaran scientific yaitu pada saat merumuskanmasalah, mencari data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.Selain itu, metode diskusi dapat pula digunakan dalam model problembased learningdan pembelajaran kooperatif.
4.
DemonstrasiMetode demonstrasi digunakan untuk melakukan peragaan tentang suatuhal yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Demonstrasi bertujuan untukmenunjukkan hasil dari beberapa praktik kerja dengan menggunakan bukti-
bukti yang dapat dilihat, didengar, atau dirasakan. Demonstrasi dapatdigunakan pada seluruh kelas, kelompok kecil, atau individu yangmembutuhkan sedikit tambahan penjelasan tentang cara melakukan suatutugas.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
14/49
13
Keunggulan Metode Demonstrasi Kelemahan Metode Demonstrasi
Memperkecil kemungkinan salahdalam memahami penjelasan.
Memungkinkan para peserta
didik terlibat secara langsungdalam kegiatan demonstrasi
Memudahkan dalammemusatkan perhatian pesertadidik
Menghilangkan keraguan
Menuntut sejumlah peralatan yangbisa jadi harganya mahal
Menuntut penyediaan alant dan bahan
yang dapat memungkinkan dilihat olehpeserta didik di kelas.
Persiapan yang kurang teliti akanmenimbulkan kesalahan prosedur
Perlu keterampilan yang memadaiuntuk melaksanakan demonstrasi
Membutuhkan waktu yang lebih lama
Pihak yang melakukan demonstrasi adalah guru dan atau peserta didik.Dalam pembelajaran geografi, guru dapat menunjukkan cara menggunakankompas, alat Global Positioning System (GPS), pengolahan citra pengindraanjauh, atau praktik analisis Sistem Informasi Geografis (SIG).
5.
SimulasiMetode simulasi mirip dengan metode demonstrasi. Simulasi seringdimaknai sebagai kegiatan yang menirukan keadaan yang sebenarnya. Katasimulasi berasal dari kata simulateyang artinya berpura-pura atau berbuatseakan-akan. Metode simulasi bertujuan untuk memberi motivasi,memperoleh pengalaman yang sebenarnya, memperoleh pemahamantentang suatu konsep atau prinsip, melatih peserta didik untuk bekerjasama, dan melatih peserta didik untuk bertoleransi.
Keunggulan Metode Simulasi Kelemahan Metode Simulasi
Menciptakan kegembiraan dalampembelajaran
Dapat melakukan uji coba yangtidak mungkin dilakukan padalingkungan yang sebenarnya
Beberapa simulasi dapatmeningkatkan daya pikir kritispeserta didik
Kesulitan menyiapkan peserta didikmelakukan simulasi
Memerlukan waktu dan tempat yangmemadai
Menuntut imajinasi dalammenyimpulkan hasil belajar darikegiatan simulasi
Metode simulasi memiliki dua jenis yaitu role playing (bermain peran) dansosiodrama.
a.
Bermain peran digunakan untuk merekontruksi situasi tertentu denganmengandalkan improvisasi dan kreativitas peserta didik. Contoh materi
geografi yang dipraktikkan dalam role playing misalnya mensimulasikandampak dari bencana banjir, cara penanggulangan, dan penyelamatankorban. Contoh lain dari simulasi misalnya peserta didik berpura-puramenjadi wartawan dan melakukan wawancara kepada orang yangmelakukan urbanisasi. Wawancara dilakukan secara bebas sehingga
tergali berbagai informasi tentang alasan warga melakukan urbanisasi.b.
Sosiodrama yaitu bermain peran untuk memberi kesempatan peserta
didik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan denganfenomena sosial seperti kemacetan atau mitigasi bencana alam. Dalam
sosiodrama diharapkan muncul solusi yang diajukan oleh peserta didik.
6.
Studi lapanganStudi lapangan (field trip) adalah metode pembelajaran untuk memberikesempatan kepada peserta didik untuk melihat fenomena, objek, atauperistiwa secara langsung pada dunia nyata. Cara melakukan studilapangan adalah mengajak peserta didik untuk keluar kelas dan
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
15/49
14
mengunjungi objek atau peristiwa tersebut. Kesuksesan metode inibergantung pada perencanaan yang sistematis dan dapat memprediksihambatan-hambatannya. Dengan demikian, lokasi tujuan studi lapanganharus disurvei terlebih dahulu agar berbagai kebutuhan peserta didik(transportasi, penginapan, makanan) dapat disediakan serta berbagai
kesulitan yang akan dihadapi dapat diantisipasi.Langkah-langkah pelaksanaan metode studi lapangan adalah sebagaiberikut.a.
Perencanaan, yaitu merumuskan tujuan studi lapangan, penetapanobjek, pembentukan panitia, dan pendanaan.
b.
Melaksanakan kegiatan studi lapangan sesuai dengan rencana.
c.
Menyusun laporan yaitu peserta didik baik perorangan maupunkelompok menyusun laporan.
d. Ekspose laporan studi lapangan berupa pameran atau seminar denganmenampilkan pameran foto, poster, dan lain-lain.
Keunggulan Metode StudiLapangan
Kelemahan Metode Studi Lapangan
Peserta didik memperolehpengalaman konkrit di lapangan.
Mempunyai makna yangmendalam karena peserta didikbekerja langsung dengan contoh-contoh nyata.
Banyak memberikan kesempatanbagi keterlibatan peserta didikdalam situasi belajar
Membutuhkan waktu yang lebih lamadibandingkan dengan belajar secarakonsep
Sulit dilakukan oleh peserta didik yangberusia muda jika mereka belummemiliki kemampuan berpikir rasional
Dalam pembelajaran geografi, studi lapangan dapat digunakan untukmengamati bentang alam, penggunaan lahan, proses geomorfologi, jenis
tanah, dan lain-lain.
7. Pemberian tugas (resitasi)Metode pemberian tugas sering dikenal dengan istilah resitasi. Tugas yangdiberikan oleh guru dapat berupa memperdalam materi pelajaran, mencari
informasi tambahan, dan melakukan pengamatan lapangan untukmembuktikan konsep yang dibahas di kelas dengan keadaan yangsebenarnya di lingkungan sekitar peserta didik.
Keunggulan Metode Resitasi Kelemahan Metode Resitasi
Dapat dijadikan alternatif dalamkegiatan pengayaan
Memupuk rasa tanggung jawabpeserta didik dalam menjalankantugas
Memberikan kebiasaan pesertadidik untuk giat belajar
Peserta didik dapat meniru pekerjaanorang lain
Sebagian peserta didik sulitmengerjakan tugas karena berbagaialasan, seperti biaya, pembelian alatdan bahan, dan lain-lain.
Menurunkan motivasi belajar pesertadidik jika tugas tidak dapat dikerjakan
Dalam pembelajaran geografi, metode tugas biasa digunakan untukmeminta peserta didik membuat peta, mengolah data kependudukan, tugasinterpretasi citra pengindraan jauh, dan lain-lain.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
16/49
15
D. Model-Model Pembelajaran GeografiModel pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata pelajaran geografi
sangat beragam. Penjelasan tentang sejumlah model pembelajaran yang relevanuntuk mencapai tujuan pembelajaran geografi abad XXI sesuai pendekatan danstrategi pembelajaran yang telah disampaikan di awal adalah sebagai berikut.
1.
Pembelajaran berbasis penyingkapan/penemuan (inquiry/discovery learning)Pembelajaran berbasis penyingkapan dilandasi oleh filosofikonstruktivismedengan asumsi bahwa belajar pada hakikatnya suatu proses membangunpemahaman yang dilakukan oleh peserta didik.Pembelajaran yang efektifadalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan yang telah dimilikisebelumnya (prior knowledge) oleh peserta didik. Pembelajaran akan lebihberhasil jika di dalamnya terdapat proses interaksi sosial dan akan lebih
lama diingat jika bermakna dan diperoleh melalui pengalaman nyatapeserta didik.Proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis
inquiry/discovery learningadalah pembelajaran yang menuntut peserta didikuntuk mampu menemukan, mengeksplorasi (mengembangkan pengetahuan)
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan kemudian mengujikebenaran pengetahuan tersebut. Guru berperan sebagai fasilitator dan
mediator dalam rangka membawa peserta didik untuk mencapai kompetensiyang diharapkan.Para ahli sering membedakan antara discovery learning dengan inquirylearning, tetapi keduanya dalam satu rumpun pembelajaran yang sama yaituberbasis riset. Pada discovery learning terdapat pengalaman yang disebut
aha! experience atau menemukan sesuatu dari proses penyelidikan yangdilakukan oleh peserta didik, sedangkan inquiry learning tidak selalu
sampai pada proses temuan. Dalam konteks pembelajaran abad XXI, inquirylearning dan discovery learning memiliki potensi untuk mengembangkankemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah, mengembangkankemampuan berkomunikasi dan bekerja sama, kemampuan mencipta danmemperbarui, dan secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatankemampuan literasi teknologi informasi dan komunikasi.Proses akhir dalam inkuiri terletak pada kepuasan peserta didik dalam
melakukan kegiatan meneliti. Ada empat tahapan dalam pembelajaranberbasis risetyaitumenelaah, mencari, menata, dan menutur. Penjelasannyaadalah sebagai berikut.
a.
Menelaah yaitu proses mengidentifikasi berbagai masalah yangdihadapi melalui pengumpulan informasi dan studi pustaka. Caramengidentifikasi dapat dibantu dengan menyusun pertanyaan untukselanjutnya melakukan kegiatan pengumpulan data. Guru dapatmemberikan topik permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarsehingga mudah dilakukan oleh peserta didik.
b.
Mencari yaitu peserta diminta untuk mengumpulkan data untukmembuktikan teori. Data yang dicari dapat diperoleh dari hasil uji cobadi laboratorium, observasi, wawancara, dan cara lain yang memenuhipersyaratan ilmiah. Hasil dari langkah ini berupa data yang bermakna.
c.
Menata yaitu mengolah data, menganalisis, menyimpulkan, dan
menyusun laporan. Pada proses analisis, data akan diperbincangkandalam bentuk diskusi sesama peserta didik. Tujuan utama langkah
ini adalah untuk memperdebatkan pendapat dan temuan, sertamenyempurnakan temuan berdasarkan pendapat yang benar danobjektif.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
17/49
16
d.
Menuturkan yaitu melaporkan atau mengomunikasikan hasiltemuannya. Peserta didik akan menggunakan berbagai media yangdipilihnya sendiri untuk mengomunikasikan temuannya.
Gambar 2. Tahap pembelajaran inquiry/discovery learning
Beberapa keuntungan yang diperoleh jika menggunakan pembelajaranberbasis riset adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan daya nalar peserta didik dan kemampuan berpikir kritis.Secara khusus belajar inqury dan discovery melatih keterampilan kognitifpeserta didik untuk menemukan dan menyelesaikan masalah tanpapertolongan orang lain.
b. Hasil pembelajaran inquiry/discovery mempunyai efek transfer yang lebihbaik daripada hasil lainnya sehingga bertahan lama dan mudah diingat.
c. Peserta didik akan lebih aktif dalam kegiatan belajar karena merekaberpikir dan menggunakan kemampuannya untuk menemukan hasil
akhir.d. Peserta didik memahami bahan pelajaran sebab mereka mengalami
sendiri proses menemukannya sehingga menimbulkan rasa puas.Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan pencarian dan penemuanlagi sehingga minat belajar meningkat.
e. Metode ini melatih peserta didik untuk lebih banyak belajar secaramandiri.
Adapun kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu belajaryang lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah. Untuk mengurangi
kelemahan tersebut, guru dapat menggunakan lembar kerja peserta didik(LKS) yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
Jika guru menggunakan LKS, model ini disebut guided discovery(terbimbing).Contoh penerapan model ini adalah peserta didik diminta untuk menentukantipe iklim berdasarkan rumus tertentu dengan cara mengolah data cuacayang disediakan oleh guru atau mencari data ke stasiun pengamatan cuaca.
Contoh lainnya adalah menentukan kualitas air dengan cara uji laboratorium,menghitung debit aliran sungai, dan meneliti penyebab bencana banjir.Untuk melaksanakan model pembelajaran ini, guru dapat merencanakannyadengan saksama dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) padabagian kegiatan belajar (skenario pembelajaran). Pembagian waktu pertemuandapat dilakukan pada satu kali pertemuan atau membaginya dalam beberapa
pertemuan sesuai ruang lingkup kompetensi yang akan dicapai.
2.
Pembelajaran Berbasis MasalahPembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning - PBL) merupakanmodel pembelajaran yang mirip dengan pembelajaran inquiry/discovery.Perbedaannya terletak pada langkah awal pembelajaran. Jika pada modelpembelajaran inquirydapat mengambil tema berdasarkan pada ruang lingkup
menelaah mencari menata menuturkan
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
18/49
17
materi dari Kompetensi Dasar 9KD), model PBL mengangkat masalah yangsedang dihadapi oleh masyarakat atau masalah yang terjadi di lingkungansekitar.Konsepnya sederhana dan dapat mengikuti langkah pembelajaran yanglengkap dan atau hanya mengikuti langkah yang lebih sederhana. Hal yang
paling prinsip dari model ini adalah selalu diawali dengan mengajukanmasalah yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Peserta didik diajakuntuk fokus terhadap masalah. Mereka diminta untuk melakukan kajian,observasi, dan menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikannya.Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yangmerangsang peserta didik bersikap aktif untuk menyelesaikan permasalahan
dalam situasi nyata. Selain itu, peserta didik dapat dilatih untuk bekerjadalam tim untuk menyelesaikan masalah dunia nyata. Dengan dua pendapat
di atas dapat terlihat bahwa PBL merupakan strategi yang menantang,melatih kerja sama, dan melatih peserta didik untuk berani mengemukakantemuannya.
Sekurang-kurangnya ada lima fase dalam menerapkan PBL yaitu sebagaiberikut.
a. Melakukan orientasi peserta didik terhadap adanya masalah. Kegiatanorientasi adalah mengidentifikasi dan menunjukkan adanyakesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
b. Mengorganisasikan peserta didik yaitu mengatur aktivitas peserta didikagar dapat melaksanakan proses penyelesaian masalah.
c. Membimbing dalam melakukan penyelidikan, baik secara individualmaupun kelompok.
d. Mengolah data dan dalam bentuk grafik, tabel, atau bagan.
e. Menganalisis hasil dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah
secara bersama-sama. Bentuknya dapat berupa presentasi dan diskusipanel.
Gambar 3. Tahap pembelajaranproblem based learning
Dalam pemilihan masalah yang akan dikaji, guru dapat mengikuti rambu-rambu kegiatan sebagai berikut.a.
Tema yang dipilih merupakan masalah yang diketahui dan dekat dengankehidupan peserta didik sehari-hari. Hal ini dilakukan agar dapat
Orientasi
Organisasikegiatan
PenyelidikanMengolah
data
Analisisdan
penyajian
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
19/49
18
menarik perhatian dan setiap peserta didik dapat mengikutinya denganaktif.
b.
Tema yang dibahas harus mendukung tujuan dan kompetensi yangsesuai dengan kurikulum.
c.
Tema yang dipilih tidak terlalu rumit sehingga dapat dikaji oleh peserta
didik dan dalam jangkauan wawasan guru. Contoh tema masalahyang mungkin dapat dibahas oleh peserta didik misalnya menjagasungai agar tetap bersih atau mengurangi risiko kesehatan akibatpencemaran udara
Metode PBL memiliki sejumlah keunggulan yaitu sebagai berikut.
a. Penyelesaian masalah dapat menantang kemampuan peserta didik sertamemberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru sehingga
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.b. Penyelesaian masalah dapat membantu peserta didik untuk ikut serta
bertanggung jawab dalampembelajaran yang mereka lakukan.
Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalahjuga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a. Jika tema yang dipilih terlalu sulit, motivasi peserta didik berkurangbahkan hilang semangat. Terkadang peserta didik akan merasa engganuntuk mencoba.
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penekatanekspositori (ceramah).
c. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sulit diukur sehingga gurusering kecewa terhadap hasil belajar peserta didik jika kemampuanpeserta didik hanya diukur dengan butir soal pilihan ganda dan isiansingkat.
3.
Pembelajaran Berbasis ProyekMetode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalahpembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untukmemilih, merancang dan memimpin pekerjaan proyeknya. Tujuan daripembelajaran berbasis proyek adalah untuk membiasakan peserta didikberinteraksi kepada lingkungannya. Peran guru hanya mengarahkan,
membimbing, mengamati dan memantau jalannya kegiatan belajar mengajar,baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Agar strategi pembelajaran proyek dapat diterapkan, terdapat beberapapersyaratan tertentu yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut.a.
Sasaran yang harus dicapai berupa penyelesaian suatu problem
yang kompleks.b. Para peserta memiliki kebebasan seluas mungkin, untuk mengadakan
penentuan mengenai subjek, perencanaan, pelaksanaan, sertapenerapan proyek.
c. Dalam proyek, keputusan diambil berdasarkan konsensus.
d. Pengajar atau instruktur berintegrasi dalam kelompok proyek.e. Diadakan pertalian antara teori dan praktik.
f. Diperlukan keterampilan lebih dari satu bidang untuk menyelesaikanproblem.
g.
Pekerjaan proyek dibagi dalam kelompok-kelompok.h.
Sasaran proyek adalah menghasilkan sesuatu yang nyata danberfaedah.
Secara lebih rinci, model pembelajaran berbasis proyek mengikuti limalangkah utama, yaitu menetapkan tema proyek, menetapkan konteksbelajar, merencanakan aktivitas, memproses aktivitas, dan penerapanaktivitas. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
20/49
19
a. menetapkan tema proyek. Tema proyek hendaknya memenuhiindikator- indikator tertentu sepe r t i memuat gagasan yang pentingdan menarik,mendeskripsikan masalah kompleks, dan mengutamakanpenyelesaian masalah.
b. menetapkan konteks belajar. Konteks belajar hendaknya memenuhi
indikator-indikator: mengutamakan otonomi peserta didik, melakukaninquiry, peserta didik mampu mengelola waktu secara efektif danefesien, dan peserta didik belajar penuh dengan kontrol diri danbertanggung jawab.
c. merancang langkah-langkah penyelesaian proyek. Pengalaman belajarterkait dengan merencanakan proyek adalah mencari sumber yangberkait dengan tema proyek.
d. menyusun jadwal pelaksanaan proyek,
e. menyelesaikan proyek dengan bantuan arahan (fasilitasi) danmonitoring guru,
f. menyusun laporan atau presentasi hasil proyek.
Sejumlah kelebihan dari model ini antara lain meningkatkan motivasi belajarpeserta didik, meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah,
meningkatkan kecakapan kolaboratif, dan meningkatkan keterampilanmengelola sumber daya yang tersedia. Kelemahannya adalah membutuhkanwaktu yang lebih lama bahkan dapat mengganggu jadwal kegiatan belajarmata pelajaran lainnya.
4.
Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dirancang agar pesertadidik dapat bekerja dalam kelompok dan saling membantu dalam kondisiyang heterogen. Biasanya dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan
tiga tujuan yaitu hasil belajar yang merata di kelas, penerimaan terhadapkeragaman semakin tinggi, dan pengembangan keterampilan sosial.Praktik pembelajaran kooperatif umumnya mirip dengan permainan ataudiskusi kelompok. Perbedaan proses pembelajaran sebagai model kooperatifadalah sebagai berikut.
a. Harus ada saling ketergantungan antarkelompok. Jika dalam diskusitidak tercipta saling ketergantungan maka tidak dapat dikatakan
sebagai pembelajaran kooperatif. Contohnya, skor individu dalampermainan kelompok harus memiliki kontribusi terhadap kelompok.
Anggota kelompok yang akan mewakili kelompok diwajibkan untukdiberi masukan oleh anggota kelompok lainnya agar nilai yangdiperolehnya lebih baik.
b. Ada interaksi tatap muka atau berdekatan dan melihat satu samalain secara langsung,
c. Setiap individu memiliki peranan dalam kelompok,
d. Ada jalinan antara pribadi untuk melatih keterampilan sosial, karenadapat mengembangkan keterampilan sosial seperti bekerjasama denganorang lain, saling menghargai, melatih jiwa demokrasi, toleran, dansaling membantu.
Langkah pembelajaran (sintaks) tidak menjadi perhatian utama dalampembelajaran kooperatif. Guru dapat menciptakan sendiri asalkan
memperhatikan rambu-rambu yang telah dijelaskan di atas. Saat ini, adapuluhan skenario pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guruseperti Jigsaw, Number Heads Together (NHT), Student Team AchievementDivision (STAD), dan Team Assisted Individualization atau TeamAccelerated Instruction(TAIn), Think-Pair-Share,Picture and Picture, dan lain-lain.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
21/49
20
Gambar 4. Skenario pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
5.
Pembelajaran BermaknaPembelajaran bermakna (meaningful learning) adalah pembelajaran yang
berusaha memetakan perkembangan skema pengetahian yang telah,sedang, dan akan dikembangkan. Pembelajaran bermakna memilikiasumsi bahwa materi ajar tidak hanya sekedar dihafal tetapi harusdipahami dengan cara menghubungkan antara konsep yang telah diketahuisebelumnya dengan konsep atau pengetahuan baru. Ada tiga syarat agarpembelajaran menjadi bermakna yaitu sebagai berikut.
a .
Relevan dengan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya.Persyaratan ini mengandung arti bahwa peserta didik akan merasaterlibat dengan informasi yang diterimanya.
b.
Pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik memiliki kaitan yangberarti dengan ilmu pengetahuan lainnya. Konsep dan dalil yang
dipelajarinya dapat dibuktikan dalam bentuk contoh, dapat dirasakan,rasional, dapat dilihat dalam kehidupan di lingkungannya.
c.
Peserta didik yang mempelajari materi ajar harus memutuskan tentangkebermaknaan bagi dirinya. Artinya, peserta didik harus secara sadar dansengaja mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran bermakna di kelas adalah sebagaiberikut.a.
Menyampaikan gambaran umum tentang materi yang akan disampaikan.Termasuk di dalamnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan
membangkitkan motivasi belajar. Guru membawamodel berupa bendanyata, foto, gambar, atau kata-kata yang diperagakan oleh guru didepan kelas. Tujuannya untuk mengondisikan agar peserta didik mulaiterlibat dalam proses belajar.
b. Peserta didik diajak secara bersama-sama untuk menyebutkan ataumenjelaskan sejumlah istilah atau konsep yang telah diketahuinya
sebelumnya. Dalam standar proses, tahap ini disebut kegiatan eksplorasi
yaitu mengukur kemampuan awal peserta didik.c.
Peserta didik mencoba menghubungkan konsep yang telah disebutkandengan informasi baru. Hubungan antara dua konsep dapat berupakalimat yang menerangkan, hubungan sebab akibat, dan hubungan
bersyarat (kondisional). Tahap ini dapat diidentikkan dengan tahapanelaborasi dan pada prakteknya dapat menggunakan teknik conceptmapping atau mind map.
KegiatanKelompokTahap 1
KegiatanKelompokTahap 3
KegiatanKelompokTahap 2
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
22/49
21
d.
Dengan bantuan guru, peserta didik menganalisis atau melakukankegiatan konstruktivisme untuk memperkaya kegiatan elaborasi.
e.
Melakukan refleksi, penyimpulan, dan penguatan terhadap konsep yangtelah direlasikan. Refleksi diarahkan pada penyadaran terhadap adanyatambahan pengetahuan yang dirasakan oleh peserta didik sehingga
kebermaknaannya dirasakan oleh peserta didik.
E.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan,
pelaksanaan (termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan dayadukung. Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). PengembanganRPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di
sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepalasekolah/madrasah. Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secaraberkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
Prinsip-prinsip penyusunan RPP adalah sebagai berikut.
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual,sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
2.
Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.3.
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun denganmemperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.4.
Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang denganberpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakanberbagai pendekatan/model.
5.
Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungansekitarnya sebagai sumber belajar.
6. Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7.
Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi
peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8.
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. RPP memuatrancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,dan remedi. Pembelajaran pengayaan dan remedi dilakukan setelah evaluasiterhadap hasil belajar siswa dilakukan.
9.
Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atauantarmuatan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan danketerpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materipembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalamsatu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun denganmengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun denganmempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secaraterintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen-komponen minimal RPP memuat:1.
Identitas sekolah/madrasah (nama sekolah), mata pelajaran atau tema(nama mata pelajaran atau judul tema), kelas/semester (kelas dan
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
23/49
22
semester yang akan dibelajarkan), dan alokasi waktu (prakiraan durasiwaktu untuk menyelesaikan kompetensi dan materi yang akandibelajarkan);
2.
Kompetensi Dasar dan indikator pencapaian kompetensi3.
Materi pembelajaran (mengacu pada silabus);
4.
Kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,dan kegiatan penutup (skenario kegiatan menggunakan pendekatankeilmuan dengan model-model dan metode sesuai dengan kebutuhanpencapaian KD);
5.
Penilaian, mencakup kompetensi yang akan dinilai, instrumen penilaian,cara melaksanakan penilaian, pengolahan data, serta pelaporannya.
6.
Pendukung pembelajaran, meliputi: media, alat, bahan, dan sumber belajar.
Contoh format RPP mata pelajaran geografi
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)Sekolah :
Matapelajaran : GeografiKelas/Semester :AlokasiWaktu :
A.
KompetensiInti(KI)[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus]
KI3:
KI4:
B.
KompetensiDasar dan Indikator
Kompetensi Dasar IndikatorKD pada KI 3
KD pada KI4
C.MateriPembelajaran[disajikan materi pokok]
D.
KegiatanPembelajaran1.PertemuanPertama:(...JP)
Indikator: [indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuanpertama]
a.KegiatanPendahuluan
b.KegiatanInti[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secaralengkap, materi rinci pembelajaran dimuat padaLampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
c.KegiatanPenutup
2.PertemuanKedua:(...JP)Indikator:
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua]
a.KegiatanPendahuluanb.KegiatanInti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]
c.KegiatanPenutup
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
24/49
23
3.Pertemuanseterusnya.E. Teknikpenilaian
[disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkappenilaian setiap pertemuan dimuat dalam Lampiran
Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen
Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung padabanyak pertemuan]
F.Media/alat,Bahan,danSumberBelajar1.
Media/alat2.
Bahan3.
SumberBelajar
Lampiran-lampiran:
1.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2.
Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3.
Materi Pembelajaran Pertemuan 24.
Instrumen Penilaian Pertemuan 2
5.
Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
Langkah-langkah penyusunan RPP adalah:1.
Pengkajian silabus untuk menentukan keluasan, kedalaman, dan urutan
materi serta aktivitas dalam pembelajaran.2.
Perumusan indikator pencapaian setiap KD3.
Penentuan materi Pembelajaran.4.
Penjabaran Kegiatan Pembelajaran berupa kegiatan-kegiatan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan5.
Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan sesuai kebutuhan.6.
Penentuan penilaian, mencakup kompetensi yang akan dinilai, instrumenpenilaian, cara melaksanakan penilaian, pengolahan data, sertapelaporannya.
7.
Menentukan pendukung pembelajaran (media, alat, bahan dan sumberbelajar sesuai dengan langkah-langkah kegiatan dan kompetensi yang akandicapai oleh peserta didik.
Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi:1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a.
mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;b.
mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;c.
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalamkehidupan sehari-hari;
d.
menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dane.
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
2. Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruangyang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.3. Kegiatan Penutup
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
25/49
24
Kegiatan penutup mencakup:a.
Kegiatan guru bersama peserta melakukan refleksi terhadap kegiatan yangsudah dilaksanakan dan memberikan umpan balik terhadap proses danhasil pembelajaran; dan
b.
Kegiatan guru bersama peserta didik merencanakan pembelajaran pada
pertemuan berikut..
Proses pembelajaran memerlukan daya dukung berupa ketersediaannarasumber, sarana dan prasarana pembelajaran yang bervariasi danmendukung pencapaian kompetensi. Pihak-pihak yang terlibat dalampembelajaran antara lain: peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, kepala
sekolah, Dinas Pendidikan atau kantor Kementerian Agama provinsi dankabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, dan dukungan partisipasi
orang tua, masyarakat, dan dunia usaha atau dunia industri.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
26/49
25
BAB IVPENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Penilaian proses dan hasil belajar merupakan komponen yang samapentingnya dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Peranan
penilaian sangat diperlukan dalam sistem pendidikan yaitu untuk mengetahuikemajuan peserta didik selama proses pembelajaran dan menetapkanketercapaian standar kompetensi oleh peserta didik. Besarnya perananpenilaian membuat pelaksanaannya harus direncanakan secara sistematis.
A.
Prinsip dan Pendekatan PenilaianPrinsip penilaian pembelajaran pada mata pelajaran geografi adalah
penilaian berbasis kelas. Untuk mencapai hasil penilaian yang diharapkan,penilaian berbasis kelas memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
oleh faktor subjektivitas penilai.2.
Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, danhasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian berbasis kelas tidak menghadang keberhasilanpeserta didik di akhir pembelajaran tetapi menilai selama proses pembelajaranberlangsung. Dengan demikian, proses penilaian sangat panjang danberkelanjutan hingga peserta didik berhasil menguasai sejumlah kompetensi
yang ditentukan.Data untuk menentukan prestasi peserta didik dijaring dan dikumpulkan
melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atauindikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuanpeserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang dirumuskandalam kurikulum. Dalam proses penilaian, digunakan berbagai teknik/cara,
seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis(paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melaluikumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), penilaian diri, dan lain-lain.
Khusus untuk penilaian pada aspek pengetahuan dan keterampilan,pendekatan penilaian menggunakan Penilaian Acuan Kriteria (PAK). PAKmerupakan penilaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasanminimal (KKM) yaitu kriteria yang ditentukan oleh satuan pendidikan denganmempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awaltahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasiini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PSB)bagi peserta
didik baru dan mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didikpada kelas sebelumnya. Ada tiga faktor dalam menentukan KKM yaitukompleksitas, daya dukung, dan intake.
1. Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator,kompetensi dasar maupun kompetensi inti. Semakin tinggi tingkatkompleksitas maka semakin kecil skor yang dipakai. Contoh rentang nilai
yang digunakan untuk kompleksitas tinggi (50-64), kompleksitas sedang
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
27/49
26
(64-80), dan kompleksitas rendah (81-100).2. Daya dukung yaitu ditujukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh sekolah dalam menunjang pembelajaran. Pada sekolahyang memiliki daya dukung tinggi, skor yang digunakan juga tinggi.Pada aspek daya dukung, rentang nilai yang digunakan sangat fleksibel
sesuai dengan kondisi sekolah. Sebagai contoh, jika daya dukung tinggimaka rentang nilai yang digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80),dan daya dukung rendah (50-64).
3. Intake yaitu tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisadidasarkan pada hasil/nilai penerimaan peserta didik baru dan nilaiyang dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi).Contoh rentang nilai intake tinggi (81-100), intake sedang (65-80), danuntuk intakerendah (50-64).
B. Ruang Lingkup PenilaianPenilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehinggadapat digunakan untuk menentukan posisi setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkupmateri, kompetensi mata pelajaran, dan proses. Berikut ini diuraikan aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinilai.Aspek sikap yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata
pelajaran geografi adalah sebagai berikut.1.
Sikap dan perilaku peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya
2.
Sikap dan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan.3.
Sikap dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alamserta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
4.
Sikap dan perilaku cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, danbertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesiayang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
Aspek pengetahuan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaranmata pelajaran geografi adalah sebagai berikut.1.
Tingkatan berpikir kritis dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada objekkajian geografi.
2.
Kemampuan dalam mengatasi masalah kaitannya dengan objek kajiangeografi.
3.
Kreativitas dalam mencipta dan mengajukan gagasan untuk memperbarui
kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial sebagai sumber daya.
Aspek keterampilan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaranmata pelajaran geografi adalah sebagai berikut.
1.
Kemampuan belajar (learning to learn) secara kontekstual sebagai bagian yangtidak terpisahkan dalam memahami permasalahan geografi secara mandiridan berkelanjutan.
2.
Kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan
dan menghasilkan solusi.3.
Penguasaan (literasi) teknologi informasi, media, dan komunikasi terkaitdengan pemanfaatan teknologi geografi seperti internet, teknologi pengelolaanpeta, citra pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
C. Teknik dan Instrumen Penilaian
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
28/49
27
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sesuai dengan ketentuanPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor53Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan SatuanPendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah sebagai
berikut.1. Penilaian kompetensi sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku pesertadidik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaianpengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan
juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahuicapaian dan membina perilaku sesuai dengan ruang lingkup penilaian pada
mata pelajaran geografi.a.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secaraberkesinambungan dengan menggunakan indra, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan pedomanobservasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta pesertadidik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalamkonteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupalembar penilaian diri.
c. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan carameminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaianantarpeserta didik.
d.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahanpeserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian Kompetensi PengetahuanPendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan,danpenugasan.a.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapipedoman penskoran.
b.
Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.c.
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yangdikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
3. Penilaian Kompetensi KeterampilanPendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,yaitupenilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatukompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek, danpenilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atauskala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.a.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan kompetensi.b.
Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputikegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulismaupun lisan dalam waktu tertentu.
c.
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan caramenilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
29/49
28
yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalamkurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyatayang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
D.
Mekanisme dan Prosedur PenilaianMekanisme dan prosedur penilaian berdasarkan jenis instrumennya
adalah sebagai berikut.
1. Penilaian kompetensi sikap adalah melalui observasi, penilaian diri,penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap peserta didikmemiliki perilaku yang baik sehingga jika tidak dijumpai perilaku yangsangat baik atau kurang baik maka sikap peserta didik tersebut dianggap
baik sesuai dengan indikator yang diharapkan. Rangkuman hasil penilaiansikap oleh guru mata pelajaran geografi selama satu semester dikumpulkankepada wali kelas, kemudian wali kelas menggabungkan dan merangkum
dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor di kelasnya.Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5. Skema penilaian sikap(Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015)
a.
ObservasiObservasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yangdilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilakuyang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitandengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Instrumen yangdigunakan dalam observasi adalah lembar observasi.
Penilaian
Sikap
Utama
Observasi olehguru mata
pelajaranselama satusemester
Dilaksanakan selama prosespembelajaran
Observasi olehwali kelas danguru BKselama satu
semester
Dilaksanakan di luar jampembelajaran baik secaralangsung maupun
berdasarkan informasi/
laporan yang valid
PenunjangPenilaian diridan Penilaianantarteman
Dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kalidalam satu semester(menjelang UAS)
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
30/49
29
CONTOH INSTRUMEN OBSERVASI
Mata pelajaran : GeografiKelas : XIMateri/Tema :
Petunjuk pengisianBerilah skor nilai pada kolom yang tersedia, dengan ketentuan:4 = sangat baik3 = baik2 = cukup
1 = kurang
No.Nama
pesertadidik
Aspek Sikap yang Dinilai
Ketekunanbelajar
Percayadiri
Kerja sama DisiplinPeduli
lingkungan
b. Penilaian diriPenilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan carameminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri pesertadidik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapatmemberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian pesertadidik, antara lain:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena merekadiberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksiterhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untukberbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif
dalam melakukan penilaian.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembarpenilaian diri yang dirumuskan secara sederhana, jelas dan tidakbermakna ganda, menggunakan bahasa lugas yang mudah dipahamipeserta didik, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
31/49
30
CONTOH LEMBAR PENILAIAN DIRI(menggunakan daftar cek atau checklist)
Nama : ...............................................Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya menyontek pada saat mengerjakan ulangan.
2 Saya menyalin karya orang lain tanpamenyebutkan sumbernya pada saat mengerjakantugas.
3 Saya melaporkan kepada guru ketika menemukanbarang yang tertinggal di kelas.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.5 Saya melakukan tugas-tugas dengan baik.
6 Saya berani menerima risiko atas tindakan yangsaya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukankesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkahyang ditetapkan.
10 Saya belajar dengan sungguh-sungguh.
... ...
Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
CONTOH LEMBAR PENILAIAN DIRI(menggunakan skala penilaian atau rating scale pada waktu kegiatankelompok)
Nama : ...............................................Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. Keterangan angka pada
setiap kolom sebagai berikut: 4 = selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 =tidak pernah.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No PernyataanSkor
4 3 2 1
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena maluditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman yangnyeleneh
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok,meskipun tidak sesuai dengan pendapatsaya
Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
32/49
31
A
B
CD
E
c.
Penilaian antarpeserta didik/antartemanPenilaian antarpeserta didik/antarteman merupakan penilaian dengancara meminta peserta didik untuk saling menilai perilaku temannya.Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapatdigunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antarteman.Kriteria instrumen penilaian antarteman adalah:
sesuai dengan indikator yang akan diukur;
indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik;
kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana tetapi jelas dantidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda;
menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik;
menggunakan format sederhana dan mudah digunakan olehpeserta didik;
indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasiyang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didikmengerjakan kegiatan kelompok. Sebagai contoh, tiap peserta didikdiminta melakukan pengamatan/penilaian terhadap dua orang
temannya, dan dia juga akan dinilai oleh dua orang teman dalamkelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut.
Gambar 6. Diagram penilaian antartemanSumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
Diagram di atas menggambarkan saling menilai sikap/perilakuantarteman.
Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E; A juga dinilai olehB dan E
Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C; B juga dinilai oleh
A dan C
Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D; C juga dinilai olehB dan D
Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E; D juga dinilai olehC dan E
Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A; E juga dinilai olehD dan A
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
33/49
32
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN (LEMBAR PENGAMATAN)ANTARTEMAN (PEER ASSESSMENT) MENGGUNAKAN DAFTAR CEK
(CHECKLIST) PADA SAAT BEKERJA KELOMPOK.
Petunjuk
1.
Amatilah perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatankelompok.
2.Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek () jika temanmumenunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untukindikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidakmenunjukkan perilaku tersebut.
3.
Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.
Nama teman yang dinilai : 1. 2. .Nama penilai : .Kelas/semester : .
Sumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap spiritual dan sikap
sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Peserta didik yangmenunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian danpeserta didik yang menunjukkan banyak perilaku negatif diberi
motivasi sehingga selanjutnya peserta didik tersebut dapatmembiasakan diri berperilaku baik (positif).
d.
JurnalJurna merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yangberisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahanpeserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
No Pernyataan/Indikator yang diamatiTeman
1Teman
2
1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengansopan
2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuaipembagian tugas dalam kelompok
3 Teman saya mengemukakan ide untukmenyelesaikan masalah
4 Teman saya memaksa kelompok untukmenerima usulnya
5 Teman saya menyela pembicaraan teman
kelompok6 Teman saya menjawab pertanyaan yang
diajukan teman lain
7 Teman saya menertawakan pendapat temanyang nyeleneh
8 Teman saya melaksanakan kesepakatankelompok meskipun tidak sesuai denganpendapatnya
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
34/49
33
CONTOH FORMAT JURNAL
Nama Sekolah :Kelas/Semester :
Tahun pelajaran :
No. Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap +/-
1 12/7/2014 Adi Tidak mengikuti salatJumat yang dilaksanakandi sekolah
Ketakwaan -
Bagas Mengganggu teman yangsedang berdoa sebelummakan siang di kantin
Toleransiberagama
_
2 27/8/2014 Budiman Menjadi imam salatzuhur di musala sekolah
Ketakwaan +
Bernadus Mengingatkan temanuntuk salat zuhur dimusala sekolah
Toleransiberagama
+
3 15/9/2014 Meity Mengajak temannyaberdoa sebelumbertanding basket dilapangan sekolah
Ketakwaan +
4 17/12/2014 Bernadus Menjadi ketua panitiaperingatan hari besarkeagamaan di sekolah
Ketakwaan +
5 20/12/2014 Adi Membantu temanmempersiapkan perayaankeagamaan yang berbedadengan agamanya disekolah.
Toleransiberagama
+
.Sumber: Dit. Pembinaan SMADitjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
2. Penilaian kompetensi pengetahuanBerbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakansesuai dengan karakteristik tiap KD. Teknik yang biasa digunakan adalah
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinandigunakan teknik lain yang sesuai, misalnya portofolio dan observasi.Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 7. Skema penilaian pengetahuanSumber: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2015
Penjelasan untuk skema pada gambar tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tes Tertulis
PenilaianPengetahuan
Tes tertulis
Tes lisan
Penugasan
Benar-salah, pilihan ganda,menjodohkan,isian/melengkapi, uraian
Tugas yang dilakukan secaraindividu atau kelompok disekolah dan/atau di luarsekolah
Kuis dan tanya jawab
Teknik lain, misalnyaportofolio, observasi
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
35/49
34
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulisuntuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuanpeserta tes. Tes tertulis menuntut adanya respons dari peserta tes yangdapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yangdimilikinya. Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Menetapkan tujuan tes.
Menyusun kisi-kisi.
Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yangdigunakan.
Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda (PG)dan uraian.
Contoh Kisi-KisiNama Sekolah :
Kelas/Semester :Tahun pelajaran :Mata Pelajaran :
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator SoalNo
SoalBentuk
Soal
1 3.2 Memahamidasar-dasarpemetaan,Pengindraan Jauh,dan SistemInformasi Geografis(SIG)
Pengetahuandasar peta
Disajikan gambarpeta. Peserta didikdapat menentukanperbesaran skalapeta.
1 PG
... PG
30 PG
2 3.4 Menganalisisdinamika planetBumi sebagai ruangkehidupan
Bumi sebagairuangkehidupan
Disajikan gambarrevolusi Bumi.Peserta didik dapatmenentukanperubahan musimdi Bumi.
31 Uraian
32 Uraian
33 Uraian
b. Tes lisanTes lisan merupakan pemberian pertanyaan yang menuntut pesertadidik menjawabnya secara lisan. Tes lisan dapat diberikan secara
individual atau klasikal pada waktu pembelajaran. Tes lisanmenumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan adalah sebagai berikut.
Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment oflearning) dan dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untukmengetahui pemahaman peserta didik terhadap kompetensi dan
materi pembelajaran (assessment for learning). Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup
materi pada kompetensi dasar yang dinilai
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam
mengonstruksi jawabannya sendiri.
Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
-
7/25/2019 inspirasi pembelajaran dan penilaian geografi 170216.pdf
36/49
35
c.
PenugasanPenugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untukmengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan dapatberupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secaraindividu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan
lebih ditekankan pada penyelesaian masalah dan tugas produktiflainnya.Rambu-rambu penugasan adalah sebagai berikut.
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama prosespembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada pesertadidik menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas
diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
kelompok. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
d