INSPIRASI • MOTIVASI • PEMBERDAYAAN · 2019-05-16 · Jati Barat No.18 Jakarta Selatan,...
Transcript of INSPIRASI • MOTIVASI • PEMBERDAYAAN · 2019-05-16 · Jati Barat No.18 Jakarta Selatan,...
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1
I N S P I R AS I • MOT I VAS I • P E M B E R DAYA A NEDISI 98 | TAHUN IX | APRIL - MEI 2019
Wakif Sejati Gemar Menolong
BERDAYA
24Budaya Minum Kopi
BUDAYA
16 Menunggu Keputusan Pengasingan
DESTINASI
48
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
32
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
54
GLOBAL FIT N FRESH SOSOK BERANDA
Ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong menghadiri zikir, taushiyah, dan doa bersama untuk bangsa dengan tema “Dari Hong Kong untuk Indonesia”
Apakah Anda sering, atau di suatu kondisi merasa pusing, lelah, jantung berdebar kencang? Bisa jadi Anda mengalami tekanan darah rendah.
Usai pensiun dari American Home di tahun 2007 Sudarmoko memilih untuk menjadi peternak.
Dompet Dhuafa Jabar menggulirkan program pemberdayaan ekonomi bernama Desa Tani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
SENARAI SENARAI
22
Kinerja Dompet Dhuafa 2018
INFOGRAFIS7
INDONESIA BERDAYAOptimis Tambah 10 Hektar di 2019
BERDAYA
24
Filosofis Palang Pintu
BUDAYA16
Kontribusi Zakat Bagi Problema TKI / BMI
SYARIAH56
Penuhi Gizi Anak dengan Makanan Positif
PARENTING
50
Titian Anak Tangga Menuju Bisnis Sosial
SOCIOPRENEURSHIP
46Nan Eksotis di Tengah Kota Udang
DESTINASI48
30 38 43
EKONOMI
32 GRANT MAKING DOMPET DHUAFAMemberdayakan Kelompok Marjinal
Pengungsi palestina jual minuman ringan52 LIRIH
#JanganTakutBerbagi 11ARUS UTAMA
Seputar DBDARUS UTAMA 12 25 Tahun Dompet Dhuafa
Bantu 19,13 Juta Dhuafa
KHUSUS
19Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5Senarai4 Senarai
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
76
PIMPINAN UMUM / PEMIMPIN REDAKSIParni Hadi
WAKIL PIMPINAN UMUM/WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Nasyith Majidi
DIREKTUR EKSEKUTIFSuheng S. Widodo
DIREKTUR PEMBERITAAN Yuli Pujihardi
DEWAN REDAKSIS.Sinansari Ecip, A. Makmur Makka, Zaim Uchrowi, Ismail A. Said, Nasyith Majidi, Imam Rulyawan, Iwan Ridwan
SIDANG REDAKSIShofa Quds, Etika Setiawanti, Taufan Yusuf Nugroho, Dian Mulyadi, Dedi Fadlil, Suci Nuzleni Qadarsih, Amirul Hasan
REDAKTUR PELAKSANASuheng S. Widodo REDAKTUR UTAMAMaifil Eka Putra REPORTER Aditya Kurniawan, Zulfana, Andhika P.
FOTOGRAFERPundy Vito, Dhika Prabowo
KONTRIBUTOR Ali Bastoni, Abdurrahman Usman, Udhi Tri Kurniawan, Imam Baihaki, Andriansyah, Ensang Trimuda, Cecep H. Solehudin, Kholid Abdillah, Dhoni Marlan
LAYOUT & DESAINTim Digdaya Publika
SIRKULASI Rina Hutari, Andhika BP
IKLAN & KEMITRAAN Suheng (+62 812 8079 7980) Poppy Rudiatin ( +62 812 80010054)Andhika BP (+62 813 74190357)
PenerbitPT. Digdaya Dinamika Publika
AlAmAt redAksi Philanthropy Building, Jl. Warung Jati Barat No.18 Jakarta Selatan, Indonesia 12540
kOntAkTelepon: +62 21 27806660
Webwww.digdayapublika.com
SALAM REDAKSI
Foto Cover : Maifil Eka Putra
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembaca yang budiman,
Bulan April 2019, Indonesia melaksanakan pesta demokrasi 5 tahunan, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta Wakil Rakyat untuk duduk di DPRD, DPR dan DPD. Tentunya kita berharap setelah Pemilu kondisi negara kita stabil kembali sehingga seluruh aktivitas pun berjalan dengan normal kembali.
Menyongsong Ramadhan 1440 H., Dompet Dhuafa sudah mengambil ancang-ancang untuk merebut hati donatur baik senior citizen maupun yang millennial. Di April 2019 ini, Dompet Dhuafa secara serentak di Indonesia meluncurkan spirit perjuangan #JanganTakutBerbagi.
Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi menjelaskan, gerakan #JanganTakutBerbagi dicanangkan untuk menarik millennial untuk tidak takut berbuat baik, karena berbagi tidak mengurangi, malah sangat berarti bagi pembagi dan yang dibagi. Tentunya setiap kebaikan akan dibalas oleh Allah Swt dengan kebaikan pula.
Di dalam edisi ini, redaksi melaporkan aktivitas gerakan #JanganTakutBerbagi dan laporan khusus tentang perempuan-perempuan tangguh dalam berbagi.
Tentu juga banyak informasi lain tentang aktivitas para kartini dalam berbagi. Selamat Membaca...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Redaksi menerima naskah yang berkaitan dengan kemanusiaan dengan panjang maksimal 3500 karakter,
dikirimkan melalui e-mail : [email protected] / [email protected]
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
98
DISABILITAS MEMILIHPenyandang disabilitas
menggunakan hak suaranya dalam
pemilihan Legislatif dan Presiden 2019
BingkaiBingkai
Aditya Kurniawan
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1110
M enargetkan penghimpunan di Ramadhan 1440 H, di
sekitar 200 Milyar. Dompet Dhuafa mencanangkan spirit #JanganTakutBerbagi.
Dengan tiga bis, puluhan wartawan dan blogger datang ke kawasan Institut Kemandirian (IK) Karawaci menyaksikan secara langsung aktivitas pemberdayaan yang dilakukan Dompet Dhuafa untuk anak-anak yatim, dhuafa dan difabel di Gedung Wardah, Karawaci, Tangerang.
Di gedung ini, anak-anak yang tadinya pengangguran karena
berbagai keterbatasan seperti dana, fisik dan keadaan dilatih untuk memiliki salahsatu dalam keahlian keterampilan seperti desain grafis, penguasaan komputer dan sistem informasi, service komputer, service handphone, service motor, salon muslimah, babershop (untuk laki-laki), mengemudi, desain dan menjahit pakaian, tata boga dan lainnya.
“Jangan takut berbagi, karena berbagi banyak membawa kebaikan, seperti yang dilakukan Prof. Amir Rajab, mewakafkan tanah dan gedung Wardah di Karawaci yang kini dijadikan
#JanganTakutBerbagi
sebagai sekolah Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, ” ujar Yuli Pujihardi, Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa kepada puluhan wartawan dan blogger yang menghadiri acara launching #JanganTakutBerbagi, Kamis (21/3/2019), Karawaci, Tangerang, Banten.
Kawasan Institut Kemandirian, kata Yuli, terdiri dari dua lahan. Lahan pertama Gedung Wardah yang diwakafkan ke Dompet Dhuafa dan satu lagi gedung dan lahan Wakayapa, tempat pelatihan keterampilan untuk anak yatim, yang dulu dikelola langsung oleh
Arus Utama
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1312
Syahroni, kini menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah
(STID) Mohammad Natsir di Jakarta. Ia merupakan salahsatu penerima manfaat pertama dari kebaikan Prof. Amir Rajab Batubara di Yayasan Wakayapa yang kini diserahkan kepada Dompet Dhuafa mengelolanya.
Diawal tahun 1990-an bersama para senior mantan pejabat-pejabat Bank Pemerintah, Prof Amir mendirikan Yayasan Wakaf Yatim
dan Papa (Wakayapa) yang berhikmat untuk mendidik para anak yatim dari seluruh nusantara menjadi pengusaha dengan memberikan mereka pendidikan keterampilan modal usaha dan bimbingan. Melalui program ini telah lahir ratusan pengusaha yang semula hanyalah anak yatim yang dhuafa.
Pak Amir mencari sendiri anak-anak yatim dari panti ke panti untuk di latih di yayasan itu.
Seperti dikisahkan Syahroni, yang saat itu ia tinggal di Panti karena sudah yatim piatu. Datanglah Prof Amir ke pantinya dan memilih 2 orang anak yatim yang akan diajak jalan-jalan keliling Pulau Jawa olehnya.
“Mulai dari Demak, Bandung, Jatijajar, Jogja lebih kurang 4 hari. Setiap panti di Jabodetabek diambil 2 orang. Saya terpilih dari panti saya,” jelas Syahroni.
almarhum Prof Amir Rajab dan teman-teman, sekarang diamanahkan kepada Dompet Dhuafa untuk mengelolanya yang tidak saja mendidik keterampilan anak yatim yang menganggur tapi juga anak-anak dhuafa dan difabel se-nusantara.
Prof. Amir Rajab Batubara merupakan Ex Vice Presiden Citi Bank dan Bank Muamalat. Ia dan keluarganya mewakafkan gedung dan tanahnya di Karawaci senilai Rp60 milyar ke Domper Dhuafa, di tahun 2011.
“Dia sudah membuktikan dia tidak takut berbagi. Kini aset ini sudah banyak memberikan pelatihan untuk anak yatim, disabilitas dan dhuafa se tanah air. Sampai 2018, sudah 6.877 penerima manfaat IK. Meskipun beliau sudah tiada insya
Allah manfaatnya akan terus mengalir sebagai amal shaleh untuk beliau, ” kata Yuli.
Tentunya, lanjut Yuli, selain wakaf dari Prof. Amir Rajab Batubara juga ada sumbangsih dari zakat, infaq dan sadaqah kaum muslimin untuk operasional dan pembiayaan pendidikan di IK ini. "Semua sudah membuktikan berbagi memberikan manfaat yang abadi buat yang memberi dan menerima.
Sementara itu, Etika GM Markom Dompet Dhuafa yang menggawangi kampanye ini menyatakan, "Kita sedang berada dalam kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa yang digerakkan dari hasil donasi dan wakaf para dermawan."
"#Jangan takut berbagi, merupakan
spirit yang ingin kami sampaikan kepada semua pihak di tempat yang penuh manfaat ini. Kita berharap kampanye ini dapat diterima kaum milenial dan segala kalangan, ” ungkap Etika.
Kenapa ada kata takutnya, kata Etika, karena memang banyak yang masih ragu berbagi. Padahal berbagi sudah menjadi lifestyle dan mendatangkan kebahagiaan bagi sesama. Dan berbagi, terbukti banyak memberikan manfaat bukan hanya untuk yang dibagi tapi juga pembaginya. Apalagi, kata Etika, sekarang berbagi sudah dipermudah dengan banyak payment online. Jadi dari manapun dan kapanpun, tidak terbatas ruang dan waktu berbagi dapat dilaksanakan. (Maifil Eka Putra)
Yatim Tanpa Andalan,Tapi Usahawan
Arus UtamaArus Utama
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1514
Selama diperjalanan Prof Amir yang juga membawa mobil mewahnya untuk mendampingi tur itu, ia memilih bergabung dengan anak-anak yatim di dalam bus.
“Agaknya ia ingin melihat satu-persatu dari kami, setelah tur selesai beberapa lama kemudian ia kembali mendatangi panti saya dan mengajak saya untuk sekolah keterampilan,” kisah Syahroni.
Keterampilan yang dipelajari saat itu untuk masing-masing harus dua, keterampilan Minor dan Mayor. Keterampilan minor merupakan keterampilan utama dan mayor keterampilan alternative apabila kesempatan untuk minor tidak ada. “Saya pilih: Percetakan Sablon sebagai keterampilan minornya dan Otomotif sebagai keterampilan mayor,” jelas Syahraini.
Setelah dilatih selama 9 bulan, Syahroni sudah mampu membuka bisnis percetakan, karena ketika belajar dia tidak saja belajar keterampilan tapi juga pembukuan dan bisnis proses.
“Dengan usaha sablon dan percetakan itulah saya bisa mandiri, saya bisa melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi, berkeluarga dan kini menjadi dosen. Usaha tetap jalan karena juga memberdayakan teman-teman yang lain untuk menjadi karyawan,” terang Syahroni.
Syahroni sangat bersyukur ditemukan Allah Swt dengan Prof
petak umpat dan berlarian bersama teman-temannya.
Hari demi hari sampai umur 26 tahun, ia jalani dengan rasa sedih, cemburu dan minder. Ia sering tertekan melihat rekan-rekannya dan kakak-kakaknya yang normal berkerja. Meskipun orang-orang yang dia cemburui, sangat sayang dan mendukungnya.
Barulah suatu ketika di tahun 2017, ia lupa hari dan bulannya, ia mendapat info dari teman sesama disabilitas, kalau di Karawaci ada pelatihan untuk anak-anak pengangguran yang berasal dari dhuafa dan disabilitas.
Ia mencoba datang ke sana, mendaftar dan alhamdulillah ia diterima. Ia belajar teknisi di IK dan di luar waktu belajar ia shalat berjamaah, mendapatkan pencerahan lewat pengajian dan dukungan dari guru dan pelatih serta keluarga besar IK.
Ia merasakan sekali manfaatnya. Ia kini merasakan hidupnya sangat berarti. Selama 26 tahun yang lalu terasa sia-sia. Sejak di IK ia merasa terlahir kembali, tatapannya penuh harapan. Ia sudah membayangkan masa depannya yang bermanfaat, sangat jauh berbeda ketika ia belum belajar di IK.
Dari hasil kelilingnya saat ini, ia sudah bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp1-2 jutaan sebulan. Untuk itu janganlah takut berbagi, karena dengan berbagi Nanang yang disabilitas ini bisa hidup penuh percaya diri. (Maifil)
Nanang, 29, menggunakan motor roda 3 berkeliling di
Pamarayan, Serang, Banten, ia menawarkan kepada penduduk jasa service handphone dari pintu ke pintu. Pekerjaan itu sudah dilakoninya sejak tahun 2017, setamat ia belajar menjadi teknisi handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (IK Dompet Dhuafa), Karawaci, Tangerang.
Ia belajar selama sebulan di IK Dompet Dhuafa, kemudian magang selama sebulan di Toko Jasa Service HP di Serang. Setelah mengikuti Aksi Bhakti Sosial Service HP Gratis untuk masyarakat dhuafa dan tertimpa bencana, barulah ia diwisuda sebagai teknisi, akhirnya ia sudah percaya diri turun ke lapangan.
Kini ia bangga menjadi orang yang berguna, ia membuktikan meski ia
disabilitas ia pun bisa mencari nafkah seperti rekan-rekannya yang normal lainnya. Ia anak bungsu dari 4 bersaudara, 3 kakaknya normal dan bisa mencari nafkah sendiri.
“Sekarang saya pun bisa, meski dibantu motor roda 3, saya bisa keliling dan mempunyai penghasilan sendiri,” kisah Nanang kepada Swara Cinta ketika bertemu di acara peluncuran spirit #JanganTakutBerbagi di IK Dompet Dhuafa, Islamic Village, Karawaci, Tangerang, Kamis (21/3/2019).
Sebenarnya Nanang terlahir normal, sampai umur 3 tahun ia ceria dan bisa berlarian bersama anak-anak lainnya. Sampai suatu ketika, ia demam panas tinggi menyebabkan kakinya lumpuh dan mengecil. Demam diwaktu kecil itu mengubah jalan hidupnya sejak saat itu. Ia sudah tidak lagi bisa main
Arus UtamaArus Utama
Amir, Ia sangan penyayang dan penyantun anak yatim. “Kalau dia melihat anak yatim, ia selalu ingin mengangkatnya. Ia tidak mau anak yatim itu menjadi terbelakang,” kenang Syahroni.
Salahsatu pesan yang setiap ketemu disampaikan Prof Amir adalah, “Kami yatim tanpa andalan, namun kami usahawan.” Kalau usahawan hidup dari untung usahanya. (Maifil Eka Putra)
Nanang,Kini Hidup Penuh Percaya Diri
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1716
BudayaMinum KopiM inum kopi kini telah menjadi
budaya kaum urban. Tak heran bila di kota-kota besar menjamur tempat minum kopi, mulai dari yang premium hingga ukuran warkop. Pemerhati gaya hidup dan makanan, Kevindra Soemantri menuturkan terbentuknya budaya minum kopi di Ibu Kota mulai tercium aromanya sejak tahun 2014. Hal itu
BudayaBudaya
ditandai dengan peningkatan tren mengkonsumsi minuman berfaein tersebut.
Kevin menambahkan situasi itu didukung dengan peralihan konsumsi terhadap produk lokal. Menikmati kopi juga di anggap sebagai bagian mencintai produk lokal lantaran Indonesia memiliki segudang varietas biji kopi.
"Apalagi, kita ada (daerah penghasil biji kopi) Aceh, Bali, dan Tana Toraja, di mana para pelaku industri berpikir, sumbernya di sini, kenapa kita enggak manfaatkan," Ujar Kevin.
Budaya minum kopi juga tak luput dari pengaruh industri hiburan, seperti film dan novel yang membahas soal kopi. Menurut Kevin, ada gelombang positif gerakan mengonsumsi kopi, yang mana sebelumnya sudah ada, tetapi baru dinikmati para pencinta kopi generasi muda. Budaya nongkrong sambil ngopi pun semakin kuat setelah kegiatan-kegiatan bertema kopi, seperti festival, pameran, dan coffee cupping, sering diadakan.
Dampak ikutannya sebagian besar kaum urban yang biasa minum kopi, akan merasa ‘kehilangan arah’ bila belum mengkonsumsi minuman bercita rasa pahit tersebut. Tak peduli kopi tersebut berasal dari café atau warkop, yang penting sebelum memulai aktifitas harus menyeruput segelas kopi dahulu.
“Kalau sehari nggak ngopi seperti ada yang kurang,” jelas Andhika salah satu penikmat Kopi asal Depok, Jawa Barat.
Sebagai upaya melestarikan budaya minum kopi, Dompet Dhuafa turut
membudidayakan biji-biji kopi melalui serangkaian program pemberdayaan Kopi Kemloko di Temanggung Jawa Tengah yang termasuk dalam kategori Kopi Robusta. Oleh sebab itu bila Kopi Kemloko tetap lestari donatur yang
budiman bisa menyisihkan sebagian rezeki anda untuk Dompet Dhuafa melalui rekening a.n Dompet Dhuafa Republika BCA 237.334.5555 atau Muamalat 304.007.1544. (Adit)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
1918
Kartini Tangguhdi Medan Bencana
Khusus
S rikandi tersebut salah satunya adalah Dr Rosita Rivai selaku
GM Kesehatan Dompet Dhuafa. Kendati wanita yang akrab di sapa Ochi itu baru 2 bulan bergabung di Dompet Dhuafa, namun ia sanggup mengemban tanggung jawab untuk memberikan respon peyintas Rohingya di Banglades.
Tak hanya memberikan obat-obatan, di sana Ochi juga dituntut untuk bisa merancang program sebagai tindak lanjut respon bencana kemanusiaan. Ochi menuturkan selama di negri Bengal, seluruh pekerjaannya di awasi. Bila salah perhitungan nyawa adalah taruhanya.
Di balik kisah heroik relawan kebencanaan, tersimpan cerita humanis dari para kartini-kartini kemanusiaan yang berjibaku menolong sesama.
Khusus
“Jadi kita sudah dijadwalkan oleh ototritas setemat harus kemana saja. Pergerakan kita diawasi, harus disiplin dan cepat bergerak karena di sana ada tantara-tentara yang jaga,” ujar Ochi kepada SwaraCinta.
Ochi mengaku kecintaannya terhadap dunia kerelawan telah tumbuh sejak ia duduk dibangku kuliah. Ketika menjadi mahasiswa Ochi aktif diberbagai kegiatan kampus yang berkaitan dengan kegiatan relawan. Karena jiwa relawan telah mandarah daging, saat bergabung dengan IDI, Ochi pun didapuk menjadi Ketua Komite Bencana.
Berkat sepak terjangnya membantu penyintas baik itu yang bersifat disaster atau isu kemanusiaan, kini berdiri Layanan Kesehatan Cuma-Cuma secara permanen di area bekas terdampak bencana seperti di Lombok.
“Itu salah satu contoh program keberlanjutannya,” terang Ochi
Berjuang demi membantu sesama juga dilalui oleh Health Development Program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Rorotan Sari Bunga. Bidan kelahiran Jakarta 28 tahun silam itu mendapat kehormatan membantu penyintas bencana gizi butuk di Asmat, Papua. Bagi Bunga kendala terberat menjadi Bidan di daerah pedalaman bukan soal sarana umum tetapi akses komunikasi ke para penyintas yang terbatas.
“Warga Asmat tidak terlalu paham Bahasa Indonesia, terbata-bata,”
ujar Bunga yang selama 1,5 bulan bergelut menangani bencana gisi buruk Asmat.
Di sisi lain pola pikir penyintas yang masih sangat terbatas juga merupakan hambatan terberat saat Bunga ingin memberikan edukasi terkait penanganan gizi buruk. Menurutnya tak sedikit dari program yang digulirkan dianggap berbenturan dengan tradisi budaya mereka. Kuncinya kata Bunga ialah bersabar dan mempelajari kehidupan penyintas.
Dalam membantu penyintas bencana Dompet Dhuafa tak hanya memulihkan secara fisik tetapi juga psikis. Pencetus Psikologi First Aid (PFA) yang juga GM Human Capital dan Knowledge Management Dompet Dhuafa Mayasita Darlina mengungkapkan ketika seseorang diterpa bencana ada faktor psikis yang perlu dipulihkan. Stres akibat hilangnya harta benda, konflik dengan tetangga, anak yang rewel merupakan sederet problem yang
harus dientaskan PFA. Di area bencana Maya sigap memberikan materi-materi PFA kepada penyintas. – Aditya Kurniawan
psikososial kita sudah memberikan dampak yang positif membantu para penyintas kmemeilik kestabilan emosi dan siap untuk kembali normal sebelum bencana.
“Kami membantu penyintas menstabilkan emosi dengan kegiatan religi karena psikis menyentuh pikiran perasaan, peran sosial dan emosi. Aspek itu perlu kita bantu agar mereka tidak terpuruk dan bisa lebih Tangguh menghadapi kenyataan pasca bencana,” ujar Maya yang sudah terjun ke lokasi bencana di Lombok dan Palu.
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
2120 KhususKhusus
www.dompetdhuafa.org
2 .........................................3 .........................................
1 .........................................
5 .........................................7 .........................................
5 .........................................6 .........................................
8 .........................................
ZAKAT DI KITA AJA4
SURAT SUARA PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN SINI
DAERAH PEMILIHAN I
DOMPETDHUAFA
ZAKAT DI KITA AJA4
444.444.555.0237.301.8881
an. Yayasan Dompet Dhuafa Republika
0812 12 925 28741 6050
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
2322
Aksi penembakan yang dilakukan pemuda asal
Australia Brenton Tarrant terhadap umat Muslim di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat lalu, (15/3), masih meninggalkan luka mendalam bagi warga dunia. Khususnya bagi masyarakat Negeri Kiwi tersebut.
Apalagi selama ini Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara aman, tenang, damai, dan hampir tidak pernah terjadi keributan berarti. “Kami merasa seram dan ngeri dengan tindakan-tindakan tersebut, karena ini belum pernah terjadi di negara kami,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Roy Ferguson saat mengunjungi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat
untuk menjelaskan kondisi terbaru negerinya, Maret 2019 lalu.
Kini, negara beribu kota Wellington itu mencoba bangkit dan berusaha mengembalikan ketentraman seperti sebelumnya. Mereka ingin menunjukkan kepada dunia kalau pintu Selandia Baru selalu terbuka bagi perbedaan sekaligus perdamaian.
Ferguson menuturkan, Selandia Baru termasuk negara paling multikultural di dunia. Di sana, keberagaman sangat dihargai.
“Bangsa Selandia Baru pun terdiri dari 200 etnis dan 160 bahasa berbeda. Jadi, serangan teroris itu telah menyerang nilai-nilai utama kami,” tegasnya.
Dia menyatakan, negaranya tidak memiliki toleransi untuk segala bentuk kekerasan maupun ekstrimisme. Dengan begitu, Ferguson menambahkan, perlu ada sedikit kebiasaan yang diubah.
“Kami membuka pintu kami dan mengucapkan selamat datang kepada siapa saja yang datang. Hanya saja setelah kejadian Jumat lalu, pintu ini harus ditutup untuk semua yang memeluk paham kebencian serta ketakutan,” katanya.
Fokus Selandia Baru sekarang yakni menjaga keamanan komunitas Muslim di seluruh kawasannya. Sejumlah polisi juga sudah dikerahkan untuk berjaga di semua masjid di Selandia Baru. (Iit Ozora)
Jumat Berdarah Memicu Ukhuwwah
Usai Aksi TerorSelandia Baru Bangkit Kembali
CHRISTCHURCH - Ribuan orang kembali memadati
Hagley Park, dekat Masjid Al Noor di mana 40 orang terbunuh di ‘Jumat Berdarah’ yang menembaki kaum muslimin yang sedang shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, dua minggu sebelumnya. Seluruhnya 50 orang menjadi syuhada, di mana 10 orang lainnya tewas di Masjid Linwood sekitar 7 Km dari Masjid Al Noor.
Hari Jumat (29/3/2019) merupakan peringatan besar ketiga yang diadakan Pemerintah Selandia Baru secara formal, puluhan pejabat tinggi dari negara lain hadir, termasuk Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Sekitar 20.000 orang mengheningkan cipta mengenang kejadian itu.
“Dunia harus mengakhiri lingkaran setan "ekstremisme". Tantangan kami sekarang adalah menjadikan yang terbaik dalam kehidupan sehari-hari,Kami tidak kebal terhadap virus kebencian dan ketakutan. Tapi kami tidak akan pernah membenci," kata Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.
Seperti dikabarkan Al Jazeera, Masjid Christchurch sudah dibuka kembali di tengah seruan untuk menghilangkan Islamofobia.
Relawan Muslim, yang datang dari Australia dan Asia, membagikan pamflet tentang berbagai informasi tentang Islam kepada yang hadir di taman itu setelah shalat Jumat selesai.
Sejak kejadian ‘Jumat Berdarah’ itu, apa yang diinginkan teroris agar Islam lenyap dan takut di Selandia Baru bahkan dunia ternyata berlaku sebaliknya.
Pertama, azan yang tadinya hanya berkumandang di masjid, kini dikumandangkan di TV Nasional Selandia Baru bahkan juga di TV internasional untuk mengenang kejadian itu.
Kedua, Parlemen Selandia Baru membuka sidang dengan bacaan Al Quran dan mendengarkan terjemahannya.
Ketiga, bentuk solidaritas perempuan Selandia Baru, mereka memakai hijab massal di hari Jumat untuk mengenang kejadian memilukan itu.
Keempat, umat agama lain dengan sukarela bahkan geng motor, kini setiap Jumat menjaga masjid, agar umat muslim dapat beribadah dengan tenang. (Maifil Eka Putra)
Penembakan teroris di dua masjid Chritscurch Selandia Baru, Maret 2019 lalu, bukan membuat Islam semakin dibenci tapi semakin disayangi.
GlobalGlobal
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
2524 BerdayaBerdaya
Wakif SejatiGemar Menolong
BEKERJA KERAS, berbagai dan menolong orang merupakan
cara Grahitorini Nur Sejati memaknai hidup. Di usia senja, nenek kelahiran Magelang 3 Febuari 1943 itu pun masih tetap gemar berfilantropi. Sampai-sampai benda kesayangannya pun rela ia berikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Sejak pensiun dari Bank Pembangunan Indonesia lebih dari 20 tahun silam
setidaknya ia aktif membantu 132 pemulung yang membutuhkan pertolongannya.
Sebagai lansia tangguh berjiwa welas asih, Rini begitu ia akrab disapa memandang harta hanya sebatas titipan Allah. Bila titipan ini tidak ia manfaatkan dengan baik, maka akan menjadi hambatan di akhirat kelak. Tak heran bila sejak Desember tahun 2005, Rini
tercatat sebagai wakif yang rutin melakukan wakaf tunai ke Dompet Dhuafa. Bagi Rini, Dompet Dhuafa merupakan ladang amal kebaikan.
“Saya hanya ingin mati selamat. Aku ingin ikuti perintah Allah, solat dan sejenisnya,” Ujar nenek
yang tak pernah ketinggalan mengikuti acara majelis ilmu di Masjid dekat rumahnya.
Keyakinannya terhadap perintah Allah lantas ia aplikasikan dengan mewakafkan rumahnya yang ia huni sejak tahun 1983 kepada Dompet Dhuafa. Harapannya, bila ia telah dipanggil Allah, rumah tersebut dapat bermanfaat bagi dunia Pendidikan khususnya untuk siswa-siswi Sekolah SMART
Ekselensia.
“Harta harus aku selamatkan, karena kalau ditinggal akan ada waris. Aku punya anak tiri 7 tapi tidak berhak. Adik tiri ku punya hak, tapi saya bilang rumah akan saya hibahkan, tidak ada warisan,” Jelas Rini yang hoby bermain voly.
Rini yakin dengan mewakafkan harta di jalan Allah, maka Allah akan memberikan jalan kepadanya.
Di masa-masa tua nya permintaan Rini hanya satu. Yakni tetap bisa menolong orang dan dapat khusnul Khatimah ketika dipanggil sang khalik.
“Saya minta kepada Allah khusnul Khatimah, berlindung dari siksa kubur, diberi ampunan, dipertolongkan ketika aku membutuhkan dan dijadikan golongan kanan,” ucap Rini kepada SwaraCinta. (Adit)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
2726
Kebaya merupakan pakaian tradisional Perempuan Indonesia. Dipadukan dengan
kain batik, rajutan atau songket, kebaya menjadi kekhasan Perempuan Indonesia.
Sebelum tahun 1600, kebaya merupakan busana yang dipakai wanita Jawa,
khususnya di daerah Yogyakarta, Surakarta dan Jawa Tengah. Seperti busana yang
digunakan R.A Kartini, yang merupakanm kebaya tradisi dari daerah Jawa Tengah.
Kini penggunaan kebaya tidak terbatas suku, dan budaya tertentu saja. Dikenakan oleh semua kalangan, baik wanita bangsawan
maupun rakyat biasa, dipakai sebagai busana sehari-hari maupun ketika ada acara
tertentu.
Jenis dan model kebaya yang beragam, bisa dikenakan di berbagai kesempatan.
Note :
Bentuk kebaya yang cenderung mengikuti bentuk tubuh, memberikan kesan anggun dan chic saat dikenakan.
Model dan bahan yang bervariasi sesuai perkembangan zaman, tak menjadikan kebaya terkesan kuno.
Foto: Istimewateks: Aryani Radita
sumber: Dikutip dari berbagai sumberdesain & kreatif: A. Syaugy Kurniawan
Kebaya KartiniMemiliki panjang menutupi hingga pinggul sampai paha. Kebaya ini kerap menggunakan aksesoris seperti bros di bagian depan.
Kebaya EncimMerupakan perpaduan busana Shanghai khas Cina, dengan kebaya khas Melayu. Di beberapa modelnya tidak terlalu membentuk badan, sehingga bisa dipadukan dengan dress. Model kerah V dihiasi bordiran sepanjang kerah sampai bawah.
Kebaya JawaBentuknya yang simpel dan sederhana. Ciri khas bagian leher yang berbentuk V. Bahan yang digunakan biasanya bahan lace, brokat yang dilapisi lining satin atau silk.
Kebaya KutubaruKebaya Kutubaru adalah salah satu jenis kebaya klasik, dengan ciri khas kain tambahan pada bagian tengahnya. Walau terlihat kuno dan sederhana, menambahkan aksesoris seperti bros atau kalung akan melengkapi penampilan Anda
Ragam Chic
KebayaKartini
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
27Mosaic (Moslem And Moslimah Chic)26 Mosaic (Moslem And Moslimah Chic)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
2928 Advetorial Advetorial
#JanganTakutBerbagi
JAKARTA -- Cerahnya cuaca Jakarta, mengawali pagi di Jumat
(22/3/2019). Di cuaca yang cerah tersebut, Dompet Dhuafa menggandeng Wardah, menggelar acara penuh inspirasi yang dikemas dalam tajuk “Jangan Takut BerBAGi” dengan mengambil tempat di Piknik @Arif Inn, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebanyak 21 peserta dari Selebgram Hijabers Community dan komunitas SmartMums antusias mengikuti rangkaian acara tersebut.
Pagi itu, master of ceremony membuka acara dan menyambung dengan sharing session bersama Etika Setiawanti, Selaku GM Marketing Communication Dompet Dhuafa dan juga Lulu Elhasbu, dari Hijabers Community. Para pemateri memaparkan
berbagai hal terkait kebaikan dan gerakan-gerakan bersama dalam menebar kebaikan. Rancangan berbagai program terbaik, dapat menjadi sarana dalam menebarkan kebaikan dari Jangan Takut Berbagi lebih tepat sasaran.
“Di Dompet Dhuafa ini banyak sekali program, ada sekitar 200-an. Jadi, membutuhkan kolaborasi dan bantuan dari teman-teman selebgram dan komunitas lainnya, untuk memviralkan program-program kami. Karena ini adalah gerakan kebaikan bersama, maka jangan takut berbagi,” jelas Etika Setiawanti, dalam sharing session dalam acara Jangan Takut BerBAGi.
Pada kesempatan yang sama Lulu Elhasbu juga mengungkapkan pengalaman berbaginya yang luar
biasa. Baginya, berbagi tak sekedar mengeluarkan materi. Tetapi lebih pada kepuasan batin dan candu untuk berbagi kembali.
“Berbagi bukan hanya soal dana, tetapi apapun itu. Kita dapat memberikan ide, sharing ilmu, gerakan bersama, mengomunikasikan atau posting ke publik akan manfaat dari berbagi itu sendiri. Karena dengan berbagi, saya pribadi merasa lebih bahagia. Terlebih saat melihat senyum dari mereka yang kita bantu. Serasa ketagihan saat terjun langsung ke dunia sosial,” ungkap Lulu Elhasbu.
Mengingat sebentar lagi Ramadhan, sebagai puncak-puncaknya bulan zakat dan bertabur donasi. Maka, Dompet Dhuafa merancang berbagai program dalam mengakomodasi kebaikan para donatur dan masyarakat, yang mengalir ke Dompet Dhuafa.
“Mungkin bagi kita, baju baru tak selalu saat lebaran. Tetapi bagi saudara sesama di luar sana, baju baru adalah harapan saat lebaran, maka kami kembali menggulirkan Parcel Lebaran ke seluruh Indonesia. Selain itu juga masih banyak program Ramadhan yang ingin kami kolaborasikan dengan kawan-kawan Hijabers Community dan selebgram semua,” tambah Etika, sambal mengajak para selebgram berkolaborasi dalam semangat Jangan Takut Berbagi. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
3130
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
31Fit n Fresh30 Fit n Fresh
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
Kesehatan reproduksi merupakan salah hal penting. Kondisi sehat secara menyeluruh pada alat reproduksi, serta mampu melakukan proses reproduksi secara normal. Tidak hanya menyatakan suatu kondisi alat reproduksi yang bebas penyakit, tetapi mencakup bagaimana seseorang bisa memiliki kehidupan seksual yang aman.
Sistem reproduksi sangat rentan, dan mudah terinfeksi penyakit atau luka. Tanggung jawab besar bagi wanita, menjaga kondisi alat reproduksi tetap dalam kondisi sehat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Foto: Istimewateks: Aryani Radita
sumber: Dikutip dari berbagai sumberdesain & kreatif: A. Syaugy Kurniawan
Guna menjaga kebersihan organ reproduksi dan mencegah resiko perkembangan kuman, ganti celana dalam setidaknya 2 kali sehari. Bila sedang mengalami keputihan, intensitas menggantinya harus lebih sering. Penggunaan pantyliner menjadi pilihan tepat, mencegah cairan keputihan menempel pada celana dalam agar terasa nyaman.
Alat reproduksi wanita memiliki keadaan lembab. Jika Anda memiliki kebiasaan membasuh menggunakan sabun, maka hentikan kebiasaan tersebut. Sabun akan menyebabkan kulit kering, dan mengalami iritasi kemudian akan muncul reaksi gatal. Bahkan kandungan pewangi, buih, dan juga berbagai bahan kimia dalam sabun, bisa menyebabkan gangguan sistem reproduksi.
Menjaga Kesehatan Reproduksi
Salah cara membasuh kemaluan, bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Basuh kemaluan dari depan ke belakang. Jika sebaliknya, bakteri yang ada di dubur malah dibawa menuju ke kemaluan. Hal itu bisa menyebabkan infeksi, seperti infeksi saluran kencing atau infeksi, yang menyebabkan penyakit kelamin dan penyakit lain.
Hal yang mudah, namun kurang disadari manfaatnya. Padahal mencuci tangan sangat berguna bagi kesehatan. Tentu saja bukan sekadar cuci tangan, tapi harus bersih dan steril. Pastikan cuci tangan di alir mengalir, bila perlu menggunakan sabun antiseptik.
Sabun ini cukup efektif, sebagai pembunuh kuman dan bakteri. Tangan yang bersih, Anda pun terhindar dari risiko menempelnya kuman, yang akan menimbulkan masalah kesehatan.
Saat haid, darah merupakan media paling efektif menjadi tempat perkembangan kuman. Gantilah pembalut setidaknya 4 jam sekali. Hal itu mencegah perkembangan kuman, yang terkena darah pada pembalut, sehingga mencegah kuman tidak masuk ke area reproduksi.
Dengan memperhatikan langkah menjaga kesehatan reproduksi, penerapan pola hidup sehat juga perlu. Mengatur pola makan, mengontrol berat badan, serta melakukan diet sehat. Upayakan berat badan dalam kondisi ideal. Karena berat badan berlebih, sering dijumpai memiliki masalah dalam siklus menstruasi. Sebaliknya tubuh yang terlalu kurus, bisa menyebabkan produksi hormon estrogen terhambat.
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
3332
Menyiasati Pasar
Era Milenial
Ekonomi
bisa menghasilkan produk yang layak dikonsumsi dan sehat untuk konsumen,” terang Dessy kepada SwaraCinta.
Di luar itu agar produk binaan lebih dikenal oleh para agen, Dessy juga kerap mengajak para mitra usaha untuk care visit ke kebun-kebun pemberdayaan Dompet Dhuafa. Guna menyiasati persaingan di zaman digital, tambah Dessy KMM turut memasarkan produk khususnya sayur mayur melalui daring via sayurbox. (Aditya Kurniawan)
M emasuki era milenial merupakan kesempatan
emas bagi produk-produk pemberdayaan Dompet Dhuafa untuk melebarkan sayap. Menurut Manager Bisnis Marketing Distribusi Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa Dessy Sonya Ratri, era milenilal merupkan era keterbukaan informasi yang merupakan peluang positif bagi produk pemberdayaan Dompet Dhuafa.
Dessy mengatakan dengan memainkan isu lingkungan, kesehatan dan isu kepedulian sosial
para calon customer yang berasal dari generasi milenial dapat diarahkan untuk mengonsumsi produk-produk binaan Dompet Dhuafa. Pasalnya lanjut Dessy semua produk konsumsi Dompet Dhuafa seperti beras SAE, kopi kemloko, gula semut, buah naga, madu dan aneka sayur mayur merupakan produk-produk ramah lingkugan, bebas pestisida, menyehatkan dan memberdayakan kaum dhuafa.
“Artinya produk ini berasal dari petani yang kami dampingi, sampai kemudian petani dhuafa tersebut
Aktualita
Puluhan Napi Lapas Gunung Sindur
Hapus Tatodiharapkan narapidana kedepan dapat bersosialiasi dengan masyarakat ketika bebas. Dengan terhapusnya tato, banyak narapidana yang optimis bisa menjadi lebih baik ketika nantinya kembali bermasyarakat.
“Alhamdulillah, semoga bisa lebih memudahkan nantinya kalau sudah keluar. Lebih mudah bermasyarakat, lebih mudah cari kerja juga,” terang Arif, salah satu narapidana peserta hapus tato gratis. (Zulfarizal)
GUNUNG SINDUR - Bertempat di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Bogor, sebanyak 35 narapidana mengikuti kegiatan hapus tato gratis (2/4). Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, bekerjasama dengan Islamic Medical Sevice (IMS), tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap narapidana dalam menyambut Isra Miraj.
“Dalam menyambut hari besar Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, kami
menginisiasi kegiatan hapus tato gratis. Mengingat banyak diantara narapidana yang ingin menghapus tatonya, namun terkendala biaya,” terang Hendra Setia, selaku Direktur LPM Dompet Dhuafa.
Metode yang dipakai dalam kegiatan hapus tato ini adalah dengan menggunakan laser. Dimana metode dengan laser merupakan yang terbaik dan paling aman digunakan dalam dunia medis.
Dengan metode penghapusan laser
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
3534
Akhirnya Kuni bersemangat mengirim formulir tidak lama setelah pengumuman rekrutmen keluar, 24 Januari 2019. Ia bahagia, karena tahap awal persyaratan administrasi ia dinyatakan lolos. "Saya bersyukur sekali ketika lolos administrasi, karena memang kualifikasi yang dibutuhkan sangat berat, " kata Kuni mengisahkan awal ia mendaftar kepada Swara Cinta, Maret 2019 lalu.
Lolos pada tahap pertama, Kuni mengaku berkerja lebih keras untuk mempersiapkan diri menghadapai Ujian tahap kedua.
"Setelah diumumkan hasil finalnya, alhamdulillah rasanya seperti mimpi dan bagi saya ini semata-mata karena rahmat Allah SWT. Dan semua itu atas doa keluarga, teman guru dan semua orang yg mengenal saya," ungkap Kuni senang.
Intinya, lanjut Kuni, faktor paling utama atas kelulusan ini adalah atas izin dan ridho Allah SWT dan orangtua serta do'a semua orang yang tulus untuknya. "Karena itulah saya amat sangat bersyukur atas nikmat ini. Dan syukur itu saya implementasikan dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin, lahir dan batin. Karena ini adalah amanat yang harus saya jaga," ujarnya.
Sebagai ibu rumah tangga, ia sudah mendapat dukungan dari semuanya, termasuk ayah, ibu, kakak, adik dan anak-anak. "Saya semuanya turut bersyukur dan bahagia, mereka sangat
AktualitaAktualita
mendukung saya menjadi Dai Ambassador ini," tegasnya.
Diakuinya ketika melihat para Da'i Ambassador ini ia agak rendah diri. "Sejujurnya saat saya mengamati Para Asatidz di Da'i Ambassador ini, saya makin sadar bahwa mereka semua ini orang-orang terpilih, orang-orang istimewa denga skill dan pengetahuan yang mumpuni dan membuat saya merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Karena itu saya lebih bersyukur lagi bisa diterima di Da'i Ambassador Dompet Dhuafa ini dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya," unkap Ustadzah Kuni.
Kuni merupakan lulusan S1 Fakultas Syariah di UIN Syarief Hidayatullah, Jakarta 2004. Dan S2 Pemikiran Hukum Islam di UNHASY Tebuireng Jombang, 2008. Saat ini ia mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana Prasana dan TU
Terkait dengan diberinya kesempatan Da'iyah untuk dikirim menjadi Da'i Ambassador Dompet Dhuafa ke luar negeri Direktur Dakwah Dompet Dhuafa Ustadz A.
Sonhaji mengatakan Potensi mad'u yang menjadi objek da'wah di luar negeri sangat variatif. Peran Dompet Dhuafa dalam mengoptimalkan Cordofa harus jeli melihat tingkat kebutuhan masyarakat dan umat.
Karena itu, dari pengalaman Ambasador Dompet Dhuafa yang berlalu, merekomendasikan juga diperlukan menurunkan Da'iyah ke luar negeri. Alasannya, Pertama, ada beberapa negara yang sentuhan da'iyah lebih menyentuh untuk pencapaian target dakwah. Kedua, ada persoalan kedekatan dan emosional dakwah untuk menjawab persoalan agama yang lebih terbuka dengan da'iyah, baik persoalan fiqih maupun problem solving bagi wanita dan Ketiga, ada negara yang jumlah Mad'unya didominasi oleh kaum wanita, sehingga peran da'iyah akan cepat menyentuh untuk mendekati sasaran dakwah yang lebih maksimal.
Alasan itulah, kata ustad Son Haji, mulai 2018, Dompet Dhuafa memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Da'iyah yang ingin berkiprah menjadi pendakwah di luar negeri. (Maifil Eka Putra)
"Sejujurnya saat saya mengamati Para Asatidz di Da'i Ambassador ini, saya makin sadar bahwa mereka semua ini orang-orang terpilih, orang-orang istimewa denga skill dan pengetahuan yang mumpuni dan membuat saya merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Karena itu saya lebih bersyukur lagi bisa diterima di Da'i Ambassador Dompet Dhuafa ini dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya," unkap Ustadzah Kuni.
Dompet Dhuafa untuk berdakwah ke Jepang.
Langkah Kuni yang pertama ketika mendapat kabar itu, adalah membuka laman web dompetdhuafa.org. Setelah membuka laman resmi Dompet Dhuafa tersebut, Kuni agak kecewa karena dipersyaratannya semuanya hanya untuk laki-laki. Tapi setelah dikonfirmasi ke Dompet Dhuafa ternyata perempuan juga boleh.
T idak seperti biasa yang hanya mengirim Da'i laki-laki ke luar
negeri, sejak tahun 2018 Dompet Dhuafa juga mengirim Da'iyah sebagai Ambassador.
Mulai tahun 2018, Dompet Dhuafa sudah membuka rekrutmen terbuka bagi Da'iyah yang berminat dikirim berdakwah ke luar negeri. Salah satu yang lulus menjadi Da'iyah Cordofa adalah Ustadzah Kuni Afifah Hasan, M.Hi., kelahiran Jombang tahun 1979. Ia akan ditempatkan berdakwah di Hongkong dan Macau, di
SEPERTI MIMPITerpilih Jadi Dai'yah Ke Luar Negeri
Ustadzah Kuni Afifah Hasan, M.Hi.,
Ramadhan 1440 H ini. Saat ini, Ustadzah ini berprofesi sebagai pengajar (guru) di Madrasah Ibtidaiyyah Mumtaza Islamic School, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
Awalnya Kuni Afifah Hasan, tahu ada rekrutmen Da'i Ambassador Dompet Dhuafa dari temannya. Kebetulan sekali teman ibu dari Hannah Syahida Rahmadina, 14 tahun dan Hasan Wirayuda Kesuma, 11 tahun ini, merupakan adik ipar dari Ustad Syarif yang Ramadhan 1439 H lalu, dikirim
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
3736 AktualitaAktualita
Dompet Dhuafa
Cetak Duta Gemari BacaMarlina menambahkan ada pun materi yang bakal diberikan seperti penanaman value DD, kegiatan fun literasi activity, stadium general dan melakukan praktek langsung ke anak-anak sekolah di sekitar kawasan Zona Madina untuk menerapkan bagaimana cara mengajak anak untuk meningkatkan minat baca dengan kegiatan yang menyenangkan. (Adit)
PARUNG - Guna menumbuhkan minat baca
pada anak-anak, Dompet Dhuafa lakukan penguatan kapasitas kepada 23 mahasiswa dalam acara inkubasi duta gemari baca. Menurut Staf Jaringan Literasi Dompet Dhuafa Pendidikan, Marlina Ayuningtyas ke 23 mahasiswa tersebut merupakan anak-anak muda yang aktif terhadap kegiatan literasi di daerahnya. Mereka telah di seleksi secara ketat.
inkubasi duta gemari baca adalah
anak-anak muda yang mereka aktif dikomunitas literasi di daerahnya. setelah kita seleksi berhasil kita kumpulkan 23 duta gemari baca dari berbagai daerah yang terdiri dari mahasiswa . palu medan, lombok, jogja, semarang, lampung
“Ini adalah program pendampingan dan pengembangan kapasitas anak muda yang memang sudah aktif di komunitas literasi masing-masing. Mereka ada yang dari Palu, Medan, Jogja, Lampung dan daerah lain,” ujar Marlina (5/4).
Dompet Dhuafa
Goes to Campus
Harapannya Dompet Dhuafa bisa mengetahui potensi dari masing-masing mahasiswa.
"Kalau di Unas temanya the power of fun(d) rising, karena sedang ada kebutuhan untuk sahabat ramadhan jadi kami mau menggiring mahasiswa untuk bergabung di DD selama ramadhan. Kalau di UNJ tentang digital start up," terang Afry. (Adit)
JAKARTA - Guna mencetak kader berkarakter di dunia
filantropi, Dompet Dhuafa gelar seminar karir walk in inteview Goes to Campus. Dengan dihadiri 100 peserta, pada hari Selasa (2/3) seminar tersebut berlangsung di Universitas Nasional Jakarta.
Afry Ramadhany Talent Acqusition and Employee Relation sekaligus PIC acara menuturkan, Dompet Dhuafa sengaja menjaring kader dari kalangan mahasiswa karena
masuk ke dalam usia atau tahap mengambil keputusan untuk berkarir. Nantinya tambah Afry mahasiswa yang tertarik dengan Dompet Dhuafa bisa bergabung menjadi sahabat ramadhan.
"Pertama kemarin di ITS, hari ini di Unas. Nanti akan ada di UNJ dan UGM," ujar Afry.
Uniknya kata Afry seminar yang diadakan di setiap kampus tersebut memiliki tema yang berbeda-beda.
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
3938 Advetorial Advetorial
Mimpi Teman TuliUntuk Bisa Mendengar
IklanBAWABERKAH
yang tengah dirasakan oleh Nela, Afri, dan Amel saat alat bantu dengar itu pertamakali dipasang. Perasaan Senang, heran, kaget semuanya bercampur aduk.
Hari ini dan insya Allah untuk seterusnya mereka bisa mendengar semua yg selama ini tidak pernah mereka bayangkan.
Kini mereka akan menjalani terapi mendengar dan bicara untuk mengenal nama benda dan lingkungannya. Mohon doa dari Sahabat semua agar ini berjalan dengan lancar dan sempurna. Proses ini akan berjalan selama 6 bulan sampai 1 tahun.
Melalui pesan ini kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua donatur, orangtua asuh yang sudah satu tahun mendampingi biaya pendidikan adik-adik bersekolah, seluruh relawan dan Dompet Dhuafa Singgalang.
Atas hadiah Alat bantu dengar yang diberikan untuk 3 bersaudara kandung melalui donasi donatur, kami doakan Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang lebih besar amin.
Ingin jadi bagian dari kebahagiaan orang lain, seperti mas Khairul untuk Nela bersaudara? Yuk Mulai di bawaberkah.org
#JanganTakutBerbagi #OrangtuaAsuh #AlatBantuDengar #BawaBerkah #DDVSumbar #DompetDhuafaSinggalang
N ela, Afri dan Amel adalah 3 saudara kandung yang tak bisa
mendengar sejak lahir. Terlahir dari keluarga yang sederhana membuat mereka harus menerima keadaan, bahkan sejak tahun 2017 Nela, Afri dan Amel harus putus sekolah, karena ayah mereka yang juga menderita tunarungu dan tunawicara hanya bekerja sebagai buruh lepas dan tak sanggup membiayai sekolah mereka.
Melihat semangat Nela bersaudara yang semangat ingin sekolah, akhirnya setahun kemudian mereka kembali bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) atas bantuan relawan dan para donatur.
Walau memiliki keterbatasan, semangatnya untuk terus belajar tak pernah padam, salah satunya Nela, walau tak mampu mendengar namun kini ia menjadi andalan
menari di sekolahnya jika ada kegiatan, dan Afri yang menunjukan bakatnya dan pandai melukis.
Alhamdulillah, Kini Mereka Sudah Bisa Mendengar
Tergerak ingin membantu Nela bersaudara, Khairul Anami seorang Relawan yang tergabung di Dompet Dhuafa Volunteer Sumatera Barat, membuat kampanye di bawaberkah.org, dan alhamdulillah dari patungan para donatur Nela bersaudara kini sudah memiliki alat bantu dengar.
Berikut cerita dari Khairul Anami
Setelah melakukan proses pemasangan alat bentu dengar pada hari rabu (27/03) di kota Padang, kini tiga bersaudara kandung Nela, Afri, dan Amel sudah bisa mendengar.
Kami tidak bisa mengungkapkan apa
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
4140
K ehadiran Siti-Kitty, begitu pasangan Aktivis Sekolah Guru
Indonesia (SGI) XVI dan Fasilitator SFR Dompet Dhuafa ini dipanggil, di dalam komunitas Suku Akit di Desa Sokop, seperti 'malaikat penolong' bagi mereka.
Tak ayal, ketika tugas mereka berakhir 2 Februari 2017 dan digantikan Konsultan Relawan Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa yang baru, Redovan Jamil, masyarakat Suku Akit benar-benar merasa kehilangan.
Jejak Siti-Kittydi Pulau Meranti
"Saya dan warga menangis sejadi-jadinya. Saya merasa kehilangan, sama sedihnya dengan kematian anak kandung. Mungkin warga saya juga merasakan hal yang sama. Sehingga perpisahaan dengan Siti-Kitty terasa sangat berat, acara perpisahan itu jadi penuh dengan ratapan," ujar Aheng, 63, Ketua Adat Suku Akit di Bandarraya, Sokop kepada Swara Cinta.
Salah satu sebab Suku Akit merasa kehilangan dengan kepergian Siti-Kitty, tutur Aheng, karena mereka berakhlak mulia. Mereka
tidak membedakan orang, mereka mencintai anak-anak Suku Akit dengan tulus. Mereka tidak saja mengajarkan anak-anak Suku Akit di sekolah, tapi juga sampai ke rumah. Bagi warga Suku Akit, Siti-Kitty lebih dari saudara kandung, ia diterima dengan pintu terbuka di setiap rumah Suku Akit di Sokop.
Selama ini, lanjut Aheng, Siti-Kitty telah berhasil memotivasi Suku Akit untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Mereka juga berhasil mempererat persaudaraan sesama warga Suku Akit yang dulu hidupnya berpindah-pindah dan cenderung sendiri-sendiri, menjadi hidup bersama serta saling gotong
royong.
"Kebersamaan orang tua secara otomatis terjalin ketika kesadaran menyerahkan anak-anak mereka ke sekolah. Siti dan Kitty juga memotivasi para orang tua, jadi apapun kebutuhan sekolah, orang tua dengan ikhlas membantu secara gotong royong," jelas Aheng.
Setelah Siti-Kitty pergi, tugasnya digantikan Redovan Jamil, kelahiran Padang Benai, Sumatera Barat, 10 Mei 1993. Menurut Aheng, kehadiran Pak Jamil, begitu mereka memanggil, dapat sedikit mengobati kehilangan mereka terhadap kepergian Siti-Kitty.
Kepada Swara Cinta Kitty Andriany mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik, guru adalah pengalaman terunik.
“Setahun berada di Kepulauan Meranti, Riau, saya justru seperti sedang berguru dari pengalaman suka dan unik. Keunikan itu ketika menyaksikan ekspresi anak-anak beranda negeri ini saat pertama kali berkomitmen belajar memakai alas kaki, pertama kali memakai seragam sekolah, sepatu dan menyandang tas. Berkaca-kaca menatap mereka pertama kali memiliki sekolah, pertama kali melaksanakan Upacara Bendera pada hari senin, juga pertama kali ikut merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia,” ungkap Kitty Andriany, asal Riau ini.
Hal yang sama juga dirasakan rekannya Siti Kurniawati. Dikatakannya, bukan hal mudah berada di satu wilayah minoritas
dengan segala sesuatu terbatas. Namun ketika kehadiran mereka menjadi setitik warna indah bagi masyrakat suku terasing itu, menjadi hadiah terindah yang ia rasakan. “Ditambah lagi kehadiran kami bisa diterima dengan hati terbuka, bahkan hingga kini angkatan ke-3 untuk penempatan pendamping sekolah,” jelas Siti, asal Medan ini.
Beda Agama tak Masalah
Kehadiran sekolah literasi Dompet Dhuafa di Bandarraya, Desa Sokop, Pulau Rangsang di komunitas Suku Akit yang berbeda agama dan keyakinan, ternyata tidak menjadi persoalan bagi masyarakat setempat.
“Bagi kami beda agama dan keyakinan tidak masalah. Bahkan kalau anak kami mau ikut Islam tidak masalah asal mereka bisa sekolah,” ungkap Aheng.
Aheng mengaku anak bungsunya Abdul Qowi (13) bahkan sudah masuk Islam bersama teman-temannya Amzah (14), I’som (15), Sya’bah (12), Zaitun (13) dan Akhyar 914). Dan bahkan Abdul Qowi, I’som dan Ahkyar yang juga
didamping Dompet Dhuafa dibawa ke Banten, untuk belajar di pesantren hafalan Al Quran pasca lebaran 1438 H.
“Mereka ingin jadi penghapal Alquran, jadi Dompet Dhuafa memfasilitasinya,” tutur Jamil, Konsultan Sekolah Literasi Dompet Dhuafa pengganti Siti-Kitty kepada Swara Cinta.
“Dompet Dhuafa bagi kami seperti ‘dewa’ yang membantu kami, menyatukan kami, mendidik kami dan memperhatikan kami. Kami berterimakasih dengan kehadiran Dompet Dhuafa di Sokop, hidup kami jadi berubah, dari yang tadinya terabaikan dan tidak ada yang memperhartikan kini penuh gairah dan kebersamaan,” ungkap Aheng yang masih beragama asli Suku Akit ini dengan mata berkaca-kaca.
Dengan penerimaan Suku Akit terhadap sekolah literasi di Bandarraya, Desa Sokop, Kecamatan Rangsang Pesisir membuat tugas Riyati selaku pengelola SDN 12 Sokop Lokal Jauh, dan Mualimsyah, Sulastri dan Redovan Jamil sebagai guru di SDN 12 Sokop Lokal Jauh itu menjadi gampang dan mudah. (Maifil Eka Putra)
SosokSosok
Setahun mengajar anak-anak suku terasing --Suku Akit-- di Pulau Meranti, kepergian Guru Siti-Kitty ditangisi.
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
4342 BerandaBeranda
LKC NUSA TENGGARA BARATKlinik Apung Layani Kesmas Pulau-Pulau Kecil NTB
Tenggara Barat yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari Klinik Apung ini; antara lain Dusun Telaga Lupi, Desa Tawun yang memiliki Kurang lebih terdapat sekitar 80KK, Kampung Teluk Gok, Desa Tawun Kurang lebih terdapat sekitar 70KK, Gili Nunggu, Desa Tuwun, Gili Gede Kurang lebih terdapat 450KK dengan sekitar 1400 jiwa, Gili Asahan, Desa Labuan Poh Kurang lebih terdapat 300 jiwa, Dusun Geresak, Desa Tawun Kurang lebih terdapat 75 KK dan Dusun Bangko-Bangko, Desa Labuan Poh Kurang lebih terdapat 200 KK. (Maifil)
LOMBOK - Terkenal dengan banyaknya Gili (pulau) kecil
membuat Nusa Tenggara Barat (NTB) selama ini mengalami kesulitan dalam memberikan layanan kesehatan prima kepada masyarakat. Saat ini, kesulitan itu dapat diminimalisir karena kerjasama yang dibangun Dompet Dhuafa bersama Kimia Farma dan Rumah Cerdas, mitra lokal dengan menghadirkan klinik apung untuk mengakses pulau-pulau kecil tersebut.
“Dompet Dhuafa, Kimia Farma dan Rumah Cerdas bekerjasama untuk menyiapkan klinik apung untuk masyarakat Nusa Tenggara Barat yang tidak terakses dengan program kesehatan. Kesiapsiagaan masyarakat selain di bidang kesehatan tentunya sangat dibutuhkan karena lokasi yg memang rawan bencana. “Kawasan Tangguh Terpadu” adalah upaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan mengingat jarak yang di butuhkan untuk mencapainya cukup jauh” ucap dr.Rosita Rivai selaku General Manager Program Kesehatan Dompet Dhuafa
Kerjasama klinik Apung ini antara Dompet Dhuafa, Kimia Farma dan Rumah Cerdas merupakan salah satu model Program Pemberdayaan
Kesehatan yang dilakukan Dompet Dhuafa dalam hal ini divisi kesehatan yang akan mendekatkan akses layananan kesehatan kepada masyarakat pesisir di provinsi NTB dan juga melakukan program-program kesehatan lainnya yang bersifat promotif preventif.
Selain itu, intervensi program lain seperti pendidikan, ekonomi, psikososial akan diberikan sehingga intervensi secara komphensif bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Terdapat tujuh wilayah di Nusa
DOMPET DHUAFA RIAUSafari Dakwah Turunkan Banyak Alumni Al Azhar
Kota Tembilahan dan sudut-sudut negeri di Kabupaten Indragiri Hilir. Ia seorang dosen yang menamatkan S1 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Kairo Mesir dan S2 pada prodi Hukum Islam UIN Suska Riau.
Selama safari dakwah di beberapa masjid dan musholla, jamaah sangat antusias dengan penjabaran dan tema-tema menarik yang disampaikan
Safari Dakwah ini menembus Kawasan terluar Indonesia di Concong, perbatasan Indonesia dan Malaka. Mendakwahi suku terasing Suku Duano di Kawasan tersebut.
"Dai Cordofa Riau beserta rombongan sangat senang bisa bersilaturahmi dan bisa menyapa saudara-saudara yang ada di Concong, pinggiran atau daerah pesisir laut yang menghadap Selat Malaka. Semoga silaturahmi ini terus terjalin dengan baik ke depannya. Insya Allah dalam waktu dekat Dompet Dhuafa Riau bersama Cordofa Riau akan mengirim dan menempatkan Dai yang menetap di Suku Laut (suku Duano)", jelas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Ali Bastoni. (Maifil/R. Jamil)
PEKANBARU - Cordofa Riau melaksanakan Safari Dakwah
Cordofa Riau di Kabupaten Indragiri Hilir "Memperingati Isra' dan Mi'raj 1440 H". Acara ini dilaksanakan Jum'at - Ahad, (29-31 Maret 2019).
Dalam dakwah kali ini, Cordofa Riau melibatkan para Dai alumni Universitas Al Azhar Mesir; Ustadz Hasbullah, Lc., MA., yang menamatkan S1 di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Kairo, Mesir dan S2 Universitas American Open Kairo Mesir. Ia juga pernah diamanahkan
sebagai Dai Ambassador Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), di Myanmar, tahun 2017.
Ustadz Kopri Nurzen, Lc., MA., alumni S1 dan S2 Jurusan Tafsir dan Ilmu-ilmu al-Qur'an Universitas Al-Azhar Kairo Mesir juga ikut serta dalam Safari Dakwah Indragiri Hilir ini. Di bulan Ramadhan 1440 H (2019) insya Allah akan diutus oleh Cordofa sebagai Dai Ambassador di Negara Selandia Baru.
Turut serta Ustadz Ade Candoko, Lc., M.Sy., juga terlibat menyusuri
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
4544 BerandaBeranda
Geliat Kapal Dakwahdi Pesisir Timur BorneoBONTANG - Di sela-sela
menjalankan tugas sebagai seorang Nelayan rumput laut, Ustadz Hendra Gunawan mulai menebar dakwah kepada masyarakat pesisir Timur Borneo.
Meski dia mengaku awalnya sangat berat, namun hal tersebut adalah perjuangan hijrah dari hidayah yang ia dapatkan.
Hendra bercerita kilas balik mengingat kerabatnya kala melaut, bernama Suwardi, merupakan salah satu tokoh penceramah di Pulau Tihi-Tihi (salah satu perkampungan terapung di Laut Bontang) sebelum dirinya. Suwardi mengajak Hendra agar mulai aktif bersama di Masjid, mengajar TPA Al-Bahri, juga menggunakan waktu dan hartanya untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
“Dulu saya hidup miskin dan ketika bekerja hanya memikirkan materi dan dunia saja. Sehingga yang terngiang hingga kini jika mengingat sahabat saya, Suwardi, adalah perkataannya, yakni: Jika mengejar dunia saja, akhirat tidak kita dapat. Namun jika kita mengutamakan akhirat, dunia pun mengikuti,” akunya.
Lahir di medio 1980 di Bandung, Jawa Barat, dan tumbuh dalam kondisi ekonomi yang kurang baik,
membuat Hendra saat berusia tujuh tahun bersama keluarganya bertransmigrasi ke Provinsi Kalimantan Timur yakni Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.
Bekerja serabutan sebagai nelayan tripang, hingga ia kembali bertransmigrasi ke Kota Bontang pada 1998. Ia mulai yakin dan memiliki banyak peluang pekerjaan sebagai nelayan budidaya rumput laut, setelah seminggu pertama menjajaki wilayah Pulau Tihi-Tihi yang berjarak sekitar 30 menit dari Pelabuhan Tanjung Laut, Kota Bontang.
Perjalanannya di medio 2000 pula yang mengantarkan dirinya menikahi gadis Pulau Tihi-Tihi dan memutuskan menetap di Pulau tersebut sejak 2004. Hingga ia dikaruniai lima anak, dua
diantaranya sekolah di Pondok Pesantren di Bontang.
Kini, menggantikan Suwardi yang melanjutkan dakwah di Pulau Melahi, Hendra pun mantap berdakwah sejak 2006 di Pulau Tihi-Tihi, Kecamatan Bontang Selatan, Kelurahan Lestari, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, lima murid membersamai kami dalam aktivitas belajar mengaji TPA yang diikuti 55 siswa. Kini pergerakan kami semakin tersiar dalam aktivitas menebar dakwah di pesisir Bontang, yaitu Pulau Tihi-Tihi, Pulau Selangan, Pulau Selamba, juga Pulau Melahi, bersama Kapal Dakwah Dompet Dhuafa sejak 2017 lalu,” pungkasnya- Andhika Prabowo/DompetDhuafa.
DOMPET DHUAFA YOGYAKARTAAjak Milenial #JanganTakutBerbagi
peternak.
Selain itu, Bambang juga memaparkan Annual Report 2018 sekaligus capaian kinerja tahun lalu. Di tahun 2018, Dompet Dhuafa Yogyakarta berhasil menghimpun donasi sebanyak 4,8 M. Donasi tersebut didistribusikan dalam bentuk program pemberdayaan kepada 48.000 penerima manfaat.
“Pencapaian ini tentunya tak terlepas dari dukungan berbagai macam pihak. Terimakasih kepada seluruh mitra Dompet Dhuafa Jogja atas sinergi membentang kebaikan ini”, pungkas Bambang. (Maifil)
YOGYAKARTA - Dompet Dhuafa Yogyakarta ajak
millennial #JanganTakutBerbagi, karena dengan berbagi hidup menjadi berarti bagi orang lain.
Ajakan itu disampaikan di Mezzanine Caffe & Eatery, Yogyakarta, Senin (25/3). Acara ini dihadiri oleh 30 peserta dari media, blogger, dan para influencer seperti Hanggini, Oghel, dan Dini Andromeda.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta Bambang Edi Prasetyo mengatakan, gerakan #JanganTakutBerbagi mencerminkan kepribadian yang menjadikan berbagi tidak hanya
sekedar kewajiban tetapi berani melawan ‘ketakutan’ kekurangan ketika hendak berbagi.
“Gerakan ini menumbuhkan semangat untuk tidak menunda-nunda berbuat baik atau berbagi. Keberanian berbagi sebesar ketika melihat ‘sale’/diskon’,” terang Bambang.
Selain sharing, para tamu diajak berkunjung ke program unggulan Dompet Dhuafa Yogyakarta yaitu Program Deswitasari (Desa Wisata Sapi Merapi) yang berada di Cangkringan. Di sana mereka merasakan pengalaman baru yaitu memerah susu sapi dan bercengkrama dengan para
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
4746
S emakin saya mendalami Social Entrepreneurship, semakin
banyak saya temukan kecocokan model bisnis itu dengan keyakinan saya. Tanpa harus menyebutnya sebagai bisnis syariah yang kemudian diberi label halal, bisnis sosial sudah mengarah pada bisnis yang Islami.
Di tengah geliat implementasi syariah di berbagai bidang, termasuk keuangan, berbagai praktek yang secara tekstual tampak tidak bermasalah, ternyata menyimpan ‘cacat’ secara kontekstual. Penggunaan teks yang cenderung ‘akal-akalan’ kerap dilakukan, dengan harapan mendapatkan keuntungan dari praktek yang mendapat legitimasi syariah itu.
Izinkan saya mengambil sebuah contoh. Di kalangan perbankan syariah, terjadi semacam keengganan dalam menggunakan akad bagi hasil. Mereka lebih suka menggunakan akad jual beli yang notabene memberi berbagai keuntungan lebih bagi pemegang saham, dibanding akad lainnya. Dengan akad ini juga, lembaga keuangan syariah terhindar dari
B encana mengubah kondisi rutin menjadi abnormal. Meski
kondisi abnormal dalam bencana itu wajar karena semua orang mengalaminya namun tetap dapat menimbulkan distress yaitu jenis stress/tekanan yang dihadapi oleh individu di luar batas kemampuannya sehingga berdampak negatif terhadap individu yang mengalaminya. Reaksi distress yang muncul setelah bencana dapat mengganggu pikiran, perasaan, peran sosial, fisik dan spiritual penyintas.
Bagaimana cara manusia menyikapi distress tersebut adalah hal yang unik. Berapa lama reaksi distress akan dirasakan, seberapa besar pengaruhnya kepada diri sendiri akan direspon secara berbeda oleh masing-masing individu. Semakin cepat para penyintas sampai kepada kondisi normalnya kembali seperti saat sebelum bencana maka semakin kecil para penyintas untuk berada dalam kondisi disstress yang semakin parah dan menjadi trauma
Bisnis SosialNan Islami
Psikososial Merawat Asa Penyintas Bencana
kerugian, jika hal yang sama menimpa nasabah. Dengan kata lain, bank akan tetap untung, apapun yang terjadi pada nasabahnya. Itu hanya sebuah contoh yang kasat mata terjadi di depan mata kita.
Kalau mau tahu lebih banyak, anda saya persilahkan membaca buku the Heaven’s Bankers tulisan Harris Irfan. Irfan, yang mengawali karirnya di Deutsche Bank, dan terakhir menjadi investment banker di HSBC Syariah. Bankir ini menemukan bahwa praktek-praktek perbankan syariah yang dilakukan di tempatnya bekerja, memang terbukti meningkatkan pertumbuhan. Di sisi lain, ternyata pertumbuhan yang meroket itu tidak selalu diikuti dengan peningkatan pada aspek dasar kehidupan, pemberdayaan masyarakat dan distribusi kekayaan yang merata, yang menjadi prinsip dasar ekonomi Islam. So, dimana salahnya?
Bagaimana dengan bisnis sosial? Sebagai perbandingan, saya mengambil contoh Triodos Bank yang bermarkas di Belanda. Bank ini, tak hanya melantunkan slogan, tetapi sekaligus melaksanakan apa
Oleh : Zainal Abidin SidikDirektur Mandiri Insan Berdaya - Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE)
@zaidinsidik
Oleh : Maya SitaGM Human Capital dan Knowledge Management dan Koordinator Psikososial Merawat Asa DD
@mayasitadarlina15
yang disebutnya sebagai bisnis untuk kebaikan. Sebagai catatan, yang disebut sebagai bisnis sosial di sini, bukan sekedar perusahaan pelat nama yang sekedar memberi klaim saja, tapi mereka benar-benar melaksanakan prinsip-prinsip bisnis sosial secara rigid.
Lihatlah laporan kinerjanya di tahun 2017. Pada prakteknya, Triodos Bank tidak memberikan pinjaman kepada perusahaan dan industri yang merusak lingkungan, menghasilkan produk yang merusak kesehatan, produsen senjata dan juga nuklir. Triodos juga memublikasi secara transparan identitas para pemegang sahamnya.
Tentu saja, bank-bank syariah punya kelebihan, seperti halnya Triodos Bank memiliki kekurangan. Pengenaan bunga kepada nasabah, menjadi titik crucial untuk menyebut Triodos Bank sebagai bank yang ‘Islami’. Semuanya masih on process. Saya punya keyakinan, bahwa baik bank syariah dan bank konvensional yang berbasis bisnis sosial, sedang bergerak ke arah yang lebih sempurna. Kalau sudah sampai, insya Allah Islami banget, baik teks maupun konteks, tanpa harus menyebutnya syariah lagi ...
UnggahSociopreneurship
berkepanjangan dimana penyelesaiannya akan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih banyak.
Memcermati hal tersebut Dompet Dhuafa membentuk layanan/dukungan paska bencana yaitu layanan dukungan 'Psikososial Merawat Asa" untuk membantu para penyintas. Dukungan 'Psikososial DD Merawat Asa' ini dilaksanakan untuk masa situasi tanggap darurat maupun transisi dan masa pemulihan. Konteksnya pun tidak selalu di dalam kebencanaan.
Layanan Psikososial merupakan kegiatan terstruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial dengan memperhatikan hubungan dinamis antara faktor psikologi dan sosial, dimana masing-masing saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Dukungan psikososial dilaksanakan untuk membantu meringankan
beban psikologis dan mencegah reaksi psikologis negatif yang muncul pasca bencana agar tidak berkembang menjadi lebih buruk. Secara psikologis, korban bencana (penyintas) berpotensi mengalami ketidakseimbangan dalam struktur mental dan emosionalnya. Apabila berkepanjangan dan tidak mendapatkan penanganan yang cepat, korban dikhawatirkan mengalami gangguan yang membahayakan yang kemudian masuk dalam tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Periode pos-traumatik berlangsung ketika para korban bencana berjuang untuk melupakan pengalaman yang terjadi berupa tekanan, gangguan fisiologis dan psikologis akibat bencana yang mereka alami.
Mereka akan kehilangan semangat hidup, kemampuan sosial, dan merusak nilai-nilai luhur yang mereka miliki.
Dukungan psikososial merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih serius..
Bencana yang dihadapi manusia akan berdampak pada kerusakan lingkungan, korban jiwa, kehilangan harta benda termasuk menimbulkan dampak psikologis dan sosial (BNPB-2007).
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
4948
S iapa yang tak kenal Pangeran Diponegoro. Pangeran yang
mengobarkan semangat juang di Pulau Jawa melawan pemerintah kolonial Belanda. Ternyata Ia pernah 'tinggal' di Batavia selama 26 hari untuk menunggu keputusan pengasingannya ke
MenungguKeputusan Pengasingan
Sulawesi.
Di Batavia Pangeran bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo itu mendekam di salah satu ruang di Balai Kota Batavia. Kini Balai Kota tersebut bernama Museum Sejarah Jakarta. Dan untuk pertama
DestinasiDestinasi
kalinya, pada tanggal 1 April lalu, kamar tahanan Pangeran Diponegoro dipamerkan untuk umum.
Kalau datang ke ruangan ini, bayangan kita seakan kembali ke abad ke-19, dan bisa melihat langsung detail perjalanan hidup
sang Pangeran. Di kamar yang dilengkapi meja
kerja dan kandang burung ini juga
terdapat rangkaian cerita perjuangan Pangeran Diponegoro yang dibingkai dalam
sebuah tulisan.
Selama di tahan, Pangeran Diponegoro
menghabiskan hari-harinya dengan menulis. Berbagai tulisannya juga ia berikan kepada keluarganya yang ada di Jogja sebagai bentuk perhatian.
Kendari memamerkan benda-benda lawas, namun museum tidak hanya bicara masa lalu, museum adalah tentang menginspirasi ke masa depan. Karena itu kita berharap anak-anak muda generasi baru yang datang ke tempat ini, menjadi lebih memahami nilai perjuangan Pangeran Diponegoro.
Mari jadikan tempat ini sebagai inspirasi. (Adit)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5150
Banyak keutamaan ketika orang tua mampu mendidik anak menjadi penghafal Al-Quran. Dari Buraidah Al Aslami r.a. ia berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah bersabda, “…Sementara itu, kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya, ‘Kenapa kami diberi dengan pakaian begini?’ Kemudian, dijawab, ‘Karena anakmu hafal Al-Quran,” (H.R Ahmad).
Berikut 8 cara mendidik anak agar kelak ia menjadi seorang hafiz :
Foto: Istimewateks: Aditsumber: The Asian Parent Indonesia desain & kreatif: A. Syaugy Kurniawan
Perdengarkan Al-Quran di Setiap KesempatanKenalkan Al-Quran sejak dini sehingga anak tidak asing dengan lafadz-lafadz yang ada di tiap ayatnya. Anak balita memiliki sifat seperti spons yang mudah menyerap apa pun yang berasal dari lingkungannya.
Orang Tua Menjadi Contoh bagi AnakApa yang dilakukan anak sebagaian besar adalah cerminan diri orang tua. Bila orang tua berkepribadian unggul dan gemar membaca Al-Quran maka si kecil pun akan meniru.
Mulai dari yang HalalPastikan sumber asupan yang masuk ke dalam tubuh anak merupakan makan makanan yang berasal dari sumber yang halal.
Bacakan Ayat-Ayat Al-Quran Sejak Anak dalam KandunganItu karena janin yang masih dalam kandungan sudah mengalami perkembangan otak dan telinga sehingga calon jabang bayi sudah mampu mendengar dan menyimpan memori.
Gunakan Metode Unik dan MenarikMetode ini bisa disesuaikan dengan karakter anak, misalnya untuk anak hiperaktif, kita bisa menempel potongan-potongan ayat di dinding rumah sehingga anak bisa menghafal sambil bergerak ke sana ke mari.
Berikan Apresiasi saat Anak Mau MenghafalPemberian apresiasi perlu kita gunakan agar anak merasa diperhatikan dan dihormati.
Terimalah Anak Apa AdanyaRealistislah dengan kemampuan anak. Jika anak sedang tidak semangat menghafal Al-Quran, kita hanya perlu melihat hal yang mereka butuhkan untuk semangat, bukan memaksa atau memarahi.
KonsistenKegagalan bermula ketika kita berhenti untuk mencoba. Jadi, konsistenlah dalam belajar menghafal Al-Quran.
Mari Menghafal
Al-Quran
51Parenting50 Parenting
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5352
M enjadi dosen dibidang ilmu sosial dan politik merupakan
impian bagi Ikrima Amira Ahadiyah. Guna menggapai cita-citanya, santri berusia 18 tahun itu tekun menimba ilmu di Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’yah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Namun ketika jatuh sakit, remaja asal kota Salatiga itu kerap kesulitan mendapati pengobatan yang mumpuni.
Kendati di komplek ponpes telah tersedia Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren) namun ia mengaku belum mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal akibat ruang pengobatan yang terbatas. Sejak masuk ponpes tahun 2013 silam, Ikrima sudah 3 kali terserang tifus. Menurutnya ia
kerap mendapatkan obat-obatan yang kurang sesuai dengan penyakit yang diidapnya.
“Obatnya kadang tidak sesuai dengan penyakitnya,” tutur Ikrima
Di sisi lain ruang rawat inap yang minimalis membuat dirinya tak nyaman karena takut tertular oleh penyakit pasien yang berada di sebelahnya. Ikrima menaruh harapan besar agar RS Hasyim Asyari segera terwujud. Dengan begitu ia tak perlu lagi khawatir ketika dirinya jatuh sakit.
“Kalau ada RS Hasyim Asyari layanan kesehatan bagi santri dan masyarakat sekitar pasti bisa lebih baik lagi. Semoga RS Hasyim Asyari nantinya bisa memberi pengobatan secara gratis bagi semua kalangan,”
Menunggu RS Hasyim Asyari
LirihLirih
ujar Ikrima berharap.
Hal senada juga dilontarkan oleh Ahmad Yusronil Haq. Menurut santri asal Pemalang itu, ia kerap kesulitan mendapatkan tindakan medis bila Puskestren tak lagi sanggup menyembuhkan penyaki pasien. Kurangnya tenaga medis juga turut membuat Yusronil mesti mencari rujukan kr rumah sakit lain di Jombang.
“Semoga kalau ada RS Hasyim Asyari kesehatan santri dan warga sekitar ponpes bisa meningkat,” harap Yusronil. (Adit)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5554
IklanKMM
Advetorial Advetorial
Tebar Aqiqah Nusantara KMM-DD
T ebar Aqiqah Nusantara merupakan salah satu produk
layanan aqiqah untuk masyarakat yang dikelola oleh Karya Masyarakat Mandiri (KMM) – Dompet Dhuafa. KMM merupakan organ Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) yang memiliki aktifitas inti di bidang pemberdayaan komunitas (Peternak, Petani, Nelayan dan UKM) dan mengelola bisnis bersama komunitas. KMM memiliki mitra dan jaringan pemberdayaan komunitas luas di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu program andalan KMM adalah Program Sentra Ternak yang relevan dengan Tebar Aqiqah Nusantara melibatkan secara langsung peternak dampingan di berbagai wilayah. Melalui Tebar Aqiqah Nusantara secara langsung maupun tidak langsung telah berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan peternak.
Tebar Aqiqah Nusantara merupakan salah satu produk layanan aqiqah yang aktifitasnya menerima dan menyalurkan hewan aqiqah sesuai paket yang ditawarkan, yaitu paket aqiqah mandiri dan paket aqiqah peduli. Paket Aqiqah Mandiri adalah paket aqiqah yang diantar langsung dan bisa dinikmati oleh pemesan aqiqah sesuai paket yang dipilih, sedangkan Paket Aqiqah Peduli
adalah paket aqiqah yang dikelola oleh KMM bersama mitra aqiqah dan dilaksanakan di wilayah program pemberdayaan atau wilayah terdampak bencana yang terintegrasi dengan mitra pemberdayaan KMM sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satu contoh pelaksanaan Aqiqah Peduli di bulan Maret ini dari Bapak Eka Jan Metta asal Jakarta. Beliau memilih menyalurkan aqiqah putrinya di luar Pulau Jawa, dan lokasi yang dipilih yaitu di Dusun Tasisu Desa Papela Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur. Lokasi ini dipilih untuk menyebarkan dakwah islam dan perkembangan islam ucap Bapak Eko. Penerima manfaat dari
Aqiqah Peduli ini berjumlah 80 orang Masyarakat Dhuafa dan Anak Yatim. “Kami senang kalau ada yang beraqiqah disini, kami bisa makan daging. Soalnya kami disini jarang makan daging.” Ucap Randi salah satu penerima manfaat. Penerima manfaat ini merupakan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, sehingga jarang sekali mengkonsumsi daging dan bahkan bisa jadi hanya momentum idul adha saja mereka makan daging.
Semoga aktifitas Tebar Aqiqah Nusantara dapat memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi donatur, peternak dan masyarakat penerima manfaat.
Untuk pemesanan aqiqah dapat menghubungi:
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5756
Dewan Syariah Dompet Dhuafa
Oleh: Ust. H. Wahfiudin Sakam, MBA.
Bagian 1
URGENSI SPIRITUALITAS SEORANG HAMBA
Dari Antroposentris Menuju Allah Sentris
Dalam bahasa Latin, manusia disebut anthropo. Dari situlah muncul istilah anthropo-centric: manusia sebagai pusat. Antroposentris dalam ejaan Indonesia.
Ketika seseorang meyakini bahwa manusialah pusat segalanya–atau pusat alam semesta sebagaimana yang diajarkan Renaisans Barat—pada akhirnya orang itu memikirkan sendiri semua masalahnya: kesehatannya, pendidikannya, keluarganya, dan masyarakatnya. Seorang antroposentris tidak percayaadanya kekuatan di luar dirinya –kekuatan metafisika—yang bisa membantu mereka mengatasi semua problematika kehidupan.
Semua masalah pun tersedot ke dalam dirinya. Ketika problematika kian terakumulasi dalam dirinya, kian menumpuk, dia mulai mengeluh. Ketika sampai pada
suatu titik di mana ia tak kuat lagi menampung semua persoalan, dia kolaps, depresi, stres, akhirnya hancur.
Contoh perilaku manusia yang “sok” menampung semua permasalahan, sebut saja, ketika ia menyerap semua permasalahan yang seharusnya bukan masalahnya. Misal, orang lain yang punya masalah—entah itu masalah perceraian para artis, penipuan oleh oknum ustadz, dan masalah lainnya yang lazim ditayangkan oleh program infotainment—malah dia yang stres.
Padahal, itu, kan, bukan masalah mereka. Namun, informasi terserap masuk sekonyong-konyong ke dalam memorinya. Pada tahap lebih lanjut, masuk juga ke dalam perasaannya.
Dia hafal betul detail permasalahan yang semestinya bukan masalahnya. Lama-lama mereka merasa masalah itu masalah mereka juga. Inilah yang oleh Neil
Postman disebut “kenyataan virtual yang meracuni persepsi manusia,” sebagaimana dipaparkannya dalam buku yang mengkritisi “doktrin televisi”: Menghibur Diri Sampai Mati.
Kembali ke permasalahan. Masalah yang tak perlu itu menambah beban pikiran mereka. Pasalnya, di luar itu, mereka sudah punya urusan sendiri terkait pekerjaan, istri dan keluarga, anak-anak, hingga lingkungan masyarakatnya. Beban yang sudah menumpuk itu harus ditambah lagi masalah perceraian artis.
Ketika semua masalah dia serap sendiri, dia tanggung sendiri, tak heran jika hidupnya jadi penuh beban. Dan inilah konsekuensi perilaku seorang antroposentris: merugikan diri sendiri.
Ada juga orang yang menjalni hidupnya dengan prinsip laa Ilaaha Illallah. Laa Ilaaha: Tiada Ilah, tiada yang dipuja, tiada yang dia cintai, tiada yang dia segala-galakan,
Illallah: kecuali Allah.
Saat dia meniadakan yang lain, lepaslah semua bebandari dirinya. Ketika dia melepaskan diri dari kungkungan masalah di sekitarnya, lepaslah dia dari beban dunia. Dia keluar dari belenggu, melesat, dan mendekat kepada Allah.
Orang-orang seperti ini sadar jika bukanlahdirinya yang menjadi pusat segalanya. Ia menjadikan Allah sebagai pusat. Sebagai Yang Maha Menentukan. Dia mendekat kepada Allah.
Inilah yang disebut Allah-sentris. Bahasa ilmiahnya adalah teosentris.Bahasa agamanya adalah tauhid.
Allah pusat segala-galanya. Untuk
itu, semua beban dalam dirinya dia lepas, pasrah pada Allah Azza wa Jalla.
Orang yang Allah-sentris selalu bekerja dengan sungguh-sungguh.Ia sadar,yang menjadi atasan hakikinya bukanlah bos di kantor, melainkan Allah. Jika ia merasa atasannya adalah Allah, dia akan bekerja penuh integritas.
Umumnya, orang seperti itu berkarakter bijaksana, baik sebagai bawahan maupun pimpinan. Dia tahu nilai dan makna di balik apa yang sedang dia kerjakan.
Itu semua karena dia selalu terhubung dengan Allah Yang Maha Ada dan Yang Maha Mengadakan. Allah yang Maha
Hidup dan Maha Menghidupkan. Allah yang Maha Cerdas dan Maha Mencerdaskan. Allah yang Maha Berkehendak dan Maha Menghendakkan. Allah yang Maha Kuasa dan Maha Memampukan.
Karena itu, masalah apapun dia serahkan semuanya kepada Allah.
Dia yakin bahwa yang memberikan rezeki itu hanyalah Allah.Dia hanya perlu bekerja penuh kesungguhan. Semua masalah dia serahkan kepada Allah sebagai pusat segalanya.
Hidupnya terasa tenang, penuh sukacita, tanpa beban. Inilah cerminan orang yang senantiasa bertawakal, selalu bergantung dan berharap hanya kepada Allah.
57Syariah56 Syariah
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
5958
KOSAKATA “fajar” berasal dari Bahasa Arab yang artinya pagi
menjelang Subuh. Waktu fajar adalah saat paling baik untuk berolahraga, karena udaranya masih begitu bersih, belum terkena polusi udara. Bung Karno disebut “putra sang fajar” karena dilahirkan pada pagi 6 Juni 1901. Dan kini begitu banyak orangtua memberi nama anak pakai embel-embel fajar, ada Ibnu Fajar, Fajar Sidik, Malik Fajar, bahkan ada bintang film tahun 1980-an namanya: Indah Fajarwati.
Pemerintahan Orde Baru tahun 1982 juga bikin film berjudul “Serangan Fajar”, disutradarai Arifin C. Noer, dengan dibintangi oleh Amoroso Katamsi sebagai pemeran Letkol Soeharto. Tapi
Serangan Fajarsejak era reformasi, film itu tak diputar lagi karena isinya hanya propaganda Orde Baru dengan mempahlawankan Pak Harto sebagai tokoh sentral, sebagaimana film “Janur Kuning”.
“Tapi kok di TV ini ada anggota DPR ditangkap KPK dengan barang bukti 400.000 amplop, katanya untuk serangan fajar. Kenapa istilahnya harus itu?” tanya Bu Atikah setelah nonton berita di TV swasta.
“O itu namanya money politic Bu, tindakan yang dilarang oleh KPU. Tidak boleh seseorang membeli suara dalam Pemilu. Karena uang itu biasanya dibagikan pagi-pagi menjelang fajar, maka disebut “serangan fajar”, meniru judul film
lama.” Jawab Pakde Gendro memberi penerangan pada istrinya.
Bu Atikah lalu geleng-geleng kepala, kok masih ada orang mau disuap hanya dengan uang Rp 20.000,- sampai Rp 50.000,- Padahal bukan saja KPU, agama juga melarang, karena itu sudah termasuk suap, meski kelas anak ikan teri. Tapi mau bagaimana lagi, karena kesulitan ekonomi, orang-orang kampung akhirnya banyak yang taat pada NPWP. Jangan salah, bukan mereka sadar pajak, tapi dalam hal Pemilu, NPWP mengandung makna: (N)omer (P)ira (W)ani (P)ira. Maksudnya, pesan untuk partai nomer berapa, tapi berani bayar berapa.
“Suap itu besar kecil nggak boleh,
ta Pak? Ingat hadits Nabi, laknatullah ‘ala rosyi walmurtasyi, laknat Allah atas penerima suap dan yang menyuap.” Kata Bu Atikah.
“Wah, kamu sudah menyaingi Mama Dedeh di Indosiar, Bu.” Komentar Pakde Gendro sambil tersenyum.
Uang Rp 20.000,- sampai Rp 50.000,- sebetulnya receh sekali. Buat beli beras hanya dapat 2 sampai 5 kilogram. Tapi karena daya beli rakyat semakin menurun, keyakinan pun digadaikan. Bahkan lembaga survei Charta Politica baru saja merilis data, hampir 50 % rakyat Indonesia memaklumi adanya politik uang. Jawa Timur, DKI Jakarta dan Banten justru 54 persen lebih pemaklum money politic. Tapi banyak juga yang tak konsisten; uangnya buat beli uwos (beras), Calegnya tak dicoblos.
“Namanya itu karena kepepet Bu. Ketimbang anak-anak nangis tak bisa makan, ya sudah ada suap kecil-kecilan diambil. Yang penting bisa menyambung umur beberapa hari.” Kata Pakde Gendro.
“Bukan kepepet Pak, masalahnya kenapa punya anak banyak-banyak? Jaman Orde Baru dulu KB diprioritaskan pemerintah, sekarang peledakan penduduk bahasanya diperhalus jadi “bonus demografi”.....” tangkis Bu Atikah sudah seperti pengamat sosial.
Pakde Gendro kaget juga, kok istrinya sekarang jadi demikian kritis keadaan. Dapat ilmu dari
mana dia? Apakah dari TV, bisa jadi. Tapi setahu Pakde Gendro, TV swasta sekarang isinya kebanyakan hanya cengengesan, membodohi publik demi mengejar rating. Masih adakah TV mau jadi ajang propaganda KB, meski hanya lewat sinetron?
Dulu setiap keluarga muda diharuskan masuk KB, dua anak cukup laki perempuan sama saja. Tapi sekarang, bukan masuk KB, tapi masuk kabeh alias tak lagi pakai kontrasepsi. Lembaga perkabean memang masih ada, tapi tak segencar dulu. Maka Bappenas memprediksi, jika penduduk RI tahun 2015 “baru” 255.1 juta jiwa, tahun 2045 nanti sudah meningkat jadi 321 juta jiwa. Itulah kebanggaan bonus demografi.
“Karena harga-harga mahal, orang sekarang jadi kurang hiburan, Pak. Mau jalan-jalan ongkosnya mahal. Di Jakarta mau naik busway gratis harus nunggu usia 60 tahun, dengan KTP seumur hidup.” Kata Bu Atikah lagi.
“Akhirnya di rumah saja, hiburannya hanya bersama istri, dan orang Jawa bilang: bapa polah (ayah berulah) anak tambah,” sambung Pakde Gendro sambil tertawa.
Belum juga selesai suami istri berdiskusi sosial-politik, di luar nampak Pak RW Salamun teriak-teriak panggil nama Pakde Gendro. Katanya diajak bezuk ke rumah Udin, warga RT sebelah, yang sekeluarga bapak ibu dan anak-anaknya menderita sakit semua.
Padahal tak ada pagebluk atau wabah melanda Pondok Flamboyan. Kata Pak RW, Bang Udin ini usianya baru 30 tahunan, tapi anaknya sudah empat. Ketika sakit tak urung menjadi beban mertuanya, karena Bang Udin sendiri hanya pengojek.
“Udin yang banyak anak, namanya Katsirudin......!” kata Pakde Gendro bersenandung gaya lagu “Udin sedunia” sambil ganti baju.
“Si Mamat belum gede, si Entong nongol lagi.....!” sahut RW Salamun, menirukan lagu “Keluarga Berencana” Benyamin – Ida Royani tahun 1970-an.
Tiba di rumah mertua Bang Udin, kondisinya memang memalas. Suami istri sakit, anak empat ada yang penderita bergizi buruk. Namun sambil terkapar di ranjang Bang Udin masih bisa diajak bicara, mendengarkan segala petuah RW Salamun tentang perlunya KB demi keluarga sakinah.
“Ini semua gara-gara serangan fajar, Pak.” Kata Bang Udin sambil nyengir.
“Apa itu? Serangan fajar tak boleh, dilarang KPU lho.” potong RW Salamun dan Pakde Gendro nyaris kompak.
“Bukan! Karena kami kurang hiburan gara-gara kemiskinan, tiap pagi habis subuh hiburannya ya hanya “nyerang” istri, he he he....!” jawab Bang Udin lagi-lagi sambil nyengir. (Gunarso TS)
SketsaSketsa
Ilustrasi politik uang (Foto Jawapos)
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
6160
DukungBerdirinya
Khadijah
Wujudkan
Muslimah1.000 Pengusaha
Learning Center
TunaikanWakafAnda:BNI SYARIAH 700.7000.117MANDIRI 127.00.700.7000.6 a/nYayasanDompetDhuafaRepublika
www.tabungwakaf.com Edisi 86 | APR-MAR 2018Edisi 83 | JAN-FEB 2018
Yayasan Dompet Dhuafa Republika Laporan Arus Kas Periode 01 - 28 Februari 2019
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Operasi
Penerimaan Dana Masyarakat:
Zakat 11.294.621.376 Infak/Sedekah 1.378.355.624 Infak Terikat 3.574.405.625 Wakaf 1.704.669.317 Solidaritas Kemanusiaan 1.102.382.595
Penerimaan Bagi Hasil 227.623.131 Pelunasan (Pemberian) Piutang (35.425.344)Penerimaan Lain-lain 6.900.000 Penggunaan :
Program Pendidikan (3.231.553.781)Program Kesehatan (3.070.329.891)Program Sosial Masyarakat (2.234.462.713)Program Ekonomi (2.055.836.362)Program Advokasi (198.393.532)Program Kemanusiaan (2.973.789.020)
Program Pengembangan Jaringan (434.558.237)
Sosialisasi ZISWAF (1.169.254.411)Operasional Rutin (2.322.174.718)Piutang Penyaluran 365.747.104 Uang Muka Kegiatan 6.426.845 Asuransi dibayar dimuka (13.345.420)
Arus kas Bersih dari Aktivitas Operasi (3.892.058.773)
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Investasi
Penarikan (Penyaluran) Investasi Wakaf Produktif (110.800.000)Penjualan (Pembelian) Aktiva Tetap (96.000.000)Penjualan (Pembelian) Aktiva Tetap Kelolaan (2.481.224.927)Arus kas Bersih dari Aktivitas Investasi (2.688.024.927)
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan
Penerimaan (Pelunasan) Hutang Pihak ketiga (415.520.799)Penerimaan (Pelunasan) Hutang kepada Jejaring 3.337.500
Penerimaan (Pelunasan) Imbalan Pasca kerja (7.063.530)Penerimaan (Pelunasan) hutang jasa giro 4.425.865 Penerimaan (Pelunasan) Hutang Defisit UM (29.188.429)Penerimaan (Pelunasan) Hutang Pajak (663.600)
Arus kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (444.672.993)Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara kas (1.210.689.732)Kas dan setara 01 Februari 2019 25.406.962.289
KAS DAN SETARA KAS 28 Februari 2019 24.196.272.557
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
6362
IKLAN 12
63 KONTEMPLASI
REKENING ZAKAT
Bank Muamalat301.001.5515BNI Syariah444.444.555.0BNI000.530.2291 BCA Syariah008.000.800.1
Maybank Syariah2700.000.003
Permata Syariah097.100.1992BRI Syariah1000.782.919Syariah Mandiri7.000.489.535BCA237.301.8881Mandiri101.00.98300.997
Bank Mega01.001.00.11.55555.0CIMB NIAGA Syariah860.0000.349.00BRI0382.010000.12300Syariah Bukopin 888.8888.102
REKENING WAKAF
Bank Muamalat303.003.3619
BNI Syariah009.153.8995
Maybank Syariah2.700.001.382
CIMB NIAGA Syariah 86.000.4734.900
Syariah Mandiri7.000.493.133
BCA 237.304.8887
Bank BCA 237.227.2270Bank Mandiri 101.000.755.6010BNI 4427.38909
Mandiri 101.00.984.0098.7
Bank Muamalat301.007.0543
BNI016.453.2461
Mandiri 127.00.700.7000.6
BNI Syariah 700.7000.117
Bank Muamalat304.003.1667
Bank Muamalat314.000.7801
REKENING PESANTREN HAFIDZ VILLAGE
REKENING WAKAF RONTING
REKENING RS HASYIM ASYARI
REKENING WAKAF MASJID AL MADINAH REKENING RS AKA SRIBHAWONO
REKENING KHADIJAH LEARNING CENTER
REKENING INFAK
Bank Muamalat304.007.1777
BNI Syariah340.350.777.2
BNI000.529.9527
Danamon Syariah005.8333.295
Permata Syariah097.100.5505
BRI Syariah1000.782.927
Syariah Mandiri7.000.488.768
BCA237.301.9992
Mandiri101.00.81050.633
CIMB NIAGA Syariah860.0000.36.700
BRI0382.01.0000.13306
Maybank Syariah2.700.006.333
Bank Muamalat340.0000.483BNI Syariah0253.709.289Mandiri103.00.5577.5577
BNI023.962.3117BCA237.300.4723
Syariah Mandiri7.000.523.757Mandiri101.00.05555.469BCA237.304.5454BNI Syariah1111.5555.64
Mandiri101.000.6475.733BCA237.304.7171Syariah Mandiri
7.030.579.946
BCA237.300.6343 101.00.04491.922
(Swift Code: BMRIIDJA)
Syariah Mandiri
Bank Mandiri
7.000.524.292(Swift Code: BSMDIDJA)
REKENING GENERASI CEMERLANG REKENING CAHAYA PERADABAN
REKENING INDONESIA BERDAYA
REKENING BENCANA DUNIA
REKENING AMAZING MUSLIMAHREKENING DOLLAR
REKENING BENCANA INDONESIA
REKENING INDONESIA SEHAT
BNI Syariah0253.710.921BCA237.304.5560Mandiri101.000.656.4049
BCA237.334.5555
REKENING DOMPET AMERIKA
REKENING SEMESTA HIJAU
Bank Muamalat303.003.3426Mandiri101.000.6812.851
REKENING DUNIA ISLAM
Bank Muamalat340.0000.482
BCA237.787.878.3
REKENING DOMPET ANAK YATIM
BCA237.311.1180
REKENING ATAS NAMA YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA62
MAJALAH SWARACINTA
KONTEMPLASI
DD
RIA
U
Jl. Arifin A
hmad U
jung Kom
plek Perkantoran Soekarno Hatt
a SquareBlok D
No.10 (sebelah ISS) Kota Pekanbaru
0761 - 22078, 0812 6118 8211
DD
SUM
UT / W
ASPA
DA
Jl. Kapten Muslim
Komplek Kapten
Muslim
Bussiness Point Blok E No. 17
Kec. Medan H
elvetia Kota Medan Sum
ut, 20123061 - 4256 6777, 0812 6200 6967
DD
LAM
PUN
G
Jl. Teuku Um
ar No. 44
Kel. Surabaya - Kec. Kedaton , Bandarlampung
0721 - 561 7939, 0813 7903 4849
DD
SING
GALAN
G
Jl. Ir. H. Juanda N
o. 31C Pasar Pagi,
Padang Barat - 251150751 - 40098, 0812 6702 3333
DD
SUM
SEL
Jl. Basuki Rahmat N
o. 1607E Kel. Pahlaw
an - Kota Palembang,
0711 - 376 392
DD
JABAR
Jl. R.A.A Marta N
egara No 22A Turangga,
Lengkong Kota Bandung Jawa Barat 40264
022 - 8428 1422, 0811 1977 717
Jl. KH. Sokhari N
o.4C Kel. Sum
ur Kecung - Kota Serang Banten 42118(Sam
ping Prodia Serang / Belakang Dom
ino Pizza) 0254 - 222 247, 0859 6655 3585
DD
Banten
DD
JATIM
Jl. Ngagel Jaya Selatan N
o. 111 B Baratajaya, G
ubeng Kota Surabaya, Jawa Tim
ur031 - 502 3290, 0815 1555 5222
DD
JOG
JA
Jl. Hos C
okroaminoto N
o 146 Kav 1 Tegalrejo Yogyakarta0274 - 530 5450, 0811 2511 785
DD
JATENG
Jl. Pamularsih N
o 18 C
Kota Semarang Jaw
a Tengah0247 - 623 884, 0815 7798 783
DD
SULSEL
Jl. AP. Pettarani no. 33 Kav 1 (sam
ping gedung PWI)
Kota Makassar Sulaw
esi Selatan 0411 - 409 3458, 0853 7321 1111
DD
KALTIM
Komplek Ruko M
asjid Nam
irah Blok B1 RT.15 Perum
.Balikpapan Baru - BalikpapanKalim
antan Timur 76114
0542 - 441 980, 0853 4704 3000
Kantor K
as
KA
NT
OR
KA
S BE
KA
SIA
partemen Centre Poin Tow
er A N
o. GF 17
Jl. Jendral A. Yani Kav 20 Bekasi
021 - 2928 6239
KA
NT
OR
KA
S RA
WA
MA
NG
UN
Jl. Balai Pustaka Baru I No. 29
Rawam
angun - Jakarta Timur 13220
021 - 475 7301
DISA
STE
R M
AN
AG
EM
EN
T C
EN
TE
R (D
MC
)Jl. Pahlaw
an No. 34 Rem
poa - Ciputat Timur
021 - 7369 1736
LEM
BA
GA
PE
LAY
AN
AN
MA
SYA
RA
KA
T (LP
M)
DO
MP
ET
DH
UA
FA
Jl. Ir. H
. Juanda No. 55 A
-B Ciputat Tangerang Selatan021 - 7470 3703
Jl. Warung Jati Barat N
o. 14 Jakarta Selatan 12540021 - 782 1292
KA
NT
OR
PU
SAT
(PH
ILAN
TH
RO
PY
BU
ILDIN
G)
Jl. Ir. H. Juanda N
o. 50 Kom
plek Perkantoran Ciputat Indah Permai
Blok C.28-29 Ciputat - 15419 , Phone 021 - 741 6050
KA
NT
OR
CIP
UT
AT
Gedung H
arian Um
um Republika
Jl. Warung Buncit Raya N
o. 37 Ps Minggu
Jakarta Selatan, Phone 021 - 780 3747 ext 138
KA
NT
OR
KA
S WA
RU
NG
BU
NC
IT
Gedung W
ardahJl. Zaitun Raya, Islam
ic Village - Karaw
aci Tangerang021 - 546 0356
KA
NT
OR
KA
S KA
RA
WA
CI
DO
MP
ET
DH
UA
FA
JAR
ING
AN
PELAYA
NA
N
DD
USA
1543 Dickinson Street 1F
Philadelphia, Pa 19146w
ww
.dompetdhuafausa.org
DD
Hongkong
116 Leighton Road, Flat D 3/F
Lei Shun Court - Causeway Bay
ww
w.ddhongkong.org
DD
JEPAN
G
Johnson Building 4FS104445, 17-12 Sakuragaoka-cho, Shibuya150-0031 Tokyo, Jepangw
ww
.ddjepang.org
DD
AU
STRA
LIA
178 South Terrace, Bankstown N
SW 2200
Australia - Phone +61452186060
ww
w.dom
petdhuafa.org.au
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
6564 REKENING CABANG-CABANG DOMPET DHUAFADI SELURUH INDONESIA
CABANG DD JOGJA
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
137.000.789.0078802.015.87871.8888.9999.5
137.001.008.3190802.00.999.421.5555.6666.856.10000.900801.111.0000.82
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
CABANG DD SINGGALANG
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
111.000.500.5000234.666.6662.1000.10500297.1421.001.7712543.01.000.64.007
111.000.500.4888234.222.224773.332.22112.1000.10500296.8
a.n Yayasan Dompet Dhuafa
CABANG DD RIAU
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
444.667.7792108.001.2604.139820.11.000.11
444.667.888.7108.001.2604.1130696.01.000564.300
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Riau
CABANG DD SUMATERA UTARA
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
300.300.3155106.001.094.9819349.129.6672
300.300.3144106.001.094.9793349.129.6681
a.n Yayasan Dompet Dhuafa
CABANG DD JAWA TENGAH
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
33.11.55.77.29009.535.947.2135.000.999.6875
33.11.55.77.41009.535.948.1135.000.999.6909
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
CABANG DD BANTEN
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
245.4000.551146.006.4444308.001.3157
245.4000.3319999.2525.8155.000.2200.221
a.n Yayasan Dompet Dhuafa
CABANG DD SULAWESI SELATAN
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
801.004.8528152.0022.9992.92015.938.7145
801.004.8527152.0011.7600.517.890.387.777
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
CABANG DD SUMATERA SELATAN
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
113.000.765.347496.96.933.56
113.000.765.348296.96.933.78
a.n Yayasan Dompet Dhuafa
CABANG DD LAMPUNG
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
777.1717.009777.2727.005
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
CABANG DD JAWA BARAT
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
7.3333.4444.4156.9.444.444
6.3333.4444.1
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
CABANG DD JAWA TIMUR
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
142.000.733.3445064.070.22227777.444.556
6666.555.442142.000.766.666.1064.047.2111
a.n Yayasan Dompet Dhuafa
CABANG DD KALIMANTAN TIMUR
REKENING ZAKAT REKENING INFAK
REKENING WAKAF
149.000.426.3895700.389.3938601.001.571.8
149.000.627.579.8009.508.174.0
149.000.431.108.2700.389.423.6191.136.88.33007.639.6049009.508.0269601.001.5717
a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
NARAHUBUNG MPZ
Ahmad Faqih SyarafaddinHp: 0857 2000 1189
Email: [email protected]
Yudha AndillaHp: 0811 1344 636
Email: [email protected]
PROGRAM MPZ HADIR UNTUK
KURIKULUM MPZ DOMPET DHUAFATraining penggalangan dana I Pengelolaan dan perencanaan program I Pengelolaan dan Perencanaan keuangan I
Service Excellent dalam melayanimuzaki dan mustahik I Penghitungan zakat I Memanfaatkan akun
bawaberkah.org untuk menghimpun lebih banyak donasi
MITRA PENGELOLA ZAKATDOMPET DHUAFA
KEUTAMAAN BERGABUNG DALAM MPZ DOMPET DHUAFA
Kepastian payung hukum sebagai pengelola ZIS sesuai perundangan yang berlaku
Meluaskan kebermanfaatan ZIS dalam membangun peradaban islam yang lebih baik
Dukungan pengembangan kapasitas organisasi dalam penghimpunan, pengadministrasian dan pendayagunaan ZIS yang lebih baik
Akses terhadap kompetensi, praktek terbaik dan kapasitas Dompet Dhuafa dalam pengelolaan ZIS selama lebih dari 20 tahun
Mekanisme wewenang pengelolaan dana ZIS yang fleksibel dan mudah dijalankan
Dukungan platform digital www.bawaberkah.org untukkemudahan konsolidasi, transparasi donatur, serta menggalang dana lebih luas
Menjadi bagian dari Jaringan Nasional MPZ DD dalam rangka berbagi praktek kebaikan
DIVISI MPZ DOMPET DHUAFAPhilantropy Building Lt. 1
Jl. Warung Jati Barat No. 14, Jati PadangJakarta Selatan. Telp : 021 782 1292
Masjid Ormas
YayasanBMTLAZ
Komunitas
MARI BERGABUNG MENJADI MPZ DOMPET DHUAFA.
mpz.dompetdhuafa.org
HOSTING
http://
Atau
BDI Perusahaan
Edisi 98 | Apr - Mei 2019Edisi 98 | Apr - Mei 2019
6766
H ati manusia adalah cermin Cahaya Tuhan, demikian
keyakinan kaum pencari hakikat. Oleh karena itu, mereka selalu membersihkan hati. Alasannya, jika debu dan karat keinginan untuk mementingkan diri sendiri dibersihkan dari permukaan cermin-hati, maka akan memantul kecantikan Cahaya dari Yang Maha Suci Penuh Keagungan (Allah). Cermin yang bersih (hati yang suci) mampu memantulkan “cahaya” Illahiah kepada orang yang Dia kehendaki, merujuk Surat-An Nuur, ayat 35 (QS 24:35): “Dia membimbing ke cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki”.
Kitab sastra suluk, buku ‘susastra’ (sastra spiritual) yang lahir berkat masuknya Islam ke Pulau Jawa, memberi tuntunan menuju Manunggaling Kawula-Gusti (Bersatunya antara hamba dengan Bayangan Allah, Al-Khalik) lewat (cermin) hati. Pujangga Ronggo Warsito dalam kitabnya “Wirid Hidayat Jati” mengungkapan ‘pertemuan’ itu terjadi di dalam dada manusia, tempat kalbu (hati spiritual) berada, yang disebut ‘Betalmukaram’.
Itulah yang dituju para pencari Hakikat, yakni pokok dari segala kebenaran, setelah memperoleh makrifat atau kemampuan metafisika. Dengan kemampuan itu orang dapat melihat dan mendengar tanpa bantuan panca indera (clair voyance dan clair audience). Ini disebut melihat dan mendengar dengan hati, merujuk Surat Al-Baqarah, ayat 46 (2:46): “..hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga dengan itu mereka dapat mendengar”.
Karena yang dicari adalah esensi, maka kritik yang umum terdengar terhadap kaum pencari hakikat adalah kurang menganggap penting ritual keagamaan, yang dalam Islam disebut syariat. Mereka menilai, syariat masih bersifat lahiriah, sedangkan hakikat adalah substansi.
Syariat, termasuk sholat lima waktu dan peraturan agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi, dianggap oleh mereka kurang penting. “Yang terpenting adalah tansah eling (selalu ingat) kepada Tuhan, Gusti Allah”, begitu
terdengar alasan seorang penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa (aliran kebatinan/spiritual Jawa) zaman Orde Baru dulu.
Sejumlah penganut kebatinan menilai banyak orang menjalani syariat tanpa memahami makna sesungguhnya. Banyak orang yang hanya ikut-ikutan atau rubuh-rubuh gedang (ikut rebah seperti pohon pisang ditebang) dan penghafal belaka ayat-ayat suci ajaran keagamaan. Mereka tidak menjiwai makna dan mengamalkannya dalam perilaku hidup sehari-hari.
Hasilnya: korupsi, tindak asusila dan kejahatan marak dari atas sampai bawah, walau masjid, gereja, kuil, candi dan tempat ibadah lainnya penuh. Kuota pergi haji telah habis sebelum waktu tahun berlakunya. Idem ditto tiket untuk pergi umrah dan tempat suci lainnya: laris manis. Mereka lupa bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, selalu mengawasi, karena tidak pernah mengantuk dan tidur, mengacu Surat Al-Baqarah, ayat Kursi (QS 2: 255).
Menyucikan HatiPARNI HADI@ParniHadi01
Kontemplasi
Edisi 98 | Apr - Mei 2019
68
Edisi 86 | APR-MAR 2018MAJALAH SWARACINTA Edisi 83 | JAN-FEB 2018
Iklan
www.tabungwakaf.com
Salurkan Wakaf Anda melalui:
BNI Syariah 009.153.8995BCA 237.304.8887
a/n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
BerwakafLebih dari 460 ribu dhuafa,merasakan manfaat Wakaf kesehatan Anda