Inspirasi Ketika Madrasah Mempunyai Lembaga Tahfidz

1
Inspirasi 18 MPA 299 / Agustus 2011 Keberhasilan tak selamanya harus ditempuh dengan jalan pan- jang. Buktinya meski baru berumur dua tahun, program Tahfidz MAN Mojosari berhasil meluluskan dua o- rang hafidhah. Padahal secara fasi- litas terbilang masih pas-pasan. Me- mang idealnya, untuk pembinaan program tahfidz dibutuhkan sarana- prasarana yang mendukung. Teru- tama asrama santri. Sebab asrama tersebut berfungsi guna menginten- sifkan siswa yang menekuni bidang tahfidz. Dengan demikian, nantinya akan dapat menghasilkan para hafidz dan hafidzah yang berkualitas. Yang tak kalah pentingnya, tentu masalah input atau peserta program tersebut. “Sebab seberapa bagus fasilitas, jika inputnya jelek tentu tak banyak yang bisa diharap- kan,” ujar Muhammad Nizar, S.Ag, M.Hi. “Standarnya, ya… paling ti- dak mereka fasih baca al-Qur’an. Itu yang paling utama,” tandasnya. Menurut pembina program Tahfidz MAN Mojosari ini, bagi siswa yang berminat terlebih dahulu harus mengikuti serangkaian tes. Selain harus lulus tes membaca al-Qur’an, secara perilaku juga harus baik. Dan yang paling penting, komitmennya menghafalkan al-Qur’an harus tinggi. “Sebab untuk menghafal al-Quran itu tidak boleh main-main,” kata suami Mirza Nuriyah ini menegaskan. “Buat apa peserta banyak, jika tidak berkualitas,” imbuhnya. Yang menggembirakan Pengasuh PP An-Nahdliyah Suko Mojokerto itu, dalam dua tahun ini pihaknya men- dapatkan input siswa yang lumayan berkualitas. Meski berada di daerah industri, ternyata banyak santri pondok pesantren yang memilih madrasah ini sebagai tempat be- lajar. “Tahun ini saja ada beberapa siswa yang sudah hafal 30 juz,” ujarnya dengan senyum dikulum. Melihat input yang demikian, kata ayah dua anak ini, rencananya akan direkrut sebagai tutor sebaya bagi peserta tahfidh pemula. Apa- lagi sistem pembinanan secara for- mal hanya seminggu sekali. Itu pun masih terbagi untuk muraja’ah atau membaca bersama-sama dan setoran hafalan. Dengan sistem ini, meski tak merata, perolehan ha- falan para siswa cukup lumayan. “Tentu capaiannya akan lebih mak- simal dengan adanya tutor sebaya tersebut,” tukas tandas pria ber- jenggot ini. Selain itu, sambung alumnus Pesantren Tahfidz Ar-Raudha al- Mardhiyah ini, pengelola program tahfidh juga mengadakan komuni- kasi dengan beberapa pesantren asal siswa. Diharapkan dengan ko- munikasi itu ada kesepahaman un- tuk saling mendukung program tersebut. “Saya sadar tidak selamanya bisa mengontrol para siswa,” ucap alumnus Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. “Apalagi kita kan belum mempunyai asrama,” imbuhnnya bernada tanya. Secara kebetulan, pada tahun ajaran 2011/2012 ini MAN Mojosari membuka program Keagamaan. Sebagai nilai plusnya, para siswa program tersebut diarahkan un- tuk mengikuti program tahfidh. Secara otomatis, setiap tahun, akan ada pasokan secara pasti peserta program tahfidh di madrasah ini. Apalagi rata-rata mereka mempunyai kelebihan dalam penguasan baca al-Qur’an. Ke depan nanti akan diberikan penghargaan bagi siswa yang telah berhasil menyelesai- kan hafalan al-Qur’an 30 juz. “Bisa berupa beasiswa atau penghargaan bentuk lain bagi mereka,” tukas pria kelahi- ran Surabaya 12 April 1971 ini bernada bangga. pri Ketika Madrasah Mempunyai Lembaga Tahfidz Muhammad Nizar, S.Ag, M.Hi. Para siswa sedang muraja’ah hafalan mereka Mushalla. Tempat ibadah sekaligus mura’aah

Transcript of Inspirasi Ketika Madrasah Mempunyai Lembaga Tahfidz

Page 1: Inspirasi Ketika Madrasah Mempunyai Lembaga Tahfidz

Inspirasi

18 MPA 299 / Agustus 2011

Keberhasilan tak selamanyaharus ditempuh dengan jalan pan-jang. Buktinya meski baru berumurdua tahun, program Tahfidz MANMojosari berhasil meluluskan dua o-rang hafidhah. Padahal secara fasi-litas terbilang masih pas-pasan. Me-mang idealnya, untuk pembinaanprogram tahfidz dibutuhkan sarana-prasarana yang mendukung. Teru-tama asrama santri. Sebab asramatersebut berfungsi guna menginten-sifkan siswa yang menekuni bidangtahfidz. Dengan demikian, nantinyaakan dapat menghasilkan para hafidzdan hafidzah yang berkualitas.

Yang tak kalah pentingnya,tentu masalah input atau pesertaprogram tersebut. “Sebab seberapabagus fasilitas, jika inputnya jelektentu tak banyak yang bisa diharap-kan,” ujar Muhammad Nizar, S.Ag,M.Hi. “Standarnya, ya… paling ti-dak mereka fasih baca al-Qur’an. Ituyang paling utama,” tandasnya.

Menurut pembina programTahfidz MAN Mojosari ini, bagi siswa yang berminatterlebih dahulu harus mengikuti serangkaian tes. Selainharus lulus tes membaca al-Qur’an, secara perilaku jugaharus baik. Dan yang paling penting, komitmennyamenghafalkan al-Qur’an harus tinggi. “Sebab untukmenghafal al-Quran itu tidak boleh main-main,” kata suamiMirza Nuriyah ini menegaskan. “Buat apa peserta banyak,

jika tidak berkualitas,” imbuhnya.Yang menggembirakan Pengasuh PP An-Nahdliyah

Suko Mojokerto itu, dalam dua tahun ini pihaknya men-dapatkan input siswa yang lumayan berkualitas. Meskiberada di daerah industri, ternyata banyak santri pondokpesantren yang memilih madrasah ini sebagai tempat be-lajar. “Tahun ini saja ada beberapa siswa yang sudahhafal 30 juz,” ujarnya dengan senyum dikulum.

Melihat input yang demikian,kata ayah dua anak ini, rencananyaakan direkrut sebagai tutor sebayabagi peserta tahfidh pemula. Apa-lagi sistem pembinanan secara for-mal hanya seminggu sekali. Itupun masih terbagi untuk muraja’ahatau membaca bersama-sama dansetoran hafalan. Dengan sistemini, meski tak merata, perolehan ha-falan para siswa cukup lumayan.“Tentu capaiannya akan lebih mak-simal dengan adanya tutor sebayatersebut,” tukas tandas pria ber-jenggot ini.

Selain itu, sambung alumnusPesantren Tahfidz Ar-Raudha al-Mardhiyah ini, pengelola programtahfidh juga mengadakan komuni-kasi dengan beberapa pesantrenasal siswa. Diharapkan dengan ko-munikasi itu ada kesepahaman un-tuk saling mendukung programtersebut. “Saya sadar tidakselamanya bisa mengontrol parasiswa,” ucap alumnus Program

Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. “Apalagikita kan belum mempunyai asrama,” imbuhnnya bernadatanya.

Secara kebetulan, pada tahun ajaran 2011/2012 iniMAN Mojosari membuka program Keagamaan. Sebagainilai plusnya, para siswa program tersebut diarahkan un-tuk mengikuti program tahfidh. Secara otomatis, setiap

tahun, akan ada pasokan secara pasti peserta programtahfidh di madrasah ini.

Apalagi rata-rata mereka mempunyai kelebihan dalampenguasan baca al-Qur’an. Ke depan nanti akan diberikanpenghargaan bagi siswa yang telah berhasil menyelesai-kan hafalan al-Qur’an 30 juz. “Bisa berupa beasiswa ataupenghargaan bentuk lain bagi mereka,” tukas pria kelahi-ran Surabaya 12 April 1971 ini bernada bangga. pri

Ketika Madrasah Mempunyai Lembaga Tahfidz

Muhammad Nizar, S.Ag, M.Hi.

Para siswa sedang muraja’ah hafalan mereka Mushalla. Tempat ibadah sekaligus mura’aah