INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai...

20
LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 14 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Inspektorat Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2009-2013 maupun Renja Tahun 2013. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. A. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan

Transcript of INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai...

Page 1: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 14

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan

dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima

pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Inspektorat Kota Bandung selaku pengemban

amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan

yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran

penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang

ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2009-2013 maupun Renja Tahun 2013.

Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran

yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian

indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan

Page 2: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 15

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja

sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis.

Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan

dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal

dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, sebagai berikut :

No Katagori Nilai Angka Interpretasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AA

A

B

CC

C

D

> 85 – 100

> 75 – 85

> 65 – 75

> 50 – 65

> 30 – 50

0 – 30

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Agak Kurang

Kurang

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator

kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja

sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja

sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar

0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja

untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau

tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Inspektorat Kota Bandung dapat memberikan gambaran

penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator

kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing

indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2009-2013 maupun

Renja Tahun 2013. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2013 dan

Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD 2009-2013 berdasarkan Keputusan Walikota

Page 3: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 16

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Bandung Nomor : 050/Kep.966-Orpad/2013, telah ditetapkan 2 sasaran dengan

4 indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator

Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya

akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi

pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi

pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam

tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan

ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah

yang bersangkutan. Inspektorat Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja

Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung

Nomor : 050/Kep.966-Orpad/2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota

Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Inspektorat Kota Bandung juga

melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dengan memperhatikan capaian

kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan

suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Inspektorat Kota

Bandung tahun 2013 menunjukan hasil sebagai berikut:

Page 4: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 17

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.1

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Bandung

No. Sasaran Indikator Kinerja

Utama Keterangan

1. Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah

1.Tingkat Kinerja Pengawasan

2.Tingkat Pelayanan

Pengaduan Masyarakat

1. Dihitung dengan menjumlahkan secara rata-rata keberhasilan indikator kinerja Cakupan Pemeriksaan Reguler, Cakupan evaluasi kinerja/AKIP , Tingkat Pelaksanaan pembinaan aparat pengawas terhadap objek pemeriksaan dan Persentase Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan

2. Dihitung dari jumlah pengaduan masyarakat yang masuk dibandingkan dengan jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti/diperiksa oleh Inspektorat Kota Bandung

2. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme

1. Jumlah Aparat Pengawas yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dan Bimbingan Teknis serta kursus lainnya

2. Jumlah Dokumen Pengawasan

1. Indikator Kinerja ini didasarkan atas jumlah dari Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang ada di Inspektorat baik yang mengikuti Diklat Pengawasan maupun Bimtek Pendidikan Kantor Sendiri (PKS)

2. Indikator kinerja ini adalah 1 set dokumen pengawasan yang mencakup dokumen PKPT, dokumen arsip pengawasan, dokumen rekapitulasi pengawasan dan dokumen penunjang pengawasan

Page 5: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 18

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Bandung

Tahun 2013

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi

Capaian %

1. Tingkat Kinerja Pengawasan

% 100 86.53 86.53

2. Tingkat Pelayanan Pengaduan Masyarakat

% 100 100.00 100.00

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama

(IKU) pada Misi kesatu “Melakukan pengawasan atas pelaksanaan urusan dan

penyelenggaraan pemerintahan di daerah” dapat dilihat dari indikator Tingkat Kinerja

Pengawasan dan indikator Tingkat Pelayanan Pengaduan Masyarakat. IKU yang

mencerminkan keberhasilan pengawasan, walaupun terdapat satu indikator yaitu

indikator tingkat kinerja pengawasan yang tidak mencapai target (86.53% dari target

100%), akan tetapi capaian indikator tersebut masih berada dalam kategori AA

(memuaskan). Tidak tercapainya target pada indikator tingkat kinerja pengawasan, tidak

memberikan arti bahwa kinerja pengawasan tidak tercapai. Akan tetapi lebih

disebabkan terdapatnya perubahan paradigma pengawasan. Dalam perubahan

paradigma pengawasan tersebut, terdapat perubahan peran APIP dalam melaksanakan

pengawasan, dari lebih memfokuskan pada pengawasan watch dog menjadi peran APIP

sebagai Quality Assurance, Consulting Partner dan Catalyst. Perubahan paradigma

pengawasan tersebut diimplementasikan salah satunya dengan kegiatan pemeriksaan

tertentu yang mengacu kepada isu strategis yang ada pada saat itu. Kegiatan

Pemeriksaan tertentu tersebut tidak tercakup sebagai indikator kegiatan yang

mendefinisikan indikator kinerja tingkat kinerja pengawasan. Pada saat ini indikator

tingkat kinerja pengawasan meliputi sub indikator Cakupan Pemeriksaan Reguler,

Cakupan Evaluasi Kinerja/ Akip, Pelaksanaan Pembinaan Aparat Pengawas terhadap

Objek Pemeriksaan dan Persentase Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan. Sub

indikator cakupan pemeriksaan reguler di dalam renstra ditunjukkan dengan adanya

peningkatan jumlah objek pemeriksaan setiap tahun. Dengan adanya perubahan

Page 6: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 19

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

paradigma pengawasan ini, peningkatan jumlah objek pemeriksaan tidak dilakukan lagi.

Peningkatan objek pemeriksaan bukan merupakan tujuan prioritas lagi. Tujuan prioritas

dengan adanya perubahan paradigma pengawasan diganti dengan dilakukannya

Pemeriksaan Tertentu. Pada renstra tahun 2014-2018 sudah dilakukan perubahan

terhadap indikator kinerja, diharapkan indikator kinerja tersebut dapat lebih mengukur

seluruh kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung.

C. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Inspektorat Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2009-2013.

Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Inspektorat Kota

Bandung Tahun 2009-2013 sebanyak 2 sasaran.

Pada tahun 2013 ditetapkan 2 sasaran strategis dengan 4 indikator kinerja yang

ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Dari 2 sasaran dengan indikator

kinerja sebanyak 4 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Inspektorat Kota

Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Memuaskan 1

2 Sangat Baik 1

3 Baik 0

4 Cukup Baik 0

5 Agak Kurang 0

6 Kurang 0

Jumlah 2

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:

Page 7: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 20

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.4

Capaian Kinerja sasaran Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Rata-rata

capaian 0-30 >30-50 >50-65 >65-75 >75-85 >85-100

A Misi 1

1 Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah

2 93.27 Memuaskan

B Misi 2

1 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme

2 96.78 Memuaskan

Jumlah 4 95.03 Memuaskan

Pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran terdapat pada Lampiran 1. Dari 2 sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap

target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pencapaian target Misi

No. Misi Jumlah

Indikator Sasaran

Tingkat Pencapaian

Melampaui target (>100%)

Sesuai Target (100%)

Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 2 0 0 1 50 1 50

2 Misi 2 2 0 0 1 50 1 50

Dst Jumlah 4 0 0 2 50 2 50

Dari 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja, pencapaian kinerja Inspektorat Kota

Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Page 8: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 21

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.6

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah Indikator Presentase

A. Misi 1 2

1 Memuaskan 2 86.53% dan 100%

2 Sangat Baik - -

3 Baik - -

4 Cukup Baik - -

5 Agak Kurang - -

6 Kurang - -

B. Misi 2 2 -

1 Memuaskan 2 93.55% dan 100%

2 Sangat Baik - -

3 Baik - -

4 Cukup Baik - -

5 Agak Kurang - -

6 Kurang - -

D. Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala

yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna

perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam

evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara

output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan

tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per

unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang

menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak.

Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap)

yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan

masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-

pembandingan antara :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

- kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

Page 9: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 22

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

-

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun

dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar

internasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai

pada tahun 2013 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator

sasaran dari 2 sasaran dan 4 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan

dalam Renstra Inspektorat Kota Bandung tahun 2009-2013, analisis pencapaian kinerja

dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.7

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah

No Indikator Kinerja Utama

Satuan

Tahun 2009

%

Tahun 2010

%

Tahun 2011

% Tahun 2012

%

Tahun 2013

% Target

Reali- sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

1. Tingkat Kinerja Pengawasan

% 80 90 112.5 85 85.23 100.27 90 91.39 101.54 95 112.26 118.17 100 86.53 86.53

2. Tingkat Pelayanan Pengaduan Masyarakat

% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Rata-rata Capaian IKU 106.25 100.14 100.77 109.09 93.27

Kinerja Capaian Sasaran 1 106.25 100.14 100.77 109.09 93.27

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selama 5 (lima) tahun (2009 s.d 2013)

semua indikator utama (tingkat kinerja pengawasan dan tingkat pelayanan pengaduan

masyarakat) realisasinya mencapai target yang telah ditetapkan, kecuali di tahun 2013.

Pada tahun 2013 indikator utama tingkat kinerja pengawasan tidak mencapai target

yang telah ditetapkan (100%). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak

tercapainya target indikator kinerja pengawasan bukan berarti menggambarkan

penurunan kinerja pengawasan. Akan tetapi lebih disebabkan oleh adanya perubahan

Page 10: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 23

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

paradigma pengawasan, dimana perubahan paradigma pengawasan tersebut belum

tergambarkan dalam indikator tingkat kinerja pengawasan. Dalam dokumen rencana

strategis Inspektorat periode 2014 s.d 2014 paradigma pengawasan yang baru tersebut,

telah diakomodir dalam indikator sasaran Inspektorat.

Selama 5 (lima) tahun tersebut, sub indikator yang capaiannya tidak sesuai

dengan target yang telah ditetapkan adalah cakupan pemeriksaan reguler dan

persentase tindaklanjut hasil pemeriksaan. Dalam perencanaan awal, jumlah objek

pemeriksaan reguler setiap tahunnya diharapkan mengalami peningkatan. Seluruh

SKPD, Sekolah (TKN, SDN, SMPN, SMAN dan SMKN), Puskesmas dan UPT di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung di tahun 2013 seluruhnya sudah merupakan objek

pemeriksaan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Begitu

pula dengan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan, di tahun 2013 diharapkan temuan

pemeriksaan sampai dengan tahun pemeriksaan 2012 dapat diselesaikan. Akan tetapi

dalam mewujudkan semua rencana tersebut terdapat kendala yang dihadapi.

Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat yang juga merupakan indikator

kinerja utama, pada tahun 2013 capaiannya mencapai 100% (dari 20 kasus pengaduan

masyarakat yang sampai ke Inspektorat, seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan).

Selama 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2013 realisasinya sesuai

dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100% dalam arti seluruh pengaduan

masyarakat yang masuk ke Inspektorat, seluruhnya telah dilakukan pemeriksaan.

Evaluasi Kinerja

Indikator Kinerja Pengawasan merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur

keberhasilan dan kegagalan peran dan fungsi pengawasan internal pemerintah daerah.

Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan secara rata-rata keberhasilan indikator

kinerja Cakupan Pemeriksaan Reguler, Cakupan evaluasi kinerja/LAKIP, Tingkat

Pelaksanaan pembinaan aparat pengawasterhadap objek pemeriksaan dan Persentase

Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan.

Sedangkan Tingkat pelayanan atas pengaduan masyarakat dihitung dari jumlah

pengaduan masyarakat yang masuk dibandingkan dengan jumlah pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti/diperiksa oleh Inspektorat Kota Bandung.

Bila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun

Page 11: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 24

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

terakhir sebagaimana telah direncanakan dalam Renstra Inspektorat Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Fungsi dan Kualitas Pengawasan Internal Pemerintah Daerah Tahun 2013 dibandingkan Target Akhir Renstra

Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi Akumulasi s/d. Tahun

2013

Rencana sesuai dengan Renstra

Tahun 2013

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1. Tingkat Kinerja Pengawasan

% 86.53 100 86.53

2. Tingkat Pelayanan Pengaduan Masyarakat

% 100 100 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2013

menunjukkan capaian kinerja indikator tingkat kinerja pengawasan sebesar 86.53 %

yang berarti capaian tidak sesuai target akhir Renstra.

Tingkat kinerja pengawasan mencapai 86.53% di tahun 2013, nilai ini berasal

dari Cakupan Pemeriksaan Reguler sebesar 80.00% (dari 153 objek pemeriksaan yang

diharapkan mengalami peningkatan dalam Sistem Pengendalian Internnya, hanya 120

objek pemeriksaan yang meningkat Sistem Pengendalian Internya). Peningkatan ini

dicapai melalui Pemeriksaan Reguler yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Bandung.

Capaian Cakupan Evaluasi Kinerja/Akip sebesar 100%. Dengan demikian seluruh

SKPD (61 SKPD) telah memiliki bahan untuk memperbaiki manajemen kinerja dalam

rangka meningkatkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansinya. Juga terjadi

peningkatan Sistem Pengendalian Intern pada 62 entitas pelaporan melaui pelaksanaan

reviu laporan keuangan.

Tingkat Pembinaan yang dilakukan aparat pengawas terhadap objek

pemeriksaan persentase capaiannya adalah 100% dalam arti meningkatnya tata kelola

pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada setiap SKPD dan

meningkatnya pemahaman SKPD mengenai pencegahan pemberantasan korupsi yang

dilaksanakan melalui pembinaan Inspektorat terhadap SKPD terealisasi sebesar 100%.

Sementara itu peningkatkan SKPD terhadap peraturan perundang-undangan

Page 12: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 25

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

adalah sebesar 66.13%. Hal ini terjadi dengan ditindaklanjutinya temuan hasil

pemeriksaan sebesar 66.13 (dari 1311 rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI dan

Inspektorat Kota Bandung yang telah ditindaklanjuti sampai dengan selesai sampai

dengan akhir tahun anggaran 2013 baru 867 rekomendasi).

Adanya perubahan paradigma pengawasan menyebabkan realisasi tidak dapat

mencapai target yang telah direncanakan. Dalam perubahan paradigma pengawasan

tersebut, terdapat perubahan peran APIP dalam melaksanakan pengawasan, dari lebih

memfokuskan pada pengawasan watch dog menjadi peran APIP sebagai Quality

Assurance, Consulting Partner dan Catalyst. Perubahan paradigma pengawasan

tersebut diimplementasikan salah satunya dengan kegiatan pemeriksaan tertentu yang

mengacu kepada isu strategis yang ada pada saat itu. Capain kegiatan dari kedua

kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jumlah kegiatan pemeriksaan capaiannya sebesar 100.00%. Dalam arti Meningkatnya Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kota Bandung dengan dilakukannya pemeriksaan tertentu memiliki capaiannya 100%

2. Kegiatan Penyelesaian Reformasi Birokrasi memiliki capaian sebesar 150%. Dalam

arti pelaksanaan reformasi birokrasi meningkat dengan dilakukannya 3 kegiatan reformasi birokrasi dari 2 kegiatan yang ditargetkan.

Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat yang juga merupakan indikator

kinerja utama, pada tahun 2013 capaiannya mencapai 100%. Terjadi penurunan

penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh aparat pemerintah

daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target yang telah

ditetapkan selain permasalahan dalam hal pembiayaan (sampai dengan 2013 anggaran

Inspektorat hanya 0,41% dari total belanja APBD), permasalahan sumber daya manusia

secara kualitas juga menjadi kendala. Kurangnya auditor yang berlatarbelakang

pendidikan akuntasi, tidak adanya auditor yang memiliki latar belakang farmasi dan

teknik sipil merupakan permasalahan SDM yang mewarnai perjalanan Inspektorat dari

tahun 2009 s.d 2013. Disamping itu, dalam penyelesaian tindak lanjut temuan hasil

pemeriksaan, adanya rotasi dan mutasi pegawai baik di lingkungan Pemerintah Kota

Bandung maupun di BPK RI sebagai lembaga yang melakukan proses penyelesaian

tindak lanjut, menjadi faktor yang mempengaruhi lambatnya proses penyelesaian

tindaklanjut tersebut.

Page 13: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 26

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Dalam menghadapi permasalah di atas, berbagai langkah telah ditempuh.

Meskipun auditor yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, farmasi dan teknik

sipil tidak optimal, sumber daya manusia yang ada, diikutsertakan ke dalam berbagai

pendidikan dan pelatihan yang dapat menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Inspektorat. Selain itu juga dilakukan Bimbingan Teknis dan Pelatihan di Kantor Sendiri

baik di bidang pengadaan barang dan jasa, bidang keuangan dan anggaran maupun

bidang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan menghadirkan narasumber baik

dari Kementerian maupun lembaga sesuai dengan bidang yang ditanganinya.

Pendampingan dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada saat melakukan

kegiatan pengawasan juga dilakukan, jika dipandang perlu.

Dalam penyelesaian temuan hasil pemeriksaan, khususnya untuk penyelesaian

temuan hasil pemeriksaan BPK RI, telah dibentuk Tim Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Walikota

Bandung Nomor 700/Kep.530-Inspektorat/2013 tentang Tim Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan Badan Pemeriksan Keuangan Republik Indonesia pada Pemerintah Kota

Bandung. Selain itu, dilakukan juga pendampingan dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa

Barat sebagai narasumber yang secara bersama-sama mendampingi SKPD dalam

menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan BPK RI. Pemantauan terhadap

penyelesaian temuan tersebut juga dilakukan setiap bulan. Upaya lain untuk

menyelesaikan temuan hasil pemeriksaan BPK RI adalah dengan mendampingi SKPD

pada saat menemui BPK RI untuk berdiskusi dalam menyelesaikan temuan hasil

pemeriksaan dimaksud.

Dengan semakin bertambahnya peran APIP dan semakin kompleksnya

permasalahan yang dihadapi, penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan

pengawasan sudah merupakan hal yang harus sangat diperhatikan. Disamping itu pula,

perbaikan Sumber Daya Manusia Inspektorat juga merupakan permasalahan yang tidak

dapat diabaikan begitu saja. Untuk ke depan, Sumber Daya Manusia Inspektorat

diharapkan merupakan SDM yang benar-benar memiliki komitmen yang besar untuk

memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik dan benar serta yang memiliki

komitmen dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Salah satu upaya yang dapat

disarankan untuk perbaikan SDM Inspektorat adalah calon APIP merupakan pegawai

Page 14: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 27

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, teknik sipil, farmasi dan latar

belakang pendidikan lain sesuai dengan urusan pemerintahan yang terdapat pada

Pemerintah Kota Bandung. Untuk melihat pencapaian setiap program dan kegiatan

secara mendetail, dapat dilihat dalam lampiran 2.

Sasaran 2 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme

Selanjutnya untuk pencapaian sasaran kedua yang merupakan sasaran pada

misi ke-2 yaitu “Mewujudkan aparat pengawasan yang professional dan akuntabel yang

dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

(stakeholders) melalui optimalisasi fungsi pengawasan” dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya Kualitas Hasil Pengawasan yang Dapat Mengurangi Tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

No. Indikator Kinerja

Satuan

Tahun 2009

%

Tahun 2010

%

Tahun 2011

%

Tahun 2012

%

Tahun 2013

%

Target Reali-sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

Target Reali- sasi

1. Jumlah aparat pengawas yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dan bimbingan teknis serta kursus lainnya

Orang 75 49 65.33 80 48 60 85 49 57.64 90 47 52.22 62 58 93.55

2. Jumlah dokumen pengawasan

Dokumen 1 1 100 1 1 100 1 1 100 1 1 100 1 1 100

Rata-rata Capaian IK 82.67 80 78.82 76.11 96.78

Kinerja Capaian Sasaran 2 82.67 80 78.82 76.11 96.78

Pencapaian kinerja sasaran pada misi ke-2 selama 5 (lima) tahun, yaitu dari

tahun 2009 sampai dengan 2013 tidak mencapai 100%. Untuk indikator kinerja “Jumlah

aparat pengawas yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dan bimbingan teknis serta

kursus lainnya” berdasarkan target per tahun, yaitu berdasarkan jumlah pegawai per

Page 15: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 28

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

tahun, realisasinya tidak mencapai 100%, dalam arti seluruh aparat pengawas

seluruhnya telah mengikuti bimbingan teknis, sementara itu tidak semua aparat

pengawas dapat diikutsertakan untuk mengikuti diklat. Demikian pula jika dilihat

berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam renstra, realisasinya tidak mencapai

100%. Kendala yang terjadi dari tahun ke tahun adalah tidak semua aparat pengawas

dapat dikirimkan ke berbagai diklat pengawasan, baik diklat penjenjangan maupun diklat

teknis pengawasan. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan anggaran yang ada di

Inspektorat. Langkah yang dilakukan adalah selain dengan mengajukan penambahan

alokasi anggaran kepada Walikota melalui TAPD, juga dengan cara mengajukan

bantuan pembiayaan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Namun anggaran di BKD

pun terbatas, dengan demikian untuk diklat di bidang pengawasan, tidak semua aparat

pengawas dapat mengikuti berbagai diklat pengawasan.

Sementara itu untuk indikator kinerja ke-2 yang juga merupakan sasaran dari

misi ke-2 yaitu jumlah dokumen pengawasan, realisasinya mencapai 100%.

Evaluasi Kinerja

Indikator kinerja Jumlah aparat pengawas yang mengikuti pendidikan dan

pelatihan dan bimbingan teknis serta kursus lainnya dan Indikator kinerja Jumlah

dokumen pengawasan merupakan indikator keberhasilan meningkatnya kualitas hasil

pengawasan yang dapat mengurangi tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme.

Realisasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun terakhir sebagaimana

telah direncanakan dalam Renstra Inspektorat Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Page 16: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 29

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.10

Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil Pengawasan

yang Dapat Mengurangi Tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Tahun 2013 dibandingkan Target Akhir Renstra Inspektorat Tahun 2013

No. Indikator Sasaran

Satuan

Realisasi Akumulasi s/d. Tahun

2013

Rencana sesuai dengan Renstra

Tahun 2013

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah aparat pengawas yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dan bimbingan teknis serta kursus lainnya (orang)

Orang 58 62 93.55

2 Jumlah dokumen pengawasan (dokumen)

Dokumen 1 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2013 untuk

indikator sasaran “Jumlah aparat pengawas yang mengikuti pendidikan dan pelatihan

dan bimbingan teknis serta kursus lainnya” menunjukkan capaian kinerja 93.55 % yang

berarti capaian tidak sesuai target akhir Renstra. Dan untuk indikator sasaran “Jumlah

dokumen pengawasan” realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 dibandingkan

dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2013 menunjukkan capaian kinerja 100 %

yang berarti capaian sesuai target akhir Renstra. Seperti yang telah diuraikan

sebelumnya bahwa berdasarkan target per tahun yaitu berdasarkan jumlah aparat

pengawas yang ada di Inspektorat pada tahun 2013, realisasinya mencapai 100%.

Dalam arti, jumlah aparat pengawas pada tahun 2013 adalah sebanyak 58 orang dan

seluruhnya telah diikutsertakan dalam Bimbingan Teknis dan Pelatihan di Kantor

Sendiri. Untuk pengiriman peserta, tidak seluruh aparat pengawas yang ada di

Inspektorat, dapat dikirimkan ke diklat pengawasan dikarenakan keterbatasan anggaran

yang dimiliki oleh Inspektorat. Namun, berdasarkan target yang ditetapkan yang

disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, seluruh aparat pengawasan yang

ditargetkan telah seluruhnya dikirimkan untuk mengikuti diklat pengawasan.

Page 17: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 30

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Langkah yang ditempuh untuk mengatasi keterbatasan anggaran diklat yaitu

dengan cara mengajukan bantuan pembiayaan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD),

akan tetapi anggaran di BKD pun terbatas. Dengan demikian dalam pengiriman diklat,

tidak semua aparat pengawas dapat mengikuti berbagai diklat pengawasan. Pengiriman

peserta diklat dilakukan dengan cara bergantian sesuai dengan kebutuhan. Langkah

lain yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas SDM Aparat Pengawas

Inspektorat adalah dengan melakukan kegiatan peningkatan wawasan ke Pemerintah

Kota/Kabupaten lain. Kegiatan peningkatan wawasan ini terdapat dalam program :

1. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;

Dalam Kegiatan Pembinaan SDM Aparat Pengawasan Fungsional pada Tahun

2013, telah dilakukan peningkatan wawasan ke Pemerintah Kabupaten

Tanggerang, dengan materi Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan dan Strategi

Pencapain Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada Pemerintah Kabupaten

Tanggerang. Aparat pengawas yang meningkat pengetahuannya dalam bidang

Reviu Laporan Keuangan dan strategi pencapaian opini WTP dari BPK RI adalah

sebanyak 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang pengendali teknis

dan 16 (enam belas) orang Ketua Tim.

2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah

1) Dalam Kegiatan Penyelesaian Reformasi Birokrasi dilakukan peningkatan

wawasan ke Jogjakarta dengan menghadirkan narasumber dari Inspektorat

Kota Jogjakarta yang menyampaikan materi mengenai pelaksanaan Penilaian

Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB) pada Pemerintah Kota Jogjakarta dan

dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang menyampaikan materi berupa

pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Evaluasi

AKIP) pada Pemerintah Kabupaten Sleman. Aparat pengawas meningkat

pengetahuan pelaksanaan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan

pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah

sebanyaknya 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang pengendali

teknis dan 16 (enam belas) orang Ketua Tim;

Page 18: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 31

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

2) Dalam kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif dilakukan

peningkatan wawasan ke Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Aparat pengawas

yang meningkat pengetahuannya di bidang Pelaksanaan Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) sebanyak 4 (empat) orang,

yaitu Pengendali Teknis pada masing-masing Inspektur Wilayah Pembantu.

Untuk melihat pencapaian setiap program dan kegiatan secara mendetail, dapat dilihat

dalam lampiran 2.

E. Akuntabilitas Keuangan

Selama tahun 2013 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin

dicapai Inspektorat Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA. Inspektorat Kota Bandung dengan total

nilai keseluruhan adalah sebesar Rp 10.965.865.953,00 sedangkan realisasi anggaran

mencapai Rp 10.376.130.273,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 94,62 %,

dengan demikian dapat dikatakan tahun 2013 kondisi anggaran adalah silpa

Rp 589.735.680. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar

lebih efisien.

Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian

target kinerja setiap sasaran pada Inspektorat Kota Bandung tahun 2013 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Pagu dan Realisasi Anggaran Inspektorat Kota Bandung

Tahun 2013

No. Sasaran Pagu

Anggaran Realisasi Anggaran

%

1 Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah

7.768.960.000 7.344.473.794 94,54

2 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme

507.715.000 475.497.878 93,65

Jumlah 8.276.675.000 7.819.971.672 94,48

Page 19: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 32

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan

untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh

Inspektorat Kota Bandung pada tahun 2013.

Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian indikator kinerja

sasaran Inspektorat Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian indikator kinerja pada

setiap sasaran dan anggaran yang digunakan pada tahun 2013 sebagaimana tabel

berikut :

Tabel 3.12

Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Inspektorat Kota Bandung

Tahun 2013

No. Kategori Jumlah

Indikator Presentase

Capaian Kinerja

Anggaran

Realisasi (Rp.) %

A. Sasaran 1, 2

7.344.473.794 94,54

1 Memuaskan 2 86.53 % dan 100%

2 Sangat Baik -

3 Baik -

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

B. Sasaran 2, 2

475.497.878 93,65

1 Memuaskan 2 93,55% dan 100%

2 Sangat Baik -

3 Baik -

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

Pencapaian Sasaran pada Tahun 2013 merupakan akumulasi pencapaian

kinerja tahun terakhir Renstra 2009-2013, dengan demikian diuraikan pula capaian

sasaran berdasarkan realisasi anggaran selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai

berikut :

Page 20: INSPEKTORAT KOTA BANDUNGppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/BAB-III.pdf · Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal ... Pada renstra

LAKIP Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 33

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG

Tabel 3.13

Penyerapan Anggaran pada setiap Misi Inspektorat Kota Bandung 2009-2013

No. Misi Pagu Indikatif Renstra (Rp.)

Realisasi Anggaran tahun ke-

Jumlah % (dari Pagu

Indikatif) 1 2 3 4 5 A. Sasaran

1. Mening-katnya fungsi dan kualitas penga-wasan internal pemerin-tah daerah

34.406.845.662

2.822.451.570

5.273.205.926

5.180.219.317

4.982.782.916

7.344.473.794

25.603.133.523

74.41

B. Sasaran 2. Mening-katnya kualitas hasil penga-wasan yang dapat mengu-rangi tindakan korupsi, kolusi dan nepotis-me

8.375.000.000

676.353.650

909.486.050

761.109.290

725.579.500

475.497.878

3.548.026.368

42.36

Secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian Sasaran Inspektorat Kota

Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan efektif terhadap capaian

kinerja sasaran organisasi. Dengan demikian anggaran yang digunakan juga efektif

terhadap capaian kinerja misi organisasi