Insomnia

12
Insomnia pada Insomnia pada Lansia Lansia Trisman Trisman Putra Putra Gulo Gulo

description

keperawatan

Transcript of Insomnia

Page 1: Insomnia

Insomnia pada Insomnia pada LansiaLansia

Trisman Trisman

Putra Putra

GuloGulo

Page 2: Insomnia

Pemahaman tentang TidurTidur merupakan suatu bentuk

kegiatan dasar yang penting bagi kehidupan manusia. Otak membutuhkan proses tidur untuk menyeimbangkan kinerja otak sehingga dapat berfungsi dengan baik. Namun, pada proses ini dapat terjadi gangguan yang dapat dialami oleh siapa pun dengan rentang usia dari bayi hingga orang yang sudah berusia lanjut sekali pun. Hingga saat ini, masyarakat banyak yang belum mengetahui apa itu gangguan tidur dan bahayanya, sehingga mereka menganggap masalah ini biasa saja.

Page 3: Insomnia

Keluhan tidur yang umum dialami seseorang yaitu waktu tidur yang kurang, mudah terbangun malam hari, bangun pagi lebih awal, rasa mengantuk sepanjang hari dan sering tertidur sejenak.

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas tidur pada lansia, antara lain perubahan irama sirkadian (siklus yang berlangsung dalam 24 jam yang didalamnya terdapat aktivitas biologis tertentu dengan interval tertentu, seperti tidur, makan, dll). Adanya penyakit medik (Stroke, jantung, penyakit paru, DM, hipertensi, dll).

Page 4: Insomnia

Pemahaman tentang Insomnia Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Insomnia di kelompokan menjadi Insomnia primer yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres atmaupun kejadian, Insomnia sekunder yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat.

Page 5: Insomnia

Sulit tidur sering terjadi, baik usia muda maupun usia lanjut dan sering timbul bersamaan dengan gangguan emosional seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Perubahan ini walaupun normal, sering membuat orang tua berpikir bahwa mereka tidak cukup tidur. Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal, tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tidur kembali. Lansia mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasa kelelahan. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Hal ini terjadi sebagai akibat dari :•Jetlag (bekerja pada malam hari)•Sering berubah-ubah jam kerja•Penggunaan alkohol yang berlebihan•Efek samping obat•Kerusakan pada otak

Page 6: Insomnia

Faktor-faktor Penyebab Insomnia Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan tidur (Insomnia), yaitu :1. Faktor Eksternala. Faktor SosialPersentase insomnia lebih tinggi pada lansia yang mengalami perpisahan atau perceraian, tingkat pendidikan rendah, pengangguran serta mereka yang penghasilannya dibawah rata-rata. Selain itu kualitas tidur juga dapat menurun seiring bertambahnya usia.b. Faktor Lingkungan Suasana tidur yang kurang nyaman (berisik, terlalu panas atau dingin, kondisi pencahayaan yang tidak sesuai, dll) serta lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan yang dapat menimbulkan gangguan tidur. Kondisi ini memberikan hasil akhir yang serupa ketika seseorang harus menghadapi konflik eksternal yang berat.

Page 7: Insomnia

c. Faktor ToksinAmfetamin, antidepresan, obat anoreksia dan TBC, konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan seseorang menderita insomnia.2. Faktor Internala. Faktor medis dan fisiologis tubuhSleep apneu (karena kegemukan), narkolepsi, kerusakan sistem saraf pusat, terbangun dimalam hari (karena sakit), operasi.b. Faktor kronobiologisKerja dimalam hari dapat menyebabkan insomnia melalui gangguan pola sirkadian.

Page 8: Insomnia

Pencegahan InsomniaUntuk mencegah gangguan tidur (Insomnia),

dapat dilakukan cara-cara berikut ini :1. Menjaga kebiasaan tidur dan bangun tidur sesuai dengan kebutuhan agaar lebih segar pada hari berikutnya, tetapi tidek berlebihan atau menghabiskan waktu untuk tidur.2. Membuat ruangan tidur lebih tenang dengan suhu yang sesuai dan pencahayaan sesuai kebutuhan.3. Jangan membicarakan masalah seseorang ditempat tidur.4. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol 4-6 jam sebelum tidur serta meminum kafein dan merokok sebelum tidur.5. Berolahraga sebaiknya pada siang taum sore hari.6. Kurangi baban pemikiran.

Page 9: Insomnia

Terapi Psikologi Pada InsomniaApabila gangguan tidur pada

lansia semakin buruk, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan terapi psikologi dan perilaku (Cognitive Behaviour Theraphy). Terapi tersebut berupa :1. Sleep Restriction (membatasi tidur)a. Metode membatasi waktu ditempat tidur untuk waktu tidur selanjutnya.b. Menurunkan tidur yang rendah, untuk menghasilkan tidur yang efisien.

Page 10: Insomnia

2. Stimulus Control Theraphy ( rangsangan yang terkontol)a. Pergi ketempat tidur bila hanya akan mau tidurb. Jika belum dapat tidur, pindahlah keruangan lain dan cobalah untuk tidur lagi jika mengantukc. Membatasi sebuah aktivitas yang mengganggu kenyamanan tidur (makan, TV, radio dan masalah ditempat tidur)d. Bangunlah setiap hari pada waktu yang sana bergantung pada waktur tidur setiap malame. Menghindari tidur yang sebentar

Page 11: Insomnia

3. Relaxation Baded InterventionStres, tekanan dan gelisah faktor yang mendukung terganggunya tidur, relaksasi adalah terapi yang umum digunakan. Menurunkan tekanan somatik relaksasi otot atau meditasi berdampak positif pada tidur.4. Sleep Hygiene EducationYang dilakukan untuk hidup sehat (makan, minum, olahraga, penggunaan zat) dan faktor lingkungan ( cahaya, suara/bising, suhu) untuk tidur yang baik.a. Membatasi rangsangan (kafein dan nikotin) sebelum tidurb. Menghindari menaruh alkohol disekitar tempat tidur c. Olahraga yang teraturd. Kamar tidur harus sejuk (tenang, gelap dan nyaman)e. Mempertahankan waktu tidur yang sama setiap hari

Page 12: Insomnia