INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA...

244
111i ISBN: 978-602-17249-2-7 INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA MEMBANGUN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN Penyunting : Basri A. Bakar Yenni Yusriani Fantashir A. Fuqara Irvandra Fatmal Idawanni Nurbaiti Cut Nina Herlina BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) ACEH KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Transcript of INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA...

Page 1: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

111i

ISBN: 978-602-17249-2-7

INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKAMEMBANGUN PERTANIAN YANG RAMAH

LINGKUNGAN

Penyunting :

Basri A. BakarYenni Yusriani

Fantashir A. FuqaraIrvandra Fatmal

IdawanniNurbaiti

Cut Nina Herlina

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) ACEH

KEMENTERIAN PERTANIAN2015

Page 2: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

ii

INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKAMEMBANGUN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Hak Cipta @ 2015. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian AcehAlamat PenerbitJl.P. Nyak Makam No.27, Lampineung – Banda Aceh 23125

Telp. : (0651) 7551811Fax. : (0651) 7552077E-mail : [email protected] : nad.litbang.pertanian.go.id

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya

Inovasi Spesifik Lokasi dalam Rangka Membangun PertanianRamah Lingkungan/Basri dkk. Banda Aceh : Balai PengkajianTeknologi Pertanian Aceh, 2015

ISBN 978-602-17249-2-7

1.Hortikultura 2. Peternakan 3.Perkebunan 4.TanamanPangan 5.HPT 6. Pasca Panen 7. Peningkatan ProduktivitasLahan

Dicetak di Banda Aceh, Indonesia

Page 3: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

iii

KATA PENGANTAR

Dalam upaya membangun kerangka landasan yang kokoh bagipencapaian pembangunan pertanian yang tangguh, dengan produkpertanian yang lebih berkualitas dan bernilai tambah diperlukandukungan penerapan inovasi pertanian yang handal. Selain itu dalampelaksanaannya perlu adanya keterpaduan yang harmonis mulai daritingkat pusat hingga daerah. Keterpaduan ini dapat diwujudkan melaluipelaksanaan program-program, baik lintas sektoral maupun antar subsektor yang terkait. Dalam kaitan ini upaya yang mengarah kepadapemantapan koordinasi perlu mendapatkan perhatian dalam mendorongpembangunan pertanian.

Ketersediaan dan penerapan inovasi pertanian di tingkat lapanganjuga menjadi penentu keberhasilan pembangunan pertanian. Hasil-hasilpenelitian dan pengkajian yang telah dihasilkan perlu secepatnyadisebarluaskan. Untuk itu Forum Professional Peneliti Penyuluh (FORPI)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh dalam kiprahnyauntuk mendukung pembangunan pertanian yang ramah lingkungan,menuangkan karyanya yang diramu dalam buku ini.

Kami menyadari bahwa tulisan yang disajikan masih banyakkekurangan dan kelemahan. Untuk itu masukan dan saran-saran yangmembangun sangat kami rahapkan untuk penyempurnaan, sehinggaapa yang menjadi harapan dalam pembangunan pertanian dapatsecepatnya terwujud.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut berperan dalampenyusunan dan memberikan masukan dalam penyusunan buku ini kamimengucapkan terima kasih.

Banda Aceh, April 2015

Kepala Balai PengkajianTeknologi Pertanian Aceh

Ir. Basri AB, M.SiNIP. 19600811 198503 1 001

Page 4: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................ iii

Inovasi Mendukung Pengembangan HortikulturaPendampingan Gapoktan Reje Keumala untuk PengolahanCabai dan Tomat Berbasis Agroindustri di KabupatenBener Meriah .......................................................................1

Mensiasati Tanaman Cabai Tumbuh Optimal dan PenuhiPermintaan Pasar ................................................................8

Penangkaran Benih Bawang Merah .....................................12

Efisiensi Pemupukan Melalui Pupuk Organik pada SentraProduksi Kentang...............................................................21

Inovasi Mendukung Pengembangan PeternakanSistem Pemberian Pakan pada Ternak Sapi Potong ..............25Pemanfaatan Limbah Jagung Sebagai Sumber PakanBagi Ternak .......................................................................32

Potensi Limbah Sawit Sebagai Sumber Nutrisi Pakan Ternak.38

Obat-obatan Tradisional untuk Ternak.................................45

Fermentasi Jerami Padi Probiotik Sebagai PakanTernak Sapi dan Pupuk Organik ..........................................60

Inovasi Mendukung Pengembangan PerkebunanMemahami Rantai Nilai Kopi Arabika Gayo dari Petanike Konsumen ....................................................................71

Pengembangan Usaha Komoditi Pala Aceh ..........................74

Page 5: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

v

Perbaikan Pembibitan Kopi Melalui Introduksi Varietas,Pupuk Cair dan Naungan ....................................................84

Inovasi Mendukung Pengembangan TanamanPanganAzolla, Tanaman Paku Air yang MenguntungkanPadi Sawah........................................................................92

Peran Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu(SL-PTT) terhadap Peningkatan Produktivitas Padidi Kabupaten Pidie Jaya.................................................... 100

Inovasi Pertanian di Lahan Rawa ...................................... 110

Teknologi Beberapa Varietas Kacang Hijau padaLahan kering.................................................................... 123

Inovasi Mendukung Pengembangan Hama PenyakitTanamanPengendalian Hama Tikus pada Tanaman Padi MelaluiPendekatan Secara Terpadu ............................................. 131

Teknologi Pengendalian Ulat Grayak pada

Tanaman Kedelai ............................................................. 137

Tanaman Biopestisida ...................................................... 144

Teknik Pengendaian Gulma (Fisik, Biologi dan Kimiawi)pada Tanaman Kedelai ..................................................... 152

Page 6: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

vi

Inovasi Mendukung Pengembangan Pasca PanenTeknik Prosessing, Penyimpanan dan TeknologiPasca Panen Benih Kedelai ............................................... 161

Mengenal Kualitas dan Mekanisme Pengawetan Daging...... 168

Teknologi Panen dan Pascapanen Bawang Merah .............. 176

Inovasi untuk Peningkatan Produktivitas LahanPotensi Bahan Organik dalam Meningkatkan

Produktivitas Lahan.......................................................... 182

Pasca Panen Buah Jambu Biji ........................................... 192

Mengenal Citra Rasa Berbagai Jenis Ubi Jalar .................... 203

Trichocompos .................................................................. 212

Konsep Pertanian Organik ................................................ 216

Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.................................... 226

Page 7: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

1111

PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE KEUMALA UNTUKPENGOLAHAN CABAI DAN TOMAT BERBASIS

AGROINDUSTRI DI KABUPATEN BENER MERIAH

Oleh: Basri A. Bakar

Secara umum luas tanam cabai di Provinsi Aceh pada

tahun 2011 mencapai 8.612 ha dengan produksi 49.525 ton

dan tomat mencapai 1.177 ha dengan produksi 17.358 ton

(BPS, 2012). Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu

daerah potensi hortikultura sayuran di Aceh dan sentra

tanaman cabai dan tomat yang memberi kontribusi penting

bagi perekonomian daerah.

Selama ini animo petani untuk menanam cabai dan tomat

cukup tinggi, namun sering dihadapkan pada berbagai

permasalahan seperti 1) karakteristik kedua komoditi ini yang

mudah rusak dan busuk, 2) fluktuasi harga yang cukup tinggi

terutama pada saat panen raya, 3) minimnya teknologi

pengolahan, dan 4) belum optimalnya peran Gapoktan dan

pemerintah dalam pembinaan.

Di lain pihak saat ini berbagai teknologi pascapanen telah

dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian untuk membantu

petani mengatasi permasalahan, melalui rekayasa kelembagaan

agroindustri yang dipadukan dengan rekayasa teknologi

pengolahan cabai dan tomat yang dipadukan dengan kebijakan

pemasaran dan permodalan. Rekayasa kelembagaan dan

Page 8: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

2

teknologi tersebut mesti dilakukan dengan penuh perhitungan

dan efisiensi yang dapat dimulai di Kabupaten Bener

Meriah,untuk selanjutnya dikembangkan di daerah sentra cabai

dan tomat lainnya.

Oleh karena itu diperlukan adanya model agroindustri

pengolahan cabai dan tomat dengan aplikasi teknologi yang

tepat dan sesuai dengan karakteristik wilayah. Dengan

demikian dapat diharapkan akan terwujudnya agroindustri

cabai dan tomat yang menguntungkan dan berdaya saing

secara berkelanjutan di Provinsi Aceh.

Tujuan dari kegiatan pendampingan adalah membentuk

model agroindustri pengolahan cabai dan tomat dengan

memanfaatkan dan meningkatan peran Gapoktan Reje

Keumala di Kabupaten Bener Meriah dan meningkatkan peran

lembaga pemerintah dalam pembinaan Gapoktan melalui model

kerjasama. Seperangkat alat dan mesin pengolahan diberikan

ke Gapoktan melalui BB Pascapanen Bogor.

Pendekatan program yang dilakukan meliputi validasi

teknologi prosesing cabai dan tomat, dimana masih terdapat

kelemahan berupa minimnya peralatan dan pendampingan

teknologi pengolahan yang mengarah ke model agroindustri

pengolahan cabai dan tomat serta pembinaan dan penguatan

kelembagaan mencakup teknis prosesing dan manajemen.

Page 9: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

3

Pendekatan yang digunakan yaitu business approach dengan

melibatkan partisipasi aktif anggota gapoktan.

Proses alih teknologi termasuk pembentukan model

agroindustri dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah dari

bulan Agustus sampai Desember 2014. Cakupan teknologi

olahan cabai meliputi cabai kering, tepung cabai, saus cabai

dan pasta cabai. Sedangkan olahan tomat dilakukan dalam

bentuk pasta tomat, sari buah tomat dan saos tomat.

Hasil Kegiatan

Berdasarkan hasil survey dan pengumpulan data

sekunder, bahwa Kabupaten Bener Meriah memiliki potensi

untuk pengembangan komoditas pertanian khususnya

hortikultura seperti kentang, cabai, tomat, bawang merah,

bawang putih, kubis, markisa dan buncis. Adapun luas dan

produksi beberapa komoditas hortikultura di Kabupaten Bener

Meriah tahun 2011 pada Tabel 1.

Khusus cabai dan tomat merupakan komoditi yang umum

ditanam sepanjang tahun oleh petani di Kabupaten Bener

Meriah, sehingga menjamin ketersediaan bahan baku hampir

sepanjang tahun. Namun sejak tiga tahun terakhir trend

penanaman tomat mengalami penurunan luas areal. Hal ini

disebabkan karena harga yang berfluktuasi dan sering rentan

gangguan hama penyakit. Akibatnya banyak petani yang

Page 10: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

4

beralih ke tanaman lain seperti kentang dan kopi yang

harganya relatif stabil. Varietas cabai yang sering ditanam

adalah jenis lokal “Lanyoe” dan “Amando Lepaben” yang

benihnya diproduksi sendiri oleh petani setempat. Sedangkan

komoditi tomat, luas penanamannya cenderung stabil dari

tahun ke tahun. Varietas yang sering ditanam umumnya

varietas Hibrida “Martha” dan “Menara”.

Tabel 1. Luas dan produksi beberapa komoditas hortikultura diKabupaten Bener Meriah tahun 2011

Komoditi Luas Tanam

(ha)

Produksi

(ton)

Produktivitas

(ton/ha)

Cabai besar 1.048 8.972 9,99

Tomat 99 860 9,35

Kentang 835 1.232 15,20

Bawang merah 220 1.565 7,28

Bawang putih 60 189 4,20

Kubis 406 9.218 23,22

Buncis 92 675 7,76

Sumber : Kabupaten Bener Meriah (2012)

Profil Gapoktan Reje Keumala

Gapoktan Reje Keumala beralamat di Desa Blang Kucak

Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah, berdiri sejak 6

Pebruari 2009 dengan jumlah anggota 60 orang, terdiri dari 3

kelompok tani yaitu Kelompok tani Ceulala, Dedingin dan

Page 11: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

5

Gegarang, masing-masing berjumlah 20 anggota. Unit usaha

yang telah berjalan adalah unit usaha tani, unit sarana dan

prasarana serta unit simpan pinjam, sedangkan unit

pengolahan hasil dan unit pemasaran masih belum berjalan

sebagaimana mestinya.

Kegiatan yang pernah dilakukan oleh Gapoktan Reje

Keumala kerjasama dengan Dinas Pertanian antara lain SL

Pengendalian Hama Terpadu Cabai (2009), SL PHT Tomat

(2010 – 2011) untuk pemula dan lanjut, SL PHT padi untuk

pemula dan lanjut dan beberapa kegiatan lain baik secara

swadaya maupun kegiatan Dinas/ instansi pemerintah.

Semua anggota kelompok yang bergabung dalam

Gapoktan Reje Keumala bermata pencaharian sebagai petani

dengan bidang usaha budidaya hortikultura dengan luas

penguasaan lahan rata-rata 0,5 hektar. Dengan adanya

pembinaan dan pendampingan prosessing cabai dan tomat

dapat memicu anggota kelompok tani untuk mengolahnya

menjadi produk yang bernilai.

Pembentukan model agroindustri pengolahan cabai dan

tomat merupakan penerapan model tripartet yang melibatkan

lembaga penelitian (BB Pascapanen dan BPTP Aceh), lembaga

pendidikan (STPP Medan) dan masyarakat (Gapoktan) selaku

penerima manfaat. Pembinaan dengan model ini bertujuan

untuk meningkatkan koordinasi dan peranan lembaga

Page 12: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

6

pemerintahan dalam pelaksanaan kegiatan demi mendapatkan

hasil yang optimal.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui penguatan

kelembagaan Gapoktan Reje Keumala, dapat dlihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Bentuk pemberdayaan pembentukan agroindustripengolahan cabai dan tomat

No. Bentuk

Pemberdayaan

Dimensi Perberdayaan

1. Peningkatan

kapasitas SDM

a. Pemahaman dan keterampilantentang pengolahan cabai dantomat

b. Peningkatan partisipasianggota Gapoktan

c. Uji produksi pengolahan cabaidan tomat

2. Penguatan modal a. Pemberian bantuanperalatandan mesinpengolahan cabai dan tomat

b. Pemberian bantuan kemasan3. Pengembangan

jejaring

a. Pembinaan dan pembinaanterkait izin produksi

b. Pembinaan danpendampingan pemasaran

c. Kemitraan dengan DinasPertanian Kabupaten BenerMeriah.

Kegiatan pendampingan diarahkan agar terciptanya

kemandirian Gapoktan dalam mengembangkan agroindustri

cabai dan tomat tersebut sebagai salah satu kegiatan Small

Page 13: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

7

and Medium Enterprise. Pendampingan ini diharapkan menjadi

model bagi pengembangan kelompok lain dalam upaya

pengolahan cabai dan tomat. Dengan demikian kendala yang

dirasakan petani selama ini berupa murahnya harga kedua

komoditi ini saat panen raya dapat diatasi dengan mengolah

dalam berbagai produk yang bernilai ekonomis dan tahan lama.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. 2012. Dinas Pertanian Tanaman PanganBener Meriah Provinsi Aceh.

Cahyono. 1998. Tomat, Usaha Tani dan PenangananPascapanen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Prayudi, B. 2010. Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah. BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.

Stiadi. 2006. Bertanam Cabai. Penerbit Penebar SwadayaBogor.

Soetiarso, M., Ameriana dan Sumarni. 2006. Pertumbuhan,Hasil dan Kelayakan Finansial Penggunaan Mulsa danPupuk Buatan pada usahatani Cabai Merah di LuarMusim. Jurnal Hortikultura 16 (1) 2006.

Trisnawati dan Setiawan. 1994. Tomat Pembudidayaan secaraKomersial. Penerbit Penebar Swadaya

Page 14: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

8

MENYIASATI TANAMAN CABAI TUMBUH OPTIMALDAN PENUHI PERMINTAAN PASAR

Oleh : Rini Andriani

Tanaman cabai (Capsicum annuum) merupakan tanaman

sayuran buah semusim, yang diperlukan oleh seluruh lapisan

masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat

badan. Kebutuhan terhadap cabai semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya jumlah kebutuhan konsumen. Tanaman

cabai bila dibandingkan dengan tanaman lain jumlahnya paling

kecil, tetapi karena banyak diperlukan sehari-hari sebagai

bumbu dapur, maka pengaruhnya terhadap stabilitas harga-

harga di pasar sangat dirasakan, terutama pada hari besar

(hari raya). Pada hari besar dan pada saat tanam harga cabai

melonjak sampai beberapa kali harga pada waktu normal.

Tetapi sebaliknya, pada saat panen harganya merosot jauh di

bawah harga rata-rata pasar.

Beberapa faktor yang menyebabkan berfluktuasinya harga

cabai yaitu kebiasaan petani bertanam cabai mengikuti pola

musim tanam yang menyebabkan pasokan ke pasar tidak

kontinyu. Demikian pula cuaca ekstrem pada saat tanam dan

rendahnya pengetahuan petani terhadap karakter tanaman

cabai yang bisa ditanam pada musim-musim tertentu.

Page 15: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

9

Teknologi pertanian yang memungkinkan untuk diadopsi

agar tanaman cabai tumbuh optimal meskipun ditanam

sepanjang tahun dan agar pasokan ke pasar relatif kontinyu di

antaranya :

1. Teknologi Benih

Benih adalah salah satu faktor penentu keberhasilan

menanam cabai. Pemilihan benih yang tepat akan berdampak

pada potensi hasil. Pilihan benih cabai di pasaran benih kini

sudah banyak tersedia di toko-toko saprodi dengan berbagai

jenis dan merek serta kualitasnya. Pada saat membeli benih,

disesuaikan jenis benih yang akan ditanam dengan kondisi

cuaca dan lokasi penanaman serta sasaran pemasarannya.

2. Teknologi Mulsa Plastik Hitam Perak

Beberapa manfaat dari penggunaan mulsa plastik yaitu

rumput dan gulma dapat dicegah sehingga zat makanan untuk

tanaman dapat terpenuhi, menekan kelembaban udara,

menjaga kelembaban, suhu dan kestabilan keasaman tanah.

3. Aplikasi Teknologi EMP

Mikroorganisme tanah memiliki peran sebagai penyedia

zat makanan tanaman dan berpengaruh terhadap perbaikan

sifat fisik tanah. Teknologi EMP merupakan teknologi aplikasi

inokulan mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanah

dalam proses budidaya pertanian.

Page 16: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

10

4. Aplikasi Teknologi Bokasi

Istilah bokasi bisa didefinisikan sebagai pupuk organik

yang diperkaya dengan mikroorganisme yang menguntungkan

bagi tanah dan tanaman. Aplikasi teknologi bokasi dianjurkan

dikombinasikan dengan teknologi EMP jika kandungan bahan

organik tanah dalam kondisi rendah atau sangat rendah.

5. Pemilihan Lokasi dan Pola Tanam

Tanaman cabai tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu

lembab dalam waktu lama. Tanah seperti lahan persawahan

cenderung jenuh air pada musim hujan. Pada situasi ini

dianjurkan menanam pada musim kemarau. Tanah seperti

lahan pertanian dataran menengah dan dataran tinggi biasanya

memiliki drainase baik.

Alternatif lainnya untuk menambah keuntungan dan

meminimalisir kerugian-kerugian yang mungkin ada yaitu

dengan menerapkan pola tanam tumpangsari. Gunanya yaitu

untuk menghemat biaya pupuk, pestisida dan mulsa. Contoh

tanaman yang dapat ditumpangsarikan dengan cabai merah

seperti bawang merah, selada, bawang daun, atau kol bunga.

Menurut Final Prajnanta (2011), seorang pakar hama penyakit

tanaman menyarankan kepada petani cabai bahwa dalam

bertanam cabai cukup satu periode saja. Pergiliran tanaman

juga sebaiknya dipilih dari tanaman yang berasal dari keluarga

nun solananceae seperti talas, edamame, padi, jagung, atau

Page 17: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

11

kol. Tujuannya yaitu untuk menghambat perkembangan hama

dan penyakit pada cabai, seperti phytophtora dan antraknosa.

Bila kebutuhan terhadap cabai sedikit dibandingkan

pasokannya, maka kenaikan harga akan terjadi. Hal ini

tentunya akan menguntungkan petani. Oleh karena itu ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menanam cabai

yaitu 1) menanam cabai pada saat harganya murah, 2)

mengunjungi daerah sentra untuk melihat luasan penanaman

cabai. Jika luasnya menyusut, maka saat itulah waktu yang

tepat untuk menanam, 3) mengecek volume penjualan benih

dari masing-masing produsen, jika penjualan melebihi tahun

sebelumnya maka penanaman bisa ditangguhkan 4) melakukan

kontrak penjualan dengan pabrik/pemakai bahan baku cabai 5)

menanam varietas unggul agar produksinya tinggi. Dan

tentunya dalam menanam tetap memperhatikan cara-cara

menanam yang baik dengan menggunakan beberapa teknologi

yang telah dijelaskan di atas. Di tahun 2014, kebutuhan akan

cabai di Aceh mengalami kenaikan dari Rp. 20.000/Kg menjadi

60.000/Kg. Penyebabnya karena bencana banjir yang melanda

Aceh beberapa hari terakhir. Cabai merah mengalami kenaikan

harga cukup tinggi karena dipasok dari Meulaboh Aceh Barat

dan Lamno, Aceh Jaya yang merupakan wilayah terparah

direndam banjir. Pasokan yang mulai berkurang menyebabkan

mahalnya harga.

Page 18: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

12

Saat ini, di pasar Sigli, Kabupaten Pidie, harga cabai

merah juga mengalami kenaikan dari Rp. 22.000/Kg menjadi

32.000/Kg. Penyebabnya adalah kurangnya pasokan ke pasar

setempat akibat dari hasil panen cabai merah di Pidie dikirim ke

Sumatera Utara dan banyaknya petani di Kabupaten ini belum

panen, bahkan ada yang sudah panen tetapi kualitasnya

kurang bagus.

Dengan banyaknya permintaan akan cabai merah, hal ini

menunjukkan tingginya potensi cabai merah untuk

dikembangkan di daerah-daerah tertentu. Tentunya dengan

penggunaan beberapa teknologi pertanian untuk

mengoptimalkan tanaman cabai merah agar kualitasnya bagus

dan pasokan ke pasar berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Aya. 2015. Harga Cabai Merah Naik.http://aceh.tribunnews.com/2015/05/09/harga-cabai-merah-naik. Diakses 21 Mei 2015

Setyadi, Agus. 2014. Dampak Banjir Harga Cabai Merah DiAceh Tembus Rp. 60.000/kg, Naik 50%.http://finance.detik.com/read/2014/11/07/153714/2.Diakses 21 Mei 2015

Tarmizi, Fadhil. 2014. Harga Cabai Merah Meroket Di AcehBarat.

Page 19: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

13

http://www.rri.co.id/post/berita/100346/ekonomi/harga_cabai_merah_meroket_di_aceh_barat.html. Diakses 21 Mei 2015

Ir. Wahyudi. 2011. Panen Cabai Sepanjang Tahun. AgroMediaPustaka. Jakarta.

Trubus. My Potential Business. 2011. Cabai. PT. TrubusSwadaya. Depok.

Page 20: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

14

PENANGKARAN BENIH BAWANG MERAH

Oleh : Nurbaiti

Setiap tahun pemintaan bawang merah untuk konsumsi

dan benih dalam negeri terus mengalami peningkatan. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, maka produksi dan mutu hasil

bawang merah harus terus ditingkatkan, salah satunya

penggunaan benih unggul bawang merah yang bersertifikat.

Di Propinsi Aceh terutama pada sentra-sentra pengembangan

bawang merah seperti di Kabupaten Pidie, Bener Meriah dan

Aceh Tengah, produktivitas rata-rata masih rendah berkisar

7,87 ton/ha – 10,5 ton/ha (BPS, 2014).

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas antara lain

karena tidak menggunakan bibit unggul, atau bibit yang

digunakan bukan berasal dari bibit produksi yang diperbanyak

secara khusus. Pada umumnya para petani menggunakan umbi

bibit bawang merah yang berasal dari umbi konsumsi yang

telah mengalami pecah dormansi, sehingga kemurnian serta

daya tahan terhadap penyakit maupun kemampuan

produksinya masih diragukan, khususnya penyakit yang

sebelumnya menyerang pertanaman bawang, sehingga

dikhawatirkan akan terbawa pada generasi berikutnya.

Page 21: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

15

Prosedur Produksi Benih Sumber Bawang Merah

Lahan

Lahan yang digunakan untuk produksi benih sumber,

bukan bekas lahan penanaman bawang merah atau yang se

famili, sebaiknya dilakukan rotasi dengan tanaman lain, lahan

bebas dari nematoda dan busuk umbi.

Lokasi penanaman bibit bawang merah harus memiliki

kesesuaian agroklimat untuk pertumbuhan bawang merah

antara lain pH berkisar 5,5 – 7,0. Jika pH di bawah kisaran

tersebut maka dianjurkan melakukan pengapuran. Di samping

itu harus tersedia sumber air untuk mengairi pertanaman saat

dibutuhkan.

Penyiapan Benih

Benih yang digunakan berasal dari varietas unggul

nasional yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Benih

unggul tersebut bemutu dan bersertifikat serta berlabel dengan

kelas benih yang lebih tinggi dari yang akan diproduksi. Benih

bawang yang akan ditanam sudah melewati masa dormansi

(berumur 2-3 bulan setelah panen).

Beberapa varietas bawang merah yang dikembangkan

oleh Balitsa Lembang Jawa Barat antara lain adalah :

Pikatan, umur panen normal 55 hari, potensi hasil 6,2 – 23,3

ton/ha, dengan keunggulan tahan simpan sampai 6 bulan

Page 22: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

16

Pancasona, umur panen normal 57 hari, potensi hasil 6,9 –

23,7 ton/ha, dengan keunggulan tahan simpan sampai 3 - 4

bulan

Trisula, umur panen normal 55 hari, potensi hasil 6,5 – 23,2

ton/ha, dengan keunggulan tahan simpan sampai 5 bulan

Mentes, umur panen normal 58 hari, potensi hasil 7,1– 27,6

ton/ha, dengan keunggulan tahan simpan sampai 3 - 4

bulan

Gambar 1. Varietas bawang merah dari Balitsa

Permohonan Pemeriksaan Lapangan

Sebelum dilakukan perbanyakan benih, penangkar benih

bawang harus mengajukan permohonan pemeriksaan lapangan

pendahuluan kepada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Propinsi Aceh.

Surat Permohonan ini harus diajukan paling lambat 1 (satu)

minggu sebelum tanam.

Page 23: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

17

Penyiapan Lahan

- Pengolahan tanah dilakukan 15-20 hari sebelum tanam

dengan kedalaman 20-30 cm, pembuatan bedeng dengan

ukuran 100-110 cm sedangkan panjang menyesuaikan

lahan, lebar parit 40-50 cm.

- Pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk

kandang 5 – 10 ton/ha dan pupuk NPK 1/3 takaran (150

kg/ha) dan bedengan ditutup dengan plastik MPHP.

- Jarak tanam untuk pembibitan bawang merah 15x 15 cm

dengan kedalaman 15 cm.

Pemeliharaan Tanaman

- Pupuk susulan NPK 300 kg/ha diberikan pada umur 15

dan 30 HST masing-masing sepertiga dosis dengan cara

ditabur secara merata pada larikan yang telah dibuat di

antara tanaman dan tutup dengan tanah.

- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

dengan insektisida dan pengendalian penyakit dengan

fungisida. Frekuensi penyemprotan dua kali seminggu

atau sesuai dengan kebutuhan.

Roguing dan Pemeriksaan Lapang

Adalah kegiatan melakukan seleksi atau membuang

tanaman yang bukan varietasnya (berdasarkan deskripsi

varietas) dan tanaman terkena serangan hama dan penyakit

Page 24: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

18

yang dilakukan oleh pengawas benih berwenang (Pemulia dan

Bagian Hama dan Penyakit, BPSBTPH).

Pemeriksaan lapangan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu

pemeriksaan lapang pendahuluan, pemeriksaan fase vegetatif

(20-25 HST) dan pemeriksaan menjelang fase panen (35-40

HST)

Panen

Pemanenan umbi bawang merah dilakukan setelah

tanaman mempunyai ciri-ciri 80% daun rebah dan menguning,

leher batang kosong/ gembos, umbi tersembul ke pemukaan

tanah dan berwarna merah.

Umumnya bawang merah dipanen pada saat berumur 55-

75 hari, tergantung pada varietasnya dan daerah penanaman

(dataran rendah atau dataran tinggi). Umbi bawang dicabut

dengan hati–hati dari dalam tanah, kemudian diletakkan dalam

keranjang/ karung yang telah diberi label yang mencantumkan

: nama varietas, tanggal tanam, tanggal panen, dan lokasi

penanaman dan diangkut ke tempat penjemuran. Kemudian

timbang berat umbi yang telah dipanen.

Prosessing Benih

Pengeringan umbi bawang merah dilakukan dengan cara

dijemur di bawah sinar matahari secara tidak langsung sampai

daun menjadi kering (kadar air umbi kering antara 75-80%).

Hasil panen umbi selanjutnya dibersihkan dari akar dan sisa

Page 25: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

19

kotoran yang menempel pada bagian umbi dan memisahkan

umbi yang baik dan yang rusak karena mekanis maupun yang

terkena serangan hama dan penyakit. Ambil satu persatu umbi

yang baik dan daunnya telah kering kemudian ikat menjadi

satu kesatuan dengan umbi yang lain menggunakan tali.

Penyimpanan Benih dan Pemeliharaan di Gudang

Penyimpanan umbi bawang merah sebaiknya pada kondisi

suhu 29-30o C dan RH 65 – 70 %. Penyimpanan dilakukan

dengan cara diikat dan digantung.

Pemeliharaan di gudang penyimpanan dilakukan setiap

bulan dengan melakukan sortasi benih (membuang benih yang

keropos dan busuk) dan pemeliharaan kebersihan gudang

sehingga kualitas benih tetap terjaga.

Permohonan Pemeriksaan Umbi di Gudang dan

Pemasangan Label

Umbi bawang yang dipanen dan disimpan selama 2-3

bulan, penangkar bawang harus mengajukan surat

permohonan pemeriksaan umbi di gudang kepada Kepala Balai

Sertifikasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura.

Setelah pemeriksaan umbi bawang di gudang dan

selanjutnya dilakukan pemasangan label sehingga benih

bawang yang akan disalurkan memiliki identitas yang jelas

Page 26: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

20

terutama tentang mutu benihnya, sehingga tidak bertentangan

dengan perundangan dan peraturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2014. Pidie dalam Angka.

BPS. 2014. Aceh Tengah dalam Angka.

Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. 2009. StandarProsedur Operasional Produksi Benih Bawang Merah.Direktorat Jendral Hortikultura. Kementrian Pertanian,Jakarta.

Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. 2013. PedomanTeknis Sertifikasi Benih Tanaman Hortikultura. DirektoratJendral Hortikultura. Kementrian Pertanian, Jakarta.

Wiguna, G. Hidayat, IM. Dan Azmi, C. 2013. PerbaikanTeknologi Produksi Benih Bawang Merah melaluiPengaturan Pemupukan, Densitas dan Varietas. J. Hort.23(2):137-142.

Page 27: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

21

EFISIENSI PEMUPUKAN MELALUI PUPUK ORGANIKPADA SENTRA PRODUKSI KENTANG

Oleh: Abdul Azis

Pendahuluan

Kendala utama peningkatan produksi kentang di Indonesia

di antaranya yaitu : (1) rendahnya kualitas dan kuantitas bibit

kentang, yang merupakan perhatian utama dalam usaha

peningkatan produksi kentang di Indonesia, (2) teknik

budidaya yang masih konvensional, (3) daerah tropis Indonesia

merupakan tempat yang optimum untuk perkembangbiakan

hama dan penyakit tanaman kentang (Kuntjoro, 2000).

Penanaman bibit kentang bermutu, tepat waktu dan tepat

umur fisiologis adalah faktor utama penentu keberhasilan

produksi kentang (Wattimena, 2000). Upaya penyediaan benih

kentang bermutu perlu dilandasi dengan sistem perbenihan

yang mapan.

Biaya produksi yang tinggi antara lain diakibatkan oleh

harga bibit kentang yang tinggi, karena bibit umumnya masih

diimpor. Biaya untuk bibit mencapai 35 – 40% dari total biaya

produksi (Puspitaningtias dan Wattimena, 1998). Oleh karena

itu salah satu usaha untuk menurunkan biaya produksi yang

tinggi adalah dengan mengadakan bibit kentang yang bermutu

di dalam negeri secara kontinyu, sehingga dapat menghemat

biaya yang digunakan untuk membeli bibit setiap tahunnya dan

Page 28: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

22

merangsang petani untuk meningkatkan usahanya (Asandhi,

1992 dalam Hartus 2001).

Sentra Produksi Tanaman Kentang

Berdasarkan kesesuaian agroekosistem dataran tinggi

daerah sentra produksi kentang di Provinsi Aceh adalah

Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah dan

Kabupaten Gayo Lues. Tingkat produktivitas rata-rata agregat

yang dicapai 11,91 ton/ha dan masih berada di bawah tingkat

produktivitas nasional yaitu 12,6 ton/ha, (Dinas Pertanian dan

Hortikultura Aceh Tengah, 2012). Sementara hasil

penelitian/pengkajian potensi dapat mencapai 25-30 ton/ha bila

dikelola dengan baik dan menggunakan varietas yang sesuai.

Senjang hasil ini perlu mendapatkan perhatian dari stakeholder

dan para peneliti untuk melakukan pengkajian kentang di

Provinsi Aceh.

Bahan Organik dan Efisiensi Pemupukan

Pemanfaatan bahan organik sangat penting dalam

memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, selain

mampu memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah, bahan

organik juga berperan sebagai penyumbang unsur hara serta

meningkatkan efisiensi pemupukan dan serapan hara oleh

tanaman. Penggunaan pupuk organik, baik jenis maupun

Page 29: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

23

takarannya, telah banyak diteliti, tetapi akhir-akhir ini telah

banyak dikembangkan pupuk organik kotoran ternak dan

pupuk organik lainnya hasil fermentasi.

Penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk

meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga

dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat

penggunaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi.

Kemampuan pupuk organik untuk menurunkan dosis

penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi biaya

pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian,

baik untuk tanaman pangan (kedelai, padi, jagung, dan

kentang) maupun tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet,

kakao, teh, dan tebu) yang diketahui selama ini sebagai

pengguna utama pupuk konvensional (pupuk kimia). Lebih

lanjut, kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran

lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya

menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.

Beberapa hasil penelitian di daerah Pati, Lampung,

Magetan, Banyumas, organik terbukti dapat menekan

kebutuhan pupuk urea hingga 100 persen, SP-36 hingga 50

perse dan kapur pertanian hingga 50 persen. (Rukmana,

2002). Aplikasi pupuk organik yang dikombinasikan dengan

separuh takaran dosis standar pupuk kimia (anorganik) dapat

menghemat biaya pemupukan.

Page 30: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

24

Pengujian lapang terhadap tanaman pangan (kentang,

jagung, dan padi) juga menunjukkan hasil yang

menggembirakan, karena selain dapat menghemat biaya

pupuk, juga dapat meningkatkan produksi khususnya untuk

dosis 75 persen pupuk kimia (anorganik) ditambah 25 persen

pupuk organik (Goenadiet. al., 1998). Pada kombinasi 75

persen pupuk kimia (anorganik) ditambah 25 persen pupuk

organik, tersebut biaya pemupukan dapat dihemat sebesar

20,73 persen untuk tanaman kentang; 23,01 persen untuk

jagung; dan 17,56 persen untuk padi. Produksi dapat

meningkat masing-masing 6,94 persen untuk kentang, 10,98

persen untuk jagung, dan 25,10 persen untuk padi.

Penggunaan pupuk organik hingga 25 persen akan mengurangi

biaya produksi sebesar 17 hingga 25 persen dari total biaya

produksi.

Kesimpulan

Penggunaan pupuk kimia berkadar hara tinggi seperti

Urea, ZA, SP-36, dan KCl tidak selamanya menguntungkan

karena dapat menyebabkan lingkungan menjadi tercemar jika

tidak menggunakan aturan yang semestinya. Pemupukan

dengan pupuk kimia hanya mampu menambah unsur hara

tanah tanpa memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah, bahkan

dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tanah. Kombinasi

Page 31: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

25

pupuk organik, NPK dan NK memberikan hasil terbaik (13,63

knol/rumpun) disebabkan tanaman kentang membutuhkan

lebih banyak unsur Kalium (K) dalam pembentukan umbi.

Menurut F. Agus dan J. Ruijter (2004) setiap ton hasil kentang

membutuhkan unsur N, P dan K asing-masing 2,7; 0,3 dan 3,6

kg.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam, 2008. Laporan Tahunan2007 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Karjadi, 2002. Potensi Penerapan Teknik Kultur Jaringan danPerbanyakan Cepat dalam Pengadaan Bibit KentangBerkwalitas. Balai penelitian Tanaman Sayuran Lembang.Makalah seminar Sehari Pengembangan KSP SayuranSembalun NTB, Mataram, Oktober 2002.

Kuntjoro, A. S. 2000. Produksi Umbi Mini Kentang Go BebasVirus Melalui Perbanyakan Planlet Secara Kultur Jaringandi P.T. Intidaya Agro Lestari (Inagro) Bogor – Jawa barat.Skripsi Jurusan budidaya pertanian Fakultas PertanianIPB.62 hal.

Nur, M ; Frits H. Silalahi dan Edison Bangun. 1998. PengkajianSistem Usahatani kentang di Sumatera Utara. ProsidingSeminar Hasil Penelitian dan Pengkajian di Sumut. Medan23 – 25 Maret 1998. BPTP Gedung Johor – MedanSumut.

Page 32: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

26

Saliem, P. 2001. Kajian Pola Konsumsi dan Permintaan Pangandi Kawasan Timur Indonesia. Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Simatupang, sortha. 2000. Pengkajian Usaha PembentukanPembibitan Kentang Bermutu di Sumatera Utara,Prosiding Seminar Nasional Spesifik Lokasi MenujuDesentralisasi Pembangunan Pertanian. Medan 13 – 14Maret 2000. hal 65 – 72.

Syafri Edi, Yardha, Mildaerizanti dan Mugtiyanto. 2005.Pengaruh Sumber Bibit terhadap Pertumbuhan danProduksi Kentang di Kabupaten Kerinci, Jambi. Juornalpengkajian dan Pengembangan teknologi pertanian Vol.8. No. 2. Juli 2005. hal. 232 – 241.

Wattimena, G.A. 2000. Perkembangan Propagul KentangBermutu dan kultivar Kentang Unggul dalam MendukungPeningkatan Produksi Kentang di Indonesia. Desertasiilmiah guru Besar Tetap Ilmu Hortikultura. FakultasPertanian Institut Pertanian Bogor. 86 Hal.

Page 33: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

27

SISTEM PEMBERIAN PAKAN PADA TERNAKSAPI POTONG

Oleh: Yenni Yusriani

Problem kuantitas pakan terjadi karena beberapa hal,

yaitu kurang imbangnya laju pertambahan jumlah ternak

dengan laju pertambahan pakan, kurang intensifnya

pertambahan lahan untuk penanaman tanaman pakan

ruminansia, tidak ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk

meningkatkan kuantitas pakan, ketersediaan pakan yang

kurang dan lain-lain yang menyebabkan Indonesia masih

menggantungkan diri pada import pakan.

Harga pakan cenderung selalu berubah setiap saat

tergantung situasi dan kondisi politik, alam dan pasar. Masalah

yang terjadi adalah kurangnya kuantitas dan kualitas pakan,

harga yang cenderung tidak stabil dan tingkat ketersediaan

yang secara simultan terus berkurang. Semuanya saling kait

mengkait sehingga apabila problem ada di salah satu bagian,

hal itu berarti juga menjadi problem bagian lain pula. Kondisi

kualitas pakan di Indonesia masih memprihatinkan karena

umumnya pakan kurang berkualitas, belum ada standarisasi

kualitas pakan dan masih beragamnya kualitas masing-masing

bahan pakan.

Kualitas dan kuantitas pakan adalah salah satu faktor

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan.

Page 34: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

28

Pada usaha ternak ruminansia hampir 70 persen komponen

biaya produksi berasal dari pakan. Untuk itu perhatian terhadap

standar asupan nutrisi ini berperan penting untuk mencukupi

kebutuhan pokok (maintenance), perkembangan tubuh dan

untuk kebutuhan reproduksi dari ternak. Implikasi dari kondisi

asupan nutrisi ternak yang kurang, tak jarang dijumpai ternak

dengan pertambahan berat hidup (ADG/ average daily gain)

yang masih sangat jauh dari hasil yang diharapkan baik di

tingkat peternakan rakyat skala kecil maupun skala industri.

Pengertian Pakan dan Ransum

Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan

tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya pengertian

pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif,

kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang

terkandung di dalamnya. Menurut Hartanto, (2008), pakan

merupakan aspek yang penting karena 70% dari total biaya

produksi adalah untuk pakan. Pakan merupakan sumber energi

utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga bagi ternak.

Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin

besar tenaga yang ditimbulkan dan makin besar pula energi

yang tersimpan dalam bentuk daging.

Rasjid (2012), menyatakan bahwa pakan dapat

digolongkan ke dalam sumber protein, sumber energi dan

Page 35: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

29

sumber sumber serat kasar. Hijauan pakan ternak merupakan

sumber serat kasar yang utama yang berasal dari tanaman

yang berwarna hijau. Agar pakan tersebut dapat bermanfaat

bagi ternak untuk menghasilkan suatu produk, pakan harus

diketahui kandungan zat–zat yang terkandung didalamnya

seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada

ternak yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang

sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan

kebutuhan industri dan energi yang diperlukan. Retnani et al.

(2010), menyatakan bahwa pakan merupakan faktor penentu

produktivitas ternak, sehingga ketersediaan pakan yang

berkualitas baik merupakan persyaratan untuk pengembangan

ternak di suatu wilayah.

Pemberian pakan berupa hijauan saja tidak mampu

meningkatkan atau memaksimalkan produksi ternak. Selain

karena sifat hijauan yang voluminous (bulky) juga

ketersediaannya yang berfluktuasi sehingga perlu adanya

teknologi pengolahan pakan yang membuat pakan lebih tahan

lama dan mudah disimpan serta memiliki palatabilitas tinggi.

Lebih lanjut Tangendjaja (2009), menyatakan bahwa teknologi

pakan mencakup semua teknologi mulai dari penyediaan bahan

pakan sampai ransum diberikan kepada ternak.

Page 36: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

30

Sistem Pemberian Pakan

Dalam memilih bahan pakan, beberapa pengetahuan

penting berikut ini harus diketahui sebelumnya yaitu :

1. Bahan pakan harus mudah diperoleh dan sedapat mungkin

terdapat di daerah sekitar sehingga tidak menimbulkan

masalah biaya transportasi dan kesulitan mencarinya;

2. Bahan pakan harus terjamin ketersediaannya sepanjang

waktu dalam jumlah yang mencukupi keperluan;

3. Bahan pakan harus mempunyai harga yang layak dan

sedapat mungkin mempunyai fluktuasi harga yang tidak

besar;

4. Bahan pakan diusahakan tidak bersaing dengan kebutuhan

manusia yang sangat utama. Seandainya harus

menggunakan bahan pakan tersebut maka usahakanlah agar

digunakan satu macam saja;

5. Bahan pakan harus dapat diganti dengan bahan pakan lain

yang kandungan zat-zat makanannya hampir setara;

6. Bahan pakan tidak mengandung racun dan tidak dipalsukan

atau tidak menampakkan perbedaan warna, bau atau rasa

dari keadaan normalnya.

BPMPT (2011), melaporkan pakan ruminansia terdiri dari

hijauan sebagai sumber serat. Hijauan merupakan bahan

pakan pokok ternak ruminansia yang pada umumnya terdiri

atas daun-daunan yang berasal dari rumput-rumputan,

Page 37: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

31

tanaman biji-bijian atau jenis kacang-kacangan. Pemberian

pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu

penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot

faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua :

1. Sistem Penggembalaan (Pasture Fattening), adalah sistem

penggembalaan dengan melepas sapi-sapi di padang

rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai

tempat cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam

per hari untuk mengembalakan ternak.

2. Sistem kereman (dry lot fattening) adalah sistem yang

menggembalakan ternak di dalam kandang, Ternak tidak

dilepas, pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/

disuguhkan. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh

dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan

pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga

pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum

tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa,

gaplek, ampas tahu yang diberikan dengan cara

dicampurkan dalam rumput di tempat pakan. Selain itu,

dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam

dapur, kapur. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan

jumlah dan perbandingan tertentu.

Page 38: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

32

3. Sistem kombinasi cara pertama dan kedua adalah sistem

ternak tersebut digembalakan dan dikandangkan. Pemberian

pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara

penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis

hijauan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu hijauan segar,

hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah

rumput-rumputan, kacang-kacangan (leguminosa) dan

tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi

adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi,

daun lamtoro.

Pemberian jumlah pakan berdasarkan periode sapi seperti

anak sapi sampai sapi dara, periode bunting, periode

kering dan laktasi. Pada anak sapi pemberian konsentrat lebih

tinggi daripada rumput. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa

umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan

pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang

menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar

25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya.

Page 39: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

33

DAFTAR PUSTAKA

BPMPT Bekasi Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi.2011. Buku Hasil Uji Bahan Pakan. Bekasi (ID): BPMPT.

Hartanto. 2008. Estimasi Konsumsi Bahan kering, ProteinKasar, Total Digestible Nutriens dan Sisa Pakan pada SapiPeranakan Simmental. Agromedia 26 (2). Hal: 34-43.

Rasjid Sjamsuddin. 2012. The Great Ruminant: Nutrisi, Pakan,dan Manajemen Produksi. Penerbit: Brilian InternasionalSurabaya.

Retnani Y, Kamesworo S, Khotidjah L, Saenab A. 2010.Pemanfaatan Wafer Limbah Sayuran Pasar Untuk TernakDomba. Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner, 2010 Agustus 2-3; Bogor, Indonesia. Bogor(ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.hlm 503-510.

Tangendjaja B. 2009. Teknologi pakan dalam menunjangindustri peternakan di Indonesia. Pengembangan InovasiPertanian 2(3): 192-207. Bogor (ID): Pusat Penelitiandan Pengembangan Peternakan.

Page 40: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

34

PEMANFAATAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI SUMBERPAKAN BAGI TERNAK

Oleh : Yenni Yusriani

Pendahuluan

Jagung merupakan sumber makanan yang penting bagi

manusia dan ternak, produksi jagung sebagai pakan di

Indonesia ditujukan untuk unggas, ayam pedaging 54 persen,

ayam petelur 47,14 persen (Tangendjaja, et al. 2002) dan

sisanya untuk ternak itik. Jagung memiliki keunggulan

dibandingkan dengan bahan pakan lainnya, yakni sebagai

pakan sumber energi. Jagung memiliki kandungan EM 3370

Kkal/kg, PK 8,6% dan Lemak Kasar 3,9% (Wahyu, 2004).

Produksi jagung yang tidak mencukupi dalam negeri

sehingga pemerintah melakukan impor jagung dalam jumlah

besar untuk memenuhi kebutuhan jagung, persaingan

penggunaan jagung sebagai bahan pangan konsumsi manusia

dan pakan ternak berdampak pada meningkatnya harga

jagung, sehingga meningkat pula biaya produksi pakan dalam

suatu usaha peternakan itik pedaging hibrida, maka diperlukan

bahan pakan alternatif pengganti jagung yang lebih murah

namun memiliki kandungan nutrisi yang tidak jauh berbeda

sehingga mampu menekan biaya pakan.

Bahan pakan sebaiknya yang tersedia dalam jumlah cukup

di daerah tersebut dan jika memungkinkan merupakan hasil

Page 41: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

35

potensi daerah tersebut. Penyusunan pakan harus sesuai

dengan kebutuhan ternak dan paling ekonomis (Sutawi, 2007).

Bahan pakan yang dibeli selama penelitian banyak terdapat di

daerah sekitar sehingga mampu menekan biaya pakan yang

lebih murah.

Tabel 1. Proporsi Limbah Tanaman Jagung, Kadar ProteinKasar dan Nilai Kecernaan Bahan Kering LimbahJagung.

Peranan komoditi jagung sebagai bahan baku pakan

ternak sampai saat ini belum tergantikan. Upaya untuk

menggantikan jagung dengan biji-bijian lain tampaknya belum

berhasil sehingga jagung tetap menjadi bahan baku utama

pakan di seluruh dunia. Komponen jagung dalam bahan baku

pakan ternak unggas memiliki proporsi yang paling tinggi

dibandingkan dengan komponen penyusun lainnya. Dengan

demikian fungsi jagung khususnya untuk pakan menjadi sangat

penting. Penggunaan jagung yang relatif tinggi ini disebabkan

oleh harganya yang relatif murah, mengandung kalori tinggi,

Page 42: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

36

mempunyai protein dengan kandungan asam amino yang

lengkap, mudah diproduksi dan digemari oleh ternak.

Syamsu dan Abdullah (2009), melaporkan bahwa secara

umum untuk pengembangan pakan memiliki permasalahan,

antara lain: (a) kebutuhan bahan baku pakan tidak seluruhnya

dipenuhi dari lokal sehingga masih mengandalkan impor, (b)

bahan baku pakan lokal belum dimanfaatkan secara optimal,

(c) ketersediaan pakan lokal tidak kontinyu dan kurang

berkualitas, (d) penggunaan tanaman legum sebagai sumber

pakan belum optimal, (e) pemanfaatan lahan tidur dan lahan

integrasi masih rendah, (f) penerapan teknologi hijauan pakan

masih rendah, (g) produksi pakan nasional tidak pasti akibat

akurasi data yang kurang tepat, serta (h) penelitian dan

aplikasinya tidak sejalan.

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Jerami Jagung pada BerbagaiUmur Panen

Menurut Liana dan Febriana (2011), menyatakan bahwa

limbah pertanian tidak semuanya dimanfaatkan oleh petani,

penyebabnya adalah : a) umumnya petani membakar limbah

tanaman pangan karena secepatnya akan dilakukan

pengolahan tanah, b) limbah tanaman pangan bersifat kamba

Page 43: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

37

sehingga menyulitkan peternak untuk mengangkut dalam

jumlah banyak untuk diberikan kepada ternak, dan umumnya

lahan pertanian jauh dari pemukiman peternak sehingga

membutuhkan biaya dalam pengangkutan, c) tidak tersedianya

tempat penyimpanan limbah tanaman pangan, dan peternak

tidak bersedia menyimpan/menumpuk limbah di sekitar

rumah/kolong rumah karena takut akan bahaya kebakaran, d)

peternak menganggap bahwa ketersediaan hijauan di lahan

pekarangan, kebun, sawah masih mencukupi sebagai pakan

ternak.

Kebutuhan produk pangan asal hewan terus meningkat

yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk,

peningkatan pengetahuan, pergeseran gaya hidup dan tingkat

kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik.

Peningkatan kebutuhan protein asal hewan menuntut sektor

peternakan untuk dapat menyediakan pangan berupa protein

hewani yang sehat. Tingginya produksi jagung menghasilkan

jumlah limbah yang cukup banyak baik berupa jerami maupun

tongkol jagung. Menurut McCutcheon dan Samples (2002),

proporsi tongkol jagung dari jumlah buahnya sebesar 20%,

sehingga jumlah tongkol jagung yang diproduksi di Indonesia

sebesar 3.518.461,8 ton/tahun yang tidak termanfaatkan.

Tongkol jagung belum ada pemanfaatan yang bernilai guna

dan ekonomis. Seringkali limbah yang tidak tertangani akan

Page 44: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

38

menimbulkan pencemaran lingkungan, padahal tongkol jagung

berpotensi sebagai sumber prebiotik.

Pemanfaatan Limbah Jagung

Jerami jagung merupakan limbah pertanian yang banyak

terdapat di pedesaan dan hampir merata di lahan kering. Hasil

pertanian seperti jerami jagung jika dicampur dengan bahan

pakan lain yang mempunyai kandungan nutrien lengkap akan

menghasilkan susunan pakan yang rasional dan murah. Jerami

jagung merupakan sisa dari tanaman jagung setelah buahnya

dipanen dan dapat diberikan pada ternak baik dalam bentuk

segar maupun dalam bentuk kering. Pemanfaatan jerami

jagung sebagai pakan ternak telah dilakukan terutama untuk

ternak sapi, kambing, dan domba (Direktorat Budidaya Ternak

Ruminansia 2006).

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia. 2006. Limbahtanaman sebagai pakan ruminansia, Jakarta.

Liana dan Febriana. 2011. Pemanfaatan Limbah PertanianSebagai Pakan Ruminansia pada Peternak Rakyat di Kec.Rengat Barat Kab. Inragiri Hulu. Fakultas PertanianUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. JurnalPeternakan Vol 5 No 1 Februari 2008 (28-37).

Page 45: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

39

Mccutcheon, J. dan D. Samples. 2002. Grazing Corn Residues.Extension Fact Sheet Ohio State University Extension. Us.Anr 10-20.

Syamsu, J.A. dan A. Abdullah. 2009. Analisis StartaegiPemanfaatan Limbah Tanaman Pangan Sebagai PakanRuminansia Di Sulawesi Selatan. Jurnal EkonomiPembangunan FE Univ. Mihammadiyah Surakarta. Vo. 10,No. 2, Desember 2009, hl. 199-214.

Sutawi, 2007. Kapita Selekta Agribisnis Peternakan. UMM Press.Malang.

Page 46: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

40

POTENSI LIMBAH SAWIT SEBAGAI SUMBERNUTRISI PAKAN TERNAK

Oleh : Yenni Yusriani

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit

terbesar nomor satu dunia setelah Malaysia. Menyumbang

sebanyak 48 % dari total volume produksi minyak sawit di

dunia, diikuti Malaysia sebagai penyumbang produksi minyak

sawit sebesar 37% dari total volume produksi minyak sawit

dunia. Sumatera dan Kalimantan adalah daerah penghasil lebih

dari 96% persen produksi minyak sawit Indonesia. Sumatera

menyumbang sebanyak 78% dan Kalimantan sebanyak 18%

dari total produksi minyak sawit Indonesia.

Di samping itu, beberapa pulau di luar Sumatera dan

Kalimantan turut memberikan kontribusi dalam produksi

minyak sawit Indonesia. Sulawesi memproduksi sekitar 2-3%

dan sisanya lagi berasal dari Papua dan Jawa. Riau tercatat

sebagai provinsi yang menyumbang produksi sawit terbesar di

pulau Sumatera. Riau tercatat memproduksi hampir dari 40%

minyak sawit yang dihasilkan di Sumatera. Hal tersebut setara

dengan produksi sebesar 6 juta ton minyak sawit per tahun

atau 13% minyak sawit dari total produksi sawit di dunia.

Page 47: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

41

Saat ini pembangunan bidang peternakan diarahkan pada

peningkatan produksi ternak untuk pemenuhan kebutuhan

daging. Dari tahun ke tahun, permintaan daging terus

meningkat. Meskipun, limbah selalu dikaitkan dengan harga

yang murah, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam pemanfaatannya sebagai pakan ternak. Faktor dimaksud

adalah kontinuitas ketersediaan, kandungan gizi, kemungkinan

adanya faktor pembatas seperti zat anti nutrisi serta perlu

tidaknya bahan tersebut diolah sebelum dapat digunakan

sebagai pakan ternak.

Hasil-hasil penelitian tentang pemanfaatan beberapa

limbah pertanian dan perkebunan seperti dedak padi, limbah

singkong, bungkil kelapa, limbah kelapa sawit, ampas tahu,

limbah udang, kakao pod, batang pisang dan daun rami dalam

pakan ternak ruminansia (sapi dan domba) dan non-ruminansia

(ayam ras, ayam buras dan itik) merupakan bagian dari

konvensional. Djaenudin et al. (1996), menyatakan bahwa

keberhasilan pengembangan peternakan sangat ditentukan

oleh penyediaan pakan ternak.

Upaya peningkatan produksi ternak tidak cukup hanya

dengan memberikan rumput alam saja, tetapi perlu adanya

pakan tambahan. Mahalnya harga pakan impor mendorong kita

agar mampu memanfaatkan berbagai sumberdaya lokal

sebagai sumber bahan pakan alternatif, terutama bahan baku

Page 48: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

42

sumber protein dan energi. Bahan baku dimaksud, diharapkan

tersedia secara kontinyu, melimpah, murah, tidak bersaing

dengan kebutuhan manusia, secara ekonomi menguntungkan,

dan secara sosial dapat diterima masyarakat. Salah satu bahan

pakan yang saat ini cukup potensial adalah produk samping

perkebunan kelapa sawit.

Nilai Nutrisi Limbah Sawit

Ketaren, (1986) menjelaskan bungkil inti sawit

mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding limbah

lainnya dengan kandungan protein kasar 15% dan energi kasar

4.230 kkal/kg, sehingga dapat berperan sebagai pakan penguat

(konsentrat). Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang

berpotensi sebagai pakan ternak, seperti bungkil inti sawit,

serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid (Aritonang

1986; Pasaribu et al. 1998; Utomo et al. 1999).

Menurut penelitian Utomo dan Widjaya (2005)

menyatakan bahwa bungkil sawit mempunyai potensi sebagai

sumber gizi, kandungan gizi dari solit adalah sebagai berikut :

protein kasar (PK) 12,63-17,41%; serat kasar (SK) 9,98-

25,79%; lemak kasar (LK) 7,12-15,15%; energi bruto (GE)

3.217-3.454 kkal/kg bahan kering. Produksi solid akan

bertambah seiring semakin meningkatnya produksi tandan

Page 49: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

43

buah segar (TBS), dimana produksi solid yang dapat diperoleh

sekitar 3% dari TBS yang diolah.

Umumnya pabrik belum memanfaatkan solid secara

optimal bahkan dibuang begitu saja. Solid adalah limbah padat

hasil samping pengolahan buah kelapa sawit menjadi crude

palm oil (CPO). Bentuk dan konsistensinya padat seperti ampas

tahu namun berwarna coklat gelap, tidak berasa, lembut di

lidah (lumer), berbau asam-asam manis.

Tabel 1 memperlihatkan hasil penelitian tentang

kandungan nutrisi yang ada dari limbah sawit, sedangkan Tabel

2 memperlihatkan kandungan senyawa kimia penyusun serat

pada berbagai bahan pakan asal perkebunan sawit dan Tabel 3

menunjukkan kandungan hara limbah kelapa sawit.

Tabel 1. Komposisi Kimia beberapa Hasil Perkebunan Sawit

Komposisi Kimia

Bahan

BungkilInti

Sawit

SolidDecenter Pelepah Daun Serat Perasan

Buah Bacang

Bahan Kering (%)

Protein Kasar (%)

Serat Kasar (%)

Lemak Kasar (%)

BETN (%)

Abu (%)

GE (Mkal/kg)

ME (Mkal/kg)

88-93

16-18

13-17

2.0-3.5

52-58

3.0-4.4

4.1-4.3

2.8-3.0

84-92

12-15

12-17

12-14

40-46

19-23

3.8-4.1

2.9-3.1

85-90

4.0-5.0

38-40

2.0-3.0

-

3.2-3.6

-

2.5-2.7

85-87

13-15

-

3.0-3.4

-

3.8-4.2

5.0-5.5

-

86-92

4.0-5.8

42-48

3.0-5.8

29-40

6.0-9.0

4.0-4.6

1.8-2.2

85-92

1.6-3.2

36-39

0.6-1.0

51-54

2.8-3.2

4.3-4.6

2.0-2.5

Sumber : Handayani (1987); Sutardi et al (1997): Hanafi (1999)

Page 50: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

44

Tabel 2. Kandungan Senyawa Kimia Penyusun Serat PadaBerbagai Bahan Pakan Asal Perkebunan Sawit

Unsur Kimia(%)

Fraksi Kelapa Sawit

Daun Pelepah Serat PerasanBuah

Batang

Selulosa

Hemiselulosa

Lignin

Silika

16.6

27.6

27.6

3.8

31.7

33.9

17.4

0.6

18.3

44.9

21.3

-

34

35.8

12.6

1.4

Total 75.6 83.6 84.5 83.8

Sumber : Shibata (1988) ; Aliman (1995)

Tabel 3. Kandungan Hara Limbah Kelapa Sawit

Limbah

Kandungan atas dasar % bobot kering

N P K Mg Ca

Batang Pohon

Pelepah Daun

a.Daunb.PelepahTandan KosongSabut buahCangkang

0.488

0.373

2.38

0.350

0.320

0.330

0.047

0.066

0.157

0.028

0.080

0.010

0.699

0.873

1.116

2.285

0.470

0.090

0.117

0.161

0.287

0.175

0.020

0.020

0.194

0.295

0.568

0.149

0.110

0.020

Sumber : Suryahadi (2006)

Page 51: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

45

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, D. 1986. Perkebunan kelapa sawit sebagai sumberpakan ternak di Indonesia. Jurnal Penelitian danPengembangan Pertanian V(4): 93-99.

Djaenudin, D., H. Subagio, dan S. Karama. 1996. Kesesuaianlahan untuk pengembangan peternakan di beberapapropinsi di Indonesia. Prosiding Seminar NasionalPeternakan dan Veteriner, Cisarua 7−8 November 1995.Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.hlm. 165 174.

Pasaribu, T., A.P. Sinurat, J. Rosida, T. Purwadaria, dan T.Haryati. 1998. Pengkayaan gizi bahan pakaninkonvensional melalui fermentasi untuk ternak unggas.2. Peningkatan nilai gizi lumpur sawit melalui fermentasi.Edisi Khusus Kumpulan Hasil-hasil Penelitian PeternakanTahun Anggaran 1996/1997. Buku III: Penelitian TernakUnggas. Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Ketaren, P.P. 1986. Bungkil inti sawit dan ampas minyak sawitsebagai pakan ternak. Warta Penelitian danPengembangan Pertanian 8(4−6): 10-11.

Utomo, B.N., E. Widjaja, S. Mokhtar, S.E. Prabowo, dan H.Winarno. 1999. Laporan

Akhir Pengkajian Pengembangan Ternak Potong pada SistemUsaha Tani Kelapa Sawit. Balai Pengkajian TeknologiPertanian Palangkaraya, Palangkaraya.

Page 52: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

46

Suryahadi. 2006. Manajemen Lingkungan dan Sumber dayaPeternakan. [materi kuliah]. Sekolah Pascasarjana IPB.Bogor.

Widjaja, E. dan Utomo, B.N. 2005. Pemanfaatan limbahpengolahan minyak kelapa sawit yang berupa solid untukpakan ternak (sapi, domba dan ayam potong). SuccessStory Pengembangan Teknologi Inovatif Spesifik Lokasi.Badan Litbang Pertanian. Buku I. hlm. 173-185.

Page 53: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

47

OBAT-OBATAN TRADISIONAL UNTUK TERNAK

Oleh: Saiful Helmy

Upaya swasembada daging terus saja didengungkan,

namun arah pembangunan peternakan yang lebih baik masih

jauh dari harapan. Oleh karena itu perlu upaya khusus yang

dilakukan dengan semangat pantang menyerah, untuk tekat

mensejahterakan bangsa. Salah satunya adalah pemanfaatan

obat-obat herbal untuk mencegah ternak dari berbagai

penyakit.

Pengetahuan tentang ramuan obat ini telah diwariskan

dari generasi ke generasi, apalagi dari hasil riset yang

dilakukan, ternyata obat-obat yang diproduksi oleh farmasi

terdapat efek samping, karena prosessingnya banyak

menggunakan bahan pengawet. Melalui tulisan ini kita diajak

kembali ke alam (back to natural) agar obat yang diberikan

tidak berbahaya bagi hewan dan aman bagi manusia.

1. Bawang Putih (Allium Sativum)

a. Komposisi :

Sulfur organic, Zat aktif Scordinin dan Allium sativum oil

b. Indikasi :

Sulfur organik mempunyai potensi sebagai antibiotic.

Page 54: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

48

Parutannya dapat menyembuhkan luka karena gigitan

serangga berbisa atau beracun.

Oilnya dapat membunuh larva dari beberapa nyamuk.

Zat aktif scordinin memiliki daya kerja memperlancar

proses oksidasi dan reduksi dalam metabolise tubuh,

sehingga pertumbuhan dan pergantian sel - sel tubuh

meningkat.

Dapat juga digunakan sebagai obat topical bagi ternak

menderita Demodecosis.

2. Buah Sawo Muda (Manilkara kauki)

a. Indikasi :

Mengobati diare pada sapi, Kerbau, Domba, dan Kambing.

b. Cara Pemakaian :

▪ Buah sawo muda diparut 3 – 5 buah

▪ Peras dan derivatnya dimasukkan ke dalam labu takar

▪ Tambahkan air murni 10 – 20 ml aduk sampai

homogen

▪ Aplikasi obat dapat diberikan per oral melalui selang

3. Akar Tapak Dara (Catharanthi Radix)

a. Komposisi :

Alkaloid, Karotionoid dan Zat Aktif Sterol

b. Indikasi :

Page 55: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

49

▪ Kadar sari yang larut dalam air berguna untuk

pengobatan penyakit malaria, sembelit, dan gangguan

pencernaan.

▪ Alkaloid Karotinoid serta zat aktif sterol berpengaruh

terhadap kelesterol dan gula darah.

4. Daun Jambu Biji (Bidium Guagava Linn)

a. Komposisi :

Tannin, minyak atsiri, Flanoid, Lugenob, Pektin, Alkaloid,

Saponin dan garam mineral

b. Indikasi :

▪ Tannin secara farmalogi bermanfaat sebagai anti bakteri

▪ Absorbent dan Astringent bermanfaat sebagai antidiare

dan melapisi dinding mukosa usus serta antispasmolitik

5. Anggur Hutan (Vitis Tripolia)

a. Indikasi :

▪ Mengobati Tympani pada sapi

b. Cara Pemakaian :

▪ Batang dan daunnya dililitkan pada daerah kepala dan

leher dengan maksud agar bau daun anggur dapat

teresap dan merangsang alat digesti sehingga dalam

udara dalam rumen keluar.

6. Biji Sirsak (Annona Murricata)

a. Komposisi :

Page 56: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

50

Astringent dan Alkaloid yaitu maurine dan mauricine

b. Indikasi :

▪ Alkaloid pada biji mempunyai aktivitas akresida

sehingga berkasiat untuk pengobatan scabies pada

kambing

▪ Astringent pada kulit sirsak bermanfaat untuk diare.

c. Cara Pemakaian :

Ambil kulit sebanyak dua jari dan rebus dengan air

sebanyak 400 ml, setelah air tinggal setengahnya aplikasi

per oral.

7. Asam Jawa (tamarandus Indica)

a. Komposisi

Asam Sitrat, Asetat, Butitat, Tatrat dan Asam Oksalat

b. Indikasi :

▪ Digunakan pada penderita sukar menelan atau

obstipasi.

c. Cara Pemakaian :

▪ Ambil satu gemgam asam jawa dan tambahkan satu

liter air hangat, lalu remas asam jawanya dan

minumkan secukupnya pada ternak.

8. Daun Bambu (Bambusa hama)

a. Indikasi :

Page 57: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

51

▪ Mengobati penderita distokia ( sukar Melahirkan) juga

penderita retensio secundinarium

b. Cara Pemakaian :

▪ Daun bambu muda dilumuri dengan manisan tebu dan

ditumbuk lalu diberikan per oral melalui bungkus daun

pisang

9. Bayam Berduri (Amaranthus spinosus)

a. Indikasi :

▪ Mengobati ternak demam (fibris)

▪ Mengobati testis bengkak.

b. Cara Pemakaian :

▪ Untuk demam : ambil daun bayam berduri secukupnya

dan remas, tambahkan garam dapur dan air murni

hangat, saring dan airnya diminumkan pada ternak

yang sakit.

10. Bakung (Crinum Asiaticum)

a. Indikasi :

▪ Mengobati luka dan luka bakar

b. Cara Pemakaian :

▪ Daun bakung yang segar ditumbuk sampai lumat.

▪ Oleskan pada luka dan bungkus dengan daun segar

sebagai pengganti perban.

Page 58: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

52

11. Ceplukan (Phyasalis Angulata)

a. Indikasi :

▪ Mengobati batuk

b. Cara Pemakaian :

▪ Batang, daun dan akar serta buah di rebus dan airnya

diminumkan pada ternak yang sakit.

12. Daun Durian

a. Indikasi :

▪ Mengobati demam

▪ Sariawan, Keracunan dan hipersalivasi.

b. Cara Pemakaian :

▪ Daun durian di tumbuk sampai halus, tambahkan air

dan saring, campurkan madu lebah ke dalam cairan.

▪ Minumkan setiap 3 jam sekali, cukup 2 – 3 kali

pemberian.

13. Gadung (Dioscorea Bispida)

a. Indikasi :

▪ Hipersalivasi

▪ Anemia

b. Cara Pemakaian :

▪ Ambil buah gadung secukupnya dan rebus.

▪ Berikan pada ternak dengan cara disulangkan.

Page 59: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

53

14. Getah Jarak (Jafropho Curcas Linn)

a. Indikasi :

▪ Luka karena gigitan binatang berbisa ( Ular ).

b. Cara Pemakaian :

▪ Tampung getah jarak sebanyak-banyaknya dan oleskan

pada luka gigitan atau daerah infeksi.

15. Jahe (Zingerber Officinale Rose)

a. Indikasi :

▪ Gembung perut

b. Cara Pemakaian :

▪ Jahe 3 gram tumbuk halus (parut), minyak kayu putih

15 tetes, dan minyak kelapa, kemudian lulurkan pada

daerah phlank sinister

▪ Jahe 3 gram tumbuk halus, minyak kayu putih 10 tetes,

dan air murni hangat 400 cc, kemudian minumkan saat

suhu campuran 40 0C

16. Biji Pepaya

a. Indikasi :

▪ Obat cacing pada pedet.

b. Cara Pemakaian :

▪ Ambil satu genggam biji pepaya kering dan tumbuk

sampai halus, tambahkan gula jawa setengahnya

Page 60: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

54

▪ Berikan peroral, pengobatan dapat diulang setiap

bulannya satu kali.

17. Kelor (Moringa Oleifera)

a. Indikasi :

▪ Luka Borok

b. Cara Pemakaian :

▪ Ambil daun kelor segar dan tumbuk sampai halus,

tempekan pada luka barok tersebut sedemikian rupa.

▪ Ulangi setiap harinya sampai jadi keropeng kering.

18. Ketepeng (Cassia Alata Linn)

a. Indikasi :

▪ Obat kudis (scabies)

b. Cara Pemakaian :

▪ Daun ketepeng di tumbuk sampai halus tambahkan air

hangat dan gosokkan pada, kulit yang terinfeksi

▪ Ulangi selama 3 – 5 hari.

19. Kembang Sepatu (Hibiscus Scihizopetalus)

a. Indikasi :

▪ Pengobatan Sinutisis (keluar darah dari hidung)

▪ Kencing Berdarah.

b. Cara Pemakaian :

▪ Untuk Sinusitis : remas bunga kembang sepatu dan

tempelkan pada hidung

Page 61: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

55

▪ Pada kencing berdarah : ambil daun dan bunga

kembang sepatu, remas dan tambahkan air murni lalu

minumkan sehari sekali selama beberapa hari.

20. Lidah Buaya (Aloe Vera Linn)

a. Indikasi :

▪ Pengobatan luka bakar

▪ Alergi (bercak merah pada kulit)

b. Cara Pemakaian :

▪ Untuk luka bakar : daging lidah buaya yang dibelah

dan dikorek diolesi pada luka bakar tersebut

▪ Ulangi beberapa kali setelah pemberian pertama

dengan selang waktu 5 jam.

▪ Untuk alergi : belah daun lidah buaya dan dagingnya

dikerok langsung tempelkan pada daerah bercak merah

tersebut.

21. Mengkudu (Hamorinda Citofilia Linn)

a. Indikasi

▪ Batuk berdarah

b. Cara Pemakaian :

▪ Buah mengkudu yang sudah siap masak di tumbuk

halus lalu diperas dan disaring.

▪ Filtrat mengkudu ditambah dengan madu lebah

sebanyak (1/4) bagian

Page 62: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

56

▪ Minumkan kepada ternak yang batuk berdarah ini

selama 3-5 hari berturut – turut satu kali sehari

22. Kunyit (Curcuma Demostica)

a. Indikasi :

▪ Digunakan oleh inseminator atau PKB untuk menolong

kelahiran pada distokia luka minor

▪ Perangsang nafsu makan

b. Cara Pemakaian :

▪ Filtrat kunyit dicampur dengan minyak kelapa.

23. Labu Merah (Cucurbita Maschata Duch)

a. Indikasi :

▪ Pengobatan cacingan

b. Cara Pemakaian :

▪ Ambil segenggam biji labu merah yang dikeringkan dan

tumbuk sampai halus.

▪ Tambahkan air murni hangat secukupnya

▪ Lalu minumkan 2x sehari pada penderita.

24. Nenas (Ananas sativus)

a. Indikasi :

▪ Oligo Urea (kencing sedikit – sedikit atau An Urea)

b. Cara Pemakaian :

▪ Potong kecil – kecil buah nenas muda, lalu berikan

melalui penyulangan pada mulut ternak sakit.

Page 63: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

57

25. Temulawak (Curcama Anthoriza)

a. Indikasi :

▪ Anemia (Kekurangan Anthoriza)

b. Cara Pemakaian :

▪ Campurkan temulawak diparut, ditambah gula tebu

secukupnya dan tambahkan air murni

▪ Lalu minumkan kepada hewan ternak satu kali sehari

selama 5 hari berturut – turut.

26. Pisang Biji/pisang wak (Musa Paradisiaca Linn)

a. Indikasi :

▪ Disentri (tinja berlendir dan berdarah)

▪ Panas Dalam

b. Cara Pemakaian :

▪ Untuk disentrik : buah pisang muda dipotong – potong

dan sulangkan ke mulut ternak sakit.

▪ Untuk panas dalam : diberikan daun pucuk pisang

muda di tumbuk halus dan di berikan madu lebah, lalu

diminumkan.

27. Rumbia (Metroxylon Sagus)

a. Indikasi :

▪ Diare dan cacingan

▪ Perbaikan laktari air susu

Page 64: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

58

b. Cara Pemakaian :

▪ Ambil beberapa biji buah rumbia dan tumbuk halus

serta seduhkan air murni hangat.

▪ Minumkan kepada ternak yang menderita diare atau

cacingan.

▪ Khusus bagi induk yang baru melahirkan dapat

diberikan daun pucuk rumbia ditumbuk sampai lumat

▪ Kemudian tambahkan air murni hangat, aduk sampai

homogen dan sarin.

28. Serai (Cymbopogon Citratus Dc)

a. Indikasi :

▪ Cacingan

b. Cara Pemakaian :

▪ Batang dan akar serai ditumbuk, filtratnya ditambah

dengan air murni hangat.

▪ Minumkan pada hewan ternak yang menderita

cacingan.

29. Sirih (Piper Bitle Linn)

a. Indikasi :

▪ Batuk

▪ Luka

Page 65: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

59

b. Cara Pemakaian :

▪ Untuk batuk : daun sirih direbus dengan jumlah air 2

gelas/gayung air, setelah separuh airnya minumkan

pada ternak.

▪ Daun sirih yang ditumbuk halus dan ditambah air murni

hangat serta saring dengan kain tipis, minumkan 2x

sehari yaitu pada pagi dan sore.

▪ Untuk luka : ambil beberapa helai daun sirih,

tambahkan sedikit kapur sirih, tumbuk sampai

halus/lumat.

▪ Oleskan pada permukaan yang luka, ulangi bila ramuan

tersebut telah kering.

30. Tembakau (Nicotiana Tabakum Linn)

a. Indikasi :

▪ Luka belatung, luka borok

▪ Membasmi kutu/caplak

b. Cara Pemakaian :

▪ Campurkan tembakau dengan minyak premium,

gunakan untuk mengeluarkan belatung dari luka.

▪ Daun tembakau yang diolesi kapur sirih dan sedikit air,

ditumbuk sampai lumat, lalu ditempelkan pada

permukaan luka borok.

Page 66: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

60

▪ Tembakau yang direndam dengan air hangat selama 1

jam dapat menghilangkan kutu/caplak dari badan

ternak.

31. Tutup Bumi (Elephan Topu Scaber)

a. Indikasi :

▪ Diare

▪ Demam

▪ Sariawan

b. Cara Pemakaian :

▪ Daun tutup bumi direbus dengan air murni sebanyak 2

gayung.

▪ Setelah air rebusan tinggal 1 gayung minumkan 2x

sehari pada ternak.

Page 67: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

61

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Petugas Peternakan di Lapangan 2010, DinasKesehatan Hewan dan Peternakan propinsi Aceh.

Manual Untuk Paramedic Kesehatan Hewan, Food AndAgriculture Organization of The United Nations, 1991.

Pengobatan Hewan Tradisional di Indonesia, FAO RegionalOffice for Asia and Pasific, Bangkok, Thailand, 1991.

Perawatan Ternak Budidaya.blogspot.com/2013/08.

hhtps//id-id.facebook.com/notes/etawa-farmparungpanjang/obat-tradisional-untuk-ternakkambing/102711266531419.

https//www.facebook.com/permalink.php?id=30405945636823&story_pbid:388682174572630.

Page 68: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

62

FERMENTASI JERAMI PADI DENGAN PROBIOTIK

SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DAN PUPUK ORGANIK

Oleh: Nani Yunizar

Pendahuluan

Hijauan pakan ternak yang tersedia dalam jumlah yang

cukup dengan kualitas baik merupakan syarat pokok didalam

mengembangkan usaha peternakan khususnya ternak

ruminansia. Hijauan pakan yang biasanya diberikan adalah

berupa rumput-rumputan yang berasal dari lapangan/kebun

rumput Tegal pematang atau pinggiran jalan.

Hijauan sangat berpengaruh terhadap iklim terutama pada

musim kemarau akan terjadi kekurangan hijauan pakan ternak

terutama untuk daerah pertanian intensif. Kekurangan hijauan

pakan ternak pada musim kemarau juga diikuti oleh

kekurangan pula pada musim hujan karena pola pemanfaatan

lahan yang lebih diutamakan untuk produksi tanaman pangan.

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian di

Indonesia yang cukup tersedia serta diduga akan selalu

meningkat ketersediannya. Umumnya jerami padi di negeri kita

sebagian besar digunakan yaitu sekitar 36-62% dibakar

dikembalikan ke tanah sebagai kompos dan 24-39% untuk

makanan ternak, sisa yang digunakan untuk industri (7-15%).

Page 69: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

63

Jerami padi agaknya dapat memberikan prospek yang

lebih cerah khususnya subsektor peternakan, potensinya

memang cukup besar untuk dikembangkan ke arah itu. Namun

sejauh ini pemanfaatan jerami untuk makanan ternak masih

kecil sekali dibandingkan produksi pertahun. Hal ini diduga

bahwa jerami padi mempunyai nilai nutrisi yang sangat rendah

untuk dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. Nilai

kecernaan bahan kering jerami hanya mencapai 35-38%

dengan kandungan protein kasar sekitar 3-4% sedangkan

untuk hidup ternak membutuhkan bahan hijauan pakan dengan

nilai kecernaan minimal 50-55% dan kandungan protein kasar

8% (Djayanegara 1989).

Kekurangan nilai nutrisi pada pemberian pakan ternak

dapat diatasi dengan penambahan rumput lapangan sekitar

25% dari kebutuhan dan hasil diikuti dengan penambahan

pakan konsentrat seperti dedak padi.

Produksi jerami padi dapat mencapai 5-8 ton/ha/panen

bergantung pada lokasi dan jenis varietas yang ditanam.

Jerami padi yang dihasilkan ini dapat digunakan sebagai pakan

sapi dewasa sebanyak 2-3 ekor sepanjang tahun.

Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan bahan pakan

tersebut dapat menggunakan bahan pakan serat hasil

Page 70: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

64

sampingan pertanian seperti jerami padi sebagai pakan

alternatif pengganti hijauan untuk makanan ternak.

Strategi pemanfaatan jerami sebagai pakan sapi

Untuk meningkatkan kualitas nutrisi jerami padi perlu

dilakukan proses fermentasi terbuka selama 21 hari. Hal ini

dilakukan dengan menggunakan probiotik sebagai pemacu

proses degradasi komponen serat dalam jerami padi sehingga

akan lebih mudah dicerna oleh ternak.

Proses fermentasi terbuka ini dapat dilakukan sebagai

berikut:

Pembuatan jerami padi fermentasi dilakukan pada tempat

terlindung dari hujan maupun sinar matahari langsung. Proses

pembuatan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap fermentatif

dan tahap pengeringan dan penyimpanan. Pada tahap

pertama, jerami padi yang baru dipanen dari sawah

dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan dan

diharapkan masih mempunyai kandungan air sekitar 65 %.

Bahan yang digunakan dalam proses fermentatif adalah Urea

dan Probiotik, yaitu campuran dari berbagai mikroorganisme

yang dapat membantu pemecahan komponen serat dalam

jerami padi tersebut. Jerami padi segar yang akan dibuat

menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan

kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan urea dan

probiotik setebal 20 cm.

Page 71: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

65

Demikian seterusnya sehingga ketebalan tumpukan jerami

padi mengikuti takaran sebanyak 5 kg urea untuk setiap ton

jerami segar. Demikian pula takaran probiotik yang digunakan

adalah 5 kg probiotik untuk setiap ton jerami padi segar.

Setelah pencampuran urea dan probiotik pada jerami padi

tersebut dilakukan secara merata, kemudian didiamkan selama

21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan

baik. Pada tahap kedua adalah proses pengeringan dan

penyimpanan jerami padi fermentasi tersebut.

Tumpukan jerami padi yang telah mengalami proses

fermentasi tersebut dikeringkan dibawah sinar matahari dan

dianginkan-anginkan sehingga cukup kering disimpan pada

tempat yang juga terlindung dari hujan dan sinar matahari

langsung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi

fermentasi tersebut dapat diberikan kepada sapi sebagai pakan

menggantikan rumput segar. Dengan cara demikian

pemanfaatan hijauan pakan ternak dalam bentuk jerami padi

akan dapat dilakukan sepanjang tahun dan lebih efisien dalam

pemanfaatan waktu dan tenaga peternak.

Page 72: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

66

Jerami segar (kadar air 65%)

Tumpukan jerami + probiotik + urea

Proses fermetasi dan amoniasi(3 minggu)

Pengeringan

Sinar matahari selama 30 menit

Pengepresan

Menggunakan alat

Penyimpanan

Pemberian pada ternak

Gambar. Proses pembuatan jerami padi fermentasi untuk pakan ternak

Potensi Produksi Daging

Dengan pola pemeliharaan sapi secara terintegrasi ini

diharapkan akan dapat diperoleh pertambahan berat badan

sapi sebesar 0,4-0,8 kg per hari, sehingga potensi produksi

tambahan berat badan dapat diperkirakan sekitar 50 - 300 kg

per ekor per tahun. Apabila dalam kawasan satu hektar dapat

Page 73: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

67

menunjang kebutuhan 4-6 ekor sapi maka dapat diharapkan

akan ada tambahan berat badan sapi sebesar 750-1500 kg

yang setara dengan 200-400 kg daging sapi. Untuk kondisi

harga sekarang, potensi produksi daging setara dengan

pendapatan Rp. 4-8 juta per tahun per hektar sawah, sebelum

dikurangi biaya pemeliharaan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BPTP Aceh pada

tahun 2002 pemberian jerami padi hasil fermentasi harus

diimbangi dengan pemberian sebagian rumput lapang diikuti

dengan pemberian konsentrat. Konsentrat yang diberikan

setiap hari sebanyak 0,5-1% dari berat badan. Tujuan dari

penambahan konsentrat adalah untuk menutupi kebutuhan

protein dalam pakan.

Potensi Sapi Sebagai Pakan Penghasil Pupuk Organik

Seekor sapi dapat menghasilkan kotoran (feses) sebanyak

8-10 kg setiap hari. Apabila kotoran sapi ini diproses menjadi

pupuk organik dapat diharapkan akan menghasilkan 4-5 kg per

hari. Dengan demikian, pada luasan sawah satu hektar dapat

diharapkan akan menghasilkan sekitar 7,3 sampai dengan 11,0

ton pupuk organik pertahun.

Sementara itu, penggunaan pupuk organik pada lahan

persawahan adalah 2 ton perhektar untuk setiap kali tanam,

sehingga potensi pupuk organik yang ada dapat menunjang

kebutuhan pupuk organik untuk 1,8 sampai dengan 2,7 hektar

Page 74: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

68

dengan dua kali tanam setahun. Penambahan bahan organik

(pupuk hijau, pupuk kandang, kompos dan sisa-sisa tanaman)

di dalam tanah sangat dibutuhkan untuk kehidupan

mikroorganisme di dalam tanah.

Bahan organik berupa limbah pertanian (jerami padi,

jerami jagung, dan lain-lain) dapat digunakan sebagai pupuk

organik. Lahan pertanian memerlukan pupuk organik untuk

mempertahankan kesehatan tanah serta kecukupan unsur hara

tanaman. Pengggunaan pupuk anorganik secara terus menerus

dalam jangka waktu yang lama ternyata dapat menyebabkan

kondisi tanah menjadi tidak sehat untuk pertumbuhan

tanaman.

Hal ini berkaitan dengan perubahan fisik tanah dan

mikrobiologi tanah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan

perakaran tanaman menjadi terganggu yang pada gilirannya

akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan. Berkurangnya kandungan bahan organik pada

lahan pertanian di Indonesia dewasa ini menunjukkan bahwa

sebenarnya diperlukan tidak kurang dari 100% tambahan

bahan organik untuk mengembalikan pada keadaan kesehatan

tanah yang normal. Bahan organik terdiri dari berbagai limbah

yang akan dijadikan pupuk organik.

Keberadaan bahan organik di dalam tanah merupakan

motivator adanya kehidupan di dalam tanah. Tanpa bahan

Page 75: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

69

organik tanah akan mati, tanah yang mati bila dipupuk dengan

bahan organik secara berkesinambungan dengan dosis yang

benar, tanah akan mudah memiliki daya ikat air yang tinggi

meningkatkan nilai tukar kation tanah, dan meningkatkan daya

dukung tanah sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi

hasil pertanian di Indonesia.

Proses pembuatan pupuk organik dapat dilakukan dalam

waktu relatif singkat dengan penambahan indikator EM4 yang

disebut dengan Bokashi. Bahan utama (bahan organik) yang

dibutuhkan untuk membuat Bokashi ada beberapa macam

seperti jerami padi, pupuk kandang sekam atau serbuk gergaji.

Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik dengan

teknologi EM4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik

untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan produksi

tanaman. Bokashi sangat berguna bagi petani sebagai sumber

pupuk organik yang siap pakai dalam waktu singkat, yang

berguna secara sinergis dapat menekan populasi hama dan

penyakit tanaman, meningkatkan kesuburan tanah secara fisik,

kimia dan biologi sehingga penggunaan pupuk anorganik

dibidang pertanian dapat dikurangi.

Adapun bahan pembuatan Bokashi terdiri dari:

Jerami padi 200 kg (dipotong 5-10 cm), sekam 100 kg,

kotoran sapi 100 kg, dedak 10 kg, gula pasir/gula merah 10

sdm, EM4 200 ml (20 sdm) dan air secukupnya.

Page 76: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

70

Adapun teknik pembuatan Bokashi sebagai berikut:

Larutan EM4 + gula + air dicampur merata, jerami yang

telah dipotong ditambahkan dedak campurkan secara merata

dengan sekam, larutan jerami yang telah tercampur disiramkan

dengan larutan EM4. Pencampuran dilakukan secara perlahan-

lahan dan merata hingga kandungan air ± 30-40 %. Bahan

yang telah tercampur diletakkan diatas tempat yang kering

dengan tinggi 15 – 20 cm, kemudian bahan tersebut ditutup

dengan plastik hitam.

Tumpukan dipertahankan suhu antara 40-500 C untuk

mengontrolnya setiap 5 jam sekali suhunya diukur. Apabila

suhunya tinggi makanan bahan tersebut dibalik didiamkan

sebentar agar suhu turun lalu ditutup kembali. Proses

fermentasi ini berlangsung sekitar 4-7 hari.

Setelah bahan tersebut menjadi Bokashi, tumpukan

dibuka Dengan cirikan dengan warna hitam gembur tidak

panas dan tidak berbau. Dalam kondisi seperti ini Bokashi

dapat digunakan sebagai pupuk. Baru dapat dijadikan untuk

pupuk dengan dosis 2kg/batang.

Page 77: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

71

DAFTAR PUSTAKA

Bamualim A, Kuswandi, A. Azahari dan B. Haryanto. 2007.Sistem usahatani tanaman-ternak. Makalah disampaikanpada Seminar dan Expose Sistem Integrasi TanamanPangan dan Ternak 22-23 Mei 2007 di KP Muara, Bogor.

Musofie, A. 2002.Peran Ternak Sapi Potong dalam SistemUsaha Pertanian Organik. Lokakarya SIPT-2. Strategi danTeknologi Sistem Integrasi Padi – Ternak. DinasPertanian-Pemerintahan Provinsi D I Yogyakarta.

Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian. 2008.Pedoman Teknis integrasi Ternak Ruminansia –Tanaman. Direktorat Budidaya Ternak RuminansiaDirektorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian,Jakarta.

Diwyanto, K., dan B. Haryanto. 2003. Integrasi ternak denganusaha tanaman pangan. Makalah disampaikan padaTemu Aplikasi Paket Teknologi di BPTP KalimantanSelatan. Banjarbaru, 8-9 Desember 2003.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian DepartemenPertanian. 2005.Prospek dan Arah PengembanganAgribisnis Sapi. Departemen Pertanian, Jakarta.

Djajanegara, A., B. Risdiono, A. Priyanti, D. Lubis dan K.Diwiyanto. 2001. Crop-Animal Systems Research Network(CASREN) Indonesia. Laporan Penelitian. Pusat Penelitiandan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian. 2008.Pedoman Teknis Integrasi Ternak Ruminansia –Tanaman. Direktorat Budidaya Ternak RuminansiaDirektorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian,Jakarta.

Page 78: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

72

MEMAHAMI RANTAI NILAI KOPI ARABIKA GAYO DARIPETANI KE KONSUMEN

Oleh : Rini Andriani

Sumber gambar: Google search

Kopi Arabika di dataran tinggi Gayo merupakan komoditas

penting bagi perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh

Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues. Areal yang cukup luas,

kesuburan tanah dan iklim di kawasan ini sesuai untuk

pengembangan Agribisnis kopi Arabika. Komoditas ini

merupakan salah satu komoditas yang pengembangannya

diprioritaskan oleh Pemerintah Indonesia saat ini dikarenakan

memiliki cita rasa yang khas dan banyak digemari oleh pecinta

kopi di tanah air bahkan ke negara-negara konsumen.

Tahapan-tahapan sampainya biji-biji kopi ke tangan

konsumen dalam bentuk kopi bubuk hingga menjadi kopi

seduhan yang nikmat itulah yang dinamakan rantai nilai kopi.

Page 79: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

73

Sedangkan pengertian dari rantai nilai itu sendiri adalah

berbagai kegiatan kompleks yang dilakukan oleh berbagai

pelaku (produsen utama, pengolah, pedagang, penyedia jasa)

untuk membawa bahan baku melalui suatu rantai hingga

menjadi produk akhir yang dijual (ACIAR, 2012).

1. Penanaman

Perbanyakan tanaman bisa dilakukan secara generatif dan

vegetatif dan penanaman dilakukan pada awal musim hujan.

Tanaman kopi bisa ditumpangsarikan dengan tanaman

semusim seperti kubis, tomat, cabai, dan kacang-kacangan

serta dengan tanaman tahunan berupa pohon seperti jeruk,

terong belanda, alpukat, kesemek. Hal ini untuk melindungi

tanaman kopi dari angin yang dapat mematahkan dahan

tanaman. Dalam hal pemeliharaan tanaman, petani juga harus

rajin memberikan unsur hara tanah, membasmi hama dan

penyakit serta melakukan pemangkasan batang tunggal.

2. Panen

Warna buah adalah hal utama yang perlu diperhatikan

pada saat panen, yaitu maksimum merah minimum kuning.

Dengan melihat warna buah dapat diduga kualitas biji kopi

yang akan diperoleh.

Page 80: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

74

3. Pengangkutan

Setelah dipanen hasilnya harus segera diangkut ke tempat

pengolahan agar tidak terjadi pembusukan, paling lambat 12

jam harus sudah sampai di tempat pengolahan.

4. Sortasi Buah

Sebelum melakukan pengolahan, buah kopi dibersihkan/

dipisahkan dari daun, ranting, kerikil dan kotoran lainnya.

Dominan buah warna hijau 5%, buah busuk atau kering 5%.

Perlu dilakukan sortasi sebelum digiling jika syarat tersebut

tidak terpenuhi. Masing-masing warna buah (buah muda/hijau,

busuk, terlalu masak, setengah kering, kering dan kotoran lain)

dipisahkan untuk menjaga citarasa.

5. Pengolahan

Buah kopi yang telah disortasi dimasukkan ke dalam

pulping untuk memisahkan kulit buah dari biji. Kemudian di

fermentasi sekitar 12 jam. Setelah itu dilakukan pencucian dan

pengapungan, penirisan serta penjemuran kopi gabah.

Penjemuran dilakukan paling sedikit 4 jam pada terik matahari,

kemudian di huller dan dikeringkan lagi dalam bentuk kopi

labu.

6. Penanganan biji kopi

Pada tahap ini biji dikelompokkan sesuai dengan ukuran

dan mutu fisik untuk menentukan jenis dan keseragamannya

dan kualitas citarasa seduhan kopi.

Page 81: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

75

7. Pengemasan

Tahap akhir dari proses ini bertujuan untuk

mempertahankan mutu fisik dan citarasa, mengamankan dari

serangan hama penyakit, mempermudah penanganan dan

mempermudah proses pengangkutan.

Untuk pemasaran, biji-biji kopi dari petani ditampung oleh

koperasi ataupun pedagang pengumpul untuk eksportir.

Harganya mencapai Rp. 23.000,-/Kg. Salah satu Koperasi yang

sudah berkembang dalam pengolahan biji kopi di Aceh Tengah

adalah Koperasi Babburrayan. Koperasi ini sudah memiliki

peralatan pengolahan yang cukup modern dan berskala besar

mulai dari mesin Huller, Grader, Desimetri, dll. Koperasi ini

menampung biji kopi dari para petani anggotanya untuk

kemudian diolah dan dipasarkan hasilnya baik untuk ekspor

maupun untuk industri nasional melalui jalur khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Kopi Gayo TembusPasar Amerika.http://ditjenbun.pertanian.go.id/pascapanen/berita-157-kopi-gayo-tembus-pasaran-amerika-.html. Diakses 21 Mei2015

Australian Centre for International Agricultural Reseach(ACIAR). 2012. Membuat Rantai Nilai Lebih BerpihakPada kaum Miskin. Buku Pegangan Bagi Praktisi AnalisisRantai Nilai. Canberra. 146 halaman.

Page 82: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

76

Buku Panduan Upaya peningkatan Produksi dan Kualitas KopiArabika Gayo Yang Berkelanjutan. 2012. Kerjasama IOMSEGA dan Universitas Gajah Putih. Didanai oleh AcehEconomic Development Financial Facility (AEDFF).Takengon.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. ProsidingSimposium Kopi. 2006. Surabaya, 2-3 Agustus 2006.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2008. PanduanBudidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo.

Page 83: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

77

PENGEMBANGAN USAHA KOMODITI PALA ACEH

Oleh : Idawanni

Pendahuluan

Tanaman pala (Myristica fragrant Houtt) adalah tanaman

rempah asli kepulauan Maluku (Purseglove et all., 1995).

Selanjutnya tanaman pala terus menyebar dan berkembang di

Sulawesi Utara sampai ke Aceh (Sunanto, 1993).

Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai

ekonomis dan multiguna karena setiap bagian tanaman dapat

dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan dan minuman.

Biji beserta fulinya juga merupakan bahan ekspor hasil

perkebunan yang cukup penting. Indonesia merupakan negara

pengekspor biji pala dan fuli terbesar di pasaran dunia. Sampai

saat ini diperkirakan 85% kebutuhan pala di pasaran dunia

berasal dari Indonesia dan sisanya dipenuhi dari negara lainnya

seperti Grenada, India, Srilangka dan Papua Newgini (Bachmid,

2008).

Hasil pala Indonesia mempunyai keunggulan dipasaran

dunia karena memiliki aroma yang khas dan memiliki rendemen

minyak yang tinggi. Buah ini dikenal sebagai tanaman rempah

yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna. Setiap bagian

tanaman, mulai dari daging, biji, hingga tempurung pala dapat

dimanfaatkan untuk industri makanan, minuman maupun

Page 84: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

78

kosmetika. Tanaman pala sebagai salah satu tanaman

perkebunan, yang dapat menghasilkan devisa yang cukup

besar (Sunanto, 1993).

Tinggi pohon pala dapat mencapai 20 m dan usianya bisa

mencapai ratusan tahun. Akibat nilainya yang tinggi sebagai

rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas

perdagangan yang penting sejak masa lampau. Istilah ‘pala’

juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan

(Rismunandar, 1990).

Tumbuhan ini berumah dua (Dioecious) dimana bunga

jantan dan bunga betina terdapat pada individu/pohon yang

berbeda. sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina.

Untuk menentukan populasi tanaman dengan perbandingan

jenis kelamin jantan dan betina optimum pada pertanaman

pala harus menunggu sampai tanaman berbunga (± 5 tahun).

Dari 100 biji pala yang ditanam rata-rata terdapat 55 pohon

betina, 40 pohon jantan dan 5 pohon yang hermaphrodite.

Daun pala berbentuk elips langsing, buahnya berbentuk

lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan

beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging

buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji

akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah

menghasilkan satu biji berwarna coklat.

Page 85: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

79

Di Provinsi Aceh daerah penghasil minyak pala bersentral

di Aceh Selatan. Di daerah Tapaktuan ini terdapat beberapa

perusahaan atau industri penyulingan minyak pala dan

merupakan salah satu industri yang tumbuh dan berkembang

karena banyaknya buah pala yang terdapat di Kabupaten Aceh

Selatan tersebut. Kualitas tanaman pala asal Aceh dan Maluku

menjadi primadona dan digemari oleh masyarakat

internasional. Kedua daerah itu telah dikenal mengembangkan

tanaman pala sejak berabad lalu. Salah satu penyebab Maluku

dan Aceh diserang oleh Belanda, karena kedua daerah ini

menyimpan cadangan pala yang melimpah dan rempah-

rempah lainnya, seperti cengkeh dan lain-lainnya.

Di Aceh Selatan, pala jenis myristica fragans paling

banyak dibudidayakan. Pala jenis ini memiliki kualitas ekonomi

lebih tinggi dan harga jual lebih mahal di pasaran internasional.

Data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Aceh Selatan

menyebutkan bahwa di tahun 2001 Aceh Selatan mampu

menghasilkan 4.937 ton pala dengan devisa sedikitnya Rp 6,5

milyar.

Dari tahun 1995 sampai 2000 rata-rata terjadi penurunan

produksi 320 ton setiap tahun. Pada tahun 2005, produksi pala

hanya mencapai 4.321 ton, dan tahun 2011 hanya terjadi

sedikit peningkatan produksi yaitu menjadi 4.650.

Page 86: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

80

Adapun distribusi penghasil pala serta luas lahan yang

dimiliki untuk komoditi ini masing-masing kabupaten dapat

dilihat pada tabel berikut:

Luas Lahan dan Produksi Pala di Aceh 2011

No Kabupaten/kota Luas/Area (ha) Produksi(Ton)1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.

SimeulueAceh SingkilAceh SelatanAceh TenggaraAceh TimurAceh BaratAceh BesarPidieBireunAceh UtaraAceh Barat dayaNagan RayaAceh JayaBener MeriahSabangPidie Jaya

1.38964

14.18343164248109150148

4.6831221351215318

8312

4.6508-

154410253531935183-4

Total 21.522 5.261Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh.

Tabel di atas menunjukkan produksi pala tahun 2011

terbesar dihasilkan oleh Kabupaten Aceh Selatan, seluas

14.183 Ha, dengan produksi 4.650 ton. Di bawahnya menyusul

Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dengan luas lahan 4.683

Ha dengan total produksi 319 ton per tahun.

Page 87: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

81

Mengenal Tanaman Pala

Umumnya pohon pala mulai berbuah pada umur 7 tahun

dan pada umur 10 tahun telah berproduksi secara

menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat dan

pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Pohon pala

terus berproduksi sampai umur 60–70 tahun. Buah pala dapat

dipetik (dipanen) setelah cukup masak (tua), yaitu sekitar 6–7

bulan sejak mulai bunga dengan tanda-tanda buah pala yang

sudah masak adalah jika sebagian dari buah tersebut tersebut

mulai merekah (membelah) melalui alur belahnya dan terlihat

bijinya yang diselaputi fuli warna merah. Jika buah yang sudah

mulai merekah dibiarkan tetap dipohon selama 2-3 hari, maka

pembelahan buah menjadi sempurna (buah berbelah dua) dan

bijinya akan jatuh di tanah.

Pala dipanen biji dan salut bijinya (Arillus), dalam

perdagangan salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa

Inggris disebut mace. Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga

kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan

waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam, biji akan

menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji

digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji

dijual sebagai pala.

Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala

dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus,

Page 88: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

82

sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai

sebagai campuran parfum atau sabun.

Manfaat pala tidak hanya dari bijinya saja. Daging

buahnya yang berair dan berasa asam yang selama ini juga

telah dimanfaatkan dalam industri rumah tangga sebagai

makanan ringan. Begitu pula dengan selubung biji pala yang

berwarna merah, biasanya dijadikan bahan campuran ketika

mengolah minyak pala.

Manfaat dari Tanaman Pala

Selain sebagai rempah-rempah, tanaman pala juga

banyak manfaat lainnya seperti kulit, batang, daun, fuli, biji,

daging buah pala.

a. Kulit batang dan daun

Batang/kayu pohon pala yang disebut dengan “kino”

hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar, sedangkan kulit

batang dan daun tanaman pala dapat menghasilkan minyak

atsiri

b. Fuli

Fuli adalah benda yang menyelimuti biji buah pala yang

berbentuk seperti anyaman pala, disebut “bunga pala”. Bunga

pala ini dalam bentuk kering banyak dijual di dalam negeri. Fuli

ini sebaiknya dijemur pada panas matahari yang tidak terlalu

panas selama beberapa jam, kemudian diangin-anginkan. Hal

Page 89: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

83

ini dilakukan berulang-ulang sampai fuli itu kering. Warna fuli

yang semula merah cerah, setelah dikeringkan menjadi merah

tua dan akhirnya menjadi jingga. Dengan pengeringan seperti

ini dapat menghasilkan fuli yang kenyal (tidak rapuh) dan

berkualitas tinggi sehingga nilai ekonomisnya pun tinggi pula.

Fuli ini juga bisa menghasilkan minyak atsiri dengan cara

menyuling fuli. Minyak atsiri ini warnanya jernih dan mudah

menguap. Minyak fuli juga dapat dipakai sebagai obat

rubefacien dan minyak gosok balsam untuk penghangat kulit.

c. Biji pala

Dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa nyeri yang

disebabkan oleh kedinginan dan masuk angin dalam lambung

dan usus. Biji pala sangat baik untuk obat pencernaan yang

terganggu dan obat muntah-muntah. Lemak yang dikeluarkan

oleh minyak pala sebagian besar diolah di Eropa dan

diperdagangkan sebagai Volatile oil of nutmeg. Minyak

digunakan untuk membuat minyak wangi, parfum dan sabun di

Eropa, isi biji pala juga dibuat serbuk untuk bumbu masakan

Barat dan Timur Tengah.

d. Daging buah

Daging buah pala sangat baik dan sangat digemari oleh

masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan,

misalnya: asinan pala, manisan pala, selai pala, sirup pala,

Manmelade daging buah pala yang masih muda.

Page 90: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

84

Jenis Pala

Tanaman pala memiliki beberapa jenis, antara lain:

1) Myristica fragrans Houtt

2) Myristica argentea Ware

3) Myristica fattua Houtt

4) Myristica specioga Ware

5) Myristica Sucedona BL

6) Myristica malabarica Lam

Jenis pala yang banyak diusahakan adalah terutama

Myristica fragrans, sebab jenis pala ini mempunyai nilai

ekonomi lebih tinggi daripada jenis lainnya. Disusul jenis

Myristica argentea dan Myristica fattua. Jenis Myristica

specioga, Myristica sucedona, dan Myristica malabarica

produksinya rendah sehingga nilai ekonomisnya pun rendah

pula.

Pemasaran

Jalur pemasaran pala sangat sederhana. Dimulai dari

petani, kemudian ke pedagang pengumpul di tingkat

kecamatan, baru kemudian dibawa ke pedagang besar,

biasanya di ibukota kabupaten. Sebelum dibawa ke Medan

dalam bentuk minyak atsiri Pala (nutmeg oil), buah pala masuk

ke pabrik penyulingan pala yang banyak terdapat di ibukota

kabupaten seperti Tapaktuan atau Blang Pidie.

Page 91: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

85

Peluang Usaha

Peluang usaha di sektor ini dapat dibagi dalam 3 (tiga)

jenis, yaitu pada bidang pembukaan perkebunan baru, bidang

pemrosesan lanjutan dari minyak pala dan bidang

pemasaran/trade.

Karena margin yang dinikmati oleh perantara selama ini

cukup besar, maka usaha di bidang pemasarannya menjadi

cukup menarik. Namun karena produksi minyak pala yang

dihasilkan dari Aceh masih relatif kecil untuk memenuhi

permintaan pasar internasional, maka usaha di bidang ini juga

menjadi sangat terbatas karena sudah adanya pemain lama

yang masih aktif. Oleh sebab itu untuk membuat industri ini

lebih menarik, maka pembukaan perkebunan pala yang baru

sangat disarankan untuk memperbesar volume produksi pala di

Page 92: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

86

Aceh. Setelah itu baru pemrosesan minyak pala dan

pembuatan produk turunannya baik yang berasal dari bunga,

daging buah dan biji pala dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Aspek Budidaya-budidaya Tanaman Pala.http://ditjenbun.deptan.go.id/ budtanreyar.

Sunanto,Hatta. Budidaya Pala Komoditas Ekspor . Yogyakarta:kanisius. 1993.

Rismunandar, 1992. Budidaya dan Tataniaga Pala. PenebarSwadaya, Jakarta.

Bachmid, 2008. Seks Rasio Pala di Blok Kebun Percobaan PT.Banda Permai

Purseglove. 1995. Prospek dan Strategi Pengembangan Pala diMaluku.

Page 93: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

87

PERBAIKAN PEMBIBITAN KOPIMELALUI INTRODUKSI VARIETAS,

PUPUK CAIR DAN NAUNGAN

Oleh: Yufniati ZA, Rahman Jaya, Rini Andriani

Pendahuluan

Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor penting

yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah penerimaan

devisa baik bagi negara pada umumnya maupun untuk daerah

sentra produksi khususnya. Perkebunan kopi di Indonesia

didominasi oleh perkebunan rakyat dengan total areal 1,06 juta

ha atau 94,14%, sementara areal perkebunan besar negara

39,3 ribu ha (3,48%) dan perkebunan besar swasta 26,8 ribu

ha (2,38%). Areal perkebunan rakyat tersebut dikelola oleh

sekitar 2,12 juta kepala keluarga petani (Direktorat Jenderal

Bina Produksi Perkebunan, 2004).

Menurut International Coffee Organization (ICO) tahun

2004, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar

keempat di dunia dengan kontribusi sebesar 60% produksi kopi

dunia.

Provinsi Aceh merupakan daerah penghasil kopi Arabika

terbesar di Indonesia dengan pusat pengembangannya terletak

di dataran tinggi Gayo yaitu di Kabupaten Aceh Tengah dan

Kabupaten Bener Meriah yang keseluruhannya merupakan

Page 94: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

88

usaha perkebunan rakyat. Pada tahun 2009 luas perkebunan

rakyat di dataran tinggi Gayo adalah 87.492 ha dengan rincian

48.001 ha di Kabupaten Aceh Tengah dan 39.491 ha berada di

Kabupaten Bener Meriah (Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Provinsi NAD, 2009). Akan tetapi dari luasan areal perkebunan

rakyat tersebut produksi yang dihasilkan hanya berkisar

±27.444 ton dengan tingkat produktivitas per hektarnya ±718

kg/tahun. Tingkat produksi dan produktivitas tersebut masih

relatif rendah jika dibandingkan dengan produktivitas kopi

Arabika nasional yang mencapai ±85.236 kg/tahun.

Pembibitan merupakan tahapan yang sangat penting

dalam budidaya tanaman kopi karena akan menentukan

kemampuan hidup tanaman pada tahap selanjutnya di

lapangan. Bibit yang bermutu merupakan hasil interaksi

tanaman dan faktor lingkungan. Rendahnya produktivitas kopi

Arabika di dataran tinggi Gayo disebabkan oleh belum

diterapkannya teknologi budidaya secara benar, sehingga

berpengaruh besar terhadap hasil produksi. Karena itu, upaya

peningkatan produktivitas, mutu dan citarasa melalui varietas–

varietas unggulan terus ditingkatkan.

Kebutuhan bibit bermutu dirasakan menjadi salah satu

masalah dalam peremajaan dan pengembangan kebun petani.

Keadaan ini dirasakan petani kopi di sentra produksi kopi

Page 95: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

89

Arabika di dataran tinggi Gayo yang merupakan sentra produksi

kopi Arabika di Provinsi Aceh.

Untuk itu perbaikan teknologi budidaya melalui

pembibitan harus dilakukan dengan tepat sehingga mampu

menghasilkan bibit kopi varietas unggul bermutu sesuai dengan

syarat teknis pembibitan.

Pertumbuhan Tanaman

Pengamatan pertumbuhan tanaman mencakup tinggi

tanaman, diameter batang dan jumlah pasang daun dilakukan

pada umur 1 BSP, 3 BSP dan 6 BSP. Tanaman dengan

perlakuan naungan 20%, 40% dan 60% dan pupuk cair 2,5 ml,

5ml dan 7,5 ml/1 liter air yang lebih tinggi pada varietas Timtim

dan Borbor bila dibandingkan dengan varietas P 88, meskipun

secara statistik tidak berbeda nyata (1,2, dan 3). Dari tiga

varietas yang diuji, diketahui bahwa varietas Timtim dan

Borbor dapat menampilkan tinggi tanaman lebih tinggi dan

diameter batang lebih lebar dibanding dengan varietas P 88.

Jumlah pasang daun setiap bulan bertambah sepasang daun,

pada umur 6 BSP tanaman kopi mempunyai 6 pasang daun.

Penambahan jumlah pasang daun dikarenakan oleh sifat

genetik dari tanaman kopi kedua varietas. Masing-masing jenis

tanaman kopi tumbuh sesuai dengan karakteristik genetiknya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sumiarsi dan Priyadi (2003),

Page 96: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

90

yang menyatakan bahwa pertumbuhan awal sangat

dipengaruhi oleh kondisi bibit di samping faktor genetik.

Tabel 1.Rata-rata Tinggi tanaman (cm) 3 varietas kopi dengan

penggunaan naungan dan pupuk cair di lahan Kebun

Percobaan Pondok Gajah Gayo, Kecamatan Bandar Kabupaten

Bener Meriah tahun 2013.Varietas/Pupuk

N1 N2 N3

1 BSP 3 BSP 6 BSP 1 BSP 3 BSP 6 BSP 1 BSP 3 BSP 6 BSP

V1 17,25 52,66 90,24 17,96 55,62 118,57 16,98 54,32 115,23

V2 20,83 67,89 122,33 21,24 64,41 124,77 21,04 65,3 122,65

V3 22,19 71,87 126,69 22,48 63,96 124,93 22,73 64,13 123,63

Rata-rata

varietas

20,09a 64,14b 113c 20,56a 61,33b 122c 20,25a 61,25b 120c

Keterangan : Angka-angka sejajar yang diikuti huruf sama berbedanyata pada taraf 0,05 Tukey.

Selanjutnya salah satu parameter pertumbuhan bibit kopi

yang diamati adalah diameter batang, secara lebih lengkap

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Diameter batang (mm) 3 varietas kopi

dengan penggunaan naungan dan pupuk cair di lahan

Kebun Percobaan Pondok Gajah Gayo, Kecamatan

Bandar Kabupaten Bener Meriah tahun 2013.

Page 97: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

91

Varietas/

Pupuk

N1 N2 N3

1

BSP

3 BSP 6

BSP

1

BSP

3

BSP

6

BSP

1

BSP

3

BSP

6

BSP

V1 3 3.09 3,18 3,06 3,15 3,24 3,03 3,12 3,21

V2 3 3.06 3,12 3,03 3,09 3,15 3 3,06 3,12

V3 3 3.06 3,12 3,03 3,09 3,15 3 3,06 3,12

Rata-rata

varietas

3a 3.07b 3,14c 3,04a 3,11b 3,18c 3,01a 3,08b 3,15c

Keterangan : Angka-angka sejajar yang diikuti huruf sama berbedanyata pada taraf 0,05 Tukey

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa secara bersama

pupuk dan kombinasi naungan memberikan respon yang sama

terhadap diameter batang tanaman pada seluruh varietas.

Penambahan diameter batang dari umur 30 HSP ke 60 HSP

hanya berkisar 0,01 mm.

Analisis kelayakan perlu dilakukan untuk melihat apakah

usaha yang dilakukan layak atau tidak untuk dikembangkan.

Hasil pengkajian didapat R/C Rationya adalah 1,82 dengan

harga kopi ditingkat petani sebesar Rp. 1.100.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Secara umum pertumbuhan bibit kopi arabika dari ketiga

varietas, perlakuan pupuk dan naungan terlihat baik.

Pertumbuhan paling tinggi terlihat pada varietas P 88 dengan

Page 98: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

92

naungan 75%.

2. Terjadi interaksi antara varietas, dosis pupuk, dan naungan

terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun.

Saran

1. Untuk kesinambungan data yang telah diperoleh, perlu

kegiatan lanjutan pada masa yang akan datang agar bibit

yang ada di lapangan untuk dilihat tingkat produktivitas

masing-masing perlakuan.

2. Diharapkan bibit varietas P-88 yang telah dihasilkan dari

pengkajian ini dapat disalurkan kepada petani untuk

dikembangkan di Dataran Tinggi Gayo.

DAFTAR PUSTAKA

AEKI, 1997. Statistik Kopi. Jakarta.

Darmawijaya, I, 1975. Klasifikasi Tanah Kopi. Komisi teknisPerkebunan V. Budidaya Kopi-Coklat. Tretes.

Dinas Perkebunan dan Kehutan Provinsi NAD, 2008. LaporanTahunan. Banda Aceh.

Karim, A. 1996b. Hubungan Antara Elevasi dan Lereng denganProduksi Kopi Arabika Catimor di Aceh Tengah. JurnalPenelitian Pertanian, Fakultas Pertanian, UISU, Medan.

Page 99: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

93

Karim, A dan Darusman. 1997a. Potensi Bahan Baku PupukOrganik Sumber Lokal pada Perkebunan Kopi Organik diAceh Tengah. Makalah Disajikan pada Seminar BulananFakultas Pertanian Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, 22September 1997.

Nur, A.M, 1992, Pemangkasan Tanaman Kopi. Pusat PenelitianKopi dan Kakao, Jawa Timur.

Nur, A.M, 1996. Aspek Agronomi Diversifikasi Kopi Arabikadengan Tanaman Jeruk Keprok Gayo di Aceh Tengah.

Renes, H. 1989. Arabika Coffee in Aceh Tengah, Projek PPW-LTA 77- Canard/a. Small Holder Coffeee Development inAceh Tengah, Consultan Report An Aplloed ArabikaCoffee Research, May 1985 – Juni 1989.

RetnoHulupi. 2008. Bahan Tanam Kopi Arabika AnjuranNasional yang Sesuai Untuk Dataran Tinggi Gayo.Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jakarta.

Sarief, E S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan tanah Pertanian.Pustaka Buana. Bandung. 197 hal.

Sitompul, S. M. Dan B. Guritno. 1995. Analisis pertumbuhantanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Soekadar Wiryadiputra, 2008. Hama-hama Utama pada KopiArabika. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi ArabikaGayo.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jakarta.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 217hal.

Page 100: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

94

Sofyan Souri, 2001. Penggunaan Pupuk Kandang MeningkatkanProduksi Padi. Folder ARMP. Instalasi Penelitian danPengkajian Teknologi Pertanian Mataram. Mataram.

Sumiarsi, N dan D. Priyadi. 2003. Interaksi antara VariasiKonsentrasi Hormon dan Interaksi Penyinaran Mataharipada Pertumbuhan Biji Serdang, Agrista 7 (3): 255-258.

Winaryo, 2003. Standart dan Sertifikasi Perkebunan Organik.Makalah Disampaikan pada Ekspose Teknologi PHT diJogya.

Winaryo, Usmandan S. Mawardi. 1994. Pengaruh KomposisiBahan Baku dan Lama Pengomposan Terhadap KualiatasKompos. Laporan Penelitian. Proyek Penelitian KopiArabika, Balai Penelitian Kopi Gayo, Pondok Gajah, AcehTengah.

Page 101: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

95

AZOLLA, TANAMAN PAKU AIR YANG MENGUNTUNGKANPADI SAWAH

Oleh : Eka Fitria

Azolla berasal dari bahasa latin “azollaceae”, yang

merupakan tanaman paku air yang termasuk ordo Salviniales,

family Azollaceae. Azolla mempunyai beberapa spesies yaitu A.

caroliniana, A. filiculoides, A. mexicana, A. microphylla, A.

rubra, A. nilotica, dan A. Pinnata. Spesies yang banyak

terdapat di Indonesia terutama di pulau Jawa adalah Azolla

pinnata. Azolla banyak tumbuh di lahan sawah atau pada

ketebalan air optimal 3-5 cm maupun pada permukaan tanah

yang lembab.

Selama hidupnya azolla bersimbiosis mutualistis dengan

ganggang hijau biru (Anabaena azollae), yang mampu

memfiksasi nitrogen (N2). Kemampuan simbiosis azolla

anabaena untuk mereduksi nitrogen dari atmosfer menjadi

amonia melalui enzim denitrogenase cukup efektif

(Kuncarawati, 2005).

Jumlah unsur nitrogen yang dapat ditambat melalui

simbiosis Azolla-Anabaena azollae cukup tinggi. Besarnya

aktivitas penambatan nitrogen (N2) adalah 7,2 - 7,8 mg N2 per

gram berat/kering (Kuncarawati, 2005). Pada kondisi

pertumbuhan azolla yang baik dapat dihasilkan 335 - 675 kg

Junal DEDIKASI Volume 3 Nopember 2005

Page 102: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

96

N2/Ha/th atau setara dengan 333 ton berat basah Azolla sp,

dengan kandungan nitrogen sebesar 840 kg per hektar luas

tanah (Sugiharto dalam Maftuchah,1998 ).

Azolla merupakan salah satu sumber bahan organik bagi

lahan sawah. Biomassa azolla dapat dijadikan sebagai pupuk

organik sumber Nitrogen (N) yang sangat cocok dikembangkan

oleh para petani karena aplikasinya sangat mudah dan murah.

Penggunaan azolla pada lahan sawah bisa dengan disebar

langsung ataupun dibenamkan.

Sebelum digunakan, azolla terlebih dahulu diperbanyak

pada kolam. Bibit yang dipakai adalah yang masih muda (umur

2 minggu), hal ini mempengaruhi pada proses produktifitas.

Pemberian pupuk tambahan seperti N, P dan K sangat penting

untuk memacu pertumbuhan bibit azolla.

Setelah jumlahnya cukup, azolla disebar atau dibenamkan

di sawah dengan frekuensi empat kali yaitu pada saat

pengolahan tanah pertama dan kedua, saat penyiangan kesatu

dan kedua. Setelah dibenamkan azolla segar terdekomposisi

dan melepaskan hara nitrogen dan hara lainnya. Dengan cara

demikian dapat menghemat pupuk Urea 60 - 80% dari total

kebutuhan pertumbuhan padi. Selain sebagai sumber N, azolla

juga sebagai tanaman penutup (lapisan azolla) yang juga

berpotensi untuk meningkatkan produksi padi.

Page 103: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

97

Beberapa keuntungan penggunaan azolla pada padi

sawah: 1) Mengurangi penggunaan pupuk kimia khususnya

pupuk N, 2) Meningkatkan pendapatan petani karena lebih

efisien dalam biaya pengelolaan budidaya padi sawah, 3)

Meningkatkan kualitas mutu gabah, 4) Dalam jangka panjang

akan menguntungkan kondisi tanah menuju sistem pertanian

yang berkelanjutan.

Tabel 1. Susunan hara Azolla (%) berdasarkan Berat KeringUnsur Kandungan Unsur Kandungan

Abu 10,50 Magnesium 0,5-0,6Lemak kasar 3,0-3,30 Mangan 0,11-0,16Protein kasar 24-30 Zat Besi 0,06-0,26Nitrogen 4,5 Gula Terlarut 3,5Fosfor 0,5-0,9 Kalsium 0,4-1,0Kalium 2-4,5 Serat Klorofil 9,1Pati 6,54 Klorofil 0,34-0,55

Sumber : Maftuchah,1994

Pengganti Urea

Berdasarkan komposisi kimia, azolla sangat efektif

digunakan sebagai pupuk organik untuk mempertahankan

kesuburan tanah, setiap hektar sawah memerlukan azolla

sejumlah 20 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan

setiap musim tanam, maka tingkat pemakaian pupuk buatan

akan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan pada pemberian

pertama seperempat bagian unsur yang dikandung azolla

langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini,

setara dengan 65 kg pupuk urea. Pada musim tanam ke-2 dan

Page 104: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

98

ke-3, azolla mensubsitusikan seperempat sampai sepertiga

dosis pemupukan. Penggunaan azolla sebagai pupuk, selain

dalam bentuk segar, baik juga dalam bentuk kering dan

kompos.

Azolla sebagai Bahan Pakan

Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup tinggi.

Kandungan protein mencapai 31,25 %, lemak 7,5 %,

karbohidrat 6,5 %, gula terlarut 3,5 % dan serat kasar 13 %.

Untuk pakan bebek, penggunaan azolla segar yang masih

muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan

bebek. Berdasarkan hasil penelitian, campuran Azolla 15 % ke

dalam ransum, terbukti tidak berpengaruh buruk pada bebek.

Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap

normal. Ini berarti penggunaana azolla bisa menekan 15 %

biaya pembelian pakan bebek. Hal ini tentunya menguntungkan

bagi peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan.

Tabel 2. Sifat pupuk kandang kambing dan azollaParameter Satuan Kambing Azolla

Kadar Air % 16.63 37.16pH H20 - 8.47 8.06pH KCL - 6.66 6.78DHL dS m-1 0.85 0.89Bahan Organik % 70.12 87.97C-Organik % 30.06 31.38KPK Cmol (+) kg-1 54.05 -N Total % 1.49 1.98Nisbah C/N - 20.31 15.77P Total % 0.53 1.24K Total % 3.58 1.22

Sumber: Utami, S.N.H, 2012

Page 105: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

99

Penambahan nitrogen dengan pemberian bahan organik

dapat dilakukan melalui pemberian pupuk kandang dan azolla.

Kemampuan azolla menambat N mencapai 1,4 kg N/ha/hari (Sri

Nuryani Hidayah Utami, 2012). Pemberian dosis pupuk

nitrogen sebanyak 50 % (100 kg/ ha) dan pemberian Azolla

michrophylla sebanyak 1,13 ton/ ha memberikan hasil yang

baik pada parameter tinggi tanaman 2-6 MST, jumlah anakan

2-7 MST (Nurmayulis dkk, 2011).

Sumber: https://www.google.com/search?q=Utilization+of+Azolla+in+rice+paddy

Menurut (Haryanto, 2008) pemupukan dengan pupuk

buatan yang dikombinasikan dengan azolla dapat

meningkatkan produksi sekitar 10-30 % dibandingkan dengan

pemupukan dengan pupuk urea pada takaran rekomendasi.

BATAN menambahkan bahwa penggunaan azolla dapat

menghemat penggunaan pupuk Nitrogen anorganik sebanyak

25-50 %.

Tyasmoro (2006), menyatakan bahwa pemberian azolla

mengakibatkan peningkatan pertumbuhan tanaman padi.

Untuk komponen luas daun dan berat kering total tanaman

Page 106: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

100

juga lebih tinggi dibanding perlakuan azolla tanpa urea dan

urea tanpa azolla (Rahmatika, 2009). Perhitungan nilai R/C

ratio tertinggi terdapat pada perlakuan 75% N azolla + 25% N

urea yakni sebesar 4,96 artinya setiap rupiah investasi pada

usaha tani ini menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 4,96,-.

Pemberian bahan organik dapat meningkatkan luas daun

dan berat kering tanaman. Nitrogen yang cukup tersedia

pada fase vegetatif menghasilkan jumlah anakan yang banyak

dan luas daun yang lebih tinggi. Unsur N, P dan K yang

cukup tersedia pada perlakuan kombinasi persentase N azolla

dan N urea menghasilkan luas daun dan indeks luas daun

yang tinggi. Seiring dengan peningkatan luas daun, maka

produk biomassa yang dihasilkan juga tinggi.

Lapisan azolla di atas permukaan lahan sawah dapat

menghemat penggunaan urea sebanyak 50 kg/ha, jika

perkembangan azolla sangat tinggi bisa menghemat

penggunaan pupuk urea sampai 100 kg/ha (Kusumo, 2008).

Selanjutnya pemberian kompos azolla dengan dosis 6 ton/ ha

memberikan hasil terbaik tanaman padi sawah sebesar 12,05

ton/ ha atau meningkatkan berat produksi gabah sebesar

21,03% (Kaimuddin, Bachrul Ibrahim dan Lina Tangko. 2008;

Anna Hedhiati. 2008 dalam Gunawan, 2014).

Jumlah anakan pada umur umur 6 minggu tertinggi juga

dicapai pada pemberian azolla sebanyak 400 gr/pot yaitu

Page 107: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

101

sebanyak 24 anakan, sementara berat kering brangkasan

tertinggi juga pada pemberian azolla sebanyak 400 gr/ pot

yaitu sebesar 62,93 gram (Gunawan, 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kelompok Pemupukan danNutrisi Tanaman. PATIR-BATAN. Jakarta (2010),www.batan.go.id/patir/pert/pemupukan/pemupukan.html. Diakses tanggal 13 -03-2010.

Gunawan, I., 2014. Kajian Peningkatan Peran Azolla SebagaiPupuk Organik Kaya Nitrogen pada Padi Sawah. JurnalPenelitian Pertanian Terapan Vol. 14 (2): 134-138.Politeknik Lampung.

Haryanto, Rasjid, H., Dan Sisworo, E.L., 2008. Azolla sumberN terbarukan bagi padi sawah, Prosiding Simposiumdan Pameran teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi,Batan. Jakarta,145 – 149.

http://sholihnugroho.blogspot.com/2011/03/manfaat-tanaman-azolla-azolla-pinnata-r.html. Diakses tanggal 27-01-2015.

http://dkwek.com/1551/membuat-pupuk-cair-dan-kompos-dari-azolla-microphylla/. Diakses tanggal 9-2-2015.

Kuncarawati, I,.L., Husen, S., dan Rukhiyat, M., 2005. AplikasiTeknologi Pupuk Organik Azolla Pada Budidaya Padi SawahDi Desa Mandesan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar.Jurnal Dedikasi Volume 3. 10-16 hal.

Kusumo, D. 2008. Beberapa hasil penelitian tentang azolla.http://kolamazolla.blogspot.com/2009/10/penelitian-azolla-di-faperta-ugm.html.

Page 108: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

102

Maftuchah, 1994. Asosiasi Azolla Dengan Anabaena SebagaiSumber Nitrogen Alami Dan Manfaatnya Sebagai BahanBaku Protein. Pusat Bioteknologi Pertanian.Universitas Muhammadiyah Malang.

Nurmayulis, Utama, P., Firnia, D., Yani, H, dan Citraresmini,A., 2011. Respons Nitrogen dan Azolla terhadapPertumbuhan Tanaman Padi Varietas Mira I denganMetode SRI.Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi.115-129 hal.

Nurmansyah. 2009. Aplikasi azolla sebagai upaya mitigasi gasmetan pada lahan padi sawah beririgasi. InstitutPertanian Bogor.

Rahmatika,W., 2010. Pertumbuhan tanaman padi (Oryzasativa.L) akibat pengaruh persentase N (azolla dan urea).Primordia Volume 6 No.2. Kediri. 84-88 hal.

Tyasmoro, S.Y. 2006. Sinergi Unsur Hara Fosfat danMolibdenum pada Penyediaan N- Azolla (Azollamycorphylla L.) untuk Padi Sawah dalam Upaya EfisiensiPenggunaan Pupuk Nitrogen (Urea). Disertasi S3Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.

Utami, S.N.H., Purwanto, B.H. dan Putra R.C. 2012. Pengaruhpupuk kandang kambing dan azolla terhadap beberapasifat tanah dan serapan padi di sawah organik Sambirejo,Sragen. UGM. Yogyakarta. 105-117 hal.

Page 109: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

103

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMANTERPADU (SSLL--PPTTTT)) TTEERRHHAADDAAPP PPEENNIINNGGKKAATTAANN

PPRROODDUUKKTTIIVVIITTAASS PPAADDII DDIIKKAABBUUPPAATTEENN PPIIDDIIEE JJAAYYAA

Oleh: M. Nasir Ali dan Husaini Yusuf

Pendahuluan

Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok

sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, pakan dan industri

dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat

seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan

berkembangnya industri pangan dan pakan. Dari sisi ketahanan

pangan nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.

Sasaran produksi padi nasional tahun 2011 adalah 70,59 juta

ton GKG atau meningkat 5,54% dibandingkan sasaran produksi

sebelumnya, sasaran tanam 13,41 juta ha, sasaran panen

13,13 juta ha dengan sasaran produktivitas 53,77 ku/ha. Upaya

peningkatan produksi padi, yang terfokus pada penerapan SL-

PTT tahun 2010 telah berhasil menjadi pemicu dalam

meningkatkan produksi padi sebesar 5,91% (ARAM 2009).

(Dirjen Tanaman Pangan, 2010).

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah menginisiasi

aplikasi SL-PTT lahan sawah irigasi sejak 1999 di Sukamandi,

peningkatan hasil padi yang diperoleh dengan penerapan SL-

PTT berbeda menurut tingkat dan skala luasan usaha. Pada

Page 110: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

104

tingkat penelitian dan demonstrasi dengan luasan terbatas

(1,0-2,5 ha) melalui model SL-PTT hasil padi dapat meningkat

rata-rata 37% (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2009).

Provinsi Aceh merupakan salah satu sentra produksi padi

dalam negeri dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan,

pakan dan industri nasional yang setiap tahunnya terus

meningkat. Sekitar 2,40 % kebutuhan beras nasional dipenuhi

dari Provinsi Aceh, dengan rerata produktivitas 4,6 ton/ha

(Dinas Pertanian TPH Prov. Aceh, 2010). Produktivitas padi

Provinsi Aceh mengalami peningkatan dari 4,26 ton per hektar

pada 2008, meningkat jadi 4,32 ton per hektar pada 2009 atau

meningkat sebesar 1,37 persen, sedangkan target peningkatan

pada tahun 2012 sebesar 6,08% atau 4,6 ton per hektar (BPS,

2011).

Ketersediaan lahan sawah potensial seluas 408.486 ha

tersebar pada 21 kabupaten/kota. Ini menjadi peluang dalam

peningkatan produksi dan produktivitas mengingat dewasa ini

konversi lahan terus terjadi dari lahan produktif ke sektor non

pertanian, diperkirakan mencapai 100 ribu hektar/tahun

(Balitklimat, 2009). Disamping pula terjadi perubahan iklim

yang menjadi ancaman utama pada sektor pertanian.

Pidie Jaya merupakan salah satu kabupaten hasil

pemekaran dari induknya yakni Kabupaten Pidie yang terjadi

pada tahun 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Page 111: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

105

2007. Namun jika dilihat dari perkembangannya di sektor

pertanian, produksi padi malah melampaui kabupaten

induknya. Data yang dirilis Pidie Jaya Dalam Angka, pada tahun

2011, produktivitas padi di Kabupaten Pidie Jaya sebesar 7,99

ton/ha dengan total produksi 103.504 ton.

Hasil kajian yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Aceh 2010 pada beberapa demontrasi plot

(demplot) mencapai 8,0 – 9,0 ton/ha. Demikian pula hasil

demfarm dan demarea yang didampingi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Peternakan dan Badan Penyuluhan

Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) pada MT 2009-2010

telah menghasilkan 7,0 – 9,0 ton/ha.

Salah satu tujuan dari kegiatan diseminasi SL-PTT adalah

meningkatkan adopsi teknologi, peningkatan produksi dan

efisiensi biaya usahatani. Sekolah Lapang ini diharapkan dapat

memberi suatu daya tarik tersendiri terhadap petani dalam

memecahkan masalah. Dengan pendekatan SL-PTT juga

diharapkan petani dapat berpartisipasi aktif sejak perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi, dan menentukan paket yang terbaik.

SL-PTT yang nantinya diharapkan dapat ditiru dan diadopsi

oleh pengguna secara berkelanjutan.

Page 112: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

106

Komponen Teknologi Unggulan PTT

Adapun komponen teknologi yang dianjurkan dalam

SLPTT adalah; (1) Penggunaan varietas unggul baru (VUB)

berlabel yang berdaya hasil tinggi, bernilai ekonomi tinggi. (2)

Pemupukan berimbang dan sesuai kebutuhan tanaman. (3)

Penggunaan pupuk organik berupa kompos dan pupuk

kandang sebagai penyedia hara dan pembenah tanah. (4)

Penggunaan alat mesin (alsin) berupa alat pra panen dan

pasca panen untuk menekan kerusakan hasil. (5) Pengairan

dan pompanisasi dengan pemanfaatan air irigasi, air hujan. (6)

Penggunaan benih bermutu dengan varietas unggul tahan

terhadap hama dan penyakit, berpotensi hasil tinggi dan mutu

hasil yang lebih baik. (7) Penanaman yang tepat waktu,

serentak dan jumlah populasi yang optimal dapat menghindari

serangan hama dan penyakit. (8) Pemberian pupuk secara

berimbang berdasarkan kebutuhan tanaman dan ketersediaan

hara tanah dengan prinsip tepat jumlah, jenis, cara, dan waktu

aplikasi. (9) Pemberian air pada tanaman secara efektif dan

efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.

(10) Perlindungan tanaman dilaksanakan untuk mengantisipasi

dan mengendalikan serangan OPT tanaman dengan

meminimalkan kerusakan atau penurunan produksi akibat

serangan OPT. (11) Penanganan panen dan pasca panen tepat

waktu. (Pusbangluhtan, 2008).

Page 113: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

107

Karakteristik Lokasi

Desa Meunasah Raya merupakan desa terpilih untuk

mendukung percepatan alih teknologi budidaya tanaman padi

dalam pendampingan program SL-PTT padi sawah. Desa ini

adalah termasuk kawasan sentra produksi padi dari 19 desa di

kecamatan Meurah Dua kabupaten Pidie Jaya. Desa ini juga

memiliki potensi dibidang tanaman pangan khususnya padi dan

tanaman pangan lainnya. Luas lahan sawah irigasi desa

Meunasah Raya 87 ha yang ditanam setahun dua kali dan desa

ini merupakan desa binaan BPTP Aceh pada tahun 2012 dalam

mengembangkan sektor pertanian yakni tanaman pangan

kegiatan pendampingan program SL-PTT padi sawah.

Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

Program pendampingan SL-PTT padi merupakan program

nasional pendekatan inovasi spesifik lokasi pada padi sawah.

Salah satu konsepnya adalah komponen teknologi yang

diterapkan disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi.

Penerapan konsep PTT pada usahatani padi sawah dimana

salah satu komponen teknologinya adalah penggunaan varietas

yang sesuai dengan agroekosistem diharapkan dapat

meningkatkan hasil padi dan pendapatan petani, setiap

program SL-PTT tersebut terdiri 25 ha dan didalamnya terdapat

1 ha laboratorium lapang (LL) sebagai tempat petani belajar,

Page 114: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

108

menganalisa setiap masalah dan memecahkan masalah secara

bersama.

Dalam kegiatan SL-PTT adanya program Display Varietas

Unggul Baru (VUB), yaitu kegiatan demontrasi di lapangan.

Ketika kegiatan berjalan dilakukan pelatihan petani oleh BPTP

dan Dinas Pertanian Kabupaten. Selain itu adanya kegiatan

temu lapang (field day) atau hari tani. Kegiatan SL-PTT 2011

telah berjalan sangat baik, mulai perencanaan, persiapan,

hingga persemaian. Ada beberapa kendala yang dihadapi

dilapangan termasuk bergesernya jadwal tanam karena

kekurangan air. Hal ini disebabkan terjadinya kekeringan

panjang di provinsi Aceh pada umumnya.

Tabel 1. Keragaan Usahatani Kegiatan SL-PTT di KabupatenPidie Jaya tahun 2011.

UraianDemontrasi Plot

LL SL-PTT NON SL-PTT

Ekoregion: Lahansawah

Lahansawah

Lahansawah

Tinggi tanamanJumlah anakanJumlah malai perrumpunJumlah bulir per malai

1102622134

1102017114

1071611104

Penerapan komponenteknologi SL-PTT (%)

BenihBermutu

BenihBermutu

Benih antarlapang

Sumber : Data sumber (diolah).

Page 115: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

109

Produktivitas Hasil Display VUB

Pada unit areal SL-PTT dilaksanakan kegiatan percontohan

(Display VUB) bagi petani peserta dan disediakan benih unggul

bermutu dengan harapan dengan adanya display VUB dapat

mempercepat alih teknologi. Adapun lokasi dan capaian hasil

display varietas unggul baru (VUB) dimana inpari-10

produktivitas 8, 2 ton/ha diikuti inpari-20 dan ciherang.

Tabel 2. Produktivitas Hasil pada Kegiatan Pendampingan SL-PTT di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2011.

No Kecamatan Desa

Produktifitas(Ton GKP/Ha)

Peningkatanproduktivitas

Non SLPTTdibandingkan

SL dan LL(t/ha)

Peningkatanproduktivitas

LLdibandingkan

SL (t/ha)SL LL Non-

SL SL LL

1 Bandar Dua Seunong 7,2 8,4 6,2 1,0 2,2 1,2

Poh Roh 7,1 7,8 6,4 0,7 1,4 0,7

Meuko Baroh 7,2 8,6 5,5 1,7 3,1 1,4

2 Ulim Reuleut 7,1 8,2 6,4 0,7 1,8 1,1

Meuko Baroh 6,8 7,3 6,1 0,7 1,2 0,5

Kiran Krueng 8,0 8,4 7,5 0,5 0,9 0,4

Lhok Gajah 8,5 9,5 8,2 0,3 1,3 1,0

Balee Ulim 8,0 8,5 7,0 1,0 1,5 0,5

Tanjong Ulim 8,5 9,5 7,8 0,7 1,7 1,0

Ujin Daboh 8,2 9,5 8,0 0,2 1,5 1,3

3 Meurah Dua Meunasah Raya 8,5 8,9 7,3 1,6 1,2 0,4

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan 2011.

Rekomendasi VUB Padi

Berdasarkan hasil display varietas unggul baru, uji

adaptasi varietas dan demo plot di lahan petani dengan benih

Page 116: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

110

unggul bermutu untuk mempercepat alih teknologi

direkomendasikan untuk dikembangkan varietas inpari-10,

inpari-13, inpari-20, inpari 3, Cibogo dan Mekongga.

Sedangkan varietas ciherang hasil pengamatan sangat berisiko

dikembangkan karena mulai terserang penyakit Blast leher

malai. Adapun lokasi dan varietas yang dianjurkan

sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 3. Komponen Teknologi yang telah diadopsi oleh petanidi lokasi pengkajian, pada Kegiatan PendampinganSL-PTT di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2011.

Komponenteknologi

Adopsikomponen

teknologi (%)Keterangan

Penggunaan varietasunggul

√ (80) Varietas Inpari-7, Inpari-10,Inpari-13,Inpari-20, cibogo danciherang

Penggunaan benihbermutu dan bibitsehat

√ (80) Benih berlabel biru.

Umur bibit muda √ (75) 15-20 hari setelah sebarSistem tanam jajarlegowo (2 : 1)

√ (75) Petani lainnya menggunakanlegowo 4:1, 6:1 dan 10:1.

Pemupukanberimbang

√ (50) Petani sudah bisa menerapkanpemupukan berimbang

Pengendalian hamaterpadu sesuai OPTsasaran

√ (45) Pengendalian hama masihbelum kontinyu danserentak/sebagian sudahmenggunakan pestisida selektif

Perbaikan aerasi tanah Belum(0)

Belum mengerti, belum semuabisa memahami tentang aerasitanah dan sebagian sudahmenerapkan irigasi berkala

Penambahan bahanorganik

√ (70) Manfaat penggunaan bahanorganik sudah dirasakan olehpetani

Page 117: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

111

Pupuk cair atausuplemen lainnya

√ (80) Penggunaan pupuk cair sangatkondisional

Penanganan panendan pasca panen

√ (90) Panen dilakukan bila 1/5 darimalai atau gabah pada bagianmalai telah kuning. Perontokangabah paling lama 1-2 harisetelah panen

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan 2011.

Tabel 4. Analisa Usahatani Padi MH pada KegiatanPendampingan SL-PTT di Kabupaten Pidie Jaya tahun2011, dengan Luas: 1,0 ha.

No. Uraian Satuan TeknologiPTT Petani

1 Total Biaya Rp 18.610.000 19.100.0002 Produksi Rp 32.800.000 26.000.0003 Total Pendapatan Rp 32.800.000 26.000.0004 Keuntungan Rp 14.190.000 6.900.0005 R/C Rasio 1,8 1,4

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2001. Pedoman Penyelenggaraan KegiatanDiseminasi Teknologi Informasi Pertanian. Badan LitbangPertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Badan Pusat Statistik, 2009. Statistik Padi.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2009. Deskripsi VarietasPadi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Badan Litbang, 2009. Rencana Strategis Departemen Pertanian2009-2014. Departemen Pertanian.

Page 118: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

112

Balitsereal, 2010. Teknologi PTT Jagung pada Lahan SawahSub-optimal.http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind//index.php?option=com_content&task=view&id=47&Itemid=137(diakses tanggal 20 Maret 2010)

Balitkabi, 2010. Deskripsi Varietas Unggul Kacang Tanah 1950 -2008.http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/images/PDF/deskripsi%20kacang%20tanah.pdf (diakses tanggal 20 Maret2010).

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ProvinsiAceh, 2008. Laporan Tahunan 2007 Provinsi Aceh.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Aceh,2009. Laporan Tahunan 2008 Provinsi Aceh.

Dirjen Tanaman Pangan, 2010. Pedoman Pelaksanaan SL-PTTPadi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah 2010.Kementerian Pertanian. Jakarta.

Kartaatmadja, S dan A.M. Fagi. 2000. Pengelolaan TanamanTerpadu: Konsep dan Penerapan. Dalam ProsidingTonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan.Konsep dan Strategi Peningkatan Produksi Pangan. PusatPenelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. BadanLitbang Pertanian. Hal. 75-89.

Pusbangluhtan, 2008. Pedoman Umum Sekolah Lapangan PTTPadi. Badan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPertanian. Departemen Pertanian.

Suryana A, dkk. 2008. Panduan Pelaksanaan Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu Padi. DepartemenPertanian.

Page 119: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

113

INOVASI PERTANIAN DI LAHAN RAWA

Oleh: Rini Andriani

Kondisi pangan di Indonesia menghadapi berbagai

permasalahan di antaranya yaitu pengaruh variabilitas dan

perubahan iklim, maraknya serangan organisme pengganggu

tanaman, hingga tingginya laju konversi lahan sawah menjadi

nonsawah. Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk kian

meningkat. Pertambahan tersebut membutuhkan penambahan

ketersediaan pangan, khususnya beras sebesar 2 juta ton per

tahun. Terobosan yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat

ini yaitu dengan memanfaatkan lahan rawa untuk produksi

pertanian.

Berkurangnya lahan subur untuk usaha pertanian serta

meningkatnya kebutuhan pangan nasional terutama beras

akibat pertambahan jumlah penduduk menyebabkan pilihan

pemenuhan kebutuhan pangan diarahkan pada pemanfaatan

lahan rawa. Penggunaan lahan rawa untuk areal pertanian

semestinya dapat dilakukan secara efisien dan merupakan

alternatif yang sangat tepat khususnya untuk produksi

pertanian tanaman pangan. Saat ini pemerintah telah

membuka lahan rawa untuk produksi pertanian seluas 2.270 ha

atau 23,8% dari total luas rawa yang dapat digunakan untuk

Page 120: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

114

pertanian. Ditargetkan pembukaan lahan rawa bisa mencapai

200.000-500.000 ha/tahun.

Potensi Lahan Rawa di Indonesia

Lahan rawa merupakan lahan yang berada di kawasan

sepanjang pantai, aliran sungai, danau, atau lebak yang

letaknya masuk ke pedalaman sampai sekitar 100 km atau

sejauh dirasakannya pengaruh gerakan pasang. Jadi lahan

rawa dapat dikatakan sebagai lahan yang mendapat pengaruh

pasang surut air laut atau sungai disekitarnya.

Di Indonesia terdapat dua pengertian istilah rawa, yakni

rawa pasang surut dan rawa lebak. Rawa pasang surut

diartikan sebagai daerah rawa yang mendapatkan pengaruh

langsung atau tidak langsung oleh ayunan pasang surut air laut

atau sungai disekitarnya. Sedangkan rawa lebak adalah daerah

rawa yang mengalami genangan selama lebih dari tiga bulan

dengan tinggi genangan terendah 25 – 50 cm.

Tentu tidak semua jenis lahan rawa tersebut cocok

digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian. Bagi lahan rawa

yang masih berselimutkan hutan primer, hutan sekunder dan

hutan gambut tidak perlu di konversi dikarenakan di ekosistem

lahan rawa tersebut menyimpan keanekaragaman hayati

(biodiversity) yang tinggi. Lahan rawa yang akan dikonversi

menjadi kawasan pertanian diprioritaskan pada lahan rawa

Page 121: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

115

yang ditumbuhi semak belukar yang secara ekologi cocok

untuk kegiatan budidaya pertanian. Sesuai kajian Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian,

Badan Litbang Pertanian, sekitar 7,9 juta ha memiliki potensi

untuk dibuka (ekstensifikasi lahan).

Prioritas lainnya adalah merevitalisasi rawa bokor yang

mencapai 2 juta ha. Rawa bokor adalah lahan rawa yang

pernah dibuka namun belum dibudidayakan. Lahan

terbengkalai ini dapat diaktifkan dengan memperbaiki sistem

tata air, baik makro maupun mikro. Alokasi biaya tidak terlalu

besar jika dibandingkan dengan membuka lahan rawa yang

baru. Jadi dengan memperhatikan fakta tersebut, kita memiliki

potensi lahan rawa untuk kegiatan pertanian seluas sekitar 9,9

juta.

Strategi Membangun dan Mengembangkan Pertanian di

Lahan Rawa

Kunci keberhasilan pertanian di lahan rawa adalah dengan

menerapkan kebijakan yang sistematis, terpadu dan terarah.

Membangun pertanian di lahan rawa memiliki peluang yang

sangat tinggi. Peluang tersebut seiring dengan masih luasnya

lahan rawa yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi dan Papua.

Kebijakan membangun pertanian lahan rawa di

Kementerian Pertanian difokuskan pada optimalisasi dari

Page 122: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

116

berbagai hasil riset dalam sistem budidaya pertanian di lahan

rawa, melalui:

a. Penggunaan varietas unggul

b. Peningkatan pengolahan tanah

c. Pengendalian hama penyakit

d. Pemupukan berimbang

e. Pengelolaan pascapanen

f. Pemanfaatan kearifan lokal

Untuk strategi pengembangan pertanian lahan rawa harus

berorientasi pada pembangunan berkelanjutan berdasarkan

pada model yang telah dikaji dan diterapkan, baik di kebun-

kebun percobaan maupun lahan petani. Model pertanian di

lahan rawa harus dilakukan secara terpadu atau terintegrasi

dari hulu (penyediaan benih, pupuk dan sarana produksi

pertanian lainnya), sistem budidaya sampai hilir (pengolahan

pascapanen) tanpa meninggalkan limbah yang mengotori

lingkungan. Kondisi ini dapat tercapai jika semua bagian

tersebut menerapkan inovasi teknologi, baik dari hasil riset

para peneliti, kearifan lokal para petani maupun gabungan di

antara keduanya.

Menanam Varietas Unggul

Kendala utama lahan rawa lebak adalah pola genangan air

yang sangat dinamis dan tak menentu. Di musim penghujan

misalnya, secara mendadak lahan terendam air dan

Page 123: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

117

menenggelamkan benih yang baru ditanam. Namun dilain

waktu, lahan dapat menjadi kering kerontang. Jika petani telat

tanam, benih tersebut dapat mati lantaran terkena cekaman

(stress). Untuk mengatasinya ada beberapa cara yang

dilakukan.

Pertama, jika memungkinkan dapat melalui reklamasi lahan

secara benar. Walaupun membutuhkan investasi yang

lumayan tinggi.

Kedua, untuk mengatasi tergenangnya benih yang baru

ditanam, usahakan menggunakan benih unggul yang tahan

genangan dan berumur genjah (sekitar 3-4 bulan). Salah

satu bibit yang mampu beradaptasi pada situasi ekstrem

seperti itu adalah Inpara 3. Ada tiga varietas padi lainnya

yang memiliki kemampuan memanjang jika terendam air,

yakni Tapus, Nagara dan Alabio.

Biosure dan Biotara, Inovasi Baru Pupuk Hayati untuk

Lahan Rawa

Tingkat kesuburan di lahan rawa tergolong rendah.

Dengan menggunakan pupuk hayati Biosure dan Biotara,

inovasi baru dari Badan Litbang Pertanian, ternyata mampu

memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga

meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

Pupuk hayati Biosure dapat meningkatkan pH >40%,

mensubstitusi kebutuhan kapur >80%, menurunkan kadar

Page 124: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

118

sulfat tanah >20% dan meningkatkan produktivitas tanaman

>50% pada tanah sulfat masam.

Pupuk hayati Biotara dapat meningkatkan efisiensi

pemupukan nitrogen dan posfor lebih dari 30% serta

meningkatkan hasil padi di lahan rawa lebih dari 20%.

Sumber: Haryono, 2013.

Pemupukan Berimbang

Kondisi miskinnya hara tanaman dapat diatasi dengan

pemupukan yang berimbang, sesuai dengan kebutuhan

tanaman dan tingkat ketersediaan hara di dalam tanah.

Artinya, dosis pemberian pupuk yang akan diberikan

disesuaikan dengan kondisi di setiap lokasi.

Jenis pupuk yang, digunakan juga bermacam-macam,

mulai dari sintetis (pupuk buatan pabrik seperti urea, KCl,

dan SP36), pupuk organik (kotoran ternak dan limbah

biomassa), serta pupuk hayati (Biotara dan Biosure)

Jajar Legowo Terobosan untuk Pertanian Lahan Rawa

Sistem tanam jajar legowo memudahkan tanaman

mendapatkan lebih banyak sinar matahari, memudahkan

tanaman yang berada di pinggir mendapatkan unsur hara yang

Page 125: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

119

lebih banyak dibandingkan dengan rumpun tanaman di

dalamnya, dan juga memudahkan petani dalam pemupukan

susulan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit serta

lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.

Sistem tanam jajar legowo di lahan rawa memberikan

andil yang cukup besar dalam peningkatan produksi padi. Di

daerah Jambi membuktikan bahwa sistem tanam jajar legowo

5-1 mampu menaikkan produksi padi hingga 100%.

Sumber: Haryono, 2013.Sistem tanam jajar legowo 4:1

Integrasi Tanaman dan Ternak

Pengembangan sistem usaha pertanian yang

mengintegrasikan antara ternak dan tanaman pangan memiliki

prospek yang cerah. Petani yang mengusahakannya dapat

memperoleh nilai ekonomi yang tinggi. Kotoran ternaknya

dapat dipakai untuk pupuk organik yang dapat menyuburkan

tanaman padinya, selain itu pupuk tersebut dapat dijual untuk

menambah pendapatan. Begitu juga dalam pemberian pakan

ternak sapi dan kerbau, sisa-sisa tanaman padi (jerami) dan

batang jagung dapat dimanfaatkan untuk pakan. Dengan

Page 126: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

120

begitu petani dapat menghemat biaya yang digunakan untuk

membeli pakan hijauan ternak.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

Salah satu hama yang paling ditakuti petani lahan rawa

adalah tikus. Pada saat padi berumur muda, ia menyerang

batang padi. Begitu juga ketika padi telah menguning, tikus-

tikus ini menggasak bulir padi yang sedang menguning. Cara

yang dapat dikembangkan petani di desa Talang Rejo,

Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera

Selatan, layak dipraktikkan petani lain di lahan pasang surut.

Mereka memagar sekeliling sawahnya dengan sejenis plastik.

Agar tikus tidak dapat memanjat, di sepanjang pagar bagian

luar tersebut dibuat saluran yang selalu terisi air dengan lebar

100 cm. Jadi, untuk mencapai sawah yang sudah ditanami

padi, tikus harus berenang di saluran tersebut. Meskipun ia

mampu berenang namun kakinya tak akan mampu

mencengkeram plastik tadi. Padi pun aman dari serangan tikus.

Sumber: Haryono, (2013)

Page 127: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

121

Potensi Lahan Rawa di Aceh

Saat ini lahan sawah telah banyak beralih fungsi kepada

pembangunan pemukiman penduduk dan pengalihan

komoditas yang ditanam. Hal ini menjadikan lahan-lahan rawa

di Aceh dimanfaatkan untuk mengembangkan sumber daya

pertanian dan untuk menghindari terjadinya krisis pangan.

Sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Nagan Raya dan

Kabupaten Aceh Barat Daya. dilaporkan luas hutan gambut di

Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat Daya 61,8

ribu hektar yang di tanami padi hanya 4.491 ha.

Lahan gambut yang tidak tebal atau dangkal, kurang dari

3 m dapat dijadikan sebagai lahan untuk pertanian. Karena jika

diusahakan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi

perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya. Lahan gambut

merupakan bagian dari lahan rawa. Ada 215.704 ha luas lahan

gambut yang tercatat di Aceh yang dapat dimanfaatkan untuk

kesejahteraan masyarakat, seperti pengembangan komoditas

padi lahan rawa, penanaman sayur-sayuran, ketela, ubi kayu

dan kacang tanah. Secara ekonomi, hutan rawa gambut juga

sangat kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil hutan non

kayu yang secara tradisional dimanfaatkan masyarakat

setempat sebagai sumber ekonomi keluarga dan sumber

protein.

Page 128: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

122

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Hasil Survey : Nagan raya Bakal Berada dibawah Permukaan laut.http://bongkarnews.com/v1/view.php?newsid=5698.Diakses 18 Mei 2015.

Aziz, Abdul dan Basri A. Bakar. 2012. Lahan Rawa SangatPotensial Atasi Krisis Pangan.http://nad.litbang.pertanian.go.id. Diakses 18 Mei 2015.

Foto-foto : Dokumen Badan Litbang Pertanian.

Haryono, 2013. Lahan Rawa. Lumbung Pangan Masa DepanIndonesia. Bogor. Badan Penelitian dan pengembanganPertanian.

Purwanto, Siwi.,2006. Kebijakan Pengembangan Lahan RawaLebak. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan LahanTerpadu. Banjarbaru, 28-29 Juli 2006.P.1

Page 129: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

123

TEKNOLOGI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU PADALAHAN KERING

Oleh: Abdul Azis dan Basri A. Bakar

Kacang hijau (Vigna radiata) memiliki kelebihan

dibandingkan tanaman pangan lainnya, yaitu: (1) berumur

genjah (55-65 hari), (2) lebih toleran kekeringan dengan

kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang hijau relatif kecil,

yakni 700-900 mm/tahun. Pada curah hujan yang lebih rendah

dari itu masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam, (3)

dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur

tanah karena bersimbiose dengan rhizobium dan menghasilkan

biomasa banyak (11-12 t/ha), (4) cara budidayanya mudah,

cukup olah tanah minimal dan biji disebar, (5) hama yang

menyerang relatif sedikit dan (6) harga jual tinggi dan stabil,

(Kasno.A 2007). Karena kelebihan tersebut kacang hijau dapat

dipandang sebagai komoditas alternatif untuk dikembangkan di

lahan sawah dan lahan kering, khususnya yang memiliki indeks

panen rendah.

Peran strategis dari kacang hijau adalah komplementer

dengan beras dapat diperkaya oleh kacang hijau, sebab protein

beras yang miskin lisin akan diperkaya oleh kacang hijau yang

kaya lisin. Asam amino kacang hijau yang miskin sulfur akan

diperkaya oleh asam amino beras yang kaya sulfur. Oleh

Page 130: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

124

karena itu kombinasi kacang hijau dan tepung beras

merupakan kombinasi yang serasi. Campuran tepung kacang

hijau dan tepung beras masing-masing 50 % sangat baik untuk

konsumsi anak balita karena kandungan lisin dan asam amino-

sulfur sangat serasi (Kasno. A 2007). Implikasi dari sosialisasi

konsumsi kacang hijau hingga mencapai 2,5 kg/tahun/kapita,

dengan jumlah penduduk kurang lebih 225 juta jiwa maka hal

ini memerlukan tambahan produksi kacang hijau sekitar

200.000-215.000 ton. Tambahan produksi tersebut

memerlukan tambahan areal tanam. Pengembangan areal

tanam dapat diarahkan pada lahan sawah maupun lahan

kering. Dampak dari pengembangan areal tersebut akan dapat

menampung tenaga kerja yang besar.

Pulau Jawa merupakan penghasil utama kacang hijau di

Indonesia, karena memberikan kontribusi 61% terhadap

produksi kacang hijau nasional. Sebaran daerah produksi

kacang hijau adalah Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat

dan Nusa Tenggara Timur. Total kontribusi daerah tersebut

adalah 90 % terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70

% berasal dari lahan sawah (Kasno. A 2007).

Tantangan pengembangan tanaman kacang hijau adalah

kesiapan teknologi dalam pengembangan kacang hijau belum

tersedia dengan baik, keterbatasan modal, anggapan petani

Page 131: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

125

terhadap kacang hijau sebagai tanaman kedua, dan

infrastruktur yang kurang memadai merupakan faktor biofisik

dan sosial ekonomi yang menghambat pengembangan kacang

hijau.

Kacang hijau umumnya ditanam dilahan sawah pada

musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain.

Ditingkat petani, rata-rata produktivitas baru mencapai 0,9

ton/ha. Sedangkan dari hasil percobaan dapat mencapai 1,60

ton/ha. Rendahnya hasil kacang hijau di tingkat petani antara

lain disebabkan oleh praktek budidaya yang kurang optimal.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan teknik

budidaya yang tepat.

Teknik Budidaya Kacang Hijau

a. Varietas

Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok

ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Varietas terbaru

tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti sriti,

kenari, perkutut, murai dan kutilang dapat dianjurkan untuk

ditanam di daerah endemik penyakit tersebut. Kebutuhan benih

sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.

Page 132: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

126

b. Penyiapan Lahan

Pada lahan sawah bekas tanaman padi, tidak perlu

dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT).

Tunggul padi perlu dipotong pendek dan jerami padi

dibersihkan. Apabila tanah becek, perlu dibuat saluran

drainase.

Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan

intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur

(untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan

sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.

Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat

menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air

dan perbaikan struktur tanah.

c. Penanaman

Waktu tanam pada lahan sawah tanaman kacang hijau

ditanam pada musim kemarau setelah tanaman padi.

Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim

hujan.

Cara tanam

Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x

15 cm untuk musim hujan, sehingga populasinya sekitar 300-

400 ribu tanaman perhektar. Sedangkan untuk musim kemarau

digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm, tiap lubang diisi 2 biji.

Page 133: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

127

Sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman perhektar.

Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari.

d. Pemupukan

Pada lahan sawah bekas tanaman padi yang subur,

tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu

dilakukan pemupukan.

Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.

Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg

Urea, 45 - 90 kg TSP dan 50 kg KCL/ha yang diberikan

pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam

sepanjang barisan tanaman.

Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk

kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam

tanah. Pupuk organik diberikan dengan sebanyak 15-20

ton/ha.

Abu dapur sangat baik digunakan sebagai penutup lobang

tanam

e. Penggunaan Mulsa Jerami

Jerami padi dapat diaplikasikan sebagai mulsa, dengan

takaran 5 ton jerami padi/ha. Penggunaan mulsa dapat

menekan serangan lalat bibit, pertumbuhan gulma dan

penguapan air.

Page 134: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

128

f. Pengairan

Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap

memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada

waktu perkecambahan, menjelang berbunga (umur 25 hari)

dan pembentukan polong (umur 45-50 hari).

g. Penyiangan

Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang

hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan

dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.

h. Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa jenis hama tanaman kacang hijau antara lain :

Lalat Kacang (Ophiomya phaseoli), Ulat Jengkal Hijou (Phusia

chalcites), Ulat Grayak (Prodanio litura), Penggerek Polong

(Maruca testulalis), Kutu Aphis (Aphis craccivora), Kepik Hijau

(Nezara viridula), dan Kutu Thrips (Benusia tabaci). Untuk

pengendalian ulat daun maupun penggerek polong dapat

digunakan insektisida : Marshal, Fastac, Decis, Matador dan

Atabron Untuk mengendalikan kutu dan kepik yang menyerang

daun maupun polong dapat digunakan insektisida diantaranya :

Decis, Basso, Kiltop, Ambush, Larvin.

Penyakit yang sering muncul pada tanaman kacang hijau

antara lain :

a. Penyakit yang disebabkan oleh jamur/cendowan seperti

bercak-bercak daun (Cercospora c.), karat daun (Uromycus sp),

Page 135: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

129

Kudis (Elismoe iwatae), embung tepung (Erysipha p.) dan

Rhizoctonia s. Pengendaliannya :

- Menanam varietas tahan seperti Walet, Nuri, Gelatik dan

Kenari.

- Membuat saluran drainase/bedengan.

- Menghindari tanah dan sisa tanaman yang terinfeksi jamur

atau cendawan.

- Aplikasi fungisida scat tanam (mencampur pada benih) dan

pada pertanaman dengan Benlate, Dithene M 45, Bayleton,

Bavistin, Topsin M, Cobox atau Cuprovit.

b. Penyakit : Virus Belong (Blackgram mottle) dan Mosaik

Kuning (Bean yellow).

Pengendalian : a) penanaman varietas tahan dan bebas

virus. b) mencabut dan membakar tanaman terserang. c)

menggunakan insektisida untuk memberantas serangga vektor

di lapangan. d) melakukan pergiliran tanaman.

i. Panen dan Pasca panen

a. Panen

Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas,

Tanda-tanda lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen

adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau

coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan

polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara

dipetik. Panen dapat dilakukan satu, dua atau tiga kali

Page 136: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

130

tergantung varietas. Jarak antar panen kesatu dan ke dua 3-5

hari.

b. Pasca Panen

Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah

sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu

dipukul-pukul didalam kantong plastik atau kain untuk

menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari kulit polong

dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di

jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air

8 - 10 %.

Hasil di Kebun Percobaan

Tabel 1. Komponen yang digunakan dalam visitor plot KacangHijau di Lahan BPTP Aceh :

No Komponen Teknologi UraianI Agroekosistem Sasaran Lahan KeringII Teknis Pelaksanaan

Waktu Tanam Juni 2012 (Juni – September 2012)

Lokasi Di kebun kantor BPTP NAD

Penyiapan Lahan Pengolahan tanah secara optimalyaitu tanah diolah dengan sempurna

Varietas Perkutut, Walet, Vima-1 dan varietaslokal

Benih 25 - 30 kg/ha

Pemberian BahanOrganik

Dilakukan 15 hari sebelum tanam,Cara pemberiannya disebar merata diatas permukaan tanah. Dosispemberiannya 15 ton/ha

Penanaman Tanam dengan sistem tugal dengan2-3 biji/lubang dengan jarak tanam40 cm x 10 cm. Lubang tanam ditutupdengan tanah.

Page 137: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

131

Pemupukan pupuk an organik (Urea, SP-36, KCl)dengan perbandingan 45 : 90 : 50Kg/ha

Pengendalian HamaPenyakit

Penyemprotan dilakukan apabilapopulasi mencapai ambang kendaliinsektisida dosis disesuaikan denganpetunjuk.Pengendalian penyakit :penyemprotan apabila intensitaspenularan mencapai 30% fungisidaalternatif Dithane M-45, Baniate danBeylevon.

Pengendalian Gulma Gulma dikendalikan dua kali secaramanual yaitu pada umur 21 dan 35hari setelah tanam (hst) melaluikegiatan penyiangan danpembubunan.

Panen Bila 95% polong telah berubah warnadari hijau menjadi kecoklatan atauhitam.

Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu tanah

dianalisis dengan menggunakan perangkat uji tanah kering

(PUTK ) pada tanggal 5 Mei 2012. Hasil analisis PUTK dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisis PUTK Lahan Kacang Hijau diLaboratorium BPTP Aceh

No Analisis PUTK Kadar Hara Rekom Dosis Pupuk

1 Hara P Tinggi SP-36 100 kg/ha

2 Hara K Rendah KCl 100 kg/ha

3 C-organik Rendah PukanJerami

2 t/ha Pukan2 t/ha Jerami

4 Nitrogen Stabil Urea 25 kg/ha

5 pH Netral 6 – 7

Page 138: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

132

Hasil pengamatan keragaan tanaman kacang hijau dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Rata-rata Pengamatan Keragaan Tanaman KacangHijau di Kebun BPTP Aceh

No KeragaanVarietas

Perkutut Walet Vima-1 Lokal

1. Tinggi tanaman 56 55 61 51

2. Jumlah cabang produktif 15 12 11 8

3. Jumlah polong isi 9 7 6 4

4. Jumlah polong hampa 3 2 2 2

5. Berat ubinan (gr) 800 600 500 300

6. Berat 100 biji (gr) 4,0 3,7 3,3 3,0

Ket: Data sebelum diolah

Kegiatan visitor plot tanaman kacang hijau yang

dilaksanakan pada bulan Mei 2012, diawali dengan pengolahan

tanah. Tanah dibajak menggunakan hand traktor dan diratakan

dengan cangkul selama 4 hari. Pelaksanaan tanam dilakukan

pada tanggal 10 Mei 2012. Benih kacang hijau kelas Breder

seed (BS) tersebut diperoleh dari Balitkabi-Malang, Jawa Timur.

Pengujian varietas terdiri dari : Perkutut, Walet, Vima-1 dan

varietas lokal.

Salah satu penyebab keragaman hasil kacang hijau di

tingkat petani Provinsi Aceh adalah belum diterapkannya

teknologi kacang hijau secara tepat oleh petani. Hal ini terlihat

dari 40 % tanaman kacang hijau masih ditanam dengan cara

sebar, di samping komponen lain seperti sulitnya mendapatkan

Page 139: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

133

varietas unggul yang sesuai dengan agroekosistem setempat,

mutu benih belum memenuhi syarat, penyiangan, pengendalian

hama dan penyakit belum dilakukan secara baik oleh petani,

sehingga hasil yang diperoleh masih rendah (0,6 - 0,8 ton/ha).

Dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau, Badan

Litbang Pertanian melalui Balitkabi Malang terus berupaya

mendapatkan varietas unggul di masa datang. Uji multi lokasi

dan adaptasi di daerah sentra produksi merupakan salah satu

cara untuk mempercepat pelepasan benih unggul yang telah

dihasilkan oleh Balitkabi.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan

bahwa pertumbuhan kacang hijau kurang baik, sedangkan

umur panen kacang hijau kurang lebih 60 hari setelah tanam.

Jumlah produksi yang dihasilkan dari tanaman kacang

hijau di lahan Visitor Plot + 30 kg. Rendahnya produksi yang

dihasilkan disebabkan pada saat penanaman terjadi musim

kering sehingga mengganggu pertumbuhan kacang hijau.

Berbagai upaya telah dilakukan dengan cara penyiraman setiap

hari pada waktu sore hari, namun pertumbuhan kacang hijau

tetap saja terganggu. Selain hal tersebut banyaknya serangan

hama penyakit dan gangguan gulma pada saat pertumbuhan

sehingga pertumbuhan kacang hijau terhambat. Disamping hal

di atas, kendala yang dihadapi adalah kurangnya tenaga kerja

di lapangan sehingga perawatan tanaman kurang baik. Dari

Page 140: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

134

beberapa kendala yang dihadapi tersebut sangat

mempengaruhi produksi kacang hijau. Apabila dibandingkan

dengan biaya yang dikeluarkan maka secara ekonomi tanaman

kacang hijau di lahan visitor plot tidak menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2009.http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=207&Itemid=217

Astanto Kasno. 2007. Kacang Hijau Alternatif yangMenguntungkan Ditanam di Lahan Kering. Tabloid SinarTani, 23 Mei 2007. Jakarta.

Balitkabi. 2005. Teknologi Produksi Kacang-kacangan danumbi-umbian. Malang

I Made MS. 2000. Teknik Produksi Benih Kacang Hijau.Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi PertanianDenpasar. Bali.

Page 141: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

135

PENGENDALIAN HAMA TIKUS PADA TANAMAN PADIMELALUI PENDEKATAN SECARA TERPADU

Oleh : Ahmad Adriani

PENDAHULUAN

Tikus merupakan hama utama pada tanaman padi yang

tidak boleh diremehkan malah sebagian besar petani di wilayah

Aceh, hama tikus sudah dianggap hama paling penting, karena

tingkat gangguannya yang sangat merugikan. Gangguan hama

ini mulai terjadi dari persemaian sampai hasil panen. Hama ini

cepat sekali berkembang bila mata rantai makanannya tidak

pernah terputus, seandainya terputus pun hama ini dapat

menyesuaikan diri secara cepat dengan makanan lain.

Selain itu tikus juga disebut sebagai vektor penyakit pest

yang berbahaya bagi manusia. Di benua Eropa tikus disebut

dengan istilah rat dan mice. Rat adalah tikus ukuran besar

sedangkan mice adalah tikus ukuran kecil. Binatang kecil ini

termasuk cerdik karena memiliki adaptasi tinggi terhadap

lingkungan, sebaliknya memiliki indra penglihatan yang lemah

namun diimbangi dengan indra pencium, peraba dan

pendengar yang amat tajam (peka). Tikus juga mampu

bertahan hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran

Page 142: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

136

rendah dalam keadaan musim paceklik makanan dan air

selama 3 bulan.

Perkembangan hama ini sangat dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan, terutama ketersediaan makanan. Pada daerah

dengan musim hujan dan musim kemarau yang tidak terlalu

jauh berbeda sepanjang tahun, faktor ketersediaan makanan

tidak berbeda banyak, sehingga kepadatan populasi tikus juga

stabil. Untuk daerah yang jelas antara musim hujan dan musim

kemarau, kepadatan populasi tidak stabil. Pada musim hujan,

bila persediaan makan cukup, populasi tikus akan berkembang

pesat dan demikian pula sebaliknya malah terkadang dapat

terhenti sama sekali.

Tingkat serangan hama tikus di Provinsi Aceh Tahun 2014

mencapai 1.380 ha dengan luas tanam 239.038 ha, intensitas

serangan hama tertinggi di Kabupaten Aceh Utara seluas 211

ha, diikuti oleh Aceh Besar 209 ha, Pidie 164 ha serta Bireuen

seluas 134 ha. Dinas Pertanian Provinsi Aceh sudah berupaya

melakukan pengendalian hama tersebut, yaitu dengan Upaya

Gerakan Pengendalian Tikus pada tanaman padi di tiap

Kabupaten/Kota. Teknis pengendalian berupa gropyokan,

emposan tikus dan bantuan umpan beracun. (Sumber : Dinas

Pertanian Aceh).

Kehilangan hasil tanaman padi akibat gangguan hama

tikus sangat besar, sehingga memerlukan pengendalian yang

Page 143: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

137

baik. Data dari Pusat Peramalan Hama dan Penyakit Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan menunjukan bahwa kehilangan

hasil akibat serangan tikus di pertanaman sekitar 17 %/ tahun.

Pada dasarnya dalam hal pengendalian menunjukkan

bahwa tidak satupun cara pengendalian tunggal dapat

mengatasi hama tikus pada semua kondisi lingkungan.

Kompenen pengendalian secara PHT, program serta manusia

yang terkait di dalamnya yang merupakan kunci keberhasilan

penanganan masalah tikus bersinergi, agar memberikan

pengendalian yang lebih efektif dan menguntungkan.

Pengendalian Tikus pada Tanaman Padi

Sudarmaji, (2006) menyebutkan beberapa penyebab

hama tikus menyerang tanaman padi setiap tahun di beberapa

daerah di Indonesia: 1). Pengendalian yang dilakukan petani

berjalan sendiri-sendiri, 2). Monitoring yang lemah terhadap

hama 3). Terlambat melakukan pengendalian dan sering tidak

berlanjut dan 4). Kurang pemahaman terhadap hama tikus

dan informasi teknologi dalam memberantas hama ini.

Harus diingat bahwa membunuh seekor tikus betina pada

waktu tanam sama dengan membunuh 80 ekor tikus setelah

berkembang biak. Oleh karena itu dalam mengendalikan hama

tikus diperlukan suatu strategi dengan metode pengendalian

hama terpadu yaitu dengan memanfatkan semua teknik yang

Page 144: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

138

kompatibel dalam suatu sistem yang harmonis untuk

mempertahankan atau menekan populasi di bawah batas

ambang ekonomi. Beberapa cara pengendalian yang dipadukan

dalam satu strategi hama terpadu yaitu sebagai berikut :

a. Pengaturan waktu tanam

Dianjurkan untuk penanaman yang serentak,

berdasarkan daya jelajah tikus sampai 2 km, maka penanaman

serentak meliputi 300 ha, artinya serentak memasuki fase

generatif dengan selang waktu kurang dari 10 hari.

b. Minimalisasi ukuran pematang dan tanggul

Sedapat mungkin mempersempit ukuran pematang dan

tanggul di sekitar persawahan, sehingga mengurangi

kesempatan sebagai tempat pembuatan liang (sarang tikus).

c. Sanitasi Lingkungan

Kebersihan lingkungan persawahan terhadap semak-semak

dan rerumputan yang menjadi tempat persembunyian tikus

dan menghindari penumpukan jerami di sekitar liang tikus.

d. Pemasangan bubu perangkap di persemaian

Pemagaran persemaian menggunakan plastik yang

dikombinasikan dengan bubu perangkap, jumlahnya 2 - 3 buah

setiap persemaian, dipasang setiap sudut persemaian dengan

tinggi pagar plastik 50 cm.

Page 145: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

139

e. Pemasangan bubu perangkap di pertanaman

Pemasangan pagar plastik yang dikombinasikan dengan

bubu perangkap, jarak antara bubu perangkap 10-20 m.

Pemasangan dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 minggu.

f. Pemanfaatan Musuh Alami

Tindakan yang dilakukan adalah menjaga kelestarian musuh

alami dengan jalan tidak menangkap dan membunuh serta

memberi perlindungan untuk hidup bebas di alam, musuh

alam tersebut antara lain adalah ; kucing, anjing, ular sawah,

burung hantu dan burung elang.

g. Cara Fisik Mekanik

Teknik pengendalian meliputi cara seperti penggenangan

lahan, gropyokan (Pembongkaran liang dan menangkap tikus

secara beramai-ramai), pemasangan bambu sebagai perangkap

dan pemanfaatan jaring.

h. Fumigasi atau pengomposan dengan asap beracun

Pengomposan paling efektif pada stdia keluar malai karena

pada saat itu tikus sedang masa berkembang biak dan banyak

tinggal di liang. Apabila populasi tikus tinggi, pengomposan 2-3

minggu setelah panen atau menjelang saat pengolahan tanam.

i. Umpan Beracun

Penggunaan umpan beracun sangat efektif bila di lapangan

tidak ada tanaman dan tingkat serangan sudah mencapai 10%,

umpan diletakkan pada tempat-tempat yang banyak dikunjungi

Page 146: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

140

atau dilewati tikus. Berdasarkan cepat dan lambat daya bunuh

rodentisida dapat dibedakan 2 golongan yaitu ; racun akut dan

kronis. Golongan racun akut daya kerja cepat, 3-14 jam

setelah peracunan menunjukkan gejala kematian sedangkan

racun kronis daya kerja lambat, 2-14 hari setelah peracunan

mununjukkan gejala kematian. Contoh Klerat RM, dosis

penggunaan 1 kg/ha per aplikasi.

KESIMPULAN

Pengendalian tikus merupakan hama terpenting pada tanaman

padi dan tanaman lainnya, harus disosialisasikan dan

diimplementasikan dalam bentuk pengendalian terpadu.

2. Pada dasarnya tidak ada satupun cara pengendalian tunggal

dapat mengatasi hama tikus pada semua kondisi ekosistem,

upaya melalui pendekatan ekologi mutlak diperlukan sebagai

komponen pengendalian spesifik lokasi yang terpadu.

3. Komponen-komponen non kimiawi merupakan komponen

yang mudah diintegrasikan antara satu dengan yang

Page 147: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

141

lainnya, apabila hal tersebut tidak serius ditangani maka

penggunaan rodentisida yang tidak tepat dapat berakibat

buruk pada lingkungan akan semakin berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, I. 1999. Vetebrata Hama. Diktat Jurusan HamaPenyakit Tumbuhan. Banda Aceh. Hal 21-28.

Anonim, 2007. Pedoman Rekomendasi Pengendalian HamaTerpadu Pada Tanaman Padi. Direktorat PerlindunganTanaman Pangan, Jakarta.

Dinas Pertanian Aceh, BPTPH, 2014. Data Perkembangan OPTPadi di Provinsi Aceh.

Djafar Baco, 2008. Pengendalian Tikus Pada Tanaman PadiMelalui Pendekatan Ekologi.

Gallagher, K.1991. Pengendalian Hama Terpadu untuk Padi.Proyek Prasarana Bappenas. Jakarta.

Sudarmaji, 2007. Pengendalian Hama Tikus Terpadu untukmendukung P2BN.

Page 148: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

142

TEKNOLOGI PENGENDALIAN ULAT GRAYAK(Spodoptera litura F.) PADA TANAMAN KEDELAI

Oleh : Ratnawati

Tanaman kedelai adalah komoditas tanaman pangan

yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Indonesia karena

kedelai merupakan sumber protein, nabati, lemak, vitamin dan

mineral yang murah dan mudah tumbuh di berbagai wilayah

Indonesia. Kedelai salah satu jenis tanaman palawija yang

cukup penting setelah kacang tanah dan jagung. Sebagai

bahan makanan kedelai mempunyai kandungan gizi yang tinggi

terutama protein (40%), lemak (20%), karbohidrat (35%) dan

air (8%) (Suprapto, 1997). Di Indonesia, kedelai banyak diolah

untuk berbagai macam bahan pangan, seperti: tauge, susu

kedelai, tahu, kembang tahu, kecap, oncom, tauco, tempe, es

krim, minyak makan, dan tepung kedelai. Selain itu, juga

banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan

meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka permintaan

terhadap komoditas kedelai semakin meningkat dari tahun ke

tahun serta adanya kesadaran masyarakat terhadap

kebutuhan tentang gizi. Akan tetapi, kapasitas produksi dalam

negeri belakangan ini cenderung menurun. Setiap tahunnya

pemerintah melakukan impor kedelai yang belakangan ini

Page 149: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

143

sudah mencapai 600 ribu ton per tahun (Arsyad dan Syam,

1998). Menurut Hilman, et al. (2004), proyeksi permintaan

kedelai tahun 2018 sebesar 6,11 juta ton, tanpa upaya dan

kebijakan khusus, hingga tahun 2018 kebutuhan kedelai

nasional tetap akan bergantung pada impor.

Hama merupakan salah satu faktor kendala dalam usaha

meningkatkan produksi kedelai. Serangga hama kedelai di

Indonesia sebanyak 111 jenis (13), beberapa di antaranya

berstatus hama penting. Salah satu hama daun penting yang

mengakibatkan kehilangan hasil panen sebesar 20-40 %

adalah Spodoptera litura F. (Lepidoptera, Noctuidae) yang

lebih dikenal dengan nama ulat grayak. Luas serangan ulat

grayak berkembang dari tahun ke tahun, kehilangan hasil

akibat serangan ulat grayak banyak ditentukan oleh populasi

hama, fase perkembangan serangga serta varietas tanaman.

Menurut Pracaya (2005) Spodoptera litura F. disebut ulat

grayak karena ulat ini dalam jumlah yang sangat besar sampai

ribuan menyerang dan memakan tanaman pada waktu malam

hari sehingga tanaman akan habis dalam waktu yang sangat

singkat. Spodoptera litura F. merupakan hama perusak daun

yang bersifat polifag (mempunyai kisaran inang yang luas).

Tanaman inangnya antara lain jagung, tomat, kapas,

Page 150: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

144

tembakau, padi, kakao, jeruk, ubi jalar, kacang tanah, jarak,

kedelai, kentang, kubis, dan bunga matahari (Holloway, 1989).

Penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dan tidak

tepat telah menyebabkan dampak negatif baik terhadap

serangga dan juga terhadap lingkungan, misalnya timbulnya

resistensi hama. Untuk itu pengendalian Spodoptera

litura dapat dilakukan dengan Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) yakni merupakan langkah pengendalian dengan

mengikutsertakan beberapa komponen pengendalian, termasuk

komponen biologi yaitu predator, parasitoid dan patogen serta

pemanfaatan pestisida nabati.

Di dalam konsep PHT, tindakan pengendalian hama

ditujukan untuk menurunkan kemudian mempertahankan

populasi hama di bawah ambang ekonomi, yaitu tingkat

populasi hama yang pada tingkat tersebut harus dilakukan

pengendalian untuk mencegah meningkatnya populasi hama

mencapai tingkat yang membahayakan tanaman. Prinsip

pengendalian hama pada ambang ekonomi telah

dikembangkan oleh para ahli sebagai dasar dalam menentukan

keputusan.

Nilai ambang ekonomi ulat grayak disajikan dalam Tabel

1. Pada keadaan tanaman diserang oleh kompleks hama daun,

Page 151: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

145

ambang ekonominya setara dengan kerusakan daun sebesar

12,5% .

Tabel 1. Ambang Ekonomi Ulat Grayak Pada Tanaman Kedelai(Mojosari , 1987).

No Stadia Serangga Nilai Ambang Ekonomi1 Telur 1 Kelompok /57 Tanaman2 Ulat Instar I 58 Ekor/ 12 Tanaman3 Ulat Instar II 58 Ekor/ 12 Tanaman

4 Ulat Instar III 58 Ekor/ 12 Tanaman

Komponen Pengelolaan Terpadu Ulat Grayak

Prinsip operasional yang digunakan dalam PHT meliputi :

1. Budidaya tanaman sehat

Tanaman yang sehat mempunyai ketahanan ekologi yang

tinggi terhadap gangguan hama. Oleh karena itu, penerapan

paket teknologi produksi harus diarahkan kepada terwujudnya

tanaman yang sehat.

2. Pelestarian musuh alami

a. Musuh alami (parasit, predator, dan patogen serangga)

merupakan faktor pengendali hama penting yang perlu

dilestarikan dan dikelola agar mampu berperan secara

maksimum dalam pengaturan populasi hama di lapang.

Penggunaan pestisida nabati biji mimba yang mengandung

azadirachtin terbukti dapat menekan serangan ulat grayak

Page 152: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

146

(Nathan dan Kalaivani 2005). Penggunaan agen hayati

(pengendalian biologis).

b. Pengendalian biologis pada dasarnya adalah pemanfaatan

dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan hama.

Musuh alami seperti parasitoid, predator, dan pathogen

serangga hama merupakan agens hayati yang dapat

digunakan sebagai pengendali ulat grayak (Marwoto 1999).

3. Pengelolaan ekosistem

Pengelolaan ekosistem melalui usaha bercocok tanam

yang bertujuan untuk membuat lingkungan tanaman menjadi

kurang sesuai bagi kehidupan dan pembiakan hama, serta

mendorong berfungsinya agensia pengendali hayati. Beberapa

teknik bercocok tanam yang dapat menekan populasi hama

meliputi :

a. Penanaman varietas tahan terhadap hama dan penyakit

c. Penggunaan benih sehat dan berdaya tumbuh baik.

d. Pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup hama

e. Sanitasi

f. Penetapan masa tanam dan penanaman secara serempak

g. Penanaman tanaman perangkap atau penolak hama

Page 153: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

147

4. Petani sebagai ahli PHT

Petani harus mampu mengambil keputusan dan memiliki

keterampilan dalam menganalisis ekosistem untuk menetapkan

cara pengendalian hama secara tepat sesuai dengan dasar

PHT.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., F. Djapri dan I M. Samudra. 1986. Kematian,perkembangan dan daya rusak ulat rayak, Spodopteralitura F. akibat residu monokrotofos pada kedelai.Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan. 1 (Palawija):69-73.

Arsyad , D.M dan M. Syam. 1998 Kedelai Sumber PertumbuhanProduksi dan Teknik Budidaya. Jakarta.

Hilman, Y. A. 2004. Kacang-Kacangan dan Umbi-UmbianKontribusi Terhadap Ketahanan Pangan danPerkembangan Teknologinya. Dalam Makarim, et al.(penyunting). Inovasi Pertanian Tanaman Pangan.Puslitbangtan Bogor; 95-132 hlm.\\

Kalshoven, L.G.E. 1981. Pests of crops in Indonesia. Direvisidan diterjemahkan oleh P.A. van der Laan. PT. IchtiarBaru – van Hoeve, Jakarta. 701 p.

Marwoto dan Bedjo, 1996. Status resistensi hama ulat daunterhadap insektisida di daerah sentra produksi kedelai diJawa Timur. Laporan Teknis Balitkabi Tahun 1995/1996.p. 114-121.

Page 154: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

148

Marwoto dan Suharsono. 2008. Pengendalian dan KomponenTeknologi Pengendalian Ulat Grayak (Spodoptera lituraFabricus) Pada Tanaman Kedelai. Balai PenelitianTanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, JalanRaya Kendalpayak, Kotak Pos 66, Malang 65101.

Nathan, Sentil S. and K. Kalaivani. 2005. Efficacy ofnucleopolyhedrosis virus and azadirachtin on Spodopteralitura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae). Biol. Control 34:93-98.

Pracaya 2011. Hama dan Penyakit Tanaman Penebar SwadayaDepok.

Page 155: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

149

TANAMAN BIOPESTISIDA

Oleh: Fenty Ferayanti

Biopestisida adalah bahan yang berasal dari alam, seperti

tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan

Organisme Pengganggu Tanaman atau juga disebut dengan

pestisida hayati. Biopestisida merupakan salah satu solusi

ramah lingkungan dalam rangka menekan dampak negatif

akibat penggunaan pestisida non hayati yang berlebihan. Saat

ini Biopestisida telah banyak dikembangkan di masyarakat

khususnya para petani. Namun belum banyak petani yang

menjadikan biopestisida sebagai penangkal dan pengendali

hama penyakit untuk tujuan mempertahankan produksi.

Untuk itulah, sudah saatnya para petani beralih

menggunakan pestisida organik (Bio Pestisida) yang

sebenarnya banyak terdapat di sekitar kita. Penggunaan bio

pestisida, adalah alternatif paling aman untuk mewujudkan

pertanian organik, karena pestisida organik ini nyaris tidak

menimbulkan dampak bahaya (hazard) baik bagi konsumen

maupun bagi lingkungan. Berikut ini beberapa tanaman yang

mempunyai potensi sebagai biopestisida :

Page 156: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

150

Kapasan (Abelmoschus moschatus [L.] Medic.)

Daun, bunga, dan biji bisa digunakansebagai insektisida (membasmi serangga).Minyak atsiri yang terdapat di dalam akarkapasan berfungsi sebagai insektisida danlarvasida (Dalimartha, 1999).

Kemangian/Selasih (Ocimum basilicum Linn.)

Daun kemangi/selasih mengandung

minyak atsiri dengan bahan aktif eugenol

dan sineol yang mempunyai potensi

sebagai larvasida dan hormon juvenil

yang menghambat perkembangan larva

nyamuk (Anopheles aconitus). Abu

kemangi bisa digunakan untuk menghalau

serangan nyamuk (Fatimah, 1997). Selain nyamuk, daun

kemangi juga dapat digunakan untuk membasmi lalat buah,

kutu daun, laba-laba merah, dan tungau (Simon et al., 1990;

Panhwar, 2005).

Mimba (Azadirachta indica A. Juss)

Produk mimba selain dapat digunakan

sebagai pupuk hijau juga merupakan

alternatif substitusi pestisida kimia yang

berfungsi sebagai insektisida. Zat

Page 157: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

151

azadirachtin yang terkandung di dalam biji dan daun mimba

efektif sebagai insektisida. Biji mimba yang berumur 3-8 bulan

memiliki kandungan azadirachtin paling tinggi. Selain berperan

sebagai penurun nafsu makan (anti feedant) yang

mengakibatkan daya rusak serangga sangat menurun,

mehantriol berperan sebagai penghalau (repellent) yang

mengakibatkan hama serangga enggan mendekati zat tersebut.

Nimbin dan nimbidin berperan sebagai anti mikroorganisme,

bakterisida, dan fungisida.

WIDURI (Calotropis gigantea R. Br.)

Akar dan daun widuri berfungsi

sebagai insektisida. Penelitian

Siswanto (2000) membuktikan

bahwa ekstrak daun widuri

dapat digunakan sebagai

insektisida nabati untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti.

Penelitian Pujihastuti (2000) membuktikan bahwa getah batang

widuri dapat digunakan untuk membunuh lalat rumah (Musca

domestica).

Page 158: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

152

BABADOTAN (Ageratum conyzoides Linn.)

Babadotan memiliki senyawa bioaktif

yang berfungsi sebagai insektisida

dan nematisida. Kandungan

senyawa bioaktif di antaranya

saponin, flavanoid, polifenol, dan

minyak atsiri yang mampu mencegah hama mendekati

tanaman (penolak) dan menghambat pertumbuhan.

TUBA (Derris elliptica)

Kandungan Rocetone, deguelin dan

toxicarol dalam tanaman ini

(khususnya bagian akar) sangat efektif

untuk mengendalikan berbagai hama

tanaman seperti jenis serangga,

berbagai jenis ulat, tungau, lalat buah

dan mollusca (jenis siput-siputan, keong).

SEMBUNG (Blumea balsamifera)

Tanaman ini merupakan jenis tanaman liar

yang mudah ditemui disekitar kebun atau

pinggiran hutan. Daun dan bunga dari

tanaman ini efektif sebagai pengendali

hama tanaman terutama jenis ulat dan kutu.

Page 159: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

153

SIRIH (Piper bettle)

Aroma dan rasa daun Sirih yang khas,

rupanya merupakan hal yang tidak

disukai oleh banyak serangga

pengganggu tanaman. Dengan

campuran kapur barus, larutan daun

sirih ini dapat mengendalikan berbagai

jenis hama terutama dari jenis kutu-kutuan seperti tungau,

kutu daun dan sebagainya.

TEMBAKAU (Nicotinae tobacum L)

Kandungan toksin (racun) dalam daun

tembakau cukup efektif untuk

mengendalikan berbagai jenis ulat dan

belalang yang menyerang pada

tanaman semusim. Penggunaannya

cukup mudah, cukup dihaluskan dan

dicampur dengan bahan perekat kemudian disemprotkan pada

tanaman yang terserang hama.

Page 160: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

154

SIRSAK ( Anona murricata L )

Bagian tanaman sirsak yaitu akar, kulit

batang dan daunnya ternyata sangat

efektif untuk mengusir berbagai

serangga pengganggu tanaman. Daun

Sirsak mengandung bahan aktif

Annonain dan Ressin yang sangat efektif untuk mengendalikan

hama Kutu daun dan hama Balst.

MAJA (Aegle marmaros)

Tanaman ini termasuk tanaman liar dengan

batang berkayu, dan bentuk buah besar

menyerupai jeruk bali dan bergelantungan

di ujung cabang. Buahnya berwarna hijau

muda dengan bagian dalam berwarna

kehitaman. Buah dan daun Maja yang rasanya pahit sangat

tidak disukai oleh semua serangga maupun berbagai jenis ulat.

Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternative

pengendalian berbagai hama tanaman semusim maupun

tanaman tahunan.

Page 161: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

155

CENGKIH (Eugenia aromatica )

Daun dan kulit batang Cengkeh

mengandung minyak atsiri yang

aromanya tidak disukai oleh berbagai

jenis serangga. Minyak atsiri dari

daun dan kulit batang cengkih ini

dapat digunakan sebagai campuran

untuk membuat biopestida. Dengan tambahan kapur barus

atau belerang, bagian dari tanaman cengkih ini dapat

mengendalikan hama yang berada di bawah permukaan tanah.

Campuran ini juga dapat dipergunakan untuk mengendalikan

dan mencegah serangan jamur akar pada tanaman tahunan.

GADUNG (Dioscorea hispida).

Umbi dari tanaman gadung ini sangat

beracun karena mengandung toksin

jenis sianida yang sangat mematikan.

Racun yang terkandung dalam umbi

gadung ini dapat dimanfaatkan

sebagai pengendali hama dan

penyakit tanaman.

Page 162: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

156

DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. TrubusAgriwidya. Ungaran.

Fatimah, S. 1997. Studi Laboratorium Uji Kepekaan LarvaAnopheles aconitus terhadap Ekstrak Daun Selasih(Ocimum basilicum). Universitas Diponegoro. Semarang.Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Panhwar, F. 2005. Using Plants to Control Pests. www. Farmingsolutions.org/successtories/stories.asp?id=163. Diaksespada bulan Januari 2015.

Pujihastuti , T. E. 2000. Uji Efikasi Getah Batang TumbuhanWiduri (Calotropis gigantea) untuk Membunuh LalatRumah (Musca domestica). Universitas Diponegoro.Semarang. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Simon, J.E., J. Quinn and R.G. Murray. 1990. Basil: A Source ofEssential Oils. TimberPress,Portland.http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1990/V1484. html. Diakses pada bulan September2014.

Siswanto, B. 2000. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Widuri(Calotropis gigantea) sebagai Insektisida Nabati NyamukEndophagus (Aedes aegypti). Universitas Diponegoro.Semarang. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Page 163: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

157

TEKNIK PENGENDAIAN GULMA (FISIK, BIOLOGI DANKIMIAWI) PADA TANAMAN KEDELAI

Oleh: Ratnawati

Kedelai merupakan sumber protein dan lemak nabati yang

sangat penting peranannya dalam kehidupan. Kandungan

kedelai terdiri dari 35 % Protein sedangkan kadar protein

kedelai pada varietas unggul dapat mencapai 40-43 %.

Kebutuhan protein sebesar 55 gram perhari dapat dipenuhi

dengan makanan yang berasal dari kedelai 157,14 gram

(Radiyati, 1992). Di samping itu kedelai juga mengandung

lemak sekitar 20%, dibagi menjadi lemak jenuh dan tidak

jenuh dan jumlah kandungan mineral di antaranya kalium,

kalsium fosfor, dan magnesium. Dan beberapa sejumlah

vitamin adalah vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, dan sedikit

vitamin C.

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak

diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang

bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat

teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses

produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma dapat

menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman

produksi melalui kompetisi, beberapa jenis tumbuhan dikenal

Page 164: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

158

sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang (Wikipedia,

2010).

Pada Budidaya tanaman kedelai, gulma sangat berpotensi

mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman yang akhirnya

berdampak pada penurunan peningkatan kuantitas dan kualitas

hasil tanaman kedelai itu sendiri.

Menurut Soetikno S. Sastroutomo (1990), penurunan hasil

akibat kompetisi gulma pada pertanaman kedelai dapat

mencapai 10-50%pada populasi 20% dari populasi tanaman

kedelai, oleh karena itu teknik pengendalian gulma pada

budidaya kedelai sangat diperlukan.

Pada tempat-tempat yang telah ditumbuhi gulma,

tanaman kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik. Jenis gulma

yang biasa tumbuh di pertanaman kedelai sekitar 56 spesies

yang terdiri atas 20 jenis rerumputan, 6 jenis teki-tekian, dan

30 jenis berdaun lebar di antaranya terdapat jenis-jenis gulma

yang sangat merugikan.

Pada lahan dengan indeks pertanaman 300% atau tidak

mengalami masa istirahat lama, ragam dan jumlah gulma

relatif sedikit. Sebaliknya, pada lahan yang mengalami masa

istirahat lama (bera), ragam dan jumlah gulma relatif

banyak. Beberapa jenis gulma yang dominan pada pertanaman

kedelai antara lain adalah Amaranthus sp. (bayam), Digitaria

ciliaris (rumput jampang), Echinochloa colonum (rumput

Page 165: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

159

jejagoan), Eragrotis enioloides (rumput bebekan), Cyperus

kyllingia (rumput teki), Cyperus iria (rumput jeking kunyit),

Portulaka sp. (krokot), Ageratum conyzoides (wedusan),

Molluge penaphylla (daun mutiara), dan Mimosa pudica (puteri

malu). gulma Amaranthus sp, Digitaria ciliaris, dan Cyperus

rotundus dapat menurunkan hasil kedelai masing-masing

sebesar 35%, 21%, dan 15%.Dilahan kering masam yang

didominasi oleh gulma Barreria alata dengan kerapatan nisbi

sebesar 79% dapat menurunkan hasil biji kedelai sebesar 60%.

Selain kerugian dari sisi kompetisi, ada beberapa jenis

gulma yang mempunyai sifat alelopati yaitu kemampuan

mengeluarkan zat yang bersifat racun dan dapat menghambat

pertumbuhan tanaman tertentu. Misalnya Imperata cylindrica

menghasilkan zat phenol, Juglans nigra dapat memproduksi

hydroksi juglon, Artemisia absinthium mengeluarkan zat

absintin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif.

Keberhasilan pengendalian gulma merupakan salah satu

faktor penentu tercapainya tingkat hasil kedelai yang tinggi,

pengendalian gulma dapat dilakukan secara kultur teknis,

mekanis, biologis, dan khemis, oleh karena harus dilakukan

secara intensif (Widiyati et al. 2001 dalam Fadhly, 2004).

Gulma pada tanaman kedelai umumnya dikendalikan

dengan cara fisika, biologi dan kimiawi. Pengendalian gulma

Page 166: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

160

secara kimiawi berpotensi merusak lingkungan sehingga perlu

dibatasi memalui pemaduan dengan cara pengendalian lainya.

Teknik Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara:

1. Preventif (pencegahan)

Cara pencegahan antara lain :

a. Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi

biji-biji gulma

b. Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang

c. Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-

rumput makanan ternak

d. Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran

pengairan

e. Pembersihan ternak yang akan diangkut

f. Pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan

lain sebagainya.

2. Pengendalian gulma secara fisik

Pengendalian gulma secara fisik ini dapat dilakukan dengan

jalan :

a. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah menggunakan alat-alat seperti cangkul,

garu, bajak, traktor yang berfungsi untuk memberantas

gulma. Efektifitas alat-alat pengolah tanah di dalam

Page 167: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

161

memberantas gulma tergantung beberapa faktor seperti siklus

hidup dari gulma, penyebaran akar, umur dan ukuran infestasi,

b. Pembabatan (pemangkasan, mowing)

Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan

gulma setahun dan relatif kurang efektif untuk gulma tahunan.

Efektivitas cara ini tergantung pada waktu pemangkasan,

interval (ulangan) Pembabatan sebaiknya dilakukan pada

waktu gulma menjelang berbunga atau pada waktu daunnya

sedang tumbuh dengan hebat.

c. Penggenangan

Penggenangan efektif untuk memberantas gulma dengan

menggenangi sedalam 15 – 25 cm selama 3 – 8 minggu. harus

cukup terendam sehingga pertumbuhan gulma tertekan.

d. Pembakaran

Suhu kritis yang menyebabkan kematian pada kebanyakan

sel adalah 45 – 550 C, kematian dari sel-sel yang hidup pada

suhu di atas disebabkan oleh koagulasi pada protoplasmianya.

Pembakaran secara terbatas masih sering dilakukan untuk

membersihkan tempat-tempat dari sisa-sisa tumbuhan setelah

dipangkas. Pembakaran juga dapat mematikan insekta dan

hama lain serta penyakit seperti cendawan, bakteri kekurangan

dari sistem ini dapat mengurangi kandungan humus atau

mikroorganisme tanah, dapat memperbesar erosi.

Page 168: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

162

e. Mulsa (mulching, penutup seresah)

Penggunaan mulsa untuk mencegah cahaya matahari

tidak sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan

fotosintesis, akhirnya akan mati dan pertumbuhan yang baru

(perkecambahan) dapat dicegah. Bahan-bahan yang dapat

digunakan untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam,

serbuk gergaji, kertas dan plastik.

3. Pengendalian gulma secara biologis

Pengendalian gulma secara biologis (hayati) dengan

menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, bakteri

sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta

atau fungi dapat erpotensi mengendalikan gulma secara

biologis

4. Pengendalian gulma secara kimiawi

Pengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian

gulma dengan menggunakan herbisida. Yang dimaksud dengan

herbisida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan untuk

mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara

selektif maupun non selektif. Macam herbisida yang dipilih bisa

kontak maupun sistemik, dan penggunaannya bisa pada saat

pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh. Keuntungan

pengendalian gulma secara kimiawi adalah cepat dan efektif,

terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi negatifnya ialah

bahaya keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap

Page 169: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

163

pencemaran lingkungan. Sehubungan dengan sifatnya ini maka

pengendalian gulma secara kimiawi ini harus merupakan pilihan

terakhir apabila cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak

berhasil.

Gulma Tanaman Kedelai

Sumber : Gulma teki Sumber: http://wanuabone.blogspot.com

Tanaman kedelai yang didominasi gulma

Page 170: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

164

DAFTAR PUSTAKA

Ashton, F. M. adnd T. J. Monaco. 1991. Weed Science:Principles and Pratice. 3rd Ed. John Wiley and Sons,Inc.: New York. 466 p.

Eprim, Yeheskiel Sah. 2006. Periode Kritis Tanaman Kedelai(Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Kompetisi GulmaPada Beberapa Jarak Tanam di Lahan Alang-alang(Imprata cylindrica (L.) Beauv.). Skripsi. Program StudiAgronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Fadhly, A.F. dan Tabri, F. 2004. Pengendalian Gulma padaPertanaman Jagung. Balai Penelitian TanamanSerealia, Maros. Goldsworthy, P. R. dan N.M. Fischer.1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. GadjahMada University Press: Yogyakarta. 874 hal.

Pusat Penelitian dan Pengembangan tanaman Pangan, 2007,Kedelai Teknik Produksi dan Pengembangannya. PusatPenelitian dan Pengembangan tanaman Pangan, BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan tanaman Pangan,1985,Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan TanamanPangan, Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianTanggal Artikel : 08-12-2014.

Radiyati, T., 1992. Pengolahan Kedelai. Subang : BPTTGPuslitbang Fisika Terapan-LIPI.

Smith, J. R. 1981. Weed of Majpr Economic Importance in Riceand Yields Loisses Due to Weed Competition. P 19-36. InProcidings of The Conference on Weed Control of Rice.IRRI. Manila. Philippines.

Page 171: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

165

Sutikno, Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia PustakaUtam, Jakarta.

Tyas 2010. Persaingan Gulma Teki dengan Tanaman.Kedelai.http://breederlifeblogspot.com/2010/02/persaingan-gulma-teki-dengan tanamanhtml/ (diakses 3 Maret2015)

Page 172: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

166

TEKNIK PROSESING, PENYIMPANAN DAN TEKNOLOGIPASCA PANEN BENIH KEDELAI

Oleh : Cut Maisyura

Latar Belakang

Teknik prosessing benih kedelai adalah tahapan kegiatan

yang dimulai sejak pemanenan sampai siap disimpan atau

dipasarkan. Teknik prosessing yang tepat dapat membantu

mengurangi kehilangan hasil dan mempertahankan viabilitas

benih kedelai (mendekati viabilitas seperti pada saat panen)

sehingga didapat harga jual yang tinggi.

Untuk menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan

mutu fisik, mutu fisiologis, dan mutu genetik juga harus

dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik

dan genetik terutama dilakukan selama masa prosesing,

sedangkan menjaga mutu fisiologis dilakukan pada saat panen

hingga penyimpanan bahkan hingga benih siap tanam.

Kehilangan hasil pada usahatani kedelai secara umum

masih tinggi. Perkiraan kehilangan hasil kedelai yang dipanen

pada kadar air tinggi (30 – 40 % basis basah (bb) mencapai

15,5 % dan yang dipanen pada kadar air rendah (17 – 20 %

bb) sebesar 10 %. Di samping kehilangan hasil secara fisik

(kuantitas), susut mutu/ viabilitas (kualitas) benih kedelai

dalam penanganan pascapanen juga cukup tinggi yaitu 2,5 –

Page 173: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

167

8,0 % (Purwadaria, 1989). Hal ini disebabkan karena benih

kedelai mudah rusak dan cepat turun daya tumbuhnya,

sehingga memerlukan penanganan yang cepat, tepat dan teliti.

Oleh karena itu tujuan dari teknik processing benih kedelai

adalah menjaga viabilitas benih kedelai supaya tetap sama

seperti pada waktu panen dan mengurangi kehilangan hasil

pada semua proses kegiatan pascapanen yang dilakukan

(panen, perontokan, pengeringan, sortasi, pengemasan dan

penyimpanan).

Waktu dan Cara Panen

Panen kedelai hendaknya dilakukan pada saat mutu fisiologis

benih mencapai maksimal, yang ditandai bila sekitar 95 %

polong telah berwarna coklat atau kehitaman (warna polong

masak) dan sebahagian besar daun sudah rontok (Harnowo,

dkk. 2007).

Untuk mendapatkan mutu benih yang baik dan memperkecil

pecahnya polong di lapang, serta menghindari benih

bercendawan, panen kedelai sebaiknya dilakukan segera

setelah kadar air benih di bawah 18 % bb, sebelum terjadi

pembasahan benih kembali oleh air hujan.

Panen dapat dilakukan dengan sabit tajam atau bergerigi

dengan memotong pangkal batang. Cara panen ini lebih

menguntungkan dibandingkan dengan cara dicabut, karena

Page 174: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

168

cepat, dapat diterapkan dalam kondisi kering maupun basah,

Rhizobium tetap tertinggal dalam tanah dan berangkasan

bersih dari tanah (Sumardi dan Ridwan Thahir, 1985).

Berangkasan kedelai hasil panen langsung dikeringkan

(dihamparkan) di bawah sinar matahari dengan ketebalan 25

cm selama 2 – 3 hari (tergantung cuaca) menggunakan alas

terpal plastik, tikar, atau anyaman bambu. Pengeringan

dilakukan sampai kadar air benih mencapai sekitar 14 %.

Usahakan untuk tidak menumpuk berangkasan lebih dari 2

hari karena dapat menyebabkan benih berjamur, kusam dan

bermutu rendah.

Perontokan

Berangkasan kedelai yang telah kering (kadar air 14 %)

perlu segera dirontok. Perontokan dapat dilakukan secara

manual atau secara mekanis.

Perontokan harus dilakukan secara hati-hati untuk

menghindari benih pecah kulit, benih retak, atau kotiledon

terlepas karena akan mempercepat laju penurunan daya

tumbuh dan vigor benih selama penyimpanan.

Page 175: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

169

Sortasi

Benih hasil perontokan dibersihkan dari kotoran, seperti

potongan batang, cabang tanaman dan tanah. Pembersihan

dapat dilakukan dengan cara manual (ditampi) atau secara

mekanis (blower)

Sortasi diperlukan untuk mendapatkan benih yang

berukuran seragam dengan cara memisahkan sekitar 5 %

benih yang berukuran kecil.

Selain memisahkan benih yang berukuran kecil, sortasi juga

diperlukan untuk membuang biji yang menyimpang dengan

deskripsi varietas yang ditanam.

Pengeringan

Benih yang sudah bersih dan ukurannya seragam harus

dikeringkan hingga mencapai kadar air 9 – 10 %.

Pengeringan benih dilakukan dengan menjemur di bawah

sinar matahari, menggunakan alas terpal plastik atau tikar

pada lantai jemur yang kering, dengan ketebalan sekitar 2-3

lapis benih. Benih yang dijemur harus dibalik setiap 2–3 jam

agar benih kering secara merata.

Page 176: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

170

Usahakan jangan menyimpan benih dalam kondisi yang

masih panas dalam karung tertutup karena benih setelah

dijemur perlu diangin-anginkan selama 30 menit untuk

menyeimbangkan suhu benih dengan suhu udara ruang

simpan.

Pengemasan

Benih dikemas dengan menggunakan bahan pengemas

kedap udara untuk menghambat masuknya uap air dari luar

kemasan ke dalam benih .

Kantong plastik benih yang bening atau buram (kapasitas 2

atau 5 kg) dengan ketebalan 0,08 mm cukup baik

digunakan untuk mengemas benih kedelai hingga 8 bulan

simpan pada kondisi ruang alami dengan kadar air awal

sekitar 9 – 10 %.

Kemasan yang telah berisi benih harus tertutup rapat

dengan cara diikat erat menggunakan tali atau bagian atas

kantong dipres dengan kawat nikelin panas/sealer.

Penyimpanan

Benih dalam kemasan dapat disimpan dalam ruangan

beralas kayu atau pada rak-rak agar kemasan tidak

bersinggungan langsung dengan lantai.

Benih dalam penyimpanan harus terhindar dari serangan

tikus atau hewan lain yang dapat merusak kantong kemasan

maupun benih.

Page 177: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

171

Usahakan menyimpan benih dalam ruangan tersendiri dan

tidak bercampur dengan bahan bahan lain yang dapat

menyebabkan ruangan menjadi lembab.

Benih disimpan secara teratur, dipisahkan sesuai dengan

varietasnya. Penyimpanan benih perlu ditata sedemikian

rupa agar tidak roboh, tidak mengganggu keluar masuknya

barang yang lain dan mudah dikontrol. Setiap tumpukan

benih sebaiknya dilengkapi dengan kartu pengawasan yang

berisi informasi :

o Nama Varietas

o Tanggal Panen

o Asal Petak Percobaan

o Jumlah/kuantitas benih asal (pada saat awal

penyimpanan)

o Jumlah/kuantitas pada saat pemeriksaan stok terakhir

o Hasil uji daya kecambah terakhir (tanggal, persentase

daya kecambah)

Penanganan benih dengan teknologi pasca panen yang

tepat (mulai dari panen hingga ke penyimpanan), diharapkan

viabilitas benih dapat bertahan hingga delapan bulan dengan

daya tumbuh lebih dari 80 %.

Page 178: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

172

DAFTAR PUSTAKA

Ana, N.H.; R. Thahir dan D.A. Nasution. 2001. Mesin SortasiPendukung perbenihan Kedelai. Warta Penelitian danPengembangan Pertanian (23) 4 : 9 – 10

Departemen Pertanian. 2007. Peraturan Mentri Pertanian no28/Permentan/SP.120/3/2007 tentang pedoman ProduksiBenih Kedelai.

Harnowo, D. ; J. R. Hidayat dan Suyamto. 2007. Kebutuhandan teknologi produksi benih kedelai. Hlm. :383 – 415.Dalam Kedelai. Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan.

Kementerian Pertanian. 2013. Pedoman Umum Produksi danDistribusi Benih Sumber Kedelai.

Purwadaria, H. K. 1989. Teknologi Penanganan Pasca PanenKedelai (buku pegangan edisi kedua). Deptan–FAO,UNDP. Development and Utilization of Postharvest toolsand equipment, INS/088/007.

Page 179: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

173

MENGENAL KUALITAS DAN MEKANISMEPENGAWETAN DAGING

Oleh : Saiful Helmy

Pendahuluan

Daging merupakan salah satu produk hasil ternak yang

sangat disukai masyarakat karena mempunyai nilai gizi tinggi

yang diperlukan tubuh, bercita rasa kuat, mengenyangkan dan

beragam variasi pengolahan dapat dilakukan. Di samping

keistimewaannya, daging juga memiliki kekurangan, yaitu

merupakan media tumbuhnya mikroorganisme, sehingga bahan

baku olahan daging sangat rentan terhadap pembusukan yang

berakibat daging menjadi rusak dan sangat tidak layak

dikonsumsi serta mengganggu kesehatan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk

mempertahankan kualitas daging dimulai sejak bahan baku

diproduksi hingga olahan daging yang siap dikonsumsi

masyarakat adalah dengan cara melakukan diversifikasi olahan

daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Untuk itu

maka harus diterapkan metode pengolahan yang memberikan

keuntungan bagi pelaku (produsen) dan pelanggan

(konsumen).

Syarat utama memilih daging sebagai bahan baku olahan

adalah daging yang berasal dari ternak oleh dokter hewan yang

berwenang dinyatakan aman dari bahaya-bahaya fisik, kimia

Page 180: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

174

dan biologi, sehat dikonsumsi karena tidak membawa penyakit

menular, tidak ada pencampuran dan pemalsuan dari bahan

hewan lainnya, halal dalam proses penyembelihan sesuai

ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dapat

diperoleh dengan cara mengidentifikasi kriteria beberapa jenis

daging sebagai berikut:

1. Teknik menentukan kualitas daging, dibagi dalam duakelompok.

a. Daging yang bersal dari ternak unggas di antaranya ayam,

itik, puyuh, merpati dan lain-lain.

b. Daging yang berasal dari ternak besar di antaranya sapi,

kerbau, kambing, domba, rusa dan lain-lain.

Hasil utama dari ternak adalah karkas yaitu bagian tubuh

ternak penghasil daging yang telah dipisahkan dari bagian-

bagian isi perut, kepala, kaki dan kulit. Kualitas karkas sangat

dipengaruhi oleh faktor sebelum dan sesudah penyembelihan

(Ante dan Post Mortem Inspektion) antara lain genetik, spesies,

bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan dan bahan

tambahan dan kondisi ternak pra dan pasca penyembelihan.

Faktor setelah penyembelihan antara lain pemisahan karkas

dari bagian kotor atau sumber kontaminasi, proses pelayuan,

pengempukan, pengawetan, pengemasan dan distribusi.

Page 181: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

175

2. Berdasarkan warna daging, terdiri atas dua kategori.

a. Daging putih, dengan ciri mempunyai serat lebih besar dan

lebar, mengandung sedikit pigmen (myoglobin), warna

daging tampak pucat sehingga dalam proses pengolahan

tidak diperlukan penguat warna atau pemutih.

b. Daging merah dengan ciri serat yang kecil dan rapat dan

kaya pigmen (mioglobin). Dalam proses pengolahan daging

diperlukan sendawa atau bahan alami seperti daun jati, kulit

bawang merah dan daun salam.

Beberapa kriteria daging yang baik

a. Secara umum untuk mendapatkan daging yang baik sebagai

bahan baku adalah dengan memperhatikan ciri-ciri antara

lain : daging masih mengkilat, warna cerah tidak pucat,

berbau khas daging, tidak busuk, daging masih elastis tidak

kaku dan bila dipegang daging tidak lengket di tangan serta

terasa kebasahannya..

b. Daging sehat adalah daging yang berasal dari hewan yang

sehat yang disembelih pada tempat pemotongan resmi,

diperiksa dan diangkut dengan kendaraan khusus dan dijual

di tempat yang bersih.

c. Setiap 100 gram daging sapi mengandung antara lain 207

kalori, 18,8 gram protein, 14 gram lemak, 11 miligram

kalsium, 170 miligram fosfor dan 2,8 miligram zat besi.

Page 182: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

176

Ciri dan Karakteristik Daging antar Ternak

1. Daging Ayam

a. Warna putih kekuningan, bersih dan tidak memar

b. Serat halus dan konsistensi lunak

c. Tidak tampak lemak didalam daging

d. Mengandung protein 18,2 persen dan lemak total 25

persen

e. Aroma khas daging ayam segar dan tidak busuk

2. Daging sapi muda.

a. Warna agak pucat

b. Serat halus dan konsistensi lunak

c. Bau dan rasa lembut.

3. Daging sapi dewasa

a. Warna merah cerah dan tidak memar

b. Serat halus dan sedikit berlemak.

c. Konsistensi padat mengkilat

d. Mengandung protein 18,8 persen dan lemak total 14

persen

e. Aroma khas daging segar dan tidak berbau busuk

4. Daging kerbau

a. Warna merah tua lebih gelap dibanding daging sapi

b. Serat kasar dan berlemak

c. Rasa hampir sama dengan daging sapi hanya saja lebih

kasar

Page 183: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

177

d. Aroma lebih khas dibanding sapi

5. Daging kambing

a. Warna lebih pucat dibanding domba

b. Lemak berwarna putih

c. Memiliki aroma khas kambing

d. Mengandung protein 16,6 persen dan lemak 9,2 persen

6. Daging domba.

a. Warna merah khas daging domba

b. Serat daging halus dan sangat rapat

c. Konsistensi padat

d. Antara otot dan bawah kulit terdapat banyak lemak

e. Daging jantan beraroma khas

f. Mengandung protein 17,1 persen dan lemak 14,8 persen

Penanganan Daging Higienis

Penanganan daging higienis bertujuan mencegah

terjadinya penurunan kualitas daging sehingga dapat

memperpanjang masa simpan, perubahan fisik seperti warna

dan bau dan cita rasa yang berakibat terjadinya gangguan

kesehatan bagi konsumen. Usaha-usaha yang dilakukan agar

kualitas daging dapat bertahan lebih lama antara lain:

1. Pilih bahan baku olahan daging yang bermutu, dengan cara

memilih daging yang tidak rusak, terutama oleh mikroba.

Daging yang terkontaminasi mikroba dapat diamati dengan

ciri-ciri tengik dan berbau busuk, berlendir, berubah warna

Page 184: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

178

dan rasa asam atau pahit, tumbuh jamur sekitar pinggiran

daging. Bila daging tidak langsung diolah dapat dilakukan

pembersihan dan pencucian lalu simpan pada suhu rendah,

yaitu sekitar 5 0C dengan masa simpan yang berbeda

tergantung jenis daging. Umumnya bertahan 3-7 hari.

2. Menjaga sarana pengolahan daging agar tetap higienis.

3. Menjaga kebersihan lingkungan pengolahan daging agar

terhindar dari hama seperti tikus, kecoa dan binatang

penyebar penyakit lainnya.

4. Tetap utamakan personality higienis petugas.

Pengempukan Daging

Salah satu kualitas daging yang baik ditetapkan dengan

tingkat keempukan daging. Faktor yang mempengaruhinya

antara lain komposisi daging berupa tenunan pengikat, serabut

daging dan sel-sel lemak diantara serabut serta rigor mortis

daging setelah ternak disembelih.

Teknik pengempukan daging namun nilai gizinya tetap

bertahan dapat dilakukan dengan cara:

a. Pelayuan daging pada suhu 10 0C

b. Merebus daging dengan suhu rendah (60 – 70 0C) dalam

waktu lama.

c. Menggunakan enzim protenase papain dari getah daun

pepaya dengan cara melumurkan atau merendam daging

sebelum daging diolah.

Page 185: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

179

d. Menggunakan enzim bromelin dari nenas masak.

Bahan tambahan pengolahan daging yang diizinkan antara lain:

a. NaCl (garam dapur) yang berfungsi menghambat

pertumbuhan khamir.

b. Sodium tripolypospat (STPP) 0,5 persen berfungsi

menurunkan jumlah bakteri.

c. Perendaman karkas dalam larutan disodium pospat 6,23

persen selama 6 jam. Dapat meningkatkan masa simpan 1-

2 hari.

d. Gula pasir 3 persen dapat juga dipakai sebagai pengawet

daging.

e. Sodium nitrit dapat digunakan untuk curing (peraman)

daging, dianjurkan tidak lebih dari 155 ppm.

f. Sodium laktat 2,9 persen, digunakan untuk menetralisir

pertumbuhan patogen

g. Sendawa (kalium, kalsium dan natrium nitrat 0,1 persendapat juga dilakukan untuk pengawet.

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Standar Prosedur Pengolahan Hasil Peternakan. 2009Deptan Jakarta.

Teknis Pengolahan Daging. 2010 Dirjen Pengolahan HasilPertanian.

Page 186: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

180

Hhtp Daging Word Press.Com 2013/10/09/7[SNI] StandarNasional Indonesia. 1995. SNI 01-3947-1995, DagingSapi/Kerbau. BSN, Jakarta.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 01-3948-1995,Daging Kambing/Domba. BSN, Jakarta.

Aberle, E.D., J.C. Forrest, D.E. Gerrard, E.W. Mills, H.B.Hendrick, M.D. Judge, R.A. Merkel. 2001. Principles ofMeat Science. Edisi ke-4. Kendall/Hunt, Iowa.

Anonymous. 2000. Teknologi Tepat Guna: Pengawetan danBahan Kimia. Pendayagunaan dan Pemasyarakatan IlmuPengetahuan dan Teknologi, Kemenegristek. Anonymous.2006. Bahaya Formalin dan Boraks.

Anonimous, 2006. Pedoman Standar Prosedur OperasionalPengolahan Hasil Peternakan (Daging). DirektoratPengolahan Hasil Pertanian, Direktorat JenderalPengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, DepartemenPertanian, Jakarta.

Page 187: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

181

TEKNOLOGI PANEN DAN PASCAPANENBAWANG MERAH

Oleh: Nurbaiti

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran

unggulan yang memiliki arti penting bagi masyarakat, baik

dilihat dari penggunaannya sebagai bumbu masak yang

dibutuhkan sehari-hari maupun dari nilai ekonominya yang

tinggi.

Budidaya bawang merah yang dilakukan petani di propinsi

Aceh umumnya belum menerapkan sepenuhnya kaidah

budidaya yang benar. Hal ini mengakibatkan usaha agribisnis

bawang merah belum memberikan hasil yang optimal bagi

petani bawang merah. Oleh sebab itu perbaikan cara-cara

budidaya mulai dari persiapan lahan, penerapan teknik

budidaya, perbaikan penanganan panen dan pascapanen,

prosessing, dan pemasaran perlu dilakukan agar hasil panen

bawang merah mempunyai nilai tambah, menghasilkan produk

yang bermutu dan berdaya saing.

Kegiatan Panen Bawang Merah

Umur panen bawang merah cukup bervariasi, tergantung

varietas, tempat penanaman, tingkat kesuburan, dan tujuan

penanaman. Ada varietas bawang merah yang memang

Page 188: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

182

mempunyai umur pendek dan ada juga yang berumur panjang.

Bawang merah yang ditanam di dataran tinggi seperti di Aceh

Tengah dan Bener Meriah biasanya mempunyai umur panen

yang lebih panjang dari pada yang ditanam di dataran rendah.

Sementara itu tanaman yang sangat subur pertumbuhan

umumnya mempunyai umur relatif panjang. Di lain pihak, jika

penanaman dimaksudkan untuk menghasilkan umbi untuk

bibit, pemanenan harus dilakukan setelah bawang merah cukup

tua, sedangkan untuk bawang konsumsi dapat di panen sedikit

lebih cepat.

Usahakan panen bawang merah dilakukan pada pagi hari

dalam kondisi cerah dan tidak hujan. Pemanenan dilakukan

dengan mencabut bawang merah dari tempat penanaman dan

kemudian diletakkan diatas bedeng lalu kemudian sekelompok

umbi diikat bagian daunnya kemudian diangkut ketempat

pengeringan.

Gambar 1. Hasil panen merah yang dijemur diatas bedengan

Page 189: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

183

Kegiatan Pascapanen Bawang merah

1. Pelayuan dan pengeringan

Setelah bawang merah di panen tindakan yang harus

segera dilakukan adalah pelayuan dan pengeringan. Hal ini

mencegah kerusakan umbi akibat busuk atau serangan

penyakit. Cara yang dapat ditempuh untuk mengeringkan

bawang merah yaitu dengan penjemuran dan menggunakan

teknologi sistem pengeringan dan penyimpanan (Instore

Drying).

a.Pengeringan

Cara pengeringan bawang merah yang dilakukan petani

adalah dengan menjemurnya di bawah matahari. Ikatan-ikatan

bawang merah dijajarkan dengan posisi umbi bawang di bawah

dan daun diatas, dalam keadaan demikian, daun akan

mendapat panas matahari langsung dan akan mengalami

pengeringan lebih dulu.

Pengeringan dengan penjemuran ini ada kelemahannya,

untuk menjemur bawang merah diperlukan tempat terbuka

yang cukup luas. Disamping itu jika panen dilakukan kebetulan

musim hujan sehingga penjemurannya tidak dapat dilakukan

dengan sempurna maka dapat menyebabkan infeksi bakteri

pembusuk sehingga bawang yang dihasilkan mutunya rendah,

dan tidak dapat disimpan lama.

Page 190: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

184

b.Teknologi Sistem Pengeringan dan Penyimpanan

Agar proses pengeringan dapat berjalan terus tanpa

terkendala cuaca dan tidak memerlukan tempat yang terlalu

luas maka Balai Besar Pascapanen menggunakan suatu

teknologi sistem pengeringan-penyimpanan (Instore Drying),

dimana dalam sistim ini kondisi ruang dapat diatur sesuai

dengan kondisi optimum untuk proses pengeringan -

penyimpanan bawang. Ukuran bangunan penyimpanan 6 m

panjang x 6 m lebar x 3 m tinggi dapat menampung 5 – 10

ton. Atap bangunan terdiri dari fibre glass transparan yang

dilengkapi dengan aerasi udara (ballwindow), dinding

bangunan dari fibre glass, rak pengering – penyimpanan

berupa rak gantung yang dibuat dari bambu.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengeringan

bawang merah dengan Instore Drying dapat dilakukan dalam

waktu 3 hari. Hal ini berarti pengeringan bawang merah

dengan Instore Drying lebih cepat jika dibandingkan

pengeringan cara petani(penjemuran) yang bisa mencapai 9

hari. Selain itu pengeringan dengan Instore Drying juga tidak

menyebabkan kerusakan yang berarti yaitu hanya berkisar

antara 0,24%-0.72% jauh lebih bila dibandingkan dengan

penjemuran, dimana kerusakannya bisa mencapai 1,68%.

Page 191: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

185

Gambar 2. Instore Drying yang digunakan untuk pengeringan dan

penyimpanan bawang merah (sumber: BB Pasca Panen)

2. Pembersihan dan Sortasi

Pembersihan bawang merah merupakan kegiatan

menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi seperti

tanah dan akar serta memperoleh umbi yang berkualitas baik.

Sedangkan kegiatan sortasi dilakukan untuk memisahkan

antara umbi yang baik (bernas, tidak cacat fisik atau busuk,

berukuran seragam) dengan umbi yang jelek, rusak atau

busuk.

3. Penyimpanan

Pada umumnya para petani bawang menyimpan bawang

merah dengan menggantung ikatan bawang merah pada para-

para diatas perapian dapur, namun jumlah bawang yang dapat

disimpan dengan cara ini terbatas, tergantung seberapa luas

dan seberapa besar tempat di atas perapian dapur.

Untuk jumlah bawang yang banyak dibutuhkan ruang

penyimpanan yang lebih luas dengan kondisi bersih, kering dan

Page 192: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

186

tidak lembab dengan ventilasi yang baik dan cukup banyak

sehingga dapat memberikan pergantian udara dalam ruang

dengan baik. Suhu yang baik untuk penyimpanan bawang

merah adalah 30-340C dan kelembaban 65-75%.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. 2009. StandarProsedur Operasional Produksi Benih Bawang Merah.Direktorat Jendral Hortikultura. Kementrian Pertanian,Jakarta.

Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. 2010. StandarProsedur Operasional Budidaya Bawang Merah.Direktorat Jendral Hortikultura. Kementrian Pertanian,Jakarta.

Litbang Pertanian. 2012. 50 Teknologi Inovatif LitbangPascapanen. Balai Besar Pascapanen, Bogor.

Nugraha, S. 2008. Teknologi Sistem Pengeringan danPenyimpanan Bawang Merah. Balai Besar Pascapanen,Bogor, diunduh 2 Maret 2015,http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id.

Wibowo Singgih. 2009. Budidaya Bawang merah. PenebarSwadaya, Jakarta.

Page 193: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

187

POTENSI BAHAN ORGANIK DALAM MENINGKATKANPRODUKTIVITAS LAHAN

Oleh: Elviwirda

Pendahuluan

Salah satu upaya yang telah dilakukan selama ini dalam

usaha meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan

hortikultura yaitu melalui program intensifikasi dan

ekstensifikasi. Berkaitannya dengan intensifikasi, maka

teknologi pemupukan memegang peranan yang sangat penting

terutama penggunaan pupuk kimia seperti urea, SP-36 dan

KCl.

Intensifikasi tanaman pangan dan hortikultura dengan

asupan pupuk kimia dalam jumlah besar dan dalam jangka

waktu lama, serta kurangnya memperhatikan penggunaan

bahan organik dalam sistem produksi pertanian telah

mengakibatkan terganggunya keseimbangan hara tanah yang

mengakibatkan penurunan kualitas sumberdaya lahan.

Kondisi saat ini lahan pertanian di Indonesia baik lahan

sawah maupun lahan kering mempunyai bahan organik yang

rendah (<2%). Terabaikannya pengembalian bahan organik

telah menyebabkan kondisi fisik dan kimia tanah telah menurun

Page 194: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

188

yang orang awam disebut gejala tanah menjadi “sakit” atau

kelelahan lahan (land fatigue) (Siswono, 2006).

Model intensifikasi tanaman pangan dan hortikultura

dimasa mendatang sudah selayaknya untuk tidak bertumpu

kepada penggunaan pupuk kimia guna mencapai target

produksi, namun perlu dipikirkan dan dikembangkan upaya-

upaya untuk mengembalikan kesuburan lahan. Salah satu

upaya yang dapat ditempuh untuk memperbaiki kondisi

tersebut adalah pemasyarakatan kembali penggunaan bahan

organik pada lahan usahatani.

Bahan organik merupakan salah satu komponen penyusun

tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah, yaitu sebagai

sumber (source) dan pengikat (sink) hara dan sebagai substrat

bagi mikroba tanah. Praktek pertanian secara terus-menerus

akan mengurangi cadangan total karbon dan nitrogen dalam

tanah. Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal bagi

pertumbuhan tanaman, diperlukan adanya bahan organik

tanah (C-total) di lapisan atas paling sedikit 2 % (Young, 1989

dalam Hairiah. K., et.al, 2006).

Peranan Bahan Organik

Bahan organik tanah merupakan sumber hara tanaman

dan sumber energi bagi sebagian jasad renik tanah. Di dalam

tanah bahan organik akan mengalami degradasi dan

Page 195: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

189

mineralisasi sehingga senyawa komplek akan diuraikan menjadi

senyawa yang lebih sederhana dan sejumlah unsur hara

essensial seperti nitrogen (N), fosfat (P), belerang (S) dan

sejumlah unsur hara mikro (Shiddieq dan Partoyo, 2000).

Pemberian bahan organik ke dalam tanah baik dalam

bentuk pupuk kandang, kompos, maupun pupuk hijau, dapat

berperan ganda karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika,

kimia dan biologis tanah (Sitompul dan Setijono, 1991).

Dekomposisi bahan organik yang cepat yang diikuti oleh

peningkatan populasi mikroorganisme, untuk sementara dapat

menyebabkan fosfat diikat dalam tubuh mikroorganisme.

Selanjutnya hasil dekomposisi berupa asam-asam organik dan

humus dapat secara efektif bereaksi dengan Fe dan Al

membentuk senyawa kompleks. Pengikatan Fe dan Al oleh

asam-asam organik dapat mengurangi pengikatan P anorganik

(Soepardi, 1983; Benito, Purwanto dan Sutanto 1997; Chairani

2003).

Bahan organik berperan meningkatkan daya menahan air

(water holding capacity), memperbaiki struktur tanah menjadi

gembur, mencegah pengerasan tanah, serta menyangga reaksi

tanah dari kemasaman, kebasaan, dan salinitas (Tisdale et al.

1993; Dobermann dan Fairhurst 2000). Kandungan bahan

organik tanah yang tinggi juga memudahkan pengolahan tanah

serta dapat menahan butiran tanah dari proses erosi

Page 196: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

190

permukaan (Chen dan Yung, 1990). Perbaikan sifat fisik tanah

tersebut merupakan nilai guna dan manfaat yang sangat besar

dalam sistem produksi pertanian.

Bahan organik meningkatkan kapasitas tukar kation tanah,

berfungsi sebagai cadangan sekaligus sumber hara makro dan

mikro, mengikat kation yang mudah tersedia bagi tanaman

tetapi menahan kehilangan hara akibat pencucian (leaching),

berfungsi dalam pembentukan chelat (ikatan organik) terhadap

unsur mikro Fe, Zn, Mn sehingga tetap tersedia bagi tanaman

(Tisdale et al. 1993; Dobermann dan Fairhurst 2000). Bahan

organik juga meningkatkan ketersediaan beberapa unsur hara

dan efisiensi penyerapan P (Hsieh, 1990).

Kandungan bahan organik yang tinggi dalam tanah

mendorong pertumbuhan mikroba secara cepat sehingga dapat

memperbaiki aerasi tanah, menyediakan energi bagi kehidupan

mikroba tanah, meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroba

tanah), dan meningkatkan kesehatan biologis tanah (Tisdale et

al.1993; Dobermann dan Fairhurst 2000).

Bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi

dapat mensuplai unsur hara bagi tanaman, sedangkan peran

lainnya dari bahan organik antara lain: (1) memberikan warna

gelap sehingga mampu mempengaruhi serapan energi panas

matahari, (2) meningkatkan daya retensi air tanah karena

bahan organik mampu menyerap air hingga 20 kali bobotnya,

Page 197: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

191

(3) membentuk khelat dengan ion logam dari unsur hara mikro

seperti Cu, Al, dan Mn, sehingga menjadi bentuk yang stabil

dalam tanah dan pada kondisi tanah tertentu dapat

dimanfaatkan oleh tanaman atau mikroorganisme tanah, (4)

meningkatkan ketersediaan unsur hara dari hasil dekomposisi,

(5) memantapkan agregat tanah karena asosiasi senyawa

organik dengan partikel primer tanah, (6) sebagai penyangga

perubahan pH tanah, (7) meningkatkan Kapasitas Tukar Kation

(KTK) tanah, dan (8) sebagai sumber energi bagi aktivitas

mikroorganisme tanah tertentu Stevenson (1994), Shiddieq dan

Partoyo (2000), serta Sutanto (2000).

Berdasarkan hasil penelitian Arsyad (1992) menunjukkan

pemberian bahan organik sebagai suatu perlakuan, dapat

memberikan peningkatan hasil pada bobot biji dan bobot

kering bagian atas tanaman serta jumlah polong yang terisi.

Pemberian bahan organik merupakan faktor kesuburan tanah

yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas produksi

(Sutanto , 2000).

Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan untuk

Mendapatkan Bahan Organik :

1. Pengembalian sisa panen

Limbah hasil panen tanaman pangan yang dapat

dikembalikan ke dalam tanah berkisar 2 - 5 ton ha-1, dan

Page 198: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

192

jumlah ini tidak dapat memenuhi kebutuhan bahan organik

minimum dalam tanah. Oleh karena itu masukan bahan organik

dari sumber lain tetap diperlukan.

2. Pemberian kotoran hewan atau pupuk kandang

Kotoran hewan bisa berasal dari hewan peliharaan seperti

sapi, kerbau, kambing dan ayam, atau juga bisa berasal dari

hewan liar seperti kelelawar dan burung. Pupuk kandang

adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa

kotoran padat (feces) yang bercampur sisa makanan maupun

air kencing (urine), sehingga kualitas pupuk kandang beragam

tergantung pada jenis, umur serta kesehatan ternak, jenis dan

kadar serta jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis pekerjaan dan

lamanya ternak bekerja, lama dan kondisi penyimpanan,

jumlah serta kandungan haranya (Soepardi,1983). Secara kimia

pupuk kandang dapat menambah unsur hara terutama NPK

dan meningkatkan KTK dan secara biologi dapat meningkatkan

aktivitas mikroorganisme tanah. Pupuk kandang tidak saja

mengandung nitrogen, asam fosfat, dan kalium saja, tetapi

juga mengandung hampir semua unsur hara makro dan mikro

yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara

keseimbangan hara dalam tanah. Namun demikian kandungan

haranya lebih rendah daripada pupuk kimia. Selain itu hara dalam

pupuk kandang tidak mudah tersedia bagi tanaman.

Ketersediaan hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi

Page 199: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

193

dari bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari

pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N, P

serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks

organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit

terdekomposisi. Adapun kandungan hara yang terdapat

didalam beberapa pupuk kandang dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 1. Kandungan hara yang terdapat di dalam beberapapupuk kandang

Sumber PupukKandang

N P K Ca Mg S Fe%

Sapi perah 0,53 0,35 0,41 0,28 0,11 0,05 0,004Sapi daging 0,65 0,15 0,30 0,12 0,10 0,09 0,004Kuda 0,70 0,10 0,58 0,79 0,14 0,07 0,010Unggas 1,50 0,77 0.89 0.30 0.88 0.00 0,100Domba 1,28 0,19 0,93 0,59 0,19 0,09 0,020

Sumber : Tan (1993)

3. Pemberian pupuk hijau

Pupuk hijau bisa diperoleh dari serasah dan dari

pangkasan tanaman penutup yang ditanam selama masa bera

atau pepohonan dalam larikan sebagai tanaman pagar.

Pangkasan tajuk tanaman penutup tanah dari keluarga kacang-

kacangan (LCC = legume cover crops ) dapat memberikan

masukan bahan organik sebanyak 1.8 – 2.9 ton ha-1 untuk

yang berumur umur 3 bulan dan 2.7 – 5.9 ton ha-1 untuk yang

berumur 6 bulan.

Page 200: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

194

Usaha lain untuk memperoleh tambahan bahan organik

adalah dengan menanam pepohonan berbaris sebagai pagar di

antara tanaman semusim. Pada tajuk tanaman pagar

dipangkas secara rutin bila telah mulai menaungi tanaman

semusim. Semua hasil pangkasan dikembalikan ke dalam petak

lahan sebagai mulsa, kecuali cabang yang garis tengahnya

lebih dari 5 cm diangkut keluar lahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A.R. 1992. Usaha perbaikan sifat fisik tanah Ultisoldengan kapur dan bahan organik dalam hubungannyadengan pengikisan tanah dan produksi kacang tanah .Tesis Pendidikan Pasca Sarjana KPK IPB – UNAND.Padang.

Benito, H. Purwanto dan Sutanto, R. 1997. Gugus fungsionalbahan organik berperan aktif di dalam penekanan Al3+

dan peningkatan ketersediaan P di dalam tanah.Prosiding Pusat Penelitian Tanah dan AgroklimatDepartemen Pertanian. Jakarta.

Chairani. 2003. Pengaruh organisme pelarut P, VAM, danbeberapa sumber P terhadap ketersediaan P tanah,serapan P tanaman, dan pertumbuhan tanaman lamtoro(Leucaena diversifolia) pada tanah Typie Paleudult.Kongres Nasional HITI VIII. Padang.

Chen, S.S. and T.C. Yung. 1990. The effects of organic matteron soil properties. Paper presented at Seminar on the

Page 201: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

195

Use of Organic Fertilizers in Crop Production, Suweon,South Korea, 18-24 June 1990.

Dobermann, A. and T. Fairhurst. 2000. Rice nutrient disordersand nutrient management. Potash & Phosphate Institute(PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC)and IRRI. p. 2- 37.

Hairiah K, Utami SR, Lusiana B and van NoordwijkM. 2006. Neraca Hara dan Karbon Dalam SistemAgroforestri. In: Hairiah K, Widianto and LusianaB,eds. WaNuLCAS Model Simulasi Untuk SistemAgroforestri. Bahan Ajar 6. Bogor,Indonesia. International Centre for Research inAgroforestry, SEA Regional Research Programme. 105-123 p.

Hsieh, S.C. and C.F. Hsieh. 1990. The use of organic matter incrop production. Paper presented at Seminar on the Useof Organic Fertilizers in Crop Production Suweon, SouthKorea, 18-24 June 1990

Shiddieq, J. & Partoyo. 2000. Suatu pemikiran mencaripradigma baru dalam pengelolaan tanah yang ramahlingkungan. Prosiding. Kongres Nasional VII. HITI.Bandung.

Simanungkalit et,al., 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan SumberdayaLahan Pertanian. Bogor.

Siswono, W.H. 2006. Swasembada pangan dan pertanianberkelanjutan tantangan abad dua satu: Pendekatan ilmutanah, tanaman dan pemanfaatan iptek nuklir. Dalam A.

Page 202: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

196

Hanafiah WS, Mugiono, dan E.L. Sisworo. Badan TenagaNuklir Nasional, Jakarta. 207 hlm

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah.Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Sutanto, R. 2000. Penerapan Pertanian Organik.Pemasyarakatan dan Pengembangannya. PenerbitKanisius. Yogyakarta.

Tan, K. H. 1993. Dasar dasar Kimia tanah. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

Tisdale, S.L., W.L. Nelson, J.D. Beaton, and J.L. Halvlin. 1993.Soil fertility and fertilizers. Fifth Edition. Macmillan Pub.Co. New York, Canada, Toronto, Singapore, Sidney. p.462-607

Page 203: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

197

PASCA PANEN BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)

Oleh : Idawanni

Pendahuluan

Produk hortikultura pada umumnya sangat mudah rusak

dan membusuk baik pada saat panen maupun setelah panen.

Hal tersebut yang menyebabkan produk hortikultura memiliki

daya simpan yang relatif rendah. Mutu produk hortikultura

setelah panen dapat dipertahankan dengan penanganan pasca

panen yang baik.

Produk hortikultura yaitu buah dan sayuran segar saat ini

mendapat perhatian lebih dari masyarakat karena kesadaran

akan manfaat nilai nutrisinya bagi kesehatan. Banyak publikasi

yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi buah dan

sayuran sebagai salah satu komponen utama makanan akan

dapat memperlambat atau menyembuhkan berbagai penyakit

degeneratif. Perhatian terhadap kegemukan dan penyakit

jantung koroner mengarahkan promosi terhadap pengurangan

konsumsi lemak dan merekomendasikan untuk mengkonsumsi

buah dan sayuran yang umumnya rendah akan lemak.

Kandungan serat yang tinggi pada buah dan sayuran

dipandang dapat mengurangi atau mencegah kondisi medis

yang kurang baik.

Page 204: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

198

Kerusakan mekanis selama panen bisa menjadi masalah

yang serius karena kerusakan tersebut menentukan cepatnya

produk untuk membusuk, meningkatnya kehilangan cairan dan

meningkatnya laju respirasi serta produksi etilen yang

berakibat pada cepatnya kemunduran produk.

Selain itu produk hortikultura segar juga sangat mudah

mengalami kerusakan yaitu kerusakan fisik akibat berbagai

penanganan yang dilakukan. Kerusakan fisik ini terjadi karena

secara fisik-morfologis, produk hortikultura segar mengandung

air tinggi (85-98%) sehingga benturan, gesekan dan tekanan

sekecil apapun dapat menyebabkan kerusakan yang dapat

langsung dilihat secara kasat mata dan dapat tidak terlihat

pada saat aktifitas fisik tersebut terjadi.

Hal yang penting untuk dipahami adalah produk

pascapanen buah dan sayuran segar apapun bentuknya masih

melakukan aktivitas metabolisme penting yaitu respirasi.

Aktivitas respirasi berlangsung untuk memperoleh energi yang

digunakan untuk aktivitas hidup pascapanennya. Setelah

panen, sebagian besar aktivitas fotosintesis yang dilakukan

saat masih melekat pada tanaman induknya berkurang atau

secara total tidak dapat dilakukan.

Cara penanganan yang tepat untuk mengurangi proses

metabolisme setelah panen yang senantiasa menimbulkan

Page 205: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

199

penurunan mutu yang menyebabkan berkurangnya minat

konsumen atas produk tersebut perlu dilakukan.

Salah satu Produk hortikultura yang tingkat keringkihan

relatifnya tinggi yaitu salah satunya buah jambu biji degan

potensi masa simpan kurang lebih hanya 2 - 4 minggu setelah

panen. Jambu biji sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga

jambu biji sudah merambah kesegala lapisan masyarakat, baik

yang tinggal di kota-kota besar maupun pedesaan. Namun

seperti halnya buah jambu biji merah memiliki keterbatasan

umur simpan yaitu berkisar antara 1-2 minggu setelah buah

matang penuh (Ali dan Lazan, 2001). Keterbatasan umur

simpan inilah yang mendorong upaya pengolahan buah jambu

biji merah agar dapat tetap dikonsumsi. Beberapa cara yang

dapat dilakukan untuk mempertahankan umur simpan buah

tersebut yaitu dengan pelilinan, pengemasan yang baik, dan

menyimpan buah pada suhu dingin.

Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu

tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut

Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika

Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia

lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan

dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering

disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu

(Anonymous, 2011).

Page 206: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

200

Jambu biji adalah salah satu buah heksotis dan dikenal

dengan nama lain seperti jambu klutuk atau jambu batu.

Jambu biji merupakan salah satu buah yang digemari karena

daging buahnya yang lunak, memiliki rasa manis, dan aroma

harum ketika matang. Jambu biji merah termasuk dalam

kelompok jambu biji bersama dengan jambu bangkok,

jambu paris, dan jambu susu (Satuhu, 1993).

Buah jambu biji berbentuk bulat dengan diameter kurang

dari 5 cm dan panjang 4-12 cm. Kulit buah berwarna kuning

kehijauan dengan daging buah berwarna merah muda sampai

merah. Buah jambu biji cocok untuk buah meja atau di olah

sebagai minuman segar. Jambu biji juga bermanfaat bagi

kesehatan.

Ketika membeli jambu biji, konsumen selalu menghendaki

buah yang berpenampilan baik, yaitu buah yang bentuknya

sempurna, ukurannya besar, dan kulitnya mulus tanpa bercak.

Oleh karena itu, saat tanaman jambu biji mulai berbuah

dilakukan perawatan untuk menjaga agar buah berpenampilan

baik dan memiliki bentuk yang sempurna (Noorbaiti et al ,

2013).

Di antara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung

vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A.

Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang

mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan,

Page 207: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

201

kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Menurut Nag et al.,

(2011) jambu biji kaya vitamin C (260 mg /100 g) dan juga

sumber kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin A . Vitamin C ini

sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C

jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya

yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji

mencapai puncaknya menjelang matang. Selain pemasok andal

vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pektin (serat

larut air), yang dapat digunakan untuk bahan pembuat gel atau

jeli. Manfaat pektin lainnya adalah untuk menurunkan

kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam

tubuh dan membantu pengeluarannya, selain itu juga jambu

biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida

darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial (Tiara

2011). Selain itu buah ini juga sangat kaya sumber serat larut

(5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari kebutuhan harian),

yang membuatnya menjadi pencahar massal yang baik.

Kandungan serat membantu melindungi usus besar selaput

lendir dengan mengurangi waktu terkena racun serta mengikat

bahan kimia penyebab kanker di usus besar (Anonymous,

2010).

Page 208: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

202

Sebagai komoditas hortikultura, buah jambu biji segar

pada umumnya memiliki sifat mudah rusak karena

mengandung banyak air dan setelah dipanen komoditas ini

masih mengalami proses hidup, yaitu proses respirasi,

transpirasi dan pematangan. Buah jambu biji harus

mendapatkan teknologi pascapanen yang tepat agar kesegaran

sekaligus umur simpannya dapat bertahan lama.

Kegiatan pascapanen merupakan bagian integral dari

pengembangan agribisnis, yang dimulai dari aspek produksi

bahan mentah sampai pemasaran produk akhir. Peran kegiatan

pascapanen menjadi sangat penting, karena merupakan salah

satu sub-sistem agribisnis yang mempunyai peluang besar

dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk agribisnis.

Pengolahan buah jambu biji merupakan salah satu upaya

untuk menyelamatkan harga jual buah terutama pada saat

panen raya. Dibandingkan dengan produk segar, produk olahan

mempunyai umur simpan yang lebih lama sehingga dapat

mengurangi resiko penjualan akibat perubahan harga.

Salah satu produk olahan jambu biji merah yang potensial

untuk dikembangkan adalah dalam bentuk sari buah. Produk

sari buah jambu biji merah yang memiliki rasa segar dan aroma

yang khas, selain itu menurut Khalil et al., (2000)

tingkat permintaan akan produk sari buah menunjukkan

kecenderungan yang semakin meningkat, dimana produsen

Page 209: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

203

berlomba-lomba untuk menghasilkan produk dengan kualitas

terbaik yang disukai oleh konsumen.

Cara pemberian Lapisan lilin juga bisa dilakukan seperti

hasil penelitian Wijewardane, (2013) dimana pemberian lapisan

lilin dapat membantu untuk memperpanjang umur simpan dan

mengurangi penyusutan buah karena terjadinya proses

respirasi .

1. Penanganan Pasca Panen Pada Buah Jambu Biji

A. Panen Jambu Biji

Kebanyakan buah-buah segar dipanen secara manual

kemudian dimasukkan ke dalam keranjang penampung

sementara, dan kemudian ditempatkan atau dikumpulkan di

suatu tempat dekat lapang penanaman. Pemanenan dilakukan

Page 210: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

204

terhadap buah-buah yang telah menunjukkan Kriteria yang

ditetapkan. Namun demikian, pemanenan pada kondisi matang

optimal merupakan kondisi terbaik bagi buah-buah agar

diperoleh kualitas buah masak yang maksimal (Santoso, 2011).

B. Ciri dan Umur Panen

Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan

mulai berbuah, berbeda dengan jambu yang pembibitannya

dilakukan dengan cangkok/ stek umur akan lebih cepat kurang

lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji yang telah matang

dengan ciri-ciri melihat warna yang disesuikan dengan jenis

jambu biji yang ditanam dan juga dengan mencium baunya

serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang sudah

masak dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan

belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan

setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-

putihan dalam kondisi ini maka jambu telah siap dipanen .

C. Cara Panen

Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik beserta

tangkainya, yang sudah matang (hanya yang sudah masak)

sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi

rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian

dimasukkan ke dalam keranjang yang dibawa oleh pemetik dan

setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan

sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan.

Page 211: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

205

Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat

bertunas kembali dengan baik dengan harapan dapat cepat

berbuah kembali (Anonymous, 2011).

D. Periode Panen

Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan

pembatasan buah dalam satu rantingnya kurang lebih 2-3

buah, hal ini dimaksudkan agar buah dapat berkembang besar

dan merata. Dengan sistem ini diharapkan pemanenan buah

dapat dilakukan dua kali dalam setahun (6 bulan) atau sekitar

2-3 bulan setelah berbuah, dengan dicari buah yang masak,

dan yang belum masak supaya ditinggal dan kemudian dipanen

kembali. Apabila buah sudah masak tetapi tidak dipetik maka

akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti

kalong, tupai dll.

E. Pasca Panen Jambu Biji

Penanganan buah dilakukan untuk tujuan penyimpanan,

transportasi dan kemudian pemasaran. Langkah yang harus

dilakukan dalam penanganan buah setelah dipanen meliputi

pengumpulan, pemilihan (sorting), pemisahan berdasarkan

ukuran (sizing), pemilihan berdasarkan mutu (grading),

penyimpanan, kemudian pengemasan dan pengangkutan.

Setelah dilakukan pemanenan yang benar buah jambu biji

harus dikumpulkan secara baik, biasanya dikumpulkan tidak

jauh dari lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara

Page 212: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

206

keseluruhan. Hasil panen selanjutnya dimasukkan dalam

keranjang dengan diberi dedauan menuju ke tempat

penampungan yaitu dalam gudang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Pemasakan Buah.tp://wordbiology.wordpress.com /2010/01/20/ pemasakan-buah.

Anonymous. 2011. Jambu Biji / Jambu Batu.http://www.warintek. ristek.go.id/ pertanian/jambu_biji.pdf

Khalil, S.H., M.K. Aroua, and N.M. Sulaiman, 2000. A Study onThe Retention of the Volatile Components of SimulatedGuava Juice during Ultrafltration. Department of ChemicalEngineering, Faculty of Engeneering, University ofMalaya, Kuala Lumpur, Malaysia.

Noorbaiti Indah, Trisnowati Sri, Mitrowihardjo Suyadi.2013. Pengaruh Warna Plastik dan UmurPembrongsongan Terhadap Mutu Buah Jambu Biji(Psidium Guajava L.).Yogyakarta: Vegetalika Vol 2,No.1:44-53 (2013).

Santoso, Bambang. B. 2011. Penanganan Pasca Panen Buah.http://fp.unram.ac.id/data/DR.Bambang%20B%20Santoso/Bahan Ajar-PascapanenHortikultura/ BAB-8-Pasca-Panen-Buah.pdf.

Situhu, S., 1994. Penanganan dan Pengolahan Buah. PenebarSwadaya, Jakarta.

Page 213: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

207

Wijewardane, R.M.N.A. 2013. Application of PolysaccharideBased Composite Film Wax Coating for Shelf LifeExtension of Guava (var. Bangkok Giant) Institute ofPostharvest Technology, Jayanthi Mawatha ,Anuradhapura, Sri Lanka , Journal of PostharvestTechnology.

Tiara N Vonny. 2011.Studi Kelayakan Bisnis Tanaman BuahJambu Kristal Pada Kelompok Tani Desa Cikarawang,Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor . Bogor: IPB.[Skripsi].

Page 214: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

208

MENGENAL CITRA RASA BERBAGAI JENIS UBI JALAR

Oleh : Mehran

Pendahuluan

Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb) merupakan salah

satu komoditi pertanian yang mempunyai prospek untuk

dikembangkan di lahan yang kurang subur dan sebagai bahan

olahan ataupun sebagai bahan baku industri. Menurut

sejarahnya, tanaman ubi jalar berasal dari Amerika Tengah

tropis, namun ada yang berpendapat lain yaitu dari Polinesia.

Tanaman ubi jalar masuk ke Indonesia diduga dibawa oleh

para saudagar rempah-rempah (Iriani, E dan Meinarti N, 1996).

Ubi jalar merupakan komoditi yang potensial

dikembangkan di Indonesia sebagai sumber bahan pangan,

pakan dan bahan baku industri. Kandungan nutrisi ubi jalar

tidak hanya ada pada ubi tetapi juga pada bagian daun yang

mempunyai kandungan antioksidan dengan kualitas sangat

tinggi (Manrique dan Roca , 2008; Truong et al., 2007;

Rumbaoa et al., 2009). Menurut Manrique dan Roca (2008),

Indonesia menyumbang 2% produksi ubi jalar di dunia.

Ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan pangan

yang unik karena memiliki beberapa varietas dengan

karakteristik dan keunggulan masing-masing, ada ubi jalar

Page 215: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

209

Adin, ubi jalar Cilembu, ubi jalar Sari, ubi jalar Lokal Saree dan

Sawentar. Potensi ubi jalar sebagai bahan baku industri pangan

sangat besar, mengingat sumber daya bahan tersedia

melimpah, karena budi daya yang mudah dan masa panen

yang singkat, selain itu ubi jalar juga memiliki fleksibilitas yang

tinggi dalam pengolahan, kandungan zat gizinya cukup lengkap

bahkan beberapa zat di antaranya sangat penting bagi tubuh

karena berfungsi fisiologis yaitu anthosianin dan karatenoid

sebagai anti oksidan serta serat rapinasa yang berfungsi

prebiotik.

Potensi lain dari ubi jalar adalah daya terima masyarakat

terhadap produk dari ubi jalar yang akan disukai masyarakat

karena bahan dasar sudah cukup dikenal di masyarakat hanya

perlu inovatif. Diversifikasi ubi jalar yang dapat dikembangkan

oleh industri pangan di antaranya ; aneka cookies, cake, chip,

ice cream dan bubur bayi. (Rasidah, 2010)

Dewasa ini ada kecenderungan konsumen untuk

mengonsumsi pangan alami dan menyehatkan, serta dalam

bentuk produk pangan siap saji. Mengingat lengkapnya

kandungan gizi pada ubi jalar tersebut maka komoditi ini dapat

digolongkan sebagai pangan fungsional. Pangan fungsional

merupakan pangan yang tidak hanya memberikan zat-zat gizi

essensial pada tubuh tetapi juga memberikan efek

perlindungan pada tubuh atau bahkan penyembuhan terhadap

Page 216: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

210

beberapa gangguan penyakit. Dilaporkan bahwa senyawa

metabolit sekunder seperti beta karoten dan antosianin dalam

ubi jalar dapat bertindak sebagai anti oksidan yang berfungsi

sebagai anti kanker, antidiabet, antimutagen, dan anti radikal.

Salah satu pengolahan ubi jalar menjadi produk setengah jadi

(intermediate product), seperti mashed sweet potato (granula

umbi). Kelebihan mashed sweet potato adalah dapat

dikonsumsi langsung, mempunyai umur simpan yang lama,

serta fleksibel dalam penggunaannya yaitu dapat digunakan

sebagai bahan pencampur (mixed product) berbagai produk

pangan lainnya seperti es krim, roti dan donat, serta berbagai

kultivar kue.

Tekstur utama ubi jalar dapat dibedakan setelah umbinya

dimasak, ada tiga tipe tekstur umbi, yaitu :

a. Daging umbi padat, kesat, dan bertekstur baik;

b. Daging umbi lunak, lembab dan lengket; serta

c. Daging umbi kasar, dan berserat.

Sebagian besar produksi ubi jalar ditujukan untuk tipe

tekstur pertama dengan sebagian besar kultivar berdaging

putih. Di samping untuk pangan manusia, tipe tekstur umbi ubi

jalar pertama juga banyak digunakan untuk pakan ternak dan

bahan baku produk industri. Produksi ubi jalar tipe tekstur

kedua terutama untuk pangan manusia. Berdasarkan

Page 217: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

211

volumenya, produksi ubi jalar tipe kedua jumlahnya sangat

kecil.

Produksi ubi jalar tipe tekstur ketiga umumnya digunakan

untuk pakan ternak, bahan baku industri pati, dan alkohol

(Sarwono, 2005). Berdasarkan warna umbi, ubi jalar dibedakan

menjadi beberapa golongan sebagai berikut :

a. Ubi jalar putih yakni ubi jalar yang memiliki daging umbi

berwarna putih. Misalnya, varietas tembakur putih, varietas

tembakur ungu, varietas Taiwan dan varietas MLG 12659-

20P.

b. Ubi jalar kuning, yaitu jenis ubi jalar yang memiliki daging

umbi berwarna kuning, kuning muda atau putih

kekuningan. Misalnya, varietas lapis 34, varietas South

Queen 27, varietas Kawagoya, varietas Cicah 16 dan

varietas Tis 5125-27.

c. Ubi jalar orange yaitu jenis ubi jalar yang memiliki daging

umbi berwarna jingga hingga jingga muda. Misalnya,

varietas Ciceh 32, varietas mendut dan varietas Tis 3290-3.

d. Ubi jalar ungu yakni ubi jalar yang memiliki daging umbi

berwarna ungu hingga ungu muda (Juanda, Dede dan

Bambang Cahyono, 2000).

Berdasarkan bentuk umbi, ubi jalar mempunyai 9 tipe

umbi, yaitu bulat (round), bulat elips (round elliptic), elip

(elliptic), oval di bawah (ovale), oval di atas (obote), bulat

Page 218: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

212

panjang ukuran kecil (oblong), bulat panjang ukuran besar

(long oblong), elip ukuran panjang (long elip) dan panjang tak

beraturan (long irregulaer).

Berdasarkan bentuk permukaan umbi, terdiri dari 4 tipe

yaitu alligator like skin, vein, horizontal contriction dan

longitudinal grooves. Berdasarkan warna kulit, terdiri dari 9

tipe, yaitu putih (white), krem (crem), kuning (yellow), jingga

(orange), jingga kecoklatan (brown orange), merah muda

(pink), merah tua (red), merah ungu (purple red), dan biru tua

(dark purple).

Berdasarkan warna daging, terdiri dari 9 tipe yaitu

melingkar tipis dekat kulit (narrow ring), melingkar lebar dekat

kulit (board ring in cortex), noda menyebar dalam daging

(scartered spots in flesh), melingkar tipis dalam daging (narrow

ring in flesh), melingkar lebar dalam daging (broad ring in

flesh), beberapa lingkaran dalam daging (ring and other areas

in flesh), bentuk membujur (in longitudinal section), sebagian

dari lingkaran penuh dalam daging (covering most of the

flesh),dan lingkaran penuh dalam daging (covering all flesh)

(Huaman, 1990 dalam Suismono, 2001).

Page 219: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

213

Beberapa Jenis Ubi Jalar :

1. Ubi Jalar Sari : Umbi varietas

Sari berbentuk bulat hingga elip

dengan permukaan halus, warna

kulit merah cerah, warna daging

kuning agak merah muda

(mengandung β-karoten), tangkai umbi pendek, susunan umbi

tertutup, dan berat umbi 650 g/tanaman. Berdasarkan karakter

morfologi tersebut, ubi jalar varietas Sari identik dengan tipe

Gunung Kawi. Bedanya, kulit ubijalar tipe Gunung Kawi

berwarna merah dan berumur dalam (3-3,5 bulan lebih lama

dibanding varietas Sari).

2. Ubi Jalar Lokal Saree : bentuk umbi

cenderung lonjong, permukaan

kulitnya tidak rata, warna daging

jingga/kuning dan lebih lunak (basah)

sehingga kandungan patinya juga

lebih rendah yaitu sekitar 13 – 19% (Pantastico,1986). Rasanya

kurang manis tetapi kandungan vitamin A dan C tinggi.

3. Ubi Jalar Adin : bentuk umbi

cenderung bulat, permukaan kulit

umumnya tidak rata, daging umbi

lebih keras dan warnanya merah di

Page 220: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

214

bagian tengah dan putih di bagian dekat kulit, rasa tidak

semanis ubi putih, permukaan kulit cenderung tidak rata. Ubi

jalar merah memiliki kandungan vitamin A (retinol) paling tinggi

di antara ubi jalar yang lain dan tidak hilang dengan proses

perebusan, selain itu serat yang terdapat pada ubi jalar merah

maupun ungu berfungsi sebagai prebiotik yaitu untuk

merangsang pertumbuhan bakteri yang baik bagi usus

sehingga penyerapan zat gizi menjadi lebih baik dan usus lebih

bersih.

4. Ubi Jalar Sewentar : Warna

daging: Krem; Bentuk umbi: Elips

panjang; Potensi hasil : 30 t/ha;

Rasa umbi: Enak, manis;

Kandungan nutrisi: Pati 32,48%,

Bahan kering 38%, Beta karoten

398,11 mg/100g; Agak peka hama boleng dan , toleran kudis

dan bercak daun, agak toleran kekeringan.

Page 221: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

215

5. Ubi cilembu ini berbeda dengan ubi lainya karena jika

dipanaskan dengan oven, apalagi jika ubi mentah sudah

disimpan lebih dari satu minggu,

akan mengeluarkan cairan sejenis

cairan lengket seperti madu dan

rasanya manis. Rasa manis

tersebut merupakan sumber

tenaga bagi orang yang

memakannya, sehingga ubi ini cocok sebagai hidangan sahur

ataupun buka puasa. Bentuk ubi cilembu yaitu panjang, kulit

dan daging umbinya saat mentah berwarna krem kemerahan

dan akan menjadi kuning saat dimasak, dan akan muncul

lelehan-lelehan lengket seperti madu. Kulit ubi cilembu

berurat-urat panjang sehingga tidak mulus.

DAFTAR PUSTAKA

Buckle dkk. 1987. Ilmu Pangan,. Penerjemah Hari Purnomo danAdiono. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Rasidah, 2010., Potensi Ubi Jalar sebagai Bahan baku IndustriPangan, Universitas UNNES hlm. 45-52.

Suismono. 2001. Teknologi Pembuatan Tepung dan Pati Ubi-Ubian untuk Menunjang Ketahanan Pangan. Majalahpangan nomor: 37/X/Juli/2001 Hal. 37-49

Page 222: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

216

Indriyani S (2008) Panduan Pengembangan Industri BuahNanas di Industri Kecil. http://sriindri. tripod.com [16April 2014].

Nugroho (2007) Karbohidrat dalam Indus-tri Pangan.http://nugrohob. Wordpress. com/2007/12/page/3 [16April 2014].

Juanda,D. dan Bambang C. 2000. Ubi Jalar Budidaya danAnalisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

Page 223: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

217

TRICHOKOMPOS

Oleh: Fenty Ferayanti

Ketersediaan pupuk sebagai sumber unsur hara bagi

tanaman adalah merupakan hal yang mutlak, agar tanaman

menjadi sehat, tahan terhadap serangan OPT dan dengan

demikian diharapkan mampu mencapai produksi yang optimal.

Perbaikan kondisi kesuburan tanah yang paling praktis adalah

dengan penambahan pupuk ke tanah.

Namun perlu diperhatikan keseimbangan kesuburan tanah

sehingga pupuk yang diberikan dapat efektif dan efisien.

Penambahan pupuk anorganik yang menyediakan ion mineral

siap saji saja akan merusak kesuburan fisik tanah, di mana

tanah menjadi keras dan kompak. Dengan demikian, aplikasi

pupuk organik akan sangat memperbaiki kondisi tanah. Namun

pupuk organik lebih lambat untuk terurai menjadi ion mineral,

apalagi jika aplikasinya hanya berupa penambahan bahan

organik mentah saja. Maka dari itu kandungan mikroorganisme

tanah juga perlu diperkaya untuk mempercepat dekomposisi,

sehingga kesuburan tanah dapat terjaga.

Alternatif yang cukup memberikan harapan bagi petani

dalam mengatasi hal di atas adalah dengan memanfaatkan

kotoran ternak, arang sekam dan trichoderma sebagai kompos

Page 224: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

218

(Trichokompos). Dengan sentuhan teknologi, maka kompos

akan menjadi berkualitas.

Trichokompos merupakan salah satu bentuk pupuk

organik kompos yang mengandung cendawan antagonis

Trichoderma sp. Trichoderma yang terkandung dalam kompos

ini berfungsi sebagai dekomposer bahan organik dan sekaligus

sebagai pengendali OPT penyakit tular tanah seperti :

Sclerotium sp, Phytium sp, Fusarium sp, Phythoptora sp dan

Rhizoctonia sp. Trichoderma sp disamping sebagai organisme

pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan

stimulator pertumbuhan tanaman. Trichokompos yang

diberikan ke dalam tanah dapat memberikan manfaat antara

lain :

1. Mengandung unsur hara makro dan mikro

2. Memperbaiki struktur tanah

Sumber : Penyuluhthl.wordpress.comSumber : saungurip.blogspot.com

Page 225: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

219

3. Memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menahan air

4. Meningkatkan aktivitas biologis mikroorganisme tanah yang

menguntungkan.

5. Meningkatkan PH pada tanah asam

6. Sebagai pengendalian OPT penyakit tular tanah

Teknik Pembuatan Trichokompos

- semua bahan dicampur dan aduk hingga rata dan

dilembabkan dengan air secukupnya.

- Tutup dengan plastik hitam/karung dan inkubasi 7 - 10 hari

- Trichokompos siap diaplikasikan.

Berdasarkan uji Laboratorium, kandungan hara

Trichokompos dari bahan organik kotoran sapi adalah sebagai

berikut : N 0,50%, P 0,28%, K 0,42%, Ca 1,035 ppm, Fe 958

ppm, Mn 147 ppm, Cu 4 ppm, Zn 25 ppm.

Arang sekam

10 kg

+

Trichoderma padat

250 grKotoran Ternak

100 kg

Air Secukupnya+ +

Page 226: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

220

Rata-Rata Kandungan Hara dari Beberapa Bahan Organik

Bahan N (%) P (%) K (%)

Kotoran sapi 0,5 2,5 0,5

Kotoran ayam 1,0 9,5 0,3

Kotoran kerbau 0,7 2,5 4,0

Kotoran kuda 1,7 3,9 0,2

Guano 0,5 27,5 0,4

Daun Lamtoro 4,0 0,3 2,5

Jerami Padi 0,8 0,2 3,7

Azolla 3,5 1,2 2,5

Sumber : BPTP Jambi

Page 227: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

221

KONSEP PERTANIAN ORGANIK

Oleh: Cut Nina Herlina

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang

bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan

sistem alami, dengan memanfaatkan dan mengembangkan

semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan

usaha tani (Kasumbogo Untung, 1997). Pertanian organik

menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, ZPT dan

perangsang lainnya yang mengandung bahan-bahan kimia

buatan (Saragih. 2008). Dengan kata lain pertanian organik

suatu sistem pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia

buatan; mewujudkan sikap dan perilaku hidup yang

menghargai alam; dan berkeyakinan bahwa kehidupan adalah

anugerah Tuhan yang harus dilestarikan (Joko Prayogo dkk.,

1999).

Kegunaan budidaya organik pada dasarnya adalah untuk

membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan

oleh budidaya kimiawi atau yang seringkali disebut sebagai

pertanian konvensional. Meskipun sistem pertanian organik

dengan segala aspeknya jelas memberikan keuntungan banyak

kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan

lingkungan hidup, termasuk konservasi sumber daya lahan,

namun penerapannya tidak mudah dan akan menghadapi

Page 228: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

222

banyak kendala. Faktor-faktor kebijakan umum dan sosio-

politik sangat menentukan arah pengembangan sistem

pertanian sebagai unsur pengembangan ekonomi (Sutanto,

2002). Sistem pertanian organik mengajak manusia kembali ke

alam, sambil tetap meningkatkan produktivitas hasil tani

melalui perbaikan kualitas tanah dengan tidak memakai atau

mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia. Pertanian organik

menghargai kedaulatan dan otonomi petani berdasarkan nilai-

nilai lokal.

Rosenow, et all (1996) menyatakan pertanian organik

dalam versi lain, yaitu merupakan sistem pertanian yang

mempromosikan aspek 8 lingkungan, sosial, ekonomi, dengan

memproduksi pangan dan serat. Sistem ini memperhatikan

kesuburan tanah sebagai dasar kapasitas produksi dan sifat

alami tanaman, hewan, biofisik, landscap, sehingga mampu

mengoptimalkan kualitas semua faktor-faktor yang saling

terintegrasi atau tergantung tersebut. Pertanian organik

menekankan praktek rotasi tanaman, daur ulang limbah-limbah

organik secara alami tanpa input kimia. Tingkat persediaan

optimal bahan-bahan organik tersebut dibutuhkan untuk

mencapai siklus nutrisi unsur hara dalam tanah. Oleh karena

itu, pertanian organik bisa dikatakan sebagai dasar produksi

hasil pertanian, dasar untuk peternakan hewan, dasar untuk

keseimbangan ekologi secara alami.

Page 229: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

223

Filosofi pertanian organik adalah siklus kehidupan

menurut hukum alam, kembali ke alam, selaras dengan alam,

melayani alam secara ikhlas, utuh, holistik, sehingga alam pun

akan memberikan hasil produksi pertanian yang maksimal

kepada manusia. Jadi, hubungan ini bersifat timbal balik.

Terdapat perbedaan yang mencolok antara pertanian organik

dan konvensional, baik secara anatomi maupun ekonomi.

Jenis-jenis Pupuk

Menurut Hamida (2010) Pupuk dapat dibedakan

berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan,

reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.

Adapun jenis – jenis pupuk adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan asal :

Pupuk alam, merupakan pupuk yang terdapat di alam atau

dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti.

Misalnya, pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk guano,

pupuk hijau, dan pupuk batuan P.

Pupuk buatan, merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrik.

Misalnya, TSP, urea, rustika, dan nitrophoska. Pupuk ini

dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam

melalui proses fisika atau proses kimia.

Page 230: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

224

b. Berdasarkan senyawa :

Pupuk organik, merupakan pupuk yang berupa senyawa

organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik,

seperti pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk guano.

Pupuk alam tidak termasuk pupuk organik, seperti rock

phosphate, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit

(Ca3(PO4)2)

Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari

senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong

pupuk anorganik.

c. Berdasarkan fasa :

Pupuk padat, merupakan kelarutan yang beragam, mulai

yang mudah larut dalam air sampai yang sukar larut.

Pupuk cair, merupakan pupuk yang dilarutkan dulu ke

dalam air, umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun.

Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun

mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair

merupakan pupuk cair yang kadar N-nya sangat tinggi

sekitar 83%, penggunaannya dapat diinjeksikan melalui

tanah.

d. Berdasarkan cara penggunaan :

Pupuk daun, merupakan pupuk yang cara pemupukan

dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan

daun.

Page 231: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

225

Pupuk akar atau pupuk tanah, merupakan pupuk yang

diberikan ke dalam tanah di sekitar agar diserap oleh akar

tanaman.

e. Berdasarkan reaksi fisiologi :

Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis masam, artinya

bila pupuk diberikan ke dalam tanah, menimbulkan

kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi

rendah). Misalnya, Za dan urea.

Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis, merupakan

pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan

pH tanah cenderung naik, misalnya pupuk chili saltpeter,

calnitro, kalsium sianida.

f. Berdasarkan jumlah hara yang dikandung :

Pupuk yang hanya mengandung satu jenis hara tanaman

saja. Misalnya, urea hanya mengandung hara N, TSP hanya

mengandung hara P saja (meskipun ada mengandung hara

Ca)

Pupuk majemuk, merupakan pupuk yang mengandung 2

atau lebih hara tanaman. Contoh : NPK, amophoska, dan

nitrophoska.

g. Berdasarkan macam hara tanaman :

Pupuk makro, merupakan pupuk yang hanya mengandung

hara makro saja.

Contohnya NPK dan nitrophoska.

Page 232: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

226

Pupuk mikro, merupakan pupuk yang hanya mengandung

hara mikro saja.

Contohnya mikrovet, mikroplek, metalik.

Pupuk campuran makro dan mikro, misalnya pupuk

gandasil, bayfolan, rustika.

Syarat-syarat Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari sisa

tanaman, hewan, atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk

hijau, dan kompos yang berbentuk cair maupun padat. Pupuk

organik bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan

mikro rendah sehingga diperlukan dalam jumlah banyak.

Keuntungan utama menggunakan pupuk organik adalah dapat

dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik, dan biologis tanah,

selain sebagai sumber hara bagi tanaman (Suriyadikarta,

2006).

Syarat-syarat yang harus dimiliki pupuk organik, yaitu :

a). Zat N atau zat lemasnya harus terdapat dalam bentuk

persenyawaan organik, jadi harus mengalami peruraian

menjadi persenyawaan N yang mudah dapat diserap oleh

tanaman. b). Pupuk tersebut dapat dikatakan tidak

meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah. c). Pupuk

organik tersebut seharusnya mempunyai kadar persenyawaan

C organik yang tinggi, seperti hidrat arang (Sutejo dan

Kartasaputra, 1990).

Page 233: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

227

Manfaat Pupuk Organik

Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian

besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan

telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan

sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah,

yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal

dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk organik sangat

bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas

maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan

meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan

pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan

produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beraneka

ragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang

sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk

organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain

itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika,

kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang

ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali

fase perombakan oleh mikro organisme tanah untuk menjadi

humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi

dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan

aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.

Page 234: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

228

Rosmarkam dan Nasih (2002), menyatakan sifat-sifat baik

yang dimiliki pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara

lain sebagai berikut :

a. Bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan

hara tanaman yang lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara

mikro) dalam jumlah tidak terlalu banyak dan relatif kecil.

b. Bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah,

menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah, dan mudah

ditembus akar

c. Bahan organik dapat mempermudah pengolahan tanah-

tanah yang berat.

d. Bahan organik meningkatkan daya menahan air, sehingga

kemampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih

banyak san kelengasan air lebih terjaga.

e. Bahan organik membuat permeabilitas tanah menjadi lebih

baik, menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar

(pasiran) dan meninggalkan permeabilitas pada tanah

bertekstur sangat lembut (lempungan).

f. Bahan organik meningkatkan KPK (kapasitas pertukaran

kation) sehingga kemampuan mengikat kation menjadi lebih

tinggi. Akibatnya, jika tanah yang dipupuk dengan bahan

organik dengan dosis tinggi, hara tanaman tidak mudah

tersusun.

Page 235: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

229

g. Bahan organik memperbaiki kehidupan biologi tanah (baik

hewan tingkat tinggi ataupun tingkat rendah) menjadi lebih

baik karena ketersediaan makan lebih terjamin.

DAFTAR PUSTAKA

Hamidah. (2010). http://hamidahmamur.wordpress.com/2010/05/28/jenis-dankegunaan–unsur –hara.

Joko Prayogo, Toni Suyono, Michael Berney. 1999. Apa itupertanian Organik? Pusat Pengembangan Penataran GuruPertanian (VEDCA) Cianjur. Indah Offset Malang.

Kasumbogo Untung. 1997. Pertanian Organik Sebagai AlternatifTeknologi dalam Pembangunan Pertanian. Diskusi PanelTentang Pertanian Organik. DPD HKTI Jawa Barat,Lembang 1996.

Rosmarkam, A dan N.W Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.Kanisius. Yogyakarta.

Rosenow, Soltysiak, dan Verschuur. 1996. Organic Farming,Sustainable Agriculture Put Into Practice. Jerman: IFOAM.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik,Pemasyarakatan & Pengembangannya. Yogyakarta:Kanisius.

Suryadikarta, DidiArti. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Page 236: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

230

Sutedjo, M. M., dan A.G. Kartasaputra, 1990. Pupuk danPemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: MenujuPertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius. ISBN 979-21-0187-X, 9789792101874

Page 237: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

231

PANEN DAN PASCAPANEN PADI GOGO

Oleh: Idawanni

Pendahuluan

Dalam peningkatan ketahanan pangan nasional, peran

padi gogo tidak kalah pentingnya. Meskipun memiliki umur

yang lebih panjang, namun dari segi kualitas hasil tidak kalah

dengan jenis padi sawah. Agar diperoleh hasil yang maksimal

penanganan pasca panen padi merupakan salah satu upaya

sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan

produksi padi. Konstribusi penanganan pasca panen terhadap

peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan

kehilangan hasil dan tercapainya mutu gabah/ beras sesuai

persyaratan mutu.

Mejio (2008), pascapanen adalah serangkaian kegiatan

yang meliputi pemanenan, pengolahan, sampai dengan hasil

siap dikonsumsi. Penanganan pascapanen bertujuan untuk

menekan kehilangan hasil, meningkatkan kualitas, daya

simpan, daya guna komoditas pertanian, memperluas

kesempatan kerja, dan meningkatkan nilai tambah. Berkaitan

dengan hal tersebut maka kegiatan pascapanen padi meliputi

(1) pemanenan, (2) perontokan, (3) perawatan atau

pengeringan, (4) pengangkutan, (5)penggilingan, (6)

Page 238: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

232

penyimpanan,(7) standardisasi mutu, (8) pengolahan, dan (9)

penanganan limbah.

Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu

permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya

kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan

pascapanen yang baik.

Masalah utama dalam penanganan pascapanen padi

adalah tingginya kehilangan hasil (BPS 1996), serta gabah dan

beras yang dihasilkan bermutu rendah (Baharsyah 1992;

Setyono et al.2001). Hal ini terjadi pada tahapan pemanenan,

perontokan, dan pengeringan sehingga perbaikan teknologi

pascapanen padi sebaiknya di titik beratkan pada ketiga

tahapan tersebut (Setyono 1990).

Proses Penanganan Pasca Panen Padi

Tahapan proses penanganan pascapanen padi yang

dilakukan oleh petani dimulai dengan penentuan umur panen.

Penentuan umur panen dapat dilakukan secara visual dengan

melihat kenampakan padi, melihat umur tanaman berdasarkan

diskripsi masing-masing varietas. Umur panen optimum sangat

menentukan mutu maupun kehilangan hasil saat panen. Padi

yang dipanen sebelum masak optimal akan menghasilkan

kualitas gabah maupun beras yang kurang baik.

Page 239: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

233

Penanganan pasca panen padi meliputi beberapa tahap

kegiatan yaitu penentuan saat panen, pemanenan,

penumpukan sementara di lahan sawah, pengumpulan padi di

tempat perontokan, penundaan perontokan, perontokan,

pengangkutan gabah ke rumah petani, pengeringan gabah,

pengemasan dan penyimpanan gabah, penggilingan,

pengemasan dan penyimpanan beras.

A. Penentuan Saat Panen

Penentuan saat panen merupakan tahap awal dari

kegiatan penanganan pasca panen padi. Umur panen optimal

padi dicapai apabila 90 sampai 95 % butir gabah pada malai

padi sudah berwarna kuning atau kuning keemasan. Padi yang

dipanen pada kondisi tersebut akan menghasilkan gabah

berkualitas baik sehingga menghasilkan rendemen giling yang

tinggi.

B. Pemanenan

Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang

tepat, ketidaktepatan dalam melakukan pemanenan padi dapat

mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu hasil

yang rendah. Pada tahap ini, kehilangan hasil dapat mencapai

9,52 % apabila pemanen padi dilakukan secara tidak tepat.

Page 240: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

234

Umur panen padi gogo bervariasi tergantung varietas dan

lingkungan tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada fase

masak panen yang dicirikan dengan kenampakan >90% gabah

sudah menguning (33-36 hari setelah berbunga), bagian

bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau dan kadar air

gabah 21-26 %. Panen yang dilakukan pada fase masak lewat

panen, yaitu pada saat jerami mulai mengering, pangkal mulai

patah, dapat mengakibatkan banyak gabah yang rontok saat

dipanen.

C. Penumpukan dan Pengumpulan

Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap

penanganan pasca panen setelah padi dipanen. Ketidaktepatan

dalam penumpukan dan pengumpulan padi dapat

mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk

menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan hasil

sebaiknya pada waktu penumpukan dan pengangkutan padi

menggunakan alas. Penggunaan alas dan wadah pada saat

penumpukan dan pengangkutan dapat menekan kehilangan

hasil antara 0,94 – 2,36 %.

D. Pengangkutan

Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan gabah

setelah panen dari sawah ke rumah atau ke unit penggilingan

Page 241: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

235

padi untuk dikeringkan atau memindahkan beras dari

penggilingan ke gudang atau ke pasar.

E. Perontokan

Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen

setelah pemotongan, penumpukan dan pengumpulan padi.

Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam

melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara

perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara

digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan power

thresher. Perontokan dengan pengebotan (memukul-mukul

batang padi pada papan) sebaiknya dihindari karena

kehilangan hasilnya cukup besar, bisa mencapai 3,4%.

F. Pengeringan

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air

gabah sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk

diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang

lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan

proses pengeringan dapat mencapai 2,13 %. Pengeringan

gabah dilakukan selama 3-4 hari selama 3 jam per hari sampai

kadar airnya 14%. Secara tradisional padi dijemur di lantai

semen atau alas dari plastik,tikar anyaman bambu di halaman,

tetapi pada saat ini cara pengeringan padi telah berkembang

dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.

Page 242: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

236

G. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan tindakan untuk

mempertahankan gabah/beras agar tetap dalam keadaan baik

dalam jangka waktu tertentu. Kesalahan dalam melakukan

penyimpanan gabah/ beras dapat mengakibatkan terjadinya

respirasi, tumbuhnya jamur, dan serangan serangga, binatang

mengerat dan kutu beras yang dapat menurunkan mutu

gabah/beras. Cara penyimpanan gabah/beras dapat dilakukan

dengan cara menggunakan kemasan/wadah seperti karung

plastik karung goni, dan lain-lain. Tempat penyimpanan juga

sangat mempengaruhi kesukaan serangga gudang terhadap

gabah yang disimpan. Tempat penyimpanan yang tidak baik

dengan kelembaban tinggi dan temperatur yang tidak sesuai

akan memacu perkembangbiakan serangga. Walaupun kadar

air gabah sudah memenuhi standar setelah dikeringkan, akan

tetapi jika tempat penyimpanan tidak sesuai justru akan

meningkatkan kembali kadar air gabah.

Page 243: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

237

H. Penggilingan

Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah

menjadi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan

sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan

penyimpanan. Kehilangan hasil dalam proses penggilingan

disebabkan oleh gabah ikut terbuang bersama sekam, gabah

dan beras tercecer.

Page 244: INOVASI SPESIFIK LOKASI DALAM RANGKA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/02-Edited-Buku-INOVASI... · Panen dan Pasca Panen Padi Gogo.....226. 1111 PENDAMPINGAN GAPOKTAN REJE

238

DAFTAR PUSTAKA

BPS (Biro Pusat Statistik). 1996. Survei Susut Pascapanen MT.1994/1995. Kerja sama Biro Pusat Statistik, DitjenPertanian Tanaman Pangan, Badan Pengendali Bimas,Badan Urusan Logistik, Badan PerencanaanPembangunan Nasional, Institut Pertanian Bogor, danBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Baharsyah S. 1992. Pidato Pengarahan Menteri Pertanian padaPembukaan Simposium Penelitian Tanaman Pangan III.Dalam M. Syam, Hermanto, M. Karim, dan Sunihardi(Ed.). Kinerja Penelitian Tanaman Pangan, Buku 1. PusatPenelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Mejio, D.J. 2008. An overview of rice postharvest technology:Use of small metallic for minimizing losses. AgriculturalIndustries Officer, Agricultural and Food EngineeringTechnologies Service, FAO, Rome. FAO CorporateDocument Repository. p. 1-16.

Setyono A, Sutrisno, Nugraha S. 2001. Pengujian pemanenanpadi sistem kelompok dengan memanfaatkan kelompokjasa pemanen dan jasa perontok. Penelitian PertanianTanaman Pangan.

Setyono A. 1990. Untuk menekan tingkat kehilangan hasilpanen sistem pemanenan di jalur pantura perludiperbaiki.