INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH...

178
INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH DAKWAH SMA PLUS TAUHIDUL AFKAR, KECAMATAN PACET, KABUPATEN CIANJUR Tesis Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Oleh: Neng Umukulsum 21171200000069 Pembimbing : Prof Dr. Suwito, MA MAGISTER PENGKAJIAN ISLAM KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH...

Page 1: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

INOVASI PENDIDIKAN FORMAL

STUDI PROGRAM KEMAH DAKWAH SMA PLUS TAUHIDUL

AFKAR, KECAMATAN PACET, KABUPATEN CIANJUR

Tesis

Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister

Oleh:

Neng Umukulsum

21171200000069

Pembimbing :

Prof Dr. Suwito, MA

MAGISTER PENGKAJIAN ISLAM KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada

Allah, Tuhan seluruh manusia dan beserta isinya, yang telah menganugerahkan

penulis kesempatan hingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Menyelesaikan

studi di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta adalah sebuah pengalaman terdasyat

dan sangat berharga yang menyenangkan dan juga mengesankan dalam hidup

penulis.

Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

kelulusan studi Program Magister dalam bidang keilmuan Pendidikan pada

Sekolah Pascasarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dalam penelitian ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan tugas ini diantaranya:

Direktur dan pimpinan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Prof. Dr. Jamhari, MA, kepada Prof Dr. Suwito, MA, sebagai pembimbing

dalam penulisan tesis ini. Para dosen di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah khususnya Dr. JM. Muslimin, MA., Dr. Nuryanto Arief., Dr. Gazi

Salam., Prof Iik Arifin Mansurnoor, MA., Dr. Halid., Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D.,

Dr. Imam Sujoko, MA., Dr. Prof. Dr. Husni Rahim., Suparto, M.Ed, Ph.D.,

Hamka Hasan, MA., yang merupakan tim penguji pada setiap ujian.

Pimpinan beserta pegawai akademik dan staf perpustakaan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kontribusi

berupa fasilitas dan pelayanan dalam penyelenggaraan ujian dan proses penulisan

tesis.

Segenap keluarga besar Tauhidul Afkar yang memudahkan proses

penelitian dan sumbangan ilmu serta pengalaman yang banyak diterima oleh

penulis selama melakukan penelitian, serta semua pendamping yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Terima kasih untuk orang tuaku Ayahanda Yadi Supriadi dan Ibunda Euis

Maemunah yang begitu luar biasa keikhlasannya memberikan bantuan biaya

pendidikan selama masa studi penulis hingga menghasilkan sebuah tulisan yang

semoga bermanfaat bagi banyak orang. Tanpa kekuatan doa dan restu yang

diberikan dari kedua orang tua penulis tidak akan mempu menyelesaikan tesis ini.

Adik tersayang Mimi Hanipah, terima kasih atas support selama ini. Terimakasih

kepada Nenek H. Syamsiah yang selalu memberikan doa tiada henti.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas perhatian, tempat berbagi

keluh kesah dan gundah selama proses penyelesaian studi dan penyelesaian tesis

ini. Teman-teman berdiskusi Keluarga Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia Puteri (KOPRI) PMII atas dukungannya selama ini.

Sepenuhnya penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna.

Tetapi, penulis berharap tesis ini dapat memberikan kontribusi dalam menjadikan

kualitas pendidikan dalam kaitannya dengan pendidikan Islam lebih baik lagi.

Atas kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan tesis ini, penulis

sampaikan terima kasih yang tak terhingga. Akhir kata, penulis memohon maaf

apabila terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penyelesaian tesis ini.

Page 3: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Neng Umukulsum

Tempat/Tanggal Lahir : Cianjur, 03 November 1993

NIM : 21171200000069

Alamat : Kp. Cinengah Girang, Kecamatan. Pacet,

Kabupaten. Cianjur 43253

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

“Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA Plus

Tauhidul Afkar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur” adalah benar merupakan

karya asli penulis, kecuali kutipan yang disebutkan sumber rujukannya. Apabila

terdapat kesalahan dan kekeliruan di dalamnya, sepenuhnya akan menjadi

tanggung jawab penulis.

Demikian pernyaataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 27 Januari 2020

Saya yang membuat pernyataan,

(Neng Umukulsum)

Page 4: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program

Kemah Dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan Pacet, Kabupaten

Cianjur” yang ditulis oleh:

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Program Studi : Pengkajian Islam

Konsentrasi : Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah disetujui dan diperiksa untuk dibawa ke dalam sidang ujian

tesis.

Pembimbing,

(Prof Dr. Suwito, MA)

Tanggal…………………2020

Page 5: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

vi

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Tesis mahasiswi ini:

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Judul Tesis : “Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi

Program Kemah Dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan Pacet,

Kabupaten Cianjur”

Telah lulus dalam Ujian Promosi pada tanggal 20 Januari 2020

dan telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari Dewan

Penguji. Selanjutnya tesis ini dapat diajukan untuk di terbitkan menjadi

buku ber-ISBN.

Jakarta, 27 Januari 2020

Dewan Penguji:

1. Dr. Hamka Hasan, MA

(Ketua Sidang/ merangkap penguji)

……………………………

Tanggal

2. Prof. Dr. Suwito, MA

(Pembimbing/ Penguji)

……………………………

Tanggal

3. Prof. Dr. Husni Rahim

(Penguji)

……………………………

Tanggal

4. Suparto, M.Ed, Ph.D

(Penguji)

……………………………

Tanggal

5. Toni Kurniawan (Sekretaris)

……………………………

Tanggal

……………………………

Page 6: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

vii

INOVASI PENDIDIKAN ISLAM FORMAL

STUDI PROGRAM KEMAH DAKWAH SMA PLUS TAUHIDUL AFKAR

Oleh: Neng Umukulsum (21171200000069)

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inovasi dalam kegiatan kemah

dakwah dan menganalisis evaluasi paska kegiatan kemah dakwah. Dalam

pembinaan calon siswa sebagai penerus yang menghayati permasalahan masyarakat

dalam konteks kekinian, serta mampu menyebarluaskan program pemberdayaan

masyarakat dan memberikan umpan balik pada pengembangan.

Penelitian ini sejalan dengan tesis yang berjudul “Inovasi Pendidikan

Agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Boarding School di SMP IT

Abu Bakar Yogyakarta” yang ditulis oleh Mohammad Jakfar dari UIN Sunan

Kalijaga tahun 2015, yang menyatakan bahwa dibutuhkan adanya inovasi dalam

dunia pendidikan Islam untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh para siswa.

Penelitian inipun sejalan dengan buku yang ditulis oleh Anwar dengan judul,

“Pendidikan Kecakapan Hidup”. Dalam buku ini Anwar memaparkan secara rinci

teknis pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup di lembaga pendidikan formal

maupun non formal di Indonesia sebagai respon terhadap Departemen Pendidikan

Nasional tentang pendidikan kecakapan hidup di lembaga pendidikan formal

maupun non formal.

Penelitian ini berbeda dengan tesis Ida Royani yang berjudul “Pengaruh

Inovasi Pendidikan terhadap Loyalitas Siswa Melalui Kepuasan Siswa Di SMA

Harapan 1 Medan” tahun 2015, yang menyatakan bahwa hanya sekolah sebagai

lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk

meningkatkan kepuasan siswanya dan seluruh kegiatan akademik menggunakan

teknologi informasi sehingga akan mewujudkan rasa loyal siswa terhadap sekolah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi pendidikan. Metode

yang digunakan adalah mengembangkan teori terdahulu. Jenis penelitian yang

digunakan adalah mengembangkan kaidah yang sudah ada. Tempat penelitian

adalah di SMA Plus Tauhidul Afkar. Waktu penelitiannya adalah kemah dakwah

tahun 2018-2019. Sumber primer dari penelitian ini adalah wawancara langsung

kepada peserta kemah dakwah, elemen sekolah dan masyarakat sekitar yang

menjadi lokasi penempatan kemah dakwah. Teknik pengumpulan datanya adalah

partisipasi langsung dan wawancara. Teknik analisis datanya adalah kualitatif.

Teknik penulisan kesimpulannya adalah deskriptif.

Keywords: Inovasi, Pendidikan Islam, Kemah Dakwah.

Page 7: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

ix

INOVASI PENDIDIKAN ISLAM FORMAL

STUDI PROGRAM KEMAH DAKWAH SMA PLUS TAUHIDUL AFKAR

Oleh: Neng Umukulsum (21171200000069)

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan kemah dakwah

berlangsung dalam mengembangkan inovasi pendidikan peserta dan menganalisis

evaluasi paska kegiatan kemah dakwah dalam mengembangkan inovasi pendidikan

peserta. Dalam pembinaan calon siswa sebagai penerus yang menghayati

permasalahan masyarakat dalam konteks kekinian, serta mampu menyebarluaskan

program pemberdayaan masyarakat dan memberikan umpan balik pada

pengembangan.

Penelitian ini sejalan dengan tesis yang berjudul “Inovasi Pendidikan

Agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Boarding School di SMP IT

Abu Bakar Yogyakarta” yang ditulis oleh Mohammad Jakfar dari UIN Sunan

Kalijaga tahun 2015, bahwa dibutuhkan adanya inovasi dalam dunia pendidikan

khususnya lembaga pendidikan Islam, karena sekolah sebagai media pendidikan yang

harus mendukung dan memfasilitasi semua aktivitas siswa untuk meningkatkan

potensi yang dimiliki oleh para siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka.

Penelitian inipun sejalan dengan buku yang ditulis oleh Anwar dengan judul,

“Pendidikan Kecakapan Hidup”. Dalam buku ini Anwar memaparkan secara rinci

teknis pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup di lembaga pendidikan formal

maupun non formal di Indonesia sebagai respon dari apa yang telah dicanangkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional tentang pendidikan kecakapan hidup di lembaga

pendidikan formal maupun non formal.

Penelitian ini berbeda dengan tesis Ida Royani yang berjudul “Pengaruh

Inovasi Pendidikan Terhadap Loyalitas Siswa Melalui Kepuasan Siswa Di SMA

Harapan 1 Medan” tahun 2015, yang menyatakan bahwa hanya sekolah sebagai

lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk

meningkatkan kepuasan siswanya dan berpendapat prasarana kelas yang dilengkapi

dengan teknologi yang terbaru dan seluruh kegiatan akademik menggunakan

teknologi informasi sehingga akan mewujudkan rasa loyal siswa terhadap sekolah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Psikologi Pendidikan, metode yang

digunakan adalah mengembangkan teori terdahulu jenis penelitian yang digunakan

adalah mengembangkan kaidah yang sudah ada, tempat penelitian adalah di Sekolah

SMA Plus Tauhidul Afkar penelitiannya dan waktu penelitiannya kemah dakwah

tahun 2017 dan 2018, sumber primer dari penelitian ini adalah wawancara langsung

kepada peserta kemah dakwah, elemen sekolah dan masyarakat sekitar yang menjadi

lokasi penempatan kemah dakwah, teknik pengumpulan datanya adalah partisipasi

langsung dan wawancara, teknik analisis datanya adalah kualitatif, teknik penulisan

kesimpulannya adalah deskriptif.

Keywords: Inovasi, Pendidikan Islam, Kemah Dakwah.

Page 8: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

ix

ملخص ا البحث إلى تحليل انشطة خيمة الدعوة التي تعقد لتطوير كفائة الابتكاريهدف هذ

بكفائة الابتكار التعليمي وتحليل ما بعد الأنشطة مما يتعلق فيها لدي الدشتكين التعليميالذين في أعناقهم أمور المجتمع في هذا اليوم، وهذا بالنسبة إلى تريبة الطلبة لديهم.

ج الاجتماعية في الدستقبل.ويستطيعون تطوير البراميتماشى البحث مع ما كتبه محمد جعفر طالب جامعة سونن كالي جاغا الاسلامية

Inovasi Pendidikan Agama Islam di Lembaga تحت العنوان " 5102الدولية سنة

Pendidikan Islam Berbasis Boarding School di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta " قائلا إنه؛ لأن الددرسة تاج إلى الابتكار التعليمي خصوصا في مجال التبية الإسلامية اليوميح

الإسلامية كمكان لتعليم الطلبة لابد أن تدعم جميع ما يحتاجه الطلبة من مرافق النشاط وما Pendidikanذلك، حتى ارتفعت انجازاتهم. وأيضا ينسجم هذا البحث بالكتاب " إلى

kecakapan Hidup" تحدث فيه الكاتب، أنوار عن مهارات الحياة في مدرسة تعليمية رسمية أو غير رسمية بإندونيسيا التي أسسها قسم التبية الوطنية الإندونيسية.

Pengaruh "تحت العنوان 5102في سنة لاف ما كتبته إيدا راينوالبحث يخ

Inovasi Pendidikan Terhadap Loyalitas Siswa Melalui Kepuasan Siswa Di SMA

Harapan 1 Medan " وهي قائلة إن الددرسة هي الوحيدة التي تحتاج إلى التعلم والتفكر فيرفع رضا الطلبة وتحسين وسائلها الحديثية في جميع البرامج الأكادمية؛ كي اشتد حب الطلبة

إليها.بحث هو مدرسة بتطوير الدنهج القديم. ومكان ال استخدم البحث منهج علم النفس التبوي

SMA Plus Tauhidul Afkar و برامج خيمة الدعوة. في 20195102/بين السنةالدصادر الرئيسية للبحث منها الحوار الدباشر مع الطلبة والددرسين والمجتمع في مكان الخيمة.

ثم استخدمت باحثة أما طريقة ضم الدعلومات ألا وهي الاشتاك الدباشر والحوار معهم. النوعي عند تحليل البحث والنهج الوصفي عند كتابة الخلاصة.النهج

الكلمات الدفتاحية: الابتكار، الددرسة الإسلامية، خيمة الدعوة.

Page 9: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

viii

ISLAMIC FORMAL EDUCATION INNOVATION

KEMAH DAKWAH STUDY PROGRAM AT HIGH SCHOOL PLUS OF

TAUHIDUL AFKAR

By Neng Umukulsum (21171200000069)

Email: [email protected]

ABSTRACT

This research aims to analyze the activity of kemah dakwah and to analyze

the evaluation of the kemah dakwah activity. In founding nominee students as

successor who comprehend the problems of society in the present context, and are

able to disseminate community empowerment programs and provide feedback on

development.

This research is in line with the thesis entitled “Islamic Education

Innovation in Islamic Education Institution based on Boarding School in Abu Bakar

Junior High School in Yogyakarta" written by Mohammad Jakfar from UIN Sunan

Kalijaga in 2015, that innovation is needed in education in order to increase students

potential. This research is also in line with the book written by Anwar entitled "Life

Skills Education". In this book Anwar describes in detail the technical

implementation of life skills education in formal and non formal education

institutions in Indonesia as a response to the Ministry of National Education about

life skills education in formal and non formal education institutions.

This research differs from Ida Royani's thesis entitled "The Effect of

Educational Innovation on Student Loyalty through Student Satisfaction at High

School of Harapan 1 in Medan" in 2015, which states that only schools as

educational service providers need to learn and have initiatives to increase student

satisfaction and all academic activities using information technology so it will create

students' loyalty to the school.

This research uses the Educational Psychology approach. Developing

previous theories is used as the method. The type of research is to develop existing

rules. This research is conducted at the High School plus of Tauhidul Afkar from

2018 to 2019. The primary sources of this research are a direct interview to the

participants of the Kemah Dakwah, elements of the school and the society where

Kemah Dakwah are located. The data collection technique is direct participation and

interview. The data analysis technique is qualitative. The conclusion writing

technique is descriptive.

Keywords: Inovation, Islamic Education, Kemah Dakwah.

Page 10: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

A. Konsonan

b = ب

t = ت

th = ث

j = ج

h{ = ح

kh = خ

d = د

dh = ذ

r = ر

z = ز

s = ش

sh = ظ

s} = ص

d} = ض

t} = ط

z} = ظ

ع = ‘

gh = غ

f = ف

q = ق

k = ك

l = ل

m = م

n = ى

w = و

h =

y = ي

Page 11: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

x

B. Vocal

1. Vocal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah a A

Kasrah i I

Dhammah u U

2. Vocal Rangkap

Tanda Nama Gabungan

Huruf

Nama

Fathah a A ي

Kasrah i I و

Contoh:

H{aul : حول H{usain : حطيي

C. Ta’ Marbut}ah

Transliterasi ta’ marbut}ah ditulis dengan ‚ha‛, baik dirangkai

dengan kata sesudahnya maupun tidak, contoh (هرأة) , madrasah (هدرضة)

Contoh:

al-Madi>nah al-Munawwarah :الودية الوورة

D. Shaddah

Shaddah atau tashdid ditransliterasi, dilambangkan dengan

huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bershaddah tersebut.

Contoh:

<Rabbana : ربا

Nazzala : سل

E. Kata Sandang

Kata sandang ‚ال‛ dilambangkan berdasar huruf yang

mengikutinya, jika diikuti huruf syamsiyah maka ditulis sesuai huruf

Page 12: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

x

yang bersangkutan, dan ditulis ‚al‛ jika diikuti dengan huruf

qamariyah. Selanjutnya ‚ال‛ditulis lengkap baik menghadapi al-

Qamariyah contoh kata al-Qamar (القور) maupun al-Syamsiyah seperti

kata al-Rajulu (الرجل).

Contoh:

al-Qalam : القلن al-Shams : الشوص

F. Pengecualian Transliterasi

Pengecualian transliterasi adalah kata-kata bahasa Arab yang

telah lazim digunakan di dalam bahasa Indonesia dan menjadi bagian

dalam bahasa Indonesia, seperti lafal الله , Asmaul Husna dan Ibn,

kecuali menghadirkannya dalam konteks aslinya dan dengan

pertimbangan konsistensi dalam penulis.

Page 13: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

xiii

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………..i

Kata Pengantar…………………………………...…………………………….……ii

Lembar Pernyataan Plagiarisme…………………………...…………………….....iii

Lembar Pengecekan Plagiarisme…...……………………………………………....iv

Lembar Persetujuan Pembimbing...……………...……….........................................v

Lembar Persetujuan Dewan Penguji…………………………...…………………...vi

Abstrak Bahasa Indonesia…………………...……………………………..….…...vii

Abstrak Bahasa Inggris……………………...……………………………...……..viii

Abstrak Bahasa Arab…………………………...…………………………………..ix

Pedoman Transliterasi…………………..…………………………………….…….x

Daftar Isi…………………………………………………………..…………...…..xii

BAB I PENDAHULUAN….………………………………………….……………1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1

B. Permasalahan…………………………………………….……………….15

1. Identifikasi Masalah……..……………………………………………15

2. Perumusan Masalah…………………..……………………………….15

3. Pembatasan Masalah……………………….…………………………15

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………………16

1. Tujuan Penelitian……………………………………………………...16

2. Kegunaan Penelitian……………………………………..……………16

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan………………………………………16

E. Metodologi Penelitian……………………………………………………19

F. Sistematika Penulisan……………………….……………………………20

BAB II PENDIDIKAN APLIKATIF….………………….…………………..….22

A. Pengertian Pendidikan Aplikatif….…………………………...…………..22

B. Tujuan Pendidikan Aplikatif….……………..………………………..…...30

C. Peran Pendidikan Aplikatif dalam Pengembangan Pendidikan………..…36

BAB III INOVASI KEGIATAN KEMAH DAKWAH………………...…....…..47

A. Kemah Dakwah ....….………………………………………..……………47

Page 14: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

xiii

xii

1. Pengertian Kemah Dakwah ..…………………………………………47

2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Kemah Dakwah………….………….50

B. Inovasi Pendidikan ….….………………………………………..………..60

C. Peran dan Pengaruh Masyarakat dalam Kegiatan Kemah Dakwah.………66

D. Pengaruh Stakeholder dalam Kegiatan Kemah Dakwah….………………73

BAB IV EVALUASI KEGIATAN KEMAH DAKWAH……………….………..83

A. Evaluasi Kemah Dakwah dalam Bidang Agama, Pemerintah dan

Masyarakat….……………….……………………………..……….……..83

1. Kemah Dakwah dalam Bidang Agama….………………….…….…..89

2. Kemah Dakwah dalam Bidang Pemerintah………..…………….……91

3. Kemah Dakwah dalam Bidang Masyarakat….…………………….…92

B. Dampak Kemah Dakwah….………………………………………………96

C. Kelebihan dan Kekurangan Peserta dalam Pelaksanaan Kemah Dakwah.101

BAB V PENUTUP……………………..…………………………………………106

A. Kesimpulan………………………………………………………………106

B. Saran……………………………………………………………………...106

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….108

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….…………124

GLOSARIUM……..…………………………………………………………..….154

RIWAYAT HIDUP.…………………………………...………………………….155

INDEX…………….………………………………..…………………………….157

Page 15: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kehilangan daya tariknya di dunia kontemporer khususnya

pada pendidikan Islam, maka tidak bisa menghasilkan orang untuk menghadapi

tantangan masyarakat modern. Rosnani Hashim menjelaskan bahwa tantangan-

tantangan dan ketidakmampuan pendidikan Islam, metode pengajaran dan

kurikulum untuk menghasilkan para sarjana dan siswa untuk menghadapi

tantangan-tantangan modern. Dia menggambarkan pendidikan Islam kehilangan

hati dan pikirannya, lebih jauh negara-negara Muslim yang berkembang secara

ekonomi dan kaya menghadapi penyakit sosial yang terkait dengan modernisasi.1

Perubahan mendasar yang terjadi di dunia pendidikan sebagian besar gaya

belajar dapat dianggap sebagai lalu lintas satu arah atau tradisional dimana guru

mengajar dan siswa mendengarkan. Metode ini dianggap tidak memberikan banyak

bantuan kepada siswa dalam memahami mata pelajaran karena interaksi satu arah2

karakteristik peserta didik pada level individu kurang mendapatkan perhatian,

sekarang pendidikan memperhatikan karakteristik individual peserta didik (minat,

kecepatan belajar dan lain-lain, pendidikan diindividualisasikan (individualized

education) dan manajemen pendidikan dahulu tersentralisasi pada pemerintah pusat,

sekarang didesentralisasikan ke level kabupaten/kota, bahkan sekolah (school based

management).3

Perubahan yang dialami oleh pendidikan belakangan ini, dalam sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Bay Conoly mengungkapkan bahwa berkonsentrasi

melindungi anak-anak dari bahaya efek masyarakat modern sehingga mereka dapat

tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan bertanggung jawab.4 Realita

pendidikan hari ini di seluruh dunia dianggap menjadi hak dan kewajiban negara

dalam rangka melestarikan kekuasaan negara. Oleh sebab itu, tidak mengherankan

apabila pendidikan nasional cenderung dikuasai oleh negara.5

1 Muhamad Faisal Ashaari dkk,

An Assessment Of Teaching And Learning

Methodology In Islamic Studies, Journal Social and Behavioral Sciences, (2011), (Diakses

tanggal 24 April 2019 jam 13.49 WIB). 2 Irwan Mohd Subri dkk,

Creativity In The Teaching Of Shariah Studies In

Institutions Of Higher Education, Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses

tanggal 22 April 2019 jam 15.19 WIB). 3 Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis

Pendidikan, h. 117 4 C.R. Margolin, The Movement for Children's Rights in a Historical Context,

Social Problems, Vol. 25, No. 4 (Apr., 1978), pp. 441-452 (Diakses tanggal 15 Januari 2019

jam 07.37 WIB). 5 H.A.R. Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 93

Page 16: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

2

2

Lebih kompetitif dan untuk berpikir kreatif, guru atau dosen harus kreatif

dalam metode pengajaran. Tidak ada salahnya guru atau dosen mencoba teknik baru

apapun perlunya inovasi menjadi salah satu perhatian paling penting dari setiap

pembelajaran dan perannya dalam pengembangan pendidikan. Inovasi di semua

bidang manusia berlaku mulai dari pengembangan produk, metode manajemen, cara

melakukan pekerjaan, ini menjadi proses yang dimulai dengan pengenalan rencana

ide dan akan menjadi fungsi baru sehingga berbeda dari penciptaan, poin utamanya

bahwa inovasi sama dengan kreativitas.6 Apabila kreativitas berarti memiliki

kemampuan atau kekuatan untuk menciptakan sesuatu. Maka dapat disimpulkan

bahwa kreativitas merupakan kondisi khusus, sikap atau keadaan yang

mencerminkan hasrat untuk bekerja, kemandirian, penetapan tujuan, orisinalitas,

fleksibilitas, berbagai minat, rata-rata atau kecerdasan dan motivasi di atas rata-

rata.7

Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di

Indonesia, yaitu pertama, perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan

teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan

kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di

Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan

tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga

pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan

masyarakat. Kedua, laju eksplosi penduduk yang cukup pesat yang menyebabkan

daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang. Ketiga,

melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,

sedangkan (dipihak lain) kesempatan sangat terbatas. Keempat, mutu pendidikan

yang dirasakan semakin menurun yang belum mampu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelima, belum mekarnya alat organisasi yang

efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk

mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang

akan datang.8

Bentuk inovasi pendidikan yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu

membahas tentang inovasi pendidikan yang dilaksanakan dalam satu program

bernama “Kemah Dakwah”. yang dilaksanakan di sekolah SMA Plus Tauhidul

Afkar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Kemah dakwah menjadi suatu

kegiatan ekstrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanakan syiar dakwah dengan

metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada siswa. Kemah dakwah

merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi,

dilaksanakan di luar sekolah dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan

6 Hamid Tohidi, Mohammad Mehdi Jabbari,

The Important of Innovation And Its

Crucial Role in Growth, Survival and Success of Organizations, Journal Procedia

Technology, (2012), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.24 WIB). 7 Samih Mahmoud Al-karasneh dan Ali Mohammad Jubran Saleh,

Islamic

Perspective Of Creativity: A Model For Teachers Of Social Studies As Leaders, Journal

Social and Behavioral Sciences, (Januari 2010), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 15.28

WIB). 8 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005), h.

193-194.

Page 17: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

3

3

tertentu. Oleh karena itu, kemah dakwah diarahkan untuk menjamin keterkaitan

antara dunia akademik-teoritis dengan dunia empirik-praktis. Dengan demikian

akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih dan

asuh antara siswa dan masyarakat.

Kemah dakwah merupakan pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada siswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar

sekolah dan secara langsung mengidentifikasi serta membantu mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian di dalam kemah dakwah

siswa haruslah aktif menyelami kehidupan masyarakat untuk selanjutnya dengan

bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki mampu mengembangkan tradisi yang

ada di masyarakat. Kemah dakwah juga merupakan kegiatan sejenis KKN, dimana

para siswa dilatih untuk hidup bermasyarakat, bertujuan untuk belajar hidup

bermasyarakat, mempraktekan atau merealisasikan ilmu yang telah dipelajari di

sekolah.

Seperti halnya pendidikan yang ada di dalam pembelajaran kemah dakwah

siswa benar-benar dihadapkan pada dunia nyata. Perlu diperhatikan hal-hal yang

sangat mendasar dalam kegiatan kemah dakwah, yaitu kemah dakwah merupakan

bentuk pembelajaran yang menggabungkan konsep pengabdian. Di dalam kemah

dakwah terdapat pendidikan atau pelatihan, penelitian, pengabdian masyarakat dan

juga pengembangan Islam. Pentingnya pendidikan multidisipliner dan kompherensif

dilapangan siswa akan menemukan masalah-maslah yang tidak cukup hanya

diselesaikan dengan satu disiplin ilmu, melainkan harus didekati berbagai disiplin

ilmu. Dengan demikian siswa harus meninggalkan egoisme keilmuannya dan

sebaliknya harus tebuka dan banyak belajar mengenai berbagai disiplin ilmu.

Perlunya dilakukan kegiatan lintas sektoral. Kompleksitas peroalan yang ada di

masyarakat menunjukan bahwa penting untuk melakukan koordinasi dan kerjasama

dengan berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta dengan kelompok maupun

perorangan, tua maupun muda dan dengan berbagai lapisan masyarakat yang

memiliki tingkat pendidikan, ekonomi dan profesi yang berbeda-beda. Penting

adanya keterlibatan masyarakat dan pemerintah setempat secara aktif, keberhasilan

kemah dakwah tidak semata-mata bergantung pada siswa, melainkan juga

bergantung pada masyarakat dan pemerintah setempat. Itulah sebabnya selain siswa,

masyarakat dan pemerintah setempat juga dituntut untuk aktif dalam pelaksanaan

kemah dakwah. Syiar dakwah ke-Islaman pada kontek kekinian.9

Menurut Immanuel Kant, filsuf abad ke-18 yang berpandangan bahwa

pendidikan itu sangat penting dan harus percaya bahwa perolehan umat manusia

dan pelepasan kebiadaban dimungkinkan hanya dengan pendidikan dan juga

menegaskan bahwa peneguhan harus menjadi bagian dari pendidikan. Menurutnya

mengklaim bahwa pendidikan etika menjadi tingkat pendidikan terbaru dan terhebat

9 Wawancaa dengan Agus Wahyudi, tanggal 27 April 2019, Di sekolah SMA Plus

Tauhidul Afkar.

Page 18: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

4

4

yang jika dicapai pendidikan akan selesai. Mengenai perubahan dalam masyarakat

manusia dan pemikiran manusia, bidang pendidikan dan etika juga telah berubah.10

Bangsa Indonesia tidak mungkin akan menjadi bangsa yang besar jika

mengabaikan tradisi ilmu yang sebagaimana digariskan dalam Al-Qur`an ini. Jika

budaya santai budaya hedonis, budaya jalan pintas, terus dikembangkan, maka

hanyalah mimpi saja untuk berangan-angan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa

yang besar yang disegani dunia. Dalam perspektif Islam, manusia beradab haruslah

yang menjadikan aktivitas keilmuan sebagai aktivitas utama mereka.11

Apabila memperhatikan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan oleh

Allah kepada Nabi Muhammad, maka nyatalah bahwa Allah telah menekankan

perlunya orang belajar untuk baca tulis dan belajar ilmu pengetahuan. Firman Allah

dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5:

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah Tuhanmu yang

Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia

mengajarkan kepada apa yang tidak ketahui.” (QS. Al-„Alaq : 1-5).12

Dalam meniti pendidikan harus memperhatikan standar keadilan

menyatakan bahwa semua anggota masyarakat harus diberikan kesempatan yang

sama adilnya untuk memperoleh pendidikan yang tepat. Keadilan, dalam pengertian

ini, tidak dimaksudkan untuk berarti bahwa peluang harus identik, karena tidak

semua orang membawa kemampuan warisan atau latar belakang sosial yang sama

ke pendidikan pengaturan rasional. Oleh karena itu, agar sama-sama adil, peluang

pendidikan seringkali perlu dibedakan agar dapat mengakomodasi perbedaan dalam

pemekaran genetik dan peluang masa lalu yang dibawa peserta didik ke lingkungan

pendidikan.13

Hak pendidikan merupakan budaya yang dapat berkembang terutama

karakterisasi yang melihat disatu sisi hak-hak begitu saling berkaitan, contohnya

orang tua, mengajar menempatkan hak-hak keduanya dengan sangat tegas dalam

sosial dan budaya sering tumpang tindih dengan penegakan hak-hak yang lain.

Dalam hal ini kualitas keberadaan orang tua yang mengatur hubungan antara

10

Zahra Jabal-Ameli Foroushani dkk, Islamic Perspective Of Creativity: A Model

For Teachers Of Social Studies As Leaders, Journal Social and Behavioral Sciences, (2010),

(Diakses tanggal 24 April 2019 jam 15.33 WIB). 11

Adian Husaini, Filsafat Ilmu Persspektif Barat dan Islam, (Jakarta: Gema

Insani, 2013), h.220 12

Al-Qur'an terjemahan cet. Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah, Kudus, h. 597 13

R. Murray Thomas, Education Law as a Mirror of Maturity: The Indonesian

Case, International Review of Education / Internationale Zeitschrift für

Erziehungswissenschaft / Revue Internationale de l'Education, Vol. 36, No. 1 (1990), pp.

719 (Diakses tanggal 17 Januari 2019 jam 09.22 WIB).

Page 19: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

5

5

mereka dengan anak-anaknya dalam masalah pendidikan di rumah,14

keterlibatan

orang tua menopang keterlibatan belajar anak-anak mereka dan meningkatkan

prestasi akademik. Pentingnya dalam pendidikan anak-anak telah menjadi fokus

selama lebih dari 40 tahun. Studi Epstein tentang peran orang tua dalam pendidikan

mengarah pada pengembangan enam jenis keterlibatan untuk kemitraan orang tua-

sekolah-masyarakat yang telah dirujuk secara luas dalam memajukan manfaat

pendidikan.15

Selama bertahun-tahun dalam proses pengajaran pendidikan Islam,

penerapan teknologi pendidikan telah diabaikan. Diasumsikan bahwa sejak

pengetahuan Islam diwahyukan atau pesan suci, itu tidak boleh dianalisis atau

diajarkan melalui teknologi, tetapi untuk menyampaikannya hanya dengan

mengenang generasi yang akan datang. Seperti yang diungkapkan oleh Asyafah

yang menyatakan bahwa pengajaran Islam di lembaga-lembaga pendidikan tinggi

masih terbatas pada konseptualisasi dan menghafal. Sebenarnya, menggunakan

metode pengajaran yang inovatif dalam pendidikan Islam telah dianjurkan dan

bahkan ada contoh yang berakar dalam pada sejarah panjang pendidikan Islam.

Namun, sebagian besar sekolah Islam bahkan departemen pendidikan Islam di

universitas masih membatasi diri mereka dengan metode hafalan dalam proses

pengajaran mereka.16

Setiap generasi yang hidup dari satu tradisi ke tradisi yang lain memiliki

karakteristik tersendiri dalam memahami konteks sosialnya. Pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan akan ditentukan oleh kesungguhan ilmuan untuk

terus menerus mencari, menggali dan memahami serta menjelaskan perubahan

dalam struktur sosial, politik dan budaya untuk menentukan hukum-hukum baru

dalam masyarakat. Kebudayaan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kehidupan dunia akan terus menerus mengalami perubahan. Dalam konteks

perubahan dan dinamika sosio-politik masyarakat itulah sebenarnya ilmu

pengetahuan dapat dikontruksi dengan berbagai paradigma yang juga beragam.17

Kondisi lingkungan tempat tinggal manusia merupakan penyesuaian atas

individu itu sendiri. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sering terjadi

gejala perilaku yang bersumber dari lingkungan masyarakat. Kejadian-kejadian

14

Luisa Molinari dkk, Children's Rights In Educational Relationships, European

Journal of Psychology of Education, Vol. 17, No. 2 (JUNE 2002), pp. 140 (Diakses tanggal

15 Januari 2019 jam 07.23 WIB). 15

Misnaton Rabahi dkk, Leading Learning: A Grounded Theory Perspective of

Orang Asli Parental Involvement and Engagement, Journal Social and Behavioral Sciences,

(2015), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 12.40 WIB). 16

Ashraf M. Zedan dkk, An innovative Teaching Method in Islamic Studies: the

Use of PowerPoint in University of Malaya as Case Study, Journal Procedia Social and

Behavioral Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 16.07 WIB). 17

Syarifuddin Jurdi, Awal Mula Sosiologi Modern: Kerangka Epistimologi,

Metodologi dan Perubahan Sosial Perspektif Ibn Khaldun, (Bantul: Kreasi Wacana, 2012),

h. 39

Page 20: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

6

6

yang disebabkan oleh kenakalan remaja pasti mempengaruhi pola perilaku remaja,

ini merupakan hubungan erat dengan kondisi lingkungan masyarakat.18

Untuk mendapatkan lingkaran yang berbudi luhur ini, berasumsi bahwa

kepala sekolah dan guru pendidikan haruslah guru yang berpikiran terbuka dan

memiliki komitmen mendalam terhadap pendidikan berkualitas tinggi, didukung

oleh keyakinan dan kemampuan untuk membantu siswa menempuh jalan mencari

kebenaran dan mempromosikan minat yang jelas dalam jadwal formatif nyata dari

generasi baru. Selanjutnya, masalah direktur dan guru pendidikan yang terlatih dan

berbudi luhur dibahas, menyoroti pentingnya menjadi contoh yang baik sejauh

kerendahan hati, kecerdasan, cinta, iman dan alasan diperhatikan sementara secara

kritis tertarik pada orang lain dan terbuka terhadap ide yang berbeda dan

perspektif.19

Kehidupan manusia tak terpikirkan di luar masyarakat, kesaling

tergantungan ini menghasilkan bentuk kerja sama tertentu yang bersifat ajek dan

menghasilkan bentuk masyarakat tertentu karena manusia merupakan mahluk

sosial.20

Eksistensi pendidikan tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi

masyarakat yaitu lingkungan yang membantu menunjang kegiatan pendidikan.

Pentingnya menata lingkungan yang membantu mengembangkan pendidikan,

dikarenakan siswa tidak dapat dipisahkan dengan perilaku komunitas sosialnya.21

Perubahan sosial dapat disamakan sebagai perubahan yang terjadi di

dalam atau mencakup sistem sosial. Seperti contoh pada tingkat mikro, komunitas

lokal, asosiasi, perusahaan, keluarga atau ikatan pertemanan dapat diperlakukan

sebagai sebuah sistem kecil. Begitu pula, segmen tertentu dari masyarakat seperti

aspek ekonomi, politik dan budaya secara kualitatif juga dapat dibayangkan sebagai

sebuah sistem.22

Perkembangan perubahan sosial pada dasarnya ditujukan kepada

pembangunan masyarakat Indonesia baru dalam perwujudannya manusia dan

masyarakat Indonesia yang cerdas, membangun suatu masyarakat terbuka dan

demokratis memerlukan warga negara yang berkembang inteligensinya. Rakyat

yang bodoh akan mudah dikendalikan oleh kekuasaan, rakyat yang kritis akan

menjadi anggota yang produktif di dalam masyarakat demokratis. Oleh sebab itu,

suatu masyarakat demokratis memerlukan dan menempatkan program

pengembangan sumber daya manusianya sebagai program yang utama.23

18

Mohamad Surya, Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2013), h, 181-182 19

Olga Lucia Pardo Vargasa, The Quality Of Educational Institutions: Well-

Trained And Virtuous Educational Directors And Teachers, Journal Social and Behavioral

Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.56 WIB). 20

Tom Campbell, Seven Theories of Human Society, Diterjemahkan oleh F. Budi

Hardiman, Tujuh Teori Sosial, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 3 21

Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka

tentang Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2008), h. 189. 22

Piotr Sztompka, The Sociology Of Social Change, dialihbahasakan oleh

Alimandan, Sosiologi Perubahan Sosial, h. 3 23

H.A.R. Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia, h. 88

Page 21: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

7

7

Berpikir kritis menjadi kompetensi yang diperlukan dari siswa dalam

kehidupan pribadi dan profesional mereka. Untuk alasan ini, universitas harus

melakukan yang terbaik untuk memasukkannya dalam silabus, program dan kelas

mereka. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena tidak ada

definisi yang jelas tentang kompetensi ini dan juga metodologi aktif baru perlu

ditingkatkan untuk pengembangannya. Informasi ini kontras dengan konsep yang

dimiliki para guru ini tentang pemikiran kritis, berdasarkan penelitian sebelumnya

dimana enam kategori konsep yang berbeda ditemukan.24

Pembangunan pendidikan nasional menjadi suatu usaha yang bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan

modern. Pembangunan pendidikan bagian penting dari upaya membangun karakter

secara menyeluruh dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan harkat dan martabat

bangsa. Keberhasilan pendidikan dalam membangun karakter manusia diperlukan

pendidikan yang akurat karena pendidikan akan memberikan kontribusi besar pada

pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dewasa ini,

pembangunan dan pembinaan karakter suatu bangsa menjadi suatu istilah yang

semakin sering diungkapkan namun diperlukan pemahaman yang lebih baik,

khususnya dalam menjadikan pembangunan fisik suatu bangsa sebagai salah satu

instrumen dalam pembinaan karakter manusia.

Pelaksanaan kegiatan pendidikan merupakan kewajiban semuanya, ketika

disandingkan antara keluarga elemen masyarakat. Pada dasarnya, masyarakat yang

merupakan salah satu lembaga pendidikan memberikan dampak besar terhadap

pendidikan. Maka, semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai oleh sebagian

warga masyarakat, maka menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut

baik, begitu pula sebaliknya. Kehadiran suatu konflik di masyarakat tentunya

membuka peluang baru anggota masyarakatnya untuk mensiasati berakhirnya

konflik dengan bermacam-macam strategi, upaya rekonsiliasi dengan

mengedepankan prinsip peace building keniscayaan yang senantiasa

diperjuangkan.25

Dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam keterlibatan warga dalam

pembuatan keputusan mengenai penggunaan sumber daya publik dan pemecahan

masalah publik untuk pembangunan daerahnya. Dalam beberapa kesempatan

dibutuhkannya partisipasi, warga menjadi lebih tertarik dan membantu

permasalahan yang terjadi di lingkungannya.26

Dalam masyarakat Indonesia dikenal paling sedikit dua lingkungan tempat

tinggal, yaitu kompleks perumahan dan perkampungan. Kompleks perumahan

dipandang sebagai suatu lingkungan tempat tinggal yang tertata dengan rapih dan

terencana dibandingkan dengan perkampungan yang dilihat sebagai lingkungan

24

Bezanilla MJ dkk, Title: Methodologies For Teaching-Learning Critical

Thinking In Higher Education: The Teacher’s View, Journal Thinking Skills and Creativity,

(2019), TSC 100584, (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 13.46 WIB). 25

Damsar, Pendidikan Pascakonflik Pendidikan Multikultural Berbasis Konseling

Budaya Masyarakat Maluku Utara , (Yogyakarta: LKIS, 2013), h. 52 26

Hetifah Sj. Sumarto, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa

Inovatif dan Partisipatif di Indonesia , h. 109

Page 22: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

8

8

tempat tinggal yang berkembang secara alamiah dan relatif lebih homogen secara

sosial dan budaya dari penghuninya.27

Ada dua elemen penting yang menjadi kajian

sosiologi yaitu aspek kelompok masyarakat dan aspek interaksi antar individu.

Bagaimana sekelompok individu berperan dalam proses interaksi yang terjadi dalam

suatu masyarakat. Posisi individu dalam suatu komunitas menjadi aspek penting

dalam perkembangan komunitas tersebut.28

Pengaruh yang terjadi dalam lingkungan dapat terjadi kepada siapa saja

yang hidup di dalamnya dengan bentuknya yang beragam, terlebih untuk kalangan

anak-anak. Diantara keragaman bentuk yang dapat mempengaruhi kemudian

membentuk opini lewat media informasi menjadi salah satu bentuk yang paling

cepat berkembang pada saat ini. Diantaranya, disaksikan semakin banyaknya

stasiun televisi dan radio bermunculan.

Pendidikan sekarang menjadi faktor yang berkontribusi terhadap

pengembangan masyarakat dan individu atau menghambat mereka. Kecerdasan

manusia dipandang di seluruh dunia sebagai sumber daya yang kuat untuk

pengembangan masyarakat, ini merupakan salah satu syarat utama untuk penciptaan

inovasi yang sangat cerdas di berbagai bidang aktivitas manusia dan memberikan

keunggulan kompetitif dan posisi kepemimpinan baik untuk satu individu maupun

negara secara keseluruhan. Pengembangan kepribadian melibatkan aktivasi proses

mental internal yang menghasilkan pengayaan pribadi yang mencakup perubahan

kreatif yang memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam produksi produk

inovatif yang sangat cerdas. Tatanan sosial yang rumit dengan sistem sekolah

mengubah sifat kegiatan guru sekolah modern menjadikannya sains intensif dan

berbasis pengetahuan. Pertama, karena tujuan utama dan hasil pembelajaran hari ini

tidak memberi siswa pengetahuan atau mengembangkan keterampilan dan

kebiasaan mereka; itu menjadikan pengembangan pribadi mereka yang penting,

serta kekuatan penting, kemampuan dan bakat siswa. Kedua, untuk mencapai tujuan

ini secara efektif, guru perlu memiliki pengetahuan tentang pencapaian modern

dalam semua ilmu tentang manusia. Ketiga, kegiatan mengajar sekarang didasarkan

pada teori pembelajaran baru, pendekatan dan teknologi pendidikan. Instrumen

yang lebih baik dan kegiatan didaktik, terutama penggunaan perangkat komputer,

juga meningkatkan intensitas penelitian dari proses pembelajaran. Karena

kecenderungan ini, masuk akal untuk berbicara tentang prasyarat supaya

menciptakan inovasi pendidikan yang sangat cerdas yang secara efektif akan

menjawab tantangan kontemporer yang dihadapi sistem pendidikan.29

Bila berfikir dengan teori sistem, segala sesuatu dapat dikerangkai dengan

tiga hal yaitu input, proses dan output. Dalam dunia pendidikan, inputnya siswa

(apakah ia telah disiapan memiliki semangat untuk belajar oleh orang tuanya),

prosesnya seluruh kegiatan di sekolah dan outpunya kualitas kelulusan. Harefa

27

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 79 28

Wardi Bactiar, Sosiologi Klasik, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h.140 29

Nadezhda N. Savina, Educational Innovations, Journal Social and Behavioral

Sciences, (2014), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 13.37 WIB).

Page 23: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

9

9

menuliskan tiga output pendidikan yang seharusnya dicapai oleh sistem

persekolahan yaitu siap pakai, siap hidup dan siap belajar.30

Manusia budaya yang individu memiliki hubungan integral dengan

kelompoknya di dalam sebuah masyarakat. Kelompok yang paling utama bagi

individu yaitu keluarga yang merupakan bagian integral dari dirinya. Keluarga

dalam kaitan ini ialah unit sosial dasar dalam setiap kebudayaan yang menghimpun

individu-individu. Pembentukan keluarga dilakukan oleh semua anggota

masyarakat.31

Hak untuk memiliki perasaan menuju pendidikan perasaan pribadi orang

tua tentang sekolah, guru dan administrator menjadi wajar dan dibenarkan karena

dua alasan penting. Pertama, sekolah memiliki pengaruh yang pasti terhadap

kehidupan anak-anak mereka. Perhatian yang mendalam terhadap kesejahteraan

anak-anak mereka sering menyebabkan orang tua memiliki perasaan yang kuat

tentang efektivitas sekolah. Kedua, orang tua juga telah mengalami bertahun-tahun

bersekolah sendiri yang membuat mereka mengembangkan kesan mereka sendiri

tentang apa yang terjadi di sekolah. Karena latar belakang yang sangat beragam dan

beragam pengalaman, masing-masing orang tua membawa perasaan unik tentang

sistem pendidikan ke hubungan orang tua-sekolah. Penerimaan terhadap perbedaan

pendapat ini merupakan tanda sehat dari pertumbuhan berkelanjutan dari sebuah

institusi yang dirancang untuk melayani keluarga. Pertukaran ide yang konstruktif

tentang terselenggaranya pendidikan dapat meningkatkan pemahaman antara orang

tua dan sekolah. Namun, dialog yang produktif hanya dapat terjadi ketika orang tua

menerima tanggung jawab sebagai pengetahuan tentang tujuan, teknik dan prinsip

pendidikan. Pemahaman dasar tentang proses pendidikan merupakan kunci

mendasar untuk pengembangan hubungan yang efektif antara rumah dan sekolah.

Hak untuk memiliki perasaan tentang tempat anak dalam sistem pendidikan, orang

tua mengetahui banyak hal tentang anak mereka sendiri. Orang tua sering dapat

memahami kebutuhan anak-anak mereka lebih baik dari pada orang lain.32

Saat ini kualitas proses pendidikan tunduk pada terus menerus

menggabungkan pendekatan pedagogis baru dan teknik yang saling berhubungan

dengan hasil kegiatan penelitian-ilmiah dan pengetahuan terbaru dari praktik.

Desain baru dan inovasi dari program studi yang ada sehubungan dengan persiapan

untuk akreditasi yang kompleks mengikuti penetapan prospektif mata pelajaran baru

yang tergantung juga pada tren di lingkungan ekonomi dan kegiatan bisnis yang

mendasari lulusan self statement di pasar tenaga kerja. Peran yang sangat penting

juga berperan dalam persiapan bahan studi yang unggul.33

30

Dedi Mulyadi, Mengayuh Negeri dengan Cinta, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2009), h. 44 31

Yakob Tomatala, Pengantar AntropologiKebudayaan: Dasar-dasar Pelayanan

Lintas Budaya, h.171 32

Michael L. Henniger, Parental Rights and Responsibilities in the Educational

Process, The Clearing House, Vol. 60, No. 5 (Jan., 1987), pp. 226-229 (Diakses tanggal 15

Januari 2019 jam 07.35 WIB). 33

Katarína Buganova dan Mária Luskova, Innovation Of Educational Content And

Study Materials With Respect To Knowledge Society Needs And Labour Market At The

Page 24: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

10

10

Banyak hal yang harus digaris bawahi. Pertama, ditemukan bahwa sikap

dan perhatian akan pendidikan ada kaitannya dengan pelapisan status sosial. Orang-

orang dari lapisan sosial bawah kurang perhatian akan pendidikan. Disamping tidak

mampu untuk membiayai, mereka tidak melihat pentingnya pendidikan itu, anak-

anak mereka lebih diharapkan untuk bisa membantu orang tua dalam memenuhi

kebutuhan ekonomi atau cepat-cepat lepas dari tanggung jawab. Orang-orang dari

lapisan dan status sosial tinggi juga kurang menaruh perhatian akan pendidikan

karena mereka merasa telah berkecukupan secara ekonomis, telah memiliki

kepuasan hidup yang tinggi serta tidak perlu khawatir dengan masa depan

kehidupannya. Jadi mereka tidak melihat peran pendidikan dalam perbaikan status

sosialnya. Sebaliknya, orang-orang dari lapisan menengah, mereka berpendapat

bahwa pendidikan itu bisa menolong kehidupan mereka, mengangkat derajat dan

merupakan sarana mobilitas sosial, orang tua dari lapisan ini rata-rata ingin

menyekolahkan anak-anaknya sampai ke tingkat setinggi-tingginya. Diduga

pemalsuan status-status pendidikan yang banyak terjadi belakangan juga terjadi di

lapisan sosial ini. Kedua, pendidikan lebih menguntungkan kelas menengah ke atas

ketimbang kelas sosial rendah. Kemampuan ekonomi kelas menengah dan kelas

atas cukup kuat untuk mendukung kepentingan pendidikan bagi anak-anakanya.

Materi kurikulum dan metode pembelajarannya lebih cocok dengan situasi

kehidupan mereka. Semua hal tersebut mungkin disebabkan karena penyelenggara

pendidikan, termasuk penyusun kurikulum dan para guru, kebanyakan berasal dari

lapisan sosial menengah juga. Ketiga, keberhasilan pendidikan disekolah tidak

semata-mata disebabkan oleh kemampuan peserta didik dalam belajar, melainkan

lebih sering tergantung kepada dukungan finansial dari orang tua. Bisa dan disiplin

atau karena tidak mampu melaksanakan segi-segi teknis yang menjadi tanggung

jawabnya.

Kesempatan mobilitas naik diberikan kepada orang yang memiliki

keunggulan kualitatif secara komparatif baik dalam bidang wawasan, pengetahuan

dan lain-lain. Oleh karena sistem pelapisan sosial merupakan piramida, maka

persaingan untuk mendapatkan posisi lebih baik berlangsung ketat. Dalam situasi

demikian, peran pendidikan menjadi sangat penting karena seperti telah

dikemukakan, pendidikan merupakan variable utama dalam pembentukkan pribadi.

Barang siapa yang berhasil dalam pendidikan ialah yang memiliki potensi yang

paling kuat untuk naik dalam tangga sosial. Pendidikan merupakan sarana yang

diperlukan dalam suatu mobilitas sosial vertikal ke atas.34

Pendidikan menjadi pengembangan pro sosialisasi melalui program

pendidikan tertentu, gaya pendidikan dan metode khusus. Tema-tema dasar

mewakili semacam ikhtisar tentang kepribadian dan keterampilan sosial yang

diperoleh seseorang yang mampu hidup sesuai dengan prinsip dan etika moral,

mencapai beberapa tingkat refleksi diri, pengembangan diri dan manajemen diri,

menciptakan dan memelihara hubungan interpersonal yang sehat dan positif,

University Of Zilina, Faculty Of Special Engineering, Journal Social and Behavioral

Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.03 WIB). 34

Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis

Pendidikan, h. 109-110

Page 25: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

11

11

menciptakan dan memelihara lingkungan hidup yang sehat, menstimulasi dan tidak

mengancam.

Gagasan utama dari konsep ini merupakan konfirmasi moral dan etika

dalam tema-tema kompleks yang berkaitan dengan kehidupan. Murid-murid yang

progresif diminta untuk mengeksplorasi esensi dari perilaku pro-sosial tidak hanya

dalam konsep etis tetapi juga dalam konsep-konsep keagamaan, hubungan antara

etika dan ekonomi, kehidupan keluarga, aktivitas seksual dan menjadi orang tua,

serta dampak manusia terhadap lingkungan hidup atau pengakuannya. dari

kemampuan sendiri untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.35

Pembelajaran pendidikan Islam yang diterapkan dengan baik dalam sistem

pendidikan membantu menghasilkan individu yang kuat secara spiritual, fisik,

intelektual dan emosional serta seimbang untuk generasi yang lebih dinamis dan

progresif. Untuk tujuan ini, pembelajaran tersebut perlu direncanakan dengan baik,

membutuhkan persiapan komprehensif sambil memperhatikan detail dan aspek

kepraktisan.36

Siswa mendefinisikan realita sosial sekolah dan lingkungannya, dilakukan

pula melalui komponen-komponen proses pembelajaran.37

Sebagian dari

masyarakat beranggapan bahwa pendidikan bukan suatu hal yang terpenting dalam

kehidupannya. Anggapan ini juga didasari oleh kurangnya pemahaman masyarakat

terhadap pendidikan. Pandangan tersebut dapat menyebabkan anak mereka tidak

akan merasakan pendidikan formal sebagaimana mestinya dan anak tersebut pada

akhirnya akan menjadi beban bagi masyarakat.

Pendidikan formal yang dilakukan di sekolah menjadikan siswa

diinstrumentasi dengan penelitian dasar dan teknik inovasi, dalam konteks kegiatan

pengajaran dan pendidikan yang meliputi pemecahan masalah nyata atau fiktif,

pendekatan investigasi atau eksplorasi, penerapan strategi pembelajaran melalui

penemuan. Pada tingkat literatur psiko-pedagogik, hampir secara aklamasi diakui

fakta bahwa pendidikan formal, terutama sekolah, memiliki peran utama dalam

proses pengembangan kepribadian individu. Namun, dalam konteks masyarakat

kontemporer, mengikuti perkembangan sosial, ekonomi, budaya, menyaksikan

diversifikasi bentuk pendidikan non-formal dan informal. Karena itu, sangat penting

suatu global atau pendekatan pendidikan holistik di semua tingkatan, konteks dan

bentuk pencapaian. Dalam hal ini, para guru harus mengetahui sumber daya

pendidikan informal, lembaga pendidikan non-formal dengan mempertimbangkan

bahwa sumber-sumber pendidikan informal harus mempertimbangkan pendidikan

formal sebagai titik awal. Pendekatan dalam interaksi dan saling ketergantungan

dari bentuk-bentuk pendidikan memastikan peningkatan potensi pedagogik kegiatan

35

Katarína Buganova dan Mária Luskova, Innovation Of Educational Content And

Study Materials With Respect To Knowledge Society Needs And Labour Market At The

University Of Zilina, Faculty Of Special Engineering, Journal Social and Behavioral

Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.03 WIB). 36

Maimun Aqsha Lubis dkk, Systematic Steps in Teaching and Learning Islamic

Education in the Classroom, Journal Procedia Social and Behavioral Sciences, (2010),

(Diakses tanggal 22 April 2019 jam 16.00 WIB). 37

Ahmad Muthali`in, Bias Gender dalam Pendidikan, (Surakarta: Muhammadiyah

University Press, 2001) h. 219

Page 26: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

12

12

pembentukan atau pengembangan kepribadian manusia, baik dari perspektif sosial

dan individu, di tingkat didaktik, formal dan ekstra-didaktik, non-formal dan

informal tingkat.38

Dalam masyarakat demokratis, seseorang tidak dapat berbicara tentang

kebutuhan tanpa juga mempertimbangkan hak asasi manusia yang mendasar dan

martabat dan nilai seseorang. Ungkapan-ungkapan ini berlaku untuk anak-anak

kecil serta remaja dan dewasa. Orang-orang dari segala usia memiliki hak asasi

manusia yang fundamental dan semua anak kecil memiliki hak dasar untuk

mendapatkan pendidikan melalui proses yang akan memperoleh potensi penuh

mereka. Di sinilah fungsi bimbingan berperan penting karena kebutuhan, hak dan

martabat semua anak harus dipertimbangkan dalam proses pendidikan ini.39

Di daerah pedesaan umumnya kesadaran untuk melanjutkan pendidikan

sangat kurang. Beberapa dari mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan

sekolah. Hal ini dikarenakan kesadaran terhadap pendidikan masih minim dan juga

faktor sosial yang berkaitan dengan kultur masyarakat setempat berupa kebiasaan

dan adat istiadat. Keseharian dari anak dilingkungan masyarakat, menjadikan

seorang anak akan sering berinteraksi dengan masyarakat tersebut. Interaksi yang

intens tentu akan memberikan pengaruh bagi anak, baik itu pengaruh positif

maupun pengaruh negatif termasuk didalamnya pandangan masyarakat tentang

pendidikan. Apabila masyarakat berpandangan pendidikan bukan merupakan hal

yang penting maka pandangan tersebut akan mempengaruhi pola pikir anak karena

sifat dari seorang anak lebih cendrung meniru sifat orang dewasa. Pengaruh negatif

lain yang diterima apabila anak tersebut berteman dengan anak yang putus sekolah

maka sikap dan perilakunya cendrung meniru anak yang putus sekolah tersebut dan

tidak menutup kemungkinan anak yang berteman dengan anak yang putus sekolah

juga ikut terpengaruh untuk berhenti sekolah.

Permasalahan yang terjadi bahkan sulit untuk dipecahkan oleh Persatuan

yang selama ini telah mampu mengusir penjajahan seakan diluluhlantahkan oleh

kepentingan pribadi atau golongan. Persoalan ini harus dapat dipecahkan oleh

peraturan yang berlaku. Karena dalam pembukaan UUD 1945 “Untuk memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. 40

Dapat dilihat ketika

pendidikan di Negara Indonesia harus menjadi sarana untuk membangun peradaban

manusia yang lebih baik lagi, sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat

memberikan jawaban atas pendidikan yang di jalankan.

Sebagaimana disebutkan pada sistem pendidikan nasional, pasal 26 ayat 3

UU No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan kecakapan hidup ialah pendidikan yang

memberikan kecakapan personal, sosial, intelektual dan kecakapan vokasional

38

Ana-Maria Petrescu dkk, Non-formal Education - Frame for Responsible

Research and Innovation Demarches, Journal Social and Behavioral Sciences, (2014),

(Diakses tanggal 24 April 2019 jam 11.44 WIB). 39

Lois Brooks and Jacque Coombs, Lobby For Children's Rights, Elementary

School Guidance & Counseling, Vol. 9, No. 4, SPECIAL ISSUE: CHILDREN'S RIGHTS

(May 1975), pp. 332-336 (Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam 07.23 WIB). 40

Samsul Nizar dkk, Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam (Jakarta:

Kalam Mulia, 2010), h. 1-2.

Page 27: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

13

13

untuk bekerja atau usaha mandiri. Pendidikan kecakapan hidup merupakan proses

pendidikan yang menyiapkan siswa untuk mampu mengaktualisasikan kemampuan

dalam mencapai kompetensi, baik sebagai individu ataupun bagian dari masyarakat

sosial, kemampuan intelekual yang tinggi, mampu memecahkan permasalahan

hidup yang dihadapi dan siap menjalani hidup yang mandiri dan bermartabat, serta

proaktif ikut menyelesaikan permasalahan yang ada.

Kompetensi merupakan kombinasi dari pemahaman mendalam tentang

konten disiplin ilmu tertentu dan kompetensi atau kemampuan untuk menerapkan

informasi yang diperoleh dalam proses pembelajaran, dalam perjalanan kinerja

pekerjaan. Pendekatan pengembangan kompetensi ini diterapkan untuk

mengembangkan siswa atau spesialis masa depan dalam bidang pengetahuan serba

guna yang harus tahu bagaimana merumuskan dan mencapai tujuan, bagaimana

memecahkan masalah profesional dan bagaimana menjadi terbiasa dengan sosial

yang selalu berubah, lingkungan politik, ekonomi dan profesional.41

Kecakapan hidup dapat dibagi dua bagian, yakni kecakapan umum dan

kecakapan khusus. Kecakapan umum harus dimiliki oleh siapapun. Kecakapan

umum ada dua, yakni kecakapan personal dan kecakapa sosial. Kecakapan personal

ialah kecakapan untuk menemukan jati diri, memahami fungsi diri dan

mengaktualisasikan pada karakter kepribadian. Kecakapan personal ada dua.

Pertama kesadaran spiritualitas memiliki makna bahwa manusia sebagai mahluk

paling sempurna dapat mengaktualisasikan sifat-sifat ilahiah yang termaktub pada

Asmaul Al-Husna. Manusia sebagai cermin Tuhan memiliki potensi untuk meniru

dan menampilkan kualitas nama-nama Tuhan.42

Di dalam pengelompokan dan pelapisan sosial yang berkaitan dengan

masalah pendidikan, lapisan bawah yang ditandai dengan kondisi ekonomi yang

masih pas-pasan atau serba kekurangan. Meskipun punya mata pencaharian tetap

pendapatannya pas-pasan atau kurang. Mereka tinggal dilingkungan yang padat

penduduk, kurang sehat dan kumuh. Akhirnya, lapisan bawah biasanya ditandai,

selain dengan kondisi ekonomi yang problematis, ditambah lagi dengan tidak

memiliki tempat tinggal dan sumber pendapatan yang tetap, tidak berpendidikan

formal, berprilaku kasar dan cenderung kriminal.43

Apabila dilihat dalam dunia pendidikan, kesadaran spiritual dapat dibina

dengan usaha-usaha, seperti pembinaan pemahaman ajaran agama yang meliputi

aspek nilai-nilai moral spiritual, memupuk penghayatan terhadap nilai-nilai dan

membiasakan anak didik mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-

hari sehingga membentuk sikap dan kepribadian anak didik. Kedua, kecakapan

berfikir logis, pada sebuah ayat dinyatakan bahwa Allah Swt. akan menunjukkan

41

Olga Yudenkova dan Ekaterina Savina, Moscow Higher Education Institutions:

Eco-ergonomic Aspects of Operation and Environmental Initiatives, Journal Procedia

Engineering, (2014), (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 15.19 WIB). 42

Abu Yasid, dkk, Paradigma Baru Pesantren Menuju Pendidikan Islam

Transformatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2018, cet. 1) h. 239 43

Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis

Pendidikan, h. 106

Page 28: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

14

14

tanda-tandanya di jagat raya dan pada diri manusia, untuk mengeksplorasi alam,

manusia dilengkapi dengan berbagai instrument berupa indra.

Dengan kemampuan berfikir, manusia bisa membedakan mana yang baik

dan yang buruk, mampu merencanakan secara logis langkah-langkah untuk

mencapai tujuan. Manusia dengan kemampuan berfikirnya, diberi tugas yang lebih

mulia daripada makhluk yang lain, yakni sebagai khalifah. Manusia diciptakan

dimuka bumi sebagai wakil Tuhan untuk melestarikan dan memaksimalkan potensi

alam. Segala yang ada dibumi bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan,

keberlangsungan hidup dan kelestarian alam. Pengetahuan dan kemampuan manusia

dalam mengendalikan nafsu berperan penting bagi keberlangsungan hidup manusia

dan kelestarian alam.

Kecakapan berkolaborasi atau bekerjasama dapat ditanamkan dengan

pembiasaan pelaksanaan kerja teamwork. Seperti, melakukan tugas dan tanggung

jawab, menghargai pekerjaan orang lain, bersimpati membantu teman dan

sebagainya. Dapat pula dilakukan dalam berorganisasi, seperti kecakapan

membimbing junior dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. 44

Perlu ada sebuah terobosan dalam dunia pendidikan di Indonesia yang

mampu memberikan pencerahan bagi peserta didik. Pendidikan yang lebih terbuka,

terarah dan tidak hanya membahas soal teknis keilmuan semata, namun suatu

pendidikan yang mampu memberikan rangsangan inspiratif bagi terjadinya

perubahan untuk peserta didik. Layanan pendidikan alternatif yang diprogramkan di

luar sistem persekolahan tersebut bisa berfungsi sebagai pengganti, penambah dan

atau pelengkap pendidikan formal sistem persekolahan.45

Agar setiap pendidikan

dapat bertahan hidup dan makmur dalam lingkungan, inovasi sangat penting.

Namun, inovasi tidak lagi hanya untuk menciptakan nilai yang bermanfaat bagi

individu, pendidikan atau masyarakat. Tujuan akhir dari inovasi harus jauh lebih

menjangkau, membantu menciptakan masa depan yang cerdas dimana orang dapat

menikmati kualitas hidup sebaik mungkin. Dengan demikian, inovasi harus mencari

solusi cerdas untuk mengatasi penyakit sosial utama, mencari pendekatan yang

lebih proaktif untuk memprediksi masa depan yang tidak pasti dan mengejar strategi

untuk menghilangkan hambatan untuk masa depan yang cerdas.46

Transformasi dalam pembelajaran dalam pendidikan untuk keberlanjutan

membutuhkan komitmen antara pelajar dan akademisi. Dengan upaya mereka

motivasi dan ide-ide inovatif, perubahan dalam konten dan metode dapat

terwujud.47

Sebuah sistem pendidikan Islam akan memungkinkan anak-anak hidup

44

Abu Yasid, dkk, Paradigma Baru Pesantren Menuju Pendidikan Islam

Transformatif, h. 240 45

I. Ketut Sudarsana, Pemikiran Tokoh Pendidikan Dalam Buku Lifelong

Learning: Policies, Practices, And Programs (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di

Indonesia), (28 December 2016) .h. 43 46

Sang M. Lee dan Silvana Trimi, Innovation For Creating A Smart Future,

Journal of Innovation & Knowledge, (Des 2016), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 14.36

WIB). 47

W. Leal Filho dkk, The role of transformation in learning and education for

sustainability, Journal of Cleaner Production, (2018), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam

16.16 WIB).

Page 29: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

15

15

dan mati sesuai dengan kehendak Allah swt. Ia menawarkan pelatihan untuk

kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang, tanggung jawab terhadap

seluruh perbuatan disini dan sekarang serta menyadari akan pertanggung jawaban di

kehidupan yang akan datang.48

Dari beberapa permasalahan tersebut. Maka disini

peneliti menetapkan judul “Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah

Dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yaitu:

a. Apa yang dimaksud dengan kemah dakwah?;

b. Bagaimana menentukan lokasi kemah dakwah agar mempertimbangkan

pemahaman masyarakat sehingga menjadi kendala terselenggaranya

kemah dakwah di tempat tujuan?

c. Bagaimana urgensi kemah dakwah dalam pendidikan Islam? .

d. Bagaimana konsep kemah dakwah dapat diimplementasikan dalam

pendidikan formal?.

e. Apa saja komponen yang mendukung pelaksanaan kegiatan kemah

dakwah?

f. Bagaimana evaluasi kegiatan program kemah dakwah belum efektif

untuk peserta didik?.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana inovasi kegiatan

kemah dakwah. Dari rumusan masalah ini, maka muncul beberapa pertanyaan

penelitian:

a. Bagaimana inovasi dalam kegiatan kemah dakwah?

b. Bagaimana evaluasi paska kegiatan kemah dakwah?

3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan membahas mengenai Inovasi Pendidikan Islam Formal

Studi Program Kemah Dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar. Analisis akan

menggunakan data-data hasil wawancara dan data-data yang relevan. Penelitian ini

dibatasi hanya melihat permasalahan inovasi dalam kegiatan kemah dakwah

berlangsung dan evaluasi paska kegiatan kemah dakwah.

48

Shabbir Akhtar, Handbook Buku Pegangan Orang Tua, (Jakarta: Mediacita,

2007), h. xiii.

Page 30: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

16

16

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah di atas, penelitian terkait

Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA Plus

Tauhidul Afkar ini bertujuan untuk:

a. Menganalisis inovasi dalam kegiatan kemah dakwah.

b. Menganalisis evaluasi paska kegiatan kemah dakwah.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

keilmuan tentang inovasi pendidikan Islam formal.

b. Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan

bagi seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan inovasi

pendidikan Islam.

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dalam membuat tesis ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil

penelitian terdahulu baik dalam bentuk buku maupun artikel yang memiliki

keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan dengan tujuan untuk

mengetahui perkembangan seputar penelitian ini dan mengetahui perbedaan dan

persamaannya dengan penelitian terdahulu. Ada beberapa peneliti terdahulu yang

melakukan penelitian tentang Inovasi Pendidikan Islam Formal. Agar memperoleh

gambaran yang lebih jelas di bawah ini akan dijelaskan beberapa penelitian

terdahulu yaitu:

Penelitian ini akan sejalan dengan tesis yang berjudul “Inovasi Pendidikan

Agama Islam di Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Boarding School di SMP IT

Abu Bakar Yogyakarta” yang ditulis oleh Mohammad Jakfar, bahwa dibutuhkan

adanya inovasi dalam dunia pendidikan khususnya lembaga pendidikan Islam,

karena sekolah sebagai media pendidikan yang harus mendukung dan memfasilitasi

semua aktifias siswa untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh para siswa,

sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka. Terlebih saat ini perkembangan

lingkungan sosial begitu pesat meningkat tantangan dan pengaruh yang tidak kecil

bagi perkembangan pendidikan dan pembentukan pribadi anak, seperti meluasnya

peredaran obat terlarang, narkotika, pergaulan bebas, tawuran remaja sehingga

menumbuhkan kekhawatiran para orang tua. Ditambah globalisasi dibidang budaya,

etika dan moral yang didukung oleh kemajuan teknologi di bidang transportasi dan

teknologi. Bagi anak yang tidak dapat memanfaatkan perkembangan dunia dengan

baik dan benar akan menghantarkan mereka pada perilaku menyimpang dan

mengakibatkan krisis moral pada anak bangsa. Tentu hal tersebut sangat menjadi

Page 31: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

17

17

kekhawatiran bagi para orang tua mengenai pergaulan dan pendidikan anak-anak

mereka.49

H.A.R. Tilar, dalam tulisannya mengkritisi bahwa ternyata pendidikan

yang sentralistik menghasilkan manusia robot tanpa inisiatif sekadar menjadi

pengikut setia terhadap suatu struktur kekuasaan (orde baru), memasung kebebasan

berpikir, berinisiatif dan kebebasan berpendapat serta mematikan kebudayaan

daerah. Dalam buku ini Tilar mencatat kelemahan penyelenggaraan pendidikan di

Indonesia yang mengikuti sistem sentralistik (sentralisasi) yang bersifat serba

beragam, top down policy dalam berbagai aspeknya yang berimplikasi pada

rendahnya mutu pendidikan. Kelemahan tersebut diantaranya yaitu: a) rendahnya

derajat relevansi pendidikan dengan tuntutan real kehidupan masyarakat dan kurang

memberi peluang untuk pengembangan kreativitas masyarakat, serta b) lahirnya

fenomena politik dan kultural yang destruktif bagi masyarakat, seperti: terjadinya

totaliterisme (sejak dari aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model

pengembangan sekolah dan pembelajaran), terbentuknya keseragaman pola

pembudayaan masyarakat, melemahnya kebudayaan daerah, serta terwujudnya

kualitas manusia robotik bagi robot tanpa inisiatif dan realitivitas dan sebagainya.

Kebijakan sentralisasi, menjadikan pendidikan tidak memiliki daya respons yang

inklusif terhadap kebutuhan masyarakat yang sebenarnya.50

Hasil penelitian Dr. Marvin Berkowitz dari university of missouri-st.

Louis, menunjukkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi

akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas

yag secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukan penurunan

drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan

akademik.51

Menurut Hamalik pengajaran dalam konteks sistem mengandung tiga

tahap utama, yaitu: tahap analisis (merumuskan dan menentukan tujuan), tahap

sistesis (perencanaan proses yang akan ditempuh) dan tahap evaluasi (pemeriksaan

tahap kesatu dan kedua). Hakikat pendekatan sistem dalam pengajaran, yaitu

seperangkat alat atau teknik yang berupa kemampuan dalam bidang yaitu,

merumuskan tujuan-tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi tugas-

tugas secara lengkap dan bertahap, melaksanakan analisis tugas-tugas, sebagai

aplikasi prinsip-prinsip belajar (secara ilmiah).52

49

Mohammad Jakfar, “Inovasi Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan

Islam bersistem Boarding School di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta” UIN Sunan Kalijaga

(2015). 50

Nurhattadi Fuad, Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarkat Konsep Dan

Strategi Implementasi, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2014), h. 57. 51

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya Secara

Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h. 32 52

Syafaruddin & Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: PT.Ciputat

Press, 2005), h. 48

Page 32: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

18

18

Selamet Imam Santoso mengemukakan bahwa tujuan tiap pendidikan

yang murni untuk menyusun harga diri yang kukuh dan kuat dalam jiwa pelajar,

supaya mereka kelak dapat bertahan dalam masyarakat. Di bagian lain juga

mengemukakan bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu

semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk

manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas

kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri. Dengan demikian,

pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan.53

Miri et al menjelaskan bahwa siswa harus siap untuk berpikir kritis

dalam konteks sekolah dan kehidupan sehari-hari. Untuk tujuan ini, strategi

pengajaran dan pembelajaran yang tepat perlu diterapkan sehingga siswa dapat

berpikir dan menghubungkan komponen pembelajaran satu sama lain. Perlunya

strategi pengajaran yang dapat mendorong keterlibatan aktif siswa, terutama

yang didasarkan pada pendekatan aktif, konstruktivisme dan pemecahan masalah

dalam pengajaran dan pembelajaran, karena ini penting dalam menghasilkan

siswa berpikir tingkat tinggi. Strategi seperti itu dikombinasikan dengan

teknologi akan memiliki dampak signifikan pada siswa.54

Ibnu Syarif Hidayat dalam penelitiannya yang berjudul “Manajemen

Inovasi Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah 01 dan 07 Kabupaten

Cilacap Tahun 2017” yang memaparkan bahwa manajemen pendidikan sangat

diperlukan dalam mengelola intansi pendidikan Islam. Sebagus apapun gedung

sekolah dan sebanyak apapun peserta didik namun tidak diiringi dengan manajemen

inovasi pendidikan Islam yang baik maka akan mengurangi citra baik sekolah.

Setidaknya ada 4 fungsi manajemen yang perlu diterapkan dalam sekolah Islam

antara lain perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating) dan pengawasan (controlling).55

Dalam buku yang ditulis oleh Anwar dengan judul, “Pendidikan Kecakaan

Hidup. Dalam buku ini Anwar memaparkan secara rinci teknis pelaksanaan

pendidikan kecakapan hidup di lembaga pendidikan formal maupun non formal di

Indonesia sebagai respon dari apa yang telah dicanangkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional tentang pendidikan kecakapan hidup di lembaga pendidikan

formal maupun non formal.

Djam`an Satori, Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia, dalam

artikel yang berjudul “Implementasi Life Skill dalam Konteks Pendidikan di

Sekolah” mengemukakan bahwa implementasi life skill dalam pendidikan sekolah

menjadikan salah satu fokus analisis penting yang selalu dikaji dalam isu yang

53

M. Furqaon Hidayatullah, Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat Dan

Cerdas, (Surakatra: Yuma Pustaka, 2010), h. 15. 54

Nurul Syazwani Ismail dkk, The Effect of Mobile Problem-Based Learning

Application DicScience PBL on Students’ Critical Thinking, Journal Thinking Skills and

Creativity, (2018), TSC 503, (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 14.42 WIB). 55

Ibnu Syarif Hidayat, “Manajemen Inovasi Pendidikan Agama Islam di SD

Muhammadiyah 01 dan 07 Kabupaten Cilacap Tahun 2017” Universitas Muhammadiyah

Surakarta (2018).

Page 33: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

19

19

relevan fungsi sosial dan masalah kehidupan kontemporer yang berkembang di

masyarakat. Hal yang sama yang dikemukakan oleh Slamet PH dalam tulisannya

“MBS, Life Skill, KBK, CTL dan saling keterkaitannya” beliau mengisyaratkan

bahwa pencapaian pendidikan kecakapan hidup di sekolah hanya dapat terjadi jika

disertai dengan managemen berbasis sekolah.

E. Metodologi Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi pendidikan dan

merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Data

yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan

wawancara (indept interview) secara mendalam serta studi kasus sebagai

metode analisis data kualitatif,56

untuk mengetahui inovasi dalam kegiatan

kemah dakwah dan evaluasi paska kegiatan kemah dakwah. Penelitian ini juga

menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil

observasi, dokumentasi dan wawancara langsung Kepala Sekolah (Dudi Ridwan,

S.Pd.I, M.Pd), Ketua Panitia Kemah dakwah (Agus Wahyudi, S.Pd), Sekretaris

Panitia sekaligus Tata Usaha (Arif, S.Pd.), Pembimbing Kelompok (Ahmad

Hamdan Malik, A.Md.), Guru (Yulianah, S.Pd), Tokoh Masyarakat (Ust.

Engkus), Kepala Sekolah SD Leweung Datar (Maryanto), Siswa SMP (Siti

Fatimah) Alumni Peserta Kemah Dakwah 2017-2018 (Hamid Solehudin, Siti

Najiah, Anisa Amanatullah, Suci Sumiati, Dede Rusmilawati, Septiandi Abdul

Haris, Ulfi Raahmah, Kris Ibnu Sina, Mudrik, Mimi Hanipah, Siti Nafisah, Eti

Rohimah, Suryani, Rida Nurul Adawiyah, Dede Sopia Zahra, Darul Fahmi, Ucu

Anisa, Islamiati, M. Akmal Muharom), Peserta Kemah Dakwah 2018-2019

(Riananda Ashari, Siti Rahmah, Eni Rohaeni, Siti Andrayani, Riska Khoerunisa)

yang terlibat dalam program kemah dakwah. Sedangkan, data sekunder berupa

data-data yang relevan untuk mendukung penelitian ini, jurnal-jurnal, buku-buku

dan sumber lainnya.

2. Sumber dan Jenis Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini berdasarkan sumber yang

didapatkan, yaitu data primer dan sekunder. Data yang belum tersedia dan untuk

memperoleh data tersebut peneliti harus menggunakan beberapa instrument

penelitian seperti wawancara, observasi dan sebagainya, maka dinamakan data

primer, data ini didapatkan dari hasil wawancara langsung kepada peserta kemah

dakwah, elemen sekolah dan masyarakat yang menjadi lokasi penempatan

kemah dakwah. Data yang sudah siap untuk dipublikasikan oleh instansi terkait

dan dapat dimanfaat oleh peneliti disebut data sekunder, meliputi data-data yang

terkait dengan penelitian ini, jurnal-jurnal, buku-buku dan sumber lainnya yang

relevan dengan penelitian ini.

56

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, 154. Lihat juga Kristi

Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia, h. 123.

Page 34: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

20

20

3. Instrumen dan Teknik pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan

observasi dan wawancara. Observasi merupakan pengamatan yang teliti

sistematis tentang suatu obyek.57

Ditinjau dari sisi terkontrol tidaknya observasi

itu dilakukan, maka observasi dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

Observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti menggunakan observasi

terstruktur yang merupakan pengamatan yang menghindari kebohongan atau

bias dan kekurangcermatan daya ingat serta pengenalan perilaku yang dilakukan

atau dimiliki oleh subyek.58

Pengamatan dilakukan dengan melibatkan diri ke

dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku bangsa yang menjadi obyek

penelitian.59

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini secara keseluruhan terdiri dari lima bab. Data-data yang

didapatkan dilapangan yang menjadi sumber penelitian dirumuskan ke dalam

beberapa bab dan sub bab yang tersusun dalam sistematika penelitian. Berikut ini

merupakan sistematika penulisan dalam penelitian ini:

Bab Pertama yang berisi pendahuluan di dalamnya dijelaskan latar

belakang masalah sebagai bentuk perhatian akademik, serta permasalahan yang

terjadi sehingga topik ini layak untuk diteliti. Selanjutnya, ditentukan pokok-

pokok permasalahan yang dirinci ke dalam identifikasi masalah, perumusan

masalah dan pembatasan masalah. Perumusan masalah ini adalah pertanyaan

besar yang mengarah pada kesimpulan besar penelitian ini. Selanjutnya, terdapat

pemaparan tujuan dan manfaat penelitian baik secara akademik maupun praktis.

Dalam bab ini juga, dijelaskan pada sumber-sumber penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan fokus penelitian yang diteliti yang relevan sehingga

teridentifikasi perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Pada bab pertama ini kemudian dilengkapi juga dengan metode penelitian yang

menjadi panduan penulis dalam melakukan penelitian, metode penelitian ini

terdiri dari desain penelitian, sumber dan jenis data penelitian, teknik

pengumpulan data, populasi sampel dan teknik sampling, serta teknik analisa

data. Sebagai pelengkap, bab pertama ini pun menyajikan dengan sistematika

penulisan sebagai garis besar isi penelitian.

Bab Kedua memaparkan tentang Pendidikan Aplikatif. Pada bab ini

penulis akan memaparkan tentang pengertian pendidikan aplikatif, tujuan

pendidikan aplikatif serta mengenai peran aplikatif dalam pengembangan

pendidikan.

57

A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi dan

Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 102 58

M. Ibnu Hadjar, Ed, Dasar-dasar Metodo Penelitian Kuantitatif dalam

Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 181-196 59

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, h. 117.

Page 35: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

21

21

Bab Ketiga merupakan pokok bahasan penelitian tentang Inovasi

Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA Plus Tauhidul

Afkar. Ada beberapa hal yang penulis jelaskan dalam bab ini, yaitu tentang

kemah dakwah, inovasi pendidikan, peran dan pengaruh masyarakat dalam

kegiatan kemah dakwah dan pengaruh stakeholder dalam kegiatan kemah

dakwah.

Bab Keempat memaparkan evaluasi kegiatan kemah dakwah dalam

meningkatkan inovasi peserta beserta elemen sekolah dan pengaplikasiannya

terhadap masyarakat di lingkungan tempat tinggal paska kegiatan kemah dakwah

dalam bab ini penulis menjelaskan beberapa hal yaitu kemah dakwah dalam

bidang agama, pemerintah dan masyarakat, dampak kemah dakwah serta

kelebihan dan kekurangan peserta dalam pelaksanaan kegiatan kemah dakwah.

Bab Kelima yang merupakan bab penutup berisi kesimpulan dari lima

bab yang ditulis sebelumnya. Selain itu, bab ini juga memberikan rekomendasi

berupa saran-saran yang bisa dipakai dan dipertimbangkan dalam khazanah

keilmuan baik akademik maupun praktis. Diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Page 36: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

22

22

BAB II

PENDIDIKAN APLIKATIF

A. Pengertian Pendidikan Aplikatif

Pendidikan sebagai domain mempersiapkan anak-anak untuk hasil

mereka, membangun mental dan kepribadian mereka. Desain lingkungan fisik

sesuai dengan peran yang diberikan kepadanya oleh prinsip-prinsip pendidikan

yang merupakan satu dari cara yang dapat digunakan untuk mengubah ide

pendidikan menjadi kenyataan. Penerjemahan tujuan pendidikan ke dalam

konsep desain operatif merupakan tugas yang kompleks; dibutuhkan

pertimbangan tujuan masyarakat, perkembangan proses dan karakteristik khusus

waktu dan tempat.1

Pendidikan aplikatif menurut pandangan Islam menurut Muhammad Al

Thuomi Al-Syaibani sebagaimana dikutip oleh Abdul Khaliq mendefinisikan

aplikasi pendidikan Islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada

kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan cara menjadikan

pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-

profesi asasi lainnya dalam masyarakat atau suatu usaha untuk mengubah

tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan

kemasyarakatannya dan kehidupan alam sekitarnya melalui proses pendidikan

yang dilandasi oleh nilai-nilai Islami. Sedangkan Muhammad Fadlil Al-Jamaly

mengartikan aplikasi pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan,

mendorong, serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai

yang tinggi dan kehidupan yang mulia sehingga terbentuk pribadi yang

sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan atau

aplikasi pendidikan Islam merupakan suatu proses yang mengarahkan manusia

pada kehidupan yang lebih baik dan mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai

dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya.2

Pendidikan aplikatif terjadi pada pembelajaran aktif yang diterima oleh

siswa pada saat anak-anak aktif, terlibat dan peserta yang peduli dengan

pendidikan mereka sendiri. Siswa harus didorong untuk berfikir, menganalisa,

membentuk opini, praktik dan mengaplikasikan pembelajaran mereka dan bukan

hanya sekedar menjadi pendengar pasif atas apa yang disampaikan guru, tetapi

guru benar-benar mengarahkan suasana pembelajaran itu agar siswa benar-benar

1 Indjy M.Shawket dkk,

Improving Sustainability Concept In Developing

Countries, Educational Methods Instruct Outdoor Design Principles: Contributing to a Better

Environment, Journal Procedia Environmental Sciences, (2016), (Diakses tanggal 22 April

2019 jam 15.47 WIB). 2 Muhammad Karim, Pendidikan Kritis Transformatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2017), h. 178

Page 37: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

23

23

ikut menikmati suguhan pembelajaran.3 Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan

proses aktivitas yang disengaja ini merupakan dampak dari masyarakat ketika

sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk, mengarahkan dan

mengatur manusia sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat.4

Pendidikan aplikatif bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat yang

berpendidikan, bagaimana mereka mampu menata kehidupan dengan baik berkat

pendidikan yang telah diterima. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa

sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang menjawab perkembangan zaman. Sumber daya

manusia bangsa Indonesia kedepan tidak terlepas dari fungsi pendidikan

nasional. Dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa, pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Allah yang maha esa, berakhlak mulia,

berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.5 Seperti pendidikan lingkungan menjadi bagian yang vital

dan sangat diperlukan dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan,

karena ini merupakan cara paling langsung dan praktis untuk mencapai

setidaknya satu dari tujuannya yaitu partisipasi rakyat. Salah satu cara untuk

memperkenalkan pendidikan lingkungan kepada masyarakat adalah dengan

tindakan langsung dari guru di kelas dan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Melalui

kegiatan seperti membaca, pekerjaan sekolah, penelitian dan diskusi, siswa dapat

memahami masalah yang mempengaruhi masyarakat.6

Pendidikan dijadikan proses suatu aktivitas untuk mendewasakan

manusia dalam aspek kehidupannya. Ini merupakan pengertian dari

pembaharuan-pembaharuan dibidang pendidikan.7 Pada akhirnya melalui

pendidikan akan mendapatkan perubahan hidup yang lebih baik.8 Pendidikan

harus diarahkan untuk menunjang kelancaran pembangunan nasional, yaitu

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia terdidik bukan hanya

menonjol kecerdasannya, tetapi juga faktor-faktor manusiawi harus

3 Hamzah B.Uno, Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif

Lingkungan Kreatif Efektif Menarik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), h. 78. 4 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoretik & Praktik (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2011), h. 289 5 Idi Abdullah dan Safarina, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan

Pendidikan,(Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), h. 60. 6 Tania R.S. Rauen dkk, Environmentalmanagement: An Overview In Higher

Education Institutions, Journal Procedia Manufacturing, (2014), (Diakses tanggal 28 Juli

2019 jam 15.23 WIB). 7 Zaiyardam Zubir, Menagak-an Banang Basah Membangun Tradisi Intelektual

dalam Masyarakat Kampus yang Hedonis (Padang: Minangkabau Press, 2010), h. 47 8 Darmaningtyas, Pendidikan yang Memiskinkan, (Yogyakarta: Galang Press,

2004), h.1

Page 38: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

24

24

diperhatikan.9 Selanjutnya, kegiatan pendidikan pun menjadi satu tujuan yang

tidak bisa dipisahkan dari proses terciptanya alam semesta. Ketika manusia harus

mampu mengetahui tentang hakikat dirinya diciptakan dengan mencari

pengetahuan itu. Pendidikan haruslah memberikan jawaban pada kebutuhan dari

manusia itu sendiri. Pendidikan bukan dituangkan secara mengalir dari atas,

tetapi pendidikan tumbuh dari masyarakat dengan nilai yang hidup dari

masyarakat itu sendiri.10

Pendidikan menjadi inisiatif yang direncanakan terkait dengan proses

belajar mengajar untuk menghasilkan peserta didik yang aktif dalam

mengembangkan potensi mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan

masyarakat. Proses sinergis yang dilakukan pada akhirnya bertujuan untuk

menghasilkan percepatan output positif dari sumber daya manusia yang memiliki

kekuatan agama dan spiritual, kontrol diri, kepribadian, kecerdasan, karakter

yang baik dan kompeten yang didedikasikan untuk tantangan dan kebutuhan

abad ke-21. Berbekal komitmen tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia

2004-2008, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin dalam pidatonya sering

mengungkapkan keragaman masalah pendidikan di Malaysia terutama terkait

dengan pendidikan di tingkat tersier. Hasil analisis prosodi semantik

menunjukkan paling sering Khaled Nordin menyoroti empat informasi teks

yang berkaitan dengan tema utama pendidikan yaitu memperkuat kualitas

pendidikan tinggi dan akademisi, memperkuat penelitian dan pengembangan

inovasi di samping pengembangan kualitas siswa dan kemampuan kerja sumber

daya manusia.11

Pendidikan menjadi elemen penting bagi suatu negara karena membantu

suatu bangsa bergerak maju. Dalam proses ini, ketika sistem pendidikan tidak

berfungsi dengan baik, perlu inovasi. Tujuan utama dari penelitian ini untuk

menentukan kebutuhan inovasi sekolah dasar sesuai dengan pandangan guru.

Pendidikan merupakan salah satu elemen dasar suatu bangsa karena ia

memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini, ketika

sistem pendidikan tidak bekerja atau memenuhi persyaratan dasar masyarakat

mana pun, itu harus direformasi. Oleh karena itu, administrator harus mengikuti

perkembangan terbaru, inovasi dan menyesuaikannya ke dalam strukturnya.

Namun, itu harus dilakukan dalam rencana. Oleh karena itu, banyak inisiatif

reformasi, inovasi dan perubahan tidak memenuhi masalah kehidupan nyata.

Memang, mereka harus menghilangkan masalah yang dihadapi dalam sistem dan

menemukan solusi untuk mereka.

9 Zaiyardam Zubir, Menagak-an Banang Basah Membangun Tradisi Intelektual

dalam Masyarakat Kampus yang Hedoni, h. 56 10

Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Penerbit Angkasa

Bandung, 2003), h. 139. 11

Hishamudin Isam dkk, Semantic Prosody Of [pendidikan / education] From

Khaled Nordin’s Perspective: An Analysis Of Speech Texts Based On Corpus Linguistic

Methodology, Journal Social and Behavioral Sciences, (2014), (Diakses tanggal 24 April

2019 jam 12.34 WIB).

Page 39: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

25

25

Seperti yang diungkapkan oleh Judith Champan dan David Aspin, salah

satu contoh inovasi pendidikan yaitu menguraikan tentang peran sekolah dalam

mewujudkan belajar sepanjang hayat. Hal tersebut dilakukan melalui

pengembangan kerjasama antara sekolah dengan lembaga keluarga, lembaga

bisnis, lembaga lain dalam masyarakat dan dengan masyarakat sendiri.

Disamping itu, sekolah juga memiliki peran sendiri. Dalam kaitannya dengan

belajar sepanjang hayat, wajib belajar harus ditujukan pada provisi berbasis

pengetahuan dan pengembangan meta-skill untuk belajar. Oleh karena itu wajib

belajar harus dapat memberikan pengatahuan umum untuk pengembangan

kemampuan kognitif, afektif dan pemerolehan keterampilan belajar yang

diperlukan untuk belajar sepanjang hayat.

Menurut Yukiko Sawono, belajar sepanjang hayat telah mengalami

perkembangan yang sangat signifikan. Jika pada masa sebelumnya, belajar

dimaknai secara sempit pada pendidikan waktu luang dan hobi, sekarang

dipandang sebagai satu proses pendidikan untuk semua aspek pendidikan.

Perhatian terhadap penerapan prinsip ini pun semakin nyata. Hal ini dapat dilihat

dari berbagai kebijakan dan implementasi pembaharuan pendidikan.

Albert H. Yee dan Joseph Y.S. Cheng mengupas tentang fenomena

belajar sepanjang hayat yang terjadi di Amerika dan Hongkong. Aspek

psikologis dan kultural dijadikan pijakan dalam analisisnya. Kedua faktor

tersebut dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

sepanjang hayat. Proses pertumbuhan dan pengasuhan berkait dengan

perkembangan manusia dan hal tersebut terjadi dalam dan dipengaruhi oleh

lingkungan sosial budaya.

Gerakan-gerakan ini sebagian besar berasal dari kekuatan eksternal atau

internal. Namun, satu hal yang jelas bahwa bidang pendidikan memerlukan

beberapa perubahan di beberapa bidang seperti administrasi sekolah,

administrator pelatihan dan guru, teknologi pendidikan, keuangan pendidikan,

program dan pengajaran dan hubungan manusia dan demokrasi. Karena dunia

berubah dengan cepat, lembaga-lembaga pendidikan tidak dapat mengabaikan

gerakan ini. Namun, organisasi pendidikan dianggap sebagai organisasi yang

canggung dan tradisional. Dengan melihat pada sudut pandang ini, reformasi dan

inisiatif inovasi tidak dapat dihindari untuk organisasi-organisasi ini. Studi ini

terutama mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut: Menurut

pandangan guru, apa tingkat kebutuhan inovasi di sekolah dasar sekolah? Apa

pendapat guru tentang kebutuhan inovasi sekolah dasar? Apakah ada perbedaan

signifikan antara pandangan mereka tentang gender dan pengalaman

profesional?12

Pendidikan, apabila dilihat dari sudut psikososial atau kewajiban

kemasyarakatan, menjadi usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia,

dalam hal ini pendidikan masyarakat dan keluarga. Berdasarkan hal tersebut,

tentu tidak menjadikan siswa untuk menggantungkan tanggapannya terhadap

12

Yuksel Günduz dkk, Examining Innovation Needs of Primary Schools:

Teachers’ Perceptions, Journal Social and Behavioral Sciences, (2014), (Diakses tanggal 24

April 2019 jam 15.32 WIB).

Page 40: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

26

26

kegiatan pembelajaran dikelas baik itu terhadap guru pengajar dan teman-teman

sekelasnya.13

Dalam perkembangannya pendidikan Islam yang menyatakan dirinya

bersumber pada Al-Qur`an dan Hadis, sumber yang hidup sepanjang masa,

sumber yang terkadang umat tidak mengambil semangatnya untuk kehidupannya

tetapi yang diambil semangat akhiratnya. Semangat yang seimbang telah diambil

oleh umat-umat terdahulu di era Abbasiyah dan Umayyah, mereka dicatat

dengan tinta emas oleh sejarawan dunia, padahal sumber mereka sama dengan

sumber umat sekarang ini.14

Pendidikan harus diarahkan untuk menunjang kelancaran pembangunan

nasional, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia terdidik

bukan hanya menonjol kecerdasannya, tetapi juga faktor-faktor manusiawi harus

diperhatikan. Oleh karena itu, hakekat pembangunan nasional menjadikan

pembangunan seluruh masyarakat seluruhnya yang berasaskan pancasila dan

undang-undang dasar, sehingga pembangunan manusia Indonesia seutuhnya

selain menjadi asas juga menjadi tujuan pembangunan itu sendiri.15

Selanjutnya,

kegiatan pendidikan pun menjadi satu tujuan yang tidak bisa dipisahkan dari

proses terciptanya alam semesta. Ketika manusia harus mampu mengetahui

tentang hakikat dirinya diciptakan dengan mencari pengetahuan itu. Pendidikan

haruslah memberikan jawaban pada kebutuhan dari manusia itu sendiri.

Pendidikan bukan dituangkan secara mengalir dari atas, tetapi pendidikan

tumbuh dari masyarakat yang hidup dari masyarakat itu sendiri.16

Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Manusia

diciptakan dalam struktur biologis yang sempurna dan dilengkapi dengan potensi

inderawi, serta emosi dan akal. Bahkan dapat disebut bahwa manusia merupakan

puncak ciptaan dan mahluk Tuhan yang tertinggi dan kemudian manusia

diangkat-Nya sebagai pemimpin di bumi. Manusia sebagai ciptaan Tuhan

dengan sendirinya juga berlaku hukum-hukum Tuhan terhadap kehidupannya.

Dengan kata lain, Tuhan menciptakan manusia itu dan menetapkan peraturan

kehidupannya, baik kehidupan sendiri maupun hubungannya dengan sesama

manusia dan hubungannya dengan Allah Swt.17

Manusia menjadi mahluk yang paling utama, dikatakan benar bahwa

manusia lebih utama daripada malaikat, keutamaan manusia ini tiada lain

terletak dari akalnya. Akal inilah yang telah mengangkat kedudukan manusia

dan sekaligus menjadikannya sebagai mahluk yang paling utama. Allah

mengaruniakan akal kepada manusia dengan maksud agar manusia dapat berfikir

sehingga mampu ma`rifat kepada Allah. Akal manusia memiliki peran yang

13

Muhibbin Syah, Psikologi Pelajar , (Depok: Raja Grafindo Persada, 2017, cet.

15) h. 36 14

Hasbi Indra, Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi, h.vii 15

Zaiyardam Zubir, Menagak-an Banang Basah Membangun Tradisi Intelektual

dalam Masyarakat Kampus yang Hedoni, h. 56 16

Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Penerbit Angkasa

Bandung, 2003), h. 139. 17

Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2011), h.2

Page 41: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

27

27

sangat penting dalam masalah keimanan. Setelah akal berproses menjadi

sempurna, maka saat itu manusia sudah memasuki masa baligh dan dituntut

untuk berfikir dan mencari dalil untuk ma`rifat kepada Allah. Allah telah

menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dan kemudian Allah

memberikan potensi kepada manusia berupa potensi kehidupan yang terdiri dari

naluri-naluri dan kebutuhan jasmani. Dengan dua potensi hidup ini, manusia

tidak ada bedanya dengan hewan. Hewan juga mempunyai naluri (insting) dan

kebutuhan jasmani, hanya saja bedanya hewan tidak mempunyai akal sedangkan

manusia memilikinya, sehingga tidak salah kalau manusia didiskripsikan sebagai

hewan yang berbicara.18

Akal menjadikan sebuah potensi yang berfungsi utamanya untuk berfikir

dan memahami dengan melalui proses. Dalam proses berfikir melibatkan 4

komponen, 2 komponen yang ada pada manusia, yaitu otak dan panca indera,

sedangkan 2 komponen lainnya berada diluar diri manusia, yaitu fakta (realitas

yang terindera) dan informasi yang sudah dimiliki sebelumnya.19

Sekalipun dilihat dari fisik dan kekuatan lakhiriah manusia merupakan

mahluk yang kecil dan lemah. Namun, dari segi psikis dan potensi internal yang

tersimpan dalam dirinya tidak bisa diingkari bahwa manusia merupakan

makhluk pilihan. Bahkan dalam segi tubuhnya yang serba lengkap itu saja telah

menjadi miniatur alam raya. Dilihat dari segi usia hidup di dunia, manusia tidak

ubahnya bagai noktah mungil dari perjalanan masa yang demikian panjang,

orang mu`min tidak melihat kematian sebagai akhir dari kisah hidupnya.

Nantinya akan melanjutkan perjalanan hidup seterusnya yang amat jauh menuju

persinggahan abadi.20

Ketika essensialisme menjadi falsafah pendidikan tradisional yang

memandang bahwa nilai-nilai pendidikan hendaknya bertumpu pada nilai-nilai

yang jelas dan tahan lama sehingga menimbulkan kestabilan dan arah yang jelas

pula. Nilai-nilai humanisme yang dipegangi oleh essensialisme dijadikan sebagai

tumpuan hidup untuk menentang kehidupan yang materialistik, sekuler dan

saintifik yang gersang dari nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hubungannya dengan

pendidikan, essensialisme menekankan pada tujuan pewarisan nilai-nilai kultural

historis kepada peserta didik melalui pendidikan yang akumulatif dan terbukti

dapat bertahan lama serta bernilai untuk diketahui oleh semua orang.

Pengetahuan ini dilaksanakan dengan memberikan skill, sikap dan nilai-nilai

yang tepat yang merupakan bagian esensial dari unsur-unsur pendidikan.

Maka kurikulum dipusatkan pada penguasaan materi pelajaran (subject-

centered) dan karenanya fokus pendidikan selama sekolah dasar yaitu

keterampilan membaca, menulis dan berhitung. Penguasaan terhadap materi

kurikulum merupakan ini dianggap sebagai pondasi esensial bagi keutuhan

pendidikan secara umum untuk memenuhi kebutuhan hidup. Asumsinya bahwa

18

Dalam buku Mafahim Islamiyah karya Muhammad Husain Abdullah hal 1.

Dinyatakan bahwa perkataan manusia adalah hewan yang berbicara merupakan kalimat

yang memiliki realita eksternal yang dimengerti oleh akal manusia. 19

Hri Moekti, Mencetak Generasi Cerdas dan Bertaqwa, h.20-21 20

Ali Syamsuddin, Mengukir Sifat Kepribadian Mslim, h.44-45

Page 42: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

28

28

dengan pendidikan yang ketat terhadap disiplin ilmu ini akan membantu

mengembangkan intelek siswa dan pada saat yang sama akan menjadikannya

sadar terhadap lingkungan dunia fisiknya. Menguasai dasar konsep dan fakta

dari disiplin ilmu yang esensial tadi merupakan keharusan.21

Bakat ada yang ditunjukkan dalam bentuk kemampuan diri.

Penampakkan bakat pada umumnya dapat diketahui dari kesukaan atau

ketertarikan pada suatu aktifitas benda tertentu, untuk masa remaja, penelurusan

bakat anak harus melibatkan orang tua yang bersangkutan, agar bakat anak

semasa kanak-kanak dapat dikembangkan. Ketika anak berubah pilihan maka

dapat memberikan masukan atau gambaran tentang apa benar dia akan

mengganti kesenangannya.22

Pendidikan Islam memberikan informasi tentang pelaksanaan

pendidikan dan segala aspeknya bagi pengembangan ilmu pengetahuan

pendidikan Islam tersebut. Ia memberikan bahan masukan yang berharga kepada

ilmu ini. Mekanisme yang berasal dari penerimaan input (bahan masukan), lalu

diproses dalam kegiatan pendidikan (dalam bentuk kelembagaan atau non

kelembagaanyang disebut truput) kemudian berakhir dengan output (hasil yang

diharapkan). Dari hasil yang diharapkan timbul umpan balik (feed back) yang

mengoreksi bahan masukan. Mekanisme proses semacam ini berlansung secara

terus selama proses pendidikan terjadi. Semakin banyak diperoleh bahan

masukan dari pengalaman operasional itu, semakin berimbang ilmu pendidikan

Islam. Ketiga, menjadi pengoreksi kekurangan teori-teorinya ilmu pendidikan

Islam itu sendiri, sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktek

semakin dekat dan hubungan antara keduanya semakin bersifat saling

mempengaruhi (interaktif) yang menjadi satu kekuatan pendidikan Islam

mengkaji mengenai kependidikan yang mempunyai peran penting untuk

dipelajari setiap muslim yang berkeinginan agar pendidikan dapat berlangsung

secara lancar dan mencapai tujuan. Urgensi mempelajari ilmu pendidikan agama

Islam antara lain yaitu ilmu pendidikan Islam sebagai usaha membentuk pribadi

manusia harus melalui proses yang panjang dengan hasil yang tidak dapat

diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat

dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya, ilmu pendidikan Islam

khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam disamping menanamkan

dan membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga

mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai

Islam yang melandasinya merupakan proses ikhtiar yang secara pedagogis

mampu mengembangkan hidup anak didik ke depan kearah kedewasaan atau

kematangan yang menguntungkan dirinya, Islam sebagai agama wahyu yang

diturunkan oleh Allah SWT. Dengan tujuan untuk mensejahterakan dan

membahagiakan hidup dunia dan akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional

dan aktual dalam diri manusia jika dikembangkan dalam proses pendidikan yang

sistematik.

21

Munir Fuady, Aliran Pemikiran Pendidikan Islam: Hadharah keilmuan Tokoh

Klasik sampai Modern, (Depok: Rajawali Pers, 2013), h. 37-38 22

Hri Moekti, Mencetak Generasi Cerdas dan Bertaqwa, h.28-29

Page 43: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

29

29

Ruang lingkup ilmu pendidikan Islam mencakup segala bidang

kehidupan umat manusia di dunia, dimana manusia mampu memanfaatkan

sebagai tempat menanam benih-benih amaliah yang buahnya dipetik di akhirat,

maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah dalam pribadi manusia dapat

efektif bila mana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di atas

kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.23

Ibn Sina berpendapat bahwa ilmu pendidikan menjadi sangat penting

karena ilmu pendidikan merupakan suatu asas dalam pendidikan Islam. Baginya

bidang pendidikan itu menjadi suatu bidang yang sangat bernilai dan berharga.24

Islam secara doktrinal sangat mendukung pengembangan ilmu. Dalil naqli yang

sering dikemukakan para ahli misalnya ayat-ayat pertama yang diturunkan Allah

kepada Nabi Muhammad Saw dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Terdapat pula

sejumlah Hadis Nabi Saw yang sangat relevan dengan tuntutan pencarian dan

pengembangan ilmu. Salah satu yang paling popular yaitu: Menuntut ilmu itu

fardu (wajib) bagi muslimin dan muslimat (HR. Bukhori dan Muslim). Dengan

demikian, Al-Qur`an dan Hadis Nabi Saw merupakan sumber bagi ilmu-ilmu

Islam dalam pengertian seluas-luasnya, lebih khas lagi dua sumber pokok Islam

ini memainkan peran ganda dalam penciptaan dan pengembangan ilmu-ilmu.

Pertama, dalam prinsip-prinsip seluruh ilmu dipandang kaum muslim terdapat

dalam Al-Qur`an dan sejauh pemahaman terhadap Al-Qur`an terdapat pula

penafsiran yang bersifat eksoteris terhadap kitab suci ini yang memungkinkan

tidak hanya pengungkapan misteri yang dikandungnya tetapi juga pencarian

makna secara lebih mendalam yang berguna untuk pembangunan paradigma

ilmu.

Kedua, Al-Qur`an dan Hadis Nabi Muhammad Saw menciptakan iklim

yang kondusif bagi pengembangan ilmu dengan menekankan kebijakan dan

keutamaan menuntut ilmu; pencarian ilmu dalam segi apapun berujung pada

penegasan Tauhid-Keunikan dan Keesaan Tuhan. Karenanya, seluruh metafisika

dan kosmologi yang terbit dari kandungan Al-Qur`an dan Hadis Nabi Saw

merupakan dasar pembangunan dan pengembangan ilmu Islam. Kedua sumber

ini, singkatnya, menciptakan atmosfer khas yang mendorong aktivitas intelektual

dalam konformitas dengan semangat Islam.25

Allah berfirman dalam Al-Qur`an

surat At-Taubah ayat 122:

23

Hasniyati Gani Ali, Ilmu Pendidikan Islam, (Ciputat: Quantum Teaching, 2008),

h. 4-6 24

Munir Fuady, Aliran Pemikiran Pendidikan Islam: Hadharah keilmuan Tokoh

Klasik sampai Modern, h. 95 25

Baharuddin, dkk, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan praktek,

(Yoyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 12-13

Page 44: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

30

30

Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke

medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka

tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila

mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga

dirinya.” (Q.S. Al-Taubah:122)26

Berdasarkan ayat di atas, wilayah pendidikan Islam paling tidak

mencakup empat hal utama, yakni: pertama, wilayah akidah Islamiah yang

tergambar dalam kalimat “Membacakan ayat-ayatnya kepada mereka”; kedua,

menyucikan mereka; ketiga, mengajarkan mereka kitab; keempat, hikmah as-

Sunnah.27

B. Tujuan Pendidikan Aplikatif

Pendidikan aplikatif terjadi dalam lingkup kegiatan ekstrakurikuler yang

kegiatannya terjadi di luar pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar

sekolah. Tujuannya memperluas pengetahuan siswa, mengenai antara berbagai

bidang pengembangan atau mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat,

menunjang pencapaian tujuan institusional serta melengkapi upaya pembiasaan

manusia seutuhnya.28

Bentuk kegiatannya bisa individu atau pun kelompok.

1) Kegiatan kelompok

Mempunyai arti penting guna menampung kebutuhan siswa di sekolah dan

di masyarakat

Contoh: mengadakan peninjauan kegiatan paska panen padi dengan tujuan

memperoleh pengetahuan yang nyata, bermanfaat bagi kehidupan siswa

dilingkungannya, di samping untuk menghubungkan sekolah dengan

masyarakat.

2) Kegiatan individu atau perorangan

Kegiatan perorangan mempunyai arti penting guna menampung kebutuhan

siswa secara perseorangan di sekolah dan di masyarakat.

Contoh: siswa membuat kerajinan seperti alat-alat dapur bahan diambil dari

lingkungan, mereka bebas mengorelasi dan memanfaatkan sumber daya

yang ada. Misalnya, di daerah itu banyak bumbu, serat kayu dan sabut

kelapa. Dengan bahan-bahan itu lah dibuatnya alat-alat dapur sesuai dengan

kebutuhan diri atau masyaraktnya.29

Cara mengatur manusia dalam pendidikan tentunya berkaitan dengan

bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya, tujuan dan pengorganisasian

26 Al-Qur'an terjemahan cet. Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah, Kudus, h. 187

27 Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 19 28

Jamaluddin dkk, Pembelajaran Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 2016), h. 79 29

Jamaluddin dkk, Pembelajaran Perspektif Islam, h. 80.

Page 45: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

31

31

pendidikan mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi yang berjalan. Maka

tujuan-tujuan pendidikan harus didefinisikan berdasarkan ide-ide yang dominan

dalam percaturan sosio-ekonomi tersebut.30

Perbaikan pendidikan perlu dilaksanakan dari dua segi, yaitu segi

praktik dan teori. Keduanya diarahkan ketujuan menghasilkan orang yang

bijaksana dan bijak dalam kehidupannya, yaitu manusia yang berhubungan

dengan sesamanya manusia dan yang hidup beriman sebagai makhluk yang

bergantung pada Tuhan.31

Pendidikan sejatinya bertujuan membentuk pribadi

manusia dalam kaitannya dengan arah terkhir kehidupan dan sekaligus dalam

kaitannya dengan kebaikan seluruh masyarakat; sebab dalam masyarakat itulah

seseorang hidup dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai warga dewasa.32

Tujuan umum pembelajaran yang diturunkan dari tiga sumber yaitu:

masyarakat, siswa dan bidang studi. Yang diturunkan dari masyarakat

menyangkut konsep luas seperti membentuk manusia, menjadikan manusia

pembangunan, manusia berkepribadian, manusia bertanggung jawab dan

sebagainya. Pendidikan mencakup kesiapan jabatan, keterampilan memecahkan

masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun dan sebagainya,

karena tiap anak/siswa memiliki harapan yang berbeda.33

Miller dan Seller menjelaskan bahwa Education Should Teach Shildren

To Restrain And Control Themselves. Ada dua tujuan pendidikan di atas

mengandung aspek kematangan karakter, kepribadian atau moral. Sekolah

didirikan untuk mencerdaskan dan mengembangkan afektif dan moral murid.

Karena itu, masyarakat menaruh harapan pada sekolah untuk membina murid

menuju kematangan intelektual, emosional dan spiritual.34

Makna ini membawa untuk lebih memahami tujuan-tujuan pendidikan

yang melampaui makna proses-prosesnya universalnya. Misalnya, secara umum

orang memahami bahwa tujuan pendidikan untuk mengarahkan manusia agar

berdaya, berpengetahuan, cerdas, serta memiliki wawasan dan keterampilan agar

siap menghadapi kehidupan dengan potensi-potensinya yang telah diasah dalam

proses pendidikan. Misalnya sering memahami bahwa proses pendidikan itu

berkaitan dengan kegiatan yang terdiri proses dan tujuan berikutnya.35

Dalam

proses pendidikan tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai yang

ingin diwujudkan ke dalam pribadi murid. Oleh karena itu, rumusan tujuan

pendidikan bersifat komprehensif mencakup semua aspek dan terintegrasi ke

dalam pola kepribadian yang ideal. Menurut Sikun Pribadi dalam A. Zayadi,

30

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoretik & Praktik (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2011), h. 289 31

Tung, Khoe Yao, Pembelajaran Dan Perkembangan Belajar, (Jakarta: Indeks,

2015), h.6. 32

Mardiatmadja, Belajar Mendidik, (Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2017), h.

109 33

Idi Abdullah dan Safarina, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan

Pendidikan,(Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), h.61 34

Jejen Musfah, Menejemen Pendidikan Teori, Kebijakan dan Praktik, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), h. 14. 35

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoretik & Praktik, h. 289-290

Page 46: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

32

32

tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan sari pati dari

seluruh renungan pedagogik.

Sedangkan M. Artiyah al-Abrasyi menyimpulkan lima tujuan umum

pendidikan Islam yakni, untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia,

persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, persiapan untuk

mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatannya, menumbuhkan roh

ilmiah pada pelajar dan memuaskan keinginan arti untuk mengetahui dan

memungkinkan ia mengkaji ilmu, menyiapkan pelajar dari segi profesionalisme,

teknis dan perusahaan supaya ia juga menguasai profesi tertentu agar dapat

mencari rezki. Pendidikan berfungsi sebagai mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk bekembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.36

Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam yang dimaksudkan untuk

penumbuhan dorongan agama dan akhlak tujuan-tujuannya antara lain:

Memperkenalkan pada generasi muda akidah Islam, dasar-dasarnya, asal usul

ibadah dan tata cara melaksanakannya dengan betul dengan membiasakan

mereka berhati-hati dan menghormati syiar-syiar agama, menumbuhkan

kesadaran yang betul pada diri anak didik terhadap agama termasuk prinsip-

prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia, menambah keimanan kepada Allah

pencipta alam, juga kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab dan hari kemudian

berdasarkan paham kesadaran dan keharusan perasaan, menumbuhkan minat

generasi muda menambahkan pengetahuan dalam adab dan pengetahuan

keagamaan agar patut mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan dan

kerelaan, menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur`an, membaca

dengan baik, memahaminya dan mengamalkan ajaran-ajarannya, menumbuhkan

rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan pahlawan-pahlawannya

dan mengikuti jejak mereka, menumbuhkan rasa rela, optimisme, kepercayaan

diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong, atas kebaikan

dan taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, perjuangan untuk kebaikan,

memegang teguh pada prinsip-prinsip berkorban untuk agama dan tanah air,

serta setia untuk membelanya, mendidik naluri, motivasi atau keinginan generasi

muda dan membentengi mereka menahan untuk mengatur emosinya dan

membimbingnya, menanamkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka,

menguatkan perasaan agama, menyuburkan hati mereka dengan kecintaan, zikir

dan taqwa kepada Allah, membersihkan hati mereka dari dengki, iri hati, benci,

kezaliman, egoisme, tipuan perpecahan dan perselisihan.

Pendidik dan tenaga pendidik memiliki peran dan posisi yang sama

penting dalam konteks penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran). Karena itu

pula pada dasarnya, baik pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dan

tugas yang sama yaitu melaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada

terciptanya kemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar. Tenaga pendidik

36

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoretis Dan Aplikatif, h. 5

Page 47: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

33

33

dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peran strategis terutama

dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan

nilai-nilai yang diinginkan.37

Pendidikan agama Islam akan membimbing manusia dengan

kerpribadian yang Islami. Pendidikan Islam memfasilitasi manusia untuk belajar

dan melatih mengaktualisasikan segenap potensi yang dimilikinya, baik yang

bersifat fisik (jasmaniah) maupun nonfisik (rohaniah) yang profilnya

digambarkan Allah dalam Al-Qur`an sebagai sosok ulil albab, sebagai manusia

muslim paripurna yaitu manusia yang beriman, berilmu dan selalu produktif

menjalankan amal saleh sesuai dengan tunttan ajaran Islam.38

Zuhairini menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam menjadikan

upaya pembentukan kepribadian muslim, dimana bersandingnya iman dan amal

shaleh dengan keyakinan adanya kebenaran mutlak yang menjadi satu-satunya

tujuan hidup dan sentral pengabdian diri dan perbuatan yang sejalan dengan

harkat kemanusiaan. Widodo Supriyono sebagaimana dikutip Ismail SM,

menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam demi terwujudnya pribadi yang

shaleh sempurna yang beriman, bertaqwa, berilmu, bekerja dan berakhlak mulia

sehingga dapat mengakhiri hidupnya dengan khusnul khotimah, diakhirat, hayat

yang baik, mati dalam keadaan Islam.39

Sedangkan Ibnu Sahnun mengatakan

tujuan pendidikan Islam sangat menekankan kepada guru dan siswa untuk kreatif

dalam hal pelajaran Al-Qur`an dan ilmu-ilmu agama seperti fiqih, tafsir dan

hadis dalam rangka beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sejalan

dengan itu, Ibnu Khaldun menjelaskan tujuan pendidikan Islam berupaya bagi

pembentukkan akidah yang mendalam, menumbuhkan dasar-dasar akhlak

karimah melalui jalan agama yang diturunkan untuk menduduki jiwa manusia

serta menegakkan budi pekerti yang mengantarkan kepada perbuatan terpuji.

Sasaran dan tujuan pendidikan Islam menjadikan manusia yang ulil

albab, menusia yang berzikir sekaligus berfikir, berfikir dan berzikir, disertai

dengan sifat produktif dalam mengerjakan amal saleh dimanapun manusia

berada, berdoa dan tawadhu terhadap Allah, lebih jauh lagi insan ulul albab ini

menggambarkan sosok manusia yang kompeten, yaitu seseorang yang beriman

(zikir/afektif), berilmu (fikir/kognitif) dan memanfaatkan ilmunya dalam

kehidupan (amal/psikomotorik). Dengan demikian, pendidikan Islam berfungsi

dan berperan dalam membangun manusia yang beriman berilmu dan sekaligus

menghiasi dirinya dengan akhlak mulia. Penanaman agama Islam harus

diberikan sejak dini. Mulai dari usia anak-anak, remaja, bahkan sampai dewasa.

Dalam Islam dikenal dengan istilah pendidikan sepanjang hayat yang selama

hidup manusia hakikatnya belajar baik langsung maupun tidak langsung.

Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendidikan agama Islam

mutlak harus diberikan, karena pada jenjang itulah terjadi pembentukan

kepribadian, pembiasaan untuk menguasai konsep-konsep Islam dan

mengamalkannya dalam kehidupan, pada anak usia dini, Islam harus dijadikan

37

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoretis Dan Aplikatif, h. 7 38

Mahmud Arif, Pendidikan Islam Transformatif, (Yogyakarta: LKiS, 2008), h. 16 39

Hasniyati Gani Ali, Ilmu Pendidikan Islam, h. 29-31

Page 48: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

34

34

sebagai landasan bagi pembelajaran, hingga generasi ke depan benar-benar

menjadi generasi Islam yang berkualitas. Pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah harus terhapuskan kesan ajaran Islam ekslusif, kejam dan kesan-kesan

negatif lainnya. Hal tersebut sangat diperlukan agar tidak terjadi

kesalahpahaman yang dapat menimbulkan berbagai friksi dan aliansi yang tidak

dapat dipertanggungjawabkan. Seperti sekarang ini muncul berbagai aliran-

aliran sesat dan menyesatkan yang menimbulkan friksi yang mengguncang

keutuhan Islam sebagai agama yang sempurna. Berkaitan dengan hal itu, peran

dan fungsi pendidikan Islam dalam membangun manusia sangatlah penting

keberadaannya, karena melalui pendidikan islam inilah yang diharapkan muncul

generasi muda Islam yang kaffah.40

Abdurrahman Saleh Abdullah dalam buku Educational Theory a

Qur`anic Outlook, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Zayadi menyatakan bahwa

tujuan pendidikan harus meliputi empat aspek, yaitu:

1. Tujuan jasmani, bahwa proses pendidikan ditujukan dalam kerangka

mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas melalui pelatihan

keterampilan fisik. Beliau berpijak pada pendapat Imam al-Nawawi yang

menafsirkan Al-Qawy sebagai kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan

fisik.

2. Tujuan rohani dan agama, bahwa proses pendidikan ditujukan dalam

kerangka meningkatkan pribadi manusia dari kesetiaan yang hanya kepada

Allah semata dan melaksanakan akhlak qurani yang diteladani oleh Nabi

SAW sebagai perwujudan perilaku keagamaan.

3. Tujuan intelektual, bahwa proses pendidikan ditujukan dalam rangka

mengarahkan potensi intelektual manusia untuk menentukan kebenaran dan

sebab-sebabnya dengan menelaah ayat-ayat-Nya yang membawa kepada

perasaan keimanan kepada Allah. Tahapan intelektual ini tujuan pertama,

pencapaian kebenaran ilmiah; kedua, pencapaian kebenaran empiris; ketiga,

pencapaian kebenaran metempiris atau mungkin lebih tepatnya kebenaran

filosofis.

4. Tujuan sosial, bahwa proses pendidikan ditujukan dalam kerangka

pembentukan kepribadian yang utuh. Pribadi disini tercermin sebagai

manusia yang hidup pada masyarakat yang plural.41

Pendidikan Islam sebagai sebuah proses memiliki dua tujuan, yaitu

tujuan akhir (tujuan umum) yang disebut sebagai tujuan primer dan tujuan antara

(tujuan khusus) yang disebut dengan tujuan sekunder. Tujuan akhir pendidikan

Islam untuk penyerahan dan penghambaan diri secara total kepada Allah. Tujuan

ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa memperhatikan tempat, waktu dan

keadaan. Tujuan antara pendidikan Islam merupakan penjabaran tujuan akhir

yang diperoleh melalui usaha ijtihad para pemikir pendidikan Islam yang

karenanya terkait oleh kondisi locus dan tempus. Tujuan antara harus

mengandung perubahan-perubahan yang diharapkan subjek didik setelah

melakukan proses pendidikan, baik yang bersifat individual, sosial, maupun

40

Mahmud Arif, Pendidikan Islam Transformatif, h. 17 41

Mahmud Arif, Pendidikan Islam Transformatif, h. 18-19

Page 49: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

35

35

professional. Tujuan antara ini perlu jelas keberadaannya sehingga pendidikan

Islam dapat diukur keberhasilannya tahap demi tahap. Tujuan antara inilah yang

biasanya dijabarkan dalam bentuk kurikulum atau program pendidikan.42

Pasal 3 (Fungsi Pendidikan Nasional) digabung menjadi satu degan

rumusan: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.43

Pendidikan di tanah air merupakan ranah yang strategis untuk

membangun bangsa agar menjadi bangsa yang bermartabat. Umumnya,

pendidikan bertujuan membentuk manusia yang berilmu, cerdas, bermoral,

memiliki etos keilmuan dan teknologi yang tinggi serta memiliki skill guna

membangun bangsanya. Hanya saja capaian tujuan ini masih jauh dari harapan,

apalagi ketika dilihat dari kualitas pendidikan dalam peringkat indeks kualitas

pendidikan yang diukur pada sekolah-sekolah umum, Indonesia masih berada

dari peringkat bawah dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara

lainnya. Bagaimana dengan kualitas pendidikan Islam tentu saja masih dibawah

pendidikan nasional dimana bantuan dana pemerintah kesektor pendidikan Islam

yang tentu saja indeknya berada dibawahnya.44

Kognitif (pengetahuan atau penalaran), afektif (sikap, kelakuan atau

akhlak atau budi pekerti) dan aspek psikomotorik (keterampilan). Hasil akhir

pendidikan bertujuan untuk melahirkan lulusan yang harus memadukan ketiga

aspek tersebut, yaitu berpengetahuan luas dan mendalam serta memiliki banyak

gagasan (penalaran tinggi) dan berakhlak mulia (berbudi pekerti luhur), serta

terampil (mampu menterjemahkan gagasannya dalam bentuk nyata).45

Dengan demikian arah pendidikan sesungguhnya menuju pada proses

agar dalam diri seseorang, semakin tumbuh suburlah hal-hal yang bernilai bagi

dirinya sendiri dan bagi lingkungannya, dihadapan Tuhan yang memanggilnya

kearah hidup abadi, puncak segala nilai. Dari sudut pandangan itu, para pendidik

mempunya panggilan yang sekaligus manusiawi (supaya murid menjadi orang

baik) dan rohani (supaya murid dijiwai roh suci) yang melampaui segala batas

kelompok manusia dan alam semesta.46

42

Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam Menguatkan Epistimologi Islam Dalam

Pendidikan (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.88-89 43

Anwar Arifin, Paradigmma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), h.23 44

Hasbi Indra, Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi,

(Yogyakarta : Deepublish, 2016), h.180 45

Anwar Arifin, Paradigmma Baru Pendidikan Nasional, h.24 46

Mardiatmadja, Belajar Mendidik, (Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2017), h.

110.

Page 50: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

36

36

C. Peran Pendidikan Aplikatif dalam Pengembangan Pendidikan

Aplikasi pendidikan merupakan pengembangan kemampuan dan

membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup

dan kehidupan atau cara untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia

yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya.47

Persiapan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk menjamin

keberhasilan proses pembelajaran, tapi hal ini harus didukung oleh upaya-upaya

perbaikan yang didasarkan pada evaluasi, sekaligus hal ini merupakan umpan

balik dan kajian untuk melihat seberapa jauh keberhasilan persiapan dan

pelaksanaan proses pembelajaran.48

Proses pendidikan berlangsung dalam dua tahapan, sehingga pendidikan

bisa disebut aplikatif yakni, proses pendidikan jangka pendek dan pendidikan

jangka panjang yang diterima oleh para siswa. Secara spesifik, barangkali dapat

dikemukakan bahwa untuk mencapai tujuan intruksional diperlukan strategi

pendidikan jangka pendek. Dalam arti, dalam waktu yang singkat, dikatakan

dalam satu atau dua kali pertemuan, maka sejumlah tujuan intruksional telah

tercapai. Sedangkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tidak mungkin

hanya tercapai hanya dalam satu atau dua kali pertemuan intruksional. Untuk

mencapai kesempurnaan dalam pengaplikasiannya maka diperlukan pendidikan

yang matang.49

Siswa dievaluasi pada setiap unit kompetensi secara individu dan hanya

sekali, siswa yang sudah menguasai satu unit kompetensi tertentu, siswa

melanjutkan proses pembelajaran keunit kompetensi yang lebih tinggi atau lebih

kompleks tingkat penguasaan dan terisolasi dari unit kompetensi yang lain.

Dengan kata lain, pada proses pembelajaran berbasis kompetensi menjadikan

kemampuan untuk melewati bahan pembelajaran (satu unit kompetensi)

sepenunya jika peserta dapat menunjukkan telah memiliki kompetensi sehingga

dilakukan pengujian performansi dan formatif.50

Dalam kaitan ini siswa agar dapat melibatkan pembelajaran bersama

ataupun membentuk group belajar untuk mendorong pembelajaran antar siswa.

Selain itu, pembelajaran aktif dapat juga dilakukan dengan basis individu

ataupun kelompok besar. Peran guru dalam hal ini juga dapat membantu siswa

menghubungkan apa yang mereka pelajari di sekolah dengan apa yang mereka

lakukan atau akan lakukan dikehidupan nyata.51

Evaluasi hasil proses

pembelajaran yang salah satu teknik dalam evaluasi mempunyai posisi strategi

47

Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2012), h 81 48

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, (Bandung: PT. SEWU (Srikandi Empat Widya Utama), 2016), h. 114. 49

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990), h. 30. 50

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 11 51

Hamzah B.Uno, Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif

Lingkungan Kreatif Efektif Menarik, h. 78.

Page 51: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

37

37

dalam evaluasi, sebab pada umumnya para pelatih selalu menggunakan evaluasi

hasil proses pembelajaran untuk menilai proses pembelajaran. Oleh karenanya,

tidaklah cukup alasan jika seorang pelatih ingin mengabaikan evaluasi hasil

pembelajaran dalam proses evaluasi. Selain itu evaluasi memiliki kegunaan,

memunculkan perilaku dalam relatif kontrol, mengukur sempel kemampuan

peserta, mengukur kemampuan sesuai dengan tujuan, mengungkap perilaku yang

tidak nampak, melokalisasi komponen perilaku, meramalkan kemungkinan

perilaku, kemampuan yang akan datang dan menyediakan data sebagai bahan

umpan balik.52

Mengkaji hakikat pendidikan akan memberikan landasan yang kuat

terhadap praktik pendidikan dalam upaya memanusiakan manusia. Hakikat

pendidikan menjadikan arah pendidikan menjadi kokoh dan kuat untuk

memuliakan manusia. Upaya dalam praktik pendidikan perlu mendasarkan diri

pada hakikat pendidikan sebagai tiang penyangga.53

Aplikasi pendidikan sebagai

upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia.

Menurut Muhajir pendidikan berfungsi untuk menumbuhkan kreativitas peserta

didik, menjaga kelestarian nilai-nilai insani dan ilahi, menyiapkan tenaga-tenaga

kerja produktif dan memiliki metode.54

Ada berbagai definisi istilah kreativitas dalam kaitannya dengan aspek

atau bidang tertentu. Menurut Hasan Langgulung, kreativitas berarti kemauan

atau kemampuan untuk berkreasi. Dalam al-Quran, dinyatakan bahwa ada empat

karakteristik Allah sebagai Pencipta Yang Maha Kuasa yaitu al-Khaliq, al-

Khallaq, al-Badi dan al-Musawwir. Kreativitas manusia dapat dilihat dalam

bentuk ketiga penciptaan, yaitu penciptaan langsung, dalam hal mengubah

bentuk barang dari satu ke yang lain. Ini bisa dilihat, salah satu contohnya,

dalam pembuatan rumah dari kayu atau batu bata antara lain. Seperti halnya

dengan kecerdasan, kreativitas tidak dapat lari dari asal-usul ilahi. Dengan kata

lain, ada tiga aspek, yaitu manusia, alam semesta dan kitab suci (wahyu) yang

menggambarkan tanda-tanda (kata-kata) Allah, di mana masing-masing

menempati tempatnya sendiri dan yang tidak dapat berfungsi tanpa satu sama

lain.

Sementara itu berpikir kreatif kemampuan untuk menghasilkan berbagai

solusi untuk suatu masalah yang sangat tidak umum dan menentang norma. Ini

termasuk kemampuan untuk menganalisis ide-ide, menjadi imajinatif dan

menghasilkan ide-ide yang baru, asli dan beragam. Pemikiran kreatif berbeda

dari pemikiran konvensional dan diidentifikasi oleh kemampuan untuk melihat

sesuatu dari perspektif yang berbeda. Dengan demikian, pemikiran semacam ini

akan berusaha merumuskan berbagai cara dalam melakukan berbagai hal. Ketika

seorang individu mempraktikkan pemikiran kreatif, tujuannya untuk

menciptakan persepsi, konsep, ide, teori, penemuan, prosedur dan yang serupa.

Sifat pemikiran ini biasanya dimulai dari rasa ingin tahu, minat, kebutuhan untuk

52

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 114. 53

Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 19. 54

Abdul Kadir dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, h 65

Page 52: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

38

38

bereksperimen dan sebagainya. Proses kemudian berlanjut ke cara menghasilkan

atau menemukan solusi. Ini diikuti oleh individu yang mendapatkan inspirasi

dari berbagai situasi yang mungkin. Setelah melalui proses berpikir aktif dalam

mencari alternatif inovatif, maka gagasan abstrak akan diwujudkan dalam bentuk

yang lebih konkret. Pada saat yang sama, gagasan pendukung juga diperlukan

untuk melengkapi solusi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kreativitas

menumbuhkan hasil imajinasi dan kemauan untuk bereksperimen dengan hal-hal

baru. Ini diikuti oleh tindakan atau implementasi dari ide yang diusulkan. Ini

penting untuk memastikan bahwa siswa tidak akan puas dengan sudut pandang

tunggal atau tindakan.

Sistem pendidikan seperti itu membentuk perilaku konformitas atau

“taklid” terhadap lingkungan di sekitar kita. Mentalitas ini tidak memungkinkan

individu untuk menantang lingkungan di mana mereka berfungsi. Ketika

dihadapkan dengan masalah, mereka akan dipaksa untuk mengadopsi solusi

yang sudah tersedia. Mereka tidak akan mempertanyakan solusi yang ditentukan

untuk mencari yang lain yang pasti akan tersedia dan bahkan mungkin terbukti

lebih baik. Agar siswa menjadi lebih agresif lebih kompetitif dan untuk berpikir

kreatif, guru atau dosen harus kreatif dalam metode pengajaran. Tidak ada

salahnya guru atau dosen mencoba teknik baru apa pun55

Agar setiap organisasi dapat bertahan hidup dan makmur dalam

lingkungan seperti itu, inovasi sangat penting. Namun, inovasi tidak lagi hanya

untuk menciptakan nilai yang bermanfaat bagi individu, organisasi atau

masyarakat. Tujuan akhir dari inovasi harus jauh lebih menjangkau, membantu

menciptakan masa depan yang cerdas di mana orang dapat menikmati kualitas

hidup sebaik mungkin. Dengan demikian, inovasi harus mencari solusi cerdas

untuk mengatasi penyakit sosial utama, mencari pendekatan yang lebih proaktif

untuk memprediksi masa depan yang tidak pasti dan mengejar strategi untuk

menghilangkan hambatan untuk masa depan yang cerdas. Studi ini

mengeksplorasi persyaratan terperinci dari masa depan yang cerdas, termasuk

jenis perangkat keras dan komponen sosial.

Perubahan cepat yang terjadi di dunia global menimbulkan tantangan

bagi pendidikan untuk mempersiapkan pelajar berketerampilan tinggi untuk

mengatasi masalah baru dan situasi yang berubah56

Inovasi telah menjadi tugas

utama manusia sepanjang sejarah, untuk bertahan hidup dan meningkatkan

kualitas hidup, upaya inovasi berkelanjutan sangat penting. Semua gelombang

revolusioner utama dalam sejarah manusia pertanian, industri, informasi dan

sekarang konvergensi semuanya tentang inovasi untuk menciptakan nilai baru

dan lebih baik. Para pemimpin politik mendesak pentingnya inovasi untuk

keadilan sosial dan lingkungan hidup yang lebih berkualitas bagi warga negara.

55

Irwan Mohd Subri dkk, Creativity In The Teaching Of Shariah Studies In

Institutions Of Higher Education, Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses

tanggal 24 April 2019 jam 12.42 WIB). 56

Miri Barak, A Model of Flexible Thinking in Contemporary Education, Journal

Thinking Skills and Creativity, (2016), TSC 372, (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 14.27

WIB).

Page 53: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

39

39

Eksekutif global menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan untuk produk

layanan baru dan usaha untuk pelanggan, namun 94% menyatakan

ketidakpuasan dengan kinerja inovasi mereka. Manajer organisasi nirlaba

mengejar inovasi untuk menantang penyakit sosial kesenjangan ekonomi,

kesenjangan digital dan kesenjangan tujuan. Tujuan inovasi jauh lebih mendalam

daripada hanya menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar, keunggulan

kompetitif yang lebih baik dari perusahaan dan lingkungan untuk kualitas hidup

yang lebih baik. Tujuan akhir inovasi haruslah menciptakan masa depan yang

lebih baik.

Manfaat inovasi dapat diperoleh individu, kelompok orang, komunitas,

industri, masyarakat, negara, wilayah dan aspirasi yang tergantung pada

perspektif seseorang. Keadaan cerdas bergantung pada kondisi, lingkungan,

budaya dan sistem nilai orang tersebut. Namun demikian, konsep umum tentang

masa depan yang cerdas harus berarti lingkungan hidup yang jauh lebih baik

daripada keadaan saat ini. Masa depan yang cerdas harus di mana inovasi akan

membantu mengembangkan solusi cerdas untuk masalah kompleks untuk

mengamankan lingkungan yang manusiawi. Dalam masa depan yang cerdas

seperti itu, orang-orang dapat lebih bebas mengejar peluang untuk belajar dan

tumbuh, terlibat dalam hubungan yang baik, bahagia dengan masyarakat dan

tempat kerja dan juga memiliki gaya hidup yang nyaman dan sehat dengan

sumber daya keuangan yang memadai. Menciptakan masa depan yang cerdas

seperti itu membutuhkan lebih dari sekadar gadget pintar, teknologi canggih,

strategi konvergensi dan dukungan pemerintah. Dibutuhkan jalinan inovasi lunak

yang dapat memupuk masa depan yang aspirasional seperti keadilan sosial,

supremasi hukum, transparansi, akuntabilitas, kearifan kolektif masyarakat dan

berbagi visi dan tujuan.57

Dapat dipahami bahwa aplikasi pendidikan Islam menjadi rangkaian

usaha membimbing dan mengarahkan potensi hidup manusia. Potensi hidup

manusia itu berupa (fitrah) dan kemampuan belajar yang memungkinkan

terjadinya perubahan didalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individu

dan makhluk sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar tempat ia

hidup. Proses tersebut senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai ideal Islam yang

melahirkan norma-norma dan akhlakul karimah untuk mempersiapkan

kehidupan dunia dan akhirat yang hasanah.58

Kreativitas menjadi aspek penting dari perkembangan manusia. Tren

menuju globalisasi dengan perkembangan teknologi membutuhkan produk

energi yang produktif dan orang-orang yang inovatif di semua lapisan

masyarakat. Kreativitas akulturasi diperlukan dalam pengembangan awal pikiran

seorang individu. Institusi pendidikan merupakan tempat paling penting untuk

menumbuhkan bakat dan kemampuan kreatif siswa dan juga sebagai media

57

Sang M. Lee dan Silvana Trimi, Innovation For Creating A Smart Future,

Journal of Innovation & Knowledge, (2018), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.21

WIB). 58

Muhammad Karim, Pendidikan Kritis Transformatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2017), h. 179.

Page 54: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

40

40

penting dalam generasi pikiran kreatif siswa. Di antara tantangan yang dihadapi

dalam pengembangan keterampilan berpikir kreatif dalam belajar dan mengajar

dibutuhkan pengetahuan guru tentang pengajaran kreativitas, tidak untuk

menekankan penerapan kreativitas oleh guru, siswa yang pemalu dan tidak ingin

menunjukkan kreativitas mereka.

Kreativitas sebagai proses mewujudkan, menerapkan atau menguraikan

prinsip-prinsip dan ide-ide Tuhan pada waktu atau tempat tertentu, untuk

memenuhi tantangan yang muncul, di semua bidang kehidupan. Selanjutnya,

dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kondisi khusus, sikap atau

keadaan yang mencerminkan hasrat untuk bekerja, kemandirian, penetapan

tujuan, orisinalitas, fleksibilitas, berbagai minat, rata-rata atau kecerdasan dan

motivasi di atas rata-rata. Seperti yang dinyatakan di atas, menekankan bahwa

kreativitas harus bertujuan menerapkan Prinsip-prinsip Tuhan untuk semua

aspek kehidupan. Dalam hal ini, mereka yang berurusan dengan kreativitas harus

memastikan bahwa karya atau penemuan mereka tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip Islam. Pada saat yang sama, mereka harus merasakan tanggung

jawab untuk mengangkat masyarakat Islam ke tingkat yang lebih tinggi,

memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan secara kreatif

dan sukses.

Perubahan semacam ini merupakan pergeseran dari sistem yang hanya

didasarkan pada imitasi generasi tua menjadi model baru dan unik yang

didasarkan pada pemikiran, perwujudan dan pemahaman misi orang-orang di

bumi. Al-Qur'an sendiri mengandung ide-ide hebat dan kreatif termasuk sistem

tuntunan lengkap untuk kehidupan, memungkinkan orang untuk hidup sesuai

dengan fondasi Islam. Masyarakat Islam pertama yang didirikan oleh Nabi pada

dasarnya bersifat kreatif dalam arti kebaruan dan keunikan dan bahwa

masyarakat kecil harus menjadi basis peradaban Islam yang besar untuk diikuti.

Dalam situasi seperti itulah agama, Al-Quran, Nabi dan masyarakat Muslim

pada dasarnya kreatif dan banyak cendekiawan Muslim mampu menghasilkan

secara kreatif. Empat ahli hukum agung dari sekolah-sekolah yurisprudensi baru

atau ahli matematika; Abu Hanifa al-Najman, Malik Bin Anas, Mohammad Idris

al-Syafi'i dan Ahmad Bin Hanbal merupakan contoh yang sangat baik. Masing-

masing mampu mendirikan sekolah unik dalam Fiqh Islam. Setiap sarjana

memiliki sekolahnya sendiri menggunakan metodologi yang berbeda. Mereka

memiliki siswa sendiri yang melanjutkan pengembangan sekolah masing-

masing.59

Guru atau dosen harus kreatif dalam metode pengajaran. Tidak ada

salahnya guru atau dosen mencoba teknik baru apa pun pengajaran. Seorang

guru atau dosen yang percaya bahwa teknik yang diterapkan selama ini pastilah

yang terbaik dari semuanya tidak akan dapat mendorong potensi siswa untuk

berusaha lebih baik di masa depan. Ini merupakan salah satu alasan mengapa,

menurut Hasan Langgulung, para sarjana Islam telah menggunakan metode

59

Hamid Tohidi dan Mohammad Mehdi Jabbari, Islamic Perspective Of Creativity:

A Model For Teachers Of Social Studies As Leaders , Journal Social and Behavioral

Sciences, (2010), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 10.18 WIB).

Page 55: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

41

41

eksperimental dalam sejarah perkembangan ilmiah dalam Islam selama masa

keemasan. Saat itulah kreativitas tumbuh di semua bidang pengetahuan di

kalangan umat Islam. Dia lebih lanjut menambahkan, kreativitas pada usia itu

didorong, bahkan sistem pendidikan pada waktu itu mempromosikan

pengembangan kreativitas di kalangan umat Islam. Salah satu aspek yang

menyangkut pertumbuhan kreativitas menggunakan studi eksperimental dalam

penelitian akademik.

Inovasi menjadi salah satu perhatian paling penting dari setiap organisasi

dan perannya dalam pengembangan dan koordinasi pasar tidak dapat dicabut.

Inovasi di semua bidang manusia berlaku mulai dari pengembangan produk,

metode manajemen, cara melakukan pekerjaan dan sebagainya. Dalam semua

definisi yang digunakan untuk inovasi, perubahan atau peningkatan proses atau

produk merupakan hal yang biasa. Inovasi merupakan proses yang dimulai

dengan pengenalan rencana ide dan akan menjadi fungsi baru sehingga berbeda

dari penciptaan.60

Dunia pembelajaran yang menantang saat ini dalam iklim ekonomi

global lebih mementingkan inovasi dan kreativitas. Kreativitas bukan lagi

sesuatu yang unik atau khas. Sekarang telah menjadi penting dan mendasar

untuk pencapaian seseorang, organisasi atau negara. Kreativitas tidak hanya

tunduk pada penemuan saja, tetapi mencakup semua tindakan dan pikiran.

Akibatnya, kreativitas harus ada dengan pemikiran kritis untuk mengarahkannya

ke arah yang lebih produktif dan akuntabel.

Ketika negara ini bergerak menuju status negara maju, generasi sekarang

harus siap dengan segala bentuk pengetahuan dan keterampilan. Sejalan dengan

perkembangan teknologi dan globalisasi yang semakin menantang lingkungan,

Keterampilan berpikir kreatif menjadi salah satu kemampuan individu untuk

menggunakan pikiran untuk menghasilkan ide-ide baru, kemungkinan baru dan

penemuan baru berdasarkan orisinalitas dalam produksinya. Ini dapat diberikan

dalam bentuk ide nyata atau abstrak. Ini dapat dilihat dalam contoh-contoh

berikut, seperti membuat ide-ide baru, membuat analogi dan metafora. Normee

menyatakan bahwa berpikir kreatif membawa tujuan penggunaan operasi

pemikiran dasar untuk memperluas atau menciptakan ide-ide baru.

Berpikir kreatif menumbuhkan pemikiran bahwa gagasan penerbitan

tidak konsisten dengan pemikiran kritis dalam mengevaluasi gagasan. Gagasan

yang diterbitkan baru dan terkadang bertentangan dengan logika. Namun,

pemikiran kreatif harus didasarkan pada manipulasi pengalamannya dan

pengetahuan yang ada. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya,

seseorang akan berusaha untuk menemukan berbagai ide masukan dalam

berbagai perspektif dan dimensi untuk menciptakan ide atau produk baru yang

lebih baik dari sebelumnya dalam membuat keputusan dan memecahkan

masalah. Situasi ini dijelaskan oleh Rikards sebagai kreativitas melibatkan

60

Hamid Tohidi dan Mohammad Mehdi Jabbari, The Important of Innovation and

its Crucial Role in Growth, Survival and Success of Organizations, Journal Procedia

Technology, (2012), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 10.09 WIB).

Page 56: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

42

42

melarikan diri dari kebuntuan dan membuka kemungkinan. Yager mengatakan

bahwa program pengetahuan ilmiah melihat program sebagai sesuatu yang harus

dianggap penting dalam pembentukan pikiran kreatif Menurutnya, ini merubah

beberapa kemampuan manusia yang penting dalam domain ini:

memvisualisasikan gambar mental, menggabungkan objek dan ide dengan cara

baru, menghasilkan penggunaan alternatif atau tidak biasa untuk objek,

memecahkan masalah dan teka-teki, menyarankan penjelasan yang layak untuk

objek dan peristiwa di alam, merancang tes untuk memverifikasi penjelasan

visualisasi, merancang perangkat dan mesin, menghasilkan ide-ide yang tidak

biasa, mengkomunikasikan informasi kepada orang lain yang bukti telah

diproduksi dan diilustrasikan. Menjadi kreatif merupakan aspek fundamental

dari sifat manusia. Setiap orang memiliki potensi sehingga potensi harus

ditingkatkan dengan memberi individu kesempatan dan peluang untuk kegiatan

yang meningkatkan kreativitas.61

Menurut Gagne dalam Winkel, menyatakan bahwa fase dalam kegiatan

pembelajaran pertama, fase motivasi menjadikan siswa sadar akan tujuan yang

harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat berperan, karena siswa

harus berusaha memeras otaknya sendiri, apabila kadar motivasinya lemah,

siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan, peran guru

dalam hal ini untuk menimbulkan motivasi belajar siswa dan menyadarkan siswa

akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai; kedua, fase menaruh perhatian

untuk siswa memperhatikan unsur-unsur yang relevan sehingga terbentuk pola-

pola perseptual tertentu. Secara khusus memperhatikan hal yang akan dipelajari,

sehingga konsentrasi terjamin; ketiga, fase pengolahan: siswa memahami

informasi dalam memori jangka pendek dan mengolah informasi untuk diambil

maknanya, dalam hal ini siswa harus menggali ingatan siasat-siasat yang pernah

digunakannya, mana yang cocok untuk problem ini. Kalau tidak tersedia siasat

(strategi) dalam ingatan siswa harus menciptakan siasat baru dalam hal ini

membutuhkan pikiran kreatif, paling sedikit pikiran terarah; keempat, fase

umpan balik untuk siswa mendapatkan konfirmasi, sejauh prestasinya tepat,

siswa mendapat konfirmasi tentang tepat tidaknya penyelesaian yang

ditemukannya; komunikasi ini dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi

siswa untuk berusaha memeras otak lagi pada lain kesempatan.62

William Mc Gucken SJ seorang tokoh katolik berpendapat, bahwa

pendidikan aplikatif menjadi sebuah perkembangan dan ketangkapan dari

kemampuan manusia baik moral, intelektual, maupun jasmani yang

diorganisasikan dengan atau kepentingan individu atau sosial untuk mencapai

tujuan akhir.63

Pendidikan aplikatif berupa hasil dari belajar siswa ranah afektif

berupa hasil kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ranah ini terdiri dari

lima jenis yang membentuk tahapan pula. Kelima jenis ini terdiri dari meliputi:

61

Adzliana Mohd Daud dkk UKM Teaching and Learning Congress 2011:

Creativity in Science Education, Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses

tanggal 24 April 2019 jam 12.40 WIB). 62

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, h.69-70 63

Sofyan Rofi, Profesi Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 4.

Page 57: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

43

43

Pertama kepekaan, yaitu sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta

mau memperhatikan keadaan tersebut; kedua partisipasi, mencakup kerelaan,

kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan; ketiga

penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai, menghargai,

mengakui dan menentukan sikap. Misalnya menerima pendapat orang lain;

keempat organisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman

atau pegangan hidup; kelima membentukan pola hidup, mencakup kemampuan

menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.64

Pendidikan aplikatif bila dikaitkan dengan konteks demokratisasi

pendidikan dalam kelas, Darmaningtyas mengharapkan agar pendidik mampu

menjadi orang tua bagi anak didik, memberikan ruang agar mereka bisa

menyampaikan segala pendapat secara terbuka. Setidaknya, pola pendidikan

demikian dapat membantu anak-anak didik belajar hidup demokratis, mau

mendengarkan pendapat orang lain dan bisa menjadi pribadi-pribadi yang

berpikiran terbuka.65

Peserta sering menemukan keterampilan individu yang berbeda lebih

sulit dari pada yang lain. Metode pembelajaran memungkinkan peserta untuk

belajar keterampilan individu peserta berlatih dan pengulangan sebanyak yang

telah ditargetkan dalam bahan ajar. Dengan demikian peserta dapat bergerak

cepat melalui keterampilan dan peserta lebih mahir (kompeten).66

Guna

mencapai tujuan pembelajaran, peserta bekerja pada satu unit kompetensi pada

waktu tertentu sesuai standar yang kemungkinan merupakan komponen kecil

dari tujuan pembelajaran yang lebih besar. Mengkaji hakikat pendidikan akan

memberikan landasan yang kuat terhadap praktik pendidikan dalam upaya

memanusiakan manusia. Hakikat pendidikan menjadikan arah pendidikan

menjadi kokoh dan kuat untuk memuliakan manusia. Upaya dalam praktik

pendidikan perlu mendasarkan diri pada hakikat pendidikan sebagai tiang

penyangga.67

Metode pembelajaran berdasarkan pengalaman mempromosikan

pengembangan keterampilan tertentu yang diperlukan untuk pembelajaran siswa

seperti, kerja tim, penggunaan logika, mengetahui cara merencanakan, menjadi

partisipatif, motivasi, berbagi informasi untuk mencapai tujuan, mengetahui cara

menerapkan pengetahuan ke tugas-tugas praktis, menganalisis dan mensintesis

data, antara lain. Ketika menganalisis siswa belajar lebih baik ketika mereka

melakukan kontak langsung dengan pengalaman mereka sendiri, karena

kebutuhan pelatihan yang dimiliki orang sepanjang hidup mereka, mengajar

harus disesuaikan dengan keadaan sosial yang baru dan juga dengan tuntutan

siswa dan bisnis. Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa populasi siswa merupakan

64

Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori,Praktik dan Penilaian),

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 11-12. 65

Moh Yamin,. Menejemen Mutu Kurikulum Pendidikan, (Jogjakarta: DIVA

Press, 2009), h. 213 66

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 11 67

Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 19.

Page 58: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

44

44

entitas yang semakin heterogen yang berarti bahwa sistem pendidikan harus

menemukan kunci baru untuk secara efisien memenuhi kebutuhan siswa untuk

mencapai tujuan mereka. Mengajar bukan hanya transmisi informasi belaka,

tetapi lebih merupakan proses yang membutuhkan pemahaman dan asimilasi

oleh penerima pesan yang dikirimkan. Oleh karena itu, sangat penting bahwa

saluran yang dipilih oleh guru (cara untuk mengirimkan informasi) menjadi

saluran yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran dan pembelajaran. Ini

menjadi satu alasan mengapa metode yang diusulkan di bawah ini sangat

penting, jika mereka digunakan dengan benar, mereka mengarah ke tingkat

pembelajaran yang sangat signifikan dan bertahan lama, karena penerima

mengembangkan serangkaian hal penting keterampilan untuk membuat akuisisi

pengetahuan menjadi efektif.

Idealnya, studi Islam harus mampu menjawab tantangan yang dibawa

oleh modernitas pada tingkat teori dan aplikasi. Oleh karena itu, pengajaran dan

pembelajaran studi Islam harus dikembangkan sebagai subjek yang relevan

untuk mengatasi kebutuhan kontemporer dunia modern dalam terang prinsip-

prinsip sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran dan al-Sunnah. Memang, Islam

harus menjadi bagian dari modernitas global dan harus sejalan dengan zaman.

Bangga dengan kemuliaan peradaban Islam masa lalu tetapi stagnan dengan

berinovasi ide-ide baru di tingkat praktis tidak membantu Islam dilihat sebagai

subjek yang relevan di dunia modern ini. Studi Islam harus mempertahankan

semua prinsip Islam dan menginspirasi semua manusia tentang cara untuk hidup

di dunia modern ini dalam hidup berdampingan dan damai.68

Menjadi suatu pembelajaran penting ketika pendidikan demokratis

dalam kelas tidak semata memberikan aplikasi bangunan kehidupan yang

menerima perbedaan, namun mampu mengumpulkan perbedaan dalam satu

konteks yang lebih besar, reformatif dan transformatif. Pendidikan demokratis

dalam kelas berperan dalam mengembangkan budaya berfikir anak-anak didik

yang saling mendukung menuju kebersamaan hidup, saling berada dalam

konteks untuk saling melengkapi dan berada dalam konsep hidup untuk tidak

menjatuhkan.

Keterampilan berpikir kritis menjadi strategi kognitif yang digunakan

untuk membantu memecahkan masalah secara efektif. Pemikiran kritis muncul

sebagai keterampilan penting yang, sekali ini, perlu dilengkapi oleh seseorang

untuk bersaing dengan perkembangan dan perubahan dalam era informasi baru

saat ini. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menerapkan keterampilan ini sejak

tingkat sekolah dan sebagai bagian dari siswa persiapan untuk dunia kerja

sejalan dengan apa yang Miri et al tekankan, secara khusus, bahwa siswa harus

siap untuk berpikir kritis dalam konteks sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Untuk tujuan ini, strategi pengajaran dan pembelajaran yang tepat perlu

diterapkan sehingga siswa dapat berpikir dan menghubungkan komponen

pembelajaran satu sama lain. Perlunya strategi pengajaran yang dapat

68

Muhamad Faisal Ashaari dkk, UKM Teaching and Learning Congress 2011,

Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 13.27

WIB).

Page 59: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

45

45

mendorong keterlibatan aktif siswa, terutama yang didasarkan pada pendekatan

aktif, konstruktivisme dan pemecahan masalah dalam pengajaran dan

pembelajaran, karena ini penting dalam menghasilkan siswa berpikir tingkat

tinggi. Strategi seperti itu dikombinasikan dengan teknologi akan memiliki

dampak signifikan pada siswa.69

Ada beberapa aplikasi dalam pelaksanaan pendidikan demokrasi di

dalam kelas:

1) Membangun kedewasaan berpikir merupakan keharusan tak terbantahkan,

sebab ini memberikan penanaman sikap untuk siap menerima perbedaan

dalam segala hal. Pendidik sebagai pengelola kelas bertanggung jawab dan

berkewajiban memiliki hal sedemikian apabila menghendaki sebuah

pelaksanaan demokratisasi pendidikan dalam kelas. Adanya pembentukan

kedewasaan akan menjadikan pendidik dan pelaksanaan pembelajaran

mengalami dinamika pendidikan yang kondusif dan konstruktif. Ini bisa

membangun suasana dan keadaan pembelajaran yang sangat menarik dan

membawa kenyamanan tersendiri.

2) Memunculkan sikap terbuka dalam sikap pendidik merupakan sebuah hal

yang perlu dipraktikkan. Ini akan membentuk budaya pendidikan yang

penuh dengan kedamaian dan perdamaian. Ketika kelas mengalami

persoalan disebabkan kebisingan anak-anak didik, pendidik tidak langsung

menyalahkan mereka, sebab itu terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu

yang melatarbelakanginya. Keterbukaan pandangan sangat mendukung

demokratisasi pendidikan dalam kelas. Setidaknya, kondisi sedemikian akan

mewarnai sebuah praktis pendidikan yang tidak otoriter.

3) Berkehendak tinggi untuk menerima perubahan dari luar selama hal itu baik.

Diakui maupun tidak, perubahan tidak harus selalu dari dalam, melainkan,

dari luar dengan cakupan yang lebih luas. Dengan kata lain, masukan-

masukan konstruktif yang dapat mengembangkan dan memajukan sebuah

penyelenggaraan demokratisasi dalam kelas sangat dibutuhkan untuk

mengaplikasikan pendidikan yang telah diterima.70

Kemajuan belajar melalui program pembelajaran pada tingkat peserta

sendiri dengan menunjukkan pencapaian evaluasi performansi kompetensi

tertentu. Kebanyakan pembelajaran lainnya menggunakan pengujian kognitif

saja, sedangkan pelatihan berbasis kompetensi memerlukan penguasaan tiga

domain (psychomotor, cognitive dan affective) setiap hasil belajar individu (satu

unit kompetensi), sehingga sangat cocok untuk kredensial belajar dimana

keselamatan dan kerja menjadi masalah. Dengan uji performansi dan formatif,

selanjutnya peserta ini dapat diizinkan untuk beralih kepembelajaran unit.

69

Nurul Syazwani Ismail dkk, The Effect of Mobile Problem-Based Learning

Application DicScience PBL on Students’ Critical Thinking, Journal Thinking Skills and

Creativity, (2018), TSC 503, (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 14.42 WIB). 70

Moh Yamin,. Menejemen Mutu Kurikulum Pendidikan, h. 213-215.

Page 60: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

46

46

Kebanyakan dari diri seseorang kelihatan super sibuk namun prestasinya

nol, banyak dari peserta didik pun sulit untuk mengaplikasikan pendidikannya

dalam kehidupan. Dalam hidup untuk mendapatkan nama baik perlunya

perbuatan baik pula yang dimana perbuatan baik tersebut bersumber dari

pendidikan yang baik sehingga dalam hal pengaplikasiannya tidak salah, dalam

hal untuk menghindari kegagalan dalam hidup yaitu harus memiliki rencana

yang teratur, menjadikan pendidikan sebuah prioritas, juga menetapkan batas

waktu, disitulah cara untuk supaya benar dalam mengaplikasikan sebuah

pendidikan.71

Apabila dilihat ciri utama strategi pembelajaran berbabsis masalah yang

lebih menghubungkan dengan pendidikan praktik siswa diantaranya: pertama,

belajar dimulai dengan satu masalah dan masalah yang diberikan berhubungan

dengan dunia nyata peserta didik; kedua, pengorganisasikan pembelajaran

diseputar masalah, bukan diseputar disiplin ilmu (interdisipliner); ketiga

memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik dalam membentuk

dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, dalam krangka

berfikir ilmiah; keempat menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa

yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.72

Dalam

kinetik proses pembelajaran, pelatih akan memungkinkan menunjukkan skill

individu beberapa kali kemudian peserta akan dipandu melakukan praktik

sampai peserta dapat menunjukkan kompetensinya.73

Penggunaan teori-teori yang bersifat terpakai (applied). Teori-teori dan

pengalaman itu tidak saja dipakai sebagai dasar pemikiran, tetapi juga

dipergunakan dalam menyusun kesimpulan dan implementasinya yang

dihubungkan dengan data yang telah dihimpun. Dengan demikian akan terjadi

proses analisis yang tajam, sebagai manifestasi dari cara berfikir yang rasional,

kritis dan objektif.74

Eksakta atau alam, yaitu yang objeknya fakta-fakta alam

yang tidak dipengaruhi oleh manusia. Baik dari penelitian sosial maupun eksakta

merupakan penelitian yang hanya mendayagunakan satu disiplin ilmu saja

(interdisipliner).

71

Eddy Efendy dan Paulus Winarto, Lead A Tour Like Leader Pelajaran Dan

Inspirasi Kepemimpinan Praktis Aplikatif Dari Seorang Tour Leader, h. 12. 72

Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif Dari

Teori Ke Praktik, h.73. 73

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 12. 74

Masyhuri dan M.Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dan

Aplikatif, h. 43.

Page 61: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

47

47

BAB III

INOVASI KEGIATAN KEMAH DAKWAH

A. Kemah Dakwah

1. Pengertian Kemah Dakwah

Kemah dakwah merupakan pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada siswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di

luar sekolah dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-

masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian di dalam kemah dakwah

siswa harus aktif menyelami kehidupan masyarakat untuk selanjutnya dengan

bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki mampu membangun masyarakat

untuk menjadi lebih baik dan maju. Kemah dakwah merupakan suatu kegiatan

ekstrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanakan syiar dakwah dengan

metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada siswa. Kemah

dakwah juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan

teknologi, dilaksanakan di luar sekolah dalam waktu, mekanisme kerja dan

persyaratan tertentu. Oleh karena itu, kemah dakwah diarahkan untuk menjamin

keterkaitan antara dunia akademik-teoritis dengan dunia empirik-praktis. Dengan

demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling

asah, asih dan asuh antara siswa dan masyarakat.1 Dengan demikian di dalam

kemah dakwah siswa haruslah aktif menyelami kehidupan masyarakat untuk

selanjutnya dengan bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki mampu

mengembangkan tradisi yang ada di masyarakat. Kemah dakwah juga

merupakan kegiatan sejenis Kuliah Kerja Nyata (KKN), bertujuan untuk belajar

hidup bermasyarakat, mempraktekan atau merealisasikan ilmu yang telah

dipelajari di sekolah.

Dari beberapa pendapat peserta kemah dakwah dapat dilihat bahwa

kemah dakwah ini menjadi jembatan program yang bagus untuk dilanjutkan,2

melatih peserta didik untuk bersosialisasi dengan masyarakat,3 program yang

menjadi pelantara untuk pembelajaran hidup di masyarakat,4 program yang

melatih spiritual, sosial, intelektual, juga keterampilan,5 program yang menguji

1 Wawancaa dengan Agus Wahyudi, tanggal 27 April 2019, Di sekolah SMA Plus

Tauhidul Afkar. 2 Wawancara dengan Anisa Amanatullah, tanggal 1 November 2019, Di Taman

Bunga Nusantara 3 Wawancara dengan Suci Sumiati, tanggal 2 November 2019, Di Cinegah Girang

4 Wawancara dengan Hamid Solehudin, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 5 Wawancara dengan Dede Rusmilawati, tanggal 1 November 2019, Di SMA Plus

Tauhidul Afkar

Page 62: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

48

48

kompetensi bersosialisasi di masyarakat,6 sistem pembelajaran hidup yang bisa

diambil hikmah sejak usia dini beranjak dewasa dimana kebiasaan karakter anak

usia 16-18 tahun rentan akan kehidupan anti sosial terhadap kepekaan

masyarakat luas dengan kemah dakwah ini setiap remaja bisa menerapkan

pelajaran hidup dalam jangka waktu singkat yang membuat kesan keperdulian

terhadap masyarakat di suatu lingkungan yang minim akan pengetahuan tentang

pentingnya peran remaja di suatu wilayah atau tempat yang mampu

menghidupkan suasana wilayah tersebut.7 program kemah baru dilaksanakan di

sekolah SMA Plus Tauhidul Afkar belum terdapat di sekolah lain di kabupaten

Cianjur,8 kegiatan ini memberi banyak pelajaran ilmu dan pengalaman,

9 kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang mewajibkan peserta tinggal di suatu tempat

untuk menjalankan suatu program. Diantara bidang garapannya yaitu

keagamaan, pendidikan, keterampilan, sosial, olahraga dan ilmu teknologi,10

Pendapat yang lain bahwa kemah dakwah menjadi kegiatan pengabdian

masyarakat secara nyata yang dilaksanakan oleh SMA Plus Tauhidul Afkar

khusus untuk siswa kelas XI dengan tujuan untuk membangun kreatifitas siswa,

pembinaan mental, membangun watak dan karakter di lingkungan masyarakat,11

sebuah langkah untuk mengekspresikan ilmu apa yang siswa mampu dan

dimiliki untuk dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,12

kemah dakwah

membantu mendewasakan diri dalam bermasyarakat khususnya bagi peserta

dalam segala bidang salah satu contohnya tingginya rasa percaya diri

bersosialisasi dimasyarakat dan membantu pembekalan kualitas perekonomian

dikemudian hari,13

adanya kemah dakwah melatih peserta lebih kompak dan

aktif dan komunikatif dimasyarakat14

sehingga menjadi gambaran bagaimana

kehidupan di masyarakat15

dan menjadikan pelajaran atau simulasi untuk para

peserta bersosialisasi yang baik saat terjun ke masyarakat.16

ini menjadi langkah

awal salah satu pelajaran hidup untuk lebih siap lagi terjun ke masyarakat,17

6 Wawancara dengan Septiandi Abdul Haris, tanggal 1 November 2019, Di

Koperasi Cibadak Pesantren 7 Wawancara dengan Ulfi Rahmah, tanggal 4 November 2019, Di Jakarta

8 Wawancara dengan Kris Ibnu Sina, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 9 Wawancara dengan Mudrik, tanggal 1 November 2019, Di STAI Imam Syafi`i

10 Wawancara dengan Yulianah, tanggal 2 November 2019, Di Cianjur

11 Wawancara dengan Siti Najiah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah Girang

12 Wawancara dengan Mimi Hanipah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang 13

Wawancara dengan Siti Nafisah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah Girang 14

Wawancara dengan Suryani, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 15

Wawancara dengan Rida Awaliyah, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 16

Wawancara dengan Dede Sopia Zahra, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 17

Wawancara dengan Darul Fahmi, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang

Page 63: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

49

49

kemah dakwah bermanfaat untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru,

menambah wawasan dan pengalaman hidup kedepan. 18

Di dalam kegiatan kemah dakwah siswa dihadapkan pada kondisi

langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu, di dalam kemah dakwah

perlu diperhatikan hal-hal yang sangat mendasar, yaitu:

a. Kemah dakwah merupakan bentuk pembelajaran yang menggabungkan

konsep pengabdian. Di dalam kemah dakwah terdapat pendidikan atau

pelatihan, penelitian, pengabdian masyarakat dan juga pengembangan Islam.

b. Pentingnya pendekatan multidispliner dan komprehensif. Di lapangan siswa

akan menemukan masalah-masalah yang tidak cukup hanya diselesaikan

dengan satu disiplin ilmu, melainkan harus didekati berbagai disiplin ilmu.

Dengan demikian siswa harus meninggalkan egoisme keilmuannya dan

sebaliknya harus terbuka dan banyak belajar mengenai berbagai disiplin

ilmu.

c. Perlunya dilakukan kegiatan lintas sektoral. Kompleksitas persoalan yang

ada di masyarakat menunjukan bahwa penting untuk melakukan koordinasi

dan bekerja sama dengan berbagai sektor, baik pemerintahan maupun swasta

dengan kelompok maupun perorangan dengan kelompok tua maupun muda

dan dengan berbagai lapisan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan,

tingkat ekonomi dan profesi yang berbeda-beda.

d. Penting adanya keterlibatan masyarakat dan pemerintah setempat secara

aktif. Keberhasilan kemah dakwah tidak semata-mata bergantung pada

pemerintah setempat dan masyarakat. Itulah sebabnya selain siswa,

masyarakat dan pemerintah setempat juga dituntut untuk aktif dalam

pelaksanaan kemah dakwah.

e. Syiar dakwah ke-Islaman dalam konteks kekinian.

Sasaran kegiatan kemah dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar adalah

sebagai berikut:

1. Siswa

a. Memperdalam pengertian dan penghayatan siswa tentang: Cara berfikir

dan bekerja secara interdisipliner atau cross sectoral; Kegunaan hasil

pendidikan umumnya bagi pemberdayaan masyarakat dan khususnya

bagi daerah pedesaan.

b. Mendewasakan pikiran siswa untuk melaksanakan setiap penelaahan

dan pemecahan masalah yang ada di dalam masyarakat secara

pragmatis ilmiah.

c. Memberikan keterampilan kepada siswa untuk melaksanakan program-

program pengembangan dan pembangunan desa.

d. Membina siswa untuk menjadi seorang motivator dan problem solver.

e. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada siswa sebagai kader

pembangunan, di samping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta

serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan,

18

Wawancara dengan M Akmal Muharam, tanggal 2 November 2019, Di Cianjur

Page 64: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

50

50

sehingga bila telah menjadi masyarakat kelak, sanggup ditempatkan

dimana saja.

f. Perluasan dan pemahaman siswa terhadap kenyataan tentang kehidupan

keberagaman di masyarakat; Penumbuhan semangat pengabdian siswa

dalam memecahkan kemiskinan rohaniah sebagai bentuk dari amar

ma`ruf nahi munkar dalam masyarakat Islam pedesaan; Penumbuhan

dan pengembangan gairah kegiatan pengajaran (real contect).19

2. Tahapan pelaksanaan kegiatan Kemah Dawah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan pelaksanaan

program kegiatan kemah dakwah yaitu, penyusunan program kerja didasarkan pada

problem-problem riil yang ditemukan di lapangan pada saat melakukan pendalaman

medan lokasi. Dengan demikian program yang akan dilaksanakan program yang

diperlukan oleh masyarakat, penyusunan program dilakukan berdasarkan

musyawarah seluruh peserta kemah dakwah dalam satu kelompok. Jadi, tidak hanya

dirumuskan oleh koordinator kelompok. Namun demikian sebelum dilakukan

musyawarah koordinator harus mempersiapkan draftnya sehingga musyawarah akan

berjalan secara efektif dan efisien, program kegiatan harus disususn dengan

mempertimbangkan analisis SWOT, baik terhadap diri siswa maupun terhadap

masyarakat. Analisis SWOT terhadap diri siswa berarti memetakan kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan yang dimiliki dan dihadapi siswa. Sedangkan

analisis SWOT terhadap masyarakat berarti memetakan kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan serta hambatan masyarakat. Dengan demikian, program yang

akan disusun benar-benar realistis, bermanfaat dan dapat dilakukan oleh siswa,

program kegiatan harus diorganisir, yaitu dengan menentukan penanggung jawab,

jadwal pelaksanaan, metode, peserta kegiatan dan anggaran yang diperlukan, setiap

kegiatan dibuatkan proposal. Proposal bisa dalam bentuk setiap kegiatan, bisa juga

dalam bentuk gabungan dari seluruh kegiatan.20

Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan kemah dakwah terlebih dahulu

siswa harus memperhatikan beberapa persyaratan yang harus di lengkapi sebelum

melaksanakan kegiatan Kemah Dakwah. Dalam tahapan kegiatannya yaitu sebagai

berikut:

a. Survey Lokasi Sekolah melaksanakan survey ke lokasi yang menjadi tempat kegiatan

kemah dakwah dengan melakukan koordinasi dengan pejabat setempat,

khususnya kepala desa dan aparatur desa. Siswa juga melaksanakan survey

lokasi, sehingga pada saat pelaksaan kemah dakwah siswa tidak akan

menemukan kesulitan-kesulitan yang tidak perlu, seperti tidak tahu lokasi

kemah dakwah, tidak mengetahui arah jalan menuju lokasi dan sebagainya.

Pelaksanaan kegiatan kemah dakwah pada tahun 2018-2019 dilaksanakan di

Desa Batulawang. Desa Batulawang adalah desa yang berada di kecamatan

Cipanas, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat

19

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h. 2-3 20

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h. 18

Page 65: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

51

51

b. Pendaftaran dan Tahapan Kegiatan

Untuk bisa mengikuti kegiatan kemah dakwah, siswa harus

mendaftarkan diri sebagai peserta dan mengikuti kegiatan sebagai berikut

1) Mendaftarkan diri sebagai peserta kemah dakwah dengan

persyaratan pendaftaran, yaitu: mengisi formulir pendaftaran dan

membayar administrasi kemah dakwah ke bendahara sekolah

maksimal 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan;

2) Perindividu siswa menerima buku yang yang harus diisi catatan

keseharian pada saat kegiatan kemah dakwah, sedangkan

perkelompok diberikan buku panduan dan buku catatan

perkelompok diwakili oleh ketua kelompok

a) Buku panduan kelompok berisi tentang latar belakang kegiatan

(visi dan misi), dasar pelaksanaan kegiatan, tujuan, sasaran,

persyaratan, waktu dan tempat kegiatan, pembagian kelompok,

tugas-tugas kegiatan, persiapan kegiatan, pelaksanaan kemah

dakwah dan tata tertib selama kegiatan;

b) Dan buku catatan perkelompok yang berisi tata tertib kegiatan

dan catatan yang harus diisi mengenai program kerja peserta

selama pelaksanaan kegiatan kemah dakwah berlangsung.

3) Mengikuti pembekalan kemah dakwah di sekolah yang

dilaksanakan 1 minggu sebelum kegiatan kemah dakwah

berlangsung, dalam pembekalan kegiatan kemah dakwah ini

sekolah menyiapkan beberapa pemateri dari dewan guru dan jajaran

pemerintah kabupaten yang mumpuni dalam bidangnya masing-

masing yaitu dalam bidang pendidikan oleh H. Taufik Hidayat,

S.Ag. Inti yang disampaikan dalam pembekalan bidang pendidikan

guru menyampaikan beberapa hal yang harus di persiapkan

terutama keilmuan ketika para peserta masuk ke beberapa sekolah

untuk belajar mengajar dan harus mampu menggali keilmuan yang

sudah pernah diajarkan di sekolah terutama dalam pelajaran

keislaman, bidang keagamaan oleh Ai Maskuroh, SE. hal yang

disampaikan bagaimana para siswa menjadi khalifah Allah untuk

senantiasa menyampaikan hal-hal terkait keagamaan kepada

masyarakat dan tentunya menjadi bekal untuk para peserta selama

kegiatan berlangsung, bidang sosial/lingkungan oleh Lepi Ali

Firmansyah (Anggota komisi 4 DPRD Kab. Cianjur) dalam bidang

lingkungan sosial peserta dituntut untuk bisa menyesuaikan diri di

tempat yang baru dan berbaur dengan masyarakat luas serta

berkontribusi dalam setiap kegiatannya, bidang ilmu teknologi oleh

Deden Tosin K, SE. dalam bidang ini para peserta harus menggali

kemampuannya masing-masing di bidang ilmu teknologi sehingga

dapat membantu sedikit banyak dalam ruang lingkup administrasi

masyarakat di tempat kegiatan kemah dakwah, bidang

olahraga/kesehatan oleh Faisal Fadilah, S.Pd. memberikan arahan

mengenai budaya hidup sehat, bidang keterampilan/industry oleh

Page 66: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

52

52

Uuh Suhaemi, S.Pd. menggali keterampilan dan bakat peserta agar

dalam pengembangan ada yang bisa di terapkan atau

membudayakan yang sudah ada di masyarakat, bidang

adimistrasi/laporan oleh Agus Wahyudi, S.Pd, mengarahkan

sekaligus mempraktekkan bagaimana membuat karya tulis yang

baik untuk pembekalan peserta dalam membuat proposal atau

laporan kegiatan akhir kemah dakwah dan pengenalan keadaan

desa Batulawang oleh Sukarno (Bagian Administrasi Desa

Batulawang) menjelaskan ruang lingkup desa Batulawang dari

mulai ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan termasuk rutinitas

kegiatan masyarakat sehari-hari.

4) Mengikuti pelepasan oleh kepala sekolah yang dilaksanakan di

lapangan SMA Plus Tauhidul Afkar;

5) Mengikuti pembukaan atau serah terima peserta kemah dakwah

dari kepala sekolah kepada pejabat terkait yang dilaksanakan di

aula desa batulawang yang dihadiri langsung oleh kepada desa

Batulawang (H. Nanang Rohaendi);

6) Mengikuti penutupan/ lokakarya yang dilaksanakan di aula desa

Batulawang yang di hadiri oleh kepala desa Batulawang, Tokoh

masyarakat setempat, Kepala Sekolah beserta jajaran dewan guru

SMA Plus Tauhidul Afkar;

7) Membuat laporan kegiatan kemah dakwah selambat-lambatnya 2

minggu setelah pelaksanaan kegiatan untuk selanjutnya dijadikan

bahan evaluasi dalam sidang penentuan kelulusan kegiatan kemah

dakwah. 21

c. Pembukaan dan Serah Terima

Pembukaan dan serah terima dilaksanakan oleh kepala sekolah dihadiri

oleh para pemimpin dan pejabat serta tokoh masyarakat setempat.

Pembukaan dan serah terima dilaksanakan di desa Batulawang yang menjadi

lokasi kemah dakwah tahun 2018-2019, seluruh peserta kemah dakwah

wajib hadir dalam acara pembukaan dan serah terima.

d. Konsolidasi dengan Pejabat dan Tokoh Masyarakat

Setelah terlaksana kegiatan pembukaan kemah dakwah, siswa berarti

secara resmi telah diterima oleh masyarakat setempat untuk melaksanakan

kegiatan kemah dakwah. Sejak itulah maka siswa mulai bisa melaksanakan

aktifitas kemah dakwah di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian,

sebagai pendatang baru di masyarakat, langkah pertama yang dilakukan

siswa adalah melakukan konsolidasi baik internal maupun eksternal.

1. Konsolidasi internal

Konsolidasi internal dilakukan dengan membentuk struktur susunan

kelompok dan menunjuk salah satu siswa untuk dijadikan koordinator,

21

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kelompok Kemah Dakwah , h. 13

Page 67: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

53

53

baik di tingkat kecamatan ataupun di tingkat desa oleh guru pembimbing

lapangan (GPL). Adapun pembagian kelompok kemah dakwah 2018-

2019 yaitu sebagai berikut;

Kelompok 1

Pembimbing: Ade Sudrajat, S.Pd.I,

M.M.Pd.

Ketua: Rusdian

M. Mikyal

Akmal

Faisal

Rijalis

Faiz Mubarok

Agung

Faturahman

Muhammad Asep

Rahman

M. Azhar Dhiya Ulhaq

Dilah Ubaidillah

M. Lutfi

Ardiansyah

Mohammad Natsir

Kelompok 2

Pembimbing: Lidiawati, SP

Ketua: Siti Ruhaya

Riska

Khoerunnisa

Anisa Pramesti

Rahma

Siti Rahma

Riananda Ashari

Tia Nuraini

Hana

Nurhalisa

Siti Hani

Yuliana

Siti Nuraeni

Usi

Safitri

Mita Pratiwi

Kelompok 3

Pembimbing: Ahmad Hamdan

Malik, A.Md

Ketua: Deri

Mintarja

Muhammad Lucky

Akbar

M. Wildan

Sopian

Muhammad Akbar M

Calvin Melando

Suparman

Muhammad Rahman

Moh. Supardi

Andi

Alpandi

Irfan

Hakim

Kelompok 4

Pembimbing: Desi Rianasari, S.Pd.

Ketua: Siti Andrayani

Sifa Ayuni

Ai Rosita

Rosdiana

Nurhasanah

Eni

Rohaeni

Yulia

Fitri

Siti Asri

Laila

Siti Nur Laila Latif

Sania

Rismayani

Eka Septiani

Mely

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan, maka dibentuk

kelompok kerja tingkat desa. Di tingkat desa terdiri atas ketua, sekretaris

Page 68: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

54

54

dan sekurang-kurangnya tiga anggota. Sedangkan untuk tingkat

kecamatan koordinator terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara.

a. Tugas koordinator tingkat desa

1) Mengkoordinasikan palaksanaan kegiatan kemah dakwah di tingkat

desa;

2) Mengadakan hubungan serta kerjasama yang baik sesama peserta,

pemerintah setempat maupun masyarakat;

3) Memberikan informasi kepada pengelola atau guru pembimbing

lapangan tentang segala perkembangan di lokasi;

4) Membuat laporan akhir.

b. Tugas koordinator tingkat Kecamatan

1) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kemah dakwah di tingkat

kecamatan;

2) Menjadi penghubung dengan kepala kecamatan dan instansi lain

dalam kegiatan kemah dakwah di tingkat desa;

3) Mengkoordinasikan pembuatan makalah dan pelaksanaan

lokakarya tingkat desa;

4) Mengadakan pertemuan berkala dengan para pembimbing

lapangan;

5) Membuat laporan hasil lokakarya dan lain-lainnya kepada sekolah.

Pembentukan koordinator baik di tingkat kecamatan maupun desa

dilaksanakan secara demokratis oleh sekolah. Guru yang terpilih sebagai

koordinator wajib menyampiakan hasil pemilihannya secara tertulis

kepada sekolah. Selanjutnya sekolah akan menerbitkan surat keputusan

(SK) pengurus koordinator kemah dakwah, baik di tingkat kecamatan

maupun desa.

2. Konsolidasi eksternal

Konsolidasi eksternal dilakukan dengan cara melakukan koordinasi

dengan pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Hari pertama

kegiatan kemah dakwah para peserta melakukan konsolidasi kepada pihak

camat, kepala desa, RT , RW , Ketua PKK, Ketua Pemuda, Ulama dan

sebagainya yang dipandang memiliki peran. Koordinasi ini dilakukan

selain untuk mendapatkan berbagai informasi tentang karakter dan

dinamika serta persoalan-persoalan di masyarakat, juga dimaksudkan

untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan kemah dakwah,

sehingga ketika melaksanakan program kegiatan kemah dakwah bisa

berjalan dengan lancar.

e. Pendalaman Medan Lokasi

Untuk mendapatkan informasi tentang banyak hal dari lokasi kemah

dakwah, siswa perlu melakukan pendalaman medan lokasi. Pendalaman

medan lokasi ini penting untuk mengenal lebih jauh tentang karakter atau

budaya masyarakat, potensi yang dimiliki, tokoh-tokoh yang berperan,

problem-problem yang dihadapi masyarakat dan berbagai informasi lainnya.

Page 69: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

55

55

dalam kegiatan pembekalan sekolah sudah memberikan materi pengenalan

khusus mengenai daerah yang akan di jadikan lokasi kegiatan kemah

dakwah, pengenalan keadaan desa Batulawang tersebut di sampaikan oleh

Sukarno (Bagian Administrasi Desa Batulawang). Selanjutnya, pendalaman

lokasi kemah dakwah dilakukan dengan berbagai cara oleh para peserta,

yaitu :

1) Mengamati atau meneliti terhadap hal-hal yang berupa lingkungan fisik

maupun lingkungan non-fisik di desa Batulawang;

2) Wawancara atau tanya jawab terhadap pejabat, tokoh masyarakat atau

terhadap masyarakat pada umumnya yang berada di sekitar desa

Batulawang;

3) Silaturahmi dengan melakukan kunjungan kepada para pajabat atau

tokoh masyarakat desa Batulawang, hal penting dalam melakukan

pendalaman ini adalah seluruh aktifitas pendalaman ini di

dokumentasikan, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk foto

dengan demikian seluruh informasi akan bisa diolah dengan mudah.

f. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Kegiatan

Dalam penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan kemah dakwah

harus didasarkan pada problem-problem riil yang ditemukan di lapangan

pada saat melakukan pendalaman medan lokasi. Dengan demikian program

yang akan dilaksanakan yaitu program yang diperlukan oleh masyarakat;

Dalam penyusunan program dilakukan berdasarkan musyawarah seluruh

peserta kemah dakwah dalam satu kelompok, sebelum dilakukan

musyawarah, koordinator harus mempersiapkan program yang akan

dilaksanakan sehinnga musyawarah akan berjalan secara efektif dan efisien;

Tawaran program-program kegiatan yang telah dirancang dan tersusun

oleh sekolah dapat dilakukan oleh peserta kemah dakwah, meliputi bidang-

bidang sebagai berikut :

1. Bidang Kependidikan

a. Pemberian pelajaran tambahan SD/MI, SMP/MTs;

b. Bimbel SD/MI, SMP/MTs;

c. Pelatihan/bimbingan kegiatan ekstrakulikuler;

d. Pelatihan bahasa arab dan bahasa inggris SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA/SMK, umum;

e. Penyuluhan ke sekolah SD/MI, S MP/MTs, SMA/MA/SMK;

f. Perlombaan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan umum.

2. Keagamaan

a. Pembinaan pengajian anak-anak;

b. Menghadiri kegiatan pengajian rutin di desa;

c. Membentuk takmir masjid ( jika belum ada);

d. Pembentukan ikatan remaja masjid;

e. Pembinaan TPA;

f. Mengaktifkan shalat berjama’ah;

g. Pelatihan pembuatan kaligrafi;

Page 70: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

56

56

h. Pengadaan administrasi kelengkapan masjid;

i. Mengembangkan kesenian islam;

j. Seminar keputrian.

3. Sosial, masyarakat, ekonomi

a. Bidang pembangunan masyarakat desa;

1. Peningkatan administrasi desa/RT/RW;

2. Gotong royong;

b. Bidang pemuda dan olahraga;

1. Bekerjasama dalam pembinaan karang taruna;

2. Keterampilan pemuda;

3. Penerangan media massa;

4. Pemutaran film edukatif;

5. Kerja bakti.

4. Kesenian dan budaya

a. Memberikan pelatihan music untuk siswa dan umum bertemakan

islami ( qosidah, marawis, nasyid);

b. Lomba seni dan budaya untuk siswa dan umum;

c. Pelatihan kaligrafi.

5. Peningkatan produksi

a. Penanaman apotek hidup;

b. Dan lain-lain yang berhubungan dengan keahlian program studi.

6. Kesehatan

a. Penyuluhan kesehatan;

b. Membantu kegiatan posyandu;

c. Pemeriksaan golongan darah;

d. Donor darah.

7. Prasarana fisik

Membuat papan nama jalan, gang dan masjid-masjid.

8. Administrasi ( Bidang Teknologi )

a. Membantu memperbaiki dan menyempurnakan administrasi

pedesaan, RW, RT.

b. Membantu melengkapi administrasi masjid atau musolla (stempel,

papan nama masjid, struktur organisasi masjid).

Program kegiatan harus disusun dengan mempertimbangkan analisis

SWOT, baik terhadap diri siswa maupun terhadap masyarakat. Analisis

SWOT terhadap diri siswa berarti memetakan kekuatan, kelemahan, peluang

dan tantangan yang dimiliki dan dihadapi siswa. Sedangkan analisis SWOT

terhadap masyarakat berarti memetakan kekuatan, peluang dan tantangan

serta hambatan masyarakat. Dengan demikian, program yang akan disusun

Page 71: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

57

57

benar-benar realistis, bermanfaat dan dapat dilakukan oleh siswa. Dalam

kesehariannya rutinitas yang dilaksanakan oleh peserta kemah dakwah yaitu:

Pukul Kegiatan

03.00-05.00 Sholat tahajud, baca al-Qur`an dan sholat berjamaah di

Madrasah Al-Ikhlas

05.30-07.00 Persiapan pelaksanaan program kegiatan

07.30-12.00 Melaksanakan program bidang masing-masing ada yang

melaksanakan bidang pendidikan membantu kegiatan

mengajar (Paud Dahlia, TK Assyifa, SD Loji dan SMP

Al-Husna), bidang ilmu teknologi membantu administrasi

desa Batulawang, bidang keagamaan pengajian di majelis

taklim desa Batulawang, bidang kesehatan membantu di

puskesmas desa Batulawang, bidang sosial membantu

kegiatan berkebun di wilayah Situhapa desa Batulawang.

13.00-14.00 Istirahat, sholat dan makan

14.00-15.00 Kegiatan ke TPQ Al-Husna dan kegiatan membaca serta

belajar bahasa Arab tingkat umum

15.00-16.00 Sholat ashar berjamaah di Masjid Al-Ikhlas

16.30-17.30 Giat pribadi

17.30-18.00 Sholat magrib berjamaah Masjid Al-Ikhlas

18.30-20.00 Pengajian

20.10-21.00 Evaluasi kegiatan selama satu hari

21.00-03.00 Istirahat

Dalam pelaksanaannya dari beberapa program kemah dakwah di atas

yang sudah di rancang para peserta mempunyai garapan bidangnya masing-

masing yang setiap harinya para peserta harus menulis kegiatan mereka di

buku catatan individu yang diberikan oleh sekolah yang nanti di akhir

kegiatan kemah dakwah harus dilaporan ke Guru Pembimbing Lapangan

(GPL) dan di serahkan kepada dewan penguji, dalam program-program

yang telah disusun tidak semuanya bidang garapan terealisasi.22

Program-

program yang terealisasi dalam kegiatan kemah dakwah tahun 2018-2019

yaitu dalam bidang pendidikan membantu kegiatan mengajar umum dan

keagamaan di beberapa sekolah yaitu: Paud Dahlia membantu mengarahkan

para siswa untuk belajar membaca dan berhitung, TK Assyifa membantu

mengarahkan para siswa untuk belajar membaca dan berhitung, TPQ Al-

Husna membantu para siswa untuk belajar membaca Al-Quran dan bahasa

Arab, SD Loji membantu mengarahkan pembelajaran umum dan SMP Al-

Husna membantu kegiatan ekstrakulikuler pramuka dan belajar Bahasa Arab

serta membaca tingkat umum setiap sore di RT. 05/ RW.02 sekretariat puteri

belakang desa Batulawang); Bidang ilmu teknologi membantu administrasi

desa Batulawang salah satunya merekapitulasi data Kartu Indonesia Pintar

22

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kelompok Kemah Dakwah , h. 20

Page 72: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

58

58

(KIS); Bidang keagamaan pengajian di majelis taklim masjid Al-Ikhlas desa

Batulawang secara bergilir sesuai dengan jadwal pengajian ibu-ibu setiap

pagi puul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 dan pengajian bapak-bapak di

mulai dari selesai sholat berjamaah magrib sampai jam 20.00 serta shalat

berjamaah setiap subuh, magrib dan isya di masjid Al-Ikhlas; Bidang

kesehatan membantu di puskesmas desa Batulawang, menerapkan kegiatan

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) TK Assyifa serta dalam rangkaian

penutupan melaksanakan kegiatan donor darah secara gratis di kantor

wilayah desa; Bidang sosial membantu kegiatan berkebun di wilayah

Situhapa desa Batulawang, menjalankan kegiatan Kangmas (Kantong

Masyarakat) mengumpulkan sampah menjadi uang, kerja bakti merenovasi

depan masjid Al-Kohar dan WC umum, pembersihan kandang sapi desa

Batulawang.

g. Penutupan

Di akhir kemah dakwah siswa biasanya akan melaksanakan penutuan

dalam bentuk perpisahan. Beberapa rangakaian acara sebelum dilaksanakan

pada saat perpisahan yaitu kunjungan dan kajian di rumah tokoh masjid Al-

Ikhlas (Kakek Ahmad), donor darah gratis untuk umum yang dilaksanakan

di desa Batulawang dan lomba pidato bertempat di SMP Al-Husna Madani.

Seperti halnya pada pembukaan atau serah terima peserta kemah dakwah,

dalam acara penutupan kegiatan kemah dakwah tahun 2018-2019 dihadiri

kepala desa Batulawang, Kepala Sekolah, guru pembimbing lapangan, tokoh

masyarakat (Sekretaris desa, Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas, perwakilan

guru Paud Al-Azkiya, Ketua Karang Taruna) dan peserta kemah dakwah,

pelaksanaan penutupan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, koordinator

kemah dakwah di tingkat desa berkoordinasi dengan pihak sekolah maupun

guru pembimbing lapangan, penutupan kegiatan ini dilaksanakan secara

sederhana tetapi penuh hikmat di kantor desa Batulawang.

h. Penyusunan Laporan dan Penilaian

Setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan, maka siswa dapat

mengakhiri kegiatan kemah dakwah dan di buktikan dengan surat

keterangan selesai dari kepala desa Batulawang. Selanjutnya siswa dapat

menyusun laporan kemah dakwah yang dimaksud dengan laporan kemah

dakwah adalah karya tulis yang disusun oleh siswa yang isinya berupa

informasi berbagai hal yang dialami dan dilakukan oleh siswa selama

melaksanakan kegiatan kemah dakwah.

Berikut beberapa keentuan pembuatan laporan kemah dakwah yaitu:

a) Laporan dibuat secara berkelompok;

b) Laporan ditulis setelah siswa melaksanakan kemah dakwah;

c) Dalam penulisan laporan, siswa akan dibimbing oleh guru pembimbing

lapangan;

d) Sebelum diserahkan kepada sekolah, laporan kemah dakwah harus

sudah ditandatangani oleh guru pembimbing lapangan;

Page 73: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

59

59

e) Laporan ditulis komputer dengan ketentuan: jarak tulisan dua spasi,

menggunakan huruf times new roman dengan ukuran 12, menggunakan

kertas berukuran A4, margin atas dan margin kiri 4 cm, sedangkan

margin kanan dan bawah berukuran 3 cm;

f) Laporan disusun secara deskriptif, yaitu menjelaskan atau

menggambarkan fakta , data-data, gambar dan foto-foto yang ditemukan

di lapangan dan analitis, yaitu menilai sejauh mana efektivitas

pelaksanaan dan hasil kemah dakwah, baik bagi siswa, sekolah, maupun

masyarakat;

g) Laporan dibuat dalam tiga rangkap masing-masing untuk sekolah, guru

pembimbing lapangan, kepala desa dan arsip siswa, selambat-lambatnya

dua minggu setelah selesai kemah dakwah.

Penilaian kemah dakwah di lihat dari kepribadian siswa. Komponen-

komponen penilaiannya ada yang diambil dari siswa pribadi dan ada juga

yang diambil berdasarkan kelompok. Beberapa ketentuan dalam penilaian

kemah dakwah adalah sebagai berikut :

1. Penilaian dilakukan oleh pejabat atau tokoh masyarakat, guru

pembimbing lapangan berkoordinasi dengan sekolah;

2. Rentang penilaian adalah 0 s.d 100;

3. Komponen yang dinilai, kualifikasi penilaian, bobot penilaian dan

penilai kemah dakwah adalah sebagai berikut :23

KOMPONEN KUALIFIKASI BOBOT PENILAI

Kualitas dan dampak

kegiatan

Kelompok 40 % Pejabat atau

tokoh

masyarakat

Peran dan keaktifan

siswa dalam kegiatan

Individu 20 % Guru

pembimbing

lapangan

Kualitas laporan Kelompok 25 % Sekolah

Peran dan keaktifan

dalam penyusunan

laporan

Individu 15 % Guru

pembimbing

23

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kelompok Kemah Dakwah , h. 24

Page 74: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

60

60

B. Inovasi Pendidikan

Inovasi merupakan sebuah proses hasil pengembangan, pemanfaatan

atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis)

dan pengalaman untuk menciptakan, memperbaiki produk (barang dan jasa),

proses sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti secara signifikan,

metode atau alat.24

Ada beberapa pendapat mengenai inovasi pendidikan Ibrahim25

mengemukakan bahwa inovasi pendidikan merupakan inovasi dalam bidang

pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi

pendidikan menjadikan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau atau

diamati berbagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang

(masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru

ditemukan orang) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk

memecahkan masalah pendidikan. Inovasi merupakan ciptaan-ciptaan yang baru

walaupun sebenarnya bisa saja bukan sesuatu yang benar-benar baru melainkan

pengembangan dari yang sudah ada dengan memberikan tampilan baru.26

Demikian pula Ansyar Nurtain27

mengemukakan inovasi tinggi gagasan,

perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu, untuk menjawab

masalah yang dihadapi.

Salah satu inovasi dalam pendidikan yaitu adanya program kegiatan

kemah dakwah. Kemah dakwah merupakan inovasi pendidikan yang

memadukan pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada

siswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar sekolah dan secara

langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat. Dengan demikian di dalam kemah dakwah siswa haruslah aktif

menyelami kehidupan masyarakat untuk selanjutnya dengan bekal ilmu

pengetahuan yang sudah dimiliki mampu membangun masyarakat untuk menjadi

lebih baik dan maju. Kemah dakwah merupakan suatu kegiatan ektrakulikuler

wajib yang memadukan pelaksanakan syiar dakwah dengan metode pemberian

pengalaman belajar dan bekerja kepada siswa. Kemah dakwah juga merupakan

wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi , dilaksanakan di luar

sekolah dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu,

kemah dakwah diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-

teoritis dengan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi

24

Barkah Alkhaliq, Praktis Berinovasi Buku Manual Untuk Mencari Ide Inovasi

Dan Tahapan Dalam Membuat Inovasi, (Depok:Indie Publishing, 2011), h. 4 25

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 380. 26

Barkah Alkhaliq, Praktis Berinovasi Buku Manual Untuk Mencari Ide Inovasi

Dan Tahapan Dalam Membuat Inovasi, (Depok:Indie Publishing, 2011), h. 4 27

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 380.

Page 75: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

61

61

sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih dan asuh antara siswa

dan masyarakat.28

Inovasi menjadi subjek organisasi untuk waktu yang lama, meskipun

dengan menghasilkan produk baru, mungkin dapat menarik pelanggan untuk

sementara waktu tetapi lebih penting daripada inovasi dan penemuan menjadi

proses yang dapat mengalir seperti siklus waktu dengan mencapai periode jatuh

tempo pesaing lain dapatkan teknologi produksinya dan bisa mendapat

manfaatnya.29

Saat ini ada banyak lembaga pendidikan menggunakan sarana

pembelajaran dan penilaian modern menyediakan pelatihan dan pelatihan

khusus, dalam kurikulum mereka menjadikan mata pelajaran yang jelas memiliki

aplikasi praktis, terlepas dari profil mereka. Banyak dari subyek ini, termasuk

masalah saat ini, mempromosikan pengembangan kapasitas penerima manfaat,

keterampilan kewirausahaan mereka, mengembangkan kreativitas mereka,

meningkatkan hubungan stok dan memperkuat sifat kewirausahaan dari

penerima manfaat pendidikan.30

Dengan demikian pengembangan profesional digunakan untuk

mendukung perubahan struktur atau teknologi atau untuk memenuhi fungsi

pemeliharaan. Perubahan satu tipe akan mendorong perubahan tipe lainnya.

Misalnya, perubahan penyampaian pengajaran menggunakan media komputer

akan menuntut guru untuk mempelajari keterampilan baru mengenai komputer,

sehingga ia mampu menggunakannya dengan baik.31

Secara intelektual, pendidik berkewajiban menghantarkan peserta didik

kearah kecerdasan dalam mengelola semesta alam untuk kebutuhan hidupnya.

Secara moral, pendidik mengajarkan peserta didik tingkah laku, sopan santun

dan tatakrama dalam pergaulannya dengan makhluk lain. Secara estetika,

pendidik mengajarkan kepada anak didik seni dan keindahan sebagai bumbu

kehidupan yang lebih dinamis, tidak menjenuhkan dan membosankan.32

Kata

baru dapat diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima atau dilakukan oleh

penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Namun, setiap yang

baru itu belum tentu baik untuk setiap situasi, kondisi dan tempat.33

Santoso S.

Hamijoyo menjabarkan bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum

28

Wawancaa dengan Agus Wahyudi, tanggal 27 April 2019, Di sekolah SMA Plus

Tauhidul Afkar. 29

Hamid Tohidi, Mohammad Mehdi Jabbari, The important of Innovation and its

Crucial Role in Growth, Survival and Success of Organizations, Journal Procedia

Technology, (2012), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.24 WIB). 30

Manoela Popescu dkk, Innovation And Change In Education Economic Growth

Goal In Romania In The Context Of Knowledge-Based Economy, Journal Social and

Behavioral Sciences, (2012), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.56 WIB). 31

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta:Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 66 32

Samsul Nizar & Zainal Effendi Hasibuan, Pendidik Ideal Bangunan Character

Building, (Depok: Prenadamedia Group, 2018), h. 15. 33

Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005), h.

191

Page 76: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

62

62

dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan, meskipun

mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi yang lebih penting dari

sifatnya yang baru ini bersifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya.

Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau

pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi. Inovasi dapat

dikelompokan juga atas inovasi besar dan inovasi kecil-kecil namun sangat

banyak, inovasi itu tidak harus mahal tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja,

kapan saja, dimana saja. Menurut Joseph Schumpeter definisi inovasi dalam

ekonomi mengenalkan barang baru dimana para pelanggan belum mengenalnya

atau kualitas baru dari sebuah barang.34

Inovasi dalam pendidikan dihubungkan dengan implementasi berbagai

hal baru dalam proses pendidikan (penemuan non-pendidikan, komputer dan

perangkat lunak pembelajaran, alat belajar, metode pengajaran). Hal-hal baru

seperti itu mengoptimalkan praktik pedagogis yang ada tanpa mengubah

esensinya. Inovasi pendidikan menandakan pengorganisasian kembali sistem

pendidikan itu sendiri, memodifikasi orientasi dan prinsip-prinsip pendidikan.35

Di sisi lain, hubungan antara inovasi pengajaran dan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) telah ditaksir terlalu tinggi. TIK telah menjadi

tulang punggung proses inovasi, tidak hanya karena kelebihan dan fitur baru

mereka, tetapi juga oleh pengaruhnya terhadap motivasi guru. Tetapi harus ingat

bahwa proses inovasi dalam pendidikan jauh lebih luas, mencakup jenis prosedur

dan mekanisme lain tidak harus didasarkan pada pengembangan teknologi dan

kemungkinannya. Tidak setiap model pengajaran yang mengintegrasikan TIK

dapat dianggap sebagai pendidikan yang inovatif dan tidak serta-merta

berkontribusi pada proses perubahan di lembaga pendidikan. Namun, untuk

mendapatkan proses inovasi pendidikan yang efektif, relaksasi, tidak hanya dari

tugas mengajar, tetapi seluruh struktur universitas dengan keterlibatan semua

pemangku kepentingan guru, siswa, manajer diperlukan.36

Pendidikan menjadi mekanisme penting untuk pengembangan kualitas

warga. Setiap negara dengan warga negara yang berkualitas lebih baik

memungkinkan negara itu untuk maju lebih cepat dan lebih kompetitif dengan

yang lain. Salah satu kunci utama untuk meningkatkan kualitas warga negara

untuk pendidikan.37

34

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 380. 35

Aliaksandr Palonnikau dkk,

Educational Research in Changing University,

Journal Social and Behavioral Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 14.11

WIB). 36

Rosana de Pablo Redondo dkk, Teaching Innovation Network: An educational

virtual model, Journal Social and Behavioral Sciences, (2011), (Diakses tanggal 22 April

2019 jam 13.57 WIB). 37

Kanita Nitjarunkul , The Study Of Concepts Understanding And Using

Competence Of Teachers In Educational Innovation And Technology For Teaching

Management At Schools Of The Unrest Areas Of Three Southern Border Provinces, Journal

Social and Behavioral Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 14.34 WIB).

Page 77: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

63

63

Dalam kontek kelembagaan pendidikan Indonesia, memang ada

pemisahan antara lembaga pendidikan di sekolah umum dan pendidikan

keagamaan atau dengan kata lain adanya dikotomi lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan keagamaan sepenuhnya mengajarkan mata pelajaran agama

dan kalaupun mempelajari mata pelajaran umum itupun hanya sebagai

pelengkap. Sementara itu, lembaga pendidikan umum hanya sedikit memberikan

mata pelajaran Agama. Adanya pemisahan ini menjadi kendala untuk mencetak

manusia yang kreatif dan inovatif karena pelajar dijejali mata pelajaran yang

demikian banyak.38

Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, pembaharuan

yang paling drastis dalam dasawarsa terakhir ialah pembangunan jaringan satelit

komunikasi. Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah

dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).39

Model inovatif pendidikan etis dirinci dalam tiga bidang utama

diagnostik pedagogis murid, didaktik metodologi pendidikan etika dan penelitian

tindakan. Pencantuman diagnostik pedagogis dan penelitian tindakan dalam

model pengajaran pendidikan etis didukung oleh anggapan bahwa penting untuk

mengetahui keadaan mereka saat ini (diagnostik pedagogis) untuk merencanakan

pengembangan pribadi dan sosial-moral siswa dan dengan mengusulkan,

melaksanakan dan mengevaluasi konten dan intervensi inovatif metodologis

(penelitian tindakan) dapat mengubah keadaan ini. Model pengajaran direvisi

terutama di bagian didaktis dan metodologis. Dasar dari perubahan itu

merupakan perencanaan pendidikan etis berdasarkan pada model pengajaran

yang proaktif. Oleh karena itu, fokus pada penciptaan tujuan dan persyaratan

pendidikan di bidang kognitif dan afektif (sikap) dan kemudian pada penciptaan

tugas yang berfokus pada pembelajaran siswa dalam konteks tujuan yang

ditetapkan. Area spesifik dari model pengajaran pendidikan etika untuk

penjabaran dari sejumlah metode dan teknik kelas drama, metodologi permainan,

metode pemecahan dilema moral, serta metode diskusi dalam kaitannya dengan

kognisi peran mereka dalam proses etika. pendidikan dalam fase individu

(sensitisasi kognitif dan emosional, refleksi nilai-nilai, pelatihan kelas, transfer

ke kondisi sehari-hari).40

Malik Fadjar41

mengatakan bahwa pada era global ini, penerapan ilmu

pengetahuan atau pengaplikasian pendidikan dan teknologi harus didukung oleh

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan,

penyediaan sarana dan prasarana, penataan sistem kelembagaan, serta sistem

penghargaan dan kesejahteraan yang memadai. Inovasi dalam dunia pendidikan

mulai menjadi pilihan yang harus dilaksanakan. Inovasi-inovasi tersebut

38

Hasbi Indra, Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi, h.182 39

Barkah Alkhaliq, Praktis Berinovasi Buku Manual Untuk Mencari Ide Inovasi

Dan Tahapan Dalam Membuat Inovasi, (Depok:Indie Publishing, 2011), h. 3 40

Petra Fridrichova, Innovations In Ethical Education: Dilemmas In Theory And

Practice, Journal Social and Behavioral Sciences, (2014), (Diakses tanggal 22 April 2019

jam 15.17 WIB). 41

Samsul Nizar & Zainal Effendi Hasibuan, Pendidik Ideal Bangunan Character

Building, (Depok: Prenadamedia Group, 2018), h.16.

Page 78: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

64

64

dilakukan menyeluruh seluruh aspek pendidikan baik dari segi kurikulum,

pembelajaran, program-program pendidikan, metode-metode yang digunakan

dan sebagainya. Diantara kesemuanya hal yang paling penting bagaimana

memperbaiki hasil dari pembelajaran.42

Inovasi dapat menjadi positif dan dapat menjadi negatif. Inovasi positif

didefinisikan sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah

mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai

tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan pelanggan tidak mau

untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita

rasa dan kepercayaan pelanggan hilang.43

Keterampilan atau kecakapan (skill)

menjadi kemampuan teknis yang memiliki seseorang karena suatu proses

pelatihan dan pembelajaran, misalnya keterampilan komputer, kemampuan

berbahasa, berpidato, persentasi, kemampuan komunikasi.44

Pada hari-hari ini dunia terhubung tidak seperti sebelumnya. Berkat

globalisasi ada peluang baru untuk pendidikan, kemajuan dalam sains, penelitian

dan inovasi serta penerapan ide-ide inovatif ke dalam praktik, karena perluasan

internet dan komunikasi seluler, timbul kondisi dan area baru yang memengaruhi

kehidupan kita. Peluang-peluang baru muncul dalam pendidikan, kemajuan

dalam sains, penelitian dan inovasi dan untuk penerapan ide-ide baru dalam

praktik.

Perlu memodernisasi sistem pendidikan di semua tingkatan. Kualitas

terbaik lebih penting daripada sebelumnya.45

Pembaharuan mengiringi

perputaran zaman yang tidak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurun waktu

yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik

dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama

timbulnya pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus

mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus

mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak,

perkembangan zaman, situasi kondisi dan kebutuhan peserta didik.46

Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih

meratanya pelayanan pendidikan, lebih serasinya kegiatan belajar, lebih efisien

dan ekonomisnya pendidikan, lebih efektif dan efisiensinya sistem penyajian,

lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan, lebih dihargainya

unsur kebudayaan nasional, lebih kokohnya kesadaran, identitas dan kesadaran

nasional, tumbuhnya masyarakat gemar belajar, tersebarnya paket pendidikan

42

Marhaeni A.A.I.N, Landasan Dan Inovasi Pebelajaran, (Singaraja:Universitas

Pendidikan Ganesha, 2013), h. 96 43

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 379 44

Hri Moekti, Mencetak Generasi Cerdas dan Bertaqwa, h.33-34 45

Dana Likeschova dkk, Multicultural Education, Creativity And Innovation At

Universities In The Czech Republic, Journal Social and Behavioral Sciences, (2013),

(Diakses tanggal 24 April 2019 jam 15.56 WIB). 46

Marhaeni A.A.I.N, Landasan Dan Inovasi Pebelajaran, (Singaraja:Universitas

Pendidikan Ganesha, 2013), h. 98.

Page 79: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

65

65

yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh mulusnya kesempatan

kerja.47

Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk

memecahkan suatu masalah tertentu. Inovasi pendidikan menjadi tujuan dalam

bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.48

Arah

tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu, pertama

mengajarkan ketertinggalan-ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-

kemajuan ilmu dan teknologi sehingga semakin lama pendidikan di Indonesia

semakin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut, kedua,

mengusahakan terselenggarakannya pendidikan sekolah maupun luar sekolah

bagi setiap warga Negara, misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah

SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.49

Salah satu aspek penting dalam pengajaran dan pembelajaran pendidikan

Islam yaitu memberikan siswa komunikasi yang kreatif dan proaktif dengan

orang lain. Kegiatan belajar mengajar yang proaktif ini mencakup kreativitas,

reflektifitas, timbal balik dan tanggung jawab dan dapat diatur sebagai 8 langkah

sistematis dan langkah yang tepat dalam proses belajar mengajar di kelas.

Contoh inovasi pendidikan berikutnya terjadi dalam pengelolaan pendidikan

secara mandiri, managemen yang diterapkan dalam lembaga pendidikan, yakni

manajemen berbasis entrepreneurship. Dengan manajemen tersebut, lembaga

pendidikan dapat menyelenggarakan wirausaha serta menggunakan prinsip-

prinsip entrepreneurship. Menyelenggarakan wirausaha dalam lembaga

pendidikan juga melatih peserta didik untuk terjun dalam lembaga pendidikan.

Selain itu, prinsip-prinsip entrepreneurship memudahkan lembaga pendidikan

untuk meningkatkan mutu pendidikan.50

Inovasi mengklaim lebih dari sekadar proses dan situasi, meskipun itu

sesuatu yang lain mencakup karakteristik proses dan situasi. Inovasi terjadi

dalam hubungan yang maknanya diberikan oleh subjek dari hubungan itu dan

tindakan yang dihasilkan dari situasi ini. Bahwa sesuatu yang lain mengacu pada

pertimbangan ketiga, karakter mediasi dari tindakan majikan, pendidik antara

akhir dan proses. Kebutuhan untuk memperkuat inovasi pendidikan dan kualitas

inovatif muncul sebagai prioritas sehingga mereka dapat menghasilkan dampak

yang langgeng untuk penataan kembali masyarakat, oleh karena itu,

mengembangkan kemampuan untuk berinovasi pada anak-anak, remaja dan

pendidik di seluruh aksi pendidikan merupakan tantangan bagi sekolah. Masa

depan masyarakat tergantung pada tindakan inovatif dan kemampuan untuk

47

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 383 48

Marhaeni A.A.I.N, Landasan Dan Inovasi Pebelajaran, (Singaraja:Universitas

Pendidikan Ganesha, 2013), h. 96 49

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, (Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015), h. 383 50

Kiki Saputra, Pendidikan Berbasis Entrepreneurship, (Yogyakarta: DIVA Press,

2015), h. 54

Page 80: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

66

66

memodifikasi peristiwa, membuka kemungkinan baru. Tanpa tindakan yang

efektif dan tekad dari inovator, perubahan yang inovatif tidak akan terjadi.51

C. Peran dan Pengaruh Masyarakat dalam Kegiatan Kemah Dakwah

Masyarakat menjadi salah satu penentu dalam pelaksanaan kegiatan

kemah dakwah, kesan pertama kedatangan para peserta kemah dakwah akan

menentukan berjalan atau tidaknya program kegiatan, maka di hari pertama

setelah serah terima para peserta kemah dakwah harus melakukan konsolidasi

dengan pejabat dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah desa Batulawang

(Camat, Kepala desa, RT, RW, Ketua PKK, Karang Taruna dan para ulama

setempat yang berada di wilayah desa Batulawang) terutama tokoh-tokoh yang

menjadi fokus garapan bidang baik dalam bidang pendidikan, keagamaan, sosial

masyarakat, kesehatan. Respon masyarakat menerima dengan baik setelah para

peserta melakukan konsolidasi dan selanjutnya para peserta bisa melaksanakan

program garapan bidang masing-masing dihari selanjutnya yang berlangsung

selama satu bulan sampai di akhir penutupan kegiatan kemah dakwah para

peserta menjalin silaturahmi dengan baik dengan masyarakat. Sebuah timbal

balik yang menjadikan masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran,

meningkatkan cara berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan perencanaan

program pembangunan masyarakat dan terbentuknya kader-kader dalam

masyarakat sehingga ada penerus dalam pembangunan masyarakat di desa

Batulawang.

Pembekalan pendidikan yang menjadikan salah satu kebutuhan pokok

dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia

ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia

yang mengemban tugas dari Tuhan untuk beribadah. Berdasarkan Undang-

Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan merupakan suatu usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bagsa dan negara.52

Pendidikan menjadi proses dimana semua kemampuan manusia (bakat

dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat mengetahui pembiasaan,

disempurnakan dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik melalui sarana yang

secara artistik dibuat untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri untuk

mencapai kebiasaan yang baik.53

Ilmu pendidikan bukan hanya mencari

pengetahuan deskriptif tentang objek pendidikan, tetapi juga ingin mengetahui

bagaimana untuk memperoleh manfaat terhadap objek didiknya. Jika dilihat dari

maksud dan tujuannya, ilmu pendidikan dapat disebut ilmu praktis sebab

51

Luz Yolanda Sandoval dkk, The Personal Ethos, Innovation Channel Of

Educational Institutions For Social Consistency, Journal Social and Behavioral Sciences,

(2011), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 14.48 WIB). 52

Sofyan Rofi, Profesi Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 3 53

Sofyan Rofi, Profesi Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 3

Page 81: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

67

67

ditujukan kepada praktik dan perubahan-perubahan yang memengaruhi anak

didik. Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktek pendidikan, namun

untuk mendalami kajian bagaimana praktik mendidik itu dilaksanakan

diperlukan suatu teori (ilmu teori) agar dapat dijadikan landasan dan mencari

kebenaran melalui praktik (ilmu praktis). Hasil yang didapat merupakan kajian

yang sistematis terarah dan empirik. Ilmu pendidikan lahir dan berkembang

setelah praktik pendidikan berlangsung lama sehingga tampilan ilmu pendidikan

sebagai ilmu masih belum final. Itu berarti, ilmu pendidikan masih dalam proses

pembentukan jati diri.54

Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari

perilaku buruk menjadi tabiat yang baik, pendidikan mengubah semuannya.

Begitu penting pendidikan dalam Islam, sehingga menjadi kewajiban

perorangan.55

Dalam masyarakat saat ini yang pengembangannya didasarkan

pada pengetahuan, guru mewakili salah satu sumber daya terpenting yang

dipanggil untuk menghadapi tantangan ini untuk memastikan modernisasi dan

efisiensi berkelanjutan dari upaya yang didedikasikan untuk kapitalisasi lengkap

potensi manusia. Studi saat ini bertujuan untuk membuat katalog cara

mewujudkan inovasi di tingkat manajemen unit sekolah dan efek yang

dihasilkannya mengenai dimensi kemitraan sekolah-masyarakat, kurikulum yang

dirancang sekolah dan staf didaktik yang bekerja di unit sekolah.

Globalisasi yang ditandai kemajuan penting dalam teknologi informasi

dan komunikasi, mendorong terjadinya pula perubahan dalam pembelajaran,

guru atau tenaga pengajar kini tidak lagi merupakan satu-satunya narasumber

dalam proses pembelajaran. Teknologi komunikasi dan informasi yang kini ada

(exiting) dan juga yang akan terus berkembang semakin memungkinkan peserta

didik unuk mengakses sendiri beragam sumber belajar.56

Cakupan lain yang juga

perlu diketahui oleh seorang guru terhadap para siswanya menjadi evaluasi yang

berkaitan erat dengan tingkat adaptasi atau penyesuaian siswa secara personalitas

atau secara bersamaan dengan teman dikelas atau di sekolah yang pada tingkat

pengaplikasian pendidikannya tinggi ketika di kelas atau di sekolah.57

Dengan mengacu pada inovasi dalam pendidikan, ini merupakan

kegiatan yang disengaja yang bertujuan untuk memperkenalkan kebaruan ke

dalam konteks tertentu. Kepala sekolah harus merencanakan seluruh kegiatannya

sesuai dengan finalitas pendidikan untuk melatih anak-anak dalam arti

demokrasi sosial dan politik, akses pengetahuan dan pedagogi yang

berkontribusi pada pengembangan kepribadian. Reorganisasi kurikulum dapat

dianggap sebagai tindakan inovatif, terutama karena hal itu diperlukan dalam

sistem pendidikan postmodern, sebagai konsekuensi dari komersialisasi

54

Abdul Kadir, Ahmad Fauzi Dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2012), h. 64. 55

Sofyan Rofi, Profesi Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 1 56

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), h. 52. 57

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008), h.7.

Page 82: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

68

68

penawaran informasi. Berkurangnya keterlibatan Negara dalam mengorganisasi

sistem pendidikan menyebabkan berkurangnya anggaran yang dialokasikan,

bersamaan dengan desentralisasi. Situasi ini semakin menekankan adopsi oleh

berbagai lembaga pendidikan tentang manajemen mandiri dan prinsip-prinsip

pembiayaan sendiri, serta kepedulian terhadap daya saing, sebagai kondisi dasar

untuk bertahan hidup dalam konteks realitas pendidikan yang kompetitif.58

Saat ini peningkatan pesat dalam teknologi, politik, sosiologi, ekonomi,

ilmu pengetahuan dan di sejumlah bidang lainnya menyebabkan perubahan besar

pada kehidupan manusia. Manusia perlu belajar lebih cepat, berpikir

multidimensi dan kreatif untuk menerima konsekuensi baru dalam hidup mereka.

Dalam nada itu, pendidik menekankan pentingnya individu yang memikul

tanggung jawab pribadi dan kontrol untuk perolehan pengetahuan dan

keterampilan mereka sendiri. Erdogdu menyatakan perlunya individu yang

berpendidikan yang dapat mengabadikan diri dan menjadi kreatif untuk terlibat

dalam keadaan baru. Ini menjadi tanggung jawab pemimpin pendidikan dan

pendidik untuk mengembangkan iklim yang mendorong kreativitas serta

menemukan diri. Halpern menyatakan bahwa perubahan teknologi dan tempat

kerja telah membuat kemampuan berpikir kritis lebih penting daripada

sebelumnya. Instruksi yang dirancang untuk membantu mahasiswa berpikir kritis

berfokus pada keterampilan yang dapat diterapkan secara luas di seluruh domain

pengetahuan dan kecenderungan untuk menggunakan keterampilan ini.59

Pentingnya sumber daya manusia yang ada di sekolah sebagai sumber

yang vital dan memberikan sumbangan bermakna terhadap pencapaian tujuan

pendidikan, serta menjamin bahwa sumber itu dimanfaatkan secara efektif dan

adil demi kemaslahatan individu, sekolah dan masyarakat. Dalam pengertian ini,

dilihat dari nilai kebermaknaan sumbangannya terhadap sekolah, posisi sumber

daya manusia pendidikan tidak bisa diganti oleh sumber daya yang lain. Seorang

pendidik atau tenaga kependidikan dinyatakan memiliki nilai sumbangan

bermakna kepada sekolah apabila kehadirannya diperlukan, memiliki nilai

manfaat yang bermakna terhadap produktivitas sekolah dan kegiatannya berbeda

dalam mata rantai keutuhan sistem sekolah. Tingkat keberhasilan sumber daya

manusia pendidikan dalam suatu sekolah dapat dikaji dari ketepatannya dalam

melaksanakan fungsi-fungsi menejemen sumber daya manusia. 60

Model pembelajaran lebih terfokus pada upaya mengaktifkan siswa

lebih banyak dibandingkan guru namun tetap dalam ruang lingkup pembelajaran

satu tema tertentu yang jelas dapat mencapai tujuan pada saat tertentu dengan

pembuktian indikator-indikator tertentu pula. Mempergunakan model

pembelajaran bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian

58

Adriana Denisa Manea, Innovation In The Management Of Educational

Institutions, Journal Social and Behavioral Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April

2019 jam 13.39 WIB). 59

Onur Topoglu, Critical Thinking and Music Education, Journal Research in

Social Stratification and Mobility, (2014), (Diakses tanggal 28 Juli 2019 jam 14.15 WIB). 60

Nurul Ulfatin & Teguh Triwiyanto, Menejemen Sumber Daya Manusia Bidang

Pendidikan, (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2016), h. 11.

Page 83: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

69

69

tujuan pembelajaran. Indikatornya guru dan siswa fokus pada materi

pembelajaran, guru mudah mentransfer isi pembelajaran kepada siswa, siswa

juga mudah menangkap isi pembelajaran tersebut. Sehingga waktu yang tersedia

untuk satu materi pembelajaran dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.61

Kelompok yang baik merupakan kelompok yang dapat memotivasi

anggotanya untuk terus belajar dan meningkatkan kecakapannya. Proses kerja

kelompok tidak mungkin bisa berjalan dengan baik, bila anggota tidak memiliki

semacam tata laksana dalam kelompok. Baik yang terkait dengan pekerjaannya

maupun yang terkait dengan proses interaksinya. Pendidik harus bisa

memastikan bahwa setiap anggota menjalankan tata laksana ini.62

Kinerja masing-masing anggota maupun secara berkelompok,

menentukan sukses atau tidaknya proses belajar kelompok. Karena itu, pendidik

harus mengingatkan hal ini secara terus menerus. Bila perlu, mereka

mendapatkan bagian secara terpisah, untuk menjamin perubahan cara belajar

bukan saja terjadi pada pendidik, tetapi juga pada siswa sendiri. Ada dua hal

penting yang harus perhatikan tentang komunikasi dalam kerja kelompok.

Pertama, mendiskusikan apa yang harus dikerjakan, yakni komunikasi-

komunikasi yang terkait dengan pekerjaan kelompok. Kedua, mengatur

bagaimana anggota harus berinteraksi, yakni komunikasi-komunikasi yang

terkait dengan tata cara kerja kelompok.63

Contohnya, untuk mengajar ekonomi

perdagangan yang berarti sebuah realitas masyarakat manusia, ditunjukkan film

audio-visual berbagai aktivitas manusia (jual-beli, kafilah dagang, bank). Diakhir

film disampaikan ayat Al-Qur’an atau Hadits tentang manusia yang

menghubungkan intelektualitas ke spiritualitas.64

Untuk mempelajari sesuatu, informasi yang diterima harus dikerjakan

dan diproses. Menurut ide ini, dapat memulai dengan pengalaman langsung dan

spesifik atau dengan pengalaman abstrak seperti yang miliki ketika membaca

tentang sesuatu atau ketika diberitahu tentang hal itu. Pengalaman yang miliki,

baik nyata atau abstrak, kemudian ditransformasikan menjadi pengetahuan

ketika menguraikannya dalam salah satu dari dua cara baik dengan merenungkan

dan memikirkannya atau dengan secara aktif bereksperimen dengan informasi

yang diterima. Untuk alasan ini, apa pun metode atau teknik yang digunakan,

mereka harus membantu siswa terlibat dalam pengalaman belajarnya, siswa

merupakan orang yang harus mengamati, menguji, menganalisis dan

berpartisipasi dalam berbagai kegiatan proses untuk mengintegrasikan

pengetahuan baru. Mengingat hal ini, pengalaman belajar mempengaruhi siswa

dalam dua cara, itu meningkatkan struktur kognitifnya dan memodifikasi sikap,

61

Syafruddin Nurdin & Adriantoni, Kurikulum Dan Pembelajaran,

(Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada, 2016), h. 181. 62

M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, h. 52 63

M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, h. 54 64

Anshori LAL, Transformasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2010), h. 87

Page 84: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

70

70

nilai, persepsi dan pola perilaku. Kedua elemen individu ini selalu hadir dan

saling berhubungan. Oleh karena itu, belajar siswa bukanlah pengembangan

yang terisolasi dari perkembangan kognitif, melainkan perubahan dalam

keseluruhan sistem afektif-sosial kognitif. Dengan demikian melalui partisipasi

aktif, signifikan dan pengalaman bahwa siswa akan membangun pengetahuan

baru dan bermakna yang akan mempengaruhi pendidikan mereka dan

menghasilkan tanggung jawab dan komitmen untuk pembelajaran mereka

sendiri.65

Produk pendidikan belum mencapai hasil yang maksimal. Dengan kata

lain, bangsa yang bermartabat sebagai salah satu hasil proses pendidikan belum

sepenuhnya terwujud, secara singkat, bangsa yang bermartabat yaitu bangsa

yang disegani, diperhitungkan dan diakui keberadaannya oleh bangsa lain.66

Berikan penekanan pada belajar kelompok karena pentingnya bekerjasama harus

selalu ditekankan pada siswa. Dengan pembelajaran kelompok diharapkan

mendapatkan banyak kecakapan (dari pada hanya pengetahuan yang dihafal).

Mulai dari kecakapan memecahkan masalah, kecakapan berfikir kritis,

kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi,

serta kecakapan pencarian dan pengelolaan informasi.

Pembangunan kecakapan-kecakapan seperti tersebut diatas baru dapat

terjadi dengan baik bila siswa terlibat dalam proses secara maksimal. Siswa

perlu diingatkan terus menerus untuk tidak lagi menggunakan cara-cara kerja

kelompok lama misanya, datang ke kelas tidak membawa buku referensi apalagi

tidak membacanya terlebih dahulu, dalam kelompok sering membicarakan hal

yang tidak terkait dengan masalah, terburu-buru, tidak berfikir lebih jauh dalam

mengemukakan pendapat, terlalu cepat mengambil kesimpulan, tidak aktif dalam

diskusi, membiarkan orang-orang tertentu menyelesaikan tugas, tidak membaca

panduan, malas mencari referensi buku, membuat laporan seadanya dan

sebagainya.

Dalam konteks kompleksitas organisasi ekonomi yang tumbuh, didorong

oleh adaptasinya terhadap ketidakpastian tinggi dan peran sentral kolaborasi,

membedakan kapasitas inovasi berbagai jenis jaringan bisnis dengan

kompleksitas interaksi internal mereka, sehingga mengidentifikasi tempat

ekosistem inovasi di dunia jaringan bisnis, serta tempat kluster inovasi diantara

ekosistem inovasi lainnya.67

Ketika diberikan teori tentang kebersihan diri dengan lingkungan yang

sering dikaitkan dengan hadis kebersihan itu merupakan sebagian daripada iman,

tetapi dilihat dari kenyataanya banyak masjid atau disekolah-sekolah Islam

kurang memelihara kebersihan. Selain itu, perlu pula ditumbuhkan kecerdasan

65

Masoumeh Sadat Abtahi, The effectiveness in distance education for Iranian

higher education, Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses tanggal 24 April

2019 jam 15.35 WIB).

66 Cucu Sutarsyah, Pendidikan di Indonesia Permasalahan dan Solusinya, h. 9

67 Martha G. Russell, Nataliya V. Smorodinskaya, Leveraging complexity for

ecosystemic innovation, Journal Technological Forecasting & Social Change, (2018),

(Diakses tanggal 22 April 2019 jam 16.14 WIB).

Page 85: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

71

71

personal, sosial dan kemanusiaan. Fokusnya bukanlah semata kemampuan ritual

dan keyakinan Tauhid, melainkan juga akhlak sosial dan peran kemanusiannya.

Dalam ilmu psikologi, mengenal yang disebut dengan locus of control sejauh

mana seorang meyakini mereka punya pengaruh pada nasibnya. Disisi lain,

sejauh mana manusia memandang dirinya adalah akibat dari kejadian dan

kekuatan eksternal.68

Hasil dari pendidikan ini memunculkan lulusan yang

banyak menguasai teori, tetapi kering penerapannya.69

Masyarakat saat ini tidak lagi diintegrasikan pada dasar nilai-nilai umum

yang diakui secara universal dan aturan moral, tetapi telah menghasilkan

pluralisme yang sangat besar dari model dan perilaku pendahulu dari

ketidakpastian dan ketidaktaatan untuk mendapatkan pengetahuan tentang tujuan

akhir juga merupakan alasan peran orang dewasa dan krisis sistem pendidikan.

Dengan demikian, sangat penting bahwa sekolah mengambil tantangan dan

mengembangkan dimensi baru untuk metode belajar mengajar. Sekolah harus

memainkan peran "transaksional" untuk kepentingan siswa, menciptakan cara

berkomunikasi yang baru dan strategi pendidikan yang lebih inovatif yang

ditandai oleh hubungan terutama dengan pengajaran yang kreatif dan menawan.

Mendidik siswa untuk otonomi, sosialitas, kepekaan kritis dan, terutama, untuk

kreativitas yaitu cara untuk membantu mereka mengembangkan pemikiran kritis

- prasyarat dasar untuk mempelajari pengetahuan baru dan, lebih dari segalanya,

untuk memulai perilaku baru.

Meskipun ada berbagai macam pendekatan untuk pendidikan agama,

secara umum pergeseran dari pengakuan ke pendekatan liberal dapat diamati. Ini

berarti bahwa sosialisasi agama telah digantikan dengan cara-cara yang lebih

jauh dan obyektif untuk mempelajari agama serta dengan peningkatan fokus

pada tujuan sosial, seperti toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Dalam

situasi kontemporer, dimana hubungan antara budaya dan agama menjadi lebih

kompleks, agama berjuang untuk keaslian dan hambatan dibangun antara

religiusitas eksklusif dan dunia sekuler, pentingnya pendidikan agama dipandang

sebagai mencegah instrumen politik agama dan berkontribusi untuk dialog.

Agama semakin dianggap berkontribusi terhadap toleransi.70

Pendidikan Islam dalam era globalisasi ini pada umumnya masih lebih

banyak seutuhnya hanya pada qalbu atau hati, sementara sentuhan kepada akal

belum optimal. Begitupula dalam metode pembelajarannya, seutuhnya

cenderung, kepada qalbu atau segi afektif melalui hafalan, sementara sentuhan

terhadap akal atau kognitif melalui pemahaman dan analisis kurang memadai.

Pembelajarannya kebanyakan tidak bersifat dialogis, hanya mendikte. Materi

pembelajaran yang sepenuhnya agama yang disentuh qalbu atau hati nurani, ada

68

M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, h. 85 69

Hasbi Indra, Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi, h.

181 70

Inkeri Rissanen , Teaching Islamic education in Finnish schools: A field of

negotiations, Journal Social and Behavioral Sciences, (2012), (Diakses tanggal 24 April

2019 jam 10.39 WIB).

Page 86: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

72

72

pula mata pelajaran non agama tetapi juga kurang dalam hal-hal tersebut.

Pendidikan Islam lebih menekankan pada segi afektif dan sangat sedikit segi

kognitif dan lebih sedikit lagi dalam segi psikomotoriknya. Dari segi proses

penyelenggara pendidikan Islam ini tentu saja tidak dapat menghantarkan anak

didik yang memiliki kreativitas yang tinggi yang sangat dibutuhkan di era

globalisasi saat ini. Keimanan dan ketaqwaan (selanjutnya disingkat dengan

imtaq) merupakan salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya yang hendak

dicapai melalui sistem pendidikan nasional. Dalam tujuan pendidikan nasional

tersebut dimensi imtaq merupakan, bagian yang terpadu dari tujuan pendidikan

nasional. Hal ini mengimplikasikan bahwa pembinaan imtaq bukan hanya tugas

dari bidang kegiatan atau bagian dari kajian bidang tertentu secara terpisah,

melainkan tugas pendidikan secara keseluruhan sebagai suatu sistem. Artinya

sistem pendidikan nasional dan seluruh upaya pendidikan sebagai suatu sistem

yang terpadu harus secara sistematis diarahkan untuk menghasilkan manusia

yang utuh yang salah satu cirinya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap tuhan yang maha esa.71

Pemikiran kreatif semua tentang pertanyaan, mengatasi masalah melalui

calon baru dengan tujuan untuk mendapatkan solusi inovatif yang cocok untuk

setiap bidang penerapan. Kreativitas membuat orang mengembangkan

serangkaian kemampuan khusus memanfaatkan mereka. Kreativitas telah

memungkinkan dunia untuk membuat kemajuan, mencapai pengetahuan,

membuat budaya dan kegiatan yang semakin kompleks. Kreativitas di atas

semua kemampuan untuk mengoordinasikan persepsi otak belahan kiri dan

kanan, mendapatkan kesimpulan dan memberikan bentuk pada apa yang tidak

bisa dibuat oleh logika atau fantasi saja. Kreativitas menjadi kemampuan untuk

mengajukan pertanyaan dan itu dapat dianggap sebagai perilaku mental yang

ditandai oleh dua bagian penting motivasi dan kebutuhan. Sebaliknya,

kebanyakan orang biasanya melihat perubahan sebagai peristiwa berbahaya.

Pengembangan kemampuan kreatif, inovatif dan kritik mencatat tekanan yang

meningkat yang berarti tidak memadainya metode pengajaran tradisional

berdasarkan pelajaran yang berpusat pada guru. Pendidikan untuk kreativitas

menangani semua itu dan akibatnya membawa tindakan memperbaharui dengan

strategi penting yaitu bekerja dengan cara yang tidak konvensional, melampaui

yang diketahui, mengembangkan rasa ingin tahu, mengambil jarak dari prosedur

formal dan apa yang dianggap rasional apriori, mengevaluasi ketidakpastian dan

kemungkinan solusi alternatif.72

71

Dedi Supriadi, Membangun Bangsa melalui Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 122 72

Francesca Saliceti, Educate For Creativity: New Educational Strategies, Journal

Social and Behavioral Sciences, (2015), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 15.44 WIB).

Page 87: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

73

73

D. Pengaruh Stakeholder dalam Kegiatan Kemah Dakwah

Peran guru dalam kegiatan kemah dakwah dalam kaiannya dengan

peserta didik, sekolah maupun masyarakat menjadi salah satu perolehan kasus

berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan,

meningkatkan kerjasama antar sekolah sebagai pusat ilmu dan teknologi dan

kerjasama dengan intansi atau lainnya dalam pembangunan masyarakat. Selain

itu, upaya kongkrit untuk menjembatani teori-teori atau pengetahuan keagamaan

islam dengan realitas kehidupan masyarakat, dapat menggali kenyataan empirik

keberagaman di masyarakat.73

Pelaksanaan kegiatan kemah dakwah dipengaruhi oleh steakholder,

berikut beberapa peran sekolah yaitu, menerbitkan panduan kemah dakwah,

merencanakan, memutuskan mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi

serta menyempurnakan hal-hal yang bekaitan dengan tercapainya tujuan kemah

dakwah, menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga, instansi, dinas yang

berhubungan dengan program dan pemegang wilayah kemah dakwah (camat,

kepala desa, RW, RT, serta tokoh masyarakat), menyiapkan berbagai

administrasi surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan kemah

dakwah, mendokumentasikan kegiatan kemah dakwah, menerima laporan

kegiatan kemah dakwah dari siswa dan guru pembimbing lapangan dalam hal

program kemah dakwah dan penilaian, membentuk tim penilai laporan kemah

dakwah, menyusun anggaran kemah dakwah.

Selanjutnya peran guru dalam kegiatan kemah dakwah yaitu sebagai

Koordinator guru pembimbing lapangan (wakasek kesiswaan) mempunyai

pengaruh sebagai berikut: meninjau lokasi kemah dakwah sekurang-kurangnya

dua kali selama kegiatan kemah dakwah, mengkoordinir kegiatan GPL di tingkat

desa, menghadiri pembekalan, pembukaan dan penutupan kemah dakwah,

Kedudukan guru maupun dosen sebagai tenaga profesional bertujuan

untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.74

Guru Pembimbing Lapangan (GPL) GPL merupakan guru yang diangkat

oleh kepala sekolah untuk mendampingi siswa selama pelaksanaan kemah

dakwah. Fungsi GPL secara umum sebagai : penasihat, penghubung, pengawas,

penyuluh dan pengarah. Adapun tugas GPL secara rinci sebagai berikut:

melaksanakan orientasi study wilayah dan pengamatan pendahuluan ke lokasi

kemah dakwah dalam rangka membuat program kerja, membantu memperlancar

proses pendekatan sosial dengan masyarakat desa, tokoh masyarakat dan

pemerintah setempat di lokasi kemah dakwah, menegakkan disiplin siswa agar

melaksanakan tugas kemah dakwah dengan penuh tanggung jawab,

mengakomodasi dan ikut menyelesaikan semua permasalahan yang timbul

73

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h.5 74

Nizar, Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan. Pendidik Ideal Bangun Karakter

Building, (Depok: Prenadamedia Group, 2018), Hal. 231.

Page 88: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

74

74

ketika melaksanakan kemah dakwah, memantau, mengendalikan, mengarahkan,

serta mengawasi peserta agar dapat melaksanakan program kemah dakwah,

membimbing siswa dalam menulis laporan kemah dakwah, memeriksa daftar

hadir dan jurnal kegiatan siswa, mengarahkan perilaku dan moralitas siswa

kemah dakwah, mengadak koordinasi dengan sekolah, minimal kunjungan ke

lokasi kemah dakwah sebanyak 3 kali kunjungan, memberikan penilaian

terhadap peran dan keaktifan siswa dalam kegiatan kemah dakwah dan

penyusunan laporan kemah dakwah.75

Dalam pengembangan kemah dakwah, masyarakat akan memperoleh

bantuan tenaga dan pikiran dari orang-orang yang terdidik dalam perencanaan

dan pelaksnaan proyek pembangunan masyarakat, meningkatkan cara berpikir,

bersikap dan bertindak sesuai dengan perencanaan atau program pembangunan

masyarakat, memperoleh ide-ide pembaharuan yang diperlukan dalam

menggerakan pembangunan masyarakat, terbentuknya kader-kader terbaik dalam

masyarakat, sehingga terjamin dengan adanya penerus pembangunan

masyarakat. Secara khusus bagi SMA Plus Tauhidul Afkar diarahkan pula pada76

upaya memperkuat kesadaran tentang pentingnya ketahanan sosial keagamaan

dalam kehidupan yang majemuk yang dilandasi dengan iman yang kokoh dan

mempunyai pemahaman yang luas tentang nilai agama Islam dan upaya

menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-nilai ajaran Islam dengan

realitas kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam partisipasi di dalam segala

bidang pembangunan. Jika dilihat dari kacamata entrepreneurship, maka

lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi produksi yang menghasilkan

jasa pendidikan. Konsumen utama yang menikmati produksi lembaga

pendidikan itu untuk para peserta didik. Agar para konsumen merasa puas

dengan produksi lembaga pendidikan, maka lembaga pendidikan harus

meningkatkan mutu pendidikan terlebih dahulu.77

Kebermutuan sekolah dapat dilihat dalam dua hal: pertama, derajat

keterlaksanaan visi sekolah yang bersangkutan melalui pelaksanaan misalnya

dan tingkat pemenuhan kebutuhan penggunaan jasa (stakeholders), yaitu,

kebutuhan kemasyarakatan, kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan profesional.

TQM sebagai roh peningkatan mutu dalam pendidikan ada lima unsur pokok

sebagai acuan dasar pengembangan QM, yaitu: Quality first, stakeholders-in, the

next process is our stakeholders, speak with data, upstream manajemen.78

Pendidikan tidak hanya melingkupi bidang pengajaran di sekolah-

sekolah atau di rumah, tetapi juga meliputi segala yang dapat mempengaruhi

kebaikan jiwa manusia sejak kecil hingga dewasa dan hingga menjadi orang tua.

Manusia masih bisa menerima pendidikan asalkan masih mempunyai roh

75

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h. 10 76

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h.6 77

Kiki Saputra, Pendidikan Berbasis Entrepreneurship, (Yogyakarta: DIVA Press,

2015), h. 54 78

Fachruddin Saudagar & Ali Idrus. Pengembangan Profesionalitas Guru

(Jakarta:Gp Press, 2009), h. 90

Page 89: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

75

75

kesucian (kemanusiaan) atau pikiran yang sehat. Siapa pun dan dimanapun

pendidikan harus terus berjalan kearah yang dituju.79

Dalam perspektif Islam, tujuan diselenggarakannya pendidikan untuk

membentuk karakter bangsa ini sesuai dengan misi kenabian yang dibawa oleh

Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlak manusia. Menggambarkan

misi kenabian di atas yang tepat dijadikan sebagai dasar utama dalam

pelaksanaan pendidikan karakter yang melandasi dasar-dasar lainnya yang

bersifat yuridis-formal.80

Karakter sendiri, ditinjau dari struktur antropologi

kodrati, merupakan sesuatu yang bisa diubah. Untuk itu, perlu dibedakan antara

karakter sebagaimana yang dilihat (character as seen) dan karakter sebagaimana

dialami (character as experienced).81

Karakter sebagai suatu kondisi yang diterima tanpa kebebasan dan

karakter yang diterima sebagai kemampuan seseorang untuk secara bebas

mengatasi keterbatasan kondisinya ini, membuat tidak serta merta jauh dalam

fatalisme akibat determinasi alam ataupun terlalu tinggi optimisme, seolah

kodrat alamiah tidak menentukan pelaksanaan kebebasan yang miliki.82

Karakter, menurut pengamatan seorang filsuf kontemporer bernama Michael

Novak, merupakan campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang

diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana dan kumpulan

orang berakal sehat yang ada dalam sejarah. Sebagaimana yang ditunjukkan

Novak, tidak ada seorangpun yang memiliki semua kebaikan itu,dan setiap orang

memiliki beberapa kelemahan. Orang-orang yang dengan karakter sering dipuji

bisa jadi sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya.83

Langkah-langkah penerapan: pertama, memutuskan kapan mulainnya

persiapan menentukan misi, memilih pembaru tim dan alokasi sumber-sumber.

Dalam tahap ini mulai menentukan fungsi dan proses atau produk dan pelayanan

yang spesifik yang akan dilakukan, termasuk menetapkan tujuan, serta tindakan-

tindakan secara lebih terperinci. Disamping itu, pada tahap ini dibutuhkan

dukungan data awal mengenai hasil-hasil identifikasi variabel kinerja

berdasarkan ukuran-ukuran kebutuhan, keinginan dan harapan-harapan

stakeholders. Variable kinerja merupakan kumpulan yang luas dari faktor

kulitatif dan kuantitatif. Kedua, melakukan riset terhadap operasi-operasi

internasional dengan memfokuskan kepada keefektifan prosese yang sedang

berjalan, mengidentifikasi permasalahan dan mengembangkan pertanyaan-

pertanyaan awal yang kemungkinan dijawab oleh upaya-upaya pembaruan yang

diinginkan dan mengidentifikasi organisasi-organisasi yang terbaik dikelasnya

yang layak dijadikan pembanding. Kesimpulan-kesimpulan hasil riset ini dapat

79

R. Zainuddin Fananie, Pedoman Pendidikan Modern, (Solo: Ikapi, 2011), h. 4 80

Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 99-100. 81

Ngainun Naim, Character Building, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 53 82

Ngainun Naim, Character Building, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 52 83

Thomas Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Kerakter Bagaimana Sekolah

Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), h. 81

Page 90: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

76

76

dijadikan bahan untuk assessment lembaga yang dirumuskan dalam program

operasional. 84

Guru Pendidikan Islam harus berkomitmen untuk mewujudkan

pendidikan multi-budaya dan harus memahami konsep perbedaan budaya

melalui perbedaan etnis, bahasa dan praktik budaya. Untuk mempromosikan

keanekaragaman budaya, guru harus menggunakan metode yang sesuai dengan

keanekaragaman budaya siswa sehingga mereka tidak akan ketinggalan dalam

proses belajar mereka.85

Orientasi ke masa depan (future oriented) merupakan kunci atau isu

pokok dalam merencanakan pendidikan masyarakat yang berubah dengan

kecepatan tinggi. Berikut beberapa strategi pendidikan yang future oriented.

Pertama, guru sebagai pemegang peran kunci dalam pendidikan. Kedua, peserta

didik dalam posisi sebagai sasaran pendidikan. Ketiga, menyediakan model

pendidikan yang bersifat progresif dan antisipatif. Keempat, model

penyelenggara pendidikan yang menempel di belakang atau mengikuti

kehidupan masyarakat.86

Era global dan globalisasi tidak terelakan lagi, juga menimbulkan

perubahan penting dalam berbagai aspek dunia pendidikan. Secara kelembagaan,

globalisasi mendorong terjadinya proses otonomisasi, devolusi, desentralisasi

dan privatisasi pendidikan. Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, orang

biasa menyaksikan gejala desentralisasi, dimana pemerintah lokal dan

masyarakat tempatan semakin memainkan peranan lebih besar dalam merancang

dan menyelenggarakan pendidikan. Pada tingkat pendidikan tinggi, terjadi

peningkatan proses otonomisasi dan privatisasi, dimana peranan pemerintah

semakin kecil dan sebaliknya, peranan stake holders kian membesar.87

Organisasi dalam entrepreneurship dibagi dua, yaitu organisasi yang

mengejar profit dan yang tidak mengejar profit. Sedangkan, konsep

entrepreneurship dalam lembaga pendidikan termasuk organisasi yang tidak

mengejar profit atau keuntungan semata. Jika lembaga pendidikan mendapatkan

profit dari wirausahanya, maka digunakan untuk menunjang penyelenggaraan

lembaga pendidikan agar dapat berjalan dan maju tanpa menggantungkan

anggaran dari pemerintah. Selain itu, keuntungannya mampu mensejahterakan

masyarakat.88

Fenomena keagamaan merupakan perwujudan sikap dan perilaku

manusia yang menyangkut hal-hal yang dipandang suci. Ilmu pengetahuan sosial

dengan caranya masing-masing atau metode, teknik dan peralatannya, dapat

84

Bahtiar Irianto, Yoyon. Kebijakan Pembaruan Pendidikan Konsep, Teori dan

Model, (Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2012), h. 29. 85

Maimun Aqsha Lubis dkk, Multicultural education practice in Malaysia, Journal

Procedia Social and Behavioral Sciences, (2014), (Diakses tanggal 22 April 2019 jam 16.05

WIB). 86

Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis

Pendidikan, h. 118-120 87

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), h. 51. 88

Kiki Saputra, Pendidikan Berbasis Entrepreneurship, (Yogyakarta: DIVA Press,

2015), h. 55

Page 91: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

77

77

mengamati dengan cermat perilaku manusia itu hingga menemukan segala unsur

yang menjadi komponen terjadinya perilaku. Ilmu sejarah mengamati proses

terjadinya perilaku itu, sosiologi menyoroti dari sudut posisi manusia yang

membawanya kepada perilaku itu dan antropologi memperhatikan terbentuknya

pola-pola perilaku itu dalam tatanan nilai yang dianut dalam kehidupan

manusia.89

Secara normatif, pembangunan karakter bangsa merupakan wujud nyata

langkah mencapai tujuan negara, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umun;

mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.90

Sekolah

merupakan lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan

perkembangan peserta didik, termasuk perkembangan intelektualnya. Dalam hal

ini, pendidik hendaknya menyadari benar bahwa perkembangan intelektual anak

terletak di tangannya. Hal senada yang disampaikan Russefenddi dalam motonya

selalu mengatakan, secanggih apapun alat yang digunakan, tetap kunci ada pada

seorang guru.91

Menurut Endang Komara, untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan

yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang

efektif, kreatif dan menyenangkan. Sebagai pendidik akan lebih mampu memilih

model-model pembelajaran yang inovatif dan mengaplikasikannya dalam

pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

Pembelajaran yang efektif akan menjadi vioner bagi terwujudnya sekolah yang

efektif. Sekolah yang efektif inilah yang merupakan tuntutan masyarakat di era

milenium ketiga ini. Pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran yang tidak

membebani peserta didik dan pembelajaran yang bersifat enjoy.92

Pengembangan profesi pendidik (guru) atau tenaga kependidikan

(pengawas) melibatkan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan pengawas dalam

rangka pengalaman ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk

meningkatkan mutu bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga

kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan.93

Dalam mempermudah

penelaahan signifikansi perkembangan kognitif bagi proses belajar peserta didik

diperlukan adanya pemahaman guru yang memadai tentang proses pematangan

89

Taufik Abdullah, dkk, Metodologi Penelitian Agama, (Yogyakarta: Tiara Wicana

Yogya, 1989), h. 1 90

Siti Musdah Mulia & Ira D. Aini, Karakter Manusia Indonesia, (Bandung:

Nuansa Cendekia, 2013), h. 22-23. 91

Sutirna, Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik, (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2013), Hal. 67. 92

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, (Yogyakarta: Media Akademi, 2018), h. 101 93

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan & Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2010), h. 77.

Page 92: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

78

78

fungsi kognitif peserta didik dan proses belajarnya. Selain itu, guru juga perlu

memahami arti pembawaan atau bakat yang terdapat dalam diri peserta didik.94

Suatu perencanaan pendidikan yang sempurna mencakup desain

konseptual awal sampai dengan tahap evaluasi akhir dan terdapat trethment pada

setiap komponen di dalamnya. Antara perencanaan sumber manusiawi dan

perencanaan pendidikan ada perbedaan. Maksud utama perencanaan pendidikan

ialah untuk mendisain kebijaksanaan pendidikan, daerah studi ini meliputi topik-

topik seperti seleksi kurikulum, desain fasilitas fisik, strategi alokasi sumber-

sumber, perhitungan pembiayaan, analisis jadwal pengajian dan proyek populasi

siswa.95

Inovasi pendidikan berupa pengembangan total quality manajemen

pendidikan. Dibidang pendidikan secara fungsional dalam struktur organisasi

lembaga pendidikan terbagi atas tiga tingkatan, pertama quality control,

diperankan oleh para guru sebagai lini terdepan pelaksanaan proses

pembelajaran, kedua, quality assurance, dijalankan oleh para pemimpin.

Menengah yang dalam hal ini menjadi tingkat jurusan atau prodi, ketiga quality

management yaitu merupakan tanggungjawab pucuk pimpinan organisasi.96

Dalam semua definisi yang digunakan untuk inovasi, perubahan atau

peningkatan proses atau produk merupakan hal biasa.97

Sesuai dengan fitrahnya, manusia terdiri dari tiga dimensi, yaitu jasad,

akal dan ruh. Ketiga dimensi dalam diri manusia harus dipelihara agar seimbang

(tawazun). Jika diri manusia hanya dipelihara fisiknya saja, sementara akal dan

ruh tidak diperhatikan, maka manusia yang demikian hanya akan kuat fisik dan

jasad, tapi memiliki hati yang kering dan gersang, sehingga hidupnya hampa dan

tidak tentram. Begitu juga halnya jika manusia yang diasah hanya otaknya saja,

sedangkan fisik dan ruhaninya tidak dijaga, maka manusia itu ibarat orang yang

memiliki ilmu pengetahuan, tapi jasadnya sakit-sakitan, hatipun tidak tentram

dan ruhaninya tumpul.98

Pendidikan diibaratkan menyalakan api semangat dan kreativitas supaya

bisa menggarap potensi eksternalnya untuk masa sekarang dan masa mendatang.

Pendidikan yaitu bagaimana mengeluarkan sesuatu. Tetapi untuk merealisasikan

berbagai potensi yang dimiliki itu, jalan yang ditempuh manusia tidak mulus,

tidak mudah dan tidak murah harus ada yang dikorbankan.99

Dalam hubungan

94

Muhibbin Syah, Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada, 2016), h. 178. 95

Oemar Hamalik, Perencanaan Dan Manajemen Pendidikan, (Bandung: CV.

Mandar Maju, 1991), h.72-73. 96

Fachruddin Saudagar & Ali Idrus. Pengembangan Profesionalitas Guru

(Jakarta:Gp Press, 2009), h. 89-90 97

Samih Mahmoud Al-karasneh, Ali Mohammad Jubran Saleh, Islamic perspective

of creativity: A model for teachers of social studies as leaders, Journal Social and

Behavioral Sciences, (Januari 2010), (Diakses tanggal 24 April 2019 jam 15.28 WIB). 98

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005), h. 69 99

Hudaya Latuconsina, Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif dan

Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia, h. 23

Page 93: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

79

79

kepemimpinan pendidikan, terdapat tiga macam pendekatan dalam aplikasi

dalam pendidikan, pertama pendekatan sifat, perilaku dan situasional sangat

diperlukan. Ketiga tiganya merupakan variable pokok yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dan ketidak berhasilan dalam aplikasi pendidikan. Pendekatan sifat-

sifat sangat diperlukan dalam kepemimpinan aplikasi pendidikan. Sebagai

pendidik, guru dan pendidik lainnya diharapkan menjadi suri tauladan dalam

mengaplikasikan pendidikan. Memiliki sifat yang baik kepada anak-anak dan

antar pendidik yang lainnya.

Pendekatan perilaku merupakan konsep kepemimpinan yang dengan

prinsip-prinsip mendidik. Tidak seorangpun akan mengingkari bahwa salah satu

fungsi pendidikan untuk mengubah tingkah laku, apakah itu tingkah laku siswa

ataupun tingkah laku subjek didik lainnya. Setiap pendidik di dalam melakukan

tugasnya perlu memperhatikan dan menyesuaikan diri dengan perilaku subjek

didiknya, baik perilaku sebagai individu maupun perilaku kelompok.100

Fenomena keagamaan merupakan perwujudan sikap dan perilaku

manusia yang menyangkut hal-hal yang dipandang suci. Ilmu pengetahuan sosial

dengan caranya masing-masing atau metode, teknik dan peralatannya., dapat

mengamati dengan cermat perilaku manusia itu hingga menemukan segala unsur

yang menjadi komponen terjadinya perilaku. Ilmu sejarah mengamati proses

terjadinya perilaku itu, sosiologi menyoroti dari sudut posisi manusia yang

membawanya kepada perilaku itu dan antropologi memperhatikan terbentuknya

pola-pola perilaku itu dalam tatanan nilai yang dianut dalam kehidupan

manusia.101

Kreatif merupakan sikap yang dimiliki seseorang yang diwujudkan

dalam perilaku yang menghasilkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri,

keluarga, masyarakat dan bangsa. Lahirnya individu dan kelompok,yang

berkreatif merupakan hasil salah satu pendidikan karakter atau budi pekerti.

Kreatif merupakan watak kerja keras, beretos kerja tinggi, bertanggung jawab

menyelesaikan pekerjaan agar tuntas.102

Teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran moral di Indonesia seharusnya dikembangkan dengan berpijak

pada informasi tentang karakteristik siswa dan budayanya. Pada tahap penalaran

moral mana mereka berbeda, bagaimana kepercayaan eksistensial atau iman,

empati dan peran sosial mereka. Ini semua amat diperlukan oleh para guru,

pendidik, teknolog dan perancang pembelajaran dalam upaya pengembangan

program-program pembelajaran moral dan produksi sumber-sumber belajar

moral, seperti buku-buku teks, program-program audio, video, tv, maupun

program pendidikan moral melalui komputer.103

100

Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervise Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), h. 45-46. 101

Taufik Abdullah, dkk, Metodologi Penelitian Agama, (Yogyakarta: Tiara

Wicana Yogya, 1989), h. 1 102

Maswardi M. Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa Edisi 2, (Yogyakarta:

Calpulis, 2015), h. 36. 103

C. Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.17

Page 94: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

80

80

Praktek kegiatan mendidik yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya

yang dilakukan oleh umat manusia dimuka bumi ini terkadang terjadi secara

berulang dan dan kurang mendapatkan evaluasi yang cukup oleh para pelakunya,

termasuk oleh orang-orang yang menanamkan dirinya sebagai pendidik

sekalipun. Sebagian dari mereka melakukan praktek ini dari hari kehari. Hal

tersebut lazim terjadi pada beberapa pendidik di lembaga pendidikan informal

dan nonformal, bahkan juga pendidikan formal.104

Karakter menjadi sesuatu yang baik, misalnya terkait dengan sikap jujur,

toleransi, kerja keras, adil dan amanah. Akan tetapi, tanpa disertai iman yang

kuat kepada Allah, karakter tersebut mungkin akan melampaui batas-batas ajaran

agama dalam hal ini agama Islam. Sebagai contoh, karakter toleransi harus

dibatasi dengan keimanan. Seorang muslim yang baik boleh bertoleransi kepada

umat lain dalam urusan muamalah ataupun dalam bermasyarakat. Muslim yang

baik harus menghargai hak-hak umat lain selama tidak menganggu keimanan

kepada Allah. Akan tetapi, seorang muslim tidak boleh bersikap toleransi

terhadap kemusyrikan atau kemungkaran karena setiap muslim berkewajiban

menjalankan amar makruf nahi mungkar.105

Dengan karakter pendidikan

menemukan ruhnya dan kehidupan menemukan esensinya. Apakah yang lebih

berharga dari seorang guru ketika dia berhasil menemani perjalanan anak

didiknya untuk menemukan hakikat kehidupan.106

Strategi pembangunan karakter bangsa melalui program pendidikan

memerlukan dukungan penuh dari pemerintah yang dalam hal ini berada di

jajaran kementerian pendidikan nasional. Oleh karena itu, fasilitas yang perlu

didukung berupa hal-hal sebagai berikut.

1) Pembangunan karakter dasar dan perangkat kurikulum, inovasi pembelajran

dan pembudayaan karakter, standardisasi perangkat dan proses penilaian,

krangka dan standardisasi media pembelajaran yang dilakukan secara

sinergis oleh pusat-pusat dilingkungan badan penelitian dan pengembagan

pendidikan nasional.

2) Pengembangan satuan pendidikan yang memiliki budaya kondusif bagi

pembangunan karakter dalam berbagai modus dan konteks pendidikan usia

dini, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi dilakukan

secara sistemik oleh semua direktorar terkait di lingkungan kementerian

pendidikan nasional.

3) Pengembangan kelembagaan dan program pendidikan non formal dan

informal dalam rangka pendidikan karakter melalui berbagai modus dan

konteks dilakukan secara sistemik oleh semua direktorat terkait dilingkungan

direktorat jenderal pendidikan usia dini, non formal dan informal.

104

Arif Rohman, Memahami pendidikan Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: LaksBang

Mediatama Yogyakarta: 2009), h. 13 105

Ridwan Abdullah Sani & Muhammad Kadri. Pendidikan Karakter

Mengembangkan Karakter Anak Yang Islami, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 8. 106

Ana Farida, Pilar-Pilar Pembangunan Karakter Remaja, (Bandung: Nuansa

Cendikia, 2013), h. 145.

Page 95: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

81

81

4) Pengembangan dan penyegaran kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan, baik di jenjang pendidikan usia dini, dasar, menengah maupun

pendidkan tinggi yang relevan dengan pendidikan karakter dalam berbagai

modus dan konteks dilakukan secara sistemik oleh semua direktorat terkait.

5) Pengembangan karakter peserta didik di perguruan tinggi melalui penguatan

standar isi dan proses, serta kompetensi pendidikan untuk kelompok mata

kuliah pengembangan kepribadian (MPK) dan mata kuliah berkehidupan

bermasyarakat (MBB) penelitian dan pengembangan pendidikan karakter,

pembinaan lembaga pendidikan tenaga kependidikan, pengembangan dan

penguatan jaringan informasi profesional pembangunan karakter dilakukan

secara sistemik oleh semua diektorat terkait.107

Konsep manajemen berbasis entrepreneurship dalam lembaga

pendidikan sangat membantu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Pada hakikatnya, konsep entrepreneurship menekankan efektivitas dan

kreativitas untuk meningkatkan produktivitas serta menjaga kualitas dan mutu

pendidikan. Begitu juga konsep pemasaran. Intinya, memuaskan para konsumen.

Dengan konsep pemasaran jasa pendidikan, pengelola mengetahui keinginan

konsumen. Sehingga, upaya memuaskan konsumen dapat diperoleh melalui

pemasaran.108

Membangun karakter memang bukan tugas sederhana. Karena

didefinisikan sebagai perpaduan ciri khas dan kualitas seseorang yang

membedakan seseorang dari yang lain, jelas bahwa karakter merupakan hasil

yang tercapai setelah menyisihkan ratusan pilihan. Dengan demikian, jelas

bahwa karakter menjadikan sesuatu yang bisa dibangun. Setelah mengalami

berbagai ujian, karakter itu akan terbentuk dan menjadi kuat dan menjadi

landasan gerak kehidupan selamanya. Tentu semua orang yang terlibat dalam

pendidikan bertanggung jawab dalam terbangunnya karakter peserta didik.

Tugas besar yang disandang guru berkaitan dengan karakter anak didiknya dalah

menanamkannya pada remaja yang tengah meghadapi berbagai perubahan

dalam hidupnya. Tugas ini hanya bisa berjalan dengan cara pandang positif,

bahwa masa remaja merupakan awal yang baik untuk berubah menjadi lebih

baik untuk brerubah menjadi lebih baik, lebih mandiri dan lebih

bertanggungjawab. Diusia ini, remaja mulai mampu menangkap pesan

lingkungan dengan jelas, baik secara tersurat maupun tersirat.109

Hasil dari penelitian ini merupakan sesuatu yang baru atau

penyempurnaan dari produk sebelumnya, terdapat pembelajaran-pembelajaran

mandiri yang menciptakan atau menyempurnakan sesuatu yang sudah ada.

Dalam kajian inovasi kegiatan kemah dakwah siswa mampu menggali

107

Sita Acerylena, Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara, (Malang: Madani,

2018), h.6-7 108

Kiki Saputra, Pendidikan Berbasis Entrepreneurship, (Yogyakarta: DIVA

Press, 2015), h. 564 109

Ana Farida, Pilar-Pilar Pembangunan Karakter Remaja, (Bandung: Nuansa

Cendikia, 2013), h. 144

Page 96: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

82

82

kemampuan dirinya sebagai penerus yang menghayati permasalahan masyarakat

serta mampu menyebarluaskan program pemberdayaan masyarakat untuk

memberikan umpan balik pada pengembangan dirinya masing-masing,

membantu pemerintah desa Batulawang untuk mempercepat gerak pembangunan

masyarakat dalam menyiapkan kader-kader, membantu meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan, menerapkan jiwa kemandirian, kepemimpinan

dan kewirausahaan serta mengajarkan hidup berdampingan antar masyarakat.

Page 97: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

83

83

BAB IV

EVALUASI KEGIATAN KEMAH DAKWAH

A. Evaluasi Kemah Dakwah dalam bidang Agama, Pemerintah dan

Masyarakat

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam sistem

pembelajaran pada khususnya dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya,

kegiatan evaluasi merupakan bagian integral dalam setiap proses pembelajaran,

termasuk kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. Dalam dekade ini

dunia pendidikan telah mengalami banyak perubahan. Selama satu waktu

perubahan itu sedemikian cepat. Diatara contoh perubahan tersebut ialah

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP), mamajemen sekolah terpusat menjadi mamajemen berbasis

sekolah (MBS), pengajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat

pada siswa dan standar nasional pendidikan.1

Saat ini menurut Mukhtar, banyak orang yang melakukan kegiatan

evaluasi, tetapi tidak mempunyai pemahaman yang utuh terhadap istilah evaluasi

tersebut. Hal ini tentunya dapat menimbulkan masalah dalam proses pendidikan.

Aktivitas evaluasi yang tidak memenuhi syarat sebagai suatu konsep pendidikan

mengakibatkan banyaknya pelaksanaan aktivitas evaluasi Pendidikan Agama

Islam yang bersifat parsial saja.2

Evaluasi paska kegiatan kemah dakwah ini menjadi langkah selanjutnya

setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan, maka siswa dapat mengakhiri

kegiatan kemah dakwah dan di buktikan dengan surat keterangan selesai dari

kepala desa, lalu selanjutnya, peserta dapat menyusun laporan kemah dakwah.

Yang dimaksud dengan laporan kemah dakwah adalah karya tulis yang disusun

oleh siswa yang isinya berupa informasi berbagai hal yang dialami dan

dilakukan oleh siswa selama melaksanakan kegiatan kemah dakwah.

Berikut beberapa ketentuan pembuatan laporan kemah dakwah yaitu:

a) Laporan dibuat secara berkelompok;

b) Laporan ditulis setelah siswa melaksanakan kemah dakwah;

1 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta:Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 66 2 Lihat Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Misaka

Galiza, 2003), Cet. II., h. 148. Terkait dengan evaluasi, Tylor dalam teorinya,

mengemukakan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mengembangkan suatu kebijakan yang

bertanggung jawab mengenai pendidikan, See Tylor, Basic Principles of Curriculum and

Intruction (Chicago: Chicago University Press, 1967), p. 13. Sedangkan Cronbach,

menyebutkan bahwa tujuan evaluasi adalah membuat keputusan. See Lee J. Cronbach,

Course Improvement Through Evaluation (USA: The Tearchers` College Record, 1963), p.

44. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari kegiatan evaluasi adalah untuk

membuat keputusan, termasuk keputusan dalam Pendidikan Agama Islam di sekolah.

Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011), h.

Page 98: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

84

84

c) Dalam penulisan laporan, siswa akan dibimbing oleh guru pembimbing

lapangan sesuai dengan kelompok masing-masing;

d) Sebelum diserahkan kepada sekolah, laporan kemah dakwah harus sudah

ditandatangani oleh guru pembimbing lapangan;

e) Laporan ditulis komputer dengan ketentuan: jarak tulisan dua spasi,

menggunakan huruf times new roman dengan ukuran 12, menggunakan

kertas berukuran A4, margin atas dan margin kiri 4 cm, sedangkan margin

kanan dan bawah berukuran 3 cm;

f) Laporan disususn secara deskriptif, yaitu menjelaskan atau menggambarkan

fakta, data-data, gambar dan foto-foto yang ditemukan di lapangan dan

analitis, yaitu menilai sejauh mana efektivitas pelaksanaan dan hasil kemah

dakwah, baik bagi siswa, sekolah, maupun masyarakat;

g) Laporan dibuat dalam tiga rangkap masing-masing untuk sekolah, guru

pembimbing lapangan, kepala desa dan arsip siswa, selambat-lambatnya dua

minggu setelah selesai kemah dakwah.

Penilaian kemah dakwah di lihat dari kegiatan siswa. Komponen-

komponen penilaiannya ada yang diambil dari siswa pribadi dan ada juga yang

diambil berdasarkan kelompok. Beberapa ketentuan dalam penilaian kemah

dakwah adalah sebagai berikut :

1. Penilaian dilakukan oleh pejabat atau tokoh masyarakat, guru pembimbing

lapangan berkoordinasi dengan sekolah;

2. Rentang penilaian adalah 0 s.d 100;

3. Komponen yang dinilai, kualifikasi penilaian, bobot penilaian dan penilai

kemah dakwah adalah sebagai berikut:3

KOMPONEN KUALIFIKASI BOBOT PENILAI

Kualitas dan dampak

kegiatan

Kelompok 40 % Pejabat atau

tokoh

masyarakat

Peran dan keaktifan

siswa dalam kegiatan

Individu 20 % Guru

pembimbing

lapangan

Kualitas laporan Kelompok 25 % Sekolah

Peran dan keaktifan Individu 15 % Guru

3 Agus Wahyudi, Buku Panduan Kelompok Kemah Dakwah , h. 24

Page 99: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

85

85

dalam penyusunan

laporan

pembimbing

Setelah para peserta selesai menyusun laporan kegiatan kemah dakwah,

selanjutnya sekolah menjadwalkan sidang akhir evaluasi kegiatan dengan

ketentuan nilai dari 4 faktor di atas. Adapun dalam pelaksanaan pelaporan

peserta dipanggil perkelompok di dalam satu ruangan selanjutnya setiap siswa

melaporkan hasil program yang telah dilaksanakan selama kegiatan kemah

dakwah di desa Batulawang kepada 2 penguji. Para penguji yang bertugas

mengevaluasi kegiatan kemah dakwah yaitu: H. Taufik Hidayat, S.Ag., Ai

Maskuroh, SE., Ayi fauzul Jamil, S.Pd., Ahmad Hamdan Malik, A.Md., Agus

Wahyudi, S.Pd., Popi Syafiah, S.Pd.I., Uuh Suhaemi, S.Pd., Faisal Idris, S.Pd.

Dalam pendidikan aplikatif sangat penting adanya evaluasi pembelajaran

untuk mengukur sejauh mana siswa paham dengan pendidian yang diterima juga

pengaplikasiannya. Evaluasi pembelajaran yang kegiatannya dalam lingkup

kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran

kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh seorang guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru, evaluasi

pembelajaran merupakan media yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajar,

karena melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang

pencapaian hasil belajar. Disamping itu dengan evaluasi seorang guru juga akan

mendapatkan informasi tentang materi yang telah digunakan, apakah dapat

diterima oleh para siswa atau tidak.4

Pembelajaran yang dapat di ambil dalam kegiatan kemah dakwah yaitu

menumbuhkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan masyarakat,

kreatif untuk pengalaman masa depan,5 senantiasa mandiri dalam menjalankan

kegiatan sehari-hari, sekaligus dapat menggali potensi publik speaking ketika

belajar mengajar di SD atau SMP karena dibutuhkan keahlian dan kesabaran

sehingga menjadikan peserta lebih giat dalam mengingat kembali hal-hal yang

pernah dipelajari di sekolah, dapat berbaur langsung dengan masyarakat

sehingga tergali potensi, mendapatkan ilmu dari berbagai bidang yang

dilaksanakan dalam kegiatan kemah dakwah sehingga faham cara

mengembangkan suatu bidang usaha baik itu industri, pertanian perternakan, ,6

mengetahui bagaimana cara pengembangan produk rumahan untuk dipasarkan

dan memiliki lebel sendiri,7 dalam besosialisasi dengan masyarakat tidak merasa

canggung lagi,8 peserta dapat memahami arti sosial masyarakat dan dapat

memperpanjang silaturahmi dengan masyarakat sampai sekarang.9 Selain itu, ada

4 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008), h. 5 5 Wawancara dengan Yulianah, tanggal 2 November 2019, Di Cianjur

6 Wawancara dengan Ucu Anisa, tanggal 2 November 2019, Di Cibadak Pesantren

7 Wawancara dengan Islamiati, tanggal 2 November 2019, Di Nagrak

8 Wawancara dengan M Akmal Muharam, tanggal 2 November 2019, Di Cianjur

9 Wawancara dengan Suci Sumiati, tanggal 2 November 2019, Di Cinegah Girang

Page 100: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

86

86

beberapa pendapat peserta paska melaksanakan kegiatan kemah dakwah yaitu,

salah satu program yang pernah digarap yaitu bidang perkebunan sampai saat ini

pembelajaran mengenai tanaman di aplikasikan dalam dunia kerja,10

melatih

sosial para peserta didik, 11

mengerti karakter masyarakat dengan baik, belajar

arti sabar, solidaritas yang tinggi ketika menghadapi masalah,12

karena hidup di

masyarakat itu tidak mudah dan harus terus belajar,13

dapat mengamalkan ilmu-

ilmu yang didapat, belajar mandiri,14

tahu bagaimana proses yang terjadi di

masyarakat, meningkatkan mentalitas peserta kemah dakwah.15

respon positif

dari sikap masyarakat begitu antusias terhadap kegiatan kemah dakwah yang

mensupport sebagian mata pencaharian mereka salah satu contohnya dalam

pendidikan pertanian dan perdagangan,16

tahu tata cara terjun langsung ke

masyarakat atau wiayah baru,17

manusia sebagai insan akademik dan mahluk

sosial akan merasakan bahwa kepribadian manusia perlu di rubah agar menjadi

lebih baik lagi.18

Pendapat lain pembelajaran yang bisa diambil dari kegiatan kemah

dakwah yaitu belajar memposisikan diri di tengah-tengah masyarakat, belajar

team work, belajar cara memahami teman,19

manis pahitnya berbaur dengan

masyarakat, mengenal kegiatan sehari-hari masyarakat, juga dapat meneliti

tingkat perkembangan pendidikan di desa tersebut,20

mempunyai kepercayaan

dan jiwa sosial yang tinggi, kreatif, ulet dan pantang menyerah,21

mengetahui

secara outentik kehidupan bermasyarakat, mengetahui sifat banyak manusia

antara satu dengan yang lainnya,22

dapat belajar mengenai berbagai bidang

sekaligus berbaur dengan masyarakat,23

mendewasakan fikiran, belajar

bertoleransi,24

mengenal tradisi dan adat didaerah tersebut.25

10

Wawancara dengan Anisa Amanatullah, tanggal 1 November 2019, Di Taman

Bunga Nusantara 11

Wawancara dengan Anisa Amanatullah, tanggal 1 November 2019, Di Taman

Bunga Nusantara 12

Wawancara dengan Suci Sumiati, tanggal 2 November 2019, Di Cinegah Girang 13

Wawancara dengan Hamid Solehudin, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 14

Wawancara dengan Dede Rusmilawati, tanggal 1 November 2019, Di SMA Plus

Tauhidul Afkar 15

Wawancara dengan Septiandi Abdul Haris, tanggal 1 November 2019, Di

Koperasi Cibadak Pesantren 16

Wawancara dengan Ulfi Rahmah, tanggal 4 November 2019, Di Jakarta 17

Wawancara dengan Kris Ibnu Sina, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 18

Wawancara dengan Yulianah, tanggal 2 November 2019, Di Cianjur 19

Wawancara dengan Siti Najiah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah Girang 20

Wawancara dengan Mimi Hanipah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang 21

Wawancara dengan Siti Nafisah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah Girang 22

Wawancara dengan Dudi Ridwan, tanggal 27 April 2019, Di Sekolah eti

rohimah 23

Wawancara dengan Suryani, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 24

Wawancara dengan Rida Awaliyah, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas

Page 101: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

87

87

Evaluasi terhadap kompetensi seseorang mengacu pada standar

kompetensi kerja yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tertentu, menjadi

mungkin untuk asesor menilai kompetensi seseorang terhadap orang-orang yang

diperlukan dalam pekerjaan tertentu. Penilaian ini dapat terjadi dengan cara

evaluasi perilaku dengan indikator standar kompetensi kerja dengan tingkat

kemampuan yang dibutuhkan dalam pekerjaan menggunakan beberapa metode

(uji-psychomotor, cognitive dan affective) untuk menilai masing-masing kriteria.

Misalnya seorang pelajar melakukan inseminasi buatan mungkin pertama-tama

harus menunjukan penguasaan “Aturan menginseminasi buatan” yaitu

keamanan, keselamatan kerja, organisasi inseminasi buatan dan lainnya.

Kemudian peserta dapat fokus pada unit kompetensi khusus, yaitu menangani

alat IB, merencanakan penggunaan semen beku. Setelah peserta menunjukkan

kompetensi pada unit kompetensi di atas, selanjutnya melaksanakan inseminasi

buatan dan melakukan evaluasi hasil inseminasi buatan.26

Kegiatan evaluasi dalam pendidikan agama Islam dilaksanakan untuk

menilai proses dan hasil belajar siswa. Evaluasi harus mencakup ketiga aspek

kemampuan hasil belajar peserta didik, baik kognitif, afektif mapun psikomotor.

Oleh karena itu, pencapaian hasil belajar harus merujuk kepada ketiga aspek

tersebut. Evaluasi aspek kognitif meliputi semua unsur pokok keimanan dan

akhlak dan evaluasi aspek psikomotorik penekanannya pada unsur pokok ibadah

dan Al-Qur`an.27

Evaluasi hasil proses pembelajaran dikerjakan peserta dalam suatu

kondisi yang sengaja diciptakan dengan demikian para peserta akan terdorong

untuk menunjukan kompetensinya termasuk kemampuan tersembunyi. Diakui

evaluasi seakurat apapun tidak akan terhindar seratus persen dari unsur

subjektivitas, namun demikian unsur tersebut akan dapat ditekan sekecil

mungkin sehingga putusan yang diambil dari suatu evaluasi akan lebih mengarah

pada objektivitas. Maksudnya untuk menetapkan apakah peserta dapat

melanjutkan belajar ke materi berikutnya atau harus mengulang materi pokok

bahasa yang bersangkutan. Untuk keperluan ini dibutuhkan data objektif tentang

kemajuan belajar peserta melalui evaluasi.28

Pendidikan menjadi seperangkat

hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan

kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan

pendidikan itu. Dalam pembukaan UUD 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa,

kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan yang hanya

berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan menyeluruh

yang mengandung makna lebih luas.29

25

Wawancara dengan Dede Sopia Zahra, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 26

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 11-12 27

Lihat Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI (Palembang: IAIN Raden Fatah Press,

2008), Cet. IV., h. 44 28

Sri Teguh Waluyo, Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, h. 115. 29

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoretis Dan Aplikatif, h. 6-7.

Page 102: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

88

88

Dalam interaksi kegiatan pembelajaran di kelas, guru mempunyai

peranan yang sangat penting. Guru harus berusaha secara terus-menerus

membantu peserta didik dalam menggali dan mengembangkan potensinya. Salah

satu cara guru membantu peserta didik dengan memilih dan menentukan strategi

pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Afrisanti

Lusita, bagi seorang guru agar dapat mengajar dengan baik dan memerlukan

sebuah strategi pembelajaran yang dapat mengantarkannya kepada kesuksesan

pembelajaran.30

Solusi masalah ini didasarkan pada pendekatan kompleks untuk

pendidikan dan dukungan wirausahawan berdasarkan teknologi pendampingan

dan program pendidikan dasar, serta membentuk lingkungan yang bermanfaat

untuk mengimplementasikan ide-ide wirausaha melalui penyesuaian kerangka

hukum dan dukungan finansial dari usaha. Mengingat bahwa, program

pendidikan menjadi bagian integral dari sistem kewirausahaan dan memiliki

karakter yang sistematis dan berkelanjutan. Program pendidikan di sektor

ekonomi inovasi sangat penting, ketika kewirausahaan muncul berdasarkan

penemuan teknis dan teknologi dan penemu mengubah pekerjaannya menjadi

kegiatan kewirausahaan.

Dari berbagai upaya dan peralatan dilakukan manusia untuk

meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya dengan jalan

menerapkan pengetahuan. Secara metodologis oleh Keraf dinyatakan bahwa

dalam gejala terbentuknya pengetahuan manusia, dapat dibedakan antara dua

kutub berbeda dari gejala pengetahuan manusia itu, yaitu antara kutub pengenal

dan kutub yang dikenal atau antara subjek dan objek. Kendati keduanya dapat

dibedakan secara jelas dan tegas, untuk bisa terbentuknya pengetahuan,

keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Supaya ada pengetahuan,

keduanya harus ada. Hal yang satu tidak dapat dipisahkansatu sama lain.

Keduanya merupakan suatu kesatuan asasi bagi terwujudnya pengetahuan

manusia.31

Anak-anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka mereka

belajar dengan cara melakukan, penggunaan indera mereka, menjelajahi

lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-peristiwa di

sekitar. Mereka belajar dari pengalaman langsung dari pengalaman nyata

(menulis surat untuk temannya, menanam bunga, mengukur benda-benda di

sekitar dan sebagainya) maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman

yang menyentuh perasaan mereka (seperti membaca buku, melihat lukisan,

mengunjungi suatu tempat). Keterlibatan yang aktif dengan objek-objek ataupun

gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk

berfikir, menganalisa dan menemukan pemahaman konsep baru dan

30

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, (Yogyakarta: Media Akademi, 2018), h. 105 31

Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 19-

20.

Page 103: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

89

89

mengintegrasikannya dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.32

Dalam dunia pendidikan, dapat dikatakan bahwa ujung tombak dalam

tercapainya tujuan pendidikan terletak pada proses pembelajaran. Proses

pembelajaran yang efektif, efisien dan inovatif menjadi tuntutan yang tak dapat

dihindari. Dengan demikian, peran guru sebagai pendidiklah yang menjadi kunci

utama proses ini. Setidaknya, bagaimana seorang guru dapat menggunakan

berbagai model pembelajaran yang dapat membantu para siswa untuk belajar

secara efektif dan efisien.33

1. Kemah Dakwah dalam bidang Agama

Islam memang tidak pernah membedakan antara ilmu agama dan ilmu

umum (keduniaan) dan tidak berpandangan dikotomis mengenai ilmu

pengetahuan. Namun demikian, dalam realitas sejarahnya justru supremasi lebih

di berikan kepada ilmu-ilmu agama (al’-ulum al-diniyah) sebagai jalan tol untuk

menuju Tuhan. Pada priode pertengahan, lembaga pendidikan Islam (terutama

madrasah sebagai pendidikan tinggi atau al-jami’ah) tidak pernah menjadi

universitas yang difungsikan semata-mata untuk mengembangkan tradisi

penyelidikan bebas berdasarkan nalar. Banyak diabdikan kepada Al’-Ulum Al-

Diniyah (ilmu-ilmu agama) dengan penekanan pada fiqih, tafsir dan hadis.

Sementara ilmu-ilmu non agama (keduniaan), terutama ilmu-ilmu alam dan

eksakta sebagai akar pengembangan sains dan teknologi, sejak awal

perkembangan madrasah dan al-jami’ah sudah berada dalam posisi marginal.34

Program-program kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta kemah

dakwah, dalam bidang keagamaan yaitu, pengajian di majelis taklim masjid Al-

Ikhlas desa Batulawang secara bergilir sesuai dengan jadwal pengajian ibu-ibu

setiap pagi pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 dan pengajian bapak-bapak

di mulai dari selesai sholat berjamaah magrib sampai jam 20.00 serta shalat

berjamaah setiap subuh, magrib dan isya di masjid Al-Ikhlas. Selain itu yang

masih berkaitan dengan bidang keagamaan yaitu bidang pendidikan membantu

kegiatan belajar Al-Quran di TPQ Al-Husna dan membaca serta belajar bahasa

Arab tingkat umum setiap sore di RT. 05/ RW.02 sekretariat puteri belakang

desa Batulawang.35

Guru diharapkan siap memproses pembelajaran melalui model

pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student centered

instruction) peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran (active learning) dan

pencapaian pembelajaran juga mengarah kepada pemenuhan dan keseimbangan

antara pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (soft skill dan

32

Hamzah B.Uno, Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif

Lingkungan Kreatif Efektif Menarik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), h. 76. 33

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, (Yogyakarta: Media Akademi, 2018), h. 101 34

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,

(Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada, 2014), h. 33 35

Agus Wahyudi, Buku Panduan Kemah Dakwah , h. 19

Page 104: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

90

90

hard skill) dengan memuat strategi pembelajaran, metode pembelajaran yang

bervariatif dengan menggunakan teknologi kekinian dan teknik pembelajaran

yang spesifik, individu dan unik.36

Inovasi pendidikan agama Islam pada pengembangannya terdapat

dalam, yaitu pertama, pengembangan kurikulum; contohnya pengembangan

pembelajaran PAI berbasis multikultural, pengembangan media dan sumber

pembelajaran, pengembangan pembelajaran PAI bermodel ramah lingkungan

(go green), pengembangan evaluasi pembelajaran PAI dari kognitif oriented

menjadi afektif oriented. Kedua, pengembangan administrasi. Ketiga,

pengembangan sumber daya manusia, contohnya mengadakan out bound kreatif

untuk seluruh manusia yang terlibat dalam pengembangan PAI. Keempat,

pengembangan sarana dan prasarananya. Kelima, pengembangan nilai-nilai

dasar (intagible asset) lembaga pendidikan, contohnya mengadakan kegiatan

shalat duha dengan keyakinan bahwa ilmu yang didapat bisa bermanfaat.37

Dibutuhkan kreativitas dan keterampilan guru dalam memilih dan

menggunakan strategi pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan

karakteristik peserta didik dan situasi kondisi yang dihadapi. Jika dikategorikan

pada jenisnya, paling tidak terdapat dua jenis stretegi pembelajaran, yaitu:

strategi ekspositorik, strategi ekspositorik ini menyiasati semua unsur sistem

pembelajaran yang mengarah pada tersampaikannya informasi (materi

pembelajaran) kepada siswa secara langsung dan strategi heuristik, strategi

heuristik ini menyiasati agar unsur-unsur sistem pembelajaran mengarah pada

pemberdayaan anak menjadi aktif dalam mencari dan menemukan sendiri fakta,

prinsip dan konsep yang mereka butuhkan, sedangkan peran guru menjadi

pembimbing dan atau oganisasi/ fasilitator.38

2. Kemah Dakwah dalam bidang Pemerintah

Program-program kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta kemah

dakwah, meliputi pemerintahan yaitu, bidang pembangunan masyarakat desa:

peningkatan administrasi desa Batulawang salah satunya merekapitulasi data

Kartu Indonesia Pintar (KIS); menjalankan kegiatan Kangmas (Kantong

Masyarakat) mengumpulkan sampah menjadi uang, gotong royong merenovasi

depan masjid Al-Kohar dan WC umum, bekerjasama dalam pembinaan karang

taruna.di desa Batulawang. Dalam bidang kesehatan membantu di puskesmas

desa Batulawang dalam mengelola administrasi keseharian masyarakat yang

berobat, menerapkan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) TK Assyifa

serta dalam rangkaian penutupan melaksanakan kegiatan donor darah secara

gratis di kantor wilayah desa.

36

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, (Yogyakarta: Media Akademi, 2018), h. 101 37

Muhaimin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Lkis Pelangi

Aksara, 2015), h. 19-20 38

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, (Yogyakarta: Media Akademi, 2018), h. 106

Page 105: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

91

91

Project citizen merupakan satu instructional trethment yang berbasis

masalah untuk mengembangkan pengetahuan, kecakapan dan watak

kewarganegaraan demokratis yang memungkinkan dan mendorong keikutsertaan

dalam pemerintahan dan masyarakat sipil. Program ini mendorong para siswa

untuk terlibat secara aktif dengan organisasi-organisasi pemerintah dan

masyarakat sipil untuk memecahkan suatu persoalan di sekolah atau di

masyarakat guna mengasah kecerdasan sosial dan intelektual yang penting bagi

kewarganegaraan demokratis yang bertanggungjawab.39

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian banyak pihak, misalnya,

pemerintah telah mengagendakan pentingnya pendidikan karakter diterapkan

disekolah-sekolah dan telah menjadi kebijakan nasional yang dituangkan dalam

peraturan perundang-undangan. Pendidikan karakter sangatlah penting karena

karakter akan menunjukan siapa diri sebenarnya, karakter akan menunjukan

bagaimana seseorang membuat keputusan, karakter menentukan sikap, perkataan

dan perbuatan seseorang, sehingga menjadi identitas yang menyatu dan

mempersonalisasi terhadap dirinya, sehingga mudah membedakan dengan

identitas yang lain. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Mufid bahwa karakter

membentuk ciri khusus suatu etnis lain. Kualitas yang menggambarkan suatu

karakter bersifat unik, khas yang mencerminkan pribadi atau entitas dimaksud

yang akan selalu nampak secara konsisten dalam sikap dan perilaku individu

atau entitas dalam menghadapi setiap permasalahan.40

Pendidikan yang tinggi tidak identik dengan pendidikan yang baik, bila

baik yang dimaksud disini yaitu memiliki nilai keutamaan dan akhlak dalam

dirinya disertai keikhlasan dalam berbuat dan menjaga diri dari hal-hal yang

dilarang, baik menurut ajaran agama maupun norma sosial. Kebaikan yang

melekat pada diri bangsa ini sesungguhnya diwarisi dari pribadi-pribadi leluhur

yang religius. Nilai-nilai yang terkandung dalam Islam berbeda dengan nilai-

nilai umum masyarakat. Akhlak, misalnya, mengandung pengertian sifat jiwa

yang melekat dalam diri seseorang sesuai dengan asal mula penciptaannya

(ahsani taqwim).41

Pada era globalisasi ini para siswa menghadapi beberapa kekuatan

globalisasi yang hendak membentuk dunia masa kini dan masa depan, yaitu:

kemajuan IPTEK dalam bidang informasi serta inovasi-inovasi baru di dalam

teknologi yang mempermudah kehidupan manusia, masyarakat yang serba

kompetitif, meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia serta

kewajiban manusia dalam kehidupan bersama dan semakin meningkatnya

kesadaran bersama dalam alam demokrasi. Semuanya itu akan berpengaruh juga

pada kurikulum dan model pengembangan pendidikan agama yang akan

disajikan kepada peserta didik. Pemanfaatan teknologi di sekolah akan menjadi

39

Anita Trisiana, Furqon Hidayatullah, Dkk. Buku Siswa Model Pembelajaran

Project Citizen Untuk Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 1-2 40

Amirulloh Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter, (Jakarta: As@-Prima

Pustaka, 2012), h. 19. 41

Rusydi Sulaiman, Nilai-Nilai Karakter Islam Berhulu Dari Akhlak, Berhilir

Pada Rakhmat, (Bandung: Marja, 2013), h. 5.

Page 106: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

92

92

suatu hal yang biasa di sekolah. Namun, sejauh mana sekolah dapat mendukung

keberadaan teknologi informasi ini masih bergantung pada beberapa hal. Ada

faktor keluasan pemakaiannya, yakni seberapa jauh teknologi informasi itu

diadakan di sekolah. 42

Dengan kemajuan IPTEK dalam bidang informasi maka para siswa

dihadapkan pada kehidupan yang dipacu oleh era media globalisasi yang

sifatnya bisa menghibur, mendidik dan mengajar, model-model kehidupan yang

paling kontroversial dapat disaksikan dalam waktu yang sama.43

3. Kemah Dakwah dalam bidang Masyarakat

Jalan pendidikan dilakukan dengan pengajaran atau transformasi ilmu

dan pengetahuan. Kegiatan kemah dakwah dalam bidang sosial, masyarakat,

ekonomi membantu kegiatan berkebun di wilayah Situhapa desa Batulawang,

menjalankan kegiatan Kangmas (Kantong Masyarakat) mengumpulkan sampah

menjadi uang, bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar desa Batulawang

setiap satu minggu sekali, pembersihan kandang sapi desa Batulawang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan

segala nilai meliputi nilai-nilai religi, budaya, seni dan nilai keterampilan.

Tujuan pentransformasian nilai tersebut dimaksudkan untuk mempertahankan

dan mengembangkan, kebudayaan yang dimiliki masyarakat.44

Proses pemberdayaan (empowerment), yaitu ketika pendidikan menjadi

sebuah proses kegiatan yang membuat manusia menjadi lebih berdaya

menghadapi keadaan, dari situasi yang lemah menjadi kuat dengan dilengkapi

dengan proses pemberian wawasan dan keterampilan agar itu membuatnya

berdaya, proses pencerahan (elighment) dan penyadaran (conscientization), yaitu

ketika pendidikan merupakan proses pencerahan manusia melalui dibukannya

wawasan dengan pengetahuan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak

sadar menjadi sadar, akan (potensi) dirinya dan lingkungannya., proses

memberikan motivasi dan inspirasi, yaitu upaya agar para peserta didik tergerak

dan berperan bukan hanya sekedar karena arahan dan paksaan, melainkan karena

diinspirasi oleh apa yang dilihatnya yang memicu semangat dari dalam diri dan

sesuai dengan bakat kemampuannya proses mengubah perilaku, yaitu bahwa

pendidikan memberikan nilai-nilai yang ideal yang diharapkan mengatur

perilaku peserta didik. Anak-anak yang perilakunya menyimpang dan tidak

sesuai dengan kebiasaan masyarakat diharapkan akan berubah sesuai dengan

nilai-nilai sosial yang baik dan sekaligus perilaku tersebut mendukung

42

Deni Darmawan, Komunikasi Pendidikan Perspektif Bio-Komunikasi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 92 43

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 168-169. 44

Teguh Wangsa Gadhi HW, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2017, cet.II), h. 67-68

Page 107: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

93

93

perkembangan kepribadian yang dibutuhkan untuk memainkan peran dari ilmu

dan nilai yang diperolehnya.45

Pedoman perilaku merupakan sebuah dokumen yang memuat jenis-jenis

kebiasaan baik yang hendak dikembangkan disekolah dalam kegiatan dan

interaksi sehari-hari, baik di dalam kelas, di luar kelas, maupun dalam interaksi

warga sekolah dengan masyarakat sekitarnya. Jenis-jenis kebiasaan baik ini

merupakan perwujudan karakter yang mendapatkan perhatian utama yang

hendak dikembangkan dan menjadi ciri khas warga sekolah bersangkutan.

Pedoman perilaku ini menyatakan kebiasaan baik minimum yang diharapkan

dilakukan setiap warga sekolah.46

Adanya pedoman perilaku yang tertulis akan sangat berguna dalam:

menyamakan persepsi antara kepala sekolah, guru, peserta didik dan orang tua

siswa dan unsur-unsur komunitas sekolah lainnya mengenai kebiasaan baik yang

hendak dikembangkan di sekolah, membangun komitmen untuk bersama-sama

menjalankan kebiasaan baik tersebut dalam perilaku anggorta komunitas sekolah

sehari-hari, membangun suasana pergaulan di sekolah yang diwarnai dengan

kebijakan, melakukan penilaian secara priodik seberapa jauh sekolah berhasil

mengembangkan kebiasaan baik dalam rangka pendidikan karakter di sekolah,

melakukan usaha-usaha yang lebih terarah dalam melakukan perbaikan

berkelanjutan terhadap pendidikan karakter di sekolah.47

Kesadaran akan terbentuknya manusia yang dapat berkembang dengan

baik, utuh dan padu semakin jelas apabila melihat paradigma pendidikan

internasional PBB yang cenderung semakin manusiawi, realistis, demokratis dan

religious. Paradigma pendidikan internasional tersebut yaitu learning to know,

learning to do, learning to be dan learning to live together. Dalam konteks ini,

teori kecerdasan ganda dari howard gadner yang kemudian dikembangkan oleh

para tokoh yang lain dapat memperkuat akan terwujudnya hasil pendidikan yang

dapat berkembang secara utuh dan padu.48

Manfaat praktis dari pembatasan yang dikenakan oleh disiplin tidak

langsung kelihatan jelas. Pembatasan selalu tampak sebagai pembatasan atas

sifat manusia. Pendidikan harus membantu anak untuk memahami sejak dini

bahwa diluar susunan batas-batas tertentu yang membentuk krangka historis

keadilan, masih ada batas-batas yang didasarkan atas sifat hakiki sesuatu, yakni

sifat hakiki diri masing-masing. Hal itu sama sekali tidak berarti bahwa harus

terus-menerus menanamkan sikap pasrah pada diri anak atau mengalihkan

45

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoretik & Praktik, (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2011), h. 290 46

Gede Raka, Yoyo Mulyana Dkk, Pendidikan Karakter Di Seklah: Dari Gagasan

Ke Tindaka, (Jakarta:PT. Gramedia, 2011), h. 120-121. 47

Gede Raka, Yoyo Mulyana Dkk, Pendidikan Karakter Di Seklah: Dari Gagasan

Ke Tindaka, (Jakarta:PT. Gramedia, 2011), h. 121 48

Jejen Musfah, Pendidikan Holistic Pendekatan Lintas Perspektif, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 37

Page 108: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

94

94

keinginan-keinginannya yang absah atau menceghnya untuk melihat situasi yang

ada disekitarnya.49

Pendidikan yang diterima oleh peserta didik akan senantiasa

membuahkan hasil untuk perkembangan dirinya, adapun hasil belajar siswa akan

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya, hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu dalam individu siswa berupa kemampuan personal

(internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian

hasil belajar menjadi sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya

usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap

sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara

kuantitatif. Faktor dalam diri siswa merupakan perubahan kemampuan yang

dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark pada tahun 1981 bahwa hasil

belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan.50

Dilihat dari faktor yang menjadi sasaran perubahan maka suatu

perubahan dalam masyarakat yang ikut juga memengaruhi atau dipengaruhi oleh

perubahan sektor hukum, terdapat ragam bentuknya yaitu: perubahan filosofi,

ideology dan cara pandang masyarakat, perubahan tujuan yang hendak dicapai,

perubahan fungsi dalam masyarakat, perubahan struktur masyarakat, perubahan

norma kehidupan masyarakat, perubahan antar sub sistem masyarakat,

perubahan komposisi masyarakat, perubahan garis batas dalam masyarakat,

perubahan lingkungan masyarakat, perubahan tingkat kualitas masyarakat.51

Salah satu faktor terpenting dalam pembentukan karakter ialah pengaruh

kelompok terhadap individu selama masa kanak-kanak dan menjelang dewasa.

Banyak kegagalan integrasi dalam kepribadian karena adanya konflik antara dua

kelompok yang berbeda dimana seorang anak menjadi bagian dari keduanya,

sementara kegagalan-kegagalan yang lain timbul dari konflik antara selera

kelompok dan selera individu. Hendaknya menjadi pertimbangan penting dalam

pendidikan untuk memastikan agar pengaruh kelompok tidak berlebih-lebihan

dan kegiatan-kegiatannya bermanfaat, bukan merugikan.52

Manusia telah diciptakan Tuhan dengan segenap potensi yang ada agar

menjadi pribadi-pribadi yang unggul, sehingga mampu mengemban tugas

sebagai khalifah fil ardi. Istilah insan kamil merupakan gambaran idealis bagi

sosok manusia yang memiliki kemampuan dan kematangan diri dari aspek

49

Emile Durkheim, Pendidikan Moral Suatu Studi Teori Dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990), h. 36. 50

Hantje Ponto, Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kejuruan, (Yogyakarta:

Penerbit Deepublish, 2016), h. 67. 51

Munir Fuady, Teori-teori dalam Sosiologi Hukum, (Jakarta: Kencana, 2013, cet.

2), h. 56-57 52

Bentrand Russell; penerjemah A.T. Ramadhan Bouqie, Pendidikan dan Tatanan

Sosial, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993), h. 68

Page 109: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

95

95

inteligensi, emosi, kepribadian, sosial dan spiritual, sehingga mampu memahami

realitas alam profane dan sakral dengan baik serta dapat menjalankan peran dan

fungsi sebagai wakil Tuhan di bumi.53

Setelah Islam mengatur tata cara pelaksanaan aktivitas manusia dalam

hubungannya dengan Allah, hubungan dengan dirinya sendiri, agama yang amat

sempurna ini juga mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia

lainnya. Hal ini dapat terwujud di dalam:

1. Transaksi kebendaan atau muamalah, Muamalah yaitu peraturan yang

mengatur hubungan antara satu orang dengan orang lainnya dalam hal tukar

menukar harta (jual beli dan yang sejenisnya) diantaranya: dagang,

simpanan, penemuan, pengupahan, rampasan perang utang piutang,

pungutan, warisan, titipan, wasiat, nafkah, jizyah, pesanan dan lain-lain.

2. Hubungan kekeluargaan atau masyarakat, munakahat ialah peraturan

hubungan seseorang dengan orang lain dalam hubungan kekeluargaan

diantaranya: perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusuan,

pemeliharaan anak, pergaulan suami isteri, mas kawin, berkabung dari suami

yang wafat, meminang, khulu` dan sebagainya.

3. Hubungan kemasyarakatan atau siyasah, siyasah ialah peraturan yang

menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik) diantaranya,

ukhuwah (persaudaraan), musyawarah (persamaan, keadilan), ta`awun

(tolong menolong), hurriyah (kebebasan), tasamuh (toleransi), takafulul

ijtima` (tanggung jawab sosial), musyawarah, zi`amah (kepemimpinan),

pemerintahan dan sebagainya.

4. Kaitan dengan kepidanaan atau jinayat, jinyat yaitu peraturan yang

menyangkut pidana, diantaranya: qisas, diyat, kifarat, pembunuhan, zina,

minuman keras, murtad, khianat dalam berjuang, kesaksian dan lain

sebagainya.54

Inovasi pengembangan pendidikan agama Islam di beberapa sekolah

sudah mulai dari pengembangan ruang khusus laboratorium pendidikan agama.

Laboratorium pendidikan agama ini berisi sumber belajar dengan menggunakan

teknologi tinggi, seperti ketersediaan komputer yang dapat digunakan untuk

internet, multimedia, audio visual yang menggambarkan tentang kegiatan-

kegiatan ritual keagamaan, kisah-kisah nyata kehidupan beragama, pusat-pusat

peradaban agama dan juga alat-alat peraga pendidikan agama. Selain hal-hal di

atas sarana pendidikan agama Islam yang cukup penting di sekolah ataupun

tempat-tempat pendidikan praktek ibadah, seperti tempat wudlu, shalat

berjamaah dan shalat jenazah serta untuk mu’ah bila memungkinkan. Bagi umat

Islam keberadaan tempat ibadah dan juga sekaligus sebagai tempat latihan

praktik ibadah di sekolah, terutama sekolah-sekolah yang berlangsung hingga

siang atau sore hari, sangat diperlukan. Tempat ibadah bagi penganut agama

Islam berfungsi untuk tempat menunaikan kewajiban shalat bagi para guru dan

53

Jejen Musfah, Pendidikan Holistic Pendekatan Lintas Perspektif, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 35. 54

Muslim Ibrahim, Pendidikan Agama untuk Mahasiswa, (Jakarta: Erlangga,

1996), h. 76-77

Page 110: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

96

96

siswa dewasa yang beragam Islam, serta untuk membiasakan para siswa untuk

melakukan praktik jama’ah shalat. Tampak jelas, dalam konteks penyediaan

tempat ibadah di sekolah ini pemerintah telah menetapkan sebagai salah satu

standar sarana dan prasarana yang harus disediakan di sekolah.55

Sebagai masyarakat kecil dan sebagai bagian dari masyarakat sekolah

harus membina hubungan dengan masyarakat. Di dalam masyaarakat banyak

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok masyarakat.

Namun batas-batas kerjasama tidak mengganggu dan merusakkan tugas pokok

sebagai petugas dan penaggung jawab misi sekolah.

B. Dampak Kemah Dakwah

Karakter terdiri dari nilai operatif, nilai dalam tindakan. Berproses dalam

karakter kita, seiring suatu nilai menjadi suatu kebaikan, suatu disposisi batin

yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang menurut

moral itu baik karakter yang terasa demikian memiliki tiga bagian yang saling

berhubungan: pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral. Karakter

yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, mengiginkan hal yang baik dan

melakukan hal yang baik-kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaan dalam hati

dan kebiasaan dalam tindakan. Fungsi manusia merupakan melaksanakan aturan-

aturan Allah baik sebagai khalifah maupun sebagai hamba dengan seikhlas-

ikhlasnya dengan menghilangkan pamrih kepada yang lain, pamrih dari segala

perbuatan hanya semata-mata kepada Allah.56

Dalam posisi saat dampak ini yang dirasakan oleh para peserta kemah

dakwah yaitu dapat memposisikan diri di lingkungan masyarakat untuk

membantu dalam kegiatan, mempunyai gambaran ketika akan masuk perguruan

tinggi dan menghadapi kegiatan KKN, dari sisi dakwahnya bisa membantu

mengajar mengaji, mengajar disekolah, TK atau Paud,57

belajar mandiri menata

kehidupan rumah tangga, meskipun menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga

tapi mempunyai penghasilan sendiri berkat bimbingan dan pengalaman selama

kemah dakwah, ilmu yang didapatkan bisa diamalkan dikehidupan nyata

contohnya membuat produk rumahan sendiri sehingga dapat memasarkan

produk tersebut melalui sistem online,58

belajar mengembangkan diri di tempat

baru,59

membentuk diri menjadi mandiri, jauh dari orang tua dan terbiasa dengan

55

Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Dkk. Mereka Bicara Pendidikan Islam

Sebuah Bunga Rampai, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2009), h. 118 56

Thomas Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Kerakter Bagaimana Sekolah

Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), h. 82. 57

57

Wawancara dengan Siti Najiah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang 58

58

Wawancara dengan Siti Nafisah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang 59

Wawancara dengan Mimi Hanipah, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah

Girang

Page 111: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

97

97

semua karakter masyarakat,60

tidak canggung lagi dengan masyarakat, lebih

mudah mencari kerja karena ada pengalaman,61

tidak terlalu terkejut dengan

kehidupan masyarakat luas, lebih memudahkan kita berbaur dengan yang lain,

lebih bijak lagi dalam mengambil keputusan,62

bisa ikut serta dalam kegiatan

masyarakat seperti mengikuti pengajian, penyuluhan/seminar dan kerja bakti,63

orang yang aktif di sekolah belum tentu ia pandai dalam bercengkrama dengan

orang tua, itu menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk memahami karakter

seseorang dan bisa dilihat dari bagaimana cara orang tersebut bersosialisasi,

selain itu jiwa kemandirian pun terbentuk ketika kita jauh dari orang tua.64

Pendapat selanjutnya, percaya diri ketika berhadapan dengan tokoh

masyarakat banyak, banyak contoh dalam bermasyarakat di lingkungan tempat

tinggal lebih percaya diri akan membangun hal-hal yang positif contohnya aktif

dalam kegiatan-kegiatan di tingakat RW bekerja sama dengan anggota

karangtaruna dalam beberapa kegiatan di kecamatan; Manfaat dari bidang

ekonomi contohnya pada saat kegiatan kemah dakwah belajar untuk membuat

makanan produk rumahan sendiri sehingga saat ini tertarik untuk belajar

memproduksi makanan ringan di rumah,65

bisa mengembangkan modal belajar

mengajar sampai saat ini, pada saat kuliah di tuntut untuk aktif dalam kegiatan

keagamaan tidak terlalu sulit lagi ikut membantu dalam kepengurusan DKM

masjid di daerah kampus, selain itu belajar bersama dan berinisiatif membuat

grup belajar,66

Hasil belajar pengetahuan meliputi kemampuan berupa ingatan terhadap

sesuatu yang telah dipelajari. Sesuatu yang diingat bisa berupa fakta, peristiwa,

pengertian, kaidah, teori, prinsip dan atau metode. Hasil belajar pemahaman,

yaitu kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu yang dipelajari.

Penerapan, yaitu kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

dipelajari dalam suatu situasi tertentu, baik dalam situasi nyata maupun dalam

situasi tiruan. Hasil belajar analisis yaitu kemampuan untuk memecah sebuah

kesatuan etnis tertentu sehingga menjadi jelas unsur-unsur pembentuk kesatuan

suatu etnis. Hasil belajar jenis sintesis yaitu kemampuan untuk membuat intisari,

membentuk suatu pola tertentu berdasarkan pada elemen-elemen yang berbeda

sehingga membentuk suatu kesatuan tertentu yang bermakna. Selanjutnya

kemampuan evaluasi merupakan kemampuan untuk memberikan pendapat atau

kemampuan untuk menentukan baik dan tidak baik atas sesuatu dengan

menggunakan suatu kriteria tertentu. Kemampuan evaluasi akan terbentuk

60

Wawancara dengan Eti Rohimah, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 61

Wawancara dengan Suryani, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 62

Wawancara dengan Rida Awaliyah, tanggal 1 November 2019, Di Cipanas 63

Wawancara dengan Dede Sopia Zahra, tanggal 1 November 2019, Di Cibadak

Pesantren 64

Wawancara dengan Ucu Anisa, tanggal 2 November 2019, Di Cinengah Girang 65

Wawancara dengan Ulfi Rahmah, tanggal 4 November 2019, Di Jakarta 66

66

Wawancara dengan Mudrik, tanggal 1 November 2019, Di STAI Imam

Syafi`i

Page 112: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

98

98

setelah kemampuan ranah kognitif yang lainnya telah ada.67

Dalam relasi antara

manusia dengan manusia harus dalam konteks melaksanakan aturan Allah, itu

berarti hidup sesuai dengan agama Islam karena hanya Islam yang diridhai

Allah. Orang yang hidupnya sesuai dengan agama Islam itu menjadikan orang

yang bersyukur dan orang yang meninggalkan aturan Islam disebut orang kufur

(menutupi ajaran Islam dengan yang lainnya) misalnya dengan materi, hawa

nafsu, jabatan dan lain-lain. Hidup teratur merupakan suatu keutamaan manusia,

karena itu manusia harus memelihara keharmonian antara aturan dan perilaku.68

Pengetahuan juga sangat mempengaruhi tingkah laku dan fikiran

seseorang. Ketika seseorang melaksanakan amalan tetapi tidak memiliki

pengetahuan maka ibadah tersebut tidak ada artinya hanya sekedar ibadah tanpa

pahala. Tetapi apabila memiliki pengetahuan atau ilmu tentang apa yang

dilakukan maka akan bernilai ibadah dan mendapatkan pahala, sehingga

seseorang mau melakukannya dengan ikhlas. Jadi memiliki ilmu pengetahuan

maka dapat menumbuhkan keyakinan dan menambah keimanan. Namun

sebaliknya, jika seseorang hanya memiliki pengetahuan, tetapi tidak

mengamalkannya atau tidak mengaktualisasikan, maka belum disebut beriman.69

Jadi ada dua aplikasi sistem dalam pengajaran: pertama pendekatan sistem

merupakan cara pandang atau pendapat yang mengarahkan kepada pengajaran,

sebagai suatu penataan yang memungkinkan guru dengan murid berinteraksi satu

sama lain untuk mencapai tujuan belajar untuk siswa mudah dalam belajar,

kedua penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem pengajaran.

Metodologi ini, merupakan prosedur sistematik perencanaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengontrolan evaluasi.70

Pemuda menjadi sosok generasi yang memiliki semangat kekuatan yang

lebih dibandingkan dengan generasi sebelum dan sesudahnya. Dipemudalah

mulai dibangun kreativitas untuk menghasilkan karya-karya terbaik dan

spektakuler. Mereka merupakan orang-orang yang akan memegang tampuk

kepemimpinan 10-20 tahun lagi. Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan

oleh kualitas generasi muda saat ini.71

Karakter menjadikan kebiasaan-kebiasaan yang tertanam kuat pada

seseorang, kelompok masyarakat atau bangsa, menjadi jiwa dan sifat yang

mencerminkan kualitas mental atau moral, akhlak dan budi pekerti seseorang,

kelompok masyarakat atau bangsa. Tingkatan kualitas itu bisa rendah maupun

tinggi atau kuat. Oleh karena itu, pembangunan atau pembinaan karakter

menjadi sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dan positif agar

67

Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori,Praktik Dan

Penilaian), (Bandung: Alfabeta, 2014), h.10. 68

Ali Syamsuddin, Mengukir Sifat Kepribadian Mslim, h. 44 69

Abdul Kaulan, Cara Terbaik Mengubah Nasib Pendekatan Ibadah Untuk

Membuka Pintu Rezeki, h. 14-15 70

Syafaruddin & Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: PT.Ciputat

Press, 2005), h. 49. 71

Hri Moekti, Mencetak Generasi Cerdas dan Bertaqwa, (Jakarta: Cakrawala,

2004), h. 2-3

Page 113: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

99

99

hidup manusia, masyarakat dan bangsa dapat bermakna serta dapat menjamin

kehidupan dan kemajuannya secara bermakna.72

Menjadi pribadi yang kuat dalam kehidupan pembelajaran tidak pernah

terlepas dari berbagai masalah. Bukan tidak mungkin berbagai kendala

menghadang siswa. Semuanya harus dapat diatasi dan jika perlu kendala tersebut

dijadikan motivasi untuk menjalankan kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik

lagi.73

Suatu perencanaan pendidikan yang sempurna mencakup desain

konseptual awal sampai dengan tahap evaluasi akhir dan terdapat trethment pada

setiap komponen di dalamnya. Antara perencanaan sumber manusiawi dan

perencanaan pendidikan ada perbedaan. Maksud utama perencanaan pendidikan

ialah untuk mendisain kebijaksanaan pendidikan, daerah studi ini meliputi topik-

topik seperti seleksi kurikulum, desain fasilitas fisik, strategi alokasi sumber-

sumber, perhitungan pembiayaan, analisis jadwal pengajian dan proyek populasi

siswa.74

Pengetahuan akan menjadi baik atau berguna jika dipergunakan untuk

kebaikan. Pengetahuan hanya dimiliki oleh orang-orang yang terdidik dan

memiliki roh kebaikan. Oleh karena itu, perlu memperbanyak pengetahuan dan

menjadi orang-orang yang terdidik untuk meraih keselamatan hidup. Itulah

dasar-dasar pendidikan Islam yang bertujuan memperbaiki pergaulan hidup antar

manusia, sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadisnya, “Sesungguhnya

aku diutus (Allah di dunia supaya memimpin) ini untuk menyempurnakan

akhlak dengan sebaik-baiknya.”75

Pendidikan Islam dalam menghadapi globalisasi diharapkan dapat

memproduksi lulusan dengan pengetahuan agama yang mendalam, pengetahuan

umum yang tinggi, menguasai teknologi, memiliki keterampilan atau keahlian

dan berjiwa kewirausahaan serta memiliki moralitas yang kokoh dan konsisten,

begitupula pendidikan di masyarakat harus memiliki semangat yang sama.76

Lembaga pendidikan Islam sebagaimana lembaga pendidikan pada

umumnya merupakan agen peradaban dan perubahan sosial. Lembaga

pendidikan yang saat ini berada dalam atmosfer modernisasi dan globalisasi

dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif.

Keberadaannya diharapkan mampu memberikan kontribusi dan perubahan

positif yang berarti bagi perbaikan dan kemajuan peradaban umat Islam, baik

pada dataran intelektual teoretis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan hanya

sebagai proses transformasi nilai-nilai moral yang telah ditanamkan lewat

pendidikan Islam tersebut mampu berperan aktif sebagai generator yang

72

Abdoel Fattah, Pembangunan Karakter Unggul Generasi Penerus Bangsa,

(Jakarta: PT. ARGA Publishing, 2008), h. 17-18. 73

M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, h. 89 74

Oemar Hamalik, Perencanaan Dan Manajemen Pendidikan, (Bandung: CV.

Mandar Maju, 1991), h.72-73. 75

R. Zainuddin Fananie, Pedoman Pendidikan Modern, h. 6-7 76

Hasbi Indra, Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi, h. viii

Page 114: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

100

100

memiliki power pembebasan dari tekanan dan himpitan keterbelakangan sosial

budaya kebodohan, ekonomi dan kemiskinan di tengah mobilitas sosial yang

begitu cepat.

Maka lembaga pendidikan Islam secara otomatis-praktis perlu

melakukan pembenahan yang bersifat institusional untuk mensejajarkan, bahkan

bersaing dengan institusi sosial lain dalam menggapai kecemerlangan peradaban

Islam itu sendiri. Langkah tepat dalam hal ini merupakan transformasi lembaga

pendidikan Islam berbasis mutu pendidikan. Artinya, transformasi lembaga

pendidikan Islam era kontemporer menuju lembaga pendidikan Islam bermutu

terpadu, minimal diawali dengan komitmen bersama antara komponen

pendidikan Islam bermutu terpadu, minimal diawali dengan komitmen bersama

antara komponen pendidikan Islam terhadap mutu pendidikan Islam oleh komite

lembaga pendidikan Islam, administrator, guru, staf, peserta didik dan orang tua

dalam komunitas lembaga pendidikan Islam. Adapun prosesnya melalui

manajemen strategi yang berorientasi pada mutu dan difokuskan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen (user education).

Walaupun pada riilnya, pengembangan dalam sektor pendidikan Islam

merupakan proses tambal sulam yang banyak mengadopsi dari berbagai konsep

dan yang paling dominan untuk konsep dalam mutu dalam dunia industri dapat

dipahami sebagai pintu masuk untuk perbaikan mutu pendidikan Islam. Akan

tetapi pengembangan mutu (output) yang dalam paradigma ini merupakan

barang yang notabene standar mutunya dapat terukur dan teruji dengan

parameter yang baku akhirnya merembes pada ranah pendidikan Islam menjadi

suatu konsep yang paten. Dengan demikian, mutu pendidikan Islam merupakan

suatu hal yang menjelma menjadi kebutuhan primer bagi lembaga pendidikan

Islam untuk bersaing.77

Begitu ruh manusia diciptakan, ruh itu sudah berjanji akan menjadi

hamba yang bersujud, seperti juga mahluk yang lain. Bersujud menjadikan

segala aktivitas, baik batin atau lahir yang akhirnya menyadarkan akan

kebesaran Tuhan, keagungan-Nya dan kebaikan-Nya. Seluruh mahluk pasti akan

bersujud, bedanya adanya yang dengan terpaksa dan ada yang dengan

kesadaran.78

Salah satu contoh yaitu pengajaran kreatif pengajaran yang kreatif itu

melibatkan sebanyak mungkin pertanyaan yang mendorong siswa untuk

menggunakan pikirannya secara kreatif. Terhadap jawaban yang dilontarkan

siswa itu, pengajaran yang kreatif tidak langsung memberikan judgment yang

hitam putih, tetapi mendorong siswa untuk melakukan eksplorasi dan

pembuktian. Pengajaran kreatif itu lebih banyak memberikan tantangan (tawaran

dan dorongan yang membuat siswa tertarik untuk menunjukan kehebatan dan

kebolehannya). Pembelajaran kreatif itu mampu menciptakan iklim belajar yang

membuat siswa senang dan bahagia di kelas, dekat dan berdialog dengan guru.

77

Akhyar Yusuf Lubis, Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer, (Depok: PT.

Raja Grafindo Persada, 2016, cet. 3), h. 254-255 78

Hudaya Latuconsina, Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif dan

Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 13

Page 115: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

101

101

Pengajaran kreatif itu mendorong siswa untuk bermain-main dengan koneksi dan

sinergi serta melihat hubungan yang menyatukan dari setiap perbedaan.

Pengajaran kreatif itu menghargai berbagai produk imajinasi, seperti visi anak-

anak ke depan, ide-ide baru yang muncul, solusi yang mereka gagas, eksperimen

yang mereka lakukan, eksplorasi yang mereka dalami dan seterusnya.

Pengajaran kreatif itu tidak melihat kesalahan sebagai dosa yang tak terampuni

sehingga harus mendapatkan hukuman dan larangan untuk melakukan

eksperimen, tetapi sebagai proses pembelajaran atau bahan untuk menciptakan

perubahan kearah yang lebih baik. Pengajaran kreatif itu menggunakan hasil

yang sudah ada sebagai pijakan atau lompatan untuk menciptakan hasil yang

lebih bagus dengan menerima berbagai masukan, kritik dan saran. Pengajaran

kreatif itu memfasilitasi kemandirian siswa, inisiatifnya, pilihannya dan

memberikan pengarahan yang memperkuat rasa percaya diri dan self-esteem

siswa sehingga mereka semakin menikmati, tertarik, semangat untuk menjadi

anak yang kreatif.79

Hampir semua sepakat bahwa krisis moral yang melanda generasi

bangsa ini diakibatkan telah melemahnya nilai-nilai moral bangsa dalam

kehidupan masyarakat. Hal ini diduga penyebabnya karena kurang berhasilnya

pendidikan yang membina karakter di sekolah. Pendidikan formal dewasa ini

lebih dominan mengembangkan aspek kognitif ketimbang aspek moral dan

karakter. Oleh karena itu, perlu pendidikan karakter diterapkan di sekolah.80

C. Kelebihan dan Kekurangan Peserta dalam Pelaksanaan Kemah

Dakwah

Di masyarakat primitive lembaga pendidikan secara khusus tidak ada,

anak-anak umumnya dididik di lingkungan keluarga dan masyarakat

lingkungannya. Pendidikan secara kelembagaan memang belum diperlukan,

karena variasi profesi dalam kehidupan belum ada. Jika anak dilahirkan di

lingkungan keluarga tani, maka dipastikan ia akan menjadi petani seperti orang

tua dan masyarakat lingkungannya. Demikian anak seorang nelayan ataupun

anak seorang pemburu.

Amanah undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003

bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang

cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan

lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang benapas

nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan yang bertujuan melahirkan

insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther

King, yakni: intelligence plus character.. this is the goal of true educational

79

Hudaya Latuconsina, Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif Dan

Kemajuan Ekonomi Kreatif Di Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.

208. 80

Amirulloh Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter, (Jakarta: As@-Prima

Pustaka, 2012), h. 18-19.

Page 116: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

102

102

(kecerdasan yang berkarakter merupakan tujuan akhir pendidikan yang

sebenarnya).81

Masalah karakter sikap yang baik. sikap yang bisa diidentifikasi dari

ucapan, perbuatan dan motifasinya. Sikap anak dalam belajar ini tercermin

dalam lima hal sebagai berikut, sikap anak dalam mempersepsi belajar atau mata

pelajaran yang akan diikuti, sikap anak dalam mengikuti kegiatan belajar, sikap

anak terhadap gurunya, sikap anak terhadap teman-teman lainnya, sikap anak

dalam pergaulan di sekolah dan di luar sekolah.82

Karakter secara lebih jelas,

mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi

(motivations) dan keterampilan (skill). Karakter meiliputi sikap seperti keinginan

untuk melakukan hal yang baik, kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis dan

alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan

prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal

dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam

berbagai keadaan dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan

masyarakat.83

Ada kalanya juga proses pendidikannya kurang baik tetapi dapat

menghasilkan hasil pendidikan yang baik. Jika demikian maka perlu diyakini

bahwa Allah ikut menentukan (mentakdirkan) hasil pendidikan itu. Oleh karena

itu mulailah pendidikan karakter dimulai dengan niat yang ikhlas. Sebagai

seorang yang beragama, maka perlu diyakini bahwa ketercapaian hasil

pendidikan yang dicita-citakan oleh siapapun yang bergerak dalam dunia

pendidikan tidak terlepas dengan keterlibatan Allah dalam menentukan hasilnya.

Manusia berusaha, Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Untuk itu mulailah

pendidikan karakter yang sedang diupayakan dengan niat yang ikhlas semata-

mata karena Allah.84

Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ketiga. Para pendidik

umumnya sependapat bahwa lapangan pendidikan yang ikut mempengaruhi

perkembangan anak didik menjadi keluarga, kelembagaan pendidikan dan

lingkungan masyarakat. Keserasian antara ketiga lapangan pendidikan ini akan

memberi dampak yang positif bagi perkembangan anak, termasuk dalam

pembentukan jiwa keagamaan mereka.85

Selain masyarakat selalu tumbuh dan

berkembang; ia memiliki identitas dan karakteristik tersendiri sesuai dengan

sosial budaya dan latar belakang sosial ekonominya. Identitas dan perkembangan

masyarakat tersebut sedikit banyak akan berpengaruh terterhadap sekolah.

Pengaruh tersebut baik dalam orientasi dan tujuan pendidikan maupun proses

pendidikan itu sendiri. Dalam orientasi dan tujuan pendidikan jelas sedikit

81

Bafirman H.B., Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran

PENJASORKES, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 32. 82

Heru Kurniawan, Sekolah Kreatif Sekolah Kehidupan Yang Menyenangkan

Untuk Anak, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h. 186. 83

Ngainun Naim, Character Building, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 55. 84

Sa’dun Akbar, Ahmad Samawi, Dkk. Pendidikan Karakter: Best Practices,

(Malang: Universitas Negeri Malang, 2015), h. 11 85

Jalaluddin, Psikologi Agama , (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000, cet. 4), h. 208

Page 117: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

103

103

banyak akan diwarnai oleh masyarakat mengingat sekolah merupakan lembaga

masyarakat, sekolah berada di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, wajar

bila kurikulum sering diadakan perubahan dan tujuan pendidikan rumusannya

mengalami perubahan mengingat keadaan masyarakat memang berkembang dan

berubah pula.86

Kondisi masa kini sangat berbeda dengan masa lalu. Pendekatan

pendidikan karakter yang dahulu cukup efektif, tidak sesuai lagi untuk

membangun generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masa lalu,

pendidikan karakter yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadai untuk

membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma

kemasyarakatan, meskipun tidak mungkin dapat membentuk pribadi-pribadi

yang memiliki kemandirian. Sebagai gantinya, diperlukan pendekatan

pendidikan karakter yang memungkinkan subjek didik mampu mengambil

keputusan secara mandiri dalam memilih nilai-nilai yang saling berkepentingan,

seperti yang terjadi dalam kehidupan pada saat sekarang. Strategi tunggal

tampaknya sudah tidak cocok, apalagi yang bernuansa indoktrinasi. Pemberian

teladan juga dinilai kurang efektif karena sulit menentukan contoh tepat guna

dijadikan sebagai teladan. Dengan kata lain, diperlukan multi-pendekatan atau

yang oleh Kirschenbaum disebut pendekatan komprehensif.87

Tujuan pendidikan yang harapkan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengambangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur. Selain itu,

manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

ruhani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mewujudkan itu semua tidaklah

mustahil, tetapi juga tidak gampang. Perlu kerja sama antara semua pihak, baik

orang tua, guru, masyarakat serta pemerintah. Orang tua sangat berpengaruh

besar tehadap pendidikan moral anak. Orang tua harus mampu memberikan

arahan, bimbingan serta teladan kepada anak. Karena sebelum anak terjun

kedunia luar (sekolah dan masyarakat), mereka mendapatkan pendidikan di

dalam keluarganya.88

Sepanjang sejarah pendidikan Islam, masyarakat muslim tetap dalam

skala yang tetap besar bukan hanya berperan serta artinya ikut berpartisipasi

tetapi mengambil posisi terdepan dalam pendirian, pengembangan dan

pemberdayaan pendidikan keagamaan. Peran serta masyarakat dalam

pemberdayaan pendidikan atau perguruan Islam bukan tidak bisa dituntut lebih

besar lagi. Secara garis besar, peningkatan peran serta masyarakat dalam

pemberdayaan itu dapat dikerangkakan sebagai berikut: Pertama, peningkatan

peran serta masyarakat dalam pemberdayaan menagemen pendidikan, yakni

pengembangan managemen yang lebih accountable, baik dari segi keuangan

86

Abu Ahmadi dkk, Ilmu Pendidikan, h. 38 87

Novan Ardy Wiyani, Membumikan Pendidikan Karakter Di SD, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2013), h. 39 88

Rohinah M. Noor, Pendidikan Karakter Berbasis Sastra, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2017), h. 63.

Page 118: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

104

104

maupun organisasi pendidikan. Melalui peningkatan ini, sumber finansial

masyarakat dapat dipertanggungjawabkan secara lebih efisien untuk

pemberdayaan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam. Kedua, peningkatan

peran serta masyarakat dalam pengembangan pendidikan Islam yang quality

oriented, yakni pendidikan berkualitas dan berkeunggulan yang pada gilirannya

akan mendorong perkembangan madrasah dan perkembangan madrasah dan

lembaga pendidikan Islam lainnya menjadi “conters of excellence” yang

menghasilkan anak didik yang berparadigma keilmuan “komprehensif”, yakni

pengetahuan umum dan agama, plus iman taqwa (imtak). Ketiga, peningkatan

peran masyarakat dalam pengelolaan sumber belajar lain yang terdapat dalam

masyarakat, sehingga sistem pendidikan Islam tidak terpisah atau tetap menjadi

bagian integral dari masyarakat muslim secara keseluruhan. Melalui

pengembangan ini, madrasah atau pendidikan Islam lainnya dapat menjadi

“core” dari “learning society” masyarakat belajar yang membuat anak didik

keluaran lembaga pendidikan Islam lebih berkualitas, fungsional dengan

masyarakatnya.89

Tuntutan reformasi yang amat penting menjadikan demokratisasi. Hal

ini dapat ditanggapi dalam dua segi yaitu pemberdayaan masyarakat dan

pemberdayaan pemerintah daerah (otonomi daerah).90

Demokratisasi

penyelenggaraan pendidikan, harus mendorong pemberdayaan masyarakat

dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang meliputi

peranan perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi dan organisasi

kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan

pendidikan (Pasal 54 ayat 1). Masyarakat tersebut dapat berperan sebagai

sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan (Pasal 54 ayat 2). Justru itu

masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan yang berbasis masyarakat

dengan mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan,

serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan

(Pasal 55 ayat 1 dan ayat 2). Dana pendidikan yang berbasis masyarakat dapat

bersumber dari penyelenggara, masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis,

subsidi dana dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah dan

atau pemerintah daerah.91

Pentingnya ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat antara lain:

merupakan alat untuk mengubah citra masyarakat awam terhadap pengertian

salah tentang kebijakan sekolah dan para petugas sekolah, memberikan

informasi tentang program dan kebijakan sekolah, menghilangkan atau

mengurangi kritik-kritik tajam terhadap sekolah.92

Jika dilihat dari Undang-undang Dasar Negara Indonesia yang baru,

kelihatannya biaya pendidikan secara nasional seharusnya semakin murah.

Sebab, bila anggaran pendidikan nasoinal tidak pernah lebih dari 8% dari seluruh

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), maka berdasarkan UUD yang

89

John B. Thomson, Kritik Ideologi Global, h. 121-122 90

Anwar Arifin, Paradigmma Baru Pendidikan Nasional, h. 78 91

Anwar Arifin, Paradigmma Baru Pendidikan Nasional, h. 81-82 92

Abu Ahmadi dkk, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 31

Page 119: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

105

105

baru tersebut pemerintah diharuskan mengalokasikan dana minimal sebesar

20%. Namun, semua itu tidak benar. Karena memang biaya yang direalisasikan

tidak lebih dari 4% untuk tahun anggaran 2003 ini. Sangat ironis dan sangat

menyakitkan. Pendidikan dengan biaya tinggi diatas mengakibatkan warga

masyarakat yang ingin mengikuti pendidikan mengalami kesulitan yang luar

biasa, bukan hanya dalam hal pembiayaan tetapi juga pada kesempatan untuk

berpartisipasi didalamnya. Karena terbukti pendidikan nasional belum dapat

dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.93

Nilai-nilai etika bergeser dikehidupan berbangsa. Pembangunan nasional

dalam segala bidang yang telah dilaksanakan selama ini telah mengalami

berbagai kemajuan. Ditengah-tengah kemajuan tersebut terdapat dampak negatif,

yaitu terjadinya pergeseran terhadap nilai-nilai etika dalam kehidupan

masyarakat dewasa ini, seperti penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa,

nilai solidaritas sosial, musyawarah mufakat, kekeluargaan, sopan santun,

kejujuran, rasa malu dan cinta tanah air dirasa semakin memudar. Perilaku

korupsi masih banyak dilakukan, ruang publik yang terbuka dimanfaatkan dan

dijadikan ruang pelampiasan kemarahan dan amuk masa. Benturan dan

kekerasan masih terjadi dimana-mana dan memberikan kesan seakan-akan

masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis moral sosial yang

berkepanjangan. Banyak penyelesaian masalah yang diselesaikan secara

anarkis.94

Hasil dari evaluasi kegiatan ini mengembangkan jiwa kemandirian,

kepemimpinan dan kewirausahaan dalam pembangunan masyarakat, hidup

berdampingan antar keluarga, memperkuat kesadaran tentang pentingnya

ketahanan sosial keagamaan dalam kehidupan yang majemuk yang dilandasi

dengan iman yang kokoh dan pemahaman yang luas tentang nilai agama Islam

dan menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-nilai ajaran Islam

dengan kehidupan sehari-hari yang bercermin dalam partisipasi di dalam segala

bidang pembangunan.

93

Ainurrofiq Dawam, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Inspeal, 2006), h. 8 94

David Wijaya, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa untuk Sekolah dan

Perguruan Tinggi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017), h. 23

Page 120: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

106

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran penulis mengenai inovasi pendidikan formal

studi program kemah dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan Pacet,

Kabupaten Cianjur pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis

menyimpulkan permasalahan yang bertujuan untuk lebih mempermudah dalam

memahami pokok masalah. Penelitian ini telah menganalisis inovasi dalam

kegiatan kemah dakwah dan menganalisis evaluasi paska kegiatan kemah

dakwah yaitu: Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai, semakin

banyak yang diperbuat maka semakin banyak yang dimaknai.

Analisis inovasi dalam kegiatan kemah dakwah terdapat

menyempurnakan pembelajaran-pembelajaran yang sudah ada. Dalam kajiannya

siswa menggali kemampuan dirinya sebagai penerus yang menghayati

permasalahan masyarakat serta menyebarluaskan program pemberdayaan

masyarakat untuk memberikan umpan balik pada pengembangan dirinya sendiri,

membantu pemerintah desa untuk mempercepat gerak pembangunan masyarakat

dalam menyiapkan kader-kader, membantu meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

Dalam evaluasi kegiatan kemah dakwah siswa dapat mengembangkan

jiwa kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan dalam pembangunan

masyarakat, hidup berdampingan antar keluarga, memperkuat kesadaran tentang

pentingnya ketahanan sosial keagamaan dalam kehidupan yang majemuk yang

dilandasi dengan iman yang kokoh dan pemahaman yang luas tentang nilai

agama Islam dan menumbuhkan pemahaman tentang kaitan antara nilai-nilai

ajaran Islam dengan kehidupan sehari-hari yang bercermin dalam partisipasi di

dalam segala bidang pembangunan, menerapkan jiwa kemandirian,

kepemimpinan dan kewirausahaan serta mengajarkan hidup berdampingan antar

masyarakat..

B. Saran

Beberapa saran yang diajukan yaitu sebagai berikut, perlunya penelitian

lebih lanjut terkait inovasi pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan

di seluruh jenjang dan harus ada keseimbangan antara ilmu pendidikan dengan

praktek pendidikannya, ini harus menjadi solusi kreatif bagi keberlangsungan

pendidikan.

Perlunya kerjasama dan komitmen antara pendidik, peserta (siswa) dan

masyarakat untuk mengembangkan inovasi pendidikan secara terus menerus

karena menyelami kehidupan masyarakat menjadi bekal ilmu pengetahuan dan

mampu membangun masyarakat untuk menjadi lebih baik dan maju. Selain itu

perlu dibentuk keteladanan dalam keluarga, ini menjadi tugas orang tua dalam

Page 121: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

107

107

menerapkan penanaman agama sejak dini supaya terjalinnya bentuk komunikasi

yang bersifat Islami antara orang tua dan anak dalam keluarga.

Selanjutnya, sekolah harus mempunyai bahan evalusi dalam penjalankan

pembelajaran untuk menjadi tolak ukur keberhasilan proses pendidikan. Apalagi

jika pembelajaran tersebut berhubungan dengan masyarakat karena sekolah

sebagai satuan dari masyarakat harus dapat menjaga hubungan antar pribadi

dengan baik, karena jika komunikasi tidak terjalin maka pendidikan anak dalam

kegiatan sehari-hari akan banyak kendala apalagi berinteraksi dengan

masyarakat.

Page 122: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

108

108

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal dan Buku

A.A.I.N. Marhaeni, Landasan Dan Inovasi Pebelajaran, Singaraja:Universitas

Pendidikan Ganesha, 2013.

Aan Hasanah, Neng Gustiani, dkk., Nilai-Nilai Karakter Sunda, Internalisasi Nilai-

Nilai Karekter Sunda Di Sekolah, Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Abbas, Ersis Warmansyah., Pendidikan Sejarah, Patriotism dan Karakter Bangsa

Malaysia-Indonesia, Banjarmasin: Fisip Unlam Press, 2017.

Abdoel Jalal AR., Pendidikan Karakter, Jakarta: Yayasan Dr. Abdoel Djalal AR,

2013.

Abdullah Idi dan Safarina., Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat,

Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2016.

Abdullah, Taufik dkk., Metodologi Penelitian Agama, Yogyakarta: Tiara Wicana

Yogya, 1989.

Acerylena, Sita., Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara, Malang: Madani,

2018.

Adiwikarta, Sudardja. Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi tentang Praksis

Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.

Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Ahmadi, Abu dkk, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Akhtar, Shabbir. Handbook Buku Pegangan Orang Tua, Jakarta: Mediacita, 2007.

Al Banna Choiruzzad, Shofwan., dkk, “Indonesia`S Islamic Economy Project and

the Islamic Scholars”, Journal Procedia Environmental Sciences, 2012, Pp.

957-966.

Alfredo, Jiménez., dkk, “The Impact Of Educational Levels On Formal And

Informal Entrepreneurship”, Journal Business Research, 2015, Pp. 204-

212.

Ali, Hasniyati Gani., Ilmu Pendidikan Islam, Ciputat: Quantum Teaching, 2008.

Ali, Mohammad., Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan, Bandung: Pustaka

Cendekia Utama, 2011.

Alkhaliq, Barkah., Praktis Berinovasi Buku Manual Untuk Mencari Ide Inovasi Dan

Tahapan Dalam Membuat Inovasi, Depok:Indie Publishing, 2011.

Alkouatli, Claire., dkk, “Potential Reproduction And Renewal In A Weekend

Mosque School in Canada: Educators' Perspectives Of Learning and

Development”, Journal Learning, Culture and Social Interaction, 2018.

Amin, Maswardi M., Pendidikan Karakter Anak Bangsa Edisi 2, Yogyakarta:

Calpulis, 2015.

Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Jakarta:

Kencana, 2009.

Anita Trisiana, Furqon Hidayatullah, Dkk. Buku Siswa Model Pembelajaran

Project Citizen Untuk Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Page 123: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

109

109

Arifin, Anwar., Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2011.

Arifin, Anwar., Paradigmma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka,

2005.

Arif, Mahmud., Pendidikan Islam Transformatif, Yogyakarta: LKiS, 2008.

Asmaun Sahlan dan Angga Teguh Prastyo., Desain Pembelajaran Berbasis

Pendidikan Karakter, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2017.

Atabekova, Anastasia., dkk, “Web 3.0-Based Non-Formal Learning to Meet the

Third Millennium Education Requirements: University Students‟

Perceptions”, Journal Procedia Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp.

511-519.

Aqsha Lubis, Maimun., dkk, “Systematic Steps in Teaching and Learning Islamic

Education in the Classroom”, Journal Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2010, Pp. 665-670.

Azet, Akhmad Muhaimin., Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia, Jakarta: Ar-

Ruzz Media,2017.

Azra, Arzyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan

Milenium III, Jakarta: Kencana, 2012.

Azra, Azyumardi., Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012.

B.Uno,Hamzah., Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif

Lingkungan Kreatif Efektif Menarik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015.

Baharuddin, dkk., Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan praktek,

Yoyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Bactiar, Wardi. Sosiologi Klasik, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Bahtiar Irianto, Yoyon., Kebijakan Pembaruan Pendidikan Konsep, Teori dan

Model, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012.

Brotosiswoyo, B.Suprapto., Sebuah Inovasi Dalam Pendidikan Tinggi, Jakarta:

Universitas Terbuka, Depdikbud, 1996.

Buchanan, Richard., “Systems Thinking and Design Thinking: The Search for

Principles in the World We Are Making”, The Journal of Design,

Economics, and Innovation, Vol 5, No 2, 2019.

Budiningsih, C. Asri., Pembelajaran Moral, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Buganova, Katarína., dkk, “Innovation of Educational Content and Study Materials

With Respect to Knowledge Society Needs and Labour Market at the

University of Zilina, Faculty of Special Engineering”, Journal of Social

and Behavioral Sciences, 2014, Pp. 3587-3594.

Bukut, Masriam., Strategi Dan Inovasi Pendidikan Kejuruan Dari Kompetensi Ke

Kompetisi, Bandung: Alfabeta, 2014.

Bungin, Burhan., Penelitian Kualitatif, Komunikasi, 154. Lihat juga Kristi

Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Bungin, Burhan., Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005.

Page 124: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

110

110

Busyairi AS, M., Manajemen Pendidikan Perilaku Berbasis Budi Pekerti Luhur,

Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press, 2015, cet. 2.

Campbell, Tom., Seven Theories of Human Society, Diterjemahkan oleh F. Budi

Hardiman, Tujuh Teori Sosial, Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Chairunnisa, Connie., Menejemen Pendidikan Dalam Multi Perspektif, Jakarta:

PT.Rajagrafindo Persada, 2016.

Chernyavskaya, Valentina S. dan Alexander K. Samoylichenko, “Behavioural

Predictors of the Meta-Cognitive Aspects of Thinking in the Process of

Solving Super-Complex Tasks: A Case Study of Middle and Senior

Preschool Children”, Russia journal Social and Behavioral Sciences, 2016,

Pp 387 – 39.

Coombs, Jacque and Lois Brooks., lobby for children's rights, Elementary School

Guidance & Counseling, Vol. 9, No. 4, SPECIAL ISSUE: CHILDREN'S

RIGHTS (May 1975), pp. 332-336 (Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam

07.23 WIB).

D‟Aiglepierre, Rohen., dkk, “The Choice Of Arab-Islamic Education In Sub-

Saharan Africa: Findings From A Comparative Study”, International

Journal of Educational Development, 2018, Pp. 47-61.

Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Renika Cipta, 2009.

Damsar, Pendidikan Pasca konflik Pendidikan Multikultural Berbasis Konseling

Budaya Masyarakat Maluku Utara , Yogyakarta: LKIS, 2013.

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011.

Dana Likeschová, Ph.D, M.A., dkk, “Multicultural Education, Creativity and

Innovation At Universities in the Czech Republic”, Journal of Social and

Behavioral Sciences, 2012, Pp. 349-355.

Darmaningtyas, Pendidikan yang Memiskinkan, Yogyakarta: Galang Press, 2004.

Darmawan, Deni., Komunikasi Pendidikan Perspektif Bio-Komunikasi, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Dawam, Ainurrofiq., Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Inspeal, 2006.

De Backer, Free., “Visual Arts As Leverage For Educational Innovation In Formal

And Lifelong Learning”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2012,

Pp. 1644-1648.

De Pablo Redondo, Rosana., “Teaching Innovation Network: An Educational

Virtual Model”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2011, Pp.

4053-4058.

Denisa Manea, Adriana., “Innovation in the Management of Educational

Institutions”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp. 310-

315.

Di Stasio, Valentina., dkk, “What Makes Education Positional? Institutions,

Overeducation and the Competition for Jobs”, journal Research in Social

Stratification and Mobility, 2016, Pp 53–63.

Page 125: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

111

111

Durkheim, Emile., Pendidikan Moral Suatu Studi Teori Dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.

Edwards, Monica., “The Nature and Variety of Innovation”, Journal International

Journal of Innovation Studies, 2018, Pp. 2096-2487.

Efendy, Eddy dan Paulus Winarto., Lead A Tour Like Leader Pelajaran Dan

Inspirasi Kepemimpinan Praktis Aplikatif dari Seorang Tour Leader,

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2016.

Eleni Voutsa, Maria., dkk, “The Role of The_Bretton Woods Institutions in

Forming Education Policies”, journal Procedia Economics and Finance,

2014, Pp 83 – 97.

Emiliani, Francesca. Luisa Molinari, and Giannino Melotti. Children's rights in

educational relationships, European Journal of Psychology of Education,

Vol. 17, No. 2 (JUNE 2002), pp. 140 (Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam

07.23 WIB).

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Depok: PT.

Rajagrafindo Persada, 2017.

Eva, M. Janssen., dkk, “Identifying Characteristics Associated With Higher

Education Teachers‟ Cognitive Reflection Test Performance and Their

Attitudes Towards Teaching Critical Thinking”, journal Teaching and

Teacher Education, 7 June 2019, Pp 139-149.

Ewin, Natalie., dkk, “Rethinking Project Management Education: A Humanistic

Approach based on Design Thinking”, Barcelona journal Procedia

Computer Science, 2017, Pp 503–510.

Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus., Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta:

GP Press, 2009.

Faisal Ashaari, Muhamad., dkk, “An Assessment of Teaching and Learning

Methodology in Islamic Studies”, Journal Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2011.

Fananie, R. Zainuddin., Pedoman Pendidikan Modern, Solo: Ikapi, 2011.

Farida, Ana., Pilar-Pilar Pembangunan Karakter Remaja, Bandung: Nuansa

Cendikia, 2013.

Fattah, Abdoel., Pembangunan Karakter Unggul Generasi Penerus Bangsa,

Jakarta: PT. ARGA Publishing, 2008.

Ferreira, Vanesa G. Lo-Iacono., dkk, “Key Performance Indicators to Optimize the

Environmental Performance of Higher Education Institutions With

Environmental Management System E A Case Study of Universitat

Politecnica De Valencia”, Journal of Cleaner Production, 2018, Pp 846-

865.

Filho, W. Leal., dkk, “The Role Of Transformation In Learning and Education for

Sustainability”, Journal of Cleaner Production, 2018, Pp. 286-295.

Filip, Alina., “Marketing Theory Applicability in Higher Education”, Journal Social

and Behavioral Sciences, 2012, Pp 912 – 916.

Page 126: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

112

112

Findlow, Sally., “Challenging Bias in Ecological Education Discourses:

Emancipatory „Development Education‟ in Developing Countries”, Journal

Ecological Economics, 2018, Pp. 373-381.

Fitri, Agus Zaenul., Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Fridrichova, Petra., Innovations in Ethical Education: Dilemmas in Theory and

Practice”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2014, Pp. 3385-

3389.

Fuad, Nurhattadi., Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarkat Konsep Dan

Strategi Implementasi, Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2014.

Fuady, Munir. Teori-teori dalam sosiologi hukum, Jakarta: Kencana, 2013, cet. 2.

Fuady, Munir., Aliran Pemikiran Pendidikan Islam: Hadharah keilmuan Tokoh

Klasik sampai Modern, Depok: Rajawali Pers, 2013

Fuentelsaz, Lucio., dkk, “Formal Institutions and Opportunity Entrepreneurship.

The Contingent Role of Informal Institutions”, Journal Business Research,

2018, Pp. 22-24.

G. Russell, Martha., dkk, “Leveraging Complexity for Ecosystemic Innovation”,

Journal Technological Forecasting & Social Change, 2017, Pp. 114-131.

Gabor dkk, “Title: Introduction to „Futures of Higher Education‟ Special Issue”,

journal Futures, 27 March 2019.

Gadhi, Teguh Wangsa HW., Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2017, cet.II.

Gocmen, Oznur. dan Hamit Coskun, “The Effects of the Six Thinking Hats and

Speed on Creativity In Brainstorming”, Journal Thinking Skills and

Creativity, 2019, Pp 284–295.

Gojkov, Grozdanka., dkk, “Critical Thinking of Students – Indicator of Quality in

Higher Education”, Journal Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp 591

– 596.

Gorghiu, Gabriel., dkk, “Students‟ Perception Related to a Responsible Research

and Innovation Demarche”, Journal Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2014, Pp. 600-605.

Gunawan, Ary H., Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Gunawan, Heri., Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Gunduz, Yüksel., dkk, “Examining Innovation Needs of Primary Schools:

Teachers‟ Perceptions”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2013,

Pp. 139-143.

H.B, Bafirman., Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran

PENJASORKES, Jakarta: Kencana, 2016.

Hadjar, M. Ibnu Ed., Dasar-dasar Metodo Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Hamalik, Oemar., Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990.

Page 127: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

113

113

Hamid, Tohidi., dkk, “The important of Innovation and its Crucial Role in Growth,

Survival and Success of Organizations”, Journal Procedia Technology,

2012, Pp. 535-538.

Hamidi, Farideh., dkk, “The Role of Islamic Education in Mental Health”, Journal

Procedia Social and Behavioral Sciences, 2010, Pp. 1991-1996.

Harisah, Afifuddin., Filsafat Pendidikan Islam Prinsip dan Dasar Pengembangan ,

Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Hasnun, Anwar., Pengembangan Sekolah Bermutu Dan Berkarakter, Yogyakarta:

CV.Bildng Nusantara, 2018.

Henniger, Michael L. Parental Rights and Responsibilities in the Educational

Process, The Clearing House, Vol. 60, No. 5 (Jan., 1987), pp. 226-229

(Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam 07.35 WIB).

Hidayatullah, M. Furqaon., Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat Dan

Cerdas, Surakatra: Yuma Pustaka, 2010.

Hidayat, Komaruddin., Azyumardi Azra, dkk., Mereka Bicara Pendidikan Islam

Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009.

Hudaya Latuconsina., Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif Dan Kemajuan

Ekonomi Kreatif Di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2014.

Husaini, Adian., Filsafat Ilmu Persspektif Barat dan Islam, Jakarta: Gema Insani,

2013.

I. Wol, William., “A Chimera Of Sorts”: Rethinking Educational Technology Grant

Programs, Courseware Innovation, and the Language of Educational

Change”, Journal Computers & Education, 2007, Pp. 1184-1197.

Iacopetta, Maurizio., “Phases Of Economic Development And The Transitional

Dynamics Of An Innovation–Education Growth Model”, Journal European

Economic Review, 2009. Journal Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2012, Pp. 317-330.

Ibrahim, Muslim., Pendidikan Agama untuk Mahasiswa, Jakarta: Erlangga, 1996.

Idi, Abdullah dan Safarina., Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat Dan

Pendidikan, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2016.

Ihsan, Fuad., Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005.

Indra, Hasbi., Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi,

Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Irianto, Agus., Pendidikan Sebagai Investasi Dalam Pembangunan Suatu Bangsa,

Jakarta: Kencana, 2011.

Jaafar, Noornajihan., dkk, “The Importance of Self-Efficacy : A Need For Islamic

Teachers as Murabbi”, Journal of Social and Behavioral Sciences, 2012,

Pp. 359-366.

Jabal-Ameli Foroushani, Zahra., dkk, “Moral Education As Learner's Need In 21

Century: Kant Ideas on Education”, Journal Procedia Social and

Behavioral Sciences, 2012, Pp. 244-249.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000, cet. 4.

Jamaluddin, Acep Komarudin, Dkk., Pembelajaran Perspektif Islam, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2016

Page 128: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

114

114

Jose Bezanilla, Maria., dkk, “Title: Methodologies for Teaching-Learning Critical

Thinking in Higher Education: The Teacher‟s View”, Journal Thinking

Skills and Creativity, doi: 100584/TSC. 2019.

Jurdi, Syarifuddin., Awal Mula Sosiologi Modern: Kerangka Epistimologi,

Metodologi dan Perubahan Sosial Perspektif Ibn Khaldun, Bantul: Kreasi

Wacana, 2012.

Jurdi, Syarifuddin., Sosiologi Nusantara: Memahami Sosiologi Integralistik,

Jakarta: Kencana, 2013.

Kadir, Abdul dan Ahmad Fauzi dkk., Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2012.

Kanda, Wisdom. dkk, “A Technological Innovation Systems Approach To Analyse

the Roles of Intermediaries In Eco-Innovation”, Journal of Cleaner

Production, 2019, doi: 10.1016/j.jclepro.2019.04.230.

Karahoca, Dilek., & Ayça Kurnaz, “Qualification Perception of Academics In

Universities For Innovation Management”, Journal of Social and

Behavioral Sciences, 2013, Pp. 211-217.

Karim, Abdullah., Pendidikan Agama Islam, Banjarmasin: Comdes Kalimantan,

2004.

Karim, Muhammad., Pendidikan Kritis Transformatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2017.

Kaulan, Abdul., Cara Terbaik Mengubah Nasib Pendekatan Ibadah Untuk

Membuka Pintu Rezeki, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012.

Khu Shee, Naw., “Karen Education Department's Multilingual Education For

Language Maintenance”, Kasetsart Journal of Social Sciences, CC BY-NC-

ND LICENSE. 2018.

Kuenzi, Michelle., “Education, Religious Trust, and Ethnicity: The Case Of

Senegal”, International Journal of Educational Development, 2018, Pp.

254-263.

Kurniawan, Deni., Pembelajaran Terpadu Tematik, Teori, Praktik dan Penilaian,

Bandung: Alfabeta, 2014.

Kurniawan, Heru., Sekolah Kreatif Sekolah Kehidupan yang Menyenangkan untuk

Anak, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.

Kurniawan, Syamsul., Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya Secara

Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan

Masyarakat, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.

Kusa, Jana., dkk, “Multicultural Literary Education and Its Didactic Aspects”,

Journal Social and Behavioral Sciences, 2014, Pp 300 – 308.

LAL, Anshori., Transformasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gaung Persada Press,

2010.

Laleye (Ph.D.), “Educational technology for effective service delivery in

educational training and research in Nigeria, Department of Science and

Technical Education, Faculty of Education, Adekunle Ajasin University,

Akungba-Akoko, Ondo State”, Journal of Innovation & Knowledge,

Nigeria 340001/IETC. 2014.

Page 129: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

115

115

Lanny Octavia, Ibi Syatibi, dkk., Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren,

Jakarta: Rumah Kitab, 2014.

Larry P. Nucci dan Darcia Narvaez., Handbook Pendidikan Moral Dan Karakter,

Bandung: Nusa Media, 2014.

Latuconsina, Hudaya., Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif dan Kemajuan

Ekonomi Kreatif di Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Leal Filho, Walter., dkk, “The Role Of Green and Sustainability Offices in

Fostering Sustainability Efforts At Higher Education Institutions”, Journal

of Cleaner Production, 2019, Pp 1394-1401.

Levenberg & Miri Barak, “Title: A Model of Flexible Thinking in Contemporary

Education”, journal Thinking Skills and Creativity, 7, doi: 372 /TSC. 2016.

Liang, Yinhe., dkk, “Has Education Led to Secularization? Based On The Study of

Compulsory Education Law in China”, Journal China Economic Review,

2019, 1267/CHIECO.

Lickona, Thomas., Educating for Character, terj. Juma Abdu Wamaungo,

Mendidik Untuk Membentuk Karakter Bagaimana Sekolah dapat

Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab,

Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2013, Cet.2.

Lickona, Thomas., Mendidik untuk Membentuk Kerakter Bagaimana Sekolah Dapat

Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab,

Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Lubis, Akhyar Yusuf., Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer, Depok: PT. Raja

Grafindo Persada, 2016, cet. 3.

Lynch, Matthew., dkk, “Combining Technology And Entrepreneurial Education

Through Design Thinking: Students' Reflections on the Learning Process”,

Journal Technological Forecasting & Social Change, 24 juni 2019.

M. Zedan, Ashraf., dkk, “An innovative Teaching Method in Islamic Studies: the

Use of Power Point in University of Malaya as Case Study”, Journal

Procedia Social and Behavioral Sciences, 2014, Pp. 543-549

Mahmoud Al-karasneh, Samih., dkk, “Islamic Perspective Of Creativity: a Model

For Teachers of Social Studies as Leaders”, Journal Procedia Social and

Behavioral Sciences, 2010, Pp. 412-426.

Mahmudin, Penelitian Tindakan Kelas Dan Inovasi Pembelajaran Pendidiakan

Agama Islam, Yogyakarta: Media Akademi, 2018.

Majid. Abdul., Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005.

Manuel F. Mendoza, Joan., dkk, “A Methodological Framework For

Implementation of Circular Economy Thinking in Higher Education

Institutions: Towards Sustainable Campus Management”, Journal of

Cleaner Production, doi: 16416/JCLP. 2019.

Mardiatmadja, Belajar Mendidik, Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius, 2017.

Margolin, C.R. The Movement for Children's Rights in a Historical Context, Social

Problems, Vol. 25, No. 4 (Apr., 1978), pp. 441-452 (Diakses tanggal 15

Januari 2019 jam 07.37 WIB).

Page 130: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

116

116

Maria Petrescu, Ana., dkk, “Non-formal Education - Frame for Responsible

Research and Innovation Demarches”, Journal Procedia Social and

Behavioral Sciences, 2014, Pp. 682-687.

Martono, Nanang., Kekerasan Simbolik di Sekolah Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan

Pierre Bourdieu, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012.

Masyhuri & M.Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif,

Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Mioara Marin, Simona., “Change and Innovation in the Educational Policies and

Strategies For Human Resources Development”, Journal of Social and

Behavioral Sciences, 2012, Pp. 1662-1667.

Moekti, Hri., Mencetak Generasi Cerdas dan Bertaqwa, Jakarta: Cakrawala, 2004.

Mohd Khir, Masrur., dkk, “Islamic Personality Model: A Conceptual Framework”,

Journal Procedia Economics and Finance, 2016, Pp. 137-144.

Mohd Subri, Irwan., dkk, “Creativity in the Teaching of Shariah Studies in

Institutions of Higher Education”, Journal of Social and Behavioral

Sciences, 2011, Pp. 170-179.

Mu‟in, Fatchul., Pendidikan Karakter Kontruksi Teoretik & Praktik, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011.

Mubarok, Atang Abd Hakim dan Jaih., Moetodologi Studi Islam, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Muchsin, Bashori., Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung: PT Reflika Aditama,

cet. 5, 2009.

Mudlofir, Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah., Desain Pembelajaran Inovatif Dari

Teori Ke Praktik, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016.

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2014.

Muhaimin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Lkis Pelangi

Aksara, 2015.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Muliawan, Jasa Ungguh., Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada,

2015.

Mulyadi, Dedi., Mengayuh Negeri dengan Cinta, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2009.

Mulyasana, Dedy., Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung: Rosda,

2011.

Muhammad Najib, Novan Ardy Wiyani, dkk., Manajeman Strategik Pendidikan

Karakter bagi Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Gava Media, 2016),

Munastiwi, Erni., “The Management Model of Vocational Education Quality

Assurance Using „Holistic Skills Education (Holsked)”, Journal Procedia

Social and Behavioral Sciences, 2011, Pp. 218-230.

Musfah, Jejen., Menejemen Pendidikan Teori, Kebijakan dan Praktik, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Page 131: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

117

117

Musfah, Jejen., Peningkatan Kompetensi Guru, Jakarta:Kencana Prenada Media

Group, 2011.

Musfah, Jejen., Pendidikan Holistic Pendekatan Lintas Perspektif, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2012.

Muthali`in, Ahmad., Bias Gender dalam Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah

University Press, 2001.

N. Savina, Nadezhda., “The Teachers‟ Willingness To Create Highly Intelligent

Educational Innovations”, Journal of Social and Behavioral Sciences,

2014, Pp. 2605-2608.

Naim, Ngainun., Character Building, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Nata, Abuddin., Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Penerbit Angkasa

Bandung, 2003.

Nitjarunkul, Kanita., “The Study of Concepts Understanding and Using

Competence of Teachers in Educational Innovation and Technology For

Teaching Management At Schools Of The Unrest Areas Of Three Southern

Border Provinces Of Thailand”, Journal of Social and Behavioral

Sciences, 2014, Pp. 2473-2480.

Nizar Samsul dan Zainal Effendi Hasibuan., Pendidik Ideal Bangunan Character

Building, Depok: Prenadamedia Group, 2018.

Nizar, Samsul dkk., Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam

Mulia, 2010.

Nizar, Samsul., Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka

tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Noor, Rohinah M., Pendidikan Karakter Berbasis Sastra, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2017.

Nurdin, Diding dan Imam Sibawe., Pengelolaan Pendidikan Teori Menuju

Implementasi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2015.

Nurdin. Syafruddin dan Adriantoni., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2016.

Nuryanis, Panduan Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat, Jakarta:

Departemen Agama, 2003

O'Neill, Onora., Children's Rights and Children's Lives, Ethics, Vol. 98, No. 3

(Apr., 1988), pp. 445 (Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam 07.27 WIB).

Omar, Noraini., dkk, “Multicultural Education Practice in Malaysia”, Journal

Procedia Social and Behavioral Sciences, 2014, Pp. 1941-1948.

Palonnikau, Aliaksandr., dkk, “Educational Research in Changing University”,

Journal of Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp. 684-692.

Paulo J, Ramísio., dkk, “Sustainability Strategy in Higher Education Institutions:

Lessons Learned From A Nine-Year Case Study”, Journal of Cleaner

Production, , doi:15987/JCLP. 2019.

Pedaste, Margus., dkk, “A Model of Innovation Schools: Estonian Case-Study”,

Journal of Social and Behavioral Sciences, 2013, Pp. 418-427.

Page 132: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

118

118

Perez-Marín, Diana., dkk, “Can Computational Thinking Be Improved By Using A

Methodology Based on Metaphors and Scratch to Teach Computer

Programming to Children?”, journal Computers in Human Behavior, doi:

10.1016/j.chb.2018.12.02, CHB 5849.

Popescu, Manoela., dkk, “Innovation and Change in Education Economic Growth

Goal in Romania in the Context Of Knowledge-Based Economy”, Journal

of Social and Behavioral Sciences, 2012, Pp. 3982-3988.

Purwanto, Ngalim., Administrasi Dan Supervise Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Poewadarminta., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.

Ponto, Hantje., Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kejuruan, Yogyakarta: Penerbit

Deepublish, 2016.

Rabahi, Misnaton., dkk, “Leading Learning: A Grounded Theory Perspective of

Orang Asli Parental Involvement and Engagement”, Journal of Social and

Behavioral Sciences, 2015, Pp. 94-103.

Raka, Gede, Yoyo Mulyana dkk., Pendidikan Karakter Di Seklah: Dari Gagasan

Ke Tindaka, Jakarta:PT. Gramedia, 2011.

Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri., Pendidikan Karakter

Mengembangkan Karakter Anak yang Islami, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Rissanen, Inkeri., “Teaching Islamic Education In Finnish Schools: A Field Of

Negotiations”, Journal Teaching and Teacher Education, 2012, Pp. 740-

749.

Rochaety, Ety dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2009.

Rofi, Sofyan., Profesi Pendidikan, Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Rohman, Arif., Memahami pendidikan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Laks Bang

Mediatama Yogyakarta, 2009.

Russell, Bentrand; penerjemah A.T. Ramadhan Bouqie, Pendidikan dan Tatanan

Sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993.

Sa‟dun Akbar, Ahmad Samawi, dkk., Pendidikan Karakter: Best Practices,

Malang: Universitas Negeri Malang, 2015.

Sadat Abtahi, Masoumeh., dkk, “The Effectiveness in Distance Education for

Iranian Higher Education”, Journal Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2012, Pp. 1315-1319.

Salam, Burhanudin., Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Saliceti, Francesca., dkk, “Educate For Creativity: New Educational Strategies”,

Journal of Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp. 1174-1178.

Sanusi, Acmad., Pendidikan Untuk Kearifan Mempertimbangkan Kembali Sistem

Nilai, Belajar dan Kecerdasan, Bandung: Nuansa, 2017, cet. 2.

Saputra, Kiki., Pendidikan Berbasis Entrepreneurship, Yogyakarta: DIVA Press,

2015.

Page 133: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

119

119

Sari, Arif., “Quality Assurance Issues in Higher Education Sectors of Developing

Countries; Case of Northern Cyprus”, Journal Procedia Social and

Behavioral Sciences, 2016, Pp. 326-334.

Sarka Janku, PhD. Ing., “The Using of Innovation and Creativity is Inexhaustible”,

Journal Procedia Economics and Finance, 2015, Pp. 638-643.

Schot, Johan., & W. Edward Steinmueller, “Three Frames For Innovation Policy:

R&D, Systems of Innovation and Transformative Change”, Journal of

Science Policy Research Unit, 2018, Pp. 1554-1567.

Setiawan, Marwan., Karakteristik Kriminalitas Anak & Remaja, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2015.

Shindina, Tatyana., dkk, “Entrepreneurs‟ Training in Innovation-Oriented Society”,

Journal of Social and Behavioral Sciences, 2015, Pp. 1098-1108.

Slameto, Metodologi Penelitian & Inovasi Pendidikan, Jl.Diponegoro 52-60

Salatiga 50711: Satya Wacana University Press, 2015.

Siti Musdah Mulia dan Ira D. Aini., Karakter Manusia Indonesia, Bandung:

Nuansa Cendekia, 2013.

Singh, Rajendra., Gerakan Sosial Baru, Yogyakarta: Resist Book, 2010.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: IKAPI, 2007, cet 10.

Suharto, Toto., Filsafat Pendidikan Islam Menguatkan Epistimologi Islam Dalam

Pendidikan , Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008.

Sulaiman, Rusydi., Nilai-Nilai Karakter Islam Berhulu Dari Akhlak, Berhilir Pada

Rakhmat, Bandung: Marja, 2013.

Sumarto, Hetifah Sj., Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa

Inovatif dan Partisipatif di Indonesia , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2009, cet.2.

Suparlan Al Hakim & Sri Utara., Pendidikan Multikultural Strategi Inovatif

Pembelajaran Dalam Pluralitas Masyarakat Indonesia, Malang: Madani

Media, 2018.

Supriadi, Dedi., Membangun Bangsa melalui Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Suprihatiningrum, Jamil., Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.

Surya, Mohamad., Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sutarsyah, Cucu., Pendidikan di Indonesia Permasalahan dan Solusinya,

Yogyakarta: Media Akademik, 2016.

Sutirna, Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik, Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2013.

Suwandi dan Basrori., Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Suwardi dan Daryanto., Managemen Peserta Didik, Jakarta: Penerbit Gava Media,

2017.

Suwarno, Wiji., Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Syafaruddin & Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, Jakarta: PT.Ciputat

Press, 2005.

Page 134: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

120

120

Syaiful Sagala dan Syawal Gultom., Praktik Etika Pendidikan Di Seluruh Wilayah

NKRI, Bandung: Alfabeta, 2011.

Syah, Muhibbin., Psikologi Pelajar, Depok: Raja Grafindo Persada, 2017, cet. 15.

Syah, Muhibbin., Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2016.

Syamsuddin, Ali., Mengukir Sifat Kepribadian Mslim, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009.

Syarbini, Amirulloh., Buku Pintar Pendidikan Karakter, Jakarta: As@-Prima

Pustaka, 2012.

Syazwani Ismail, Nurul., dkk, “Title: The Effect of Mobile Problem-Based

Learning Application Dic Science PBL on Students‟ Critical Thinking”,

Journal Thinking Skills and Creativity, doi:, 503/TSC. 2018.

Syukur, Taufik Abdillah., Pendidikan Karakter Berbasis Hadits, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2016.

Tanjung, Hendri dan Abrista Devi., Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta:

Gramata Publishing, 2013.

Tekin, Husnu., dkk, “World Conference on Technology, Innovation and

Entrepreneurship Socio-Cultural Dimension of Innovation”, Journal of

Social and Behavioral Sciences, 2014, Pp. 1417-1424.

Tilaar, H.A.R., Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Thomas, R. Murray., Education Law as a Mirror of Maturity: The Indonesian Case,

International Review of Education/ Internationale Zeitschrift für

Erziehungswissenschaft / Revue Internationale de l'Education, Vol. 36, No.

1 (1990), pp. 719 (Diakses tanggal 17 Januari 2019 jam 09.22 WIB).

Thomson, John B., Kritik Ideologi Global, Yogyakarta: IRCiSoD, 2015.

Tomatala, Yakob., Pengantar Antropologi Kebudayaan: Dasar-dasar Pelayanan

Lintas Budaya, Jakarta: YT Leadirship Foundation, 2007.

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan

& Tenaga Kependidikan, Jakarta: Prenada Media, 2010.

Triwiyanto, Teguh. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Tung, Khoe Yao., Pembelajaran dan Perkembangan Belajar, Jakarta: Indeks, 2015.

Ulfatin, Nurul dan Teguh Triwiyanto., Menejemen Sumber Daya Manusia Bidang

Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016.

Ulwan, Abdullah Nashih., Tarbiyatul Aulad fil Islam.. Terj. Khalilullah Ahmas

Masjkur Hakim, “Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak” (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1992) 123 Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 03,

Nomor 01, Mei 2015.

Van der Bijl-Brouwer, Mieke., “Problem Framing Expertise in Public and Social

Innovation”, Journal of Design, Economics, and Innovation, 2019, Pp. 83-

106.

Veithzal, Rivai & Sylviana Murni., Education Management Analisisi Teori Dan

Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Page 135: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

121

121

Wrigley, Cara., “University of Technology Sydney, Australia, Design Innovation

Catalysts: Education and Impact”, Journal of Design, Economics, and

Innovation, Vol.2, 2016, Pp. 14-15.

Yanez, Susana., dkk, “The Sustainability Report as An Essential Tool For The

Holistic And Strategic Vision of Higher Education Institutions”, Journal of

Cleaner Production, doi: 10.1016/j.jclepro.2018.09.171.

Yasid, Abu. dkk, Paradigma Baru Pesantren Menuju Pendidikan Islam

Transformatif, Yogyakarta: Diva Press, 2018, cet. 1.

Yolanda Sandoval, Luz., “The Personal Ethos, Innovation Channel of Educational

Institutions For Social Consistency”, Journal of Social and Behavioral

Sciences, 2011, Pp. 3602-3607.

Yudenkova, Olga. dan Ekaterina Savina, “Moscow Higher Education Institutions:

Eco-ergonomic Aspects of Operation and Environmental Initiatives”,

journal Procedia Engineering, 2015, Pp 382 – 388.

Yusuf, A. Muri., Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi dan

Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2015.

Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: Hecca Mitra Utama, 2005.

Wall, John., "Ain't I a Person?": Reimagining Human Rights in Response to

Children, Journal of the Society of Christian Ethics, Vol. 30, No. 2 (Fall /

Winter 2010), pp. 41 (Diakses tanggal 15 Januari 2019 jam 07.37 WIB).

Waluyo, Sri Teguh., Teknik Aplikatif Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Dan Sertifikasi, Bandung: PT. SEWU, Srikandi Empat Widya Utama, 2016.

Wijaya, David., Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa, Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2017.

Wiyani, Novan Ardy., Membumikan Pendidikan Karakter di SD, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2013.

Wiyani, Novan Ardy., Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018.

Yamin, Moh., Menejemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Jogjakarta: DIVA Press,

2009.

Zainal, Aqib dan Ahmad Amrullah., Pedoman Pendidikan Budaya Dan Karakter

Bangsa, Yogyakarta: Gava Media, 2011.

Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Karakter (Untuk Paud Dan Sekolah), Depok:

PT. Rajagrafindo Persada, 2017.

Zubir, Zaiyardam. Menagak-an Banang Basah Membangun Tradisi Intelektual

dalam Masyarakat Kampus yang Hedonis, Padang: Minangkabau Press,

2010.

Zuriah, Nurul., Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan,

Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Page 136: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

122

122

Wawancara

Andrayani, Siti. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2018-2019 pada

tanggal 28 Desember 2019 di Cibadak Pesantren.

Amanatullah, Anisa. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018

pada tanggal 12 Juli 2019 di Taman Bunga Nusantara.

Anisa, Ucu. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 1 November 2019 di Cibadak Pesantren.

Arif. Hasil wawancara dengan sekretaris panitia kemah dakwah pada tanggal 22

Juni 2019 di sekolah SMA Plus Tauhidul Afkar.

Ashari, Riananda. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2018-2019 pada

tanggal 28 Desember 2019 di Cibadak Pesantren.

Awaliyah, Rida. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 1 November 2019 di Cipanas.

Engkis. Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat pada tanggal 12 Mei 2019 di

mesjid al ikhlas desa Batulawang.

Fahmi, Darul. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Cinengah Girang.

Fatimah, Siti. Hasil wawancara dengan Siswa SMP pada tanggal 12 Juli 2019 di

SMP desa Batulawang

Hanipah, Mimi. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Cinengah Girang

Haris, Septiandi Abdul. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018

pada tanggal 1 November 2019 di Koperasi Cibadak Pesantren.

Hoerunnisa, Riska. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2018-2019

pada tanggal 28 Desember 2019 di Cibadak Pesantren.

Malik, Ahmad Hamdan. Hasil wawancara dengan guru pembimbing lapangan

(GPL) pada tanggal 22 Juni 2019 di sekolah SMA Plus Tauhidul Afkar

Mudrik. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada tanggal 1

November 2019 di STAI Imam Syafi`I kabupaten Cianjur.

Muharam, M Akmal. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018

pada tanggal 2 November 2019 di Cianjur.

Nafisah, Siti. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Cinengah Girang.

Najiah, Siti. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Cinengah Girang.

Rahmah, Siti. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2018-2019 pada

tanggal 28 Desember 2019 di Cibadak Pesantren.

Rahmah, Ulfi. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 4 November 2019 di Jakarta.

Ridwan, Dudi. Hasil wawancara dengan kepala sekolah pada tanggal 11 Mei 2019

di sekolah SMA Plus Tauhidul Afkar.

Rohaeni, Eni. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2018-2019 pada

tanggal 28 Desember 2019 di Cibadak Pesantren.

Rohimah, Eti. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Cibadak Pesantren.

Page 137: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

123

123

Rusmilawati, Dede. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018

pada tanggal 1 November 2019 di SMA Plus Tauhidul Afkar.

Sina, Kris Ibnu. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 1 November 2019 di Cibadak Pesantren.

Solehudin, Hamid. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 1 November 2019 di Kp. Cibadak Pesantren.

Sumiati, Suci. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada

tanggal 2 November 2019 di Kp. Cinengah Girang.

Suryani. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada tanggal 1

November 2019 di Cipanas.

Wahyudi, Agus. Hasil wawancara dengan ketua panitia kemah dakwah pada tanggal

27 April 2019 di sekolah SMA Plus Tauhidul Afkar.

Yulianah. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018 pada tanggal

2 November 2019 di jebrod kabupaten Cianjur

Zahra, Dede Sopia. Hasil wawancara dengan alumni kemah dakwah 2017-2018

pada tanggal 1 November 2019 di Cibadak Pesantren.

Page 138: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

124

124

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara:

Kepala Sekolah (Dudi Ridwan, S.Pd.I, M.Pd)

Ketua Panitia Kemah dakwah (Agus Wahyudi, S.Pd)

Sekretaris Panitia sekaligus Tata Usaha (Arif, S.Pd.)

Pembimbing Kelompok (Ahmad Hamdan Malik, A.Md.)

Guru (Yulianah, S.Pd)

Tokoh Masyarakat (Ust. Engkus)

Kepala Sekolah SD Leweung Datar (Maryanto)

Siswa SMP 1 Sukaresmi Kelas Jauh (Siti Fatimah)

Alumni Peserta Kemah Dakwah

Hamid Solehudin

Siti Najiah

Anisa Amanatullah

Suci Sumiati

Dede Rusmilawati

Septiandi Abdul Haris

Ulfi Raahmah

Kris Ibnu Sina

Mudrik

Mimi Hanipah

Siti Nafisah

Eti Rohimah

Suryani

Rida Nurul Adawiyah

Dede Sopia Zahra

Darul Fahmi

Ucu Anisa

Islamiati

M. Akmal Muharom

Peserta Kemah Dakwah 2018-2019

Riananda Ashari

Siti Rahmah

Eni Rohaeni

Siti Andrayani

Riska Khoerunisa

Page 139: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

125

125

Hari : Sabtu

Tanggal : 11 Mei 2019

Informan : Dudi Ridwan, S.Pd.I, M.Pd (Kepala Sekolah)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Inovasi pendidikan studi

program kemah dakwah

1. Inovasi pendidikan

dapat di terapkan

dalam program

kegiatan kemah

dakwah

2. Faktor pendukung

dalam kegiatan

kemah dakwah

3. Faktor penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah?

Kemah dakwah menjadi salah satu inovasi pendidikan

dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada siswa

untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar sekolah

dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Kegiatan ini

dilaksanakan bertujuan untuk melatih keterampilan siswa di

lingkungan masyarakat dan sebagai pelaksana program

“Plus” yang terdapat dalam nama sekolah yaitu SMA Plus

Tauhidul Afkar, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu

dan dikhususkan untuk kelas XI saja.

Kegiatan kemah dakwah ini melatih siswa untuk belajar

mandiri sehingga dapat mengapresiasikan kemampuan

mereka dalam mengamalkan ilmu yang didapat di sekolah

dan belajar berwirausaha. Sehingga siswa terbiasa hidup di

masyarakat paska lulus dari sekolah dan tidak terlalu aneh

apabila setelah lulus sekolah hidup dengan masyarakat

secara nyata.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan kemah

dakwah yaitu, pihak penyelenggara, berupa bantuan baik

berupa materi maupun tenaga, demi terwujud dan

terlaksananya kemah dakwah. Guru, berupa latar belakang

pendidikan yang baik, dimana guru mampu memberikan

pembekalan-pembekalan ilmu pengetahuan kepada peserta

kemah dakwah dan memberikan gambaran tentang

kehidupan di masyarakat. Siswa, berupa motivasi atau

dorongan untuk belajar, minat belajar, semangat dalam

melaksanakan program-program yang telah dirancang.

Kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana, karena

sarana dan prasarana yang lengkap dan baik akan

berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Keadaan

lingkungan siswa, baik di dalam sekolah maupun di luar

sekolah. Karena lingkungan yang baik akan berdampak baik

pada siswa dan sebaliknya lingkungan yang buruk akan

berdampak buruk pula pada siswa. Lingkungan sekolah,

seperti keadaan lingkungan sekolah yang bersih maka akan

memberikan kenyamanan siswa dalam belajar. Dan

lingkungan luar sekolah, seperti lingkungan keluarga yang

broken home atau berantakan maka akan memberikan

Page 140: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

126

126

dampak yang buruk kepada siswa, seperti siswa malas

belajar, melakukan hal-hal negatif dan lain-lain.

Hari : Sabtu

Tanggal : 24 Mei 2019

Informan : Agus Wahyudi, S.Pd (Ketua Panitia Kemah dakwah)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Pembekalan khusus

untuk peserta kemah

dakwah sebelum

pemberangkatan ke

tempat kegiatan

2. Menentukan lokasi

yang akan digunakan

untuk tempat

kegiatan kemah

dakwah

3. Rangkaian acara dan

program yang

dilaksakan oleh

peserta kemah

dakwah

Sebelum pemberangkatan peserta kemah dakwah biasanya

diberikan pembekalan-pembekalan terlebih dahulu oleh

pemateri yang jadwalnya sudah disusun oleh panitia, pemeteri

yang menyampaikan pembekalan-pembekalan materi kemah

dakwah terdiri dari kepala sekolah, kurikulum dan dewan guru

yang sesuai dengan jurusannya. Adapun materi yang

disampaikan pada saat pembekalan kemah dakwah meliputi:

Materi pendidikan; Materi keagamaan; Materi

sosial/lingkungan; Materi ilmu teknologi; Materi olah

raga/kesehatan; Materi keterampilan/industri.

Ketika kegiatan pembekalan berlangsung panitia kemah

dakwah melakukan survei lapangan ke tempat lokasi kemah

dakwah kriteria tempat yang panitia cari adalah wilayah yang

masih kurang terhadap pendidikan, ilmu teknologi dan kultur

masyarakat yang masih menganut paham-paham zaman dahulu.

Panitia melaksanakan survei ke lokasi tersebut dengan

melakukan koordinasi dengan pejabat setempat, khususnya

kepala desa dan aparatur desa agar kegiatan ini dapat didukung

oleh seluruh warga masyarakat yang ada di desa tersebut.

Alangkah baiknya kalau sebelum pelaksanaan kemah dakwah,

siswa juga melaksanakan survei lokasi, sehingga pada saat

pelaksanaan kemah dakwah siswa tidak akan menemukan

kesulitan-kesulitan yang tidak perlu, seperti tidak tahu lokasi

atau arah jalan menuju lokasi dan sebagainya.

a. Pembukaan dan serah terima, pembukaan dan serah terima

dilaksanakan oleh kepala sekolah dihadiri oleh para

pemimpin dan pejabat serta tokoh masyarakat setempat.

Pembukaan dan serah terima dilaksanakan di Desa

Batulawang.

b. Konsolidasi dengan pejabat dan tokoh masyarakat dengan

pembukaan dan serah terima, siswa berarti secara resmi telah

diterima oleh masyarakat. Sejak itulah maka siswa mulai

bisa melaksanakan aktivitas kemah dakwah di tengah-tengah

masyarakat. Konsolidasi internal dilakukan dengan

Page 141: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

127

127

membentuk struktur dan susunan kelompok atau yang

disebut dengan koordinator, baik di tingkat desa ataupun di

tingkat RW/RT. Konsolidasi eksternal dilakukan dengan

cara melakukan koordinasi dengan pejabat dan tokoh-tokoh

masyarakat setempat. Siswa bisa menghubungi kepala desa,

RT , RW , Ketua PKK, Ketua Pemuda, Ulama dan

sebagainya yang dipandang memiliki peran.

c. Pendalaman medan lokasi, untuk mendapatkan informasi

tentang banyak hal dari lokasi kemah dakwah, siswa perlu

melakukan pendalaman medan lokasi. Pendalaman lokasi

Kemah Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara,

seperti: Penelitian, yaitu mengamati atau meneliti terhadap

hal-hal yang berupa lingkungan fisik maupun lingkungan

non-fisik; Wawancara, yaitu melakukan wawancara atau

tanya jawab terhadap pejabat, tokoh masyarakat atau

terhadap masyarakat pada umumnya; Silaturahmi, yaitu

dengan melakukan kunjungan kepada para pajabat atau

tokoh masyarakat setempat.

d. Penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan kemah

dakwah meliputi bidang-bidang berikut ini:

1) Bidang Kependidikan, kegiatan yang dilaksanakan

dalam bidang ini adalah: Pemberian pembelajaran

tambahan SD/MI MTs/SMP, bimbingan belajar SD/MI

MTs/SMP, pelatihan/bimbingan kegiatan

ekstrakulikuler, pelatihan bahasa arab dan bahasa inggris

SD/MI MTs/SMP

2) Bidang Keagamaan yaitu: pembinaan pengajian anak-

anak, menghadiri pengajian rutin, membentuk takmir

masjid (jika belum ada), pembentukan Ikatan Remaja

Mesjid (IRMAS)

3) Bidang Sosial, Masyarakat yaitu: peningkatan

administrasi desa, RT, RW, bekerja sama dalam

pembinaan karang taruna, gotong royong, keterampilan

pemuda, penerangan media massa

4) Bidang Kesenian dan Budaya yaitu: memberikan

pelatihan musik islami (Qosidah, marawis, nasyid),

lomba seni dan budaya untuk siswa, pelatihan kaligrafi

5) Bidang Peningkatan Produksi yaitu: penanaman apotek

hidup

6) Bidang Kesehatan yaitu: penyuluhan kesehatan,

pembantu kegiatan posyandu, memeriksa golongan

darah, donor darah

7) Bidang Prasarana Fisik yaitu: membuat papan nama

jalan, gang dan mesjid-mesjid

8) Bidang Administrasi (Bidang Ekonomi) yaitu:

membantu memperbaiki dan menyempurnakan

Page 142: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

128

128

administrasi desa, RT, RW, membantu melengkapi

administrasi masjid/ mushola (stempel, papan nama

masjid, struktur organisasi masjid)

Meskipun hanya beberapa program saja yang terealisasi

Hari : Sabtu

Tanggal : 22 Juni 2019

Informan : Arif (Sekretaris Panitia sekaligus Tata Usaha)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Program kemah

dakwah yang sudah

di susun dapat

terealisasi

seluruhnya.

2. Bidang kesehatan

dan bidang

prasarana fisik

belum dapat

terealisasi dalam

kegiatan kemah

dakwah.

3. Dampak yang

ditimbulkan dari

kegiatan kemah

dakwah.

4. Kendala pada saat

kegiatan kemah

dakwah

berlangsung

Kegiatan kemah dakwah siswa melaksanakan program-

program yang telah menjadi kesepakatan bersama antara

masyarakat dengan para peserta kemah dakwah dalam loka

karya dan program-program yang ditawarkan oleh peserta

kemah dakwah disepakati oleh masyarakat setempat hanya

untuk realisasinya tidak semua program dijalankan karena

faktor waktu yang mepet, sarana prasarana yang tidak

memungkinkan ataupun faktor dari lingkungan setempat yang

kurang merespon pada program tersebut. Program yang belum

dapat terealisasi pada pelaksaan kemah dakwah yaitu bidang

kesehatan dan bidang prasarana fisik.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bidang-bidang

tersebut tidak dapat terealisasi yaitu karena waktu kegiatan

yang tidak cukup untuk melakukan program tersebut.

Dampak yang ditimbukan dari kegiatan kemah dakwah.ini

sangat besar terlihat dari program-program yang terealisasi

dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta kemah

dakwah.yang berdampak positif bagi peserta kemah dakwah.,

sekolah dan masyarakat. Dalam semua kegiatan peserta kemah

dakwah ikut terlibat meskipun dibentuk kelompok-kelompok

khusus yang membidangi program yang akan dilaksanakan.

Pada saat pelaksanaan kemah dakwah guru pembimbing

lapangan ataupun kepanitiaan diharapkan lebih mengawasi

peserta kemah dakwah karena dikhawatirkan terjadi sesuatu

yang tidak diinginkan.

Hari : Sabtu

Page 143: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

129

129

Tanggal : 22 Juni 2019

Informan : Ahmad Hamdan Malik, A.Md (Pembimbing Kelompok)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Peserta kemah

dakwah dibagi ke

dalam beberapa

kelompok

sedangkan tempat

kegiatannya sama.

2. Kelompok khusus

untuk koordinasi

dengan aparatur

setempat

Berkenaan dengan pembagian kelompok, ada beberapa hal

yang dipertimbangkan oleh panitia dan pembimbing yaitu:

Siswa akan dibagi ke dalam tiga kelompok sesuai dengan

jumlah ke Rt-an dan Rw yang ada di desa yang dijadikan

obyek kegiatan kemah dakwah; Satu kelompok harus

mencerminkan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan, maka

dibentuk kelompok kerja siswa yang tugasnya mengatur

tingkat desa. Ditingkat desa terdiri atas seorang ketua,

sekretaris dan sekurang-kurangnya tiga anggota. Sedangkan

untuk tingkat RW/RT koordinator terdiri atas seorang ketua,

sekretaris dan bendahara.

Hari : Minggu

Tanggal :12 Mei

Informan : Ust. Engkis (Tokoh Masyarakat)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Kegiatan yang

dilakukan peserta

kemah dakwah

dimasyarakat

2. Keefektifan kegiatan

masyarakat yang

dilaksanakan oleh

peserta kemah

dakwah

Kegiatan peserta kemah dakwah di masyarakat ikut

membantu para masyarakat dalam menjalankan kegiatan

seperti gotong royong, membantu di ladang dan juga aktif

di dalam kegiatan pengajian-pengajian di masyarakat.

Peserta kemah dakwah sangat antusias dalam menjalankan

kegiatan ini, mereka sangat aktif dan disiplin dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan pengajian apalagi dalam

pengajian rutinan yang dilaksanakan oleh masyarakat,

selain itu dalam pendalaman ilmu agama sudah cukup

baik dalam memberikan penjelasan mengenai Ayat-Ayat

Al-Qur`an kepada anak-anak pengajian di rumah.

Hari : Jum`at

Tanggal : 12 Juli 2019

Informan : Maryanto (Kepala Sekolah SD Leweung Datar)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Page 144: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

130

130

1. Kegiatan yang

dilakukan peserta

kemah dakwah di

SD Leuweung

Datar

2. Keefektifan

kegiatan sekolah

yang dilaksanakan

oleh peserta

kemah dakwah

Kegiatan peserta kemah dakwah selama berada disini

membantu tenaga pengajar dalam menyampaikan

pembelajaran dan juga aktif dalam eskul serta ilmu

teknologi (computer). Dengan adanya peserta kemah

dakwah sangat membantu proses belajar mengajar sehingga

kegiatan belajar lebih aktif dilaksanakan dari sebelumnya

dengan semangat dan disiplin peserta kemah dakwah

menempuh perjalanan jauh sekitar 400 meter mereka tidak

pernah mengeluh dengan terus berjalan kaki menuju sekolah

ini.

Kegiatan kemah dakwah ini sangat bagus apabila

dikembangkan di setiap sekolah menengah atas, semangat

jiwa muda masih terlihat dari semua peserta kemah dakwah

apalagi ketika menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswa kami sehingga berdampak positif dan semakin aktif

dalam belajar.

Hari : Jum`at

Tanggal : 12 Juli 2019

Informan : Siti Fatimah (Siswa SMP)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Kegiatan yang

dilakukan peserta

kemah dakwah di

SMP Sukaresmi

Kelas Jauh 1

2. Keefektifan

kegiatan sekolah

yang dilaksanakan

oleh peserta

kemah dakwah?

Kegiatan peserta kemah dakwah selama di sekolah membatu

kami sebagai siswa dalam menjalankan pembelajara,

memberikan ilmu tentang ilmu teknologi dan juga memberi

semangat kepada para siswa agar tidak mudah menyerah.

Kegiatan kemah dakwah sangat efektif karena memotivasi para

siswa supaya tidak mudah menyerah dan terus belajar, ketika

peserta Kemah Dakwah menyampaikan materi pembelajaran

siswa lebih semangat dan sangat antusias dalam belajar karena

dapat belajar bersama selain itu mempunyai gambaran tentang

pembelajaran-pembelajaran di SMA dan juga mengajarkan

kepada siswa tentang kegiatan ekstrakulikuler.

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Anisa amanatullah (Bekerja di Taman Bunga Nusantara)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Page 145: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

131

131

Sekolah

1. Dampak dari kegiatan

kemah dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung dan

penghambat dalam

kegiatan kemah

dakwah

Kemah dakwah itu program yang bagus dan harus berkelanjutan

Kendala yang timbul pada saat kegiatan kemah dakwah ini

adalah : masyarakat yang kurang antusias dan kurangnya

koordinasi dengan pihak setempat.

Banyak sekali manfaat kegiatan kemah dakwah yaitu untuk

melatih sosial kita

Karena dulu pernah menjalankan program kemah dakwah di

bidang pertanian sehingga ada manfaat yang bisa di terapkan

sekarang di bidang tanaman karena saya sekarang bekerja di

taman bunga nusantara.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Suci sumiati (Bekerja di Alfa Mart)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Melatih kita untuk bersosialisasi dengan masyarakat

Kekurangannya dalam masalah komunikasi kelompok,

kurangnya fasilitas

Manfaatnya memahami pembuatan makalah dengan baik, belajar

artinya sabar, solidaritas yang tinggi ketika menghadapi masalah

Kita jadi memahami arti sosial dengan masyarakat dan dapat

memperpanjang silaturahmi dengan masyarakat sampai

sekarang.

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Page 146: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

132

132

Informan : Hamid solehuddin (Guru dan Mahasiswa)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari kegiatan

kemah dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung dan

penghambat dalam

kegiatan kemah

dakwah

Kemah dakwah program yang bagus untuk pembelajaran hidup

di masyarakat

Kendalanya, kita di tempatkan di tempat yang baru jadi harus

menyesuaikan diri terlebih dahulu

Hidup di masyarakat itu tidak mudah dan harus terus belajar

Banyak manfaatnya ketika saya kemah dakwah di tempatkan di

program pendidikan dan saya bisa menerapkan program itu

sekarang ketika saya sudah menjadi seorang guru

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Dede rusmilawati (Guru dan Mahasiswa)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Kemah dakwah merupakan program yang sangat bagus dalam

mengamalkan dan merealisasikan 4 kd di kurikulum tiga belas

karna melatih spiritual, sosial, intelektual, juga keterampilan.

Kendala yang dirasakan adalah ketidakmengertian diri sendiri

akan kegiatan kemah dakwah awalnya sehingga pada

keberjalanannya kurang bagus (khusus kelompok saya) untuk

kelompok yang lain berjalan sesuai program kelompok masing-

masing

Dengan kita mengikuti kegiatan kemah dakwah kita belajar

bermsayarakat dan mengamalkan ilmu-ilmu yang di dapat,

belajar mandiri dan lain-lain

Karena pada saat kegiatan kemah dakwah ada pembekalan

tentang bagaimana cara kita bermasyarakat, dalam keagamaan

pendidikan dan sekarang kita bisa ambilmanfaat dengan latihan

di kegiatan kemah dakwah itu, seperti tahu kehidupan di dunia

sekolah dan ini bisa dijadikan pengalaman-pengalaman atau

penunjang keberhasilan di masa depan.

Page 147: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

133

133

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Septiandi abdul haris (Pembisnis)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Kemah dakwah program yang bagus karena menguji kompetensi

bersosialisasi di masyarakat

Kendala alur kurang jelas, kurangnya dukungan dari

pembimbing serta fasilitas media pendukung, kekurangan lain

pembinaan pra kemah dakwah harus jelas terkait karakter,

tepologi/geografis kebiasaan masyarakat sasaran

Tahu bagaimana proses yang terjadi di masyarakat

meningkatkan mentalitas peserta kemah dakwah

Percaya diri ketika berhadapan dengan tokoh masyarakat

banyak, selain itu karena saya sekarang di bidang simpan pinjam

sekaligus pendampingan lapangan koperasi syariah sebagai

karyawan karena dulu pernah diterapkan bidang ekonomi,

sehingga banyak yang saya bisa ambil dari kegiatan tersebut.

Hari : Senin

Tanggal : 4 November 2019

Informan : Ulfi Rahmah (Pembisnis)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

Pandangan tentang kegiatan kemah dakwah, adalah suatu sistem

pembelajaran hidup yang bisa diambil hikmah sejak usia dini

beranjak dewasa dimana kebiasaan karakter anak usia 16-18

tahun rentan akan kehidupan anti sosial terhadap kepekaan

masyarakat luas. Dengan kemah dakwah ini setiap remaja bisa

menerapkan pelajaran hidup dalam jangka waktu singkat yang

membuat kesan keperdulian terhadap masyarakat di suatu

lingkungan yang minim akan pengetahuan tentang pentingnya

Page 148: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

134

134

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

peran remaja di suatu wilayah atau tempat yang mampu

menghidupkan suasana wilayah tersebut.

Kendala saat menjalankan kegiatan kemah dakwah, minimnya

fasilitas dari penyedia program seperti alat transportasi dan

support system pembelajaran yang akan di sosialisasikan kepada

masyarakat (contoh pengadaan infocus, laptop dsb) adapun

kendala yang paling penting untuk di review kembali kepada

panitia agar memberikan sosialisasi terhadap sejumlah pemuka

atau masyarakat yang bertanggung jawab untuk mengingat

kembali kemah dakwah ini bukan kkn yang mana masyarakat

masih sangat mengharapkan bantuan dana sejumlah program

rt/rw di wilayah tersebut karena kami anak sma minim budget

untuk penggalangan dana tersebut dari setiap individual peserta

kemah dakwah

Pembelajaran yang bisa diambil bagaimana sikap masyarakat

begitu antusias terhadap remaja yang mensupport sebagian mata

pencaharian mereka dalam pendidikan pertanian dan

perdagangan

Banyak contoh dalam bermasyarakat di rumah lebih percaya diri

akan membangun hal-hal yang positif contohnya sering saya

selenggarakan acara baksos untuk beberapa rw tingkat

kecamatan bekerja sama dengan anggota karangtaruna aktif

dalam beberapa kecamatan. Mafaat dari bidang ekonomi banyak

tapi dala m bidang rumahan sekarang harus butuh karyawan

untuk produksinya keuntungannya itu 50%

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Kris ibnu sina (Pembisnis)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

Program sekolah yang bagus yang harus dipertahankan dan

program sekolah yang tak ada di sekolah lain

Kendala untuk kegiatan kemah dakwah yaitu tempat tinggal

laki-laki kurang strategis (ruangan kosong desa), jarak tempat

tinggal laki-laki dan perempuan terlalu jauh, jangkauan kemah

dakwah terlalu jauh tidak fokus pada wilayah rt setempat

Sedikit banyak tau tentang cara terjun langsung ke masyarakat

atau wiayah baru

Ada yang bisa di terapkan setelah keluar sekolah tapi tidak

secara signifikan

Page 149: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

135

135

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Mudrik (Guru dan Mahasiswa)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

Kegiatan kemah dakwah ini bagus karena memberi pelaaran

banyak ilmu dan pengalaman

Kendalanya waktu pelaksanaan kegiatannya berdekatan dengan

try out, uas dan ujian yang lain

Pembelajaran yang dapat diambil dalam kegiatan kemah dakwah

ini adalah cara hidup bermasyarakat dan cara bekerja di intansi

Manfaat kegiatan kemah dakwah untuk kehidupan sekarang

adalah bisa mengembangkan modal pembelajaran mengajar

sampai saat ini, kerja bakti masyarakat dan sekarang untuk

kuliah karena pada saat itu di tuntut untuk aktif dalam kegiatan

keagamaan jadi pada saat masuk perkuliahan tidak terlalu sulit

contohya pada saat kegiatan kemah dakwah ada program shalat

berjamaah, memakmurkan masjid, sehingga pada saat ini saya

berkuliah di imam syafii pun masuk kepengurusan dkm masjid,

selain itu di kegiatan kemah dakwah ada belajar bareng sehingga

sekarang inisiatif membuat grup belajar.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Yulianah (Guru)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

Kegiatan kemah dakwah merupakan suatu kegiatan seperti kkn

pengabdian kepada masyarakat yang mewajibkan peserta

peserta tinggal di suatu tempat untuk menjalankan suatu

program. Diantara bidang garapannya yaitu keagamaan

pendidikan keterampilan sosial olahraga dan it. Hanya saja

kalau kemah dakwah dilaksanakan pada tingkat sma

Pembelajaran yang dapat diambil diantaranya pengembangan

pribadi dengan terjun di masyarakat kita sebagai insan

akademik dan mahluk sosial kita akan merasakan bahwa

kepribadian kita perlu di ubah agar menjadi lebih baik lagi

Ada manfaatnya misalnya jika dulu sebagai pelajar kita ingin

tidur kita hanya memikirkan sekolah esok hari maka kemah

Page 150: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

136

136

dalam kegiatan

kemah dakwah

dakwah mengajarkan agar kita dapat memikirkan dan

menyusun apa dan bagaimana cara mensukseskan kegiatan

yang akan dilaksanakan besok dan hari-hari berikutnya.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Siti Najiah (Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari kegiatan

kemah dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung dan

penghambat dalam

kegiatan kemah

dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh peserta

Kemah Dakwah

setelah melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Kegiatan kemah dakwah yaitu kegiatan pengabdian masyarakat

secara nyata dan religi yang dilaksanakan oleh sma tauhidul

afkar khusus untuk siswa sma kelas xi dengan tujuan untuk

membangun kreatifitas siswa, pembinaan mental, membangun

watak dan karakter di lingkungan masyarakat.

Kendalanya, waktu yang terbatas hanya 2 minggu jadi kurang

sosialisasi, alat transportasi, alat komunikasi yang kurang

memadai. Tidak ada motivasi pembimbing untuk membuat

laporan hasil kemah dakwah

Pembelajaran yang bisa diambil dari kegiatan kemah dakwah

yaitu belajar memposisikan diri di tengah-tengah masyarakat,

belajar team work, belajar cara memahami teman, karakter dll,

selebihnya seperti kegiatan kkn di masa kuliah hanya saja

kegiatan kemah dakwah sangat singkat.

Posisi sekarang manfaatnya ada yaitu membantu warga ketika

ada kegiatan atau peringatan hari besar, berkomunikasi jadi

lebih enak, setidaknya ada gambaran ketika ada masuk

perguruan tinggi mengenai kkn, dari sisi dakwahnya bisa

membantu mengajar ngaji, mengajar disekolah, tk atau paud

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Mimi hanipah (Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

Kemah dakwah sebuah ajang mengekspresikan apa yang siswa

miliki garis besarnya lebih kepada ilmu yang dimiliki, untuk

dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum

Kendalanya sangat banyak dari diri pribadi maupun lingkungan

umum, adapun pribadi kendala biasanya dari keterbatasan ilmu

yang belum terlalu luas hingga terkadang menyulitkan, seperti

Page 151: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

137

137

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

contohnya ketika dituntut untuk bisa terjun ke daerah pertanian

mesti bisa minimalnya mencabuti rumput dekat tanaman,

adapun kendala lingkungan umumnya dari segi masyarakat ada

beberapa yang tidak sepaham dan sependapat mesti bisa dibujuk

sebaik mungkin untuk bisa mengikuti program yang sedang

diadakan oleh anak-anak peserta kemah dakwah tersebut

Pembelajaran yang bisa diambil yaitu manis pahitnya berbaur

dengan masyarakat, mengenal kegiatan sehari-hari masyarakat,

juga dapat meneliti tingkat perkembangan pendidikan di desa

tersebut.

Mengenai kemah dakwah yang dapat diterapkan dalam

kehidupan setelah keluar sma, yaitu karena saya notabenenya

mahasiswa yang merantau dari kampung halaman otomatis

dapat menerapkan cara berbaur dengan masyarakat sedikit

banyaknya belajar dari keadaan bermasyarakat pada saat

program kemah dakwah waktu itu.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Siti Nafisah (Bisnis Produk Rumahan)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari kegiatan

kemah dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung dan

penghambat dalam

kegiatan kemah

dakwah

Menurut pendapat saya kemah dakwah sangatlah membantu

mendewasakan diri dalam bermasyarakat khususnya bagi

pribadi dalam segala bidang salah satu contohnya tingginya rasa

percaya diri bersosialisasi dimasyarakat dan membantu

pembekalan kualitas perekonomian dikemudian hari

Kendala yang timbul pada saat kegiatan kemah dakwah yaitu

kurangnya antusias masyarakat

Pembelajaran yang bisa diambil dari kegiatan kemah dakwah

yaitu: harus mempunyai kepercayaan dan jiwa sosial yang

tinggi, harus kreatif yang paling penting harus ulet dan pantang

menyerah

Penerapan dalam kegiatan kemah dakwah untuk posisi sekarang

semenjak 5 tahun berlaluacara kemah dakwah yang pernah

diikuti dengan adanya kemah dakwah membuat saya lebih bisa

mandiri menata kehidupan rumah tangga, meskipun saya

menjalani rumah tangga sebagai ibu rumah tangga tapi saya

mempunyai penghasilan sendiri berkat bimbingan dan

pengalaman selama kemah dakwah ilmu yang didapatkan bisa

diamalkan dikehidupan nyata.

Page 152: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

138

138

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Eti Rohimah (Mahasiswa Universitas Dirgantara Marsekal

Suryadarma Halim Perdanakusuma)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Pandangan menurut saya kegiatan kemah dakwah cukup

beresiko untuk anak-anak usia dibawah 20 tahun (sma), kecuali

dalam perjalanannya kegiatan di bimbing oleh guru secara

komprehensif, disamping mengajarkan siswa untuk menjadi

mandiri, tegas dan lugas. Beresikonya itu masalah tata letak

rumah yang dijadikan tinggal. Konsep kemah dakwah itu bagus

tapi objeknya remaja dibawah 20 tahun itu kurang tepat sasaran.

Kendalanya hanya masalah komunikasi

Pelajarannya lebih mengetahui secara outentik kehidupan

bermasyarakat, mengetahui cara bersosialisasi dengan baik,

lebih mengetahui sifat banyak manusia antara satu dengan yang

lainnya, masalah agama ternyata susah sekali mengamalkannya

meskipun sudah tau apa saja dosa dan bagaimana gambarannya

surganya.

Manfaat yang terasa sampai sekarang adalah membentuk diri

kita menjadi mandiri, jauh dari orang tua dan fokus semua

karakter baik itu ada hubungannya dengan kemah dakwah.

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Suryani

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

Sangat bagus diadakannya kemda, melatih siswa/siswi lebih

kompak dan aktif dan komunikatif dimasyarakat.

Kendalanya di tempat yang sangat menantang sehingga guru-

guru dan yang lainnya suli untuk melihat dan mengontrol peserta

kemda

Sangat banyak pelajaran yang bisa diambil, siswa dan siswi

dapat merasakan menjadi berbagai bidang dan bisa berbaur

Page 153: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

139

139

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

dengan masyarakat.

Ada, jadi tidak canggung lagi dengan masyarakat, lebih mudah

mencari kerja karena ada pengalaman.

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Rida Nurul Adawiyah

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

Program kemah dakwah bagus karena bisa menjadi gambaran

bagaimana kehidupan di masyarakat

Ada beberapa kendala seperti kurangnya pengarahan ketika

pembekalan contohnya di bagian pendidikan sebelum mengajar

harus membuat rpp terlebih dahulu sedangkan ketika

pembekalan tidak ada pengarahan mengenai pembuatan rpp

Memberikan pengalaman tentang kehidupan masyarakat

membuat kita lebih mandiri, mendewasakan fikiran, membuat

kita mengerti bagaimana bertoleransi yang sebenarnya

Ada manfaatnya, karena pernah menikuti kemah dakwah

sekarang saya tidak terlalu terkejut tentang kehidupan

masyarakat luar, lebih memudahkan kita berbaur dengan yang

lain, khususnya untuk yang merantau dalam menyelesaikan

masalahpun kita bisa lebih bijak lagi dalam mengambil

keputusan dan pengalaman itu membuat saya menjadi orang

yang chill and relax dalam menjalani hidup

Hari : Jumat

Tanggal : 1 November 2019

Informan : Dede Sopia Zahra

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah Menurut saya kegiatan kemah dakwah itu bagus, sangat

Page 154: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

140

140

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

4. Pengaruh yang

dirasakan oleh

peserta Kemah

Dakwah setelah

melaksanakan

kegiatan kemah

dakwah?

menjadikan pelajaran/ simulasi untuk para pelajar bagaimana

kehidupan sosial dan terjun ke masyarakat

Kendala tentunya ada banyak salah satunya dalam bidang

pendidikan di tuntut untuk pembuatan rpp sedangkan dalam

pembekalan kemah dakwah tidak di jelaskan dalam pembuatan

RPP

Pembelajaran yang bisa diambil kita tau dan mengenal

kehidupan masyarakat, tradisi dan adat didaerah tersebut,

memberikan wawasan dan pengalaman untuk diri sendiri

Manfaat sampai sekarang bisa ikut serta dalam kegiatan

masyarakat seperti mengikuti pengajian, penyuluhan/seminar

dan kerja bakti.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Darul Fahmi (Bekerja di Alfa Mart)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung

dan penghambat

dalam kegiatan

kemah dakwah

Kemah dakwah adalah salah satu pelajaran hidup untuk lebih

siap lagi terjun ke masyarakat.

Pembelajaran yang bisa di ambil dalam kegiatan kemah dakwah

yaitu harus percaya diri dan komunikasi ke masyarakat, kreatif

untuk pengalaman masa depan

Yang bisa di terapkan dalam kegiatan kemah dakwah tidak ragu

lagi untuk sosialisasi ke masyarakat dan belajar dapat membuat

produk-produk rumahan

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : Ucu Anisa (Bisnis Online)

Page 155: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

141

141

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari

kegiatan kemah

dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

Pembelajaran yang bisa diambil dalam kegiatan kemah dakwah

adalah bisa berbaur langsung dengan masyarakat sehingga

tergali potensi sosialisasi dari masing-masing, mendapatkan

ilmu dari berbagai bidang mata pencaharian sehingga kita

faham cara mengembangkan suatu bidang usaha baik itu

industri, pertanian perternakan, menjadikan kita agar senantiasa

mandiri dalam menjalankan kegiatan sehari-hari sehingga

menjadi tidak egois, menggali potensi publik speaking ketika

berbagi ilmu di sekolah sd, smp karena yang namanya mengajar

itu butuh keahlian dan kesabaran sehingga menjadikan kita itu

giat merujaah mengingat kembali hal-hal yang pernah dipelajari

Ada manfaatnya yaitu sosialisasi dengan masyarakat karena itu

adalah sebuah tantangan yang besar, apalagi yang namanya

sosialisasi itu tidak bisa dilihat dari keseharian kita ketika di

sekolah terkadang orang yang aktif di sekolah belum tentu ia

pandai dalam bercengkrama dengan orang tua, itu menjadi

sebuah tantangan tersendiri untuk memahami karakter

seseorang itu bisa dilihat dari bagaimana cara orang tersebut

bersosialisasi. Selin itu jiwa kemandirian pun terbentuk ketika

kita jauh dari orang tua.

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 November 2019

Informan : M. Akmal Muharom (Pembisnis)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

Sekolah

1. Dampak dari kegiatan

kemah dakwah

2. Keefektifan kegiatan

Kemah Dakwah ini

dilaksanakan

3. Faktor pendukung dan

penghambat dalam

kegiatan kemah

dakwah

Menurut saya kemah dakwah bermanfaat untuk bersosialisasi

dengan lingkungan baru dan tambah wawasan atau pengalaman

untuk ke depannya.

Untuk kendala lebih ke antusias masyarakatnya

Pembelajaran yang bisa di ambil bersosialisasi lebih baik dengan

orang lain menguji mental bersosialisasi jadi lebih berani

Kegiatan kemah dakwah bisa di terapkan setelah keluar sekolah,

tergantung masing-masing yang mana menjalankannya, menurut

pribadi saya dapat benar-benar diterapkan bersosialsiasi dengan

masyarakat di lingkungan baru

Hari : Sabtu

Page 156: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

142

142

Tanggal : 28 Desember 2019

Informan : Riananda Ashari (Peserta Kemah Dakwah 2019)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Fokus dalam

Program

2. Rutinitas kegiatan

3. Manfaat kegiatan?

Pendidikan

- Pengajian ibu-ibu dan anak-anak bertempat di Mesjid Al-

Ikhlas dan Mesjid Al-Kohar

- Membimbing anak-anak Paud Dahlia

Mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat

langsung menjadikan diri lebih mandiri.

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 Desember 2019

Informan : Siti Rahmah (Peserta Kemah Dakwah 2019)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Fokus dalam

Program

2. Rutinitas kegiatan

3. Manfaat kegiatan?

Pendidikan

- Mengajar di TK Assifa, TPQ SMP Husna Madani

- Membimbing anak-anak minat baca di secretariat puteri

Mempererat hubungan antar teman, mandiri dan menghargai jasa

seorang guru karena ikut terlibat dalam bidang pendidikan.

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 Desember 2019

Informan : Eni Rohaeni (Peserta Kemah Dakwah 2019)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Fokus dalam

Program

2. Rutinitas kegiatan

3. Manfaat kegiatan?

Industri

Membantu rutinitas para peternak seperti memberi makanan,

membersihkan kandang sapi

Mengenal masyarakat dan mengerti bidang Peternakan.

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 Desember 2019

Informan : Riska Hoerunnisa (Peserta Kemah Dakwah 2019)

Page 157: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

143

143

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Fokus dalam

Program

2. Rutinitas kegiatan

3. Manfaat kegiatan?

Kesehatan

Donor Darah di Desa

Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (TK Assyifa)

Sosialisasi PPGD (SMP Al-Husna Madani

Mempererat hubungan antar peserta dengan masyarakat tahu

cara berkomunikasi yang baik, memahami sifat perorangan dan

bertambah relasi

Hari : Sabtu

Tanggal : 28 Desember 2019

Informan : Siti Andrayani (Peserta Kemah Dakwah 2019)

Kegiatan : Wawancara

Topik Deskripsi

1. Fokus dalam

Program

2. Rutinitas kegiatan

3. Manfaat kegiatan?

Sosial

Pengembangan kantong masyarakat,

Pengelolaan sampah (sampah adalah uang),

Kerja bakti

Berkebun

Mempererat hubungan antar peserta dengan masyarakat dan

memahami akan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di

masyarakat

Page 158: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

144

144

LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN

KEMAH DAKWAH

Page 159: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

145

145

Bidang : Pendidikan

Kegiatan Belajar Mengajar

Tempat :TK Assyifa

Hal : Belajar Membaca Al-Qur`an dan Bahasa Arab Tempat :TPQ Al-Husna

Page 160: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

146

146

Bidang: Agama

Kegiatan Belajar Mengajar Al-Quran

Tempat :TPQ Al-Husna

Bidang : Pemerintahan

Kegiatan Kegitan Rekapitulasi Data KIS

Tempat :Di Kantor Desa Batulawang

Page 161: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

147

147

Bidang : Ekonomi

Kegiatan Perkebunan Menanam dan Memanen Sayuran

Tempat :Kebun Situhapa desa Batulawang

Page 162: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

148

148

Bidang Sosial

Kerja Bakti Merenovasi depan masjid dan WC Umum

Tempat : Mesjid Al-Kohar

Page 163: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

149

149

Bidang Sosial Kemasyarakatan

Kangmas (Kantong Masyarakat) mengmpulkan sampah

menjadi uang di tingkat desa

Tempat : Wilayah desa Batulawang

Page 164: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

150

150

Bidang : Kesehatan

Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS)

Tempat :TK Assyifa

Bidang : Ekonomi

Kegiatan Pembersihan Sapi dan memeras susu

Tempat : Kp. Loji

Page 165: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

151

151

Bidang : Pendidikan

Kegiatan Membaca dan belajar bahasa Arab tingkat umum

Tempat :Sekretariat Puteri Rt. 05/02 belakang desa

Batulawang

Page 166: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

152

152

Bidang : Keagamaan

Lomba Pidato

Tempat: SMP Al-Husna Madani

Hal : Bidang Pendidikan

Lomba Mewarnai Tingkat TK dan Paud

Tempat : Paud Dahlia

Page 167: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

153

153

Bidang : Kesehatan

Kegiatan Donor Darah

Tempat : Aula Desa Batulawang

Page 168: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

154

154

GLOSARIUM

Kemah Dakwah: Kemah dakwah juga merupakan pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar sekolah dan secara langsung mengidentifikasi serta membantu

mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian di

dalam kemah dakwah siswa haruslah aktif menyelami kehidupan masyarakat

untuk selanjutnya dengan bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki mampu

mengembangkan tradisi yang ada di masyarakat.

SMA Plus Tauhidul Afkar : Lembaga Pendidikan Formal tingkat Sekolah

Menengah Atas yang berada di wilayah Kp. Cibadak Pesantren, Desa.

Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Batulawang : Nama wilayah yang berada di Kecamatan Cipanas, Kabupaten

Cianjur yang menjadi salah satu lokasi kegiatan Kemah Dakwah

Page 169: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

155

155

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Neng Umukulsum dilahirkan di Cianjur pada

tanggal 03 November 1993, alamat lengkap Kp. Cinengah Girang, Desa.

Sukanagalih, Kecamatan. Pacet, Kabupaten. Cianjur. Penulis menempuh

pendidikan sekolah dasar negeri di Loji desa Batulawang tahun 1999-2005,

sekolah menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Tauhidul Afkar tahun

2005-2008, menyelesaikan sekolah menengah atas di Tauhidul afkar tahun 2008-

2011, mengikuti strata 1 jurusan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi

Agama Islam Nahdlatul Ulama Jakarta tahun 2011-2016, meraih gelar Magister

pada jurusan pengkajian Islam konsentrasi Pendidikan Agama Islam di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017-2020

dengan tesis berjudul Inovasi Pendidikan Formal: Studi Program Kemah

Dakwah SMA Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,

menempuh pendidikan Non formal di Pondok Pesantren Tauhidul Afkar dan

Yayasan Usaha Mulia.

Penulis mengikuti berbagai organisasi yaitu dalam pramuka masuk

dalam kepengurusan Dewan Kerja Raanting T&D di kecamatan Pacet sebagai

Bidang II Eksternal tahun 2010, Badan Eksekutif Mahasiswa STAINU di Bidang

Keperempuanan tahun 2014, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(KOPRI) Pengurus Cabang Kabupaten Cianjur sebagai Ketua tahun 2016, Ikatan

Alumni STAINU Cianjur sebagai wakil sekretaris tahun 2016, Komite Nasional

Pemuda Indonesia Kabupaten Cianjur tahun 2017, Badan Komunikasi Pemuda

Remaja Masjid Kecamatan Pacet sebagai wakil bendahara tahun 2017, Korps

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Pengurus Besar sebagai

sekretaris III bidang Keagamaan tahun 2017 sampai sekarang dan Ikatan Alumni

Pondok Pesantren Tauhidul Afkar sebagai Ketua tahun 2019 sampai sekarang.

Motto hidup penulis : Hidup Seperti Padi Semakin Tinggi Semakin

Merunduk.

Page 170: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

156

156

INDEX

Aktivitas 3, 7, 10, 21, 22, 27, 30, 55, 65, 76, 77, 78, 84, 90, 92, 94, 98, 100,

111,

Evaluasi 10, 16, 17, 20, 35, 36, 43, 44, 45, 48, 50, 52, 59, 60, 64, 65, 66, 67,

68, 73, 79, 81, 86, 90, 91, 92, 94, 103, 104, 105, 109, 119, 120, 131, 132, 134,

Inovasi 1, 2, 6, 7, 8, 9, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 34, 38, 39, 43, 47, 48, 49,

50, 53, 55, 57, 58, 60, 61, 62, 66, 67, 68, 74, 76, 79, 81, 87, 91, 93, 94, 95, 96, 100,

111, 112, 113, 121, 122, 123, 129, 132,

Kreatif 1, 7, 22, 30, 31, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 49, 51, 58, 60, 67, 69, 78, 79,

81, 83, 85, 94, 103, 105, 111, 112, 115, 117, 123, 126, 128

Kreativitas 1, 2, 6, 10, 37, 39, 40, 41, 47, 48, 58, 59, 69, 77, 78, 79, 82, 83, 87,

91, 94, 95, 106.

Kompetitif 1, 7, 38, 47, 51, 68, 96

Kontemporer 1, 8, 11, 18, 12, 34, 35, 43, 54, 61, 74, 78, 110, 118, 122, 128, 129,

130.

Kurikulum 1, 6, 10, 25, 28, 33, 48, 49, 53, 56, 59, 63, 66, 68, 71, 72, 74, 81, 84,

87, 90, 94, 96, 110, 111,113, 116, 119, 129, 130, 134.

Metode Pengajaran 1, 4, 38, 40, 50, 72, 79,

Modern 1, 2, 6, 7, 8, 43, 48, 55, 65, 66, 68, 108, 110, 114, 117, 123, 125,

127.

Motivasi 2, 16, 31, 39, 41, 42, 43, 48, 50, 57, 59, 60, 72, 73, 78, 79, 98, 106,

108, 113, 114

Pendidikan Aplikatif 20, 21, 22, 28, 34, 35, 36, 42,

Pendidikan Islam 1, 4, 11, 16, 17, 18, 20, 21, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 34,

39, 56, 58, 59, 60, 64, 70, 71, 72, 76, 83, 92, 109, 110, 111, 115, 118, 119, 122, 123,

126, 127, 129, 130, 132, 134

Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 24, 33, 38, 39,

42, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 54, 55, 57, 61, 65, 67, 68, 69, 73, 74, 76, 77, 78,

79, 80, 82, 84, 85, 93, 95, 96, 97, 98, 102, 103, 104, 110, 114, 116, 119, 120, 123,

127, 131, 132, 133, 134.

Page 171: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

157

157

BAB V ........................................................................................................................... 106

PENUTUP .................................................................................................................... 106

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 106 B. SARAN ................................................................................................................. 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 124

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... 155

INDEX .......................................................................................................................... 156

Page 172: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian Komprehensip

Rabu, 25 September 2019

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA

Plus Tauhidul Afkar

Penguji : Arif Zamhari, M.Ag. Ph.D

Prof Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

Sekretaris : Toni Kurniawan

Komentar Penguji:

Arif Zamhari, M.Ag. Ph.D

1. Dikaji kembali mengenai ruang lingkup sejarah mengenai pondok pesantren tauhidul

afkar

Prof Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

1. Lebih diperdalam kajian teori beserta tokoh yang membahas mengenai pondok

pesantren

2. Baca buku mengenai pondok pesantren karangan Gusdur

Page 173: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian Pendahuluan Tesis

Rabu, 04 Desember 2019

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA

Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan. Pacet, Kabupaten. Cianjur

Penguji : Arif Zamhari, M.Ag. Ph.D

Prof. Dr. Suwito, MA

Prof. Dr. Husni Rahim

Suparto, M.Ed, Ph.D

Sekretaris : Toni Kurniawan

Komentar Penguji:

Arif Zamhari, M.Ag. Ph.D

1. Dikaji kembali mengenai ruang lingkup penelitian seputar kemah

dakwah

Prof. Dr. Suwito, MA

1. Abstrak B. Inggris di perbaiki

2. Penulisan Kesimpulan yang harus terdapat 4 kata kunci inti

3. Penulisan Indeks dan Glosarium lebih di pahami dan di edit kembali

Prof. Dr. Husni Rahim

1. Perbaiki EYD yang baik

2. Kesimpulan belum menjawab dari permasalahan yang sudah

dirumuskan

Suparto, M.Ed, Ph.D

1. Footnote diperbaiki perbab harus di pisah

2. Pembahasan kajian kemah dakwah masukkan di dalam Bab III

Page 174: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian Tesis

Rabu, 20 Januari 2020

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA

Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan. Pacet, Kabupaten. Cianjur

Penguji : Dr. Hamka Hasan, MA

Prof. Dr. Suwito, MA

Prof. Dr. Husni Rahim

Suparto, M.Ed, Ph.D

Sekretaris : Toni Kurniawan

Komentar Penguji:

Dr. Hamka Hasan, MA

1. Dalam Bab I pembahasan Kegiatan Kemah Dakwah harrus di

masukkan di halaman awal

2. Penjabaran Pendidikan Aplikatif di sambungkan dengan judul tesis

Prof. Dr. Suwito, MA

1. 4 Kata kunci inti yang terdapat dalam kesimpulan belum menjawab

pertanyaan

Prof. Dr. Husni Rahim

1. Penjabaran mengenai Kemah Dakwah di tambah lagi

2. Wawancara dalam kegiatan kemah dakwah ini di jelaskan di Bab III

di rumuskan dan di jelaskan secara lebih rinci

Suparto, M.Ed, Ph.D

1. Abstrak Bahasa Inggris di perbaiki

2. Pembahasan EYD yang benar

3. Tambahkan penjelasan di dalam foto yang terdapat di dalam

lampiran

4. Penelitian terdahulu yang relevan di tambah lagi

Page 175: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian WIP 1 Tesis

Jumat, 23 Agustus 2019

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA

Plus Tauhidul Afkar

Penguji : Dr. JM. Muslimin, MA

Prof Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

Dr. Halid

Sekretaris : -

Komentar Penguji:

Dr. JM. Muslimin, MA

1. Jangan terpacu dengan teori bahasa kaku

2. Kajian penelitian diperbaiki

Prof Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

1. Tambahkan judul dengan Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur

2. Rubah teori bahasa dengan tulisan sendiri

3. Diperjelas arah penelitian

4. Perkaya lagi penelitian terdahulu

Dr. Halid

1. Perkaya dengan teori atau konsep yang akan dipilih

2. Perbanyak membaca buku tentang Penelitian Tindakan Kelas dan Evaluasi Pendidikan

3. Hasil wawancara di masukan ke setiap bab

Page 176: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian WIP 2 Tesis

Selasa, 29 Oktober 2019

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Inovasi Pendidikan Islam Formal Studi Program Kemah Dakwah SMA

Plus Tauhidul Afkar, Kecamatan. Pacet, Kabupaten. Cianjur

Penguji : Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D

Dr. JM. Muslimin, MA

Dr. Imam Sujoko, MA

Sekretaris : -

Komentar Penguji:

Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D

1. Data hasil penelitian dilapangan masih kurang yang menjadi lebih menarik di kemah

dakwah

Dr. JM. Muslimin, MA

1. Rumusan masalah tidak sesuai dengan materi di daftar isi

2. Data-data penelitian lapangan di perbanyak bab 3 dan 4 dari mulai profil alumni untuk

dijadikan sampel pembelajaran

Dr. Imam Sujoko, MA

1. Hasil analisa penelitian kemah dakwah perbanyak

2. Penulisan halaman footnote ada beberapa yang salah

Page 177: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian Proposal Tesis

Senin, 26 Februari 2019

Nama : Neng Umukulsum

NIM : 21171200000069

Konsentrasi : Pendidikan

Judul : Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Hak Pendidikan (Studi di SMA

Plus Tauhidul Afkar Kabupaten Cianjur) Penguji : Dr. JM. Muslimin, MA

Dr. Gazi, M.Si

Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, M. Si

Sekretaris : -

Komentar Penguji:

Dr. JM. Muslimin, MA

1. Data dengan paparan belum sinkron dengan tema utama

2. Kajian penelitian diperbaiki

3. Belum menangkap permasalahan yang di fokuskan

Dr. Gazi, M.Si

1. Latar belakang belum menunjukkan research gap

2. Diperjelas arah penelitian

3. Merumuskan kembali permasalahan inti yang akan diangkat

4. Pelajari kembali tentang metodologi penelitian

5. Teori yang diambil di sesuaikan dengan tema

Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, M. Si

1. Harus jelas arah masalah dan juga arah penelitian

2. Judul disesuaikan dengan masalah yang diteliti

3. Metode riset dipelajari lagi

4. Teori untuk penelitiannya di ganti

Page 178: INOVASI PENDIDIKAN FORMAL STUDI PROGRAM KEMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Penelitian yang berbentuk tesis ini merupakan tugas akhir sekaligus syarat

Notula Ujian Proposal Disertasi

Senin, 11 Februari 2019

Nama : Novia Nengsih

NIM : 31171200000007

Konsentrasi : Ekonomi Islam

Judul : Ketimpangan Ekonomi Pedesaan dan Religiusitas (Studi BUMNag di

Kabupaten Lima Puluh Kota) Penguji : Prof. Dr. Didin Saepudin, MA

Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si

Dr. Kamarusdiana, MH

Sekretaris : Jayadi, S.Kom

Komentar Penguji:

Prof. Dr. Didin Saepudin, MA

1. ketimpangan mempengaruhi religiusitas atau religiusitas mempengaruhi ketimpangan

2. berapa BUMNAg yang akan diteliti

3. perlu diperkuat lagi fokus penelitian

4. data-data lebih baik gunakan yang terbaru

5. jangan menulis huruf besar di subjudul

6. referensi jurnal harus ditmabha lagi

Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si

1. hubungan antar variabel harus diperkuat lagi

2. perumusan masalah cukup satu pertanyaan saja, menggunakan pertanyaan apakah

3. saran saya cukup menggunakan pendekatan kuantitatif saja, tidak perlu pendekatan

kualitatif

4. apa yang baru dari penelitian anda

5. jumlah sample yang ingin diambil berapa

Dr. Kamarusdiana, MH

1. teknik penulisan supaya disesuaikan dengan pedoman penulisan

2. latar belakang masalah, lebih bagus memunculkan penyataan tokoh dan dikomentari

3. identifikasi masalah supaya ditambah lagi

4. tujuan penelitian, tidak sekedar mengetahui tapi menemukan atau membuktikan

5. referensi jurnal harus diperbanyak lagi