Inovasi dalam Entrepreneurship
-
Upload
nadiya-elfira-bilqis -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Inovasi dalam Entrepreneurship
![Page 1: Inovasi dalam Entrepreneurship](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072110/5695d5351a28ab9b02a475be/html5/thumbnails/1.jpg)
Nama: Nadiya Elfira BilqisNIM: 125070100111035
Kreativitas
Dewasa ini, tidak banyak orang yang bekerja dengan kreativitas yang berakibat pada
rendahnya tingkat produktivitas dan inovasi dari produk rakyat Indonesia. Tak hanya di
sektor perdagangan, dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan juga dibutuhkan
kreativitas yang tinggi agar dapat muncul inovasi menjadi lebih baik. Untuk itulah, penting
bagi kita semua untuk memahami apa itu kreativitas dan bagaimana memiliki kreativitas yang
tinggi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan
untuk mencipta. Kreativitas adalah proses konstruktif yang senantiasa diiringi oleh ide-ide
baru. Dengan adanya kreativitas, seseorang mampu meningkatkan nilai jual dari suatu benda
yang memiliki bahan yang sama. Misalkan, sebongkah besi saja hanya akan dihargai 5 dollar.
Namun, apabila besi tersebut diubah menjadi jarum, maka akan bernilai 3000 dollar.
Sementara, apabila orang tersebut lebih kreatif dan mengubah sebongkah besi menjadi
komponen jam, maka besi yang awalnya bernilai 5 dollar tersebut akan naik nilainya hingga
250000 dollar.
Terdapat 3 komponen kreativitas, yaitu: keahlian, kemampuan berpikir kreatif, dan
motivasi. Ketiga komponen ini akan bersinergi membentuk seseorang dengan daya
kreativitas yang tinggi. Orang-orang sukses yang dikenal dengan kreativitasnya tidak semata-
mata langsung memiliki daya kreativitas sejak lahir, namun kreativitas tersebut diperoleh dari
proses latihan dan usaha terus menerus. Kreativitas adalah hasil kerja dari otak kanan, untuk
itu dalam melatih kemampuan untuk berpikir kreatif, kita harus sering melatih otak kanan
kita. Kebanyakan orang bekerja dengan dominasi otak kiri. Seperti mahasiswa yang hanya
belajar dan belajar dengan dominasi otak kiri, maka akan lebih susah untuk mengembangkan
kreativitasnya.
Datangnya kreativitas tentu tidak lepas dengan adanya hambatan. Adam dalam
teorinya tentang Conceptual Blockbusting menyatakan bahwa penghambat kreativitas dapat
berupa pengaruh lingkungan, budaya, daya pikir, dan ekspresi diri yang meningkatkan
ketidakyakinan bahwa kita mampu untuk kreatif. Hambatan untuk berkarya dan berkreasi
paling besar datang dari dalam diri kita sendiri dalam bentuk persepsi: persepsi bahwa kita
tidak mampu atau dengan kata lain adalah suatu sikap negatif. Sesungguhnya, yang
membatasi diri untuk berkreasi dan berkarya tidak lain adalah diri kita sendiri. Apabila kita
![Page 2: Inovasi dalam Entrepreneurship](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072110/5695d5351a28ab9b02a475be/html5/thumbnails/2.jpg)
Nama: Nadiya Elfira BilqisNIM: 125070100111035
yakin bahwa kita mampu dan terus berpikir positif, maka kita pasti mampu untuk
mengembangkan kreativitas kita.
Kemampuan berpikir kreatif dapat dilatih dengan terus melihat hal-hal dengan sudut
pandang yang baru serta kemampuan dalam menemukan hubungan dan kombinasi yang baru
dari hal-hal tersebut. Menciptakan hal yang baru tentu bukanlah hal yang mudah. Pemikir
yang kreatif akan memperhatikan bentuk, warna, kegunaan, bahan, masing-masing bagian,
dan ukuran dari setiap produk (SCUMPS/ Shape, Color, Use, Material, Part, Size). Terdapat
6 cara yang bisa digunakan untuk menciptakan sesuatu yang baru, antara lain: membuat
kombinasi baaru, menggunakan input secara acak, membuat eliminasi, menggunakan
alternatif, mencoba cara pikir terbalik, dan menggunakan kasus-kasus yang ekstrim.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Thomas Alva Edison dalam quote nya yang sangat
terkenal: “Kreativitas terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras”, proses menciptakan
sesuatu yang baru bukanlah tanpa kerja keras. Diperlukan pemikiran yang optimis dan usaha
yang pantang menyerah demi mewujudkan impian tersebut. Ada 3 hal yang menjadi
komponen suatu output kreatif, yaitu creative people, creative processes, dan creative
culture. Selain itu, ada beberapa kondisi yang memang secara natural akan meningkatkan
kemampuan otak untuk berpikir kreatif. Kondisi lelah, sedikit tekanan, dan deadline
diperlukan untuk mendorong otak agar berpikir cepat dan kreatif. Kondisi lingkungan kerja
seperti meja yang tidak rapi, pencahayaan yang agak redup, dominasi warna hijau-biru, dan
suara musik klasik juga akan meningkatkan level kreativitas kita. Walaupun tekanan dan
deadline diperlukan, kegiatan refreshing seperti jalan-jalan dan olahraga juga memberikan
sumbangsih yang cukup besar untuk meningkatkan kreativitas.
Kesimpulannya, dalam meningkatkan kreativitas diri, diperlukan usaha dan kemauan
keras disertai dukungan yang baik dari lingkungan sekitar. Usaha meningkatkan kreativitas
dapat dimulai dari mengubah cara berpikir dan persepsi dalam melihat dunia ini dengan cara
yang berbeda dan out of the box. Kemampuan berpikir out of the box tersebut perlu dilatih
terus menerus sehingga akan menjadi karakter diri dan mempermudah kita dalam berpikir
kreatif.