INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL...

8
1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 21 APRIL 2012 M PENENTU AWAL BULAN JUMADITS TSANIYAH 1433 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan qomariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan qomariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan qomariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 21 April 2012 M: Penentu Awal Bulan Jumadits Tsaniyah 1433 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada hari Sabtu, 21 April 2012 M, pukul 7 : 18 UT atau pukul 14 : 18 WIB atau pukul 15 : 18 WITA atau pukul 16 : 18 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 31,592 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 2,892 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,510 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 16 jam 41 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar 1) , semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 21 April 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 33 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 46 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 21 April 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan qomariah adalah setelah Matahari terbenam tanggal 21 April 2012. Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qomariah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 21 April 2012 tersebut.

Transcript of INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL...

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 21 APRIL 2012 M

PENENTU AWAL BULAN JUMADITS TSANIYAH 1433 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan qomariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan qomariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan

awal bulan qomariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam

Tanggal 21 April 2012 M: Penentu Awal Bulan Jumadits Tsaniyah 1433 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama

dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan

kembali terjadi pada hari Sabtu, 21 April 2012 M, pukul 7 : 18 UT atau pukul 14 : 18 WIB atau pukul

15 : 18 WITA atau pukul 16 : 18 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama

31,592o. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 2,892o.

Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu

0,510o. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang

akan datang ini adalah 29 hari 16 jam 41 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon

teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari,

efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam

perhitungan standar1), semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia

pada tanggal 21 April 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 33 WIT di Merauke dan paling akhir

pada pukul 18 : 46 WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi

terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 21 April 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian,

secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia bagi yang menerapkan rukyat

dalam penentuan awal bulan qomariah adalah setelah Matahari terbenam tanggal 21 April 2012.

Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qomariah, perlu

diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 21 April 2012 tersebut.

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan

Jumadits Tsaniyah 1433 H, Sabtu, 21 April 2012 M” ditampilkan informasi astronomis Hilal dan

Matahari untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 21 April 2012. Informasi ini

adalah informasi dasar penentu awal bulan Jumadits Tsaniyah 1433 H. Pada tabel tersebut, azimuth

adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon

ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit

yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Bulan dinyatakan sebagai ketinggian pusat

piringan Bulan dari horizon teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi

atmosfer standar1) telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat

piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi, dengan mengabaikan

efek refraksi atmosfer Bumi. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase

perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di

permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

daa 0 , (1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan ao adalah tinggi Bulan dari horizon teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat. Adapun d

pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh1)

hd 02917,0 , (2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 21 April 2012 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan Matahari

saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan Jumadits Tsaniyah 1433 H, Sabtu, 21 April 2012 M”

untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh ao adalah -0,9276o. Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai d

adalah 0,2117o. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh

.7159,02117,09276,0

o

oa

(3)

Dengan demikian, tinggi Bulan di Pelabuhan Ratu dari horizon teramati saat Matahari terbenam

tanggal 21 April 2012 adalah – 0o 42,96’.

Dari tabel tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih

waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu

terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Untuk lokasi Pelabuhan Ratu, umur Bulan adalah 3

jam 31 menit dan lag adalah -3 menit. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan

60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 21

April 2012. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada di

Indonesia dan hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut, ketinggian

Hilal adalah ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0

meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar1) telah diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana

terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0o saat Matahari terbenam tanggal 21 April 2012 melewati

Samudra Pasifik bagian Barat, Asia Tenggara, Samudra Hindia, Afrika bagian Selatan, Samudra

Atlantik, Amerika bagian Selatan dan Samudra Pasifik. Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di

Indonesia saat Matahari terbenam pada 21 April 2012 berkisar antara – 2,15o sampai dengan 0,13o.

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 21 April 2011 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS.

Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 21 April 2012 untuk pengamat di Indonesia

4

4. Peta Elongasi

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 21 April 2012 untuk pengamat di Indonesia

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk

pengamat di permukaan Bumi. Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia

saat matahari terbenam tanggal 21 April 2012. Elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek

refraksi atmosfer tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat, elongasi saat Matahari

terbenam tanggal 21 April 2012 di Indonesia berkisar antara 3,03o sampai dengan 3,30o.

5. Peta Umur Bulan

Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 21 April 2012 untuk pengamat di Indonesia

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi dan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari

terbenam tanggal 21 April 2012. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada

tanggal 21 April 2012 berkisar antara 1,21 jam sampai dengan 4,48 jam.

5

6. Peta Lag

Gambar 5. Peta Lag tanggal 21 April 2012 untuk pengamat di Indonesia

Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Waktu terbenam Bulan

dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon teramati. Dalam perhitungan standar1), efek

refraksi dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag

untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 21 April 2012. Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut,

selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 21 April 2012 berkisar antara

– 7,64 menit sampai dengan 1,71 menit.

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 21 April 2012 untuk pengamat di Indonesia

Fraksi Illuminasi Bulan adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai

oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 21

6

April 2012. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 21 April 2012

berkisar antara 0,070 % sampai dengan 0,082 %.

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan

Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal

atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet, misalnya Venus atau

Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini

berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 21 April 2012, hampir di seluruh Indonesia Bulan terbenam lebih dahulu daripada

Matahari, sehingga keberadaan objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5o dari Bulan

menjadi tidak diperlukan lagi. Adapun di wilayah yang Mataharinya terbenam lebih dahulu daripada

Bulan, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam, tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak

sudutnya kurang dari 5o dari Bulan.

Referensi 1) Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 2

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3209

situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

surat-e : [email protected]

KONJUNGSI / IJTIMA':SABTU, 21 APRIL 2012 M, PUKUL 14 : 18 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 46 WIB 18 : 47 WIB 282 14.62 285 22.51 0 5.15 3 9.39 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.082 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 44 WIB 18 : 45 WIB 282 13.75 285 22.02 0 3.29 3 9.51 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.083 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 41 WIB 18 : 42 WIB 282 11.05 285 20.84 0 -1.61 3 10.46 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.084 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 32 WIB 18 : 32 WIB 282 6.41 285 18.70 0 -14.04 3 12.28 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.085 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 30 WIB 18 : 31 WIB 282 9.80 285 19.37 0 -7.61 3 9.78 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.086 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 28 WIB 18 : 28 WIB 282 6.81 285 18.24 0 -14.60 3 11.42 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.087 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 20 WIB 18 : 19 WIB 282 4.34 285 16.99 0 -25.13 3 12.91 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.088 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 17 WIB 18 : 16 WIB 282 5.43 285 16.61 0 -22.25 3 11.30 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.089 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 6 WIB 18 : 5 WIB 282 3.69 285 15.08 0 -32.96 3 12.32 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.08

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 9 WIB 18 : 7 WIB 282 3.11 285 16.23 0 -38.77 3 14.74 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0811 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 1 WIB 17 : 59 WIB 282 3.12 285 14.49 0 -39.17 3 13.07 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0812 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 17 : 57 WIB 17 : 54 WIB 282 3.11 285 14.82 0 -48.62 3 14.94 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0813 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 7 WIB 18 : 6 WIB 282 5.99 285 15.50 0 -24.24 3 9.72 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0814 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 5 WIB 18 : 4 WIB 282 5.74 285 15.20 0 -25.59 3 9.76 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0815 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 17 : 52 WIB 17 : 51 WIB 282 9.72 285 15.52 0 -22.05 3 5.92 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0716 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 17 : 56 WIB 17 : 54 WIB 282 3.30 285 13.58 0 -38.82 3 11.94 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0817 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 49 WIB 17 : 46 WIB 282 2.99 285 12.59 0 -43.67 3 12.00 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0818 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 53 WIB 17 : 50 WIB 282 3.31 285 14.63 0 -52.52 3 15.31 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0819 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 52 WIB 17 : 49 WIB 282 3.47 285 14.77 0 -54.09 3 15.60 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0820 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 52 WIB 17 : 49 WIB 282 3.37 285 14.62 0 -53.41 3 15.41 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0821 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 52 WIB 17 : 49 WIB 282 3.50 285 14.71 0 -54.58 3 15.62 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0823 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 49 WIB 17 : 46 WIB 282 3.36 285 14.15 0 -54.81 3 15.26 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0824 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 50 WIB 17 : 47 WIB 282 3.88 285 14.90 0 -55.66 3 16.10 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0825 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 46 WIB 17 : 42 WIB 282 3.74 285 14.05 0 -58.98 3 15.70 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0826 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 46 WIB 17 : 42 WIB 282 3.69 285 13.98 0 -56.71 3 15.62 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0827 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 35 WIB 17 : 31 WIB 282 3.63 285 12.01 -1 4.26 3 15.06 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0828 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 34 WIB 17 : 30 WIB 282 4.23 285 12.48 -1 7.56 3 15.74 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0829 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 26 WIB 17 : 22 WIB 282 4.63 285 11.48 -1 13.06 3 15.84 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0830 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 27 WIB 17 : 23 WIB 282 3.44 285 10.48 -1 7.35 3 14.53 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0831 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 21 WIB 282 4.64 285 11.32 -1 13.53 3 15.81 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0832 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 27 WIB 17 : 23 WIB 282 2.88 285 9.87 -1 3.54 3 13.54 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0833 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 20 WIB 282 3.78 285 10.42 -1 10.23 3 14.90 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0834 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 22 WIB 17 : 17 WIB 282 4.57 285 10.60 -1 15.14 3 15.63 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0835 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 22 WIB 17 : 18 WIB 282 3.62 285 9.85 -1 10.72 3 14.64 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0836 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 17 WIB 17 : 12 WIB 282 4.85 285 10.01 -1 18.47 3 15.74 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0837 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 44 WIB 17 : 43 WIB 282 4.42 285 12.19 0 -37.12 3 9.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0838 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 36 WIB 17 : 34 WIB 282 4.37 285 11.11 0 -40.28 3 8.65 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.08

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAMPENENTU AWAL BULAN JUMADITS TSANIYAH 1433 H

SABTU, 21 APRIL 2012 M

AZIMUTH FI BULANBULAN

POSISI BULAN RELATIFTERHADAP MATAHARI (ELONGASI)MATAHARI BULANBUJUR

TINGGINO NAMA LOKASI

POSISI LOKASI WAKTU TERBENAMLINTANG MATAHARI BULAN

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 33 WIB 17 : 30 WIB 282 2.79 285 10.14 0 -50.13 3 10.95 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0840 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 24 WIB 17 : 21 WIB 282 2.83 285 8.87 0 -52.30 3 10.10 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0841 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 23 WIB 17 : 20 WIB 282 3.70 285 9.05 0 -47.83 3 8.54 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0842 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 20 WITA 18 : 17 WITA 282 2.45 285 8.15 0 -58.29 3 11.05 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0843 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 14 WITA 18 : 11 WITA 282 3.74 285 7.91 0 -51.06 3 8.01 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0844 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 10 WITA 282 3.74 285 7.84 0 -51.26 3 7.99 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0845 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 14 WITA 18 : 12 WITA 282 6.69 285 9.90 0 -42.34 3 5.48 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0746 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 15 WITA 18 : 13 WITA 282 8.34 285 11.12 0 -38.65 3 4.48 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0747 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 12 WITA 282 4.55 285 9.64 -1 17.70 3 15.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0848 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 15 WITA 18 : 10 WITA 282 4.62 285 9.35 -1 18.97 3 15.48 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0849 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 15 WITA 18 : 10 WITA 282 4.28 285 9.09 -1 17.61 3 15.16 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0850 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 14 WITA 18 : 9 WITA 282 4.82 285 9.38 -1 20.05 3 15.62 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0851 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 14 WITA 18 : 9 WITA 282 4.75 285 9.30 -1 19.88 3 15.56 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0852 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 9 WITA 282 4.64 285 9.14 -1 19.68 3 15.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0853 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 9 WITA 282 4.57 285 9.07 -1 19.47 3 15.40 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0854 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 8 WITA 282 4.65 285 9.08 -1 19.91 3 15.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0855 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 8 WITA 282 4.54 285 8.94 -1 19.68 3 15.36 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0856 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 10 WITA 18 : 5 WITA 282 4.64 285 8.56 -1 21.34 3 15.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0857 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 5 WITA 18 : 0 WITA 282 4.44 285 7.43 -1 23.34 3 15.11 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0858 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 0 WITA 17 : 55 WITA 282 4.48 285 6.48 -1 26.29 3 15.08 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0859 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 17 : 53 WITA 17 : 47 WITA 282 5.68 285 5.89 -1 34.32 3 15.94 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0860 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 39 WITA 17 : 32 WITA 282 6.17 285 3.44 -1 43.35 3 16.26 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0861 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 45 WITA 17 : 42 WITA 282 4.44 285 5.00 0 -59.85 3 6.43 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0762 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 44 WITA 17 : 40 WITA 282 5.34 285 5.60 0 -57.89 3 5.69 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0763 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 43 WITA 17 : 40 WITA 282 5.04 285 5.31 0 -58.83 3 5.92 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0764 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 42 WITA 17 : 39 WITA 282 5.18 285 5.33 0 -58.85 3 5.80 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0765 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 43 WITA 17 : 40 WITA 282 7.63 285 7.46 0 -53.04 3 4.18 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0766 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 44 WITA 17 : 42 WITA 282 12.13 285 11.35 0 -44.66 3 1.93 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0767 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 49 WITA 17 : 45 WITA 282 1.98 285 3.05 -1 15.02 3 10.89 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0868 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 50 WITA 17 : 46 WITA 282 2.97 285 4.29 -1 3.70 3 8.11 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0869 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 2 WITA 17 : 58 WITA 282 3.22 285 5.99 0 -57.98 3 8.14 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0870 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 0 WITA 17 : 57 WITA 282 5.06 285 7.18 0 -52.02 3 6.20 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0771 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 4 WITA 18 : 0 WITA 282 2.44 285 5.71 -1 2.36 3 9.66 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0872 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 0 WITA 17 : 55 WITA 282 2.25 285 4.87 -1 13.47 3 11.92 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0873 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 51 WITA 17 : 48 WITA 282 4.41 285 5.66 0 -57.50 3 6.56 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0774 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 33 WIT 18 : 29 WIT 282 4.36 285 3.55 -1 5.16 3 6.43 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0775 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 27 WIT 18 : 22 WIT 282 1.67 284 59.47 -1 24.62 3 10.64 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0876 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 10 WIT 18 : 4 WIT 282 3.22 284 56.37 -1 49.65 3 14.78 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0877 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 6 WIT 18 : 0 WIT 282 1.69 284 55.54 -1 42.59 3 12.92 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0878 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 16 WIT 18 : 11 WIT 282 2.59 284 59.60 -1 19.57 3 8.38 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0879 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 11 WIT 18 : 5 WIT 282 1.56 284 57.28 -1 29.88 3 10.37 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0880 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 5 WIT 18 : 0 WIT 282 2.44 284 58.06 -1 25.10 3 8.76 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0881 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 17 : 57 WIT 17 : 51 WIT 282 2.13 284 56.56 -1 30.60 3 9.42 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0882 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 51 WIT 17 : 44 WIT 282 1.19 284 53.19 -1 46.55 3 12.65 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0883 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 33 WIT 17 : 25 WIT 282 3.21 284 49.19 -2 11.67 3 17.04 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.0884 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 38 WIT 17 : 32 WIT 282 1.20 284 52.46 -1 45.93 3 11.76 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.08