INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi...

24
KESEHATAN INFOBPJS MEDIA BPJS KESEHATAN EDISI 79 STRATEGI BAURAN KEBIJAKAN PERTAJAM

Transcript of INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi...

Page 1: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

K E S E H A T A NI N F O B P J S

MEDIA BPJS KESEHATAN EDISI 79

STRATEGI BAURAN KEBIJAKANPERTAJAM

Page 2: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam
Page 3: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

Ceo Note

Telah lebih dari 5 (lima) tahun BPJS Kesehatan mengemban amanat penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak mulai beroperasi pada 1 Januari 2014. Meskipun baru ‘seumur jagung’, namun perjalanan yang kami lalui tidaklah mudah. Perjalanan BPJS Kesehatan dalam melaksanakan amanat besar tersebut merupakan perjalanan panjang dan akan terus berkesinambungan untuk senantiasa memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa khawatir terkuras finansialnya.

Dalam perjalanan tersebut, sering kali bahkan hingga saat ini, rintangan dan tantangan terus kami hadapi untuk menjaga sustainabilitas program mulia ini. Tantangan yang berat akan lebih ringan dilalui apabila terus dilakukan sinergi dan tak lupa menyusun strategi. Kematangan strategi dan upaya untuk bersinergi dengan kementerian/lembaga lain merupakan upaya yang terus kami lakukan untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Dalam hal bersinergi, pemerintah tak henti-hentinya memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan Program JKN-KIS, terutama untuk menjaga Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan dari kondisi defisit yang setiap tahun terus meningkat jumlahnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan terus mengalami defisit, yaitu iuran yang masih belum sesuai dengan perhitungan aktuaria, belum berjalannya konsep gotong royong sehingga masih banyak peserta mandiri yang membayar iuran saat sakit dan selanjutnya menunggak, serta masih adanya perusahaan yang tidak melaporkan secara benar data gaji karyawan. Untuk meminimalisir defisit yang terjadi, pemerintah dan BPJS Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, antara lain penyesuaian iuran, penyesuaian manfaat dan pemberian suntikan dana.

Selain itu, pemerintah juga terus melakukan penajaman strategi bauran kebijakan. Strategi tersebut di antaranya optimalisasi manajemen klaim dan mitigasi fraud, memperkuat peran BPJS Kesehatan dalam strategic purchasing, optimalisasi peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), penerapan cost sharing dan lainnya. Beberapa strategi bauran kebijakan telah terimplementasi, namun beberapa di antaranya masih dalam proses

pembahasan serta harmonisasi, utamanya beberapa hal yang terkait dengan kebijakan dan regulasi.

BPJS Kesehatan sebagai bagian dari pemerintah tentu tidak akan pernah berhenti menyusun strategi untuk menjaga kesinambungan program yang telah banyak memberikan manfaat jaminan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat. Kami menyadari, bahwa beberapa strategi mungkin masih mengalami kendala dalam implementasi. Oleh karena itu, baik penyusunan strategi bauran kebijakan dan implementasi tetap harus berjalan selaras. Selain itu, diperlukan upaya yang lebih dari biasanya karena hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa.

Rasa syukur dan terima kasih tentu tak henti-henti kami ucapkan atas dukungan penuh dari Pemerintah kepada BPJS Kesehatan, baik Jajaran Pemerintah Pusat, Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah dalam rangka memberikan pengabdian kepada Negara ini dan terutama untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera melalui penyelenggaraan Program JKN-KIS yang berkualitas tanpa diskriminasi.

Direktur Utama Fachmi Idris

Strategi Bauran Kebijakan, Jaga Kesinambungan Program Jaminan Kesehatan

Page 4: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

KILAS & PERISTIWA

5

FOKUS

6

PELANGGAN

12

program jkn-kis merupakan kebijakan politik negara

14

BENEFIT

18INSPIRASI

19

SEHAT & GAYA HIDUP

SALAM REDAKSI

PERSEPSI

DAFTAR ISI

BINCANG

10 20

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

TESTIMONI 16

pemerintah jamin layanan obat jkn-kis terjaga

pertajam strategi bauran kebijakan untuk keberlangsungan program jkn-kis

untuk pemerintahan baru masyarakat berharap program jkn-kis tetap berlangsung

PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Kisworowati PENASIHAT Nasihin Masha PEMIMPIN REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR Elsa Novelia, Widianti Utami, Sri Wahyuningsih, Deded Chandra S, Upik Handayani, Angela Dian, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah Ismawardani, Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, Alhafiz DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Erry Endri, Muhammad Arsyad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto

MEmanfaatkan platform digital untuk edukasi nutrisi anak

Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan,

Dukungan regulasi dari stakeholder dalam mengimplementasikan strategi bauran kebijakan sebagai upaya sustainibilitas Program JKN-KIS sangat diperlukan. Strategi bauran kebijakan tersebut sebelumnya telah disepakati dalam rapat tingkat menteri (RTM). Beberapa strategi bauran perlu diatur dalam regulasi baik misalnya Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri, BPJS Kesehatan bisa dikatakan highly regulated. Seluruh kementerian dan lembaga terkait penyusunan regulasi sangat mendukung dan koordinasi berjalan sangat baik.

Apabila regulasi terkait dengan strategi bauran sudah terbit dan terimplementasi, BPJS Kesehatan akan lebih lincah (agile) misalnya terkait dengan peran sebagai strategic purchasing. Dalam strategi bauran yang saat ini berada dibawah kendali oleh BPJS Kesehatan misalnya terkait dengan perbaikan manajemen klaim faskes dan efisiensi operasional terus ditingkatkan dengan tetap menjaga pengelolaan secara good governance.

Dalam Media Info BPJS Kesehatan edisi kali ini, akan dibahas lebih jauh tentang upaya pemerintah dalam mengimplementasikan strategi bauran kebijakan. Diharapkan adanya dukungan semua pihak dalam menyukseskan Program JKN-KIS dapat terimplementasi melalui strategi ini.

Kami menyadari, untuk meningkatkan kualitas informasi yang ada dalam media ini kami masih membutuhkan masukan dan kritik dari pembaca sekalian. Kami ucapkan terima kasih kepada pembaca yang budiman, atas atensi dan masukan membangun sehingga diharapkan media ini terus menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan masyarakat serta pembaca sekalian. Selamat beraktivitas.

Redaksi

Strategi Bauran Kebijakan Butuh Dukungan Regulasi

INSIDEN SABET PENGHARGAAN 99 TOP INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2019

Jemput Bola Melayani Peserta JKN Lewat Mobile Customer Service

Apakah Program JKN-KIS Berlanjut Jika Pemimpin Pemerintahan Berganti?

Hari Olahraga Nasional 2019 Senam Neuromove Cegah Kerusakan Saraf Tepi

Page 5: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 5

KILAS & PERISTIWA

Semarang - Satu lagi inovasi BPJS Kesehatan yang mendulang penghargaan bergengsi. Integrated System for Traffic Accidents (INSIDEN), sebuah aplikasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan bersama PT Jasa Raharja (Persero) dan telah diimplementasikan sejak 19 Maret 2018, berhasil masuk dalam jajaran Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di Semarang, Kamis (18/07).

Dalam kesempatan tersebut, Fachmi mengungkapkan BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga pelayanan publik mengembangkan INSIDEN dengan harapan semakin memudahkan peserta JKN-KIS dalam mengurus penjaminan korban kecelakaan lalu lintas. Ia menuturkan, dahulu koordinasi penjaminan korban kecelakaan lalu lintas dilakukan secara manual. Keluarga korban harus mengunjungi Kantor Cabang PT Jasa Raharja (Persero) dan Kantor Cabang BPJS Kesehatan.

"Tidak mudah mencapai TOP 99 karena kami harus berkompetisi dengan 3.156 proposal inovasi yang dikirimkan ke Kemenpan RB. Di tengah revolusi industri 4.0 yang berkembang pesat, kami berupaya mengakomodir kebutuhan masyarakat melalui

pengembangan aplikasi berbasis teknologi. Dengan hadirnya INSIDEN, koordinasi penjaminan korban kecelakaan lalu lintas menjadi lebih mudah, cepat, tepat dan akurat," tegas Fachmi.

Dalam acara tersebut, sebanyak 98 inovasi terpilih lainnya turut mendapatkan apresiasi dari Kemenpan RB. Inovasi-inovasi tersebut terdiri atas 19 inovasi dari kategori kementerian, 5 inovasi dari kategori lembaga,12 inovasi dari kategori pemerintah provinsi, 41 inovasi dari kategori pemerintah kabupaten, 21 inovasi dari kategori pemerintah kota, dan 1 inovasi dari kategori BUMN.

INSIDEN SABET PENGHARGAAN 99 TOP INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2019

Jakarta - Guna mengembangkan Program JKN-KIS, selain bersinergi dengan kementerian/lembaga dan instansi dalam negeri, BPJS Kesehatan juga menjalin hubungan profesional dengan berbagai negara dan institusi internasional. Kini, BPJS Kesehatan menjajaki kerja sama dengan Sosyal Guvenlik Kurumu (SGK) Turki melalui penandatanganan nota kesepahaman, Senin (22/07).

SGK merupakan suatu lembaga penyelenggara jaminan kesehatan di Turki yang berdiri sejak tahun 2006. Adapun ruang lingkup nota kesepahaman tersebut mencakup kerja sama dalam hal revenue collection, risk pooling, dan strategic purchasing melalui penyelenggaraan seminar bersama, konferensi, pertemuan para ahli, pertukaran informasi, pendidikan dan pelatihan, serta bentuk kerja sama lainnya yang disepakati kedua belah pihak.

“BPJS Kesehatan terus menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga luar negeri untuk saling bertukar keahlian, gagasan, dan best practice, dengan harapan hal tersebut dapat menyumbang kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan JKN-KIS,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris.

Sementara itu, President Director of SGK Turkey Mehmet Selim Bagli mengatakan bahwa saat ini SGK telah melindungi hampur seluruh populasi penduduk setempat, termasuk 4.123 Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki izin bekerja di Turki.

"Mereka juga memperoleh manfaat jaminan sosial dari SGK tanpa perbedaan, seperti halnya dengan penduduk Turki yang lain," tegasnya.

EMBANGKAN SISTEM JAMINAN KESEHATAN, BPJS KESEHATAN DAN SGK TURKI JAJAKI KERJA SAMA

KEMBANGKAN SISTEM JAMINAN KESEHATAN, BPJS KESEHATAN DAN SGK TURKI JAJAKI KERJA SAMA

Page 6: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 796

F O K U S

Sejak mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2014, hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membuka akses yang luas bagi masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Di tahun ke-enam implementasi program ini, masyarakat yang merasakan manfaatnya juga semakin besar. Per September 2019, peserta yang terdaftar dalam Program JKN-KIS telah mencapai 222 jiwa, atau sekitar 84 persen dari total penduduk Indonesia. Namun, tidak dipungkiri kalau dalam pelaksanaannya, program ini juga menghadapi sejumlah tantangan.

Selain mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC), tantangan besar lainnya yang saat ini dihadapi adalah terkait sustainability atau keberlangsungan program. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris menyampaikan, kondisi sustainabilitas Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan

yang mengalami defisit masih menjadi kendala serius yang dihadapi Program JKN-KIS karena adanya mismatch antara iuran dan pengeluaran.

Dari tahun ke tahun, angka defisitnya terus meningkat seiring dengan jumlah peserta dan pemanfataan layanan di fasilitas kesehatan provider BPJS Kesehatan yang juga terus meningkat. Di sisi lain, iuran yang ditetapkan belum sesuai dengan perhitungan aktuaria.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) 87 tahun 2013 disebutkan tiga opsi untuk mengatasi dana jaminan sosial yang negatif, antara lain penyesuaian iuran, penyesuaian manfaat, atau pemberian suntikan dana. Opsi yang selama ini diambil adalah pemberian suntikan dana. Sementara itu dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2018 disebutkan, besaran iuran perlu ditinjau paling lama dua tahun sekali dengan melihat kondisi kekinian dan data utilisasi.

untuk Keberlangsungan Program JKN-KISStrategi Bauran KebijakanPERTAJAM

Page 7: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 7

FOKUSUpaya penyesuaian manfaat sebetulnya sudah beberapa kali dilakukan BPJS Kesehatan agar pendanaan Program JKN-KIS bisa lebih efektif dan efisien. Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak mudah. Seringkali upaya tersebut menuai penolakan banyak kalangan. Salah satunya Perdirjampelkes BPJS Kesehatan tentang layanan katarak, persalinan dengan bayi lahir sehat, dan fisioterapi, yang sebetulnya bertujuan menata kembali layanan di fasilitas kesehatan untuk efisiensi.

“Permasalahan utama di tahun 2019 dan juga di tahun-tahun sebelumnya adalah mengatasi kondisi likuiditas dana jaminan sosial karena penetapan iuran yang belum sesuai dengan perhitungan aktuaria,” kata Fachmi Idris.

Pembahasan upaya pengurangan defisit antara BPJS Kesehatan dengan stakeholder terkait sudah sering dilakukan. Pembahasan tersebut kemudian menghasilkan beberapa bauran kebijakan dalam penanganan defisit.

Strategi Bauran Kebijakan

Pemerintah hingga saat ini terus melakukan penajaman rekomendasi bauran kebijakan untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan dan memperkuat Program JKN-KIS. Dalam Rapat Tingkat Menteri, beberapa strategi optimalisasi yang menjadi keputusan antara lain-lain optimalisasi manajemen klaim dan mitigasi fraud, serta memperkuat peran BPJS Kesehatan dalam strategic purchasing, sehingga menjaga posisi BPJS Kesehatan sebagai purchaser.

Strategi lainnya adalah optimalisasi peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai gatekeeper yang akan mengendalikan rujukan. Selanjutnya adalah dilakukannya penerapan cost sharing atau iur biaya untuk beberapa pelayanan kesehatan yang berpotensi moral hazard. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi masyarakat atau peserta JKN-KIS dan mendorong kualitas layanan yang diberikan fasilitas kesehatan yang bekerja sama, dengan menerapkan pelayanan yang tepat sesuai dengan clinical pathway, berkualitas dan efisien.

Persoalan tunggakan Pemda tahun 2014-2017 juga diintervensi melalui PMK 50/2017. Kemudian penyesuaian batas atas upah untuk kategori peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), mendorong peran pemerintah daerah untuk mengalokasikan 10% APBD untuk dana kesehatan, serta pemanfaatan pajak rokok/pungutan rokok untuk kesehatan.

Strategi bauran kebijakan yang paling awal ini sebagian besar sudah terimplementasi, seperti pajak rokok dan juga intervensi iuran Pemda. Dalam perjalanannya melalui beberapa kali Rapat Tingkat Menteri, kemudian disepakati beberapa bauran kebijakan baru. Salah satunya pemetaan kelas rumah sakit. Kebijakan ini diambil berdasarkan hasil pemantauan (reviu) rumah sakit yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada awal tahun 2019, di mana ditemukan ada rumah sakit yang tidak sesuai kelasnya dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menyampaikan, pembenahan kelas rumah sakit ini diperlukan untuk

menghindari adanya inefisiensi dalam pengeluaraan pembiayaan kesehatan. Ia mencontohkan, banyak rumah sakit di daerah yang sarana dan prasarananya dianggap tidak sesuai dengan kelas yang dimiliki. Hal itu perlu dipetakan lagi, sebab akan berpengaruh pada klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan. Semakin tinggi tipe atau kelas rumah sakit, biaya klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan sistem INA CBGs akan semakin besar.

“Kalau kelasnya tidak pas, maka klaim yang dibayarkan BPJS Kesehatan bisa overpay,” kata Mardiasmo.

Adapun pihak yang berwenang menurunkan dan menaikkan kelas rumah sakit ialah Kementerian Kesehatan dan Pemda melalui Dinas Kesehatan. Terkait hal ini, Kemenkes pada pertengahan Juli 2019 lalu juga telah mengambil langkah penataan layanan rumah sakit dengan reviu dan penyesuaian kelas rumah sakit.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian kesehatan, Bambang Wibowo menyampaikan, dari 2.170 RS yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, setelah dilakukan reviu dengan menggunakan standar SDM dan sarana prasarana, dan alat kesehatan secara online berdasarkan Permenkes 56 tahun 2014, ada 615 RS yang direkomendasikan untuk disesuaikan kelasnya.

Secara rinci dari 2.170 RS yang telah dilakukan reviu, hasilnya adalah untuk RS kelas A sebanyak 47 RS sesuai dan 9 RS tidak sesuai; untuk RS kelas B sebanyak 270 RS sesuai dan 88 RS tidak sesuai; untuk RS kelas C sebanyak 839 RS sesuai dan 325 RS tidak sesuai; serta RS kelas D sebanyak 399 RS sesuai dan 193 RS tidak sesuai.

Saat ini sudah dilakukan penetapan rekomendasi kelas sesuai dengan regulasi. Penetapan kelas dilakukan oleh pemerintah daerah dan Kemenkes. Kewenangan pemberian ijin RS kelas A adalah Kemenkes, RS kelas B diberi ijin oleh pemerintah provinsi, serta RS kelas C dan D diberi ijin oleh pemerintah kabupaten/kota. Namun bagi RS yang direkomendasikan turun kelas memiliki kesempatan masa sanggah selama 28 hari.

Butuh Dukungan Regulasi

Dalam mengimplementasikan strategi bauran kebijakan, dukungan regulasi dari pemangku kepentingan tentunya juga sangat diperlukan. Misalnya dalam bentuk Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, dan Peraturan BPJS Kesehatan. Terkait hal ini, BPJS Kesehatan juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder agar seluruh stakeholder dapat segera mengupayakan berbagai regulasi pendukung.

Misalnya dengan Kementerian Kesehatan, beberapa bauran kebijakan yang mendorong efektivitas pembiayaan pelayanan kesehatan dan membutuhkan koordinasi seperti implementasi Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan (KBK) serta Norma Kapitasi, pemanfaatan dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), revisi kelas rumah sakit, program rujukan dan rujuk balik, serta perubahan regulasi terkait pengaturan pelayanan kesehatan dari Perdirjampelkes menjadi Peraturan BPJS Kesehatan untuk pelayanan katarak, fisioterapi, dan bayi

Page 8: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 798

F O K U S

baru lahir sehat pada kasus persalinan.

Beberapa regulasi yang saat ini perlu dioptimalkan dan membutuhkan dukungan dari Kementerian Kesehatan antara lain optimalisasi implementasi regulasi terkait pencegahan fraud (Permenkes No. 36 Tahun 2015), Izin Praktik Dokter, (Pasal 31 Permenkes No. 2052 Tahun 2011), implementasi iur biaya (cost sharing) berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, implementasi tentang koordinasi manfaat untuk jaminan sosial terkait kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

Dukungan regulasi dari pemangku kepentingan lain contohnya penerbitan regulasi dan law enforcement atas Badan Usaha (BU) yang tidak patuh, misalkan belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta atau melaporkan penghasilan karyawan lebih rendah.

Sementara itu dalam strategi bauran kebijakan yang saat ini berada di bawah kendali BPJS Kesehatan, misalnya terkait dengan perbaikan manajemen klaim faskes dan efisiensi operasional, strategi ini juga terus ditingkatkan dengan tetap menjaga pengelolaan secara good governance.

Fachmi Idris menyampaikan, tantangan lain dalam penyelengaraan Program JKN-KIS saat ini adalah bagaimana menyelaraskan antara anggaran (biaya) yang terbatas dengan tingginya angka pemberian pelayanan kesehatan. Pengembangan model dan sistem pembiayaan menjadi salah satu alternatif mengatasi tantangan tersebut. Saat ini metode pembiayaan yang digunakan dengan kapitasi dan INA CBG’s tengah dikembangkan ke model pembiayaan yang lebih efektif.

Saat ini, tengah dilakukan improvement model dan sistem pembiayaan, di antaranya Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan, hospital-value base, dan global

budget. Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan adalah sistem pembayaran kapitasi kepada FKTP berdasarkan pemenuhan atau pencapaian empat indikator yang diterapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan peserta di FKTP. Adapun keempat indikator tersebut adalah angka kontak, rasio rujukan rawat jalan kasus non spesialistik, rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP.

Untuk metode hospital-value base sistem merupakan pembayaran yang dinilai menggunakan indikator value yang mewakili kebutuhan pasien, pembayar, rumah sakit dan regulator. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan value yang baik dapat memperoleh insentif, sedangkan jika memperoleh value yang tidak baik akan memperoleh disinsentif.

Sedangkan, metode global budget adalah cara pembayaran klaim ke rumah sakit berdasarkan kepada anggaran yang dihitung secara keseluruhan. Proses administrasinya pun terbilang mudah sehingga dapat meningkatkan kemampuan rumah sakit untuk membuat keputusan yang rasional dalam memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Selain itu, ada semacam fleksibilitas bagi rumah sakit untuk melakukan realokasi biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan prioritas kebutuhannya.

“Pengembangan model dan sistem pembiayaan fasilitas kesehatan juga merupakan bagian dari upaya implementasi strategi bauran kebijakan pengendalian defisit JKN. Namun, untuk mengimplementasikannya memerlukan regulasi pendukung,” kata Fachmi Idris.

Hal lainnya, koordinasi manfaat antara BPJS Kesehatan dengan lembaga penjamin sosial lainnya juga telah dilakukan sebagai salah satu strategi bauran kebijakan pemerintah, antara lain dengan BPJS Ketenagakerjaan, Jasa Raharja, PT Taspen, dan PT Asabri. Koordinasi

Page 9: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 9

FOKUS

manfaat ini diatur di dalam Perpres 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 141/2018.

Dengan koordinasi manfaat ini, tidak ada lagi tumpang tindih pembiayaan khususnya layanan kesehatan antar lembaga penjamin, sehingga beban pembiayaan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien. BPJS Kesehatan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya-biaya yang sebetulnya bukan menjadi tanggungannya.

Fachmi menambahkan, pembenahan sistem JKN terus dilakukan secara menyeluruh, baik dari aspek kepesertaan maupun pengawasan iuran. Berbagai kanal pembayaran juga telah dihadirkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan peserta dalam membayar iuran. Tetapi memang harus disiapkan instrumen untuk mendorong kepatuhan peserta membayar iuran tiap bulan, khususnya peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Misalnya menerapkan sanksi publik, seperti tidak dilayani untuk pembuatan SIM, STNK, paspor atau urusan perbankan jika tidak taat membayar iuran JKN-KIS.

Revisi Iuran

Selain mematangkan bauran kebijakan, solusi jangka menengah untuk mengatasi persoalan defisit DJS adalah dengan melakukan penyesuaian dan struktur iuran. Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi yang digelar akhir Juli 2019 lalu, Pemerintah akhirnya sepakat untuk segera menaikkan besaran iuran peserta JKN-KIS.

Menurut Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, kenaikan iuran berlaku untuk seluruh kelas, termasuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau mereka yang iurannya ditanggung negara. Besarnya kenaikan iuran tersebut akan dikaji setelah BPKP merilis hasil audit pada akhir Agustus 2019.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memastikan tarif baru iuran BPJS Kesehatan tidak akan memberatkan masyarakat dan juga menjadi beban APBN. “Formulasi masih kami matangkan, khususnya untuk Penerima Bantuan Iuran yang menjadi tanggungan pemerintah,” kata Puan Maharani.

Adapun proses kajian besaran iuran bakal dilakukan Kementerian Keuangan dengan berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang PMK. Setelahnya, usulan kenaikan bakal diserahkan kepada Presiden. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) juga telah menyampaikan usulan terkait besaran kenaikan iuran tersebut.

Page 10: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7910

B I N C A N G

Ketua DJSN Periode 2011-2015, Chazali Husni Situmorang

Merupakan Kebijakan Politik Negara

PROGRAM JKN-KIS

Page 11: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 11

BINCANG

Konstitusi menyebut setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya

secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusian.

Dalam rangka melaksanakan politik negara itu, pemerintah menerbitkan sejumlah regulasi antara lain UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kedua UU ini yang melahirkan program Jaminan Kesehatan yang kini dikenal dengan nama Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.

Atas dasar itu dapat disimpulkan penyelenggaraan program JKN-KIS berkaitan erat dengan kebijakan politik yang diterbitkan negara dan pemerintah. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kebijakan politik dalam sistem JKN-KIS, Media Info BPJS Kesehatan telah melakukan wawancara dengan Ketua DJSN Periode 2011-2015 sekaligus dosen Kebijakan Publik FISIP Universitas Nasional, Chazali Husni Situmorang. Berikut ini kutipan wawancaranya:

Bagaimana politik sistem JKN-KIS?

Produk hukum berupa UU dan peraturan perundang-undangan lainnya lahir dari suatu mekanisme politik. Termasuk UU SJSN dan UU BPJS, dapat dilihat sebagai kebijakan yang diterbitkan pemerintah dalam rangka menjalankan politik negara (konstitusi,-red). Prinsipnya, sebagai penyelenggara negara, pemerintah wajib menjalankan tugas sesuai mandat UU. Misalnya, dalam menyelenggarakan program JKN-KIS, UU SJSN dan UU BPJS sudah memberi ruang yang cukup bagi pemerintah untuk menerbitkan kebijakan guna menghadapi

tantangan yang muncul dalam pelaksanaan program JKN-KIS.

Jika perekonomian Indonesia “terpuruk,” UU BPJS membolehkan pemerintah untuk melakukan tindakan khusus untuk menjaga kesehatan keuangan dan kesinambungan penyelenggaraan program Jaminan Sosial. Kondisi tertentu yang memberatkan ekonomi seperti tingkat inflasi tinggi, pasca bencana yang menyedot sebagian besar sumber daya ekonomi negara. Tindakan khusus yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga program ini antara lain penyesuaian manfaat, iuran, dan/atau usia pensiun, sebagai upaya terakhir.

Apa tantangan yang dihadapi program JKN-KIS saat ini, apakah ada kebijakan politik yang belum sesuai dengan mandat konstitusi?

Masalahnya itu apakah pemerintah “tidak mampu” atau “tidak mau,” ini soal kemampuan atau kemauan dalam menyelesaikan persoalan yang selama ini dihadapi program JKN-KIS yaitu defisit dana jaminan sosial (DJS). Banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, misalnya mengambil dari cukai rokok yang nominalnya lebih dari Rp150 triliun.

Sayangnya, pemerintah tidak langsung mengeksekusi kebijakan yang berdampak signifikan mengatasi masalah defisit. Banyak dalih yang digunakan pemerintah misalnya Menteri Keuangan meminta BPJS Kesehatan membenahi temuan BPKP antara lain fraud yang jumlahnya tidak lebih dari Rp1 triliun. Hal seperti ini jangan menyandera BPJS Kesehatan, karena faktanya ada bagian yang bukan kewenangan BPJS Kesehatan untuk melakukan perbaikan seperti tipologi RS yang menjadi ranah Kementerian Kesehatan.

Kemudian dana silpa dari kapitasi yang dibayar BPJS Kesehatan, untuk memanfaatkan dana ini Menteri Keuangan bisa langsung mengambil tindakan dengan memotong APBD daerah yang bersangkutan. Menurut

saya kemauan politik pemerintah untuk menjaga keberlanjutan program JKN-KIS sangat baik mulai dari DPR, Wakil Presiden, dan Kepala Staf Presiden sudah memiliki cara pandang yang jelas bagaimana menyelesaikan defisit. Tapi penyelesaiannya seolah berada dalam labirin yang selalu berputar dan tidak pernah menemukan ujung.

Bagaimana soal bauran kebijakan pemerintah dalam menangani masalah yang dihadapi program JKN-KIS?

Bauran kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah benar, tapi perlu diingat hal ini tidak serta-merta langsung menuntaskan masalah karena yang disasar sifatnya jangka pendek dan panjang. Sementara persoalan defisit ini sifatnya jangka pendek, dihadapi setiap bulan oleh BPJS Kesehatan. Penyelesaian masalah harusnya dilakukan secara simultan.

Secara politik, pemerintah sudah clear arah program JKN-KIS sebagaimana mandat konstitusi. Tapi hambatannya itu ada di soal kemauan pemerintah untuk membayar, ini ranahnya implementasi, bukan soal politik.

Page 12: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7912

B E N E F I T

12

Obat termasuk jenis pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti

puskesmas, klinik, atau dokter keluarga, maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit. Adapun untuk jenis dan merk obat yang dijamin, mengacu pada Formularium Nasional (Fornas) dan e-katalog yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pemberian jenis dan jumlah suatu obat disesuaikan dengan indikasi dan kebutuhan medis peserta JKN-KIS, sehingga tidak terjadi peresepan obat yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi kondisi fisik pasien secara jangka panjang. Setiap peserta mendapatkan obat dengan jenis dan kualitas yang sama tanpa membedakan berdasarkan hak kelas rawatnya. Baik peserta kelas I, kelas II, maupun kelas III, berhak memperoleh obat yang sama kualitasnya dan khasiatnya.

Pemerintah sebagai penyedia obat tentu selalu memperhatikan kualitas obat bagi peserta JKN-KIS. UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Kesehatan, pemerintah menjamin kesediaan obat bagi masyarakat serta menyusun daftar dan harga yang dijamin dalam program JKN-KIS. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Fornas untuk mengendalikan mutu obat, dan e-catalogue

atau katalog elektronik untuk mengendalikan biaya obat. Fornas menjadi acuan bagi fasilitas kesehatan (faskes) dalam menjamin ketersediaan obat yang berkhasiat, bermutu, aman, dan terjangkau.

Fornas merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di faskes dalam rangka pelaksanaan JKN-KIS. Obat-obat dalam daftar Fornas telah dipilih dengan mempertimbangkan mutu, khasiat dan biaya yang efisien dan diharapkan mampu mengatasi penyakit yang diderita oleh masyarakat. Kemenkes memastikan obat-obatan untuk peserta JKN-KIS tidak hanya tersedia di faskes, tetapi juga sesuai kebutuhan.

Dari Fornas ini Kemenkes menyusun Rencana Kebutuhan Obat (RKO) yang mencantumkan jumlah kebutuhan obat di faskes untuk satu tahun. Dilanjutkan dengan penyusunan harga obat dengan hitungan sendiri (HPS) dari RKO tersebut oleh tim harga obat. Hasil kerja tim ini lalu dikirim ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk proses pengadaan dengan katalog elekronik obat.

LKPP melakukan lelang dan negosiasi untuk mendapatkan penyedia obat dengan harga yang disusun pihak LKPP. Hasil lelang dengan e-catalogue disampaikan ke semua faskes untuk belanja dan penggunaan obat dalam

Layanan Obat JKN-KIS TerjagaPEMERINTAH JAMIN

Page 13: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 13

BENEFIT

13

memenuhi kebutuhan. Kemudian, untuk memastikan apakah proses berjalan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan, maka dilakukan monitoring evaluasi oleh Kemenkes, LKPP, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasillnya menjadi dasar penyusunan kebijakan berikutnya.

Kemenkes terus memperbarui Fornas agar seluruh obat yang dibutuhkan peserta JKN-KIS masuk dalam Fornas dan e-catalogue. Karena itulah, penyusunan Fornas mengalami berkali-kali metamorfosa. Mulai Maret 2019, Kemenkes menambah jumlah obat yang terdaftar dalam Fornas sebanyak 600 item dengan sediaan 1050 sediaan. Jumlah ini meningkat sejak Fornas diberlakukan tahun 2013, di mana obat yang terdaftar baru 326 item dengan 930 sediaan dan melibatkan sekitar 30 industri farmasi. Semua ini akan diproses masuk dalam e-catalogue, sehingga proses pengadaan secara e-purchasing bisa dilaksanakan oleh satker atau pun fasilitas kesehatan.

Menurut evaluasi Kemenkes yang disampaikan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Engko Sosialine Magdalene, dalam sebuah seminar JKN-KIS di Jakarta belum lama ini diketahui rumah sakit sudah menggunakan obat sesuai dengan Fornas. Ini terlihat dari kesesuaian penggunaan obat sesuai Fornas, pada tahun 2018 sudah mencapai 85,19 persen. Ini artinya kendali mutu dan kendali biaya sudah mulai diterapkan.

Sementara RKO obat JKN-KIS dari waktu ke waktu juga semakin membaik. Sejak RKO dilaksanakan secara elektronik, capaiannya sudah di atas 60% pada akhir 2018. Sebelumnya dilakukan secara manual tahun 2014, ketepatan RKO baru sekitar 20%. Di 2019 ini, RKO dilaporkan mengalami peningkatan cukup tajam.

Kemenkes mencatat, RKO di dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota meningkat dari 536 menjadi 548, RS pemerintah 636 menjadi 710, RS swasta naik drastis dari 689 menjadi 999, RS TNI dari 81 menjadi 99, dan apotik 298 menjadi 658. RKO ini meningkat karena sejak awal 2018 pengadaan obat untuk rumah sakit swasta sama dengan pemerintah dilakukan lewat e-purchasing. Kemenkes juga melaporkan ketersediaan obat esensial di puskesmas dan faskes setingkatnya rata-rata semakin baik.

Pemerintah tidak hanya memastikan obat-obat yang dibutuhkan peserta JKN-KIS tersedia di fasilitas kesehatan, tetapi juga menjamin khasiat, mutu dan keamanannya tetap terjaga. Terkait mutu dan keamanan ini menjadi tugas Badan POM. Badan POM melakukan tugasnya secara full spectrum mulai dari pre-market evaluation, post-market control, pembinaan, sampai penindakan.

Untuk memastikan itu terlaksana, Badan POM memperluas Unit Pelaksana Teknis (UPT) hingga mencapai 73 unit yang terdiri dari 21 Balai Besar POM, 12 Balai POM, dan 40 Kantor Badan POM di kabupaten/kota. Badan POM dengan 73 UPT nya bergerak bersama lintas sektor terkait, melindungi masyarakat Indonesia dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan.

Badan POM juga berkomitmen untuk mendampingi jalannya riset dan pengembangan inovasi bioteknologi, membantu percepatan registrasi obat dengan penerapan reliance dan menghilangkan approvable letter, mempercepat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) terutama untuk daerah terpencil.

Page 14: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7914

P E L A N G G A N

Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Segmen peserta JKN-KIS sangat beragam baik itu gender,

umur, jenis pekerjaan, letak geografis, dan lainnya. Keberagaman peserta JKN-KIS mendorong BPJS Kesehatan untuk melakukan inovasi untuk memberikan kemudahan layanan terhadap peserta.

Salah satu terobosan yang dilakukan BPJS Kesehatan yakni meluncurkan Mobile Customer Service (MCS). Melalui MCS “jemput bola”, yakni mendekati tempat atau lokasi yang mudah dijangkau peserta. Misalnya, kantor pemerintahan seperti kecamatan, kelurahan, dan desa. MCS juga menyasar tempat ramai seperti pasar,

lewat Mobile Customer Service“Jemput Bola” Melayani Peserta JKN

alun-alun, pusat kota dan keramaian lainnya. Selain itu bank dan tempat ibadah merupakan lokasi yang biasa disambangi MCS.

Program MCS diluncurkan dalam rangka meningkatkan kepuasan peserta JKN-KIS. Sebagaimana diketahui salah satu fokus utama BPJS Kesehatan yakni meningkatkan kepuasan peserta.

Selain itu MCS ditujukan untuk mendorong tercapainya cakupan peserta, dan meningkatkan pemahaman program JKN-KIS. Tentu saja MCS juga ditujukan untuk mendekatkan titik layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kemudahan peserta dalam mendaftarkan diri dan anggota keluarganya dalam program JKN-KIS.

Page 15: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 15

PELANGGAN

15

Program MCS ini telah dirasakan manfaatnya oleh peserta, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi yang jauh dari layanan BPJS Kesehatan. Misalnya BPJS Kesehatan Cabang Merauke menggencarkan MCS di Puskesmas Rimba Jaya Kabupaten Merauke.

MCS merupakan mobil multi fungsi yang digunakan Duta BPJS Kesehatan untuk memberikan layanan dan kemudahan kepada peserta dalam pemberian informasi pelayanan kesehatan, pendaftaran peserta, pencetakan kartu, serta pemindahan fasilitas kesehatan. Pelayanan MCS itu disambut dengan sangat baik oleh masyarakat setempat, petugas di Puskesmas dan juga dokter yang sedang berada di Puskesmas tersebut.

BPJS Kesehatan Cabang Bogor juga menggulirkan MCS antara lain di kelurahan Kertamaya, Kabupaten Bogor yang letaknya di wilayah perbatasan antara kabupaten Bogor dengan Ciawi. Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Kelurahan Kertamaya, Dewi, mengatakan masyarakat di Kertamaya terbantu dengan adanya MCS. Lokasi Kertamaya dengan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bogor jaraknya jauh, oleh karenanya keberadaan MCS sangat memberi kemudahan bagi peserta.

Dewi menuturkan warga kelurahan Kertamaya sebanyak 5.939 jiwa dan sebagian besar terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang anggarannya dari APBN. Dengan adanya MCS, warga dapat terbantu untuk mendapat informasi mengenai JKN-KIS dan mencetak kartu.

Pelayanan Cepat (Fast Track)

Pelayanan Perubahan Data, Cetak Kartu, dan Pemba-yaran Iuran

Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan

1. Pendaftaran baru PBPU2. Pendaftaran PPU nonaktif ke PBPU/BP perorangan3. Perubahan FKTP setelah 3 bulan4. Perubahan kelas rawat setelah 1 tahun

1. Pendaftaran bayi dalam kandungan2. Mutasi tambah/kurang anggota keluarga PBPU3. Mutasi tambah/kurang data anggota keluarga PPU (Sua mi/istri, dan 3 orang anak)4. Pencetakan kartu peserta5. Pembayaran iuran PBPU

1. Pemberian informasi2. Penanganan pengaduan

Page 16: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7916

T E S T I M O N I

Komisi Pemilihan Umum resmi menetapkan Joko Widodo sebagai Presiden dan Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden terpilih untuk periode lima tahun ke depan, 2019-2024. Setelah

pelantikan yang rencananya dilaksanakan 20 Oktober 2019, pemerintahan baru akan mulai aktif mengemban tugas yang diamanatkan rakyat Indonesia. Terhadap pemerintahan yang baru ini masyarakat menggantungkan banyak harapan. Salah satu dari sekian banyaknya harapan mereka adalah agar pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan tetap berlanjut dan semakin berkualitas. Kehadiran program JKN-KIS yang sudah berjalan hampir enam tahun ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Netty Tkesnay (28 tahun), seorang guru honorer di SMA Negeri 1 Semau, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, sangat berharap JKN-KIS terus berlanjut. Sebagai peserta mandiri kelas III yang membayar iuran Rp 25.500 per bulan, Netty merasa JKN-KIS sebagai penyelematnya. Menderita penyakit maag kronis dan pernah menjalani operasi usus buntu, Netty kerap keluar masuk rumah sakit. Beruntungnya ia menggunakan kartu JKN-KIS, sehingga tidak mengeluarkan biaya sendiri kecuali biaya transportasi.

Dengan kondisinya sebagai guru honorer di daerah terpencil yang berpenghasilan Rp 600.000 per bulan yang dibayarkan tiga bulan sekali, Netty mengaku tak akan sanggup membayar biaya layanan di rumah sakit tanpa kartu JKN-KIS. Dengan penghasilannya yang terbatas dan harus menanggung biaya satu orang anak, Netty berharap pemerintah menaikkan iuran tidak terlalu tinggi. Apalagi sebagai tenaga honorer, iuran Netty tidak dijamin oleh pihak sekolah atau pemerintah daerah sebagai pemberi kerja. Tetapi, kalau pun iuran peserta mandiri kelas III dinaikkan hingga Rp 42.000, Netty berharap layanan JKN-KIS lebih berkualitas.

“Tidak apa-apa naik, asalkan kita tidak antri lama di rumah sakit. Kemudian kita jangan disuruh beli obat lagi di luar rumah sakit karena obatnya tidak ada. Habis itu, dokter juga jangan jarang datang liat pasien. Waktu saya dirawat, empat hari baru dokter datang satu kali,” ujar Netty yang mengaku pernah dirawat di salah satu RSUD Kota Kupang.

Harapan yang sama disampaikan Sudillah (51) dan Tini Winarti (40 tahun), yang saat ditemui INFO BPJS Kesehatan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Rini, Sleman, Yogyakarta. Sudillah adalah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yaitu penduduk kurang

Masyarakat Berharap JKN-KIS Terus BerlanjutUntuk Pemerintahan Baru

Page 17: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 17

TESTIMONImampu yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp 23.000 per bulan. Ibu dua anak ini berharap layanan JKN-KIS tetap ada untuk memberikan jaminan kepada masyarakat kurang mampu seperti dirinya. Sebelum memiliki JKN-KIS, Sudillah mengaku enggan ke rumah sakit ketika jatuh sakit lantaran takut biaya pengobatan mahal. Setelah mengantongi kartu BPJS, Sudillah yang kini telah menjanda tidak lagi khawatir. Sudilah berharap di era pemerintahan yang baru nanti, kualitas layanan untuk peserta JKN-KIS lebih baik. Tidak ada lagi stigma bahwa peserta JKN-KIS dinomorduakan dalam pelayanan. Sementara Tini Winarti adalah peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) salah satu perusahaan swasta di Sleman. Sebagai PPU badan usaha, Tini diwajibkan membayar iuran 5 persen. Sebanyak 4 persen dibayarkan oleh perusahaan, dan 1 persen dipotong dari gaji Tini tiap bulan. Meski demikian ia merasa berat bila iuran peserta mandiri dinaikkan hingga 100%, karena ia harus membayar untuk tiga anggota keluarga lainnya yaitu orang tua dan adiknya yang adalah peserta mandiri kelas III.

“Kalau bisa yang naik hanya iuran kelas II atau kelas I, sedangkan untuk kelas III naiknya jangan tinggi. Tetapi kalau pun naik, ya mau tidak mau saya harus membayar. Lagipula kalau kita bandingkan dengan asuransi swasta, ya JKN-KIS ini paling murah dan manfaatnya hampir semua,” ujar Tini.

Aditya Ramadhan, seorang pegawai di salah satu BUMN di Jakarta mengaku tak terpengaruh dengan kenaikkan iuran. Namun ia berharap, layanan JKN-KIS saat ini bisa lebih baik lagi di masa depan. Terutama masalah defisit pembiayaan JKN-KIS tidak berdampak kepada pelayanan yang diterima peserta di fasilitas pelayanan kesehatan. Ke depan, pasien JKN-KIS tidak lagi dipandang sebelah mata oleh rumah sakit maupun dokter. Tidak ada lagi peserta yang merasa didiskriminasi dengan peserta dari

asuransi swasta atau peserta umum. Ia juga berharap komunikasi dua arah antara dokter dengan pasien perlu ditingkatkan. Komunikasi ini penting sekali untuk pasien maupun keluarganya. Juga, pelayanan kesehatan diharapkan akan lebih berempati kepada pasien dan keluarga.

“Intinya di pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin nanti, pengelolaan JKN-KIS harus dibenahi. Program ini tidak hanya sangat dibutuhkan penduduk kurang mampu, tetapi juga pegawai badan usaha seperti saya,” kata Aditya.

Ia juga berharap pemerintah mencarikan solusi jangka panjang bukan parsial untuk mengatasi persoalan defisit BPJS Kesehatan. Jangan sampai persoalan defisit membuat BPJS Kesehatan bangkrut, lalu akses kesehatan masyarakat kembali ke enam tahun sebelumnya. Di mana masyarakat yang terbatas secara finansial sulit mengakses layanan kesehatan. “Ya kita berharap pemerintah jangan menunda kenaikkan iuran dengan alasan populis (takut didemo masyarakat) kalau akhirnya BPJS defisit,” ujar Aditya.

Harapan serupa juga disampaikan Marthen Manafe dan Brim Manafe. Kedua anggota Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat ini adalah PPU pemerintah. Keduanya wajib membayar iuran 5 persen dari take home pay atau total upah (bukan hanya gaji pokok) plus tunjangan keluarga dengan batas atas maksimum Rp 12 juta per bulan. Sebesar 3 persen iuran mereka dibayarkan oleh pemerintah sebagai pemberi kerja, dan 2% dipotong dari gajinya.

Keduanya mengaku layanan JKN-KIS selama ini lancar dan dimudahkan. Mereka berharap program ini tetap dipertahankan oleh Jokowi dan pemerintahan ke depan.

Page 18: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7918

I N S P I R A S I

dr. Meta Hanindita SpA(K)

Berita palsu atau hoaks yang terkait dengan dunia kesehatan kerap membanjiri media sosial atau medsos, bahkan tidak sedikit masyarakat yang meyakininya sebagai kebenaran. Padahal

informasi tersebut tidak didukung dengan bukti-bukti ilmiah.

Kabar baiknya, saat ini sudah cukup banyak tenaga kesehatan yang aktif memanfaatkan platform digital untuk membendung arus berita hoax, atau memberikan edukasi perihal gaya hidup sehat. Salah satunya dr. Meta Hanindita SpA(K) dari Rumah Sakit Bedah Surabaya. Di media sosial, dr. Meta cukup populer. Bahkan akun Instagramnya memiliki lebih dari 220 ribu pengikut.

Dokter Meta menyampaikan, di era teknologi digital seperti saat ini, media sosial memang berperan besar dalam banyak hal, termasuk penyebaran informasi kesehatan. Selain mudah diakses, informasi di media sosial juga lebih praktis dan menarik. Namun ia juga merasa prihatin karena tidak semua dan tidak selalu informasi kesehatan yang beredar di medsos ini benar. Kondisi ini pula yang membuatnya tergerak untuk lebih aktif bermedsos untuk mengedukasi masyarakat dengan ilmu yang dimiliki.

“Saya sudah sering menulis mengenai kesehatan sejak 2007 di blog pribadi. Waktu itu saya masih berstatus sebagai dokter umum. Baru berpindah ke Instagram akhir-akhir ini saja karena melihat tren di masyarakat yang lebih senang membaca sesuatu yang pendek-pendek di medsos,” ungkap dr. Meta Hanindita.

Namun, dr Meta menegaskan kalau dirinya tidak pernah membuka konsultasi online melalui media sosial. Menurutnya, secara kode etik kedokteran, sangat berbahaya jika seorang dokter membuka konsultasi tanpa tatap muka atau tanpa pemeriksaan langsung, sehingga besar risikonya untuk malpraktik. Di Instagram Story (InstaStory) melalui fitur tanya-jawab, dr Meta hanya akan menjawab pertanyaan yang sifatnya umum dan tidak membutuhkan pemeriksaan langsung.

Karena latar belakangnya yang merupakan dokter spesialis anak, lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini juga hanya fokus mengedukasi ibu-ibu dan bapak-bapak millenial mengenai nutrisi anak. InstaStory berbentuk Q&A yang dibuatnya juga selalu disimpan, sehingga masyarakat bisa membacanya kapan saja.

Kebanjiran Tawaran Endorsement

Ada pengalaman menarik yang dialami dr Meta sejak ia aktif bermedia sosial. Salah satunya kebanjiran tawaran endorsement atau bahkan menjadi brand ambassador

dan bintang iklan produk tertentu. Tapi dr. Meta sudah berkomitmen untuk tidak akan menerima segala macam bentuk komersialisasi, termasuk endorsement atau yang lainnya untuk mencegah segala bentuk conflict of interest dengan pihak manapun.

“Tawaran endorsement dan menjadi brand ambassador memang banyak, tetapi tidak bisa saya terima. Jadi isi feed Instagram saya ya mayoritas memang personal life. Berbagai edukasi dalam bentuk InstaStory saya simpan di highlight,” ujar dr. Meta.

Selain kerap menjadi pembicara di berbagai seminar, dr. Meta juga telah menelurkan cukup banyak buku edukasi kesehatan. Antara lain buku berjudul Panduan Lengkap Merawat bayi 0-1 Tahun, Panduan Lengkap Merawat Batita, dan buku Tanya Jawab tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.

Manfaatkan Platform Digital untuk Edukasi Nutrisi Anak

Page 19: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 19

P E R S E P S I

Beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia telah melewati perhelatan politik lima tahunan yakni pemilihan umum (pemilu). Untuk kali pertama, Indonesia telah berhasil menggelar pemilu

eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden) dan parlemen (DPR,DPD, dan DPRD) secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sejak beroperasi Januari 2014, program JKN-KIS telah melalui 2 kali pemilu yakni tahun 2014 dan 2019. Mengingat salah satu tujuan pemilu yaitu memilih pemimpin pemerintahan yang baru, ada pandangan di masyarakat yang bertanya apakah program JKN-KIS ini berlanjut jika pemerintahan berganti? Setiap negara memiliki cita-cita yang ingin dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Umumnya cita-cita itu tertuang secara tertulis dan disepakati oleh lembaga tinggi negara selaku pihak yang diberi mandat oleh rakyat untuk mengelola negara. Kesepakatan itu dikenal juga dengan istilah konstitusi, yakni peraturan yang menjadi dasar dalam mengatur bentuk pemerintahan, kewenangan badan pemerintah, undang-undang (UU), dan lain sebagainya. UU Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD RI/konstitusi) mengatur Presiden memegang kekuasaan pemerintahan. Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebelum memangku jabatan, Presiden dan Wakil Presiden mengucapkan sumpah untuk memegang teguh konstitusi, menjalankan UU dan peraturannya. Konstitusi menyatakan setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya

secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat manusia. Berdasarkan mandat konstitusi itu pemerintah menerbitkan UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kedua UU ini yang mengatur pelaksanaan program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan. Jaminan Kesehatan atau JKN-KIS merupakan salah satu dari 5 program jaminan sosial yang ada di Indonesia. Atas dasar itu sekalipun pemimpin pemerintahan berganti, program jaminan sosial harus terus bergulir sebagaimana mandat konstitusi. Sampai saat ini program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. Program ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan. Masyarakat tidak perlu takut lagi bertandang ke fasilitas kesehatan. Dengan mendaftar sebagai peserta JKN-KIS dan rutin membayar iuran, BPJS Kesehatan menjamin seluruh layanan bagi pesertanya berdasarkan indikasi medis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, yang memuat ketentuan penjaminan dan hal-hal yang tidak dijamin dalam program JKN KIS.

Apakah Program JKN-KIS Berlanjut Jika Pemimpin Pemerintahan Berganti?

Page 20: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7920

S E H A T & G A Y A H I D U P

Aktivitas sehari-hari tanpa disadari ternyata menempatkan kita pada risiko menderita kerusakan saraf tepi atau neuropati. Mereka yang terlalu lama mengetik dengan laptop,

duduk di posisi yang sama selama berjam-jam, dan mengendarai motor dengan durasi lama risikonya lebih tinggi. Jika aktivitas tersebut dilakukan dengan posisi yang salah dan tidak diimbangi dengan latihan fisik, maka dapat menyebabkan gangguan saraf tepi.

Ditemui Media Info BPJS Kesehatan di sela-sela acara pelatihan 50 instruktur senam berpengalaman dari Jabodetabek dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional 2019 pada 9 September di Jakarta, baru-baru ini, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dokter Ade Tobing, memberikan penjelasan mengenai kerusakan saraf tepi dan cara mencegahnya. Menurut dokter, karena keasyikan mengetik di laptop atau gadget membuat seseorang mengabaikan posisi duduknya. Padahal posisi membungkuk dan menunduk selama berjam-jam itu ternyata dapat mengganggu posisi tulang belakang, terutama bagian leher (servikal) yang terdapat saraf. Semakin tidak teratur posisi duduk, semakin tinggi tingkat keparahan pada tulang.

“Seharusnya posisi duduk itu selalu sejajar atau tegak lurus. Kalau pun posisi duduk salah lalu muncul rasa keram atau baal, maka harus segera diluruskan, paling lama dua jam harus ubah posisi,” kata dokter Ade.

Kerusakan saraf tepi adalah kerusakan sistem saraf yang ada di seluruh tubuh, kecuali belakang dan otak. Kerusakan ini menimbulkan gejala-gejala, yang apabila tidak diatasi bisa berujung pada kelumpuhan dan kerusakan sistem motorik. Seperti kesemutan, baal atau mati rasa, kehilangan keseimbangan dan koordinasi, rasa perih menyengat, dan rasa sakit pada saraf perifer. Sedangkan pada saraf motorik gejalanya seperti kram otot, kelemahan otot, dan penurunan masa otot. Kondisi seperti ini jika kita diabaikan tentu semakin menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Kerusakan saraf tepi umumnya terjadi pada pasien diabetes. Pada pasien diabetes, kerusakan saraf tepi merupakan komplikasi paling serius. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf di seluruh tubuh, seperti tungkai, kaki, peredaran darah, jantung, sistem pencernaan, dan saluran kemih.

Senam Neuromove Cegah Kerusakan Saraf TepiHari Olahraga Nasional 2019

Page 21: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATANEDISI 79 21

SEHAT & GAYA HIDUP

Kerusakan saraf ini memang sulit untuk disembuhkan, tapi pengobatan yang ada bisa mengurangi gejala yang timbul. Pengobatan kerusakan saraf tepi pada prinsipnya ada dua, yakni menghilangkan atau mengontrol gejala, dan bila memungkinkan mengobati penyebabnya. Jika penyebabnya adalah diabetes, maka diabetesnya harus dikontrol untuk mengurangi kerusakan pada saraf. Jika penyebabnya adalah kekurangan Vitamin B, maka harus diberikan vitamin B.

Tetapi, gejala-gejala kerusakan saraf tepi karena ativitas kurang sehat bisa dicegah dengan olahraga. Dokter Ade Tobing menyarankan olahraga rutin guna melenturkan otot dan saraf, seperti aerobik dengan intensitas sedang serta peregangan (stretching). Aerobik bisa dilakukan selama 30-60 menit dalam sehari, dan stretching selama 10 menit per hari.

Oleh ahlinya, berbagai gerakan untuk melenturkan otot dan saraf digabung menjadi senam yang dikenal dengan Neuoromove. Senam ini merupakan latihan fisik yang didesain secara khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf, seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, kaki, keseimbangan, dan fokus pada gerakan stretching. Dengan gerakan ini menghindari cidera dan mencegah gejala neuropati.

Gerakan senam Neuromove berdurasi 30 menit, terdiri dari latihan pemanasan (aerobik dan peregangan), gerakan inti, latihan keseimbangan, dan latihan pendinginan. Senam Neuromove ini dapat menjadi alternatif pencegahan neuropati yang mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja. Setiap gerakan dari senam Neuromove ini memberikan banyak manfaat. Pertama, mengurangi ketegangan dan membuat tubuh lebih rilek. Kedua, membantu koordinasi gerakan yang lebih bebas dan mudah. Ketiga, membantu mencegah cidera, membuat aktivitas berat menjadi lebih mudah, dan membantu memelihara tingkat kelenturan.

Latihan peregangan bisa dilakukan cengan cara. Antara lain :

1. Berdiri tegak kaki selebar bahu. Angkat lengan kanan lurus ke atas, tangan kiri memegang pergelangan tangan secara perlahan turun 1 hitungan, memegang siku tahan 7 hitungan. Bergantian lengan kiri.2. Berdiri tegak kaki selebar bahu. Kedua tangan posisi saling menggenggam di depan dada dengan sikut di angkat. Putar batang tubuh ke kanan, tahan 8 hitungan. Bergantian ke kiri tahan 8 hitungan.3. Berdiri tegak kaki selebar bahu. Kedua tangan saling menjalin di belakang ke arah kanan tubuh. Lengan kiri menjulur lurus sedangkan lengan kanan membentuk siku. Kepala dimiringkan ke arah bahu kanan, tahan selama 8 hitungan. Bergantian ke kiri tahan 8 hitungan.4. Berdiri tegak kaki selebar bahu. Pegang bahu kiri dengan tangan kanan sambil kepala menoleh ke kanan tahan 8 hitungan. Tangan kiri rileks. Bergantian ke kiri tahan 8 hitungan.

5. Berdiri tegak kaki selebar baru. Angkat lengan kanan lurus ke depan sejajar bahu, tekukkan pergelangan tangan hingga jari-jari menghadap ke bawah. Tahan 8 hitungan. Bergantian pada lengan kiri.

Page 22: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 7922

KO N S U LTA S I

J A W A B :

J A W A B :

01

02

Bisakah peserta BPJS Kesehatan mandiri yang sudah terdaftar dihentikan? IG: @sulistXXXX

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018, setiap penduduk Indonesia wajib ikut serta dalam program jaminan kesehatan. Bahkan WNA yang tinggal di Indonesia paling sedikit 6 bulan juga berhak memperoleh perlindungan jaminan kesehatan.

Program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan mengusung prinsip gotong royong. Artinya, iuran peserta JKN-KIS yang sehat digunakan untuk membiayai para peserta yang sedang sakit, membutuhkan biaya pengobatan yang besar, dan atau membutuhkan pelayanan kesehatan seumur hidup seperti cuci darah, kemoterapi, thalassemia, hemofilia, dan sebagainya. Jika hanya orang yang sakit yang mendaftar dan membayar iuran, bagaimana BPJS Kesehatan mampu membiayai seluruh pelayanan kesehatan tersebut?

Apakah dalam 1 Kartu Keluarga (KK), kelas kepesertaan BPJS Kesehatan-nya harus sama? IG: @turahdXXXX

Sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018, pendaftaran peserta BPJS Kesehatan harus dilakukan dengan memilih kelas perawatan yang sama. Adapun pendaftaran dapat dilakukan oleh salah satu keluarga dari KK yang sama atau orang yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa.

Page 23: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam
Page 24: INFOBPJS - bpjs-kesehatan.go.id€¦ · kesehatan infobpjs media bpjs kesehatan edisi 79 strategi bauran kebijakan pertajam