INFLUNSA INVIGORASAUN BA VIABILIDADE NO PRODUSAUN HARE
-
Upload
simao-belo -
Category
Technology
-
view
89 -
download
4
Transcript of INFLUNSA INVIGORASAUN BA VIABILIDADE NO PRODUSAUN HARE
PENGARUH PERLAKUAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN HASIL
PADI (Oryza sativa L.)
Simão Margono Belo A251098081
Pembimbing :• Dr. Ir Faiza C. Suwarno, MS.• Dr. Ir. Suwarno, MS.
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIHSEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INFAKTU TRATAMENTU INVIGORASI BA VIABILIDADE FINI NO REJULTADU HARE
(Oryza sativa L.)
Simão Margono Belo
Supervisor :• Dr. Ir Faiza C. Suwarno, MS.• Dr. Ir. Suwarno, MS.
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIHSEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENDAHULUAN
Padi (Oriza sativa L.) Karbohidrat
Permintaan +
Potensi produksi unggul dilepas di Indonesia berkisar 5.5-9.0 ton/ha. Timor Leste 3.8 ton/ha.
INVIGORASI…???
VIABILIDADE FINI…???
REJULTADU HARE…???
Istoria
Hare (Oriza sativa L.) Karbohidrat
Requerement + pupulasaun
Potensi produsaun diak liu recomeda ona Indonesia entre 5.5-9.0 ton/ha. Timor Leste 3.8 ton/ha.
PENDAHULUAN
Faktor Vigor Benih
Invigorasidilkukan
Tratamentu InvigorasiesperaPesquisas anteriores
beneficiar
Objectivo
Hatene influensa tratamentu invigorasi ba fini kualidade nivel 2 sobre viabilidade fini no rejultadu/produsaun hare (Ciherang, Maro, Limboto).
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Budidaya Pertanian IPB dan Instalasi Penelitian Tanaman Padi Muara Bogor, Jawa Barat pada bulan Maret sampai Agustus 2011.
1. Alat (Laboratorium) Germinator IPB 732A/B, Oven, desikator, timbangan analitik, labu takar, gelas piala, sudip, spatula, inkubator.
2.Alat (Lapang) Cangkul/handtractor, ani- ani, timbangan, meter, handsprayer, Ajir.
B A H A N D A N M ETO D E
Tempat dan Waktu Penelitian
Pesquiza ne halao iha Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Budidaya Pertanian IPB ho Balai Besar Penelitian Padi Muara Bogor, Jawa Barat iha fulan Marcu to’o Agustus 2011.
1. Material (Laboratorium) Germinator IPB 732A/B, Oven, desikator, timbangan analitik, labu takar, gelas piala, sudip, spatula, inkubator.
2. Material (Lapang) Cangkul/handtractor, ani- ani, timbangan, meter, handsprayer, Ajir.
M A TER IA L H O M ETO D E
Fatin ho Tempu Pesquiza
Gambar 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitan
Percobaan Pendahuluan
Uji di Atas Kertas (UDK)
2 Tingkat viabilitas (T1 dan T2)
Pengusangan pada varietas ciherang dengan Perlakuan kimia uap ethanol 96%. (0..30, 60,65,
70,75, 90….180 mnt)
Pengamatan ( DB, IV)
Interprestasi data dan Hasil
Pengaruh Perlakuan invigorasi terhadap viabilitas benih padi
di Laboratorium
Perlakuan Varietas (Ciherang, Maro, Limboto)
Tingkat vibilitas (T1 dan T2) Invigorasi GA3 (50 ppm, 100 ppm,150 ppm) KH2PO4 ( 100 ppm, 150 ppm, 200
ppm ) 24 jam perendaman
Uji UKDdp
Pengamatan (DB,IV, BKKN, pjg plumula, pjg akar).
Pengaruh Perlakuan Invigorasi Terhadap Viabilitas Benih dan Hasil Padi (Oryza sativa L.)
Pengaruh perlakuan invigorasi terhadap viabilitas benih dan
produk padi di lapang
2 Tingkat viabilitas (T1 dan T2)
Perlakuan GA3 dan KH2PO4 24 jam perendaman (sama dengan percobaan 2)
1). Pengamatan vegetatif: 1. Jumlah anakan/rumpun. 2. Tinggi tanaman/rumpun. 3. Jumlah daun/rumpun.
2). Pengamatan generatif: 1. Umur berbungga/plot.
2. Jumlah anakan produktif/rumpun 3. Jumlah total gabah/malai 4. Jumlah gabah bernas/malai 5. Bobot gabah total/malai (gr) 6. Bobot gabah bernas/malai (gr) 7. Bobot gabah 1000 butir/tanaman sampel/plots (gr) 8. Bobot gabah/plot tanpa pingir (Kg)
Persemaian dan penanaman
Dena
Gambar 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitan
Pesquiza I
Koko Viabilidade ho metodu Uji di Atas Kertas (UDK)
Tingkat viabilitas 2 (T1 dan T2)
Devigorasi ba viabilidade varietas Ciherang ho treatment kimiku liquid/uap ethanol 96%. (0..30,
60,65, 70,75, 90….180 mnt)
Observasaun ( DB, IV)
Interpretasaun dadus no rejultadu
Infaktu treatment invigorasi ba viabilidade fini hare iha
Laboratorium
Treament Variedade (Ciherang, Maro, Limboto)
Tingkat vibilitas (T1 dan T2) Invigorasi GA3 (50 ppm, 100 ppm,150 ppm) KH2PO4 ( 100 ppm, 150 ppm, 200
ppm ) oras 24
Koko UKDdp
Observasaun (DB,IV, BKKN, pjg plumula, pjg akar).
Infaktu Tratamentu Invigorasi Ba Viabilidade Fini no Rejultadu Hare (Oryza sativa L.)
Infaktu treatment invigorasi ba viabilidade fini no Rejultadu
hare iha field
2 Tingkat viabilitas (T1 dan T2)
Perlakuan GA3 dan KH2PO4 24 jam perendaman (sama dengan percobaan 2)
a). Pengamatan vegetatif:
1. Jumlah anakan/rumpun. 2. Tinggi tanaman/rumpun. 3. Jumlah daun/rumpun.
b). Pengamatan generatif:
1. Umur berbungga/plot. 2. Jumlah anakan produktif/rumpun 3. Jumlah total gabah/malai 4. Jumlah gabah bernas/malai 5. Bobot gabah total/malai (gr) 6. Bobot gabah bernas/malai (gr) 7. Bobot gabah 1000 butir/tanaman sampel/plots (gr) 8. Bobot gabah/plot tanpa pingir (Kg)
Viverus no kuda
Dena
RejultaduPercobaan Pendahuluan
Rata-rata daya berkecambah (DB) Percobaan Pendahuluan
FOTO
0 60 72 84 1080
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100 Rata-rata Daya Berkecambah
Waktu (menit)
Day
a B
erke
cam
bah
(%)
DB = 90.8-0.237.TR2 = 76.3 %r = 87.3 %
Waktu Pengusangan I dan II
RejultaduPercobaan Pendahuluan
Rata-rata daya berkecambah (DB) Percobaan Pendahuluan
FOTO
Waktu Pengusangan I dan II
0 60 72 84 1080
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Waktu (menit)
Day
a B
erk
ecam
bah
(%
)
Persiapan Benih Benih Siap di Usangkan Sedang di Usangkan
Uji di atas Kertas Hari Terakhir PengamatanKecambah norma,abnormal,mati
Gambar Percobaan Pendahuluan
Tabel 1. Daya Berkecambah dua Varietas Padi Sawah (Ciherang, Maro) dan satu varietas Padi Gogo (Limboto ) pada berbagai Perlakuan Invigorasi Benih dengan Tingkat Viabilitas yang Berbeda.
Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05. angka rata-rata yang diikuti huruf kapital yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
Perlakuan Ciherang Maro LimbotoI1( kontrol) 94.00 ab 82.67 d--g 88 a—e
I2 (GA350 ppm) 84.67 b--f 88 a--e 95.33 a
I3 (GA3 100 ppm) 89.33 a--e 83.33 def 91.33 a--d
I4 (GA3 150 ppm) 88.67 a--e 80 e--h 91.33 a--d
Tingkat Viabilitas 1 I5 (KH2PO4 100 ppm) 88.67 a--e 84.67 b--f 93.33 abc
(T1)*) I6 (KH2PO4 150 ppm) 85.33 b--f 80.67 e--h 90.67 a--d
I7 (KH2PO4 200 ppm) 88.67 a-e 87.33 a--f 87.33 a--fRata-rata 88.48 AB 83.81 C 91.05 AI1 (kontrol) 73.33 ghi 84 c--f 95.33 a
I2 (GA3 50 ppm) 73.33 ghi 82.67 d--g 88 a—e
I3 (GA3 100 ppm) 78.00 fgh 82.67 d--g 72 hi
Tingkat Viabilitas 2 I4 (GA3 150 ppm) 73.33 ghi 82.00 d--g 66.67 ij
(T2)**) I5 (KH2PO4 100 ppm) 62.67 j 83.33 def 91.33 a--d
I6 (KH2PO4 150 ppm) 84.67 b--f 80.67 e--h 88.67 a--e
I7 (KH2PO4 200 ppm) 66 ij 82.00 d--g 90.67 a--d Rata-rata 73.05 D 82.48 C 84.67 BC
Percobaan I : Pengaruh Perlakuan Invigorasi Terhadap Viabilitas Benih Padi
Tabel 2. Indeks Vigor dua Varietas Padi Sawah (Ciherang, Hibrida Maro) dan satu Varietas Padi Gogo (Limboto) pada berbagai Perlakuan Invigorasi Benih dengan Tingkat Viabilitas yang Berbeda
Perlakuan Ciherang (tn) Maro (*) Limboto (tn)
I1( kontrol) 85.33 abc 46.00 l 80.67 a—e
I2 (GA350 ppm) 71.33 d--h 82.67 a--d 91.33 a
I3 (GA3 100 ppm) 82.00 a--d 61.33 h--k 86 abc
I4 (GA3 150 ppm) 80.67 a--e 53.33 kl 84.67 abc
Tingkat Viabilitas 1 I5 (KH2PO4 100 ppm) 78.67 b--f 72.67 d--h 87.33 ab
(T1)*) I6 (KH2PO4 150 ppm) 74.67 c--g 70.00 e--h 85.33 abc
I7 (KH2PO4 200 ppm) 78.67 b--f 70.00 e--h 78.67 b—f
Rata-rata 78.76 B 65.14 C 84.86 A
I1 (kontrol) 63.33 g--k 46.67 l 90.67 a
I2 (GA3 50 ppm) 67.33 f--i 71.33 d--h 82.67 a--d
I3 (GA3 100 ppm) 63.33 g--k 61.33 h--k 70.00 e--h
Tingkat Viabilitas 2 I4 (GA3 150 ppm) 61.33 h--k 54.00 jkl 62.67 h--k
(T2)**) I5 (KH2PO4 100 ppm) 57.33 ijk 70.00 e--h 87.33 ab
I6 (KH2PO4 150 ppm) 72.67 d--h 68.00 f--i 84.67 abc
I7 (KH2PO4 200 ppm) 58 ijk 65.33 g--j 86.67 ab
Rata-rata 63.33 C 62.38 C 80.67 ABKeterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05. angka rata-rata yang diikuti huruf kapital yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. ** ) Benih yang tidak di usangkan dengan uap etanol 96 % . *) Benih yang diusangakan selama 75 menit dalam uap etanol 96 %
Persiapan benih Benih diusangkan Priming dengan GA3 dan KH2PO4
Dalam Mesin Perkecambahan 7 hari setelah di kecambahkan Pengamatan
Percobaan 1
Perlakuan Ciherang (tn) Maro (tn) Limbot (*)
I1 kontrol 148.63 jkl 179.23 b--j 165.20 d--l
I2 GA350 ppm 158.9 f--l 169.87 c--l 181.77 b--i
I3 GA3 100 ppm 158.53 g--l 194.23 a--e 189.80 a--g
I4 GA3 150 ppm 150.33 i--l 187.77 a--g 184.37 b--h
Tingkat Viabilitas 1 I5 KH2PO4 100 ppm 141.57 kl 183.67 b--h 182.13 b--i
(T1)*) I6 KH2PO4 150 ppm 158.2 g--l 168.13 c--l 191.33 a--f
I7 KH2PO4 200 ppm 153.97 h--l 178.8 b--j 165 d--l
Rata-rata 152.88 C 180.24 B 179.94 B
I1 kontrol 158.67 g--l 182.23 b--i 179.23 b--j
I2 GA350 ppm 157.33 g--l 176.13 c--j 177.00 d--j
I3 GA3 100 ppm 158.2 g--l 180.9 b--j 215.90 a
Tingkat Viabilitas 2 I4 GA3 150 ppm 166.1 c--l 175 c—j 210 .00 ab
(T2)**) I5 KH2PO4 100 ppm 162 e--l 174.13 c--j 197.80 abc
I6 KH2PO4 150 ppm 162.9 e--l 168 c--l 196.00 a--d
I7 KH2PO4 200 ppm 138.9 l 173.53 c--k 178.53 b--j
Rata-rata 157.73 C 175.71 B 193.50 A
Tabel 3. Jumlah Gabah Bernas per Malai dua Varietas Padi Sawah (Ciherang, Hibrida Maro) dan satu Padi Gogo (Limboto) pada Berbagai Perlakuan Invigorasi Benih dengan Tingkat Viabilitas yang Berbeda.
Hasil Pengamatan Fase Generatif
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05. angka rata-rata yang diikuti huruf kapital yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. *) Benih yang tidak di usangkan dengan uap etanol 96 % . **) Benih yang diusangkan selama 75 menit dalam uap etanol 96 %.
Tabel 4. Jumlah Total Gabah per Malai, Berat gabah total per malai pada Perlakuan Invigorasi Benih.
Perlakuan Jumlah total gabah per malai (*) Berat gabah total per malai
I1 (kontrol) 192.98 b 4.74
I2( GA350 ppm) 196.97 ab 4.81
I3 (GA3 100 ppm) 217.5 a 5.16
I4 (GA3 150 ppm) 210.12 ab 4.97
I5 (KH2PO4 100 ppm) 196.26 ab 4.78
I6 (KH2PO4 150 ppm) 201.42 ab 4.82
I7 (KH2PO4 200 ppm) 190.42 b 4.61
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05.
Tabel 5. Berat kering Gabah per Plot dua Varietas Padi Sawah (Ciherang, Hibrida Maro) dan satu varietas Padi Gogo (Limboto) pada Berbagai Perlakuan Invigorasi Benih dengan Tingkat Viabilitas yang Berbeda.
Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05. angka rata-rata yang diikuti huruf kapital yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. *) Benih yang tidak di usangkan dengan uap etanol 96 % .
**) Benih yang diusangkan selama 75 menit dalam uap etanol 96 %
Tingkat Viabilitas Invigorasi Ciherang (tn) Maro (tn) Limboto (tn)
I1 (kontrol) 2.73 (5.00) 3.13 (5.45) 1.54 (2.41)
I2( GA350 ppm) 2.00 (5.65) 2.90 (5.28) 1.23 (2.59)
I3 (GA3 100 ppm) 2.67 (5.19) 2.70 (4.31) 1.43 (2.96)
Tingkat Viabilitas 1 I4 (GA3 150 ppm) 1.94 (5.16) 3.20 (5.28) 1.18 (2.72)
(T1)*) I5 (KH2PO4 100 ppm) 2.70 (4.62) 3.24 (5.29) 1.70 (2.82)
I6 (KH2PO4 150 ppm) 2.67 (4.78) 3.23 (5.32) 1.40 (2.83)
I7 (KH2PO4 200 ppm) 2.67 (4.91) 3.28 (5.39) 1.35 (2.66)
Rata-rata 2.48 BC 3.10 A 2.02 CD
I1 (kontrol) 2.30 (4.97) 3.37 (5.55) 1.40 (2.99)
I2( GA350 ppm) 2.50 (5.13) 2.77 (4.87) 1.32 (2.27)
I3 (GA3 100 ppm) 2.73 (5.30) 2.46 (4.17) 1.58 (3.11)
Tingkat Viabilitas 2 I4 (GA3 150 ppm) 2.03 (5.25) 2.94 (5.52) 1.43 (3.16)
(T2)**) I5 (KH2PO4 100 ppm) 2.60 (5.03) 3.33 (5.43) 1.75 (3.41)
I6 (KH2PO4 150 ppm) 2.37 (4.99) 2.97 (5.44) 1.37 (2.55)
I7 (KH2PO4 200 ppm) 2.08 (5.10) 2.86 (4.74) 1.67 (2.91)
Rata-rata 2.37 C 2.96 AB 1.50 D
FOTO PERCOBA
AN II
KESIMPULAN
• Perlakuan invigorasi dengan KH2PO4 150 ppm dapat meningkatkan daya berkecambah benih varietas Ciherang. Indeks vigor tertinggi untuk varietas Maro terdapat pada perlakuan GA3 50 ppm.
• Perlakuan invigorasi dengan GA3 100 ppm dapat meningkatkan hasil padi melalui peningkatan jumlah gabah per malai.
Obrigado Wain
Planu Pesquiza iha futuru
Tabel 5. Koefisien Korelasi antara Parameter Laboratorium dan Lapang pada dua Varietas Padi Sawah (Ciherang, Hibrida Maro) dan satu Varietas Padi Gogo (Limboto)
Keterangan : **= berpengaruh sangat nyata pada α = 0.01, * = berpengaruh nyata pada α 0.05, DB= daya berkecambah, IV= indeks vigor, LPK= laju pertumbuhan kecambah, PA= panjang akar, PP= panjang plumula, JTG/M jumlah total gabah per malai, JGB/M= jumlah gabah bernas per malai, BKG/P= Berat kering gabah per plot.
Parameter
Ciherang Maro Limboto
JTG/M JGB/M BKG/P JTG/M JGB/M BKG/P JTG/M JGB/M BKG/P
Laboratorium Lapang
DB -0.133 tn -0.078tn 0.136 tn -0.020tn 0.045tn -0.144tn -0.257tn -0.410** -0.020tn
IV - 0.144 tn - 0.104tn 0.117 tn -0.219tn -0.267tn -0.110tn -0.230tn -0.331* -0.015tn
PP 0.356 * 0.200tn - 0.176tn 0.043tn 0.076tn -0.190tn 0.274tn 0.283tn -0.230 tn
LPK - 0.054 tn - 0.003tn - 0.259tn 0.312* 0.175tn -0.108tn -0.004tn -0.092tn -0.219tn
PA - 0.166 tn - 0.139tn 0.010tn 0.176tn 0.135tn -0.040tn 0.404** 0.280tn -0.200tn
•Bentuk taransport giberelin adalah gibberellins disintesis didalam embrio, kemudian terlibat dalam perombakan dan memobilisasi cadangan makanan dengan tahapan sebagai berikut:•Gibberellins berdifusi melalui testa menuju lapisan aleuron.•Pada lapisan aleuron, gibberellins meransang sintesis enzim-enzim yang berhubungan dengan hidrolisis terutama α amylase yang kemudia dilepaskan ke endosperm .•Enzim α amylase melalui hidrolisis merombak cadangan makanan pati.•Maltose dan glukosa yang terbentuk melalui proses amilolisis dirombak menjadi sukrosa dan dipindakan ke poros embrio.•Bila produksi gula berlebihan dan tidak seimbang dengan pengunaan pada proses embrio akan terjadi akumulasi pada endosperma, gula beridifusi kembali ke aleuron dan berperan menghentikan produk enzim α amylase lebih lanjut, atau dapat diserap langsung melalui skutelum dimana peoses sintesis sukrosa terjadi.
Gambar 4. Rata-rata jumlah daun tanaman padi varietas hibrida Maro.
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST0
10
20
30
40
50
60
45
4
9
18
27
51
41
30
57
kontrol GA₃ 100 ppm KH₂PO₄ 200 ppmWaktu
Jum
lah
Dau
n/r
um
pu
n
Varietas Hibrida Maro
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST0
10203040506070 Varitas Limboto
kontrol GA₃ 150 ppmKH₂PO₄ 100 ppm
Waktu
Jum
lah
Dau
an
Gambar 3. Jumlah anakan padi sawah varietas Ciherang dengan perlakuan invigorasi
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST0
2
4
6
8
10
12
14
kontrol GA₃ 100 ppm KH₂PO₄ 150 ppm
Waktu
Jum
lah
An
akan
/ru
mp
un
Varietas Ciherang
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST
02468
10121416
kontrol GA₃ 100 ppm KH₂PO₄ 200 ppmWaktu
Ju
mla
h A
na
ka
n
Varietas Hibrida Maro
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 6 MST 8 MST 10 MST
0
5
10
15
20
kontrol GA₃ 150 ppm KH₂PO₄ 100 ppmWaktu
Ju
mla
h A
na
ka
nVarietas Limboto
Percobaan II : Pengaruh Perlakuan Invigorasi Terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Produksi Padi
Hasil Pengamatan Fase Vegetatif
Tabel 4. Berat Gabah bernas per Malai Tiga Varietas Padi Sawah Ciherang, Hibrida Maro dan Padi Gogo Limboto pada berbagai Perlakuan Invigorasi Benih dengan Tingkat Viabilitas yang Berbeda.
Perlakuan Ciherang Maro Limboto
I1 kontrol 4.22 4.50 4.38I2 GA350 ppm 4.37 4.3 5.09I3 GA3 100 ppm 4.27 5.05 5.45
Tingkat Viabilitas 1 I4 GA3 150 ppm 8.22 4.93 4.86
(T1)*) I5 KH2PO4 100 ppm 4.02 4.79 4.41 I6 KH2PO4 150 ppm 4.31 4.38 5.43
I7 KH2PO4 200 ppm 4.24 4.71 4.27
Rata-rata 4.81 A 4.67 A 4.84 A
I1 kontrol 4.41 4.73 4.99 I2 GA350 ppm 4.32 4.57 4.84
I3 GA3 100 ppm 4.44 4.68 5.55
Tingkat Viabilitas 2 I4 GA3 150 ppm 4.24 4.58 5.54
(T2)**) I5 KH2PO4 100 ppm 4.39 4.49 5.37 I6 KH2PO4 150 ppm 4.65 4.39 5.09
I7 KH2PO4 200 ppm 3.91 4.54 4.69
Rata-rata 4.34 A 4.57 A 5.15 A Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α = 0.05.
angka rata-rata yang diikuti huruf kapital yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
• P dan K+ KH2PO4 K+ diduga
mengkatalisis +
• gugus fosfat fosfoenol kinase ke ADP terbentuk ATP. K + aktivitas enzim piruvat kinase produksi ATP dampak sintesis makromolekul pada embrio lebih cepat yang tercermin DB
metabolismekan Kofaktor enzim kinase