INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

20
INFEKSI SALURAN KENCING Universitas Dipenogoro Muhamad Azwin Kamar

description

infeksi saluran kecing

Transcript of INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Page 1: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

INFEKSI SALURAN KENCING

Universitas DipenogoroMuhamad Azwin Kamar

SUB BAGIAN UROLOGI

Page 2: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

INTRODUKSI...................................................................................................................................... 3TRAKTUS URINARIUS BAGIAN ATAS...............................................................................................................4TRAKTUS URINARIUS BAGIAN BAWAH...........................................................................................................5

PENGERTIAN..................................................................................................................................... 5FAKTOR DARI HOST.............................................................................................................................................6

MACAM - MACAM KUMAN PATOGEN.........................................................................................7

DIAGNOSIS......................................................................................................................................... 8PEMERIKSAAN URINE.........................................................................................................................................8CARA PENGAMBILAN SAMPLE...........................................................................................................................9INTERPRESTASI KULTUR URINE.....................................................................................................................10

Organisme..................................................................................................................................................... 10PEMERIKSAAN DARAH.....................................................................................................................................11PENCITRAAN......................................................................................................................................................11

Foto Polos Abdomen................................................................................................................................. 12UIV.................................................................................................................................................................... 12Voiding sistouretrografi.......................................................................................................................... 12Ultrasonografi............................................................................................................................................. 12CT scan............................................................................................................................................................ 12

TERAPI.............................................................................................................................................. 12SULFONAMIDE :.................................................................................................................................................14TRIMETHOPRIM :..............................................................................................................................................14TRIMETHOPRIM + SULFAMETHOXAZOLE (TMP-SMX):...........................................................................14FLUOROQUINOLONES :.....................................................................................................................................14NITROFURANTOIN :..........................................................................................................................................15

2

Page 3: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

INTRODUKSI

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia.

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran

nafas atas yang terjadi pada populasi dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65

tahun dan 2.5-11% pada pria di atas 65 tahun.1 Infeksi saluran kemih merupakan

infeksi nosokomial tersering yang mencapai kira-kira 40-60%.2 Data penelitian

epidemiologi juga melaporkan hampir 25-35 % semua perempuan dewasa pernah

mengalami ISK selama hidupnya, seperti yang kami diagnosis terjadi pada pasien

yang akan dibahas pada makalah ini.

Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan terjadinya peradangan oleh

mikroorganisme pada system perkemihan. Infeksi traktus urinarius merupakan

masalah yang sangat banyak dijumpai dalam praktek klinis. Infeksi saluran kemih

dapat dibagi menjadi bagian atas (pielonefritis) dan bagian bawah (sisititis, uretritis,

prostatitis) menurut saluran yang terkena. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi

yang terjadi sepanjang saluran kemih, terutama masuk ginjal itu sendiri akibat

proliferasi suatu organisme.

Infeksi Salutan Kemih (ISK) tipe sederhana (uncomplicated type) jarang

dilaporkan meyebabkan insufisiensi ginjal kronik walaupun sering mengalami ISK

berulang. Sebaliknya ISK berkomplikasi (complicated type) terutama terkait refleks

vesikoureter sejak lahir sering menyebabkan insufisiensi ginjal kronik yang berakhir

dengan gagal ginjal terminal.

3

Page 4: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Traktus Urinarius Bagian Atas

Ginjal dapat dibagi menjadi dua bagian, parenkim ginjal (yang mensekresi,

mengkonsentrasi dan mengekskresikan urin) serta sistim pengumpul (collecting

system) yang berfungsi mengalirkan urin ke calyces ginjal yang berjumlah banyak

menuju pelvis ginjal. Pelvis ginjal kemudian akan menyempit (dikenal juga sebagai

paut ureteropelvic) menjadi ureter.

Ureter mempunyai panjang kurang lebih 30 cm pada orang dewasa. Mempunyai

tiga area fisiologis yang menyempit (paut ureteropelvic, bagian ureter yang dilalui

arteri iliaka dan paut ureterovesical) yang sering berhubungan dengan kondisi

obstruksi oleh batu.

Paut ureterovesikal merupakan tempat perhubungan orificium ureter kedalam

kandunG kemih yang ditandai oleh kondensasi jaringan yang disebut dengan

Waldeyer’s sheath sebagai pengikat ureter ke dinding kandung kemih. Fungsi paut ini

adalah mengalirkan urin ke dalam kandung kemih dan mencegah aliran balik ke

dalam ureter.

4

Page 5: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Hal ini dapat dilakukan karena ureter berjalan secara oblik transversal diantara

lapisan otot dan submukosa kandung kemih sepanjang 1-2 cm sebelum masuk

kandung kemih Setiap peningkatan tekanan intravesikal secara simultan akan

menekan ureter submukosa dan secara efektif pula akan membentuk katup satu arah.

Adanya otot ureter di segmen submukosa juga penting dalam mencegah timbulnya

arus balik

Traktus Urinarius Bagian Bawah

Kandung kemih merupakan suatu kantung muskulomembranosa tempat

penampungan urin yang terbentuk dari empat lapisan; serosa, muskuler, submukosa

dan mukosa. Secara anatomis kandung kemih terbagi menjadi dua bagian besar yaitu

detrusor (dasar kandung kemih) dan trigonum (badan kandung kemih).

Pada wanita, panjang uretra kurang lebih 4 cm. Terdiri dari tiga lapisan; mukosa,

submukosa dan lapisan otot. Lapisan otot terdiri dari dua lapisan otot polos yang

berjalan longitudinal pada bagian dalam yang merupakan sambungan dari otot

kandung kemih dan membentuk sfingter uretra involunter. Di luar lapisan ini terdapat

lapisan otot lurik (volunter) yang berjalan secara sirkuler pada 1/3 tengah uretra.

Pada pria, penis terbentuk dari dua corpora cavernosa yang mengandung jaringan

spongy erectile, dan sebuah corpora spongiosum yang mengelilingi uretra. Uretra

pria, dengan panjang total kurang lebih 20 cm, terbagi menjadi tiga bagian yang

diawali oleh bagian posterior atau uretra prostatik (memanjang dari leher kandung

kemih hingga diafragma urogenital), uretra anterior atau spongy portions (memanjang

hingga meatus) dan uretra membranosa (menghubungkan uretra anterior dan

posterior)

PengertianInfeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran

kemih dan berbiak di dalam media urine. Mikroorganisme memasuki saluran kemih

melalui cara: (1) ascending, (2) hematogen seperti pada penularan M tuberculosis atau

5

Page 6: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

S aureus, (3) limfogen, dan (4) langsung dari organ sekitarnya yang sebelumnya telah

terinfeksi.

Sebagian besar mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui cara ascending.

Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal

usus dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit

perineum, dan di sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui

uretra - prostat – vas deferens - testis (pada pria) - buli-buli – ureter, dan sampai ke

ginjal.

Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbang-an antara

mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran

kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan

tubuh dari host yang menurun atau karena virulensi agent meningkat.

Faktor dari hostKemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah:

(1) pertahanan lokal dari host

(2) Peranan dari sistem kekebalan tubuh yang terdiri atas imunitas humoral

maupun imunitas seluler.

Diabetes mellitus, usia lanjut, kehamilan, penyakit-penyakit imunosupresif

merupakan keadaan-keadaan yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih

dan menyulitkan pengobatannya.

Kuman E coli yang menyebabkan ISK mudah berbiak di dalam urine, di sisi lain

urine bersifat bakterisidal terhadap hampir sebagian besar kuman dan spesies E coli.

Derajat keasaman urine, osmolalitas, kandungan urea dan asam organik, serta protein-

protein yang ada di dalam urine bersifat bakterisidal.

Protein di dalam urine yang bertindak sebagai bekterisidal adalah uromukoid atau

protein Tamm-Horsfall (THP). Protein ini disintesis sel epitel tubuli pars ascenden

Loop of Henle dan epitel tubulus distalis. Setelah disekresikan ke dalam urine,

uromukoid ini mengikat fimbria bakteri tipe I dan S sehingga mencegah bakteri

menempel pada urotelium. Sayangnya protein ini tidak dapat berikatan dengan pili P

sehingga bakteri yang mempunyai jenis pili ini, mampu menempel pada urotelium.

Bakteri jenis ini sangat virulen dibandingkan dengan yang lain. Pada usia lanjut,

produksi uromukoid ini menurun sehingga mudah sekali terjangkit ISK. Selain itu,

6

Page 7: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

uromukoid mengadakan ikatan dengan neutrofil sehingga meningkatkan daya

fagositosisnya.

Sebenarnya pertahanan sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme

wash out urine, yaitu aliran urine yang mampu membersihkan kuman-kuman yang

ada di dalam urine. Gangguan dari mekanisme itu menyebabkan kuman mudah sekali

mengadakan replikasi dan menempel pada urotelium. Supaya aliran urine adekuat dan

mampu menjamin mekanisme wash out adalah jika (1) jumlah urine cukup dan (2)

tidak ada hambatan di dalam saluran kemih. Oleh karena itu kebiasaan jarang minum

dan pada gagal ginjal, menghasilkan jumlah urine yang tidak adekuat, sehingga

memudahkan terjadi infeksi saluran kemih.

Keadaan lain yang bisa mempengaruhi aliran urine dan menghalangi mekanisme

wash out adalah adanya (1) stagnasi atau stasis urine dan (2) didapatkannya benda

asing di dalam saluran kemih yang dipakai sebagai tempat persembunyian oleh

kuman.

Stagnasi urine bisa terjadi pada keadaan: (1) miksi yang tidak teratur atau sering

menahan kencing, (2) obstruksi saluran kemih seperti pada BPH, striktura uretra, batu

saluran kemih, atau obstruksi karena sebab lain, (3) adanya kantong-kantong di dalam

saluran kemih yang tidak dapat mengalir dengan baik, misalkan pada divertikula, dan

(4) adanya dilatasi atau refluks sistem urinaria. Batu saluran kemih, benda asing di

dalam saluran kemih (di antaranya adalah pemakaian kateter menetap), dan jaringan

atau sel-sel kanker yang nekrosis kesemuanya merupakan tempat persembunyian

bakteri sehingga sulit untuk dibersihkan oleh aliran urine.

MACAM - MACAM KUMAN PATOGENKuman Escherisia coli merupakan penyebab terbanyak infeksi saluran kemih.

Jumlah E. coli mencapai 85 % untuk infeksi community-acquired dan 60% infeksi

hospital-acquired. Kuman enterobactericeae gram-negatif lain seperti Proteus and

Klebsiella dan gram-positif seperti E. faecalis and Staphylococcus saprophyticus juga

banyak dijumpai pada infeksi community-acquired . Sedangkan untuk ISK komplikata

atau nosokomial disebabkan oleh E. faecalis,Klebsiella, Enterobacter, Citrobacter,

Serratia, Pseudomonas aeruginosa, Providencia, and S. Epidermidis.

Data di Indonesia belum pernah dilakukan penilaian mengenai pola kuman dan

resistensi untuk ISK. Berikut data pola kuman dan resistensi dari isolat urin pada 3

7

Page 8: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

senter yaitu Jakarta (Bagian Mikrobiologi & Bagian Patologi Klinik), Bandung

(Bagian Patologi Klinik Sub Bagian Mikrobiologi) dan Surabaya (Bagian

Mikrobiologi). Jumlah kuman yang didapat dari periode 2002-2004 sebanyak 3331

kuman.

Pola Kuman Isolat urin Terbanyak

Kuman Jumlah

E. Coli 1161 (34,,85%)

Klebsiella sp 554 (16,63%)

Pseudomonas sp 498 (14,95%)

Staph. Epidermidis 165 (4,95%)

Enterobacter aerogenes 153 (4,59%)

Lain-lain 800 (24,01%

DIAGNOSISGambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala

hingga menunjukkan gejala yang sangat berat akibat kerusakan pada organ-organ lain.

Pada umumnya infeksi akut yang mengenai organ padat (ginjal, prostat, epididimis,

dan testis) memberikan keluhan yang hebat sedangkan infeksi pada organ-organ

berongga (buli-buli, ureter, dan pielum) memberikan keluhan yang lebih ringan.

Keluhan dan anda-tanda klinis infeksi sistem urogenitalia akan dibahas pada masing-

masing organ.

Pemeriksaan UrinePemeriksaan urine merupakan salah satu pemeriksaan yang sangat penting pada

infeksi saluran kemih. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan urinalisis dan

pemeriksaan kultur urine.

Sel-sel darah putih (leukosit) dapat diperiksa dengan dipstick maupun secara

mikroskopik. Urine dikatakan mengandung leukosit atau piuria jika secara

mikroskopik didapatkan > 10 leukosit per mm3 atau terdapat > 5 leukosit per

lapangan pandang besar. Pemeriksaan kultur urine dimaksudkan untuk menentukan

keberadaan kuman, jenis kuman, dan sekaligus menentukan jenis antibiotika yang

cocok untuk membunuh kuman itu.

Untuk mencegah timbulnya kontaminasi sample (contoh) urine oleh kuman yang

berada di kulit vagina atau prepusium, perlu diperhatikan cara pengambilan contoh

8

Page 9: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

urine. Contoh urine dapat diambil dengan cara: (1) aspirasi suprapubik yang sering

dilakukan pada bayi, (2) kateterisasi per-uretram pada wanita untuk menghindari

kontaminasi oleh kuman-kuman di sekitar introitus vagina, dan (3) miksi dengan

pengambilan urine porsi tengah atau midstream urine.

Dikatakan bakteriuria jika didapatkan lebih dari 105 cfu (colony forming unit) per

mL pada pengambilan contoh urine porsi tengah, sedangkan pada pengambilan

contoh urine melalui aspirasi suprapubik dikatakan bakteriuria bermakna jika

didapatkan > 103 cfu per mL.

Cara pengambilan sampleGold standar dari pengumpulan sample urine adalah dengan menggunakan aspirasi

suprapubik dengan metode steril. Penting untuk mengambil sample urine dibawah

pengawasan pada klinik atau rumah sakit daripada pengambilan sample di rumah.

Pengambilan sample harus dilakukan sebelum pemeriksaan genitourinaria ataupun

sistem gastrointestinal untuk menghindari kemungkinan kontaminasi, tidak boleh

dilakukan pemeriksaan kultur urine dari urine bag. Berikut cara pengambilan sample

urine :

1. pada pria. Tidak sulit melakukan pengumpulan spesimen urine midstream

pada pria. Instruksi rutin biasa di print dan ditempel pada dinding toilet labolatorium.

Prosedurnya terdiri dari : (1) retraksi preputium (sumber utama kontaminasi

spesimen) dan bersihkan meatus dengan benzalkonium chloride atau

hexachlorophene, buang bagian pertama urine (15-30mL) dan (3) kumpulkan urine

midstream (sekitar 50-100 mL) pada tempat spesimen urine yang steril, kemudian

segera ditutup rapat. Dengan metode midstream ini, terjadi penurunan insidensi

kontaminasi urine, meskipun tidak sepenuhnya. Pada laki-laki dewasa jarang

dibutuhkan pengumpulan spesimen dengan menggunakan kateter kecuali jika ada

retensi urine. Kultur harus dikerjakan sesegera mungkin stelah dlakukan pengambilan

spesimen

2. pada wanita. Metode terbaik untuk mengumpulkan urine midstream adalah

sebagai berikut : (1) pasien ditempatkan pada meja pemeriksaan dengan posisi

litotomi, (2) buka labia dengan menggunakan jari telunjuk dan jempol, (3) bersihkan

dengan benzalkonium chloride atau hexachlorophene; dan (4) pasien diperintahkan

untuk mengeluarkan urine pertama pada kontainer yang didekatkan kepada vulva,

kemudian dibuang. Setelah ia mengeluarkan 10-20 mL pertama, 50-100 mL

9

Page 10: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

berikutnya dikumpulkan pada botol steril dan segera ditutup. Bila hasil dari

pengambilan spesimen kurang memuaskan, urine dapat diambil dengan menggunakan

kateter yang dimasukkan kedalam kandung kemih. Katerisasi menyebabkan infeksi

traktus urinarius sebanyak 1% pada pasien rawat jalan, dan 5-10% pada pasien rawat

inap.

3. Pada anak. Pada anak laki-laki maupun wanita, urine untuk analisa, bukan

untuk kultur, dapat dikumpulkan dengan menggunakan kantung plastik yang

diletakkan di depan meatus yang telah dibersihkan. Urine yang dipergunakan untuk

kultur memerlukan pengambilan sample melalui kateter maupun aspirasi suprapubik.

Pada anak perempuan dapat dilakukan kateterisasi dengan kateter kecil, namun pada

anak laki-laki kateter tidak boleh terlalu sering dikerjakan. Terkadang pada anak laki-

laki lebih dipilih teknik pengambilan sample dengan menggunakan aspirasi

suprapubik, dengan cara : (1) bersihkan suprapubik dengan kassa berlakohol, (2)

dengan sedikit anastesi lokal, secara intradermal 1-2cm diatas pubis (pada anak,

kandung kemih tepat terletak dibawah pubis). (3) tusuk dengan abocath no 22

disambung dengan spuit 10 cc. Masukkan jarum menembus kulit, dinding abdomen,

kemudian ke dinding kandung kemih, pertahankan tarikan pelan sehingga urine akan

tersedot segera setelah mencapai kandung kemih.

4. Pada pasien dengan kateter dengan sistem drainase tertutup, urine untuk kultur

didapatkan dengan menggunakan jarum steril dan spuit untuk aspirasi urine. Sistem

drainase tertutup tidak boleh terbuka untuk mengambil kultur urine.

Interprestasi kultur urineHasil tergantung dari metode pengambilan, tipe organisme, simptom klinis

pasien, dan jumlah pembentukan koloni tiap mililiter urine.

OrganismeEscherichia coli seringkali muncul ( >80%) dari spesimen pasien dengan cystitis

dan pyelonephritis tanpa komplikasi. E coli merupakan mayoritas dari infeksi

community-acquired. Klebsiella sp dan Enterobacter sp. Lebih sering didapatkan pada

hospital acquired. Infeksi dari Pseudomonas sp dan Candida albicans seringkali

muncul dari pasien dengan resistensi rendah yang telah mendapat berbagai macam

antibiotik. Staphylococcus sp mungkin meruopakan patogen yang sebenarnya,

terutama dalam keadaan obstruksi. Infeksi proteus berhubungan dengan struvit atau

batu infeksi.

10

Page 11: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

1. Koloni yang dihitung dari urine midstream, telah dibandingkan dengan urine

yang diambil dari aspirasi suprapubik atau dengan kateterisasi. Berdasarkan penelitian

pada wanita dengan infeksi saluran kemih yang asimptomatik. Kass mengemukakan

kriteria hasil positif untuk infeksi traktus urinarius dengan ditemukannya minimal

100,000 koloni/mL. Pada wanita dengan ISK asimptomatik, ditemukannya >100,000

koloni/mL merupakan 80% faktor prediktif, dimana pada wanita dengan ISK

simptomatis penemuan ini merupakan 95% faktor prediktif. Bagaimanapun

keberhasilan kultur urine tergantung pada cara pengambilan sampel dan kondisi

klinis.

False negatif

o pada wanita dengan ISK simptomatik akut seringkali didapatkan bakteriuria

kandung kemih dari aspirasi suprapubik, namun kurang dari 50% ditemukan

>100.000 koloni/mL dari spesimen midstream.

o Dengan dilusi dari urine, jumlah koloni mungkin dapat menurun.

o Terapi antibiotik dapat menurunkan jumlah koloni.

o Pencucian dengan detergen pada pengambilan sample dapat menurunkan

jumlah koloni.

False positif dihasilkan dari kontaminasi selama pengambilan atau lebih sering

lagi karena keterlambatan kultur spesimen setelah diambilnya specimen

Pemeriksaan darahPemeriksaan darah lengkap diperlukan untuk mengungkapkan adanya proses

inflamasi atau infeksi. Didapatkannya leukositosis, peningkatan laju endap darah, atau

didapatkannya sel-sel muda pada sediaan hapusan darah menandakan adanya proses

inflamasi akut.

Pada keadaan infeksi berat, perlu diperiksa faal ginjal, faal hepar, faal hemostasis,

elektrolit darah, analisis gas darah, serta kultur kuman untuk penanganan ISK

secara intensif

PencitraanPada ISK uncomplicated (sederhana) tidak diperlukan pemeriksaan pencitraan,

tetapi pada ISK complicated (yang rumit) perlu dilakukan pemeriksaan pencitraan

untuk mencari penyebab/sumber terjadinya infeksi.

11

Page 12: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Foto Polos Abdomen. Pembuatan foto polos berguna untuk mengetahui adanya batu radio-opak pada

saluran kemih atau adanya distribusi gas yang abnormal pada pielonefritis akuta.

Adanya kekaburan atau hilangnya bayangan garis psoas dan kelainan dari bayangan

bentuk ginjal merupakan petunjuk adanya abses perirenal atau abses ginjal. Batu kecil

atau batu semiopak kadangkala tidak tampak pada foto ini, sehingga perlu dilakukan

pemeriksaan foto tomograf

UIV Adalah pemeriksaan rutin untuk mengevaluasi pasien yang menderita ISK

complicated. Pemeriksan ini dapat mengungkapkan adanya pielonefritis akuta dan

adanya obstruksi saluran kemih; tetapi pemeriksaan ini sulit untuk mendeteksi adanya

hidronefrosis, pionefrosis, ataupun abses ginjal pada pasien yang fungsi ginjalnya

sangat jelek.

Voiding sistouretrografi. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengungkapkan adanya refluks vesiko-ureter,

buli-buli neurogenik, atau divertikulum uretra pada wanita yang sering menyebabkan

infeksi yang sering kambuh.

Ultrasonografi.Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang sangat berguna untuk mengungkapkan

adanya hidronefrosis, pionefrosis, ataupun abses pada perirenal/ginjal terutama pada

pasien gagal ginjal. Pada pasien gemuk, adanya luka operasi, terpasangnya pipa

drainase, atau pembalut luka pasca operasi dapat menyulitkan pemeriksaan ini.

CT scan. Pemeriksaan ini lebih sensitif dalam mendeteksi penyebab ISK dari pada PIV atau

ultrasonografi, tetapi biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan ini relatif mahal.

TERAPIPada ISK yang tidak memberikan gejala klinis (asymptomatic bacteriuria) tidak

perlu pemberian terapi, tetapi ISK yang telah memberikan keluhan harus segera

mendapatkan antibiotika; bahkan jika infeksi cukup parah diperlukan perawatan di

rumah sakit guna tirah baring, pemberian hidrasi, dan pemberian medikamentosa

secara intravena berupa analgetika dan antibiotika. Antibiotika yang diberikan

berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan

12

Page 13: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

antibiotika.

Rekomendasi Antimikrobial berdasarkan patogen infeksi traktus urinarius

Rekomendasi antimikrobial dan lama terapi berdasarkan tipe infeksi traktus

urinarius

13

Page 14: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Sulfonamide :

Sulfonamide dapat menghambat baik bakteri gram positif dan gram negatif.

Secara struktur analog dengan asam p-amino benzoat (PABA). Biasanya diberikan

per oral, dapat dikombinasi dengan Trimethoprim, metabolisme terjadi di hati dan di

ekskresi di ginjal. Sulfonamide digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih

dan bisa terjadi resisten karena hasil mutasi yang menyebabkan produksi PABA

berlebihan.

Trimethoprim :

Mencegah sintesis THFA, dan pada tahap selanjutnya dengan menghambat

enzim dihydrofolate reductase yang mencegah pembentukan tetrahydro dalam bentuk

aktif dari folic acid. Diberikan per oral atau intravena, di diabsorpsi dengan baik dari

usus dan ekskresi dalam urine, aktif melawan bakteri gram negatif kecuali

Pseudomonas spp. Biasanya untuk pengobatan utama infeksi saluran kemih.

Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-SMX):

Jika kedua obat ini dikombinasikan, maka akan menghambat sintesis folat,

mencegah resistensi, dan bekerja secara sinergis. Sangat bagus untuk mengobati

infeksi pada saluran kemih, pernafasan, telinga dan infeksi sinus yang disebabkan

oleh Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis. Efek samping : pada pasien

AIDS yang diberi TMP-SMX dapat menyebabkan demam, kemerahan, leukopenia

dan diare.

Fluoroquinolones :

Mekanisme kerjanya adalah memblok sintesis DNA bakteri dengan

menghambat topoisomerase II (DNA gyrase) topoisomerase IV. Penghambatan DNA

gyrase mencegah relaksasi supercoiled DNA yang diperlukan dalam transkripsi dan

replikasi normal. Efek samping yang paling menonjol adalah mual, muntah dan diare.

Fluoroquinolon dapat merusak kartilago yang sedang tumbuh dan sebaiknya tidak

diberikan pada pasien di bawah umur 18 tahun.

14

Page 15: INFEKSI SALURAN KENCING Tugas Azwin Dari Prof Rifky

Nitrofurantoin :

Bersifat bakteriostatik dan bakterisid untuk banyak bakteri gram positif dan

gram negatif. Nitrofurantoin diabsorpsi dengan baik setelah ditelan tetapi dengan

cepat di metabolisasi dan diekskresikan dengan cepat sehingga tidak memungkinkan

kerja antibakteri sistemik.

15