Infeksi Bakteri

16
Infeksi bakteri

description

tugas presentasi

Transcript of Infeksi Bakteri

  • Infeksi bakteri

  • Meningitis bakterial akutMeningitis bakterial adalah infeksi purulen ruang subarakhnoidBiasanya akut, fulminan, khas dengan demam, nyeri kepala, mual, muntah, dan kaku nukhalCSS secara klasik memperlihatkan leukositosis polimorfonuklir, peninggian protein, dan penurunan glukosa. Pemeriksaan CSS bisa ditambah dengan pengecatan gram dan kultur bakteri untuk pencarian etiologi bakterinya.

  • Mekanisme bakteri masuk ke susunan saraf pusatTerapi definitif bisa diberikan setelah mengetahui etiologi dari meningitisLama terapi biasanya 7-14 hari, tetapi untuk basil gram negatif adalah 21 hari

  • Meningitis TBPenyakit ini merupakan meningitis yang sifatnya subakut atau kronis dengan angka kematian dan kecacatan yang cukup tinggi.Gejalanya meliputi demam, nyeri kepala, muntah, kejang, gangguan kesadaran, kaku kuduk, kelumpuhan nervus kranialis, papiledema dan kelumpuhan ekstremitas.

  • Diagnosis Meningitis tuberkulosis ditegakkan atas dasar :Adanya gejala rangsangan selaput otak seperti kaku tengkuk, tanda Kernig dan Brudzinski.Pemeriksaan CSS menunjukkan :peningkatan sel darah putih terutama limfositpeningkatan kadar proteinpenurunan kadar glukosaDitambah 2 atau 3 dari kriteria dibawah ini :ditemukannya kuman tuberkulosis pada pengecatan dan pembiakan CSSkelainan foto toraks yang sesuai dengan tuberculosispada anamnesis kontak dengan penderita tuberkulosis aktif

  • Stadium :Stadium I : kesadaran penderita baik disertai rangsangan selaput otak tanpa tanda neurologik fokal atau tanda hidrosefalus. Stadium II : didapatkan kebingungan dengan atau tanpa disertai tanda neurologis fokal misalnya kelumpuhan otot mata bagian luar atau adanya hemiparesis.Stadium III : penderita dengan stupor atau delirium dengan hemiparesis/ paraparesis

  • Abses SerebriAbses otak adalah koleksi infeksi purulen berbatas tegas didalam parenkhima otak.Tanda dan gejala abses otak umumnya berhubungan dengan efek massa nyeri kepala, defisit neurologis fokal, gangguan mental

  • TetanusAdalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilakan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat. Spora C. tetani biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong, tertusuk ataupun luka bakar serta pada infeksi tali pusat Timbulnya kegagalan mekanisme inhibisi yang normal, yang menyebabkan meningkatnya aktivitas dari neuron yang mensarafi otot masetter sehingga terjadi trismus

  • Gejalanya berupa adanya trismus, rhisus sardonicus, opistotonus, kejang tetapi sadar baikToksin tetanospasmin menyebar dari saraf perifer secara ascending bermigrasi secara sentripetal atau secara retrogard mencapai SSP.Masa inkubasi 5-14 hari, tetapi bisa lebih pendek (1 hari atau lebih lama 3 atau beberapa minggu)Selama eksotoksin masih diproduksi terapi untuk memberantas manifestasi tetanus tidak bermanfaat.

  • Abses Epidural KranialLebih sering diakibatkan oleh perluasan osteomielitis berdekatanOrganisme penyebab tersering adalah S. aureus dan terkadang Streptococcus spAbses epidural tulang belakang lebih sering dan biasanya memerlukan bedah gawat darurat. Khas dengan demam, nyeri tulang belakang lokal, dan progresi yang cepat dari defisit neurologisCSS memperlihatkan peninggian kadar protein yang jelas dan pleositosis ringan. Mielogram atau MRI menampilkan perluasan massa epidural

  • Abses Subdural KranialEmpiema subdural, infeksi purulen ruang subdural, terjadi karena perluasan langsung melalui meningen saat meningitis pada neonatus dan bayi, atau sebagai komplikasi sinusitis paranasal atau otitis pada anak dan dewasa muda.Gejalanya adalah perburukan neurologis cepat, sering dengan defisit fokal, koma dan mati.

    Pemeriksaan Penunjang : CT scan dan MRI memperlihatkan koleksi subdural. Sekali ruang subdural terkena, infeksi akan menyebar diatas konveksitas otak serta kefisura interhemisferik dan fisura SylvianAkumulasi pus sering cukup untuk menimbulkan massa intrakranialTerapi : Sumber infeksi harus ditindak agresif, drainasi sinus dan mastoid sering diperlukan

  • Efusi SubduralTransudat yang berada di bawah duraMerupakan komplikasi meningitisHarus dicurigai saat kaku kuduk dan demam sudah mereda tetapi kesadaran dan keadaan umum belum baik

  • Tromboflebitis KranialTromboflebitis dapat merupakan komplikasi dari osteomielitis tulang tengkorak, mastoiditis, sinusitis, abses subdural ataupun infeksi pada daerah wajah yang menggunakan system venous intracranial untuk darah baliknyatromboflebitis sinus kavernosusdemam, sakit kepala, muntah dan mualObstruksi vena oftalmika = edema di ruang orbita (ptosis, eksoftalmus), gangguan N. III, IV, VI, papiledema & hemorrhage.

  • Abses Epidural SpinalAbses Epidural Spinalis ditandai dengan defisit sensorik yang berkembang secara berangsur-angsur. Kompresi medula spinalis mulai dengan nyeri tulang belakang, kemudian nyeri radikuler, dan paraplegia akan timbul sedikit demi sedikit dengan gangguan perasa getar, raba, dan proprioseptif sebagai gejala dininyaFaktor etiologi dan presipitasi yang paling penting adalah diabetes melitus dan infeksi staphylococcus aureus seperti bisul di kulit atau osteomyelitis pada korpus lamina/pedikel tulang belakang.Bagi jenis yang kronik, spondilitis tuberkulosa merupakan penyakit primernya

  • Pemeriksaan penunjang : kultur darah dan MRI medulla spinalis. Bila MRI tidak bisa, CT myelography adalah pilihan alternatif. LP kontraindikasiPenatalaksanaan : Medikamentosa dan bedah Indikasi terapi pembedahan ialah adanya peningkatan deficit neurologik, rasa sakit menjadi-jadi dan demam yang menetap, serta leukositosis.

  • Abses Subdural Spinal Abses ini jarang dijumpai. Bila ada, gejala-gejalanya juga sukar dibedakan dari abses epidural spinal. Orang-orang yang mendapatkannya biasanya juga penderita diabetes mellitus yang mempunyai bisul atau infeksi fokal lainnya.