Indoor ISPA

10
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) DI PUSKESMAS LAMPULO BANDA ACEH 1. Latar Belakang Usaha peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, karena masalah ini sangatlah kompleks. Dimana penyakit yang terbanyak diderita oleh masyarakat terutama pada yang paling rawan adalah ibu dan anak, ibu hamil dan menyusui serta anak di bawah lima tahun. Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik di negara berkembang maupun di negara maju. ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya, 40-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

description

Family Medicine

Transcript of Indoor ISPA

Page 1: Indoor ISPA

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PENYULUHAN

KESEHATAN MENGENAI ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN

AKUT) DI PUSKESMAS LAMPULO BANDA ACEH

1. Latar Belakang

Usaha peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah

mudah seperti membalikkan telapak tangan, karena masalah ini sangatlah

kompleks. Dimana penyakit yang terbanyak diderita oleh masyarakat terutama

pada yang paling rawan adalah ibu dan anak, ibu hamil dan menyusui serta anak

di bawah lima tahun.

Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA

(Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan

bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu

penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik di negara berkembang

maupun di negara maju.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena

menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4

kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA

setiap tahunnya, 40-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.

Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian

yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang

dari 2 bulan.

Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi.

Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam

keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi. Data

morbiditas penyakit pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10-20%

dari populasi balita.

2. Tempat : Ruang tunggu Puskesmas Lampulo

Waktu : Rabu, 18 Maret 2015

Peserta : Pasien yang berkunjung di Puskesmas Lampulo

Page 2: Indoor ISPA

3. Metode penyuluhan

Dilakukan penyuluhan kepada pasien yang sedang menunggu dan

sebelumnya telah dibagikan brosur tentang penyakit ISPA. Terlebih dahulu

disampaikan secara ringkas mengenai ISPA, khususnya cara mengatasi dan

mencegah ISPA.

4. Penjelasan masalah kesehatan

Definisi ISPA

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14

hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung

sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti sinus, ruang

telinga tengah dan selaput paru.

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan

seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun

demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan

antibiotik dan dapat mengakibatkan kematian.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan

yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran

pernapasannya. ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak

kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan

lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena

meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar

karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau

berlebihannya pemakaian antibiotik.

Tanda-tanda klinis

• Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),

retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah

atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.

• Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardia, hypertensi, hypotensi

dan cardiac arrest.

• Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,

bingung, papil bendung, kejang dan coma.

Page 3: Indoor ISPA

• Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Tanda-tanda laboratoris

• Hypoxemia,

• Hypercapnia dan

• Acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

Klasifikasi ISPA

• Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada

kedalam (chest indrawing).

• Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

• Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai

demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat.

Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.

Pengobatan

• Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral,

oksigen dan sebagainya.

• Pneumonia: diberi obat antibiotik cotrimoksazol peroral. Bila penderita

tidak mungkin diberi cotrimoksazol atau ternyata dengan pemberian

cotrimoksazol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik

pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

• Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan

di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat

batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,

dekstrometorfan dan antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun

panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada

pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai

pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang

tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik

(penisilin) selama 10 hari.

Perawatan dirumah

Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang

menderita ISPA.

• Mengatasi panas (demam)

Page 4: Indoor ISPA

Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun diatasi dengan memberikan

parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam

harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu

2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya,

kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan

menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

• Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu

jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh,

diberikan tiga kali sehari.

• Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang

yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI

pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

• Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih

banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak,

kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

• Lain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan

rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung

yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari

komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang

sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama

perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk

membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang

mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang

diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk

penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak

dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.

Pencegahan dan Pemberantasan

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

Page 5: Indoor ISPA

• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik

• Immunisasi

• Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.

• Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

Pemberantasan yang dilakukan adalah :

• Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu

• Pengelolaan kasus yang disempurnakan

• Immunisasi

5. Tanya jawab dengan peserta

a. Mengapa bayi rentan terkena ISPA dan berbahayakah?

Jawab: Karena daya tahan tubuhnya belum sekuat anak yang lebih besar. ISPA

cukup berbahaya karena di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian

nomor tiga setelah kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah) dan

tuberkulosis (TB).

b. Bagaimana pengobatannya dan kapan harus ke dokter?

Jawab: Sebenarnya penyakit yang disebabkan virus akan sembuh sendiri dalam

waktu 5-7 hari, tanpa pemberian obat. Namun untuk mempercepat kesembuhan

anak, Anda dapat melakukan hal-hal sederhana berikut:

• Terus memperbanyak pemberian ASI.

• Jika balita batuk berdahak kental, berikan air putih agar dahak menjadi

encer  sehingga mudah dikeluarkan.

• Kalau suhu tubuh anak lebih dari 38º C sebaiknya beri obat penurun panas

dan kompres dengan air hangat.

• Bila perlu, berikan obat simptomatik (obat-obatan untuk mengurangi

gejala pilek dan batuk).

Jika sampai 3 hari demamnya belum turun, bawa bayi dan balita ke dokter. Bila

dokter mendiagnosa anak menderita pneumonia, ia akan dirawat di rumah sakit

dan diberi antibiotik.

Page 6: Indoor ISPA

6. Penutup

Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan

anak-anak, penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia.

Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya

yang diperlihatkan penderita. Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA

diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama ibu-ibu,

dokter, para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan

menurunkan angka kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan

nasional.

Karena yang terbanyak penyebab kematian dari ISPA adalah pneumonia,

maka diharapkan penyakit saluran pernapasan penanganannya dapat

diprioritaskan. Disamping itu penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penyakit ISPA

perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan, serta

penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA yang sudah dilaksanakan

sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.

Banda Aceh, Maret 2015

Pembimbing I Pembimbing II

dr.Roosmy dr. Taufik RidwanNip. 19641116 200112 2 001 Nip. 19790605 201406 1 001

Diketahui,Kepala UPTD Puskesmas Lampulo

Hayatun Rahmi, SKMNip. 19670730 198803 2 002

Page 7: Indoor ISPA

DOKUMENTASI KEGIATAN