Indoor

download Indoor

of 23

description

lkmm

Transcript of Indoor

BANTUAN HIDUP DASARUntuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronimA- B - Cyang berlaku universal.

A =Airway controlatau penguasaan jalan nafasB =Breathing Supportatau bantuan pernafasanC =Circulatory Supportatau bantuan sirkulasi lebih dikenal dengan Pijatan Jantung Luar dan menghentikan perdarahan besarAirway Control(Penguasaan Jalan Nafas)Bila tidak ditemukan respons pada korban maka langkah selanjutnya adalah penolong menilai pernafasan korban apakah cukup adekuat? Untuk menilainya maka korban harus dibaringkan terlentang dengan jalan nafas terbuka.

Airway control

Lidah paling sering menyebabkan sumbatan jalan nafas pada kasus-kasus korban dewasa tidak ada respons, karena pada saat korban kehilangan kesadaran otot-otot akan menjadi lemas termasuk otot dasar lidah yang akan jatuh ke belakang sehingga jalan nafas jadi tertutup. Penyebab lainnya adalah adanya benda asing terutama pada bayi dan anak.

Penguasan jalan nafas merupakan prioritas pada semua korban. Prosedurnya sangat bervariasi mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit dan penanganan bedah. Tindakan-tindakan yang lain kecil peluangnya untuk berhasil bila jalan nafas korban masih terganggu.

Beberapa cara yang dikenal dan sering dilakukan untuk membebaskan jalan nafas

a. Angkat Dagu Tekan Dahi :

Angkat Dagu Tekan Dahi

Teknik ini dilakukan padakorban yang tidak mengalami trauma pada kepala, leher maupun tulang belakang.Teknik Angkat Dagu Tekan Dahi ini dilakukan untuk korban yang tidak mengalami trauma pada kepala, leher maupun tulang belakang.

Adapun cara melakukan teknik ini adalah dengan:1. Letakkan tangan anda pada dahi korban, gunakan tangan yang paling dekat dengan kepala korban.2. Tekan dahi sedikit mengarah kebelakang dengan telapak tangan sampai kepala korban terdorong ke belakang.3. Letakkan ujung jari tangan yang lainnya di bawah bagian ujung rahang bawah.4. Angkat Dagu ke depan, lakukan gerakan ini bersamaan dengan menekan dahi sampai kepala korban pada posisi ekstensi maksimal. Pada korban bayi dan anak kecil tidak dilakukan sampai maksimal tetapi sedikit ekstensi saja.5. Pertahankan tangan di dahi korban untuk menjaga posisi kepala tetap ke belakang.6. Buka mulut korban dengan ibu jari tangan yang menekan dagu.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan teknik ini:1. Bagi korban yang masih bayi gerakan ekstensi kepala tidak boleh maksimal.2. Tangan jangan menekan dijaringan lunak bawah dagu.3. Jangan gunakan ibu jari untuk mengangkat dagu.4. Awasi mulut korban agar tetap terbuka.5. Jika korban dengan gigi palsu cobalah pertahankan pada posisinya tetapi jika mengganggu / sulit dipertahankan sebaiknya gigi palsu tersebut dilepas.

b. Perasat Pendorongan Rahang Bawah (Jaw Thrust Maneuver)

Jaw Thrust Maneuver

Teknik ini digunakan sebagai pengganti teknik angkat dagu tekan dahi. Teknik ini sangat sulit dilakukan tetapi merupakanteknik yang aman untuk membuka jalan nafas bagi korban yang mengalami trauma pada tulang belakang. Dengan teknik ini, kepala dan leher korban dibuat dalam posisi alami / normal. Ingat : Teknik ini hanya untuk korban yang mengalami trauma tulang belakang atau curiga trauma tulang belakang

Pemeriksaan Jalan NafasSetelah jalan nafas terbuka, maka periksalah jalan nafas karena terbukanya jalan nafas dengan baik dan bersih sangat diperlukan untuk pernafasan adekuat. Keadaan jalan nafas dapat ditentukan bila korban sadar, respon dan dapat berbicara dengan penolong.

Perhatikan pengucapannya apakah baik atau terganggu, dan hati-hati memberikan penilaian untuk korban dengan gangguan mental.

Untukkorban yang disorientasi, merasa mengambang, bingung atau tidak respon harus diwaspadai kemungkinan adanya darah, muntah atau cairan liur berlebihan dalam saluran nafas. Cara ini lebih lanjut akan diterangkan pada halaman cara pemeriksaan jalan nafas.

C. Membersihkan Jalan Nafas

- Posisi PemulihanBila korban dapat bernafas dengan baik dan tidak ada kecurigaan adanya cedera leher, tulang punggung atau cedera lainnya yang dapat bertambah parah akibat tindakan ini maka letakkan korban dalam posisi pemulihan atau dikenal dengan istilahposisi miring mantap.

Posisi ini berguna untuk mencegah sumbatan dan jika ada cairan maka cairan akan mengalir melalui mulut dan tidak masuk ke dalam saluran nafas.Adapun salah satu cara melakukan posisi pemulihan (sesuaikan dengan keadaan di lapangan) :

Posisi pemulihan

1. Letakkan lengan kiri korban di atas kepalanya, lalu silangkan tungkai kanan korban di atas tungkai kiri.2. Jaga bagian wajah korban dan raihlah bahu kanannya.3. Balikkan korban ke arah penolong lalu letakkan tangan kanannya di bawah bagian muka. Bila mungkin balikkan tubuh secara bersama-sama jangan sampai penderita menjadi terpuntir.4. Tekuk bagian lutut tungkai yang berada di sebelah atas.

- Sapuan JariTeknik hanya dilakukan untuk penderita yang tidak sadar, penolong menggunakan jarinya untuk membuang benda yang mengganggu jalan nafas.

BREATHING SUPPORT(BANTUAN PERNAFASAN)Bila pernafasan seseorang terhenti maka penolong harus berupaya untuk memberikan bantuan pernafasan.

Breathing Support

Teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan yaitu:a. Menggunakan mulut penolong: 1. Mulut ke masker RJP 2. Mulut ke APD 3. Mulut ke mulut / hidung

b. Menggunakan alat bantu:

Masker berkatup

Kantung masker berkatup (Bag Valve Mask / BVM)

Frekuensi pemberian nafas buatan:Dewasa : 10 - 12 x pernafasan / menit, masing-masing 1,5 - 2 detikAnak (1-8th) : 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detikBayi (0-1th) : lebih dari 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detikBayi baru lahir : 40 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detik

Bahaya bagi penolong yang melakukan bantuan pernafasan dari mulut ke mulut:- Penyebaran penyakit- Kontaminasi bahan kimia- Muntahan penderita

Saat memberikan bantuan pernafasan petunjuk yang dipakai untuk menentukan cukup tidaknya udara yang dimasukkan adalah gerakan naiknya dada. Jangan sampai memberikan udara yang berlebihan karena dapat mengakibatkan udara juga masuk dalam lambung sehingga menyebabkan muntah dan mungkin akan menimbulkan kerusakan pada paru-paru. Jika terjadi penyumbatan jalan nafas maka lakukan kembali Airway Control seperti yang dijelaskan diatas.

Beberapa tanda-tanda pernafasan:Adekuat (mencukupi)- Dada dan perut bergerak naik dan turun seirama dengan pernafasan- Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut / hidung- Korban tampak nyaman- Frekuensinya cukup (12-20 x/menit)

Kurang Adekuat (kurang mencukupi)- Gerakan dada kurang baik- Ada suara nafas tambahan- Kerja otot bantu nafas- Sianosis (kulit kebiruan)- Frekuensi kurang atau berlebihan- Perubahan status mental

Tidak Bernafas- Tidak ada gerakan dada dan perut- Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung- Tidak terasa hembusan nafas dari mulut atau hidung

Teknik pemberian bantuan pernafasan akan dibahas lebih lanjutdisini.

Bila menggunakan masker atau APD, pastikan terpasang dengan baik dan tidak mengalami kebocoran udara saat memberikan bantuan pernafasan.

CIRCULATORY SUPPORT(Bantuan Sirkulasi)Tindakan paling penting pada bantuan sirkulasi adalah Pijatan Jantung Luar. Pijatan Jantung Luar dapat dilakukan mengingat sebagian besar jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung sehingga penekanan dari luar dapat menyebabkan terjadinya efek pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur peredaran darah minimal pada keadaanmati klinis.

Circulatory Support

Penekanan dilakukan pada garis tengah tulang dada 2 jari di atas permukaan lengkung iga kiri dan kanan. Kedalaman penekanan disesuaikan dengan kelompok usia penderita.- Dewasa : 4 - 5 cm- Anak dan bayi : 3 - 4 cm- Bayi : 1,5 - 2,5 cm

Secara umum dapat dikatakan bahwa bila jantung berhenti berdenyut maka pernafasan akan langsung mengikutinya, namun keadaan ini tidak berlaku sebaliknya. Seseorang mungkin hanya mengalami kegagalan pernafasan dengan jantung masih berdenyut, akan tetapi dalam waktu singkat akan diikuti henti jantung karena kekurangan oksigen.

TRANSPORTASI DAN EVAKUASI KORBAN

Terngkurap jika ada kecurigaan cedera punggungPINGSAN1. Penyebab :Pingsan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: gangguan jantung, suhu yang ekstrim (terlalu panas, terlalu dingin), kelaparan, kelelahan, karena penyakit tertentu seperti: Diabetes Mellitus atau kencing manis (koma diabetikum), penyakit hati (koma hepatikum), kekurangan cairan (dehidrasi), kecelakaan, dll. Keadaan pingsan yang berat memerlukan pertolongan yang segera agar kelangsungan hidup dapat diselamatkan. Terutama pingsan pada keadaan sakit berat, atau kecelakaan yang fatal.Untuk keadaan pingsan yang tidak terlalu berat, seperti karena takut, akibat menahan sakit, kelaparan, kelelahan.Pingsan karena kelelahan, telat makan, ini menurut penelitian 5 dari 10 orang sampel membuktikan bahwa penyebab utama mereka pingsan.2. Penangananpertama : untuk memulihkan kesadaran , baringkan pasien di tempat yang benar benar luas supaya banyak menghirup oksigen,( misal dibawah pohon yang teduh, dengan catatan usahakan posisi kaki lebih tinggi sedikit dari kepala)

kedua : longgarkan segala bentuk yang membuat badan terasa tertekan ( seperti sabuk, sepatu , baju atau kaos kaki)

ketiga :coba kasih perangsang berupa alkohol 70% yang diteteskan ke kapas atu sapu tangan kemudian oleskan ke hidung.karena kandungan alkohol diharapkan akan membantu meningkatkan kerja jantung sehingga aliran darah ke otak bisa lebih lancar. ( tapi jangan diminum ya.. apa lagi ampe mabuk ) :D

keempat : setelah sadar baru beri air gula karena kandungan glukosa cukup membantu membentuk energi yang cepat diproses oleh tubuh.ika penderita mulai sadar, sebaiknya diberikan minum air teh hangat dicampur gula atau cukup air gula. Tujuannya adalah, jika penderita pingsan akibat kelelahan, atau kelaparan, pemberian air gula akan meningkatkan glukosa penderita yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk memproduksi energi. Pingsan akibat kelaparan biasanya ditandai dengan berkeringat, wajah nampak pucat, dan anggota badan terasa dingin.jika pingsan karena kedinginan cukup diselimuti

kelima : alangkah lebih baik apabila diberi oksigen langsung.

ASMA

1. Penyebab dan gejalaAsma dapat disebabkan oleh alergi terhadap oleh polusi udara ( asap, debu, zat kimia) hawa dingin, makanan, hewan berbulu, bau/aroma menyengat. Disamping serangan asma juga akibat efek pada penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA ) baik flu maupun sinisitis. Serangan asma juga dapat di picu oleh tekanan psikis pada penderita.

Serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba dengan tanda khas seperti nafas yang berbunyi (wheezing/mengi/bengek ), batuk dan sesak nafas. Bunyi wheezing/mengi/bengek terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Kemudian keluhan lain yang rasakan dada terasa sempit, cemas, wajah pucat dan membiru. Serangan asma yang hebat dapat menyebabkan penderita tidak bisa bicara dikarenakan kesulitannya saat mengatur pernafasan.2. Penanganan

a) Tenangkan penderita"Jika melihat orang yang sedang kambuh asmanya, yang paling penting adalah tenangkan orang tersebut. Jika dia sudah panik dan kita sebagai orang yang ada di dekatnya ikut panik, maka keadaannya akan semakin buruk," ungkap DR Dr Aru Sudoyo, SpPDb) Bantu penderita untuk duduk dan istirahatc) Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obatd) Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendirie) Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergif) Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera bawa layanan medisg) Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medish) Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita lebih nyaman dalam keadaan duduki) Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit berbicara.

Oksigen

Segera berikan oksigen untuk mencapai saturasi O2 diatas 90 % dan pantau dengan oxymetri.

Agonis beta-2 kerja singkat

Berikan agonis beta-2 seperti salbutamol respulse 2,5 mg, terbutalin respules 2,5 mg , albuterol respules 2,5-5 mg tiap 20 menit selama selama satu jam pertama. Nilailah respon pasien setiap kali selesai inhalasi. Pada kasus eksaserbasi berat, penambahan ipatropium bromide 0,5 mg menambah efikasi.

Kortikosteroid

Kortikosteroid berguna untuk mengatasi inflamasi yang terjadi namun yang terbukti efektif pada serangan asma adalah kortikosteroid sistemik sedangkan kortikosteroid inhalasi berguna untuk terapi kontrol jangka panjang. Pada serangan ringan-sedang, dimana status mental normal dan tak ada gangguan gastrointestinal dapat diberikan per oral sedangkan pada kasus berat maupun yang mengancam jiwa pemberiannya secara intravena. Dosis methilprednisolon 40-80 mg atau ekuivalennya sudah adekuat.

GASTRITIS1. Penyebab dan gejalaGastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosifGastritis Kronis:Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori

gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena Syndrom dispepsia:nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah, anoreksia, tambah berat karena stress. Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di epigastrium

diagnosis : gastroskopi

2. Penanganan Diet : diet lambung :lunak, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering STOP/JANGAN: makan/minum asam, pedas, sayur mgd gas, kopi, soft drink, obat OAINS/kortikosteroidJika ada mematemesis-melena : Puasa Obat-obatan :Penetral asam lambung : antasidAH2 bloker : ranitidin, cimetidin Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenonProton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazolSimtomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb

LUKA1. Penyebab dan gejalaMekanik oleh karena benda-bendaa. Kekerasan tumpul Luka memar Luka lecet Luka robek b. Kekerasan tajam Luka iris Luka tusukc. Akibat senjata api Luka tembakd. Akibat bahan peledak Fisik oleh karena suhua. luka karena paparan suhu Panas Luka bakarb. luka karena aliran listrik Zat kimia ; asam atau basa

2. Penanganan Luka TertutupUmumnya tidak dilakukan tindakan bedah. Bila terjadi ruptura (robekan) otot atau ligamentum, maka diperlukan tindakan bedah misalnya ; menyambung otot, tendo atau ligamen tersebut. Luka TerbukaPrinsipnya adalah mengubah luka terkontaminasi menjadi luka bedah yang bersih.Dengan ;1. Menarik tepi luka dan membukanya lebar-lebar, kemudian lihat apakah terdapat organ dibawahnya yang terpotong seperti otot, tendddoo dan pembuluh darah .2. Periksa keadaan luka tsb beersih, kotor, terkontaminasi, ada benda asing atau tidak.3. Apa terdapat perdarahan ; bisa dihentikan dengan; pembalut tekan, tampon dengan obat vasokontriiksi, tourniquet, diklem lalu ligasi (diikat).

KRAM1. Penyebab dan gejalaKurangnya pemanasan saat melakukan olah ragaLetih (biasanya pada malam hari, ketika masih tidur)Suhu dingin, misalnya ; sewaktu berenangSuhu panas, misalnya pada atlit yang bertanding diudara panas

2. Penanganan

1. Kejang otot karena letihDengan meregangkan otot tersebut, melemaskan tempat yang mengalami kejang otot, dan memijat otot tsb ke arah letak jantung.2. Kejang otot sewaktu berenangDengan menaarik lutut ke arah dada sambil badan berusaha mengapung, dan pijatlah otot yang kejang tadi.3. Kejang otot karena panasDengan membaringkan penderita ditempat yang sejuk dan memberinya air garam. Kemudian pijit otot yang kejang td pake obat gosok. Penderita harus istirahat selama 1-2 hr setelahnya.

Pencegahan :1. Melakukan warming up (pemanasan) secukupnya sebelum berolah raga2. Melakukan pendinginan (cool down) setelah olah raga3. Olah raga yang teratur dan cukup4. Menu makanan 4 sehat 5 sempurna

FRAKTUR1. Penyebab dan gejala Nyeri, baik nyeri tekan maupun nyeri gerak Deformitas Krepitasi Gangguan fungsi

2. penanganan fraktur tertutup

Periksa distal, bila ada gangguan : lakukan re-alignment

Pasang bidai, nilai kembali bagian distal Pasang infus (RL atau NS) Nyeri dikurangi dengan analgetika Rujuk ke rumah sakit

fraktur terbuka Periksa ABC Menangani jaringan lunak amat penting! Luka dibersihkan (debridement) untuk mencegah infeksi osteomielitis Perdarahan dihentikan dengan perban tekan Periksa distal, bila ada gangguan : re-alignment dan pasang bidai

Pembidaian

1. 3 titik : tempat fraktur dan sendi proksimal serta distal2. Cukup stabil dan rigid. Paling baik dg vacuum splint3. Pada amputasi, ujung tulang ikut terbidai4. Jangan terlalu ketat5. Sebelum dan sesudah membidai, periksa nero-vaskuler bagian distal6. Lakukan dengan hati-hati (gentle)7. Pada penderita tidak sadar dan dicurigai fraktur tulang belakang, gunakan long spine board8. Fraktur femur lebih baik juga dengan long spine board