Indonesia Adalah Negara Yang Kaya Dengan Berbagai Macam Kultur Dan Budaya
-
Upload
hira-damayanti -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Indonesia Adalah Negara Yang Kaya Dengan Berbagai Macam Kultur Dan Budaya
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam kultur dan budaya. Begitu juga dengan
kepercayaan atau mitos yang ada di masing-masing daerah. Kadang mitos dan kepercayaan itu
mengandung misteri besar yang tak bisa dinalar kasat mata menggunakan sains teknologi atau sekedar
menggunakan akal sehat semata. Salah satunya adalah misteri besar mengenai santet yang masih kuat
dan melekat di kalangan masyarakat.
Mendengar kata santet, sebagian besar masyarakat percaya kalau santet digolongkan sebagai ilmu
hitam yang bisa mencelakai manusia. Diyakini juga ilmu santet, keberadaannya menyebar dari Sabang
sampai Merauke. Yang membedakan, masing-masing daerah memiliki tradisi dan ritual berbeda dalam
praktik santet ini. Selain juga beda penyebutannya. Sihir, santet, teluh memiliki arti yang hampir sama,
menyerang lawan menggunakan kekuatan magis tak kasat mata dari jarak jauh.
Bagaimana dengan Jawa Timur? Propinsi yang terletak di bagian timur pulau Jawa ini, memang unik.
Beberapa daerahnya bahkan dipercaya sebagai “sarang” atau pusat berkumpulnya orang yang memiliki
ilmu santet, atau yang sering disebut dukun santet. Sebut saja, Banyuwangi, Tulungagung, Kediri,
Trenggalek, Ponorogo, hingga Lamongan.
Meski banyak menjadi perbincangan masyarakat. Namun, tidak semuanya tahu, apa sebenarnya santet,
dan bagaimana santet bisa beroperasi? Samar-samar dan terselubung layaknya praktik santet itu sendiri.
Dari beberapa referensi dan pengakuan dukun santet yang berhasil dihimpun IndosuarA, dari berbagai
daerah, bisa diketahui jika ilmu santet dibagi menjadi dua bagian. Yakni santet dengan menggunakan
benda dan makhluk gaib. Santet yang menggunakan media benda, atau yang disebut Demasetralisasi
ini, mengubah energi menjadi benda, dan benda menjadi energi. Energi inilah yang dipakai untuk melukai
lawan, dan mudah menembus lawan yang sedang emosi atau mengalami kenaikan tekanan darah dan
gejolak jantung.
Sedangkan ilmu santet yang menggunakan makhluk gaib, biasanya akan memanfaatkan jin dan setan.
Santet jenis ini, diyakini lebih ganas, dan dikategorikan sebagai ilmu hitam. Santet jenis ini, biasanya
langsung berimbas pada orang yang dituju. Bahkan, tidak jarang diantaranya langsung meninggal dunia.
Santet dengan menggunakan media makhluk gaib ini, berkembang di daerah yang masih memegang
teguh adat dan mitos.
Proses Santet
Setelah mengenal jenis santet. Ada beberapa hal yang harus diketahui soal santet. Salah satunya adalah
bagaimana santet bisa menyerang manusia.
Dalam dunia magis, ada beberapa proses atau teknik ilmu santet. Santet baru bisa berjalan setelah sang
dukun memiliki media pengantarnya. Misalnya dengan foto atau rambut korban. Mbah Harjo, dukun
santet asal Tulungagung yang berhasil ditemui IndosuarA mengatakan, saat melakukan ritual santet,
dirinya lebih sering menggunakan dua media itu. Pengiriman santet akan lebih sempurna
apabila weton atau hari pasaran seseorang yang menjadi sasaran.
Mbah Harjo mengaku, agar santet bisa tepat sasaran. Ada beberapa ritual yang harus dilakukan.
Diantaranya dengan membakar kemenyan untuk mengundang roh halus atau makhluk gaib. Setelah itu,
barulah ia membaca mantra santet, sambil menulis rajah gaib pada photo, atau boneka. Dalam, hal
tertentu, Mbah Harjo akan menggunakan darah ayam sebagai sarana.
Dari penuturan Mbah Harjo, kekuatan santet di masing-masing daerah berbeda. Untuk di Indonesia,
Mbah Harjo menyebut ilmu santet yang dimiliki dukun di pedalaman Kalimantan, jauh lebih hebat dan
berbahaya dibandingkan di tanah Jawa. Alasannya, santet yang dimiliki dukun di Kalimantan, mampu
menyeberang laut.
Selain itu, ilmu santet di Kalimantan, cenderung mirip ilmu voodo yang dimiliki dukun di Afrika.
Voodo, biasanya hanya cukup melalui sarana boneka, dan jarum yang digunakan untuk mengirim santet
pada sasaran. Jarum cukup ditusukkan pada bagian tubuh boneka tersebut. Alhasil, jika sudah terkena
serangan itu, bisa dipastikan akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada tubuh orang yang
menjadi target santet. Bahkan, tidak jarang diantaranya bisa meninggal dunia.
Ilmu-ilmu mistis seperti santet dan teluh di pedalaman Kalimantan yang tersohor adalah warisan suku
Dayak. Suku pedalaman yang sejak mula menganut faham animisme dan mengagungkan roh leluhur ini
cukup terkenal. Selain melalui media gaib, santet suku Dayak bisa dikirim melalui media angin. Seperti
“racun Paser”, ilmu suku dayak Paser, di daratan Pulau Penajam, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Akibat dari serangan Racun Paser yang dikirim melalui angin senja tepat di hari naas atau weton
kelahiran seseorang, bisa menyebabkan gatal-gatal sekujur tubuh, bahkan karena racun yang disebar
menyerap ke tulang dan menyerang sekujur tubuh. Kenapa harus dikirim senja menjelang matahari
terbenam? Di kalangan ahli santet, udara sore menjelang maghrib dipercaya sebagai waktu paling
mujarab untuk menebar ilmu mistis yang bisa mencelakai orang lain.
Dari kesaksian Anis (45) sumber IndosuarA yang pernah mengalami serangan racun paser, selama 3
bulan ia mengalami penyakit kulit yang aneh. Mulanya Anis mengira penyakit kulit biasa. Keluarga
mengantarkannya berobat dan konsultasi rutin ke dokter kulit. Namun hingga dua bulan tak kunjung
sembuh.
Ia menyebut aneh karena gatal-gatal di sekujur tubuhnya menjadi ngilu sampai ke tulang belulang, setiap
menjelang senja hingga subuh. Ketika tengah malam, Anis yang asli Jawa dan tinggal di Kaltim sejak
tahun 1980 dan masih kental dialeg jawanya ini mendadak bisa berbicara fasih dalam bahasa Suku
Dayak dan sesekali Bahasa Banjar. Ia baru sembuh setelah mencoba pengobatan alternative ke salah
seorang ulama dari Jawa yang memiliki keahlian.
Untuk santet sejenis voodo, di Kalimantan masyhur disebut sebagai “parang maya”. Jika racun paser
menyerang pelan-pelan, parang maya tergolong serangan mendadak dan mematikan telak. Sama
dengan voodoo, media yang digunakan berupa boneka orang-orangan. Praktiknya sedikit berbeda, untuk
melukai sasaran yang diumpakan sebagai boneka, tidak menggunakan jarum seperti voodoo. Namun
menggunakan senjata berupa bunga kelapa yang disabetkan ke tubuh boneka.
Ritual dilangsungkan pada hari naas, bertepatan dengan weton kelahiran seseorang yang jadi sasaran.
Target parang maya adalah organ bagian dalam tubuh. Biasanya, saat melakukan ritual, bunga kelapa
disabetkan ke bagian tengah tubuh. Korban yang meninggal akibat serangan gaib ini ditandai dengan
tanda gosong memanjang tepat di kulit luar tubuh yang menutupi organ dalam.
Penangkal Santet
Untuk urusan menyantet orang, Mbah Harjo sudah tergolong pawai. Hampir semua korbannya, mulai dari
urusan cinta hingga persaingan jabatan, dibuat tidak berdaya. Namun, untuk orang tertentu Mbah Harjo
mengaku mengalami kesulitan.
Menurut Mbah Harjo, santet akan sulit menyerang orang yang memiliki iman, kesadaran dan kasih. Jika
berhadapan dengan orang seperti ini, Mbah Harjo memilih mengalah. Ia beralasan, bila diteruskan, akan
sangat membahayakan dirinya, sebab energi negatif yang dikirim akan berubah menjadi energi positif,
dan berbalik menyerang dukun santet.
Santet juga akan sulit menyerang orang yang memiliki kebiasaan tidur di atas jam 12 malam. Begitu juga
orang yang memiliki kebiasaan tidur di atas lantai. Hal ini, dikarenakan batas ketinggian santet berada di
atas 50 cm. Mengapa demikian, karena dukun santet saat melakukan ritual akan duduk bersila.
Cara lain yang lebih ekstrim, namun tidak dianjurkan, adalah kepala rumah tangga, setiap jam 12 malam,
harus berjalan mengelilingi rumah, sambil mengencingi sudut halaman rumah. Bisa juga dengan
menaburkan garam dapur di setiap sudut rumah serta mengucapkan doa memohon keselamatan kepada
Tuhan. (IS-2/ai)