Indikasi Dan Kontraindikasi Dari Inlay Porselen Dan Inlay Akrilik

7
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI DARI INLAY PORSELEN DAN INLAY AKRILIK INDIKASI: pada kasus dimana faktor estetik sangat penting diperhatikan pada daerah yang mengalami erosi disebbabkan oleh cara menyikat gigi yang salah pada kavitas yang besar di permukaan proksimal gigi depan KONTRA INDIKASI : Pada kleas I, II, IV Sumber : Tarigan R., 1993, Tambalan Inlay, Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta SEMEN LUTING Bahan luting yang ideal memiliki waktu kerja / setting yang panjang, perlekatan yang baik antara stuktur gigi dengan permukaan restorasi, tidak bersifat toxic terhadap pulpa, dan memiliki kekuatan yang adekuat. Beberapa bahan semen lain yang dapat digunakan sebagai luting adalah : 1. Zinc Polycarboxylate Cement Semen ini merupakan salah satu semen yang baru dan memebrikan bukti perlekatan yang baik pada komponen kalsium

description

Indikasi Dan Kontraindikasi Dari Inlay Porselen Dan Inlay Akrilik

Transcript of Indikasi Dan Kontraindikasi Dari Inlay Porselen Dan Inlay Akrilik

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI DARI INLAY PORSELEN DAN INLAY AKRILIK

INDIKASI:

pada kasus dimana faktor estetik sangat penting diperhatikan

pada daerah yang mengalami erosi disebbabkan oleh cara menyikat gigi yang salah

pada kavitas yang besar di permukaan proksimal gigi depanKONTRA INDIKASI :

Pada kleas I, II, IVSumber: Tarigan R., 1993, Tambalan Inlay, Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta

SEMEN LUTING

Bahan luting yang ideal memiliki waktu kerja / setting yang panjang, perlekatan yang baik antara stuktur gigi dengan permukaan restorasi, tidak bersifat toxic terhadap pulpa, dan memiliki kekuatan yang adekuat. Beberapa bahan semen lain yang dapat digunakan sebagai luting adalah : 1. Zinc Polycarboxylate CementSemen ini merupakan salah satu semen yang baru dan memebrikan bukti perlekatan yang baik pada komponen kalsium dari strukutur gigi. Walaupun agak sulit dimanipulasi, semen ini memiliki potensi untuk adesi klinis ke ion-ion kalsium pada email dan dentin. 20

2. Resin-modified Glass Ionomer Cement

Diantara semen luting yang popular, Resin-modified Glass Ionomer Cement memiliki solubilitas yang rendah, adesi, dan mikroleakage yang rendah. Bahan ini menjadi popular karena keuntungan yang didapatkan yaitu berkurangnya sensitifitas setelah sementasi. 143. Composite Resin

Semen ini hanya digunakan pada kasus-kasus tertentu karena pengerutan waktu pengerasan yang besar, kecenderungan mengiritasi pulpa, kecenderungan terjadi kebocoran mikro, dan karakteristik manipulasi yang jelek. Sumber :

Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 3rd Ed. St. Louis : Mosby; 2001. P. 205-12, 765-9PorselenLangkah preparasi restorasi rigid porselen: Kunjungan Pertama1. Tumpatan amalgam dibongkar

2. Kavitas dibersihkan

3. Preparasi kavitas

Akses Ke Karies

Tahap pertama preparsi adalah memperoleh akses ke dentin karies dengan menggunkan bur fisur tungsten carbide pendek-kuncup dengan kecepatan tinggi. Penggunaan bur kuncup dan bukan bur fisur sejajar adalah untuk mencegah terbentuknya undercut.

Menentukan Luas Karies

Jika akses telah diperoleh, kavitas bisa dilebarkan kearah bukopalatal sampai dicapai pertautan email-dentin yang sehat. Hal ini menentukan lebar boks arah bukopalatal.

Desain Preparasi Kavitas

Desain preparasi kavitas harus memastikan retensi seperti dinding vertikal kavitas utama yang hampir sejajar dan sedut divergensi dinding bukal dan lingual pada bagian proksimal masing-masing adalah 50-100. Jika sudut kurang 50, struktur gigi yang masih ada berada pada keadaan yang terlalu banyak tekanan selama prosedur sementasi dan jika sudut lebih dari 100, retensinya bermasalah.

Keyway

Keyway dibuat dengan kemiringan minimal sekitar 100 memakai bus fisur kuncup dan dijaga agar sumbu bur sejajar dengan sumbu gigi. Lebar keyway diantara tonjol merupakan daerah yang paling sempit dan melebar kearah yang berlawanan dengan letak karies aproksimalnya dan dengan mengikuti kontur fisurnya. Setelah membuat keyway, kavitas dikeringkan untuk memeriksa ada tidaknya sisa karies dibagian ini dan bahwa kavitasnya sedikit membuka dengan sumbu yang benar. Jika kemiringan dinding tidak tepat, maka ketidaktepatan itu harus diperbaiki.

Boks Aproksimal

Kini perhatian dapat dialihkan kembali ke lesi aproksimalnya. Dibagian ini kavitas harus di dalamkan memakai bur bulat kecepatan rendah dan dengan cara yang sama dengan jalan membuang dentin karies pada daerah pertautan email-dentin. Ketika dentin karies pada pertautan email-dentin telah dibuang, dinding email dapat dipecahkan dengan pahat pemotong tepi gingiva. Preparasi dibuat miring sebesar 10 derajat dengan bur fisur runcing. Gigi tetangga dilindungi dengan lempeng matriks untuk melindunginya dari kemungkinan terkena bur. Menjaga agar sumbu bur sejajar dengan waktu pembuatan keyway merupakan hal yang sangat penting sehingga bagian boks dan keywaynya mempunyai kemiringan yang sama. Pelebaran ke arah gingiva hanya dilakukan seperlunya saja sekedar membebaskan pertautan email-dentin dari karies, demikian juga halnya dalam arah bukolingual. Setiap email yang tak terdukung dentin sehat, hendaknya dibuang dengan bur fisur kecepatan tinggi.

Pembuangan Karies Dalam

Karies mungkin masih tertinggal di dinding aksial. Jika dinding karies telah terbuang, periksalah kemungkinan masih adanya daerah undercut. Undercut padadaerah pertautan email-dentin seharusnya telah dibersihkan. Jika masih terdapat undercut pada dinding aksial, maka undercut tersebut biasanya terletak seluruhnya pada dentin dan ditutup dengan semen pelapik pada tahap preparasi berikutnya sehingga preparasi mempunyai kemiringan yang dikehendaki.

Bevel

Garis sudut aksiopulpa hendaknya dibevel, dengan menggunkan bur fisur. Hal ini untuk memungkinka diperolehnya ketebalan yang cukup bagi pola malam yang kelak akan dibuat di daerah yang dinilai kritis. Bevel hendaknya diletakkan di tepi email agar tepi tipis hasil tuangan dapat dipaskan seandainya kerapatan hasil tuangan dengan gigi tidak baik. Hendaknya bevel tidak diluaskan lebih ke dalam lagi karena retensi restorasi akan berkurang. Tepi luar bevel harus halus dan kontinyu untuk memudahkan penyelesaian restorasi dan supaya tepi tumpatannya beradapatsi baik dengan gigi. Bevel biasanya tidak dibuat didinding aproksimal karena akan menciptakan undercut, mengingat sebagian besar tepi kavitas terletak di bawah bagian gigi yang paling cembung. Akan tetapi dinding gingiva dapat dan harus dibevel. Bevel gingiva sangat penting karena akan menigkatkan kecekatan tuangan yang biasanya merupakan hal yang paling kritis.

4. Pola Malam

Pola malam dibuat secara:

- Direct : pembuatan restorasi rigid secara langsung dalam satu kali kunjungan.

- Indirect : pembuatan restorasi rigid yang dilakukan di laboratorium dan berkali-kali kunjungan

5. Gigi direstorasi rigid sementara dengan menggunakan semen perekat sementara, seperti zinc oksid eugenol.

Kunjungan Kedua6. Tumpatan rigid sementara dibongkar

7. Setelah preparasi selesai, aplikasikan lapisan tipis lubricant larut air atau separating medium (cairan agar atau gliserin) pada gigi. Kemudian tempatkan matriks band, wedge atau cincin penahan untuk menghasilkan kontak proksimal yang baik.

8. Lalu tumpat dengan porselen. Sesuaikan anatomi oklusal dengan menggunkan bur untuk menghasilkan pit dan fisur, inklinasi tonjol dan batas margin yang baik dan sistemis.

9. Trial Inlay/ Onlay porselen pada pasien

10. Jika kedudukannya baik, restorasi rigid yang sudah ditrial disemenkan pada gigi tersebut.

11. Kelebihan semen dari tepi-tepi yang dapat dijangkau dibersihkan dengan eskavator sementara benang gigi digunakan untuk membuang kelebihan di aproksimal. Tepi-tepi restorasi harus dilapisi dua lapisan pernis copalite untuk mengurangi pelarutan semen selama jam-jam pertama pengerasan. Setelah itu, Permukaan oklusal harus dipoles dengan pasta pumis yang diletakkan pada bur sikat, diikutu oleh whiting yang diletakkan pada berbagai sikat.