INDIGOFERA SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN PADA · PDF filebadan per satuan waktu akan menghasilkan...

download INDIGOFERA SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN PADA · PDF filebadan per satuan waktu akan menghasilkan konversi pakan. Nilai ini akan semakin efisien ... Jurnal Ilmu Ternak Juni. 1 (8) : 38-45

If you can't read please download the document

Transcript of INDIGOFERA SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN PADA · PDF filebadan per satuan waktu akan menghasilkan...

  • 52

    INDIGOFERA SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

    A. Nurhayu, dan Daniel Pasambe

    Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan

    Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 17,5, Makassar 90242 Indonesia [email protected]

    ABSTRAK

    Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian indogefera yang diberi pakan basal rumput gajah terhadap pertambahan bobot badan sapi potong Kajian dilaksanakan di Desa Bulo-bulo, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. Menggunakan 12 ekor jantan sapi potong umur + 1,5 2 tahun yang dibagi dalam 3 perlakuan dengan masing-masing 5 ulangan. Ternak secara acak dialokasikan ke dalam perlakuan pakan yaitu perbandingan komposisi persentase rumput gajah : indigofera adalah (R1) 100 : 0; (R2) 60 : 40 dan (R3) 40 : 60. Pemberian pakan sebanyak 3% dari bobot badan berdasarkan bahan kering. Ternak sapi mendapat rumput dan indigofera selama penelitian yaitu 3,5 bulan yang dibagi masa adaptasi penelitian selama 2 minggu dan pengambilan data selama 3 bulan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan R2 memberikan pertambahan bobot badan paling tinggi sebesar 0,51 kg/ekor/hari, kemudian (R3) 0,45 kg/ekor/hari dan terendah (R1) 0,35 kg/ekor/hari. Konversi pakan pada (R2) 13,5 (T2) 17.5 dan (T0) 50. Disimpulkan bahwa pemberian indigofera pada pakan sapi potong pada tingkat 4060% meningkatkan bobot badan ternak sapi potong dan menurunkan konversi pakan. Kata Kunci : Hijauan, indigofera, pakan,sapi potong

    PENDAHULUAN

    Salah satu permasalahan yang masih dialami oleh hampir semua peternak di pedesaan adalah rendahnya produktivitas ternak yang diakibatkan oleh kuantitas dan kualitas pakan yang rendah sehingga ternak tidak mampu memenuhi standar kebutuhan hidup pokok dan produksinya (Ibrahim, 2003).Ternak ruminansia seperti sapi potong akan berproduksi dengan baik jika tersedia pakan hijauan yang berkualitas secara cukup dan berkesinambungan.

    Kuantitas dan kualitas pakan yang berfluktuasi khususnya selama musim kemarau berakibat menurunnya tingkat produktivitas ternak seperti tingginya angka kematian dan rendahnya tingkat pertumbuhan ternak. Pakan hijauan yang merupakan kombinasi rumput dan legume dibutuhkan untuk saling melengkapi unsur nutrient yang diperlukan oleh ternak (Koten, et.al., 2014).

    Pemberian legum sebagai substitusi rumput pada pakan ternak sapi adalah untuk mencukupi kebutuhan protein ternak. Legum memiliki kadar protein kasar yang tinggi dan memiliki senyawa bioaktif saponin dan tannin yang dapat membantu ternak ruminansia dalam proses pencernaan, mengurangi gas metan pada ternak ruminansia, persentasi saponin dan tanin yang terdapat di legum sekitar 6-15% dan maksimal 10%, sehingga akan menghasilkan daging yang memiliki kolesterol rendah dan aman untuk di konsumsi oleh masyarakat. Sedangkan tanin berfungsi dalam melindungi protein dari degradasi mikroba rumen sehingga protein dapat dicerna langsung oleh ternak. Selain mempunyai kandungan protein yang tinggi, leguminosa juga mempunyai kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga selain sebagai sumber protein juga sebagai sumber serat (Sinar Tani, 2012). Dan hal

  • Seminar Nasional Peternakan 2, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar, 25 Agustus 2016

    53

    ini akan meningkatkan efisiensi pakan dan meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas ternak ruminania khususnya sapi potong lokal.

    Tanaman leguminosa pohon telah dikenal memiliki potensi sebagai sumber pakan berkualitas tinggi, terutama selama musim kering saat mana ketersediaan hijauan rumput menurun tajam. Salah satu jenis tanaman leguminosa pohon yang belum banyak dieksplorasi adalah Indigofera sp. Indigofera sp merupakan jenis leguminosa yang kaya akan protein, kalsium dan fosfor. Kandungan nutrisi tanaman Indigofera sp berumur 1 tahun dengan interval pemotongan 3 bulan terkandung protein kasar rata-rata 23,20%, bahan organik 90,68%, NDF 36,72%, fosfor 0,83% dan kandungan kalsium 1,23%. Dengan kandungan nutrisi tersebut, tanaman Indigofera sp sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing sepanjang tahun Sinar Tani, 2011). Namun kendala dalam pemanfaatan indigofera sebagai pakan adalah tumbuhan ini kurang disukai ternak sehingga belum banyak direkomendasikan sebagai pakan ternak (Krisnan, et.al., 2012).Pemanfaatan tanaman Indigofera sp pada pakan sapi potong dapat diberikan dengan beberapa teknologi di antaranya pemberiaan tanaman Indigofera sp segar dicampur dengan rumput lapang atau jenis rumput yang diintroduksi.

    Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian indogefera yang diberi pakan basal rumput gajah terhadap pertambahan bobot badan sapi potong

    MATERI DAN METODE

    Kajian dilaksanakan di Kelompok Tani Multi Agro Desa Bulo-bulo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Menggunakan 12 ekor jantan sapi potong umur + 1,5 2 tahun yang dibagi dalam 3 perlakuan dengan masing-masing 5 ulangan. Ternak secara acak dialokasikan ke dalam perlakuan pakan yaitu perbandingan komposisi persentase rumput gajah : indigofera adalah (R1) 100 : 0; (R2) 60 : 40 dan (R3) 40 : 60. Pemberian pakan sebanyak 3% dari bobot badan berdasarkan bahan kering. Sebelum diberikan, indigofera dilayukan terlebih dahulu selama 2 jam. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pulul 7 pagi dan pukul 15 sore, Sementara air mium diberikan secara ad libitum. Ternak sapi mendapat rumput dan indigofera selama penelitian yaitu 3,5 bulan yang dibagi masa adaptasi penelitian selama 2 minggu dan pengambilan data selama 3 bulan.

    Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dengan 5 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Bila memberikan hasil nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Steel and Torrie, 1991). Parameter yang dikumpulkan adalah adalah bobot badan,pertambahan bobot badan harian, konsumsi dan konversi pakan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kandungan Nutrisi Pakan

    Hijauan yang diberikan pada penelitian berupa rumput gajah dan legume Indigofera sebagai hijauan substitusimerupakan jenis leguminosa yang kaya akan protein, kalsium dan fosfor. Kualitas nutrisi dapat dilihat dari komposisi kimia suatu bahan pakan yang terdiri dari bahan kering (BK), protein Kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK) dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Creowde and Chheda, 1982). Komposisi kimia sangat penting diketahui karena dapat menggambarkan kandungan zat makanan yang dibutuhkan oleh ternak. Hasil analisa proksimat (Tabel 1) memperlihatkan kandungan nutrisi pakan yang diberikan ke ternak.

  • A. Nurhayu, dan Daniel Pasambe

    54

    Tabel 1.Analisis proksimat pakan

    Jenis Bahan Kering

    Protein kasar

    Lemak kasar

    Serat Kasar

    BETN Abu

    ----------------------- % -----------------------

    Rumput Gajah 94 6,46 6,93 47,0 23,9 20,4

    Indigofera 98 27,9 6,15 15,25 20,0 6,41

    Analisa proksimat rumput gajah yang diberikan pada ternak mempunyai kandungan protein yang cukup rendah hanya 6,46% dengan kandungan serat kasar 6,93%. Seperti yang dikemukakan oleh Ella, et.al., (2004) bahwa rumput sebagai bahan pakan utama dalam budidaya ternak sering terkendala oleh rendahnya kualitas nutrient,introduksi legumimosa dapat mengatasi kekurangantersebut. Kandungan nutrient indigofera sangat baik karena mengandung protein kasar 27,9% dengan serat kasar yang rendah 15,25%. Hal ini menunjukkan bahwa indigofera sangat baik dijadikan sebagai pakan ternak dan dapat dijadikan substitusi hijauan yang langka utamanya pada musim kemarau. Keunggulan indigofera dibandingkan dengan legume yang lain karena memiliki keunggulan dalam produksi dan kualitas hijauannya yang lebih baik (Abdullah, 2014).

    Pertumbuhan, Konsumsi dan Konversi Pakan

    Pertambahan bobot badan merupakan indikator untuk mengetahui laju pertumbuhan ternak dan efisiensi penggunaan pakan yang disaji.Pertambahan bobot badan ternak sapi sangat tergantung pada pakan serta kemampuannya dalam memanfaatkan pakan. Rata-rata bobot hidup awal, bobot akhir dan PBHH ternak sapi yang diberi indigofera dan rumput gajah sebagai pakan basal ditunjukkan pada Tabel 2 berikut.

    Tabel 2. Rataan bobot badan dan PBBH sapi yang diberi substitusi indigofera di Kab. Bulukumba

    Parameter Perlakuan

    R1 R2 R3

    Bobot awal (kg/ekor) 173 169 174

    Bobot akhir (kg/ekor) 205 210 219

    PBB (kg/ekor) 32 40 45

    PBBH (kg/ekor/hari) 0,36a 0,46b 0,50b

    Keterangan: abHuruf yang berbeda mengikuti nilai rataan pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (p

  • Seminar Nasional Peternakan 2, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar, 25 Agustus 2016

    55

    legume indigofera mempunyai kandungan nutrisi yang baik dengan kandungan protein kasar 27,9% sehingga dapat menyediakan berbagai zat nutrient yang dibutuhkan oleh ternak. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Ambisi, et.al., (2014) bahwa ketersediaan protein yang tinggi dari Indigofera falcata mengakibatkan pertumbuhan mikroba dalam rumen akan tumbuh optimal karena hasil degradasi protein pakan oleh mikroba rumen selain menghasilkan konsentrasi NH3 yang tinggi juga akan menjadi sumber makanan bagi mikroba dalam rumen.

    Pola pertumbuhan selama penelitian masing-masing diilustrasikan pada gambar 1. Rata-rata pertambahan bobot badan semua ternak tiap-tiap penimbangan mengalami peningkatan. Pada perlakuan yang disubstitusi dengan legum indigofera lebih tinggi dibandingkan dengan hanya diberi pakan basal rumput gajah.

    Gambar 1. Grafik Rata-rata Bobot Badan (kg) ternak yang diberi pakan basal rumput

    gajah dan substitusi indigofera

    Konsumsi dan konversi pakan

    Konsumsi adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang