indication, adverse event, and mechnism of renogram
-
Upload
fitriamarizka -
Category
Documents
-
view
10 -
download
3
description
Transcript of indication, adverse event, and mechnism of renogram
PEMERIKSAAN RENOGRAM GFR 99mTc- DTPA
Pengertian Pemeriksaan fungsi ginjal (fungsi glomeruler) dengan
menggunakan radiofarmaka
Tujuan Evaluasi fungsi ginjal baik kualitatif maupun kuantitatif
Indikasi Evaluasi perfusi dan fungsi ginjal
Uji saring hipertensi renovaskuler
Deteksi dan evaluasi obstruksi pada ureteropelvic
junction
Evaluasi trauma ginjal
Kontraindikasi Wanita hamil / menyusui
Prosedur Persiapan Persiapan
Penderita harus dalam keadaan hidrasi baik dengan
memberikan minum 500 ml sebelum pemeriksaan.
Kandung kemih penderita diusahakan dalam keadaan
kosong dengan pasien BAK sebelum pemeriksaan .
Peralatan
a. Kamera gamma : Large Field of Fiew.
· Kolimator : LEHR untuk 99mTc- DTPA
Medium Energy collimator untuk pemekaian 131I- hippuran.
· Energy Setting : Low energy pada puncak 140 KeV.
· Window width : 20 %
Radiofarmaka99mTc-DTPA sebanyak 3 mCi disuntikan di vena mediana
kubiti secara bolus.
Catatan:
Pada penderita yang sebelumnya telah dilakukan IVP,
pemeriksaan renogram harus ditunda dahulu kurang 2
minggu, agar edema sel-sel tubuli akibat penggunaan zat
kontras pada IVP mereda.
Prosedur Tindakan Tatalaksana
Posisi pasien telentang, kamera dari arah posterior.
Deteksi ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan
kandung kemih berada dalam lapang pandang pencitraan.
Protokol:
Akuisisi : Teknik pencitraan dinamik.
Matrix 128 x 128
Frame/time I: 20 frame/3 menit
Frame/time II: 120 frame/15 detik
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada
kedua ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi
latar belakang untuk membuat kurva waktu-aktivitas.
Penilaian Pada pencitraan dinilai penangkapan radioaktivitas oleh
kedua ginjal untuk melihat kemampuan ginjal mengekskresi
radiofarmaka.
Penilaian kurva sebagai berikut:
Kurva normal memperlihatkan adanya tiga fase yang klasik.
Fase pertama initial: terjadi peningkatan secara cepat segera
setelah penyuntikan radiofarmaka yang menunjukkan
kecepatan injeksi dan aliran darah vaskuler ke dalam ginjal.
Dari fase ini dapat pula dilihat teknik dari penyuntikan
radiofarmaka, apakah bolus atau tidak. Fase ini terjadi dalam
60 detik
Fase kedua sekresi: menunjukkan kenaikan yang lebih
lambat dan meningkat secara bertahap. Fase ini berkaitan
dengan proses difusi lewat sel-sel tubuli ke
dalam lumen tubulus. Dalam keadaan normal fase ini
mencapai puncak dalam waktu 2 – 5 menit.
Fase ketiga/ekskresi: tampak kurva menurun dengan cepat
setelah mencapai puncak kurva yang menunjukkan
keseimbangan antara radioaktivitas yang masuk dan keluar
ginjal. Waktu paruh efektif (T ½ max ) < 15 menit.
J Nucl Med 2006; Boubaker A, et al. Radionuclide investigations of the urinary tract in the
era of multimodality imaging. 47: 1819-1836
AJR 2011; Bao J, et al. Key variables for interpreting 99mTc-mercaptoacetyltriglycine diuretic
scans: development and validation of a predictive model. 197: 325-333
Radiographics 2013; Uliel L, et al. Nuclear medicine in the acute clinical setting: indications,
imaging findings, and potential pitfalls. 33: 375-396