Indeks Luas Daun

9
Indeks Luas Daun Winda F Bokings (G111 13 502) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian,Universitas Hasanuddin, Makassar [email protected] Abstrak Daun merupakan salah satu organ tanaman yang paling penting. Daun merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis untuk menyusun bahan kering tanaman. Luas daun termasuk parameter yang penting untuk mempelajari fisiologi dan agronomi dalam kaitannya dengan pertumbuhan tanaman.Terdapat banyak metode untuk mengukur luas daun tanaman. Metode yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan leaf area meter, planimeter, gravimetri, fotografi, dan masih ada beberapa metode yang lain. Metode lain yang dapat digunakan dan tidak merusak tanaman adalah melalui pendekatan matematika. Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman.Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman.Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara mengukur luas daun tanaman dengan menggunakan metode gravimetri sedangkan kegunaan dilakukan praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan ILD (IndeksLuas Daun) pada suatu tanaman. Hasil dari percobaan ini yaitu Pada dauun yang dilubangi maupun yang tidak dilubangi setelah ditimbang

description

Jurnal Indeks Luas Daun

Transcript of Indeks Luas Daun

Indeks Luas Daun

Winda F Bokings (G111 13 502)

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian,Universitas Hasanuddin, Makassar [email protected]

AbstrakDaun merupakan salah satu organ tanaman yang paling penting. Daun

merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis untuk menyusun bahan kering tanaman. Luas daun termasuk parameter yang penting untuk mempelajari fisiologi dan agronomi dalam kaitannya dengan pertumbuhan tanaman.Terdapat banyak metode untuk mengukur luas daun tanaman. Metode yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan leaf area meter, planimeter, gravimetri, fotografi, dan masih ada beberapa metode yang lain. Metode lain yang dapat digunakan dan tidak merusak tanaman adalah melalui pendekatan matematika. Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman.Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman.Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara mengukur luas daun tanaman dengan menggunakan metode gravimetri sedangkan kegunaan dilakukan praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan ILD (IndeksLuas Daun) pada suatu tanaman. Hasil dari percobaan ini yaitu Pada dauun yang dilubangi maupun yang tidak dilubangi setelah ditimbang beratnya berkurang,akan tetapi yang lebih banyak berkurang beratnya yaitu pada daun yang dilubangi.

Kata Kunci:Daun, Gravimeter,fotografi, laju asimilasi

Pendahuluan

Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh tanaman, di mana terjadi proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering. Pertumbuhan dan perkembangan daun menjadi perhatian utama.Berbagai ukuran dapat

digunakan, seperti pengukuran luas daun dan berat daun pada waktu tertentu.Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintetsis.ILD (Indeks Luas Daun) merupakan salah satu penentuan luas daun faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan daun tersebut. Dalam penentuan ILD ini, data yangsangat diperlukan

adalah data tentang daun yang dijadikan sampeldan data tentang kertas yang akan digunakan untuk membuatreplika (Lita,1995).

Daun yang lebih hijau diduga memiliki kandungan klorofil yang tinggi.Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak. Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi  persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman itu (Gardner , 1991)

Luas daun merupakan proyeksi daun pada bidang datar, salah satu cara mengukur luas daun adalah dengan menempatkan contoh daun pada permukaan bidang datar .Daun pada tanaman tinggi merupakan alat fotosintesis yang pokok. Mengingat ketergantungan tumbuhan hijau terhadap cahaya tidaklah mengherankan jika cahaya merupajkan perangsang luar yang paling utama dalam hidup tumbuhan, beberapa respons tumbuhan terhadap intensitas cahaya berbeda-beda adalah dilakukan auksin pada keadaan cahaya yang terik sebagai contoh tumbuhan yang tumbuh terhadap intensitas cahaya yang tumbuh dalam gelap atau cahaya lemah akan mempunyai batang yang panjang dengan ruas yang panjang dan lebih besar dari tumbuhan ayng mendapat cahaya terang.Demikian juga pada suatu tanaman, daun yang

terluar yang mendapat cahaya matahari penuh tinggal lebih kecil dari pada daun yang terlindungi cahaya matahari (Lita,1995).

Laju tumbuh tanaman didasarkan pada berat kering total tanaman, dilakukan dengan menimbang bagian pucuk tanaman, kemudian dikeringkan dalam oven sampai berat kering konstan pada suhu 80 oC.  Pengukuran dilakukan pada 3 minggu setelah trimming dan pada saat panen (Sitompul, 1995).Tinjauan Pustaka

Indeks Luas Daun (ILD) adalah salah satu parameter dalam analisis pertumbuhan tanaman .Nilai ILD didapat dari perbandingan setiap unit luas permukaan tanah yang tertutup oleh daun. Luas daun merupakan proyeksi daun pada bidang datar, salah satu cara mengukur luas daun adalah dengan menempatkan contoh daun pada permukaan bidang datar. Pengukuran ILD dapat dilakukan dengan berbagai cara yang paling umum dilakukan ILD total, yaitu total luas daun per unit luas terhadap proyeksi lahan di bawahnya, ILD satu sisiyaitu total setengah luas daun per satuan unit luas lahan di bawahnya, ILD satu sisi cenderung sering digunakan sebagai parameter karena dianggap dapat menggambarkan pertukaran gas potensial,ILD terproyeksi horizontalyaitu luas daerah bayangan yang mewakili setiap daun, proyeksi daun ke bawah secara tegak lurus terhadap daun. ILD terproyeksi condong merupakan model dari pengaruh penetrasi

cahaya yang melalui kanopi, ILD terproyeksi condong menghitung satu kali luas yang saling tumpang tindih,ILDini cenderungdigunakan pada aplikasi penginderaan pada jarak jauh(Dwidjoseputro,1994).

Indeks luas daun memiliki korelasi dengan besarnya proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman. Semakin tinggi indeks luas daun maka semakin aktif sebuah tanaman dalam melakukan proses fotosintesis.Menentukan indeks luas daun tanaman dilakukan dengan rumus LAI : (LAm x N)/A. LAm adalah luas daun rata-rata pada suatu tanaman yang diperoleh dengan menjumlahkan seluruh luas daun kemudian dibagi dengan jumlah daun. N adalah jumlah daun pada satu tanaman dan A adalah luas lahan yang ditutupitanaman dalam hal ini jarak tanam(Gardner,2000).

Menurut Guritno(2006)

Indeks luas daun (ILD) merupakan

suatu peubah yang menunjukkan

hubungan antara luas daun dan luas

bidang yang tertutupi. Secara

konvensional penentuan nilai ILD

dilakukan dengan mengukur dan

mengakumulasikan jumlah luas daun

dalam satu bidang tertentu dan dibagi

dengan luas bidang tersebut seperti

dijelaskan pada rumus berikut :

ILD=LD

Lt

dimana :

ILD = Indeks luas daun

LD = Luas daun

Lt = Luas lahan yang ditutupi

kanopi..

Biasanya semakin tinggi nilai indeks luas daun dari suatu areal maka dapat dikatakan tumbuhan tersebut dapat memanfaatkan energi matahari untuk melakukan asimilasi juga semakin baik ( Sudarmaji,2001).Gravimetri pada Daun

Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas yang sudah diketahui luasnya.Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak( Heddy,1987).

Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven).Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui.Luas daun kemudian

ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas. Dengan metode ini, pengukuran indeks luas daun dapat dilakukan dengan mudah, murah, dan presisi, khususnya pada tanaman yang ditanam dipertanaman populasinya banyak(Gardner,2000).

Metode ini pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun

dengan berat total kertas(Sitompul,1995).Metodologi

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 30 helai daun, 2buah amplop,penutup pulpen dan alat tulis menulis.

Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu pertama menyiapkan alat dan bahan, Mengukur lebar,panjang dan diameter dari daun-daun tersebut Lalu melubangi 10 helai daun dengan menggunakan penutup pulpen kemudian memasukkan daun tersebut kedalam amplop yaitu pada amplop pertama masukkan 10 helai daun dan amplop kedua masukkan 20 helai daun.

Hasil dan PembahasanTabel 1. Data Pengukuran daun

No Tanggal Pengamatan Yg dilubangi yg tidak dilubangi

1 18 Oktober 2014 5,4 gr 7 gr

2 23 oktober 2014 4,6 gr 6,5 gr

3 28 Oktober 2014 4,4 gr 5 gr

Sumber 1.1: Data primer setelah diolah 2014Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan diperoleh bahwa pada daun yang dilubangi maupun yang tidak dilubangi setelah ditimbang beratnya berkurang,akan tetapi yang lebih banyak berkurang beratnya yaitu pada daun yang dilubangi.

Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan

tanaman.Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu.Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman hal ini sesuai dengan Dahlia (2001).Penutup Kesimpulan1. Indeks Luas Daun (ILD) adalah

salah satu parameter dalam analisis pertumbuhan tanaman . Nilai ILD didapat dari perbandingan setiap unit luas

permukaan tanah yang tertutup oleh daun

2. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang

3. Pada dauun yang dilubangi maupun yang tidak dilubangi setelah ditimbang beratnya berkurang,akan tetapi yang lebih banyak berkurang beratnya yaitu pada daun yang dilubangi.

4. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun

Saran Diharapkan untuk praktikum

kedepan bisa lebih baik lagi.Daftar PustakaDahlia . 2001. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Malang: UM Press.Dwidjoseputro.1994.Pengantar

Fisiologi Tumbuhan. Gramedia

Utama. Jakarta.

Gardner . 2000.Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey and Sons, Inc.Guritno, B. dan Sitompul, S. M.

2006.Analisis Pertumbuhan

Tanaman.UGM Press.Yogyakarta.

Heddy, S. 1987. Biologi Pertanian.

Rajawali Press. Jakarta.

Lita Sutopo, 1995. Teknologi Benih. Penebar Swadaya. Jakarta.Sitompul .1995. Pertumbuhan

Tanaman. UGM Press.Yogyakarta.

Sumardji. 2001. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

LAMPIRAN

Sumardji . 2001 . Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta